1
KLIEN Dg Gg. INFLAMASI & KLIEN Dg Gg. INFLAMASI & INFEKSI PADA MATAINFEKSI PADA MATA
Rohman Azzam, S.Pd., S.Kep
2
LINGKUP PEMBAHASANLINGKUP PEMBAHASAN1. Infeksi kelopak mata
Marginal blepharitis Hordeolum Kalazion
2. Infeksi konjunctiva Konjunctivitis Trachoma
3. Infeksi tractus uvea Iritis Uveitis
4. Infeksi kornea Keratitis Ulkus kornea
3
INFLAMASI KELOPAK MATA: INFLAMASI KELOPAK MATA: MARGINAL BLEPHARITISMARGINAL BLEPHARITIS
4
Definisi dan Penyebab Definisi dan Penyebab Marginal BlepharitisMarginal Blepharitis
Marginal blepharitis: inflamasi kelenjar dan folikel bulu mata pada margin/batas kelopak mata.
Penyebab:– Infeksi stapilokokus– Dermatitis seborheic
(LeMone & Burke, 2000)
5
Manifestasi Marginal Manifestasi Marginal BlepharitisBlepharitis
Iritasi Burning Gatal pada batas/tepian kelopak mata Mata tampak kemerahan Mucus discharge Crusting/scaling pada batas kelopak mata Ulserasi batas kelopak mata Kerontokan bulu mata
6
7
8
INFEKSI KELOPAK MATA: INFEKSI KELOPAK MATA: HORDEOLUMHORDEOLUM
9
Definisi dan Penyebab Definisi dan Penyebab HordeolumHordeolum
Hordeolum: – Infeksi satu atau lebih kelenjar sebasea pada kelopak mata– Abses kecil yang mengenai kelenjar sebasea atau folikel
bulu mata di kelopak mata
Penyebab:– Stapilokokus
(LeMone & Burke, 2000; Watson & Royle, 1987)
10
Macam HordeolumMacam Hordeolum1. Eksternal hordeolum
Karakteristik: Diawali dg nyeri Kemerahan Batas kelopak tenderness Tampak penonjolan di kelopak Photopobia Keluar air mata Sensasi benda asing di mata
2. Internal hordeolumKarakteristik: Tampak dibagian konjunctiva kelopak mata Manifestasi akan lebih berat dari pada eksternal
11
12
13
14
15
INFEKSI KELOPAK MATA: INFEKSI KELOPAK MATA: CHALAZIONCHALAZION
16
Definisi dan Penyebab Definisi dan Penyebab Chalazion Chalazion
Chalazion: inflamasi kronik kelenjar meibom (meibomian gland) berupa kiste atau nodul granulomatosa.
Penyebab:– Staphilokokus– Dapat terjadi mengikuti hordeolum yg tdk
ditangani dg adekuat
17
Manifestasi ChalazionManifestasi Chalazion
Pembengkakan keras pada kelopak mataJaringan konjunctiva disekitarnya tampak
kemerahanTidak menimbulkan nyeri (painless)Perlahan ukurannya meningkat/membesarSeringkali perlu diangkat, tetapi kebanya-
kan sembuh dalam beberapa bulan
18
19
20
21
22
23
24
25
26
INFLAMASI KONJUNCTIVA: INFLAMASI KONJUNCTIVA: CONJUNCTIVITISCONJUNCTIVITIS
27
Definisi dan Penyebab Definisi dan Penyebab ConjunctivitisConjunctivitis
Conjunctivitis: inflamasi pada konjunctiva Penyebab:
– Alergen.– Iritan kimia/toksin.– Radiant (UVL).– Jamur– Umumnya virus dan bakteri.
Infeksi oleh basilus Koch-Weeks: sangat menular
(LeMone & Burke, 2000; Watson & Royle, 1987)
28
Sumber Infeksi KonjunctivitisSumber Infeksi Konjunctivitis
TanganHandukDebuInfeksi pada area terdekat dg mata (hidung,
wajah, sinus)Alat / larutan terkontaminasi yang
digunakan utk pengobatan
29
Patofisiologi KonjunctivitisPatofisiologi Konjunctivitis
Konjunctiva melapisi bagian dalam kelopak dan bagian depan bola mata hingga ke tepian kornea (limbus)
Merupakan area yg kontak langsung dg lingkungan luar
Masuknya agen infeksius, alergen, toksin ke dalam mata menimbulkan proses inflamasi
30
Macam KonjunctivitisMacam Konjunctivitis
Berdasarkan waktu (LeMone & Burke, 2000):– Konjunctivitis akut– Konjunctivitis kronik
Berdasarkan gambaran klinik (Wijana, 1993):– Konjunctivitis kataral– Konjunctivitis purulen– Konjunctivitis flikten– Konjunctivitis membran/pseudomembran– Konjunctivitis vernal– Konjunctivitis folikularis nontrachoma– Konjunctivitis folikularis trachoma
31
Konjunctivitis AkutKonjunctivitis Akut
Manifestasi:– Kemerahan dan gatal (manifestasi umum)– Burning– Rasa ada pasir– Photopobia– Tearing, discharge (cair, purulen, mukoid)– Dapat disertai pharingitis, demam, malaise,
pembengkakan kelenjar limfe periaurikel.
32
33
34
35
36
37
38
39
Konjunctivitis Kronik Konjunctivitis Kronik ((TrachomaTrachoma))
Definisi:– Trachoma: konjunctivitis kronik yg disebabkan oleh
Chlamydia tracomatis. Dapat menyebabkan kebutaan Endemik di Afrika Utara dan sub-Sahara, Timur
Tengah dan Asia. Menular melalui:
– Kontak personal (eye-to-eye, hand-to-eye)– Handuk– Adapula ditularkan dari genital ke mata
(Fauci, et al., 1998 dalam LeMone & Burke, 2000)
40
Manifestasi TrachomaManifestasi TrachomaDini: Edema kelopak mata Tearing Photopobia
Lanjut: Terbentuk folikel konjunctiva kecil di kelopak atas. Infeksi dapat meluas ke kornea—keruh—buta Terbentuk parut pada konjunctiva palpebra dan
menyebabkan entropion Abrasi bulu mata
41
42
43
44
45
INFLAMASI KORNEA: INFLAMASI KORNEA: KERATITISKERATITIS
46
Definisi dan Penyebab Definisi dan Penyebab KeratitisKeratitis
Keratitis: inflamasi pada kornea Penyebab:
– Bakteri (tersering), virus, jamur– Alergi– Defisiensi vitamin A– Kerusakan N.V– Iskemia– Gg air mata– Trauma– Unknow
(LeMone & Burke, 2000; Watson & Royle, 1987; Wijana, 1993; Thompson, 1986)
47
Macam KeratitisMacam Keratitis
Menurut tempatnya:– Keratitis superfisialis, tdd:
Keratitis epitel Keratitis subepitel Keratitis stroma
– Keratitis profunda, tdd: Keratitis interstisial Keratitis sklerotikans Keratitis disiformis
Menurut penyebabnya (lihat bahasan penyebab)
48
Patofisiologi KeratitisPatofisiologi Keratitis
Agen penyebab—cedera kornea—mulai dari superfisial (epitel)—sampai ke lapisan paling dalam (endotel)—inflamasi—nyeri—kerusakan kornea (--ulserasi).
49
Beratnya Kerusakan KorneaBeratnya Kerusakan Kornea
Dipengaruhi oleh:– Virulensi organisme– Akurasi dan ketepatan terapi– Kekebalan host.– Penyakit kronik: DM, Leukemia, alkoholik
50
ULKUS KORNEAULKUS KORNEA
51
Definisi dan Penyebab Ulkus Definisi dan Penyebab Ulkus KorneaKornea
Ulkus kornea: nekrosis lokal pada korneaPenyebab:
– Infeksi (bakteri, virus)– Trauma– Misuse lensa kontak
52
Patofisiologi Ulkus KorneaPatofisiologi Ulkus Kornea
Pada ulserasi kornea, bagian epitel atau bahkan hingga endotel mengalami kerusakan.
Ulkus yg dalam berresiko perforasi Jaringan fibrous dpt terbentuk selama pemulihan,
mengakibatkan scaring dan kekeruhan kornea Perforasi dpt menimbulkan infeksi struktur mata
yg lebih dalam atau keluarnya isi bola mata, dan berakibat partial/total vision loss
53
Manifestasi Ulkus KorneaManifestasi Ulkus Kornea
Photopobia Discomfort Rasa berpasir Nyeri berat Lakrimasi ekstensif Discharge, terutama jika konjunctiva inflamasi Penurunan tajam penglihatan Blepharospasme (spasme kelopak mata dan tdk mampu
membuka mata) Pada inspeksi tampak ulserasi kornea.
54
IRITIS dan UVEITISIRITIS dan UVEITIS
55
Uvea TractUvea Tract
Lapisan vaskuler dibagian tengah mata, yg tdd: koroid, badan ciliary dan iris.
Uveitis: inflamasi pada uvea tract (semua bagian lapisan vaskular mata)
Iritis: inflamasi yang hanya mengenai iris
56
UveitisUveitis
Penyebab:– Idiopatik– Proses autoimun– Infeksi– Trauma
Manifestasi:– Konstriksi pupil– Eritema disekitar limbus– Nyeri mata berat– Photopobia– Penglihatan kabur
57
MANAGEMENMANAGEMEN
Managemen diarahkan pada menetapkan diagnosa akurat dan pengobatan segera utk menurunkan resiko kerusakan penglihatan permanen.
Pengkajian riwayat sakit dan pemeriksaan fisik adl kunci dlm diagnosis
Diagnosis dibuat berdasarkan: manifestasi klinik, tdk terlalu diperlukan prosedur laboratorium dan diagnostik
Beberapa penyakit di atas dapat diobati dirumah, sedangkan infeksi dan ulkus kornea berat harus di rawat di rumah sakit.
58
MANAGEMEN MANAGEMEN (Lanjutan)(Lanjutan)
Ulkus kornea merup. medical emergencies, perlu penanganan ahli mata.
Balut tekan perlu dilakukan utk menurunkan risiko perforasi dan keluarnya isi bola mata.
59
Tes Laboratorium dan Tes Laboratorium dan DiagnostikDiagnostik
Fluorescein (2%): kerusakan epitel kornea akan tampak berwarna hijau
Hapusan ulkus atau knjunctiva: utk kultur, mengidentifikasi organisme
Blood count, antibody titer: utk mengetahui infeksi atau krn proses aoutoimune
60
FarmakologiFarmakologi Antibiotik atau antivirus topikal
– Eritromicin– Gentamicin– Sulfacetamide sodium– Ampotericin B– Idoxuridine
Utk kasus yg berat: antiinfeksi injeksi subkonjunctiva atau sistemik
Antihistamin: – Kortikosteroid—utk yg terkait dg inflamasi sistemik atau trauma.
Utk infeksi lokal hindari penggunaan kortikosteroid, krn akan bersifat menekan imun dan respon inflamasi
61
FarmakologiFarmakologi (Lanjutan) (Lanjutan)
Atropin utk inflamasi irisAnalgetik: acetaminophen atau codein: utk
atasi nyeri.
62
KeratoplastyKeratoplasty
Pelajari kembali ttg keratoplasty
63
Tindakan lainnyaTindakan lainnya
Bersihkan scr hati2 krusta dg kompres normal saline
Irigasi mata: utk membersihkan discharge purulen
Kompres hangat lokal: utk atasi hordeolum/chalazion
Eksisi hordeolum/chalazionIsolasi utk kasus conjunctivitis
64
KEPERAWATANKEPERAWATAN
Diagnosa prioritas:1. Resiko perubahan persepsi sensori: visual2. Nyeri3. Resiko injury
Diagnosa lainnya:1. Resiko infeksi b.d. disrupsi epitel kornea2. Anxiety b.d. kemungkinan kerusakan visual3. Perubahan penampilan peran b.d. nyeri dan defisit
visual
65
Resiko Perubahan Persepsi Resiko Perubahan Persepsi Sensori: VisualSensori: Visual
Gg/penyakit yg mengenai konjunctiva / kornea berpotensi merusak integritas / kejernihan lensa. Karena kornea memainkan peranan vital dlm memfokuskan cahaya pd retina, maka kerusakan pd kornea dpt menggangu penglihatan, merusak tajam penglihatan & dpt pula menyebabkan kebutaan.
Intervensi keperawatan:1. Kaji penglihatan klien dg / tanpa lensa koreksi.
Pengkajian ini memberikan data dasar utk menilai kemungkinan perubahan dalam penglihatan akibat dari inflamasi atau terapi.
66
Resiko Perubahan Persepsi Resiko Perubahan Persepsi Sensori: VisualSensori: Visual (Lanjutan) (Lanjutan)
2. Instruksikan klien utk mencuci tangan setiap kali sebelum memasukan / melepas lensa kontak atau meneteskan obat mata. Ajarkan klien utk menghindari menyentuh / meraba mata. Cuci tangan sangat penting utk mencegah transmisi infeksi pada mata. Perabaan / memgucek mata meningkatkan resiko infeksi dan trauma pd kornea.
67
Resiko Perubahan Persepsi Resiko Perubahan Persepsi Sensori: VisualSensori: Visual (Lanjutan) (Lanjutan)
3. Teknakan pentingnya perawatan lensa kontak yang baik dan pentingnya utk mengikuti petunjuk pelepasan lensa secara periodik dan pembersihannya dg tepat, sesuai tipe lensa yg digunakan. Waktu pemakaian yg berlebihan dan pembersihan lensa yang tidak tepat adalah faktor resiko utama utk kerusakan kornea. Klien yg menggunakan jeis lensa kontak keras harus dilepas setiap hari karena bagian sentral kornea memerlukan pajanan oksigen atmosfir. Sedangkan lensa kontak jenis lunak memungkinkan lensa menggunakan oksigen atmosfir, namun demikian pembersihan lensa yang tidak tepat merupakan resiko mayor utk infeksi.
68
Resiko Perubahan Persepsi Resiko Perubahan Persepsi Sensori: VisualSensori: Visual (Lanjutan) (Lanjutan)
4. Ajarkan klien ttg pentingnya pengunaan pelindung mata ketika melakukan aktivitas yang berpotensi membahayakan. Trauma meningkatkan resiko infeksi dan parut pada kornea.
5. Suspek perforasi kornea jika keluhan klie mendadak, nyeri mata hebat dan fotopobia. Tempatkan klien dalam posisi supine, pejamkan mata dan tutup kasa kering dan steril. Laporkan segera pada dokter. Perforasi kornea dapat terjadi tanpa peringatan pada klien dg ulkus kornea dan menempatkan klien pada resiko hilangnya isi bola mata. Tindakan emergensi dilakukan utk menurunkan tekanan intraokuler dan memelihara integritas mata.
69
NyeriNyeri
Kornea mata sangatlah sensitif. Gangguan/penyakit pada kornea seringkali menyebabkan nyeri yang sangat berarti. Nyeri, juga dapat menyebabkan meningkatnya respon stres klien yang dapat mengganggu istirahat dan berpotensi merusak penyembuhan.
Intervensi keperawatan:1. Kaji nyeri klien, gunakan tanda verbal dan nonverbal.
Nyeri adalah pengelaman subyektif dan dapat dievaluasi hanya oleh klien.
70
Nyeri Nyeri (Lanjutan)(Lanjutan)
2. Kaji nyeri klien, gunakan tanda verbal dan nonverbal. Nyeri adalah pengelaman subyektif dan dapat dievaluasi hanya oleh klien.
3. Berikan analgetik rutin sesuai yg diresepkan dlm 12-24 jam pertama setelah pembedahan kornea. Pemberian analgetik scr rutin mencegah nyeri mencapai level yang berat, dimana akan menjadi lebih sulit menurunkannya
71
Nyeri Nyeri (Lanjutan)(Lanjutan)
4. Tutup kedua mata jika perlu. Penutupan kedua mata menurunkan pergerakan mata dan iritasi pada mata yang terkena.
5. Ajarkan klien menggunakan kompres hangat utk menurunkan inflamasi dan nyeri. Kompres hangat selama 15 menit, 3-4 kali sehari, meningkatkan kenyamanan klien dengan keratitis atau cedera kornea.
72
Nyeri Nyeri (Lanjutan)(Lanjutan)
6. Instruksikan klien utk menggunakan kaca mata gelap saat keluar ruangan. Fotopobia seringkali berkaitan dg gg kornea, menyebabkan nyeri mata dengan meningkatnya intensitas cahaya.
7. Ajarkan klen cara meneteskan obat mata yang diresepkan sesuai anjuran. Obat yg diresepkan dpt menurunkan inflamasi dan menghilangkan infeksi, serta menurunka ketidaknyamanan.
73
DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA
1. LeMone, P. & Burke, K.M. (2000). Medical surgical nursing: Critical thinking in client care. (2nd ed.). New Jersey: Prenctice Hall Health.
2. Thompson, J.M. (1986). Clinical nursing practice. St. Louis: C.V.Mosby Co.
3. Watson & Royle (1987). Medical surgical nursing and related physiology. United Kingdom: ELBS.
4. Wijana, N. (1993). Ilmu penyakit mata. (Cetakan ke 6). Jakarta: Abdi Tegal.
74
Wassalam Wassalam
Terimakasih