TUGAS PRAKTIUM JARINGAN KOMPUTER
MAKALAH JARINGAN KOMPUTER
OLEH :
NAMA = ABD. RAJAB
NIM = 60200110002
KLS = A
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN 2011-2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
nikmatnya, kami dapat menyelesaikan makalah ini meskipun kami merasa masih
banyak kekurangan didalamnya.
Makalah ini membahas tentang jaringan computer baik di windows maupun
di linux yang pada dasarnya merupakan pengaplikasian dari mata kuliah jaringan
computer.Pembahasan sepenuhnya menjurus kepada masalah teori dan teknis
tentang bagaimana membangun sebuah system komunikasi maupun
pengamanannya, lapisan-lapisan jaringan computer, pemanfatan teknologi LAN
dan WLAN serta penggunaan system operasi linux untuk kebutuhan jaringan.
Makalah ini tidak begitu banyak memberikan pengertian-pengertian maupun
penjelasan yang detail mengenai jaringan computer, selain karena terhambat
masalah waktu, juga terkendala dalam hal pengetahuan yang masih sangat dasar
dan perlu pengetahuan tambahan untuk penyempurnaan makalah ini.
Berdasarkan kalimat kami diatas, bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
pengembangan makalah kami selanjutnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI II
BAB I PENDAHULUAN
A.Definisi Jaringan 1
BAB II JARINGAN KOMPUTER DAN LINUX
A. Jaringan Komputer 4
B. Linux 5
1. Administrasi Jaringan Linux 6
2. Command Dasar Jaringan Di Linux 10
BAB III INTERNET PROTOKOL
A. Arsitektur Dan Sejarah Tcp/Ip 13
B. Impelementasi Tcp/Ip Di Linux 18
BAB IV LAN
A. Implementasi Lan Pada Packet Tracer 21
1. Topologi Hub 21
2. Topologi Star21
3. Dst 22
B. File Sharing Linux 23
BAB V WLAN
A. Implementasi Wlan Pada Packet Tracer 26
B. Access Point 27
1. Konfigurasi Access Point (Linux) 27
2. Konfigurasi Wireless Bridge (Linux) 30
BAB VI TROUBLESHOOTING
A. Windows 34
B. Linux 37
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Tiga abad sebelum sekarang, masing-masing ditandai dengan dominasi yang
berbeda. Abad ke-18 didominasi oleh perkembangan sistem mekanik yang mengiringi
revolusi industri. Abad ke-19 merupakan jaman mesin uap. Abad ke-20, teknologi radio,
tv dan komputer memegang peranan untuk pengumpulan, pengolahan dan media
distribusi informasi. Abad ke-21 saat ini atau era-informasi, dimana teknologi jaringan
komputer global yang mampu menjangkau seluruh wilayah dunia, pengembangan
sistem dan teknologi yang digunakan, penyebaran informasi melalui media internet,
peluncuran satelit-satelit komunikasi dan perangkat komunikasi wireless/selular
menandai awal abad millenium.
Sejak me-masyarakat-nya internet dan dipasarkannya sistem operasi Windows95
oleh Microsoft Inc., menghubungkan beberapa komputer baik komputer pribadi (PC)
maupun server dengan sebuah jaringan dari jenis LAN (Local Area Network) sampai
WAN (Wide Area Network) menjadi sebuah hal yang mudah dan biasa. Demikian pula
dengan konsep “downsizing” maupun “lightsizing” yang bertujuan menekan anggaran
belanja (efisiensi anggaran) khususnya peralatan komputer, maka kebutuhan akan
sebuah jaringan komputer merupakan satu hal yang tidak bisa terelakkan.
A. DEFINISI JARINGAN KOMPUTER
Jaringan komputer adalah ”interkoneksi” antara 2 komputer autonomous atau
lebih, yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless).
Autonomous adalah apabila sebuah komputer tidak melakukan kontrol terhadap
komputer lain dengan akses penuh, sehingga dapat membuat komputer lain, restart,
shutdows, kehilangan file atau kerusakan sistem.
Dalam defenisi networking yang lain autonomous dijelaskan sebagai jaringan
yang independent dengan manajemen sistem sendiri (punya admin sendiri), memiliki
topologi jaringan, hardware dan software sendiri, dan dikoneksikan dengan jaringan
1
autonomous yang lain. (Internet merupakan contoh kumpulan jaringan autonomous
yang sangat besar.)
Dua unit komputer dikatakan terkoneksi apabila keduanya bisa saling bertukar
data/informasi, berbagi resource yang dimiliki, seperti: file, printer, media penyimpanan
(hardisk, floppy disk, cd-rom, flash disk, dll). Data yang berupa teks, audio maupun
video, bergerak melalui media kabel atau tanpa kabel (wireless) sehingga
memungkinkan pengguna komputer dalam jaringan komputer dapat saling bertukar
file/data, mencetak pada printer yang sama dan menggunakan hardware/software yang
terhubung dalam jaringan bersama-sama
Tiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dalam jaringan disebut
dengan ”node”. Sebuah jaringan komputer sekurang-kurangnya terdiri dari dua unit
komputer atau lebih, dapat berjumlah puluhan komputer, ribuan atau bahkan jutaan
node yang saling terhubung satu sama lain.
Pada suatu jaringan komputer, pengguna harus secara eksplisit log ke sebuah
mesin, secara eksplisit menyampaikan tugasnya dari jauh, secara eksplisity
memindahkan file-file dan menangani sendiri secara umum selusurh manajemen
jaringan. Pada sistem terdistribusi, tidak ada yang perlu dilakukan secara eksplisit,
sermunya sudah dilakukan secara otomatis oleh sistem tanpa sepengetahuan pemakai.
Dengan demikian sebuah sistem terdistribusi adalah suatu sistem perangkat
lunak yang dibuat pada bagian sebuah jaringan komputer. Perangkat lunaklah yang
menentukan tingkat keterpaduan dan transparansi jarimngan yang bersangkutan. Karena
itu perbedaan jaringan dengan sistem terdistribusi lebih terletak pada perangkat
lunaknya (khususnya sistem operasi), bukan pada perangkat kerasnya.
A. Peer to peer
Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer
yang terdiri dari beberapa komputer, terhubung langsung dengan kabel crossover
atau wireless atau juga dengan perantara hub/switch.
Komputer pada jaringan peer to peer ini biasanya berjumlah sedikit dengan
1-2 printer. Untuk penggunaan khusus, seperti laboratorium komputer, riset dan
beberapa hal lain, maka model peer to peer ini bisa saja dikembangkan untuk
koneksi lebih dari 10 hingga 100 komputer.
2
Peer to peer adalah suatu model dimana tiap PC dapat memakai resource
pada PC lain atau memberikan resourcenya untuk dipakai PC lain, Tidak ada yang
bertindak sebagai server yang mengatur sistem komunikasi dan penggunaan
resource komputer yang terdapat dijaringan, dengan kata lain setiap komputer dapat
berfungsi sebagai client maupun server pada periode yang sama.
Misalnya terdapat beberapa unit komputer dalam satu departemen, diberi
nama group sesuai dengan departemen yang bersangkutan. Masing-masing
komputer diberi alamat IP dari satu kelas IP yang sama agar bisa saling sharing
untuk bertukar data atau resource yang dimiliki komputer masing-masing, seperti
printer, cdrom, file dan lain-lain.
B. Client – Server
Client Server merupakan model jaringan yang menggunakan satu atau
beberapa komputer sebagai server yang memberikan resource-nya kepada
komputer lain (client) dalam jaringan, server akan mengatur mekanisme akses
resource yang boleh digunakan, serta mekanisme komunikasi antar node dalam
jaringan.
Selain pada jaringan lokal, sistem ini bisa juga diterapkan dengan
teknologi internet. Dimana ada suatu unit komputer) berfungsi sebagai server
yang hanya memberikan pelayanan bagi komputer lain, dan client yang juga
hanya meminta layanan dari server. Akses dilakukan secara transparan dari
client dengan melakukan login terlebih dulu ke server yang dituju.
Client hanya bisa menggunakan resource yang disediakan server sesuai
dengan otoritas yang diberikan oleh administrator. Aplikasi yang dijalankan
pada sisi client, bisa saja merupakan resource yang tersedia di server. namun
hanya bisa dijalankan setelah terkoneksi ke server. Pada implementasi software
splikasi yang di-install disisi client berbeda dengan yang digunakan di server.
3
BAB II
JARINGAN KOMPUTER DAN LINUX
A. JARINGAN KOMPUTER
Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling
berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui
media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program – program,
penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya. Selain
itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi
yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling
berhubungan.
Manfaat yang didapat dalam membangun jaringan komputer, yaitu :
1. Sharing resources
Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya
dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa
terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.
2. Media Komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik
untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting
lainnya.
3. Integrasi Data
Jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat, karena
setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat
didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang
terintegrasi yang memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi
setiap saat.
4
4. Pengembangan dan Pemeliharaan
Pengembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya,
karena setiap pembelian komponen seperti printer, maka tidak perlu membeli printer
sejumlah komputer yang ada tetapi cukup satu buah karena printer itu dapat
digunakan secara bersama – sama. Jaringan komputer juga memudahkan pemakai
dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya, misalnya untuk memberikan
perlindungan terhadap serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian
pada harddisk yang ada pada komputer pusat.
5. Keamanan Data
Sistem Jaringan Komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data. Karena
pemberian dan pengaturan hak akses kepada para pemakai, serta teknik
perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang
efektif.
6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini
Dengan pemakaian sumber daya secara bersama – sama, akan mendapatkan hasil
yang maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses
selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langsung
diketahui oleh setiap pemakai.
B. LINUX
Linux adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe
Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas
dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya
pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan
kembali secara bebas oleh siapapun. Nama "Linux" berasal dari nama kernelnya (kernel
Linux), yang dibuat tahun 1991 oleh Linus Torvalds.
5
Sistem operasi Linux yang dikenal dengan istilah distribusi Linux (Linux
distribution) atau distro Linux. Distro Linux umumnya sudah termasuk perangkat-
perangkat lunak pendukung seperti server web, bahasa pemrograman, basisdata,
tampilan desktop (desktop environment) (seperti GNOME dan KDE), dan paket aplikasi
perkantoran (office suite) seperti OpenOffice.org, KOffice, Abiword, dan Gnumeric.
1. ADMINISTRASI JARINGAN LINUX
A. Konfigurasi Tcp/Ip
Konfigurasi protokol TCP/IP terdiri atas beberapa elemen yang harus
dikonfigurasi dengan benar.Konfigurasi TCP/IP akan menjadi dasar bagi
konfigurasi bagi aplikasi lain yang memanfaatkan jaringan Linux.Apabila ada
kesalahan dalam konfigurasi TCP/IP maka aplikasi lain yang menggunakan
TCP/IP tidak akan bisa dijalankan dengan benar.
Jadi, sebelum Anda mengeset Ubuntu Anda untuk melakukan pengelolaan
jaringan lanjutan, Anda perlu terlebih dahulu mengeset konfigurasi TCP/IP
dengan benar.
6
B. Pengenalan Tcp/Ip
Transmission Control Protocol and Internet Protocol atau disingkat TCP/IP
adalah sebuah standar yang dikembangkan di akhir tahun 1970 oleh Devence
Advanced Research Projects Agency(DARPA) sebagai media yang di gunakan
untuk komunikasi antara barbagai jenis komputer yang menggunakan tipe-tipe
yang berbeda yang tergabung dalam jaringan komputer.
Singkatnya, TCP/IP merupakan sebuah protokol yang digunakan untuk
komunikasi data di komputer.Dengan menggunakan protocol ini, semua piranti
maupun komputer dapat saling berbicara satu dengan lainnya.
TCP/IP merupakan bahasa yang digunakan di jaringan internet karena itu
TCP/IP merupakan protokol yang paling terkenal di dunia.TCP/IP terdiri atas 2
komponen utama.Kedua komponen tersebut berhubungan dengan aspek-aspek
yang berbeda di jaringan komputer.Bagian Internet Protokol (IP) merupakan
koneksi yang connectionless yang bertujuan me-routing paket network
menggunakan datagram IP sebagai unit pokok dari informasi jaringan.Datagram
IP terdiri atas sebuah header yang diikuti dengan sebuah pesan tertentu.
Adapun Transmission Control Protocol (TCP) memungkinkan host
jaringan untuk membuat koneksi yang dapat digunakan sebagai sarana untuk
bertukar data.TCP memastikan bahwa data akan bisa sampai di tujuan dengan
urutan yang sama seperti ketika menyimpannya.
Beberapa elemen konfigurasi umum TCP/IP dan tujuannya adalah sebagai
berikut:
7
1. Netmask: Subnet Mask (biasa disingkat netmask) adalah tanda yang
fingsinya membagi porsi dan alamat IP yang menunjukkan network dan
porsi dari alamat IP yang menunjukkan subnetwork. Misalnya, untuk
kategori alamat IP kelas C, netmask standar adalah
255.255.255.0.Netmask tersebut berguna untuk masking 3 byte pertama
dari alamat IP sementara byte terakhirnya disediakan untuk penentuan
host di subnetwork.
2. IP address: IP address atau disebut sebagai Alamat IP merupakan sebuah
string unik yang dituliskan dalam angka desimal yang dibagi dalam
empat segmen.Tiap-tiap segmen bisa ditulis angka yang terdiri atas 0
hingga 255.Tiap-tiap segmen tersebut merepresentasikan 8 bit dari
alamat yang memiliki panjang 32 bit untuk keseluruhannya.Format ini
disebut sebagai dotted quad notation.
3. Network Address: Network address merepresentasikan porsi jaringan
dari alamat IP.Misalnya host 12.128.1.2 di jaringan kelas A memiliki
network address 12.0.0.0. Host jaringan yang menggunakan Ip pribadi
seperti 192.168.1.100 akan menggunakan Network Address 192.168.1.0.
Network address tersebut menjelaskan bahwa jaringan termasuk di
bagian kelas C 192.168.1 network.
4. Broadcast Address: Broadcast Address merupakan alamat IP yang
memungkinkan data jaringan dikirimkan secara simultan kesemua host di
subnetwork.Broadcast Adress standar untuk jaringan IP adalah
255.255.255.255.Namun alamat broadcast ini tidak bisa digunakan untuk
mem-broadcast pesan kesemua host di internet karena adanya blok oleh
router.Alamat broadcast biasanya di set untuk subnetwork tertentu saja,
semisal alamat IP 192.168.1.0 akan memiliki alamat broadcast
192.168.1.255. Pesan Broadcast biasanya dibuat oleh protokol jaringan
seperti Address Resolution Protocol (ARP) dan Routing Information
Protocol (RIP).
8
5. Nameserver Address: Nameserver Address menunjukkan IP Address dari
Domain Name Server (DNS) yang bertujuan menerjemahlan nama
hostname ke alamat IP. Ada tiga lapis nemeserver, yakni Primary
Nameserver, Secondary Nameserver, dan Tertary Nameserver. Agar
sistem anda mampu resolve hostname dan menerjemahkannya menjadi
IP Address. Anda harus menentukan nameserver yang valid.
6. Gateway Address: Gateway Address adalah alamat IP yang harus
dilewati oleh semua komputer dijaringan ingin berkomunikasi dengan
jaringan lain. Jika sebuah host dijaringan ingin berkomunikasi dengan
host di jaringan lain maka perlu adanya network gateway. Dalam banyak
kasus, Gateway address akan menjadi router di jaringan yang sama yang
akan mengalokasikan traffic ke jaringan atas host lain (seperti internet).
C. Ip Routing
IP rouring merupakan kegiatan menentukanpath dijaringan TCP/IP di
mana data akan dikirim. Kegiatan routing menggunakan kabel routing untuk
mengarahkan forwarding dari jaringan sehingga data bisa dikirim dari sumber
ketujuannya. Ada 2 jenis bentuk IP routing: Static Routing dan Dynamic
Routing.
Static routing berfungsi menambahkanrute IP ke table routing dari sistem
dengan cara memanipulasi tabel routing menggunakan command route.Routing
statis memiliki keuntungan dibandingkan routing dinamis, seperti implementasi
lebih sederhana di jaringan skala kecil, dan lebih terprediksi.Namun static
routing juga memiliki kekurangan misal hanya cocok untuk jaringan ukuran
kecil dan sulit untuk diperbesar.
9
Dynamic routing di pihak lain cocok dipakai di jaringan besar dengan rute
Ip yang banyak. Dynamic routing biasanya menggunakan protocol routing
khusus seperti Router Information Protocol (RIP), protocol ini bisa meng-handel
penyesuaian otomatis yang memungkinkan routing dinamis dilakukan.Dynamic
routing memiliki beberapa keuntungan dibandingkan static routing, seperti
skalabilitas yang lebih tinggi dan kemampuan adaptasi kegagalan yang lebih
besar.
D. Konfigurasi Tcp/Ip
TCP/IP merupakan protokol yang didukung oleh Ubuntu dan semua distro
Linux secara default. Makanya Anda tidak perlu menginstall apapun mengingat
dukungan terhadap jaringan TCP/IP langsung ada sejak Anda menginstall distro
Linux Anda.
E. Konfigurasi Melalui Terminal
konfigurasi paling cepat dan ringkas untuk TCP/IP adalah melalui terminal.
Bahkan tidak hanya pada konfigurasi TCP/IP.Konfigurasi untuk semua atribut
jaringan di Linux (termasuk Ubuntu) adalah melalui terminal.Pada hakikatnya,
mengkonfigurasi TCP/IP di Ubuntu adalah mengedit file
/etc/network/interfaces. Di dalam file inilah terdapat atribut TCP/IP komputer
anda. Bagi Anda yang biasa menggunakan sistem operasi Windows tentu
bingung mengingat file ini tidak memiliki ekstensi. txt atau info yang biasanya
ada di Windows.
F. Konfigurasi Melalui System Administration
Bila Anda ingin mengkonfigurasikan jaringan menggunakan GUI,
Ubuntu juga sydah menyediakan berbagai perangkat yang siap pakai.
Caranya adalah sebagai berikut: 1. Klik menu System > Administration >
Network.
10
Dalam Network settings, klik tab Connections lalu pilih “Wired
connection”. Klik kanan dan pilih Properties atau bisa langsung mengklik
tombol Properties.Pilih konfigurasi dan tentukan IP Address atau pilih
DHCP jika ingin jaringan otomatis disambungkan.
Jenis jaringan DHCP digunakan jika Anda ingin alamat IP otomatis
diberikan oleh server DHCP; adapun static jika anda ingin memberikan
alamat yang tepat untuk komputer Anda.
G. Mengktifkan/mematikan jaringan
Sering kali anda perlu untuk mengaktifkan atau mematikan piranti jaringan di
komputerAnda dikarenakan sebab-sebab tertentu (contohnya ethernet bisa
mengganggu beberapa tipe koneksi dial up GPRS atau CDMA).
Bila Anda juga ingin mengaktifkan koneksi network anda melalui konsole,
Anda dapat menggunakan perintah : sudo ifconfig eth0 up
2. COMMAND DASAR JARINGAN DI LINUX
Linux merupakan sistem operasi yang paling umum digunakan sebagai server
jaringan. Linux memiliki kelebihan dalam realibilitas dan sekuriti. Selain itu, mudah
sekali unntuk dikonfigurasikan. Kali ini saya ingin berbagi mengenai perintah dasar
di Linux. Adapun distro yang saya pakai adalah Ubuntu Lucid Lynx. Pada dasarnya,
untuk perintah-perintah dasar seperti yang akan teman-teman lihat tidak terlalu
dipengaruhi oleh distron Linux yang kita pakai.
Sebelum kita mencoba, alangkah baiknnya dulu kita menngecek apakah
perangkat jaringannya sudah berfungsi dengan baik, kita periksa dengann perintah
dmesg. Perintah ini akan mengeluarkan output kernel ring buffer. dmesg ini
menampilkan perangkat-perangkat keras yang sesuai. Apabila kita menginginkan
untuk melihat ethernet card yang kita punya, tentunya perintah dmesg tidak akan
membantu kita menemukannya dengan tepat karena output yang dihasilkan banyak
11
sekali dan kita harus memeriksanya baris-per baris. Nah, untuk itu diperlukan
perintah grep untuk menyaring apa yang kita cari.
command dasar jaringan di linux atau perintah dasar jaringan di linux, beserta
penjelasannya, dapat lihat sebagai berikut:
1. Mengecek IP Address dari komputer kita sendiri (host). Perintah ifconfig ini
memeriksa apakah di layer jaringan (layer 3) sudah beres ataukah belum.
Karena komputer memakai Wireless, hanya terlihat IP address wlan0, yaitu
172.124.102.161. IP ini didapatkan dari DHCP server lokal.
2. Memeriksa Table Routing
3. Mengecek koneksi digunakan protokol ICMP dengan perintah ping atau
traceroute
12
abungan antara ping dan traceroute adalah mtr. mtr merupakan tools untuk
mendiagnosa jaringan.
4. Melihat Mac Address yang baru saja mengontak host kita.
5. Melihat IP Address dari suatu domain.
13
BAB III
INTERNET PROTOKOL
A. ARSITEKTUR TCP/IP
Dikarenakan TCP/IP adalah serangkaian protokol di mana setiap protokol
melakukan sebagian dari keseluruhan tugas komunikasi jaringan, maka tentulah
implementasinya tak lepas dari arsitektur jaringan itu sendiri. Arsitektur rangkaian
protokol TCP/IP mendefinisikan berbagai cara agar TCP/IP dapat saling menyesuaikan.
Karena TCP/IP merupakan salah satu lapisan protokol OSI* (Open System Inter-
connections), berarti bahwa hierarki TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut.
Berikut adalah model referensi OSI 7 lapisan, yang mana setiap lapisan menyediakan
tipe khusus pelayanan jaringan :
Peer process
Application layer |<----------------->| Application layer
Presentation layer |<----------------->| Presentation layer
Session layer |<----------------->| Session layer
Transport layer |<----------------->| Transport layer
Network layer |<----------------->| Network layer
Data link layer |<----------------->| Data link layer
Physical layer |<----------------->| Physical layer
Tiga lapisan teratas biasa dikenal sebagai "upper lever protocol" sedangkan
empat lapisan terbawah dikenal sebagai "lower level protocol". Tiap lapisan berdiri
sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan bergantung dari keberhasilan operasi
layer sebe-lumnya. Sebuah lapisan di pengirim hanya perlu berhubungan dengan lapisan
yang sama di penerima (jadi misalnya lapisan data link penerima hanya berhubungan
dengan data link pengirim) selain dengan satu layer di atas atau dibawahnya (misalnya
lapisan network berhubungan dengan lapisan transport diatasnya atau dengan lapisan
data link diba-wahnya).
14
Model dengan menggunakan lapisan ini merupakan sebuah konsep yang penting
karena suatu fungsi yang rumit yang berkaitan dengan komunikasi dapat dipecahkan
menjadi sejumlah unit yang lebih kecil. Tiap lapisan bertugas memberikan layanan
tertentu pada Perbankan lapisan diatasnya dan juga melindungi lapisan diatasnya dari
rincian cara pemberian layanan tersebut. Tiap lapisan harus transparan sehingga
modifikasi yang dilakukan atasnya tidak akan menyebabkan perubahan pada lapisan
yang lain. Lapisan menjalankan perannya dalam pengalihan data dengan mengikuti
peraturan yang berlaku untuknya dan hanya berkomunikasi dengan lapisan yang
setingkat. Akibatnya sebuah lapisan pada satu sistem tertentu hanya akan berhubungan
dengan lapisan yang sama dari sistem yang lain. Proses ini dikenal sebagai "Peer
process". Dalam keadaan sebenarnya tidak ada data yang langsung dialihkan antar
lapisan yang sama dari dua sistem yang berbeda ini. Lapisan atas akan memberikan data
dan kendali ke lapisan dibawahnya sampai lapisan yang terendah dicapai. Antara dua
lapisan yang berdekatan terdapat "interface" (antarmuka). Interface ini mendifinisikan
operasi dan layanan yang diberikan olehnya ke lapisan lebih atas. Tiap lapisan harus
melaksanakan sekumpulan fungsi khusus yang dipahami dengan sempurna. Himpunan
lapisan dan protokol dikenal sebagai "arsitektur jaringan". Pengendalian komunikasi
dalam bentuk lapisan menambah overhead karena tiap lapisan berkomunikasi dengan
lawannya melalui "header". Walaupun rumit tetapi fungsi tiap lapisan dapat dibuat
dalam bentuk modul sehingga kerumitan dapat ditanggulangi dengan mudah. Disini kita
tidak akan membahas model OSI secara mendalam secara keseluruhannya, karena
protokol TCP/IP tidak mengikuti benar model referensi OSI tersebut. Walaupun
demikian, TCP/IP model akan terlihat seperti ini :
MODEL OSI MODEL INTERNET
Transport layer
Host to hostTransport layer
Network layer
internet layerNetwork layer
Data Link layer
Physical layerNetwork access
15
Application layer
Presentation layer
Session layer
Application layer
Keterangan keempat lapisan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Network Access
Lapisan ini hanya menggambarkan bagaimana data dikodekan menjadi sinyal-sinyal
dan karakteristik antarmuka tambahan media. Dengan demikian lapisan ini
bertanggung jawab menerima dan mengirim data dan dari media fisik. Media
fisiknya dapat berupa kabel, serat optik, atau gelombang radio. Karena tugasnya ini,
protokol yang ada di layer ini harus mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi
data digital yang dapat dimengerti oleh komputer, yang berasal dari peralatan lain
yang sejenis
b. Internet layer/ network layer
Protokol yang berada di layer ini bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket
ke alamat yang tepat. Pada layer ini terdapat tiga macam protokol, yaitu IP, ARP
(Addres Resolution Protocol), dan ICMP (Internet Control Message Protocol)
Untuk mengirimkan pesan pada suatu internetwork (suatu jaringan yang
mengandung beberapa segmen jaringan), tiap jaringan harus secara unik
diidentifikasi oleh alamat jaringan. Ketika jaringan menerima suatu pesan dari
lapisan yang lebih atas, lapisan network akan menambahkan header pada pesan yang
termasuk alamat asal dan tujuan jaringan. Kombinasi dari data dan lapisan network
disebut "paket". Informasi alamat jaringan digunakan untuk mengirimkan pesan ke
jaringan yang benar, setelah pesan tersebut sampai pada jaringan yang benar, lapisan
data link dapat menggunakan alamat node untuk mengirimkan pesan ke node
tertentu.meneruskan paket ke jaringan yang benar disebut "routing" dan peralatan
yang meneruskan paket adalah "routers". Suatu antar jaringan mempunyai dua tipe
node :
16
End nodes", menyediakan pelayanan kepada pemakai. End nodes menggunakan
lapisan network utk menambah informasi alamat jaringan kepada paket, tetapi tidak
melakukan routing. End nodes kadang-kadang disebut "end system" (istilah OSI)
atau "host" (istilah TCP/IP)
Router memasukan mekanisme khusus untuk melakukan routing. Karena routing
merupakan tugas yang kompleks, router biasanya merupakan peralatan tersendiri
yang tidak menyediakan pelayanan kepada pengguna akhir. Router kadang-kadang
disebut "intermediate system" (istilah OSI) atau "gateway" (istilah TCP/IP).
Selain itu juga lapisan ini bertanggung jawab untuk pengiriman data melalui
antar jaringan. Protokol lapisan intenet yang utama adalah internet protokol, IP. IP
menggunakan protokol-protokol lain untuk tugas-tugas khusus internet.
ICMP(dibahas nanti) digunakan untuk mengirimkan pesan-pesan ke lapisan host ke
host. Adapun fungsi IP :
1. Pengalamatan
2. Fragmentasi datagram pada antar jaringan
3. Pengiriman datagram pada antar jaringan
c. Transport layer /host to host
Layer ini berisi protokol yang bertanggung jawab untuk mengadakan
komunikasi antara dua host/komputer. Protokol tersebut adalah TCP dan UDP (User
Datagram Protocol),. Disamping itu, salah satu tanggung jawab lapisan ini adalah
membagi pesan-pesan menjadi fragment-fragment yang cocok dengan pembatasan
ukuran yang dibentuk oleh jaringan. Pada sisi penerima, lapisan transport
menggabungkan kembali fragment untuk mengembalikan pesan aslinya, sehingga
dapat diketahui bahwa lapisan transport memerlukan proses khusus pada satu
komputer ke proses yang bersesuaian pada komputer tujuan. Hal ini dikenal sebagai
Service Access Point (SAP) ID kepada setiap paket (berlaku pada model OSI, istilah
TCP/IP untuk SAP ini disebut port *).
Mengenali pesan-pesan dari beberapa proses sedemikian rupa sehingga pesan
tersebut dikirimkan melalui media jaringan yang sama disebut “multiplexing”.
17
Prosedur mengembalikan pesan dan mengarahkannya pada proses yang benar disebut
“demultiplexing”. Tanggung jawab lapisan transport yang paling berat dalam hal
pengirim-an pesan adalah mendeteksi kesalahan dalam pengiriman data tersebut. Ada
dua kategori umum deteksi kesalahan dapat dilakukan oleh lapisan transport :
a. Reliable delivery, berarti kesalahan tidak dapat terjadi, tetapi kesalahan akan
dideteksi jika terjadi. Pemulihan kesalahan dilakukan engan jalan memberitahu- an
lapisan atas bahwa kesalahan telah terjadi dan meminta pengirimna kembali paket
yang kesalahannya terdeteksi.
b. Unreliable delivery, bukan berarti kesalahan mungkin terjadi, tetapi menunjukan
bahwa lapisan transport tidak memeriksa kesalahan tersebut. Karena pemeriksaan
kesalahan memerlukan waktu dan mengurangi penampil-an jaringan. Biasanya
kategori ini digunakan jika setiap paket mengandung pesan yang lengkap,
sedangkan reliable elivery, jika mengandung banyak paket. Unreliable delivery,
sering disebut “datagram delivery” dan paket-paket bebas yang dikirimkan dengan
cara ini sering disebut “datagram”.
Karena proses lapisan atas (application layer) memiliki kebutuhan yang
bervariasi, terdapat dua protokol lapisan transport /host to host, TCP dan UDP. TCP
adalah protokol yang handal. Protokol ini berusaha secara seksama untuk
mengirimkan data ke tujuan, memeriksa kesalahan, mengirimkan data ulang bila
diperlukan dan mengirimkan error ke lapisan ats hanya bila TCP tidak berhasil
mengadakan komunikasi. Tetapi perlu dicatat bahwa kehandalan TCP tercapai
dengan mengorbankan bandwidth jaringan yang besar.
UDP (User Datagram Protocol) disisi lain adalah protokol yang tidak handal.
Protokol ini hanya “semampunya” saja mengirimkan data. UDP tidak akan berusaha
untuk mengembalikan datagram yang hilang dan proses pada lapisan atas harus
bertanggung jawab untuk mendeteksi data yang hilang atau rusak dan mengirimkan
ulang data tersebut bila dibutuhkan.
c. Application layer,
Lapisan inilah biasa disebut lapisan akhir (front end) atau bisa disebut user program.
Lapisan inilah yang menjadi alasan keberadaan lapisan sebelumnya. Lapisan
18
sebelumnya hanya bertugas mengirimkan pesan yang ditujukan utk lapisan ini. Di
lapisan ini dapat ditemukan program yang menyediakan pelayanan jaringan, seperti
mail server (email program), file transfer server (FTP program), remote terminal.
twisted-pair point-to-point untuk membentuk suatu struktur ring. Sebuah sistem
diijinkan untuk mengirim hanya bila sistem tersebut memiliki token (data unit
khsusus yang digunakan bersama-sama) yang akan dilewarkan dari satu sistem ke
sistem lain sekitar ring.
Komputer port adalah tempat dimana informasi masuk dan keluar. Di PC
contohnya monitor sebagai keluaran informasi, keyboard dan mouse sebagai
masukan informasi. Tetapi dalam istilah internet, port berbentuk virtual (software)
bukan berbentuk fisik seperti RS232 serial port (untuk koneksi modem).
B. SEJARAH SINGKAT TCP/IP
Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS akan
suatu komunikasi di antara berbagai variasi komputer yang telah ada. Komputer-
komputer DoD ini seringkali harus berhubungan antara satu organisasi peneliti dengan
organisasi peneliti lainnya, dan harus tetap berhubungan sehingga pertahanan negara
tetap berjalan selama terjadi bencana, seperti ledakan nuklir. Oleh karenanya pada tahun
1969 dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol TCP/IP.
Di antara tujuan-tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Terciptanya protokol-protokol umum, DoD memerlukan suatu protokol yang
dapat ditentukan untuk semua jaringan.
Meningkatkan efisiensi komunikasi data.
Dapat dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yang telah ada.
Mudah dikonfigurasikan.
Tahun 1968 DoD ARPAnet (Advanced Reseach Project Agency) memulai
penelitian yang kemudian menjadi cikal bakal packet switching . Packet switching inilah
yang me-mungkinkan komunikasi antara lapisan jaringan dimana data dijalankan dan
disalurkan melalui jaringan dalam bentuk unit-unit kecil yang disebut packet*. Tiap-tiap
19
packet ini membawa informasi alamatnya masing-masing yang ditangani dengan khusus
oleh jaringan tersebut dan tidak tergantung dengan paket-paket lain. Jaringan yang
dikembangkan ini, yang menggunakan ARPAnet sebagai tulang punggungnya, menjadi
terkenal sebagai internet.
Protokol-protokol TCP/IP dikembangkan lebih lanjut pada awal 1980 dan
menjadi protokol-protokol standar untuk ARPAnet pada tahun 1983. Protokol-protokol
ini mengalami peningkatan popularitas di komunitas pemakai ketika TCP/IP
digabungkan menjadi versi 4.2 dari BSD (Berkeley Standard Distribution) UNIX. Versi
ini digunakan secara luas pada institusi penelitian dan pendidikan dan digunakan
sebagai dasar dari beberapa penerapan UNIX komersial, termasuk SunOS dari Sun dan
Ultrix dari Digital. Karena BSD UNIX mendirikan hubungan antara TCP/IP dan sistem
operasi UNIX, banyak implementasi UNIX sekarang menggabungkan TCP/IP.
C. IMPELEMENTASI TCP/IP DI LINUX
A. Implementasi TCP/IP di Linux1. ifconfig
2. ping
20
3. hostname
4. netstat
5. net
21
BAB IV
LAN
A. IMPLEMENTASI LAN PADA PACKET TRACER
1. Topologi point-to-point
Jaringan kerja titik ke titik merupakan jaringan kerja yang paling sederhana tetapi dapat
digunakan secara luas. Begitu sederhananya jaringan ini, sehingga seringkali tidak dianggap
sebagai suatu jaringan tetapi hanya merupakan komunikasi biasa. Dalam hal ini, kedua simpul
mempunyai kedudukan yang setingkat, sehingga simpul manapun dapat memulai dan
mengendalikan hubungan dalam jaringan tersebut. Data dikirim dari satu simpul langsung
kesimpul lainnya sebagai penerima, misalnya antara terminal dengan CPU.
2. Topologi Star
Dalam konfigurasi bintang, beberapa peralatan yang ada akan dihubungkan
kedalam satu pusat komputer. Kontrol yang ada akan dipusatkan pada satu titik,
seperti misalnya mengatur beban kerja serta pengaturan sumber daya yang ada.
Semua link harus berhubungan dengan pusat apabila ingin menyalurkan data
kesimpul lainnya yang dituju. Dalam hal ini, bila pusat mengalami gangguan, maka
semua terminal juga akan terganggu. Model jaringan bintang ini relative sangat
sederhana, sehingga banyak digunakan oleh pihak per-bank-kan yang biasanya
mempunyai banyak kantor cabang yang tersebar dipelbagai lokasi. Dengan adanya
konfigurasi bintang ini, maka segala macam kegiatan yang ada di-kantor cabang
dapatlah dikontrol dan dikoordinasikan dengan baik. Disamping itu, dunia
22
pendidikan juga banyak memanfaatkan jaringan bintang ini guna mengontrol
kegiatan anak didik mereka.
3. Topologi tree
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau
simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih
rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu.
Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 ke komputer node-7 seperti
halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum
berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat
terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh,
perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan,
serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun
kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi,
maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak
efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.
23
B. FILE SHARING LINUXLangkah pertama login dan masuk ke bagian power-system seting
setelah itu pilih System => Ubuntu software center
mengetikan samba (ini adalah software yang berfungsi mengatur share file di Linux)
mengklik install. setelah install coba cek sekali lagi dibagian power-system seting-trus system cek apakah samba sudah teriinstal kaya gini ni contohnya.
setelah terinstall, kita tingal mengatur saja file dan printer apa yang mau kita share. cuman kita set dulu servernya ya
24
contoh gambarnya kaya gini
klik preferences server settings
workgroupnya apa yang kita mau masuk kalo workgroup ketikan aja workgroup. rubah tulisan penguin diatas dengan workgroup tar jadinya seperti ini
klik add green plus untuk mulai melakukan share file or print
kemudian klik akses mau dikasinya ke siapa hanya orang tertentu atau kah untuk semua orang setingannya kaya gini
25
dah beres d skrg tingal di cek aja dibagian network untuk windows dan ubuntu apakah sudah saling nyambung atau blm. kalo blm coba cek cara konfigurasi networking linux dan juga windows di post yang sebelumnya sudah saya posting semoga bermanfaat buat semua tulisan ini ya... SELAMAT MENCOBA ga tau tanya om Google aja ya jangan saya. saya juga banyakan dapat infonya dari mbah google soalnya contoh akhir dari proses turitorial ini adalah sebagai berikut :
untuk mencari dan mengetahui workgroup name ketikan perintah berikut ini di terminal linux net config workstation
dan kalo ubuntu nanyain password buat pasword dengan perintah sebagai berikut :smbpasswd -a USERNAME
26
BAB V
WLAN
A. IMPLEMENTASI WLAN PADA PACKET TRACER
Wireless adalah suatu koneksi antar satu perangkat dengan perangkat lainnya
tanpa menggunakan kabel.
Wireless LAN adalah suatu jaringan komputer yang saling terhubung melalui
tanpa kabel. Local Area Network dari komputer maupun dari peralatan lainnya dapat
dikembangkan lewat sinyal radio atau gelombang cahaya. Teknologi Wireless LAN ada
yang menggunakan frekuensi radio untuk mengirim dan menerima data tanpa adanya
membutuhan kabel untuk saling menghubungkan. Akibatnya pengguna mempunyai
fleksibilitas yang tinggi dan tidak tergantung pada suatu tempat atau lokasi.
Dizaman era globalisasi ini sudah banyak tempat - tempat yang menyediakan
koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi yang biasa disebut dengan hotspot. Dengan hal ini
memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau
personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan
titik akses (hotspot) terdekat.
Kelebihan dari WLAN :
Mobilitas Tinggi
Kemudahan dan kecepatan instalasi
Menurunkan biaya kepemilikan
Fleksibel
Scalable
Kekurangan dari WLAN :
Delay yang besar
Biaya peralatan mahal
Adanya masalah propagasi radio seperti terhalang, terpantul, dan banyak sumber
interferensi
27
Kapasitas jaringan menghadapi keterbatasan spectrum
Keamanan / kerahasiaan data kurang terjamin
B. ACCESS POINT
1. KONFIGURASI ACCESS POINT (LINUX)
Pada makalah ini saya akan membahas mengenai cara mengkonfigurasi access
pointLinksys WRT54G2 V1 yang merupakan access point dari Cisco. Alat dan
bahan yang diperlukan dalam mengkonfigurasi access point jenis ini adalah sebagai
berikut :
Access point Linksys WRT54G2 v1
unit laptop atau PC untuk mengkonfigurasi access point
Kabel UTP dengan konfigurasi straight (untuk penjelasan mengenai
konfigurasi Kabel UTP
Kemudian, lakukan konfigurasi Access Point
Samakan network IP pada laptop dengan access point sehingga berada pada satu
network.Secara default, IP dari access point jenis ini adalah 192.168.1.1. Untuk
menyamakan network address dari access point dan laptop, ubah IP laptop menjadi
192.168.1.2.
28
Setelah IP diubah, nyalakan access point. Jangan lupa periksa adaptor yang akan
digunakan untuk menyalakan access point, apakah voltage-nya sesuai dengan
kebutuhan daya access point atau tidak.
Setelah access point dinyalakan, sambungkan laptop dengan access point
menggunakan kabel UTP straight.Buka web browser pada laptop kemudian ketikkan
IP 192.168.1.1 pada address bar kemudian tekan tombol Enter pada keyboard.
Setelah itu akan muncul sebuah kotak dialog verifikasi username dan password.
Ketikkan admin pada kolom username, lalu ketikkan admin pada kolom password. Berikut screenshotnya :
Klik Log In. Setelah itu akan muncul sebuah halaman web dari Cicso seperti screenshot berikut :
Klik tab Setup lalu pilih tab Basic Setup pada jendela bagian atas halaman web tersebut untuk melakukan pengaturan access point seperti pengaturan main IP access point dan juga pengaturan IP DHCP untuk device yang akan terkoneksi ke jaringan yang sedang dibuat. Tentukan range IP yang akan digunakan untuk client. Berikut contohnya :
29
Pada bagian Starting IP Address saya mengisikan IP 192.168.1.10 dan pada bagianMaximum Number of DHCP Users saya mengisikan 20. Hal ini maksudnya adalah untuk mengatur IP yang akan diberikan pada client sehingga berada pada range 192.168.1.10 sampai 192.168.1.30 (20 client). Setelah semua konfigurasi selesai, klik Save Settings yang ada di bawah jendela web page tersebut.
Setelah itu klik tab Wireless kemudian pilih sub-tab Basic Wireless Settings untuk melakukan pengaturan konfigurasi wireless, Wireless Channel (untuk informasi lebih lanjut mengenai wireless channel, SSID (namajaringan), dll. Berikut screenshot-nya :
Pada bagian Wireless Configuration, klik radio button Manual. Lalu lakukan pengaturan lainnya.Setelah melakukan pengaturan wireless, klik tombol Save Settings pada jendela bagian bawah halaman web tersebut. Dalam hal ini saya melakukan pengaturan seperti berikut :
30
2. KONFIGURASI PADA ACCESS POINT
1. Buatlah sebuah interface bridge yang baru, berilah nama bridge1
2. Masukkan ethernet ke dalam interface bridge
3. Masukkan IP Address pada interface bridge1
4. Selanjutnya adalah setting wireless interface. Kliklah pada menu Wireless (1), pilihlah tab interface (2) lalu double click pada nama interface wireless yang akan digunakan (3). Pilihlah mode AP-bridge (4), tentukanlah ssid (5), band 2.4GHz-B/G (6), dan frekuensi yang akan digunakan (7). Jangan lupa
31
mengaktifkan default authenticated (8) dan default forward (9). Lalu aktifkankanlah interface wireless (10) dan klik OK (11).
5. Berikutnya adalah konfigurasi WDS pada wireless interface yang digunakan. Bukalah kembali konfigurasi wireless seperti langkah di atas, pilihlah tab WDS (1). Tentukanlah WDS Mode dynamic (2) dan pilihlah bridge interface untuk WDS ini (3). Lalu tekan tombol OK.
6. Langkah selanjutnya adalah menambahkan virtual interface WDS. Tambahkan interface WDS baru seperti pada gambar, lalu pilihlah interface wireless yang kita gunakan untuk WDS ini. Lalu tekan OK.
32
7. Jika WDS telah ditambahkan, maka akan tampak interface WDS baru seperti pada gambar di bawah.
Konfigurasi pada Wireless Station
Konfigurasi pada wireless station hampir sama dengan langkah-langkah di atas, kecuali pada langkah memasukkan IP Address dan konfigurasi wirelessnya. Pada konfigurasi station, mode yang digunakan adalah station-wds, frekuensi tidak perlu ditentukan, namun harus menentukan scan-list di mana frekuensi pada access point masuk dalam scan list ini. Misalnya pada access point kita menentukan frekuensi 2412, maka tuliskanlah scan-list 2400-2500.
33
Pengecekan link
Jika link wireless yang kita buat sudah bekerja dengan baik, maka pada menu wireless, akan muncul status R (lihat gambar di bawah).
Selain itu, mac-address dari wireless yang terkoneksi juga bisa dilihat pada jendela registration (lihat gambar di bawah).
34
BAB VI
TROUBLESHOOTING
A. WINDOWS
1. Menganalisis Masalah
a. Dengan cara melihat icon koneksi berikut :
pada bagian kanan bawah windows XP.
b. Memperhatikan pesan yang ada pada icon di network connection.
c. Network Connection didisable
Ini berarti setting pada network connection sedang dinonaktifkan
d. Network Cable Unplugged.
Berarti kabel penghubung dengan jaringan rusak atau terlepas
e. Acquiring network address
Komputer tidak juga mendapatkan IP yang diberikan oleh komputer server
DHCP.
35
f. Tidak ada tampilan sama sekali
Berarti komputer tidak mengenali device atau device sedang dinonaktifkan
2. Kemungkinan dan Penanganan Masalah
a. Network Connection didisable. Dapat diatasi dengan cara :
1. Klik kanan icon
2. Pilih enable, perhatikan gambar dibawah ini.
b. Network Cable Unplugged.
Kerusakan yand dialami antara lain :
1. Konsentrator seperti swicth mati.
2. Kabel yang terpsang pada lan card kurang pas atau kencang.
3. Kabel yang dipakai rusak atau ada kabel yang terputus.
Perbaikan yang dapat dilakukkan :
1. Jika konsentrator mati atau rusak maka harus diganti.
2. Jika kabel kurang pas terpasang, maka mantabkan posisinya.
3. Jika kabel ada yang rusak atau terputus sebih baik diganti.
36
c. Acquiring network address.
Hal tersebut bisa disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya :
1. Server penyedia DHCP IP sedang mati atau rusak.
2. IP yang disediakan DHCP server sudah habis terpakai.
3. DHCP Client didisable.
Penanganan dari masalah di atas diantaranya :
1. Jika DHCP server rusak maka harus diperbaiki settinganya sesuai dengan
letak kesalahanya di server.
2. Jika IP yang disediakan DHCP server sudah habis maka kita bisa menyeting
kembali batas limit IP DHCP server.
3. DHCP Client didisable. Untuk mengatasi masalah ini pada windows XP
caranya sebagai berikut :
1. Klik Start → Run
2. Ketikkan “services.msc” → Enter
3. Akan keluar windows seperti gambar berikut.
37
4. Cari service dengan nama DHCP Client.
5. Klik kanan → pilih properties. Akan keluar windows seperti gambar
dibawah ini
6. Pilih Startup type “Automatic” dan klik tombol start.
Apply → Ok
Berikut cara – cara penanganan masalah tersebut :
1. Jika Lan Card belum terpasang maka pasang Lan Card tersebut.
2. Jika Driver Lan Card belum terinstall segera diinstall.
3. Jika didisable dari BIOS maka anda harus merestart komputer anda dan
mengaturnya memalui BIOS untuk dienable.
4. Jika yang terjadi Network Connection service mati, maka ikuti langkah –
langkah berikut :
1. Klik start → Run
2. Isikan “services.msc” → Enter
3. Akan keluar windows Cari services dengan nama Network
Connection.
4. Klik kanan → properties. Sehingga muncul windows dibawah ini.
38
Pada Startup type pilih “Automatic” dan klik “Start”
5. Apply → OK.
B. LINUXAda beberapa command pada linux yang dipakai untuk melakukan konfigurasi dan
troubleshooting jaringan :
1. Layer phisik
Merupakan tools yang berada pada layer 1, dipakai untuk mengecek apakahinterface
jaringannya sudah terpasang ataubelum. Apabila ditemukan Network controller atau
Ethernel controller, artinya perangkat jaringan sudah siap digunakan.
Apabila sudah keluar eth0 artinya perangkat jaringan kita menggunakan eth0.
100base-TX- FD artinya kita menggunakan kecepatan 100Mbps dan FD adalah Full-
Duplex, dan Link ok menandakan perangkat kita sudah siap. Apabila hasilnya bukan
link ok artinya ada masalah dengan perangkat kita.
Contoh : (dengan kabel jaringan dilepas!!! ) h1ghway:~#mii-tool
39
Top Related