Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 1
Astrid Harera ValentinaGraduate Student of MB-IPB Class
of R47
Marketing Class Notes:
Marketing ManagementLecturer Prof Dr Ir Ujang Sumarwan, MSc
Based on Book written bt Ujang Sumarwan, Agus Djunaidi, Aviliani, H.C.Royke Singgih, Jusup Agus Sayono, Rico R Budidarmo, Sofyan Rambe. 2009. Pemasaran Strategik: Strategi untuk Pertumbuhan Perusahaan dalam Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham (Strategic Marketing: Strategy for Corporate Growth in Creating Share Holder Value). Jakarta. Inti Prima
Graduate Program of Management and Business, Master of Management. Bogor Agricultural University.
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 2
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 3
Based on Sumarwan, U., Achmad Fachrodji., Adman Nursal., Arissetyanto Nugroho., Erry Ricardo Nurzal., Ign Anung Setiadi., Suharyono., Zeffry Alamsyah. 2010. Pemasaran Strategik: Persfektif Value-Based Marketing dan Pengukuran Kinerja.(Strategic Marketing: Value Based and Performance Measurement Perspectives) Bogor, IPB Press.
Graduate Program of Management and Business, Master of Management. Bogor Agricultural University.
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 4
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 5
Product ProliferationSaturday, February 17, 2012
Product Proliferation is one of the competitive strategy of making products more diverse both in taste, appearance and price.
1. FlavorThe company can diversify its products by offering a taste that has not been tried. Through the varied tastes of consumers will be interested to try and if consumers are satisfied with the product so consumers will make repeat purchases.
2. DisplayDisplay packaging is everything that is displayed by the product. Display product packaging is an attraction that can be seen directly.
3. PriceThe price is too expensive generating huge profits attract competitors to enter the same industry, but if the price is too low market share can be increased.
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 6
Performance
This implies the performance of the business. The financial and strategic objectives of the business are dealt with here. It is also seen whether these objectives are achievable and realistic or not. The metrics of financial performance are also seen and appropriated in this division.
• The eight Ps of marketing mix help to overcome the criticisms of the four Ps. Hence the 8Ps serve to be a better alternative as compared to the 4Ps of marketing mix.
Marketing Mix (7+1Ps)
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 7
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 8
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 9
DEFINISI PRODUK 3
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
KEPUASAN PELANGGAN
Akumulasi dari kepuasan fisik, psikis, simbolis dan pelayanan dari produsen
PRODUK
Apa saja yang ditawarkan ke pasar untuk dipertahankan, diperoleh, dikonsumsi, yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan (Kotler, 1997)
Sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar untuk dapat dimiliki, digunakan, ataupun dikonsumsi, yang bisa memuaskan keinginan atau kebutuhan
Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen
Produk ??? 3
Barang , jasa, pengalaman, peristiwa, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, ide-ide
10Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 11
ASPEK PRODUK 3-4
• Bertujuan pada maanfat
Penggunaan, Psikologis, Mengatasi Masalah• Visualisasi produk
Atribut, Kualitas, Corak, Kemasan, Brand• Menambah nilai produk
Garansi, mudah, pengiriman, avalaible, layanan purnajual
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 12
KLASIFIKASI PRODUK 2Dengan teknik yang cukup baik untuk memahami produk adalah “Aspinwall Classification System”Yaitu :
• Replacement rate• Gross margin• Buyer goal adjustment• Duration of product satisfaction• Duration of buyer search behaviour
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 13
Barang Jasa Pengalaman Peristiwa Orang Tempat Properti Organisasi informasi, ide-ide
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan
Klasifikasi Produk 5Bagaimana Konsumen Membeli Produk?
14
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 15
Klasifikasi Produk 4-5
Produk Berdasarkan 5 Variabel Penilaian Tipe Produk• Replacement Rate• Gross Margin• Buyer Goal Adjustment• Duration of Product
satisfaction• Duration of buyer search
behavior
• Consumer product• Industrial product• Convenience goods• Impulse goods• Emergency goods• Shopping goods• Specialty goods• Unsought goods• Perishable goods• Durable goods• Non durable/consumption/consumble goods• Capital goods• Part and materials• Commodities• By-Product
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 16
DIFERENSIASI PRODUK 5Adalah kegiatan memodifiksi produk agar lebih menarik.
Tujuan dari strategi diferensiasi adalah mengembangkan positioning tepat sesuai keinginan konsumen potensial yang ingin dituju.
Kelemahan dari diferensiasi adalah perlunya biaya produksi tambahan dan iklan besar-besaran.
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 17
• Diferensiasi produk adalah kegiatan memodifikasi produk agar lebih menarik dilakukan dengan cara mengubah karakter produk.
• Tujuan diferensiasinya adalah mengembangkan positioning yang tepat sesuai dengan keinginan konsumen potensial yang ingin dituju.
Diferensiasi Produk
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 18
CONTOH DIFERENSIASI PRODUK YANG SUKSES
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 19
BEBERAPA STRATEGI DARI DIFERENSIASI PRODUK 6-7
Product BundlingDapat berhasil apabila : biaya produksi rendah, pangsa pasar cukup besar, minat konsumen karena produk, rata-rata marginal cost rendah, customer acquisition cost tinggi
Product liningTerbagi menjadi :- Line depth (kedalaman lini)- Line consistency (konsistensi lini)- Line vulnerability (tingkat kekuatan lini)
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 20
STRATEGI PENJUALAN
• Product BundlingMengabungkan penjualan menjadi satu paket penjualan
- Pure Bundling Membeli keseluruhan paket
- Mixed BundlingDapat memilih : membeli keseluruhan/ terpisah
• Product LiningMenjual beberapa jenis produk
- Trading UpKualitas lebih baik dari produk lainnya
- Trading DownKualitas dibawah produk lainnya
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 21
CONTOH strategi penjualan• Product Bundling
Microsoft memaketkan Microsoft Office SuiteTerdiri Dari MS Word, Excel, Power Point dll
• Product Lining Tokoh serba lima Ribu
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 22
DIFERENSIASI PRODUK 7
Product Bandling Product Lining Startegi untuk menggabungkan
penjualan beberapa produk menjadi satu paket penjualan
Akan berhasil bila : Biaya Produksi Rendah, pangsa pasar besar, Konsumen berminat karena ada penyederhanaan dalam pembelian dan mengambil manfaat dari pembelian
Rata rata marginal cost rendah Customer acquisition cost tinggi Effektif untuk produk “Informasi
Digital” Pure Bandling dan Mixed Bundling
Strategi pemasaran untuk menjual beberapa jenis produk
Strategi : Line depth, Line consistency, line vulnerability
Line extension : penambahan produk baru pada satu lini produk
Price Lining : Penggunaan Pembatasan harga untuk seluruh produk dalam satu lini.
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 23
PRODUCT POSITIONING, BRANDING, DAN STRATEGI LINI
PRODUK 8Product Positioning Product Positioning dan Market Share• Cara yang dilakukan oleh pemasar
unutk membangu n citra atau identitas dibenak konsumen untuk produk, merek, atau lembaga tertentu
• Repositioning : kegiatan yang melibatkan penggantian identitas produk, jalinan kompetitor yang ada, dan mengubah citra yang ada di benak konsumen.
• Depositioning : kegiatan untuk mengganti jalinan kompetitor
• Market share = Product Position X Marketing Effort
• Product Position : Diferensiasi Produk, Harga, Perluasan produk, Produk, kualitas pelayanan, Brand Image
• Marketing Effort : Sales Force, Distribusi, retailing dan merchandising, pelanggan Support, media advertising, Sales promotion
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 24
PRODUCT POSITIONING, BRANDING, DAN STRATEGI LINI PRODUK
WHAT IS “POSITIONING”? 8Positioning adalah cara yang dilakukan oleh pemasar untuk membangun citra atau identitas di benak konsumen untuk produk, merek, atau lembaga tertentu.
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 25
Sasaran dari strategi positioning adalah membuat satu posisi product-price yang atraktif untuk pelanggan target dan membuat sumber yang baik bagi cash flow bisnis.
Untuk dapat meraih level tertentu dari market share adalah memperkuat positioning product dan marketing effort.
Product Positioning berupa diferensiasi produk, produk itu sendiri, harga, kualitas pelayanan, perluasan produk, dan brand image.
Marketing Effort berupa sales force, media advertising, distribusi, sales promotion, retailing dan merchandising, serta pelanggan support.
PRODUCT POSITIONING DAN MARKET SHARE 10
Brand ImageDiferensiasi Produk
Kualitas Pelayanan
Produk
Harga
Perluasan Produk
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 26
11
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 27
PRODUCT PRICE POSITIONING, MARKETING EFFORT DAN MARKET SHARE 11
Positioning ProductMarket Share
Marketing Effort
Diferensiasi Produk Harga Kualitas pelayanan Brand Image Perluasan produk
Distribusi Iklan Promosi Pelanggan support Merchandise
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 28
STRATEGI PRODUCT POSITIONING 12
Dilakukan : Diferensiasi dan Product Positioning , Product Line dan Branding Management
• Diferensiasi dan Product Positioning Diferensiasi = Memodifikasi produk supaya lebih menarik
Position = Merancang penawaran dan citra perusahaan sesuai keperluan pelangan sasaran
- Diferensiasi Product- Diferensiasi Servis- Diferensiasi Merk - Pembelian dengan Low Cost
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 29
STRATEGI PRODUCT POSITIONING 12
• Product Line
Mengemas produk atau tidak dan penambahan merk sampingan
- Kemasan- Payung Merk- Ekstensi produk line- Eliminasi Produk
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 30
Strategi Product Positioning
Diferensiasi dan Product
Positioning
Branding, strategi brand
Management
Brand&strategi Product Line
Diferensiasi produk
Diferensiasi servis
Diferensiasi merek
Pembelian dengan low cost
Identitas merek
Brand encoding
Brand asset dan liabilities
Brand equity
Payung merek dan sampingan
Ekstensi product line
Kemasan
Eliminasi produk
13
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 31
STRATEGI PRODUCT POSITIONING
oBranding Management
Melakukan Kamunikasi citra dan Identitas produk
- Identitas Merk- Branding encoding- Brand Asset dan liabilitas- Brand equity
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 32
Product positioning dan diferensiasi 13-14
• Umumnya memerlukan harga yang rendah
Deposittioning merupakan kegiatan untuk menganti segmen pasar sehingga mengubah citra produk yang ada dibenak konsumen
• Sumber lain yang tidak dapat dinilai oleh target pelangan
Diferensiasi dalam kualitas, relibilitas dan kinerja produk sehingga menjadi lebih menarik dari kebanyakan produk
Product Positioning Diferensiasi
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 33
DIFERENSIASI DAN NILAI PELANGGAN 14
Manfaat Produk
Manfaat Pelayanan
Manfaat Merek
Diferensiasi Produk
Diferensiasi Pelayanan
Diferensiasi Merek
Nilai Pelanggan
Harga
Biaya Transaksi
Posisi Low Price
Transaksi Lower Cost
Total Manfaat diturunkan dari product position
Total Biaya dari manfaat produk
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 34
DIMENSI - DIMENSI DARI KUALITAS PRODUK 15Quality KillersRealibilitas Conformance • Waktu untuk gagal produk yang diberikan
• Kejadian atas kerusakan yang seharusnya tdk terjadi
Quality DriversKinerja Karakteristik operasional yg membedakan kinerja
produkDurabilitas Keawetan produk Quality EnhancersFitur Angka dan tipe pilihan-pilihan yg dpt ditambahkanServis Kemudahan, kecepatan dan biaya pemeliharaanQuality AestheticsPenampilan Fit, finishing dan penampilan dari suatu produkReputasi Citra yang dibuat oleh nama merek atau perusahaan
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 35
DIMENSI KUALITAS PRODUK 14-15
• Quality KillerRelibilitas Conformance- Waktu untuk gagal/ malfungsi untuk
produk yang diberikan- Kejadian atas kerusakan yang
seharusnya tidak terjadi
• Quality Driver- Kinerja Karekteristik operasional yang membedakan kinerja produk
- DurabilitasKeawetan produk dan kemampuan mentoleransi permintaan kondisi pengunaan
• Quality Enhancer- FiturAngka atau pilihan yang dapat ditambahkan
- ServisKemudahan, kecepatan, dan biaya pemeliharaan dan perbaikan
• Quality Aesthetics- Penampilan
Fit, Finishing, dan penampilan dari suatu produk
- Reputasi
Citra yang dibuat oleh nama merk atau perusahaan
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 36
CONTOH Quality Killer, Quality Driver 15-16
• Quality KillerPerusahaan Motorolla melakukan R&D untuk
mengurangi produk gagal/ rusak
• Quality DriverESCO (Manufacture spesialis Baja) membuat baja
dan mesin pembuat jalinan baja sehingga produknya lebih tahan lama dan kerusakan
rangkaian baja lebih kecil karena pergerakan bumi
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 37
CONTOH Quality Enhancer dan Quality Aesthetics 17
• Quality EnhancerAutomobil menambahkan Fitur kantong udara,
entertaiment dan peta navigasi
• Quality AestheticsHonda menawarkan varian Vario terbaru,
dengan warna lebih menarik dan cocok untuk kaula muda
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 38
Diferensiasi jasa 18• Tujuan dan manfaat Diferensiasi Produk = sama
dengan Diferensiasi jasa
• Dengan Diferensiasi Marketing Mix akan mudah dikembangkan
• Diferensiasi menawarkan potensi untuk membuat posisi produk lebih atraktif
• Diferensiasi mengembangkan produk dengan suatu cara yang berbeda untuk meraih posisi superior
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 39
DIMENSI KUALITAS jasa 19
• Quality Killer- Relibilitas Servis
Kemampuan untuk memenuhi service yang dijanjikan, dapat diandalkan dan akurat
- Service AssuranceKompetisi diri karyawan untuk pengetahuan dan niat baik
• Quality Driver- Kinerja
Mampu untuk mengalahkan pesaing dan memenuhi keinginan pelangan mengenai service yang baik
- ResponivenessSatu obsesi jasa untuk segera melakukan perbaikan ketika ada yang tidak benar
• Quality Enhancer- Extended ServiceAngka atau pilihan yang dapat ditambahkan
- Custumer EmpathyKemudahan, kecepatan, dan biaya pemeliharaan dan perbaikan
• Quality Aesthetics- Penampilan
Fit, Finishing, dan penampilan dari suatu produk
- ReputasiCitra yang dibuat oleh nama merk atau perusahaan
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 40
CONTOH Quality Killer dan Quality Driver (jasa) 19-20
• Quality KillerCaterpilar (Asuransi) melakukan pelayanan 24
jam pada cabangnya diseluruh dunia
• Quality DriverNordstom (Delivery service) memenuhi harapan
pelangan dengan servis taruhan waktu
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 41
CONTOH Quality Enhancer dan Quality Aesthetics (jasa) 19-20
• Quality EnhancerMarriott’s Marketing Program merencanakan penyusunan
jadual bersama untuk pemain golf
• Quality AestheticsKaryawan Les Schwab Tires (Bengkel & Sparepart)
Karyawan dekat dan peduli dengan pelangan melayani pelangan dengan lebih cepat/ Energik, sehingga
pelangan yang masuk dan keluar toko dengan cepat
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 42
KONSEP MEREK (BRAND) 21
• Brand Experience• Brand Image• Brand Recognition• Brand Franchise• Family Branding• Individual Branding
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 43
Brand Experience
Brand Image
Brand Recognition
Brand Franchise
Family Branding
Individual Branding
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 44
BRAND MANAGEMENT 23Salah satu praktek pemasaran yang spesifik menangani produk.
Merek yang baik seharusnya :
1. Terlindungi dengan baik2. Mudah diucapkan3. Mudah diingat4. Mudah dikenali5. Menarik
6. Menampilkan manfaat produk
7. Menonjolkan citra perusahaan atau produk
8. Memperlihatkan perbedaan produk dibanding dengan pesaing
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 45
KONSEP BRAND (MEREK) 23
Filosofis dari merek“Merek membawa janji bahwa produk atau jasa membawa karakteristik dan kualitas yang unik dan spesifik sesuai dengan harapan konsumen yang dituju”.Untuk itu dibangun citra merek kedalam produk atau jasa, dan kemudian “dimasukkan” kedalam alam bawah sadar konsumen.Seni dalam membangun dan mengelola merek disebut brand management.
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 46
CIRI-CIRI MEREK YANG KUAT ADALAH 25:
1. Mendefinisikan dan mendorong tujuan yang kuat
2. Cerminan kebutuhan konsumen, membangun citra dan reputasi yang baik dalam benak konsumen
3. Mengajak konsumen mempunyai rasa memiliki terhadap perusahaan
4. Memungkinkan konsumen untuk melakukan lebih secara fisik dan emosional untuk meningkatkan konsumen
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 47
CIRI-CIRI MEREK YANG KUAT ADALAH 26 :
5. “Konsumen adalah Raja”
6. Berkembang sebagaimana pasar dan konsumen
7. Menarik konsumen target, mengarahkan perilaku pembeli dan program harga premium
8. Mempertahankan pelanggan, membangun loyalitas dan mengenalkan program pelayanan baru
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 48
DIFERENSIASI MEREK 26
• Diferensiasi merek menyediakan cara lain untuk memposisikan suatu produk relatif terhadap pesaing dan meningkatkan manfaat dan nilai bagi pelanggan.
• Merek yang kuat meningkatkan evaluasi positif dari kualitas produknya, menjaga kesigapan produknya agar tetap pada level yang tinggi, dan memberikan citra yang konsisten atau personality brand.
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 49
DIFERENSIASI MEREK 26
Konsumen sangat dipengaruhi oleh status dari nama merek atau oleh keyakinan dari perusahaan yang terkenal. Pentingnya merek ini bermanfaat bagi para target
konsumen untuk menaikkan positioning dan
keuntungan diferensial.
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 50
DIFERENSIASI MEREK
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 51
TOP 5 MOST VALUABLE GLOBAL BRANDS 2010SOURCE : www.brandz.com
114,26 $M 86,38 $M
83,15 $M
76,34 $M 67,98 $M
1. 2.
3.
4. 5.
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 52
DIFERENSIASI LOW-PRICE 27
Adalah posisi yang penting dalam mengembangkan bisnis untuk memenuhi pasar yang sensitif terhadap harga.
• Untuk menjadi sukses, diferensiasi berada dibawah strategi positioning dan harus memiliki arti bagi target pelanggan dan berkelanjutan (tidak mudah diduplikasi oleh pesaing).
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 53
SISTEM BRAND-ENCODING 29
Meliputi :- Nama perusahaan dan merek- Nama merek dan submerek- Nama perusahaan dan produk- Nama perusahaan, merek dan produk- Perusahaan, nama merek, dan nomor atau catatan- Nama merek dan manfaat- Nama merek saja
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 54
29 Tujuan dari sistem brand-encoding yaitu untuk memastikan arti dan konsistensi di dalam lini produk dalam suatu perusahaan yang memiliki banyak produk dan melayani banyak pasar yang berbeda.
“Brand encoding merupakan salah satu dari strategi branding dan manajemen merek sebagai cara untuk mengkomunikasikan positioning yang telah dirancang”.
“Masing-masing dari system brand encoding ini memiliki keuntungan dan kerugian yang berpengaruh pada keunikan, konsistensi, dan mengkomunikasikan posisi produk.
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 55
Pengembangan produk baru?
Yang perlu dicermati dalam hal mengembangkan produk baru adalah bagian yang esensial dari manajemen produk berbasis pemasaran. Tanpa adanya kesuksesan produk baru, ketahanan bisnis jangka panjang dapat dipertanyakan, seperti juga kemampuan jangka pendek untuk menumbuhkan bisnisnya.
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 56
STRATEGI BRANDING DAN MANAJEMEN MEREK hal 29
Identitas Merek
• Mendefinisikan posisi produk yang diinginkan
• Skema nilai untuk target pasar yang spesifik
Brand EncodingMemposisikan produk menjadi merek untuk pasar tertentu dan citra yang diinginkan, biasanya dimulai dari nama perusahaan
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 57
PENGEMBANGAN NAMA MEREK 30-31
1. Nama Fungsional/deskriptif
2. Nama buatan
3. Nama berdasar pengalaman
4. Nama yang membangkitkan
Ada empat cara membuat nama merek baru:
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 58
ASET MEREK 34
1. Kesigapan Merek
2. Market Leadership
3. Reputasi atau kualitas
4. Relevansi merek
5. Kesetiaan pada merek
Lima faktor pembentuk aset merek:
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 59
LIABILITAS MEREK 36
Lima liabilitas merek yang secara potensial yang berbahaya :
• Ketidakpuasan pelanggan• Permasalahan lingkungan• Kegagalan produk atau jasa• Klaim dan boikot• Praktek bisnis yang dipertanyakan
Merek juga dapat mendapatkan liabilitas merek karena kegagalan produk, klaim, dan praktek bisnis
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 60
Contoh Produk Gagal :
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 61
BRAND EQUITY (EKUITAS MEREK) 38-39
Ekuitas Merek mengukur keseluruhan nilai dari merek terhadap pemilik merek dan menggambarkan tingkat brand franchise.
Ekuitas merek biasanya menunjukkan sebuah indeks, perpaduan pengukuran tentang kunci-kunci apa yang diperoleh konsumen.
Membantu para pemasar untuk mendemonstrasikan bisnis dan mendukung market value
Brand Value sangat berguna dalam menentukan nilai bisnis terutama dalam menilai aset untuk kepentingan pajak
Bila perusahaan memiliki ekuitas merek yang tinggi merupakan nilai atau aset yang membedakan para pesaingnya.
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 62
Bagan Brand Balance Sheet dan Ekuitas Merek 40
Aset Perusahaan
Nilai dari aset yang dimiliki
oleh perusahaan
Ekuitas Pemilik
Liabilitas Perusahaan
Uang yang dimiliki
perusahaan
Aset Merek
Kinerja yang menambah nilai pada
merek
Ekuitas Merek
Liabilitas Merek
Kinerja yang menurunkan nilai merek
Company Balance Sheet
Brand Balance Sheet
Ekuitas = Perusahaan + Perusahaan Pemilik
Aset Liabilitas Ekuitas Merek = Merek +
Merek
Aset Liabilitas
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 63
Branding
Individual Branding Family Branding
Multi Branding
Memasukkan portfolio produk ke tiap produk
Merek unik
Berlawanan dengan Family
Branding
Memasukkan beberapa
produk setara dalam 1 merek
Mengenalkan produk baru mendukung
produk yang ada
Beban merek -> penurunan salah
satu produk -> dampak semua
merek
Manajemen Pemasaran: Ujang Sumarwan 64
LOW COST OF PURCHASE
Low Price sebagai posisi produk
Harapan Pelanggan terpenuhi
Posisi Low Price (atraktif)
Transaksi Lower Cost
Proses Keputusan Konsumen 65
Proses Keputusan Konsumen 66
Ujang Sumarwan, lahir di Jakarta 16 September 1960 dari pasangan Almarhum Muhammad Salim dan Hj. N. Ratnasih. Ia memperoleh gelar Sarjana Sosial Ekonomi Pertanian dengan konsentrasi Agribisnis dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1985 dan gelar Master of Science bidang Household Economics pada tahun 1990 dan gelar Doktor bidang Perilaku Konsumen pada tahun 1993 dari Iowa State University, Ames Iowa Amerika Serikat. Ia diangkat menjadi Guru Besar Ilmu Perilaku Konsumen pada 1 Mei 2005. Sejak tahun 1994 mengembangkan penelitian dalam bidang perilaku konsumsi pangan dan perilaku pembelian dan penggunan berbagai produk dan jasa, serta berbagai penelitian lain yang berkaitan dengan perilaku konsumen. Pada tahun 2003 menerbitkan buku teks yang berjudul Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Buku tersebut telah dicetak ulang yang kedua pada tahun 2004, dan cetak ulang ketiga serta edisi revisi kedua pada tahun 2011. Ia adalah Sekretaris Tim Penyunting Buku Pemikiran Guru Besar Institut Pertanian Bogor: Persfektif Ilmu-ilmu Pertanian dalam Pembangunan yang diterbitkan pada tahun 2008 oleh Dewan Guru Besar IPB dengan Penebar Swadaya dan IPB Press.
Proses Keputusan Konsumen 67
Buku tersebut berisi kumpulan pemikiran yang ditulis oleh 104 Guru Besar IPB. Ia adalah salah seorang penulis dari buku Pemasaran Strategik: Strategi untuk Pertumbuhan Perusahaan dalam Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham yang diterbitkan Inti Prima tahun 2009. Ia juga salah satu penulis dari buku Pemasaran Strategik: Persfektif Value-Based Marketing dan Pengukuran Kinerja yang diterbitkan IPB Press tahun 2010, kemudian dicetak ulang yang kedua pada tahun 2011. Ia juga adalah salah seorang penulis dari buku Riset Pemasaran dan Konsumen: Panduan Riset dan Kajian Kepuasan, Perilaku Pembelian, Gaya Hidup, Loyalitas dan Persepsi Resiko. Ia adalah Kepala Bagian Ekonomi Konsumen dan Perilaku Konsumen, Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia IPB. Saat ini Ia adalah salah seorang Staf Pengajar bidang Perilaku Konsumen dan Pemasaran dan menjabat Asisten Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan sejak Agustus 2008 di Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis IPB. Ia juga anggota Senat Akademik IPB dan anggota Senat Akademik Fakultas Ekologi Manusia IPB serta anggota Majelis Wali Amanat IPB.
Proses Keputusan Konsumen 68
Ia mengajar mata kuliah Perilaku Konsumen di Program Sarjana, Magister dan Doktor di Institut Pertanian Bogor, dan di Program Magister Manajemen Universitas Sumatra Utara. Ia juga mengajar mata kuliah Manajemen Pemasaran, Metode Riset Bisnis, Riset Pasar, dan Metode Penelitian Konsumen di IPB. Selain aktif mengajar, Ia juga aktif menjadi pembimbing disertasi dari beberapa mahasiswa Program Doktor dan pembimbing tesis dari mahasiswa Program Magister Institut Pertanian Bogor. Ia telah meluluskan 11 mahasiswa doktor, dan lebih dari 20 mahasiswa magister. ia juga menjadi pembicara seminar dan fasilitator dan instruktur pelatihan di berbagai forum. Keluarga : Ia menikah dengan Dra. Hj. Deni Purnawati pada tanggal 25 Oktober 1987 dan dikarunia dua putra : Hada Syaairillah lahir di Bogor 14 Desember 1989 dan Abdurroziq Naufal lahir di Bogor 13 Juni 1998. Saat ini ia tinggal di Desa Sukamaju Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor (berlokasi sekitar 25 km arah Barat kota Bogor atau sekitar 10 km arah Barat Kampus IPB Darmaga). Email : [email protected] blog : www.ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id
Top Related