ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 387
ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL MELALUI
INOVASI PRODUK COKELAT REMPAH - REMPAH (SOEKLAT) DARI
STUDENT TECHNOPRENEUR BERBASIS ERP (ENTERPRISE RESOURCE
PLANNING) (Model Klaster Bisnis Pola Kemitraan Inti - Plasma)
Bachtiar Aminuddin, [email protected]
Anam Lutfi, [email protected]
Ulfa Putri Arifah, [email protected]
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
ABSTRAK
Seiring dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat,
tuntutan konsumen terhadap bahan pangan juga bergeser. Bahan pangan yang kini banyak diminati
konsumen bukan saja yang mempunyai komposisi gizi yang baik serta penampakan dan cita rasanya
menarik, tetapi juga harus memiliki fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh. Kecenderungan masyarakat
untuk mengkonsumsi makanan sebagai sumber zat gizi serta untuk menjaga kesehatan semakin
meningkat baik di negara maju maupun di negara berkembang termasuk Indonesia. Pada tahun 1997,
konsumen Amerika Serikat (AS) membelanjakan US$ 12,70 miliar untuk suplemen pangan dan angka
tersebut meningkat 13% per tahun (Aarts 1998 dalam Witwer 1999). Di Indonesia, kecenderungan
tersebut telah dimanfaatkan oleh industri farmasi dan makanan untuk mempromosikan produk-
produknya melalui pencantuman klaim kesehatan pada label produk maupun iklannya. Soeklat
(cokelat rempah-rempah) adalah sebuah inovasi produk industri kreatif berbasis bahan makanan sehat
dan menyehatkan yang menyediakan variasi rasa dan kandungan yang memiliki manfaat fisiologis
bagi tubuh. Gagasan ini dinilai cukup tepat mengingat kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup
sehat. Oleh sebab itu, sangat perlu adanya upaya untuk meningkatkan peran dan kontribusi masyarakat
dalam memanfaatkan dan melakukan pengolahan guna mewujudkan produk tersebut. Salah satu upaya
tersebut adalah meningkatkan peran mahasiswa sebagai student technopreneur dalam memanfaatkan
hasil-hasil risetnya untuk melalukan inovasi hasil pertanian rempah-rempah menjadi produk yang
menarik pasar dan masyarkat. Selain inovasi produk, sebagai Student Technopreneur juga perlu
menerapkan teknologi sistem informasi modern dalam mengintegrasi dari praktek manajemen
bisnisnya sehingga mampu menghasilkan produk (barang/jasa) yang berkuantitas, berkualitas dan
mampu meningkatkan kinerja dan produktivitas petani. Untuk meningkatkan daya saing produk
Soeklat (Cokelat rempah-rempah) dengan menerapkan teknologi sistem informasi modern dalam
mengintegrasi dari praktek manajemen tersebut harus disikapi dengan langkah konkret salah satunya
adalah dengan pemanfaatan system bisnis ERP (Enterprise Resource Planning) pada Student
Technopreneur.
Kata Kunci : Cokelat Rempah-Rempah, Student Technopreneur, Industri Kreatif, Klaster Bisnis,
Usaha Cokelat Pola Kemitraan Inti-Plasma.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup
sehat, tuntutan konsumen terhadap bahan pangan juga bergeser. Bahan pangan yang kini
banyak diminati konsumen bukan saja yang mempunyai komposisi gizi yang baik serta
390 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
penampakan dan cita rasanya menarik, tetapi juga harus memiliki fungsi fisiologis tertentu
bagi tubuh, seperti dapat menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, dan kadar gula darah,
serta meningkatkan penyerapan kalsium (Astawan 2003). Goldberg (1994) menyebutkan
bahwa dasar pertimbangan konsumen di negara-negara maju dalam memilih bahan pangan
bukan hanya bertumpu pada kandungan gizi serta kelezatannya, tetapi juga pengaruhnya
terhadap kesehatan tubuh. Fenomena tersebut melahirkan konsep pangan fungsional.
Menurut Badan POM (2001), pangan fungsional adalah pangan yang secara alami
maupun telah melalui proses mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-
kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi
kesehatan. Pangan fungsional dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan atau minuman,
mempunyai karakteristik sensori berupa penampakan, warna, tekstur dan cita rasa yang dapat
diterima oleh konsumen, serta tidak memberikan kontra indikasi dan efek samping terhadap
metabolisme zat gizi lainnya jika digunakan dalam jumlah yang dianjurkan. Meskipun
mengandung senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan, pangan fungsional tidak berbentuk
kapsul, tablet, atau bubuk yang berasal dari senyawa alami.
Kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi makanan sebagai sumber zat gizi
serta untuk menjaga kesehatan semakin meningkat baik di negara maju maupun di negara
berkembang termasuk Indonesia. Pada tahun 1997, konsumen Amerika Serikat (AS)
membelanjakan US$ 12,70 miliar untuk suplemen pangan dan angka tersebut meningkat 13
persen per tahun (Aarts 1998 dalam Witwer 1999).
Di Indonesia, kecenderungan tersebut telah dimanfaatkan oleh industri farmasi dan
makanan untuk mempromosikan produk-produknya melalui pencantuman klaim kesehatan
pada label produk maupun iklannya. Berdasarkan data Badan POM, produk suplemen
makanan meningkat cukup pesat dalam dasawarsa terakhir, baik yang diproduksi di dalam
negeri maupun yang diimpor.
Pangan fungsional dibedakan dari suplemen makanan atau obat berdasarkan
penampakan dan pengaruhnya terhadap kesehatan. Bila fungsi obat terhadap penyakit bersifat
kuratif, maka pangan fungsional lebih bersifat pencegahan terhadap penyakit. Berbagai jenis
pangan fungsional telah beredar di pasaran, mulai dari produk susu probiotik tradisional
seperti yoghurt, kefir dan coumiss sampai produk susu rendah lemak siap dikonsumsi yang
mengandung serat larut. Juga produk yang mengandung ekstrak serat yang bersifat larut yang
berfungsi menurunkan kolesterol dan mencegah obesitas. Untuk minuman, telah tersedia
berbagai minuman yang berkhasiat menyehatkan tubuh yang mengandung komponen aktif
rempah-rempah seperti kunyit asam, minuman sari jahe, sari temu lawak, beras kencur, serbat,
dan bandrek.
Tanaman rempah dan obat sudah lama dikenal mengandung komponen fitokimia yang
berperan penting untuk pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit. Kebutuhan akan
tanaman rempah dan obat terus meningkat sejalan dengan munculnya kecenderungan untuk
kembali ke alam dan adanya anggapan bahwa efek samping yang ditimbulkannya tidak
sebesar obat sintetis. Produksi tanaman Rempah-Rempah di Indonesia selama lima tahun
terakhir meningkat cukup pesat dengan pertumbuhan tahun 2003 sebesar 12,93 persen
(Lampiran Tabel 1).
Senyawa fitokimia sebagai senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman
mempunyai peranan yang sangat penting bagi kesehatan termasuk fungsinya dalam
ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 391
pencegahan terhadap penyakit degeneratif. Beberapa senyawa fitokimia yang diketahui
mempunyai fungsi fisiologis adalah karotenoid, fitosterol, saponin, glikosinolat, polifenol,
inhibitor protease, monoterpen, fitoestrogen, sulfida, dan asam fitat. Senyawa-senyawa
tersebut banyak terkandung dalam sayuran dan kacang-kacangan, termasuk tanaman rempah
dan obat. Menurut Craig (1999), diet yang menggunakan rempah-rempah dalam jumlah
banyak sebagai penyedap makanan dapat menyediakan berbagai komponen aktif fitokimia
yang bermanfaat menjaga kesehatan dan melindungi tubuh dari penyakit kronis.
Bahan-bahan tersebut dapat disajikan dalam berbagai bentuk, antara lain minuman
kesehatan, minuman instan, jus, sirup, permen, acar, manisan, dodol, selai, dan jeli.
Sampoerno dan Fardiaz (2001) menyatakan bahwa jamu yang disajikan dalam bentuk
minuman dapat dikategorikan sebagai minuman fungsional asal karakteristik sensorinya
diatur sedemikian rupa sehingga dapat diterima oleh masyarakat luas. Minuman seperti beras
kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak, bir pletok, dan susu telor madu
jahe merupakan contoh minuman asal jamu yang dapat dikembangkan sebagai produk industri
minuman fungsional.
Selain dalam bentuk minuman, ada bentuk lain yang tak kalah menarik dan familier di
masyarakat yaitu cokelat. Tanpa mengenal usia, coklat memberikan kesenangan bagi siapa
pun yang menikmatinya. “Makanan dewa” ini juga cocok disertakan dalam aneka olahan
makanan. Aneka coklat yang ada di pasaran saat ini sangatlah bervariasi. Baik dari segi
bentuk maupun rasanya. Tingginya minat akan makanan yang terbuat dari aneka coklat
membuat para produsen harus terus mengembangkan ide-ide kreatifnya dalam menciptakan
makanan yang menggugah selera dan yang pasti akan memiliki harga jual yang tinggi.
Coklat dari segi bentuk bisa dibedakan ke dalam beberapa golongan. Ada yang tidak
banyak merubah komposisi bahan coklatnya sendiri, melainkan hanya merubah bentuknya
saja, misal membuatnya dengan cetakan aneka macam atau memberi tangkai pada coklat yang
sudah dicetak. Tapi ada juga yang merubah sama sekali komposisinya dengan menambahkan
aneka bahan makanan lain, baik yang merupakan isi dari lapisan coklat (seperti praline)
maupun yang menyatu dengan coklatnya. Aneka coklat yang ada saat ini memang benar-
benar menggiurkan dan membuat Anda ingin mencoba semua varian yang ditawarkan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, tim UNS berupaya menghadirkan suatu inovasi
baru sebagai langkah tepat guna yaitu memanfaatkan kandungan dan manfaat dari
mengkonsumsi rempah dan obat dalam kemasan yang familier. Soeklat (cokelat rempah-
rempah) adalah sebuah inovasi produk industri kreatif berbasis bahan makanan sehat dan
menyehatkan yang menyediakan variasi rasa dan kandungan yang memiliki manfaat fisiologis
bagi tubuh. Gagasan ini dinilai cukup tepat mengingat kesadaran masyarakat akan pentingnya
hidup sehat. Oleh sebab itu, sangat perlu adanya upaya untuk meningkatkan peran dan
kontribusi masyarakat dalam memanfaatkan dan melakukan pengolahan guna mewujudkan
produk tersebut. Salah satu upaya tersebut adalah meningkatkan peran mahasiswa sebagai
student technopreneur dalam memanfaatkan hasil-hasil risetnya untuk melalukan inovasi hasil
pertanian rempah-rempah menjadi produk yang menarik pasar dan masyarkat. Selain inovasi
produk, sebagai Student Technopreneur juga perlu menerapkan teknologi sistem informasi
modern dalam mengintegrasi dari praktek manajemen bisnisnya sehingga mampu
menghasilkan produk (barang/jasa) yang berkuantitas, berkualitas dan mampu meningkatkan
kinerja dan produktivitas petani. Untuk meningkatkan daya saing produk Soeklat (Cokelat
392 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
rempah-rempah) dengan menerapkan teknologi sistem informasi modern dalam mengintegrasi
dari praktek manajemen tersebut harus disikapi dengan langkah konkret salah satunya adalah
dengan pemanfaatan system bisnis ERP (Enterprise Resource Planning) pada Student
Technopreneur. Melalui upaya tersebut diharapkan mampu mencetak serta mengembangkan
inovasi produk rempah-rempah yang kompetitif. Selain itu juga diperlukan model bisinis yang
mampu melibatkan peran masyarakat, yaitu model bisnis kemitraan inti-plasma. Dengan
model bisnis ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian secara langsung dan
meningkatkan bargaining power sumber daya manusia Indonesia agar dapat memberikan
kontribusi secara nyata dalam mengurangi tingkat pengangguran di masyarakat. Diharapkan
dengan pengembangan produk rempah-rempah yang inovatif (Soeklat) ini dapat menjadi
suatu tonggak dan langkah baru menuju perekonomian Indonesia produktif dan maju.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang disimpulkan dari latar belakang diatas yaitu :
1. Bagaimana potensi pengembangan produk coklat rempah-rempah (Soeklat)?
2. Bagaimanana strategi pengembangan produk coklat rempah-rempah (Soeklat) oleh student
technopreneur berbasis ERP (Enterprise Resource Planning) melalui model bisnis
kemitraan inti plasma?
3. Bagaimana potensi dan strategi pemasaran produk coklat rempah-rempah (Soeklat) dengan
konsep 7P dan laman online berbaisis CRM (customer relationship management) sabagai
model tata niaga dan pemasaran agribisnis terintegrasi hulu-hilir produk coklat rempah-
rempah (Soeklat)?
4. Bagaimana peran dan kontribusi student technopreneur dalam pengembangan usahanya
melalui model klaster bisnis pola kemitraan inti plasma terhadap perekonomian daerah
maupun nasional?
C. Tujuan Penulisan
Penyusunan karya tulis ini bertujuan untuk menjawab berbagai masalah yang telah
disebutkan diatas yaitu :
1. Memberikan alternatif solusi dalam mengembangkan produk coklat rempah-rempah
(Soeklat) sebagai produk unggulan .
2. Menjelaskan strategi pengembangan produk coklat rempah-rempah (Soeklat) oleh student
technopreneur berbasis ERP (Enterprise Resource Planning) melalui model klasre bisnis
pola kemitraan inti plasma.
3. Menjelaskan potensi dan strategi pemasaran produk coklat rempah-rempah (Soeklat)
dengan konsep 7P dan laman online berbaisis CRM (customer relationship management)
sabagai model tata niaga dan pemasaran agribisnis terintegrasi hulu-hilir produk coklat
rempah-rempah (Soeklat)
4. Mengetahui peran dan kontribusi student technopreneur dalam pengembangan usahanya
melalui model klaster bisnis pola kemitraan inti plasma terhadap perekonomian daerah
maupun nasional.
D. Manfaat Penulisan
Penyusunan karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah, pelaku
usaha, masyarakat, dan kalangan akademisi yaitu :
ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 393
Adapun Manfaat program ini adalah :
1. Meningkatkan produktivitas dan kualitas pengelolaan usaha produk coklat rempah-
rempah (Soeklat).
2. Mempermudah student technopreneur dalam mengelola usaha coklat rempah-rempah
(Soeklat) dan mengembangkan produk memalui pemberdayaan masyarakat.
3. Meningkatkan penjualan coklat rempah-rempah (Soeklat) secara cepat dengan
memanfaatkan media internet.
4. Mensosialisasikan ke masyarakat luas tentang pasar tani online di Indonesia.
METODE
A. Desain Penulisan
Penulisan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan daya saing UMKM melalui
penerapan sistem informasi berbasis ERP, dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas
dan kemudian dapat menyeraptenaga kerja. Metode penulisan ini dilakukan dengan studi
pustaka dan beberapa penulisan terdahulu.
Dalam kajian ini menjelaskan tentang penerapan sistem informasi berbasis ERP dalam
meningkatkan daya saing UMKM dan mengurangi tingkat penganguran. Tahap pertama
adalah menjelaskan cara kerja sistem informasi berbasis ERP. Penjelasan ini dimaksudkan
untuk acuan penyusunan alternatif solusi dalam meningkatkan daya saing UMKM. Tahap
kedua adalah menggambarkan implementasi sistem informasi berbasis ERP pada UMKM.
Selanjudnya tahap terakhir menjelaskan tetang peran UMKM berbasis ERP dalam
berkontribusi dalam mengurangi tingkat pengangguran.
B. Sumber Penulisan
Sumber yang digunakan dalam penulisan ini adalah data skunder. Data Sekunder
adalah data yang dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada
masyarakat pengguna data (Kuncoro, 2003). Data diperoleh dari literatur, penulisan
sebelumnya maupun data lain yang mendukung data primer dan berhubungan dengan objek
yang akan diteliti. Sedangkan referensi atau data dalam penulisan karya tulis ini sumbernya
diperoleh dari literatur/buku, jurnal, internet dan penulisan sebelumnya.
C. Sasaran Penulisan
Upaya pengembangan UMKM berbasis aplikasi ERP dalam rangka mengembangkan
UMKM dan mengurangi tingkat penganguran di Indonesia, sehingga sasaran dari penulisan,
yaitu :
1. Pelaku Usaha (UMKM)
Pelaku usaha diharapkan mendapat pengetahuan yang lebih mendalam mengenai sistem
informasi berbasis aplikasi ERP sehingga kedepannya dapat menerapkan pada usahanya.
2. Pemerintah
Pemerintah dapat menjadikan karya tulis ini sebagai gambaran dalam meningkatkan daya
saing UMKM, sehingga pemerintah dapat memfasilitasi upaya ini mealului kelembagaan
yang ada maupun yang akan dibentuk.
D. Tahapan Penulisan
Tahap-tahap yang dilalui dalam penulisan ini, yaitu:
394 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Memilih Masalah Penelitian
Adapun pertimbangan dalam memilh masalah karya tulis ini, yaitu:
1) Masalah dalam penulisan karya tulis ini mempunyai nilai pembahasan, maksudnya
mempunyai nilai kegunaan tertentu.
2) Masalah dalam penulisan karya tulis ini fisibel, artinya dapat dipecahkan secara
deskritif.
3) Masalah dalam penulisan karya tulis ini sesuai dengan kualifikasi penulis, dalam hal
ini masalah yang ditulis menarik bagi penulis dan sukar mudahnya pemecahan
masalah tersebut sesuai dengan derajad ilmiah yang dimilki penulis.
Sumber Memperoleh Masalah
Banyak sekali masalah yang perlu dipecahkan di sekeliling penulis, hanya saja
yang menjadi kendala adalah kesanggupan penulis dalam menggali dan mengidentifikasi
masalah, serta mengetahui dari mana sumber masalah dapat diperoleh. Berikut ini adalah
sumber masalah yang dapat digali untuk dikaji (Nazir, 1985):
1) Pengamatan terhadap kegiatan manusia dan alam sekeliling.
2) Bacaan atau pustaka seperti buku teks, paper seminar ilmiah, majalah ilmiah, jurnal
ilmiah dan hasil penelitian.
3) Perluasan penelitian yang sudah ada dalam hal analisis dan metodenya.
4) Cabang studi yang sedang dikembangkan.
5) Catatan dan pengalaman pribadi.
6) Praktik dan keinginan masyarakat, berupa unjuk rasa, pernyataan pejabat, otoritas
ilmu pengetahuan.
7) Bidang spesialisasi yang dimiliki.
8) Pelajaran yang sedang diikuti, diskusi dan seminar ilmiah.
Dalam penulisan ini sumber masalah diperoleh dari :
1) Pengamatan terhadap kegiatan manusia dan alam sekeliling.
2) Bacaan atau pustaka seperti buku teks, paper, majalah, jurnal ilmiah, internet dan
hasil penelitian.
3) Perluasan penelitian yang sudah ada dalam hal analisis dan metodenya.
4) Diskusi dan seminar ilmiah.
Merumuskan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan ini, yaitu:
1) Rumusan masalah ditulis dalam kalimat pertanyaan.
2) Jelas dan padat
3) Berisi implikasi untuk memecahkan masalah
4) Menjadi dasar dalam judul penulisan
Studi Ekplorasi
Studi ekplorasi adalah kegiatan atau studi yang lebih mendalam mengenai segala
sesuatu yang ada hubungannya dengan masalah yang telah dipilih. Segala sesuatu tersebut
adalah meliputi teori, hasil penelitian atau karya tulis mengenai hal yang sama, data,
model analisis dan metode penelitian.
Studi ekplorasi dapat dilakukan dengan 3P yaitu person, place dan paper (Hadi,
1989). Person berarti menggali sesuatu tersebut dari nara sumber, place berari dengan
mengadakan studi atau penelitian pendahuluan di lapangan, dan paper berarti mengadakan
ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 395
kajian pustaka (meliputi jurnal ilmiah, majalah ilmiah, buku teks, hasil penelitian dan
paper. Dalam penulisan ini yang digunakan adalah peper, yang meliputi internet, jurnal
ilmiah, buku teks, paper dan hasil penulisan terdahulu.
Melakukan Pembahasan
Setelah kegiatan memilih masalah, studi ekplorasi dan merumuskan masalah
selesai, maka tahap selanjudnya adalah melakukan pembahasan. Dalam kegiatan ini yang
pertama dilakukan adalah menjelas tentang cara kerja sistem tersebut, kemudian
menggambarkan tentang implentasinya.
PEMBAHASAN
A. Pengembangkan Produk Coklat Rempah-Rempah (Soeklat) Sebagai Produk Unggulan
1. Gambaran Umum Produk
SOEKLAT merupakan produk snack coklat yang memadukan rasa coklat yang lembut
dengan rempah-rempah yang diharapkan mampu memperkaya kuliner Indonesia,
mengenalkan kekayaan rempah Indonesia dan khasiat yang dikandungnya kepada masyarakat
sekaligus sebagai alternatif buah tangan bagi para wisatawan asing. Untuk menghadirkan rasa
coklat yang diminati, bahan baku coklat menggunakan bahan berkualitas tanpa campuran
pengawet buatan mengingat coklat sudah mengandung zat polifenol sebagai antioksidan yang
membuatnya mampu bertahan lama. Rasa rempah yang akan dijadikan aroma maupun rasa
pada coklat baik itu secara dicampur dalam adonan coklat maupun sebagai filling atau isi
antara lain: kayu manis, jahe, cengkeh, beras kencur, wijen, mint, dan herbal. Sebelumnya
kami telah dilakukan eksplorasi terkait dengan kandungan manfaat pada bahan rempah yang
dipilih tersebut serta kecocokan rasa dari tiap bahan rempah dengan rasa coklat.
Selain rasa yang enak, kami juga memperhatikan kemasan yang akan dipakai.
Mengingat kemasan merupakan salah satu bentuk promosi yang sekaligus memberikan
infomasi terkait produk maka kemasan dibuat berkesan etnik dan mencitrakan kekayaan
Indonesia seperti batik, wayang, dan lainnya, serta rempah-rempah kepada calon pembeli
produk. Kami juga mencantumkan informasi tentang bahan rempah yang dipakai beserta
kandungan dan manfaatnya pada kemasan sehingga dapat menambah wawasan dan
pengetahuan tentang manfaat produk kami bagi para penikmatnya.
2. Segmen Pasar
Segmen Pasar yang kami sasar adalah pelajar/mahasiswa yang berada di Kota Solo,
para wisatawan domestik, wisatawan asing dan masyarakat umum.
3. Target Pasar
Kami memilih Kota Solo sebagai tempat pemasaran produk kami karena Kota Solo
adalah kota wisata budaya, kuliner, dan belanja yang terkenal baik di dalam negri maupun
luar negri. Kota Solo memiliki banyak pusat-pusat perbelanjaan modern dan tradisional yang
sangat potensial untuk tempat pemasaran produk kami seperti: Pasar Gede Harjonagoro, Pasar
Harjodaksino Solo, Pasar Nusukan Solo, Grand Mall, Solo Square, serta berbagai macam
mini market dan toko kelontong yang tersebar di seluruh penjuru kota Solo.
Kota Solo juga sering mengadakan event besar berskala nasional dan internasional
yang mampu menarik wisatawan untuk datang berkunjung sehingga dengan hadirnya produk
396 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
coklat rempah kami ini akan menjadi salah satu alternatif oleh-oleh khas Kota Solo yang
murah, sehat, dan unik. Selain itu, fakta bahwa Kota Solo sebagai kota pelajar yang menjadi
tempat menimba ilmu para pelajar dari seluruh Indonesia menjadikan pangsa pasar kami tidak
terbatas bagi para wisatawan dan penduduk lokal saja. Produk kami bisa dijadikan sebagai
alternatif jajanan yang sehat dan sesuai dengan kantong pelajar. Harga yang kami patok
adalah harga yang terjangkau sehingga semua kalangan mampu membeli produk kami.
4. Positioning
Kami ingin menciptakan citra bahwa produk SOEKLAT mempunyai inovasi,
memiliki cita rasa khas rempah-rempah Indonesia dan mempunyai khasiat yang baik untuk
kesehatan. Di Solo sendiri belum ada ide dan kreasi seperti SOEKLAT ini, sehingga kami
yakin kedepannya usaha ini akan berkembang dengan baik.
5. Analisis SWOT
Strength: - Belum banyak terdapat coklat rempah di kota Solo.
- Harga terjangkau
- Kemasan yang unik dan banyaknya pilihan rasa
Weakness: - Kurangnya SDM untuk melakukan kegiatan produksi.
Opportunity: - Banyaknya event di Kota Solo
- Banyaknya mahasiswa UNS yang berasal dari luar kota
Threat - Duplikasi Produk
6. Permintaan
Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
Dengan perkiraan dalam satu hari untuk SOEKLAT kecil laku 250 pieces dan terjadinya
peningkatan permintaan dari konsumen sebesar ± 10% tiap tahunnya maka dibuatlah tabel
seperti dibawah ini.
Tahun Perkiraan Permintaan
( dalam Unit )
2012 90.000
2013 99.000
2014 110.000
Maka perkiraan pertahun rata-rata terjual sekitar 7500x12 = 90.000 pieces
Penjualan ini belum termasuk kenaikan tiap bulannya.
7. Penawaran
Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar
Nama
Perusahaan
Pesaing
Kapasitas Produksi / Tahun
( dalam Unit )
Monggo 92.000
Chocodot 90.000
Cokro 91.000
ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 397
Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang. Proyeksi penawaran
disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x % per tahun sesuai pertumbuhan
ekonomi.
Tahun Perkiraan Penawaran
( dalam Unit )
2012 82.000 x 10 %
2013 90.000 x 10%
2014 98.000 x 10%
8. Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar
Rencana Penjualan rencana produk yang akan dijual dalam waktu 1 tahun disesuaikan
dengan kondisi permintaan dan penawaran.
Pangsa Pasar bagian dari penjualan produk kita dibandingkan dengan penjualan total
produk sejenis dalam industri
Tah
un
Permintaan
(A)
Penawaran
(B)
Peluang
(C = A-B)
Rencana
Penjualan
Pangsa Pasar
(E = DX100% / C)
2012 90.000 82.000 8000 82.000 10,25%
2013 99.000 90.000 9000 99.000 11%
2014 110.000 98.000 12.000 110.000 9,17%
B. Strategi Pengembangan Produk Coklat Rempah-Rempah (Soeklat) Oleh Student
Technopreneur Berbasis ERP (Enterprise Resource Planning) Melalui Model Klaster
Bisnis Pola Kemitraan Inti-Plasma
1. Klaster Bisnis Pola Kemitraan Inti Plasma
Peranan klaster bisnis telah diakui sebagai salah satu wahana dalam pengembangan
usaha kecil, khususnya usaha kecil baru dan sekaligus untuk mengatasi pengangguran.
Kehadiran klaster bisnis ini sangatlah penting bagi para usaha kecil baru untuk menghindari
dari kebangkrutan usahanya, karena ketidakmampuan dalam pengelola bisnis, keterbatasan
modal, teknologi, dan kekurangmampuan akses pada pasar. Dalam kaitan ini peranan klaster
bisnis menjadi penting karena melalui klaster bisnis pada usaha kecil yang baru akan
berkordinasi dengan lembaga-lembaga terkait untuk belajar menyusun rencana bisnis
sehingga dapat berkembang menjadi usaha yang mandiri.
Untuk kesuksesan pengelolaan Klaster Bisnis Pola Kemitraan Inti Plasma Produk
Coklat Rempah-Rempah dibutuhkan 4 persyaratan yaitu :
Terdapat kebijakan yang menstimulasi usaha kecil dan menyediakan infrastruktur
yang diperlukan usaha.
Terjalinnya kemitraan antara pemerintah dan pihak swasta dalam memberikan
pendampingan dan pemasaran.
Tersedianya pengetahuan yang berbasis pembelajaran dan riset.
Terbentuknya kordinasi dan jaringan profesional di tingkat lokal, nasional dan
internasional yang diwadahi oleh kemitraan atau asosiasi.
398 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Sedangkan untuk mencapai keberhasilan Klaster Bisnis Pola Kemitraan Inti Plasma
oleh student technopreneur memerlukan dukungan infrastruktur dan teknologi sebagai system
bisnisnya, yang disini adalah system bisnis ERP. Sedangkan Infrastruktur yang dimaksud
dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu soft infrastructure dan hard infrastructure.
Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut1:
Gambar 3 : Model Klaster Bisnis
a. Kelompok Usaha
Satu kelompok rempah-rempah yang terlibat dalam kluster bisnis beranggotakan 5 badan
usaha yang melakukan usaha dalam bidang sejenis. Proses kerja yang dilaksanakan
kelompok petani rempah-rempah adalah kegiatan produksi. Seluruh hasil produksi dari
kelompok usaha akan ditampung oleh Klaster Bisnis untuk dilakukan proses lanjutan
sebelum dijual ke perusahaan sebagai bahan baku produksi. Dalam upaya meningkatkan
komitmen dan kelangsungan produksi, diharapkan kelompok tani secara bertahap dapat
memiliki saham di perusahaan.
b. Business Development Services (BDS)
BDS merupakan badan independen yang berfungsi sebagai pendamping dan pemonitor
kinerja Klaster Bisnis dan kelompok usaha. BDS ini dibentuk oleh student technopreneur,
BDS dapat dan sudah berpengalaman dalam industri yang dihadapi dan memiliki
ketrampilan dan pengetahuan sebagai pengusaha. Apabila sesuai dengan persyaratan
teknis, maka lembaga koperasi dapat berperan sebagai Klaster Bisnis dan atau BDS. Setiap
BDS direncanakan akan menangani sekitar 20 kelompok usaha. Peran BDS melakukan
pendampingan dalam rangka menjaga dan menjamin kuantitas, kualitas, dan kontinuitas
produksi sesuai dengan yang diharapkan.
c. Perusahaan Soeklat : Model Klaster Bisnis Pola Kemitraan Inti Plasma
Perusahaan Soeklat merupakan lembaga yang akan menaungi (member pelatihan) dan
melakukan proses lanjutan produksi yang dihasilkan petani rempah-rempah. Hasil produksi
yang dibeli dari kelompok usaha kemudian akan diproses lagi untuk selanjutnya dijual ke
perusahaan penghela. Apabila Klaster Bisnis dalam bentuk koperasi, maka sebaiknya tidak
terjadi jual beli antara kelompok usaha dengan koperasi, yang terjadi adalah koperasi
membantu mengolah lebih lanjut hasil produksi dan menjualkan olahan hasil produksi
1 http://www.smecda.com/deputi7/file_Infokop/EDISI%2028/komoditi_rumput_laut.pdf diakses Minggu 26 Februari 2012
ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 399
tersebut ke perusahaan penghela (salah satu ciri sebagai koperasi yang genuine). Proses
pengelolaan usaha dalam Klaster Bisnis Rempah-Rempah menggunakan teknologi
modern berbasis ERP untuk mengintegrasikan aspek bisnisnya, sehingga akan
meningkatkan koordinasi dan daya saing.
d. Inkubator Bisnis
Proses pelatihan agribisnis terhadap petani dalam Klaster Bisnis Rempah-Rempah juga
dibentuk lembaga khusus, yaitu incubator bisnis. Inkubtor memberikan suatu program
spesifik mulai dari administrasi, rencana bisnis, pelatihan, monitoring dan evaluasi.
e. Perusahaan Penghela
Perusahaan penghela adalah bagian dari Klaster Bisnis Rempah-Rempah yang berfungsi
untuk produksi lanjutan dan pemasaran. Perusahaan penghela akan menyerap seluruh hasil
produksi kering yang diproses oleh lembaga Klaster Bisnis Rempah-Rempah dan
berfungsi sebagai industri pengolahan. Produk dari pengolahan industri tersebut akan
dipasarkan oleh perusahaan penghela baik ke pasar domestik maupun internasional.
Adapun bentuk badan hukum perusahaan penghela dapat berupa PT atau CV yang
sahamnya dapat dimiliki oleh kelompok usaha dan disarankan melalui lembaga koperasi.
Perusahaan penghela juga akan bertindak sebagai avalis/penjamin atas pinjaman yang
diterima oleh Lembaga Klaster Bisnis Rempah-Rempah dan kelompok tani.
f. Lembaga Pembiayaan (Bank dan Bukan Bank)
Bank berfungsi sebagai salah satu sumber dana bagi keberlangsungan kelompok petani dan
lembaga Klaster Bisnis Rempah-Rempah . Fungsi ini akan diwujudkan dalam bentuk
pemberian pinjaman berupa investasi dan modal kerja bagi komponen kluster yang terlibat
yaitu: perusahaan penghela, Lembaga Klaster Bisnis Rempah-Rempah dan petani di dalam
kelompok usaha. Fungsi pembina seperti Kementerian Koperasi dan petani dan instansi
pembina lainnya adalah mediator bagi kerjasama antar komponen Klaster Bisnis Rempah-
Rempah dalam kaitannya dengan perbankan. Pada model Klaster Bisnis Rempah-Rempah
dimaksud terdapat lembaga surveyor yang tidak termasuk dalam komponen kluster.
Lembaga surveyor bertindak sebagai pemantau persediaan di level perusahaan penghela
dan hanya sebagai pemeriksa persediaan di level Klaster Bisnis Rempah-Rempah .
Layanan sebagai pemantau persediaan mewajibkan lembaga surveyor membuat laporan
rutin (seminggu atau dua minggu sekali) kepada lembaga pembiayaan perihal kuantitas dan
kondisi fisik persediaan, yang menjadi jaminan, mulai dari bahan baku hingga barang jadi
selama jam kerja. Lembaga surveyor juga akan menerapkan sistem kunci ganda pada
gudang dalam rangka mengawasi keamanan dan mutasi barang yang bersangkutan.
Layanan sebagai pemeriksa persediaan hanya mewajibkan lembaga surveyor membuat
laporan atas kuantitas dan kondisi persediaan, yang dijaminkan, pada satu waktu tertentu
yang telah ditetapkan. Manfaat lembaga surveyor akan dirasakan oleh lembaga keuangan
pemberi kredit/pembiayaan dan kluster bisnis itu sendiri.
Manfaat bagi lembaga pembiayaan adalah sebagai berikut:
1) Pengawasan terhadap jaminan berjalan secara kontinyu.
2) Berfungsi sebagai peringatan dini terhadap kondisi usaha.
Manfaat bagi kluster bisnis adalah:
1) Berfungsi sebagai peringatan dini dalam mengembangkan usaha.
400 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
2) Memberikan keyakinan terhadap lembaga keuangan dalam menyalurkan pembiayaan
terhadap UMKM.
2. Sistem ERP (Enterprise Resource Planning)
Enterprise Resource Planning (ERP) adalah paket software yang terdiri dari
beberapa modul untuk menggambarkan arus kerja lingkungan operasional bisnis. ERP
adalah juga transaction processing system (TPS), tetapi mereka melebihi TPS
tradisional. TPS merupakan sistem informasi yang mendukung pemantauan,
pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan dan penyebaran transaksi bisnis dasar
organisasi. TPS mengumpulkan data secara terus menerus, kebanyakan dari data-
data ini disimpan dalam gudang data perusahaan dan dapat diproses.
Sistem ERP adalah satuan dari aplikasi bisnis yang terintegrasi atau modul untuk
melaksanakan fungsi bisnis yang utama, termasuk pengendali persediaan, akuntansi buku
besar, pendapatan, piutang, material requirement planning dan manajemen sumber daya
manusia. Menurut Christopher Koch (www.cio.com), ERP mencoba untuk mengintegrasikan
semua departemen-departemen dan fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan ke dalam sistem
komputer tunggal yang dapat melayani seluruh kebutuhan departemen bersangkutan yang
berbeda-beda. ERP adalah salah satu fase dalam meningkatkan integrasi yang tidak hanya
dalam bidang teknologi tetapi juga seluruh konstitusi internal dan eksternal perusahaan
(Kalakota, 2001). 12
Gambar dibawah ini menunjukkan ERP dapat mengintegrasikan seluruh proses
kunci bisnis perusahaan ke dalam satu sistem software yang mengijinkan informasi
mengalir melalui organisasi (Laudon, 2003). Sistem ini juga termasuk dengan pelanggan
dan vendor.2
Gambar 4 : Sistem ERP
Ketika customer representative memasukkan pesanan pelanggan ke dalam sistem ERP,
pihaknya akan menerima semua informasi yang diperlukan untuk memenuhi pesanan
(seperti persediaan perusahaan dari modul gudang dan jadwal pengangkutan dari modul
logistik). Semua orang dalam departemen-departemen yang berbeda akan melihat informasi
yang sama dan dapat memperbaharuinya. Ketika salah satu departemen menyelesaikan
pesanan tersebut, secara otomatis informasi tersebut akan dikirim lewat sistem ERP dan
melacaknya.
2. Manfaat ERP bagi Lembaga Klaster Bisnis Rempah-Rempah
ERP memberikan manfaat dengan membangun program software tunggal yang
melayani kebutuhan dari bagian keuangan sebaik melayani kebutuhan bagian sumber daya
2 Anonim. 2012. Sistem Informasi Manajemen. http://thesis.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LHM2004-0039%20Bab%202.pdf. Diakses
Minggu 30 Maret 2012
ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 401
manusia dan pada bagian persediaan. Setiap departemen-departemen tersebut memiliki
sistem komputernya sendiri yang optimis sistemnya dapat menjalankan departemen tersebut.
ERP mengkombinasikan semuanya menjadi satu program software terintegrasi yang
menjalankan database tunggal supaya departemen-departemen yang bermacam-macam
dapat dengan mudah berbagi informasi dan berkomunikasi satu dengan yang lain.
Pendekatan integrasi ini dapat menghasilkan keuntungan yang besar jika
perusahaan menginstal software dengan benar. Berikut ini ada beberapa alasan yang
dikemukakan oleh Christopher Koch (www.cio.com) mengapa perusahaan merelakan
membayar jutaan dollar untuk memakai ERP3 :
a. Mengintegrasikan informasi pesanan pelanggan.
Sistem ERP dapat menjadi tempat dimana pesanan pelanggan akan tetap “hidup”
mulai dari waktu customer service representative menerima pesanan sampai pada
waktu pengiriman barang dan bagian keuangan mengirim faktur.
b. Standardisasi dan mempercepat proses produksi.
Perusahaan manufaktur, terutama yang berkeinginan untuk merger dan akuisisi sering
menemukan bahwa unit bisnis yang beragam dalam perusahaan menggunakan metode
standar untuk mengotomatisasi beberapa langkah dari proses manufaktur.
Menstandarisasi proses-proses tersebut dan menggunakan sistem komputer tunggal
dan terintegrasi yang dapat menghemat waktu, meningkatkan produktivitas dan
mengurangi biaya produk.
c. Mengurangi persediaan.
ERP membantu proses manufaktur mengalir lebih lancar, dan memperbaiki
proses pemenuhan pesanan dalam perusahaan. Hal tersebut dapat mengurangi
persediaan dari barang-barang yang digunakan untuk memproduksi suatu produk
(work-in-progress inventory), dan dapat membantu staff membuat rencana yang
lebih baik kepada pelanggan, mengurangi persediaan barang jadi pada gudang dan
tempat pengangkutan. Untuk benar-benar memperbaiki arus rantai persediaan,
perusahaan memerlukan software supply chain, tetapi ERP dapat membantu juga.
d. Standardisasi informasi sumber daya manusia.
Khususnya untuk perusahaan dengan unit bisnis beragam, sumber daya manusia
mungkin tidak mempunyai metode sederhana untuk melacak waktu karyawan
dan berkomunikasi dengan mereka mengenai keuntungan dan layanan. ERP
dapat memperbaiki hal tersebut.
ERP merupakan harapan terbaik untuk memperbaiki cara perusahaan menerima
pesanan pelanggan dan memprosesnya ke dalam faktur dan pendapatan yang disebut
proses pemenuhan pesanan. Itulah mengapa ERP sering diidentikkan sebagai software back-
office. ERP tidak memegang proses penjualan up-front; ERP menangani pesanan
pelanggan dan menyediakan software untuk mengotomatisasi langkah-langkah yang harus
ditempuh untuk memenuhi pesanan tersebut.
3 Anonim. 2012. Sistem Informasi Manajemen. http://thesis.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LHM2004-0039%20Bab%202.pdf. Diakses Minggu 30 Maret 2012
402 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Berdasarkan pendapat Ravi Kalakota (2001) perusahaan memilih solusi ERP karena
beberapa kebutuhan di bawah ini 12 :
a. Kebutuhan untuk menciptakan kerangka kerja aplikasi untuk memperbaiki
pemrosesan pesanan. Kebanyakan perusahaan yang mengabaikan sistem back- office
mereka selama bertahun-tahun mencari solusi yang akan menjaga mereka dari
kecerobohan mereka sendiri.
b. Kebutuhan untuk mengkonsolidasi dan untuk menyatukan fungsi-fungsi bisnis
yang relevan.
c. Kebutuhan untuk mengintegrasikan jarak yang lebar dari teknologi-teknologi
yang terpisah-pisah, sepanjang proses bisnis yang mereka dukung, ke dalam
proses umum dan platform teknologi umum.
d. Kebutuhan untuk menciptakan fondasi teknologi baru untuk mendukung aplikasi
generasi selanjutnya.
Gambar 5 : Aplikasi Enterprise Resource Planning
3. Kerangka Kerja ERP
Perusahaan memiliki beberapa departemen yang disebut stream untuk mendukung
jalannya kegiatan bisnis. Sebelum mengimplementasikan ERP, perusahaan memiliki sistem
yang dirancang oleh perusahaan untuk masing-masing stream supaya dapat menjalankan
fungsinya masing-masing. Akan tetapi karena akukan secara manual dan tidak berjalan
secara efektif dan efisien. Karena itu, perusahaan memilih salah satu software ERP, yaitu
MIMS yang dianggap paling mampu mengakomodasi proses bisnis perusahaan. ERP
menjadi salah satu tools bagi perusahaan untuk meningkatkan produktivitas kerja. Masing-
masing stream terintegrasi dengan MIMS, sehingga diharapkan kinerja antar stream dapat
lebih baik. Salah satu faktor pendukung produktivitas karyawan adalah kepuasan karyawan.
Kepuasan dapat membawa dampak pada produktivitas kerja, dalam arti perasaan positif
mengenai pekerjaan biasanya akan membawa pada kualitas kerja yang lebih baik. Maka
peneliti mengukur tingkat kepuasan user terhadap aplikasi MIMS tersebut.
ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 403
Gambar 7: Kerangka Kerja ERP
4. Mediasi Pelatihan Petani Rempah-Rempah Melalui Inkubator Bisnis
Dalam hal ini Inkubator bisnis adalah bagian program dari Klaster Bisnis Rempah-
Rempah yang ditujukan kepada petani. Peranan Inkubator Bisnis telah diakui sebagai salah
satu wahana dalam pengembangan usaha kecil, khususnya usaha kecil baru dan sekaligus
untuk mengatasi pengangguran. Kehadiran inkubator ini sangatlah penting bagi para usaha
kecil baru untuk menghindari dari kebangkrutan usahanya, karena ketidakmampuan dalam
pengelola bisnis, keterbatasan modal, teknologi, dan kekurangmampuan akses pada pasar.
Dalam kaitan ini peranan inkubator menjadi penting karena melalui inkubator, petani akan
didampingi melalui tahapan-tahapan inkubasi sehingga nantinya dapat berkembang menjadi
usaha tani yang mandiri.
Dalam pengembangan Inkubator melalui 3 tahapan yaitu tahap awal (the start-up
phase), tahap pengembangan usaha (the business development phase), dan tahap kemandirian
(the maturity phase).4
1. The start-up phase (kurang lebih 3 tahun)
a. Diawali dengan inisiasi masyarakat atau Pemda untuk pendirian Inkubator sebagai
bagian dari rencana pembangunan ekonomi keseluruhan.
b. Membuat studi kelayakan.
c. Mencari lokasi/lahan untuk pendirian Inkubator dan pendanaannya.
d. Membuat gedung dan menyediakan fasilitias untuk disewakan kepada tenant (peserta).
4 Bank Indonesia. 2006. Kajian Incubator Bisnis Dalam Pengembangan UMKM. Hal 17.
404 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
e. Pada tahap ini manajer Inkubator fokus pada pembangunan fisik Inkubator dan
selanjutnya mencari tenant.
f. Tahap ini berakhir apabila inkubator telah terisi 60-70% dan biaya sewa dapat
menutup biaya operasional Inkubator.
2. The business development phase (2-3 tahun)
a. Manajemen Inkubator lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan tenant.
b. Manajemen Inkubator mengembangkan jaringan business untuk tenant.
c. Mulai membentuk sinergi antara pemilik inkubator.
3. The maturity phase
a. Permintaan ruangan di Inkubator telah melampaui fasilitas yang ada.
b. Tenant telah memiliki akses jasa konsultasi bisnis secara komprehensif baik terhadap
inkubator maupun komunitas lokal. Inkubator telah menjadi elemen penting dalam
masyarakat dalam rangka pengembangan kewirausahaan.
c. Pendirian Inkubator telah membuktikan adanya manfaat ekonomi.
d. Perusahaan yang lulus telah memberikan impact terhadap lapangan kerja local.
e. Dengan tingkat hunian yang penuh, Inkubator telah mulai memikirkan untuk ekspansi
atau pendirian inkubator baru.
Secara rinci tahap inkubasi digambarkan sebagai berikut :
Gambar 8: Tahap Inkubasi (Bank Indonesia, 2006)
ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 405
Secara lebih rinci kegiatan dari masing-masing tahapan proses inkubasi dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 2.Implementasi tahapan proses inkubasi pada Klaster Bisnis Rempah-Rempah
No Tahapan Kegiatan
1 Tahap persiapan 1. Penyiapan klater usaha tani (kelompok tani)
2. Penyiapan bahan untuk pembinaan
3. Kesepakatan dengan pihak tenant
(peserta/kelompok tani)
2 Tahap Implementasi bisnis
1. Perancangan operasional : produk,
keuangan, pemasaran, pengorganisasian
2. Penjadwalan kegiatan inkubasi
3 Tahap penumbuhan
(inkubasi ketat)
1. Implementasi strategi produk
2. Implementasi strategi Keuangan
3. Implementasi strategi Pemasaran
4. Implementasi pengorganisasian
4 Tahap Pengembangan
(inkubasi longgar)
1. Perluasan pasar
2. Perluasan kerjasama
3. Peningkatan skala usaha
4. Peningkatan aset
5 Tahap kemandirian
(pelepasan inkubasi)
Monitoring dan evaluasi
Pasca Inkubasi
Pasca inkubasi adalah tahapan dimana tenant telah selesai diinkubasi akan tetapi masih
memerlukan jasa Inkubator. Adapun kegiatan yang masih dilakukan pada masa pasca
inkubasi adalah sebagai berikut :
1. Monitoring dan Evaluasi
2. Konsultasi bisnis
3. Layanan promosi dan informasi
4. Akses Pasar.
C. Potensi dan Strategi Pemasaran Produk Rempah-Rempah
1. Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing
Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat analisis
SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :
Product
Agar produk usaha kami dapat menarik hati konsumen, strategi yang kami lakukan adalah
melakukan diferensiasi produk dan jasa yang kami berikan. Kami sangat menjaga kualitas
bahan yang kami jual kepada customer.
Kami menawarkan produk dengan citarasa yang berbeda dari produk coklat lain yang ada di
pasaran, dengan alternatif rasa khas rempah Indonesia seperti :
Rasa Jahe Rasa Cengkeh
406 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Rasa Ronde
Rasa Beras Kencur
Rasa Wijen
Rasa Mint
Rasa Kayu Manis
Rasa Herbal
Price
Dengan berbagai keunikan yang kami berikan sehingga dapat menarik konsumen dan
harga yang kami berikan sesuai dapat bersaing. Sasaran dari produk kami juga berasal dari
berbagai kalangan seperti pelajar/mahasiswa maupun turis domestik dan mancanegara.
Sehingga, kami berusaha mengkombinasikan jenis pilihan kemasan SOEKLAT yang dapat
dijangkau konsumen sesuai dengan budget dan kebutuhan mereka. Setiap plihan kemasan
akan memiliki harga dan konten yang berbeda agar konsumen dapat menikmati SOEKLAT
sesuai selera dan keinginan. Adapun jenis kemasan tersebut adalah :
1. Soeklat Kemasan 15g
Soeklat menyediakan kemasan ekonomis dengan
berat per kemasan 15g dalam berbagai rasa.
Produk ini dapat dinikmati dengan harga yang
terjangkau yaitu Rp 1.500,-
2. Soeklat Minibar
Soeklat kemasan minibar memiliki berat kurang
lebih 60 g per kemasan. Ukuran bar 2,5 cm x 9
cm. Tersedia dalam semua variasi rasa. Harga
yang ditetapkan untuk produk ini adalah Rp
5.000,-
3. Soeklat Bigbar
Soeklat Bigbar memiliki ukuran 7 cm x 12 cm
dengan berat kurang lebih 90gr. Tersedia dalam
berbagai rasa. Produk ini cocok untuk oleh-oleh
dan hadiah. Harga Rp 12.500,-
4. Soeklat kemasan Goody
Bag
Soeklat kemasan goody bag berisi 15-25 pcs
Soeklat per @15g. Paket ini disediakan untuk
oleh-oleh khas Kota Solo. Harga yang ditetapkan
adalah Rp 20.000,- (isi 15 pcs) dan Rp 34.000,-
(isi 25 pcs)
5. Soeklat Kemasan Parsel
Soeklat kemasan parsel berisi Soeklat per @15 g
sebanyak 10 dan 15 pcs atau sesuai pesanan.
Harga Rp 18.000,- (isi 10 pcs) dan Rp 20.000,-
(isi 15 pcs)
Promotion
ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 407
Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui
beberapa cara :
Advertising (Iklan)
Beriklan dapat dilakukan melalui media seperti :
Media Cetak : Brosur, spanduk, poster, iklan majalah/koran, katalog.
Sales Promotion
Promosi melalui acara / pameran yang digelar Bazzar. Kami menyewa/
mendirikan stand dalam berbagai event yang ada di kota Solo seperti Solo Car Free
Day (CFD) di jalan Slamet Riyadi, Sunday Morning di area Manahan, Night Market
di Ngarsopuro setiap malam minggu, UNS Sunday Market dan event-event dari taraf
lokal hingga Internasional yang digelar di kota Solo seperti SIPA, SIEM, SBC,
Maleman, Mangkunegaran Performing Art, dan lain-lain.
Personal Selling
Promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan
menawarkan dan mencoba produk langsung dengan cara menawarkan langsung ke
teman, kerabat dan lain sebagainya. Kami juga memberikan tester agar promosi dapat
menyebar dari mulut ke mulut.
Setelah kami membuat brosur kami akan membuat sampel dari produk kami
dan memberikannya kepada beberapa orang agar mereka menikmatinya. Setelah
mereka mengetahui rasa dari produk kami, maka mulailah mereka mempromosikan
produk kami melalui mulut ke mulut. Karena memang promosi melalui cara seperti ini
sangat efektif.
Placement
Cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke tangan konsumen.
Sistem distribusi yang dilakukan dapat secara langsung ke konsumen atau melalui
pedagang perantara seperti wholesaler (pedagang besar) atau retailer (pedagang
kecil).
Untuk pendistribusian awal, kami mencoba melakukan sistem penitipan.
Maksud dari sistem ini adalah kami menitipkan produk kami ke beberapa toko untuk
dijualkan. Saat dititipkan, kami sudah memberikan harga asli. Kemudian untuk
masalah mencari laba akan ditentukan oleh penjual itu sendiri.
People
Untuk mengurusi prospek yang menjanjikan ini kami memplotkan masing-
masing job kepada personal yang berpengalaman. Seperti bagian marketing
diharuskan mengerti manajemen pemasaran yang baik, bagian IT harus bisa
mengoptimalkan web, jejaring sosial, maupun iklan di internet untuk memperkenalkan
produk kami ke pasar. Untuk reseller kami mengadakan sebuah kesepakatan dasar
mengenai cara pemasaran maupun penentuan harga. Untuk karyawan sendiri, saat
memproduksi kami paparkan kepada mereka untuk menjaga kualitas produk.
Process
Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk
membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik dan
secara teliti dalam mengamati kualitas bahan ataupun proses pelayanan yang
maksimal terhadap konsumen.
408 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Adapun proses produksi dari produk kami yaitu :
Melelehkan coklat blok menjadi adonan coklat cair. Untuk menjaga kualitas
coklat, pemanasan menggunakan steamer dengan suhu 400 C
Mencampukan adonan coklat cair yang telah didinginkan dengan bubuk
rempah/herbal. Pengadukan dilakukan hingga tercampur antara adonan
coklat dan rempah dengan indikasi yang telah ditentukan
Tahap selanjutnya adalah pencetakan coklat. Cetakan coklat menggunakan
mika dengan ukuran yang seragam supaya dihasilkan bentuk dan ukuran
coklat yang serupa
Coklat yang sudah dituang dicetakan didinginkan di suhu ruang supaya
menjaga kualitas dan rasa. Pendinginan berlangsung selama satu malam.
Setelah coklat mengeras sempurna, maka dikeluarkan dari cetakan dan siap
untuk dikemas
Physical Evidence
Tampilan SOEKLAT yang unik dengan kertas samson berhiaskan motif
batik dan tali pandan diyakini dapat menarik perhatian konsumen. Selain itu,
pengemasannya dalam bentuk seperti kantong kertas coklat mini sangatlah cocok
dibawa sebagai oleh-oleh. Dalam mendisplay barang kami memakai keranjang
bambu dan besek. Hal ini akan menambah kesan etnik pada produk yang kami jual.
2. Strategi Pemasaran Berbasis CRM
Proses makro CRM terdiri dari proses proses yang mengambil alih antara suatu
perusahaan dan para pelanggan downstreamnya dalam mata rantai penyaluran atau distribusi.
Tujuan dari proses makro CRM adalah untuk memenuhi kebutuhan serta tuntutan pelanggan
dan memfasilitasi penyebaran dan pelacakan order. Kunci proses-proses di dalam CRM yang
diterapkan untuk technopreneur adalah sebagai berikut :5
1) Marketing (Pemasaran): proses pemasaran melibatkan keputusan yang menunjuk kepada
pelanggan dan target, bagaimana memberikan target kepada konsumen, produk apa yang
ditawarkan, bagaimana harga produknya, dan bagaimana untuk memanajemen kampanye
secara langsung yang menargetkan kepada pelanggan. Penyedia software yang berhasil
dalam area pemasaran dengan CRM menyediakan analisis yang meningkatkan keputusan
pemasaran dalam pemberian harga, keuntungan produk, dan keuntungan konsumen, di
antara berbagai fungsi yang lain.
2) Penjualan: proses penjualan berfokus pada penjualan langsung kepada seorang konsumen
(dibandingkan dengan pemasaran dimana proses tersebut lebih berfokus kepada
menyediakan tenaga penjualan dengan informasi yang mereka butuhkan dalam
melaksanakan penjualan dan melakukan penjualan secara langsung. Melakukan penjualan
membutuhkan tenaga penjualan (salesmen) atau kepada pelanggan untuk membangun dan
menata pesanan dengan memilih di antara beberapa pilihan dan fitur yang ada. Proses
penjualan juga membutuhkan beberapa fungsionalitas sebagai kemampuan untuk
memberikan perjanjian dan akses terhadap informasi yang berhubungan dengan pesanan
5 Yahya, Yohannes. 2012. Pengaruh Customer Relationship Management dalam Meningkatkan Loyalitas Pelanggan. Jurnal Fakultas
Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur.
ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 409
pelanggan. Penyedia software yang berhasil memiliki tenaga penjualan yang ditarget
secara otomatis, penataaan dan personalisasi untuk meningkatkan proses penjualan.
3) Manajemen Pemesanan: proses dari mengatur pesanan pelanggan berjalan dalam sebuah
perusahaan adalah sangat penting bagi konsumen untuk melacak pesanannya dan untuk
perusahaan adalah untuk merencakan dan memenuhi pesanan tersebut. Proses ini terikat
bersamaan dengan kebutuhan dari pelanggan dengan penyaluran/pendistribusian dari
perusahaan tersebut. Software manajemen pemesanan secara tradisional ditangani dengan
sistem legacy atau telah menjadi bagian dari sistem ERP. Baru-baru ini sistem manajemen
pemesanan yang baru telah dimunculkan dengan tambahan fungsionalitas yang
mengijinkan visibilitas pesanan melalui sistem manajemen pemesanan yang banyak yang
biasanya terdapat pada perusahaan.
4) Call/Service Center: sebuah service center atau call center (pusat pengaduan) biasanya
sebagai poin utama dari kontak antara perusahaan dan pelanggan. Sebuah Call/Service
Center membantu pelanggan untuk pemesanan, penyaranan produk, memecahkan masalah
dan menyediakan informasi terhadap status pesanan. Penyedia software yang berhasil telah
menolong meningkatkan operasi dari call/service center dengan memfasilitasi dan
mengurangi kerja dengan customer service representative, biasanya dengan mengijinkan
pelanggan untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Customer relationship management (CRM) mendukung suatu perusahaan untuk
menyediakan pelayanan kepada pelanggan secara real time dengan menjalin hubungan
dengan tiap pelanggan yang berharga melalui penggunaan informasi tentang pelanggan.
Berdasarkan apa yang diketahui dari pelanggan, perusahaan dapat membuat variasi
penawaran, pelayanan, program, pesan, dan media. Melalui sistem yang menerapkan CRM,
perusahaan membentuk hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan, dimana perusahaan
dapat mengetahui kebutuhan pelanggan dan menyediakan pilihan produk atau layanan yang
sesuai dengan permintaan mereka. Sebuah sistem CRM menjalankan fungsi sebagai berikut:6
1) Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan.
2) Mengusung falsafah customer-oriented (customer centric)
3) Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan
4) Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan
5) Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna
6) Menangani keluhan/komplain pelanggan
7) Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan
8) Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan penjualan dari pelanggan
Adapun manfaat dari implementsi CRM bagi perusahaan, yaitu :7
1) Jumlah konsumen bertambah, yaitu mencari konsumen baru di samping tetap
memelihara tingkat kepuasan konsumen yang sudah ada.
2) Mengetahui tingkat kepemilikan perusahaan pada konsumen, yaitu dengan mengetahui
kebutuhan konsumen.
6 Anonim. 2012. Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Management - CRM). http://www.scribd.com/doc/25880283/Bab-9-CRM-
Customer-Relationship-Management. Diakses 6 Juni 2012 7 Yahya, Yohannes. 2012. Pengaruh Customer Relationship Management dalam Meningkatkan Loyalitas Pelanggan. Jurnal Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Budi Luhur.
410 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
3) Mengetahui kebutuhan konsumen pada masa yang akan datang, yaitu melalui hasil
transaksi yang sudah dilakukan dan dari hasil analisa data transaksi yang sudah
terkumpul.
4) Mengetahui ketidaknormalan pada setiap aktivitas transaksi, yaitu mengetahui tindak
kriminal seperti penipuan dan lain sebagainya.
5) Mengetahui perbaikan yang harus dilakukan pada service yang diberikan kepada
konsumen.
6) Mampu menganalisa pola data transaksi, sebagai contoh mampu mengetahui kombinasi
produk yang akan dijual pada waktu-waktu tertentu.
7) Mengurangi resiko operasional, yaitu dengan mengetahui prediksi yang akan terjadi dan
kesalahan yang pernah dilakukan melalui customer history.
Sistem Kerja dan Program CRM
Customer relationship management adalah strategi tingkat korporasi, yang berfokus
pada pembangunan dan pemeliharaan hubungan dengan pelanggan. Beberapa paket perangkat
lunak telah tersedia dengan pendekatan yang berbeda-beda terhadap CRM. Bagaimanapun,
CRM bukanlah teknologi itu sendiri, tapi ia adalah pendekatan holistik terhadap falsafah
organisasi, yang menekankan hubungan yang erat dengan pelanggan. CRM mengurus filosofi
organisasi pada semua tingkatan, termasuk kebijakan dan proses, customer service, pelatihan
pegawai, pemasaran, dana manajemen sistem dan informasi. Sistem CRM mengintegrasikan
pemasaran, penjualan, dan customer service dari ujung ke ujung.
Gambar 10: Sistem Perputaran CRM
Program-program yang ada di Customer Relationship Management:8
a. Gudang Data
b. Tersedianya ERP untuk back office
c. Infrastruktur yang terintregrasi dalam perusahaan
d. Adanya teknologi call center
e. Jaringan komunikasi untuk interaksi customers melalui Internet
f. Media tradisional untuk face to face antara penjual dan pembeli
g. Jalur pelayanan untuk pelanggan melakukan komunikasi atau klaim
Keuntungan yang dapat diperoleh:
a. Perusahaan tersebut mampu memberikan respon yang lebih cepat dan baik
b. kepada customernya
8 Anonim. 2012. Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Management - CRM). http://www.scribd.com/doc/25880283/Bab-9-CRM-Customer-
Relationship-Management. Diakses 6 Juni 2012.
ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 411
c. Meningkatkan efisiensi melalui otomatisasi
d. Melakukan profiling terhadap pelanggan untuk dapat lebih mengenal
e. perilaku konsumen tersebut
f. Menggunakan feedback dari konsumen untuk mengidentifikasikan
g. peluang-peluang pemasaran baru.
Implementasi CRM setidaknya harus memiliki elemen-elemen berikut :
a. Otomatisasi pemasaran, pemasaran dapat dilakukan secara otomatisasi tanpa perlu
bertransaksi langsung antara customer dengan produsen atau cara pembayaran yang
tidak perlu langsung membawa uang cash.
b. Pusat pelayanan (call center), fungsinya antara lain untuk mengetahui kebiasaan
konsumen, menerima keluhan dari para pelanggan sehingga data tersebut bisa
digunakan untuk memperbaiki kualitas pelayanan dan produknya serta mengumpulkan
custumer history.
c. Penggudangan data (Data Warehousing), informasi tentang pelanggan harus dilakukan
dalam satu sistem terpadu. Hasil analisa harus mampu menampilkan petunjuk-
petunjuk tertentu tentang pelanggan sehingga staf penjualan dan marketing mampu
melakukan kampanye terfokus terhadap grup pelanggan tertentu. Nantinya gudang
data ini juga harus mampu menaikan volume penjualan.
d. Pencarian data dan analisa proses secara online, data yang telah terkumpul akan
dipisah pisahkan menurut kualifikasinya dan selanjutnya data akan disimpan dalam
sistem yang bias diakses secara online, sehingga bila sewaktu-waktu data tersebut
diperlukan dapat bias diperoleh.
Pengambilan keputusan dan alat pelaporan, jika sudah dilakukan hal-hal tersebut di
atas, maka diharapkan proses pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih bijak
karena perusahaan telah memiliki data yang cukup untuk menentukan langkah yang harus
dilaksanakan oleh perusahaan selanjutnya, misalnya penjualan dengan sistem cross selling
dan hasil penjualannya dapat dilihat apakah sesuai dengan keinginan konsumen dan bisa
menaikan keuntungan perusahan.
Laman Soeklat Online (http://www.soeklat.web.id/) adalah sebuah sistem jaringan
berbasis website dengan prinsip e-commerce atau perdagangan elektronik. Keuntungan dari
penggunaan transaksi perdagangan elektronik atau online adalah tidak membatasi jarak atau
wilayah tempat tinggal sang buyer (pembeli), petani yang memasarkan hasil pertanian kepada
buyer (pembeli) tidak harus bertemu tatap muka untuk melakukan kesepakatan penawaran
jual-beli, sehingga jumlah buyer (pembeli) yang masuk juga semakin banyak mengingat
efisiennya sistem ini. Penggunaan sistem online didasari atas fakta bahwa perdagangan online
semakin marak digunakan oleh masyarakat dan terbukti mampu menyedot animo masyarakat,
salah satu contohnya dapat dilihat pada laman www.tokobagus.com yang selalu ramai dan
dipandang mempunyai prospek bisnis yang menjanjikan.
Berbagai Fitur yang akan disajikan di dalam WEB.
* PM
Tidak hanya Kaskus saja yang punya fasilitas PM (Private Message), tetapi di
Rempah-Rempahmart juga akan mendapatkan fitur ini. Dengan fitur PM ini akan menjadi
lebih mudah melakukan transaksi dengan calon pembeli.
* Chat
412 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Tidak hanya fasilitas PM saja yang didapatkan, ttapi juga akan diberikan fasilitas Chat
secara gratis dari Rempah-Rempahmart. Dengan adanya fitur Chating ini, maka sudah pasti
komunikasi antara produsen dan calon konsumen akan semakin mudah dan lancar.
* Wall
Manfaat dan fungsi Wall seperti yang ada pada Facebook. Nah di Rempah-
Rempahmart juga diberikan Wall yang nantinya bisa dimanfaatkan sebagai tempat untuk
melakukan promosi atau sekedar menulis status.
* Comments
Manfaat dan fungsi Comment adalah pengguna dapat menuliskan komentar di bawah
halaman produk atau membalas komentar.
* SMS Gateway
SMS Gateway adalah aplikasi untuk SMS-nya sedangkan Sistem Informasi
Manajemennya adalah berbasis website, jadi Sistem Informasi manajemen selain dapat
diakses melalui SMS juga dapat diakses melalui website, sehingga petani dapat promosi
kepada konsumen secara langsung melalui handphone dengan web yang terhubung oleh
sambungan internet. Berikut ini adalah mekanisme alur penyebaran informasi Rempah-
Http://www.soeklat.web.id/ tersebut:
Server DESO
Tim Pengelola Sistem
Penerima
SMTP/Mail Server
Base Station
Web based
SMS Gateway
Ponsel GSM Laptop dengan
Koneksi internet
PDA dengan
fitur GSM
Komputer dengan
koneksi internet
Gambar 11. Alur penyebaran informasi http://www.soeklat.web.id/
* Macromedia Flash
Perangkat lunak untuk pembuatan animasi yang digunaka untuk web. Pemograman
dengan Flash dapat menciptakan animasi yang interaktif dan gambar 2D sehingga dapat
menarik calon konsumen untuk berkunjung ke web.
Aspek teknis produksi dalam kegiatan technopreneur agroindustri Rempah-Rempah
ini dilaksanakan melalui mata rantai mulai dari kegiatan hulu, budidaya, pengolahan pasca
panen (agroindustri) serta kegiatan hilir (pemasaran hasil). Selama ini para petani maupun
klaster Rempah-Rempah hanya melaksanakan usaha taninya yang kebanyakan masih pada
tahap kegiatan hulu dan budidaya (on farm) yang dilanjutkan pemasaran tanpa adanya upaya
peningkatan nilai ekonomi dari hasil panen tersebut. Kegiatan agroindustri ini dilaksanakan
melalui tahap yang berkelanjutan tanpa mengubah sistem yang sudah ada selama ini, namun
justru mengupayakan adanya pemberdayaan petani dalam rangka peningkatan nilai ekonomi
dari Rempah-Rempah.
ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 413
Gambar 12. Kegiatan di Klaster Rempah-Rempah
Aspek teknis teknologi dalam kegiatan technopreneur ini ialah melalui introduksi
teknologi dalam mendukung peningkatan usaha ekonomi produktif bagi petani klaster
Rempah-Rempah. Adapun introduksi teknologi yang akan diberikan antara lain mesin
pembersih hasil panen Rempah-Rempah, mesin perajang,mesin pengering, penepungan, dan
pengemasan produk. Mesin pembersih berfungsi menjadi alat untuk membersihkan tanah-
tanah yang masih menempel di produk setelah dipanen. Selama ini para petani masih mencuci
secara manual dengan cara membersihkan di sungai maupun di dalam bak yang diisi air.
Kebersihan merupakan salah satu faktor penentu yang sangat mempengaruhi kualitas produk
yang akan dijual ke produsen maupun menjadi suplai bahan baku bagi agroindustri Rempah-
Rempah.
Mesin perajang berfungsi dalam meningkatkan kemampuan masyarakat tani Rempah-
Rempah dalam meningkatkan kuantitas serta kualitas produk simplisia yang dihasilkan.
Selama ini masyarakat maupun kelompok tani hanya menggunakan alat sederhana yang
berfungsi secara manual untuk mengiris empon-empon Rempah-Rempah menjadi simplisia.
Mesin pengering produk berfungsi untuk mengeringkan simplisia basah. Mesin diatur
dengan suhu sesuai karakteristik bahan baku sehingga kandungan produk tidak banyak yang
hilang saat dikeringkan. Selama ini para petani dalam mengeringkan simplisia sangat
bergantung pada panas matahari sehingga pada musim-musim tertentu mengalami kesulitan
memperoleh panas yang berakibat pada menurunnya kualitas simplisia seperti munculnya
jamur pada simplisia.
Mesin penepungan berfungsi sebagai proses mengecilkan ukuran produk menjadi
tepung atau serbuk. Serbuk yang sudah terbentuk meningkatkan kualitas bahan menjadi lebih
awet. Teknologi pengemasan produk memiliki peran yang sangat penting karena akan
bersentuhan langsung dengan pemasaran. Produk Rempah-Rempah yang akan dihasilkan
melalui program technopreneur ini adalah produk simplisia kering, produk empon-empon
segar serta jamu instan yang akan menjadi brand Rempah-Rempah Kabupaten Karanganyar.
Teknologi pengemasan akan menyempurnakan produk-produk yang dihasilkan dan akan
dipasarkan tersebut menjadi lebih menarik serta marketable.
414 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
D. Kontribusi Klaster Bisnis Rempah-Rempah (Pola Kemitraan Inti-Plasma) Terhadap
Perekonomian
Pengembangan produk coklat rempah-rempah melalui klaster bisnis pola kemitraan
inti-plasma memiliki beberapa dampak positif diantaranya: (1) peningkatan produktifitas hasil
pertanian dengan teratasinya masalah tata niaga dan pemasaran hasil pertanian, (2) mengubah
paradigma bahwa jual-beli harus terjadi tatap muka, (3) memberdayakan masyarakat setempat
untuk berpartisipasi dan berperan aktif dalam perintisan dan pengelolaan rempah-rempah .
Klaster Bisnis Rempah-Rempah merupakan strategi pemberdayaan masyarakat yang
mendorong pengembangan petani Rempah-Rempah. Klaster Bisnis Rempah-Rempah dapat
menjadi pusat belajar, pusat alih teknologi, dan pusat pengenalan produk riset yang memiliki
nilai manfaat ekonomi dan pasar bagi pengembangan sektor pertanian. Dengan demikian,
kontribusi yang diharapkan menjadi begitu besar mengingat peran teknologi produksi dan
informasi selain meningkatkan kualitas pengelolaan usaha juga merupakan pusat akses
informasi untuk ekspansi pasar yang lebih luas, sehingga usaha terus berkembang dan mampu
menyerap tenaga kerja.
Pengembangan pertanian dan produk pertanian Rempah-Rempah yang dilakukan
melalui Klaster Bisnis Rempah-Rempah memberikan beberapa program dalam memfasilitasi
dan mensukseskan proses tanam sampai pemasarannya melalui pemanfaatan system bisnis
ERP. Tentunya hal ini didukung oleh kerjasama pemerintah daerah dengan lembaga penjamin
yang memberikan dukungan keuangan dalam bentuk pinjaman lunak dengan suku bunga yang
sangat rendah. Hal ini lebih baik dilakukan pada masyarakat yang mempunyai non performing
loan-nya rendah.
Pengembangan Klaster Bisnis Rempah-Rempah ini ditujukan kepada para petani
untuk menjadi agropreneur di Desa Sambirejo Karanganyar Jawa Tengah dalam menjalankan
usaha unggulan daerah. Peningkatan nilai tambah ekonomi produk Rempah-Rempah melalui
Klaster Bisnis Rempah-Rempah yang memanfaatkan teknologi ini akan meningkatkan
kualitas dan kuantitas penjualan serta memperluas pasar, yang kemudian meningkatkan
produktivitas yang lebih tinggi dalam menghasilkan komoditas unggulan. Keunggulan
tersebut akan menarik permintaan investasi masyarakat. Pada akhirnya akan menyebabkan
pendapatan negara itu meningkat seiring dengan kesejahteraan masyarakat yang semakin
meningkat.
Pengembangan Klaster Bisnis Rempah-Rempah diharapkan dapat menjadi ujung
tombak basis pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui proses eksplorasi potensi daya saing
untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang ada di Desa Sambirejo Karanganyar
Jawa Tengah. Oleh karena itu, Klaster Bisnis Rempah-Rempah yang basis potensi regional
maupun nasional ini sangat mungkin memberikan multiplier effect yang cukup besar jika
mampu dimanfaatkan secara optimal. Klaster Bisnis Rempah-Rempah memberikan
koordinasi dengan proses knowledge sharing terhadap informasi pasar dan konsumen yang
cukup signifikan sehingga mampu membuka pasar baru, menjalin hubungan dengan calon
konsumen maupun konsumen yang sudah ada guna memaksimalkan pejualan.Penjualan yang
berlipat ganda ini menjadi tools bagi peningkatan output dan kemudian akan meningkatkan
PDRB, sehingga dengan pertumbuhan ekonomi daerah yang tinggi dapat mengurangi tingkat
ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 415
pengangguran seperti yang dijelaskan Athur Okun pada hukumnya yang dikenal Hukum
Okun.
Arthur Okun (1929 – 1979) adalah salah seorang pembuat kebijakan paling kreatif
pada era sehabis perang.Dia memperhatikan faktor-faktor pembangunan yang membantu
Amerika Serikat menelusuri dan mengatur usahanya. Ia membuat konsep output potensial
dan menunjukkan hubungan antara output dan penganggur. Penganggur biasanya bergerak
bersamaan dengan output pada siklus bisnis. Pergerakan bersama dari output dan
pengangguran yang luar biasa ini berbarengan dengan hubungan numerikal yang sekarang
dikenal dengan nama Hukum Okun.
“Hukum Okun menyatakan bahwa untuk setiap penurunan 2 persen GDP yang
berhubungan dengan GDP potensial, angka pengangguran meningkat sekitar 1 persen”.
Hukum Okun menyediakan hubungan yang sangat penting antara pasar output dan pasar
tenaga kerja, yang menggambarkan asosiasi antara pergerakan jangka pendek pada GDP
riil dan perubahan angka pengangguran” (Samuelson and Nordhaus, 2004).
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari penulisan dan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. SOEKLAT merupakan produk snack coklat yang memadukan rasa coklat yang lembut
dengan rempah-rempah. Citra produk SOEKLAT mempunyai inovasi, memiliki cita
rasa khas rempah-rempah Indonesia dan mempunyai khasiat yang baik untuk
kesehatan.
2. Strategi Pengembangan Produk Coklat Rempah-Rempah (Soeklat) Oleh Student
Technopreneur Berbasis ERP (Enterprise Resource Planning) Melalui Model Klaster
Bisnis Pola Kemitraan Inti Plasma. Secara Skematis Model Klaster Bisnis Pola
Kemitraan Inti Plasma terdidiri dari :
Kelompok Usaha
Business Development Services (BDS)
Perusahaan Soeklat : Model Klaster Bisnis Pola Kemitraan Inti Plasma
Inkubator Bisnis
Perusahaan Penghela
Lembaga Pembiayaan (Bank dan Bukan Bank)
3. Potensi dan strategi pemasaran produk coklat rempah-rempah (Soeklat) : melalui
konsep 7P dan laman online berbaisis CRM (customer relationship management)
sabagai model tata niaga dan pemasaran agribisnis terintegrasi hulu-hilir produk coklat
rempah-rempah (Soeklat).
4. Kontribusi Pengembangan Produk Coklat Rempah-Rempah (Soeklat) Oleh Student
Technopreneur Berbasis ERP (Enterprise Resource Planning) Melalui Model Klaster
Bisnis Pola Kemitraan Inti Plasma dapat meningkatkan produktivitas yang berlipat
ganda, sehingga menjadi tools bagi peningkatan output dan akan meningkatkan PDB
dan mengurangi tingkat pengangguran.
B. Saran
416 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Proses Pengembangan Produk Coklat Rempah-Rempah (Soeklat) Oleh Student
Technopreneur Berbasis ERP (Enterprise Resource Planning) Melalui Model Klaster Bisnis
Pola Kemitraan Inti Plasma pengelola perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut; (1)
perlu meningkatkan fokus pada penegmbangan produk melalui strategi promosi, personel,
produk, bukti fisik, dan tempat, (2) dalam pelaksanaannya pengelola perlu memerhatikan
dampak negatif yang mungkin muncul dengan dikembangkannya produk cokelat rempah-
rempah.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. ERP (Enterprise Resource Planning). http://singcat.com/erp.html. Diakses
Minggu 25 September 2012
Anonim. 2012. Hubungan Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29077/4/Chapter%20II.pdf. Diakses
Minggu 25 Mei 2012.
Anonim. 2012. ERP (Enterprise Resource Planning).
http://dragva.wordpress.com/2012/01/29/enterprise-resource-planning-erp/. Diakses
Minggu 25 Maret 2012.
Anonim. 2012. Pengembangan UMKM.
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&ved=0CDIQ
FjAD&url=http%3A%2F%2Feprints.undip.ac.id%2F26260%2F1%2FBab_1_15_agst_0
9.doc&ei=AN-cT8mkPMe1iQfsm5zUDg&usg=AFQjCNHQc8-
LZi_rFmYYivNypCeNqcpQvA&sig2=4HCWxCNDalug4_6I8sBNfQ. Diakses Minggu
25 Maret 2012.
Anonim. 2012. Pengertian Sistem Informasi.
http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/52-pengertian-sistem-informasi.pdf.
Diakses Minggu 25 Maret 2012.
Anonim. 2012. Sistem Informasi Manajemen.
http://thesis.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LHM2004-0039%20Bab%202.pdf.
Diakses Minggu 30 Maret 2012
Astawan, M. 2003. Pangan fungsional untuk kesehatan yang optimal. Kompas Sabtu 23 Maret
2003.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan. 2001. Kajian proses standarisasi produk pangan
fungsional di badan Pengawas Obat dan makanan. Lokakarya Kajian Penyusunan
Standar Pangan Fungsional. Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.
Badan Pusat Statistik. 2011. Berita Resmi Statistik. http://www.bps.go.id/brs_file/pdb-
07feb11.pdf. Diakses Minggu 25 Maret 2012.
ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 417
Badan Pusat Statistik. 2012. Berita Resmi Statistik.
http://www.bps.go.id/brs_file/pdb_banner1.pdf. Diakses Minggu 25 Maret 2012.
Badan Pusat Statistik. 2012. Berita Resmi Statistik. Pendapatan Domestik Bruto Atas Dasar
Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah), 2004-2011.
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=11¬ab=3.
Diakses Minggu 25 Maret 2012.
Bank Indonesia. 2006. Kajian Inkubator Bisnis dalam Pengembangan UMKM.
BAPPENAS. 2012. Peringkat Daya Saing Indonesia 2011.
http://www.bappenas.go.id/blog/?p=491. Diakses Minggu 25 Maret 2012.
Craig, W.J. 1999. Health-promoting properties of common herbs. Am. J. Clin. Nutr. 70(3):
491s−499s.
Goldberg, I. 1994. Functional Foods, Designer Foods, Pharmafoods, Nutraceuticals. Chapman
& Hall, London.
Hadi, Sutrisno. 1989. Bimbingan Menulis Sripsi dan Tesis. GAMA. Yogyakarta
Hida, Rhamdania El. 2011. Kualitas Manusia Indonesia Paling Rendah Dibanding 5 Negara
ASEAN. https://indonesiacompanynews.wordpress.com/2011/11/15/kualitas-manusia-
indonesia-paling-rendah-dibanding-5-negara-asean/. Diakses Minggu 25 Maret 2012.
Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga.
Kurniawan, Hendry. 2011. Peran UKM dalam Perekonomian Indonesia.
http://id.shvoong.com/business-management/human resources/2034751-peran-ukm-
dalam-perekonomian-indonesia/. Diakses Minggu 25 Maret 2012.
Nazir. 1985. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta
Sampoerno dan D. Fardiaz. 2001. Kebijakan dan pengembangan pangan fungsional dan
suplemen di Indonesia. Dalam I. Nuraida dan R.D. Hariyadi (Ed.). Pangan Tradisional
Basis Bagi Industri Pangan Fungsional dan Suplemen. Pusat Kajian Makanan
Tradisional, Institut Pertanian Bogor, Bogor. hlm. 1−15.
Sri Adiningsih J., M. Soepartini, A. kusno, Mulyadi, dan Wiwik Hartati. 1994. Teknologi
untuk Meningkatkan Produktivitas Lahan Sawah dan Lahan Kering. Prosiding Temu
Konsultasi Sumberdaya Lahan Untuk Pembangunan Kawasan Timur Indonesia di Palu
17 – 20 Januari 1994.
Syukri M.Nur, 2007. Konsep Dasar Pengembangan Ekonomi Kerakyatan melalui Inkubator
WIrausaha. http://www.slideshare.net/syukrimnur/konsep-dasar-inkubator. Diakses
Selasa 27 Maret 2012.
Tambunan, Tulus. 2012. Ukuran Daya Saing UKM dan Koperasi. Pusat Studi Industri dan
UKM. Universitas Trisakti.
Witwer, R.S. 1999. Marketing bioactive ingredients in food products. Food Technol. 53(4):
50−53.
418 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
LAMPIRAN
A. ANALISA KEUANGAN
1) Biaya produksi
Biaya Produksi Coklat Bar (Kapasitas 100 pcs bar/75 mg) untuk 1 kali produksi
No. Nama Barang Volume Harga / satuan Total
1 Dark Cooking
Chocolate
10 Kg 40.000 Rp. 400.000
2 Cocoa Bubuk 50 Mg 50.000 Rp. 50.000
3 Krim kental 5 kotak 27.000 Rp. 135.000
4 Kertas Roti 5 lembar 1.000 Rp. 5.000
5 White Chocolate 1 Kg 45.000 Rp. 45.000
6 Plastik Contong 100 lembar 15 Rp. 1.500
7 Jahe Bubuk 50 Mg 30.000 Rp. 30.000
8 Bubuk Kayu Manis 50 Mg 30.000 Rp. 30.000
9 Pala Bubuk 50 Mg 30.000 Rp. 30.000
10 Bubuk bunga cengkeh 50 Mg 30.000 Rp. 30.000
11 Pandan essense 100 Ml 20.000 Rp. 20.00
12 Madu 200 Ml 20.000 Rp. 20.000
13 Alumunium foil 3 gulung 15.000 Rp. 45.000
14 Kemasan Cetak 100 lembar 500 Rp. 50.000
15 Lem 1 botol 500 Rp. 500
16 Label (Exp, Prod,
Harga)
1 Rol 2.000 Rp. 2.000
Total Rp. 894.000
Biaya Produksi Coklat Praline (Kapasitas 800 pcs praline =>50 pack/150 mg) untuk 1 kali
produksi
No. Nama Barang Volume Harga / satuan Total
1 Dark Cooking
Chocolate
10 Kg 40.000 Rp. 400.000
2 Cocoa Bubuk 50 Mg 50.000 Rp. 50.000
3 Krim kental 5 Kotak 27.000 Rp. 135.000
4 Kertas Roti 5 lembar 1.000 Rp. 5.000
5 White Chocolate 1 Kg 45.000 Rp. 45.000
6 Plastik Contong 100 lembar 15 Rp. 1.500
7 Jahe Bubuk 50 Mg 30.000 Rp. 30.000
8 Bubuk Kayu Manis 50 Mg 30.000 Rp. 30.000
9 Pala Bubuk 50 Mg 30.000 Rp. 30.000
10 Bubuk bunga cengkeh 50 Mg 30.000 Rp. 30.000
11 Pandan essense 100 Ml 20.000 Rp. 20.00
12 Madu 200 Ml 20.000 Rp. 20.000
13 Alumunium foil 3 gulung 15.000 Rp. 45.000
ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 419
14 Kemasan Mika 50 Pcs 2.000 Rp. 100.000
15 Lem 1 Botol 500 Rp. 500
16 Label (Exp, Prod,
Harga)
1 Rol 2.000 Rp. 2.000
17 Label Merk 50 lembar 200 Rp. 10.000
Total Rp. 939.000
Biaya Promosi
No. Nama Barang Volume Harga / satuan Total
1 X-Banner 5 buah 75.000 Rp. 375.000
2 Brosur 1 Rim 300.000 Rp. 300.000
3 Katalog Produk 10 Buah 10.000 Rp. 100.000
4 Produk Sample 100 Pcs 1.000 Rp. 100.000
Total Rp. 875.000
Total Biaya Produksi Awal (100 pcs coklat bar dan 50 pack kemasan mika)
=Biaya Peralatan+ Biaya Produksi Coklat Bar + biaya produksi Coklat Praline
= 2.075.000 + 894.000 + 939.000 =3.908.000
Proyeksi Laba/Rugi Bulanan
Misal 1 bulan 4 kali
Produksi: Produksi
Coklat Bar
4 X 894.000 3.576.000
Produksi Praline 4 X 939.000 3.756.000
Internet (online Marketing) 30.000
BBM 50.000 +
Total 7.412.000
Misal Terjual 80% maka,
Penjualan Coklat Bar
= 80 x 15.000 x 4 = 4.800.000
Penjualan Coklat Praline = 40 x 25.000 x 4 = 4.000.000
=8.800.000
Maka Laba per bulan:
Rp 8.800.000,- – Rp 7.412.000,- = Rp 1.388.000,-
420 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
B. ANGGARAN DANA SOEKLAT
Pengeluaran
Administrasi
No. Nama Barang Volume Harga /
unit
Total
1 Pembuatan proposal 5 buah 7.000 Rp. 35.000
2 Pembukuan 5 buah 7.000 Rp. 35.000
3 Nota 1 Buah 4.000 Rp. 4.000
4 Kwitansi 1 Buah 3.500 Rp. 3.500
5 Kelengkapan proposal (CD) 4 keping 2.500 Rp. 10.000
Dokumentasi
1 Cuci cetak foto 20 lembar 2.000 Rp. 40.000
2 Kaset video 2 Buah 25.000 Rp. 50.000
3 Baterai camera digital 4 Buah 5.000 Rp. 20.000
Kebutuhan Modal awal
1 Sewa rumah produksi 5 Bulan 50.000 Rp. 250.000
2 Lemari penyimpanan bahan dan alat 2 Buah 60.000 Rp. 120.000
3 Rak papan 1 Buah 20.000 Rp. 20.000
4 Transportasi 5 bulan 10 Liter 4.500 Rp. 45.000
Biaya Produksi
Biaya Pengeluaran Alat
1 Loyang Plastik 5 Buah 5.000 Rp.
25.000
2 Pisau besar 2 Buah 25.000 Rp. 50.000
3 Kompor Gas 1 Buah 300.000 Rp. 300.000
4 Tabung Gas 12 kg 1 Buah 125.000 Rp. 125.000
5 Panci Steam 5 Buah 25.000 Rp. 125.000
6 Panci Adonan 5 Buah 20.000 Rp. 100.000
7 Alat Pengaduk 5 Buah 2.000 Rp. 10.000
8 Cetakan Bar 50 Buah 15.000 Rp. 750.000
9 Cetakan Praline 30 Buah 15.000 Rp. 450.000
10 Lap Makan 5 Buah 5.000 Rp. 25.000
11 Celemek + penutup kepala 2 pasang 20.000 Rp. 40.000
12 Terminal Kabel 1 Buah 25.000 Rp. 25.000
13 Price Labeller 1 Buah 50.000 Rp. 50.000
Biaya Produksi Coklat Bar (Kapasits 100 pcs/75 mg) untuk 1 kali produksi
No Nama Barang Volume Harga /
unit
Total
1 Dark Cooking Chocolate 10 Kg 40.000 Rp. 400.000
2 Cocoa Bubuk 50 Mg 50.000 Rp. 50.000
3 Krim kental 5 Kotak 27.000 Rp. 135.000
4 Kertas Roti 5 Lembar 1.000 Rp. 5.000
ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 421
5 White Chocolate 1 Kg 45.000 Rp. 45.000
6 Plastik Contong 100 Lembar 15 Rp. 1.500
7 Jahe Bubuk 50 Mg 30.000 Rp. 30.000
8 Bubuk Kayu Manis 50 Mg 30.000 Rp. 30.000
9 Pala Bubuk 50 Mg 30.000 Rp. 30.000
10 Bubuk bunga cengkeh 50 Mg 30.000 Rp. 30.000
11 Pandan essense 100 Ml 20.000 Rp. 20.000
12 Madu 200 Ml 20.000 Rp. 20.000
13 Alumunium foil 3 Gulung 15.000 Rp. 45.000
14 Kemasan Cetak 100 Lembar 500 Rp. 50.000
15 Lem 1 Botol 500 Rp. 500
16 Label (Exp, Prod, Harga) 1 Rol 2.000 Rp. 2.000
Total 4 kali produksi = 4 x 894.000 = Rp 3.576.000,00
Biaya Produksi Coklat Praline (Kapasitas 800 pcs praline => 50 pack/150mg)
No. Nama Barang Volume Harga /
unit
Total
1 Dark Cooking Chocolate 10 Kg 40.000 Rp. 400.000
2 Cocoa Bubuk 50 Mg 50.000 Rp. 50.000
3 Krim kental 5 Kotak 27.000 Rp. 135.000
4 Kertas Roti 5 Lembar 1.000 Rp. 5.000
5 White Chocolate 1 Kg 45.000 Rp. 45.000
6 Plastik Contong 100 Lembar 15 Rp. 1.500
7 Jahe Bubuk 50 Mg 30.000 Rp. 30.000
8 Bubuk Kayu Manis 50 Mg 30.000 Rp. 30.000
9 Pala Bubuk 50 Mg 30.000 Rp. 30.000
10 Bubuk bunga cengkeh 50 Mg 30.000 Rp. 30.000
11 Pandan essense 100 Ml 20.000 Rp. 20.000
12 Madu 200 Ml 20.000 Rp. 20.000
13 Alumunium foil 3 Gulung 15.000 Rp. 45.000
14 Kemasan Mika 50 Pcs 2.000 Rp. 100.000
15 Lem 1 Botol 500 Rp. 500
16 Label (Exp, Prod, Harga) 1 Rol 2.000 Rp. 2.000
17 Label Merk 50 Lembar 200 Rp. 10.000
Total 2 kali produksi = 2 x 954.000 = Rp 1.908.000, 00
Biaya Promosi
No. Nama Barang Volume Harga /
satuan
Total
1 X-Banner 5 Buah 75.000 Rp. 375.000
2 Brosur 1 Rim 300.000 Rp. 300.000
3 Katalog Produk 10 Buah 10.000 Rp. 100.000
4 Produk Sample 100 Pcs 1.000 Rp. 100.000
422 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
5 Lain-lain - - - Rp 9.700
TOTAL Rp.10.000.000,
00
BEP
SOEKLAT telah mencapai BEP dalam produksi SOEKLAT kecil pada pieces ke- 2684.
SOEKLAT mencapai omset Rp 13.273.000,00 dengan laba bersih Rp 6.231.500,00
Perhitungan BEP
Total Fixed Cost =
Harga jual per pcs - variable cost
- Total fixed cost meliputi : biaya sewa rumah produksi (Rp 250.000,00), rak plastik(Rp
22.500,00), loyang plastik(Rp 32.250,00),pisau(Rp 40.000,00), kompor gas(Rp
132.000,00), panci(Rp 30.150,00), solet(Rp 4000,00), cetakan(Rp 474.000,00),
serbet(Rp 7.800,00), finger bowl(Rp 46.050,00), talenan(Rp 47.200,00), date stample
dan stamp pad (Rp 60.300,00), standing banner(Rp 195.000,00).
- Harga jual per pieces : 1000
- Variable cost meliputi : coklat, kemasan, lem, plastik, isi steples, rempah-rempah.
Variable cost per pieces di tetapkan Rp 500,00.
BEP = 1341750 = 2683,5
1000-500
= 2684 pcs
C. TABEL 1
ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 423
D. HOME WEBSITE SOEKLAT
E. PRODUK SOEKLAT
Mini Soeklat
Mini Soeklat adalah cokelat dengan rasa rempah yang dibungkus mungil. Tersedia dalam
berbagai pilihan rasa: mulai dari rasa jahe, beras kencur, kayu manis, cengkeh, herbal, mint,
original sampai rasa onde-onde dan ronde. Dimana lagi bisa kamu dapatkan coklat dengan
rasa seunik ini? Hanya dengan Rp 1500,00 kamu sudah bisa menikmati oleh2 khas Kota Solo.
Minibar Soeklat
Soeklat kemasan minibar memiliki ukuran bar 2,5 cm x 9 cm. Tersedia dalam semua variasi
rasa. IDR Rp 5000,00
Bigbar Soeklat
424 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Soeklat Bigbar memiliki ukuran 7 cm x 12 cm. Tersedia dalam berbagai rasa. Produk ini
cocok untuk oleh-oleh dan hadiah. Harga Rp 12.500,00
Loli Soeklat
SOEKLAT kini hadir dengan varian baru yang tak kalah etnik: SOEKLAT MOTIF BATIK,
WAYANG, dan SOLO THE SPIRIT OF JAVA. Sangat cocok menjadi oleh-oleh karena
keunikannya yang sangat khas Solo.
Goodybag Soeklat
Soeklat kemasan goody bag berisi 15-25 pcs Soeklat per @15g.
Paket ini disediakan untuk oleh-oleh khas Kota Solo. Harga yang ditetapkan adalah Rp
15.000,- (isi 15 pcs) dan Rp 25.000,- (isi 25 pcs)
Parcel Soeklat
Soeklat kemasan parsel berisi Soeklat per @15 g sebanyak 10 dan 15 pcs atau sesuai pesanan.
Harga tergantung isi.
ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 425
F. HOME SOFTWERE ERP
HOME SOFWERE CRM (CRM BAGIAN DARI ERP)
426 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
DOKUMENTASI
a. Pembelian bahan dan peralatan
b. Proses Produksi
c. Pemasaran produk
Top Related