ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS
HASIL AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH
(Studi Empiris pada Inspektorat Tingkat Kota/Kabupaten
di Surakarta, Karanganyar dan Boyolali)
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Syarat Guna Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Oleh:
FARISMANDA SULISTYANTO
NIM: B 200 110 274
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA
2015
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca Naskah Publikasi dengan
judul:
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS
HASIL AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH
(Studi Empiris pada Inspektorat Tingkat Kota / Kabupaten
di Surakarta, Karanganyar dan Boyolali)
Oleh :
FARISMANDA SULISTYANTO
NIM : B 200 110 274
Dapat Dipublikasikan Sebagai Salah Satu Naskah Publikasi
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Surakarta, Juli 2015
Pembimbing Utama
(Dra. Rina Trisnawati, Ak, M.Si Ph.D)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
(Dr. Triyono, SE, M.Si)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas hasil audit di lingkungan pemerintah daerah yaitu pada
Inspektorat kota Surakarta, Karanganyar dan Boyolali. Faktor-faktor yang diuji
dalam penulisan ini yaitu independensi, obyektifitas, integritas, kompetensi,
komplesitas tugas dan akuntabilitas. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja pada Inspektorat tingkat Kota/
Kabupaten di Surakarta, Karanganyar dan Boyolali. Metode pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan pendekatan purposive sampling. Dengan
sampel yang digunakan sebanyak 81 Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja
pada Inspektorat tingkat Kota/Kabupaten atau responden, masing-masing populasi
dibagi 30 kuesioner untuk Inspektorat Surakarta, 25 kuesioner untuk Inspektorat
Karanganyar dan 26 untuk Inspektorat Boyolali. Total kuesioner yang kembali
sejumlah 60 kuesioner. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan purposive sampling. Alat analiss yang digunakan
adalah Regresi Linear Berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa independensi, obyektifitas,
integritas, kompetensi, dan kompleksitas tugas berpengaruh positif terhadap
kualitas hasil audit di pemerintah daerah, sedangkan akuntabilitas berpengaruh
negatif terhadap kualitas hasil audit di lingkungan pemerintah daerah.
Kata Kunci : independensi, obyektifitas, integritas, kompetensi, kompleksitas
tugas, akuntabilitas, kualitas hasil audit
A. Latar Belakang Masalah
Pemerintah mengelola Negara yang mencakup dana yang cukup
besar jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk
penyelenggaraan pemerintahan seharusnya didukung dengan suatu
pengawasan yang cukup andal guna menjamin pendistribusian dana yang
merata pada semua sektor publik sehingga efektivitas dan efisiensi
penggunaan dana bisa dipertanggungjawabkan. Auditor pemerintah terdiri dari
Inspektorat Jendral Departemen, Satuan Pengawas Intern (SPI) di lingkungan
lembaga Negara dan BUMN/BUMD, Inspektorat Wilayah Propinsi
(Itwilprop), Inspektorat Wilayah Kabupaten/ Kota (Itwilkab/Itwilkot), Badan
Pengawas Keuangandan Pembangunan (BPKP) dan BPK (Badan Pemeriksa
Keuangan) yang merupakan lembaga pemeriksa eksternal yang independen.
Penelitian yang dilalukan oleh De Angelo (1981) dalam Afridian et al.
(2011) menyatakan bahwa kualitas audit merupakan probabilitas
(kemungkinan) bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan
pelanggaran pada sisitem akuntansi. Agar laporan audit yang dihasilkan
berkualitas, maka auditor memenuhi standar auditing dalam melakukan audit
atas laporan keuangan, memperoleh bukti audit yang cukup untuk menyatakan
pendapat atas laporan keuangan dan melakukan tahap-tahap proses audit
secara lengkap Sari (2011) dalam Salim (2013).
Menurut Sukriah, Akram dan Inapty (2009) telah melakukan penelitian
tentang pengaruh obyektifitas terhadap kualitas hasil pemeriksaan dan
hasilnya positif. Obyektifitas auditor bisa diartikan sebagai kemampuan
auditor untuk melaporkan hasil audit apa adanya tanpa pengaruh dari pihak
lain yang bersangkutan. Semakin tinggi tingkat obyektifitas auditor, maka
semakin baik kualitas hasil pemeriksaannya.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas audit, yaitu kompetensi.
Menurut penelitian De Angelo (1981) yang telah digunakan oleh Elfarini
(2007), Variabel kompetensi auditor diproksikan dalam 2 sub variabel yaitu
pengetahuan dan pengalaman auditor. Kompetensi auditor adalah kualifikasi
yang dibutuhkan oleh auditor untuk melaksanakan audit dengan benar
Rai,(2008).
Tetctlock (1884) dalam Diani dan Sari (2007) mendefinisikan
akuntablitas sebagai bentuk dorongan psikologi yang membuat seseorang
berusaha mempertanggungjawabkan semua tindakan dan keputusan yang
diambil kepada lingkungannya. Akuntabilitas (tanggungjawab) yang harus
dimiliki auditor yaitu: Tanggungjawab Kepada Klien dan Tanggungjawab
Rekan Seprofesi.
Sanusi dan Iskandar (2007) Kompleksitas tugas merupakan tugas yang
tidak terstruktur, membingungkan, dan sulit. Auditor selalu dihadapkan
dengan tugas-tugas yang banyak, berbeda-beda, dan saling terkait satu sama
lainnya. Dalam penelitian ini kompleksitas tugas auditor diukur dengan
kemampuan bekerja dalam tekanan, tingkat kesukaran tugas, kemampuan
bekerja dalam jumlah beban yang banyak.
Selain beberapa faktor di atas, faktor integritas auditor juga dapat
berpengaruh terhadap kulitas hasil audit. Sunarto (2003) dalam Sukriah,
Akram dan Inapty (2009) menyatakan bahwa integritas dapat menerima
kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi
tidak dapat menerima kecurangan prinsip.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengadakan
penelitian dengan mengambil judul “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit Di Lingkungan Pemerintah Daerah
(Studi Empiris Pada Inspektorat Tingkat Kota/Kabupaten di Surakarta,
Karanganyar dan Boyolali)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah disampaikan
maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah Independensi Auditor mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kualitas hasil audit pada lingkungan Pemerintah Daerah?
2. Apakah Obyektifitas auditor mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kualitas hasil audit pada lingkungan Pemerintah Daerah?
3. Apakah Integritas Auditor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kualitas hasil audit pada lingkungan Pemerintah Daerah?
4. Apakah Kompetensi auditor mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kualitas hasil audit pada lingkungan Pemerintah daerah?
5. Apakah Kompleksitas kerja auditor mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kualitas hasil audit pada lingkungan Pemerintah Daerah?
6. Apakah Akuntabilitas auditor mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kualitas hasil audit pada lingkungan Pemerintah Daerah?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih spesifik tentang
pengaruh antar variabel yaitu:
1. Untuk menguji secara empiris apakah Independensi Auditor mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hasil audit pada lingkungan
Pemerintah Daerah.
2. Untuk menguji secara empiris apakah Obyektifitas auditor mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hasil audit pada lingkungan
Pemerintah Daerah.
3. Untuk menguji secara empiris apakah Integritas auditor mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hasil audit pada lingkungan
Pemerintah Daerah.
4. Untuk menguji secara empiris apakah Kompetensi auditor mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hasil audit pada lingkungan
Pemerintah Daerah.
5. Untuk menguji secara empiris apakah Kompleksitas tugas auditor
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hasil audit pada
lingkungan Pemerintah Daerah.
6. Untuk menguji secara empiris apakah Akuntabilitas auditor mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hasil audit pada lingkungan
Pemerintah Daerah.
D. Landasan Teori
1. Teori Keagenan ( Agency Theory )
Teori keagenan yang dikembangkan oleh Jensen dan Meckling
(1976) dalam Mardiyah (2005) mencoba menjelaskan adanya konflik
kepentingan antara manajemen selaku agen dan pemilik serta entitas lain
dalam kontrak (misal kreditur) selaku principal. Principal ingin
mengetahui segala informasi termasuki aktivitas manajemen, yang terkait
dengan investasi atau dananya dalam perusahaan. Hal ini dilakukan
dengan meminta laporan pertanggungjawaban dari agen (manajemen).
Berdasarkan laporan tersebut, principal dapat menilai kinerja manajemen.
Namun yang seringkali terjadi adalah kecenderungan manajemen untuk
melakukan tindakan yang membuat laporannya kelihatan baik, sehingga
kinerjanya dianggap baik. Untuk mengurangi atau meminimalkan
kecurangan yang dilakukan oleh manajemen dan membuat laporan
keuangan yang dibuat manajemen lebih dapat dipercaya (reliabel) maka
diperlukan pengujian dan dalam hal itu pengujian tersebut hanya dapat
dilakukan oleh pihak ketiga yang independen yaitu auditor independen.
2. Kualitas Hasil Audit
Kualitas audit dapat diartikan sebagai bagus tidaknya suatu
pemeriksaan yang telah dilakukan oleh auditor. Menurut Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/05/M.PAN/03/2008, pengukuran kualitas audit atas laporan
keuangan, khususnya yang dilakukan oleh APIP, wajib menggunakan
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN). Dalam lampiran 3
SPKN (Paragraf 7) disebutkan bahwa : “Besarnya manfaat yang diperoleh
dari pekerjaan pemeriksaan tidak terletak pada temuan pemeriksaan yang
dilaporkan atau rekomendasi yang dibuat, tetapi terletak pada efektivitas
penyelesaian yang ditempuh oleh entitas yang diperiksa. Standar
pengauditan mencakup mutu professional, auditor independen,
pertimbangan judgement) yang digunakan dalam pelaksanaan audit dan
penyusunan laporan audit.
3. Independensi
Independen berarti auditor tidak mudah dipengaruhi. Independensi
berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh
orang lain, tidak tergantung pada orang lain. Independensi dapat juga
diartikan adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan
fakta dan adanya pertimbangan yang objektif tidak memihak dalam diri
auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya (Mulyadi, 1998:
52 dalam Purba, 2009).
4. Obyektifitas
Dalam pasal 1 ayat (2) Kode Etik Akuntan Indonesia
mengamanatkan: bahwa setiap anggota harus mempertahankan integritas
dan objektifitas dalam melaksanakan tugasnya. Dengan mempertahankan
integritas, ia akan bertindak jujur, tegas, dan tanpa pretensi. Dengan
mempertahankan objektifitas, ia akan bertindak adil tanpa dipengaruhi
tekanan atau permintaan pihak tertentu atau kepentingan pribadinya,
sehingga semakin tinggi tingkat obyektifitas auditor maka semakin baik
kualitas audit.
5. Integritas Auditor
Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik
dan merupakan patokan bagi anggota dalam menguji semua keputusan.
Integras mengharuskan seorang auditor untuk bersikap jujur dan
transparan, berani, bijaksana, dan tanggung jawab dalam melaksanakan
audit. Keempat unsur itu diperlukan untuk membangun kepercayaan dan
memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang andal
(Sukriah,2009).
6. Kompetensi
Kompetensi auditor adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh
auditor untuk melaksanakan audit dengan benar (Rai, 2008). Dalam
melakukan audit, seorang auditor harus memiliki mutu personal yang baik,
pengetahuan yang memadai, serta keahlian khusus di bidangnya.
Kompetensi berkaitan dengan keahlian profesional yang dimiliki oleh
auditor sebagai hasil dari pendidikan formal, ujian profesional maupun
keikutsertaan dalam pelatihan, seminar, simposium (Suraida, 2005).
7. Kompleksitas Tugas
Dalam penelitian ini kompleksitas tugas auditor diukur dengan
kemampuan bekerja dalam tekanan, tingkat kesukaran tugas, kemampuan
bekerja dalam jumlah beban yang banyak serta besar/kecilnya klien.
Auditor selalu dihadapkan dengan tugas-tugas yang banyak, berbeda-beda,
dan saling terkait satu sama lainnya. Kompleksitas tugas dapat
diidefinisikan sebagai fungsi dari tugas itu sendiri (Wood, 1986).
Kompleksitas tugas merupakan tugas yang tidak terstruktur,
membingungkan, dan sulit (Sanusi dan Iskandar, 2007).
8. Akuntabilitas
Tetctlock (1884) dalam Diani dan Sari (2007) mendefinisikan
akuntablitas sebagai bentuk dorongan psikologi yang membuat seseorang
berusaha mempertanggungjawabkan semua tindakan dan keputusan yang
diambil kepada lingkungannya. Pengaruh akuntabilitas terhadap kualitas
hasil kerja auditor.Akuntabilitas (tanggungjawab) yang harus dimiliki
auditor yaitu: Tanggungjawab Kepada Klien dan Tanggungjawab Rekan
Seprofesi.
E. Metodologi Penelitian
1. Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini kerangka pemikiran disajikan untuk
mempermudah dan memahami permasalahan yang sedang diteliti. Oleh
karena itu, peneliti menyajikan perkiraan mengenai kerangka pemikiran
yang disajikan dalam bentuk skema yang menunjukkan hubungan masing-
masing variabel yaitu sebagai berikut :
F. Hasil Penelitian
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan
program komputer, yaitu program SPSS (Statistical Package For Social
Akuntabilitas
Ardini(2010)
Ainia(2011)
Kualitas Hasil Audit
Independensi
Ayuningtyas,Pamudji(2012)
Mabruri dan Winarna(2010)
Sukriah(2009)
Queena,Rohman(2012)
Obyektifitas
Ayuningtyas,Pamudji(2012)
Mabruri dan Winarna(2010)
Sukriah(2009)
Kompetensi
Ayuningtyas,Pamudji(2012)
Mabruri dan Winarna(2010)
Sukriah(2009)
Elvira(2014)
Komplesitas tugas
Anita(2010)
Integritas
Ayuningtyas,Pamudji(2012)
Mabruri dan Winarna(2010)
Sukriah(2009)
Anita(2011)
Queena,Rohman(2012)
Science). Hasil pengolahan data dengan bantuan komputer program SPSS
versi 17.0 didapatkan persamaan regresi:
KHA = 5,821 + 0,238IA + 0,209OA + 0,170INT + 0,210KOM + 0,351KT
– 0,218AK
Untuk menginterpretasi hasil dari analisis tersebut, dapat
diterangkan:
1. Konstanta sebesar 5,821 dengan parameter positif menunjukkan bahwa
independensi, obyektivitas, integritas, kompetensi, kompleksitas tugas
dan akuntabilitas maka kualitas hasil audit akan meningkat.
2. Koefisien regresi independensi menunjukkan koefisien yang positif
sebesar 0,238 dengan demikian diketahui bahwa independensi yang
tinggi dapat meningkatkan kualitas hasil audit dan apabila
independensi rendah maka dapat menurunkan kualitas hasil audit.
3. Koefisien regresi obyektivitas menunjukkan koefisien yang positif
sebesar 0,209 dengan demikian diketahui bahwa obyektivitas yang
tinggi dapat meningkatkan kualitas hasil audit dan apabila obyektifitas
rendah maka dapat menurunkan kualitas hasil audit.
4. Koefisien regresi integritas menunjukkan koefisien yang positif
sebesar 0,170 dengan demikian diketahui bahwa integritas tinggi dapat
meningkatkan kualitas hasil audit dan apabila integritas rendah maka
dapat menurunkan kualitas hasil audit.
5. Koefisien regresi kompetensi menunjukkan koefisien yang positif
sebesar 0,210 dengan demikian diketahui bahwa kompetensi yang
tinggi dapat meningkatkan kualitas hasil audit dan apabila kompetensi
rendah maka dapat menurunkan kualitas hasil audit.
6. Koefisien regresi kompleksitas tugas menunjukkan koefisien yang
positif sebesar 0,351 dengan demikian diketahui bahwa kompleksitas
tugas yang tinggi dapat meningkatkan kualitas hasil audit dan apabila
kompleksitas tugas rendah maka dapat menurunkan kualitas hasil
audit.
7. Koefisien regresi akuntabilitas menunjukkan koefisien yang negatif
sebesar -0,218 dengan demikian diketahui bahwa apabila akuntabilitas
mengalami penurunan dapat meningkatkan kualitas hasil audit dan
apabila akuntabilitas tinggi dapat menurunkan kualitas hasil audit.
Dari hasil Uji F diketahui bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 13,025 > 2,37
dan nilai signifikansi = 0,000 < = 0,05. Sehingga variabel independensi,
obyektivitas, integritas, kompetensi, kompleksitas tugas dan akuntabilitas
berpengaruh secara bersama-sama terhadap kualitas hasil audit, jadi model
regresi goodness of fit.
Berdasarkan hasil perhitungan untuk nilai R2 diperoleh dalam
analisis regresi berganda diperoleh angka koefisien determinasi dengan
adjusted-R2 sebesar 0,550. Hal ini berarti bahwa 55,0% variasi variabel
kualitas hasil audit dapat dijelaskan oleh variabel independensi,
obyektivitas, integritas, kompetensi, kompleksitas tugas dan akuntabilitas,
sedangkan sisanya yaitu 45,0% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar
model yang diteliti.
Hasil analisis uji t diketahui bahwa hasil uji t untuk variabel
independensi, obyektivitas, integritas, kompetensi, kompleksitas tugas dan
akuntabilitas berpengaruh terhadap kualitas hasil audit.
a. Hasil Uji t Variabel Independen
Dari hasil regresi diketahui bahwa besarnya nilai thitung variabel
independensi sebesar 3,033 > dari nilai ttabel (2,000) atau nilai
signifikan 0,004 < dari α : 0,05, maka H1 diterima, yang berarti
independensi berpengaruh terhadap kualitas hasil audit.
b. Hasil Uji t Variabel Obyektivitas
Dari hasil regresi diketahui bahwa besarnya nilai thitung variabel
obyektivitas sebesar 2,166 > dari nilai ttabel (2,000) atau nilai signifikan
0,035 < dari α : 0,05), maka H2 diterima, yang berarti obyektivitas
berpengaruh terhadap kualitas hasil audit.
c. Hasil Uji t Variabel Integritas
Dari hasil regresi diketahui bahwa besarnya nilai thitung variabel
integritas sebesar 2,278 > dari nilai ttabel (2,000) atau nilai signifikan
0,027 < dari (α : 0,05), maka H3 diterima, yang berarti integritas
berpengaruh terhadap kualitas hasil audit.
d. Hasil Uji t Variabel Kompetensi
Dari hasil regresi diketahui bahwa besarnya nilai thitung variabel
kompetensi sebesar 2,331 > dari nilai ttabel (2,000) atau nilai signifikan
0,024 < dari α : 0,05 , maka H4 diterima, yang berarti kompetensi
berpengaruh terhadap kualitas hasil audit.
e. Hasil Uji t Variabel Kompleksitas Tugas
Dari hasil regresi diketahui bahwa besarnya nilai thitung variabel
kompleksitas tugas sebesar 2,835 > dari nilai ttabel (2,000) atau nilai
signifikan 0,006 < dari α : 0,05, maka H5 diterima, yang berarti
kompleksitas tugas berpengaruh terhadap kualitas hasil audit.
f. Hasil Uji t Variabel Akuntabilitas
Dari hasil regresi diketahui bahwa besarnya nilai thitung variabel
akuntabilitas sebesar -2,705 < dari ttabel (2,000) atau nilai signifikan
0,009 < dari α : 0,05, maka H6 diterima, yang berarti akuntabilitas
berpengaruh terhadap kualitas hasil audit.
G. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa besarnya nilai probabilitas
variabel independensi sebesar 0,004 < dari α (0,05) ,maka independensi
berpengaruh terhadap kualitas hasil audit (H1 diterima).
2. Hasil regresi diketahui bahwa besarnya nilai probabilitas variabel
obyektivitas sebesar 0,035 < dari α (0,05) , maka obyektivitas berpengaruh
terhadap kualitas hasil audit (H2 diterima).
3. Hasil regresi diketahui bahwa besarnya nilai probabilitas variabel
integritas sebesar 0,027 < dari α (0,05), maka integritas berpengaruh
terhadap kualitas hasil audit (H3 diterima).
4. Hasil regresi diketahui bahwa besarnya nilai probabilitas variabel
kompetensi sebesar 0,024 < dari α (0,05) , maka kompetensi berpengaruh
terhadap kualitas hasil audit (H4 diterima).
5. Hasil regresi diketahui bahwa besarnya nilai probabilitas variabel
kompleksitas tugas sebesar 0,006 < dari (0,05) , maka kompleksitas tugas
berpengaruh terhadap kualitas hasil audit (H5 diterima).
Hasil regresi diketahui bahwa besarnya nilai probabilitas variabel akuntabilitas
sebesar 0,009 < dari α : 0,05, maka akuntabilitas berpengaruh terhadap
kualitas hasil audit (H6 diterima).
H. Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian ini terbatas pada ruang lingkup yang dilakukan pada Inspektorat
Kota/Kabupaten di Surakarta, Karanganyar, Boyolali sehingga kurang bisa
mewakili auditor pemerintah di seluruh eks-karesidenan Surakarta.
2. Keterbatasan yang melekat pada metode survey, yaitu penelitian tidak
dapat mengontrol jawaban responden, sehingga dapat saja pengisian
kuesioner dilakukan oleh orang lain yang tidak sesuai dengan karakteristik
dan pendapat responden yang bersangkutan.
3. Masih terdapat variable independen lain yang mempengaruhi variasi dalam
variable kualitas hasil audit yang belum tergali pada penelitian ini.
I. Saran
1. Memperluas lokasi penelitian, misalnya untuk wilayah seluruh karisidenan
Surakarta atau bahkan sampai di pemerintahan seluruh Indonesia, sehingga
kesimpulan yang diperoleh dapat digeneralisasikan secara umum.
2. Penelitian ini disarankan untuk menggunakan metode wawancara atau
observasi langsung kepada responden, sehingga jawaban responden dapat
dikontrol sehingga tidak terjadi bias atau salah persepsi dari responden
terhadap instrument penelitian yang digunakan.
3. Melakukan pengujian lebih lajut terhadap variabel dengan memasukkan
variabel lain yang mempengaruhi kualitas hasil audit di lingkungan
pemerintah daerah, misalnya due professional care,dan kepatuhan etika.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Afridian Wirahardi, Fera Sriyunianti, Nurul Fauzi, dan Yosi
Septriani.2011. Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Pemeriksa
Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Dalam Pengawasan Keuangan
Daerah : Studi Pada Inspektorat Kabupaten Pasaman. Jurnal Akuntansi &
Manajemen, Vol.6 No.2
Alim, M. Nizarul. Trisni Hapsari dan Lilik Purwanti. 2007. Jurnal. Pengaruh
Kompetensi Dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika
Auditor Sebagai Variabel Moderasi. SNA X. Makassar.
Christiawan, Yulius Jogi. 2002. Jurnal. Kompetensi dan Independensi
Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi
& Keuangan Vol.4, No. 2, November, 79 - 92.
De Angelo, L.E. 1981. Auditor Independence, “Low Balling”, and Disclosure
Regulation. Journal of Accounting and Economics 3. Agustus. p. 113-127.
Elfarini, Elfarini Cristina. 2007. ”Pengaruh Kompetensi dan Independensi
Auditor Terhadap Kualitas Audit”. Skripsi. Fakultas Ekonomi UNNES.
Ghozali, Imam. 2009. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”.
Semarang: Badan penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali , imam. 2005. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”.
Badan Penerbit UNDIP, Semarang, 2005.
Harvita, Y.A., Pamudji, S. 2012, Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi,
Obyektifitas, Integritas, dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Audit,
Diponogoro Journal of Accounting Volume 1( 2), pp1-10.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. “Standar Profesional Akuntan Publik”. Salemba
Empat. Jakarta.
Indriantoro, Nur, dan Bambang, Supomo. 2002, “Metodologi Penelitian Bisnis :
Untuk Akuntansi dan Manajemen, Yogyakarta : BPFE.
Lilis Ardini.2011. Pengaruh Kompetensi, Indepedensi, Akuntabilitas Dan
Motivasi Terhadap Kualitas Audit. Majalah Ekonomi. Tahun XX, No 3
Desember 2010 Hal 329-349.
Mardiasmo (2000) “Reformasi Kuangan Daerah : Implementasi Value of Money
Audit Sebagai Tuntutan Akuntabilitas Publik.
Mardisar, Diani. Ria Nelly Sari. 2007. ”Pengaruh Akuntabilitas Dan Pengetahuan
Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor”. SNA X. Makassar.
Mayangsari, Sekar. 2003. Pengaruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap
Pendapat Audit : Sebuah Kuasieksperimen. Jurnal Riset Akuntansi
Indonesia. Vol. 6. No. 1. pp. 1-22.
Mulyadi. 2002. Auditing Edisi ke-6, Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.
Mulyadi dan Kanaka Puradiredja. 1998. Auditing Edisi ke-5, Buku 1. Salemba
Empat. Jakarta.
Nataline. 2007. ”Pengaruh batasan waktu audit, pengetahuan akuntansi dan
auditing, bonus serta pengalaman terhadap kualitas audit pada kantor
akuntan publik di semarang”. Skripsi. Fakultas Ekonomi UNNES.
Permenpan Nomor PER/05/M.PAN/03/2008 tentang Standar Audit Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah
Pusdiklatwas BPKP. 2005. Kode Etik dan Standar Audit. Edisi Keempat.
Rai, I Gusti Agung. 2008. Audit Kinerja pada Sektor Publik. Salemba Empat.
Jakarta.
Sukriah, , Akram, dan Inapty. 2009. “Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi,
Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil
Pemeriksaan”. Simposium Nasional Akuntansi XII. Palembang.
Sunarto. 2003. Auditing. Edisi Revisi Cetakan Pertama. Penerbit Panduan.
Yogyakarta.
Suraida, Ida. 2005. Jurnal. Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit Dan
Risiko Audit Terhadap Skeptisme Profesional Auditor Dan
Ketepatan 23 Pemberian Opini Akuntan Publik. Sosiohumaniora, Vol. 7,
No. 3, November, 186 - 202.
Trisnaningsih, Sri. 2007. Jurnal. Independensi Auditor Dan Komitmen
OrganisasiSebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good
Governance, Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap
Kinerja Auditor. SNA X Makassar.
Tubbs, Ricahrd M. 1992. The Effect of Experince On The Auditor‟ s
Organizational and Amount Of Knowledge,The Accounting Review, Vol
67, No. 4, October, 783-801.
Winarna Jaka, Havidz Mabruri. 2010. “Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit di Lingkungan Pemerintah Daerah”.
Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto 2010
Queena dan Rohman 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas
Audit Apparat Inspektorat Kota/Kabupaten di Jateng
Top Related