5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 1/21
BAHAN AJAR - 5
MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK
NETWORK DIAGRAM
oleh
Dr. Ir. Yogi Sirodz Gaos, M.T
A. TUJUAN
Agar Mahasiswa mampu memahami tentang bagaimana membuat diagram
network dalam suatu pengelolaan proyek yang meliputi pembahasan antara lain :
simbol (anak panah, lingkaran dan anak panah terputus-putus), hubungan antar simbol (anak panah dengan lingkarandan anak panah terputus-putus dengan lingkaran),
hubungan antar kegiatan (hubungan seri, hubungan paralel dan hubungan kegiatan yang paling menentukan), hubungan elementer antar kegiatan (permasalahan, definisi
permasalahan dan elemen network diagram). Dalam Bahan Ajar ini disampaikan materi kuliah antara lain; pendahuluan,
simbol, anak panah, lingkaran, anak panah terputus-putus, hubangan antar simbol,
hubungan antar kegiatan, diagram network dan latihan.
B. MATERI KULIAH
1. Pendahuluan
NETWORK diagram adalah visualisasi proyek berdasarkan network planning. Network diagram berupa jaringan kerja yang berisi lintasan-lintasan kegiatan dan urutan-
urutan peristiwa yang ada selama penyelenggaraan proyek. Dengan network diagram
dapat segera dilihat kaitan suatu kegiatan dengan kegiatan-kegiatan lainnya, sehingga bila sebuah kegiatan terlambat maka dengan segera dapat dilihat kegiatan apa saja yang
dipengaruhi oleh keterlambatan tersebut dan berapa besar pengaruhnya. Juga dengan
network diagram dapat diketahui kegiatan-kegiatan mana saja atau lintasan mana sajayang kritis, sehingga dengan mengetahui tingkat kekritisannya dapat ditetapkan skala
perioritas dalam menangani masalahmasalah yang timbul selama penyelenggaraan
proyek. Juga dapat diketahui peristiwa-peristiwa mana saja yang kritis sehingga usaha-usaha segera dpat diarahkan dan dimulai sedini mungkin untuk membuat peristiwa kritis
tersebut terjadi pada saatnya.Disamping itu, berbagai tingkat manajemen tertentu dapat dikonsentrasikan pada
peristiwa-peristiwa yang dianggap sangat penting menurut pertimbangan manajementersebut. Peristiwa ini sering dinamai mile stone. Oleh karena itu dapat dimengerti bahwa
sebuah network diagram yang tepat dan dipakai secara konsekuen merupakan alat yang
sangat menolong dalam penyelenggaraan proyek. Jadi ada dua syarat utama yang harusdipenuhi dalam penggunaan network planning pada penyelenggaraan suatu proyek yaitu
adanya network diagram yang tepat, dan network diagram yang tepat tadi digunakan
secara konsekuen dalam penyelenggaraan proyek.
BA Manajemen Proyek 1 of 21
5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 2/21
2. Simbol
Jumlah simbol yang digunkan dalam sebuah network diagram, minimum dua
macam dan maximum tiga macam. Ketiga macam simbol tersebut adalah: anak panah
yang melambangkan kegiatan, lingkaran melambangkan peristiwa, dan anak panah
terputus-putus melambangkan dua peristiwa.
a. Anak Panah
Anak panah melambangkan kegiatan. Sebuah anak panah hanya melambangkan
sebuah kegiatan demikian pula sebuah kegiatan hanya dilambangkan anak panah. Padaumumnya nama kegiatan dicantumkan di atas anak anak panah dan lama kegiatan ditulis
di bawah anak panah.
Anak panah selalu digambarkan dengan ekor anak panah disebelah kiri dan kepala
anak panah disebelah kanan. Ekor anak panah ditafsirkan sebagai kegiatan dimulai dankepala anak panah ditafsirkan sebagai kegiatan selesai. Lama kegiatan adalah waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah kegiatan, yaitu jarak waktu antara
kegiatan dimulai dengan kegiatan sekesai. Satuan waktu dari lama kegiatan tergantung
dari kebutuhan, bisa detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, dan sebagainya.Untuk kebutuhan penyelenggaraan proyek biasanya hari digunakan satuan waktu.
Ada enam alternatif cara menggambarkan anak panah (Gambar 2.01) yaitu :
Gambar 2.01. X1 = horisontalX2 = miring ke atas
X3 = miring ke bawah
X4 = garis patah ke atas
X5 = garis patah ke bawahX6 = garis lengkung
L = lama kegiatan
BA Manajemen Proyek 2 of 21
X4
L4
X2
L2
X1
L1
X3
L3
X5
L5 X
6
L6
5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 3/21
Panjang anak panah tidak melambangkan lama kegiatan yang bersangkutan. Jadi
mungkin saja sebuah anak panah yang melambangkan kegiatan yang lama kegiatannya
lima belas hari digambar lebih panjang dari pada anak panah yang melambangkansebuah kegiatan yang lama kegiatannya dua puluh hari. Pada timescale network diagram
proyeksi horizontal anak panah proporsion
al dengan lama kegiatan dari kegiatan yang dilambangkannya.
b. Lingkaran
Lingkaran yang melambangkan peristiwa selalu digambar berupa lingkaran yangterbagi atas tiga ruangan yaitu : ruangan sebelah kiri, ruangan sebelah kanan atas, dan
ruangan sebelah kanan bawah. Ruangan sebelah kiri merupakan tempat bilangan huruf
yang menyatakan nomor peristiwa. Nomor peristiwa ini bisa pula dinyatakan berupa
simbol (variabel) dengan huruf n, i, atau j.Ruangan sebelah kanan atas merupakan tempat bilangan yang menyatakan nomor
hari (untuk satuan hari) yang merupakan saat paling awal peristiwa yang bersangkutan
mungkin terjadi. Nomor hari tersebut dapat diterjemahkan kedalam bentuk tanggal hari
yang bersangkutan.Ruangan sebelah kanan bawah merupakan tempat bilangan yang menyatakan nomor
hari (untuk satuan hari) yang merupakan saat yang paling lambat peritiwa yang bersangkutan boleh terjadi.
Gambar 2.02
a. N = nomor peristiwa
SPAn = saat paling awal peristiwa n mungkin terjadi
SPLn = saat paling lambat peristiwa n boleh terjadiSn = SPLn - SPAn = tenggang waktu (slack) peristiwa
b. n = 5 = nomor peristiwa
SPAn = SPA5 = 105 = hari ke-105 (satuan dalam hari), saat paling awal peristiwa nomor 5 mungkin terjadi
SPLn = SPL5 = 120 = hari ke-120 (satuan dalam hari), saat paling lambat
peristiwa nomor 5 boleh terjadiSn = S5 = SPL5 – SPA5 = 120-105 = 15 = tenggang waktu (slack) peristiwa
nomor 5
c. n = 5 = nomor peristiwa
SPAn = SPA5 = 08/12/80 = tanggal 8 Desember 1980 adalah saat palingawal peristiwa nomor 5 mungkin terjadi.
BA Manajemen Proyek 3 of 21
SPAn
SPLn
n
105
120
5
8/12/80
23/12/80
5
a b c
5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 4/21
SPLn = SPL5 = 23/12/80 = tanggal 23 Desember 1980 adalah saat paling
lambat peristiwa nomor 5 boleh terjadi.
Sn = S5 = SPL5 – SPA5 = 23/12/04-8/12/04 = 15 = tenggang waktu(slack) peristiwa nomor 5.
Seperti halnya saat paling awal, nomor hari saat paling lambat bisa diterjemahkandan dinyatakan dalam bentuk tanggal hari yang bersangkutan.
Normalnya saat paling lambat lebih kemudian dari saat paling awal, dan
dalam keadaan ini selisih waktu dari kedua saat tersebut adalah tenggang waktu peristiwa ( slack ) berharga positif. Ada kemungkinan tenggang waktu tersebut berharga
nol atau negatif. Jika tenggang waktu berharga nol, maka peristiwa yang bersangkutan
merupakan peristiwa kritis. Jika berharga negatif, peristiwa tersebut adalah peristiwasuper kritis dan ini merupakan pertanda bahwa proyek ini tidak akan selesai pada waktu
yang telah ditetapkan. Peristiwa kritis dilambangkan dengan lingkaran yang mempunyai
dua garis lingkaran.
Gambar 2.03
a. n = 10 = nomor peristiwa
SPAn = SPA10 = 95 = hari ke-95 (satuan dalam hari) saat paling awal peristiwa nomor 10 mungkin terjadi
SPLn = SPL10 = 99 = hari ke-99 (satuan dalam hari) saat paling lambat
peristiwa nomor 10 boleh terjadi.
Sn = S10 = SPL10 – SPA10 = 99 – 95 = 4 = tenggang waktu (slack) peristiwa nomor 10
b. n = 11 = nomor peristiwa
SPAn = SPA11 = 100 = hari ke-100 (satuan dalam hari) saat paling awal peristiwa nomor 11 mungkin terjadi.
SPLn = SPL11 = 100 = hari ke-100 (satuan dalam hari) saat paling lambat
peristiwa nomor 11 boleh terjadi.
Sn = S11 = SPL11 – SPA11 = 100 – 100 = 0 = tenggang waktu (slack) peristiwa nomor 11. Tenggang waktu berharga nol artinya
peristiwa yang bersangkutan adalah peristiwa yang kritis.
Biasanya terdapat 20% sampai dengan 30% peristiwa darisebuah network diagram merupakan peristiwa kritis. Mungkin
saja semua peristiwa yang ada dalam sebuah network diagram
kritis semua.c. n = 12 = nomor peristiwa
SPAn = SPA12 = 90 = hari ke-90 (satuan dalam hari) saat paling awal
peristiwa nomor 12 mungkin terjadi.
BA Manajemen Proyek 4 of 21
95
99
10
100
100
11
90
80
12
a b c
5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 5/21
SPLn = SPL12 = 80 = hari ke-80 (satuan dalam hari) saat paling lambat
peristiwa nomor 12 boleh terjadi.
Sn = S12 SPL12 = 80-90 = -10 = tenggang waktu (slack) peristiwa nomor 12.Tenggang waktu ini berharga negatif, ini berarti bahwa proyek
yang bersangkutan tidak akan selesai pada waktunya.
c. Anak panah terputus-putus
Anak panah terputus-putus melambangkan hubungan antar peristiwa. Sama halnya
dengaqn anak panah yang melambangkan kegiatan, anak panah terputus-putus (dummy)digambarkan dengan ekor di sebelah kiri dan kepala disebelah kanan. Demikian pula
cara menggambarkan anak panah terputus-putus sama dengan cara menggambarkan anak
panah biasa.
Berbeda dengan kegiatan yang membutuhkan waktu, sumberdaya berupa: manusia, alat, bahan, overhead , dan biaya, serta ruangan tempat kegiatan berlangsung, hubungan antar
kegiatan (dummy) tidak membutuhkan waktu, sumberdaya, dan ruangan. Oleh karena
itu, hubungan anterperistiwa tidak perlu diperhitungkan dan karena tidak memiliki nama
dalam perhitungan waktu, lama dihitung sama dengan nol. Meskipun tidak perludiperhitungkan, hubungan antarkegiatan harus ada (bila diperlukan) untuk menyatakan
logika ketergantungan kegiatan yang patut diperhatikan.
2. Hubungan antar simbol
Untuk dapat membaca network diagram proyek, pelu dijelaskan pengertian dasar hubungan antarsimbol yang ada dalam setiap network diagram. Hubungan antarsimbol
hanya ada dua buah yaitu anak panah dengsn lingkaran yang melambangkan hubungan
kegiatan dan peristiwa.
Notasi yang dipakai dalam penjelasan mengenai hubungan antar simbol ini adalah sbb :X = nama kegiatan
PAW = peristiwa awal, petristiwa yang terletak pada ekor anak panah. I = nomor peristiwa awal J = nomor peristiwa akhir
SPA = saat paling awal suatu peristiwa mungkin terjadi
SPL = saat paling lambat suatu peristiwa boleh terjadiSPAi = saat paling awal peristiwa mungkin terjadi
SPA j = saat paling peristiwa akhir mungkin terjadi
SPL j = saat paling lambat peristuwa akhir mungkin terjadi
MPA = saat mulai paling awal sebuah kegiatan, selalu sama dengan SPAMPL = saat mulai paling lambat sebuah kegiatan, mungkin sama dengan SPLi
FPA = saat selesai paling awal sebuah kegiatan, mungkin sam,a dengan SPA j
FPL = saat selesai paling lambat sebuah kegiatan, selalu sama dengan SPL ja. Anak panah dengan Lingkaran
Kasus 1. pada kasus ini terdapat: sebuah peristiwa awal dengan sebuah kegiatan yang
keluar darinya, sebuah peristiwa akhir dengan sebuah kegiatan yang menuju kepadanya,ada sebuah kegiatan yang terletak antara peristiwa awal dan peristiwa akhir tersebut
(Gambar 2.05).
BA Manajemen Proyek 5 of 21
SPAi
SPLi
i
PAW
SPA j
SPL j
j
PAK
X
L
5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 6/21
Gambar 2.04
Tafsiran yang didapat dari kasus ini adalah ;
1. Bila i terjadi, maka X bisa mulai ;2. Bila X mulai, maka i pasti terjadi ;
3. Bila X selesai, maka j pasti terjadi ;
4. Bila j terjadi, maka X pasti selesai.
Kasus 2. Pada kasus ini terdapat : sebuah peristiwa awal dengan beberapa kegiatan
keluar darinya, sebuah peristiwa akhir dengan beberapa kegiatan yang menuju
kepadanya, terdapat sebuah kegiatan terletak di antara kedua peristiwa tersebut (Gambar
2.06).Tafsiran yang didapat dari kasus ini adalah ;
1. Bila i terjadi, maka X mungkin mulai ; 2. Bila X mulai, maka i pasti terjadi ; 3.Bila X selesai, maka j mungkin terjadi ; 4. Bila j terjadi, maka X pasti selesai.
Gambar 2.05
b. Anak Panah Terputus-putus dengan Lingkaran
Kasus 3. Pada kasus ini terdapat : sebuah peristiwa awal dengan dummy yang keluar
darinya, sebuah peristiwa akhir dengan dummy yang menuju kepadanya, dan terdapatsebuah dummy terletak antara kedua peristiwa tersebut (Gambar 2.07).
Gambar 2.06Tafsiran yang didapat dari kasus ini adalah ;
1. Bila i terjadi, maka j pasti terjadi ;
BA Manajemen Proyek 6 of 21
SPAi
SPLi
i
PAW
SPA j
SPL j
j
PAK
X
L
SPAi
SPLi
i
PAW
SPA j
SPL j
j
PAK
5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 7/21
2. Bila j terjadi, maka i pasti terjadi.
Kasus 4. Pada kasus ini terdapat : sebuah peristiwa awal dengan kegiatan dan dummyyang keluar darinya, sebab peristiwa akhir dengan beberapa kegiatan dan dummy yang
menuju kepadanya, dan terdapat sebuah dummy terletak antara kedua peristiwa tersebut
(Gambar 2.08).
Gambar 2.07Tafsiran yang didapat dari kasus ini adalah :
1. Bila i terjadi, maka j mungkin terjadi ;2. Bila j terjadi, maka i pasti terjadi.
3. Hubungan Antar Kegiatan
Untuk dapat menggambar sebuah network diagram yang dapat menyatakan logika
ketergantungan antar kegiatan, perlu diketahui hubungan antar kegiatan yang mungkin
ada dalam sebuah proyek. Hubungan antar kegiatan tersebut bisa dikategorikan menjadidua macam yaitu hubungan seri langsung dan hubungan seri tidak langsung. Sedang
hubungan paralel hanya ada satu macam pengertian saja tetapi mempunyai empatalternatif.
a. Hubungan Seri
Antara dua kegiatan terdapat hubungan seri bila sebuah kegiatan tidak dapat mulaidikerjakan kalau kegiatan lainnya belum selesai dikerjakan.
Kasus 1. A adalah kegiatan memakai kaos kaki, B adalah kegiatan memakai sepatu, dan
C kegiatan mengikat tali sepatu. Tiga kegiatan tersebut digambarkan sebagai berikut :
peristiwa 1 terjadi, maka kegiatan A bisa dimulai; kegiatan A selesai maka peristiwa 2terjadi; peristiwa 2 terjad, maka kegiatan B bisa dimulai; kegiatan B selesai, maka
peristiwa 3 terjadi; peristiwa 3 terjadi, maka kegiatan C bisa dimulai; kegiatan C selesai,
maka peristiwa 4 terjadi (Gambar 2.09)
Gambar 2.08 Penjelasan Kasus 1.
BA Manajemen Proyek 7 of 21
SPAi
SPLi
i
PAW
SPA j
SPL j
j
PAK
LA
1 2 3 4A B C
LB
LC
5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 8/21
1) Kegiatan C tidak bisa dimulai, bila peristiwa 3 belum terjadi dan kegiatan B belum
selesai. Kalau kegiatan B selesai, maka peristiwa 3 terjadi, maka kegiatan C bisa
dimulai. Hubungan kegiatan B dengan kegiatan C adalah hubungan seri langsung.
2) Kegiatan B tidak bisa dimulai, bila peristiwa 2 belum terjadi dan kegiatan A belum
selesai. Kalau kegiatan A selesai, maka peristiwa 2 terjadi, maka kegiatan B bisa
dimulai. Hubungan kegiatan A dengan kegiatan B adalah hubungan seri langsung.3) Kegiatan C tidak bisa kegiatan A belum selesai. Sedang bila kegiatan A sudah selesai,
belum tentu kegiatan C bisa dimulai. Hubungan kegiatan A dengan kegiatan C adalah
hubungan seri tidak langsung.
b. Hubungan Paralel
Antara dua kegiatan terdapat hubungan paralel, bila untuk memulai dan atau
menyelesaikan sebuah kegiatan tidak perlu menunggu kegiatan lainnya mulai dan ataukegiatan lainnya selesai. Hubungan paralel mempunyai empat alternatif bentuk dalam
network diagram yaitu : memiliki satu peristiwa akhir bersama, memiliki satu peristiwa
awal bersama, memiliki satu peristiwa akhir dan satu peristiwa awal bersama, dan
terakhir memiliki peristiwa awal yang berlainan dan peristiwa akhir yang berlainan. Kasus 2. Syarat peristiwa pesawat terbang siap take off (peristiwa 7) adalah kegiatan
pemeriksaan dan perbaikan mesin (kegiatan D) selesai dan pilot menuju cockpit (kegiatan E) selesai (Gambar 2.10).
Gambar 2.09
Kegiatan D memiliki peristiwa awal peristiwa nomor 5 dan memiliki peristiwa akhir
peristiwa 7. kegiatan E memiliki peristiwa awal peristiwa nomor 6 dan memiliki
peristiwa akhir peristiwa nomor 7. Jadi peristiwa nomor 7 merupakan peristiwa akhir bagi kegiatan D dan bagi kegiatan E. Sehingga syarat terjadinya peristiwa 7 adalah
kegiatan D selesai dan kegiatan E selesai.
Syarat terjadinya peristiwa 7 tidak menyinggung masalah saat selesainya kedua kegiatantersebut, maksudnya boleh saja dua kegiatan tersebut selesai bersamaan atau tidak
bersamaan, yang satu lebih dulu selesai dari kegiatan lainnya. Begitu kegiatan D dan E
selesai maka pada saat itu peristiwa 7 terjadi.
Jadi untuk memulai dan atau menyelesaikan kegiatan D tidak perlu menunggu kegiatanE mulai dan atau kegiatan E selesai. Demikian pula sebaliknya, untuk memulai dan atau
menyelesaikan kegiatan E tidak perlu menunggu kegiatan. D mulai dan atau kegiatan D
BA Manajemen Proyek 8 of 21
6
5
7
E
LE
LD
D
5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 9/21
selesai. Maka kegiatan D adan kegiatan E mempunyai hubungan paralel satu sama lain,
dan memiliki satu peristiwa akhir bersama.
Kasus 3. Peristiwa pesawat terbang dalam keadaan berhenti setelah landing (peristiwa 8)
merupakan syarat agar awak pesawat bisa turun dari pesawat (kegiatan F) dan agar
barang bisa diturunkan dari pesawat (kegiatan G) (Gambar 2.11).Kegiatan F memiliki peristiwa awal peristiwa nomor 8 dan memiliki peristiwa akhir
nomor 9. Kegiatan G memiliki peristiwa awal peristiwa nomor 8 dan memiliki peristiwa
akhir peristiwa nomor 10. jadi peristiwa nomor 8 merupakan peristiwa awal bagikegiatan F maupun bagi kegiatan G. Oleh karena itu, agar kegiatan F bisa dimulai dan
kegiatan G bisa dimulai syaratnya adalah peristiwa 8 sudah terjadi, dan kalau peristiwa 8
terjadi mungkin saja kegiatan F dan kegiatan G mulai pada saat yang bersamaan atau
mulai pada saat yang berbeda yang satu lebih dahulu daripada yang lain.Jadi untuk memulai dan atau menyelesaikan kegiatan F tidak perlu menunggu kegiatan
G selesai dan atau kegiatan G tidak perlu menunggu kegiatan F selesai dan atau kegiatan
F mulai. Maka kegiatan F dan kegiatan G merupakan dua kegiatan yang mempunyai
hubungan paralel yang memiliki sebuah peristiwa awal bersama.
Gambar 2.10
Kasus 4. Dalam suatu penerbangan, dilakukan stop over di bandar udara, dalam hal iniantara pesawat dalam keadaan berhenti setelah mendarat (peristiwa 11) dengan keadaan
siap take off (peristiwa 14), dilakukan kegiatan pemeriksaan dan perbaikan mesin
pesawat (kegiatan H), serta awak kapal dan penumpang transit di bandar udara (kegiatanI). Kegiatan H memiliki peristiwa awal peristiwa awal peristiwa nomor 11 dan memiliki
peristiwa akhir peristiwa nomor 14. Demikian pula kegiatan I memiliki peristiwa awal
peristiwa nomor 11 dan memiliki peristiwa akhir peristiwa peristiwa nomor 14. Syaratagar kegiatan H dan kegiatan I dapat dimulai adalah peristiwa nomor 11 terjadi.
Mulainya kegiatan H dan mulainya kegiatan I bisa pada satu saat yang bersamaan dan
bisa pula pada saat yang berlainan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, untuk memulai dan atau menyelesaikan kegiatan H tidak perlu menunggu kegiatan I selesai dan atau kegiatan I mulai. Demikian pula sebaliknya,
BA Manajemen Proyek 9 of 21
10
9
8
G
LG
LF
F
5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 10/21
untuk menyelessaakan dan atau memulai kegiatan I tidak perlu menunggu kegiatan H
selesai dan atau kegiatan H mulai.
Perlu diperhatikan pula, meskipun secara logika diagram pada kasus ini benar, tetapitidak memenuhi syarat aturan penggambaran yang menyatakan bahwa antara dua bah
peristiwa hanya boleh ada satu kegiatan saja atau satu dummy saja. Dalam kasus ini,
antara peristiwa nomor 11 dengan peristiwa nomor 14 terdapat dua kegiatan yaitukegiatan H dan kegiatan I.
Gambar 2.11
Kasus 5. Ada dua kejadian yang tidak ada hubungannya satu sama lain, baik dari segi
peristiwa awal, peristiwa akhir, dan atau kedua kegiatan yang bersangkutan. Sebagaicontoh : john pergi dari new York ke Washington, dan yono pergi dari jakarta ke
Bandung.
Gambar 2.12
BA Manajemen Proyek 10 of 21
1114
H
L H
I
LI
15
1718
16
J
LJ
K
LK
5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 11/21
John Pergi dari New York ke Washington adalah kegiatan J yang memiliki peristiwa
akhirnya. Yono pergi dari Jakarta ke Bandung adalah kegiatan K yang memiliki
peristiwa nomor 16 sebagai peristiwa nomor 18 sebagai peristiwa akhirnya.Untuk memulai danatau menyelesaikan kegiatan J tidak perlu memperhatikan mulainya
kegiatan K dan atau memperhatikan selesainya kegiatan K. Demikian juga sebaliknya,
untuk memulai dan atau menyelesaikan kegiatan K tidak perlu memperhatikan mulainyakegiatan J dan atau memperhatikan selesainya kegiatan J. Jadi kegiatan K dan j
berhubungan paralel satu sama lain.
c. Hubungan Kegiatan yang Paling Menentukan
Hubunga kegiatan yang universal dan karenanya paling menentukan adalah hubungan
kegiatan seri langsung, karena dengan mengetahui pasangan-pasangan kegiatan yang
mempunyai hubungan seri langsung dari kegiatan-kegiatan yang ada dalam sebuah proyek, maka :
1) Jenis-jenis hubungan lainnya dengan sendirinya dapat
diketahui;
2) Dapat disusun struktur logika ketergantunganantarkegiatan-kegiatan yang ada dalam proyek, berupa diagram yang disebut network
diagram. Network diagram ini merupakan inti dari network planning atau network analisis.
4. Hubungan Elementer antar kegiatan
Ternyata tidak mudah untuk menterjemahkan permasalahan yang dihadapi yaitu berupa
penyelenggaraan proyek, menjadi diagram berupa jaringan kerja yang disebut network
diagram. Ada beberapa bottle neck dalam proses penyusunan diagram penyelenggaraan
proyek tersebut :1) Mendifinisikan permasalahan, terdiri dari :
a. Menginventarisasikan kegiatan yang ada dalam penyelenggaraan proyek. b. Menentukan hubungan seri langsung masing-masing kegiatan dengan kegiatan-kegiatan lainnya.
2. Menyusun logika ketergantungan antar
kegiatan, berdasarakan definisi tersebut di atas dalam bentuk gambar jaringan kerja yangdisebut network diagam.
Untuk dapat lebih memahami, berikut ini akan dikemukakan permasalahan elementer,
yang kemudian didefinisikan, dan berdasarkan definisi ini disusun elemen network
diagram.
b. Permasalahan
Untuk memudahkan menangkap persoalan yang dihadapi, dikemukakan susunan balok sebagai suatu permasalahan.
Susunan balok ini bukan saja sebagai analogi permasalahan proyek fisik tetapi juga
merupakan analogi proyek nonfisik.Sebagai contoh, umpamanya balok B diletakkan di atas balok A. Permasalahan tersebut
bisa merupakan benar-benar pemasangan balok-balok, bisa juga merupakan analogi dari
pekerjaan-pekerjaan lain. Umpamanya untuk bisa menandatangani sebuah surat
(kegiatan B), terlebih dahulu pembuatan net suarat tersebut harus sudah selesai (kegiatanA). juga umpamanya untuk dapat melakukan pengetesan dan pengolahan data (kegiatan
B), kegiatan pengumpulan data (kegiatan A) harus sudah selesai, atau untuk dapat
BA Manajemen Proyek 11 of 21
5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 12/21
membangun superstructure sebuah bangunan (kegiatan B), pekerjaan membuat fondasi
(kegiatan A) harus sudah selesai.
c. Definisi Permasalahan
Ada dua hal yang termasuk definisi permasalahan, pertama menginventarisasikan
kegiatan atau mengurangi proyek menjadi kegiatan-kegiatan dan kedua menentukan pasangan-pasangan kegiatan yang mempunyai hubungan seri langsung.
Untuk proyek-proyek yang umum, bisa dan telah pernah dikerjakan,
menginventarisasikan kegiatan lebih tepat daripada menguarangi proyek menjadikegiatan, sebab kegiatan-kegiatan telah tersedia atau telah biasa dibuat. Tetapi untuk
proyek-proyek yang jenisnya baru, perlu diadakan analsia untuk dapat menguraikan
proyek menjadi kegiatan-kegiatan.
Cara menguraikan proyek, berdasarkan pemikiran bahwa proyek terdri dari kegiatan-kegiatan yang pada hakikatnya adalah proses-proses. Seperti diketahui, secara sistematik
proses membutuhkan masukan (input) dan menghasilkan keluaran (output). Pemisahan
antara kegiatan satu dengan lainnya berdasarkan perbedaan : input, cara proses, dan
output yang dihasilkan. Bahkan jika ketiga elemen sistem kegiatan tadi sama, kadang-kadang diperlukan juga pemisahan berdasarkan modul operasi yaitu suatu unit
pekerjaan yang dibatasi oleh kemapuan sumberdaya dan kecepatan proses.
d. Elemen Network Diagram
Perbedaan elemen network diagram dengan network diagram, terletak pada titik adanya keharusan bagi sebuah elemen network diagram dimulai pada suatu peristiwa
awal dan selesai pada satu peristiwa akhir. Cara menyusun elemen network diagram
adalah dengan merangkaikan pasangan-pasangan kegiatan yang mempunyai hubungan
seri langsung. Setiap kegiatan hanya digambar satu kali, tidak boleh lagi. Jumlah dummydan jumlah peristiwa tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih dari yang diperlukan.
5. Network Diagram
Network diagram adalah seperti telah diterangkan adalah visualisasi proyek berdasarkan
network planning berupa jaringan kerja terdiri dari simbol kegiatan, simbol peristiwa,dan (bila diperlukan) simbol hubungan antar peristiwa (dummy). Network diagram
menyatakan logika ketergantungan antar kegiatan yang ada dalam proyek yang
bersangkutan dan menyatakan urut-urutan peristiwa yang terjadi selama
penyelenggaraan proyek.
a. Prasyarat yang Harus Dipenuhi
Prasyarat yg harus dipenuhi agar network diagram suatu proyek bisa dibuat, yaitu :1) Menginventarisasikan kegiatan-kegiatan yang ada dalam proyek yang bersangkutan
atau menguraikan proyek yang bersangkutan menjadi kegiatan-kegiatan. Kegiatan-
kegiatan yang didapat dengan cara tersebut harus betul-betul mewakili proyek,sehingga bila kegiatan-kegiatan tersebut selesai dikerjakan dengan cara dan waktu
yang tepat, tujuan proyek bisa tercapai.
2) Menentukan atau mengidentifikasikan pasangan-pasangan kegiatan yang mempunyai
hubungan seri langsung diantara kegiatan-kegiatan yang telah diinventarisasikantersebut. Dalam taraf permulaan untuk perencanaan, ketentuan yang dipakai ialah dua
BA Manajemen Proyek 12 of 21
5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 13/21
buah kegiatan mempunyai hubungan seri langsung berdasarkan ketergantungan logika
saja.
6. Nomor Peristiwa
Nomor peristiwa adalah angka atau huruf atau kumpulan huruf yang tertulis pada ruang
kiri sebuah lingkaran yang merupakan simbol peristiwa yang ada dalam network diagram. Ruang yang ada di lingkaran tersebut berjumlah tiga buah : ruang kiri, ruang
kanan atas, dan ruang kanan bawah.
a. Tujuan
Tujuan pemberian angka, huruf, atau kumpulan huruf pada ruang kiri sebuah simbol
peristiwa adalah :
1) Sebagai penegenal atau identitas peristiwa yang bersangkutan untuk membedakan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya yang ada
dalam sebuah network diagram yang sama. Dengan dikenalnya peristiwa tersebut
maka dengan mudah dapat dinilai arah kemajuan proses pelaksanaan proyek.
2) Sebagai pengenal kegiatan atau dummy atau penghubung peristiwa. Dalam hal ini, kegiatan atau dummy tersebut dinyatakan atau
diidentifikasikan menurut nomor peristiwa yang mengapitnya atau yangmembatasinya pada awal dan pada akhir kegiatan atau dummy yang bersangkutan.
3) Dipakai sebagai urut-urutan proses penghitungan saat
paling awal (SPA) dan penghitungan saat paling lambat (SPL) semua peristiwa yangada dalam sebuah network diagram. SPA dan SPL tersebut masing-masing mengisi
ruang kanan atas dan kanan bawah yang ada dalam lingkaran yang menyatakan
peristiwa-peristiwa yang ada dalam network diagram tersebut.
4) Untuk mengetahui saat awal dan saat akhir semuakegiatan yang ada dalam sebuah proyek dan untuk mengetahui saat awal dan saat
akhir proyek.
b. Prosedur Pemberian Nomor Peristiwa
Untuk bisa memenuhi syarat di atas, perlu diikuti suatu prosedur pemberian nomor
peristiwa network diagram sebagai berikut :1) Peristiwa awal network diagram diberi nomor 1.
Peristiwa awal tersebut selalu terletak paling kiri dalam network diagram.
2) Selanjutnya bila sebuah peristiwa dianggap sebagai
peristiwa akhir dari sebuah atau beberapa kegiatan dan dummy;a. dan peristiwa-peristiwa awalnya sudah diberi nomor semua, maka peristiwa tersebut
di atas diberi nomor berikutnya.
b. Dan peristiwa-peristiwa awalnya sudah diberi nomor semua, maka peristiwa tersebutdi atas tidak boleh diberi nomor. Beri nomor peristiwa awalnya lebih dahulu.
3) Akibat ketentuan 2 tersebut di atas, maka untuk sebuah
network diagram yang sama terdapat cara penomoran peristiwa yang berbeda satusama lain. Dalam hal ini semua alternatif cara tersebut sama benarnya, dan dalam
pemakaiannya perlu ditetapkan satu cara saja.
Definisi permasalah tersebut pada umumnya berisi : kegiatan-kegiatan yang adadalam proyek bersangkutan, kegiatan-kegiatan awal, kegiatan-kegiatan akhir, dan
BA Manajemen Proyek 13 of 21
5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 14/21
pasangan-pasangan kegiatan yang mempunyai hubungan seri langsung. Jika diperlukan
analisa waktu, harus disediakan disediakan data lama kegiatan.
Kegiatan Kegiatan Pengikut*AB
C
D
EF
DE
F
E
--
* Alternatif lain berupa kegatan pendahuluan.
Definisi permasalahan yang memenuhi prasyarat tersebut di atas adalah sebagai berikut :
1. Sebuah proyek terdiri dari kegiatan-kegiatan : A, B, C, D, E, dan F.
2. Kegiatan-kegiatan awalnya adalah : A, B, dan C.3. Kegiatan-kegiatan akhirnya adalah : E dan F.
4. Pasangan-pasangan kegiatan yang memenuhi hubungan seri langsung.
c. Syarat yang Harus Dipenuhi
Syarat yang harus dipenuhi selama pembuatan network diagram sebuah proyek,
sesudah prasyarat di atas dipenuhi adalah :1) Sebuah network diagram hanya terdiri dari tiga macam
simbol yaitu : anak panah untuk melambangkan kegiatan, lingkaran utnuk
melambangkan peristiwa, dan (bila diperlukan) anak panah terputus-putus untuk melambangkan hubungan antarperistiwa.
Gambar 2.13 Anak panah, simbol kegiatan.
Gambar 2.14 Lingkaran, simbol peristiwa
Gambar 2.39. Anak panah terputus-putus, simbol hubungan antar peristiwa.
2) Dalam sebuah network diagram, suatu anak panah
hanya melambangkan satu kegiatan, dan satu kegiatan hanya dilambangkan oleh
hanya satu anak panah.
BA Manajemen Proyek 14 of 21
SPAi
SPLi
i
5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 15/21
3) Banyak anak panah dan kaitannya satu dengan lainnya
(dan in berarti hubungan antarkegiatan) harus mengikuti dan atau sesuai dengan
prasyarat atau definisi permasalahan tersebut di atas.4) Setiap network diagram sebuah proyek harus dimulai
pada satu peristiwa awal dan harus selesai pada satu peristiwa akhir.
5) Di dalam sebuah network diagram tidak boleh ada satulintasan pun yang berputar. Sebagai contoh ; Kegiatan P diikuti kegiatan Q; Kegiatan
Q diikuti kegiatan R; kegiatan R diikuti kegiatan S; dan kegiatan S diikuti kegiatan P.
Contoh ini tidak benar.6) Jumlah peristiwa dan jumlah dummy harus cukup,
tidak boleh lebih dan tidak bolehkurang. Jika jumlah peristiwa kurang atau lebih,
maka otomatis jumlah dummy kurang atau lebih.
Jika syarat 6 di atas tidak dipenuhi, maka :
a) Jika logical dummy kurang jumlahnya, maka logika ketergantungan antar kegiatan
tidak sesuai dengan realita, dan ini merupakan kesalahan fatal.
b) Jika identity dummy kurang jumlahnya, maka logika ketergantungan antar kegiatanatau dummy berdasarkan nomor-nomor peristiwa yang dibatasinya tiak mungkin
digunakan.c) Bila kelebihan dummy, maka ada kemungkinan akan kehilangan tenggang waktu
kegiatan, dan ini artinya kehilangan satu atau beberapa kebebasan pelaksanaan
kegiatan.
Gambar 2.15 Lintasan yang tidak memenuhi syarat 5.
7. Nomor Peristiwa Nomor peristiwa adalah angka atau huruf atau kumpulan huruf yang tertulis pada ruang
kiri sebuah lingkaran yang merupakan simbol peristiwa yang ada dalam network
diagram. Ruang yang ada di lingkaran tersebut berjumlah tiga buah : ruang kiri, ruangkanan atas, dan ruang kanan bawah.
a. Tujuan
Tujuan pemberian angka, huruf, atau kumpulan huruf pada ruang kiri sebuah simbol
peristiwa adalah :1) Sebagai penegenal atau identitas peristiwa yang
bersangkutan untuk membedakan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya yang ada
BA Manajemen Proyek 15 of 21
P Q
S R
5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 16/21
dalam sebuah network diagram yang sama. Dengan dikenalnya peristiwa-peristiwa
tersebut maka dengan mudah dapat dinilai arah kemajuan proses pelaksanaan proyek.
2) Sebagai pengenal kegiatan atau dummy atau penghubung peristiwa. Dalam hal ini, kegiatan atau dummy tersebut dinyatakan atau
diidentifikasikan menurut nomor peristiwa yang mengapitnya atau yang
membatasinya pada awal dan pada akhir kegiatan atau dummy yang bersangkutan.3) Dipakai sebagai urut-urutan proses penghitungan saat
paling awal (SPA) dan penghitungan saat paling lambat (SPL) semua peristiwa yang
ada dalam sebuah network diagram. SPA dan SPL tersebut masing-masing mengisiruang kanan atas dan kanan bawah yang ada dalam lingkaran yang menyatakan
peristiwa-peristiwa yang ada dalam network diagram tersebut.
4) Untuk mengetahui saat awal dan saat akhir semua
kegiatan yang ada dalam sebuah proyek dan untuk mengetahui saat awal dan saatakhir proyek.
b. Prosedur Pemberian Nomor Peristiwa
Untuk bisa memenuhi syarat di atas, perlu diikuti suatu prosedur pemberian nomor peristiwa network diagram sebagai berikut :
1) Peristiwa awal network diagram diberi nomor 1.Peristiwa awal tersebut selalu terletak paling kiri dalam network diagram.
2) Selanjutnya bila sebuah peristiwa dianggap sebagai
peristiwa akhir dari sebuah atau beberapa kegiatan dan dummy.
8. Nomor Peristiwa
Nomor peristiwa adalah angka atau huruf atau kumpulan huruf yang tertulis pada
ruang kiri sebuah lingkaran yang merupakan simbol peristiwa yang ada dalam network diagram. Ruang yang ada di lingkaran tersebut berjumlah tiga buah : ruang kiri, ruang
kanan atas, dan ruang kanan bawah.
a. Tujuan
Tujuan pemberian angka, huruf, atau kumpulan huruf pada ruang kiri sebuah simbol
peristiwa adalah :1) Sebagai pengenal atau identitas peristiwa yang
bersangkutan untuk membedakan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya yang ada
dalam sebuah network diagram yang sama. Dengan dikenalnya peristiwa-peristiwa
tersebut maka dengan mudah dapat dinilai arah kemajuan proses pelaksanaan proyek.2) Sebagai pengenal kegiatan atau dummy atau
penghubung peristiwa. Dalam hal ini, kegiatan atau dummy tersebut dinyatakan atau
diidentifikasikan menurut nomor peristiwa yang mengapitnya atau yangmembatasinya pada awal dan pada akhir kegiatan atau dummy yang bersangkutan.
b. Prosedur Pemberian Nomor Peristiwa
Untuk bisa memenuhi syarat di atas, perlu diikuti suatu prosedur pemberian nomor
peristiwa network diagram sebagai berikut :
1) Peristiwa awal network diagram diberi nomor 1.
Peristiwa awal tersebut selalu terletak paling kiri dalam network diagram.2) Selanjutnya bila sebuah peristiwa dianggap sebagai
peristiwa akhir dari sebuah atau beberapa kegiatan dan dummy.
BA Manajemen Proyek 16 of 21
5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 17/21
C. STUDI KASUS
Untuk memperjelas uraian di atas, berikut ini dikemukakan beberapa contoh kasus.
Contoh (Gambar 2.14):
1. Kegiatan Y merupakan kegiatan pengikut dari kegiatan X.2. Kegiatan X merupakan kegiatan pendahulu dari kegiatan Y.
Gambar 2.16
Kasus 1a. Persoalan
Sebuah balok B diletakkan di atas balok A b. Sketsa Persoalan (Gambar 2.15)
Gambar 2.17
c. Definisi Persoalan (Tabel 2.01)
c.1. Alternatif I : c.2. Alternatif II:
Kegiatan Kegiatan Pengikut Kegiatan KegiatanPendahulu
AB
B-
AB
-A
(a) (b)
d. Penyelesaian :Elemen network diagram untuk kedua alternatif tersebut di atas adalah sebagai berikut
(Gbr 2.16) :
Gambar 2.18
Kasus 2
BA Manajemen Proyek 17 of 21
X Y
A
B
1
0
1
1
1
2
A B
5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 18/21
a. Persoalan
Dua buah balok, balok B dan balok C, diletakkan di atas sebuah balok, balok A. Dan
sebuah balok, balok D, diletakkan di atas dua buah balok, balok B dan balok C. b. Sketsa Persoalan (Gambar 2.21)
Gambar 2.21
c. Definisi Persoalan (Tabel 2.04)
c.1. Alternatif I c.2. Alternatif II :
Kegiatan Kegiatan
Pengikut
Kegiatan Kegiatan
Pendahulu
A
B
CD
B,C
D
D-
A
B
CD
-
A
AB,C
(a) (b)
d. Penyelesaian
Elemen network diagram untuk kedua alternatif tsb di atas adalah sebagai berikut(Gambar 2.22) :
Gambar 2.22.
Catatan :
BA Manajemen Proyek 18 of 21
A
B C
D
10 11 13 14A
B
C
D
5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 19/21
Mengingat antara dua peristiwa hanya boleh ada satu kegiatan atau satu dummy saja,
maka elemen network diagram di atas tidak dapat dibenarkan. Di bawah ini adalah beberapa alternatif elemen network diagram pada Kasus 3.
Gambar 2.23
Gambar 2.24
Network diagram seperti pada Gambar 2.26 di bawah ini juga tidak dapat dibenarkan.
BA Manajemen Proyek 19 of 21
10 11 13 14
12
= dummy pengenal
A
B
C
D
dB
dB ≥
dC
dC
10 11 13 14
12
= dummy pengenal
A
B
C
D
dB
dB ≤ dC
dC
2o 21 25 26W
X4
Y
d4
d1
X3
d3
d2
X2
X1
5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 20/21
Gambar 2.25
D. LATIHANDalam rangka membantu usaha memenuhi syarat 6 ini, berikut ini dikemukakan
beberapa persoalan/kasus dasar beserta jawabannya.
Kasus 1.Elemen network diagram Gambar 2.27 (a) tidak memenuhi ketentuan pokok 6.1.
Elemen network diagram tersebut diperbaiki menjadi elemen network diagram 2.27
(b) yang memenuhi ketentuan pokok 6.1, 6.2, dan 6.3.
(a) (b)
Gambar 2.27
Elemen network diagram 2.27 (a) dan Gambar 2.27 (b) kedua-duanya mempunyai logika
ketergantungan antar kegiatan yang sama, terbukti bahwa tabel 2.13 (a) tabel 2.13 (b)
memenuhi dan sesuai dengan kedua elemen network diagram tersebut di atas.
Tabel 2.13 (a) Kegiatan-kegiatan dengan kegiatan pengikutnya.
Kegiatan Kegiatan Pengikut
A1
B1
P1
P1
Tabel 2.13 (b) Kegiatan-kegiatan dengan kegiatan pendahuluan.
Kegiatan Kegiatan Pengikut
P1 A1, B1
Kasus 2. Elemen network diagram Gambar 2.28 (a) tidak memenuhi ketentuan pokok 6.1dan 6.2.
Elemen network diagram tersebut diperbaiki menjadi elemen network diagram
Gambar 2.28 (b) yang memenuhi ketentuan pokok 6.1, 6.2, dan 6.3.
BA Manajemen Proyek 20 of 21
A1
B1
P1
A1
B1
P1
A2
B2
P2
A2
B2
P2
5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 21/21
(a) (b)
Gambar 2.28
Elemen network diagram Gambar 2.28 (a) dan Gambar 2.28 (b) kedua-duanyamempunyai logika ketergantungan antar kegiatan yang sama, terbukti bahwa Tabel 2.14
(a) dan Tabel 2.14 (b) memenuhi dan sesuai dengan kedua elemen network diagram
tersebut di atas.
Tabel (a) Kegiatan-kegiatan dengan kegiatan pengikutnya.
Kegiatan Kegiatan Pengikut
A2
B2
P2
P2
Tabel (b) Kegiatan-kegiatan dengan kegiatan pendahulunya
Kegiatan Kegiatan Pengikut
P2 A2, B2
E. DAFTAR PUSTAKA
Ali, Tubagus Haedar. 1989. Prinsip Prinsip Network Planning. Cetakan Keua. Jakarta.Penerbit PT. Gramedia
Fahrenkrog, Steve, PMP. 2004. A guide to the Project Management Body of Knowledge.Third Edition. Global Standard, ANSI. Project Mangement Institute. Newtown Square
Pennsylvania USA.
O’Brien, James A. 2002. Management Information Systems : Mannagement Information
Technology in the E-Bussiness Enterprice. Fifth Edition. New York. McGraw-HillUSA.
BA Manajemen Proyek 21 of 21
Top Related