ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP SISTEM PENJUALAN KREDIT
MOTOR MEREK YAMAHA
Studi Kasus Pada konsumen Dealer Sumber Baru Motor, Yogyakarta
SKRIPSI
Disusun oleh :
Nama : Yunita
No. Mahasiswa : 052214136
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
ii
iii
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Minta tolonglah kalian ( kepada Allah ) dengan sabar dan sholat.
Sesungguhnya hal demikian itu adalah berat, kecuali bagi orang-orang yang
khusu”.
( Q.S Al Baqarah : 45 )
Dengan ilmu, kehidupan menjadi mudah
Dengan seni, kehidupan menjadi halus
Dan dengan agama, kehidupan menjadi terarah dan bermakna.
( H.A Mukti Ali)
“3 tingkatan ilmu yang mudah diucap namun sangat sulit didapatkan yaitu
syukur, sabar dan ikhlas”.
( Pribadi )
Kupersembahkan skripsi ini untuk :
Bapak dan ibu atas segalanya
Adek ku dan keluarga ku atas segala dukungannya
Gank “noto” yang dengan setia berjuang bersamaku
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa yang saya tulis ini tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan
daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarata, 30 juni 2010
Penulis,
Yunita
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Yunita
Nomor Mahasiswa : 052214136
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP SISTEM PENJUALAN
KREDIT MOTOR MEREK YAMAHA.
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 30 Juni 2010
Yang menyatakan
Yunita
vii
ABSTRAK
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP SISTEM PENJUALAN
KREDIT MOTOR MEREK YAMAHA
Studi kasus pada Dealer Sumber Baru Motor di Yogyakarta
Yunita
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2010
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Karakteristik konsumen
yang diteliti, 2) Sikap konsumen terhadap sistem penjualan kredit motor merek
Yamaha. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara dan kuesioner.
Sampel yang digunakan adalah orang yang membeli sepeda motor merek Yamaha
secara kredit dan berjumlah 100 responden. Teknik analisis data yang digunakan 1)
Untuk mengetahui profil konsumen adalah dengan analisis persentase, 2) Untuk
mengetahui sikap konsumen digunakan analisis Multiattribute Attitude Model.
Hasil yang diperoleh dari analisis masalah pertama, persentase terbesar yaitu
sebanyak 63% adalah laki-laki, 82% berusia antara 20-30 tahun, 58% jenis pekerjaan
Lain-lain (pekerjaan yang tidak dicantumkan di kuesioner), 45% berpenghasilan
antara Rp. 1.000.000,00 – Rp. 1.500.000,00, 92% mempunyai kendaraan hanya
sepeda motor saja.
Dari analisis masalah kedua, dengan analisis M.A.M, diperoleh hasil bahwa
sikap konsumen secara keseluruhan terhadap sistem penjualan kredit sepeda motor
merek Yamaha adalah sangat baik atau konsumen merasa puas.
viii
ABSTRACT
THE ANALYSIS ON CONSUMERS’ ATTITUDE TOWARDS CREDIT
TRADING SYSTEM OF YAMAHA MOTORCYCLE
Case Study in Sumber Baru Motor Dealer in Yogyakarta
Yunita
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2010
The purpose of the research was to find out: 1) the characteristic of consumers
understudied; 2) the attitude of consumers towards credit trading system of Yamaha
motorcycle. The technique of data collection was conducted by using interview and
questionnaire. The sample used was people that bought Yamaha motorcycle by credit
system and totaled 100 respondents. The techniques of data analysis used: 1)
percentage analysis to find out the consumers’ profile, 2) Multi attribute Attitude
Model analysis to find out the attitude of consumers.
The research found that, most concumers were male (63%); aged from 20-30
years old (82%); having various occupation (58%) (occupation of which was not
specified in questionnaire); earned incomes of IDR 1.000.000,00 – IDR 1.500.000,00
(45%); having motorcycle as the main transportation means (92%).
From the analysis of second problem, by M.A.M analysis, the research found
that the consumers’ attitude towards credit trading system of Yamaha motorcycle was
very good or the consumers felt satisfied.
ix
KATA PENGANTAR
Tak ada kata yang mampu mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih ini
terutama kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, rahmat dan
hidayahNya, sehingga penulis telah berhasil menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Maksud dari penulisan skripsi ini adalah memenuhi persyaratan guna
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, dorongan, bantuan, baik
moril maupun materiil. Oleh karena itu penulis secara tulus mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak Drs. Marianus Moktar Modesir, M.M. selaku pembimbing I yang telah
memberikan masukan, saran dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan
skripsi.
2. Bapak Drs. Rubiyatno, M.M. selaku pembimbing II yang telah memberikan
masukan, saran dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan skripsi.
3. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi prodi Manajemen Universitas Sanata Dharma
yang telah membantu kelancaran penulisan skripsi ini.
x
4. Bapak Didit selaku bagian personalia di Dealer Sumber Baru
Motor,Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan
penelitian.
5. Kedua orang tuaku yang selalu berdoa agar penulis dapat segera menyelesaikan
penulisan skripsi ini dan selalu memberikan semangat serta dorongan kepada
penulis.
6. Adikku Dian dan mbak ku Puji yang selalu mendorong agar penulis segera
menyelesaikan penulisan skripsi ini dan segera kembali berkumpul dengan
mereka.
7. Mbah Putri, Budhe, Om, Tante, Mas dan Mbak seluruh keluarga yang di Batam
yang selalu menayakan kepada penulis menyelesaikan kuliah dan selalu
mendoakan agar penulis cepat selesai.
8. Kepada sahabat-sahabatku “Gank Noto” : windy (nok’e), Adit (ndut), Candra
(Awenk), Pran (oom), Endru (ipunk), Kocek (pache), Joe (Panthex), Putra
(alloy), Yefta (frater) atas masukan dan bantuan yang kalian berikan serta
kebersamaan yang kalian berikan selama ini di saat suka dan duka.
9. Teman-teman dikampus Ade, Bowo, Mas Wiwid, Deta, Ria (bayix), Risma,
Selly, Leni, Rully (adek), Valent, Baskoro, Mas Restu, Mas Harry, Mas Dani,
Mas Verry, dan teman-teman yang lain yang penulis tidak dapat sebutkan yang
berjuang bersama penulis.
xi
10. Teman kozt GK 3D yang telah membantu dengan masukan dan semangat Ida,
Kak Tiur, Mbak Bekbek, Mbak Wita, Mbak Indah, Redi, Reta, Taju, Nancy,
Tanti.
11. Seluruh saudara, sahabat, teman dan siapa saja yang belum disebut, tapi yang
mengenal penulis saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk
menyempurnakan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaaat dan menjadi bahan
masukan bagi rekan-rekan yang sedang menyusun skripsi.
.
Yogyakarta, 30 Juni 2010
Penulis
Yunita
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .....................................iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................. v
HALAMAN PUBLIKASI .........................................................................vi
HALAMAN ABSTRAK ......................................................................... vii
HALAMAN ABSTRACT ....................................................................... viii
HALAMAN KATA PENGANTAR...........................................................ix
HALAMAN DAFTAR ISI ...................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 4
C. Batasan Masalah ..................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian .................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian .................................................................. 5
F. Sistematika Penulisan ............................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 7
A. Pengertian Pemasaran ............................................................. 7
xiii
B. Manajemen Pemasaran ........................................................... 7
C. Perencanaan Pemasaran .......................................................... 9
D. Marketing Mix ........................................................................ 9
E. Perilaku Konsumen ................................................................ 10
F. Sikap ..................................................................................... 11
G. Komponen Sikap ................................................................... 11
H. Karakteristik Sikap ................................................................ 12
I. Fungsi sikap........................................................................... 14
J. Kredit ................................................................................... 15
K. Jenis-jenis Kredit ................................................................... 15
L. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit ........................................... 17
M. Unsur-unsur Kredit ................................................................ 18
N. Fungsi Kredit ......................................................................... 19
O. Kerangka konseptual.............................................................. 21
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 22
A. Jenis Penelitian ....................................................................... 22
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 22
C. Subyek dan Obyek Penelitian ................................................. 22
D. Populasi dan sampel .............................................................. 23
E. Teknik Pengukuran Data......................................................... 24
F. Variabel Penelitian ................................................................. 24
xiv
G. Sumber Data ........................................................................... 28
H. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 28
I. Pengujian Instrumen Penelitian ............................................... 29
J. Teknik Analisis Data .............................................................. 31
BAB IV GAMBARAN PERUSAHAAN ................................................. 34
A. Sejarah CV. Sumber Baru Motor ............................................ 34
B. Visi dan Misi .......................................................................... 35
C. Struktur Organisasi ................................................................. 36
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................. 38
A. Deskripsi Penelitian ................................................................ 38
B. Analisis Data .......................................................................... 39
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETEBATASAN .................... 73
A. Kesimpulan ............................................................................ 73
B. Saran ...................................................................................... 75
C. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
telah membawa banyak kemajuan di bidang ekonomi. Dengan meningkatnya
perekonomian di Indonesia saat ini, mengakibatkan pemenuhan akan
kebutuhan di Indonesia juga semakin berkembang. Dalam dunia bisnis
sekarang ini terlihat semakin meningkatnya persaingan antara perusahaan yang
satu dengan perusahaan yang lainnya, baik perusahaan swasta maupun
perusahaan milik negara. Dengan persaingan yang semakin ketat seperti saat
ini setiap perusahaan berusaha untuk menjadi pemimpin pasar.
Yamaha adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang sektor
produksi otomotif yang salah satunya memproduksi kendaraan roda dua.
Yamaha juga tidak terlepas akan persaingan yang semakin tajam khususnya
dalam industri otomotif karena banyaknya perusahaan-perusahaan yang
menghasilkan produk yang sejenis. Oleh karena itu dalam melaksanakan
aktifitas penjualannya perusahaan harus dapat merancang strategi pemasaran
yang diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam meningkatkan
pembelian konsumen terhadap produk tersebut. Desain produk yang di
tawarkan oleh perusahaan-perusahaan pesaing Yamaha tidak kalah hebatnya,
seperti Honda sudah mempunyai merek yang bagus di benak konsumen dan
terkenal dengan iritnya, Suzuki terkenal dengan kecepatan motor bebek
1
2
sekelasnya, Kawasaki yang mempunyai keunggulan dari desain motornya,
Yamaha juga yang dirancang dengan desain yang trendi berbahan bakar irit,
serta kelebihan pada kecepatan, akselerasi dan banyak pilihan bagi konsumen
pria dan wanita.
Dengan demikian setiap perusahaan akan menggunakan tujuan jangka
pendek dan tujuan jangka panjang. Untuk menghadapi persaingan sebelum
mencapai tujuan jangka panjang terlebih dulu perusahaan menekankan pada
usaha pemuasan kebutuhan konsumen. Tujuan jangka pendek sendiri adalah
mencapai target yang tinggi. Faktor-faktor yang mendukung tercapainya target
penjualan tersebut meliputi peningkatan kualitas produk yang ditawarkan,
perbaikan kinerja perusahaan dengan mengembangkan dan meningkatkan
kualitas SDM, penetapan strategi harga yang mendukung terjadinya
peningkatan, pembaharuan pasar sasaran dan penerapan kebijakan kredit.
Sekarang ini banyak perusahaan yang memilih kebijakan kredit yaitu
suatu kebijakan yang di gunakan untuk menaikkan volume penjualan. Karena
dengan sistem kredit harganya akan lebih tinggi dibanding dengan harga tunai.
Sedangkan konsuman bisa mendapatkan motor dengan uang yang belum cukup
untuk membeli motor dan perusahaan akan mendapatkan keuntungan harga
yang lebih tinggi. Pada zaman sekarang ini kebanyakan konsumen membeli
motor dengan sistem kredit karena kebutuhan akan motor semakin meningkat
dengan uang yang masih kurang saja kebutuhan itu akan bisa terpenuhi.
Sekarang ini banyak para anak-anak muda yang bekerja dengan penghasilan
yang masih rendah tetapi mereka mempunyai keinginan untuk membeli motor
3
dan dengan keadan seperti itu mereka memilih membeli motor dengan sistem
kredit karena dengan demikian mereka dapat membayar kekurangan motornya
itu dengan sistem kredit yaitu membayar setiap bulannya berapa tergantung
besar uang muka yang diberikan konsumen kepada perusahaan. Dengan cara
seperti itu keinginan mereka untuk memiliki motor dapat tercapai dengan
penghasilan mereka yang masih rendah. Cara itu yang dilakukan perusahaan
untuk memenuhi kebutuhan akan konsumen agar konsumen dapat tercapai
keinginannya untuk memiliki motor baru dengan uang yang masih kurang.
Meskipun demikian konsumen yang membeli motor secara kredit tetap
memiliki kewajiban untuk membayar angsuran tepat waktu, jika angsuran tidak
dibayar dalam jangka waktu tertentu, motor akan ditarik kembali oleh
perusahaan pembiayaan. Dengan adanya sistem penjualan kredit akan saling
menguntungkan antara konsumen dengan perusahaan. Karena konsumen diberi
kemudahan dalam membeli motor dengan cara kredit sedangkan perusahaan
mempunyai untung yang lebih banyak dengan cara kredit dibandingkan dengan
cara pembelian secara tunai. Oleh karena itu sekarang ini kebanyakan
perusahaan menjual motor dengan sistem kredit.
Dari latar belakang di atas, peneliti ingin mengetahuai lebih lanjut sikap
konsumen dengan adanya sistem kredit dan sistem kredit sendiri itu seperti apa.
Maka peneliti akan melakukan penelitian mengenai “Analisis Sikap
Konsuman terhadap sistem penjualan kredit motor merk Yamaha”. Studi
kasus pada dealer Sumber Baru Motor, Yogyakarta.
4
B. Rumusan masalah
Dalam pencapaian sasaran dan tujuan setiap perusahan pasti sangat
dipengaruhi oleh konsumen dengan sikap konsumen agar perusahaan tersebut
dapat tercapai sasaran dan tujuan perusahaan tersebut. Oleh karena itu rumusan
masalah dari penelitian ini adalah :
1. Bagaimana karakteristik konsumen?
2. Bagaimana sikap konsumen terhadap sistem penjualan kredit?
C. Batasan masalah
Agar penelitian ini terarah dan dan jelas, maka penulis perlu membatasi
masalah yaitu :
1. Responden yang diteliti umurnya di atas 17 tahun sampai usia 60 tahun dan
berjumlah 100 responden.
2. Penelitian dibatasi pada sikap konsumen terhadap sistem penjualan kredit
pada motor merek Yamaha dealer Sumber Baru Motor, Yogyakarta.
D. Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui karakteristik konsumen pembeli motor merek Yamaha
secara kredit di Dealer Sumber Baru Motor, Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap sistem penjualan kredit motor
merek Yamaha di Dealer Sumber Baru Motor, Yogyakarta
5
E. Manfaat penelitian
1. Bagi perusahaan
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijaksanaan
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan persaingan dalam
sistem penjualan kredit.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini kiranya dapat digunakan untuk menambah khasanah
kepustakaan serta dijadikan bahan pertimbangan dan perbandingan bagi
penelitian selanjutnya.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi peneliti dengan
membandingkan teori-teori yang diperoleh dengan penerapan secara
langsung dalam praktek manajemen yang nyata dalam perekonomian pada
umumnya.
SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
Berisi Latar Belakang Masalah, Perumusan masalah, Batasan Penelitian,
Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian yang
menjadi dasar dalam penulisan skripsi ini.
6
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi teori-teori dalam ilmu manajemen yang berhubungan dengan judul
skripsi atau hal lain yang menyangkut dasar teori dalam penulisan skripsi
ini, khususnya dalam bidang perilaku konsumen
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan dan membahas tentang jenis penelitian, waktu
penelitian dan tempat penelitian, subyek dan obyek penelitian, variabel
penelitian dan alat pengukuran, jenis dan sumber data, teknik
pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel dan
teknik analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM
Bab ini memberikan gambaran serta informasi tentang perusahaan dan
tempat dimana penelitian akan dilaksanakan.
BAB V ANALISIS DATA
Bab ini menguraikan tentang hasil pengolahan data, analisis data,
pembahasan dan jawaban dari masalah yang diajukan.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan yang diambil dari penelitian
dan saran-saran untuk pihak perusahaan disertai pernyataan penulis akan
keterbatasan yang dilakukannya.
33
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran
Siswanto Sutojo (1983:1) mendefinisikan pemasaran sebagai usaha
menjuruskan dana dan daya milik perusahaan ke arah pemberian kerpuasan
kepada para pembeli, dengan maksud agar perusahaan dapat menjual hasil
produksi, memperoleh laba dan mencapai tujuan lainnya.
Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan
keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar yang
bernilai satu sama lain (A.B Susanto 1999:11)
B. Manajemen Pemasaran
Menurut Philip kotler, manajemen pemasaran didefinisikan sebagai
analisis, perencanaan, dan pengendalian program-program yang dibentuk untuk
menghasilkan pertukaran yang diinginkan, dan dengan sasaran pelanggan,
bertujuan memperoleh keuntungan pribadi atau keuntungan bersama dengan
mengandalkan penyesuaian dan koordinasi produk, harga, promosi, serta
tempat untuk mencapai tanggapan yang efektif (Parkinson, MK Rustomji,
Viera, 1998:8)
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari
perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang-barang, jasa
7
8
dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang
memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi.
Manajemen pemasaran dapat terjadi dalam organiasai dengan semua
pasarnya, misalnya dalam sebuah perusahaan motor, direktur personalia
mengurus pasar pekerja, direktur pembelian mengurus pasar bahan mentah dan
direktur keuangan mengurus pasar uang. Masing-masing harus menentukan
sasaran dan membuat strategi untuk mencapai hasil yang memuaskan dalam
pasar-pasar tersebut. Biasanya manajemen pemasaran dihubungkan dengan
tugas dan orang-orang yang bergerak dalam pasar pelanggan.
Gambaran umum manajer pemasaran adalah seseorang yang tugas
utamanya merangsang permintaan terhadap produk perusahaan. Manajemen
pemasaran bertugas mempengaruhi tingkat, waktu dan komposisi permintaan
untuk membantu perusahaan mencapai sasarannya. Manajemen pemasaran
intinya adalah manajemen permintaan. Perusahaan tentunya punya tingkat
transaksi yang di inginkan di pasar yang dituju. Dari waktu ke waktu,
permintaan yang ada dapat lebih rendah, sama atau lebih tinggi dari yang
diinginkan. Mungkin terjadi tak ada permintaan, permintaan lemah, permintaan
cukup, permintaan berlebih, dan seterusnya sehingga tugas manjemen
pemasaran adalah menghadapi keadaan yang berbeda-beda seperti ini.
9
C. Perencanaan Pemasaran
Pada perencanaan pemasaran, ada tahap-tahap yang dilewati sehingga
hasil produk dapat terjual, perusahaan memperoleh laba dan dapa mencapai
tujuan-tujuan yang lain (Sutojo, 1983:7) tahap-tahap tersebut adalah :
a. Menetapkan kelompok pembeli yang dijangkau (pembeli sasaran) harus ada
gambaran yang jelas, kelompok pembeli yang mana dalam masa rencana
pemasaran yang disusun akan dijadikan sasaran pemasaran hasil produksi.
b. Perkiraan jumlah penjualan
Disusun untuk jangka pendek dan jangka panjang, dan sebagai salah satu
alat untuk melakukan pengendalian seberapa jauh perusahaan telah dapat
mencapai prestasi kerja yang selayaknya dicapai.
c. Kombinasi kebijakan pemasaran
Mengkombinasikan kebijakan produk, kebijakan harga, kebijakan distribusi,
dan kebijakan promosi sehingga baik pembeli dengan daya beli tinggi
maupun rendah yang dilayani.
D. Marketing Mix
Marketing mix, dapat diartikan sebagai perangkat variabel-variabel
pemasaran terkontrol yang di gabungkan perusahaan untuk menghasilkan
tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran (Kotler, 1984:58).
Marketing mix terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan
untuk mempengaruhi permintaan akan produknya. Kemungkinan-kemungkinan
10
yang banyak tersebut, dikelompokkan dengan empat variable yang dikenal
dengan “4P” yaitu :
a. Produk (Product)
Merupakan kombinasi antara barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan
pada sasaran.
b. Harga (Price)
Merupakan jumlah uang yang harus konsumen bayarkan untuk
mendapatkan produk tersebut.
c. Tempat (Place)
Menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
menjadikan produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen.
d. Promosi (Promotion)
Merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
mengkomunikasikan manfaat dari preoduknya, dan untuk meyakinkan
konsuman sasaran pembelinya.
E. Perilaku konsumen
Perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan yang langsung terlibat
dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa,
termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini
(Engel, Blackwell, Miniard, 1994:3).
11
F. Sikap
Sikap didefinisikan sebagai menggambarkan evaluasi, perasaan dan
tendensi yang relatif konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide
(Kotler 2002:176).
Sikap biasanya memainkan peranan utama dalam pembentukan perilaku.
Dalam memutuskan merek apa yang akan dibeli atau toko mana yang akan
dijadikan langganan, konsuman secara khas memilih merek atau toko
dievaluasi secara paling menguntungkan. Sebagai akibatnya, peningkatan sikap
dapat menjadi sasaran pemasaran yang berguna (Engel, Blackwell, Miniard
1994:337).
G. Komponen Sikap
Sikap mempunyai tiga komponen, yaitu komponen kognitif atau
keyakinan, afektif atau perasaan, psikologi atau perilaku (Kinner, 1988 ; 305-
306) :
1. Komponen kognitif
Komponen kognitif adalah sikap yang didasarkanpada benda-benda yang
spesifik atau khusus terhadap suatu obyek secara keseluruhan. Komponen
kognitif berhubungan dengan kesadaran atau pengetahuan mengenai objek.
Contohnya adalah “Saya mempercayai sabun „Attack‟ dapat
menghancurkan noda-noda pada pakaian”.
12
2. Komponen Afektif
Komponen afektif adalah sikap yang didasarkan pada perasaan emosi
tentang benda-benda spesifik atau khusus terhadap objek secara
keseluruhan. Komponen afektif berhubungan dengan kesukaan dan pilihan
responden terhadap suatu objek atas fenomena. Contohnya adalah “ iklan A
jelek “.
3. Komponen psikologi
Komponen psikologi adalah sikap yang didasarkan pada tingkah laku
tertentu berhubungan dengan benda-benda spesifik atau khusus terhadap
suatu objek secara keseluruhan komponen psikologi ini mengacu pada
perilaku pembeli yang berupa niat membeli, contohnya adalah “ Saya
berniat membeli X “.
Ketiga komponen tersebut konsisten satu sama lain, jika salah satu
komponen berubah, maka yang lain juga berubah. Masing-masing mempunyai
perwujudan tersendiri dan membentuk suatu sikap keseluruhan sebagai
tanggapan terhadap rangsangan yang diterima.
H. Karakteristik Sikap
Sikap mempunyai karakteristik yang penting, yaitu ( Saifuddin, 1998 ; 9
– 11)
a. Sikap mempunyai arah
Sikap akan menunjukkan apakah seseorang menyetujui atau tidak
menyetujui, mendukung atau tidak mendukung, memihak atau tidak
13
memihak terhadap suatu objek seseorang mempunyai sikap mendukung
terhadap suatu objek berarti mempunyai sikap yang terarah positif terhadap
sikap mendukung. Seseorang yang tidak mendukung sikap berarti
mempunyai sikap yang arahnya negatif terhadap objek yang bersangkutan.
b. Sikap mempunyai konsisten
Konsistensi sikap ditunjukkan oleh kesesuaian antara pernyataan sikap yang
dikemukakan oleh subjek dengan responnya terhadap objek sikap.
Konsistensi sikap juga ditunjukkan oleh tidak adanya kebimbangan dalam
bersikap seseorang dapat saja mempunyai sikap yang tidak konsisten
apabila ia menyatakan setuju pada sesuatu tetapi dapat sekaligus juga
menyatakan tidak setuju.
c. Sikap mempunyai spontanitas
Sikap dikatakan mempunyai spontanitas yang tinggi apabila sikap
dinyatakan tanpa perlu mengadakan pengungkapan atau desakan agar subjek
menyatakan sikapnya. Hal ini tampak dengan pernyataan saja atau dengan
pengamatan terhadap indikator sikap dimana subjek mempunyai
kesempatan untuk menyatakan sikapnya.
I. Fungsi Sikap
Henry Assael menjelaskan fungsi dari sikap sebagai berikut ( Assael,
1992 ; 200) :
a. Fungsi manfaat
14
Sikap-sikap membimbing konsumen dalam mencapai keuntungan yang di
inginkan. Contohnya adalah konsumen yang menyadari keselamatan dan
kesegaran penyembuhan penyakit adalah kriteria paling penting dalam
memilih penyembuhan sakitnya akan langsung menunjukkan merek
memenuhi keuntungan ini. Kebalikannya adalah peran manfaat sikap-sikap
akan menjauhkan konsumen dari merek yang tidak sama untuk memenuhi
kebutuhannya.
b. Fungsi penggambarannya
Sikap-sikap dapat menggambarkan image diri konsumen, khususnya untuk
produk yang berpengaruh tinggi. Image diri dari suatu individu membeli
mobil sport misalnya, mungkin adalah seorang pengemudi yang tangguh
dan handal atau orang yang mengutamakan pencapaian kualitas yang
teratas. Keagresifan memungkinkan wujud itu sendiri dalam membeli
sebuah mobil yang cocok dengan image atau citra diri.
c. Fungsi pertahanan ego
Sikap-sikap membatasi ego dari kecenderungan atau ancaman. Banyak
produk, seperti penyegar mulut dibeli unuk menghindari situasi cemas.
Sebagian besar individu menggunakan penyegar mulut untuk menghindari
nafas bau dari pada mengobatinya.
d. Fungsi pengetahuan
Sikap-sikap membantu konsumen mengatur informasi media yang mereka
munculkan sehari-hari konsumen memilih semua pesan-pesan dan
mengabaikan informasi yang tidak relevan. Fungsi pengetahuan untuk
15
mengurangi kertidak pastian dan kebingungan. Sebagai contoh kampanye
periklanan yang didasarkan pada informasi bahwa 7-up adalah minuman
yang bebas kafein.
A. Kredit
Kredit adalah pihak kesatu memberikan prestasi baik berupa barang,
uang, atau jasa kepada pihak lain, sedangkan kontraprestasi akan diterima
kemudian. Raymond P. Kent dalam bukunya karangan Money and Banking
mendefinisikan kredit adalah hak untuk menerima pembayaran atau kewajiban
untuk melakukan pembayaran pada waktu diminta, atau pada waktu yang akan
datang, karena penyerahan barang-barang sekarang (Suyatno, 1992 : 12-13).
B. Jenis-jenis Kredit
Jenis-jenis kredit yang diberikan oleh perbankan kepada masyarakat
dapat dilihat dari berbagai sudut, yaitu (Chakil, 1992 ; 25 - 29) :
1. Kredit dilihat dari sudut tujuannya
a. Kredit konsumtif
Kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya
proses konsumtif.
b. Kredit produktif
Kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya
proses produksi.
16
c. Kredit perdagangan
Kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membeli barang-barang untuk
dijual lagi.
2. Kredit dilihat dari sudut jangka waktunya
a. Kredit jangka pendek (Short Term Loan)
Kredit yang berjangka waktu maksimum 1 tahun.
b. Kredit jangka menengah (Medium Term Loan)
Kredit yang berjangka waktu antara 1 sampai 3 tahun.
c. Kredit jangka panjang (Long Term Loan)
Kredit yang bejangka waktu lebih dari 3 tahun.
3. Kredit dilihat dari sudut jaminannya
a. Kredit tanpa jaminan (Unsecured Loan)
Keyakinan bank atas kesanggupan debitur untuk melunasi kredit sesuai
dengan yang diperjanjikan.
b. Kredit dengan agunan (Secured Loan)
Jaminan material, surat berharga, garansi resiko yang disediakan oleh
debitur untuk menanggung pembayaran kembali suatu kredit apabila
debitur tidak dapat melunasi kredit sesuai dengan yang diperjanjikan.
4. Kredit dilihat dari sudut penggunaannya
a. Kredit Eksploitasi
Kredit berjangka waktu pendek yang diberikan oleh suatu bank kepada
perusahaan untuk membiayai kebutuhan modal kerja perusahaan
sehingga dapat berjalan dengan lancar.
17
b. Kredit Investasi
Kredit jangka menengah atau jangka panjang yang diberikan oleh suatu
bank kepada perusahaan untuk melakukan investasi atau penanaman
modal.
C. Prinsip-prinsip pemberian kredit
Secara umum, bank wajib memberikan kredit dengan menngunakan
prinsip pemberian kredit di dasarkan pada 5C analisis kredit yaitu (Gilarso,
1992 ; 269) :
a. Character (watak)
Watak, sifat, kebiasaan peminjam kredit sangat berpengaruh pada
pemberian kredit.
b. Capacity (kemampuan)
Kemampuan peminjam kredit adalah berhubungan dengan kemampuan
seorang peminjam kredit untuk mengembalikan pinjaman.
c. Capital (modal)
Denagn melihat banyaknya modal yang dimiliki peminjam kredit atau
melihat berapa banyak modal yang ditanamlkan peminjam kredit dalam
usahanya, kreditur dapat menilai modal peminjam kredit.
d. Condition of economic (kondisi ekonomi)
Keadaan pertekonomian di sekitar tempat tinggal calon peminjam kredit
juga harus diperhitungkan untuk kondisi ekonomi yang akan terjadi dimasa
datang.
18
e. Collateral (jaminan/agunan)
Jaminan di butuhkan untuk berjaga-jaga seandainya peminjam kredit tidak
dapa mengembalikan pinjamannya.
M. Unsur-unsur Kredit
Kredit yang diberikan oleh suatu lembaga kredit didasarkan atas
kepercayaan, sehingga dengan demikian pemberian kredit merupakan
pemberian kepercayaan. Dengan demikian unsur-unsur dalam kredit adalah
(Sukada, 1992 ; 14) :
a. Kepercayaan
Keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikan baik dalam
bentuk uang, barang, atau jasa akan benar-benar di terimanya kembali dalam
jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.
b. Waktu
Suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontra
prestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang.
c. Degree of risk
Suatu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka
waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontra prestasi
yang akan diterima di kemudian hari.
d. Prestasi
Objek kredit itu tidak hanya diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga dapat
dalam bentuk barang dan jasa.
19
N. Fungsi Kredit
Fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomian dan
perdagangan antara lain sebagai berikut (Ananda, 1992;16 - 17) :
1. Kredit pada hakekatnya dapat menigkatkan daya guna uang.
a. Para pemilik uang atau modal dapat secara langsung meminjamkan
uangnya kepada para pengusaha yang memerlukan, untuk meningkatkan
produksi atau untuk meningkatkan usahanya.
b. Para pemilik uang atau modal dapat menyimpan uangnya pada lembaga-
lembaga keuangan.
2. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
Kredit uang yang disalurkan melalaui rekening giro dapat menciptakan
pembayaran baru seperti cek, giro bilyet, dan wesel, sehingga apabila
pembayaran-pembayaran dilakukan dengan cek, giro bilyet, dan wesel maka
akan dapat meningkatkan peredaran uang giral.
3. Kredit dapat meningkatkan daya guna dan peredaran barang.
Dengan mendapatkan kredit, para pengusaha dapat memproses bahan baku
menjadi barang jadi, sehingga daya guna barang tersebut menjadi
meningkat.
4. Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi.
Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat, kebijakan diarahkan kepada
usaha-usaha antara lain :
a. Pengendalian inflasi,
b. Peningkatan ekspor, dan
20
c. Pemenuhan kebutuhan pokok rakyat.
5. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha.
Bantuan kredit yang diberikan oleh bank akan dapat mengatasi kekurangan
maupun para pengusaha di bidang permodalan tersebut, sehingga para
pengusaha akan dapat meningkatkan para usahanya.
6. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan
Dengan bantuan kredit dari bank, para pengusaha dapat memperluas
usahanya dan mendirikan proyek-proyek baru.
7. Kredit sebagai alat ukur meningkatkan hubungan internasional
Bank-bank besar di luar negeri yang mempunyai jaringan usaha, dapatmem
berikan bantuan dalam bentuk kredit, baik secara langsung maupun tidak
langsung pada perusahaan-perusahaan di dalam negeri.
O. Kerangka Konseptual
Untuk memudahkan memahami proposal ini, penulis mengemukakan
kerangka konseptual sebagai berikut :
Sikap
Kognitif Afektif Psikologi
Sistem penjualan kredit
1. Permohonan kredit
2. Penyidikan dan analisis
kredit.
3. Keputusan atas
permohonan kredit
4. Persetujuan kredit
5. Pencairan kredit.
6. Perlunasan kredit
7.
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Studi kasus yaitu
suatu penelitian yang terinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun
waktu tertentu termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya, dengan cukup
mendalam dan menyeluruh. (H. Umar, 1997 : 29)
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Dealer Sumber Baru Motor, Yogyakarta.
2. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Januari tahun 2010.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subjek penelitian adalah sejumlah orang atau responden yang diharapkan
akan memberikan sejumlah data atau informasi yang berkaitan dengan objek
penelitian kepada peneliti untuk diteliti (Iqbal Hasan, 2002). Subyek
penelitian ini adalah konsumen yang melakukan pembelian ke dealer
Sumber Baru Motor.
21
22
2. Obyek Penelitian
Objek penelitian adalah beberapa variabel bebas dan variabel terikat yang
akan diteliti, yaitu ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel
tersebut dalam penelitian berkaitan dengan subjek penelitian (Iqbal Hasan,
2002:82). Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah data
tentang sikap konsumen terhadap sistem penjualan kredit motor merek
Yamaha.
D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kuantitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh
penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 1997).
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah konsumen yang sudah
mengambil kredit sepeda motor merek Yamaha Sumber Baru Motor yang
tinggal di daerah Yogyakarta.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang memiliki
populasi, dimana pengambilan yang dilakukan harus mewakili populasi atau
representatif (Sugiyono, 1999;73). Agar sampel yang jumlahnya sesuai dengan
ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, maka penulis
mengunakan teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling (Soeratno
dan Lincoin, 1994:119 ) yaitu sampling yang pengambilan elemen-elemen
yang dimasukkan kedalam sampel dengan sengaja, dengan catatan bahwa
sampel tersebut respresentative atau mewakili polulasi.
23
E. Teknik Pengukuran Data.
Teknik pengukuran data yang digunakan adalah skala likert, karena
metode ini mudah dipahami. Metode skala likert ini menjelaskan responden
diminta menyatakan setuju atau tidak setuju atas berbagai pertanyaan yang
berhubungan dengan atribut obyek yang diteliti. Setiap jawaban diberi skor
berupa :
Sangat setuju (SS) = 4
Setuju (S) = 3
Tidak Setuju (TS) = 2
Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
F. Variabel Penelitian
Variabel dalam Penelitian ini adalah :
1. Variabel Bebas ( Independent Variabel)
Variabel bebas adalah variabel yang tidak tergantumg pada variabel lain.
Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah karakteristik konsuman yang
meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, pendapatan, pekerjaan, status,
kendaraan lain.
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Variabel yang terikat adalah variabel yang tergantung pada variabel lain.
Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah sistem penjualan kredit.
24
3. Definisi pengukuran variabel
1) Sikap
Sikap adalah penilaian dari konsumen terhadap atribut sistem
penjualan kredit motor merek Yamaha secara positif dan negatif.
2) Konsumen
Konsumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah konsumen
yang berminat mengambil kredit sepeda motor merek Yamaha.
3) Atribut
Atribut adalah komponen yang merupakan sifat dari produk dan
melekat pada produk yang diteliti.
a. Permohonan kredit adalah permohonan kredit dinyatakan
lengkap apabila pemohon telah mengisi Daftar Isian
Permohonan Kredit serta menyerahkan persyaratan-persyaratan
lainnya yang digunakan dalam pengajuan permohonan kredit.
b. Penyidikan dan Analisis Kredit
Yang dimaksud dengan penyidikan (investigasi) kredit
adalah pekerjaan yang meliputi:
a) Wawancara dengan pemohon kredit atau debitur.
b) Pengumpulan data yang berhubungan dengan permohonan
kredit yang diajukan nasabah, baik data intern bank maupun
data ekstern.
25
c) Pemeriksaan/penyidikan atas kebenaran dan kewajiban
mengenai hal-hal yang dikemukakan nasabah dan informasi
lainnya yang diperoleh.
d) Penyusunan laporan seperlunya mengenai hasil penyidikan
yang telah dilaksanakan.
Yang dimaksud dengan analisis kredit adalah
pekerjaan yang meliputi:
a) Mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan penguraian
dari segala aspek, baik keuangan maupun non
keuangan untuk mengetahui kemungkinan
dapat/tidak dapat dipertimbangkan suatu
permohonan kredit.
b) Menyusun laporan analisis yang diperlukan, yang
berisi penguraian dan kesimpulan serta penyajian
alternatif-alternatif sebagai bahan pertimbangan
untuk pengambilan keputusan pimpinan dari
permohonan kredit nasabah.
Setiap permohonan kredit harus diadakan
penyidikan dan analisis. Pekerjaan penyidikan dilakukan
oleh petugas yang berfungsi sebagai penyidik kredit,
sedangkan pekerjaan analisis dilakukan oleh kredit
analisis.
26
c. Keputusan atas permohonan kredit
Yang dimaksud dengan keputusan adalah setiap tindakan
pejabat yang berdasarkan wewenangnya berhak mengambil
keputusan berupa menolak, menyetujui dan atau mengusulkan
permohonan fasilitas kredit kepada pejabat yang lebih tinggi.
d. Penolakan permohonan kredit
Penolakan permohonan dapat terjadi:
a) Oleh bagian kredit atau cabang
Penolakan ini adalah untuk permohonan kredit yang nyata-
nyata dianggap oleh dealer secara teknis tidak memenuhi
persyaratan.
b) Oleh bagian kredit atau cabang setelah mendapat keputusan
penolakan Direksi.
e. Persetujuan permohonan kredit
Persetujuan permohonan kredit adalah keputusan dealer
untuk mengabulkan sebagian atau seluruh permohonan kredit
dari calon pembeli.
f. Pencairan Fasilitas Kredit
Pencairan fasilitas kredit adalah setiap transaksi dengan
menggunakan kredit yang telah disetujui oleh dealer.
g. Pelunasan Fasilitas Kredit
27
Pelunasan kredit adalah dipenuhinya semua kewajiban
utang nasabah terhadap dealer yang berakibat hapusnya ikatan
perjanjian kredit.
G. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau obyek
yang diteliti atau ada hubungannya dengan obyek yang diteliti.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang terlebih dahulu dikumpulkan dan
dilaporkan oleh perusahaan di luar dari peneliti sendiri walaupun yang
dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data yang asli.
H. Teknik pengumpulan data
1. Kuesioner
Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data dengan menggunakan
kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto ; 128)
2. Observasi
Observasi adalah suatu aktiva yang sempit, yakni memperhatikan sesuatu
dengan menggunakan mata. Di dalam pengertian psikologis, observasi atau
yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan
28
perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan dengan seluruh alat
indra (Arikunto, 2002 ; 133).
3. Wawancara
Menurut Sugiyono (1997) wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti
ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.
I. Pengujian instrumen peneitian
Teknik analisis data dapat dilakukan dengan melakukan pengujian
Validitas dan reabilitas.
1. Uji Validitas
Uji validitas yaitu alat pengukuran yang menunjukkan seberapa jauh
suatu alat ukur memiliki ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsi
ukuran dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment. Pengukuran
atau pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara nilai
dari tiap-tiap item pertanyaan dengan skor total. Perhitungan tersebut dapat
diketahui seberapa besar masing-masing sumbangan item pertanyaan
terhadap skor total.
Rumus koofisien korelasi Product Moment (Sugiono,2001:182).
29
))()()((
))((
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Dimana :
xyr : Koefisien korelasi antara X dan Y (product moment)
X : Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari responden
Y : Total butir dari jawaban responden
X : Jumlah skor butir (X)
Y : Jumlah skor butir (Y)
XY : Jumlah hasil kali antara X dan Y
N : Banyaknya sampel dan uji coba
Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka
ketentuannya adalah sebagai berikut :
a. Jika r hitung r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrumen
tersebut dikatakan valid.
b. Jika r hitung r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instruman
tersebut dikatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Dalam Arikunto (1996) reabilitas menunjukkan pada suatu pengertian
bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai
alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen
yang baik tidak akan bersifat tendensius tapi mengarahkan responden untuk
memilih jawaban-jawaban tertentu. Dikatakan reliabel apabila instrumen
yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama dalam
waktu berbeda akan memberikan hasil yang sama. Penelitian ini
menggunakan uji reliabilitas internal consistency reliability yaitu pengujian
30
konsisten jawaban responden terhadap seluruh item dalam alat ukur dengan
metode Cronbacch Coefisien Alpha. Suatu instrumen dikatakan reliabel
apabila memiliki Cronbach Alpha lebih besar dari 0.005 (Ghozali, 2000).
Uji reabilitas hanya dilakukan terhadap persyaratan yang telah di uji
validitasnya dan dinyatakan valid.
J. Teknik Analisis Data
1. Analisis Persentase
Analisis ini di gunakan untuk menjawab rumusan masalah mengenai
profil konsumen pembeli motor merek Yamaha secara kredit. Hal-hal yang
akan di analisis dalam profil konsumen ini adalah jenis kelamin, umur,
pekerjaan, penghasilan setiap bulan,mempunyai kendaraan apa saja.
2. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif ini digunakan untuk menjawab kuesioner bagian
kedua data yang diperoleh penelitian ini ditunjukkan untuk mengetahui
sikap konsumen. Analisis kuantitatif yang digunakan adalah Multiattribute
Attitude Model (MAM). MAM yaitu analisis yang digunakan untuk
mengukur sikap konsumen baik atau tidak baik secara keseluruhan terhadap
sistem kredit yang ada.
Dimana rumus MAM (Enggel.1994:353) adalah sebagai berikut
Ab : n
i
XiIiWi1:
Keterangan :
Ab : Sikap konsumen secara keseluruhan terhadap suatu obyek yang diteliti.
Wi : bobot rata-rata urutan kepentingan terhadap atribut i
Xi : Nilai belief rata-rata konsumen terhadap atribut i
31
Ii : Nilai ideal rata-rata konsumen terhadap atribut i
N : jumlah atribut yang diteliti
Adapun langkah-langkah analisis MAM adalah sebagi berikut :
a. Mengolah data dengan menentukan n dan diberi nilai i sampai n, dengan
urutan pertama diberi nilai yang paling tinngi dari urutan berikutnya
sebanyak n dan begitu seterusnya.
b. Menentukan Wi dengan rumus
Wi : 100sinsin
atributnilaijumlah
atributgmagmanilai
c. Menentukan nilai masing-masing sikap dengan angka 5 samapi 1
Jawaban :
SS : 5
S : 4
R : 3
TS : 2
STS : 1
d. Menghitung nilai rata-rata ideal dan nilai rata-rata belief
Ideal adalah suatu kondisi yang diharapkan konsumen terhadap produk.
Nilai ideal = Nilai X jumlah absolut responden ideal masing-masing
jawaban.
Nilai rata-rata ideal :idealrespondenjumlah
idealnilaiTotal
Belief adalah suatu kondisi yang dipercaya konsumen terhadap produk.
32
Nilai belief = Nilai X jumlah absolut responden belief masing-masing
jawaban
Nilai rata-rata belief : beliefrespondenJumlah
beliefnilaiTotal
e. Memasukkan data dalam tabel dan model dan perhitungan diatas,
kemudian di interprestasikan dalam skala likert (sugiyono, 1992;96)
dengan menggunakan rumus :
sehinggaxxsikap ,1001 hasilnya : (5-1)x100 = 400
Sehingga skala nilai sebagi berikut :
0 80 160 240 320 400
Sangat baik sangat tidak baik
Keterangan :
0 – 80 = SB
81 – 160 = B
161 – 240 = C
241 – 320 = TB
321 – 400 = STB
Hasil perhitungan sikap secara keseluruhan berarti skala semakin kekiri
atau mendekati 0 maka sikap konsumen secara keseluruhan sangat baik,
tetapi jika skala semakin ke kanan atau mendekati 400 maka sikap
konsumen secara keseluruhan sangat tidak baik
33
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat CV. Sumber Baru Motor
CV. Sumber baru Motor, pada awalnya berdirinya tahun 1971
merupakan sebuah Toko Emas yang kemudian beralih ke bidang otomotif.
Pada mulanya masih menjadi dealer motor umum (berbagai produk motor
dari merek yang berbeda) yang pada akhirnya difokuskan pada satu merek
yaitu YAMAHA dan menjadi Dealer Motor Pertama di Yogyakarta.
Seiring dengan perkembangan perusahaan dan besarnya permintaan
sepeda motor Yamaha, Sumber baru Motor juga menyediakan layanan
service dan penyediaan sparepart (suku cadang) guna mendukung pelayanan
After Sales, sebagai bentuk komitmen Perusahaan terhadap kepuasan
pelanggan sehingga bisa mewujudkan Sumber Baru Motor sebagai yang
PERTAMA, TERBESAR DAN DIPERCAYA LEBIH DARI 30 TAHUN
dalam menjual motor-motor Yamaha.
Hingga saat ini guna mendukung program tersebut, Sumber Baru
Motor sudah memiliki 30 Dealer cabang di wilayah D.I. Yogyakarta dan
kedu dan tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah seiring
meningkatnya animo masyarakat terhadap Motor Yamaha.
33
34
B. Visi dan Misi, Slogan, dan Bidang Usaha Perusahaan.
a. Visi dan Misi Sumber Baru Motor
Sebagai dealer yang punya komitmen terhadap Yamaha dan
Konsumen, Sumber Baru Motor memiliki Visi dan Misi sebagai berikut :
Visi
Menjadi Dealer yang terbaik dan terpercaya.
Misi
Memasarkan Motor Merek Yamaha sebaik dan sebanyak mungkin
dengan mengutamakan kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan.
Memberikan pelayanan After Sales sebaik-baiknya dengan membuka
outlet Service dan Sparepart di seluruh Cabang Sumber Baru Motor.
b. Slogan Sumber Baru Motor
PERTAMA, TERBESAR DAN DIPERCAYA LEBIH DARI 30
TAHUN.
c. Bidang Usaha Sumber Baru Motor
Sumber Baru Motor bergerak dalam bidang otomotif yang
melayani penjualan sepeda motor dengan merek Yamaha. Selain itu
SBM juga memberikan pelayanan servis, penjualan sperpart dan
penjualan aksessoris.
35
C. Struktur Organisasi
Bagan struktur organisasi Sumber Baru Motor 1
Jl. P Mangkubumi 27 Yogyakarata
0wner/
advisor
1
1
Internal
Auditor
2
Marketing
Director
3
Finance
Director
4
Markerting
Manager
5
Service
Manager
6
Promotions
Marketing
Mage 7
CCS &
Marketing
DEV 8
Stock
Control
9
Accounting
10
Personalia
11
Admn &
Data
12
Finance
Auditor
13
DIV Asset
&
Network
14
36
Keterangan :
1. Mr. S & Mr. JW
3. Yudi H
4. Bu Devi W
5. Anto & Philip
6. Pak Anton
7. Arif MI
8. Sri Hartono
9. Joko
10. Cucuk
11. Didit
12. Vera
13. Gianto
14. Didit
37
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian dilakukan untuk menganalisis atau mengetahui sikap
konsuman terhadap sistem penjualan kredit motor merek Yamaha studi
kasus pada dealer Sumber Baru Motor Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian
ini dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan atau kuesioner
kepada responden sebanayak 100 orang sebagai sampel. Cara pengambilan
sampel dengan menggunakan metode purposive sampling.
Kuesioner yang diberikan kepada responden dalam penelitian ini ada dua
bagian, yaitu :
Bagian I, berisi peertanyaan-pertanyaan mengenai karakteristik responden.
Bagian II, berisi tentang sikap responden keseluruhan terhadap sistem
penjualan kredit motor merek Yamaha.
Penyebaran kuesioner 100 ini dengan dibantu oleh beberapa rekan
dengan cara dilakukan secara langsung kepada responden yang pernah
membeli motor merek Yamaha secara kredit. Dan pengisiannya ditunggu
langsung pada saat yang bersamaan, sehingga semua kuesioner yang
dibagikan dapat dikumpulkan kembali dan ini menjadi masukan yang
penting untuk pengolahan data.
37
38
B. Analisis Data
1. Analisi Persentase
Analisis persentase digunakan untuk menjawab kuesioner bagian I
mengenai karakteristik responden, meliputi : jenis kelamin, usia,
pekerjaan, penghasilan setiap bulan, kendaraan yang dimiliki.
a. Jenis kelamin responden
Tabel V.1
Persentase responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin Frekuensi Persentase
a. Laki-laki 63 63%
b. Perempuan 37 37%
Jumlah 100 100%
Dari table diatas menunjukkan bahwa dari 100 orang
responden didapat
63 atau 63% laki-laki, dan 37 atau 37% perempuan. Jadi
sebagian besar dari responden yang membeli motor dengan
sistem kredit adalah laki-laki.
b. Usia responden
Usia responden dikelompokkan menjadi 4 kelas dengan
panjang kelas interval 11.
39
Tabel V.2
Persentase responden berdasarkan usia
Usia (tahun) Frekuensi Persentase
a. 20 – 30 82 87%
b. 31 – 40 7 7%
c. 41 – 50 8 8%
d. 51 – 60 3 3%
Jumlah 100 100%
Dari table di atas bahwa dari 100 responden yang paling
banyak usianya antara 20 – 30 tahun yaitu sebanyak 82 orang
atau 82%. Sedangkan yang paling sedikit adalah berusia 51 –
60 tahun yaitu sebanyak 3 orang atau 3%.
c. Pekerjaan responden
Tabel V.3
Persentase responden berdasarkan pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Persentase
a. Pegawai 16 16%
b. Wiraswasta 21 21%
c. Petani 2 2%
d. Pedagang 3 3%
e. Lain-lain 58 58%
Jumlah 100 100%
40
Dari table di atas menunjukkan bahwa dari 100 responden,
pekerjaan lain-lain memiliki frekuensi tertinggi yaitu
sebanyak 58 orang atau 58%, sedangkan yang mempunyai
frekuensi terendah yaitu pekerjaan petani yaitu sebanyak 2
orang atau 2%, sedangkan yang terendah kedua yaitu
pedagang sebanyak 3 orang atau 3%.
d. Penghasilan per bulan responden
Penghasilan per bulan responden dikelompokkan menjadi 4
kelas dari panjang kelas interval 500.000
Tabel V.4
Persentase responden berdasarkan penghasilan per bulan
Penghasilan/bln (Rp) Frekuensi Persentase
a. 1.000.000 – 1.500.000 45 45%
b. 1.500.001 – 2.000.000 27 27%
c. 2.000.001 – 2.500.000 18 18%
d. 2.500.001 – 3.000.000 10 10%
Jumlah 100 100%
Dari table di atas menunjukkan bahwa dari 100 orang
responden, yang mempunyai pendapatan antara Rp.1.000.000
– Rp.1.500.000 mempunyai frekuensi yang paling tinggi
41
yaitu sebesar 45 orang atau 45%, sedangkan yang
mempunyai frekuensi terendah adalah yang mempunyai
pendapatan Rp.2.500.000 – Rp.3.000.000 yaitu sebesar 10
orang atau 10%.
e. Kendaraan yang dimiliki responden
Tabel V.5
Persentase responden berdasarkan kendaraan yang dimiliki
Kendaraan Frekuensi Persentase
a. Motor 92 92%
b. Motor + Mobil 8 8%
Jumlah 100 100%
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari 100 orang
responden, kebanyakan hanya mempunyai kendaraan motor
saja yaitu sebanyak 92 orang atau 92%, sedangkan yang
mempunyai motor dan mobil hanya 8 orang atau 8%.
2. Analisis Multiattribute Attitude Model (MAM)
Analisis MAM merupakan alat analisis yang digunakan untuk mengukur
sikap konsumen baik atau tidak baik secara keseluruhan terhadap atribut jasa
yang ada.
Ab : n
i
XiIiWi1:
42
Keterangan :
Ab : Sikap konsumen secara keseluruhan terhadap suatu obyek yang
diteliti.
Wi : bobot rata-rata urutan kepentingan terhadap atribut i
Xi : Nilai belief rata-rata konsumen terhadap atribut i
Ii : Nilai ideal rata-rata konsumen terhadap atribut i
N : jumlah atribut yang diteliti
a. Bobot rata-rata
Di dalam penelitian ini terdapat empat urutan tingkat kepentingan,
jadi jumlah nilai atribut = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 = 21
Tabel V.6
Perhitungan bobot rata-rata (Wi) dan urutan tingkat kepentingan
Urutan Tingkat
Kepentingan
Nilai Perhitungan Bobot
1 6 6/21 X 100 28,57
2 5 5/21 X 100 23,81
3 4 4/21 X 100 19,05
4 3 3/21 X 100 14,28
5 2 2/21 X 100 9,54
6 1 1/21 X 100 4,76
b. Nilai ideal rata-rata dan nilai belief rata-rata
1) Permohonan kredit
43
a. Permohonan kredit butir 1
Tabel V.7
Tabel Atribut Permohonan Kredit Butir 1
Permohonan
Butir 1
Skor Ideal Belief
Absolut Total skor Absolut Total skor
SKB/SKD 1 8 8 2 4
KB/KD 2 22 44 12 24
B/D 3 46 138 59 177
SB/SD 4 24 96 27 108
Jumlah 100 286 100 313
Nilai ideal rata-rata permohonan butir 1 = 100
286
= 2,86
Nilai belief rata-rata permohonan butir 1 = 100
313
= 3,13
44
b. Permohonan kredit butir 2
Tabel V.8
Tabel Atribut Permohonan Kredit Butir 2
Permohonan
Butir 1
Skor Ideal Belief
Absolut Total skor Absolut Total skor
SKB/SKD 1 8 8 0 0
KB/KD 2 21 42 17 34
B/D 3 42 126 56 168
SB/SD 4 29 116 27 108
Jumlah 100 292 100 310
Nilai ideal rata-rata permohonan butir 1 = 100
292
= 2,92
Nilai belief rata-rata permohonan butir 1 = 100
310
= 3,1
45
c. Permohonan kredit butir 3
Tabel V.9
Tabel Atribut Permohonan Kredit Butir 3
Permohonan
Butir 1
Skor Ideal Belief
Absolut Total skor Absolut Total skor
SKB/SKD 1 6 6 2 2
KB/KD 2 6 12 12 24
B/D 3 43 129 59 177
SB/SD 4 46 184 27 108
Jumlah 100 331 100 311
Nilai ideal rata-rata permohonan butir 1 = 100
331
= 3,31
Nilai belief rata-rata permohonan butir 1 = 100
311
= 3,11
Total nilai ideal rata-rata permohonan = 3
31,392,286,2
= 3,03
Total nilai belief rata-rata permohonan = 3
11,31,313,3
= 3,113
Selisih total ideal belief rata-rata permohonan = 3,03 – 3,113
= -0,0083
46
2) Penyelidikan dan analisis
a) Peyelidikan dan analisis butir 1
Tabel V.10
Tabel Atribut Penyelidikan dan Analisis Kredit Butir 1
Permohonan
Butir 1
Skor Ideal Belief
Absolut Total skor Absolut Total skor
SKB/SKD 1 11 11 5 5
KB/KD 2 34 68 26 52
B/D 3 38 114 56 168
SB/SD 4 17 68 13 52
Jumlah 100 261 100 277
Nilai ideal rata-rata penyelidikan dan analisis butir 1 = 100
261
= 2,61
Nilai belief rata-rata penyelidikan dan analisis butir 1 = 100
277
= 2,77
47
b) Penyelidikan dan analisis butir 2
Tabel V.11
Tabel Atribut Penyelidikan dan Analisis Kredit Butir 2
Permohonan
Butir 1
Skor Ideal Belief
Absolut Total skor Absolut Total skor
SKB/SKD 1 11 11 5 5
KB/KD 2 25 50 20 40
B/D 3 43 129 57 171
SB/SD 4 22 88 18 72
Jumlah 100 278 100 288
Nilai ideal rata-rata penyelidikan dan analisis butir 2 = 100
278
= 2,78
Nilai belief rata-rata penyelidikan dan analisis butir 2 = 100
288
= 2.88
48
c) Penyelidikan dan analisis butir 3
Tabel V.12
Tabel Atribut Penyelidikan dan Analisis Kredit Butir 3
Permohonan
Butir 1
Skor Ideal Belief
Absolut Total skor Absolut Total skor
SKB/SKD 1 14 14 9 9
KB/KD 2 28 56 27 54
B/D 3 42 126 52 156
SB/SD 4 16 64 12 48
Jumlah 100 260 100 267
Nilai ideal rata-rata penyelidikan dan analisis butir 3 = 100
260
= 2,6
Nilai belief rata-rata penyelidikan dan analisis butir 3 = 100
267
= 2,67
Total nilai ideal rata-rata penyelidikan dan analisis =3
6.278,261,2
= 3
99,7
= 2,663
Total nilai belief rata-rata penyelidikan dan analisis = 3
67,288,277,2
49
= 3
32,8
= 2,773
Selisih total ideal belief rata-rata penyelidikan dan analisis = 2,663 – 2,773
= -0,11
3) Keputusan atas permohonan
a) Keputusan atas permohonan butir 1
Tabel V.13
Tabel Atribut Keputusan dan Permohonan Kredit Butir 1
Permohonan
Butir 1
Skor Ideal Belief
Absolut Total skor Absolut Total skor
SKB/SKD 1 5 5 5 5
KB/KD 2 19 38 21 42
B/D 3 55 165 55 165
SB/SD 4 21 84 19 76
Jumlah 100 292 100 288
Nilai ideal rata-rata keputusan dan permohonan butir 1 = 100
292
= 2,92
Nilai belief rata-rata keputusan dan permohonan butir 1 = 100
288
= 2,88
50
b) Keputusan atas permohonan butir 2
Tabel V.14
Tabel Atribut Keputusan dan Permohonan Kredit Butir 2
Permohonan
Butir 1
Skor Ideal Belief
Absolut Total skor Absolut Total skor
SKB/SKD 1 7 7 6 6
KB/KD 2 28 56 23 46
B/D 3 51 153 48 144
SB/SD 4 14 56 23 92
Jumlah 100 272 100 288
Nilai ideal rata-rata keputusan dan permohonan butir 2 = 100
272
= 2,72
Nilai belief rata-rata keputusan dan permohonan butir 2 = 100
288
= 2,88
51
c) Keputusan atas permohonan butir 3
Tabel V.15
Tabel Atribut Keputusan dan Permohonan Kredit Butir 3
Permohonan
Butir 1
Skor Ideal Belief
Absolut Total skor Absolut Total skor
SKB/SKD 1 3 3 81 81
KB/KD 2 12 24 23 46
B/D 3 41 123 44 132
SB/SD 4 44 176 22 88
Jumlah 100 326 100 347
Nilai ideal rata-rata keputusan dan permohonan butir 3 = 100
326
= 3,26
Nilai belief rata-rata keputusan dan permohonan butir 3 = 100
347
= 3,47
Total nilai ideal rata-rata keputusan dan permohonan = 3
26,372,292,2
= 3
9,8
= 2,97
Total nilai belief rata-rata keputusan dan permohonan = 3
47,388,288,2
52
= 3
23,9
= 3,077
Selisih total nilai ideal belief rata-rata keputusan dan permohonan
= 2,97 – 3,077
= -0,15
4) Persetujuan permohonan
a) Persetujuan permohonan butir 1
Tabel V.16
Tabel Atribut Persetujuan Permohonan Kredit Butir 1
Permohonan
Butir 1
Skor Ideal Belief
Absolut Total skor Absolut Total skor
SKB/SKD 1 23 23 9 9
KB/KD 2 30 60 17 34
B/D 3 31 93 51 153
SB/SD 4 16 64 23 92
Jumlah 100 240 100 288
Nilai ideal rata-rata persetujuan permohonan butir 1 = 100
240
= 2,4
Nilai belief rata-rata persetujuan permohonan butir 2 = 100
288
= 2,88
53
b) Persetujuan permohonan butir 2
Tabel V.17
Tabel Atribut Persetujuan Permohonan Kredit Butir 2
Permohonan
Butir 1
Skor Ideal Belief
Absolut Total skor Absolut Total skor
SKB/SKD 1 5 5 4 4
KB/KD 2 14 28 14 28
B/D 3 49 147 54 162
SB/SD 4 32 128 28 112
Jumlah 100 308 100 306
Nilai ideal rata-rata persetujuan permohonan butir 2 = 100
308
= 3,08
Nilai belief rata-rata persetujuan permohonan butir 2 = 100
306
= 3,06
54
c) Persetujuan permohonan butir 3
Tabel V.18
Tabel Atribut Persetujuan Permohonan Kredit Butir 3
Permohonan
Butir 1
Skor Ideal Belief
Absolut Total skor Absolut Total skor
SKB/SKD 1 22 22 8 8
KB/KD 2 36 72 15 30
B/D 3 28 84 53 159
SB/SD 4 14 56 24 96
Jumlah 100 234 100 293
Nilai ideal rata-rata persetujuan permohonan butir 3 = 100
234
= 2,34
Nilai belief rata-rata persetujuan permohonan butir 3 = 100
293
= 2,93
55
d) Persetujuan permohonan butir 4
Tabel V.19
Tabel Atribut Persetujuan Permohonan Kredit Butir 4
Permohonan
Butir 1
Skor Ideal Belief
Absolut Total skor Absolut Total skor
SKB/SKD 1 17 17 6 6
KB/KD 2 37 74 15 30
B/D 3 33 99 48 144
SB/SD 4 13 52 31 124
Jumlah 100 242 100 304
Nilai ideal rata-rata persetujuan permohonan butir 4 = 100
242
= 2,42
Nilai belief rata-rata persetujuan permohonan butir 4 = 100
304
= 3,04
56
e) Persetujuan permohonan butir 5
Tabel V.20
Tabel Atribut Persetujuan Permohonan Kredit Butir 5
Permohonan
Butir 1
Skor Ideal Belief
Absolut Total skor Absolut Total skor
SKB/SKD 1 6 6 3 3
KB/KD 2 7 14 20 40
B/D 3 32 96 43 129
SB/SD 4 55 220 34 136
Jumlah 100 336 100 308
Nilai ideal rata-rata persetujuan permohonan butir 5 = 100
336
= 3,36
Nilai belief rata-rata persetujuan permohonan butir 5 = 100
308
= 3,08
Total nilai ideal rata-rata persetujuan permohonan =
5
36,342,234,208,34,2
= 5
6,13
= 2,72
57
Total nilai belief rata-rata persetujuan permohonan =
5
08,304,393,206,388,2
= 5
99,14
= 2,998
Selisih total nilai ideal belif rata-rata persetujuan permohonan = 2,72 – 2,998
= -0,278
5) Pencairan
a) Pencairan butir 1
Tabel V.21
Tabel Atribut Pencairan Kredit Butir 1
Permohonan
Butir 1
Skor Ideal Belief
Absolut Total skor Absolut Total skor
SKB/SKD 1 2 2 5 5
KB/KD 2 11 22 7 14
B/D 3 49 147 51 153
SB/SD 4 38 152 37 148
Jumlah 100 323 100 320
Nilai ideal rata-rata pencairan 1 = 100
323
= 2,23
58
Nilai belief rata-rata pencairan 1 = 100
320
= 3,20
b) Pencairan butir 2
Tabel V.22
Tabel Atribut Pencairan Kredit Butir 2
Permohonan
Butir 1
Skor Ideal Belief
Absolut Total skor Absolut Total skor
SKB/SKD 1 2 2 3 3
KB/KD 2 8 16 9 18
B/D 3 37 111 48 144
SB/SD 4 53 212 40 160
Jumlah 100 341 100 325
Nilai ideal rata-rata pencairan butir 2 = 100
341
= 3,41
Nilai belief rata-rata pencairan butir 2 = 100
325
= 3,25
59
c) Pencairan butir 3
Tabel V.23
Tabel Atribut Pencairan Kredit Butir 3
Permohonan
Butir 1
Skor Ideal Belief
Absolut Total skor Absolut Total skor
SKB/SKD 1 2 2 6 6
KB/KD 2 3 6 9 18
B/D 3 34 102 51 153
SB/SD 4 61 244 34 136
Jumlah 100 354 100 313
Nilai ideal rata-rata pencairan butir 3 = 100
354
= 3,54
Nilai belief rata-rata pencairan butir 3 = 100
313
= 3,13
Total nilai ideal rata-rata pencairan = 3
54,341,323,2
= 3
18,9
= 3,06
60
Total nilai belief rata-rata pencairan = 3
13,325,320,3
= 3
58,9
= 3,193
Selisih nilai total ideal belief rata-rata pencairan = 3,06 – 3,193
= -0,133
6) Perlunasan
a) Perlunasan butir 1
Tabel V.24
Tabel Atribut Perlunasan Kredit Butir 1
Permohonan
Butir 1
Skor Ideal Belief
Absolut Total skor Absolut Total skor
SKB/SKD 1 4 4 2 2
KB/KD 2 10 20 14 28
B/D 3 52 156 48 144
SB/SD 4 34 136 36 144
Jumlah 100 316 100 318
Nilai ideal rata-rata pelunasan butir 1 = 100
316
= 3,16
Nilai belief rata-rata pelunasan butir 1 = 100
318
= 3,18
61
b) Perlunasan butir 2
Tabel V.25
Tabel Atribut Perlunasan Kredit Butir 2
Permohonan
Butir 1
Skor Ideal Belief
Absolut Total skor Absolut Total skor
SKB/SKD 1 3 3 2 2
KB/KD 2 13 26 8 16
B/D 3 39 177 50 150
SB/SD 4 45 180 40 160
Jumlah 100 386 100 328
Nilai ideal rata-rata pelunasan butir 2 = 100
386
= 3,86
Nilai belief rata-rata pelunasan butir 2 = 100
328
= 3,28
62
c) Perlunasan butir 3
Tabel V.26
Tabel Atribut Perlunasan Kredit Butir 3
Permohonan
Butir 1
Skor Ideal Belief
Absolut Total skor Absolut Total skor
SKB/SKD 1 4 4 3 3
KB/KD 2 12 24 11 22
B/D 3 41 123 51 153
SB/SD 4 43 172 35 140
Jumlah 100 323 100 318
Nilai ideal rata-rata pelunasan butir 3 = 100
323
= 3,23
Nilai belief rata-rata pelunasan butir 3 = 100
318
= 3,18
Total nilai ideal rata-rata perlunasan = 3
23,386,316,3
= 3
25,10
= 3,417
Total nilai belief rata-rata perlunasan = 3
18,328,318,3
63
= 3
64,9
= 3,213
Selisih total ideal belief rata-rata perlunasan = 3,417 – 3,213
= 0,204
c. Selisih nilai ideal belief rata-rata
Hasil dari selisih nilai ideal belief rata-rata dan bobotnya dapat dilihat pada
table dibawah ini :
Tabel V.27
Tabel selisih nilai ideal belief rata-rata dan Bobotnya
Atribut Ideal Belief Selisih Urutan Bobot
( Ii ) ( Xi ) | Ii – Xi | ( Wi )
Permohonan 3,03 3,113 0,0083 1 28,57
Penyelidikan
dan analisis
2,663 2,773 0,11 2 23,81
Keputusan
atas
permohonan
2,97 3,007 0,157 4 14,28
Persetujuan
permohonan
2,72 2,998 0,278 6 4,76
Pencairan 3,06 3,193 0,133 3 19,05
Perlunasan 3,417 3,213 0,204 5 9,54
Dari table di atas dapat dilihat bahwa atribut permohonan mempunyai
selisih nilai ideal belief rata-rata yang paling kecil. Ini berarti bahwa atribut
permohonan tersebut merupakan atribut yang paling mendekati harapan
64
konsumen, kemudian di susul dengan penyelidikan dan analisis, pencairan,
keputusan atas permohonan, perlunasan dan yang terakhir adalah persetujuan
permohonan.
d. Menghitung sikap konsumen secara keseluruhan dengan menngunakan
rumus MAM,
Ab : n
i
XiIiWi1:
Dari hasil perhitungan ideal rata-rata dan belief rata-rata, maka dapat
digunakan untuk mengukur sikap konsumen secara keseluruhan.
Adapun hasilnya adalah sebagai berikut :
Ab = ( 9,54 x 0,0083) + ( 14,28 x 0,11) + ( 19,05 x 0,133 ) + ( 23,81 x
0,157 ) + ( 4,76 x 0,204 ) + ( 28,57 x 0,278 )
= 0,08 + 1,57 + 2,53 + 3,74 + 0,97 + 7,94
= 16,88
Jadi Ab sebesar 16,88 berarti sikap konsumen terletak pada skala sikap di
bawah ini
0 16,88 100 200 300
Keterangan :
Dari skala di atas terl;ihat bahwa hasil perhitungan dari sikap terletak di
sebelah kiri antara angka 0 samapai dengan 100. dengan demikian dapat di
simpulkan bahwa sikap konsumen terhadap sistem penjulan kredit sangat
baik.
65
e. Pembahasan
1. Analisis persentase
Berdasarkan hasil kuesioner bagian 1 diketahui bahwa dari 100 orang
responden mempunyai karakteristik sikap sebagai berikut :
a. Jenis kelamin
Penelitian menghasilkan 63 orang responden (63%) berjenis
kelamin laki-laki, sedangkan sisanya atau 37 (37%) adalah berjenis
kelamin perempuan.
b. Usia
Bila dilihat dari segi usia paling banyak adalah usia antara 20 – 30
tahun yaitu 82 orang (82%). Sedangkan yang paling sedikit adalah
usia antara 51 – 60 tahun yaitu 3 orang (3%).
c. Pekerjaan
Dari penelitian pekerjaan yang paling banyak adalah lain-lain
(pekerjaan yang tidak dicantumkan dalam kuesioner) yaitu 58 orang
responden (58%), kemudian disusul dengan wiraswasta 21 orang
(21%), pegawai ada 16 orang (16%), pedagang 3 orang (3%),
sedangkan pekerjaan yang paling sedikit dari responden adalah
petani yaitu sebesar 2 orang (2%).
d. Penghasilan per bulan
Dari penelitian pendapatan paling banyak perbulan adalah antara Rp.
1.000.000 – Rp. 1.500.000 yaitu sebesar 45 orang (45%), sedangkan
66
yang paling sedikit adalah yang mempunyai pendapatan perbulan
antara Rp.2.500.001 – Rp. 3.000.000 sebanyak 10 orang (10%).
e. Kendaraan yang dimiliki
Dari penelitian responden kebnayakan hanya memiliki kendaraan
motor saja yaitu sebesar 92 orang (92%),sedangkan yang mempunyai
kendaraan motor dan mobil hanya 8 orang (8%).
2. Analisis Multiatribute Attitude Model (MAM)
Sikap konsumen terhadap sistem penjulan kredit motor merek
Yamaha secara keseluruhan di dealer Sumber Baru Motor adalah sangat
baik. Dari tabel 5.27 menunjukkan bahwa selisih anatar nilai ideal belief
rata-rata atribut adalah sebagai berikut :
1. Permohonan mempunyai selisih nilai ideal belief rata-rata sebesar -
0,0083.
2. Penyelidikan dan analisis mempunyai selisih ideal belief rata-rata
sebesar -0,11.
3. Keputusan atas permohonan mempunyai selisih nilai ideal belief
rata-rata sebesar -0,157.
4. Persetujuan permohonan mempunyai selisih nilai ideal belief rata-
rata sebesar -0,278
5. Pencairan mempunyai selisih nilai ideal belief rata-rata sebesar -
0,133.
6. Perlunasan mempunyai selisih nilai ideal belief rata-rata sebesar
0,204.
67
Semakin kecil selisih nilai ideal belief rata-rata, maka akan
semakin mendekati harapan konsumen. Dari hasil diatas dapat dilihat
bahwa atribut permohonan mempunyai selisih paling kecil sebesar -
0,0083 ada di urutan pertama dengan bobot 9,54. kedua dalah
penyelidikan dan analisis yang mempunyai selisih -0,11 dengan bobot
14,28, ketiga adalah pencairan dengan selisih sebesar -0,133 dengan
bobot 19,05, ke empat keputusan atas permohonan dengan selisih -0,157
dan bobotnya 23,81, kemudian yang kelima adalah perlunasan dengan
selisih 0,204 dan bobotnya 4,76, dan keenam adalah persetujuan
permohonan mempunyai selisih nilai ideal belief rata-rata sebesar -0,278
dengan bobotnya 28,57.
Hasil perhitungan dari rumus MAM adalah sebesar 16,88 yang
terletak pada sekala sikap 0 – 100, sehingga perhitungan tersebut dapat
dilihat bahwa sistem penjualan kredit motor merek Yamaha di dealer
Sumber Baru Motor sangat baik sehingga konsumen merasa puas.
68
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh melalaui kuesioner, kemudian
dilanjutkan dengan melakukan analisis data dan pembahasan oleh penulis.
Maka di dalam penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Analisis Persentase
1. Jenis kelamin responden paling banyak adalah laki-laki sebesar 63
orang (63%) dan sebagian lagi adalah perempuan sebesar 37 orang
(37%).
2. Usia responden paling banyak adalah antara 20 – 30 tahun sebanyak
82 orang (82%) dan paling sedikit adalah usia antara 51 – 60 tahun
yaitu sebanyak 3 orang (3%).
3. Pekerjaan responden paling banyak adalah jenis pekerjaan lain-lain
sebesar 58 orang (58%) dan yang paling sedikit yaitu petani sebesar
2 orang (2%).
4. Pendapatan per bulan paling banyak adalah antara Rp. 1.000.000 –
1.500.000 sebanyak 45 orang (45%), sedangkan yang paling sedikit
adalah pendapatan antara Rp. 2.500.001 – Rp. 3.000.000 sebesar 10
orang (10%).
68
69
5. Kendaraan yang dimiliki responden kebanyakan hanya memiliki
motor yaitu sebanyak 92 orang (92%), sedangkan yang mempunyai
motor dan mobil sebesar 8 orang (8%).
2. Analisis Multiattribute Attitude Model (MAM).
a. Selisih nilai ideal belief rata-rata dan bobot dari masing-masing
atribut adalah sebagai berikut :
1. Permohonan mempunyai nilai ideal sebesar 3,03 dan belief
sebesar 3,113 selisih nilai ideal belif rata-rata sebesar -0,0083,
sehingga mendapatkan kesimpulan bahwa konsumen merasa
puas.
2. Penyelidikan dan analisis mempunyai nilai ideal sebesar 2,663
dan belief sebesar 2,773 selisih nilai ideal belief rata-rata sebesar
-0,11, sehingga mendapatkan kesimpulan bahwa konsumen
merasa puas.
3. Keputusan atas permohonan mempunyai nilai ideal sebesar 2,97
dan belief sebesar 3,077 selisih nilai ideal belief rata-rata sebesar
-0,157, sehingga mendapatkan kesimpulan bahwa konsumen
merasa puas.
4. Persetujuan permohonan mempunyai nilai ideal sebesar 2,72 dan
belief sebesar 2,998 selisih nilai ideal belief rata-rata sebesar -
0,274, sehingga mendapatkan kesimpulan bahwa konsumen
merasa puas.
70
5. Pencairan mempunyai nilai ideal sebesar 3,06 dan belief sebesar
3,193 selisih nilai ideal belief rata-rata sebesar -0,133, sehingga
konsumen mendapatkan kesimpulan bahwa konsumen merasa
puas.
6. Perlunasan mempunyai nilai ideal sebesar 3,417 dan belief
sebesar 3,213 selisih nilai ideal belief rata-rata sebesar 0,204,
sehingga mendapatkan kesimpulan bahwa konsumen merasa
merasa tidak puas.
Semakin kecil selisih nilai ideal belief rata-rata dari atribut, maka
atribut tersebut akan semakin mendekati harapan konsumen.
Sehingga urutan dari atribut adalah persetujuan permohonan,
keputusan atas permohonan , pencairan, penyelidikan dan
analisis, permohonan, perlunasan.
b. Dari hasil selisih nilai ideal belief rata-rata dan bobot dari masing-
masing atribut dimasukkan dalam rumus MAM. Hasil perhitungan
dengan rumus MAM adalah sebesar 16,88 yang terletak pada skala
sikap 0 – 100. Dari hasil perhitungan tersebut dapat didapatkan
sebuah kesimpulan bahwa sistem penjualan kredit motor merek
Yamaha di dealer Sumber Baru Motor adalah sangat baik.
B. Saran
Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian yang penulis lakukan,
penulis dapat memberikan saran kepada pihak perusahaan untuk menjadi
71
masukan dan bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan pemasaran
di masa akan datang. Tujuannya tidak lain agar PT. Sumber Baru Motor
tetap dapat menjalankan dan meningkatkan usahanya dalam menghadapi
persaingan semakin ketat ini.
Secara keseluruhan sikap konsumen terhadap sistem penjualan kredit
sepeda motor merek Yamaha yang terdiri dari permohonan, penyelidikan
dan analisis, keputusan atas permohonan, persetujuan permohonan,
pencairan dan perlunasan pada PT. Sumber Baru Motor relatif sangat baik,
namun pihak perusahaan perlu:
1. Dealer tetap memberikan kesempatan bagi pemohon kredit yang
mempunyai karakteristik tertentu yang memenuhi syarat-syarat kredit.
2. Dealer tetap mempertahankan sistem kredit yang sudah ada dengan
memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam proses penyusunan skripsi ini, mulai dari menyusun proposal
kemudian penelitian, pengumpulan data, analisis data dan pembahasan, serta
akhirnya untuk membuat suatu kesimpulan, harus diakui oleh penulis bahwa
masih banyak kekurangan dan kelemahan :
1. Penulis kesulitan untuk memperoleh kebenaran data dari konsumen yang
membeli dengan sistem kredit di dealer Sumber Baru Motor, bila
ternyata dalam pengisian kuesioner tidak dilakukan secara jujur dan
sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
72
2. Keterbatasan kemapuan dan pemahaman akan bidang yang diteliti,
sehingga tidak semua hal atau fakta yang berhubungan dengan bidang
yang diteliti dapat dipaparkan secara jelas.
LAMPIRAN
Top Related