ASUHAN KEPERAWATAN GANGREN AKIBAT DIABETES MELLITUS
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar BelakangSalah satu permasalahan kedokteran yang detrmukan pada dewasa ini adalah penyakit
degeneratif diantaranya diabetes Mellitus. Hal ini atas dasar bahwa sistem metabolik memegang peran penting dalam kelangsungan hidup manusia terutama dalam hal pencukupan kadar glukosa dalam darah/suplai insulin dalam tubuh manusia. (Gray Gill : 1991).
Penyakit gangguan metabolik merupakan penyakit yang menahun dengan komplikasi yang baru akan terlihat setelah 15 – 20 tahun kemudian. Dan gejala yang akan timbul dari penyakit diabetes mellitus ini mudah terkena infeksi. Keadaan ini yang ditandai dengan terjadinya perluasan selulitis sehingga menimbulkan vesikula/gula yang hemoragit sehingga dengan cepat jaringan kulit menutup mengalami nikrosis dan dalam beberapa hari kemudian proses tersebut akan cepat meluas.
Sehubungan hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk mengambil kasus pada pasien dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny.P DENGAN GANGREN AKIBAT DIABETES MELLITUS DIGEDUNG AGATE RSU dr. SLAMET GARUT”.
B. Tujuan Penulisan1. Tujuan Umum
Penulis marnpu menerapkan proses keperawatan kepada klien dengan gangren pada daerah telapak kaki kanan akibat diabetes mellitus di gedung Agate RSU dr. Slamet Garut.
2. Tujuan KhususAdapun tujuan khusus dari penyusunan karya tulis ini adalah agar penulis dapat:
a. Mampu melaksankan pengkajian terhadap klien dengan gangren pada daerah telapak kaki kanan akibat diabetes mellitus
b. Mampu merumuskan rnasalah dan diagnosa keperawatan yang timbul dan mungkin timbul pada klien dengan gangren pada daerah telapak kaki kanan akibat diabetes mellitus
c. Mampu menyusun rencana tindakan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan klien sesuai dengan prioritas masalah yang bertujuan membantu mengatasi atau mengurangi masalah klien berdasarkan rasionalisasinya
d. Mampu menerapkun rencana tindakan keperawatan dalam tindakan yang nyata sesuai dengan masalah yang diprioritaskan pada salah seorang klien dengan gangren pada daerah telapak kaki kanan akibat diabetes mellitus
e. Mampu menilai hasil dari pencrapan asuhan keperawatan yang telah dilakukan dalam memenulii kebutuhan klien
f. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien dengan gangren pada daerah telapak kaki kanan akibat diabetes mellitus dalam bentuk karya tulis.
C. Metode PenulisanMetode penulisan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah metode dengan
pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulaa data yang digunakan adalah :1. Wawancara
Tanya jawab yang digunakan khususnya kepada klien dan keluarga mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi saat ini. Riwayat kesehatan sekarang dan riwayat kesehatan keluarga. Disamping itu wawancara dilakukan kepada tim kesehatan lainnya, guna menunjang data yang telah didapatkan.
2. ObservasiYang dilakukan pada saat observasi, diantaranya tanda-tanda vital, keadaan umum,
pemenuhan kebutuhan sehari-hari, sehingga diperoleh data yang dapat menimbulkan masalah kesehatan dan keperawatan pada klien.
3. Pemeriksaan FisikDilakukan mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki.
4. Studi DokumenterData yang didapatkan olch penulis diantaranya berasal dari dokumen klien dan keluarganya
di ruangan, baik tentang masalah kesehatan, maupun tentang masalah keperawatannya.5. Studi Pustaka
Menggunakan sumber-sumber yang berkaitan dengan masalah baik tentang penyakit maupun keperawatannya.
D. Sistematika PenulisanSistematika penulisan dalam penyusunan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUANBerisi latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORITISBerisi konsep dasar yang meliputi pengertian, Anatomi Fisiologi Pankreas, etiologi, patofisiologi, klasifikasi, penatalaksanaan dan dampak penyakit terhadap kebutuhan dasar manusia, serta proses keperawatan secara teoritis pada pasien yang gangren akibat Diabetes Mellitus.
BAB III TINJAUAN KASUSBerisi pelaksanaan asuhan kepcrawatan yang dilaksanakan secara nyata di lapangan mulai dari tahap pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
BAB IV PEMBAHASANBerisi tentang kesenjangan antara kasus yang nyata dengan teori yang ada dalam proses pemberian asuhan keperawatan.
BA B V KESIMPULAN DAN SARANBerisi tentang kesimpulan penulis setelah mclaksanakan kegiatan asuhan keperawatan dan saran untuk berbagai pihak untuk perbaikan yang selanjutnya.
BAB IITINJAUAN TEORITIS
A. DefinisiDiabetes mellitus dalah keadaan hipoglikemi kronik disertai berbagai kelainan metabolik
akibat hormonal yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah disertai lesi pada membran bsalir dalam pemeriksaan dengan microscope elektron.
B. EtiologiInsulin Defenden Diabetes Mellitus (IDDM)/Diabetes Mellitus Tergantung Insulin
(DMTI) disebabkan oleh distruksi sel b pulau langerhans akibat proses autoimun sedangkan Non Insulin Defenden Diabetes Mellitus (NIDDM)/Diabetes Mellitus Tidak Tergantung Insulin (DMTTI)disebabkan kegagalan relatif sel bdan resistensi insulin. Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer untuk memperlambat produksi glukosa dalam hati. Sel b tidak mengembang, resistensi insulin ini sepenuhnya artinya terjadi defisiensi relatif insulin, ketidak mampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa maupun pada rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain. Berarti sel b mengalami desensitifitas terhadap glukosa.
C. FatofisiologiDiabete mellitus tipe I dan dapat pula timbul paa klien dengan diabetes tipe II dapat
diperlihatkan rentang gejala dan ringan, gejala tidak spesifik sampai koma. Semua ini ditandai pucat ® piloereksi ® takikardi ® kususfilus ® semutan sekitar mulut ® diplopia ® sakit kepala ® koma. semua ini dapat mengakibatkan hipoglikemi.
Individu umumnya tidak rentan terhadap perkembangan kefoasidosis diabetik tetapi beresiko terhadap hipoglikemi, hiperasmolar non kefosis ® terjadi tanda-tanda klasik :
a. Poli uriab. Poli dipsiac. Poli fagia
D. Manifestasi KlinisDiagnosa diabetes mellitus awalnya difikirkan dengan adanya gejala khas berupa poli
fagia, poli uria, polidipsia, lemas dan berat badan menurun gejala lain yang mungkin dikeluhkan pasien adalah kesemutan, gatal, mata kabur danimpotensi pada pria serta pruritas vulva pada wanita.
E. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan penyaring perlu dilakukan pada klp dengan resiko tinggi untuk diabetes
mellitus , yaitu klp dengan usia dewasa tua (>40 tahun), obesitas, tekanan darah tinggi, riwayat keluarga diabetes mellitus, riwayat kehamilan dengan berat badan bayi > 4000 gr riwayat diabetes mellitus pada kehamilan disepidemia
F. Komplikasi1. Akuta. Koma hipoglikemib. Keto asidosisc. Koma hiper esmolar non ketosik2. Kronika. Makro angiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah jantung, pembuluh darah
tepi, pembuluh darah otakb. Mikroangiopati, mengenai pembuluh darah kecil, retronopatic. Neuropati diabetikd. Rentan infeksi, seperti tuberkullosis paru, genggipins dan infeksi saluran kemihe. Kaki diabetik
G. PenatalaksanaanDalam jangka pendek pelaksanaan diabetes mellitus bertujuan untuk menghilangkan
keluhan gejala diabetes mellitus. Sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk mencegah kadar glukosa lipid dan insulin. Untuk mempermudahkan tercapainya tujuan tersebut kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pengelolaan pasien secara holistik dan mengajarkan kegiatan mandiri, untuk pasien berumur 60 tahun keatas sasaran glukosa darah lebih tinggi dari biasa (puasa < 150 mg/dl dan sesudah makan < 200 mg/dl).
Kerangka ukuran pelaksanaan diabetes mellitus adalah perencanaan makan, latihan jasmani, obat hipoglikemik dan penyuluhan.
H. Proses Keperawatan Dengan Pasien Diabetes Mellitus1. Pengkajian a. Biodata
Biodata klien : nama, jenis kelamin, agama, penfifikan, pekerjaan, No. CM, tanggal masuk, tanggal pengkajian.Biodata penanggung jawab : nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, gama dan hubungannya dengan klien
b. Riwayat Kesehatan1. Keluhan utama
Biasanya pada klien ganggren akibat diabetes mellitus yaitu nyeri pada daerah luka gangren, sering BAK, selalu lapar dan haus
2. Riwayat kesehatan sekarangMerupakan lanjutan dari keluhan utama biasanya tergantung dari ganas/tidaknya. Rasa sakit akan bertambah bila klien banyak aktifitas, bila klien istirahat maka rasa nyeri akan berkurang
3. Riwayat kesehatan dahuluMerupakan faktor pencetus menuju predisposisi dari penyakit klien yang sekarang sedang diderita oleh klien
4. Riwayat kesehatan keluargaDalam keluarga biasanya ada yang menderita penyakit yang sama.
c. Pemeriksaan fisik1. Keadaan umum
Dari keadaan inikita dapat mgetahui keadaan klien secara umum, apabila klien sakit ringan, sedang, berat.
2. Tanda-tanda vitalDapat ditemukan peningkatan sistem … denyut nadi dan disritmia
3. Sistem kardiovaskulerDidapatkan dari palpasi dan disritmia
4. Sistem respirasiPada penyakit ini tidak ditemukan kelainan
5. Sistem penglihatanBiasanya penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi kronik
6. Sistem integumenPada pasien diabetes mellitus biasanya terdapat luka-luka basah, rambut halus, polidipsia
7. Sistem neurosensorKadang didapatkan insomnia, konjngtiva merah
8. Sistem muskuloskeletalBiasanya karena luka sudah menyebar maka dilakukan amputasi
d. Kebutuhan aktifitas sehari-hariKlien biasanya mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan aktifitas sehri-hari karena adanya kelemahan
e. Data PsikologisKlien biasanya merasa cemas karena takut akan bertambah besar dan takut tidak akan disembuhkan
f. Data sosialAdanya perubahan peran fungsi klien dan keluarga maupun lingkungan
2. Diagnosa keperawatano Resiko terhadap kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan poliuri dehidrasio Perubahan nutrisi yang berhubungan dengan ketidak seimbangan insulin dan aktifitaso Kurang pengetahuan tentang keterampilan dan informasi perawtan diri
3. Perencanaan dan evaluasiSasaran utama termasuk pencapaian keseimbangan cairan dan elektrolit, kontrol optimal glukosa darah, pemulihan kembali berat badan yang turun, kemampuan untuk melakukan keterampilan diabetes dasar (bertahan untuk hidup) dan aktifitas perawatan diri, penurunan ansietas dan tidak terdapatnya komplikasi.
BAB IIITINJAUAN KASUS
I. Pengkajian
1. Biodataa. Biodata Klien
Nama : Ny.PUmur : 25 tahunJenis kelamin : perempuanAgama : IslamPendidikan : SMUPekerjaan : Ibu rumah tanggaAlamat : Tarogong kidul – GarutSuku Bangsa : sundaNo. CM : 835274Tanggal masuk : 19-12-2004Tanggal pengkajian : 10-01-2005
b. Biodata Penanggung JawabNama : Tn. IUmur : 29 tahunJenis kelamin : laki-lakiAgama : Islam Pendidikan : SMUPekerjaan : WiraswastaAlamat : tarogong kidul – GarutSuku Bangsa : SundaHubungan dg Klien : Suami
2. Riwayat Kesehatana. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pada telapak kai kanan dan terdapat nanh pada lukanyab. Riwayat Kesehatan Sekarang
± 5 hari sebelum masuk RS kaki klien tertusuk paku ketika klien memindahkan bambu di kebunya. Pada awalnya luka klien hanya di tepuk-tepuk menggunakan baju dan hanya dibersihkan oleh air hangat saja dan didiamkan selama 1 malam pada keesokan harinya luka pada kaki klien bertambah besar dan membusuk, klien hanya diperiksa ke mantri terdekat. Klien pergi ke mantri selama 3 hari tetapi luka klien brtambah parah dan klien dirujuk ke RSU untuk dirawat. Pada saat pengkajian luka pada kaki klien masih basah dan klien mengatakan nyeri tersebut sering dirasakan oleh klien apabila klien melakukan pergerakan/banyak bergerak dan nyeri berkurang apabila klien beristirahat.
c. Riwayat Kesehatan DahuluKlien mengatakan bahwa dia belum pernah mengalami penyakit seperti yang dideritanya ini,
tetapi klien telah lama mengalami penyakit diabetes mellitus sejak lama dan hanya sekarang klien mengalami luka akibat diabetes mellitus
d. Riwayat Kesehatan KeluargaMenurut penuturan klien keluarganya dan klien ada anggota keluarga yang mempunyai
penyakit diabetes mellitus yaiut kak kandungnya sendiri. Kakanya sudah sejak lama mengalami penyakit diabetes mellitus tetapi dia sering kontrol ke poli penyakit dalam dan tidak pernah
mengalami luka akibat diabetes mellitus. Di keluarganya juga tidak ada yang mengalami penyakit menular
II. Pemeriksaan Fisik1. Keadaan Umum
Kesadaran : Compos MentisPenampilan : LemahTanda-Tanda Vital : T = 140/90 mmHg
P = 84 x/menit R = 24 x/menit S = 36,8°c
2. Integumena. Rambut dan Kulit Kepala
Warna : HitamTekstur : halusPenyebaran : MerataKeadaan : tampak pendek dan lurusKebersihan : tidak tampak adanya kotoran
b. KulitWarna : Sawo matangTekstur : HalusKelembaban : LembabTurgor : Dapat kembali dalam ± 2 detik setelah dicubitKebersihan : Terdapat luka gangguan di telapak kaki, luka tampak kotor
c. KukuWarna : TransparanBentuk : Cembung 160°Keadekuatan : Dapat kembali dalam ± detik setelah ditekanTeksttur : HalusKebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
d. KepalaBentuk : Bulat lonjongPosisi : Tegak lurus dengan bahuKeadaan : Tidak tampak adanya benjolan dan lesiKebersihan : tidak nampak adanya kotoran
3. MataKesimetrisan :Tampak simetris antara mata kiri dan kananSclera : Putih kemerahanKonjunctiva : Putih porslenKetajaman penglihatan : Dapat membaca papan nama perawat dari jarak ± 50 cmKebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
4. TelingaKesimetrisan : Simetris antara telinga kiri dan kananWarna : Sama dengan kulit mukaFungsi Pendengaran : Dapat menjawab pertanyaan perawat dalam jarak ± 50 cmKebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
5. HidungKesimetrisan : Simetris antara lubang hidung kiri dan kananTekstur : HalusFungsi Penciuman : Dapat membedakan bau obat dengan theKebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
6. Muluta. Bibir
Warna : Merah mudaTekstur : HalusMukosa : LembabKebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
b. GigiWarna : Putih kekuninganCaries : Tidak tampak adanya cariesJumlah : 32 buahKebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
c. LidahWarna : Merah mudaFungsi Penegecapan : Dapat membedakan asam (jeruk) manis (teh manis) dan pahit dengan obatTekstur : KasarKebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
7. LeherPosisi : Tegak lurus dengan bahuKGB : Tidak tampak pembesaranJVP : Tidak tampak peninggianThyroid : Tidak tampak pembesaranKebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
8. DadaKesimetrisan : Simetris antara dada kiri dan kananBunyi jantung : VesikulerBunyi Paru : RegulerKebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
9. AbdomenTekstur : HalusBentuk : DatarBising Usus : 10 x/menitKebersihan : tidak tampak adanya kotoran
10. EkstremitasAtas : tangan kanan terpasang infus dan tangan kiri dapat digerakan kesegala arahBawah : Kaki kiri dapat digerakan kesegala arah dan kaki kanan tampak sulit digerakan karena adanya luka gangren di telapak kaki
11. Genetika Tidak terkaji.
III. Pola Aktifitas Sehari-Hari
NO Jenis Pengkajian Di Rumah Di Rumah SakitA. Pola Nutrisi
1. MakanFrekuensi JenisPorsi Cara Keluhan
2. MinumFrekuensiJenisCara Keluhan
5 x/hariNasi, lauk pauk, sayur
1 porsi habismandiri
-
8-9 gelas/ hariair tehmadiri
-
3 x/hariBN DM1 porsimandiri
sering terasa lapar
7-8 gelas/hariair putihmandiri
sering terasa haus
B. Pola eliminasi1. BAB
FrekuensiKonsistensiWarnaBau CaraKeluhan
2. BAKfrekuensiwarnabaucarakeluhan
1 x/hari½ padat
kuning kecoklatankahs faeces
mandiri-
± 5-6 x/harikuning jernihkhas amoniak
mandiri-
x/hari½ padat
kuning kecoklatan khas faeces
dengan bantuankesulitan BAB karena kaki
klien sulit digerakan
4-5 x/harikuning jernihkhas amoniak
dengan bantuanklien mengeluh sering
kencingC. Pola Istirahat tidur
1.Malam2. Siang
± 7 jam/hari± 2 jam/ hari
± 6-7 jam/hari± 1jam/hari
D. Personal Hygiene Mandi Gosok Gigi Ganti pakaian Cara Keluhan
2 x/hari2 x/hari2 x/harimandiri
-
1 x/hari1 x/hari1 x/hari
dengan bantuan-
IV. Data Psikologis, Sosial Dan Spiritual
1. Data Psikologis
Ekspresi tampak cemas dengan keadaan penyakitnya dan klien sering bertanya-tanya tentang penyakitnya
2. Data Sosial
Klien dapat berkomunikasi dengan pasien lain dengan orang yang menjenguknya, keluarga, perawat dan tim kesehatan lainnya terbukti klien dapat mengungkapkan keluhannya
3. Data Spiritual
Klien beragama Islam sering sering terlihat sedang berdo’a/shalat walaupun sambil berbaring
V. Data Penunjang
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai NormalHbLeukositLEDTrombositHematokritKadar gula puasaUreumCreatitinSGOT /AsatSGPT/Asat
11,0 gr/dl20 410 /mm3
84/125237,000 /mm3
22%200 mg/dl33 mg/dl0,9 mg/dl
31 u/lt30 u/lt
L : 14-18 P : 12-16 gr/dl5000 – 10000 /mm3
L : <15 P : < 20 mm/jam150,000-350,000 /mm3
L : 40-50 % P : 35-45 %70-100 mg/dl20-40 mg/dl0,1-1,1 mg/dl
L : 10-34 P : 10-31 u/ltL : 9-36 P : 9-46 u/lt
TherapyInfus RL : 20 tts/menitCeropid : 2 x 1 grMetropusin : 3 x 500 grPronalges : 3 x 1 ampFladex : 3 x 500Infus NaCl : 1 x ganti balutanSagestam : 1 x ganti balutan
VI. ANALISA DATA
No Symptom Etiologi Problem1 DS :
- Klien mengeluh neyeri pada telapak kaki kananDO :
- Tampak adanya luka gangren- Klien tampak meringis
kesakitan
Adanya kematian jaringan ® pembusukan ® pengeluaran prastagalmdin ® merangsang reseptor nyeri ® mengeluarkan serotin, bradi kinin yangmeangsang ujung saraf untuk membawa impuls nyeri ® thalamus ® kortek celebri ® persepsi
Gangguan nyaman nyeri
2 DS :- Klien mengeluh ada luka
Menegndapnya glukosa dalama pembuluh darah ® suplai O2 dan
Gangguan integritas kulit
ditelapak kaki sebelah kananDO :
- Tampak adanya luka gangren- Klien tampak meringis
kesakitan
nutrisi ke jaringan terhambat ® nekrotik jaringan ® gangren
3 DS :- Klien mengeluh kakinya sulit
digerakanDO :
- Kaki kanan klien tampak sulit digerakan karena adanya luka gangren di telapak kaki
- ADL dibantu
Adanya luka ® nyeri ® keterbatasan gerak ekstremitas bawah ® pola
aktifitas terganggu
Gangguan aktifitas sehari-hari
4 DS : - Klien mengeluh cemas
dengan keadaannyaDO :
- Ekspresi wajah tampak cemas- Klien selalu bertanya-tanya
tentang penyakitnya
Kurangnya informasi tentang penyakitnya sehingga klien cemas
Gangguan rasa aman cemas
VII. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan adanya luka gangren yang ditandai dengan :DS : Klien mengaluh nyeri pada daerah telapak kaki kananDO: - Tamapak adanya luka gangren
- Klien tampak meringis kesakitan
2. Gangguan integritas kulit sehubungan dengan adanya gangren yang ditandai dengan :DS : Klien mengeluh ada luka ditelapak kaki sebelah kanan
DO : - Tampak adanya luka gangren - Klien tampak meringis kesakitan
3. Gangguan aktifitas sehari-hari sehubungan dengan adanya kesulitan bergerak yang ditandai dengan :
DS : Klien mengeluh kakinya sulit digerakanDo : - Kaki kanan klien tampak sulit digerakan karena ada luka gangren ditelapak kaki
- ADL dibantu
4. Gangguan rasa aman cemas sehubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakitnya yang ditandai dengan ;
DS : Klien mengeluh cemas dengan keadaannyaDo : - Ekspresi tampak cemas
- Klien selalu bertanya-tanya tentang penyakitnya
PROSES KEPERAWATAN
Nama : Ny. PNo. CM : 835274
Umur : 25 tahunDx : Diabetes Mellitus
Jenis kelamin : PerempuanRuang : Agate
No.
DIAGNOSA P E R E N C A N A A NIMPLEMENTASI EVALUASIKEPERAWATA
NTUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI
1 2 3 4 5 6 71 Gangguan rasa
nyaman nyeri sehubungan dengan adanya luka gangren yang ditandai dengan :
DS : Klien mengaluh nyeri pada daerah telapak kaki kanan
DO: - Tampak adanya luka gangren - Klien tampak meringis kesakitan
Gangguan rasa nyaman nyeri teratasi dalam ± 4 minggu perawatan dengan kriteria :
o Tidak tampak adanya lukaDalam waktu ± 3 munggu perawatan gangguan rasa nyaman nyeri teratasi dengan kriteria :
o Klien tidak mengeluh nyeri lagi
o Klien tidak meringis
o Kaji tingkat nyeri klien dengan skala dengan 0-5
o Memberikan therapy pronalges 3 x 1 ampul IM
o Atur posisi tidur klien senyaman mungkin
o Dengan mengkaji tingkat nyeri klien, maka kita akan mengetahui sebarapa besar nyeri yang klien rasakan sehingga dapat mempermudah untuk melakukan tindakan selanjutnya
o Analgetik dapat menghambat stimulus nyeri ehingga respon nyeri dapat berkurang
o Dengan mengatur posisi yang nyaman diharapkan nyeri akan sedikit berkurang
Tgl. 10 Jan 2005, Pkl. 0800
WIB
Mengkaji tingkat nyeri klien dengan skala nyeri :0 : tidak nyeri1 : nyeri ringan2 : nyeri sedang3 : nyeri berat4 : nyeri mngerikan5 : nyeri seberat-beratnya
Pkl. 0810 WIBMemberikan therapy pronalges 1 amp per IM
Pkl. 0815 WIBMengatur posisi tidur senyaman mungkin
Tgl. 10 Januari 2005Pkl. 0830 WIB
o Klien masih mengeluh nyeri
o Luka gangren masih ada klien tampak meringis
2 Gangguan integritas kulit sehubungan dengan adanya gangren yang ditandai dengan :
DS : Klien mengeluh ada luka ditelapak kaki sebelah kanan
DO: - Tampak adanya luka gangren - Klien tampak meringis kesakitan
Gangguan integritas kulit teratasi dalam waktu 1 minggu perawatan dengan kriteria :
o Klien tidak mengeluh nyeri dan tidak meringis lagi
o Tidak ada luka
o Bersihkan luka klien setiap hari dengan NaCl + sagestam
o Berikan therapy Ceropid : 2 x 1 grMetroposin : 3 x 500 br
o Dengan dibersihkannya luka setiap hari menjaga agar luka tidak terkontaminasi oleh kuman sehingga tidak terjadi infeksi
o Dengan memberikan therapy maka akan mempercepat penyembuhan luka
Tgl. 10 Jan 2005, Pkl. 0845
WIB
Membersihkan luka setiap hari dengan kompres NaCl +Sagestam
Pkl. 0900 WIB
Memberikan therapy
Ceropid 1 gr per IV Metropusin 500 gr
per IV
Tgl. 10 Januari 2005Pkl. 0905 WIB
o Masih ada lukao Klien mengeluh nyeri
dengan lukanya
3 Gangguan aktifitas sehari-hari sehubungan dengan adanya kesulitan bergerak yang ditandai dengan :
DS : Klien mengeluh kakinya sulit digerakan
Do : - Kaki kanan klien tampak sulit digerakan karena ada
Gangguan aktifitas teratasi dalam waktu ± 3 minggu perawatan dengan kriteria :
o Kaki klien dapat digerakan dengan bebas
o ADL dapat mandiri, yaitu
Klien dapat mandi sendiri BAK dan BAB dengan
o Ubah posisi badan klieno Latih klien dalam
melakukan pergerakan sedikit demi sedikit
o Dengan mengubah posisi tidur 1 jam 1x, maka akan dapat mencegah terjadibya decubitus
o Diharapkan dengan melatih sedikit demi sedikit maka klien dengan sendirinya dapat melakukan aktifitas
Tgl. 10 Jan 2005, Pkl. 0910WIBMengubah posisi tidur klien
Pkl.0915 WIBMelatih klien dalam melakukan pergerakan sedikit demi sedikit
Tgl. 10 Januari 2005Pkl. 0930 WIB
o Klien mengeluh kakinya masih sulit digerakan karena sakit
o ADL dibantu
No.
DIAGNOSA P E R E N C A N A A NIMPLEMENTASI EVALUASIKEPERAWATA
NTUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI
1 2 3 4 5 6 7luka gangren ditelapak kaki - ADL dibantu
sendiri Mengganti pakaian
sendiri
4 Gangguan rasa aman cemas sehubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakitnya yang ditandai dengan ;
DS : Klien mengeluh cemas dengan keadaannya
Do : - Ekspresi tampak cemas - Klien selalu bertanya-tanya tentang penyakitnya
Gangguan aman cemas teratasi dalam waktu ± 2 jam perawatan dengan kriteria :
o Klien tak mengeluh cemas
o Ekspresi tampak tenango Klien tidak bertanya
tentang penyakitnya
o Jelaskan pada klien tentang keadaan penyakitnya
o Yakinkan pada klien kalau penyakitnya akan sembuh
o Dengan diberikannya penjelasan maka klien akan menegerti dan rasa cemaspun akan hilang
o Dengan meyakinkan pada klien bahwa penyakitnya akan sembuh maka diharapkan klien akan semakin yakin kalau penyakitnya akan sembuh
Tgl. 10 jan 2005, pkl. 0935
WIB
Menjelaskan pada klien tentang keadaan penyakitnya
Pkl. 0940 WIBMeyakinkan pada klien kalau penyakitnya akan sembuh
Tgl. 10 Januari 2005Pkl. 1000 WIB
o Klien tidak mengeluh cemas lagi
o Klien tidak bertanya tentang keadaan penyakitnya
o Ekspresi klien tampak tenang
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Ny. P No. CM : 835274Umur : 25 tahun Ruang : AgateJenis Kelamin : Perempuan Dx : DM
No Tanggal DP Catatan Perkembangan Pelaksana1 11 Januari 2005
1
S: Klien mengeluh nyeri pada daerah telapak kakiO :
Tampak adanya luka gangren Klien tampak meringis kesakitan
A : Gangguan rasa nyaman nyeriP :
Kaji tingkat nyeri klien dengan skala nyeri Berikan therapi pronalges 3 x 1 amp/IM Atur posisi tidur klien senyaman mungkin
I : Mengkaji tingkat nyeri klien sengan skala nyeri Memberikan therapy pronalges 1 amp/IM Mengatur posisi tidur klien senyaman mungkin
E.: Klien masih mengeluh nyeri Luka gangren masih ada Klien tampak meringis
Penulis
2
2
S : Klien mengeluh ada luka ditelapak kaki kananO :
Tampak adanya luka gangren Klien tampak meringis
A : Gangguan integritas kulitP :
Bersihkan luka dengan NaCl + sagestan Berikan therapy ceropid 2 x 1 gr dan metropusin 2
x 500 mlI :
Membersihkan luka dengan kompres luka NaCl +sagestan
Memberikan therpy Certopid 1 gr/IV dan metropusin 500 ml/IVE : Masih tampak adanya lukaKlien mengeluh nyeri pada lukanya
Penulis
3
3
S : Klien mengeluh kakinya sulit digerakan
O : Kaki kanan klien tampak sulit digerakan karena
ada luka ganggren ditelapk kaki ADL dibantu
A : Gangguan aktifitas sehari-hariP :
Ubah posisi tidur klien setiap 1jam sekali Latih klien falam melakukan pergerakan sedikit
demi sedikitI :
Mengubah posisi tidur klien setiap 1 jam sekali Melatih klien dalam melakukan pwrgerakan
sedikit demi sedikitE :
Klien mengeluh kakinya sulit digerakan karena sakit
ADL dibantu
Penulis
4
4
S : Klien mengeluh cemas dengan keadaannya
O : Eksprei tampak cemas Klien selalu bertanya tentang penykitnya
A: Ganguan rasa aman cemas
P : Jelaskan pada klien tentang keadan penyakitnya Yakinkan pada klien kalau penyakitnya akan
sembuhI :
Menjelaskan pada klien tentang keadaan penyakitnya
Meyakinkan pada klien bahwa penyakitnya akan sembuhE :
Klien tidak mengeluh cemas lagi Klien tidak bertanya-tanya tentang penyakitnya Ekspresi klien tampak tenang
Penulis
1 12 Januari 2005 1 S: Klien mengeluh nyeri pada derah telapak kaki
kananO :
Tampak adanya luka gangren Klien tampak meringis kesakitan
A :Gangguan rasa nyaman nyeriP :
Kaji tingkat nyeri klien dengan skala nyeri Berikan therapy pronalges 3 x 1 amp Atur posisi tidur klien senyaman mungkin
I : Mengkaji tingkat nyeri klien dengan skala nyeri
Penulis
0 : tidak nyeri1 : nyeri sedang2 : nyeri ringan3 : nyeri berat4 : mengerikan5 : nyeri seberat-beratnya
memberikan therapy pronalges 1 amp/IM mengatur posisi tidur klien senyaman
mungkin
E : Klien masih mengeluh nyeri Luka gangren masih ada Klien tampak meringis
2
2
S : Klien menegluh ada luka ditelapk kaki kanan
O : Tampak adanya luka gangren Klien tampak meringis kesakitan
A : Gangguan integritas kulit
P : Bersihkan luka dengan NaCl +Sagestan Berikan therapy Ceropid 2 x1 gr Berikan Therapy metropusin 3 x 500 ml
I : Membrsihkan luka dengan NaCl + Sagestan Memberikan therapy Ceropid 1 gr/IV dan
metropusin 500 ml/IVE : masih tampak adanya lukaKlien mengeluh nyeri pada lukanya
Penulis
3
3
S : Klien mengeluh kakinya sulit digerakan
O : Kaki kanan klien tampak sulit digerakan karena
ada luka gangren ditelapak kaki ADL dibantu
A : Gangguan aktifitas sehari-hari
P : Ubah posisi tidur klien setiap 1 jam sekali Latih klien dalam pergerakan sedikit demi sedikit
I : Mengubah posisi tidur klien setiap 1 jam sekali Melatih klien dalam pergerakan sedikit demi
sedikitE : Klien mengeluh masih sulit digerakan karena sakitADL dibantu
Penulis
3 13 janauari 2005 1 S: Klien mengeluh nyeri pada derah telapak kaki
kanan
Penulis
O : Tampak adanya luka gangren Klien tampak meringis kesakitan
A :Gangguan rasa nyaman nyeriP :
Kaji tingkat nyeri klien dengan skala nyeri Berikan therapy pronalges 3 x 1 amp Atur posisi tidur klien senyaman mungkin
I : Mengkaji tingkat nyeri klien dengan skala nyeri
0 : tidak nyeri1 : nyeri sedang2 : nyeri ringan3 : nyeri berat
2
S : Klien menegluh ada luka ditelapk kaki kanan
O : Tampak adanya luka gangren Klien tampak meringis kesakitan
A : Gangguan integritas kulit
P : Bersihkan luka dengan NaCl +Sagestan Berikan therapy Ceropid 2 x1 gr Berikan Therapy metropusin 3 x 500 ml
I : Membrsihkan luka dengan NaCl + Sagestan Memberikan therapy Ceropid 1 gr/IV dan
metropusin 500 ml/IVE : masih tampak adanya lukaKlien mengeluh nyeri pada lukanya
Penulis
3
S : Klien mengeluh kakinya sulit digerakan
O : Kaki kanan klien tampak sulit digerakan karena
ada luka gangren ditelapak kaki ADL dibantu
A : Gangguan aktifitas sehari-hari
P : Ubah posisi tidur klien setiap 1 jam sekali Latih klien dalam pergerakan sedikit demi sedikit
I : Mengubah posisi tidur klien setiap 1 jam sekali Melatih klien dalam pergerakan sedikit demi
sedikitE : Klien mengeluh masih sulit digerakan karena sakitADL dibantu
Penulis
BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan1. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan untuk mempercepat proses penyembuhan pada klien
yang dilaksanakan melalui pendekatan proses keperawatan yang meliputi 5 tahap yaitu Pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang meliputi berbagai aspek yaitu biopsiko sosial dan spiritual serta hasilnya dapat didokumentasikan dalam bentuk karya tulis.
2. Pelaksanaan asuhan keperawatan disesuaikan perencanaan yang telah ditegakkan, yang disamping itu pula harus disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kemampuan yang ada.
3. Pelaksanaan asuhan keperawatan tidak terlepas dari kerjasama yang baik ataupun peran serta yang baik dari perawat, klien dan dengan tim kesehatan lainnya.
B. Saran
1. Klien hendaknya dapat melaksanakan segala bentuk anjuran demi perbaikan keadaannya dan menghindari faktor-faktor yang dapat menimbulkan serangan ulang yang lebih buruk.
2. Keluarga dapat memberikan saran ataupun peringatan pada klien bila melanggar apa-apa yang sudah dianjurkan.
3. Ruangan agar dapat memberikan asuhan keperawatan secara lebih baik lagi untuk hasil yang optimal, le'oih melengkapi sarana..yang ada kasusnya yang terkait dengan gangren akibat diabetes mellitus. Serta kerjasama antar tim perawat dan tim kesehatan, klien dapat. dipertahankan atau bahkan ditingkatkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (diharapkan).
Top Related