ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny “S” DENGAN
DIAGNOSA MEDIS MASSA PARU
DI BANGSAL DAHLIA 4 RSUP DR. SARDJITO
Disusun untuk Memenuhi Tugas Laporan Praktik Klinik KMB II
DISUSUN OLEH:
Ajeng Kusumaningtyas P07120111001
Listyo Bekti Miranti P07120111021
Widha Kustanti P07120111038
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2013
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny “S” DENGAN
DIAGNOSA MEDIS MASSA PARU
DI BANGSAL DAHLIA 4 RSUP DR. SARDJITO
Telah mendapat persetujuan pada tanggal ___ Januari 2013
Oleh :
Mengetahui,
Pembimbing Lapangan Pembimbing Pendidikan
( ) ( )
Ajeng Kusumaningtyas P07120111001
Listyo Bekti Miranti P07120111021
Widha Kustanti P07120111038
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Hari / tanggal : Senin, 14 Januari 2013
Jam : 13.00 WIB
Oleh : Ajeng, Listyo dan Widha
Metode : Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan studi
Dokumen
Sumber data : Klien, keluarga, studi dokumen
1. Identitas
a. Klien
Nama : Ny “S”
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Kebangsaan/suku : Jawa
Alamat : Pacitan
Nomor RM : 01.61.40.50
Diagnose medis : Massa Paru
b. Penangung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 34 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
Alamat : Pacitan
Hub. Dengan klien : Anak
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat klien sekarang
Klien menyatakan mengeluhkan sesak nafas yang memberat sudah
dirasakan sejak 2 bulan yang lalu yang disertai batuk. Klien menyatakan nyeri di
dada sebelah kiri. Klien merupakan rujukan dari Rumah Sakit Pacitan yang
terdiagnosa dengan efusi pleura. Oleh pihak RS Pacitan disarankan untuk
dilakukan CT Scan namun oleh keluarga dilarikan ke RSS
b. Riwayat kesehatan dahulu
Saat klien mondok di Rumah Sakit Pacitan dengan diagnosa efusi pleura
dilakukan rongent dada dan dikatakan adanya cairan pada paru-paru kanan.
Kemudian dilakukan penyedotan sebanyak 2x (sebanyak 3 botol infuse).
Kemudian sembuh dan boleh pulang. 2 minggu setelah pulang dari RS klien
terjatuh dari motor dan pergelangan tangan kiri klien bengkak. Klien juga
menambahkan bahwa dia adalah perokok pasif yang mana suaminya adalah
perokok berat.
c. Riwayat keluarga
Di keluarga klien tidak ada yang memiliki penyakit serupa. Keluarga klien ada
yang memiliki riwayat Hipertensi
d. Genogram
Keterangan :
Laki-laki Menikah
Perempuan Keturunan
Laki-laki meninggal Tinggal dalam satu rumah
Perempuan meninggal Ny. S
1. Pola Kebiasaan Klien
a. Aspek Fisik Biologis
1) Pola Nutrisi
a) Sebelum sakit
Klien mengatakan biasa makan 3 kali sehari di rumah. Klien biasa makan
dengan nasi, lauk, dan sayur. Klien menyatakan suka makan buah
terutama buah pisang. Klien biasanya minum air putih 7-8 gelas sehari.
Klien suka mengkonsumsi mie.
b) Setelah sakit
Setelah sakit klien mengatakan nafsu makan berkurang. Klien
mengatakan hanya makan 2 kali sehari dengan porsi kecil 3/4 centong.
Klien makan makanan yang disediakan oleh pihak RS. Selama sakit, klien
minum 5-6 gelas kecil/hari (gelas ukuran 250 cc)
2) Pola Eliminasi
a) Sebelum sakit
Klien mengatakan b.a.b. teratur dua hari sekali. Berkonsistensi lunak dan
berbau khas feses Klien mengatakan b.a.k. 4-5 kali dalam sehari. Urine
berwarna kuning dan berbau khas urine. Klien mengatakan WC di rumah
bentuknya jongkok.
b) Selama Sakit
Klien mengatakan pola b.a.b klien tidak terpengaruh saat sakit.
Berkonsistensi lunak dan berbau khas feses. B.a.k klien tidak ada
masalah selama sakit. Klien mengatakan b.a.k dalam sehari ±5 kali (±
1200 cc) berwarna kuning dan berbau khas urine.
3) Pola Aktivitas Istirahat – Tidur
a) Sebelum Sakit
Klien mengatakan tidur 7-8 jam dalam sehari. Klien juga mengatakan
dapat melakukan kegiatan sehari-hari sendiri
b) Selama Sakit
Klien mengatakan tidur sering tidak nyenyak dan terbangun di tengah
malam. Klien menyatakan tidur mulai pukul 20.00 sampai pukul 05.00.
Selama sakit semua aktivitas klien dibantu oleh keluarganya
4) Pola Kebersihan diri
a) Sebelum Sakit
Kemampuan Perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
ROM
Keterangan :
0 : Mandiri 3 : Dibantu orang lain dan alat
1 : Alat bantu 4 : Tergantung total
2 : Dibantu orang lain
b) Selama Sakit
Kemampuan Perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
ROM
Keterangan :
0 : Mandiri 3 : Dibantu orang lain dan alat
1 : Alat bantu 4 : Tergantung total
2 : Dibantu orang lain
b. Aspek Mental-Intelektual-Sosial-Spiritual
1) Psikososial
a) Sebelum sakit
Klien mengatakan lancar tidak mengalami gangguan dalam
berhubungan dengan masyarakat di sekitarnya.
b) Selama Sakit
Klien mengatakan lancar tidak mengalami gangguan dalam
berhubungan dengan masyarakat di sekitarnya.
2) Data Spiritual
a) Sebelum sakit
Klien mengatakan dalam beribadah selalu tepat waktu
b) Selama sakit
Klien mengatakan dalam beribadah kadang-kadang
2. Pemeriksaan Fisik :
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Nilai GCS :15
d. TTV :
TD :170/110 mmHg
Suhu : 36,60 C
Nadi : 96x/menit
Respirasi : 32x/menit
e. Pengukuran Antropometri
TB : 155 cm
BB : 46 kg
f. Rambut
Warna rambut klien sudah beruban. Rambut klien tampak bersih. Tidak ada
lesi dan ketombe. Pertumbuhan rambut klien lebat.
g. Mata
Simetris, tidak ada descap di sekitar mata klien, konjungtiva anemis
h. Hidung
Tidak ada pernafasan cuping hidung. Terpasang kanul binasal 3 L/menit.
i. Mulut
Bentuk bibir normal, kering dan tidak bau mulut. palatum utuh, selaput mukosa
mulut pucat , gusinya baik dan tidak terdapat stomatitis. Gigi klien sudah banyak
yang tanggal.
j. Telinga
Simetris, telinga klien bersih, fungsi pendengaran menurun
k. Leher
Leher tampak simetris, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, JVP 5+2
(normal)
l. Dada
Inspeksi : Bentuk dada asimetris, tidak ada lesi, tidak ada joundice, ikterik
maupun sikatrik. Warna kulit sama dengan kulit lain. Dyspnoe
Palpasi : Ada nyeri tekan dada kiri, ekspansi dada asimetris, taktil fremitus
menurun.
Perkusi :Interkosta 1-6 paru kiri terdengar suara redup, pada interkosta 1-5
paru kanan terdengar suara redup dan pada interkosta 6 paru kanan
terdengar suara redup
Auskultasi : suara nafas terdengar ronkhi di interkosta 1-3 paru kanan dan paru
kiri
m. Abdomen
Inspeksi : Perut tampak kembung, warna kulit sawo matang dan sama
dengan kulit sekitarnya, tidak terdapat benjolan. Tidak terdapat
bekas operasi pada perut klien.
Auskultasi : Peristaltik usus terdengar 13 kali per menit
Perkusi : Suara timpani di kuadran kiri bawah, tidak ada nyeri pada area
retroperitoneal
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada perut kuadran kanan atas, tidak ada
pembesaran hepar
n. Ekstrimitas
Atas : anggota gerak lengkap. Tidak ada odem. Tangan kanan terpasang
IV plug. Pada lengan kiri terbalut gips karena retak.
Bawah : anggota gerak lengkap tidak ada kelainan. Tidak ada odem.
o. Sistem Integumen
Turgor kulit baik, capilary refil <2 detik, integritas kulit baik, warna kulit pucat.
Kulit klien bersih.
3. Pengobatan yang pernah didapat
Paracetamol 3 x 500 mg
Kalnex 500 mg/ 8 jam
Codin 3 x 10 mg
Amlodipin 1 x 5 mg
Ceftazidime 2 x 200 mg
NaCl lini
O2 3L/menit
4. Pemeriksaan yang pernah dilakukan dan hasilnya
a. Pemeriksaan Patologi Klinik
Tanggal pemeriksaan 9 Januari 2013
No. Parameter Hasil Satuan
1. Jumlah sel pleura 600 Sel/
2. Polimorf/ segement 8 %
3. Limposit Pleura 92 %
4. Jumlah eritrosit pleura +++
5. Kadar Protein 2,62 g/dl
6. Kadar Glukosa 100 g/dl
7. Percobaan Rivaltan
Pleura
Negatif
8. Kejernihan Pleura Keruh
b. Pemeriksaan Darah
Tanggal pemeriksaan 2 Januari 2013
PARAMETERS NILAI NORMAL
WBC 6.86 [10^3/uL] M :4.8-10.8 F :4.8-10.8
RBC 3.8- [10^6/uL] M :4.7-6.1 F :4.2-5.4
HGB 10.9- [g/dL] M : 14-18 F : 12-16
HCT 34.1- [%] M : 42-52 F : 37-47
MCV 89.7 [fL] 79.0-99.0
MCH 28.7 [pg] 27.0-31.0
MCHC 32.0- [g/dL] 33.0-37.0
PLT 560+ [10^3/uL] 150-450
RDW-CV 13.0 [%] 11.5-14.5
RDW-SD 41.2 [fL] 35-47
PWD 9.9 [fL] 9.0-13.0
MPV 9.0 [fL] 7.2-11.1
P-LCR 13.4 [%] 15.0-25.0
DIFFERENTIAL
NEUT# 4.25 [10^3/uL] 1.8-8
LYMPH# 1.24 [10^3/uL] 0.9-5.2
MONO# 0.96 [10^3/uL] 0.16-1
EO# 0.38 [10^3/uL] 0.045-0.44
BASO# 0.03 [10^3/uL] 0-0.2
NEUT% 62.0 [%] 50-70
LYMPH% 18.1 [%] 25-40
MONO% 14.0 [%] 2-8
EO% 5.5 + [%] 2-4
BASO% 0.4 [%] 0-1
c. Hasil CT Scan pada tanggal 4 Januari 2013
- Massa di apex lobus interna pulmo dextra disertai colaps lobus medius dan
inferior lobus dextra
- Hidropneumothorak dextra
- Efusi pleura minimal sinistra
- Tidak tampak kelainan pada mediastium
d. Hasil Sitopatologi pada tanggal 26 Desember 2012
- Makroskopik
Cairan 1 cc, kecoklatan di cat PA dan Giemsa
- Mikroskopik
Sel-sel skuamosa tersebar, diantaranya didapat sel limfosit tersebar
Latar belakang massa amorf
Tidak terdapat sel ganas
- Uraian kesan pemeriksaan
Efusi pleura dextra : tidak didapatkan sel ganas
e. Hasil Bronkoscopy pada tanggal 14 Januari 2013
Laring normal
Trakea normal
Carina normal
- Bronkus kiri :
Main bronkus : normal
Bronkus sekunder et tertier : normal
- Bronkus kanan :
Main bronkus : normal
Cab lop sup med et inf : tampak penyempitan lumen dengan edema dinding
bronkus, tidak tampak adanya nodul/mass nekrotik maupun tuberkuloma
- Kesimpulan :
Stenosis lumen bronkus dextra lop sub med et inf dengan edema mukosa
susp bronkogenik karsinoma
ANALISA DATA
Hari, tanggal : Senin, 14 Januari 2013
Jam : 14:00 WIB
Data Masalah Penyebab
DS:
- Klien mengeluhkan sesak
nafas yang memberat
sudah dirasakan sejak 2
bulan yang lalu yang
disertai batuk
- Klien menyatakan nyeri di
dada sebelah kiri
DO:
- RR = 32x/menit
- N = 96xmenit
- nyeri tekan pada dada kiri
- perkusi interkosta 1-5 dada
kanan redup
- suara nafas terdengar
ronkhi di interkosta 1-3
dada kanan
- Hasil CT-Scan
Massa di apex lobus
interna pulmo dextra
disertai colaps lobus
medius dan inferior
lobus dextra
Hidropneumothorak
dextra
Efusi pleura minimal
sinistra
Ketidakefektifan pola nafas Penurunan ekspansi
paru
Massa paru
- Hasil bronkoskopi
tampak penyempitan
lumen dengan edema
dinding bronkus
DS:
- Klien mengatakan selama
sakit semua aktivitas klien
dibantu oleh keluarganya
DO:
- TD = 170/110 mmHg
- N = 96x/menit
- RR = 32x/menit
- Konjungtiva pucat
- Terpasang O2 3 L/menit
Defisit perawatan diri Kelemahan
DS:
-
DO:
- Pada tangan kanan
terpasang IV plug
Resiko infeksi Prosedur invasif
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan ekspansi paru dan massa
paru ditandai dengan :
DS:
- Klien mengeluhkan sesak nafas yang memberat sudah dirasakan sejak 2 bulan yang
lalu yang disertai batuk
- Klien menyatakan nyeri di dada sebelah kiri
DO:
- RR = 32x/menit
- N = 96xmenit
- nyeri tekan pada dada kiri
- perkusi interkosta 1-5 dada kanan redup
- suara nafas terdengar ronkhi di interkosta 1-3 dada kanan
- Hasil CT-Scan
Massa di apex lobus interna pulmo dextra disertai colaps lobus medius dan
inferior lobus dextra
Hidropneumothorak dextra
Efusi pleura minimal sinistra
- Hasil bronkoskopi
tampak penyempitan lumen dengan edema dinding bronkus
2. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan :
DS:
- Klien mengatakan selama sakit semua aktivitas klien dibantu oleh keluarganya
DO:
- TD = 170/110 mmHg
- N = 96x/menit
- RR = 32x/menit
- Konjungtiva pucat
- Terpasang O2 3 L/menit
3. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif ditandai dengan :
DS: -
DO:
- Pada tangan kanan terpasang IV plug
PERENCANAAN KEPERAWATAN
No. Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Ketidakefektifan pola nafas
berhubungan dengan
penurunan ekspansi paru dan
massa paru ditandai dengan :
DS:
- Klien mengeluhkan sesak
nafas yang memberat sudah
dirasakan sejak 2 bulan
yang lalu yang disertai batuk
- Klien menyatakan nyeri di
dada sebelah kiri
DO:
- RR = 32x/menit
- N = 96xmenit
- nyeri tekan pada dada kiri
- perkusi interkosta 1-5 dada
kanan redup
- suara nafas terdengar ronkhi
di interkosta 1-3 dada kanan
- Hasil CT-Scan
Senin, 14 Januari 2013
pukul 14.00
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2x24 jam, pola
napas klien efektif
ditandai dengan:
Tidak
menggunakan otot
tambahan untuk
bernapas
Frekuensi
pernapasan normal
10-20 kali/menit
Klien tidak
merasa sesak
Senin, 14 Januari 2013 pukul
14.00
1. Pantau kecepatan, irama,
kedalaman, usaha respirasi
2. Pantau pola pernapasan
3. Auskultasi bunyi napas
4. Ajarkan klien teknik napas
dalam
5. Posisikan klien semi fowler
6. Kelola program terapi O2
1. Pernapasan dangkal, dispnea
ada hubungan dengan hipoksia
dan akumulasi cairan dalam
pleura
2. Adanya dispnea menunjukkan
ketidakefektifan pola napas
3. Mengetahui adanya bunyi
napas tambahan
4. Membantu ekspansi paru
5. Memaksimalkan ekspansi paru
6. Membantu pernafasan klien
Massa di apex lobus
interna pulmo dextra
disertai colaps lobus
medius dan inferior
lobus dextra
Hidropneumothorak
dextra
Efusi pleura minimal
sinistra
- Hasil bronkoskopi tampak
penyempitan lumen dengan
edema dinding bronkus
7. Lakukan nebulizer dengan
NaCl
7. Melembabkan saluran
pernafasan sehingga
memudahkan bernafas
2. Defisit perawatan diri
berhubungan dengan
kelemahan ditandai dengan :
DS:
- Klien mengatakan selama
sakit semua aktivitas klien
dibantu oleh keluarganya
DO:
- TD = 170/110 mmHg
- N = 96x/menit
- RR = 32x/menit
Senin, 14 Januari 2013
pukul 14.00
Setelah diberi asuhan
keperawatan selama 3 x
24 jam, aktivitas klien
meningkat dengan
kriteria:
Menurunnya
kelemahan dan
kelelahan
Berpartisipasi dalam
Senin, 14 Januari 2013 pukul
14.00
1. Kaji tingkat ketergantungan
klien
2. Bantu pemenuhan
kebutuhan ADL
1. Kondisi dasar akan menentukan
tingkat kekurangan atau
kebutuhan dan perbaikan
kemampuan dalam aktifitas
perawatan diri
2. Memenuhi kebutuhan dengan
mendukung partisipasi dan
- Konjungtiva pucat
- Terpasang O2 3 L/menit
kegiatan yang
diinginkan
Memenuhi
perawatan diri
sendiri
3. Libatkan keluarga dalam
pemenuhan kebutuhan ADL.
4. Anjurkan klien untuk aktif
dalam pemenuhan kebutuhan
ADL secara bertahap
kemandirian klien
3. Memberikan edukasi pada
keluarga dalam upaya
pemenuhan kebutuhan ADL
klien
4. Melatih kemampuan klien
secara bertahap
3. Resiko infeksi berhubungan
dengan prosedur invasif ditandai
dengan :
DS: -
DO:
Pada tangan kanan terpasang
IV plug
Senin, 14 Januari 2013
pukul 14.00
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama prosedur invasif
terpasang, klien tidak
menunjukkan tanda-
tanda infeksi dengan
kriteria:
Bebas dari tanda-
tanda infeksi (rubor,
Senin, 14 Januari 2013 pukul
14.00
1. Ukur tanda-tanda vital
2. Observasi tanda-tanda infeksi
1. Tekanan darah dan suhu yang
tinggi mungkin terjadi sebagai
gejala awal terjadinya infeksi
2. Area tusukan yang tampak
bengkak dan kemerahan
merupakan tanda terjadinya
infeksi
3. Mencegah terjadinya infeksi
kalore, tumor, dolor
dan fungtiolaesa) 3. Cuci tangan sebelum
melakukan tindakan.
Pengunjung juga dianjurkan
melakukan hal yang sama.
4. Ganti lokasi tusukan IV plug
5. Kelola antibiotik ceftriaxone
silang.
4. Pemindahan lokasi akan
meminimalkan resiko infeksi
5. Antibiotik sebagai profilaksis
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan
dengan penurunan ekspansi paru dan
massa paru ditandai dengan :
DS:
- Klien mengeluhkan sesak nafas yang
memberat sudah dirasakan sejak 2
bulan yang lalu yang disertai batuk
- Klien menyatakan nyeri di dada
sebelah kiri
DO:
- RR = 32x/menit
- N = 96xmenit
- nyeri tekan pada dada kiri
- perkusi interkosta 1-5 dada kanan
redup
- suara nafas terdengar ronkhi di
interkosta 1-3 dada kanan
- Hasil CT-Scan
Senin, 14 Januari 2013 pukul 13.00
Memantau pola pernapasan
Senin, 14 Januari 2013 pukul 13.10
Memposisikan semi fowler
Senin, 14 Januari 2013 pukul 13.30
Memberikan terapi O2 3 L/menit
S : klien mengatakan sedikit sesak
O : RR = 32x/menit
A : tujuan tercapai sebagian
P : posisikan semi fowler
S : klien mengatakan lebih nyaman
O : klien tampak lebih tenang
A : tujuan tercapai sebagian
P : kelola program terapi O2
S : klien mengatakan dapat bernafas
lebih baik
O : klien tampak tenang
RR = 22x/menit
Massa di apex lobus interna
pulmo dextra disertai colaps
lobus medius dan inferior lobus
dextra
Hidropneumothorak dextra
Efusi pleura minimal sinistra
Hasil bronkoskopi tampak penyempitan
lumen dengan edema dinding bronkus
Selasa, 15 Januari 2013 pukul 08.00
Melakukan nebulizer dengan NaCl
A : tujuan tercapai sebagian
P : lakukan nebulizer dengan NaCl
S : klien mengatakan lebih mudah
bernafas, namun masih sedikit sesak
O : nebulizer NaCl 3 cc masuk
A : tujuan tercapai sebagian
P : lakukan nebulizer besok pagi
Defisit perawatan diri berhubungan
dengan kelemahan ditandai dengan :
DS:
- Klien mengatakan selama sakit
semua aktivitas klien dibantu oleh
keluarganya
DO:
- TD = 170/110 mmHg
- N = 96x/menit
- RR = 32x/menit
- Konjungtiva pucat
- Terpasang O2 3 L/menit
Senin, 14 Januari 2013 pukul 13.00
Mengkaji tingkat ketergantungan klien
Selasa, 15 Januari 2013 pukul 10.00
Menganjurkan klien untuk aktif dalam
pemenuhan kebutuhan ADL secara
S : klien mengatakan tidak dapat
berjalan sendiri apabila ingin ke kamar
mandi karena lemas, klien mengatakan
semua aktifitasnya dibantu oleh
keluarganya
O : klien tampak lemah
A : tujuan tercapai sebagian
P : bantu dalam pemenuhan kebutuhan
S : klien mengatakan mengerti dan akan
pelan-pelan berlatih memenuhi
bertahap kebutuhannya secara mandiri
O : klien tampak mengangguk-angguk
A : tujuan tercapai sebagian
P : pantau KU klien
Resiko infeksi berhubungan dengan
prosedur invasif ditandai dengan :
DS: -
DO:
Pada tangan kanan terpasang IV plug
Senin, 14 Januari 2013 pukul 13.00
Mengukur tanda-tanda vital
Selasa, 15 Januari 2013 pukul 08.00
Mengganti lokasi tusukan IV plug
Selasa, 15 Januari 2013 pukul 09.00
S : klien mengatakan lemas
O : TD = 170/110 mmHg
S = 36,6oC
N = 96x/menit
RR = 32x/menit
A : tujuan tercapai sebagian
P : ganti lokasi tusukan IV plug
S : klien menyatakan nyeri saat IV plug
ditusukkan
O : lokasi tusukan baru, di kaki kiri. Tidak
bengkak dan kemerahan.
A : tujuan tercapai sebagian
P : injeksi antibiotik ceftriaxone
S : klien mengatakan sedikit nyeri saat
Melakukan injeksi ceftriaxone 10 cc obat diinjeksi
O : ceftriaxone 10 cc masuk IV
A : tujuan tercapai sebagian
P : kelola program terapi
KESIMPULAN
Diagnosa yang dapat diangkat dalam kasus ini adalah:
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan ekspansi paru dan
massa paru ditandai dengan :
DS:
- Klien mengeluhkan sesak nafas yang memberat sudah dirasakan sejak 2
bulan yang lalu yang disertai batuk
- Klien menyatakan nyeri di dada sebelah kiri
DO:
- RR = 32x/menit
- N = 96xmenit
- nyeri tekan pada dada kiri
- perkusi interkosta 1-5 dada kanan redup
- suara nafas terdengar ronkhi di interkosta 1-3 dada kanan
- Hasil CT-Scan
Massa di apex lobus interna pulmo dextra disertai colaps lobus medius
dan inferior lobus dextra
Hidropneumothorak dextra
Efusi pleura minimal sinistra
- Hasil bronkoskopi tampak penyempitan lumen dengan edema dinding
bronkus
2. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan :
DS:
- Klien mengatakan selama sakit semua aktivitas klien dibantu oleh
keluarganya
DO:
- TD = 170/110 mmHg
- N = 96x/menit
- RR = 32x/menit
- Konjungtiva pucat
- Terpasang O2 3 L/menit
3. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif ditandai dengan :
DS: -
DO:
Pada tangan kanan terpasang IV plug