EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PENGELUARAN KAS
DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA SMP
NEGERI 2 KALIANGET
ARTIKEL SKRIPSI
Oleh
WIRDA MURTINA PUTRI
NPM : 715.2.2.0892
Program Studi Akuntansi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WIRARAJA
2019
EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PENGELUARAN KAS
DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA SMP
NEGERI 2 KALIANGET
Wirda Murtina Putri
Hafidhah
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wiraraja
Jl. Raya Sumenep – Pamekasan KM.5 Patean Sumenep
E-mail : [email protected]
E-mail : [email protected]
Abstrak
Upaya pemerintah dalam meningkatkan pendidikan yang berkualitas yaitu dengan memberikan Dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang bertujuan untuk menggratiskan dan meringankan beban biaya
operasional seluruh siswa miskin ditingkat pendidikan dasar baik disekolah negeri maupun swasta. Pengelola
dana BOS perlu melakukan pengendalian internal secara rutin agar terhindar dari penyelewengan terutama
pada pengeluaran kas dana BOS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengedalian internal
pengeluaran kas dana BOS di SMP Negeri 2 Kalianget.
Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan model penelitian komperatif, dalam
penelitian ini akan membandingan antara praktik yang telah dijalankan dengan teori pengendalian internal
menurut PP No. 60 Tahun 2008. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi,
dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan pengendalian internal yang diterapkan di SMP Negeri 2 Kalianget
sudah baik atau sesuai dengan teori pengendalian internal menurut PP No. 60 Tahun 2008. Hal tersebut dilihat
dari empat komponen pengendalian intern yang terpenuhi yaitu lingkungan pengendalian, penaksiran resiko,
informasi dan komunikasi, serta pemantauan. Sedangkan satu komponen yang belum terpenuhi yaitu aktivitas
pengendalian.
KATA KUNCI: Pengendalian, Internal, Pengeluaran, Kas, BOS
EVALUATION OF INTERNAL CONTROL OF SCHOOL OPERATING
ASSISTANCE CASH FUND (BOS) FUND IN SCHOOL 2 KALIANGET
Abstract
The government's effort to improve quality education is by providing School Operational Assistance
Funds (BOS) which aim to free of charge and reduce the burden of operational costs for all poor students at the
basic education level both in public and private schools. BOS fund managers need to carry out internal control
routinely to avoid misappropriation, especially on the cash outlay of BOS funds. This study aims to determine
how the internal control of cash disbursement of BOS funds at Kalianget 2 Public High School.
The type of research used is qualitative with a comparative research model, in this study will compare between
practices that have been carried out with the theory of internal control according to PP No. 60 of 2008. Data
collection techniques used were interviews, documentation, and observation. Data analysis techniques used are
data reduction, data presentation, and conclusion.
The results of this study indicate that internal control applied in Kalianget 2 Public Middle School is
good or in accordance with the theory of internal control according to PP No. 60 of 2008. This is seen from the
four components of internal control that are fulfilled, namely the control environment, risk assessment,
information and communication, and monitoring. While one component that has not been fulfilled is control
activities.
KEY WORDS : Internal, Control, Expenditures, Cash, BOS.
PENDAHULUAN
Pendidikan membantu manusia untuk mengembangkan potensi dalam diri seseorang,
bukan saja dalam hal ilmu pengetahuan, melainkan juga dalam hal karakter atau kepribadian.
Biaya pendidikan yang mahal sering kali menjadi faktor utama anak-anak tidak dapat
merasakan pendidikan sejak usia dini. Bentuk upaya pemerintah dalam meningkatkan
pendidikan yang berkualitas yaitu dengan memberikan Dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS). Dana BOS merupakan salah satu bentuk program wajib belajar yang diselenggarakan
oleh pemerintah sebagai penyediaan pendanaan biaya bagi satuan pendidikan dasar (Fitri,
2014). Salah satu tujuan diadakannya dana BOS yaitu untuk menggratiskan dan meringankan
beban biaya operasional seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar baik di sekolah
negeri maupun di sekolah swasta.
Pelaksanaan dan pengelolaan program BOS harus mengikuti pedoman yang disusun
pemerintah dalam petunjuk teknis BOS (Solikhatun Ismi, 2016). Pentingnya pengelolaan dana
BOS, yaitu dengan pengelolaan yang baik akan mampu membantu ketercapaian tujuan dari
program BOS yang efektif dan efisien. Pengelola dana BOS perlu melakukan pengendalian
internal secara rutin agar terhindar dari penyelewengan terutma pengeluaran kas dana BOS,
pengendalian internal diharapkan mampu memberikan dampak/pengaruh yang positif
terhadap adanya suatu kegiatan yang telah dilakukan selama ini agar sesuai dengan rencana
yang telah ditentukan selama ini. Berbagai riset telah banyak dilakukan mengenai
pengendalian internal pengeluaran kas. Penelitian terkait dengan pengendalian internal
pengeluaran kas yang dilakukan oleh (Pakandang, 2013) menyatakan bahwa pengendalian
internal yang baik terhadap kas harus memisahkan tanggung jawab secara tegas, adanya
otorisasi yang jelas dan disertai dengan prosedur pencatatan yang baik serta adanya sumber
daya yang memadai karena sistem pengendalian internal menekan terjadinya kesalahan dan
penyimpangan yang kemungkinan terjadi. Selain itu, aktivitas pengeluaran kas harus
melibatkan lebih dari satu fungsi dan setiap pencatatan dilakukan berdasarkan perincian
pembayaran dan cek beserta data pendukung yang telah di otorisasi oleh kepala bagian
keuangan (Palungan, Karamoy, & Elim, 2015). Berbeda dengan penelitian yang dilakukan
oleh (Manoppo, 2013) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa pengendalian internal
pengeluaran kasnya masih belum efektif, karena masih terdapat unsur-unsur pengendalian
internal di dalam perusahaan tersebut yang belum sepenuhnya dijalankan selama ini.
Untuk mendapatkan gambaran mengenai pengendalian internal sekolah, maka perlu
adanya suatu analisis terhadap pengendalian internal terkait dengan pengeluaran kas dana
BOS. Proses pencairan dana BOS sekolah wajib membuat Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKAS), yang dikirim ke tim manajemen BOS Kabupaten/kota dan daring ke laman
BOS, dalam laporan RKAS sudah tercantum jumlah siswa beserta jumlah dana yang akan
dibutuhkan di SMP Negeri 2 Kalianget. Jika laporan tersebut disetujui, maka dalam kurun
waktu 1 sampai 2 bulan dana tersebut akan di kirim ke rekening sekolah, dana BOS diambil
atau dicairkan oleh kepala sekolah dan bendahara penanggungjawab BOS di SMP Negeri 2
Kalianget, kemudian dana tersebut disimpan di brankas sekolah.
Dana tersebut harus dibelanjakan sesuai keperluan dan sesuai dengan Petunjuk Teknis
(JUKNIS) BOS, aturan penggunaan dana BOS yaitu 75%, untuk belanja barang dan jasa, 15%
untuk belanja pegawai, dan 10% untuk belanja asset. Setiap ada pembelian barang yang
diperlukan, bendahara akan meminta persetujuan dari kepala sekolah, kemudian bendahara
akan mencatat pengeluaran kas tersebut di Buku Kas Umum (BKU) sementara, pencatatan
dilakukan secara manual tidak langsung terkomputerisasi. Selain itu, setiap pengeluaran kas
dana BOS harus melampirkan bukti-bukti pengeluaran kas seperti nota pembelian, sebagai
tanda bukti telah melakukan pembayaran ataupun transaksi pengeluaran kas agar terhindar
dari penyelewengan.
Penyelewengan biasanya dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung
jawab, banyak pengeluaran kas dana BOS yang tidak sesuai dengan petunjuk teknik BOS,
sehingga setiap pengeluaran kas memang sering disalahgunakan oleh setiap pengelola dana
BOS. Seperti kasus pada tahun 2018 di SMK Kerabat Kita Bumiayu (Jawa Tengah) kasus
yang terjadi adalah kepala sekolah dan wakil kepala sekolah melakukan korupsi dana BOS
selama 3 tahun berturut-turut dan dana yang didapat tidak dibelanjakan sesuai Petunjuk
Teknis (JUKNIS) (Sumber: detiknews, 2018a). Penyelewengan tersebut menandakan bahwa
aliran dana BOS disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,
lemahnya pengawasan terkait pengeluaran kas dana BOS menjadi faktor utama
penyelewengan tersebut terjadi.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa setiap sekolah mempunyai peluang untuk
melakukan penyelewengan-penyelewengan tersebut. Oleh karena itu, agar tidak terjadi
penyelewengan yang sama maka perlu adanya evaluasi terkait pengendalian internal
pengeluaran kas dana BOS. Karena pengendalian internal dapat digunakan lebih efektif untuk
mencegah penggelapan atau penyimpangan (Palungan et al., 2015).
Dengan melihat latar belakang masalah yang telah disajikan diatas, dapat diangkat
suatu perumusan masalah yaitu: “Bagaimana pengendalian internal pengeluaran kas dana
BOS di SMP Negeri 2 Kalianget?
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengendalian Internal
Menurut Halim dan Iqbal (2012:257) pengendalian internal merupakan suatu
proses integral dari adanya tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus/berkala oleh pimpinan dan seluruh pegawai.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian
internal ialah suatu system atau prosedur yang dimiliki oleh sebuah entitas atau
institusi yang bertujuan untuk melindungi harta benda, pencapaian kinerja, serta
penyiapan laporan keuangan yang dapat dipercaya agar tidak terjadi penyimpangan.
Menurut Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2008, komponen pengendalian
internal pemerintah SPIP terdiri dari lima unsur yaitu Lingkungan Pengendalian,
Penaksiran Resiko, Aktivitas Pengendalian, Informasi dan Komunikasi serta
Pemantauan.
2. Kas
Menurut Soemarso S.R (2009:296) manyatakan kas merupakan segala sesuatu
(baik yang berbentuk uang atau bukan) yang biasanya dapat tersedia dengan segera
dan diterima sebagai alat pelunasan/pembayaran kewajiban pada nilai nominalnya
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kas merupakan aktiva
lancar yang dapat diigunakan sebagai media tukar/alat pembayaran yang sah, meliputi
uang kertas/logam dan benda-benda lain dan dapat diambil setiap saaat.
3. Pengeluaran Kas
Menurut Mardi (2011:88) pengeluaran kas adalah aktivitas yang saling
berhubungan dengan pengeluaran untuk keperluan atau akibat adanya pembayaran
barang dan jasa yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengeluaran kas
adalah suatu transaksi yang dapat menimbulkan berkurangnya saldo kas dan bank
milik perusahaan yang biasanya diakibatkan adanya suatu pembelian tunai,
pembayaran utang, maupun hasil transaksi.
4. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah bagian dari pelaksana UU No. 20
Tahun 2003 tentang System Pendidikan Nasional yang mengamanatkan bahwa setiap
warga Negara yang berusia 7-15 tahun wajibmengikuti pendidikan dasar. Pemerintah
wajiib menjamin terselenggaranya wajib belajar untuk seluruh warga negaranya
minimal pada pendidikan dasar usia 9 tahun (Indraswuri & Sukadi (2015). Dana BOS
merupakan salah satu bentuk program wajib belajar yang diselenggarakan oleh
pemerintah sebagai penyediaan pendanaan biaya bagi satuan pendidikan dasar (Fitri,
2014).
B. Penelitian Terdahulu
No
Nama
Peneliti/Tahun
Judul Hasil Penelitian Keterangan
1
Destina Sari dan
Endang Masitoh
W, (2017)
Evaluasi Sistem Informasi
Akuntansi Atas Prosedur
Penerimaan dan Pengeluaran
Dana Bantuan Opersional
Sekolah (BOS) pada
Sekolah Menengah Pertama
Negeri 2 Andong Boyolali
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sistem informasi
akuntansi pada proses
penerimaan dan pengeluaran
dana BOS di SMPN 2 Andong
telah berjalan dengan lancar.
Mendukung
Riset
2
Cindy Bawiling,
(2015)
Evaluasi Penerapan Sistem
Pengendalian Internal
Pengeluaran Kas Pada
Kantor Pengadilan Agama
Tandono
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sistem pengeluaran kas
yang diterapkan pada Kantor
Pengadilan Agama Tandono
secara umum telah sesuai
dengan konsep pengendalian
internal pengeluaran kas
menurut teori yang digunakan
oleh peneliti.
Mendukung
Riset
3
Afrilliana Fitri,
(2014)
Pengelolaan Dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS)
Sekolah Dasar Negeri
Kecamatan Mandiangin
Kora Selayan Bukittinggi
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pengelolaan dana BOS
di Sekolah dasar di Kecamatan
Mandiaingin Kota Selayan
Kota Bukit Tinggi dapat
dikategorikan terlaksana
dengan cukup baik
Mendukung
Riset
4
Serny Tuerah,
(2013)
Evaluasi Efektivitas Sistem
Informasi Akuntansi
Pembelian dan Pengeluaran
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sistem pembelian dan
pengeluaran kas yang
Mendukung
Riset
Kas pada UD. Roda Mas
Manado
diterapkan dalam perusahaan
UD. Roda Mas sudah efektif
5
Franklyn
Palungan,
Herman
Karamoy, dan
Inggriani Elim
et al., (2015)
Evaluasi Pengendalian
Internal Terhadap Prosedur
Pengeluaran Kas pada PT.
Jamsostek di Kota Manado
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sistem dan prosedur
pengeluaran kas pada PT.
Jamsostek sudah sepenuhnya
memenuhi unsur-unsur
pengendalian internal.
Mendukung
Riset
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif komparatif, yaitu membandingkan langsung pengendalian internal
pengeluaran kas dana BOS yang ada di SMP Negeri 2 Kalianget dengan komponen
pengendalian internal menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 60
Tahun 2008.
B. Tempat dan Waktu
Penelitian terhadap evaluasi pengendalian internal pengeluaran kas dana BOS
dilakukan di SMP Negeri 2 Kalianget yang beralamat di Jl. Gersik Putih No 69
Kalianget Timur Kecamatan Kalianget. Penulis memilih objek di SMP Negeri 2
Kalianget dikarenakan ingin mengetahui dan mendeskripsikan tentang pengendalian
internal terkait dengan pengeluaran kas dana BOS yang dijalankan selama ini. Waktu
penelitian inii dilaksanakanmulai dari bulan Desember 2018 sampai bulan Juli 2019.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini menggunakan Data Subjek (self-report data)
dan Data Dokumenter (documentary data). Sumber data dalam penelitian ini
menggunakan Data Primer berupa data yang diperoleh langsung oleh peneliti yang
berasal dari informan melalui teknik wawancara kepada pihak-pihak yang
berhubungan langsung dengan penelitian ini. Selain itu, juga berupa profil sekolah,
dokumen dan catatan-catatan pengeluaran kas dana BOS di SMP Negeri 2 Kalianget
serta data-data lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.
D. Informan
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Snowball
Sampling. Peneliti menentukan sampel yang juga menjadi informan kunci dalam
penelitian ini, sampel yang digunakan oleh peneliti adalah ibu Hj. Latifah, S.Pd yang
merupakan kepala sekolah di SMP Negeri 2 Kalianget, bapak Purnawi Hadi, S. Sos
sebagai bendahara penanggungjawab BOS di SMP Negeri 2 Kalianget dan bapak
Matrawi sebagai komite sekolah.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi, dan
Observasi.
F. Teknik Analisa Data
Untuk menganalisis data yang telah diperoleh sebelumnya peneliti menggunakan
tiga tahaoan yakni:
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Peneliti merangkum data dari hasil wawancara dan dokumen-dokumen yang telah
dikumpulkan dari informan. Kegiatan ini dilakukan secara berkesinambungan dari
awal penelitian hingga akhir pengumpulan data, dalam hal ini data yang kurang
penting akan dikurangi sehingga dapat memudahkan penulis dalam mengolah data
yang akan diproses ke langkah selanjutnya.
2. Penyajian Data (Display Data)
Pada tahap ini peneliti akan mengklasifikasikan dan menyajikan data dalam
bentuk uraian singkat, hal tersebut dilakukan agar peneliti dapat memahami dan
menganalisis data untuk menentukan tahap selanjutnya yang akan dilakukan.
3. Penarikan Kesimpulan (Conclution Drawing)
Dalam tahap ini peneliti akan menarik kesimpulan berdasarkan data-data yang
diperoleh melalui teknik pengumpulan data yang telah diterapkan sebelumnya.
G. Uji Keabsahan Data
Triangulasi adalah teknik ini dipilih untuk menguji credibilitas data terkait
pengecekan terhadap data-data yang diperoleh selama penelitian dilapangan. Adapun
triangulasi yang digunakan adalah:
1. Triangulasi Data
Untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan
triangulasi teori, yang akan membandingkan data dari teori yang digunakan
dengan hasil wawancara yang telah dilakukan antara peneliti dengan informan.
Setelah membandingkan dan mengecek data, peneliti akan mengevaluasi hasil
dari data tersebut kemudian dilanjutkan dengan menarik kesimpulan yang akan
dijelaskan dalam bab hasil penelitian dan dikaji dalam pembahasan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pengeluaran Kas Dana BOS
Pengeluaran kas yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Kalianget harus sesuai
dengan komponen pembiayaan dana BOS yang terdapat pada Peraturan Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan Nomer 3 Tahun 2009 Tentang Juknis Bantuan
Operasional Sekolah. Dalam peraturan tersebut sudah jelas mengenai aturan dana
BOS. Dana BOS harus dibelanjakan sesuai dengan komponen pembiayaan dana BOS,
dimana dalam setiap ada pembelian barang bendahara akan meminta persetujuan
kepada kepala sekolah, jika sudah disetujui maka dana tersebut akan dibelanjakan dan
akan dicatat di Buku Kas Umum (BKU) dan buku pembantu yang relevan sesuai
dengan urutan tanggal terjadinya transaksi. Setiap pengeluaran kas harus disertai
dengan bukti pendukung berupa nota atau kwitansi. Semua jenis bukti baik
penerimaan maupun pengeluaran harus disimpan dengan baik dan digunakan sebagai
bahan bukti dan bahan laporan. Selanjutnya bendahara akan membuat Laporan
Pertanggung Jawaban (LPJ) dan rekapitulasi penggunaan dana BOS yang kemudian
akan dikirim dan dilaporkan setiap triwulan ke tim manajemen BOS Kabupaten/Kota.
B. Analisis Pengendalian Internal Pengeluaran Kas Dana BOS di SMP Negeri 2
Kalianget
1. Lingkungan Pengendalian
a. Integritas dan Nilai Etika
Kepala sekolah telah menegakkan integritas dan nilai etika dengan
memberi teladan dalam menunjukkan etika yang baik seperti bersikap jujur,
adanya keterbukaan, komunikasi yang baik antara kepala sekolah dengan tim
BOS. Untuk setiap pelaporan dana BOS kepala sekolah selalu
mempublikasikannya melalui papan pengumuman sekolah yang menandakan
adanya keterbukaan pengeluaran kas dana BOS. Agar mengurangi tindakan
yang tidak diinginkan kepala sekolah selalu melakukan pemantauan dan
mengecek ulang kesesuaian antara laporan dengan bukti pengeluaran kas.
b. Komitmen terhadap kompetensi
Kepala sekolah telah mempertimbangkan keahlian dan keterampilan
yang dimiliki pegawainya terutama dalam pengeluaran kas dana BOS, seperti
pada bendahara yang menangani dana BOS paham akan tugas dan
tanggungjawab yang dimiliki khususnya pada komponen pembiayaan apa saja
yang diperbolehkan jika terdapat pengeluaran kas dana BOS
c. Partisipasi Dewan Komisaris atau Komite Sekolah
Partisipasi Komite sekolah dalam setiap pembuatan laporan dana BOS,
dimana hal tersebut telah sesuai dengan tugas dan tanggung jawab komite
sekolah dengan mengarahkan dan mengawasi aliran penggunaan dana BOS
agar terhindar dari penyelewengan.
d. Stuktur Organisasi
SMP Negeri 2 Kalianget sudah terdapat stuktur organisasi sekolah dan
untuk dana BOS sudah memiliki stuktur organisasi keanggotaan dana BOS,
dimana dari semua bagian stuktur keanggotaan dana BOS sudah mempunyai
tugas dan tanggungjawab yang berbeda.
e. Pemberian Wewenang dan Tanggung Jawab
SMP Negeri 2 Kalianget telah menunjukkan adanya pemberian
wewenang dan tanggung jawab pada masing-masing bagian dengan membagi
tugas sesuai dengan tanggung jawab agar tidak terjadi kesalahan dan
penyelewengan.
f. Kebijakan Dan Praktik Sumber Daya Manusia
SMP Negeri 2 Kalianget dalam meningkatkan sumber daya manusia
yaitu dengan meningkatkan mutu, misalnya mengikutkan para pegawai
pelatihan dan pembinaan.
2. Penaksiran Resiko
a. Perubahan dalam Lingkungan Operasi
SMP Negeri 2 Kalianget perubahan dalam lingkungan operasi terdapat
pada peraturan terkait dengan dana BOS yang terdapat pada komponen
pembiayaan dana BOS.
b. Personel Baru
SMP Negeri 2 Kalianget memiliki wewenang untuk mengangkat tim
BOS, namun sampai saat ini belum ada pergantian pegawai/personel baru.
c. Sistem Informasi yang baru diperbaiki
SMP Negeri 2 Kalianget terdapat perubahan aturan mengenai
pelaporan dana BOS dimana untuk saat ini semua laporan harus dikirim secara
online, sedangkan untuk tahun lalu, hanya rekap komponen pembiayaan dana
BOS yang dikirim.
d. Teknologi Baru
SMP Negeri 2 Kalianget terkait dengan pengeluaran kas dana BOS
dimana dalam perekapan dan pembuatan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ)
dana BOS dilakukan secara terkomputerisasi hanya saja ketika pencatatan
pengeluaran kas masih dilakukan secara manual (tulis tangan) menggunakan
Buku Kas Umum (BKU), Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu Pajak dan
Buku Pembantu Bank.
e. Restrurisasi Korporasi
SMP Negeri 2 Kalianget khususnya untuk tim keanggotaan dana BOS
sampai saat ini belum ada pengurangan staf/pergantian pegawai, karena
masing-masing anggota dana BOS sudah memiliki tugas dan tanggung jawab
yang jelas.
3. Aktivitas Pengendalian
a. Review terhadap Kinerja
SMP Negeri 2 Kalianget dalam mereview kinerja pengeluaran kas
selalu mempertimbangkan kinerja tahun lalu dengan kinerja yang akan dipakai
untuk tahun mendatang.
b. Pengelolaan Informasi
SMP Negeri 2 Kalianget dalam pengelolaan informasi terkait dengan
dana BOS, dalam mendapatkan dan melakukan pengelolaan informasi dimana
mayoritas anggota tim BOS yang berkerja mampu mengoperasikan komputer
serta dalam melakukan pengelolaan informasi kejujuran dan keterbukaan yang
selalu diterapkan terhadap setiap ada pengeluaran kas dana BOS.
c. Pengendalian Fisik
SMP Negeri 2 Kalianget sudah terjaga keamanannya karena telah
disimpan dengan baik entah itu data yang ada di laptop, flasdisk, di brankas
dan lemari sekolah yang telah dikunci. Untuk pengendalian fisik berupa
komputer, alat-alat kebutuhan sekolah sudah terdapat penanggung jawab dari
masing-masing bagian, baik itu dari pengecekan dan perawatan.
d. Pemisahan Tugas
SMP Negeri 2 Kalianget sudah terdapat stuktur organisasi yang jelas.
Namun, dalam pengeluaran kas dana BOS yang melakukan pencatatan,
pengeluaran kas, menyimpan uang dan pelaporan dana BOS hanya dilakukan
oleh satu orang saja yaitu bendahara.
4. Informasi dan Komunikasi
Pada SMP Negeri 2 Kalianget komunikasi harus berjalan dengan baik
dengan tim BOS. Salah satu bentuk adanya komunikasi berupa tindakan yang
dilakukan oleh bendahara dan kepala sekolah, dimana bendahara akan meminta
persetujuan kepada kepala sekolah mengenai pengeluaran kas dana BOS dan
komunikasi yang terjalin saat musyawarah dana BOS dengan tim keanggotaan
BOS. Untuk pencatatan transaksi tiap pengeluaran kas harus disertai dengan bukti
pengeluaran kas, kemudian dilanjutkan dengan membuat laporan pertanggung
jawaban yang akan dikirim ke Dinas Pendidikan Sumenep, dari hasil laporan
tersebut terdapat informasi berupa pengeluaran kas dana BOS yang ada di SMP
Negeri 2 Kalianget.
5. Pemantauan
Pemantauan/pengawasan terhadap pengeluaran kas dana BOS SMP Negeri
2 Kalianget dibedakan menjadi 2 yaitu pengawasan langsung yang secara langsung
oleh kepala sekolah SMP Negeri 2 Kalianget dan Komite Sekolah dan pengawasan
dari luar yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Sumenep dan Inspektorat
Kabupaten Sumenep.
PEMBAHASAN
Perbandingan Pengendalian Internal PP No. 60 Tahun 2008 dengan
Praktik Pengendalian Internal yang dilaksanakan d SMP Negeri 2
Kalianget
Elemen menurut PP
No. 60 Tahun 2008
Teori Pengendalian Intern
menurut PP No. 60 Tahun
2008
Praktik Pengendalian
Intern yang dilaksanakan di
SMP Negeri 2 Kalianget
Keterangan
1 Lingkungan
Pengendalian
a. Integritas dan
Nilai Etika
Menciptakan suatu budaya
organisasi yang
menekankan pada integritas
dan nilai-nilai etika
Kepala sekolah SMP Negeri 2
Kalianget telah menegakkan
integritas dan nilai etika
dengan cara memberi teladan
yang baik bagi para pegawai
Sesuai
b. Komitmen
Terhadap
Kompetensi
Untuk mencapai tujuan
organisasi dibutuhkan
keahlian dan keterampilan
sesuai dengan
kompetensinya
Kepala Sekolah SMP Negeri
2 Kalianget telah
memperkerjakan pegawai
sesuai dengan kompetensinya
Sesuai
c. Partisipasi
Dewan Komisaris
atau Komite
Sekolah
Komite sekolah berperan
penting dalam pengawasan
pelaporan keuangan
Adanya partisipasi komite
sekolah dalam pengelolaan
dana BOS
Sesuai
d. Stuktur
Organisasi
Stuktur Organisasi
membatasi garis
tanggungjawab dan
wewenang yang ada
SMP Negeri 2 Kalianget
sudah memiliki stuktur
keanggotaan dana BOS
Sesuai
e. Pemberian
Wewenang dan
Tanggung Jawab
Pemberian Wewenang dan
Tanggung Jawab yang jelas
untuk mencapai tujuan
organisasi
Telah memberikan wewenang
sesuai dengan tingkat
tanggung jawab agar paham
akan tugas dan tanggung
jawab masing-masing
Sesuai
f. Kebijakan dan
Praktik Sumber
Daya Manusia
Meningkatkan Sumber
Daya Manusia dengan cara
memberikan
pembinaan/pelatihan
Adanya peningkatan mutu
pegawai dengan memberikan
pelatihan sesuai dengan
bagiannya
Sesuai
2 Penaksiran
Resiko
a. Perubahan
dalam
Lingkungan
Operasi
Perubahan dalam
Lingkungan Operasi
mengenai peraturan maupun
operasi
Adanya perubahan dalam
lingkungan operasi yaitu
terdapat pada peraturan dana
BOS
Sesuai
b. Personel Baru
Personel baru/pergantian
pegawai terkadang memiliki
pemahaman yang berbeda
Sampai saat ini tim BOS
masih belum ada pergantian
pegawai, semisal ada maka
akan dilakukan pelatihan dan
semua pembukuan akan
diserahterimakan kepada
pegawai baru
Sesuai
c. Sistem
Informasi yang
Baru Diperbaiki
Sistem Informasi yang Baru
diperbaiki entah itu dari
segi peraturan ataupun
informasi
Terdapat sistem informasi
baru mengenai pelaporan
dana BOS
Sesuai
d. Teknologi Baru
Teknologi Baru sering kali
mengubah resiko yang
berhubungan dengan
pengendalian intern
Teknologi baru dalam
pencatatan pengeluaran kas
dana BOS yaitu dalam
pembuatan rekap dan LPJ
sudah dilakukan secara
komputerisasi
Sesuai
e. Restrurisasi
Korporasi
Restrukturasi Korporasi
atau pengurangan staf
yangdapat mengubah resiko
berkaitan dengan
pengendalian internal
Untuk pengurangan staf
dalam keanggotaan dana BOS
sampai saat ini tidak ada,
karena semua tim BOS sudah
memiliki tugas dan
tanggungjawab yang jelas
Sesuai
3 Aktivitas
Pengendalian
Riview terhadap
Kinerja
Review atas kinerja yang
sesungguhnya dengan cara
membandingan kinerja
dengan periode sebelumnya
Adanya review terhadap
kinerja setiap pengeluaran kas
dana BOS
Sesuai
Pengelolaan
Informasi
Pengelolaan informasi
yang jelas dapat menjamin
untuk memperoleh dan
menerima informasi
Adanya pengelolaan
informasi dengan
menguraikan secara jelas
mengenai pengelolaan
inforrmasi terkait dengan
pengeluaran kas dana BOS
Sesuai
Pengendalian
Fisik
Pengendalian Fisik
mencakup keamanan fisik
berupa keamanan fisik
asset, keamanan data dan
termasuk penjagaan
memadai seperti fasilitas
yang terlindungi.
Adanya pengendalian fisik
berupa keamanan dan
perawatan
Sesuai
Pemisahan Tugas
Pemisahan Tugas bertujuan
untuk mengurangi peluang
terjadinya
kecurangan/penyelewengan
dan tanggungjawab pegawai
disesuaikan dengan
tugasnya masing-masing
Belum adapemisahan tugas
pada hanya dilakukan oleh
bendahara menangani semua
pencatatan sampai pelaporan
dana BOS
Tidak
Sesuai
4 Informasi dan
Komunikasi
Informasi dan
Komunikasi yang
efektif
Informasi dan Komunikasi
harus berjalan dengan baik
untuk mencapai
pengendalian intern yang
efektif
Adanya informasi dan
komunikasi yang baik antar
pegawai maupun pimpinan,
terutama dalam pengeluaran
kas dana BOS
Sesuai
5 Pemantauan
Pemantauan
Monitoring dilakukan guna
mengetahui apakah
pengendalian sudah
sesuai/tidak
Sudah melakukan
pemantauan yang dilakukan
oleh Kepala Sekolah SMP
Negeri 2 Kalianget, Dinas
pendidikan Sumenep, dan
Inspektorat Kabupaten
Sumenep
Sesuai
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnnya, maka
dapat disimpulkan bahwa Pengendalian Intern Pengeluaran Kas Dana BOS di SMP
Negeri 2 Kalianget sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari empat komponen
pengendalian intern yang terpenuhi yaitu pada lingkungan pengendalian, penaksiran
resiko, informasi dan komunikasi, serta pemantauan sedangkan satu komponen yang
belum terpenuhi yaitu pada aktivitas pengendalian. Ketidaksesuaian aktivitas
pengendalian terdapat pada belum adanya pemisahan tugas yang menangani
pencatatan, pengeluaran kas, sampai dengan pembuatan laporan dana BOS dimana
hal tersebut hanya dilakukan oleh bendahara. Agar aktivitas pengendalian dapat
sesuai makan diperlukan pemisahan tugas antara bagian pencatatan dan pengeluaran
kas supaya terhindar dari penyelewengan.
B. Saran
Saran yang mampu diberikan penulis berikan terkait dengan pengendalian
intern pengeluaran kas dana BOS adalah sebagai berikut:
1. Kepada SMP Negeri 2 Kalianget pada komponen yang ke-3 yaitu aktivitas
pengendalian perlu adanya pemisahan tugas antara bagian yang melakukan
pencatatan dengan pengeluaran kas dana BOS, agar terhindar dari
penyelewengan.
2. Perlu adanya evaluasi lebih lanjut atas komponen pengendalian internal yang
telah sesuai maupun komponen pengendalian internal yang belum sesuai, agar
pengendalian internal pengeluaran kas dana BOS di SMP Negeri 2 Kalianget
semakin baik, sehingga tidak akan ada kecurangan dalam pengeluaran kas.
3. Kepada peneliti selanjutnya, penulis menyarankan agar melakukan penelitian
terkait pengendalian internal secara menyeluruh, mulai dari penerimaan kas
dana BOS sampai dengan pengeluaran kas dana BOS.
DAFTAR PUSTAKA
detiknews. (2018). Diduga Korupsi Dana BOS, Kepala dan Waka SMK di Brebes Ditahan.
Retrieved December 26, 2018, from https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-
4257642/diduga-korupsi-dana-bos-kepala-dan-waka-smk-di-brebes-
ditahan?_ga=2.24006842.1090240636.1552533969-808723916.1546392956
Fitri, A. (2014). Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos) Sekolah Dasar Negeri
Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Kota Bukittinggi. Jurnal Administrasi Pendidikan,
2(1), 33–39.
Halim, I. (2012). Pengelolaan Keuangan daerah. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN.
Indonesia, M. P. D. kebudayaan. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2019 (2019). Jakarta.
Indonesia, P. R. I. Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomer 60 Tahun
2008 (2008). Jakarta.
Indraswuri, I. D., & Sukadi. (2015). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pelaporan
Bantuan Operasional Sekolah Unit Pelaksana Teknis Taman Kanak-Kanak Dan Sekolah
Dasar (UPT TK Dan SD) Kecamatan Kebonagung. Jurnal Speed 27 - 2015, 7(3), 1–6.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.3112/speed.v7i3
Manoppo, R. M. (2013). Analisis Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Dan Pengeluaran
Kas Pada Pt. Sinar Galesong Prima Cabang Manado. Jurnal EMBA, 1(6), 1007–1015.
https://doi.org/10.1016/S1872-2067(09)60076-0
Mardi, D. (2011). Sistem Informasi Akuntansi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Pakandang, D. (2013). Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas Pada
Rumah Sakit Gunung Maria Di Tomohon. Jurnal EMBA, 1(4), 213–223.
https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2
Palungan, F., Karamoy, H., & Elim, I. (2015). Evaluasi Pengendalian Internal Terhadap
Prosedur Pengeluaran Kas Pada PT. Jamsostek Di Kota Manado. Jurnal Berkala Ilmiah
Efisiensi, 15(04), 280–292. https://doi.org/10.1007/978-3-319-49046-5_24
Soemarso S.R. (2009). Akuntansi Suatu Pengantar Buku satu Edisi Lima. Jakarta: Erlangga.
Solikhatun Ismi. (2016). Analisis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional. Jurnal Kajian
Pendidikan Akuntansi Indonesia, 1–13.
Top Related