Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMAProf.(MSI), Dr.(DMB), Ir.(M.Inf.), BSc.(Kom), Pre-MSc.(Com), MM.(MSDM), CMA.(AAPM).
CopyRight @2016
Magister Management
UNIVERSITAS TERBUKA
1. Manajemen Produk/Operasional
Fungsi : Production and Operation Management (POM)
• Terdapat pada semua level di organisasi
• Pada level tertinggi/level strategik meliputi :
– Strategi Operasional
– Perencanaan Kapasitas
– Perencanaan Kapasitas
– Perencanaan fasilitas dan lokasi
– Perencanaan teknologi dan pembiayaan,
– Perencaaan Output dan Proses.
– Computer Integrated Manufacturing (CIM)
– Penggnaan Robot
– Sistem Manufaktur Fleksibel
– Peramalan Jangka Panjang
1. Manajemen Produk/Operasional
• Pada level Menengah/level Managerial meliputi :
– Inventory Management
– Material Requirement Planning
– Manufacturing Resource Planning
– Project Management
– TQM
– Computer Aided Manufacturing (CAM)
• Level Oprasional :
– Manajemen bahan baku
– Analisis Biaya
– Pengendalian Kualitas
1. Manajemen Produk/Operasional
A. Proses Operasional
Proses transformasi input menjadi output
1. Manajemen Produk/Operasional
• Arus transaksi perubahan input menjadi output pada gambar
7.1 dpt diuraikan Sbb:
1. Pelanggan menempatkan order keperusahaan melalui
proses order penjualan.
2. Proses order penjualan mengirim order pelanggan tsb
kegudang (persedian barang). Dokumen ini akan
menguraikan barang yg dipesan pelanggan, kapan dan
kemana pengiriman dilakukan.
3. Order penjualan tsb mungkin memerlukan order produksi
bila persediaan yg dipesan tidak ada atau tidak mencukupi,
baru setelahnya dilakukan pengiriman ke pemesan.
1. Manajemen Produk/Operasional
4. Setelah pesanan dikirim ke pelanggan, pengirim mengirim
copy order penjualan ke bagian penagihan untuk
dibuatkan faktur tagihan dan nantinya diberikan ke
pelanggan bersangkutan.
5. Sementara itu informasi atas faktur tagihan yg dibuat akan
diinformasikan ke file transaksi piutang, menambah besar
piutang perusahaan.
6. Informasi dari file transaksi piutang digunakan untuk
mengupdate master file buku besar (GL) piutang.
7. Pelanggan melakukan pembayaran atas tagihan yg
diterimanya. Informasi ini masuk ke file transaksi piutang,
selanjutnya informasi tsb digunakan untuk mengupdate
master file buku besar (GL) piutang.
1. Manajemen Produk/Operasional
8. Bila saat terdapat order produksi , persedian bahan tidak
ada atau tidak mencukupi maka dibuat order pembelian ke
vendor melalui proses order pembelian.
9. Atas order pembelian yg dibuat, vendor mengirim
pesanan tsb. Setealah diperiksa oleh bagian penerimaan,
barang diserahkan ke gudang bahan, diteruskan kebagian
manufaktur untuk diproses menjadi barang jadi yg
nantinya dikirim ke pelanggan.
10. Atas barang yg diterima di vendor, jg diterima
tagihannya. Informasi tagihan ini dimasukkan dalam file
transaksi utang untuk menambah besar utang. Demikian
pula informasi atas barang yg diterima masuk ke file
transaksi persediaan.
1. Manajemen Produk/Operasional
11. Informasi dari file transaksi utang digunakan untuk
mengupdate master file buku besar (GL) utang. Informasi
dari file transaksi persedian digunakan untuk mengupdate
master file buku besar (GL) persediaan.
12. Pembayaran dilakukan ke vendor. Informasi ini masuk ke
file transaksi utang , mengurangi besar utang perusahaan.
Selanjutnya , informasi tsb digunakan untuk mengupdate
master file buku besar (GL) utang.
13. Dlm melakukan proses produksi juga dibutuhkan
pembayaran upah dan gaji berkaitan dg proses produksi,
informasi pembayaran upah dan gaji masuk file transaksi
penggajian, selanjutnya informasi2 tsb digunakan untuk
mengupdate file buku besar (GL)
1. Manajemen Produk/Operasional
14. Selain pemakaian bahan dan pembayaran upah dan gaji ,
berkaitan dg proses produksi , dibebankan penyusutan
aktiva tetap yg digunakan dlm proses produksi untuk
mengalokasikan konstribusi nilai aktiva tetap yg
bersangkutan. Informasi ini jg masuk ke GL
15. Dari aplikasi GL dapat disusun laporan keungan periodik.
1. Manajemen Produk/Operasional
Teknologi Pemasok Lingkungan Ekonomi internasional
Input
•Modal
•Material
•Peralatan
•Fasillitas
•Supples
•Tenaga kerja
•Pengetahuan
•Waktu
•Energi
Output :
•Barang
•Jasa
Umpan
Balik
Monitoring
Proses:
Transformasi
•Pengubahan
•Transportasi
•Penyimpanan
•Pemeriksaan
Data Data Data
Tindakan Tindakan
Peraturan pemerintahPelanggan Pesaing lingkungan
Proses manufaktur dan interaksinya dengan proses lain
1. Manajemen Produk/Operasional
B. Supply Chain Management
• Supply chain management (SCM) dibedakan antara supply
chain langsung ke konsumen dan supply chain yg meliputi
pedagang besar dan eceran.
• Tujuan SCM adalah mendukung arus barang dan material dari
supplier melewatai operasi produksi dan logistik ke konsumen
• SCM merencanakan dan mengontrol arus tsb, untuk
mempersingkat waktu menuju pasar, mengurangi tingkat
persediaan, menurunkan biaya secara keseluruhan dan
meningkatkan layanan dan kepuasaan konsumen.
PemasokPerusahaan
ManufakturDistribusi Pengecer KonsumenTransfer Transfer TransferTransfer
Optimasi Supply
Arus Kas
Arus Informasi
Supply chain management
1. Manajemen Produk/Operasional
C. In House Logistic dan Material Management
• Manajemen logistik berkaitan dg aktivitas
pemesanan, pembelian, penerimaan (inbound
logistics), pemakaian/pengeluaran (outbound
logistics).
• Berikut merupakan kaitan logistik dengan manajemen
persediaan :
1. Manajemen Produk/Operasional
Manajemen persediaan
• Manajemen persedian menentukan persediaan yg disimpan
untuk memperoleh total biaya yg terkait (biaya penyimpanan,
pemesanan dan kehabisan persediaan) minimal.
• Sistem informasi dapat menelusuri tingkat persediaan setiap
item yg ingin di kontrol oleh manajemen.
• Pd saat persediaan berada pada titik pemesanan kembali,
secara otomatis komputer membuat order pembelian.
• Order ditransfer secara elektronik baik ke vendor maupun ke
departmen manufaktur bila pengadaan persediaan telah
dilakukan di perusahaan.
1. Manajemen Produk/Operasional
Pengendalian Kualitas (Quality control)
• Quality control systems yg berdiri sendiri (stand alone system)
atau merupakan bagian dari total quality management (TQM)
menyediakan informasi tentang kualitas persediaan bahan
baku dan penolong yg datang, dlm proses atau setengah jadi
dan barang jadi.
• Sistem ini menghasilkan catatan semua hasil inspeksi dan juga
membandingkan hasil sesungguhnya dengan standarnya
1. Manajemen Produk/Operasional
D. Perencanaan Produksi
Berikut adlh contoh2 perencanaan produksi yg telah didukung IT:
Material Requirement Planning (MRP)
• MRP adalah software yg memfasilitasi perencanaan
pembelian atau produksi bahan penolong, perakitan atau
bahan baku.
• MRP berbasis komputer sebab rumitnya hubungan
dibanyak produk dan komponennya, dan kebutuhan untuk
merubah rencana setiap waktu yg tanggal pengiriman atau
jumlah kuantitas yg dipesan diubah.
• MRP hanya berkaitan dg jadwal produksi dan persediaan
1. Manajemen Produk/Operasional
MRP II (Material Resource Palnning)
• MRP II adalah sistem komputer yg terpadu yg
menghubungkan MRP biasa ke area fungsional (lebih
terpadu bila menggunakan enterprise resource
planning/ERP)
• MRP II menentukan biaya bahan dan arus kas yg
diperlukan untuk membayar bahan tsb.
• Selain itu jg menaksir biaya tenaga kerja, peralatan,
perbaikan peralatan dan energi.
1. Manajemen Produk/Operasional
Just in Time System
• Sistem MRP secara konseptual berkaitan dg konsep just in
time (JIT)
• JIT meminimalisi semua pemborosan, secara terus menerus
memperbaiki proses dan sistem, dan memelihara semua
pekerja.
• JIT terdiri dari :
1. Persedian sedikit
2. Tingkat produksi tetap
3. Pemeliharaan dan perbaikan cepat
4. Peyetelan cepat
5. Pekerja multi fungsi terlatih,
1. Manajemen Produk/Operasional
6. Vendor berjumlah sedikit namun dapat dipertanggung jawabkan
7. Bahan dan pekerjaan berkualitas tinggi
8. Semangat kerja sama
9. Lingkungan pemecahan masalah
10. Perbaikan dan inovasi berkesinambungan
11. Pull system untuk memindahkan barang
• System JIT sering dikaitkan dg sistem manajemen proyek
berkomputer.
1. Manajemen Produk/Operasional
Manajemen proyek
• Proyek adalah usaha yg terdiri dari banyak aktivitas yg
terkait, biaya besar, dan berjangka berminggu-minggu
hingga bertahun-tahun
• Karakteristik proyek :
1. Umumnya proyek adalah pekerjaan unik dan pesertanya
memiliki sedikit pengalaman pada area proyek
2. Ketidakpastian waktu penyelesaian
3. Terjadinya interaksi yg luas diantara peserta
4. Beresiko tinggi tetapi potensial profit tinggi
• Manajemen proyek didukung tools seperti program evaluation and
review technique (PERT) dan Critical path model (CPM)
1. Manajemen Produk/Operasional
E. Automatic Design Work dan Manufacturing
• Computer –Aided Design (CAD), adalah sistem yg
memungkinkan gambar dikonstruksi pada layar komputer dan
selanjutnya disimpan, dimanipulasi, dan diperbaharui secara
elektronik
• Computer –Aided Engineering (CAE), biasa digunakan oleh
perancang untuk menganalisis rancangan untuk menentukan
apakah sesuai yg diperkirakannya atau tidak.
• Computer-Aided Manufacturing (CAM), merupakan tehnik
berbantuan komputer yg memfasilitasi perencanaan,
operasional, dan pengendalian fasilitas produksi
1. Manajemen Produk/Operasional
F. Computer Integrated Manufacturing (CIM)
• CIM adalah konsep tentang implementasi berbagai sistem
komputer yg terpadu dalam otomasi pabrik
• CIM memiliki 3 tujuan dasar :
1. Penyederhanaan semua teknologi dan tehnik manufaktur
2. Otomasi proses manufaktur dg memadukan banyak
teknologi informasi yg meliputi System, JIT, MRP, CAD,
dan group Technology
3. Integrasi dan koordinasi melalui hardware dan software
komputer dari semua aspek rancangan, manufaktur dan
fungsi terkait
1. Manajemen Produk/Operasional
• Keunggulan utama dari CIM adalah kelengkapan dan
fleksibilitas
• Tanpa CIM mungking perlu investasi besar dalam mengubah
sistem informasi ke proses baru yg sesuai
2. Model Sistem Informasi Manufaktur
Model SI Manufaktur terdiri dari :
Sub Sistem Input dan Database
Sub Sistem Input : akuntansi, engineering industrial &
Intelijen Manufaktur.
Sub Sistem Output : Subsistem produksi, persdiaan, kualitas,
biaya.
Pemakaian output tdk terbatas pada unit organisasi bidang
manufaktur saja, melainkan bidang lain juga..
A. Model Sistem Manufaktur : gbr. 74, hal 7.16
2. Model Sistem Informasi Manufaktur
• Model sistem informasi manufaktur terdiri dari subsistem
input dan subsistem outputyg dihubungkan dg database.
• Subsistem input terdiri dari sistem informasi akuntansi,
subsistem engineering industri dan subsistem intelijen
manufaktur, subsistem output terdiri dari subsistem produksi,
subsistem persediaan, subsistem kualitas dan subsistem biaya.
• Sistem informasi akuntansi mengumpulkan data internal yg
menggambarkan operasional manufaktur dan data lingkungan
yg menggambarkan transaksi perusahaan dg pemasok.
• Subsistem engineering industrial terdiri dari proyek
pengumpulan data spesial, lebih banyak dari internal dari pada
data lingkungan .
2. Model Sistem Informasi Manufaktur
• Subsistem intelijen manufaktur mengumpulkan data dari
lingkungan
• Output yg dihasilkan subsistem input berupa data yang
dikelompokkan ke dalam file masing2 dimasukkan ke dalam
database sistem informasi manufaktur
• Pada saat pemakai membutuhkan informasi tentang proses
produksi, aktivitas produksi kualitas material dan biaya untuk
mengambil keputusan, data diakses dari database untuk diolah
menjadi informasi.
• Subsistem produksi mengukur dimensi yg berbeda atas proses
produksi, subsistem persediaan mengukur volume aktivitas
produksi.
2. Model Sistem Informasi Manufaktur
• Subsistem kualitas mengukur kualitas material yg
ditransformasi
• Subsistem biaya mengukur biaya yg terjadi dlm proses
produksi
B. Subsistem Input
Sistem Informasi Akuntansi
• Tugas pengumpulan data yg menggambarkan operasional
produksi dilakukan dg menggunakan terminal
pengumpulan data.
• Pegawai bagian produksi memasukkan data kedalam
terminal menggunakan kombinasi machine-readeble
media, keyboard dan peralatan pointing.
2. Model Sistem Informasi Manufaktur
• Media yg umum digunakan dg barcode agar dapat dibaca
secara optikal.
• Setelah dibaca, data ditransmisikan ke komputer pusat
untuk memperbaharui database.
• Terminal yg digunakan untuk menyediakan data yg
menggambarkan perkerjaan produksi disebut job reporting
(laporan pekerjaan)
2. Model Sistem Informasi Manufaktur
Subsistem Enginering Industri
• Keahlian teknik industri (industrial engineer/IE) adalah
menyangkut rancangan dan operasioanal sistem fisik tetapi
juga dikenal dalam sistem konseptual.
• IE dapat menjadi anggota tim proyek yg menggambarkan
sistem pengumpulan data dan setiap subsistem output.
• Bagian terpenting dari IE adalah menetapkan standar
produksi.
Subsistem Intelijen Manufaktur
• Subsistem intelijen manufaktur menyangkut informasi
personel dan informasi pemasok.
2. Model Sistem Informasi Manufaktur
C. Database
• Data yg digunakan subsistem output berasal dari database
• Sebagian data dalam database merupakan data yang khusus digunakan
dalam fungsi produksi/operasional, sebagian lainnya digunakan
bersama2 dg area fungsional lainnya
D. Subsistem output
• Subsistem produksi, jadwal produksi menentukan kapan proses
produksi dilakukan. Program dlm subsistem produksi membuat jadwal
produksi.
• Subsistem persediaan, dg menggunakan ilmu manajemen persediaan ,
memungkinkan perusahaan mencapai keunggulan bersaing yg awet
berupa pengurangan biaya persediaan.
2. Model Sistem Informasi Manufaktur
• Subsistem Kualitas,
kerangka semua kualitas aktivitas perusahaan disajikan
TQM.
Dasar dari TQM adalah bahwa : kualitas didefenisikan
pelanggan ; kualitas diraih manajemen; dan kualitas
adalah menjadi tanggung jawab perusahaan.
3 elemen utama TQM adalah filosofi , graphicak tools
dan statistical tools
• Subsistem biaya, subsistem biaya berisi program yg
menyiapkan baik laporan periodik maupun laporan khusus.
Laporan periodik dapat dicetak dan dibagiakan, atau
disimpan dalam database utnuk pencarian kemudian.
2. Model Sistem Informasi Manufaktur
E. Pemakai Sistem Informasi Manufaktur
• Pemakai sistem informasi manufaktur adalah personal atau
pihak yg diberi wewenang perusahaan untuk dapat mengakses
informasi dari sistem ini.
• Informasi yg diperoleh personal tersebut digunakan sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan yg menjadi wewenangnya
• Pemakai sistem informasi manufaktur meliputi personal pada
lingkup atau fungsi produksi serta maupun pihak yg diluar
produksi
2. Model Sistem Informasi Manufaktur
PemakaiSubsistem
Persediaan Kualitas Produksi Biaya
Wk. Direktur Produksi x x x x
Eksekutif lainnya x x x x
Superintendent produksi x x x x
Manajer PPC x x
Manajer engineering x x x
Manajer QC x
Direktur pembelian x x x
Manajer pengendalian persediaan x
Manajer lainnya x x x x
Pemakai sistem infromasi manufaktur
Kepustakaan
1. Ali, Hapzi, & Tonny Wangdra, 2010. Techopreneurship, Dalam Perspektif
Bisnis Online, Baduose Media Jakarta
2. Ali, Hapzi, Tonny Wangdra , 2010. Sistem Informasi Bisnis “SI-Bis” Dalam Prospektif Keunggulan Kompetitif, Baduose Media Jakarta.
3. Ali, Hapzi, 2010. Membangun Citra Perbankan Melalui IT & CRM untuk
Meningkatkan Loyalitas Nasabah, Hasta Cipta Mandiri Yogyakarta
4. Ali, Hapzi Ali, 2009. Sistem Informasi Manajemen, Berbasis Teknologi
Informasi, Hasta Cipta Mandiri Yogyakarta
5. Ali, Hapzi Ali, 2008. Pengenalan Komputer, Tuntunan Praktis untuk
Pemula, Hasta Cipta Mandiri Yogyakarta
6. Debby Ratna Daniel, 2005. Wiwik Supratiwi, Sistem Informasi Manajemen,
Universitas Terbuka JakartaMcLeoad, Jr., Raymond & Gearge P. Schell.
Management Infromation System. (terjemahan), Jakarta : PT. INDEKS,
2007. Edisi 10, 2008
7. Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, Sistem Informasi Manajemen,
Mengelola Perusahaan Global, Jakarta, Salemba Emappt, Edisi 12, 2008
Top Related