ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH
DI KELURAHAN MBAY II KECAMATAN AESESA
KABUPATEN NAGEKEO NUSA TENGGARA TIMUR
IRMA BHIBHA
105960084411
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016
HALAMAN JUDUL
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH
DI KELURAHAN MBAY II KECAMATAN AESESA
KABUPATEN NAGEKEO NUSA TENGGARA TIMUR
IRMA BHIBHA
105960084411
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
Strata Satu (S-1)
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul : Analisis Pendapatan
Usahatani Padi Sawah Di Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten
Nagekeo Nusa Tenggara Timur Adalah benar merupakan hasil karya yang
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi manapun. Semua
sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Makassar, April 2016
IRMA BHIBHA
105960084411
ABSTRAK
IRMA BHIBHA.105960084411. Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah Di
Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Nusa Tenggara
Timur. Dibimbing oleh NAILAH HUSAIN dan SITTI ARWATI.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui, jumlah biaya yang dikeluarkan dan
Pendapatan yang diperoleh Petani Padi Sawah di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II
Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo, yang berlangsung di Dusun Mbaling
Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo pada bulan Februari-
April 2016.
Populasi dalam penelitian ini adalah petani padi sawah yang ada di Dusun
Mbaling Kelurahan Mbay II tersebut yang berjumlah 108 orang. Penentuan
sampel dilakukan secara acak (Simple Random Sampling). Dengan mengambil
20% dari jumlah populasi, sehingga diperoleh 22 orang responden sebagai
sampel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata penerimaan usahatani padi
sawah yang diperoleh petani di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II sebesar Rp
588.000.000,00 sedangkan rata-rata penerimaan per ha sebesar Rp 37.644.046,1
Biaya usahatani merupakan seluruh pengeluaran yang terjadi selama
jangka waktu tertentu. Rata-rata biaya usahatani padi sawah yang dikeluarkan
petani di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II sebesar Rp 113.713.000,00
Sedangkan rata-rata biaya per ha sebesar Rp 7.279.961,59 Rata-rata pendapatan usahatani padi sawah yang diperoleh petani dalam 1
kali musim tanam di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II sebesar Rp
474.219.000,00 Sedangkan rata-rata pendapatan per ha sebesar Rp 30.359.731,1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ”
Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah Di Kelurahan Mbay II Kecamatan
Aesesa Kabupaten Nagekeo Nusa Tenggara Timur”.
Salawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarga, beserta sahabatnya.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih yang
tulus kepada Ayahanda Yusuf Paser dan Ibunda Halima Tawu yang telah
berjuang, berdo’a, mendidik dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu.
Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi kebaikan dan
cahaya penerang kehidupan di dunia dan akhirat. Kepada saudara-saudaraku,
sepupu-sepupuku beserta keluarga besar atas segala dukungan moral maupun
material.
Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak
di sampaikan dengan hormat kepada:
Bapak Dr. Irwan Akib, M. Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Bapak Ir. Saleh Mollah, M.M., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Bapak Amruddin,S.Pt., M. Pd., M.Si. sebagai Ketua Jurusan Fakultas
Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.
Ir. Nailah Husain, M.Si selaku Pembimbing I dan Siti Arwati, SP.,M.Si
selaku Pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing
dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.
Bapak dan Ibu dosen Jurusan agribisnis Fakultas pertanian Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas
bimbingan, arahan dan jasa-jasa yang tak ternilai harganya kepada penulis.
Bapak dan ibu petani Padi Sawah di Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa
Kabupaten Nagekeo yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian
dan yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan selama penulis
melaksanakan penelitian.
Sahabat terbaikku, Rismayanti dan Hasmia yang senantiasa menjadi
penyemangat dan menemani disetiap hariku. “Sahabat merupakan salah satu
sumber kebahagiaan dikala kita merasa tidak bahagia.
Teman-teman seperjuanganku angkatan 2011 khususnya kelas A yang selalu
membantu, berbagi keceriaan dan melewati setiap suka dan duka selama
kuliah, terimakasih banyak. "Tiada hari yang indah tanpa kalian semua
Senior- senior yang senantiasa membantu penulis dalam penyusunan skripsi
ini.
Serta semua pihak yang penulis belum sempat sebutkan namanya, terima
kasih banyak atas bantuannya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Dan tiada manusia yang luput
dari salah dan khilaf. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan
yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga
saran dan kritik tersebut menjadi motivasi kepada penulis untuk lebih tekun
belajar.
Akhirnya penulis berharap semoga segala aktivitas keseharian kita
senantiasa bernilai ibadah di sisi-Nya. Amiin.
Makassar, April 2016
Penulis
IRMA BHIBHA
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN KOMISI. ...................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... . iv
ABSTRAK .................................................................................................... . v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
DAFTAR ISI .............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi
I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................. 4
II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 5
2.1. Usahatani Padi Sawah .................................................................. 5
2.2. Biaya, Pendapatan dan Penerimaan Usahatani ............................ 9
2.2.1. Biaya Usahatani ................................................................... 9
2.2.2. Pendapatan Usahatani ......................................................... 11
2.2.3. Penerimaan Usahatani ......................................................... 12
2.3. Penyusutan Alat ............................................................................. 14
2.4. Kerangka Pikir ............................................................................. 14
III. METODE PENELITIAN ................................................................... 16
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 16
3.2. Teknik Penentuan Sampel ........................................................... 16
3.3. Jenis dan Sumber Data. ................................................................ 16
3.4. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 17
3.5. Teknik Analisis Data ................................................................... 18
3.6. Defenisi Operasional ................................................................... 18
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN................................. . 20
4.1. Luas dan Letak Geografis ............................................................ . 20
4.2. Letak Wilayah .............................................................................. . 20
4.3. Keadaan Penduduk ....................................................................... . 20
4.3.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin .................... 20
4.3.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Umur ................... 21
4.3.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan ........................ 22
4.3.4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ............. 23
4.4. Keadaan Pertanian ......................................................................... 24
4.5. Sarana dan Prasarana..................................................................... . 24
V. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ . 26
5.1. Identitas Responden ..................................................................... . 26
5.1.1. Umur Petani Responden .................................................... . 26
5.1.2. Tingkat Pendidikan Responden......................................... . 38
5.1.3. Jumlah Tanggungan Keluarga Responden ........................ . 29
5.1.4. Pengalaman Berusaha Tani Padi Sawah ........................... . 30
5.1.5. Luas Lahan ........................................................................ . 31
5.2. Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani Padi Sawah ................... 32
VI. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ . 39
6.1. Kesimpulan .................................................................................. . 39
6.2. Saran ............................................................................................. . 39
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 41
LAMPIRAN .................................................................................................. 44
RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... 84
DAFTAR TABEL
No. Halaman
Teks
1. Luas tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi Sawah
Di Kabupaten Nagekeo .............................................................................. 3
2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................... 21
3. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat umur. ............................................ 22
4. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan. ................................... 23
5. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencarian. ........................................ 23
6. Sarana dan Prasarana. .............................................................................. 25
7. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Umur ....................................... 27
8. Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .............................. 28
9. Jumlah responden Berdasarkan Pengalaman Berusaha Tani ................... 29
10. Jumlah Responden Berdasarkan Tanggungan Keluarga ........................ 30
11. Jumlah Responden Berdasarkan Luas Lahan ......................................... 31
12. Rata-rata Biaya Produksi dan Pendapatan Per hektar Pada Usahatani
Padi Sawah ............................................................................................ 33
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
Teks
1. Kerangka Pikir Penelitian........................................................................... 15
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
Teks
1. Kuesioner Penelitian ................................................................................... 45
2. Identitas Responden ................................................................................... 48
3. Benih .......................................................................................................... 49
4. Pupuk NPK ................................................................................................ 50
4. Pupuk Urea/Kaltim .................................................................................... 51
5. Pestisida (Insektisida/Dangke 40 WP) ...................................................... 52
6. Pestisida (Insektisida/Explore 250 EC) ..................................................... 53
7. Pestisida (Insektisida/Penalty 50 SC) ........................................................ 54
8. Pestisida (Insektisida/Chix 25 EC) ............................................................ 55
9. Pestisida (Herbisida/DMA 400 ml).......................................................... 56
10. Pestisida (Herbisida/Rumpas 120 EW)..................................................... 57
11. Tenaga Kerja Pengolahan Lahan Petani Padi Sawah............................... 58
12. Tenaga Kerja Pindah bibit Pada Petani Padi Sawah.................................. 59
13. Tenaga Kerja Penanaman Padi Pada Petani Padi Sawah........................... 60
14. Tenaga Kerja Panen Padi Pada Petani Padi Sawah.................................... 61
15. Tenaga Kerja Rontok Padi Pada Petani Padi Sawah................................. 62
16. Penyusutan Alat ( Cangkul ) Petani Yang Mengusahakan Tanaman Padi
Sawah.......................................................................................................... 63
17. Penyusutan Alat (Parang ) Petani Yang Mengusahakan Tanaman Padi
Sawah.......................................................................................................... 64
18. Penyusutan Alat (Sabit ) Petani Yang Mengusahakan Tanaman Padi
Sawah.......................................................................................................... 65
19. Penyusutan Alat ( Sprayer ) Petani Yang Mengusahakan Tanaman Padi
Sawah .......................................................................................................... 66
20. Penyusutan Alat (Traktor ) Petani Yang Mengusahakan Tanaman Padi
Sawah .......................................................................................................... 67
21. Penyusutan Alat ( Rontok ) Petani Yang Mengusahakan Tanaman Padi
Sawah .......................................................................................................... 68
22. Biaya Sewa Mesin Traktor Petani Yang Mengusahakan Tanaman Padi
Sawah .......................................................................................................... 69
23. Biaya Sewa Mesin Perontok Padi Petani Yang Mengusahakan Tanaman
Padi Sawah ................................................................................................. 70
24. Biaya Sewa Pajak Per Tahun ) Petani Yang Mengusahakan Tanaman
Padi Sawah ................................................................................................. 71
25. Biaya Variabel Petani Padi Sawah ............................................................. 72
26. Biaya Tetap Petani Padi Sawah .................................................................. 73
27. Rekapitulasi Biaya Variabel Pada Petani Padi Sawah ......................................... 74
28. Rekapitulasi Biaya Tetap Pada Petani Padi Sawah .............................................. 75
29. Rekapitulasi Total Biaya Usahatani Padi Pada Petani Padi Sawah ..................... 76
30. Total Produksi dan Penerimaan Usahatani Padi Pada Petani Padi Sawah.......... 77
31. Total Penerimaan dan Pendapatan Petani Pada Petani Padi Sawah................... 78
32. Dokumentasi Penelitian ............................................................................ 79
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting perananya dalam
Perekonomian di sebagian besar negara-negara yang sedang berkembang. hal
tersebut bisa kita lihat dengan jelas dari peranan sektor pertanian didalam
menampung penduduk serta memberikan kesempatan kerja kepada penduduk.
Pembangunan pertanian perlu mendapat perhatian yang lebih baik, sekalipun
prioritas pada kebijaksanaan industrialisasi sudah dijatuhkan, namun sektor
pertanian dapat memiliki kemampuan untuk menghasilkan surplus. Hal ini terjadi
bila produktifitas diperbesar sehingga menghasillkan pendapatan petani yang
lebih tinggi dan memungkinkan untuk menabung dan mengakumulasikan modal.
Peningkatan taraf hidup tersebut diperoleh petani dengan cara meningkatkan
pendapatannya. Untuk memperoleh pendapatan yang tinggi mereka melaksanakan
berbagai kegiatan dengan mengembangkan berbagai kemungkinan komoditi
pertanian lain (diversifikasi usahatani) yang secara ekonomis menguntungkan jika
lahan pertaniannya memungkinkan. Pengembangan pendapatan diluar usahatani
(off farm income) juga akan sangat membantu peningkatan kesejahtraan karena
terbatasnya potensi usahatani. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa
peningkatan pendapatan sektor pertanian akan mampu menurunkan angka
kemiskinan petani (Sudarman, 2001).
Pengembangan tanaman pangan merupakan salah satu bagian dari sektor
pertanian yang mendapat perhatian serius dan terus dikembangkan sampai saat
2
ini. Tujuan pembangunan pangan adalah untuk mewujudkan kondisi terpenuhinya
kebutuhan pangan dengan gizi yang cukup baik bagi penduduk untuk menjalani
hidup yang sehat dan produktif. Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan
perubahan selera makan maka ketersediaan pangan harus ditingkatkan baik dalam
jumlah, kualitas maupun keragamannya.
Padi sawah dipilih oleh petani sebagai salah satu komoditas yang
diusahakan karena peranannya sebagai salah satu makanan pokok Nusa Tenggara
Timur yang makin hari terasa penting karena mengandung nilai gizi dan energi
yang cukup bagi tubuh manusia, dapat menciptakan lapangan pekerjaan serta
dapat meningkatkan pendapatan petani.
Kabupaten Nagekeo merupakan salah satu sentra produksi padi tepatnya di
Kecamatan Aesesa yang memiliki potensi lahan pertanian yang tinggi khususnya
untuk pengembangan tanaman padi. Sebagian besar penduduk bermata pencarian
sebagai petani. Hasil yang diproduksi biasanya untuk dikomsumsi sebagai bahan
pangan dan ada pula yang dijual dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan
keluarga. Besar kecilnya Pendapatan usahatani padi sawah yang diterima oleh
penduduk di pengaruhi oleh penerimaan biaya produksi.
3
Tabel 1. Luas tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi di Kabupaten
Nagekeo tahun 2015
No
Tahun
Luas lahan(ha)
Produksi
(Ton)
Produktivitas
(Kw/ha)
Tanam Panen
1. 2010 7.622 7.286 23.864 32,75
2. 2011 9.073 9.033 34.280 37,95
3. 2012 8.925 8.886 39.316 44,24
4. 2013 10.534 10.196 39.736 38,97
5. 2014 8.109 7.960 33.305 41,84
Sumber: Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Nagekeo
Tabel 1 menunjukkan produksi padi tertinggi terjadi pada tahun 2013
sebesar 39.736 ton dengan luas tanam 10.534 ha, luas panen 10.196 ha dan
produktivitas 38,94 Kw/ha. Sedangkan produksi padi terendah terjadi pada tahun
2010 sebesar 23.864 ton dengan luas tanam 7.622 ha, luas panen 7.286 ha dan
produktivitas 32,75 Kw/ha. Hal ini disebabkan karena hama, bencana alam, dan
berkaitan dengan pekerjaan proyek saluran irigasi yang dikerjakan saat musim
tanam sehingga para petani belum bisa menanam akibat air irigasi untuk
sementara ditutup.
Dengan luas lahan yang begitu potensial, Kabupaten Nagekeo mempunyai
potensi yang cukup besar dalam mengembangkan produksi padi sawah salah
satunya yaitu di Kecamatan Aesesa. Padi merupakan sumber pendapatan sebagian
besar penduduk disamping kegiatan lainnya. Hal ini tidak terlepas dari adanya
peranan pemerintah setempat yang senantiasa memberikan bimbingan dan
bantuan kepada para petani agar produksinya dapat ditingkatkan supaya
pendapatan usaha padi juga meningkat.
4
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian di Kelurahan tersebut dengan judul, “Analisis Pendapatan Usahatani
Padi Sawah di Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo
Nusa Tenggara Timur.”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan adapun rumusan
masalah dalam penelitian ini, yaitu Berapa besar Pendapatan yang diperoleh
Petani Padi sawah di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa
Kabupaten Nagekeo ?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah adapun tujuan dalam penelitian ini, yaitu
untuk mengetahui Besarnya Pendapatan yang diperoleh Petani Padi Sawah di
Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo.
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
Universitas Muhammadiyah Makassar
2. Bagi petani sebagai bahan informasi untuk memotivasi petani dalam
melakukan usahatani padi.
3. Bagi pemerintah sebagai bahan pertimbangan dan informasi untuk pembinaan
serta pengambilan kebijakan disektor pertanian khususnya tanaman padi.
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Usahatani Padi Sawah
Menurut (Soekartawi, 1995) bahwa ilmu usahatani adalah ilmu yang
mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara
efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu
tertentu. Dikatakan efektif bila petani atau produsen dapat mengalokasikan
sumberdaya yang mereka miliki sebaik-baiknya dan dikatakan efisien bila
pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran (output) yang melebihi
masukan (input).
Ilmu usahatani merupakan proses menentukan dan mengkoordinasikan
penggunaan faktor-faktor produksi pertanian untuk memperoleh pendapatan atau
keuntungan yang maksimal (Suratiyah, 2011). Hal ini seperti yang telah
diungkapkan (Soekartawi, 2002) bahwa usahatani adalah ilmu yang mempelajari
bagaimana seseorang mengalokasikan sumber daya yang ada secara efisien untuk
tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu.
Ilmu usahatani merupakan ilmu terapan yang membahas atau memperoleh
bagaimana membuat atau menggunakan sumber daya secara efisien pada suatu
usaha pertanian, perikanan atau peternakan. (Prawirokusumo, 1990).
Menurut (Suratiyah, 2011) klasifikasi usahatani dapat dibedakan menurut
corak dan sifat, organisasi, pola serta tipe usahatani, yaitu :
6
1. Corak dan sifat
Menurut corak dan sifat dibagi menjadi dua, yakni komersial dan
subsistence. Usahatani komersial memperhatikan kualitas serta kuantitas produk.
Sedangkan usahatani subsistence hanya memenuhi kebutuhan sendiri.
2. Organisasi
Menurut organisasinya, usahatani dibagi menjadi 3 yakni, individual,
kolektif dan kooperatif.
a. Usahatani individual adalah usahatani yang seluruh proses dikerjakan oleh
petani sendiri beserta keluarganya mulai dari perencanaan, mengolah tanah
hingga pemasaran ditentukan sendiri.
b. Usahatani kolektif adalah usahatani yang seluruh proses produksinya
dikerjakan oleh suatu kelompok kemudian hasilnya dibagi dalam bentuk
natura maupun keuangan. Contoh usahatani kolektif yang pernah ada di
Indonesia adalah Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI).
c. Usahatani kooperatif adalah usahatani yang tiap prosesnya dikerjakan secara
individual, hanya pada beberapa kegiatan yang dianggap penting dikerjakan
oleh kelompok. Contohnya pembelian saprodi, pemberantasan hama,
pemasaran hasil dan pembuatan saluran. Contoh usahatani kooperatif adalah
Perkebunan Inti rakyat (PIR).
3. Pola
Menurut polanya, usahatani dibagi menjadi 3 yakni khusus, tidak khusus
dan campuran.
7
a. Usahatani khusus adalah usahatani yang hanya mengusahakan satu cabang
usahatani saja, misalnya usahatani peternakan, usahatani perikanan dan
usahatani tanaman pangan.
b. Usahatani tidak khusus adalah usahatani yang mengusahakan beberapa cabang
usaha bersama-sama tetapi dengan batas yang tegas
c. Usahatani campuran adalah usahatani yang mengusahakan beberapa cabang
usaha bersama-sama dalam sebidang lahan tanpa batas yang tegas. Tumpang
sari dan mina padi.
4. Tipe
Menurut tipenya, usahatani dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan
komoditas yang diusahakan, misalnya usahatani ayam, usahatani kambing dan
usahatani sawi. Tiap jenis ternak dan tanaman dapat merupakan tipe usahatani.
Selain itu ada 2 bentuk usahatani yang telah dikenal yaitu usahatani
keluarga (family farming) dan perusahaan pertanian (Plantation, enterprise). Pada
umumnya yang dimaksud dengan usahatani adalah usaha keluarga sedangkan
yang lain adalah perusahaan pertanian. Perbedaan pokok antara usahatani
keluarga dan perusahaan terletak pada 8 hal yakni sebagai berikut. Suratiyah
(2011)
a. Tujuan akhir
Tujuan akhir usahatani keluarga adalah pendapatan keluarga petani yang
terdiri atas laba, upah, tenaga kerja dan bunga modal sendiri. Pendapatan yang
dimaksud adalah selisih antara nilai produksi dikurangi dengan biaya yang betul-
betul dikeluarkan oleh petani.
8
b. Bentuk hukum
Usahatani keluarga tidak berbadan hukum. Sedangkan perusahaan
pertanian pada umumnya mempunyai badan hukum misalnya PT, Firma dan CV.
c. Luas usaha
Usahatani keluarga umumnya berlahan sempit yang biasanya disebut
petani gurem karena penggunaan lahan kurang dari 0,5 Ha.
d. Jumlah modal
Usahatani keluarga mempunyai modal per satuan luas lebih kecil
dibandingkan dengan perusahaan pertanian.
e. Jumlah tenaga yang dicurahkan
Jumlah tenaga yang dicurahkan per satuan luas usahatani keluarga lebih
besar dari perusahaan pertanian.
f. Unsur usahatani
Yang membedakan unsur usahatani keluarga dan perusahaan pertanian
terletak pada tenaga luar yang dibayar. Pada usahatani keluarga melibatkan petani
dan keluarga serta tenaga luar. Sedangkan perusahaan pertanian hanya tenaga luar
yang dibayar.
g. Sifat usaha
Usahatani keluarga pada umumnya bersifat subsistence, komersial maupun
semi komersial (transisi dari subsistence ke komersial) sementara perusahaan
pertanian selalu komersial artinya selalu mengejar keuntungan dengan
memperhatikan kualitas dan kuantitas produknya.
9
h. Pemanfaatan terhadap hasil-hasil pertanian
Perusahaan pertanian selalu berusaha memanfaatkan hasil-hasil pertanian
yang mutakhir, bahkan tidak segan-segan membiayai pertanian demi kemajuan
usahanya. Perusahaan pertanian biasanya mempunyai bagian penelitian dan
pengembangan yang berfungsi untuk mencari terobosan-terobosan baru baik dari
segi teknik bercocok tanam, pengolahan hasil maupun pemasarannya. Sementara
usahatani keluarga karena keterbatasan modal dan peralatan, maka terobosan-
terobosan baru tergantung pada hasil penelitian dan pengembangan pemerintah
melalui Departemen Pertanian dengan Balai-Balai Penelitian dan Pengembangan
Teknologi serta tenaga-tenaga penyuluh.
Usahatani merupakan kegiatan bercocok tanam dengan mengalokasikan
sumber-sumber daya seperti tanah, lahan, tenaga kerja, modal dan air untuk
memperoleh pendapatan guna memenuhi kebutuhan hidup.
2.2 Biaya, Pendapatan dan Penerimaan Usahatani
2.2.1 Biaya Usahatani
Biaya usahatani adalah semua pengeluaran yang dipergunakan dalam suatu
usahatani. Menurut (Soekartawi, 1995) Biaya usahatani dapat diklasifikasikan
menjadi dua, yaitu :
a. Biaya tetap (Fixed Cost) adalah biaya yang relatif tetap jumlahnya dan terus
dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Jadi
besarnya biaya tetap ini tidak tergantung pada besar kecilnya produksi yang
diperoleh. Contohnya pajak. Biaya untuk pajak akan tetap dibayar walaupun
hasil usahatani itu besar atau gagal sekalipun. Biaya tetap ini beragam dan
10
kadang-kadang tergantung dari peneliti apakah mau memberlakukan variabel
itu sebagai biaya tetap atau biaya variabel (tidak tetap). Contoh biaya tetap
antara lain : sewa tanah, pajak, alat pertanian dan iuran irigasi.
b. Biaya tidak tetap (Variable Cost) adalah biaya yang besar kecilnya
dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh. Contohnya biaya untuk sarana
produksi, kalau menginginkan produksi yang tinggi, maka tenaga kerja perlu
ditambah, pupuk juga perlu ditambah dan sebagainya, sehingga biaya ini
sifatnya berubah-ubah tergantung dari besar kecilnya produksi yang
diinginkan.
Biaya merupakan salah satu kunci keberhasilan petani dalam menjalankan
usahanya. Hal ini disebabkan biaya sangat menentukan keuntungan yang akan
diperoleh petani. Biaya adalah semua pengeluaran yang dapat diukur dengan
uang, baik yang telah, sedang maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan
suatu produk.
Untuk melihat biaya yang dikeluarkan oleh petani padi sawah maka rumus
yang digunakan adalah
TC = FC + VC ………………. (Soekartawi, 1995)
Keterangan :
TC : Total Cost (biaya total)
FC : Fixed Cost (biaya tetap)
VC : Variable Cost ( biaya variabel)
11
2.2.2 Pendapatan Usahatani
Menurut (Soekartawi, 2006) pendapatan adalah selisih antara penerimaan
dan semua biaya. Keuntungan atau profit adalah pendapatan yang diterima oleh
seseorang dari penjualan produk barang maupun produk jasa yang dikurangi
dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam membiayai produk barang maupun
produk jasa.
Pendapatan dapat dibagi menjadi tiga pendapatan yaitu sebagai berikut :
1. Pendapatan kotor (Gross Income) adalah pendapatan usahatani yang belum
dikurangi biaya-biaya.
2. Pendapatan bersih (Net Income) adalah pendapatan setelah dikurangi biaya.
3. Pendapatan pengelola (Management Income) adalah pendapatan merupakan
hasil pengurangan dari total output dengan total input.
Menurut (Suratiyah, 2011) pendapatan dan biaya usahatani dipengaruhi oleh
faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari umur petani, pendidikan,
pengetahuan, pengalaman, keterampilan, jumlah tenaga kerja, luas lahan dan
modal. Faktor eksternal berupa harga dan ketersediaan sarana produksi.
Ketersediaan harga produksi dan harga tidak dapat dikuasai oleh petani sebagai
individu meskipun dana tersedia. Bila salah satu sarana produksi tidak tersedia
maka petani akan mengurangi penggunaan faktor produksi tersebut, demikian
juga dengan harga sarana produksi misalnya harga pupuk sangat tinggi bahkan
tidak terjangkau akan mempengaruhi biaya dan pendapatan.
(Soekartawi, 1995) mengatakan bahwa pendapatan usahatani terbagi atas
dua jenis yaitu pendapatan kotor dan pendapatan bersih. Pendapatan kotor
12
merupakan total nilai produksi usahatani dalam jangka waktu tertentu dikali
dengan harga jual. Sedangkan pendapatan bersih adalah selisih antara pendapatan
kotor dengan semua biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Dalam
melakukan kegiatan usahatani, petani berharap dapat meningkatkan
pendapatannya sehingga kebutuhan hidup sehari-hari dapat terpenuhi. Harga dan
produktivitas merupakan sumber dari faktor ketidak pastian, sehingga bila harga
dan produksi berubah maka pendapatan yang diterima juga berubah.
Dan untuk melihat jumlah pendapatan yang diperoleh petani padi sawah
maka rumus yang digunakan adalah :
Pd = TR – TC ………………. (Soekartawi, 1995)
Keterangan :
Pd : Pendapatan Usahatani
TR : Total Revenue (Total Penerimaan)
TC : Total Cost (Total Biaya)
2.2.3 Penerimaan Usahatani
Menurut (Soekartawi, 1995) penerimaan usahatani adalah perkalian antara
produksi yang diperoleh dengan harga jual.
Dalam menghitung penerimaan usahatani, beberapa hal perlu diperhatikan:
pertama, hati-hatilah dalam menghitung produksi pertanian, karena tidak semua
produksi pertanian itu dapat dipanen secara serentak. Contoh: menghitung
produksi padi per ha sangat mudah karena produksi panennya serentak.
Semakin banyak jumlah produk yang dihasilkan maupun semakin tinggi
harga per unit produk yang bersangkutan, maka penerimaan total yang diterima
13
produsen akan semakin besar. Sebaliknya, jika produksi yang dihasilkan sedikit
dan harganya rendah maka penerimaan total yang diterima oleh produsen
semakin kecil. Besarnya harga pasar dan jumlah output perusahaan, maka
penerimaan total perusahaan adalah jumlah output perusahaan dikali dengan harga
pasar. Apabila terjadi perubahan jumlah output berarti memerlukan perubahan
pemakaian input sama artinya dengan terjadi perubahan biaya. Selain itu, akan
mengakibatkan terjadinya perubahan penerimaan perusahaan. Keuntungan
merupakan selisih antara penerima total dan biaya total. Biaya ini dalam
kenyataannya dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu biaya tetap dan biaya
variabel (Soekartawi, 2006).
Penerimaan adalah nilai uang yang diperoleh petani dari penjualan tanaman
padi yang dihasilkannya sehingga besarnya tergantung pada volume padi yang
mampu dijual dan harga jual dari penerimaan dihitung dari besarnya untung rugi
yang dialami petani, dengan cara mengurangkan besarnya penerimaan dengan
biaya total yang telah dikeluarkan. (Bandini dan Azis, 2000).
Untuk melihat penerimaan yang di peroleh petani padi sawah maka rumus
yang digunakan adalah :
TRi = Yi . Pyi ………………. (Soekartawi, 1995)
Keterangan :
TR : total revenue (Total Penerimaan)
Yi : Produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani
Pyi : Harga Y
14
2.3 Penyusutan Alat
Penyusutan alat yang digunakan petani responden dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus (Straight Line Method) dengan asumsi bahwa
alat yang digunakan dalam usahatani menyusut dalam besaran yang sama setiap
tahunnya. Secara sistematis penyusutan alat dirumuskan sebagai berikut:
JAxLP
HSHBNPA
Keterangan: NPA = Nilai Penyusutan Alat (Rp/Tahun)
HB = Harga Baru (Rp)
HS = Harga Sisa (Rp)
JA = Jumlah Alat (Unit)
LP = Lama Pemakaian (Tahun)
2.4 Kerangka Pikir
Petani padi adalah semua petani yang berusahatani padi dan memperoleh
pendapatan dari usahataninya. Usahatani padi adalah suatu organisasi produksi
yang dilakukan oleh petani padi untuk mengelolah faktor-faktor produksi alam,
tenaga kerja dan modal yang bertujuan untuk menghasilkan produksi dan
pendapatan di sektor pertanian. Di dalam usahatani padi ada biaya-biaya yang
dikeluarkan yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang
relative tetap jumlahnya tanpa mempengaruhi besar kecilnya produksi yang
diperoleh seperti, pajak, sewa tanah, penyusutan alat dan iuran irigasi. Biaya
variabel adalah biaya tidak tetap dan mempengaruhi besar kecilnya produksi yang
diperoleh seperti, benih, pupuk, tenaga kerja dan pestisida. Produksi adalah
jumlah output atau hasil panen padi dari luas lahan petani selama satu kali musim
tanam dalam bentuk gabah kering panen. Harga adalah nilai tukar gabah kering
panen ditingkat petani dan diukur dalam satuan rupiah per kilogram (Rp/Kg).
15
Penerimaan adalah banyaknya jumlah produksi padi atau gabah selama satu kali
musim tanam yang diukur dalam satuan rupiah (Rp). Pendapatan adalah
penerimaan yang diperoleh petani setelah dikurangi dengan total biaya yang
dikeluarkan selama proses produksi yang diukur dalam satuan rupiah (Rp).
Berdasarkan uraian-uraian diatas maka, dapat digambarkan kerangka pikir
sebagai berikut :
Gambar 1. Kerangka Pikir Analisis pendapatan Usahatani Padi Sawah
Di Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo
Nusa Tenggara Timur.
Petani Padi Sawah
Usahatani Padi Sawah
Biaya Tetap
Biaya Variabel
Produksi
Harga dan
Penerimaan
Pendapatan
16
III. METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II
Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo pada bulan Februari sampai April 2016.
3.2. Teknik Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah petani padi sawah yang ada di Dusun
Mbaling Kelurahan Mbay II tersebut yang berjumlah 108 orang. Sampel
Penentuan sampel dilakukan secara acak (Simple Random Sampling). Dengan
mengambil 20% dari jumlah populasi, sehingga diperoleh 22 orang responden
sebagai sampel.
Menurut (Arikunto, 2006) mengenai teknik pengambilan sampel jika
jumlah populasi kurang dari 100, lebih baik diambil semua. Tetapi, jika jumlah
populasi lebih dari 100 maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%.
3.3 Jenis Dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a) Jenis data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif
yaitu metode untuk menyelidiki objek yang dapat diukur dengan angka-angka
seperti biaya tetap dan biaya variabel yang diperoleh dari petani yang berusahatani
17
padi di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten
Nagekeo
b) Sumber data
Sumber data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan petani
dengan mengisi kuisioner.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan jalan menyimpulkan
dokumen-dokumen dan informasi penunjang di kantor Kelurahan dan Badan
Pusat Statistik.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a. Observasi yaitu pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara
langsung kepada objek yang diteliti
b. Wawancara merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian. Wawancara (interview) adalah suatu kejadian
atau suatu proses interaksi antara pewawancara dan sumber informasi atau
orang yang diwawancarai melalui komunikasi langsung atau tatap muka
antara pewawancara dengan sumber informasi, dimana pewawancara
bertanya langsung tentang sesuatu objek yang diteliti dan telah dirancang
sebelumnya.
c. Dokumentasi merupakan catatan atau karya seseorang tentang sesuatu yang
sudah berlalu tentang orang atau sekelompok orang, peristiwa atau kejadian
18
dalam situasi sosial yang sesuai dan terkait dengan fokus penelitian.
Dokumentasi itu dapat berupa teks, gambar maupun foto.
3.5 Teknik analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
biaya dan pendapatan yang bertujuan untuk melihat jumlah biaya yang
dikeluarkan dan pendapatan yang diperoleh petani padi sawah Dusun Mbaling di
Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo.
3.6 Defenisi Operasional
1. Petani padi adalah semua petani yang mengadakan suatu kegiatan usahatani
padi dan memperoleh pendapatan dari usahataninya.
2. Usahatani padi adalah suatu organisasi produksi yang dilakukan oleh petani
padi untuk mengelola faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja dan modal
yang bertujuan untuk menghasilkan produksi dan pendapatan di sektor
pertanian.
3. Produksi adalah jumlah output atau hasil panen padi dari luas lahan petani
selama satu kali musim tanam yang diukur dalam satuan kilogram (Kg).
4. Luas lahan adalah ukuran besarnya areal tanam yang digunakan petani untuk
melakukan usahatani padi selama satu kali musim tanam yang diukur dalam
satuan hektar (Ha)
5. Tenaga kerja adalah jumlah orang yang bersedia untuk bekerja yang
digunakan dalam proses produksi selama satu kali musim tanam yang diukur
dalam satuan hari orang kerja (HOK).
19
6. Benih adalah bakal tanaman yang digunakan petani pada proses produksi
selama satu kali musim tanam yang diukur dalam satuan kilogram (Kg).
7. Pupuk adalah bahan unsur hara yang digunakan oleh petani pada proses
produksi dalam satu kali musim tanam dari jumlah pupuk yang digunakan
(Urea, TSP, KCL) yang diukur dalam satuan kilogram (Kg).
8. Pestisida (obat-obatan) adalah zat yang digunakan dalam usahatani padi untuk
memberantas hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi yang diukur
dalam satuan Liter.
9. Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani padi dalam proses
produksi yang mempengaruhi hasil produksi seperti, benih, pupuk, bibit,
pestisida, dan tenaga kerja yang diukur dalam satuan rupiah (Rp)
10. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani padi tanpa
mempengaruhi hasil produksi seperti pajak lahan, penyusutan alat, dan irigasi
yang diukur dalam satuan rupiah (Rp).
11. Pendapatan adalah sejumlah uang yang didapat oleh petani padi selama satu
kali musim tanam setelah dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan oleh
petani dan diukur dalam satuan rupiah (Rp).
12. penerimaan adalah perkalian antara produksi yang dihasilkan dengan harga
jual dan diukur dalam satuan rupiah (Rp).
20
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Letak Geografis dan Topografis
Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II terletak di Mbay Nila Ibu kota
Kabupaten. Dusun Mbaling terletak pada ketinggian antara 0-25 mdpl.
Topografinya rata, luas wilayah kurang lebih 1,18 sama dengan 10,18 Ha. Lahan
sawah yang berpotensi seluas 4,272,67 Ha, yang fungsional 3,735,21 Ha dan
lahan kering seluas 4,391,59 Ha.
4.2 Letak Wilayah
Secara administrasi, Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan
Aesesa Kabupaten Nagekeo bebatasan dengan :
1. Sebelah utara : Dusun Maki Paket
2. Sebelah Barat : Dusun Enek
3. Sebelah Selatan : Dusun Towak
4. Sebelah Timur : Dusun perepoje
4.3 Keadaan Penduduk
4.3.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Penduduk merupakan faktor penentu terbentuknya suatu negara atau
wilayah dan sekaligus sebagai modal utama suatu negara dikatakan berkembang
atau maju, bahkan suksesnya pembangunan disegala bidang dalam negara tidak
bisa terlepas dari peran penduduk, baik dalam bidang sosial, ekonomi, politik,
budaya dan pendidikan, sekaligus sebagai faktor utama dalam pembangunan
fisik maupun nonfisik. Oleh karena kehadiran dan peranannya sangat
21
menentukan bagi perkembangan suatu wilayah, baik dalam skala kecil maupun
besar.
Jumlah penduduk Dusun Mbaling adalah 428 jiwa yang terdiri dari 224
jiwa penduduk laki-laki dan 204 jiwa penduduk wanita, dan penduduknya dari
428 tidak semua memeluk agama islam. 218 jiwa penduduk memeluk agama
islam dan 210 jiwa penduduk memeluk agama katholik. Untuk lebih jelasnya
jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Dusun Mbaling
Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo. No. Jenis Kelamin Jumlah Penduduk
(Jiwa)
Persentase %
1
2 Laki-Laki
Perempuan
224
204
52,34
47,66
Jumlah 428 100
Sumber : Data skunder 2015
Tabel 2 menunjukan bahwa pertumbuhan penduduk menurut jenis kelamin
laki-laki dengan perempuan jumlah 428 jiwa dengan persentase 52,34%
pertumbuhan penduduk berjenis laki-laki. Sedangkan untuk penduduk perempuan
dengan jumlah 428 jiwa dengan persentase 47,66 %.
4.3.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Umur
Keadaan penduduk berdasarkan Umur di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay
II terhitung mulai angka bayi sampai lanjut usia. Keadaan umur penduduk Dusun
Mbaling Kelurahan Mbay II masih sangat potensial untuk mengembangkan satu
titik usaha yang maksimal karena masih banyak didominasi oleh umur yang masih
produktif, sehingga pola pikir untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian
terkhusus pada penciptaan ekonomi sampingan pada tahapan-tahapan usaha-usaha
sampingan.
22
Keadaan penduduk Dusun Mbaling dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Jumlah Penduduk Dusun Mbaling Berdasarkan Tingkat Umur
Tingkat umur
(Tahun) Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
0 -10 95 22,2
11-20 35 8,17
21-30 73 17,06
31-40 25 5,84
41 keatas 200 46,73
Jumlah 428 100
Sumber : Data Sekunder 2015
Tabel 3 menunjukkan bahwa bahwa penyebaran penduduk menururt tingkat
umur yang mendominasi antara umur 41 keatas dengan persentase 46,73%
sedangkan yang paling terendah yaitu antara umur 31-40 dengan persentase
5,84%.
4.3.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan
Slamet (2003) mengemukakan bahwa pendidikan adalah suatu usaha untuk
menghasilkan perubahan-perubahan pada perilaku manusia. Perubahan perilaku
yang ditimbulkan oleh proses pendidikan dapat dilihat melalui, perubahan dalam
hal pengetahuan, perubahan dalam keterampilan atau kebiasaan dalam melakukan
sesuatu, dan perubahan dalam sikap mental terhadap segala sesuatu yang
dirasakan. Kemampuan seseorang di dalam berusahatani maupun ikut kegiatan di
lingkungan sekelilingnya sebagian ditentukan oleh tingkat pendidikannya, baik
yang bersifat formal maupun informal. Oleh karena itu, data penduduk
berdasarkan pendidikan merupakan hal yang cukup penting untuk diketahui. Data
penduduk berdasarkan pendidikan di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II dapat
dilihat pada Tabel 4.
23
Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat pendidikan Jumlah Persentase (%)
1 SD 265 61,92
2 SMP 49 11,45
3 SMA 91 21,26
4 S1 23 5,37
Jumlah 428 100
Sumber : Data Sekunder 2015
Tabel 4 menunjukkan bahwa jumlah pendidikan berdasarkan data yang
tercatat pada tahun 2016, menunjukkan bahwa yang paling banyak adalah tingkat
pendidikan SD dengan persentase 61,92% dan yang paling sedikit adalah sarjana
dengan persentase 5,37%..
4.3.4.Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata pencaharian
Mata pencaharian penduduk Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan
Aesesa Kabupaten Nagekeo sebagian besar adalah petani. Namun tidak semua
penduduk Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II bermata pencaharian sebagai petani
karena ada juga sebagian masyarakat yang mata pencahariannya sebagai PNS,
Bidan/Perawat dan Wiraswasta. untuk lebih jelasnya dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Jumlah Penduduk Desa Berdasarkan Mata pencaharian
No Jenis Mata Pencaharian Jumlah
(orang)
Persentase(%)
1 Petani 230 92
2 PNS 5 2
3 Bidan/Perawat 4 1,6
4 Wiraswasta 10 4
5 Pensiunan 1 0,4
Jumlah 250 100
Sumber : Data Sekunder 2015
Tabel 5 menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang bermata pencaharian
terbanyak adalah petani dengan persentase 92%. Hal ini disebabkan karena Dusun
24
Mbaling Kelurahan Mbay II memiliki potensi lahan pertanian yang tinggi
khususnya untuk pengembangan tanaman padi sawah.
4.4 Keadaan Pertanian
Keadaan pertanian di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II menyangkut
tentang pola penggunaan lahan terdiri dari kebun/ladang, pekarangan, sawah,
hutan dan lain-lainnya. Keadaan pertanian itu ditunjang juga dengan adanya
kepedulian masyarakat terhadap pengelolahan pertanian di daerah tersebut. Hal ini
sangat berpengaruh kepada kemajuan suatu daerah.
Kabupaten Nagekeo berbatasan langsung dengan Kabupaten Ende dan
Kabupaten Ngada. Kabupaten Nagekeo mengandalkan sektor pertanian,
pertambangan dan penggalian serta industri sebagai sektor penggerak
perkembangannya. Kabupaten Nagekeo memiliki Kawasan Pengembangan
Ekonomi Terpadu (KAPET) Mbay, memungkinkan kawasan ini berkembang
menjadi pusat produksi, pengolahan dan perdagangan hasil-hasil pertanian
mengingat posisi strategis dan dukungan sumber daya alam yang dimilikinya.
Kehadiran KAPET Mbay pada wilayah ini merupakan penggerak ekonomi yang
sangat berharga bagi perekonomian Nagekeo secara keseluruhan.
4.5 Sarana Dan Prasaran
Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor terpenting dan sangat
dibutuhkan oleh masyarakat, karena sangat berhubungan dengan berbagai segi
kehidupan jasmani maupun rohani. Ketersediaan sarana dan prasarana tersebut
tentu memperlancar kegiatan masyarakat yang ada di Dusun Mbaling Kelurahan
Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo. Untuk lebih jelasnya rincian
25
sarana dan prasarana yang ada di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan
Aesesa Kabupaten Nagekeo dapat kita lihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Sarana dan Prasarana di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan
Aesesa Kabupaten Nagekeo No. Jenis sarana dan prasarana Jumlah (unit)
1
2
3
4
5
6
7
8
Kantor Lurah
TK
SD
Mesjid/Musollah
Gereja
Posyandu
Perkuburan/TPU
Lapangan
1
1
1
2
1
2
1 1
Sumber : Data Skunder 2015
Tabel 6 menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang ada Dusun
Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo yang paling
banyak yaitu Masjid yang berjumlah 2 unit dan Posyandu 2 unit.
.
26
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Identitas Responden
Identitas responden menggambarkan keberagaman responden dari beberapa
aspek yaitu umur, tingkat pendidikan, pengalaman berusahatani, jumlah
tanggungan keluarga dan luas lahan. Identitas seorang responden akan sangat
membantu dalam proses penelitian karena dapat memberikan informasi tentang
keadaan usahataninya terutama dalam peningkatan produksi usahataninya.
Responden merupakan orang yang melakukan usaha dalam pemenuhan
kebutuhannya di bidang pertanian. Untuk memperoleh informasi tentang
usahatani yang diusahakannya, maka identitas responden merupakan salah satu
hal penting yang dapat membantu kelancaran proses penelitian.
Berikut ini merupakan pembahasan mengenai identitas responden yang
meliputi umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman
berusahatani dan luas lahan.
5.1.1 Umur
Umur seseorang menentukan potensi kerja atau kinerja orang tersebut.
Tingkat umur mempunyai pengaruh terhadap kemampuan fisik responden dalam
mengelolah usahataninya maupun usaha-usaha lain yang dikerjakannya. Umur
responden yang ditemui di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa
Kabupaten Nagekeo bervariasi antara petani satu dengan petani lainnya. Pada
umumnya petani yang berumur muda dan sehat mempunyai fisik yang lebih kuat
dan cepat menerima informasi atau inovasi baru yang di anjurkan. Hal ini
27
dikarenakan responden mudah lebih berani mengambil resiko, meskipun
responden muda masih kurang memiliki pegalaman kerja, sehingga untuk
mengimbangi kekurangan ini, responden muda bertindak lebih dinamis agar
cepat mendapatkan pengalaman. Sedangkan responden yang umurnya relatif lebih
tua, mempunyai kapasitas pengelolahan usahatani yang lebih matang karena
banyaknya pengalaman- pengalaman dalam berusahatani.
Umur responden berkisar antara 30 – 70 tahun. Untuk lebih jelasnya
tingkat umur responden di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa
Kabupaten Nagekeo dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Identitas Responden Padi Sawah Berdasarkan Tingkat Umur Di Dusun
Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo.
No Umur Responden Jumlah
(Orang)
Persentase (%)
1
2
3
30-43
44-57
58-71
5
10
7
22,73
45,45
31,82 Jumlah 22 100
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2016
Tabel 7 menunjukkan bahwa umur responden terbanyak berdasarkan umur
adalah berumur 44-57 tahun yaitu sebanyak 10 orang sedangkan yang paling
sedikit adalah tingkat umur 30-43 tahun yaitu sebanyak 5 orang. Hal ini berarti
bahwa terdapat kecenderungan sebagian besar responden relatif lebih mudah
untuk menerima informasi dan inovasi, sebagaimana pendapat Mosher (1991)
yang mengemukakan bahwa petani yang berumur lebih muda dapat menerima
informasi dan inovasi baru dan semua hal-hal yang dianjurkan dan lebih berani
menanggung resiko.
28
5.1.2 Pendidikan Petani
Tingkat Pendidikan petani yang relatif memadai akan mempengaruhi cara
berfikir petani, dimana pada umumnya petani yang mempunyai tingkat
pendidikan yang lebih tinggi cenderung lebih cepat menerima inovasi baru
dibandingkan dengan tingkat pendidikan yang rendah. Tingkat pendidikan yang
dimaksud adalah pendidikan formal yang pernah diikuti oleh petani responden.
Petani yang mempunyai tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung cepat
memperoleh dan menerapkan inovasi yang bermanfaat dibandingkan dengan
mereka yang tingkat pendidikannya lebih rendah. Di samping itu, lebih mengerti
dan berani menerapkan inovasi baru dan pada akhirnya berpengaruh terhadap
usahatani yang di kelolanya. Untuk jelasnya mengenai rincian responden
berdasarkan tingkat pendidikan formal dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Jumlah Responden Menurut Tingkat Pendidikan di Dusun Mbaling
Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo.
No Tingkat pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)
1
2
3
4
SD
SMP
SMA/SMK
S1
17
1
3
1
77,27
4,55
13,63
4,55
Jumlah 22 100
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2016.
Tabel 8 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan formal responden di
Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo
tergolong rendah yakni terdapat 17 orang yang mempunyai tingkat pendidikan
sekolah dasar dengan presentase 77,27 %, terdapat 1 orang yang telah
menamatkan pendidikan formalnya di sekolah lanjutan pertama dengan presentase
4,55%, terdapat 3 orang yang telah menamatkan pendidikan lanjutan atas dengan
29
presentase 13,63%. Sedangkan yang telah menamatkan pendidikan akademik
(S1) terdapat 1 orang dengan presentase 4,55 %. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat pendidikan responden di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan
Aesesa Kabupaten Nagekeo masih tergolong rendah karena kurangnya
pemahaman masyarakat tentang pentingnya pendidikan.
5.1.3 Pengalaman Berusahatani Padi Sawah
Pengalaman berusahatani dari seorang petani berpengaruh terhadap pola
pengelolaan usahataninya karena terdapat kecenderungan bahwa petani yang
memiliki pengalaman usahatani yang cukup lama juga memiliki kemampuan
berusahatani yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Soetrisno (2002),
petani yang usianya lebih tua mempunyai pengalaman yang lebih banyak
dibandingkan dengan petani yang usianya lebih muda. Untuk lebih jelasnya
mengenai pengalaman berusahatani petani responden di Dusun Mbaling
Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo dapat dilihat pada
Tabel 9.
Tabel 9. Jumlah Responden Menurut Pengalaman Berusahatani di Dusun Mbaling
Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo.
No Pengalaman
Berusahatani (tahun)
Usahatani Padi Sawah
Jumlah (orang) Persentase (%)
1
2
3
4-17
18-31
32-45
3
6
13
13,63
27,27
59,10
Jumlah 22 100
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2016.
Tabel 9 menunjukkan bahwa pengalaman responden yang tertinggi yaitu
antara 32-45 sebanyak 13 orang atau 59,10 % dan yang terkecil yaitu antara 4-17
30
sebanyak 3 orang 13,63 %. Hal ini menunjukkan bahwa petani yang berusahatani
padi sawah di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten
Nagekeo memiliki kemampuan berusahatani yang cukup berpengalaman.
5.1.4 Jumlah Tanggungan Keluarga
Setiap keluarga di dalamnya terdapat beberapa orang yang menjadi
tanggungan kepala keluarga, konsekuensinya adalah kepala keluarga harus
melakukan usaha-usaha memperoleh pendapatan agar mampu memenuhi
kebutuhan keluarganya. Besar kecilnya tanggungan keluarga akan menentukan
perilaku petani dalam usahataninya. Makin besar jumlah tanggungan keluarga,
maka makin dinamis dalam usahataninya karena ia terdorong oleh tanggung
jawab terhadap keluarganya. Rata-rata jumlah tanggungan keluarga responden
dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Jumlah Responden Menurut Jumlah Tanggungan Keluarga Di Dusun
Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo.
No Jumlah tanggungan
keluarga (orang)
Jumlah (Orang) Persentase (%)
1
2
3
1-2
3-4
5-6
3
10
9
13,64
45,45
40,91
Jumlah 22 100
Sumber : Data Primer Setelah Diolah,2016
Tabel 10 menunjukkan sebagian besar responden memiliki jumlah
tanggungan keluarga 3-4 orang sebanyak 10 orang (45,45 %) dan terdapat 9 orang
yang memiliki jumlah tanggungan keluarga 5-6 orang. Umumnya petani yang
memiliki banyak tanggungan keluarga mungkin merasakan beban yang berat
karena terkait dengan besarnya biaya rumah tangga yang harus dikeluarkan oleh
31
mereka sebagai kepala keluarga. Namun di sisi lain banyaknya jumlah
tanggungan keluarga merupakan potensi pula bagi mereka karena anggota
keluarga yang ditanggung dapat membantu secara langsung atau menjadi tenaga
kerja pada usahataninya. Apalagi jika anggota keluarga masih tergolong dalam
usia produktif, berarti anggota keluarga dapat memberikan tambahan penghasilan
keluarga.
5.1.5 Luas Lahan
Luas lahan yang dimiliki oleh petani sangat berpengaruh pada produksi
yang dihasilkan. Luas lahan garapan sangat berpengaruh terhadap petani dalam
mengelola usahataninya. Lahan atau yang lebih dikenal dengan tanah merupakan
faktor utama dalam usahatani. Hal ini dikarenakan tanaman maupun hewan
memanfaatkan tanah sebagai media tumbuh maupun tempat tinggalnya. Untuk
lebih jelasnya mengenai luas lahan yang dimiliki oleh responden di Dusun
Mbaling Kelurahan Mbay II dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Jumlah Responden Menurut Luas Lahan di Dusun Mbaling Kelurahan
Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo.
No. Luas lahan (ha) Jumlah (orang) Persentase (%)
1
2
3
0,25-0,49
0,50-0,75
0,76-1,00
5
5
12
22,73
22,73
54,54
Jumlah 22 100
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2016
Tabel 11 terlihat bahwa jumlah responden yang memiliki luas lahan
1,00 ha adalah sebanyak 12 orang responden dengan persentase sebanyak
(54,54%), terdapat 5 orang responden yang memiliki luas lahan 0,50 ha dengan
persentase sebesar (22,73%). Hal ini menunjukkan bahwa luas lahan yang dimiliki
32
oleh responden di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II tergolong besar karena
usahatani ini adalah usahatani utama atau mata pencaharian utama di samping
membudidayakan tanaman palawija.
5.2 Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani Padi Sawah
Pengelolaan usahatani adalah kemampuan petani menentukan,
mengorganisir dan mengkoordinasikan faktor-faktor produksi dengan sebaik-
baiknya dan memberikan produksi pertanian sebagaimana yang diharapkan.
Ukuran dari keberhasilan pengelolaan itu adalah produktivitas dari setiap faktor
produksi tersebut (Hernanto, 1996).
33
Tabel 12. Rata-rata Biaya Produksi dan Pendapatan Per hektar pada Usahatani
Padi Sawah di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa
Kabupaten Nagekeo Uraian Jumlah (Unit) Harga per Unit (Rp) Nilai (Rp)
1. Produksi (Kg) 4.705,506 8.000 37.644.046,1
2. Biaya Variabel :
Benih (Kg)
NPK (Kg)
Urea (Kg)
Pestisida
Tenaga kerja :
- Peng. Lahan
(HOK)
- Pembibitan
(HOK)
- Penanaman
(HOK)
- Panen (HOK)
- Pasca Panen
(HOK)
- Sewa alat (Rp)
3. Biaya Tetap :
- Penyusutan
alat (Rp)
- Pajak (Rp)
4. Total biaya
25,6
155,3
155,3
-
2,36
5,31
11,465
11,901
5,13
-
-
10.000
115.000
90.000
-
60.000
50.000
50.000
50.000
60.000
-
-
256.081,946
373.559,539
293.854,034
620.358,514
364.916,773
265.685,02
572.983,355
595.390,525
307.298,335
608.194,623
2.913.796,41
105.921,894
7.279.961,6
5. Pendapatan (Rp) 30.359,731,1
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2016
Tabel 12 menunjukkan bahwa dari total biaya yang dikeluarkan untuk
biaya benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja, yang mana biaya pestisida paling
banyak jumlahnya yaitu sebesar Rp. 620.358,514 per ha dibandingkan biaya
lainnya. Total biaya yang dikeluarkan petani responden di Dusun Mbaling
Kelurahan Mbay II sebesar Rp. 113.713.000. Sedangkan Total biaya per ha
sebesar Rp. 7.279.961,26
34
1) Penerimaan Usahatani
Penerimaan usahatani adalah hasil perkalian dari produksi yang diperoleh
dengan harga jual. Jumlah produksi adalah hasil yang diperoleh dari usahataninya,
sedangkan harga jual adalah nilai atau harga dari usahatani per satuan produksi.
Suatu usahatani dikatakan berhasil apabila situasi pendapatan memenuhi
persyaratan yaitu cukup untuk membayar semua sarana produksi, upah tenaga
kerja atau bentuk lainnya selama proses produksi.
2) Analisis Biaya
Biaya mempunyai peranan yang amat penting dalam pengambilan
keputusan usahatani. Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
menentukan besarnya harga pokok dari produk yang akan dihasilkan, dalam hal
ini biaya produksi padi sawah .
Jenis biaya yang digunakan dalam analisis biaya yaitu biaya tetap dan
biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam
melaksanakan aktivitas usahatani padi sawah yang besarannya tidak
mempengaruhi besarnya produksi dan dinyatakan dalam satuan rupiah, yang
tergolong dalam biaya tetap meliputi penyusutan alat, sewa alat pertanian dan
pajak. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam
melaksanakan aktivitas usahatani padi sawah yang besarannya mempengaruhi
besarnya produksi dan dinyatakan dalam satuan rupiah, yang tergolong dalam
biaya variabel yaitu benih, pupuk, pestisida dan upah tenaga kerja.
Berdasarkan hasil wawancara, petani menggunakan traktor untuk
mengolah lahan yang akan ditanami padi sawah. Waktu kerja untuk pengolahan
35
lahan tergantung dari luas lahan yang dimiliki oleh petani dan kemampuan
bekerja petani.
Pengolahan lahan dilakukan dengan tujuan untuk mempersiapkan lahan
yang akan ditanami. Pengolahan tanah pertama menggunakan bajak yang
berfungsi membalikkan tanah agar sisa-sisa tanaman terbenam di dalam tanah.
Kemudian melakukan pembajakan kedua yang berfungsi memperkecil bongkahan
tanah pada pembajakan pertama menjadi remah. Setelah tanah dibajak pada
pengolahan tanah pertama dan kedua, tanah bajakan tersebut diratakan dan
dihaluskan menggunakan garu/sisir. Tahap-tahap pengolahan tanah tersebut untuk
memperbaiki struktur tanah dan sirkulasi udara serta untuk memperbaiki fisik dan
kimia tanah.
Pembibitan untuk tanaman padi direndam terlebih dahulu agar cepat
berkecambah. Lama perendaman 24 jam, kemudian diangkat dan dikeringkan
selama 8 jam. Apabila benih sudah berkecambah, benih disebar di tempat
persemaian. Setelah mencapai umur 10-18 hari, bibit siap untuk ditanam.
Petani menggunakan benih padi sawah dengan harga Rp10.000/Kg yang
ada di toko-toko tani terdekat di Kabupaten Nagekeo.
Jumlah penggunaan benih yang disesuaikan dengan luas lahan, namun
terdapat beberapa petani yang menggunakan benih melebihi kebutuhan yang
semestinya, hal ini karena petani beranggapan bahwa jika benih yang digunakan
lebih banyak maka produksi yang diperoleh akan banyak pula namun semakin
banyak benih yang digunakan maka makin banyak pula pupuk yang akan
digunakan nantinya. Petani biasanya menyediakan benih sekitar 40 sampai 45 Kg
36
untuk setiap hektar tanah yang akan ditanaminya. Jumlah benih tersebut jauh di
atas kebutuhan sebenarnya.
Berdasarkan hasil wawancara, jumlah benih yang dibutuhkan maksimal 25
sampai 30 Kg/Ha. Berlebihnya penggunaan benih padi berpengaruh terhadap
mutu bibit padi yang dihasilkan. jika terlalu banyak maka saat disebar di atas
persemaian, benih-benih tersebut akan sangat rapat. Akibatnya, bibit akan tumbuh
saling berjejal sehingga sinar matahari tidak dapat menembus ke sela-selanya.
Kondisi ini dapat menjadikan bibit tumbuh memanjang dan lemah serta mudah
patah pada saat dicabut sehingga saat dipindahkan ke lahan banyak yang mati.
Petani menggunakan insektisida dan herbisida untuk mencegah serangan
hama dan penyakit serta gulma. Insektisida yang umumnya digunakan petani
responden adalah Dangke 40 WP, Explore 250 EC, Penalty 50 SC dan Chix 25
EC. Sedangkan herbisida yang digunakan adalah DMA 400 ml, Rumpas 120 EW.
Dengan harga masing-masing Dangke 40 WP Rp. 35.000, Explore 250 EC Rp.
90.000, Penalty 50 SC Rp. 50, Chix 25 EC Rp. 40.000, DMA 400 ml Rp. 40.000
dan Rumpas 120 EW Rp. 35.000.
Masih banyaknya responden menggunakan pestisida melebihi dosis yang
dianjurkan karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki. Dosis yang berlebihan
bisa berbahaya bagi manusia, mencemari lingkungan dan mengakibatkan tanaman
keracunan pestisida. Cara yang baik adalah menggunakan dosis sesuai dengan
yang dianjurkan pada label kemasan insektisida atau herbisida atau menyesuaikan
dengan kebutuhan tanaman yang dibudidayakan. Sesuai pendapat Djojosumanto
(1999) bahwa waktu aplikasi merupakan salah satu faktor yang menentukan
37
efektivitas insektisida yang diaplikasikan. Karena pentingnya saat aplikasi suatu
insektisida, maka ada yang berpendapat bahwa lebih baik terjadi sedikit kesalahan
dalam cara aplikasinya daripada kesalahan dalam penentuan aplikasi.
Pemupukan dilakukan dengan tujuan untuk menambah unsur hara yang
tidak terdapat dalam tanah. Pemupukan dilakukan sesuai keadaan tanah tersebut,
agar pertumbuhan tanaman dapat berjalan dengan baik. Pupuk yang digunakan
petani pada umumnya yaitu pupuk Urea/Kaltim dan NPK.
Pemupukan dilakukan melalui 3 tahap, yaitu : (1) Pemberian pupuk pada
saat tanaman padi berumur 7-10 hst. Karena pada saat ini perakaran padi sudah
mulai berkembang, (2) Pemberian pupuk pada minggu ke 3 atau 21 hst, (3)
Pemberian pupuk pada saat tanaman berumur 30-40 hst. Sewaktu tanaman padi
mengeluarkan malai.
Panen dilakukan pada saat tanaman berumur 3 Bulan. Pemanenan
dilakukan dengan memotong padi pmenggunakan sabit. Setelah di panen, padi di
tumpuk sementara di lahan sawah, kemudian dirontok. perontokan menggunakan
mesin perontok padi untuk memisahkan bulir-bulir padi dengan jerami. Dengan
menggunakan mesin perontok padi, petani tentu akan lebih bisa menghemat
waktu dan juga tenaga. Karena perontok padi dapat dengan mudah memisahkan
bulir-bulir padi dengan jerami. pengangkutan padi ke rumah petani menggunakan
gerobak traktor, setelah itu dikeringkan, dimasukkan dalam karung kemudian
digiling lalu disimpan.
38
3) Pendapatan
Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya. Pendapatan
yang diterima oleh seseorang dari penjualan produk barang maupun produk jasa
yang dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam membiayai produk
barang maupun produk jasa.
Rata-rata pendapatan usahatani padi sawah yang diperoleh petani dalam 1
kali musim tanam di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II sebesar Rp
474.219.000,00 Sedangkan rata-rata pendapatan per ha sebesar Rp 30.359.731,1
39
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata
penerimaan usahatani padi sawah yang diperoleh petani di Dusun Mbaling
Kelurahan Mbay II sebesar Rp 588.000.000,00 sedangkan rata-rata penerimaan
per ha sebesar Rp 37.644.046,1
Rata-rata biaya usahatani padi sawah yang dikeluarkan petani di Dusun
Mbaling Kelurahan Mbay II sebesar Rp 113.713.000,00 Sedangkan rata-rata
biaya per ha sebesar Rp 7.279.961,59
Rata-rata pendapatan usahatani padi sawah yang diperoleh petani dalam 1
kali musim tanam di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II sebesar Rp
474.219.000,00 Sedangkan rata-rata pendapatan per ha sebesar Rp 30.359.731,1
6.2 Saran
1. Terkait dengan analisis pendapatan usahatani padi sawah bahwa sebaiknya
petani perlu menerapkan sistem tumpang sari agar unsur hara tanah tidak
berkurang. Apabila pengolahan lahan yang terus menerus dapat mengurangi
unsur hara tanah sehingga berpengaruh terhadap pendapatan petani.
2. Penghasilan usahatani dapat ditingkatkan bahkan dapat memperluas areal
penanaman dengan efisiensi biaya untuk mendapatkan hasil yang maksimal
serta diharapkan ada terobosan mengenai sistem tanam. Perlu
40
disempurnakan agar produktivitas usahatani padi sawah dan pendapatan
petani dapat lebih meningkat.
3. Pemerintah harus serius memperhatikan petani guna meningkatkan
pembangunan Ekonomi masyarakat Desa untuk memperkokoh ketahanan
Ekonomi secara nasional.
41
DAFTAR PUSTAK A
Al- ashari, Nurul. 2014. Analisis Pendapatan Usahatani Bayam Di Kelurahan
Bontolebang Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar. Skripsi.
Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah, Makassar.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodelogi penelitian. Bina Aksara. Yogyakarta
Badan Pusat Statistik Kabupaten Nagekeo. 2015. Luas tanam, Luas Panen,
Produksi dan produktivitas Padi Kabupaten Nagekeo.
Bandini dan Azis. 2000. Pengantar ekonomi Pertanian. Bumi Aksara Jakarta.
Djojosumarto. 2008. Pestisida Dan Aplikasinya. Jakarta. PT. Agromedia Pustaka.
Endang Widowati, 2007. ”Analisis Ekonomi Usahatani Padi Organik Di
Kabupaten Sragen”, Tesis. MESP UNS. Surakarta.
Fatmawati M. Lumintang. 2013. Analisis Pendapatan Petani Padi Di Desa Teep
Kecamatan Langowan Timur. Jurnal EMBA Vol.1 No.3 September 2013, Hal.
991-998. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Ekonomi Pembangunan
Universitas Sam Ratulangi Manado
Ferryanto. 2011. Laporan Ektan Stuktur Penerimaan Usahatani Desa BPI
Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma. (on-line). http://
Lidiayuliana79.blogspot.com/laporan ektan- strktur-penerimaan-usaha.
hml \Diakses 20 Januari 2016.
Hadi Prayitno dan Lincolin Arsyad, 2007. ”Petani Usahatani padi”. Skripsi. FE-
UNS. Surakarta.
Hernanto. 1996. Ilmu Usahatani. Penebar swadaya. Jakarta
IRRI. 2008. Brown Spot. Rice Fact Sheets. Produced By The International Ri ce
Research Institute (IRRI). Rice Science For a Better World.
Kumar, K. V. K., M.S. reddy, J.W. Kloepper, K.S. Lawrence. D.E. Groth, and
M.E. Miller, 2009. Sheath Blight Disease Of Rice (Oryza sativa L.). An
overview. Biosciences. Biotechnology Research Asia 6(2): 465-480.
Mubyarto. 2003. Ekonomi Pertanian Lembaga Penelitian dan Penyelenggaraan
Ekonomi Sosial (LP3S). Jakarta.
Mubyarto, 2008. Ilmu Usahatani. Pustaka Pelajar. Yokyakarta.
42
Mosher, A.T. 1991. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. CV. Yasaguna.
Jakarta.
Kurnianti, Novik. 2013. Budidaya Tanaman Padi Sawah.
http://www.tanijogonegoro.com/2013/01/budidaya-tanaman-padi-
sawah.htmls. Diakses tanggal 30 Januari 2016
Sudarman, I made. 2013. Penyakit Tanaman padi (Oryza sativa L.). Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Sudarman. 2001. Teori Ekonomi Mikro. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta.
Sugiyono, DR. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.
Suratiyah. 2002. Ilmu Usaha tani. Penebar Swadaya. Jakarta.
Suratiyah, Ken. 2011. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.
Soekartawi, 1993. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Soekartawi ,1995. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Soekartawi, 1995. Ilmu Usahatani. BPFE. Yokyakarta.
Soekartawi, 2006. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Soekartawi, 2002. Ilmu Usahatani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani
Kecil, Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Soetrisno. 2002. Paradigma Baru Pertanian. Sebuah Tinjauan Sosiologis.
Kanisius. Yogyakarta.
Slamet. 2003. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. IPB Press.
Bogor
Poli H, Maria. 2010. Proposal Penelitian Analisis Pendapatan Usahatani Padi
Sawah (Oryzae Sativa L) Di Kecamatan Kupang Timur Kabupaten
Kupang. Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana Kupang.
Prawirokusumo, S. 1990. Ilmu Usahatani. BPFE. Yogyakarta.
Puspito, Joko.2011. Analisis Komparatif Usahatani Padi (Oriza sativa L.) Sawah
Irigasi Bagian Hulu Dan Sawah Irigasi Bagian Hilir Daerah Irigasi
Bapang Kabupaten Sragen. Skripsi. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
43
Made, Supartama, Made Antara, Rustam Abd Rauf. 2013.Analisis Pendapatan
Dan Kelayakan Usahatani Padi Sawah Di Subak Baturiti Desa Balinggi
Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong. Jurnal Agrotekbis 1(2) :
166-172, Juni 2013. Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu
Yusuf, Muri, A. 2014. Metode Penelitian. Prenadamedia Group. Jakarta.
44
LAMPIRAN
45
KUISIONER PENELITIAN
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DUSUN
MBALING KELURAHAN MBAY II KECAMATAN AESESA
KABUPATEN NAGEKEO
I. Identitas Petani:
1. Nama :
2. Umur :
3. Pendidikan :
4. Pekerjaan Utama :
5. Pengalaman berusahatani :
6. Jumlah tanggungan keluarga :
II. Pertanyaan:
1. Luas dan Status Penguasaan Lahan
No Bentuk Lahan Status Kepemilikan Lahan
Luas Lahan
(ha)
Hak Milik Bagi Hasil Sewa
1
Total
2. Pemilikan Alat-alat Pertanian
No
Jenis alat Jumlah
(unit)
harga
(Rp/unit)
Nilai
(Rp)
Umur
(thn)
Sumber
Beli (Rp) Sendiri
(Rp)
1
2
3
4
Total
46
3. Penggunaan Faktor Produksi
a. bibit
No Jenis tanaman Kebutuhan
(Kg/ha)
Harga
(Rp/kg) Nilai (Rp)
Sumber
Beli
(Rp)
Sendiri
(Rp)
1
Total
b. pestisida
No
Jenis pestisida Kebutuhan
(ml)
Harga
(Rp/ml)
Nilai (Rp)
Sumber
Beli
(Rp)
Sendiri
(Rp)
1
Total
c. Pupuk
No Jenis pupuk Kebutuhana
(kg/ha)
Harga
(Rp/kg) Nilai (Rp)
Sumber
Beli
(Rp)
Sendiri
(Rp)
1
Total
47
4. Pengeluaran Input Tenaga Kerja
No
Jenis kegiatan Satuan (HK)
Upah
(R/HK)
Lama
(jam)
Nilai
(Rp)
1
2
3
4
Total
5. Penerimaan Usahatani
No Jenis Tanaman Luas lahan
(ha)
Produksi
(Kg)
Harga/satuan
(Rp/Kg)
Nilai
(Rp)
1
Total
48
Lampiran 1. Identitas Responden Petani Padi Sawah di Dusun Mbaling Kelurahan
Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo
No Nama
Luas
lahan
(Ha)
Umur
(Tahun)
Pengalaman
Berusaha
Tani (Tahun)
Jumlah
Tanggungan
Keluarga
(Orang)
Pendidikan
1 Ibrahim Bhabha 1,00 49 35 5 SD
2 Nasir Pasi 1,00 54 30 6 SD
3 Jubair Lako 0,50 55 27 5 SD
4 Abdullah Rute 0,25 48 15 3 SD
5 Karolus Raja 0,50 70 45 2 SD
6 Abubakar Ladho 1,00 49 37 5 SD
7 Abdul Kasim 0,50 34 10 2 SD
8 Ishak Sangkak 0,25 38 12 2 SMP
9 Ramudhan Rajo 1,00 35 4 3 S1
10 Abdul Kadir Jogo 0,25 65 45 4 SD
11 Abdullah Tandi 1,00 49 35 7 SD
12 Sofia Nina 0,50 65 40 4 SD
13 Bernadus Lendang 1,00 65 40 6 SD
14 Muh. Saleh Enco 1,00 63 39 4 SD
15 Husen Jepar 1,00 65 45 4 SD
16 Abdul Rahman Jema 0,25 39 20 3 SD
17 Hasan Jawa 0,25 62 25 5 SD
18 Jafar Dhala 0,50 50 30 4 SD
19 Yusuf Paser 1,00 48 30 6 SD
20 Suaib Radhang 1,00 43 21 3 SMA
21 Adi Rai 1,00 64 42 5 SMA
22 Darwin Sulaiman 1,00 30 10 2 SMA
Jumlah 15,75 1.140 637 90 -
Rata-rata 0,71 51,81 28,95 4,09 -
Maksimum 1,00 70 45 7 -
Minimum 0,25 30 4 2 -
49
Lampiran 2. Biaya Benih Pada Petani Padi Sawah di Dusun Mbaling Kelurahan
Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo
No
Nama
Luas
lahan
(Ha)
Benih
(Kg)
Harga
(Rp/Kg)
Nilai biaya
(Rp)
1 Ibrahim Bhabha 1,00 25 10.000 250.000
2 Nasir Pasi 1,00 25 10.000 250.000
3 Jubair Lako 0,50 13 10.000 130.000
4 Abdullah Rute 0,25 7 10.000 70.000
5 Karolus Raja 0,50 13 10.000 130.000
6 Abubakar Ladho 1,00 25 10.000 250.000
7 Abdul Kasim 0,50 13 10.000 130.000
8 Ishak Sangkak 0,25 7 10.000 70.000
9 Ramudhan Rajo 1,00 25 10.000 250.000
10 Abdul Kadir Jogo 0,25 7 10.000 70.000
11 Abdullah Tandi 1,00 25 10.000 250.000
12 Sofia Nina 0,50 13 10.000 130.000
13 Bernadus Lendang 1,00 25 10.000 250.000
14 Muh. Saleh Enco 1,00 25 10.000 250.000
15 Husen Jepar 1,00 25 10.000 250.000
16 Abdul Rahman Jema 0,25 7 10.000 70.000
17 Hasan Jawa 0,25 7 10.000 70.000
18 Jafar Dhala 0,50 13 10.000 130.000
19 Yusuf Paser 1,00 25 10.000 250.000
20 Suaib Radhang 1,00 25 10.000 250.000
21 Adi Rai 1,00 25 10.000 250.000
22 Darwin Sulaiman 1,00 25 10.000 250.000
Jumlah 15,75 400 220.000 4.000.000
Rata-rata 0,71 18,2 10.000 181.818,182
Rata-rata/ha 25,6 256.081,946
Sumber : Data primer setelah diolah 2016
50
Lampiran 3. Biaya Pupuk NPK Pada Petani Padi Sawah di Dusun Mbaling
Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo
No
Nama
Luas lahan
(Ha) Pupuk NPK
(Kg) Harga (Rp)
Nilai biaya
(Rp)
1 Ibrahim Bhabha 1,00 150 115.000 345.000
2 Nasir Pasi 1,00 150 115.000 345.000
3 Jubair Lako 0,50 75 115.000 230.000
4 Abdullah Rute 0,25 50 115.000 115.000
5 Karolus Raja 0,50 75 115.000 230.000
6 Abubakar Ladho 1,00 150 115.000 345.000
7 Abdul Kasim 0,50 75 115.000 230.000
8 Ishak Sangkak 0,25 50 115.000 115.000
9 Ramudhan Rajo 1,00 150 115.000 345.000
10 Abdul Kadir Jogo 0,25 50 115.000 115.000
11 Abdullah Tandi 1,00 150 115.000 345.000
12 Sofia Nina 0,50 75 115.000 230.000
13 Bernadus Lendang 1,00 150 115.000 345.000
14 Muh. Saleh Enco 1,00 150 115.000 345.000
15 Husen Jepar 1,00 150 115.000 345.000
16 Abdul Rahman Jema 0,25 50 115.000 115.000
17 Hasan Jawa 0,25 50 115.000 115.000
18 Jafar Dhala 0,50 75 115.000 230.000
19 Yusuf Paser 1,00 150 115.000 345.000 20 Suaib Radhang 1,00 150 115.000 345.000 21 Adi Rai 1,00 150 115.000 345.000 22 Darwin Sulaiman 1,00 150 115.000 345.000
Jumlah 15,75 2.425 2.530.000 5.865.000 Rata-rata 0,71 110,23 115.000 265.227,273
Rata-rata/ha 155,253 373.559,539
Sumber : Data primer setelah diolah, 2016
51
Lampiran 4. Biaya Pupuk Urea Pada Petani Padi Sawah di Dusun Mbaling
Kelurahan Mbay II Kecamatan AesesaKabupaten Nagekeo
No
Nama
Luas
lahan
(Ha) Pupuk urea
(Kg)
Harga (Rp)
Nilai biaya
(Rp)
1 Ibrahim Bhabha 1,00 150 90.000 270.000
2 Nasir Pasi 1,00 150 90.000 270.000
3 Jubair Lako 0,50 75 90.000 180.000
4 Abdullah Rute 0,25 50 90.000 90.000
5 Karolus Raja 0,50 75 90.000 180.000
6 Abubakar Ladho 1,00 150 90.000 270.000
7 Abdul Kasim 0,50 75 90.000 180.000
8 Ishak Sangkak 0,25 50 90.000 90.000
9 Ramudhan Rajo 1,00 150 90.000 270.000
10 Abdul Kadir Jogo 0,25 50 90.000 90.000
11 Abdullah Tandi 1,00 150 90.000 270.000
12 Sofia Nina 0,50 75 90.000 180.000
13 Bernadus Lendang 1,00 150 90.000 270.000
14 Muh. Saleh Enco 1,00 150 90.000 270.000
15 Husen Jepar 1,00 150 90.000 270.000
16 Abdul Rahman Jema 0,25 50 90.000 90.000
17 Hasan Jawa 0,25 50 90.000 90.000
18 Jafar Dhala 0,50 75 90.000 180.000
19 Yusuf Paser 1,00 150 90.000 270.000
20 Suaib Radhang 1,00 150 90.000 270.000 21 Adi Rai 1,00 150 90.000 270.000 22 Darwin Sulaiman 1,00 150 90.000 270.000
Jumlah 15,75 2.425 1.980.000 4.590.000 Rata-rata 0,71 110,23 90.000 208.636,364
Rata-rata/ha 155,253 293.854,034
Sumber : Data primer setelah diolah 2015
52
Lampiran 5. Biaya Pestisida (Insektisida/Dangke 40 WP) Pada Petani Padi Sawah
di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten
Nagekeo
No
Nama
Luas lahan
(Ha)
Kebutuhan
Insektisida
(Dangke/Gram)
Harga (Rp)
Nilai biaya
(Rp)
1 Ibrahim Bhabha 1,00 200 35.000 70.000
2 Nasir Pasi 1,00 200 35.000 70.000
3 Jubair Lako 0,50 100 35.000 35.000
4 Abdullah Rute 0,25 50 35.000 35.000
5 Karolus Raja 0,50 100 35.000 35.000
6 Abubakar Ladho 1,00 200 35.000 70.000
7 Abdul Kasim 0,50 100 35.000 35.000
8 Ishak Sangkak 0,25 50 35.000 35.000
9 Ramudhan Rajo 1,00 200 35.000 70.000
10 Abdul Kadir Jogo 0,25 50 35.000 35.000
11 Abdullah Tandi 1,00 200 35.000 70.000
12 Sofia Nina 0,50 100 35.000 35.000
13 Bernadus Lendang 1,00 200 35.000 70.000
14 Muh. Saleh Enco 1,00 200 35.000 70.000
15 Husen Jepar 1,00 200 35.000 70.000
16 Abdul Rahman Jema 0,25 50 35.000 35.000
17 Hasan Jawa 0,25 50 35.000 35.000
18 Jafar Dhala 0,50 100 35.000 35.000
19 Yusuf Paser 1,00 200 35.000 70.000
20 Suaib Radhang 1,00 200 35.000 70.000
21 Adi Rai 1,00 200 35.000 70.000
22 Darwin Sulaiman 1,00 200 35.000 70.000
Jumlah 15,75 3.150 770.000 1.190.000 Rata-rata 0,71 143,2 35.000 54.090,91
Rata-rata/ha 201,7 76.184,4
Data Primer Setelah diolah, 2016.
53
Lampiran 6. Biaya Pestisida (insektisida/Eksplore 250 EC) Pada Petani Padi
Sawah di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa
Kabupaten Nagekeo
No
Nama
Luas
lahan
(Ha)
Kebutuhan
Insektisida
(Explore/ml)
Harga (Rp)
Nilai biaya
(Rp)
1 Ibrahim Bhabha 1,00 200 90.000 180.000
2 Nasir Pasi 1,00 200 90.000 180.000
3 Jubair Lako 0,50 100 90.000 90.000
4 Abdullah Rute 0,25 50 90.000 90.000
5 Karolus Raja 0,50 100 90.000 90.000
6 Abubakar Ladho 1,00 200 90.000 180.000
7 Abdul Kasim 0,50 100 90.000 90.000
8 Ishak Sangkak 0,25 50 90.000 90.000
9 Ramudhan Rajo 1,00 200 90.000 180.000
10 Abdul Kadir Jogo 0,25 50 90.000 90.000
11 Abdullah Tandi 1,00 200 90.000 180.000
12 Sofia Nina 0,50 100 90.000 90.000
13 Bernadus Lendang 1,00 200 90.000 180.000
14 Muh. Saleh Enco 1,00 200 90.000 180.000
15 Husen Jepar 1,00 200 90.000 180.000
16 Abdul Rahman Jema 0,25 50 90.000 90.000
17 Hasan Jawa 0,25 50 90.000 90.000
18 Jafar Dhala 0,50 100 90.000 90.000
19 Yusuf Paser 1,00 200 90.000 180.000
20 Suaib Radhang 1,00 200 90.000 180.000
21 Adi Rai 1,00 200 90.000 180.000
22 Darwin Sulaiman 1,00 200 90.000 180.000
Jumlah 15,75 3.150 1.980.000 3.060.000 Rata-rata 0,71 143,2 90.000 139.090,91
Rata-rata/ha 201,7 195.902,7
Data Primer Setelah diolah, 2016.
54
Lampiran 7. Biaya Pestisida (Insektisida/Penalty 50 SC) Pada Petani Padi Sawah
di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten
Nagekeo
No
Nama
Luas
lahan
(Ha)
Kebutuhan
Insektisida
(Penalty/ml)
Harga (Rp)
Nilai biaya
(Rp)
1 Ibrahim Bhabha 1,00 200 50.000 100.000
2 Nasir Pasi 1,00 200 50.000 100.000
3 Jubair Lako 0,50 100 50.000 50.000
4 Abdullah Rute 0,25 50 50.000 50.000
5 Karolus Raja 0,50 100 50.000 50.000
6 Abubakar Ladho 1,00 200 50.000 100.000
7 Abdul Kasim 0,50 100 50.000 50.000
8 Ishak Sangkak 0,25 50 50.000 50.000
9 Ramudhan Rajo 1,00 200 50.000 100.000
10 Abdul Kadir Jogo 0,25 50 50.000 50.000
11 Abdullah Tandi 1,00 200 50.000 100.000
12 Sofia Nina 0,50 100 50.000 50.000
13 Bernadus Lendang 1,00 200 50.000 100.000
14 Muh. Saleh Enco 1,00 200 50.000 100.000
15 Husen Jepar 1,00 200 50.000 100.000
16 Abdul Rahman Jema 0,25 50 50.000 50.000
17 Hasan Jawa 0,25 50 50.000 50.000
18 Jafar Dhala 0,50 100 50.000 50.000
19 Yusuf Paser 1,00 200 50.000 100.000
20 Suaib Radhang 1,00 200 50.000 100.000
21 Adi Rai 1,00 200 50.000 100.000
22 Darwin Sulaiman 1,00 200 50.000 100.000
Jumlah 15,75 3.150 1.100.000 1.700.000 Rata-rata 0,71 143,2 50.000 77.272,73
Rata-rata/ha 201,7 108.834,831
Data Primer Setelah diolah, 2016.
55
Lampiran 8. Biaya Pestisida (Insektisida/Chix 25 EC) Pada Petani Padi Sawah di
Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten
Nagekeo
No
Nama
Luas
lahan
(Ha)
Kebutuhan
Insektisida
(chix/ml)
Harga (Rp)
Nilai biaya
(Rp)
1 Ibrahim Bhabha 1,00 200 40.000 80.000
2 Nasir Pasi 1,00 200 40.000 80.000
3 Jubair Lako 0,50 100 40.000 40.000
4 Abdullah Rute 0,25 50 40.000 40.000
5 Karolus Raja 0,50 100 40.000 40.000
6 Abubakar Ladho 1,00 200 40.000 80.000
7 Abdul Kasim 0,50 100 40.000 40.000
8 Ishak Sangkak 0,25 50 40.000 40.000
9 Ramudhan Rajo 1,00 200 40.000 80.000
10 Abdul Kadir Jogo 0,25 50 40.000 40.000
11 Abdullah Tandi 1,00 200 40.000 80.000
12 Sofia Nina 0,50 100 40.000 40.000
13 Bernadus Lendang 1,00 200 40.000 80.000
14 Muh. Saleh Enco 1,00 200 40.000 80.000
15 Husen Jepar 1,00 200 40.000 80.000
16 Abdul Rahman Jema 0,25 50 40.000 40.000
17 Hasan Jawa 0,25 50 40.000 40.000
18 Jafar Dhala 0,50 100 40.000 40.000
19 Yusuf Paser 1,00 200 40.000 80.000
20 Suaib Radhang 1,00 200 40.000 80.000
21 Adi Rai 1,00 200 40.000 80.000
22 Darwin Sulaiman 1,00 200 40.000 80.000
Jumlah 15,75 3.150 880.000 1.360.000 Rata-rata 0,71 143,2 40.000 61.818,2
Rata-rata/ha 201,7 87.067,89
Data Primer Setelah diolah, 2016.
56
Lampiran 9. Biaya Pestisida (Herbisida/DMA) Pada Petani Padi Sawah di Dusun
Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo
No
Nama
Luas lahan
(Ha)
Kebutuhan
Herbisida
(DMA/ml)
Harga (Rp)
Nilai
biaya (Rp)
1 Ibrahim Bhabha 1,00 400 35.000 70.000
2 Nasir Pasi 1,00 400 35.000 70.000
3 Jubair Lako 0,50 200 35.000 35.000
4 Abdullah Rute 0,25 50 35.000 35.000
5 Karolus Raja 0,50 200 35.000 35.000
6 Abubakar Ladho 1,00 400 35.000 70.000
7 Abdul Kasim 0,50 200 35.000 35.000
8 Ishak Sangkak 0,25 50 35.000 35.000
9 Ramudhan Rajo 1,00 400 35.000 70.000
10 Abdul Kadir Jogo 0,25 50 35.000 35.000
11 Abdullah Tandi 1,00 400 35.000 70.000
12 Sofia Nina 0,50 200 35.000 35.000
13 Bernadus Lendang 1,00 400 35.000 70.000
14 Muh. Saleh Enco 1,00 400 35.000 70.000
15 Husen Jepar 1,00 400 35.000 70.000
16 Abdul Rahman Jema 0,25 50 35.000 35.000
17 Hasan Jawa 0,25 50 35.000 35.000
18 Jafar Dhala 0,50 200 35.000 35.000
19 Yusuf Paser 1,00 400 35.000 70.000
20 Suaib Radhang 1,00 400 35.000 70.000
21 Adi Rai 1,00 400 35.000 70.000
22 Darwin Sulaiman 1,00 400 35.000 70.000
Jumlah 15,75 6.050 770.000 1.190.000 Rata-rata 0,71 275 35.000 54.090,91
Rata-rata/ha 387,324 76.184,4
Data Primer Setelah diolah, 2016.
57
Lampiran 10. Biaya Pestisida (Herbisida/Rumpas 120 EW) Pada Petani Padi
Sawah di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa
Kabupaten Nagekeo
No
Nama
Luas
lahan
(Ha)
Kebutuhan
Herbisida
(Rumpas/ml)
Harga /ml (Rp)
Nilai biaya
(Rp)
1 Ibrahim Bhabha 1,00 200 35.000 70.000
2 Nasir Pasi 1,00 200 35.000 70.000
3 Jubair Lako 0,50 100 35.000 35.000
4 Abdullah Rute 0,25 50 35.000 35.000
5 Karolus Raja 0,50 100 35.000 35.000
6 Abubakar Ladho 1,00 200 35.000 70.000
7 Abdul Kasim 0,50 100 35.000 35.000
8 Ishak Sangkak 0,25 50 35.000 35.000
9 Ramudhan Rajo 1,00 200 35.000 70.000
10 Abdul Kadir Jogo 0,25 50 35.000 35.000
11 Abdullah Tandi 1,00 200 35.000 70.000
12 Sofia Nina 0,50 100 35.000 35.000
13 Bernadus Lendang 1,00 200 35.000 70.000
14 Muh. Saleh Enco 1,00 200 35.000 70.000
15 Husen Jepar 1,00 200 35.000 70.000
16 Abdul Rahman Jema 0,25 50 35.000 35.000
17 Hasan Jawa 0,25 50 35.000 35.000
18 Jafar Dhala 0,50 100 35.000 35.000
19 Yusuf Paser 1,00 200 35.000 70.000
20 Suaib Radhang 1,00 200 35.000 70.000
21 Adi Rai 1,00 200 35.000 70.000
22 Darwin Sulaiman 1,00 200 35.000 70.000
Jumlah 15,75 3.150 770.000 1.190.000 Rata-rata 0,71 143,2 35.000 54.090,91
Rata-rata/ha 201,7 76.184,4
Data Primer Setelah diolah, 2016.
58
Lampiran 11. Biaya Tenaga Kerja Pengolahan Lahan Pada Petani Padi Sawah di
Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten
Nagekeo
No
Nama
Luas Lahan (Ha)
Tenaga
kerja (orang)
Waktu kerja (hari )
Upah kerja (Rp/Hari)
Nilai (Rp)
1 Ibrahim Bhabha 1,00 2 2 60.000 240.000
2 Nasir Pasi 1,00 2 3 60.000 360.000
3 Jubair Lako 0,50 1 2 600.00 120.000
4 Abdullah Rute 0,25 1 2 60.000 120.000
5 Karolus Raja 0,50 2 3 60.000 360.000
6 Abubakar Ladho 1,00 2 4 60.000 480.000
7 Abdul Kasim 0,50 1 2 60.000 120.000
8 Ishak Sangkak 0,25 1 * 2 - -
9 Ramudhan Rajo 1,00 2 4 60.000 480.000
10 Abdul Kadir Jogo 0,25 1 * 2 - -
11 Abdullah Tandi 1,00 2 4 60.000 480.000
12 Sofia Nina 0,50 2 * 3 - -
13 Bernadus Lendang 1,00 2 3 60.000 360.000
14 Muh. Saleh Enco 1,00 2 3 60.000 360.000
15 Husen Jepar 1,00 2 4 60.000 480.000
16 Abdul Rahman Jema 0,25 1 1 60.000 60.000
17 Hasan Jawa 0,25 2 * 2 - -
18 Jafar Dhala 0,50 1 * 3 - -
19 Yusuf Paser 1,00 2 3 60.000 360.000
20 Suaib Radhang 1,00 2 4 60.000 480.000
21 Adi Rai 1,00 2 4 60.000 480.000
22 Darwin Sulaiman 1,00 2 3 60.000 360.000
Jumlah 15,75 37 63 1.020.000 5.700.000 Rata-rata 0,71 1,68 2,86 46.363,636 259.090,909
Rata-rata/ha 2,36 4,02 364.916.773
Data primer setelah diolah, 2016
Keterangan:
( * ) Tenaga Kerja Dalam Keluarga Tanpa Upah
59
Lampiran 12. Biaya Tenaga Kerja Pembibitan Pada Petani Padi Sawah di Dusun
Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo
No
Nama
Luas Lahan (Ha)
Tenaga
kerja (orang)
Waktu
kerja (hari )
Upah kerja (Rp/Hari)
Nilai (Rp)
1 Ibrahim Bhabha 1,00 4 1 50.000 200.000
2 Nasir Pasi 1,00 5 1 50.000 250.000
3 Jubair Lako 0,50 3 1 50.000 150.000
4 Abdullah Rute 0,25 3 1 50.000 150.000
5 Karolus Raja 0,50 3 1 50.000 150.000
6 Abubakar Ladho 1,00 4 1 50.000 200.000
7 Abdul Kasim 0,50 4 1 50.000 200.000
8 Ishak Sangkak 0,25 2 1 50.000 100.000
9 Ramudhan Rajo 1,00 4 1 50.000 200.000
10 Abdul Kadir Jogo 0,25 3 1 50.000 150.000
11 Abdullah Tandi 1,00 4 1 50.000 200.000
12 Sofia Nina 0,50 3 1 50.000 150.000
13 Bernadus Lendang 1,00 5 1 50.000 250.000
14 Muh. Saleh Enco 1,00 4 1 50.000 200.000
15 Husen Jepar 1,00 5 1 50.000 250.000
16 Abdul Rahman Jema 0,25 3 1 50.000 150.000
17 Hasan Jawa 0,25 3 1 50.000 150.000
18 Jafar Dhala 0,50 3 1 50.000 150.000
19 Yusuf Paser 1,00 4 1 50.000 200.000
20 Suaib Radhang 1,00 5 1 50.000 250.000
21 Adi Rai 1,00 4 1 50.000 200.000
22 Darwin Sulaiman 1,00 5 1 50.000 250.000
Jumlah 15,75 83 22 1.100.000 4.150.000 Rata-rata 0,71 3,77 1 50.000 188.636,364
Rata-rata/ha 5,31 265.685,02
Data primer setelah diolah, 2016
60
Lampiran 13. Biaya Tenaga Kerja Penanaman Pada Petani Padi Sawah di Dusun
Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo
No
Nama
Luas Lahan (Ha)
Tenaga
kerja (orang)
Waktu
kerja (hari )
Upah kerja (Rp/Hari)
Nilai (Rp)
1 Ibrahim Bhabha 1,00 10 1 50.000 500.000
2 Nasir Pasi 1,00 9 1 50.000 450.000
3 Jubair Lako 0,50 6 1 50.000 300.000
4 Abdullah Rute 0,25 4 1 50.000 200.000
5 Karolus Raja 0,50 8 1 50.000 400.000
6 Abubakar Ladho 1,00 12 1 50.000 600.000
7 Abdul Kasim 0,50 7 1 50.000 350.000
8 Ishak Sangkak 0,25 5 1 50.000 250.000
9 Ramudhan Rajo 1,00 12 1 50.000 600.000
10 Abdul Kadir Jogo 0,25 6 1 50.000 300.000
11 Abdullah Tandi 1,00 8 1 50.000 400.000
12 Sofia Nina 0,50 6 1 50.000 300.000
13 Bernadus Lendang 1,00 11 1 50.000 550.000
14 Muh. Saleh Enco 1,00 8 1 50.000 400.000
15 Husen Jepar 1,00 10 1 50.000 500.000
16 Abdul Rahman Jema 0,25 6 1 50.000 300.000
17 Hasan Jawa 0,25 5 1 50.000 250.000
18 Jafar Dhala 0,50 8 1 50.000 400.000
19 Yusuf Paser 1,00 10 1 50.000 500.000
20 Suaib Radhang 1,00 9 1 50.000 450.000
21 Adi Rai 1,00 10 1 50.000 500.000
22 Darwin Sulaiman 1,00 9 1 50.000 450.000
Jumlah 15,75 179 22 1.100.000 8.950.000 Rata-rata 0,71 8,14 1 50.000 406.818,182
Rata-rata/ha 11,465 572.983,355
Data primer setelah diolah, 2016
61
Lampiran 14. Biaya Tenaga Kerja Panen Pada Petani Padi Sawah Di Dusun
Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten
Nagekeo
No
Nama
Luas Lahan (Ha)
Tenaga
kerja (orang)
Waktu
kerja (hari )
Upah kerja (Rp/Hari)
Nilai (Rp)
1 Ibrahim Bhabha 1,00 9 1 50.000 450.000
2 Nasir Pasi 1,00 10 1 50.000 500.000
3 Jubair Lako 0,50 8 1 50.000 400.000
4 Abdullah Rute 0,25 6 1 50.000 300.000
5 Karolus Raja 0,50 7 1 50.000 350.000
6 Abubakar Ladho 1,00 12 1 50.000 600.000
7 Abdul Kasim 0,50 7 1 50.000 350.000
8 Ishak Sangkak 0,25 5 1 50.000 250.000
9 Ramudhan Rajo 1,00 10 1 50.000 500.000
10 Abdul Kadir Jogo 0,25 5 1 50.000 250.000
11 Abdullah Tandi 1,00 9 1 50.000 450.000
12 Sofia Nina 0,50 8 1 50.000 400.000
13 Bernadus Lendang 1,00 10 1 50.000 500.000
14 Muh. Saleh Enco 1,00 12 1 50.000 600.000
15 Husen Jepar 1,00 9 1 50.000 450.000
16 Abdul Rahman Jema 0,25 6 1 50.000 300.000
17 Hasan Jawa 0,25 5 1 50.000 250.000
18 Jafar Dhala 0,50 7 1 50.000 350.000
19 Yusuf Paser 1,00 10 1 50.000 500.000
20 Suaib Radhang 1,00 12 1 50.000 600.000
21 Adi Rai 1,00 10 1 50.000 500.000
22 Darwin Sulaiman 1,00 9 1 50.000 450.000
Jumlah 15,75 186 22 1.100.000 9.300.000 Rata-rata 0,71 8,45 1 50.000 422.727,273
Rata-rata/ha 11,901 595.390,525
Data primer setelah diolah, 2016
62
Lampiran 15. Biaya Tenaga Kerja Pasca Panen Pada Petani Padi Sawah di Dusun
Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten
Nagekeo
No
Nama
Luas Lahan (Ha)
Tenaga kerja (orang)
Waktu
kerja (hari )
Upah kerja (Rp/Hari)
Nilai (Rp)
1 Ibrahim Bhabha 1,00 4 1 60.000 240.000
2 Nasir Pasi 1,00 5 1 60.000 300.000
3 Jubair Lako 0,50 3 1 60.000 180.000
4 Abdullah Rute 0,25 2 1 60.000 120.000
5 Karolus Raja 0,50 3 1 60.000 180.000
6 Abubakar Ladho 1,00 5 1 60.000 300.000
7 Abdul Kasim 0,50 4 1 60.000 240.000
8 Ishak Sangkak 0,25 3 1 60.000 180.000
9 Ramudhan Rajo 1,00 4 1 60.000 240.000
10 Abdul Kadir Jogo 0,25 2 1 60.000 120.000
11 Abdullah Tandi 1,00 5 1 60.000 300.000
12 Sofia Nina 0,50 2 1 60.000 120.000
13 Bernadus Lendang 1,00 4 1 60.000 240.000
14 Muh. Saleh Enco 1,00 5 1 60.000 300.000
15 Husen Jepar 1,00 3 1 60.000 180.000
16 Abdul Rahman Jema 0,25 2 1 60.000 120.000
17 Hasan Jawa 0,25 3 1 60.000 180.000
18 Jafar Dhala 0,50 4 1 60.000 240.000
19 Yusuf Paser 1,00 5 1 60.000 300.000
20 Suaib Radhang 1,00 5 1 60.000 300.000
21 Adi Rai 1,00 4 1 60.000 240.000
22 Darwin Sulaiman 1,00 3 1 60.000 180.000
Jumlah 15,75 80 22 1.320.000 4.800.000 Rata-rata 0,71 3,64 1 60.000 218.181,818
Rata-rata/ha 5,13 307.298,335
Data primer setelah diolah, 2016
63
Lampiran 16. Biaya Penyusutan Cangkul Pada Petani Padi Sawah di Dusun
Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten
Nagekeo
No
Nama
Cangkul
(Unit) Harga Baru
(Rp) Harga
Lama (Rp)
Lama Pemakaian
(Tahun) NPA (Rp)
1 Ibrahim Bhabha 1 50.000 30.000 2 10.000
2 Nasir Pasi 1 50.000 20.000 4 7.500
3 Jubair Lako 1 50.000 30.000 2 10.000
4 Abdullah Rute 1 50.000 20.000 4 7.500
5 Karolus Raja 2 50.000 15.000 5 14.000
6 Abubakar Ladho 2 50.000 25.000 5 10.000
7 Abdul Kasim 1 50.000 20.000 4 7.500
8 Ishak Sangkak 1 50.000 15.000 5 5.000
9 Ramudhan Rajo 2 50.000 20.000 4 15.000
10 Abdul Kadir Jogo 2 50.000 25.000 5 14.000
11 Abdullah Tandi 1 50.000 25.000 5 5.000
12 Sofia Nina 1 50.000 20.000 4 7.500
13 Bernadus Lendang 3 50.000 20.000 4 22.500
14 Muh. Saleh Enco 2 50.000 30.000 2 25.000
15 Husen Jepar 1 50.000 15.000 5 5.000
16 Abdul Rahman Jema 1 50.000 30.000 2 10.000
17 Hasan Jawa 1 50.000 20.000 4 7.500
18 Jafar Dhala 1 50.000 15.000 5 5.000
19 Yusuf Paser 1 50.000 30.000 2 10.000 20 Suaib Radhang 2 50.000 20.000 4 12.500 21 Adi Rai 2 50.000 30.000 2 25.000 22 Darwin Sulaiman 1 50.000 20.000 4 7.500
Jumlah 31 1.100.000 495.000 83 243.000 Rata-rata 1 50.000 22.500 4 11.045,454
Data primer setelah di olah, 2016
64
Lampiran 17. Biaya Penyusutan Parang Pada Petani Padi Sawah di Dusun
Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo
No
Nama
Parang
(Unit)
Harga
Baru
(Rp)
Harga
Lama (Rp)
Lama Pemakaian
(Tahun) NPA (Rp)
1 Ibrahim Bhabha 1 35.000 20.000 3 5.000
2 Nasir Pasi 1 35.000 15.000 4 5.000
3 Jubair Lako 1 35.000 20.000 3 5.000
4 Abdullah Rute 1 35.000 15.000 4 5.000
5 Karolus Raja 2 35.000 25.000 2 10.000
6 Abubakar Ladho 2 35.000 15.000 4 10.000
7 Abdul Kasim 1 35.000 10.000 5 5.000
8 Ishak Sangkak 1 35.000 10.000 5 5.000
9 Ramudhan Rajo 1 35.000 25.000 2 5.000
10 Abdul Kadir Jogo 2 35.000 15.000 4 10.000
11 Abdullah Tandi 1 35.000 10.000 5 5.000
12 Sofia Nina 1 35.000 15.000 4 5.000
13 Bernadus Lendang 2 35.000 10.000 5 10.000
14 Muh. Saleh Enco 2 35.000 10.000 5 10.000
15 Husen Jepar 1 35.000 25.000 2 5.000
16 Abdul Rahman Jema 1 35.000 20.000 3 5.000
17 Hasan Jawa 1 35.000 15.000 4 5.000
18 Jafar Dhala 1 35.000 10.000 5 5.000
19 Yusuf Paser 2 35.000 20.000 3 10.000 20 Suaib Radhang 2 35.000 15.000 4 10.000 21 Adi Rai 2 35.000 25.000 2 10.000 22 Darwin Sulaiman 1 35.000 20.000 3 5.000
Jumlah 30 770.000 365.000 81 150.000 Rata-rata 1 35.000 16.590,909 4 6.818,182
Data primer setelah di olah 2016
65
Lampiran 18. Biaya Penyusutan Sabit Pada Petani Padi Sawah di Dusun Mbaling
Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo
No
Nama
Sabit
(Unit) Harga Baru
(Rp) Harga Lama
(Rp)
Lama Pemakaian
(Tahun) NPA (Rp)
1 Ibrahim Bhabha 2 25.000 5.000 4 10.000
2 Nasir Pasi 1 25.000 10.000 3 5.000
3 Jubair Lako 1 25.000 10.000 3 5.000
4 Abdullah Rute 1 25.000 5.000 4 5.000
5 Karolus Raja 2 25.000 10.000 3 10.000
6 Abubakar Ladho 2 25.000 15.000 2 10.000
7 Abdul Kasim 2 25.000 10.000 3 10.000
8 Ishak Sangkak 1 25.000 5.000 4 5.000
9 Ramudhan Rajo 5 25.000 15.000 2 25.000
10 Abdul Kadir Jogo 2 25.000 5.000 4 10.000
11 Abdullah Tandi 2 25.000 5.000 5 8.000
12 Sofia Nina 1 25.000 5.000 5 4.000
13 Bernadus Lendang 2 25.000 5.000 4 10.000
14 Muh. Saleh Enco 2 25.000 15.000 2 10.000
15 Husen Jepar 2 25.000 15.000 2 10.000
16 Abdul Rahman Jema 1 25.000 5.000 4 5.000
17 Hasan Jawa 2 25.000 5.000 4 10.000
18 Jafar Dhala 1 25.000 5.000 5 4.000
19 Yusuf Paser 1 25.000 5.000 4 5.000 20 Suaib Radhang 2 25.000 5.000 5 8.000 21 Adi Rai 1 25.000 5.000 5 4.000 22 Darwin Sulaiman 1 25.000 15.000 2 5.000
Jumlah 37 550.000 180.000 79 178.000 Rata-rata 2 25.000 8.181,818 3 8.090,909
Sumber :Data Primer setelah diolah 2016.
66
Lampiran 19. Biaya Penyusutan Sprayer Pada Petani Padi Sawah di Dusun
Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten
Nagekeo
No
Nama
Sprayer
(Unit) Harga Baru
(Rp) Harga Lama
(Rp)
Lama Pemakaian
(Tahun) NPA (Rp)
1 Ibrahim Bhabha 1 750.000 300.000 2 225.000
2 Nasir Pasi 1 750.000 300.000 2 225.000
3 Jubair Lako 1 750.000 300.000 2 225.000
4 Abdullah Rute 1 750.000 200.000 3 183.500
5 Karolus Raja 1 750.000 500.000 1 250.000
6 Abubakar Ladho 1 750.000 300.000 2 225.000
7 Abdul Kasim 1 750.000 500.000 1 250.000
8 Ishak Sangkak 1 750.000 500.000 2 225.000
9 Ramudhan Rajo 1 750.000 200.000 3 183.500
10 Abdul Kadir Jogo 1 750.000 300.000 2 225.000
11 Abdullah Tandi 1 750.000 200.000 3 183.500
12 Sofia Nina 1 750.000 300.000 1 250.000
13 Bernadus Lendang 1 750.000 300.000 2 225.000
14 Muh. Saleh Enco 1 750.000 200.000 3 183.500
15 Husen Jepar 1 750.000 500.000 1 250.000
16 Abdul Rahman Jema 1 750.000 300.000 2 225.000
17 Hasan Jawa 1 750.000 300.000 2 225.000
18 Jafar Dhala 1 750.000 500.000 1 250.000
19 Yusuf Paser 1 750.000 200.000 3 183.500 20 Suaib Radhang 1 750.000 300.000 2 225.000 21 Adi Rai 1 750.000 300.000 1 250.000 22 Darwin Sulaiman 1 750.000 300.000 2 225.000
Jumlah 22 16.500.000 7.100.000 43 4.892.500 Rata-rata 1 750.000 322.727,273 2 222.386,364
Sumber :Data Primer setelah diolah 2016.
67
Lampiran 20. Biaya Penyusutan Traktor Pada Petani Padi Sawah di Dusun
Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten
Nagekeo
No
Nama
Traktor
(Unit) Harga Baru
(Rp) Harga Lama
(Rp)
Lama Pemakaian
(Tahun) NPA (Rp)
1 Ibrahim Bhabha 1 22.000.000 20.000.000 2 1.000.000
2 Nasir Pasi - - - - -
3 Jubair Lako - - - - -
4 Abdullah Rute - - - - -
5 Karolus Raja 1 22.000.000 20.000.000 2 1.000.000
6 Abubakar Ladho 1 22.000.000 20.000.000 1 2.000.000
7 Abdul Kasim 1 22.000.000 10.000.000 4 3.000.000
8 Ishak Sangkak - - - - -
9 Ramudhan Rajo 1 22.000.000 20.000.000 1 2.000.000
10 Abdul Kadir Jogo 1 22.000.000 10.000.000 5 2.400.000
11 Abdullah Tandi - - - - -
12 Sofia Nina - - - - -
13 Bernadus Lendang 1 22.000.000 20.000.000 3 2.350.000
14 Muh. Saleh Enco 1 22.000.000 10.000.000 5 2.400.000
15 Husen Jepar - - - - -
16 Abdul Rahman Jema 1 22.000.000 10.000.000 5 2.400.000
17 Hasan Jawa - - - - -
18 Jafar Dhala 1 22.000.000 10.000.000 5 2.400.000
19 Yusuf Paser - - - - - 20 Suaib Radhang 1 22.000.000 15.000.000 3 2.350.000 21 Adi Rai 1 22.000.000 10.000.000 4 3.000.000 22 Darwin Sulaiman - - - - -
Jumlah 12 264.000.000 175.000.000 40 26.300.000 Rata-rata 0 22.000.000 14.583.333,3 3,33 2.191.666,7
Sumber :Data Primer setelah diolah 2016.
68
Lampiran 21. Biaya Penyusutan Mesin Perontok Padi Pada Petani Padi Sawah di
Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten
Nagekeo
No
Nama
Perontok
Padi
(Unit)
Harga Baru
(Rp) Harga Lama
(Rp)
Lama Pemakaian
(Tahun) NPA (Rp)
1 Ibrahim Bhabha 1 15.000.000 12.000.000 3 1.000.000
2 Nasir Pasi - - - - -
3 Jubair Lako - - - - -
4 Abdullah Rute - - - - -
5 Karolus Raja 1 15.000.000 10.000.000 5 1.000.000
6 Abubakar Ladho 1 15.000.000 12.000.000 3 1.000.000
7 Abdul Kasim 1 15.000.000 10.000.000 4 1.250.000
8 Ishak Sangkak - - - - -
9 Ramudhan Rajo 1 15.000.000 10.000.000 4 1.250.000
10 Abdul Kadir Jogo 1 15.000.000 10.000.000 4 1.250.000
11 Abdullah Tandi - - - - -
12 Sofia Nina - - - - -
13 Bernadus Lendang 1 15.000.000 12.000.000 2 1.500.000
14 Muh. Saleh Enco 1 15.000.000 10.000.000 5 1.000.000
15 Husen Jepar - - - - -
16 Abdul Rahman Jema 1 15.000.000 10.000.000 5 1.000.000
17 Hasan Jawa - - - - -
18 Jafar Dhala 1 15.000.000 10.000.000 5 1.000.000
19 Yusuf Paser - - - - - 20 Suaib Radhang 1 15.000.000 12.000.000 2 1.500.000 21 Adi Rai 1 15.000.000 12.000.000 3 1.000.000 22 Darwin Sulaiman - - - - -
Jumlah 12 180.000.000 130.000.000 45 13.750.000 Rata-rata 0 15.000.000 10.833.333,3 3,75 1.145.833,33
Sumber :Data Primer setelah diolah 2016.
69
Lampiran 22. Biaya Traktor Pada Petani Padi Sawah di Dusun Mbaling Kelurahan
Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo
No
Nama
Luas lahan (Ha) Traktor (Rp)
1 Ibrahim Bhabha 1,00 -
2 Nasir Pasi 1,00 800.000
3 Jubair Lako 0,50 400.000
4 Abdullah Rute 0,25 250.000
5 Karolus Raja 0,50 -
6 Abubakar Ladho 1,00 -
7 Abdul Kasim 0,50 -
8 Ishak Sangkak 0,25 250.000
9 Ramudhan Rajo 1,00 -
10 Abdul Kadir Jogo 0,25 -
11 Abdullah Tandi 1,00 800.000
12 Sofia Nina 0,50 400.000
13 Bernadus Lendang 1,00 -
14 Muh. Saleh Enco 1,00 -
15 Husen Jepar 1,00 800.000
16 Abdul Rahman Jema 0,25 -
17 Hasan Jawa 0,25 250.000
18 Jafar Dhala 0,50 -
19 Yusuf Paser 1,00 800.000 20 Suaib Radhang 1,00 - 21 Adi Rai 1,00 - 22 Darwin Sulaiman 1,00 800.000
Jumlah 15,75 5.550.000 Rata-rata 0,71 555.000
Rata-rata/ha 781.690,14
Sumber :Data Primer setelah diolah 2016.
70
Lampiran 23. Biaya Perontok Padi Pada Petani Padi di Dusun Mbaling Kelurahan
Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo
No
Nama
Luas lahan (Ha) Perontok Padi (Rp)
1 Ibrahim Bhabha 1,00 -
2 Nasir Pasi 1,00 500.000
3 Jubair Lako 0,50 350.000
4 Abdullah Rute 0,25 250.000
5 Karolus Raja 0,50 -
6 Abubakar Ladho 1,00 -
7 Abdul Kasim 0,50 -
8 Ishak Sangkak 0,25 250.000
9 Ramudhan Rajo 1,00 -
10 Abdul Kadir Jogo 0,25 -
11 Abdullah Tandi 1,00 500.000
12 Sofia Nina 0,50 350.000
13 Bernadus Lendang 1,00 -
14 Muh. Saleh Enco 1,00 -
15 Husen Jepar 1,00 500.000
16 Abdul Rahman Jema 0,25 -
17 Hasan Jawa 0,25 250.000
18 Jafar Dhala 0,50 -
19 Yusuf Paser 1,00 500.000 20 Suaib Radhang 1,00 - 21 Adi Rai 1,00 - 22 Darwin Sulaiman 1,00 500.000
Jumlah 15,75 3.950.000 Rata-rata 0,71 395.000
Rata-rata/ha 556.338,028
Sumber :Data Primer setelah diolah 2016.
71
Lampiran 24. Biaya Pajak Lahan Pada Petani Padi Sawah di Dusun Mbaling
Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo
No
Nama
Luas lahan (Ha) Pajak (Rp)
1 Ibrahim Bhabha 1,00 85.000
2 Nasir Pasi 1,00 85.000
3 Jubair Lako 0,50 75.200
4 Abdullah Rute 0,25 51.700
5 Karolus Raja 0,50 75.200
6 Abubakar Ladho 1,00 85.000
7 Abdul Kasim 0,50 75.200
8 Ishak Sangkak 0,25 51.700
9 Ramudhan Rajo 1,00 85.000
10 Abdul Kadir Jogo 0,25 51.700
11 Abdullah Tandi 1,00 85.000
12 Sofia Nina 0,50 75.200
13 Bernadus Lendang 1,00 85.000
14 Muh. Saleh Enco 1,00 85.000
15 Husen Jepar 1,00 85.000
16 Abdul Rahman Jema 0,25 51.700
17 Hasan Jawa 0,25 51.700
18 Jafar Dhala 0,50 75.200
19 Yusuf Paser 1,00 85.000 20 Suaib Radhang 1,00 85.000 21 Adi Rai 1,00 85.000 22 Darwin Sulaiman 1,00 85.000
Jumlah 15,75 1.654.500 Rata-rata 0,71 75.204,545
Rata-rata/ha 105.921,894
Sumber :Data Primer setelah diolah 2016.
72
Lampiran 25. Biaya Variabel Pada Petani Padi Sawah di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo
No
Nama
Luas
lahan
(Ha)
Benih
(Rp)
Pupuk
NPK
Pupuk
Urea
Pestisida
(Insektisi
da &
Herbisid
a )
Biaya
Peng.
Lahan
(Rp)
Biaya
Pembibitan
(Rp)
Biaya
Penanam
an (Rp)
Biaya
Panen (Rp)
Biaya
Pasca
panen
(Rp)
Sewa Alat
Total Biaya
Traktor
Perontok
1 Ibrahim Bhabha 1,00 250.000 345.000 270.000 570.000 240.000 200.000 500.000 450.000 240.000 - - 3.065.000
2 Nasir Pasi 1,00 250.000 345.000 270.000 570.000 360.000 250.000 450.000 500.000 300.000 800.000 500.000 4.595.000
3 Jubair Lako 0,50 130.000 230.000 180.000 285.000 120.000 150.000 300.000 400.000 180.000 400.000 350.000 2.725.000
4 Abdullah Rute 0,25 70.000 115.000 90.000 285.000 120.000 150.000 200.000 300.000 120.000 250.000 250.000 1.950.000
5 Karolus Raja 0,50 130.000 230.000 180.000 285.000 360.000 150.000 400.000 350.000 180.000 - - 2.265.000
6 Abubakar Ladho 1,00 250.000 345.000 270.000 570.000 480.000 200.000 600.000 600.000 300.000 - - 3.615.000
7 Abdul Kasim 0,50 130.000 230.000 180.000 285.000 120.000 200.000 350.000 350.000 240.000 - - 2.085.000
8 Ishak Sangkak 0,25 70.000 115.000 90.000 285.000 - 100.000 250.000 250.000 180.000 250.000 250.000 1.840.000
9 Ramudhan Rajo 1,00 250.000 345.000 270.000 570.000 480.000 200.000 600.000 500.000 240.000 - - 3.455.000
10 Abdul Kadir Jogo 0,25 70.000 115.000 90.000 285.000 - 150.000 300.000 250.000 120.000 - - 1.380.000
11 Abdullah Tandi 1,00 250.000 345.000 270.000 570.000 480.000 200.000 400.000 450.000 300.000 800.000 500.000 4.565.000
12 Sofia Nina 0,50 130.000 230.000 180.000 285.000 - 150.000 300.000 400.000 120.000 400.000 350.000 2.545.000
13 Bernadus L. 1,00 250.000 345.000 270.000 570.000 360.000 250.000 550.000 500.000 240.000 - - 3.335.000
14 Muh. Saleh Enco 1,00 250.000 345.000 270.000 570.000 360.000 200.000 400.000 600.000 300.000 - - 3.295.000
15 Husen Jepar 1,00 250.000 345.000 270.000 570.000 480.000 250.000 500.000 450.000 180.000 800.000 500.000 4.595.000
16 Abdul R. Jema 0,25 70.000 115.000 90.000 285.000 60.000 150.000 300.000 300.000 120.000 - - 1.490.000
17 Hasan Jawa 0,25 70.000 115.000 90.000 285.000 - 150.000 250.000 250.000 180.000 250.000 250.000 1.890.000
18 Jafar Dhala 0,50 130.000 230.000 180.000 285.000 - 150.000 400.000 350.000 240.000 - - 1.965.000
19 Yusuf Paser 1,00 250.000 345.000 270.000 570.000 360.000 200.000 500.000 500.000 300.000 800.000 500.000 4.595.000
20 Suaib Radhang 1,00 250.000 345.000 270.000 570.000 480.000 250.000 450.000 600.000 300.000 - - 3.515.000
21 Adi Rai 1,00 250.000 345.000 270.000 570.000 480.000 200.000 500.000 500.000 240.000 - - 3.355.000
22 Darwin Sulaiman 1,00 250.000 345.000 270.000 570.000 360.000 250.000 450.000 450.000 180.000 800.000 500.000 4.425.000
Jumlah 15,75 4.000.00
0
5.865.00
0
4.590.00
0
9.690.00
0
5.700.00
0 4.150.000
8.950.00
0 9.300.000
4.800.00
0
5.550.00
0
3.950.00
0
66.545.000
Rata-rata 0,71 181.818,
182
265.227,
273
208.636,
364
440.454,
545
259.090,
909 188.636,364
406.8181
,18
422.727,27
3
218.181,
818 555.000 395.000 3.024.772,73
Rata-rata/ha 256.081,
946
373.559,
539
293.854,
034
620.358,
514
364.916.
773 265.685,02
572.983,
355
595.390,52
5
307.298,
335
781.690,
14
556.338,
028 4.260.243,28
73
Lampiran 26. Biaya Tetap Pada Petani Padi Sawah di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo
No.
Nama
Luas
Lahan
(Ha)
Nilai Penyusutan Alat
Pajak
Total Biaya
Cangkul
Parang
Sabit
Sprayer
Traktor
Rontok
1 Ibrahim Bhabha 1,00 10.000 5.000 10.000 225.000 1.000.000 1.000.000 85.000 2.335.000
2 Nasir Pasi 1,00 7.500 5.000 5.000 225.000 - - 85.000 327.500
3 Jubair Lako 0,50 10.000 5.000 5.000 225.000 - - 75.200 320.200
4 Abdullah Rute 0,25 7.500 5.000 5.000 183.500 - - 51.700 252.700
5 Karolus Raja 0,50 14.000 10.000 10.000 250.000 1.000.000 1.000.000 75.200 2.359.200
6 Abubakar Ladho 1,00 10.000 10.000 10.000 225.000 2.000.000 1.000.000 85.000 3.340.000
7 Abdul Kasim 0,50 7.500 5.000 10.000 250.000 3.000.000 1.250.000 75.200 4.597.700
8 Ishak Sangkak 0,25 5.000 5.000 5.000 225.000 - - 51.700 291.700
9 Ramudhan Rajo 1,00 15.000 5.000 25.000 183.500 2.000.000 1.250.000 85.000 3.563.500
10 Abdul Kadir Jogo 0,25 14.000 10.000 10.000 225.000 2.400.000 1.250.000 51.700 3.960.700
11 Abdullah Tandi 1,00 5.000 5.000 8.000 183.500 - - 85.000 286.500
12 Sofia Nina 0,50 7.500 5.000 4.000 250.000 - - 75.200 341.700
13 Bernadus Lendang 1,00 22.500 10.000 10.000 225.000 2.350.000 1.500.000 85.000 4.202.500
14 Muh. Saleh Enco 1,00 25.000 10.000 10.000 183.500 2.400.000 1.000.000 85.000 3.713.500
15 Husen Jepar 1,00 5.000 5.000 10.000 250.000 - - 85.000 355.000
16 Abdul Rahman Jema 0,25 10.000 5.000 5.000 225.000 2.400.000 1.000.000 51.700 3.696.700
17 Hasan Jawa 0,25 7.500 5.000 10.000 225.000 - - 51.700 299.200
18 Jafar Dhala 0,50 5.000 5.000 4.000 250.000 2.400.000 1.000.000 75.200 3.739.200
19 Yusuf Paser 1,00 10.000 10.000 5.000 183.500 - - 85.000 293.500
20 Suaib Radhang 1,00 12.500 10.000 8.000 225.000 2.350.000 1.500.000 85.000 4.190.500
21 Adi Rai 1,00 25.000 10.000 4.000 250.000 3.000.000 1.000.000 85.000 4.374.000
22 Darwin Sulaiman 1,00 7.500 5.000 5.000 225.000 - - 85.000 327.500
Jumlah 15,75 243.000 150.000 178.000 4.892.500 26.300.000 13.750.000 1.654.000 47.168.000
Rata-rata 0,71 11.045 6.818 8.091 222.386 1.195.454,55 625.000 75.181,82 2.144.000
Rata-rata/ha - - - - - - 105.889,885 3.019.718,31
74
Lampiran 27. Rekapitulasi Biaya Variabel Pada Petani Padi Sawah di Dusun
Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten
Nagekeo
No.
Luas
lahan (ha)
Biaya Variabel
Sewa Alat
pertanian (Rp)
Total Biaya
Variabel
Benih
Pupuk
Tenaga
kerja
Pestisida
1 1,00 250.000 615.000 1.630.000 570.000 - 3.065.000
2 1,00 250.000 615.000 1.860.000 570.000 1.300.000 4.595.000
3 0,50 130.000 410.000 1.150.000 285.000 750.000 2.725.000
4 0,25 70.000 205.000 890.000 285.000 500.000 1.950.000
5 0,50 130.000 410.000 1.440.000 285.000 - 2.265.000
6 1,00 250.000 615.000 2.180.000 570.000 - 3.615.000
7 0,50 130.000 410.000 1.260.000 285.000 - 2.085.000
8 0,25 70.000 205.000 780.000 285.000 500.000 1.840.000
9 1,00 250.000 615.000 2.020.000 570.000 - 3.455.000
10 0,25 70.000 205.000 820.000 285.000 - 1.380.000
11 1,00 250.000 615.000 1.830.000 570.000 1.300.000 4.565.000
12 0,50 130.000 410.000 970.000 285.000 750.000 2.545.000
13 1,00 250.000 615.000 1.900.000 570.000 - 3.335.000
14 1,00 250.000 615.000 1.860.000 570.000 - 3.295.000
15 1,00 250.000 615.000 1.860.000 570.000 1.300.000 4.595.000
16 0,25 70.000 205.000 930.000 285.000 - 1.490.000
17 0,25 70.000 205.000 830.000 285.000 500.000 1.890.000
18 0,50 130.000 410.000 1.140.000 285.000 - 1.965.000
19 1,00 250.000 615.000 1.860.000 570.000 1.300.000 4.595.000
20 1,00 250.000 615.000 2.080.000 570.000 - 3.515.000
21 1,00 250.000 615.000 1.920.000 570.000 - 3.355.000
22 1,00 250.000 615.000 1.690.000 570.000 1.300.000 4.425.000
Jumlah 15,75 4.000.00
0
10.455.00
0
32.900.00
0 9.690.000 9.500.000 66.545.000
Rata-rata 0,71 181.818,
182
475.227.2
73
1.495.454,
55 440.454,545 950.000 3.024.772,73
Rata-rata/ha 256.081,
946
669.334,1
87
2.106.274,
01 620.358,514 1.338.028,17 4.260.243,28
75
Lampiran 28. Rekapitulasi Biaya Tetap Pada Petani Padi Sawah di Dusun
Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten
Nagekeo
No.
Luas lahan
(ha)
NPA (Rp)
Pajak Lahan
(Rp/Thn)
Total Biaya tetap
1 1,00 2.250.000 85.000 2.335.000 2 1,00 242.500 85.000 327.500 3 0,50 245.000 75.200 320.200 4 0,25 201.000 51.700 252.700 5 0,50 2.284.000 75.200 2.359.200 6 1,00 3.255.000 85.000 3.340.000 7 0,50 4.522.500 75.200 4.597.700 8 0,25 240.000 51.700 291.700 9 1,00 3.478.500 85.000 3.563.500 10 0,25 3.909.000 51.700 3.960.700 11 1,00 201.500 85.000 286.500 12 0,50 266.500 75.200 341.700 13 1,00 4.117.500 85.000 4.202.500 14 1,00 3.628.500 85.000 3.713.500 15 1,00 270.000 85.000 355.000 16 0,25 3.645.000 51.700 3.696.700 17 0,25 247.500 51.700 299.200 18 0,50 3.664.000 75.200 3.739.200 19 1,00 208.500 85.000 293.500 20 1,00 4.105.500 85.000 4.190.500 21 1,00 4.289.000 85.000 4.374.000 22 1,00 242.500 85.000 327.500
Jumlah 15,75 45.513.500 1.654.000 47.168.000 Rata-rata 0,71 2.068.795,45 75.181,82 2.144.000
Rata-rata/ha 2.913.796,41 105.889,885 3.019.718,31
76
Lampiran 29. Rekapitulasi Total Biaya Usahatani Padi Pada Petani Padi Sawah di
Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa Kabupaten
Nagekeo
No.
Luas Lahan
(ha)
Biaya
Total Biaya Biaya Variabel Biaya Tetap
1 1,00 3.065.000 2.335.000 5.400.000 2 1,00 4.595.000 327.500 4.922.500 3 0,50 2.725.000 320.200 3.045.200 4 0,25 1.950.000 252.700 2.202.700 5 0,50 2.265.000 2.359.200 4.624.200 6 1,00 3.615.000 3.340.000 6.955.000 7 0,50 2.085.000 4.597.700 6.682.700 8 0,25 1.840.000 291.700 2.131.700 9 1,00 3.455.000 3.563.500 7.018.500 10 0,25 1.380.000 3.960.700 5.340.700 11 1,00 4.565.000 286.500 4.851.500 12 0,50 2.545.000 341.700 2.886.700 13 1,00 3.335.000 4.202.500 7.537.500 14 1,00 3.295.000 3.713.500 7.008.500 15 1,00 4.595.000 355.000 4.950.000 16 0,25 1.490.000 3.696.700 5.186.700 17 0,25 1.890.000 299.200 2.189.200 18 0,50 1.965.000 3.739.200 5.704.200 19 1,00 4.595.000 293.500 4.888.500 20 1,00 3.515.000 4.190.500 7.705.500 21 1,00 3.355.000 4.374.000 7.729.000 22 1,00 4.425.000 327.500 4.752.500
Jumlah 15,75 66.545.000 47.168.000 113.713.000 Rata-rata 0,71 3.024.772,73 2.144.000 5.168.772,73
Rata-rata/ha 4.260.243,28 3.019.718,31 7.279.961,59
77
Lampiran 30. Total Produksi dan Penerimaan Usahatani Padi Pada Petani Padi
Sawah di Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa
Kabupaten Nagekeo No. Nama Luas lahan
(ha)
Produksi
GKP (Kg)
Harga (Rp) Penerimaan
(Rp)
1 Ibrahim Bhabha 1,00 4.000 8.000 32.000.000
2 Nasir Pasi 1,00 3.500 8.000 28.000.000
3 Jubair Lako 0,50 2.000 8.000 16.000.000
4 Abdullah Rute 0,25 1.500 8.000 12.000.000
5 Karolus Raja 0,50 2.500 8.000 20.000.000
6 Abubakar Ladho 1,00 5.000 8.000 40.000.000
7 Abdul Kasim 0,50 2.500 8.000 20.000.000
8 Ishak Sangkak 0,25 1.500 8.000 12.000.000
9 Ramudhan Rajo 1,00 4.500 8.000 36.000.000
10 Abdul Kadir Jogo 0,25 1.500 8.000 12.000.000
11 Abdullah Tandi 1,00 5.000 8.000 40.000.000
12 Sofia Nina 0,50 3.500 8.000 28.000.000
13 Bernadus Lendang 1,00 4.500 8.000 36.000.000
14 Muh. Saleh Enco 1,00 4.500 8.000 36.000.000
15 Husen Jepar 1,00 4.000 8.000 32.000.000
16 Abdul Rahman Jema 0,25 2.000 8.000 16.000.000
17 Hasan Jawa 0,25 1.000 8.000 8.000.000
18 Jafar Dhala 0,50 3.500 8.000 28.000.000
19 Yusuf Paser 1,00 3.500 8.000 28.000.000
20 Suaib Radhang 1,00 4.000 8.000 32.000.000
21 Adi Rai 1,00 5.000 8.000 40.000.000
22 Darwin Sulaiman 1,00 4.500 8.000 36.000.000
Jumlah 15,75 73.500 176.000 588.000.000
Rata-rata 0,71 3.340,909 8.000 26.727.273,7
Rata-rata/ha 4.705,506 37.644.046,1
Sumber: Data Primer Setelah Diolah,2016
78
Lampiran 31. Total Penerimaan dan Pendapatan Petani Pada Petani Padi Sawah di
Dusun Mbaling Kelurahan Mbay II Kecamatan Aesesa
Kabupaten Nagekeo No. Nama Luas
Lahan
(ha)
Penerimaan
(Rp)
Total Biaya
(Rp)
Pendapatan
(Rp)
1 Ibrahim Bhabha 1,00 32.000.000 5.400.000 26.600.000
2 Nasir Pasi 1,00 28.000.000 4.922.500 23.077.500
3 Jubair Lako 0,50 16.000.000 3.045.200 12.954.800
4 Abdullah Rute 0,25 12.000.000 2.202.700 9.797.300
5 Karolus Raja 0,50 20.000.000 4.624.200 15.375.800
6 Abubakar Ladho 1,00 40.000.000 6.955.000 33.045.000
7 Abdul Kasim 0,50 20.000.000 6.682.700 13.317.300
8 Ishak Sangkak 0,25 12.000.000 2.131.700 9.863.300
9 Ramudhan Rajo 1,00 36.000.000 7.081.500 28.918.500
10 Abdul Kadir Jogo 0,25 12.000.000 5.340.700 6.659.300
11 Abdullah Tandi 1,00 40.000.000 4.851.500 35.148.500
12 Sofia Nina 0,50 28.000.000 2.886.700 25.113.300
13 Bernadus Lendang 1,00 36.000.000 7.537.500 28.462.500
14 Muh. Saleh Enco 1,00 36.000.000 7.008.500 28.991.500
15 Husen Jepar 1,00 32.000.000 4.950.000 27.050.000
16 Abdul Rahman Jema 0,25 16.000.000 5.186.700 10.813.300
17 Hasan Jawa 0,25 8.000.000 2.189.200 5.810.800
18 Jafar Dhala 0,50 28.000.000 5.704.200 22.295.800
19 Yusuf Paser 1,00 28.000.000 4.888.500 23.111.500
20 Suaib Radhang 1,00 32.000.000 7.705.500 24.294.500
21 Adi Rai 1,00 40.000.000 7.729.000 32.271.000
22 Darwin Sulaiman 1,00 36.000.000 4.752.500 31.247.500
Jumlah 15,75 588.000.000 113.713.000 474.219.000
Rata-rata 0,71 26.727.273 5.168.772,73 21.555.409,1
Rata-rata/ha 37.644.046 7.279.961,59 30.359.731,1
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2016
79
Lampiran 32. Dokumentasi Penelitian
Gambar 1. Wawancara dengan Petani Padi Sawah
Gambar 2. Kegiatan membajak lahan
80
Gambar 3.kegiatan membersihkan pematang
Gambar 4. Bibit padi sawah siap ditanam
81
Gambar 5. Kegiatan menanam padi sawah
Gambar 6. Tanaman padi sawah umur 7 hari
82
Gambar 7. Tanaman padi sawah umur 8 minggu 21 hari
83
RIWAYAT HIDUP
Irma Bhibha dilahirkan di Nila Nusa Tenggara Timur, 15
Januari 1991, buah cinta dan kasih sayang dari Ayahanda Yusuf
Paser dan Ibunda Halima Tawu. Penulis merupakan anak kedua
dari lima bersaudara.
Penulis mulai memasuki dunia pendidikan tingkat dasar pada tahun 1998
di SD Towak Laing dan lulus pada tahun 2004. Kemudian penulis melanjutkan
pendidikan tingkat menengah di Madrasah Tsanawia Negeri Mbay Alorongga
pada tahun 2004 dan lulus pada tahun 2007. Kemudian pada tahun yang sama
penulis melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri Mbay Alorongga dan
lulus pada tahun 2010.
Pada tahun 2011 penulis melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi
melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) dan lulus seleksi
masuk program studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Makassar program studi strata 1.
Tugas akhir dalam pendidikan tinggi diselesaikan dengan menulis skripsi
yang berjudul “ Analisis Pendapatan Usaha Tani Padi Sawah Di Kelurahan Mbay
II Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Nusa Tenggara Timur “.
Top Related