AKUNTANSI INTERNASIONAL
AKUNTANSI KOMPARATIF : EROPA
OLEH :
Alisa Anggarani 125020300111004
Adani Khairina 125020300111008
Annisa Rizkaninghadi 1250203001110037
Widya Nur Lathifa 1250203001110077
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TAHUN AJARAN 2014/2015
BAB III
AKUNTANSI KOMPARATIF : EROPA
Pengetahuan khusus tentang akuntansi dalam sebuah negara diperlukan untuk
menganalisis laporan keuangan negara tersebut dimana difokuskan pada lima anggota Uni
Eropa (EU): Republik Ceko, Prancis, Jerman, Belanda, dan inggris, Prancis, Jerman dan
belanda merupakan anggota asli Masyarakat Ekonomi Eropa (European Economic
Community) ketika organisasi tersebut didirikan pada tahun 1957.
Standar akuntansi merupakan regulasi atau peraturan (sering kali termasukhukum dan
anggaran dasar) yang mengatur pengolahan laporan keuangan. Susunan standar merupakan
proses perumusan standar akuntansi. Jadi, standar akuntansi merupakan hasil dari susunan
standar. namun praktik yang sebenarnya bisa saja menyimpang dari apa yang diharuskan
standar.
Susunan standar akuntansi biasanya menggabungkan kombinasi dari kelompok-
kelompok sektor umum dan sektor swasta. Sektor swasta meliputi profesi akuntansi dan
kelompok-kelompok lain yang dipengaruhi oleh proses pelaporan keuangan, seperti
pengguna dan penyusun laporan keuangan, seperti pengguna dan penyusun laporan keuangan
dan pegawai. Hubungan antara standar akuntansi dan praktik akuntansi sangat rumit, dan
tidak selalu bergerak dalam gerakan satu arah.
A. BEBERAPA PENGAMATAN TENTANG STANDAR DAN PRAKTIK AKUNTANSI
Standar akuntansi merupakan regulasi atau peraturan (sering kali termasuk
hukum dan anggaran dasar) yang mengatur pengolahan laporan keuangan .
Susunan standar merupakan proses perumusan standar akuntansi.
Tiga alasan praktik akuntansi dapat menyimpang dari standar akuntansi :
1. Di banyak negara hukuman untuk kegagalan dengan pernyataan
akuntansi resmi dianggap lemah atau tidak efektif.
2. Perusahaan bisa dengan sukarela melaporkan lebih banyak informasi
daripada yang diharuskan.
3. Beberapa negara mengizinkan perusahaan untuk keluar jalur standar
akuntansi jika hal tersebut bisa menggambarkan hasil operasi dan posisi
keuangan perusahaan dengan lebih baik.
Susunan standar akuntansi menggabungkan dua kombinasi, yaitu :
1. Sektor swasta: profesi akuntansi dan kelompok lain (pengguna dan penyusun
laporan keuangan)
2. Sektor umum: perwakilan seperti petugas pajak, perwakilan pemerintah yang
bertanggungjawab atas hukum komersial dan komisi keamanan.
B. IFRS DALAM UNI EROPA
Kecenderungan dalam laporan keuangan menghadap ke arah kewajaran
penyajian, setidaknya bagi laporan keuangan gabungan. Kecenderungan ini sangat
benar dalam Uni Eropa. Pada tahun 2002, Uni Eropa menyetujui sebuah aturan
akuntansi yang mengharuskan semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dalam
sebuah pasar resmi untuk mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan
mereka, dimulai pada tahun 2005. Negara-negara anggota dibebaskan untuk
memperluas persyaratan ini bagi semua perusahaan, bukan hanya perusahaan yang
terdaftar, termasuk laporan keuangan perusahaan pribadi.
Untuk memahami akuntansi di Eropa, seseorang harus bisa memahami
IFRS dan persyaratan akuntansi setempat. Banyak perusahaan akan memilih untuk
mengikuti persyaratan setempat di perusahaan-perusahaan dimana IFRS
digunakan. Sebagai contoh perusahaan tersebut bisa saja menganggap IFRS tidak
sesuai atau terlalu rumit untuk kebutuhan mereka.
Republik
CekoPerancis Jerman Belanda Inggris
Perusahaan terdaftar-
laporan keu. gabunganDiharuskan Diharuskan Diharuskan Diharuskan Diharuskan
Perusahaan terdaftar-
laporan keuangan
perusahaan pribadiDiharuskan Dilarang
Dibolehkan,
tapi hanya
untuk tujuan
informasional
Dibolehkan Dibolehkan
Perusahaan tdk terdaftar-
laporan keu. gabunganDibolehkan Dibolehkan Dibolehkan Dibolehkan Dibolehkan
Perusahaan tdk terdaftar-
laporan keuangan
Dilarang Dilarang Dibolehkan,
tapi hanya
Dibolehkan Dibolehkan
perusahaan pribadi untuk tujuan
informasional
1. Laporan Keuangan
Laporan Keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba rugi,
laporan kas, laporan perubahan ekuitas (atau laporan laba rugi dan pengeluaran
yang diakui), dan catatan penjelasan. Ungkapan catatan harus mencakup:
a) Kebijakan akuntansi yang diikuti
b) Penilaian yang dibuat oleh manajemendalam menerapkan kebijakan
akuntansi yang penting
c) Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber-sumber penting tentang
ketidakpastian estimasi
Informasi komparatif hanya dibutuhkan untuk periode terdahulu. Tidak ada
persyaratan IFRS untuk membuat laporan keuangan entitas perusahaan induk
sebagai tambahan bagi laporan keuangan gabungan. Persyatratan IFRS juga tidak
ada untuk menghasilkan laporan keuangan sementara. Penggabungan didasarkan
pada kontrol, yang merupakan kekuatan untuk mengatur kegiatan keuangan dan
operasi entitas lain: Secara umum, semua cabang harus digabungkan bahkan jika
kontrolnya bersifat sementara atau cabang beroperasi di bawah pembatasan
transfer-dana jangka panjang yang ketat. Kewajaran penyajian diperlukan. IFRS
bisa dikesampingkan hanya dalam keadaa yang sangat jarang untuk mencapai
kewajaran penyajian. Ketika IFRS dikesampingkan, pengaruh alam,
pertimbangan, dan keuangan awal dari IFRS harus diungkapkan.
2. Patokan Akuntansi
Dalam IFRS, semua kombinasi bisnis dianggap pembelanjaan. Goodwill
merupakan perbedaan antara harga pasar dari pertimbangan yang ada dan harga
pasar dari aset cabang, kewajiban, dan kewajiban bersyarat. Goodwill diuji setiap
tahun untuk memeriksa penurunan nilainya. Goodwill yang negatif harus segera
diakui dalam pendapatan. Entitas-entitas yang dikontrol bersama-sama bisa
dibukukan, baik untuk gabungan yang proporsional (lebih dipilih) atau metode
ekuitas. Sebuah asosiasi merupakan sebuah entitas dimana penanam modal
memiliki pengaruh yang signifikan, tapi bukan sebuah cabang atau usaha
patungan. Pengaruh yang signifikan merupakan kekuatan untuk ikut serta dalam
keputusan kebijakan keuangan dan operasional perusahaan tempat modal tersbut
ditanamkan, tapi bukan untuk mengendalikan kebijakan tersebut. Hal ini dianggap
ada ketika penanam modal memegang sedikitnya 20% saham perusahaan dan
tidak akan ada jika hanya memegang kurang dari 20%; anggapan ini bisa dibantah
jika ada bukti penyimpangan yang jelas.
Translasi laporan keuangan dari operasi asing didasarkan pada konsep
mata uang fungsional. Mata uang fungsional merupakan lingkungan ekonomi
utama di mana entitas asing tersbut beroperasi. Mata uang tersebut bisa berupa
mata uang yang sama digunakan oleh perusahaan induk untuk menyusun laporan
keuangannya atau mata uang yang berbeda, mata uang asing.
(a) jika entitas asing memiliki mata uang fungsional yang berbeda dari mata
uang dalam laporan perusahaan induk maka laporan keuangannya ditranslasikan
dengan menggunakan metode tarif yang ada dengan penyesuaian hasil translasi
yang dicakup dalam ekuitas pemegang saham. (Dalam metode tarif setempat, aset
dan pertanggungjawaban ditranslasikan pada tingkat bursa akhir tahun, atau tahun
tersebut; pendapatan dan pembelanjaan ditranslasikan pada tingkat transaksi [atau,
dalam praktiknya tingkat rata-rata]).
(b) Jika entitas asing memiliki mata uang fungsional yang sama dengan mata
uang laporan perusahaan induk, laporan keuangan ditranslasikan sebagai berikut:
a. Tingkat akhir tahun untuk artikel moneter
b. Tingkat bunga didasarkan tanggal transaksi untuk artikel non-moneter yang
diterima pada nilai perolehan
c. Tingkat bursa berdasarkan tanggal penilaian untuk artikel non-moneter yang
diterima pada nilai wajar
Penyesuaian translasi dimasukkan dalam pendapatan periode yang sedang
berjalan.
(c) Jika entitas asing memiliki mata uang fungsional dari sebuah ekonomi
dengan inflasi yang sangat tinggi, laporan keuangannya pertama kali diulangi
untuk efek inflasi, selanjutnya ditranslasikan dengan menggunakan metode tarif
yang telah dijelaskan sebelumnya.
Aset dinilai berdasarkan harga perolehan atau harga pasar. Jika metode
harga pasar yang digunakan, revaluasi (penilaian kembali aset tetap) harus
digunakan secara teratur dan semua barang dari kelas tertentu harus dinilai
kembali. Peningkatan nilai revaluasi dikreditkan ke ekuitas (mengurangi ekuitas).
Depresiasi dibebankan secara sistematis atas unsur penggunaan aset,
menggambarkan pola pemakaian manfaat. Biaya riset dibebankan ke akun beban
pada saat dikeluarkan, Biaya pengembangan dikapitalisasi setelah kelayakan
teknis dan komersial dari produk atau jasa telah ditentukan. Persediaan dinilai
pada biaya terendah atau nilai keuntungan yang bisa dicapai. FIFO dan beban
rata-rata merupakan dasar biaya yang sesuai menurut IFRS, tapi LIFO tidak.
Pinjaman keuangan dikapitalisasi dan diamortisasi, sementara pinjaman
operasional dibebankan pada dasar yang sistematis, biasanya membayar utang
pinjaman pada dasar garis lurus. Biaya untuk memberikan keuntungan bagi
pegawai diakui dalam periode di mana keuntungan didapatkan oleh pegawai
bukan ketika keuntungan dibayarkan kepada pegawai. Provisi tersebut diakui
ketika sebuah kejadian yang telah lalu menciptakan sebuah kewajiban hukum
atau konstruktif, ada kemungkinan aliran sumber daya, dan jumlah kewajiban
yang bisa diperkirakan. Kewajiban bersyarat merupakan sebuah kewajiban yang
mungkin, sebuah kewajiban yang mungkin tidak memerlukan aliran sumber daya,
atau sebuah kewajiban yang tidak bisa diperkirakan. Kewajiban bersyarat tersebut
diakui sebagai utang, tapi tetap diungkapkan dalam catatan. Aset-aset bersyarat
juga tidak diakui. Pajak-pajak yang ditangguhkan dibayar penuh, menggunakan
metode kewajiban, untuk selisih sementara antara jumlah aset atau utang dan
dasar pajaknya. Aset pajak tangguhan dan utang harus dihitung berdasarkan
tingkat pajak yang diharapkan berlaku ketika aset tersebut didapatkan atau utang
dilunasi. Pajak dan utang tersebut tidak mendapatkan potongan.
Beberapa poin utama dalam patokan akuntansi :
Semua kombinasi bisnis dianggap pembelanjaan.
Goodwill diuji setiap tahun untuk memeriksa penurunan nilainya dan
jika negative harus segera diakui dalam pendapatan.
Penanaman modal dalam perusahaan gabungan dengan metode ekuitas.
Translasi laporan keuangan dari operasi asing didasarkan pada konsep
mata uang fungsional.
Aset dinilai berdasarkan harga perolehan atau harga pasar.
Depresiasi dibebankan secara sistematis atas umur penggunaan asset,
menggambarkan pola pemakaian manfaat.
Persediaan dinilai secara FIFO atau beban rata-rata sesuai menurut
IFRS.
Pinjaman keuangan dikapitalisasi dan diamortisasi, sementara
pinjaman operasional dibebankan pada dasar sistematis.
Pajak-pajak yang ditangguhkan dibayar penuh.
C. SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN LIMA NEGARA
PERANCIS
Akuntansi nasional Perancis diatur dalam Plan Comptable General, berisi:
1. Tujuan dan prinsip laporan dan akuntansi keuangan.
2. Definisi asset, utang, ekuitas pemegang saham, pendapatan, dan
pengeluaran.
3. Aturan-aturan valuasi dan pengakuan.
4. Daftar akun, persyaratan penggunaannya, dan persyaratan tata buku
lainnya yang telah distandarisasi.
5. Contoh laporan keuangan dan aturan presentasinya.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di
Perancis:
1. Counseil National de la Comptabilite, atau CNC (Badan Akuntansi
Nasional).
2. Comite de la Reglementation Comptable, atau CRC (Komite Regulasi
Akuntansi).
3. Autorite des Marches Financiers, atau AMF (Otoritas Pasar
Keuangan).
4. Ordre des Experts-Comptables, atau OEC (Institut Akuntan Publik).
5. Compagnie Nationale des Commissaires aux Comptes, atau CNCC
(Institut Nasional Undang-undang Auditor).
Laporan Keuangan
Perusahaan Perancis harus melaporkan hal-hal berikut:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan atas laporan keuangan
4. Laporan Direktur
5. Laporan Auditor
Patokan Akuntansi
Aset-aset berwujud biasanya dihitung berdasarkan nilai perolehan.
Depresiasi dilakukan menurut ketentuan pajak, biasanya dengan
metode garis garis lurus atau saldo menurun.
Persediaan dinilai berdasarkan nilai terendah (FIFO) atau rata-rata
tertimbang.
Biaya riset dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya
(akrual basis)
Aset-aset yang dipinjamkan tidak dikapitalisasi, dan biaya sewa
dibebankan.
Utang untuk kepentingan pasca-pekerjaan tidak harus diakui dan
pinjaman keuangan tidak perlu dikapitalisasi.
Pajak-pajak yang ditangguhkan dihitung menggunakan metode
kewajiban, dan dipotong ketika pembalikan perbedaan waktu bisa
diperkirakan.
Goodwill biasanya dikapitalisasi dan diamortisasi ke dalam
pendapatan.
JERMAN
Akuntansi negara Jerman terus berubah sejak akhir Perang Dunia II, pada awalnya
lebih ditekankan daftar akun seperti di Prancis. Pada tahun 1965 Corporation Law merubah
system laporan keuangan mengarah pada Inggris-Amerika. Di tahun 1969 melewati
Corporate Publicity Law laporan manajemen dan persyaratan audit tambahan jadi persyaratan
hukum. Di awal tahun 1970an Uni Eropa mengeluarkan perintah penyelarasan laporan
dimana negara-negara anggotanya diwajibkan untuk menggabungkan diri dengan UU
nasionalnya. Pada 19 Desember 1985, Uni Eropa memerintahkan untuk memasuki UU
Jerman melalui Comprehensive Accounting Act. Legislasi ini berisi, menggabungkan semua
persyaratan akuntansi, laporan keuangan, pengungkapan, dan audit jerman dalam satu UU;
UU tunggal ini ditetapkan menjadi buku ketiga dari German Commercial Code (HGB)
sehingga dapat diterapkan pada semua entitas bisnis; peraturan ini sebagian besar didasarkan
pada konsep dan praktik Eropa. Pada tahun 1998 ada UU baru yang dikeluarkan, yang
pertama menambahkan sebuah paragraf baru dalam buku ketiga German Commercial Code
yang memungkinkan perusahaan yang mengeluarkan ekuitas atau utang pada pasar modal
resmi, menggunakan prinsip akuntansi internasional dalam laporan keuangan gabungan
mereka. Kedua, memungkinkan adanya penetapan perusahaan sektor swasta untuk menyusun
standar akuntansi bagi laporan keuangan gabungan.
Perlindungan kreditor merupakan perhatian utama dari akuntansi Jerman seperti yang
ada di Commercial Code. Penilaian neraca konservatif sangat penting bagi kepentingan
kreditor. Akuntansi Jerman dirancang untuk menghitung jumlah pendapatan yang tepat yang
bisa menjaga kreditor setelah adanya pembagian pada pada pemilik. UU perpajakan juga
sangat menetukan akuntansi komersial. Prinsip penentuan menyatakan bahwa penghasilan
kena pajak ditentukan oleh semua yang dibukukan dalam catatan keuangan sebuah badan
usaha. Ketentuan pajak hanya bisa digunakan jika benar-benar dibukukan. Karakteristik dasar
ketiga dari akuntansi Jerman adalah ketergantungannya pada keputusan UU dan pengadilan.
Tidak ada yang memiliki kekuatan mengikat atau otoritatif.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Sebelum tahun 1998, Jerman tidak memiliki fungsi penyusunan standar keuangan
karena hanya dipahami oleh negara-negara yang berbahasa inggris. German Institute
memberikan konsultasi tentang beragam proses pembuatan UU yang memengaruhi akuntansi
dan laporan keuangan, tapi persyaratan hukum merupakan kekuasaan tertinggi. Konsultasi
yang sama diberikan oleh Frankfurt Stock Exchange, persatuan dagang Jerman dan akademi
akuntansi. UU tahun 1998 tentang kendali dan transparansi memperkenalkan persyaratan
bagi Menteri Kehakiman untuk mengakui dewan susunan standar nasional untuk memberikan
tujuan-tujuan:
a. Mengembangkan rekomendasi untuk penerapan standar akuntansi dalam keuangan
gabungan
b. Menganjurkan Menteri Kehakiman mengenai standar akuntansi yang baru
c. Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi internasional seperti IASB
German Accounting Standards Committee (GASC) didirikan tidak lama setelahnya dan
diresmikan oleh Menteri Kehakiman sebagai otoritas penyusun standar Jerman. GASC
mengawasi German Accounting Standard Board (GASB), yang melakukan pekerjaan teknis
dan mengeluarkan standar akuntansi, berisi tujuh orang ahli audit, analisis keuangan,
akademis dan industry yang mandiri. Sistem penyusunan standar akuntansi Jerman secara
umum sama dengan yang digunakan di Inggris. Standar GASB hanya berlaku untuk laporan
gabungan, standar ini diciptakan untuk mengembangkan standar Jerman dengan standar
internasional. GASB mengeluarkan German Accounting Standards (GAS) untuk masalah-
masalah akuntansi. Di tahun 2003 GASB menyejajarkan program kerjanya dengan upaya
IASB untuk mencapai sebuah pemusatan standar akuntansi global.
Financial Accounting Control Act (disingkat BilKog) didirikan di tahun 2004 untuk
meningkatkan kepatuhan persyaratan laporan keuangan Jerman dan IFRS oleh perusahaan
yang terdaftar. UU tersebut membuat dua susunan system pelaksanaan. Dewan sektor swasta,
Financial Reporting Enforcement Panel (FREP), meninjau laporan keuangan yang tidak
biasa. Mereka memberikan masalah yang tidak terpecahkan pada Federal Financial
Supervisory Authority (dalam bahasa Jerman disingkat jadi BaFin), selanjutnya BaFin
mengambil tindakan otoritatif untuk mengatasi masalah tersebut dan mengirimkan auditing
yang meragukan pada Wirtschaftspruferkammer. Akuntan publik resmi di Jerman disebut
dengan Wirtschaftsprufer (WPs) atau pemeriksa perusahaan. Semua WP secara hukum
diwajibkan untuk bergabung dalam Chamber of Accountants (Wirtschaftpruferkammer).
Laporan Keuangan
UU Jerman menetapkan persyaratan akuntansi, audit, dan laporan keuangan yang
berbeda bergantung pada ukuran perusahaan. Ada tiga ukuran perusahaan, kecil, menengah
dan besar ditentukan total neraca, total penjualan taunan dan jumlah pegawai. Perusahaan
yang sudah menjual sahamnya pada publik dianggap perusahaan besar. UU menetapkan isi
dan format laporan keuangan, yaitu:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan
4. Laporan Manajemen
5. Laporan Auditor
Perusahaan kecil dibebaskan dari persyaratan audit dan diperbolehkan untuk menyusun
sebuah neraca singkat, mereka juga memiliki persyaratan pengungkapan yang lebih sedikit
untuk catatan perusahaan. Dalam sistem laporan keuangan Jerman ada laporan pribadi dari
auditor pada dewan direktur dan dewan pengawas perusahaan. Laporan ini mengomentari
prospek masa depan perusahaan dan yang bisa mengancam kelangsungannya, tapi laporan ini
merupakan informasi perusahaan, tidak untuk pemegang saham. Semua perusahaan baik yang
terdaftar maupun tidak bisa menggunakan IFRS dalam menyusun laporan keuangan
gabungan, akan tetapi laporan keuangan perusahaan pribadi harus mengikuti persyaratan
HGB.
Pengukuran Akuntansi
Berdasarkan Commercial Code (HGB) metode pembelian merupakan metode
peggabungan yang mendasar, tapi penyatuan kepentingan dapat diterima dalam keadaan
tertentu. Ada dua metode pembelian yang diperbolehkan, metode nilai buku dan metode
revaluasi. GAS lebih restriktif daripada HGB dalam laporan keuangan gabungan. Menurut
GAS 4, metode revaluasi harus digunakan saat aset dan utang dalam penggabungan bisnis
dinilai kembali berdasarkan harga pasar, dan kelebihannya dialokasikan ke goodwill, dan
dinilai kembali setiap tahun untuk mengetahui adanya penurunan. GAS 14 menggunakan
pendekatan mata uang fungsional terhadap translasi mata uang asing, sama dengan IFRS.
Perusahaan-perusahaan Jerman yang terdaftar harus menyusun laporan keuangan gabungan
mereka menurut IFRS. Perusahaan lain mempunyai pilihan untuk menggunakan IFRS atau
peraturan Jerman. Oleh karena itu, pembaca laporan keuangan Jerman harus berhati-hati
dalam mengetahui standar akuntansi mana yang digunakan.
REPUBLIK CEKO
Terletak di Eropa Tengah, Czechoslovakia didirikan pada tahun 1918. Ceko
merupakan negara demokrasi parlementer yang makmur dengan hak suara yang universal,
namun berakhir tahun 1938 karena Nazi menguasai Ceko. Pada 1993, Ceko terbagi menjadi
dua negara, Republik Ceko dan Republik Slovakia.
Akuntansi Republik Ceko berubah beberapa kali, pada awalnya praktik dan
prinsipnya digambarkan oleh negara berbahasa Jerman di Eropa hingga akhir perang dunia II,
selanjutnya dengan pembangungan sebuah ekonomi sentral, didasarkan pada Soviet. Pada
1989, Ceko menuju ekonomi berorientasi pasar. Undang-undang perdagangan dan praktik
diubah sesuai Barat (European Union Directives).
Sistem kupon voucher memungkinkan penduduk Ceko yang dewasa untuk membeli
voucher investasi dengan harga tertentu, untuk membeli saham pada perusahaan industri.
Namun banyaknya penduduk yang tidak berpengalaman menyebabkan terjadinya penjualan
saham ke bank investasi dan terjadilah konflik kepentingan.
1995, Ceko menjadi anggota pertama Pasca-Komunis dalam OECD atau Organization
for Economic Cooperation and Development. Ceko bergabung dengan NATO pada tahun
1999, dan Uni Eropa pada 2004.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Ceko membuat Commercial Code yang berlaku mulai 1 Januari 1992, yang
dipengaruhi oleh Austria dan Jerman. Legislasi ini berisi persyaratan untuk laporan keuangan
tahunan, pajak-pajak penghasilan, audit dan pertemuan rapat pemegang saham.
Accountancy Act, efektif mulai 1 Januari 1993, berdasarkan Fourth and Seventh
Directives dari Uni Eropa, untuk menetapkan penggunaan daftar perkiraan untuk pembukuan
catatan dan penyusunan laporan keuangan, terutama untuk mendekatkan dengan IFRS.
Proses audit diatur oleh Act on Auditors, dikeluarkan tahun 1992. UU ini membentuk
Chambers of Auditors, yaitu sebuah badan yang mengatur dirinya sendiri yang mengawasi
pendaftaran, pendidikan, pengujian, dan menertibkan auditor, penyusunan standar audit, dan
regulasi praktik audit, seperti laporan audit.
Laporan Keuangan :
Bersifat komparatif, terdiri dari
1. Neraca
2. Akun Keuntungan dan kerugian (laporan laba rugi)
3. Catatan
Perusahaan Ceko yang terdaftar harus menggunakan IFRS, sedangkan yang tidak
terdaftar memiliki pilihan menggunakan IFRS atau standar akuntansi Ceko.
Pengukuran Akuntansi
Metode Akuisisi (pembelian) biasanya dilakukan untuk menghitung kombinasi bisnis
(penggabungan usaha). Metode Ekuitas untuk perusahaan rekanan (perusahaan yang
menggunakan pengaruh signifikan tapi tidak tergabung). Aset berwujud dan tidak berwujud
dinilai berdasarkan biaya dan dihapus pada umur ekonomis yang diharapkan.
BELANDA
Belanda memiliki persyaratan Undang-undang akuntansi dan persyaratan laporan
keuangan yang cukup bebas tapi standar praktik profesionalnya cukup tinggi. Belanda
merupakan negara hukum, namun akuntansinya berorientasi kewajaran penyajian. Akuntansi
di Belanda dianggap sebagai sebuah cabang ekonomi bisnis. Belanda merupakan penyokong
awal dari standar internasional untuk akuntansi dan laporan keuangan dan laporan IASB.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Regulasi di Belanda bersifat liberal hingga munculnya Annual Financial Statement pada
tahun 1920, yang isinya D:
LK tahunan harus menunujukkan gambaran yang jelas dari posisis keuangan dan
hasil tahun tersebut, semua artikelnya harus dijelaskan dengan tepat
LK harus disusun berdasarkan praktik bisnis yang aman
Dasar penulisan aset dan utang serta untuk menentukan hasil operasi harus
diungkapkan
LK harus disusun pada dasar yang konsisten, dan pengaruh material dari
perusahaan dalam prinsip-prinsip akuntansi harus diungkapkan dengan tepat
Informasi Keuangan yang komparatif untuk periode terdahulu harus diungkapkan
dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang menyertainya
UU itu menyusun pembentukan Tripartie Accounting Study Group dan melahirkan
Enterprise Chamber, yaitu dewan khusus yang berhubungan dengan High Court Of
Amsterdam, yang merupakan keistimewaan khusus dari sebuah sistem Belanda. Dutch
Accounting Standards Board (DASB) mengeluarkan pedoman pada prinsip akuntansi yang
diterima dan tidak secara umum, terdapat 3 kelompok yaitu Penyusun LK (pegawai),
Pengguna LK (perwakilan serikat dagang dan analis keuangan), Auditor LK.
Authority for the Financial Markets (AMF) Belanda mengawasi operasi bursa saham.
Financial Reporting Division memerika laporan keuangan yang disimpan AMF untuk
memastikan bahwa LK tersebut sesuai UU yang berlaku.
Audit Firm Oversight Division memastikan bahwa standar audit yang bisa diterapkan
diikuti dengan baik.
Di Belanda ada 2 jenis Auditor, yaitu Registerraccountants (Ras atau anggota lembaga
akuntansi) dan Akuntan Administratif (AAs).
Laporan Keuangan
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Catatan
4. Laporan direktur
5. Informasi lain yang sudah ditentukan
LK harus dipresentasikan pada dasar perusahaan induk dan gabungan. Perusahaan kecil
dibebaskan dari persyaratan audit dan untuk LK gabungan, dan mereka bisa menyusun
laporan laba rugi singkat dan neraca. Perusahaan menengah harus diaudit, tapi boleh
mengeluarkan laporan laba rugi singkat. Perusahaan kecil, menengah, dan besar ditentukan
dalam undang-undang sipil. Perusahaan yang terdaftar harus menggunakan IFRS.
Pengukuran Akuntansi
Metode pembelian paling umum digunakan untuk penggabungan bisnis. Metode
ekuitas diperlukan ketika penanam modal menggunakan pengaruh yang signifikan pada
kebijakan bisnis dan keuangan. Usaha patungan bisa dihitung menggunakan metode ekuitas
atau penggabungan proposional. Translasi mata uang asing sama dengan IFRS.
Menggunakan nilai lancar untuk asset berwujud seperti persediaan dan aset yang bisa
didepresiasi. Perusahaan yang menggunakan nilai lancar harus menyertakan informasi harga
perolehan dalam pencatatannya. Ketika harga perolehan digunakan untuk persediaan, hal ini
biasanya dinyatakan dalam nilai rendah atau nilai bersih yang bisa dicapai, dengan biaya
yang ditentukan oleh FIFO, LIFO, atau metode rata-rata. Biaya Litbang hanya dikapitalisasi
ketika jumlahnya bisa ditutupi kembali dan mecukupi. PPh yang ditangguhkan diakui
berdasarkan konsep alokasi yang komprehesif dan dihitung menurut metode kewajiban.
Akuntansi nilai lancar tidak digunakan untuk tujuan pajak.
INGGRIS
Inggris merupakan Negara pertama di dunia yang mengembangkan sebuah profesi
akuntansi seperti yang kita kenal saat ini. Konsep kewajaran penyajian dari hasil dan posisi
keuangan (kebenaran dan kewajaran) juga berasal dari Inggris. Sumber paling penting untuk
pengembangan dalam undang-undang perusahaan adalah EU Directives, terutama Fourth and
Seventh Directive.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Dua sumber utama untuk standar akuntansi di Kerajaan Inggris adalah undang-undang
perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan-perusahaan yang tergabung di
Kerajaan Inggris secara luas diatur oleh undang-undang yang disebut dengan undang-undang
perusahaan.
Enam dewan akuntansi di Kerajaan Inggris berikut ini dihubungkan melalui Consultative
Committee of Accountancy Bodies (CCAB) yang dibentuk pada tahun 1970
1. The Institute of Chartered Accountants in England and Wales
2. The Institute of Chartered Accountants in Ireland
3. The Institute of Chartered Accountants in Wales
4. The Association of Chartered Certified Accountants
5. The Chartered Institute of Management Accountants
6. The Chartered Institute of Public Finance and Accountancy
Susunan standar Inggris berkembang mulai prinsip-prinsip akuntansi hingga pada bentuk
Accounting Standards Committee (ASC). ASC meresmikan Statements on Standards
Accounting Practice (SSAPs). SSAPs dikeluarkan dan dilaksanakan oleh enam dewan
akuntansi.
Pada tahun 1981 EU Fourth Directive diimplementasikan, menambahkan aturan hukum
yang menyangkut ketentuan format, prinsip akuntansi, dan akuntansi dasar. Undang-undang
tahun 1981 juga menetapkan 5 prinsip akuntansi dasar:
1. Pendapatan dan beban disesuaikan dengan dasar akrual
2. Asset dan kewajiban dalam setiap golongan asset dan kewajiban dihitung secara
terpisah
3. Prinsip konservatisme diterapkan, khususnya dalam pengenalan penghasilan yang
didapat dan semua kewajiban dan kerugian yang ditemukan
4. Penerapan kebijakan akuntansi diharusakan dari tahun ke tahun
5. Prinsip perusahaan yang terus berjalan bisa diterapkan untuk entitas yang sedang
dihitung
Pada tahun 1985 Companies Act menggabungkan dan memperluas legislasi lebih awal
dan diubah pada tahun 1989 untuk mengakui EU Seventh Directive. Undang-undang ini
mengharuskan adanya pelaporan keuangan.
Pada tahun 1988 dikeluarkan Dearing Report yang menyatakan ketidakpuasan dengan
penyusunan standar yang ada. Companies Act pada tahun 1989 tidak hanya penting untuk
menggabungkan EU Seventh Directive tapi juga untuk membuat rekomendasi dearing report.
Undang-undang tahun 1989 membentuk sebuah Financial Reporting Council (FRC) baru
dengan tugas mengawasi ketiga cabangnya : Accounting Standards Boards (ASB), digantikan
ASC pada tahun 1990, sebuah Urgent Issues Task Force (UITF), dan sebuah Financial
Reporting View Panel. FRC menyusun kebijakan umum. ASB mengeluarkan Financial
Reporting Standards (FRS) setelah mempertimbangkan komentar pada Discussion Papers and
Financial Exposure Drafts (FREDs). ASB juga membentuk UITF untuk menanggapi
masalah-masalah baru dan memberikan klarifikasi mengenai standar akuntansi dan regulasi
lainnya. Peran ASB lainnya yaitu bermitra dengan IASB dan penyusun standar lainnya dalam
pengembangan IFRS.
Undang-undang tahun 1989 menentukan sanki hukum bagi perusahaan-perusahaan yang
tidak mematuhi standar akuntansi. Laporan audit menegaskan bahwa laporan keuangan
memnberikan pandangan yang baik dan adil serta sesuai dengan Companies Act tahun 1985.
Hingga tahun 2000 standar audit merupakan tanggung jawab sebuah dewan dari CCAB. Pada
tahun tersebut dibentuk Accountancy Foundation untuk mengatur dan mengawasi profesi
audit. Tahun 2003 Accountancy Foundation dibubarkan dan fungsinya dipindah tugaskan ke
FRC. Auditing Practices Board (APB) dipindahkan dari Accountancy Foundation ke FRC.
Terakhir Accountancy Investigation and Discipline Board didirikan untuk menginvestigasi
dan menertibkan akuntan yang tidak professional.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan Inggris merupakan yang paling komprehensif di dunia, mencakup :
1. Laporan direktur
2. Akun laba dan rugi serta neraca
3. Laporan arus kas
4. Laporan keseluruhan laba dan rugi
5. Laporan kebijakan akuntansi
6. Catatan yang direferensikan dalam laporan keuangan
7. Laporan auditor
Laporan keuangan direktur menyebutkan aktivitas pokok bisnis, tinjauan operasi dan
perkembangan yang akan terjadi, kejadian penting pasca penyusunan neraca, dividen yang
dianjurkan, nama-nama direktur dan pemegang saham, dan kontribusi politik serta
sumbangan amal.
Laporan keuangan grup (gabungan) hanya diwajibkan untuk neraca perusahaan induk.
Keistimewaan lain dari laporan keuangan di Inggris adalah perusahaan kecil dan menengah
dibebaskan dari banyaknya kewajiban laporan keuangan.
Penghitungan Akuntansi
Inggris memperbolehkan adanya metode akuisisi dan penggabungan akuntansi untuk
kombinasi bisnis. Namun metode penggabungan jarang digunakan. Dalam metode akuisisi,
Goodwill dihitung sebagai selisih antara harga pasar dari uang yang dibayarkan dan harga
pasar asset bersih yang diakuisisi. Goodwill dikapitalisasi dan diamortisasi selama kurang
lebih 30 tahun. Metode ekuitas digunakan untuk perusahaan-perusahaan rekanan dan untuk
badan usaha patungan berbentuk perusahaan. FRS 23 berhubungan dengan translasi mata
uang asing dan memerlukan metode penutupan (nilai tukar saat ini) untuk cabang independen
dan metode temporal untuk untuk cabang-cabang yang digabungkan. FRS 23 disejajarkan
dengan IFRS.
Asset-aset bisa dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang, atau gabungan
keduanya. Revaluasi tanah dan bangunan diperbolehkan. Depresiasi dan amortisasi harus
berhubungan dengan dasar perhitungan yang digunakan untuk asset yang mendasarinya.
Beberapa perusahaan Inggris mengkapitalisasi biaya pengembangan. Persediaan (mengacu
pada saham) dihitung berdasarkan nilai rendah atau nilai bersih yang dapat dicapai FIFO atau
dasar biaya rata-rata. Biaya provisi pension dan kepentingan pengunduran diri lainnya
dihitung secara sistematis dan rasional. Pajak-pajak yang ditangguhkan dihitung
menggunakan metode utang atas dasar provisi.
Top Related