Roffi GrandiosaParasit Penyakit Ikan
Cacing (Vermes) adalah invertebrata yang memiliki badan memanjang, silindris dan tidak memiliki kaki.
Plathyhelminthes (pipih)◦ Trematoda (Monogenea dan Digenea)◦ Cestoda◦ Nemathelminthes (gilig)◦ Acanthocephala (Berduri Kepala)◦ Annelida (gilig)
Cacing bervariasi dalam ukuran. Paling kecil ukuran mikroskopis hingga lebih dari satu meter (polychaeta) bahkan cacing terpanjang berukuran 55 m (bootlace worm Lineus longissimus
Distribusi dan Habitat Dari cara hidup, secara umum cacing hidup
dengan cara parasitik maupun hidup bebas◦ Secara parasitik, berbagai jenis cacing
menempati beragam niche, hidup pada atau dalam badan organisme lain (manusia, tanaman, hewan).
◦ Cacing hidup dapat pula hidup bebas antara lain di tanah maupun air (tawar maupun laut).
Secara ekologis, cacing merupakan mata rantai penting dalam ekosistem.
Cacing memiliki beragam bentuk antara lain silindri, pipih dan tanpa memiliki tambahan tubuh seperti kaki.
Cara bereproduksi adalah hermaprodit maupun reproduksi aseksual
Cacing Sebagai Hewan Parasit. Ekto Parasit = Ektozoa
◦ Kulit dan Insang Endo Parasit = Endozoa
◦ Usus◦ Otot Daging◦ Mata◦ Pembuluh Darah
Cacing dapat disebut helminthes bila bersifat parasit, terutama bila membahas Nematoda atau Cestoda.
Helminthology : Ilmu yang mempelajari cacing parasit.
Helminth biasa akan menimbulkan permasalahan pada ikan antara lain :◦ Turunnya pertumbuhan◦ Meningkatnya stress ikan◦ Meningkatnya ancaman terkena penyakit bakteri,
virus
Berdasarkan akibat yang ditimbulkan, parasit dapat dibedakan menjadi :
◦ParasitiASIS adalah jika parasit belum mampu menimbulkan lesi (jejas) atau tanda klinis pada hospesnya,
◦ ParasitOSIS adalah jika parasit telah mampu menimbulkan lesi (jejas) atau gejala klinis pada hospesnya.
Hospes = Host!
Berdasarkan jumlah hospes yang dibutuhkan dalam menyelesaikan siklus hidupnya, maka parasit dibedakan menjadi :
◦ a. PARASIT MONOXEN adalah parasit yang dalam menyelesaikan siklus hidupnya hanya membutuhkan satu hospes yaitu hospes definitif saja
◦ b. PARASIT HETEROXEN (“heteros” = berbeda) sering disebut juga DIHETEROXEN adalah parasit yang dalam menyelesaikan siklus hidupnya melalui stadium-stadium yang setiap stadiumnya memerlukan hospes yang berlainan. Contoh : cacing hati Fasciola gigantica memerlukan siput air tawar Lymnaea sp pada stadium (mirasidium, sporokista, redia dan serkaria) sedangkan dewasanya memerlukan mamalia sebagai hospes definitifnya
◦ c. PARASIT POLIXEN (“poly” = banyak) adalah parasit yang dalam menyelesaikan siklus hidupnya memerlukan lebih dari satu hospes, tetapi kesemuanya dari satu jenis.
HOSPESHospes (inang = hewan penjamu) adalah
hewan yang menderita kerugian akibat harus menberikan makan parasit
Hospes dapat dibedakan berdasarkan Stadium Parasit
BERDASARKAN STADIUM PARASIT
Berdasarkan stadium parasite yang dikandungnya, maka hospes dapat dibedakan menjadi :
a.HOSPES DEFINITIF (Inang definitive, Induk semang, Inang primer) adalah hospes yang memberikan makan untuk hidup parasit stadium seksual atau dewasa.
b.HOSPES INTERMEDIER (hospes sementara, hospes sekunder, hospes alternative, inang antara) adalah hospes yang memberikan makan untuk hidup parasit stadium aseksual atau belum dewasa.
VEKTORVektor berarti pembawa atau pengangkut. Vektor
adalah organisme yang memindahkan parasit stadium infektif dari penderita ke organisme penerima
Secara umum vector dapat dibedakan menjadi :1. VEKTOR MEKANIK, bila agen penyakit tidak
mengalami perkembang biakan dalam tubuh vector.
2. VEKTOR BIOLOGIK, bila agen penyakit mengalami perkembang biakan atau pendewasaan dalam tubuh vector. Kalau didalam tubuh vector hanya terjadi pendewasaan saja dari agen penyakit disebut CYCLODEVELOPMENTAL dan apabila selain terjadi pendewasaan juga terjadi perkembang biakan (penggandaan, perbanyakan) dari agen penyakit disebut CYCLOPROPAGATIVE dan apabila dalam tubuh vector hanya terjadi perkembang biakan dari agen penyakit disebut PROPAGATIVE
ADAPTASI PARASITAdaptasi ini dapat bersifat MORFOLOGI
dan BIOLOGI. Hasil dari penyesuaian ini menyebabkan terbentuknya spesies parasit yang tempatnya pada tubuh hospes tertentu dan sifat keparasitannya khas
1.ADAPTASI MORFOLOGI adalah adaptasi yang disertai dengan adanya perubahan tubuh sehingga memungkinkan untuk hidupnya parasit dalam hospes. Adaptasi morfologi dapat dibedakan menjadi MODIFIKASI DEGENERASI dan MODIFIKASI NEOFORMASI
2. ADAPTASI BIOLOGI, adaptasi ini lebih memungkinkan untuk tahannya hidup parasit pada tempat predileksinya. Dalam adaptasi biologi parasit mempunyai bermacam – macam kecenderungan hayati untuk bereaksi atau menanggapi secara khusus terhadap rangsangan dari luar.
Kingdom: AnimaliaSubkingdom: EumetazoaSuperphylum: PlatyzoaPhylum: PlatyhelminthesGegenbaur, 1859
Classes ◦ Monogenea◦ Trematoda◦ Cestoda◦ Turbellaria
Cacing Monogenea
Terdapat 1,100 species monogenea. Bersifat sebagai Parasit eksternal (walaupun ada yang hidup secara internal), membutuhkan hospes yang spesifik.
Nama Monogenea berasal dari fakta bahwa parasit hanya memiliki satu generasi non-larva.
Karakteristik Monogenea
Monogenea dewasa memiliki haptor pada ujung bawah tubuhnya. (haptor : Greek ἅπτειν, haptein, yang artinya “menangkap"), yang memiliki sucker dan pengait (hook)
Bisa juga memiliki pro haptor pada bagian posterior.
Cacing pipih ini ditemukan pada kulit atau insang. Ukuran maksimum 2 cm. Parasit di perairan laut biasanya lebih besar dibanding tawar.
Monogeneans tidak memiliki sistem pernafasan, rangka, peredaran darah. Juga tidak memiliki rongga tubuh yang nyata.
Monogenea memiliki sistem pencernaan sederhana terdiri dari bukaan mulut, otot pharynx, intestine tanpa bukaan anus.
Monogenea bersifat hermaprodit. Secara umum Bersifat Ovipar namun beberapa vivipar.
Monogenea adalah invertebrata terendah yang memiliki — endoderm, mesoderm, and ectoderm.
Sebagai tambahan, mereka memiliki bagian kepala yang berisi jaringan syaraf (otak?) dan organ pengindraan.
Monogenea dibagi menjadi dua subclass berdasarkan kompleksitas haptor.
Monopisthocotylea : memiliki satu bagian haptor, termasuk pengait atau penempel attachment disc,
Polyopisthocotylea memiliki beberapa bagian haptor (clamps). Hewan ini dikenal juga sebagai Polyonchoinea dan Heteronchoinea.
Polyopisthocotyleans adalah parasit khusus pada insang ikan
Monopisthocotyleans dapat hidup pada insang, kulit dan sirip
Monopistocotylea termasuk:Genus Gyrodactylus, tidak ada titik mata dan
bersifat viviparGenus 'Dactylogyrus, memiliki 4 titik mata dan
bersifat ovipar. Terdapat sedikitnya 970 spesies.
Genus Neobenedenia, cacing pada spesies ikan laut dapat menyerang ikan air tawar
Polyopisthocotylea termasuk:Genus Diclidophora, menyerang ikan laut dan
ikan primitif seperti ikan sturgeon.Genus Protopolystoma, ditemukan pada katak.
Ecology and life cycleMonogenea memiliki siklus hidup yang
sederhana. Tidak ada inang perantara. Bersifat hermaprodit tapi protandri.
Telur yang menetas menjadi larva yang memiliki ciliata atau oncomiracidium. Larva oncomiracidium memiliki pengait posterior dan pada tahap ini terjadi transmisi dari inang ke inang.
Monogenea tidak hidup pada mamalia.
Top Related