Pencarian arsitektur selalu tentang bagaimana menciptakan ruang baru dan cara baru
untuk menggunakannya. Perencanaan bangunan yang kreatif adalah memberikan
perspektif baru tentang bagaimana interior, eksterior dan landscape harus bersinergi,
dan memberikan kesempatan bagi penghuninya untuk meningkatkan cara baru dan
hidup yang modern.
Contoh-contoh bangunan tropis ini memenuhi karakteristik itu. Bangunan tropis yang
berkonsep menyesuaikan alam tropisnya atau hanya mengikuti konsep bangunan yang
telah berdiri di iklim tropis.
Berdasarkan karakteristik, bangunan tropis memiliki banyak bukaan sebagai sirkulasi angin
dan cahaya matahari. Pada bangunan tradisional, bagian atap dapat mengintegrasikan
ruang yang dibangun, memberikan sirkulasi yang lebih baik antar ruang. Materialnya juga
kerapkali memanfaatkan bahan-bahan alami yang terdapat di lingkungannya.
Di belahan dunia yang tidak beriklim tropis, juga terdapat banyak bangunan berkonsep tropis,
sebuah proyeksi tentang bagaimana bangunan-bangunan tradisional iklim tropis dengan
kearifan lokalnya mampu memanfaatkan alam sebagai sumber energi dengan sebaik-baiknya.
1. THE CUIXMALA LUXURY RESORT
CAREYES, MEKSIKO
Careyes adalah teluk yang terletak di kota Costalegre, negara bagian Jalisco, Meksiko.
Keindahan alam tropis teluk Careyes mengundang banyak turis mancanegara,
mendorong miliyuner Inggris Sir James Goldsmith untuk mendirikan resort berkonsep
mewah namun simpel. Cuixmala, sebuah resort spektakuler yang terletak di pantai
Pasifik Meksiko, 3km dari hutan tropis Careyes, pantai dan pasir keemasan. Menurut
arsiteknya, Robert Couturier, desain resort ini merupakan tinjauan kompleks serta
respon terhadap iklim tropis dan alam Meksiko yang eksotik.
Cuixmala terletak jauh di dalam hijaunya barat Meksiko, dihadapannya adalah
Samudera Pasifik. Cuixmala Resort dikelilingi oleh The Cuixmala Ecological Foundation,
sebuah kompleks cagar alam yang melindungi keanekaragaman hayati yang kaya di
wilayah ini, budidaya buah-buahan asli, flora dan fauna.
Bahan bangunan yang digunakan tidak jauh berbeda dengan resort pada umumnya,
namun terdapat sentuhan material alami pada interior bangunan, seperti kayu pada
kusen pintu dan jendela, reng atap dan lainnya. Gaya bangunan Meksiko juga
diterapkan pada furniture mewah yang digunakan, namun tetap dengan bentuk yang
simpel.
2. THE FISH HOUSE
SINGAPORE CITY, SINGAPORE
The Fish House, di desain oleh Guz Architects, sebuah bungalow ramah lingkungan di
pinggir laut. Merangkul iklim tropis Singapura dengan menciptakan ruang terbuka, yang
memungkinkan penghuninya menikmati pemandangan laut yang spektakuler. Cahaya alami,
angin laut dan flora tropis menyatu dengan desain, sehingga penghuninya dapat merasa
dekat dengan alam tropis di sekitarnya.
The Fish House dibangun dari kayu sebagai bahan utama, lalu baja dan kaca. Bungalow ini
memiliki kolam renang yang menghubungkan rumah dengan landscape. Pada ground floor
adalah ruang media dilengkapi dengan jendela berbentuk U dengan pencahayaan alami.
Sekeliling kamar ditutupi dengan panel fotovoltaik untuk memenuhi kebutuhan energi The
Fish House.
Properti modern ini dirancang menyesuaikan iklim tropis panas dan lembab Singapura
dengan menciptakan ruang terbuka semilir, memberikan penghuninya pemandangan dari
setiap sudut kamar ke laut dan ke taman dengan kolam renang yang besar yang
menghubungkan rumah dengan landscape. The Fish House adalah salah satu contoh
bangunan yang di desain mengikuti kondisi alam sekitarnya.
3. RUMAH TRADISIONAL SUKU BUGIS
SULAWESI, INDONESIA
Rumah tradisional suku Bugis yang terdapat di Makassar, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tengah serta sebagian Sulawesi Tenggara dan Gorontalo disebut dengan Bola Ugi, yang
secara harfiah berarti Rumah Bugis. Tipe rumah tradisional ini adalah rumah panggung
dengan material 99% adalah kayu, dengan banyak filosofi pada setiap bagian rumah yang
hingga hari ini tetap dipegang teguh oleh masyarakat serta pemangku adat suku Bugis.
Pada bagian atap diartikan sebagai Dunia Atas (Botting langi), yaitu kehidupan di luar alam
sadar manusia yang terkait dengan kepercayaan yang tidak nampak (kebaikan, sugesti,
sakral). Bagian dinding, diartikan sebagai Dunia Tengah (Ale-Kawa), yaitu kehidupan di alam
sadar manusia yang terkait dengan aktivitas keseharian. Kolong rumah diartikan sebagai
Dunia Bawah (Awa Bola), dengan media yang digunakan untuk mencari rejeki, termasuk
alat-alat pertanian, tempat menenun, kandang binatang dan tempat bermain bagi anak-anak.
Orang Bugis memandang rumah tidak hanya sekedar tempat tinggal tetapi juga sebagai
ruang pusat siklus kehidupan. Tempat manusia dilahirkan, dibesarkan, kawin, dan meninggal.
Oleh karena itu, membangun rumah haruslah didasarkan tradisi dan kepercayaan yang
diwarisi secara turun temurun dari leluhur. Satu keluarga yang telah memiliki rumah tidak
dapat berpindah dari rumah ke rumah lainnya, hanya dapat berpindah tempat bersama
rumah yang telah ditinggalinya.
Konstruksi rumah dibuat secara lepas-pasang (knock down) sehingga bisa dipindahkan dari
satu tempat ke tempat lain. Sistem struktur dan konstruksi rumah terdiri atas lima komponen,
rangka utama (tiang dan balok induk), konstruksi lantai, konstruksi dinding, konstruksi atap,
dan konstruksi tangga. Semuanya dibuat dengan sistem knock down. Tiang, balok induk, dan
tangga dibuat dari kayu kelas satu, sedangkan komponen konstruksi lainnya dibuat dari kayu
kelas dua.
Orang Bugis membangun rumah tanpa gambar. Pembangunan rumah dilaksanakan
oleh Panrita Bola (dukun rumah) dan Panre Bola (tukang rumah). Panrita Bola
menangani hal-hal yang bersifat spiritual, adat dan kepercayaan. Sedang Panre Bola
mengerjakan hal-hal bersifat teknis, mengolah bahan kayu menjadi komponen struktur
sampai rumah berdiri dan siap dihuni.
Rumah tradisional suku Bugis merupakan salah satu contoh dari kearifan lokal
masyarakat Indonesia tentang bagaimana memanfaatkan sumber daya alam, sekaligus
dapat meminimalisir dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh alam untuk dapat
bertahan hidup di iklim tropis, yang notabene kerap dilanda berbagai bencana alam.
http://www.yatzer.com/Cuixmala-An-Environmental-Luxury-Nest
http://www.forbes.com/sites/annabel/2014/01/28/bohemian-
glamour-on-mexicos-pacific-coast-cuixmala/
http://www.homedsgn.com/2011/02/12/luxury-fish-house-by-guz-
architects/
http://freshome.com/2010/07/07/exotic-residence-in-singapore-
the-fish-house/
http://budayaandank.blogspot.com/2012/06/makro-kosmos-
rumah-bugis.html
https://bugiskha.wordpress.com/2012/04/09/3009/
TERIMA
KASIH
Top Related