BAB 2
LANDASAN PERANCANGAN
2.1 Tinjauan Khusus
2.1.1 Teori Kemasan
Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material,
warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk
dapat dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim,
mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar
(Klimchuk dan Krasovec, 2006:33).
Menurut Kotler & Keller (2009:27), pengemasan adalah kegiatan merancang dan
memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah produk. Pengemasan adalah aktivitas
merancang dan memproduksi kemasan atau pembungkus untuk produk. Biasanya fungsi
utama dari kemasan adalah untuk menjaga produk. Namun, sekarang kemasan menjadi
faktor yang cukup penting sebagai alat pemasaran (Rangkuti, 2010:132).
Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan
mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli
dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Pengemasan suatu produk biasanya
dilakukan oleh produsen untuk dapat merebut minat konsumen terhadap pembelian
barang. Produsen berusaha memberikan kesan yang baik pada kemasan produknya dan
menciptakan model kemasan baru yang berbeda dengan produsen lain yang
memproduksi produk-produk sejenis dalam pasar yang sama.
2.1.1.1 Fungsi Kemasan
Banyak perusahaan yang sangat memperhatikan pembungkus suatu barang sebab
mereka menganggap bahwa fungsi kemasan tidak hanya sebagai pembungkus, tetapi
jauh lebih luas dari pada itu. Simamora (2007) mengemukakan pengemasan mempunyai
dua fungsi yaitu:
1. Fungsi Protektif
Berkenaan dengan proteksi produk, perbedaan iklim, prasarana transportasi, dan saluran
distribusi yang semua berimbas pada pengemasan. Dengan pengemasan protektif, para
konsumen tidak perlu harus menanggung risiko pembelian produk rusak atau cacat.
2. Fungsi Promosional
Peran kemasan pada umumnya dibatasi pada perlindungan produk. Namun kemasan juga
digunakan sebagai sarana promosional. Menyangkut promosi, perusahaan
mempertimbangkan preferensi konsumen menyangkut warna, ukuran, dan penampilan.
Sedangkan menurut Kotler (1999:228), terdapat empat fungsi kemasan sebagai satu alat
pemasaran, yaitu :
A. Self service. Kemasan semakin berfungsi lebih banyak lagi dalam proses
penjualan, dimana kemasan harus menarik, menyebutkan ciri-ciri produk, meyakinkan
konsumen dan memberi kesan menyeluruh yang mendukung produk.
B. Consumer offluence. Konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi
kemudahan, penampilan, ketergantungan dan prestise dari kemasan yang lebih baik.
C. Company and brand image. Perusahaan mengenal baik kekuatan yang
dikandung dari kemasan yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen
mengenali perusahaan atau merek produk.
D. Inovational opportunity. Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi
konsumen dan juga memberi keuntungan bagi produsen.
Selain berfungsi sebagai media pemasaran, kemasan juga memiliki beberapa fungsi lain,
yaitu sebagai berikut:
i. Kemasan melindungi produk dalam pergerakan. Salah satu fungsi dasar kemasan
adalah untuk mengurangi terjadinya kehancuran, busuk, atau kehilangan melalui
pencurian atau kesalahan penempatan.
ii. Kemasan memberikan cara yang menarik untuk menarik perhatian kepada sebuah
produk dan memperkuat citra produk.
iii. Kombinasi dari keduanya, marketing dan Logistik dimana kemasan menjual
produk dengan menarik perhatian dan mengkomunikasikannya.
2.1.1.2 Tujuan Kemasan
Menurut Louw dan Kimber (2007), kemasan dan pelabelan kemasan mempunyai
beberapa tujuan, yaitu:
3. Physical Production. Melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan
dan sebagainya.
4. Barrier Protection. Melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan
sebagainya.
5. Containment or Agglomeration. Benda-benda kecil biasanya dikelompokkan
bersama dalam satu paket untuk efisiensi transportasi dan penanganan.
6. Information Transmission. Informasi tentang cara menggunakan transportasi,
daur ulang, atau membuang paket produk yang sering terdapat pada kemasan atau label.
7. Reducing Theft. Kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak
secara fisik (menunjukkan tanda-tanda pembukaan) sangat membantu dalam pencegahan
pencurian. Paket juga termasuk memberikan kesempatan sebagai perangkat anti-
pencurian.
8. Convenience. Fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan,
penjualan, tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan kembali.
9. Marketing. Kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong
calon pembeli untuk membeli produk.
2.1.1.3 Jenis-jenis Kemasan
Berdasarkan struktur isi, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
4. Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng
susu, botol minuman, dll).
5. Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok
kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu
untuk wadah buah-buahan yang dibungkus dan sebagainya.
6. Kemasan Tersier dan Kuarter, yaitu kemasan yang diperlukan untuk
menyimpan, pengiriman atau identifikasi. Kemasan tersier umumnya digunakan sebagai
pelindung selama pengangkutan.
Berdasarkan frekuensi pemakaiannya, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
5. Kemasan sekali pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang
setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik, bungkus permen, bungkus daun,
karton dus, makanan kaleng.
6. Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip), kemasan jenis ini
umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen
penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik. Contohnya botol minuman dan
botol kecap.
7. Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable). Kemasan ini biasanya
digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai. Contohnya
kaleng biskuit, kaleng susu dan berbagai jenis botol.
Berdasarkan tingkat kesiapan pakai, kemasan dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Kemasan siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk
yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah
kaleng, dan sebagainya.
2. Kemasan siap dirakit, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan
sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel,
wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.
2.1.2 Teori Brand
Brand adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari
semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa atau
kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikannya (membedakan) dari barang atau jasa
pesaing (Kotler, 2009:332).
Pengertian Ditambah lagi promosi yang kurang efektif untuk mendekati telah
berkembang, dari sekadar merek atau nama dagang dari suatu produk, jasa atau
perusahaan, yang berkaitan dengan hal-hal yang kasat mata dari merek; seperti nama
dagang, logo atau ciri visual lainnya; kini juga berarti citra, kredibilitas, karakter, kesan,
persepsi dan anggapan di benak konsumen (Landa, 2006:4).
Bagi sebuah perusahaan, branding tidak sekadar berfungsi sebagai corporate
identity, tetapi dapat meningkatkan brand image (Citra yang terbentuk dalam benak
konsumen mengenai sebuah merk tertentu) yang luar biasa, jika digarap dengan
profesional.
Branding berarti suatu pernyataan mengenai siapa (identitas), apa yang dilakukan
(produk/jasa yang ditawarkan), dan mengenai kenapa suatu merek layak dipilih
(keistimewaan). Brand adalah reputasi, merek yang memiliki reputasi adalah merek yang
menjanjikan, sehingga publik mempercayai dan memilih merek tersebut (Neumeier,
2003:54).
2.1.2.1 Fungsi & Tujuan Branding
Brand adalah rangkaian perasaan dan pandangan seseorang tentang produk,
layanan atau perusahaan. Brand adalah perasaan karena kita adalah makhluk intuitif
emosional, meskipun kita berusaha untuk menjadi rasional. Brand adalah konsep ideal
bersama yang dianut oleh masyarakat untuk mengidentifikasi hal tertentu secara spesifik.
Setiap kali kita mendengar kata tertentu, kita akan memvisualisasikannya,
mengasosiasikan dengan kesan tertentu, dan menghubungkan dengan segala
pengetahuan tentangnya. (Rudyant dan Jessica, 2016)
Fungsi Branding adalah untuk menanamkan image dan citranya di masyarakat
bahkan konsumennya, jika perusahaan tersebut memiliki produk yang mereka jual,
sehingga dengan adanya branding (merk dagang atau corporate identity) diharapkan
brand atau merk mereka akan senantiasa diingat oleh masyarakat atau konsumennya
dalam jangka waktu yang lama.
Terdapat tiga tujuan dalam membangun brand, yaitu: membentuk persepsi, membangun
kepercayaan dan membangun cinta (kepada brand) (Neumeier, 2003:41).
Fungsi branding secara detail dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pembeda
Suatu produk akan memiliki perbedaan dengan pesaingnya bila memiliki brand yang
kuat, sehingga sebuah brand dapat dengan mudah dibedakan dari brand yang lain.
2. Promosi dan Daya Tarik
Produk yang memiliki brand akan dengan mudah dipromosikan dan menjadi daya
tariknya. Promosi sebuah brand akan dengan mudah mempromosikan produknya dengan
menampilkan logo brand tersebut.
3. Pembangun Citra, Pemberi Keyakinan, Jaminan Kualitas, dan Prestise
Sebuah brand juga berfungsi membentuk citra dengan memberi alat pengenalan pertama
kepada masyarakat. Keyakinan, kualitas dan prestise sebuah produk akan melekat dalam
sebuah brand dari pengalaman dan informasi dari produk tersebut.
4. Pengendali Pasar
Pasar akan mudah dikendalikan oleh brand yang kuat. Brand tersebut akan menjadi
peringatan bagi para kompetitornya untuk mengambil setiap langkah yang diambilnya, di
samping itu masyarakat akan dengan mudah diberi informasi tambahan dengan adanya
brand yang diingat olehnya.
2.1.2.2 Unsur-unsur Branding
Unsur terpenting dari suatu brand adalah nama dagang atau merek. Namun
demikian brand tidak cukup bila hanya didukung dengan lambang atau simbol identitas
visual yang secara konsisten dan sistematis diterapkan pada berbagai media pendukung
komunikasi pemasaran suatu brand.
Unsur-unsur branding adalah sebagai berikut:
� Nama Merek
� Logo: logo, logotype, monogram, bendera.
� Penampilan visual: desain kemasan, desain produk, desain seragam, desain
bangunan, desain kendaraan.
� Juru bicara: pesohor, tokoh pendiri, tokoh perusahaan, tokoh ciptaan, maskot.
� Kata-kata: akronim, nama panggilan, slogan, tag line, jingle.
� Suara: lagu, ikon bunyi / nada, lagu tematik.
2.1.2.3 Jenis-jenis Branding
Branding memiliki beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
a. Product Branding
Branding produk merupakan hal yang paling umum dalam branding. Merek atau produk
yang sukses adalah produk yang mampu mendorong konsumen untuk memilih produk
miliknya di atas produk-produk pesaing lainnya.
b. Personal Branding
Personal branding merupakan alat pemasaran yang paling populer di kalangan publik
figur seperti politisi, musisi, selebriti, dan lainnya, sehingga mereka memiliki pandangan
tersendiri di mata masyarakat.
c. Corporate Branding
Corporate branding penting untuk mengembangkan reputasi sebuah perusahaan di pasar,
meliputi semua aspek perusahaan tersebut mulai dari produk/jasa yang ditawarkan
hingga kontribusi karyawan mereka terhadap masyarakat.
d. Geographic Branding
Geographic branding atau regional bertujuan untuk memunculkan gambaran dari produk
atau jasa ketika nama lokasi tersebut disebutkan oleh seseorang.
e. Cultural Branding
Cultural branding mengembangkan reputasi mengenai lingkungan dan orang-orang dari
lokasi tertentu atau kebangsaan.
2.1.3 Teori Logo
Logo adalah penyingkatan dari logotype. Istilah logo baru muncul tahun 1937 dan
kini istilah logo lebih popular daripada logotype. Logo bisa menggunakan elemen apa
saja: tulisan, logogram, gambar, ilustrasi, dan lain-lain. Banyak juga yang mengatakan
logo adalah elemen gambar/simbol pada identitas visual. Untuk mengetahui apa itu logo,
sebaiknya mengacu pada istilah logotype di atas. (Surianto Rustan, 2017)
Logo adalah sebuah simbol atau gambar pengidentifikasi perusahaan tanpa
kehadiran nama perusahaan. Logotype adalah cara khusus menuliskan nama perusahaan.
(Rustan, 2009)
Logo adalah objek yang sangat mudah melekat dalam ingatan dan dapaat
mendefinisikan beigut banyak arti yang berbeda. Logo itu sendiri bukan perangkat
komunikasi, namun dapat berfungsi sebagai symbol dari apa yang disampaikan oleh
perusahaan sekaligus symbol dari persepsi konsumen yang muncul. (Rudyant dan
Jessica, 2016)
Logo merupakan simbol khusus yang mewakili suatu perusahaan atau organisasi.
Sebuah logo bisa berupa nama, lambang atau elemen grafis lain yang ditampilkan secara
visual. Sebuah logo diciptakan sebagai identitas agar unik dan mudah dibedakan dengan
perusahaan kompetitor/pesaing.
Logo bisa diibaratkan dengan wajah. Setiap orang bisa dengan mudah dikenali
antara satu dengan yang lain hanya dengan melihat wajah. Begitu juga halnya dengan
logo. Logo merupakan sebuah visi penyampaian citra positif melalui sebuah tampilan
sederhana dalam bentuk simbol.
Karena fungsi dasarnya sebagai identitas, logo haruslah unik dan mudah diingat.
Selain itu, logo juga harus divisualisasikan seimbang dan enak dipandang, serta relefan
sehingga mampu memberikan penjelasan mengenai apa yang ditawarkan perusahaan
pemilik logo.
2.1.4 Teori Warna
Warna adalah estetika yang penting, karena melalui warnalah kita dapat
membedakan secara jelas keindahan suatu objek. Warna dapat didefinisikan secara
subjektif/psikologis yang merupakan pemahaman langsung oleh pengalaman indera
penglihatan kita dan secara objektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan.
Secara objektif/fisik warna diproyeksikan dari panjang gelombang (wave length),
dan panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar 380-
780 nanometer. Cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran
energi sempit dari gelombang elektromagnetik.
Pemahaman tentang teori warna ini sudah berlangsung lama, yang dikaji dari
sudut pandang ilmu pengetahuan, psikis dan estetika. Beberapa teori warna yang
mengkaji dari sudut pandang ilmu pengetahuan adalah dari Isaac Newton seorang
fisikawan yang telah mengkaji teori optik yang kemudian menghasilkan penemuannya
mengenai refraksi cahaya menggunakan prisma kaca segitiga yang menghasilkan warna.
Kemudian ada teori komplementer yang dicetuskan oleh Brewster dimana ia
menghasilkan teori pemahaman pembagian warna menjadi beberapa
kelompok/clustering, Teori ini pertama kali diungkapkan pada tahun 1831.
Untuk pemahaman teori warna secara psikis, pada konsep ini warna lebih
berperan dalam suatu arti atau makna. Warna tidak hanya untuk keindahan estetika,
warna bisa mewakili mood atau suasana. Misalnya merah menggambarkan keadaan
psikis yang berhubungan dengan semangat dan memiliki pengaruh pada produktivitas,
kompetisi dan keberanian. Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu
menimbulkan efek-efek tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs.
Mansyur tentang warna sbb: Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat
diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam
penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda.
Dari pemahaman diatas dapat diambil kesimpulan bahwa warna, selain dapat dilihat
dengan mata ternyata mampu mempengaruhi prilaku seseorang, mempengaruhi penilaian
estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda atau objek yang
dilihatnya.
Pemahaman secara estetika ini yang akan kita bahas lebih dalam lagi, menurut
Louis Prang (1876) atau yang sering dikenal Prang Color Wheel, warna dapat dibagi
menjadi tiga bagian yaitu : Hue, istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari
suatu warna, seperti kuning, merah , hijau, dan sebagainya. Value, adalah dimensi kedua
atau mengenai terang gelapnya warna. Terakhir adalah Intensity, seringkali
disebut chroma, dimana dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya suatu
warna. Teori Prang saat ini yang paling banyak digunakan dalam industry kreatif baik
untuk cetak maupun digital, dikarenakan penyederhanaan pengelompokan warna yang
mudah dipahami dan diterapkan didalam industri tersebut. Teori Prang merupakan teori
paling popular yang digunakan dikarenakan sistem warna Prang adalah sistem yang bisa
diterapkan pertama kali untuk mereproduksi warna cetakan.
Dengan menggunakan teori Prang Color Wheel, industri kreatif seperti desain grafis,
desain interior, desain fashion, dan sebagainya menggunakan Prang Color
Wheel sebagai acuan dalam menerapkan warna yang digunakan dalam aplikasi. Mereka
menerapkan teori warna tersebut untuk mencari keseimbangan warna yang harmonis
untuk keperluan penciptaan visual agar lebih menarik dan dan bisa dinikmati indera mata
terkait dengan pemahaman teori warna secara psikis.
2.1.5 Prinsip Ilustrasi
Secara etimologi, pengertian ilustrasi berasal dari bahasa Latin "Illustrare" yang
berarti menjelaskan atau menerangkan. Sedangkan pengertian ilustrasi secara
terminologi adalah suatu gambar yang memiliki sifat dan fungsi untuk menerangkan
suatu peristiwa. Dalam bahasa Belanda disebut Ilustratie yang diartikan sebagai hiasan
dengan gambar atau pembuatan sesuatu yang jelas.
Selain itu, ilustrasi juga dikatakan berasal dari kata ilusi. Pengertian ilustrasi ini
memberikan arti ilusi sebagai gambaran angan-angan yang menyerupai hiasan belaka.
Hal ini merupakan pengantar ataupun pelengkap terhadap suatu tujuan yang membantu
seseorang agar lebih mudah dan cepat mengerti suatu tujuan yang disampaikan dalam
ilustrasi tersebut.
2.1.5.1 Pengertian Ilustrasi menurut para ahli
1. Pengertian Ilustrasi Menurut Rohidi
Menurut Rohidi (1984:87) yang berpendapat bahwa pengertian gambar
ilustrsi berkaitan dengan seni rupa adalah pengamaran sesuatu melalui elemen rupa
untuk lebih menerangkan, menjelaskan atau pula memerindah sebuah teks, agar
pembacanya dapat ikut merasakan secara langsung melalui mata sendiri, sifat-sifat
gerak, dan kesan dari cerita yang disajikan.
2. Pengertian Ilustrasi Menurut Soedarso
Menurut Soedarso (1990:1) yang memberikan definisi ilustrasi bahwa
pengertian ilustrasi adalah seni gambar atau seni lukis yang dibadikan untuk
kepentingan lain, yang memberikan penjelasan atau mengiringi suatu pengertian,
umpanya cerita pendek di majalah.
3. Pengertian Ilustrasi Menurut Martha Thoma
Menurut Martha Thoma (dalam Sofyan, 1994: 171) bahwa definisi ilustrasi
dalam hubungannya dengan lukisan berkembang sepanjang alur yang sama dalam
sejaha dan dalam banyak hal, keduanya sama. Secara tradisional keduanya
mengambil inspirasi dari karya-karya kesusastraan; hanya saja lukisan dibuat
untuk menghiasi dinding atau langit-langit, sedangkan ilustrasi dibuat untuk
menghiasi naskah, untuk membantu menjelaskan cerita atau mencatat peristiwa.
4. Pengertian Ilustrasi Menurut Fariz (2009:14)
Menurut Fariz, pengertian ilustrasi adalah sebagai suatu ekspektasi dari
ketidakmungkinan dan tak berbeda jauh dengan angan-angan, bersifat maya atau
virtual. Ilustrasi bekerja hadir dalam berbagai diverikasi.
2.1.6 Prinsip Tipografi
Tipografi merupakan seni memilih dan menata huruf pada ruang untuk menciptakan
kesan khusus, sehingga akan pembaca dapat membaca semaksimal mungkin.
Perkembangan tipografi mengalami perkembangan dari cara manual atau dengan
tangan (hand drawn) hingga menggunakan komputer. Dengan computer, penggunaan
tipografi menjadi lebih mudah dan lebih cepat dengan pilihan huruf yang variatif. Meski
begitu dalam pemilihan huruf atau karakter segmen pasarnya. (Hendratman, 2010)
Tipografi dalam desain grafis merupakan satu elemen yang sangat krusial dan
juga merupakan elemen yang paling sering dipakai untuk melengkapi suatu desain.
Coba perhatikan desain di sekeliling kalian, desain poster, desain suatu produk, desain
iklan, semua mengandung unsur tipografi.seperti yang kita tahu, desain grafis merupakan
suatu bentuk komunikasi visual. Maka dari itu, unsur yang ada di dalamnya juga harus
memancarkan informasi yang ingin disampaikan. Hal ini berlaku untuk tipografi.
Pemilihan tipografi yang benar membantu menyampaikan informasi yang ingin
disampaikan secara tepat. Seni tipografi adalah sebutan bagi tipografi dalam desain
grafis.
2.2 Tinjauan Umum
Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung pengembangan proyek tugas akhir
ini diperoleh dari berbagai sumber, yakni:
2.2.1 Website Resources
• http://corporate.kimiafarmaapotek.co.id/entry/bedak-marck-s-kimia-
farma-sudah-diproduksi-lebih-dari-50-tahun
• http://www.academia.edu/23471406/PENGERTIAN_PERAWATAN_K
ULIT_WAJAH_1
• http://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-fungsi-tujuan-dan-
jenis-kemasan.html
• http://www.kajianpustaka.com/2017/01/pengertian-tujuan-unsur-dan-
jenis-branding.html
• http://www.desainstudio.com/2010/10/logo-dan-brand-pengertian-fungsi-
dan.html
2.2.2 Data Literatur
- Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik oleh Retno Iswari
Tranggono, SpKK, Dra, Fatma Latifah, Apt.
- Buku The Make Over oleh Andiyanto dan Aju Isni Karim
- Buku Penyakit Kulit oleh Ayu Maharani
- Buku Manajemen Pemasaran oleh Philip Kotler
- Buku Mendesain Logo oleh Surianto Rustan
- Buku Computer Graphic Design oleh Hendri Hendratman
- Buku Logo Visual Asset Transitions oleh Rudyant Siswanto Wijaya, SSn,
M dan Jessica Diana Kartika, SSn, MT
2.2.3 Narasumber
- PIC Marcks
- Distributor bedak Marcks
- Responden Kuesioner
2.2.4 Data Perusahaan
2.2.4.1 Kimia Farma
Gambar 2.1 Logo Kimia Farma
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Kimia_Farma_logo.svg
“Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang
didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Nama perusahaan ini pada
awalnya adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co. Berdasarkan kebijaksanaan
nasionalisasi atas eks perusahaan Belanda di masa awal kemerdekaan, pada tahun 1958,
Pemerintah Republik Indonesia melakukan peleburan sejumlah perusahaan farmasi
menjadi PNF (Perusahaan Negara Farmasi) Bhinneka Kimia Farma. Kemudian pada
tanggal 16 Agustus 1971, bentuk badan hukum PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas,
sehingga nama perusahaan berubah menjadi PT Kimia Farma (Persero).
Pada tanggal 4 Juli 2001, PT Kimia Farma (Persero) kembali mengubah statusnya
menjadi perusahaan publik, PT Kimia Farma (Persero) Tbk, dalam penulisan berikutnya
disebut Perseroan. Bersamaan dengan perubahan tersebut, Perseroan telah dicatatkan
pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang kedua bursa telah merger
dan kini bernama Bursa Efek Indonesia). Berbekal pengalaman selama puluhan tahun,
Perseroan telah berkembang menjadi perusahaan dengan pelayanan kesehatan
terintegrasi di Indonesia. Perseroan kian diperhitungkan kiprahnya dalam pengembangan
dan pembangunan bangsa, khususnya pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia.
Komitmen kami :
- Memberikan produk asli yang berasal dari distributor resmi.
- Produk yang kami jual telah terdaftar di BPOM dan memiliki nomor izin edar.
- Apoteker kami selalu siap memberikan konsultasi untuk kebutuhan swamedikasi
dan bisa dikontak melalui berbagai media sosial serta telepon.
Karena di Kimia Farma, kesehatan Anda adalah kebahagiaan kami.
“Kami Berkomitmen Membantu Anda Meningkatkan Kesehatan untuk Kualitas Hidup
yang Lebih Baik””
PT. Kimia Farma (2015). Sejarah Kimia Farma (Online). Diakses 31 Januari 2018 dari
http://www.kimiafarma.co.id/profil/profil-perusahaan/sejarah.html
2.2.4.2 Marcks
Gambar 2.2 Logo bedak Marcks Classic
Sumber: https://www.bukalapak.com/p/perawatan-kecantikan/makeup/wajah/aoizo6-
jual-marck-bedak-creme-40-g-bedak-wajah
Bedak Marck's sudah di produksi lebih dari 50 tahun lalu, tepatnya sejak zaman
Belanda. Marck's adalah warisan dari perusahaan Belanda, dimana saat itu perusahaan
Belanda diambil alih pemerintahan Indonesia, sehingga berdiri PT Kimia Farma, tbk
pada tanggal 16 Agustus 1971, dan produk Marck's diputuskan untuk tetap diselaraskan
oleh perusahaan hingga saat ini. Selama puluhan tahun eksistensi bedak Marck’s sebagai
bedak yang aman bagi kulit tidak pernah pudar.
Marcks yang dikenal sebagai bedak tabur dengan kemasan karton sederhana dan
wangi bedak nya yang khas memiliki konsumen yang loyal. Bahkan, bedak Marcks
menjadi bedak yang direkomendasikan oleh dokter untuk pasien yang wajahnya
bermasalah.
Selama puluhan tahun, eksistensi Marcks sebagai bedak yang aman bagi kulit
wajah tak pernah pudar, meski di pasar beredar beragam merek bedak. Kini, penjualan
bedak Marcks telah mencapai 10 juta unit per tahun.
Konsistensi kualitas yang dibuktikan dengan riset ilmiah dan dukungan dokter yang
secara sukarela merekomendasikan bedak Marcks sebagai bedak aman membuat merek
ini bertahan lama.
Tetapi walau begitu, karena Marcks sudah terkenal cukup lama, banyak yang
menganggap bedak Marcks adalah bedak untuk nenek-nenek, orang tua, ataupun bedak
badan.
Bedak Marcks juga memiliki harga yang sangat terjangkau karena disesuaikan dengan
target konsumennya menengah ke bawah, sehingga harganya saat ini berkisar dari Rp.
15.000 - Rp. 17.000 saja.
2.2.4.3 Visi Misi Marcks
Agar konsumen yang masih menggunakan bedak dari kompetitor dapat beralih ke
bedak Marcks, karena terbukti Marcks direkomendasikan oleh para ahli dan dokter untuk
digunakan oleh semua kalangan.
2.2.4.4 Logo Marcks
Logo bedak Marcks Classic identik dengan warna kuning karena itu sudah ciri khas
dari Marcks, begitu juga dengan ilustrasi seorang wanita yang sudah familiar bagi
konsumen bedak Marcks. Untuk tipografi tulisan kata Marcks sendiri, dengan huruf ‘M’
yang dibuat lebih tinggi dari huruf lainnya terinspirasi dari logo-logo Belanda jaman
dulu dan imbuhan “curuk” di akhir kata, terinspirasi dari Aksara Lontar. Untuk warna
lain seperti putih dan hijau, karena sejak dahulu warna-warna ini identik dengan hal yang
dianggap bersih/benar.
Logo bedak Marcks Active dibuat dengan menggunakan typeface yang sama, tapi
dengan menghilangkan tulisan-tulisan lain begitu juga dengan ilustrasi wanita.
Logo bedak Marcks Teens dibuat serupa dengan Active, tetapi dengan menambahkan
kata Teens dibawah logo.
2.2.4.5 Varian Produk
Gambar 2.3 Marcks Classic
Sumber: http://www.stronglola.com/harga-bedak-marcks/
1. Marcks Classic adalah bedak Marcks pertama yang dirilis oleh Marcks. Target
market nya adalah wanita dari umur 20-60 tahun.
Gambar 2.4 Marcks Active
Sumber: https://pseudonanna.blogspot.co.id/2017/08/review-bedak-marcks-manfaat-dan-
harga.html
2. Marcks Active adalah bedak Marcks kedua yang dirilis oleh Marcks pada tahun 2014.
Target market nya adalah wanita dari umur 20-40 tahun.
Gambar 2.5 Marcks Teens
Sumber: http://sukdoo.me/koleksi-harga-bedak-marcks-compact-powder-paling-
kekinian/
3. Marcks Teens adalah bedak Marcks ketiga yang dirilis oleh Marcks pada November
2017. Target market nya adalah wanita dari umur 13-19 tahun.
2.2.4.5.1 Warna Bedak
Gambar 2.6 Pilihan warna bedak Marcks
Sumber: http://hannanisa.com/product/marcks-bedak-active-creme-pink-rose-invisible-
natural-beige/
Gambar 2.6 a Pilihan warna bedak Marcks
Sumber: http://hannanisa.com/product/marcks-bedak-active-creme-pink-rose-invisible-
natural-beige/
2.2.4.6 Kemasan Produk
Kemasan bedak Marcks Classic terbuat dari karton dengan lapisan penutup plastic untuk
membantu produk agar tidak berantakan, tetapi walaupun begitu, banyak konsumen yang
merasa sulit untuk menggunakan bedak Marcks dengan kemasan seperti ini, apalagi
untuk dibawa di tas sehari-hari.
Gambar 2.7 Box Kemasan bedak Marcks Classic
Sumber: https://www.bukalapak.com/products/s/bedak-marcks-beauty-powder
Gambar 2.8 Kemasan bedak Marcks Classic
Sumber: https://www.indoprice.site/dimana-beli-marcks-beauty-powder-bedak-invisible-
40g-di-indonesia/
Kemasan bedak Marcks Active dibuat dengan perubahan dari bahan kemasan yang jauh
lebih kokoh daripada Marcks Classic. Kemasan Marcks Active berbahan plastik yang
dapat ditutup rapat sehingga tidak akan terjadi pembocoran. Begitu juga didalamnya
terdapat saringan yang dapat mengontrol seberapa banyak produk yang akan keluar.
Gambar 2.9 Kemasan bedak Marcks Active
Sumber: https://pseudonanna.blogspot.co.id/2017/08/review-bedak-marcks-manfaat-dan-
harga.html
Kemasan bedak Marcks Teens berubah menjadi lebih praktis lagi dengan bentuknya
yang compact. Kemasan lebih tipis, sehingga praktis dan ringan untuk dibawa bepergian.
Konsistensi produk yang padat juga sangat membuat produk ini lebih efisien untuk
dibawa. Produk ini juga disertai dengan kaca didalamnya.
Box kemasan yang digunakan untuk bedak Marcks Teens juga berbeda dari box
sebelumnya. Yaitu ilustrasi wanita yang digunakan terlihat lebih muda sehingga
menggambarkan kesan youthful sesuai dengan target market yang dituju. Begitu juga
ilustrasi bunga yang terlihat, dan kata teens di bawah logo Marcks.
Gambar 3.0 Kemasan bedak Marcks Teens
Sumber: http://sukdoo.me/koleksi-harga-bedak-marcks-compact-powder-paling-
kekinian/
2.2.4.7 Strategi Pemasaran
Saat ini Marcks belum mempunyai laman, tetapi mereka sedang mengusahakan
adanya laman. Sebagian besar strategi pemasaran bedak Marcks adalah melalui Media
Sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Dengan membuat berbagai kuis,
kompetisi untuk membangun engagement dengan konsumen.
Gambar 3.1 Facebook Marcks
Sumber: https://www.facebook.com/MarcksCosmeticIND/
Gambar 3.2 Twitter Marcks
Sumber: https://twitter.com/marcks_ind
Gambar 3.3 Instagram Marcks
Sumber: https://www.instagram.com/marckscosmeticind/?hl=id
Menurut analisa penulis berdasarkan konten-konten yang dibuat oleh Marcks adalah
sudah cukup baik karena Marcks mencoba melakukan berbagai kegiatan yang variatif
sehingga menarik perhatian para konsumen, tapi sayangnya bahasa yang digunakan
dalam berinteraksi dengan konsumen masih sangat kaku sehingga tidak terasa
“relatable” dan ramah. Dan sayangnya Marcks juga tidak melakukan adanya kampanye-
kampanye atau kolaborasi yang dapat mendongkrak informasi mengenai Marcks untuk
konsumen lain.
2.2.5 Data Kompetitor
2.2.5.1 Viva Cosmetics
Gambar 3.4 Logo Viva Cosmetics
Sumber: https://www.pinterest.co.uk/pin/415034921890238422/
Sejak tahun 1962 Viva Cosmetics terus berkembang menjadi salah satu kosmetik
terkemuka di Indonesia. Awalnya Viva Cosmetics diproduksi oleh perusahaan farmasi
dengan nama PT General Indonesian Producing Centre di Jalan Karet Surabaya dan
berganti nama menjadi PT Paberik Pharmasi Vita pada tahun 1964. Seiring
perkembangan waktu, perusahaan mulai mengembangkan produk-produk Viva
Cosmetics yang formulanya dikenal sesuai untuk daerah tropis. Selain itu Viva
Cosmetics juga menjadi produk kosmetik pertama yang menyebutkan Made in
Indonesia.
Pada tahun 1998 PT Paberik Pharmasi Vita berubah nama menjadi PT Vitapharm hingga
sekarang. Sebagai bukti komitmen untuk tetap mengutamakan kualitas PT Vitapharm
mendapat sertifikat CPKB (Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik) untuk Cream,
Lipstick, Liquid dan Viscous Liquid pada tahun 2008, serta Powder dan Compact
Powder pada tahun 2009. Karena itu semua sarana laboratorium, quality control, analisa
dan mikrobiologi dilaksanakan sesuai standar pembuatan kosmetika yang baik dengan
mengembangkan ekstrak bahan-bahan alami. Dalam upaya meningkatkan kualitas dan
produktivitas PT Vitapharm didukung mesin-mesin berteknologi tinggi.
Untuk menjaga konsistensi komitmennya terhadap kualitas dan profesionalisme PT
Vitapharm sampai saat ini telah meluncurkan rangkaian produk kosmetika yang meliputi
produk perawatan kulit wajah, perawatan seluruh tubuh, perawatan rambut hingga
produk-produk make up mulai dari alas bedak, eye shadow hingga lipstik.
2.2.5.2 Kemasan Produk
Gambar 3.5 Kemasan Viva Cosmetics Perfection Natural Bright Loose Powder
Sumber: http://id.priceprice.com/Viva-Perfection-Natural-Bright-Loose-Powder-26478/
Bedak Tabur ekstra halus untuk tampilan cerah alami. Bedak Perfection Natural Bright
Loose Powder mempunyai 3 varian warna, yaitu Ivory, Fair dan Beige.
Mengandung :
• Microcoated Powder Technology
• UV Filter & Moisturizer
• Bedak Tabur Ekstra Halus
• Matte Finish
• Lembut & Natural
2.2.5.3 Sariayu
Gambar 3.6 Logo Sariayu
Sumber: http://beautynesia.id/240
Martha Tilaar Group dipelopori oleh DR. (H.C.) Martha Tilaar pada tahun 1970
dengan membuka sebuah salon kecantikan Martha di kediaman orangtuanya, Yakob
Handana, di Jalan Kusuma Atmaja No.47 Menteng, Jakarta Pusat.
Pada tahun 1977 Martha Tilaar bekerjasama dengan Theresia Harsini Setiady
yang merupakan pendiri Kalbe Group, PT Martina Berto meluncurkan brand Sariayu
sebagai produk kecantikan dan jamu modern. Sariayu, merupakan produk kecantikan
yang telah ada di pasar Indonesia sejak lama dan telah memiliki konter terbanyak
(produk dekoratif, make up dasar, perawatan wajah, perawatan tubuh, perawatan rambut,
dan jamu).
Melalui pendekatan ini, Martha Tilaar Group berupaya mengarahkan tren dunia
kecantikan menuju kecantikan berbasis alam (back to nature) dan kebudayaan Timur.
Konsep kecantikan wanita timur selalu berlandaskan pada philosofy "Rupasampat
Wahyabiantara", yaitu kecantikansejati merupakan perpaduan harmonis antara 2 unsur
yaitu kecantikan lahiriyah yang memancarkan keelokan wajah dan tubuh
serta kecantikan batiniah yang ditunjukkan dengan keluhuran budi (aura) dari dalam
tubuh. Konsep ini bisa menjadi pegangan bagi wanita manapun yang ingin mewujudkan
kecantikan alami seutuhnya. Dalam tradisi leluhur, konsep kecantikan tersebut dimiliki
oleh Dewi Saraswati sebagai lambang kesempurnaan perempuan yang cantik secara
fisik, tegar dalam hidup, halus tutur kata, luhur budi dan beriman kepada Sang Pencipta.
2.2.5.4 Kemasan Produk
Gambar 3.7 Kemasan Sariayu Bedak Tabur Energizing Aromatic
Sumber: https://harga.info/harga-bedak-sariayu/
Melindungi dari pengaruh buruk sinar matahari, merawat kelembaban dan
kelembutan kulit,serta aromanya membangkitkan semangat (Energizing Aromatic).
Kandungan: Tabir surya, Moisturizer, Minyak Esensial Sandalwood Alam (Oil
Sandalwood).
2.2.6 Hasil Survey
Penulis melakukan riset dan mendapatkan hasil dari kuesioner dan wawancara lisan
maupun tulisan, sebagai tujuan dari syarat validasi dari kampanye sosial yang diangkat,
adalah sebagai berikut:
2.2.6.1 Kuesioner
Kuesioner dibagikan kepada 1308 responden melalui media sosial.
1. Berapa usia anda?
Diagram 1.0 hasil survei
2. Apa profesi anda?
Diagram 1.1 hasil survei
3. Apa anda menggunakan produk kosmetik (make up)?
Diagram 1.2 hasil survei
4. Apakah produk bedak salah satu produk kosmetik penting dalam rutinitas anda?
Diagram 1.3 hasil survei
5. Apakah anda tahu tentang bedak Marcks?
Diagram 1.4 hasil survei
6. Apakah anda berminat membeli/menggunakan bedak Marcks?
Diagram 1.5 hasil survei
7. Jika tidak, apa alasannya?
Diagram 1.6 hasil survei
8. Apakah anda tertarik untuk membeli/menggunakan bedak Marcks, jika permasalahan
tersebut sudah diatasi?
Diagram 1.7 hasil survei
Berdasarkan hasil dari kuesioner yang dilakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa
90% wanita yang menggunakan kosmetik di usia kurang dari 18 tahun sampai 28 tahun
yang menganggap produk bedak adalah produk kosmetik penting bagi rutinitas mereka
mengetahui adanya produk bedak Marcks tetapi 80% diantaranya tidak tertarik untuk
membeli atau menggunakan produk Marcks karena berbagai alasan, tetapi banyak
diantaranya karena desain kemasan yang tidak menarik.
2.2.6.2 Wawancara
Nama : Ratih Tryani
Spesialisasi : PIC Marcks
Tanggal wawancara : 07/03/2018
Via : Face to face
Dalam melakukan pencarian data, penulis melakukan sebuah wawancara dengan pihak
dari Marcks untuk mendapatkan informasi langsung dari narasumbernya. Metode
wawancara ini sangat penting untuk mendapatkan data yang akurat, lengkap, dan otentik.
Dalam melakukan wawancara ini, penulis melakukan tanya jawab sekaligus berdiskusi
bersama narasumber. Data-data yang telah didapat lalu digunakan untuk
mengidentifikasi dan menganalisis masalah, lalu mencarikan sebuah strategi kreatif dan
efektif yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Data yang
diperoleh merupakan data tentang profil perusahaan, target market, logo, konsep,
kompetitor, dan strategi pemasaran. Data yang diperoleh dari wawancara ini adalah data
kuantitatif dan bukan kualitatif, merupakan opini perorangan, bukan bersifat ilmiah.
2.2.7 Perawatan Wajah
Perawatan Wajah adalah suatu tindakan untuk merawat kulit wajah yang meliputi
tahap-tahap pembersihan, pengelupasan/penipisan, pengurutan, pemupukan dan
penyegaran dengan menggunakan alat, bahan, dan kosmetik tertentu dengan tujuan
membuat wajah menjadi sehat dan membuat kulit menjadi normal.
Perawatan secara teratur dan intensif dapat dilakukan dengan teknik-teknik tertentu
menggunakan kosmetik, oleh sebab itu perawatan kulit wajah dikatakan sebagai
perawatan kulit wajah secara kosmetis.
Karena kulit mempunyai sifat/struktur dan karakteristik tersendiri, maka perawatan kulit
dapat dibedakan menjadi :
- Perawatan untuk sehari-hari (secara sederhana)
- Perawatan secara lengka/secara berkala
A. Perawatan untuk sehari-hari (secara sederhana)
Perawatan sehari-hari dapat dilakukan sendiri dimana perawatan ini
dilakukan minimal 2x sehari yaitu pagi hari dan menjelang tidur/sore hari
Perawatan sehari-hari meliputi:
• Pembersihan (cleansing)
• Penyegaran (toning)
• Pelembaban (mousterising) terutama bagi jenis kulit kering
• Perlindungan (protecting) apabila perlu
• Pemupukan (nourishing) terutama bagi usia 30 tahun ke atas dimana kulit
muka mengalami perubahan
B. Perawatan secara lengkap
Perawatan secara lengkap tidak perlu dilakukan sehari-hari, namun cukup
secara berkala 2x1 bulan, dst, tergantung kondisi kulit dimana perawatan ini
biasanya lebih sempurna dilakukan oleh ahli kecantikan di salaon karena hal ini
memerlukan rileksasi bagi yang dirawat dan ketrampilan tertentu bagi yang
merawat.
Perawatan secara lengkap meliputi:
• Pembersihan (cleansing)
• Epilasi
• Skin peeling
• Pengurutan (massage)
• Pengeluaran komedo atau lemak
• Pengobatan acul/jerawat dan pigmentasi
• Masker
• Penyegar
• Pelembab
2.2.7.1 Tujuan Perawatan Wajah
Beberapa manfaat perawatan kulit wajah/muka antara lain:
� Membuat kulit wajah menjadi jenis kulit wajah normal
� Membersihkan kulit wajah dari kotoran(minyak,keringat,debu)
� Mengangkat/menipiskan sel-sel kulit mati sehingga kulit wajah menjadi
halus
� Mempertahankan kondisi kulit dari keriput dan kerut kecil, terutama di
sekitar mata dan lingkar mulut
� Meremajakan jaringan otot dan sel-sel kulit
� Memperbaiki kondisi kulit misalnya kulit kasar karena adanya penebalan
sel-sel tanduk akan menjadi halus karena sel tanduk yang sudah mati
tersebut terkelupas
� Meningkatkan sirkulasi darah dan getah bening pada kulit, sehingga kulit
sehat karena mendapat nutrisi dan vitamin dengan lancar dan merata
� Kulit wajah akan terasa nyaman dan segar setelah perawatan
2.2.7.2 Jenis dan Kelainan Jenis Kulit
A. Jenis kulit
Mengenal jenis kulit adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang
ahli kecantikan karena dengan memahami kondisi dan jenis kulit, seseorang
dapat menentukan tindakan yang tepat serta perawatan yang benar
ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kulit muka, seperti: sinar matahari,
cuaca, makanan/minuman, zat-zat kimia detergent dan usia, sehingga
mengakibatkan timbulnya berbagai kondisi/jenis kulit.
Secara garis besar kita kenal 4 macam jenis kulit yaitu:
• Kulit normal
• Kulit berminyak
• Kulit kering
• Kulit kombinasi
1. Kulit normal
Memiliki jenis kulit normal merupakan dambaan setiap setiap orang, terutama
bagi kaum wanita, karena jenis kulit normal pada dasarnya lebih indah dan lebih
mudah dalam perawatannya
Ciri-ciri jenis kulit normal antara lain:
• Kulit tampak sehat, segar dan bercahaya
• Kulit halus/licin, pori-pori kecil
• Tidak terdapat kelainan-kelainan kulit berupa gangguan noda lain
• Tidak mudah timbul alergi pada pemakaian kosmetik
Hal tersebut karena adanya beberapa pengaruh seperti:
• Kelenjar palit dalam susunan kulit bekerja normal sehingga lemak/sebum
yang diproduksi tidak berlebihan (sesuai dengan kebutuhan kulit)
• Metabolism tubuh naik dan sempurna
• Perawatan dan cara hidup yang teratur
• Kondisi makanan yang baik serta menghindari makanan yang sifatnya
pedas, manis, karbohidrat tinggi dan makanan yang mengandung banyak
lemak
2. Kulit kering
Kondisi kulit kering biasanya timbul pada usia tiga puluh tahun ke atas. Hal
ini disebabkan karena adanya penurunan fungsi hormonal yang mengakibatkan
menurunnya fungsi kelenjar pembentuk minyak/sebum, serta menurunnya
aktivitas kelenjar keringat. Namun kondisi kulit ini dapat terjadi pada usia muda,
disebabkan kurangnya perhatian dalam perawatan ataupun akibat dari factor lain
seperti factor keturunan atau factor lingkungan
Ciri-ciri jenis kulit kering dapat dilihat sebagai berikut:
• Kulit terlihat kusam, bersisik dan tipis
• Kemungkinan sensitive, serta terlihat pembuluh darah kecil yang terlihat
dipipi dengan garis-garis warna merah
• Sering timbul rasa gatal dan kulit terasa kaku setelah mambasuh muka
• Pori-pori sangat halus bahkan tidak terlihat
• Kemungkinan timbulnya kelainan berupa pigmentasi
• Kadang-kadang timbul millium atau komedo tertutup
Beberapa hal yang dapat menimbulkan kulit cenderung kering sebagai berikut:
• Kelenjar keringat dan kelenjar minyak bekerja kurang aktif sehingga produksi
minyak berkurang, hal ini mengakibatkan turunnya factor pelembab alami
(FPA) pada kulit
• Perawatan yang salah, misalnya sering membersihkan muka/wajah dengan
sabun ataupun menggunakan kosmetik yang kurang tepat
• Malnutrisi, misalnya kurang mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan segar
yang banyak mengandung vitamin C
• Kondisi iklim/cuaca yang kurang menguntungkan misalnya terlalu panas atau
terlalu dingin
• Factor keturunan/bawaan
• Factor lingkungan misalnya terlalu sering dalam ruang AC, pajangan sinar
matahari yang berlebih
• Pengaruh obat-obatan
• Menderita sakit yang terlalu lama
• Cara hidup yang tidak teratur, gangguan psikis, tidak tenang, kurang istirahat
• Terlalu banyak merokok dan minum minuman beralkohol
3. Kulit Berminyak
Jenis kulit berminyak adalah jenis kulit yang sering timbul gangguan-
gangguan kulit yang tidak diinginkan bila kurang perhatian dalam perawatannya
Kulit berminyak terutama terjadi pada usia pubertas karena perkembangan
hormone sex, sehingga lebih memacu bekerjanya kelenjar minyak dan kelenjar
keringat
Beberapa factor yang mengakibatkan kondisi kulit berminyak antara lain:
Kelenjar minyak bekerja berlebihan, karena:
• Pengaruh pada masa pubertas maupun menopause
• Faktor keturunan/bawaan
• Banyak mengkonsumsi makanan yang kurang menguntungkan bagi tubuh
(berlemak pedas)
• Metabolisme tubuh yang kurang sempurna
• Perubahan hormonal (pada haid dan kehamilan)
• Beberapa indikasi kulit berminyak, adalah sebagai berikut:
• Kulit tebal dan kasar seperti kulit jeruk
• Kulit mengkilat dan berminyak
• Mudah kotor karena melekatnya debu/kotoran pada kulit
• Pori-pori besar dan terbuka
• Cenderung timbulnya kelainan yang berupa jerawat, serta gangguan warna
kulit yang tidak merata/seimbang
4. Kulit kombinasi
Adalah kondisi kulit yang memiliki ciri perpaduan antara kering, normal
maupun berminyak, biasanya membentuk huruf “T” yaitu pada dahi, dagu, dan
hidung berminyak atau normal (lazim disebut daerah T/T zone)
Kondisi ini sering timbul pada usia 35 tahun ke atas. (Ayu Maharani, 2015)
2.2.8 Kosmetik
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang untuk digunakan pada bagian luar
badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut
untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya
tetap dalm keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk
mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit. Kosmetik digunakan untuk
meningkatkan penampilan atau aroma tubuh manusia. Kosmetik umumnya merupakan
campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumber-sumber alami dan
kebanyakan dari bahan sintetis. Perihal atau tata cara menggunakan kosmetik disebut
dengan tata rias atau make up. (Iswari, 2007)
Rias wajah memiliki fungsi untuk mengubah (make over). Perubahan lebih cantik dan
sempurna (koreksi), tentunya. Proses untuk menuju ke arah itu tentu tidak semudah
membalik tangan, karena diperlukan pengetahuan, ketelitian, keseriusan, kesabaran, serta
penyediaan waktu yang cukup untuk melakukannya. (Andiyanto, 2005)
Tujuan utama penggunaan kosmetik pada masyarakat modern adalah untuk kebersihan
pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make-up, meningkatkan rasa percaya diri dan
perasaan tenang, melindungi kulit dan rambut dari kerusakan sinar UV, polusi dan factor
lingkungan yang lain, mencegah penuaan, dan secara umum, membantu seseorang lebih
menikmati dan menghargai hidup.
2.2.8.1 Alasan Wanita Menggunakan Kosmetik
Sesungguhnya segala jenis kosmetik, mulai dari kosmetik pembersih, pelembab,
pelindung, dekoratif (make up) sampai pengobatan, mempunyai tujuan yang sama, yaitu
memelihara atau menambah kecantikan kulit (termasuk rambut, kuku, bibir, dan gigi)
melalui pembersihan, pelembaban, dan sebagainya.
Kekhasan kosmetik dekoratif (make up) adalah bahwa kosmetik ini bertujuan
semata-mata unutk mengubah penampilan, yaitu agar tampak lebih cantik dan noda-noda
atau kelainan pada kulit tertutupi. Kosmetik ini dianggap memadai jika tidak merusak
kulit atau sesedikit mungkin merusak kulit.
Pemakaian kosmetik dekoratif lebih untuk alasan psikologis daripada kesehatan
kulit. Dengan memakai kosmetik dekoratif, seseorang ingin menyembunyikan
kekurangan pada kulitnya atau ingin memberikan penampilan yang lebih cantik, lebih
menarik, kepada dunia luar. (Iswari, 2007)
Alasan wanita menggunakan kosmetik adalah sebagai berikut:
- Menumbuhkan kepercayaan diri
Menggunakan make up dapat menumbuhkan kepercayaan diri. Wanita
membutuhkan tambahan makeup untuk menutupi kekurangan pada wajah, dan
mempertegas kecantikan alami isehingga hal ini akan mempengaruhi untuk tampil lebih
nyaman dan percaya diri.
- Sebagai Seni
Dengan make up wanita dapat mengembangkan kemampuan seni mereka dengan
bereksperimen melakukan make up pada dirinya atau pada orang lain.
- Mengekspresikan diri
Make up dapat mengekspresikan diri sesuai dengan kepribadian atau suasana hati
wanita. Seperti menggunakan eyeliner jika ingin terlihat tegas, atau menggunakan warna
bibir yang nude untuk kesan anggun.
2.2.9 Bedak
Menurut Retno dan Fatma (2007), bedak ( face powder ) termasuk kosmetik
dekoratif yang ditujukan untuk menyembunyikan kekurangan pada kulit wajah, misalnya
untuk menutupi kulit wajah yang mengkilap ( skin imperfection and shininess). Selain
untuk menutupi kekurangan pada wajah, tujuan pemakaian bedak untuk melindungi dari
sinar ultraviolet.
Bedak wajah memiliki 2 jenis tipe bentuk yang dapat digunakan, yaitu bedak padat
(compact powder ) dan bedak tabur (loose powder ). Kedua jenis bedak tersebut masing-
masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan bedak padat jika dibandingkan
dengan bedak tabur ialah sangat praktis untuk dibawa dan lebih tahan lama di wajah.
Bedak tabur, walaupun kurang lama bertahan di wajah, sangat bagus untuk kulit
berminyak jika dibandingkan dengan bedak padat. (Retno dan Fatma, 2007)
Bedak memiliki beberapa kandungan bahan kimia sintetik dan bahan alami. Pada
dasarnya, bahan kimia yang digunakan tidak berbahaya untuk wajah, namun jika
digunakan melebihi batas yang diperbolehkan, bahan kimia tersebut dapat merusak kulit
wajah.
Bedak tabur memiliki karakteristik halus, ringan, dan tidak mengumpal. Bedak tabor
memiliki fungsi sebagai penutup kulit wajah. Bedak tabur akan memberikan lapisan
tipis pada
permukaan kulit, walaupun karakteristiknya halus dan ringan, namun bedak tabur memili
k sifat-sifat menutup yang efektif. Agar daya kerja bedak tabur lebih maksimal maka
ditambahkan bahan-bahan lainnya dengan memenuhi persyaratan tertentu. Bahan-bahan
utama bedak tabur seperti zinx oxide dan titanium dioxide berwarna putih, agar cocok
dengan warna kulit maka perlu ditambahkan zat pewarna yang diinginkan.
2.3 Analisis
2.3.1 Analisis Identitas Visual Marcks
2.3.1.1 Analisis Visual Kemasan
• Perbedaan antara Marcks Active dan Marcks Teens belum terlalu signifikan
berbeda. Efeknya jadi sulit menggambarkan perbedaan karakter dari ketiga
target audiens
• Karakter visual Marcks Active kurang menjelaskan karakter audiensnya, hampir
sama dengan Marcks Classic
• Penggunaan ilustrasi wajah pada kemasan berisiko mengurangi daya tarik
kemasan karena terlalu spesifik menggambarkan gaya ilustrasi yang cenderung
tradisional
• Identifikasi warna untuk membedakan masing-masing varian masih kurang
menonjol
2.3.1.1 Analisis Komunikasi
• Penggunaan tipografi berbeda-beda, sehingga tidak konsisten
• Gaya ilustrasi yang berbeda-beda dan tidak konsisten
2.3.2 Analisis Brand Marcks (S.W.O.T)
2.3.2.1 Strength
• Salah satu bedak yang tidak hanya untuk keperluan dekoratif wajah, tetapi
juga untuk perawatan wajah
• Mudah untuk didapatkan karena mempunyai banyak distributor
• Harga bedak yang relatif murah
2.3.2.2 Weakness
• Tampilan produk masih sangat seragam dan tidak menonjolkan karakter
masing-masing
• Penataan dan penggunaan konten yang sudah kuno sehingga tidak cocok
dengan selera target market
• Kegiatan promosi yang minim dan kurang aktif
2.3.2.3 Opportunity
• Menampilkan identitas visual yang lebih sesuai dengan karakter
• Wanita remaja sampai dewasa mempunyai karakter dan kebutuhan yang
berbeda-beda, misalnya wanita remaja yang baru memulai menggunakan
kosmetik atau wanita aktif yang butuh produk yang praktis
2.3.2.4 Threat
• Kompetisi kosmetik yang lebih modern dan praktis
Top Related