Mohon diisi di lembar paling bawah ya..
JANGAN LANGSUNG DI SOAL ya.. MOHON YANG RAPI
Book Antiqua, 12, Spasi 1,5
1. Jangan di-copas-kan ke lembar surat di email-nya. (>.<”)
2. Kalau ada gambar dan video boleh kasih link nya aja kalau memang
terlalu besar untuk di upload-kan pada email balasannya.
3. Sebisa mungkin sumber dari buku walaupun ngambilnya dari blog
orang ya guys, biasanya ada dilampirkan di bawah postingan nya tuh..
hhe (^u^)b
nanti kirim balik ke email:
deadline : Rabu, 4 Desember 2013 (21.00 WIB)
Dimohonkan dengan sangat untuk tidak telat ya..
Kasihan presentan nyiapin dan buat .ppt nya kalau lama selesainya. Kalau
mau kasih lewat USB pas tutorialnya, boleh kalau bersedia terinfeksi virus
yang bikin folder jadi hidden entah apa namanya.. (=w=” ) maaf ya
Dimohonkan jangan ada yang TIDAK NGUMPUL ya.. kalau ada yang ga
ngumpul, TIDAK DIMASUKKAN ke dalam laporan ya namanya.. Dan
dimohonkan dengan sangat YANG RAPI. Tolong kerjasamanya, kita sama-
sama mau ujian.. dimohon perhatiannya
Terima kasih atas perhatian dan kerja samanya. Semoga kebaikan kalian
dibalas Allah SWT dengan kebaikan lain yang tidak disangka-sangka
(aamiin) (^u^)
Sankyuu~ :D
Raissa Oslin 04121401039 (1)
Novalia Arisandy 04121401042 (2)
M. Tata Suharta 04121401053 (3)
Putri Septi Ramasari 04121401060 (4)
Dwi Lestari 04121401083 (5)
Inthan Atika 04121401085 (6)
Rofifah Dwi Putri 04121401089 (7)
Aji Muhammad Iqbal 04121401094 (8)
Elmo Saviro Heprananda 04121401097 (9)
Asyriva Yossadania 04121901001 (10)
Karthik Sekaran 04111401097 (11)
Kirubhashini Elanggoven 04111401100 (12)
1. SKENARIO
Tn.T, 41 tahun, seorang petani datang ke puskesmas dengan
keluhan badan lemah, lesu, cepat lelah dan mata berkunang-kunang sejak
tiga bulan yang lalu. Sebelumnya beliau sudah berobat ke mantri dan
diberi vitamin. Namun keluhan Tn.T tidak berkurang. Tn.T biasanya
bertani tanpa menggunakan alas kaki.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum: pucat, lemah
HR: 90x/menit, RR: 22x/menit, Temp: 36,6oC, Tekanan Darah : 120/80
mmHg
Konjungtiva palpebra anemis (+/+)
Cheilitis positif
Lidah: Atrofi Papil
Koilonychia positif
Abdomen: hepar dan lien tidak teraba
Tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah bening
Pemeriksaan Laboratorium
Hb: 6,2g/dL, Ht: 18 vol%, RBC: 2.480.000/mm3, WBC: 7400/mm3,
Trombosit: 386.000/mm3, Diff.count: 0/2/5/63/26/4, MCV: 72 fL, MCH:
25pg, MCHC: 30%
Besi serum 30 μg/L, TIBC 560μ/dL, Feritin 8 mg/mL
Feses: telur cacing tambang positif, darah samar positif
Gambaran apusan darah tepi:
Eritrosit: mikrositik hipokrom, anisopoikilositosis, cigar-shaped cell,
pencil cell
Leukosit: jumlah cukup, morfologi normal
Trombosit: jumlah cukup, penyebaran merata, morfologi normal
Kesan: anemia mikrositik hipokrom
2. KLARIFIKASI ISTILAH
No. Istilah Pengertian
1 Vitamin Zat yang sangat penting bagi tubuh manusia
untuk pertumbuhan dan perkembangan
2 Mantri Nama jabatan tertentu untuk melaksanakan
tugas (keahlian khusus) pembantu dokter
3 Mata
berkunang-
kunang
4 Konjungtiva
palpebra anemis
5 Atrofi Mengecilnya ukuran sel karena berkurangnya
substansi cell
6 Cheilitis Kondisi medis dimana bibir mengalami inflamasi
7 Koilonychia Distrofi kuku jari dengan kuku menjadi tipis dan
cekung dan tepi meninggi
8 Feses Kotoran yang dikeluarkan dari usus melalui
rectum
9 Feritin Kompleks besi apoferin yang merupakan bentuk
utama penyimpanan besi dalam tubuh
10 TIBC Total Iron Binding Capacity
Suatu tes untuk melihat kadar besi dalam darah
11 Besi serum
12 Anisopoikilositos Adanya eritrosit yang ukurannya bervariasi dan
is bentuk abnormal dalam tubuh
13 Mikrositik
hipokrom
14 Chigar-shaped
cell
RBC yang berbentuk seperti rokok atau silinder
15 Pencil cell RBC berbentuk bensi
6.1 Tn.T, 41 tahun, seorang petani datang ke puskesmas
dengan keluhan badan lemah, lesu, cepat lelah dan mata
berkunang-kunang sejak tiga bulan yang lalu.
Sebelumnya beliau sudah berobat ke mantri dan diberi
vitamin. Namun keluhan Tn.T tidak berkurang. Tn.T
biasanya bertani tanpa menggunakan alas kaki.
6.1.1 Bagaimana hubungan keluhan pasien dan kebiasaan tidak
menggunakan alas kaki ? (1)(5)(9)
6.1.2 Bagaimana patofisologi dari keluhan (badan lemah, lesu,
cepat lelah, mata berkunang-kunang)? (2)(6)(10)
6.1.3 Apa makna dari keluhan sejak tiga bulan yang lalu? (3)(7)
(11)
6.1.4 Mengapa keluhan tidak berkurang padahal sudah diberi
vitamin? (4)(8)(12)
Pada soal berikut ini ada yang berwarna-warna.. ini sifatnya INTERNAL
aja ya.. soalnya dr.Irwan kan minta nya cuma secara general, susah
baginya kalau cuma gitu
Di laporan rva bikin tanpa bagian yang berwarna-warna itu
6.2 Pemeriksaan fisik. Keadaan umum: pucat, lemah. HR:
90x/menit. RR: 22x/menit. Temperature: 36,6oC. Tekanan
Darah: 120/80 mmHg. Konjungtiva palpebra anemis
(+/+). Cheilitis positif. Lidah: Atrofi Papil. Koilonychia
positif. Abdomen: hepar dan lien tidak teraba. Tidak
ditemukan pembesaran kelenjar getah bening.
6.2.1 Bagaimana interpretasi pemeriksaan laboratorium yang
abnormal?
a) Vital Sign. HR: 90x/menit. RR: 22x/menit.
Temperature: 36,6oC. Tekanan Darah: 120/80 mmHg.
(1)(6)(7)(10)
b) Fisik. Konjungtiva palpebra anemis (+/+). Cheilitis
positif. Lidah: Atrofi papil. Koilonychia positif.(2)(5)
(8)(11)
c) Fisik. Abdomen: hepar dan lien tidak teraba. Tidak
ditemukan pembesaran kelenjar getah bening. (3)
(4)(9)(12)
6.3 Pemeriksaan Laboratorium. Hb: 6,2g/dL, Ht: 18 vol%,
RBC: 2.480.000/mm3, WBC: 7400/mm3, Trombosit:
386.000/mm3, Diff.count: 0/2/5/63/26/4, MCV: 72 fL, MCH:
25pg, MCHC: 30%. Besi serum 30 μg/L, TIBC 560μ/dL,
Feritin 8 mg/mL. Feses: telur cacing tambang positif,
darah samar positif. Gambaran apusan darah tepi:
Eritrosit: mikrositik hipokrom, anisopoikilositosis, cigar-
shaped cell, pencil cell. Leukosit: jumlah cukup, morfologi
normal. Trombosit: jumlah cukup, penyebaran merata,
morfologi normal. Kesan: anemia mikrositik hipokrom.
6.3.1 Bagaimana interpretasi pemeriksaan laboratorium tidak
normal ?
a) Hitung kadar. Hb: 6,2g/dL, Ht: 18 vol%, RBC:
2.480.000/mm3, WBC: 7400/mm3, Trombosit:
386.000/mm3.(1)(9)
b) Sel Darah. RBC: 2.480.000/mm3, WBC: 7400/mm3,
Trombosit: 386.000/mm3, Diff.count: 0/2/5/63/26/4. (2)
(11)
c) ?. MCV: 72 fL, MCH: 25pg, MCHC: 30%. Besi serum 30
μg/L, TIBC 560μ/dL, Feritin 8 mg/mL. (3)(12)
d) Feses. telur cacing tambang positif, darah samar
positif (4)(11)
e) Apusan darah tipis. Eritrosit: mikrositik hipokrom,
anisopoikilositosis, cigar-shaped cell, pencil cell.
Leukosit: jumlah cukup, morfologi normal. Trombosit:
jumlah cukup, penyebaran merata, morfologi normal.
(5)(10)(12)
6.3.2 Bagaimana diagnosis pada kasus ini ? (6)(9)
6.3.3 Bagaimana diagnosis bandingnya ? (7)(8)
8. TOPIK PEMBELAJARAN
8.1 Anemia (1)(10)(11)
8.2 Kelainan Bentuk Sel Darah Merah (Shape) (2)(9)
8.3 Kelainan Ukuran Sel Darah Merah (Size) (3)(8)
8.4 Kelainan Warna Sel Darah Merah (Staining) (4)(7)
8.5 Cacing Tambang (Morfologi, siklus hidup, penularan, singkat
aja tapi jangan singkat-singkat nian yoh) (5)(6)(12)
TOPIK
YANG
SAYA
TAHU
YANG SAYA
TIDAK TAHU
YANG HARUS
DIBUKTIKAN
KEMBALI
BAGAIM
ANA
SAYA
BELAJAR
Anemia
Inte
rnet
Textbook
Jurn
al
Kelainan
Bentuk Sel
Darah
(Shape)
Bentuk
sel darah
merah
normal
Bentuk- bentuk
sel darah merah
abnormal
-
Kelainan
Ukuran Sel
Darah Merah
(Size)
Kelainan
Warna Sel
Darah Merah
(Staining)
Cacing
tambang
NAMA : Novalia Arisandy
NIM : 04121401042
No Urut Pembagian Tugas : ( 2 )
ANALISIS MASALAH :
Soal 1 : Bagaimana patofisologi dari keluhan (badan lemah, lesu,
cepat lelah, mata berkunang-kunang)?
Jawab:
Pada anemia, tubuh tidak bisa memproduksi sel darah merah yang cukup
sehingga menyebabkan tekanan darah menjadi rendah atau menurun.
Dalam tubuh ada dua proses pembentukan energi, yaitu proses aerob
(ada oksigen) dan proses anaerob, karena kekurangan darah
menyebabkan oksigen berkurang, dua proses tadi jadi lebih dominan di
proses anaerob, sementara proses anaerob tidak banyak menghasilkan
oksigen, sehingga oksigen yang harusnya dialirkan ke otak dan area
sensitive (seperti muka (area mata dan bibir) dan ekstremitas (tangan
(pada kuku dan telapak) dan kaki) dengan sempurna jadi berkurang,
menyebabkan rasa pusing serta berkunang-kunang dan muka pucat dan
konjungtiva anemis, hal tersebut juga kadang menyebabkan jantung
sering berdebar-debar (biasanya berhubungan dengan tekanan nadi yang
meningkat). Selain itu pada proses anaerob akan menghasilkan asam
laktat sehingga kadang penderita anemia juga terasa lemah,lesu,cepat
lelah.
Sumber :
Soal 2 : Fisik. Konjungtiva palpebra anemis (+/+). Cheilitis positif.
Lidah: Atrofi papil. Koilonychia positif.
Jawab:
a. Konjungtiva palpebra anemis (+/+)
Perdarahan terus menerus akan menyebabkan cairan ekstraseluler
terutama darah akan mengalami penurunan drastis. Pendarahan ini
menyebabkan pengikatan oksigen oleh hemoglobin yang ada
didalam darah berkurang. Kekurangan eritrosit juga menyebabkan
darah yang harusnya dialirkan ke seluruh tubuh dengan cukup jadi
tidak merata sementara itu konjungtiva merupakan salah satu area
sensitive yang apabila tidak teraliri darah dengan sempurna akan
tampak pucat sama seperti halnya dengan sklera, bibir dan area
kuku, sehingga selain konjungtiva, bibir dan kuku juga tampak
pucat.
b. Cheilitis positif dan lidah atrofi papil
Manifestasi oral akibat defisiensi nutrisi (Fe) menyebabkan
gangguan fungsi epitel pada lidah sehingga lidah menjadi licin.
Cheilitis ditandai adanya peradangan di sekitar mulut yang
disebabkan oleh mikroba. Zat besi ini berikatan dengan protein
untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur kandida.
c. Koilonychia positif
Tubuh berkompensasi untuk meningkatkan volume plasma dengan
menarik cairan-cairan dari sela-sela jaringan sehingga kuku menjadi
tipis dan cekung dan tepi meninggi. Anemia defisiensi Fe
menyebabkan pembentukan kuku terganggu,kuku menjadi lemah
dan mudah patah.
Sumber :
1. Buku Ajar IPD 2009 dan Buku Ajar Guyton 2008;
2. http://www.kalbe.co.id;
3. http://www.medicinesia.com;
Soal 3 : Interpretasi dari :
Sel Darah. RBC: 2.480.000/mm3, WBC: 7400/mm3, Trombosit:
386.000/mm3, Diff.count: 0/2/5/63/26/4
Jawab:
N
o.
Pemeriksa
an
Hasil
Pemeriks
aan
Normal Ket. Penyebab
Abnormal
1. RBC 2.480.000
/ mm3
4,5-
5,5juta /
uL
Anemia Akibat adanya cacing
tambang dalam tubuh
pasien yang
menghisap darah
menyebabkan
banyaknya darah
yang hilang.
2. WBC 7400 /
mm3
5000-
10000
/uL
Normal -
3. Trombosit 386.000 /
mm3
200.000-
400.000
Normal -
4. Diff.count
a. Basofil
b. Eosinofil
c. Neutrofil
batang
d. Neutrofil
segmen
e. Limfosit
f. Monosit
0
2
5
63
26
4
0-1%
1-3%
2-6%
50-70%
20-40 %
2-8 %
Normal -
Sumber :
Soal 4 :
Jawab:
Sumber :
LEARNING ISSUE I 1 TENTANG :
Materi : KELAINAN BENTUK ERITROSIT
Sumber 1 :
1. Ovalosit
Ovalosit adalah eritrosit yang berbentuk lonjong.
2. Sperosit
Sperosit adalah eritrosit yang berbentuk lebih bulat, lebih kecil dan
lebih tebal dari eritrosit normal.
3. Schitosit atau fragmentosit
Sel ini merupakan pecahan eritrosit.
4. Sel target atau leptosit atau sel sasaran.
Eritrosit yang mempunyai masa kemerahan di bagian tengahnya,
disebut juga sebagai sel sasaran.
5. Sel sabit atau sickle cell
Sel seperti ini didapatkan pada penyakit sel sabit yang homozigot
(SS). Untuk mendapatkan eritrosit yang berbentuk sabit, eritrosit
diinkubasi terlebih dahulu dalam keadaan anoksia dengan
menggunakan zat reduktor (Na 2S2O5 atau Na 2S2O3). Hal ini
terutama dilakukan pada penyakit sel sabit heterozigot.
6. Krenasi
Sel seperti ini merupakan artefak, dapat dijumpai dalam sediaan apus
darah tepi yang telah disimpan 1 malam pada suhu 20o C atau
eritrosit yang berasal dari “washed packed cell”.
7. Sel Burr
Sel ini adalah eritrosit yang kecil atau fragmentosit yang mempunyai
duri satu atau lebih pada permukaan eritrosit.
8. Akantosit
Sel ini disebabkan oleh metabolisme fosfolipid dari membrane
eritrosit. Pada keadaan ini tepi eritrosit mempunyai tonjolan-tonjolan
berupa duri.
9. Tear drop cells
Eritrosit yang mempunyi bentuk seperti tetesan air mata.
10. Poiklositosis.
Poiklositosis adalah istilah yang menunjukkan bentuk eritrosit yang
bermacam-macam dalam sediaan apus darah tepi.
11. Rouleaux atau auto aglutinasi
Reuleaux tersusun dari 3-5 eritrosit yang membentuk barisan
sedangkan auto aglutinasi adalah keadaan dimana eritrosit
bergumpal.
Arjatmo Tjokronegoro dan Hendra Utama, 1996 )
Materi :
Sumber 2 :
LEARNING ISSUE 2 TENTANG :
…
Materi :
Sumber 1 :
Materi :
Sumber 2 :
Top Related