ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.S DENGAN
PERILAKU KEKERASAN DI RUANG MERANTI
RSJD SAMBANG LIHUM BANJARMASIN
Ruang rawat : MERANTI Tanggal MRS : 21 Desember 2014
RM No : 01 00 xx Tanggal Pengkajian : 05 Januari 2015
PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
A. Identitas klien
Nama : Tn.S
Umur : 27 Tahun
Jenis : Laki-laki
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMA Sederajat
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status marietal : Belum kawin
Alamat : Jl.Bapinang pagatan
II. ALASAN MASUK
Pasien dibawa ke rumah sakit sambang lihum pada tanggal 21 Desember 2014
karena sering melakukan tindakan kekerasan tanpa sebab. pasien sering memukul
kakanya tanpa ada alasan.
MK : Perilaku Kekerasan
III. FAKTOR PRESIPITASI
Pasien mulai sering memukul dan banyak diam ketika ayahnya dan ibunya
meninggal,saat ini pasien tinggal dengan kakanya,pasien memukul kakanya tanpa
ada alasan kenapa dia memukul,pasien pernah masuk Rumah sakit jiwa sebelumnya
yaitu pada tahun 2010,2012,2013 dengan kasus yang sama yaitu mengamuk gara
gara putus obat karena keluarga yang terlambat mengambil obat.
perilaku pasien mulai berubah, klien mengatakan sering keluyuran sendiri, merokok
dipinggir jalan, sering menyendiri.
Pada saat pengkajian tanggal 05 januari 2015 jam 10:00 Wita Pasien terlihat lebih
banyak menyendiri, tidak banyak berbicara, dan sering menunduk. Pada saat
pengkajian oleh perawat pasiem menjawab pertanyaan hanya dengan kata-kata
secukupnya saja, pasien sesekali menatap lawan bicara dengan tatapan tajam,
kepala sering menunduk saat ditanya oleh perawat,sebelumnya pasien melakukan
pemukulan pada pasien lain saat menonton televisi.
MK : - Koping individu dan keluarga tidak efektif
- Isolasi sosial
- Gangguan persepsi sensori: halusinasi
- Perilaku kekerasan
IV. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa berat di masa lalu
2. Klien pernah masuk sambang lihum pada tahun
3. Trauma
Jenis Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
Aniaya Fisik
Aniaya Seksual
Penolakan
Kekerasan Dalam Keluarga
Tindakan Kriminal
Penjelasan : Keluarga atau orang terdekat tidak pernah menjenguk klien
semenjak dirawat di rumah sakit sampai sekarang.
MK : Koping keluarga tidak efektif
V. PEMERIKSAAN FISIK (SELASA,06 JANUARI 2015)
1. Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg
N : 72 x/menit
R : 24 x/menit
T : 35,6 oC
2. Ukuran
BB : 46 Kg
TB : 148 cm
3. Keluhan fisik
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan dirinya tidak ada gatal ataupun
alergi dan tidak terdapat luka
MK : tidak ada masalah keperawatan
VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Ket :
: Laki-laki : Menikah
: Perempuan : Cerai
: Meninggal : Anak Kandung
: Klien
:
.
27
MK :
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri
Saat di wawancara, apakah ada bagian tubuh yang tidak disukai, klien
mengatakan biasa saja.
b. Identitas diri
Saat di wawancara, klien dapat menyebutkan nama, alamat, dan hobi.
c. Peran
Peran pasien dirumah sebagai anak pasien harus membahagiakan dan
membantu keluarga yang masih ada karena kedua orang tuanya sudah
meninggal,peran pasien di lingkungan sebagai masyarakat, di rumah sakit
sebagai pasien yang menerima perawatan
d. Ideal diri
Saat di wawancara, apakah klien mempunyai keinginan atau cita-cita, klien
termenung diam. Dan mengatakan ingin cepat pulang,klien sering malu saat
ditanya perawat dan tak ingin menjawab.
e. Harga diri
Pasien tampak menyendiri tak ingin bergabung dengan pasien yang lain
karena malu.
MK : - Harga diri rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti, tidak ada.
pasien mengatakan tidak ada orang yang berarti dihidupnya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat
Pasien sering ikut serta dalam kegiatan dikampung/masyarakat seperti
bergotong-royong dikampung tempat tinggalnya
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien banyak diam karena perilaku kekerasan yang telah dilakukannya, dan
kadang terlihat melamun sendiri. Pada saat pengkajian, klien lebih banyak
menunduk, sedikit menatap lawan bicara, klien tidak mau berinteraksi
dengan orang lain.
MK : - Perilaku Kekerasan
- Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam. Saat di RSJ klien mengatakan tidak pernah sholat,
ketika ditanya terakhir kali melakukannya, klien menjawab tidak ingat.
b. Kegiatan ibadah
Klien tidak melakukan kegiatan ibadah
MK : Kebutuhan Spiritual tidak terpenuhi
VII. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan klien cukup, berpakaian rapi, memakai seragam yang pas,
berambut pendek semi gundul, tampak kumis dan jenggot sudah rapi, dan
kuku bersih namun gigi kurang bersih. Klien tidak memakai sendal jika pergi
dari tempat tidur.
Klien mengatakan pagi tadi tidak gosok gigi.
MK : Defisit perawatan diri
2. Pembicaraan
Pada saat pengkajian, klien jarang sekali memulai pembicaraan, saat berbicara
ucapan klien cukup jelas, saat di tanya klien hanya menjawab dengan kata-
kata yang secukupnya, tidak berbelit-belit, banyak diam dan terkadang seperti
tersenyum sendiri.
MK : - Harga diri rendah
- Isolasi sosial
- Gangguan persepsi sensori : halusinasi
3. Aktivitas motorik
Pasien terlihat semangat ketika makan akan tetapi saat jadwal berolahraga
klien tampak malas-malasan dan terlihat lemah,letih,lesu saat di ajak
berolahraga pasien hanya diam di kamar.
MK : Isolasi Sosial
4. Alam perasaan
Pasien masih sangat tertutup saat ditanya tentang perasaannya
MK : Isolasi Sosial
5. Afek
Tumpul
Penjelasan :tidak ada inisiatif untuk berkomunikasi saat perawat bercerita
pasien terkadang hanya diam dengan tatapan kosong,baik itu cerita
sedih,senang ataupun lucu
6. Interaksi selama wawancara
Selama interaksi pasien sangat tidak kooperatif dengan tindakan keperawatan
yang dilakukan,kontak mata sangat jarang walau sering perawat memfokuskan
terlihat tatapan tajam dan kadang was-was,pasien sering diam tanpa
menghiraukan perawat.
MK : Resiko Perilaku kekerasan
7. Persepsi – sensorik
Selama wawancara dengan pasien,pasien mengatakan tidak mendengar adanya
bisikan – bisikan, tidak ada melihat hal aneh namun pasien kadang tertawa
sendiri dan mata pasien sering melihat kesana kemari.
MK : Gangguan persepsi sensori: halusinasi
8. Isi pikir
Pasien tidak mengalami gangguan isi pikir
MK : tidak ada masalah keperawatan
9. Proses pikir
Selama wawancara, klien menjawab pertanyaan hanya dengan kata-kata yang
secukupnya dan tidak berbelit-belit, klien jarang memulai pembicaraan. Klien
cukup lama menjawab ketika ditanya.
MK : Isolasi sosial
10. Tingkat kesadaran
Tidak mengalami disorientasi waktu, orang dan tempat. Kesadaran : Compos
mentis, GCS : 4,5,6
MK : Tidak ada masalah keperawatan
11. Memori
pasien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka pendek, pasien mampu
mengingat nama perawat, berapa kali mandi dan gosok gigi, minum obat serta
makan. Dan pasien mengalami gangguan daya ingat Ketika ditanya umurnya
pasien slalu menjawab berumur 17 tahun ketika ditanya tahun kelahiran pasien
ingat bahwa lahir tahun 1988 namun ketika di hitung berasama pasien selalu
bilang 17 tahun.
MK :
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
pasien cukup mampu berkonsentrasi denga pertanyaan. pasien mengatakan
kurang suka matematika dan kurang menyukai masalah hitung-hitungan.
MK : Tidak ada masalah keperawatan
13. Kemampuan penilaian
pasien mampu membedakan antara baik dan buruk tentang berpenampilan
seperti memakai baju dan celana yang benar dan rapi. pasien mampu
mengontrol keputusan sederhana, seperti bangun sendiri, sebelum dan sesudah
makan selalu mencuci tangan
MK : Tidak ada masalah keperawatan
14. Daya tilik diri
Pasien tidak mengetahui tentang apa yang terjadi pada dirinya saat ini.
MK :
VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
pasien dapat makan dengan mandiri, makan mengguanakn tangan dengan
dicuci terlebih dahulu. Porsi makan habis dimakan, setelah makan tempat
makanan dibereskan.
2. BAB/BAK
Pasien dapat BAB/ BAK mandiri di toilet. Setelah BAB/BAK Pasien
mencuci tangan.
3. Mandi
Pasien mandi 2 kali sehari memakali sabun, kadang keramas. Klien
kadang lupa dan tidak gosok gigi. Gigi klien tampak kurang bersih. Klien
potong kuku apabila disuruh perawat, sehingga ketika sudah mulai
panjang baru dipotong,sempat pasien masuk kedalam bak mandi untuk
mandi saat perawat mengatakan itu salah pasien langsung keluar dan
kembali mandi seperti biasa.
4. Berpakaian/ berhias
Pasien berpakaian sendiri dengan pakaian yang telah disediakan. Dapat
memakai pakaian dengan benar dan rapi. Kumis dan jenggot tampak
rapi.
MK : Tidak ada masalah keperawatan
5. Istirahat dan tidur
Istirahat Pasien cukup. Tidur siang sekitar 3-4 jam per hari, tidur malam
sekitar 8-10 jam per hari.
MK : Tidak ada masalah keperawatan
6. Penggunaan Obat
Klien dapat meminum obat secara mandiri, dan obat telah disiapkan oleh
perawat. Klien ingat jadwal minum obatnya.
MK : Tidak ada masalah keperawatan
7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan tidak tahu. Perawatan pendukung ialah pihak RSJ
MK : Tidak ada masalah keperawatan
IX. MEKANISME KOPING
ADAFTIF MALADAFTIF
- Bicara dengan orang lain - Minum alkohol
- Mempu menyelesaikan masalah √ Reaksi lambat/berlebihan
- Tehnik relaksasi - Bekerja berlebihan
- Aktivitas kostruktif √ Menghindar
√ Olahraga - Mencederai diri
√ Memendam masalahnya
Penjelasan:
Saat dilakukan pengkajian reaksi Pasien sangat lambat untuk menjawab
pertanyaan, dan sedikit berbicara dengan orang lain.
MK: Koping individu tidak afektif
X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
1. Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya pasien tidak pernah di
jenguk keluarganya dan orang terdekatnya.
2. Masalah dengan pendidikan, spesifiknya pasien telah lulus Sekolah menengah
atas sederajat.
3. Masalah berhubungan dengan pekerjaan, spesifiknya pasien tidak bekerja
4. Masalah dengan ekonomi, spesifiknya pasien dibiayai oleh Orangtua dan
keluarga.
5. Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya pasien mempunyai
jaminan kesehatan oleh .
6. Masalah dengan perumahan, spesifiknya pasien melakukan kekerasan pada
kakanya saat dirumah.
7. Masalah dengan dukungan lingkungan, spesifiknya klien tidak berinteraksi
dengan orang lain.
MK : - Koping individu tidak efektif
- Harga diri rendah
- Perilaku kekerasan
- Isolasi sosial
- Defisit perawatan diri
XI. PENGETAHUAN KURANG TANTANG
Saat dilakukan pengkajian, apakah klien tahu bahwa klien sedang sakit jiwa,
klien menjawab dengan menggelengkan kepala.
XII. ASPEK MEDIS
Diagnosa medik F. 20.5 : Skizofrenia
Terapi medis
1. Chlorpromazine (CPZ) 100 mg 0-0-1
2. Haloperidol 5 mg 3 x 1/2
3. Risperidone PO 2mg 2x1
4. Clorilex 25 mg 3 x 1
HASIL LABORATURIOUM
Tanggal : 15-04-2014
HB 13,6 Gr % LK 13,5 – 17,5
Leukosit 6,200 /mm 4.000-10.000
Eritrosit 4,1 /mm pr 4,5 – 6,5 juta
Trombosit 108.000 /mm 150 – 450 .000
Hitung jenis :
Limposit 18 % 25-40
Mid 4 % 3-8
Grand 78 % 40- 75
Hematokrit 41 % LK 40-50
MCH 29 Pg 27 - 34
MCV 86 FI 80 - 95
MCHC 33 Gram/DL 30 -35
WIDAL
S Typhi O ( - )
S typhi H
S paratyphi A ( - )
S paratyphi B ( + ) 1/80
HBSAG ( - )
Kimia darah
Gula darah sewaktu 121 <75-125mg/dl
AST/GOT 18 Lk <38 pr<32
ALT/GPT 16 LK <43 Pr <33
Urea 29 15-39 u/l
Kreatinin 0,9 LK 0,6 – 1,1
XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
2. Resiko Perilaku kekerasan
3. Harga diri rendah
4. Isolasi sosial
5. Defisit perawatan diri
6. Koping keluarga tidak efektif
XIV. POHON MASALAH
Perilaku kekerasan (C)
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi (Cp)
Isolasi social (E) Defisit
Perawaatan diri
Harga diri rendah
Koping Keluarga inefektif
ANALISA DATA
No DATA MASALAH
1. DS :
DO :
- Pasien tampak duduk menyendiri dan tertawa serta terkadang tersenyum sendiri
- Pasien tampak komat kamit
Halusinasi
2. DS :
- Pasien mengatakan pernah memukul orang lain.
DO :
- Pasien melakukan pemukulan pada pasien yang lain
- Tatapan mata pasien taja,
- Saat diajak berbicara tentang marahnya pasien terlihat tegang.
Perilaku kekerasasan
3. DS :
- Pasien mengatakan tidak bisa apa-apa
DO :
- Kontak mata sangat kurang- Pasien tidak memiliki inisiatif untuk berinteraksi
dengan orang lain- Pasien menarik diri dari berhubungan sosial
Harga diri rendah
4. DS :
- Pasien mengatakan tidak ingin berbicara dengan pasien lain.
DO :
- Pasien tampak sering menyendiri dan mengurung diri
- Pasien tidak mau berbincang-bincang dengan orang lain.
- Tatapan Pasien tampak kosong.
Isolasi sosial
5. DS :
- Klien mengatakan pagi tadi tidak gosok gigi.
- Klien mengatakan tidak gosok gigi.
DO :
- Tampak gigi kurang bersih.
Defisit perawatan diri
7. DS :
- Klien Mengatakan tidak pernah dikunjungi.
DO :
Koping keluarga tidak efektif
- Keluarga atau orang terdekat tidak pernah menjenguk klien semenjak dirawat di rumah sakit sampai sekarang.
XV. STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
1. SAK Halusinasi
a) SP 1 Pasien:
Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien.
Mengidentifikasi isi halusinasi pasien.
Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien.
Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien.
Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi.
Mengidentifikasi respons pasien terhadap halusinasi.
Mengajarkan pasien menghardik halusinasi.
Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi
dalam jadwal kegiatan harian.
b) SP 2 Pasien:
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain.
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
c) SP 3 Pasien:
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan
kegiatan (kegiatan yang biasa dilakukan pasien di rumah).
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
d) SP 4 Pasien:
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat
secara teratur.
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
2. SAK Resiko Perilaku Kekerasan
a) SP 1:
Identifikasi penyebab marah pasien
Identifikasi tanda dan gejala marah pasien
Identifikasi akibat perilaku kekerasan
Ajarkan pasien cara mengatasi marah dengan latihan cara fisik 1:
tarik nafas dalam
Anjurkan pasien untuk memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
b) SP 2:
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1)
Ajarkan pasien cara mengatasi marah dengan latihan cara fisik 2:
pukul kasur/bantal
Anjurkan pasien untuk memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
c) SP 3:
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1 dan 2)
Ajarkan pasien cara mengatasi marah dengan cara sosial / verbal
Anjurkan pasien untuk memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
d) SP 4:
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1, 2 dan 3)
Ajarkan pasien cara mengatasi marah dengan cara spiritual:
Berdoa atau Sholat
Anjurkan pasien untuk memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
e) SP 5:
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1, 2, 3 dan 4)
Ajarkan pasien cara mengatasi marah dengan cara patuh minum
obat sesuai dengan jadwal secara teratur
Anjurkan pasien untuk memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
3. SAK Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah Kronis
a) SP 1
Identifikasi kemampuan positif yang dimiliki.
Bantu pasien menilai kemampuan dan aspek positif yang masih
dapat dilakukan
Bantu pasien untuk memilih kemampuan yang akan dilatih
Latih kemampuan yang sudah dipilih oleh pasien
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
b) SP 2
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1)
Bantu pasien memilih kemampuan kedua yang dapat dilakukan
Latih kemampuan kedua yang telah dipilih oleh pasien
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
4. SAK Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah Kronis
b) SP 1
Identifikasi kemampuan positif yang dimiliki.
Bantu pasien menilai kemampuan dan aspek positif yang masih
dapat dilakukan
Bantu pasien untuk memilih kemampuan yang akan dilatih
Latih kemampuan yang sudah dipilih oleh pasien
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
c) SP 2
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1)
Bantu pasien memilih kemampuan kedua yang dapat dilakukan
Latih kemampuan kedua yang telah dipilih oleh pasien
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
5. SAK Isolasi sosial
a) SP 1: Bantu Pasien Menyadari Perilaku Isolasi Sosial:
Tanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi dengan
orang lain
Tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin berinteraksi
dengan orang lain
Diskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak teman dan
bergaul akrab dengan mereka..
Diskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak
bergaul dengan orang lain.
Jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik pasien
b) SP 2: Latih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain secara bertahap:
Jelaskan kepada klien cara berinteraksi dengan orang lain
Berikan contoh cara berbicara dengan orang lain
Beri kesempatan pasien mempraktekkan cara berinteraksi dengan
orang lain yang dilakukan di hadapan saudara
Mulailah bantu pasien berinteraksi dengan satu orang
teman/anggota keluarga
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
c) SP 3: Latih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain Secara Bertahap
(Interaksi dalam kegiatan sosial dan RT):
Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan
oleh pasien
Latih pasien bercakap-cakap dengan anggota keluarga saat
melakukan kegiatan harian dan kegiatan rumah tangga
Latih pasien bercakap-cakap saat melakukan kegiatan sosial
misalnya : belanja ke warung, ke pasar, ke kantor pos, ke bank
dan lain-lain
Beri dorongan terus menerus agar pasien tetap semangat
meningkatkan interaksinya.
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
6. SAK Defisit Perawatan Diri
a) SP 1: Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
(pengkajian dan melatih cara menjaga kebersihan diri: mandi, cuci
rambut, sikat gigi, potong kuku)
1. Identifikasi masalah perawatan diri: kebersihan diri, berdandan,
makan/ minum, BAB/BAK.
2. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.
3. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
4. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri: mandi dan
ganti pakaian, sikat gigi, cuci rambut, potong kuku
5. Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri.
6. Memasukkan dalam jadwal kegiatan.
b) SP 2: Melatih pasien cara berdandan/berhias setelah kebersihan diri:
berpakaian, sisiran, rias muka untuk perempuan; berpakaian, sisiran,
cukuran untuk pria
Evaluasi tanda & gejala defisit perawatan diri
Validasi kemampuan pasien melakukan kegiatan pertama
Evaluasi manfaat melakukan kegiatan pertama
Jelaskan cara dan alat untuk berdandan
Latih cara berdandan setelah kebersihan diri: sisiran, rias muka
untuk perempuan; sisiran, cukuran untuk pria
Masukkan pada jadwal kegiatan untuk kebersihan diri dan
berdandan
c) SP 3: Melatih pasien makan secara mandiri (melatih cara makan dan
minum yang baik).
Evaluasi tanda dan gejala defisit perawatan diri.
Validasi kemampuan kegiatan pertama dan kedua yang telah
dilatih kemudian berikan pujian klien jika telah melakukannya.
Evaluasi manfaat melakukan kegiatan pertama dan kedua.
Menjelaskan kebutuhan (kebutuhan makan perhari dewasa 2000-
2200 kal (perempuan) dan laki-laki antara 2400-2800 kal setiap
hari makan : minum 8 gelas (2500ml setiap hari) dan cara makan
dan minum.
Menjelaskan cara makan yang tertib.
Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan.
Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik: Latihan
cara makan dan minum yang baik.
Masukkan latihan kegiatan pada jadwal kegiatan.
c) SP 4: Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri
Evaluasi tanda & gejala defisit perawatan diri
Validasi kemampuan melakukan kegiatan pertama, kedua dan
ketigayang telah dilatih dan berikan pasien pujian
Evaluasi manfaat melakukan kegiatan pertama,kedua dan ketiga
Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK.
Latih BAB dan BAK yang baik.
Masukkan pada jadwal kegiatan
Diagnosa
KeperawatanTujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Gangguan
Persepsi
Sensori:
Halusinasi
Pendengaran
Pasien mampu :
Mengenali halusinasi yang
dialaminya
Mengontrol halusinasiny
Mengikuti program pengobatan
Setelah ….x
pertemuan,
diharapkan pasien
dapat:
Menyebutkan
isi, waktu,
frekuensi,
situasi
pencetus serta
respon
terhadap
halusinasi
Mampu
memperagakan
cara dalam
mengontrol
halusinasi
SP 1 Pasien:
1. Identifikasi
jenis
halusinasi
pasien.
2. Identifikasi
isi
halusinasi
pasien.
3. Identifikasi
waktu
halusinasi
pasien.
4. Identifikasi
frekuensi
halusinasi
pasien.
5. Identifikasi
situasi yang
menimbulka
n halusinasi.
6. Identifikasi
respons
pasien
terhadap
halusinasi.
7. Ajarkan
pasien
menghardik
halusinasi.
8. Anjurkan
pasien
memasukka
n cara
menghardik
halusinasi
dalam
jadwal
kegiatan
harian.
SP 2 Pasien:
1. Mengevalua
si jadwal
kegiatan
harian
pasien.
2. Melatih
pasien
mengendali
kan
halusinasi
dengan cara
bercakap-
cakap
dengan
orang lain.
3. Menganjurk
an pasien
memasukka
n dalam
jadwal
kegiatan
harian.
SP 3 Pasien:
1. Mengevalua
si jadwal
kegiatan
harian
pasien.
2. Melatih
pasien
mengendali
kan
halusinasi
dengan
melakukan
kegiatan
(kegiatan
yang biasa
dilakukan
pasien di
rumah).
3. Menganjurk
an pasien
memasukka
n dalam
jadwal
kegiatan
harian.
SP 4 Pasien:
1. Mengevalua
si jadwal
kegiatan
harian
pasien.
2. Memberikan
pendidikan
kesehatan
tentang
penggunaan
obat secara
teratur.
3. Menganjurk
an pasien
memasukka
n dalam
jadwal
kegiatan
harian.
Resiko
Perilaku
kekerasan
Pasien mampu :
Mengidentifikasi penyebab dan
tanda perilaku kekerasan
Menyebutkan jenis perilaku
kekerasan yang pernah
dilakukan
Menyebutkan akibat dari
perilaku kekerasan yang
dilakukan
Menyebutkancaramengontrolp
erilakukekerasan
Mengontrol perilaku
kekerasannya dengan cara:
Fisik
Sosial / verbal
Spiritual
Terapipsikofarmaka
(patuhobat)
SP 1:
1. Mengidentif
ikasi
penyebab
Perilaku
kekerasan.
2. Mengidentif
ikasi tanda
dan geala
Perilaku
kekerasan
3. Mengidentif
ikasi
perilaku
kekerasan
yang
dilakukan
4. Mengidentif
ikasi akibat
Perilaku
kekerasan
5. Menyebut
cara
mengontrol
perilaku
kekerasan
6. Membantu
pasien
mempraktek
an latihan
cara
mengontrol
fisik 1 :
tarik napas
dalam.
7. Menganjurk
anpasien
memasukan
dalam
kegiatan
harian
SP 2 :
1. Mengeva
luasi
jadwal
kegiatan
harian
pasien
2. Melatih
pasien
mengontr
ol
perilaku
kekerasa
n dengan
cara fisik
2 : pukul
bantal
3. Menganj
urkan
pasien
dalam
kegiatan
harian
SP 3:
1. Evaluasike
giatan yang
lalu (SP 1
dan 2)
2. Ajarkan
pasien cara
mengatasi
marah
dengan
cara sosial /
verbal
3. Anjurkan
pasien
untuk
me
masukkan
dalam
jadwal
kegiatan
harian
SP 4:
1. Evaluasi
kegiatan
yang lalu
(SP1, 2 dan
3)
2. Ajarkan
pasien cara
mengatasi
marah
dengan
cara
spiritual:
Berdoa
atau Sholat
3. Anjurkan
pasien
untuk
me
masukkan
dalam
jadwal
kegiatan
harian
SP 5:
1. Evaluasi
kegiatan
yang lalu
(SP 1, 2, 3
dan 4)
2. Ajarkan
pasien cara
mengatasi
marah
dengan
cara patuh
minum
obat sesuai
dengan
jadwal
secara
teratur
3. Anjurkan
pasien
untuk
me
masukkan
dalam
jadwal
kegiatan
harian
Harga Diri
Rendah
Pasien mampu :
Mengidentifikasi kemampuan
dan aspek positif yang dimiliki
Menilai kemampuan yang
dapat digunakan
Menetapkan / memilih kegiatan
yang sesuai dengan
kemampuan
Melatih kegiatan yang sudah
dipilih, sesuai kemampuan
Merencanakan kegiatan yang
sudah dilatihnya.
Setelah ….x
pertemuan klien
mampu :
Mengidentifik
asi
kemampuan
aspek positif
yang dimiliki
Memiliki
kemampuan
yang dapat
digunakan
Memilih
kegiatan
sesuai
SP 1
1. Identifikasi
kemampuan
positif yang
dimiliki.
2. Bantu
pasien
menilai
kemampuan
dan aspek
positif yang
masih dapat
dilakukan
3. Bantu
pasien untuk
kemampuan
Melakukan
kegiatan yang
sudah dipilih
Merencanakan
kegiatan yang
sudah dilatih
memilih
kemampuan
yang akan
dilatih
4. Latih
kemampuan
yang sudah
dipilih oleh
pasien
5. Menganjurk
an pasien
memasukka
n dalam
jadwal
kegiatan
harian.
SP 2
1. Evaluasi
kegiatan
yang lalu
(SP1)
2. Bantu
pasien
memilih
kemampuan
kedua yang
dapat
dilakukan
3. Latih
kemampuan
kedua yang
telah dipilih
oleh pasien
4. Menganjurk
an pasien
memasukka
n dalam
jadwal
kegiatan
harian.
Isolasi Sosial Pasien mampu:
- Membina hubungan saling
percaya dengan perawat
Menyadari perilaku isolasi
sosial.
Melakukan interaksi secara
bertahap saat melakukan
kegiatan rumah tangga dan
kegiatan sosial
Setelah ….x
pertemuan
diharapkan pasien
mampu:
Membina
hubungan
saling percaya
Menyadari
penyebab
isolasi sosial,
keuntungan
dan kerugian
berinteraksi
dengan orang
lain
Melakukan
interaksi
dengan orang
lain secara
bertahap
SP 1: Bantu
Pasien
Menyadari
Perilaku
Isolasi Sosial:
1. Tanyakan
pendapat
pasien
tentang
kebiasaan
berinteraksi
dengan
orang lain
2. Tanyakan
apa yang
menyebabka
n pasien
tidak ingin
berinteraksi
dengan
orang lain
3. Diskusikan
keuntungan
bila pasien
memiliki
banyak
teman dan
bergaul
akrab
dengan
mereka..
4. Diskusikan
kerugian
bila pasien
hanya
mengurung
diri dan
tidak
bergaul
dengan
orang lain.
5. Jelaskan
pengaruh
isolasi sosial
terhadap
kesehatan
fisik pasien
SP 2: Latih
Pasien
Berinteraksi
dengan Orang
Lain Secara
Bertahap:
1. Jelaskan
kepada klien
cara
berinteraksi
dengan
orang lain
2. Berikan
contoh cara
berbicara
dengan
orang lain
3. Beri
kesempatan
pasien
mempraktek
kan cara
berinteraksi
dengan
orang lain
yang
dilakukan di
hadapan
saudara
4. Bantu
pasien
berinteraksi
dengan satu
orang
teman/angg
ota keluarga
5. Anjurkan
pasien
memasukka
n dalam
jadwal
kegiatan
harian.
SP 3: Latih
Pasien
Berinteraksi
dengan Orang
Lain Secara
Bertahap
(interaksi
kegiaan sosial
dan RT):
1. Beri pujian
untuk setiap
kemajuan
interaksi
yang telah
dilakukan
oleh pasien
2. Latih pasien
bercakap-
cakap
dengan
anggota
keluarga
saat
melakukan
kegiatan
harian dan
kegiatan
rumah
tangga
3. Latih pasien
bercakap-
cakap saat
melakukan
kegiatan
sosial
misalnya :
belanja ke
warung, ke
pasar, ke
kantor pos,
ke bank dan
lain-lain
4. Beri
dorongan
terus
menerus
agar pasien
tetap
semangat
meningkatk
an
interaksinya.
5. Anjurkan
pasien
memasukka
n dalam
jadwal
kegiatan
harian.
Defisit
Perawatan Diri
Pasien mampu :
Melakukan kebersihan diri
secara mandiri
Melakukan berhias / berdandan
secara baik
Melakukan makan dengan baik
Melakukan BAB / BAK secara
mandiri
Setelah ….x
pertemuan,
diharapkan pasien
dapat menjelaskan
tentang
pentingnya:
Kebersihan diri
Berdandan /
berhias
Makan
BAB / BAK
Dan mampu
melakukan
cara merawat
diri
SP 1: Melatih
pasien cara-
cara perawatan
kebersihan
diri
(pengkajian
dan melatih
cara menjaga
kebersihan
diri: mandi,
cuci rambut,
sikat gigi,
potong kuku)
1. Identifikasi
masalah
perawatan
diri:
kebersihan
diri,
berdandan,
makan/
minum,
BAB/BAK.
2. Menjelaskan
pentingnya
menjaga
kebersihan
diri.
3. Menjelaskan
alat-alat
untuk
menjaga
kebersihan
diri
4. Menjelaskan
cara-cara
melakukan
kebersihan
diri: mandi
dan ganti
pakaian,
sikat gigi,
cuci rambut,
potong kuku
5. Melatih
pasien
mempraktek
kan cara
menjaga
kebersihan
diri.
6. M
emasukkan
dalam
jadwal
kegiatan.
SP 2: Melatih
pasien cara
b
erdandan/berhi
as setelah
kebersihan
diri:
berpakaian,
sisiran, rias
muka untuk
perempuan;
berpakaian,
sisiran,
cukuran untuk
pria
1. Evaluasi
tanda dan
gejala defisit
perawatan
diri
2. Validasi
kemampuan
pasien
melakukan
kegiatan
pertama
3. Evaluasi
manfaat
melakukan
kegiatan
pertama
4. Jelaskan
cara dan alat
untuk
berdandan
5. Latih cara
berdandan
setelah
kebersihan
diri: sisiran,
rias muka
untuk
perempuan;
sisiran,
cukuran
untuk pria
6. Masukkan
pada jadwal
kegiatan
untuk
kebersihan
diri dan
berdandan
SP 3: Melatih
pasien makan
secara mandiri
(melatih cara
makan dan
minum yang
baik).
1. Evaluasi
tanda dan
gejala defisit
perawatan
diri.
2. Validasi
kemampuan
kegiatan
pertama dan
kedua yang
telah dilatih
kemudian
berikan
pujian klien
jika telah
melakukann
ya.
3. Evaluasi
manfaat
melakukan
kegiatan
pertama dan
kedua.
4. Menjelaskan
kebutuhan
(kebutuhan
makan
perhari
dewasa
2000-2200
kal
(perempuan)
dan laki-laki
antara 2400-
2800 kal
setiap hari
makan :
minum 8
gelas
(2500ml
setiap hari)
dan cara
makan dan
minum.
5. Menjelaskan
cara makan
yang tertib.
6. Menjelaskan
cara
merapihkan
peralatan
makan
setelah
makan.
7. Praktek
makan
sesuai
dengan
tahapan
makan yang
baik:
Latihan cara
makan dan
minum yang
baik.
8. Masukkan
latihan
kegiatan
pada jadwal
kegiatan.
SP 4:
Mengajarkan
pasien
melakukan
BAB/BAK
secara mandiri
1. Evaluasi
tanda dan
gejala defisit
perawatan
diri
2. Validasi
kemampuan
melakukan
kegiatan
pertama,
kedua dan
ketigayang
telah dilatih
dan berikan
pasien
pujian
3. Evaluasi
manfaat
melakukan
kegiatan
pertama,ked
ua dan
ketiga
4. Menjelaskan
tempat
BAB/BAK
yang sesuai
5. Menjelaskan
cara
membersihk
an diri
setelah BAB
dan BAK
6. Menjelaskan
cara
membersihk
an tempat
BAB dan
BAK.
7. Latih BAB
dan BAK
yang baik.
8. Masukkan
pada jadwal
kegiatan
IMPLEMENTASI
No.Hari /
Tanggal
Diagnosa
KeperawatanImplementasi Evaluasi
1. Januari
2015
Halusinasi SP 1:
1. Mengidentifikasi jenis
halusinasi pasien.
2. Mengidentifikasi isi
halusinasi pasien.
3. Mengidentifikasi waktu
halusinasi pasien.
4. Mengidentifikasi
frekuensi halusinasi
pasien.
5. Mengidentifikasi situasi
yang menimbulkan
halusinasi.
- S:
- Pasien mengatakan
akan berlatih cara
menghardik yang
sudah diajarkan 2x
sehari pagi dan sore.
O:
- Pasien tampak bisa
mempraktekkan
bagaimana cara
menghardik
halusinasi
A: Masalah teratasi
sebagian
6. Mengidentifikasi respons
pasien terhadap
halusinasi.
7. Mengajarkan pasien
menghardik halusinasi.
8. Menganjurkan pasien
memasukkan cara
menghardik halusinasi
dalam jadwal kegiatan
harian.
P: Lanjutkan SP 2
Halusinasi
pendengaran
2. Januari
2015
Resiko
Perilaku
kekerasan
SP 1:
1. Mengidentifikasi
penyebab Perilaku
kekerasan.
2. Mengidentifikasi
tanda dan geala
Perilaku kekerasan
3. Mengidentifikasi
perilaku kekerasan
yang dilakukan
4. Mengidentifikasi
akibat Perilaku
kekerasan
5. Menyebut cara
mengontrol perilaku
kekerasan
6. Membantu pasien
mempraktekan
latihan cara
mengontrol fisik 1 :
S : Pasien mengatakan
pernah memukul
orang lain
O :
- Pasien melakukan pemukulan pada pasien yang lain
- Tatapan mata pasien tajam,
Saat diajak berbicara
tentang marahna
pasien terlihat
tegang.
A : Masalah belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
Sp 1
tarik napas dalam.
7. Menganjurkan
pasien memasukan
dalam kegiatan
harian
SP 2 :
1. Mengevaluasi
jadwal kegiatan
harian pasien
2. Melatih pasien
mengontrol
perilaku
kekerasan dengan
cara fisik 2 :
pukul bantal
3. Menganjurkan
pasien dalam
kegiatan harian
SP 3:
1. Evaluasi kegiatan
yang lalu (SP 1 dan
2)
2. Ajarkan pasien cara
mengatasi marah
dengan cara sosial /
verbal
3. Anjurkan pasien
untuk memasukkan
dalam jadwal
kegiatan harian
SP 4:
1. Evaluasi kegiatan
yang lalu (SP1, 2
dan 3)
2. Ajarkan pasien cara
mengatasi marah
dengan cara
spiritual: Berdoa
atau Sholat
3. Anjurkan pasien
untuk memasukkan
dalam jadwal
kegiatan harian
SP 5:
1. Evaluasi kegiatan
yang lalu (SP 1, 2, 3
dan 4)
2. Ajarkan pasien cara
mengatasi marah
dengan cara patuh
minum obat sesuai
dengan jadwal
secara teratur
3. Anjurkan pasien
untuk memasukkan
dalam jadwal
kegiatan harian
3. Januari
2015
Harga Diri
Rendah
SP 1:
1. Mengidentifikasi
S:
- Pasien mengatakan
kemampuan positif yang
dimiliki.
2. Membantu pasien
menilai kemampuan dan
aspek positif yang masih
dapat dilakukan
3. Membantu pasien untuk
memilih kemampuan
yang akan dilatih
4. Melatih kemampuan
yang sudah dipilih oleh
pasien
5. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian.
masih mampu dan
suka bermain bola,
merapikan tempat
tidur, mencuci
piring/gela
s,meletakan baju
kotor ditempatnya.
- Pasien mengatakan
hal yang dapat
dilakukan saat ini
adalah merapikan
tempat tidur
- Pasien mengatakan
senang saat ditanya
perasaannya setelah
merapikan tempat
tidurnya
- Pasien mengatakan
akan merapikan
tempat tidurnya
setiap pagi dan
setiap kusut
O:
- Pasien tampak
serius saat
merapikan tempat
tidurnya
- Pasien tampak
tersenyum saat
ditanya perasaannya
setelah merapikan
tempat tidurnya
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Lanjutkan SP 2
Harga Diri Rendah
4. Januari
2015
Isolasi
Sosial
Membina hubungan saling
percaya dengan pasien
1. Menyapa pasien dengan
ramah baik secara verbal
maupun non verbal,
mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
kembali dengan sopan
3. Menanyakan nama
lengkap pasien dan nama
panggilan yang pasien
sukai
4. Menjelaskan tujuan
bertemu dengan pasien
5. Memberi perhatian
kepada pasien dan
memperhatikan
kebutuhan dasar pasien
SP 1: Bantu Pasien
Menyadari Perilaku Isolasi
Sosial:
1. Menanyakan pendapat
pasien tentang kebiasaan
berinteraksi dengan orang
S:
- Pasien mengatakan
namanya Tn. S dan
biasa dipanggil Tn.
U
- Pasien mengatakan
belum mempunyai
teman di kamar
- Pasien mengatakan
ingin mempunyai
teman namun
pasiem ,masih belum
tahu bagaimana
caranya berkenalan
O:
- Pasien mau
menjawab salam
perawat
- Pasien mau berjabat
tangan dan
berkenalan dengan
perawat
- Pasien nampak
menyendiri, hanya
tidur-tiduran di
ranjang
lain
2. Menanyakan apa yang
menyebabkan pasien
tidak ingin berinteraksi
dengan orang lain
3. Mendiskusikan
keuntungan bila pasien
berhubungan sosial.
4. Mendiskusikan kerugian
bila pasien hanya
mengurung diri dan tidak
bergaul dengan orang
lain.
5. Menjelaskan kepada
pasien mengenai
pentingnya melakukan
hubungan sosial dan
pengaruh isolasi sosial
terhadap kesehatan fisik
pasien
- Pasien tidak ada
bercakap-cakap
dengan orang lain
- Pasien tidak dapat
menyebutkan
keuntungan tidak
berinteraksi dengan
orang lain
A: Masalah teratasi
sebagian
- P: Lanjutkan SP 2
Isolasi Sosial
berhubungan social
dengan orang lain
- Pasien dapat
menyebutkan
kerugian bila tidak
berinteraksi dengan
orang lain
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Lanjutkan SP 2 Is
5. Kamis, 8
Januari
2015
Defisit
Perawatan
Diri
SP 1: Melatih pasien cara-
cara perawatan kebersihan
diri (pengkajian dan
melatih cara menjaga
kebersihan diri: mandi, cuci
rambut, sikat gigi, potong
kuku)
1. Mengidentifikasi
masalah perawatan diri:
S:
- Pasien mengatakan
sudah mandi
menggunakan
sabun, mencuci
rambut, ganti
pakaian,belum sikat
gigi dan BAB serta
BAK di toilet
kebersihan diri,
berdandan, makan/
minum, BAB/BAK.
2. Menjelaskan pentingnya
menjaga kebersihan diri.
3. Menjelaskan alat-alat
untuk menjaga
kebersihan diri
4. Menjelaskan cara-cara
melakukan kebersihan
diri: mandi dan ganti
pakaian, sikat gigi, cuci
rambut, potong kuku
5. Melatih pasien
mempraktekkan cara
menjaga kebersihan diri:
potong kuku
6. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian.
- Pasien mengatakan
sudah memotong
kukunya yang
panjang
- Pasien mengatakan
akan memotong
kukunya bila
panjang lagi
O:
- Gigi klien tampak
kurang bersih.
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Lanjutkan SP 2
Defisit Perawatan
Diri: Berhias
CATATAN PERKEMBANGAN
No
.
Hari /
TanggalSOAPIE
1. Senin, 5
Januari 2015
S: -
O:
- Pasien tampak menyendiri dan hanya berdiam diri di
pojokan ruangan
- Pasien tampak tidak ada bercakap-cakap dengan orang
lain
- Pasien menjawab hanya dengan sepatah dua patah kata
- Kontak mata yang dilakukan pasien hanya sebentar
A: Isolasi Sosial
P: Bina hubungan saling percaya dengan pasien
1. Sapa pasien dengan ramah baik secara verbal maupun
non verbal, mengucapkan salam
2. Perkenalkan diri dengan sopan
3. Tanyakan nama lengkap pasien dan nama panggilan
yang pasien sukai
4. Jelaskan tujuan bertemu dengan pasien
5. Beri perhatian kepada pasien dan memperhatikan
kebutuhan dasar pasien
I: Membina hubungan saling percaya dengan pasien
1. Menyapa pasien dengan ramah baik secara verbal
maupun non verbal, mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri dengan sopan
3. Menanyakan nama lengkap pasien dan nama
panggilan yang pasien sukai
4. Menjelaskan tujuan bertemu dengan pasien
5. Memberi perhatian kepada pasien dan
memperhatikan kebutuhan dasar pasien
E:
- Pasien tetap diam pada saat diajak perawat berbicara
- Pasien mau menjawab salam perawat
- Pasien mau menyebutkan nama
- Pasien mau berjabat tangan dengan perawat pada saat
berkenalan
Terus bina hubungan saling percaya dengan pasien
1. Selasa, 6
Januari 2015
S: -
O:
- Pasien tampak menyendiri di sudut ruangan
- Pasien tampak tidak ada bercakap-cakap dengan orang
lain
- Pasien hanya diam saja pada saat diajak perawat
berbicara pasien hanhya menjawab salam dan
menyebutkan nama nya serta nama perawat pasien
ingat
- Masih sedikit kontak mata dari klien pada saat diajak
perawat bicara
A: Isolasi Sosial
P: Bina hubungan saling percaya dengan pasien
1. Sapa pasien dengan ramah baik secara verbal maupun
non verbal, mengucapkan salam
2. Perkenalkan diri kembali dengan sopan
3. Tanyakan nama lengkap pasien dan nama panggilan
yang pasien sukai
4. Jelaskan tujuan bertemu dengan pasien
5. Beri perhatian kepada pasien dan memperhatikan
kebutuhan dasar pasien
I: Membina hubungan saling percaya dengan pasien
1. Menyapa pasien dengan ramah baik secara verbal
maupun non verbal, mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri kembali dengan sopan
3. Menanyakan nama lengkap pasien dan nama
panggilan yang pasien sukai
4. Menjelaskan tujuan bertemu dengan pasien
5. Memberi perhatian kepada pasien dan
memperhatikan kebutuhan dasar pasien
E:
- Pasien tetap diam pada saat diajak perawat berbicara
- Pasien mau menjawab salam perawat
- Pasien mau berjabat tangan dengan perawat pada saat
berkenalan
- Pasien mau menyebutkan nama
- Pasien hanya menunduk pada saat perawat mengajak
berbicara
Terus bina hubungan saling percaya dengan pasien
1. Rabu, 7
Januari 2015
S: -
O:
- Pasien tampak menyendiri dan hanya tidur-tiduran di
ranjang
- Pasien tampak tidak ada bercakap-cakap dengan orang
lain
- Pasien hanya diam saja pada saat diajak perawat
berbicara
- Kontak mata kurang tapi saat menatap tatapannya tajam
A: Isolasi Sosial
P: Bina hubungan saling percaya dengan pasien
1. Sapa pasien dengan ramah baik secara verbal maupun
non verbal, mengucapkan salam
2. Perkenalkan diri kembali dengan sopan
3. Tanyakan nama lengkap pasien dan nama panggilan
yang pasien sukai
4. Jelaskan tujuan bertemu dengan pasien
5. Beri perhatian kepada pasien dan memperhatikan
kebutuhan dasar pasien
I: Membina hubungan saling percaya dengan pasien
1. Menyapa pasien dengan ramah baik secara verbal
maupun non verbal, mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri kembali dengan sopan
3. Menanyakan nama lengkap pasien dan nama
panggilan yang pasien sukai
4. Menjelaskan tujuan bertemu dengan pasien
5. Memberi perhatian kepada pasien dan
memperhatikan kebutuhan dasar pasien
E:
- Pasien mengatakan namanya Tn. S dan biasa
dipanggil U
- Pasien mau menjawab salam perawat
- Pasien mau berjabat tangan dengan perawat pada saat
berkenalan
- Pasien mau menyebutkan nama dan nama
panggilannya
- Suara pasien pelan dan kadang sering terdiam saat
berbicara satu kalimat
- Ada sedikit kontak mata dari pasien
- Pada saat ditanya alasannya hanya diam di pojokan di
kamar pasien hanya diam dan tidak menjawab
Terus bina hubungan saling percaya dengan pasien dan
kaji penyebab isolasi social pasien
1. Kamis, 8
Januari 2015
S:
- Pasien mengatakan namanya Tn. S dan biasa dipanggil
U
- Pasien mengatakan malas berinteraksi
- Pasien mengatakan tidak mempunyai teman di kamar
O:
- Pasien mau menjawab salam perawat
- Pasien mau berjabat tangan dan berkenalan dengan
perawat
- Pasien nampak menyendiri, hanya diam disudut
ruangan
- Pasien tidak ada bercakap-cakap dengan orang lain
- Kontak mata kurang tapi saat menatap tatapannya tajam
- Suara pasien pelan dan kadang kurang jelas
A: Isolasi sosial
P: SP 1 Isolasi Sosial: Bantu Pasien Menyadari Perilaku
Isolasi Sosial:
1. Tanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan
berinteraksi dengan orang lain
2. Tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin
berinteraksi dengan orang lain
3. Diskusikan keuntungan bila pasien berhubungan
sosial.
4. Diskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung
diri dan tidak bergaul dengan orang lain.
5. Jelaskan kepada pasien mengenai pentingnya
melakukan hubungan sosial dan pengaruh isolasi
sosial terhadap kesehatan fisik pasien
I: SP 1: Membantu Pasien Menyadari Perilaku Isolasi
Sosial:
1. Menanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan
berinteraksi dengan orang lain
2. Menanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak
ingin berinteraksi dengan orang lain
3. Mendiskusikan keuntungan bila pasien berhubungan
sosial.
4. Mendiskusikan kerugian bila pasien hanya
mengurung diri dan tidak bergaul dengan orang lain.
5. Menjelaskan kepada pasien mengenai pentingnya
melakukan hubungan sosial dan pengaruh isolasi
sosial terhadap kesehatan fisik pasien
E:
- Pasien mengatakan tidak mempunyai teman di kamar
- Pasien mengatakan malas berinteraksi
- Pasien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan
social dengan orang lain
- Pasien dapat menyebutkan kerugian bila tidak
berinteraksi dengan orang lain
- Pasien mengatakan ingin mempunyai teman namun
masih belum tahu bagaimana caranya berkenalan
Lanjutkan SP 2 Isolasi social
2. Kamis, 8
Januari 2015
S:
- Pasien mengatakan merasa malu karena memukul
teman disebelahnya saat duduk mau makan
- Pasien mengatakan malas beraktivitas
O:
- Pasien tidak mau berinteraksi dengan orang lain
- Pasien nampak sering menyendiri, hanya tidur-tiduran
di ranjang dan sering diam disudut ruangan
- Pasien tampak malu saat di ajak kenalan
- Pasien tampak sering menundukkan kepalanya pada
saat diajak berbicara
- ada kontak mata dari pasien dengan tatapan tajam
A: Harga Diri Rendah
P: SP 1:
1. Identifikasi kemampuan positif yang dimiliki.
2. Bantu pasien menilai kemampuan dan aspek positif
yang masih dapat dilakukan
3. Bantu pasien untuk memilih kemampuan yang akan
dilatih
4. Latih kemampuan yang sudah dipilih oleh pasien
5. Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian.
I: SP 1:
1. Mengidentifikasi kemampuan positif yang dimiliki.
2. Membantu pasien menilai kemampuan dan aspek
positif yang masih dapat dilakukan
3. Membantu pasien untuk memilih kemampuan yang
akan dilatih
4. Melatih kemampuan yang sudah dipilih oleh pasien
5. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
E:
- Pasien mengatakan masih mampu dan suka bermain
bola, merapikan tempat tidur
- Pasien mengatakan hal yang dapat dilakukan saat ini
adalah merapikan tempat tidur
- Pasien mengatakan senang saat ditanya perasaannya
setelah merapikan tempat tidurnya
- Pasien mengatakan akan merapikan tempat tidurnya
setiap pagi
- Pasien tampak serius saat merapikan tempat tidurnya
- Pasien tampak tersenyum saat ditanya perasaannya
setelah merapikan tempat tidurnya
Lanjutkan SP 2 Harga Diri Rendah
2. jumat, 09
Januari 2015
S:
- Pasien mengatakan sudah mandi menggunakan sabun,
namun tidak sikat gigi
O:
- Gigi taampak kurang bersih
A: Defisit Perawatan Diri
P: SP 1: Latih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
(pengkajian dan melatih cara menjaga kebersihan diri:
mandi, cuci rambut, sikat gigi, potong kuku)
1. Identifikasi masalah perawatan diri: kebersihan diri,
berdandan, makan/ minum, BAB/BAK.
2. Jelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.
3. Jelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
4. Jelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri: mandi
dan ganti pakaian, sikat gigi, cuci rambut, potong
kuku
5. Latih pasien mempraktekkan cara menjaga
kebersihan diri: potong kuku
6. Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian.
I: SP 1: Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan
diri (pengkajian dan melatih cara menjaga kebersihan
diri: mandi, cuci rambut, sikat gigi, potong kuku)
1. Mengidentifikasi masalah perawatan diri: kebersihan
diri, berdandan, makan/ minum, BAB/BAK.
2. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.
3. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
4. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri:
mandi dan ganti pakaian, sikat gigi, cuci rambut,
potong kuku
5. Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga
kebersihan diri: potong kuku
6. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
E:
- Pasien mengatakan sudah mandi menggunakan sabun,
ganti pakaian, sudah sikat gigi dan BAB serta BAK di
toilet
- Pasien mengatakan sudah memotong kukunya yang
panjang ketika pertama kali perawat berdinas
- Pasien mengatakan sudah mencukur kumis dan
jenggotnya
- Pasien mengatakan akan memotong kukunya bila
panjang
- Gigi pasien tampak bersih
Lanjutkan SP 2 Defisit Perawatan Diri: Evaluasi Berhias
(bercukur)
2. Jum’at, 9
Januari 2015
S:
- Pasien mengatakan tidak mempunyai teman di kamar
- Pasien mengatakan ingin mempunyai teman namun
masih belum tahu bagaimana caranya berkenalan
O:
- Pasien nampak menyendiri, hanya tidur-tiduran di
ranjang
- Pasien tampak tidak ada bercakap-cakap dengan orang
lain
- Pasien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan
social dengan orang lain
- Pasien dapat menyebutkan kerugian bila tidak
berinteraksi dengan orang lain
- Kontak mata mulai sering
- Suara pasien pelan dan kalimat yang dikeluarkan hanya
sepatah dua patah kata
A: Isolasi sosial
P: SP 2: Latih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain
Secara Bertahap:
1. Jelaskan kepada klien cara berinteraksi dengan orang
lain
2. Berikan contoh cara berkenalan dengan orang lain
3. Beri kesempatan pasien mempraktekkan cara
berkenalan dengan orang lain yang dilakukan di
hadapan perawat
4. Bantu pasien berinteraksi dengan satu orang
teman/anggota keluarga
5. Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian.
I:SP 2: Melatih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain
Secara Bertahap:
1. Menjelaskan kepada klien cara berinteraksi dengan
orang lain
2. Memberikan contoh cara berkenalan dengan orang
lain
3. Memberi kesempatan pasien mempraktekkan cara
berinteraksi dengan orang lain yang dilakukan di
hadapan perawat
4. Membantu pasien berinteraksi dengan satu orang
teman/anggota keluarga
6. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
E:
- Pasien mengatakan merasa malu saat berkenalan
dengan orang lain
- Pasien tampak bisa mempraktekkan cara berkenalan
dengan orang lain di hadapan perawat
- Pasien hanya diam pada saat berkenalan dengan orang
lain
- Pasien tidak mampu memulai pembicaraan
- Pasien hanya menundukkan kepalanya
- Tidak ada kontak mata dari pasien pada saat berkenalan
- Pasien melepas jabat tangan saat di minta berkenalan
Ulangi SP 2 Isolasi sosial
3. Jum’at, 9
Januari 2015
S:
- Pasien mengatakan sudah mandi, mencuci rambut dan
sikat gigi pagi tadi
O:
- Klien tampak bersih
A: Defisit Perawatan Diri
P: SP 2: Melatih pasien cara berdandan/berhias setelah
kebersihan diri: berpakaian, sisiran, rias muka untuk
perempuan; berpakaian, sisiran, cukuran untuk pria
1. Evaluasi tanda dan gejala defisit perawatan diri
2. Validasi kemampuan pasien melakukan kegiatan
pertama
3. Evaluasi manfaat melakukan kegiatan pertama
4. Jelaskan cara dan alat untuk berdandan
5. Latih cara berdandan setelah kebersihan diri: sisiran,
rias muka untuk perempuan; sisiran, cukuran untuk
pria
6. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk kebersihan diri
dan berdandan
I: SP 2: Melatih pasien cara berdandan/berhias setelah
kebersihan diri: berpakaian, sisiran, rias muka untuk
perempuan; berpakaian, sisiran, cukuran untuk pria
1. Mengevaluasi tanda dan gejala defisit perawatan diri
2. Memvalidasi kemampuan pasien melakukan kegiatan
pertama
3. Mengevaluasi manfaat melakukan kegiatan pertama
4. Menjelaskan cara dan alat untuk berdandan
5. Melatih cara berdandan setelah kebersihan diri:
bercukur
6. Menganjurkan pasien untuk memasukkan pada
jadwal kegiatan untuk kebersihan diri dan berdandan
E:
- Pasien mengatakan sudah mandi menggunakan sabun,
mencuci rambut dan sikat gigi tadi pagi
- Pasien mengatakan pasien sudah menggosok giginya
- Pasien terlihat bersih
- Lanjutkan SP 3 Defisit Perawatan Diri: Monitoring dan
evaluasi makan dan minum pasien
2. Sabtu, 10
Januari 2015
S:
- Pasien mengatakan sudah merapikan tempat tidurnya
pagi ini dan meletakkan seprai kotor pada bak yang
sudah disediakan
O:
- Tempat tidur pasien tampak sudah rapi
A: Harga Diri Rendah
P: Monitoring dan evaluasi kagiatan yang sudah dilakukan
pasien
I: Memonitoring dan mengevaluasi kagiatan yang sudah
dilakukan pasien
E:
- Pasien mengatakan sudah merapikan tempat tidurnya
- Pasien mengatakan senang saat ditanya perasaannya
setelah merapikan tempat tidur
- Tempat tidur pasien tampak sudah rapi
Monitoring dan evaluasi kegiatan harian pasien
1. Sabtu, 10
Januari 2015
S:
- Pasien mengatakan masih merasa malu untuk
berkenalan dengan orang lain
- Pasien tidak bisa mempraktekkan cara berkenalan
dengan orang lain di hadapan perawat ketika diminta
- Pasien mengatakan masih belum mempunyai teman di
kamar
O:
- Pasien nampak menyendiri, hanya tidur-tiduran di
ranjang
- Pasien tampak tidak ada bercakap-cakap dengan orang
lain
- Pasien masih ingat dan dapat menyebutkan keuntungan
melakukan hubungan social dengan orang lain
- Pasien masih ingat dan dapat menyebutkan kerugian
bila tidak berinteraksi dengan orang lain
- Suara pasien pelan dan kadang kurang jelas
A: Isolasi sosial
P: SP 2: Latih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain
Secara Bertahap:
1. Jelaskan kepada klien cara berinteraksi dengan orang
lain
2. Berikan contoh cara berkenalan dengan orang lain
3. Beri kesempatan pasien mempraktekkan cara
berkenalan dengan orang lain yang dilakukan di
hadapan perawat
4. Bantu pasien berinteraksi dengan satu orang
teman/anggota keluarga
5. Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian.
I: SP 2: Melatih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain
Secara Bertahap:
1. Menjelaskan kepada klien cara berinteraksi dengan
orang lain
2. Memberikan contoh cara berkenalan dengan orang
lain
3. Memberi kesempatan pasien mempraktekkan cara
berinteraksi dengan orang lain yang dilakukan di
hadapan perawat
4. Membantu pasien berinteraksi dengan satu orang
teman/anggota keluarga
5. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
E:
- Pasien mengatakan masih merasa malu saat berkenalan
dengan orang lain
- Pasien tampak bisa mempraktekkan cara berkenalan
dengan orang lain di hadapan perawat
- Pasien tampak bingung pada saat mau berkenalan
dengan orang lain
- Pasien tidak mampu memulai pembicaraan
- Pasien hanya menundukkan kepalanya pada saat
berkenalan dengan orang lain
- Tidak ada kontak mata dari pasien pada saat berkenalan
Ulangi SP 2 Isolasi social
3. Sabtu, 10 S:
Januari 2015 - Pasien mengatakan sudah mandi, mencuci rambut dan
sikat gigi pagi tadi
- Pasien mengatakan kukunya masih belum panjang
- Pasien mengatakan sudah mencukur kumis dan
jenggotnya kemarin
O:
- Kuku tangan dan kaki tampak masih pendek dan bersih
- Kumis dan janggut pasien tampak sudah dicukur dan
rapi
A: Defisit Perawatan Diri
P: Monitoring dan mengevaluasi makan dan minum pasien
I: Memonitoring dan mengevaluasi makan dan minum
pasien
E:
- Pasien mengatakan sudah mandi menggunakan sabun,
mencuci rambut dan sikat gigi tadi pagi
- Pasien mengatakan kukunya masih belum panjang
- Pasien mengatakan sudah mencukur kumis dan
jenggotnya
- Pasien mengatakan akan mencukur kumis dan
jenggotnya serta memotong kukunya kalau sudah
panjang
- Wajah pasien nampak bersih dan rapi
- Pasien makan tidak berantakan dan mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan
Lanjutkan SP 4 Defisit Perawatan Diri: Monitoring dan
evaluasi BAK/BAB Pasien
1. Senin, 12
Januari 2015
S:
- Pasien mengatakan masih merasa malu untuk
berkenalan dengan orang lain
- Pasien tidak bisa mempraktekkan kembali cara
berkenalan dengan orang lain di hadapan perawat
ketika diminta
- Pasien mengatakan masih belum mempunyai teman di
kamar
O:
- Pasien nampak masih menyendiri, hanya tidur-tiduran
di ranjang
- Pasien tampak tidak ada bercakap-cakap dengan orang
lain
- Pasien masih ingat dan dapat menyebutkan keuntungan
melakukan hubungan social dengan orang lain
- Pasien masih ingat dan dapat menyebutkan kerugian
bila tidak berinteraksi dengan orang lain
- Suara pasien masih pelan
A: Isolasi sosial
P: SP 2: Latih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain
Secara Bertahap:
1. Jelaskan kembali kepada klien cara berinteraksi
dengan orang lain
2. Berikan contoh cara berkenalan dengan orang lain
3. Beri kesempatan pasien mempraktekkan cara
berkenalan dengan orang lain yang dilakukan di
hadapan perawat
4. Bantu pasien berinteraksi dengan satu orang
teman/anggota keluarga
5. Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian.
I: SP 2: Melatih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain
Secara Bertahap:
1. Menjelaskan kembali kepada klien cara berinteraksi
dengan orang lain
2. Memberikan contoh cara berkenalan dengan orang lain
3. Memberi kesempatan pasien mempraktekkan cara
berinteraksi dengan orang lain yang dilakukan di
hadapan perawat
4. Membantu pasien berinteraksi dengan satu orang
teman/anggota keluarga
5. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
E:
- Pasien mengatakan merasa gugup saat berkenalan
dengan orang lain
- Pasien tampak bisa mempraktekkan cara berkenalan
dengan orang lain di hadapan perawat
- Pasien masih belum mampu memulai pembicaraan dan
masih dibantu perawat pada saat berkenalan dengan
orang lain
- ada kontak mata dari pasien pada saat berkenalan
Ulangi SP 2 Isolasi social
3. Senin, 12
Januari 2015
S:
- Pasien mengatakan sudah mandi, mencuci rambut dan
sikat gigi pagi tadi
- Pasien mengatakan kukunya masih belum panjang
- Pasien mengatakan kumis dan jenggotnya belum
panjang jadi tidak dicukur
- Pasien mengatakan makan tidak berantakan dan
mencuci tangan sebeum dan sesudah makan
O:
- Kuku tangan dan kaki tampak masih pendek dan bersih
- Kumis dan janggut pasien tampak sudah dicukur dan
rapi
A: Defisit Perawatan Diri
P: Monitoring dan mengevaluasi BAK dan BAB pasien
I: Memonitoring dan mengevaluasi BAK dan BAB pasien
E:
- Pasien mengatakan sudah mandi menggunakan sabun,
mencuci rambut dan sikat gigi tadi pagi
- Pasien mengatakan kukunya masih belum panjang
- Pasien mengatakan sudah mencukur kumis dan
jenggotnya
- Pasien mengatakan akan mencukur kumis dan
jenggotnya serta memotong kukunya kalau sudah
panjang
- Pasien mengatakan BAB/ BAK di toilet dan mencuci
tangan setelah BAB/BAK
- Kuku pasien tampak masih pendek dan bersih
- Wajah pasien nampak bersih dan rapi
- Pasien makan tidak berantakan dan mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan
- Pasien tampak BAK di toilet
Monitoring dan evaluasi perawatan diri pasien
1. Selasa, 13
Januari 2015
S:
- Pasien mengatakan masih merasa gugup untuk
berkenalan dengan orang lain sehingga tidak
melakukannya
- Pasien mengatakan masih belum mempunyai teman di
kamar
O:
- Pasien nampak masih menyendiri, hanya tidur-tiduran
di ranjang
- Pasien tampak tidak ada bercakap-cakap dengan orang
lain
- Pasien masih ingat dan dapat menyebutkan keuntungan
melakukan hubungan social dengan orang lain
- Pasien masih ingat dan dapat menyebutkan kerugian
bila tidak berinteraksi dengan orang lain
- Suara pasien masih pelan
A: Isolasi sosial
P: SP 2: Latih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain
Secara Bertahap:
1. Beri kesempatan pasien mempraktekkan cara
berkenalan dengan orang lain yang dilakukan di
hadapan perawat
2. Bantu pasien berinteraksi dengan satu orang
teman/anggota keluarga
3. Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
I: SP 2: Melatih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain
Secara Bertahap:
1. Memberi kesempatan pasien mempraktekkan cara
berinteraksi dengan orang lain yang dilakukan di
hadapan perawat
2. Membantu pasien berinteraksi dengan satu orang
teman/anggota keluarga
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
E:
- Pasien mengatakan merasa bangga sudah bisa
berkenalan dengan orang lain
- Pasien tampak bisa mempraktekkan cara berkenalan
dengan orang lain di hadapan perawat
- Pasien masih belum mampu memulai pembicaraan dan
masih dibantu perawat pada saat berkenalan dengan
orang lain
- Pasien mengatakan akan berkenalan dengan teman
sekamar 1x sehari
- Suara pasien masih pelan pada saat berkenalan
- Ada sedikit kontak mata dari pasien pada saat
berkenalan
- Pada saat ditanya siapa nama orang yang diajak
berkenalan tadi pasien tidak ingat
Ulangi SP 2 Isolasi social sampai pasien bisa berkenalan
dengan orang lain tanpa bantuan orang lain
2. Selasa, 13
Januari 2015
S:
- Pasien mengatakan sudah merapikan tempat tidurnya
pagi ini
O:
- Tempat tidur pasien tampak sudah rapi
A: Harga Diri Rendah
P: Monitoring dan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan
pasien
I: Memonitoring dan mengevaluasi kagiatan yang sudah
dilakukan pasien
E:
- Pasien mengatakan sudah merapikan tempat tidurnya
- Pasien mengatakan senang saat ditanya perasaannya
setelah merapikan tempat tidur
- Tempat tidur pasien tampak sudah rapi
- Kamar pasien tampak sudah bersih
Monitoring dan evaluasi kegiatan harian pasien
3. Selasa, 13
Januari 2015
S:
- Pasien mengatakan sudah mandi, ganti pakaian dan
sikat gigi pagi tadi
- Pasien mengatakan kukunya masih belum panjang
- Pasien mengatakan kumis dan jenggotnya belum
panjang jadi tidak dicukur
- Pasien mengatakan makan tidak berantakan dan
mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
- Pasien mengatakan BAB/BAK di toilet dan mencuci
tangan setelah BAB/BAK
O:
- Kuku tangan dan kaki tampak masih pendek dan bersih
- Kumis dan janggut pasien tampak sudah dicukur dan
rapi
A: Defisit Perawatan Diri
P: Monitoring dan mengevaluasi perawatan diri pasien
I: Memonitoring dan mengevaluasi perawatan diri pasien
E:
- Pasien mengatakan sudah mandi menggunakan sabun,
mencuci rambut dan sikat gigi tadi pagi
- Pasien mengatakan kukunya masih belum panjang
- Pasien mengatakan sudah mencukur kumis dan
jenggotnya
- Pasien mengatakan akan mencukur kumis dan
jenggotnya serta memotong kukunya kalau sudah
panjang
- Pasien mengatakan BAB/ BAK di toilet dan mencuci
tangan setelah BAB/BAK
- Kuku pasien tampak masih pendek dan bersih
- Wajah pasien nampak bersih dan rapi
- Pada saat makan siang tidak berantakan dan mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan
- Pasien tampak BAK di toilet
Monitoring dan evaluasi perawatan diri pasien
1. Rabu, 14
Januari 2015
S:
- Pasien mengatakan merasa senang sebelumnya sudah
bisa berkenalan dengan orang lain
- Pasien mengatakan hari ini masih belum berkenalan
dengan teman sekamar
- Pasien mengatakan masih belum mempunyai teman di
kamar
O:
- Pasien nampak masih menyendiri, hanya tidur-tiduran
di ranjang
- Pasien tampak tidak ada bercakap-cakap dengan orang
lain
- Pasien masih ingat dan dapat menyebutkan keuntungan
melakukan hubungan social dengan orang lain
- Pasien masih ingat dan dapat menyebutkan kerugian
bila tidak berinteraksi dengan orang lain
- Pasien bisa mempraktekkan kembali cara berkenalan
dengan orang lain di hadapan perawat ketika diminta
- Suara pasien masih pelan
A: Isolasi sosial
P: SP 2: Latih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain
Secara Bertahap:
1. Beri kesempatan pasien mempraktekkan cara
berkenalan dengan orang lain yang dilakukan di
hadapan perawat
2. Bantu pasien berinteraksi dengan satu orang
teman/anggota keluarga
3. Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian.
I: SP 2: Melatih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain
Secara Bertahap:
1. Memberi kesempatan pasien mempraktekkan cara
berinteraksi dengan orang lain yang dilakukan di
hadapan perawat
2. Membantu pasien berinteraksi dengan satu orang
teman/anggota keluarga
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
E:
- Pasien mengatakan merasa bangga sudah bisa
berkenalan dengan orang lain
- Pasien tampak bisa mempraktekkan cara berkenalan
dengan orang lain di hadapan perawat
- Pasien tampak bisa memulai pembicaraan namun masih
memerlukan sedikit bantuan perawat pada saat
berkenalan dengan orang lain apabila mulai bingung
- Pasien mengatakan akan berkenalan dengan teman
sekamar 1x sehari
- Suara pasien masih pelan pada saat berkenalan
- Ada sedikit kontak mata dari pasien pada saat
berkenalan
- Pada saat ditanya siapa nama orang yang diajak
berkenalan tadi pasien ingat
Ulangi SP 2 Isolasi social sampai pasien bisa berkenalan
dengan orang lain tanpa bantuan orang lain
2. Rabu, 14
Januari 2015
S:
- Pasien mengatakan sudah merapikan tempat tidurnya
pagi ini dan nanti akan membantu teman-temannya
untuk menjemur kasur serta membersihkannya
O:
- Tempat tidur pasien tampak sudah rapi
A: Harga Diri Rendah
P: Monitoring dan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan
pasien
I: Memonitoring dan mengevaluasi kagiatan yang sudah
dilakukan pasien
E:
- Pasien mengatakan sudah merapikan tempat tidurnya
- Pasien mengatakan sudah menjemur kasur
- Pasien mengatakan senang saat ditanya perasaannya
setelah merapikan tempat tidur dan menjemur kasur
serta membersihkannya
- Tempat tidur pasien tampak sudah rapi
Monitoring dan evaluasi kegiatan harian pasien
3. Rabu, 14
Januari 2015
S:
- Pasien mengatakan sudah mandi, mencuci rambut dan
sikat gigi pagi tadi
- Pasien mengatakan kukunya masih belum panjang
- Pasien mengatakan kumis dan jenggotnya belum
panjang jadi tidak dicukur
- Pasien mengatakan makan pagi tadi tidak berantakan
dan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
- Pasien mengatakan BAB/BAK di toilet dan mencuci
tangan setelah BAB/BAK
O:
- Kuku tangan dan kaki tampak masih pendek dan bersih
- Kumis dan janggut pasien tampak sudah dicukur dan
rapi
A: Defisit Perawatan Diri
P: Monitoring dan mengevaluasi perawatan diri pasien
I: Memonitoring dan mengevaluasi perawatan diri pasien
E:
- Pasien mengatakan sudah mandi menggunakan sabun,
mencuci rambut dan sikat gigi tadi pagi
- Pasien mengatakan kukunya masih belum panjang
- Pasien mengatakan sudah mencukur kumis dan
jenggotnya
- Pasien mengatakan akan mencukur kumis dan
jenggotnya serta memotong kukunya kalau sudah
panjang
- Pasien mengatakan BAB/ BAK di toilet dan mencuci
tangan setelah BAB/BAK
- Kuku pasien tampak masih pendek dan bersih
- Wajah pasien nampak bersih dan rapi
- Pada saat makan siang tidak berantakan dan mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan
- Pasien tampak BAK di toilet
Monitoring dan evaluasi perawatan diri pasien
1. Kamis, 15 S:
Januari 2015
- Pasien mengatakan merasa senang sebelumnya sudah
bisa berkenalan dengan orang lain
- Pasien mengatakan hari ini masih belum berkenalan
dengan teman sekamar karena masih malu
- Pasien mengatakan masih belum mempunyai teman di
kamar
O:
- Pasien nampak masih menyendiri, hanya tidur-tiduran
di ranjang
- Pasien tampak tidak ada bercakap-cakap dengan orang
lain
- Pasien masih ingat dan dapat menyebutkan keuntungan
melakukan hubungan social dengan orang lain
- Pasien masih ingat dan dapat menyebutkan kerugian
bila tidak berinteraksi dengan orang lain
- Pasien bisa mempraktekkan kembali cara berkenalan
dengan orang lain di hadapan perawat ketika diminta
- Suara pasien masih pelan
A: Isolasi sosial
P: SP 2: Latih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain
Secara Bertahap:
1. Beri kesempatan pasien mempraktekkan cara
berkenalan dengan orang lain yang dilakukan di
hadapan perawat
2. Bantu pasien berinteraksi dengan satu orang
teman/anggota keluarga
3. Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian.
I: SP 2: Melatih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain
Secara Bertahap:
1. Memberi kesempatan pasien mempraktekkan cara
berinteraksi dengan orang lain yang dilakukan di
hadapan perawat
2. Membantu pasien berinteraksi dengan satu orang
teman/anggota keluarga
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
E:
- Pasien mengatakan merasa senang sudah bisa
berkenalan dengan orang lain
- Pasien tampak bisa mempraktekkan cara berkenalan
dengan orang lain di hadapan perawat
- Pasien tampak bisa memulai pembicaraan pada saat
berkenalan dengan orang lain
- Pasien mengatakan akan berkenalan dengan teman
sekamar 3x sehari
- Ada kontak mata dari pasien pada saat berkenalan
- Pada saat ditanya siapa nama orang yang diajak
berkenalan tadi pasien ingat
Lanjutkan SP 3 Isolasi social
1. Jum’at, 16
Januari 2015
S:
- Pasien mengatakan merasa senang sebelumnya sudah
bisa berkenalan dengan orang lain
- Pasien mengatakan sudah mempunyai teman di
kamarnya, yaitu teman Tn. A dan Tn. M
O:
- Pasien nampak sudah mempunyai teman, yaitu Tn.A
dan Tn.M yang selalu mengajaknya berbicara
- Pasien bisa mempraktekkan kembali cara berkenalan
dengan orang lain di hadapan perawat ketika diminta
A: Isolasi sosial
P: SP 3: Latih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain
Secara Bertahap (interaksi kegiaan sosial dan RT):
1. Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah
dilakukan oleh pasien
2. Latih pasien bercakap-cakap dengan orang lain saat
melakukan kegiatan harian dan kegiatan rumah tangga
3. Latih pasien bercakap-cakap saat melakukan kegiatan
sosial misalnya: belanja ke warung, ke pasar, ke kantor
pos, ke bank dan lain-lain
4. Beri dorongan terus menerus agar pasien tetap
semangat meningkatkan interaksinya.
5. Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian.
I:SP 3: Melatih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain
Secara Bertahap (interaksi kegiaan sosial dan RT):
1. Memberikan pujian untuk setiap kemajuan interaksi
yang telah dilakukan oleh pasien
2. Melatih pasien bercakap-cakap dengan orang lain saat
melakukan kegiatan harian dan kegiatan rumah tangga
(saat mencuci gelas-gelas bersama teman-temannya)
3. Memberikan dorongan terus menerus agar pasien tetap
semangat meningkatkan interaksinya.
4. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
E:
- Pasien mengatakan sudah mempunyai teman di
kamarnya
- Pasien mengatakan masih malu berbicara pada saat
selesai senam
- Pasien tampak bingung memulai pembicaraan pada saat
kegiatan selesai senam
- Ada sedikit kontak mata dari pasien pada saat berbicara
dalam kegiatan sesudah senam
- Pada saat ditanya siapa nama orang yang diajak bicara
pada saat kegiatan tadi pasien mengatakan tidak tahu
Ulangi SP 3 Isolasi social
2. Jum’at 16
Januari 2015
S:
- Pasien mengatakan sudah merapikan tempat tidurnya
O:
- Tempat tidur pasien tampak sudah rapi
A: Harga Diri Rendah
P: Monitoring dan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan
pasien
I: Memonitoring dan mengevaluasi kagiatan yang sudah
dilakukan pasien
E:
- Pasien mengatakan sudah merapikan tempat tidurnya
- Pasien mengatakan senang saat ditanya perasaannya
setelah merapikan tempat tidur
- Tempat tidur pasien tampak sudah rapi
Monitoring dan evaluasi kegiatan harian pasien
1. Sabtu, 17
Januari 2015
S:
- Pasien mengatakan masih merasa malu jika bercakap-
cakap dengan banyak orang dalam kegiatan
- Pasien mengatakan sudah mempunyai teman di
kamarnya, yaitu TN.A ,TN.M dan TN.I
O:
- Pasien nampak sudah mempunyai teman dan mulai
mau berbicara panjang lebar dengan temannya
- Pasien bisa mempraktekkan kembali cara berkenalan
dengan orang lain di hadapan perawat ketika diminta
A: Isolasi sosial
P: SP 3: Latih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain
Secara Bertahap (interaksi kegiaan sosial dan RT):
1. Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang
telah dilakukan oleh pasien
2. Latih pasien bercakap-cakap dengan orang lain saat
melakukan kegiatan harian dan kegiatan rumah
tangga
3. Latih pasien bercakap-cakap saat melakukan kegiatan
sosial misalnya: belanja ke warung, ke pasar, ke
kantor pos, ke bank dan lain-lain
4. Beri dorongan terus menerus agar pasien tetap
semangat meningkatkan interaksinya.
5. Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian.
I:SP 3: Melatih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain
Secara Bertahap (interaksi kegiaan sosial dan RT):
1. Memberikan pujian untuk setiap kemajuan interaksi
yang telah dilakukan oleh pasien
2. Melatih pasien bercakap-cakap dengan orang lain saat
melakukan kegiatan harian dan kegiatan rumah
tangga (saat membuat minuman untuk snack pagi
bersama teman-temannya)
3. Memberikan dorongan terus menerus agar pasien
tetap semangat meningkatkan interaksinya.
4. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
E:
- Pasien mengatakan sudah mempunyai teman di
kamarnya
- Pasien mengatakan masih malu berbicara pada saat
melakukan kegiatan sesudah senam
- Pasien tampak masih tidak bisa memulai pembicaraa
- Pasien hanya diam pada saat kegiatan sesudah senam
- Ada sedikit kontak mata dari pasien pada saat berbicara
dalam kegiatan sesudah senam
- Pada saat ditanya siapa nama orang yang diajak bicara
pada saat kegiatan tadi pasien mengatakan tidak tahu
Ulangi SP 3 Isolasi social
2. Sabtu, 17
Januari 2015
S:
- Pasien mengatakan sudah merapikan tempat tidurnya
O:
- Tempat tidur pasien tampak sudah rapi
A: Harga Diri Rendah
P: Monitoring dan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan
pasien
I: Memonitoring dan mengevaluasi kegiatan yang sudah
dilakukan pasien
E:
- Pasien mengatakan sudah merapikan tempat tidurnya
- Pasien mengatakan senang saat ditanya perasaannya
setelah merapikan tempat tidur
- Tempat tidur pasien tampak sudah rapi
Monitoring dan evaluasi kegiatan harian pasien
3. Sabtu, 17
Januari 2015
S:
- Pasien mengatakan sudah mandi menggunakan sabun,
sikat gigi dan ganti pakaian pagi tadi
- Pasien mengatakan kukunya masih belum panjang
- Pasien mengatakan kumis dan jenggotnya sudah
dicukur kemarin
- Pasien mengatakan makan pagi tadi tidak berantakan
dan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
- Pasien mengatakan BAB/BAK di toilet dan mencuci
tangan setelah BAB/BAK
O:
- Kuku tangan dan kaki tampak masih pendek dan bersih
- Kumis dan janggut pasien tampak sudah dicukur dan
rapi
A: Defisit Perawatan Diri
P: Monitoring dan mengevaluasi perawatan diri pasien
I: Memonitoring dan mengevaluasi perawatan diri pasien
E:
- Pasien mengatakan sudah mandi menggunakan sabun,
mencuci rambut dan sikat gigi tadi pagi
- Pasien mengatakan kukunya masih belum panjang
- Pasien mengatakan sudah mencukur kumis dan
jenggotnya kemarin
- Pasien mengatakan akan mencukur kumis dan
jenggotnya serta memotong kukunya kalau sudah
panjang
- Pasien mengatakan BAB/ BAK di toilet dan mencuci
tangan setelah BAB/BAK
- Kuku pasien tampak masih pendek dan bersih
- Wajah pasien nampak bersih dan rapi
- Pada saat makan siang tidak berantakan dan mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan
- Pasien tampak BAK dan mandi di toilet
Monitoring dan evaluasi perawatan diri pasien
1. Senin 18
januari 2015
S :
O : Pasien masih belum tepat dalam melakukan tarik napas
dalam mengeluarkan napas pasien masih belum bisa
melakukannya
A : Resiko perilaku kekerasan
P :
SP 1
1. identifikasi penyebab Perilaku kekerasan.
2. identifikasi tanda dan geala Perilaku kekerasan
3. identifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan
4. identifikasi akibat Perilaku kekerasan
5. Menyebut cara mengontrol perilaku kekerasan
6. bantu pasien mempraktekan latihan cara
mengontrol fisik 1 : tarik napas dalam.
7. anjurkanpasien memasukan dalam kegiatan harian
I :
1. Mengidentifikasi penyebab Perilaku kekerasan.
2. Mengidentifikasi tanda dan geala Perilaku
kekerasan
3. Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang
dilakukan
4. Mengidentifikasi akibat Perilaku kekerasan
5. Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan
6. Membantu pasien mempraktekan latihan cara
mengontrol fisik 1 : tarik napas dalam.
7. Menganjurkanpasien memasukan dalam kegiatan
harian
E :
- Pasien mengetahui tanda tanda marah
- Pasien mengetahui akibat perilaku kekerasan
- Pasien belum bisa menghembuskan napas dengan
benar
- Pasien sudah memasukkan kedalam jadwal harian
- Ulangi SP 1
1 Selasa 19
januari 2015
S : pasien senang sat ditanya tentang perasaannya sudah
bisa melakukan tarik napas dalam
O : Pasien sudah bisa dalam melakukan tarik napas dalam
mengeluarkan napas pasien sudah bisa melakukannya
A : Resiko perilaku kekerasan
P :
SP 1
1. identifikasi penyebab Perilaku kekerasan.
2. identifikasi tanda dan geala Perilaku kekerasan
3. identifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan
4. identifikasi akibat Perilaku kekerasan
5. Menyebut cara mengontrol perilaku kekerasan
6. bantu pasien mempraktekan latihan cara
mengontrol fisik 1 : tarik napas dalam.
7. anjurkanpasien memasukan dalam kegiatan harian
I :
1. Mengidentifikasi penyebab Perilaku kekerasan.
2. Mengidentifikasi tanda dan geala Perilaku
kekerasan
3. Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang
dilakukan
4. Mengidentifikasi akibat Perilaku kekerasan
5. Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan
6. Membantu pasien mempraktekan latihan cara
mengontrol fisik 1 : tarik napas dalam.
7. Menganjurkanpasien memasukan dalam kegiatan
harian
E :
- Pasien mengetahui tanda tanda marah
- Pasien mengetahui akibat perilaku kekerasan
- Pasien belum menghembuskan napas dengan benar
- Pasien sudah memasukkan kedalam jadwal harian
- Pasien merasa lebih nyaman saat melakukan tarik
napas dalam
- Lanjutkan sp 2 Perilaku kekerasan
1. Rabu, 21
Januari 2015
S:
- Pasien mengatakan sudah mandi menggunakan sabun,
mencuci rambut,sikat gigi dan ganti pakaian pagi tadi
- Pasien mengatakan kukunya masih belum panjang
- Pasien mengatakan kumis dan jenggotnya sudah mulai
panjang
- Pasien mengatakan makan pagi tadi tidak berantakan
dan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
- Pasien mengatakan BAB/BAK di toilet dan mencuci
tangan setelah BAB/BAK
O:
- Kuku tangan dan kaki tampak masih pendek dan bersih
- Kumis dan janggut pasien sudah mulai sedikit panjang
- Rambut masih pendek dan tidak ada ketombe
A: Defisit Perawatan Diri
P: Monitoring dan mengevaluasi perawatan diri pasien
I: Memonitoring dan mengevaluasi perawatan diri pasien
E:
- Pasien mengatakan sudah mandi menggunakan sabun,
mencuci rambut, mencuci rambut dan sikat gigi tadi
pagi
- Pasien mengatakan kukunya masih belum panjang
- Pasien mengatakan kumis dan jenggotnyasudah mulai
sedikit panjang
- Pasien mengatakan akan mencukur kumis dan
jenggotnya serta memotong kukunya kalau sudah
panjang
- Pasien mengatakan BAB/ BAK di toilet dan mencuci
tangan setelah BAB/BAK
- Kuku pasien tampak masih pendek dan bersih
- Pasien tampak mencukur kumis dan jenggotnya sendiri
- Wajah pasien nampak bersih dan rapi
- Pada saat makan siang tidak berantakan dan mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan
- Pasien tampak BAKdi toilet
Monitoring dan evaluasi perawatan diri pasien
2. Rabu ,22
Januari 2015
S : pasien senang saat ditanya tentang perasaannya sudah
bisa melakukan tarik napas dalam
O : Pasien sudah bisa dalam melakukan tarik napas dalam
mengeluarkan napas pasien sudah bisa melakukannya
A : Resiko perilaku kekerasan
P :
SP 2
1. evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. latih pasien mengontrol perilaku kekerasan
dengan cara fisik 2 : pukul bantal
3. anjurkan pasien dalam kegiatan harian
I :
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien mengontrol perilaku kekerasan
dengan cara fisik 2 : pukul bantal
3. Menganjurkan pasien dalam kegiatan harian
E :
- Pasien mampu mengevaluasi kegiatan
sebelumnya yaitu tarik napas dalam
- Pasien bisa mengulang praktik memukul bantal
- Pasien sudah memasukkan kedalam jadwal
harian
- Pasien akan memukul bantal setiap lagi marah
- Monitoring SP 2 Perilaku kekerasan
4. Kamis, 22
Januari 2015
S:
- Pasien mengatakan sudah berlatih cara menghardik
kemarin sore dan pagi ini
- Pasien mengatakan tidak ada mendengar suara-suara
bisikan aneh lagi
O:
- Pasien tampak bisa mempraktekkan cara menghardik
halusinasi
A: Halusinasi pendengaran
P: SP 2 Halusinasi:
1. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
2. Latih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain
3. Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian.
I: SP 2 Halusinasi:
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
E:
- Pasien mengatakan sudah berlatih cara menghardik
kemarin sore dan pagi ini
- Pasien mengatakan tidak ada mendengar suara-suara
bisikan aneh lagi
- Pasien tampak bisa mempraktekkan cara menghardik
halusinasi
- Pasien mengatakan sudah paham mengenai cara
mengatasi halusinasi yang kedua, yaitu dengan cara
bercakap-cakap
- Pasien tampak bisa mempraktekkan cara mengatasi
halusinasi dengan bercakap-cakap di hadapan perawat
- Pasien mengatakan akan melatih cara mengatasi
halusinasi dengan cara bercakap-cakap 2x sehari
Lanjutkan SP 3 Halusinasi Pendengaran
2. Kamis, 22 S:
Januari 2015 - Pasien mengatakan sudah mulai bisa bercakap-cakap
dengan banyak orang dalam kegiatan
- Pasien mengatakan senang kalau mempunyai banyak
teman
O:
- Pasien tampak tidak sendirian lagi dalam melakukan
kegiatan
A: Isolasi sosial
P: Monitoring dan mengevaluasi hubungan sosial pasien
I:Memonitoring dan mengevaluasi hubungan sosial pasien
E:
- Pasien mengatakan merasa senang karena sudah bisa
berbicaea dengan orang lain
- Pasien tampak mulai mencoba mengajak berbicara
Tn.M
- Ada sedikit kontak mata dari pasien pada saat berbicara
dalam kegiatan
Monitoring dan evaluasi hubungan social pasien
1. Jum’at,23
januari 2015
Melakukan terminasi akhir dengan pasien