Maharani, Rahmawati – Pengaruh Penerapan Disiplin Kerja 191
Jurnal Manajemen dan Organisasi Vol I, No. 3, Desember 2010
Pengaruh Penerapan Disiplin Kerja terhadap Prestasi Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis
Intan Ratna Maharani Alumni Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,
Institut Pertanian Bogor
Siti Rahmawati
Staf Pengajar Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor
ABSTRACT
Now a day we can see an organization like “Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis” is give more attention to human resources. The purpose of this riset are (1) To identify the application of job discipline in “Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis”, (2) To identify job achievement of employee in Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis and (3) To analyze the influence of job discipline toward job achievement. The research has realized in “Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis” on December 2007 till Februari 2008. The research use analysis of double regression and the result is preventive discipline influent job achievement. F-test showed that all discipline variables have simultant influent to job achievement. T-test has showed preventive discipline and corrective discipline have influent to job achievement. Job discipline has individual influential to job achievement if have signification t-test < alpha. So it’s very important to Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis to give more attention for the application of job discipline because it influents job achievement and can increase job achievement. Keywords: Job Discipline, Preventive Discipline, Corrective Discipline, Job Achievement,
Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis. I. Pendahuluan
Fenomena administratif pada organisasi ditandai dengan semakin besarnya perhatian terhadap pentingnya manajemen sumber daya manusia (MSDM), yaitu membantu mengelola orang dalam suatu organisasi yang menekankan pada pembentukan, pemeliharaan, dan pengembangan sistem yang menyediakan kerangka kerja bagi pegawai. Hal yang sama terjadi pada Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis.
Langkah awal untuk mencapai prestasi kerja yang diharapkan harus dimulai dari disiplin. Seorang pegawai dikatakan disiplin, jika memenuhi tiga faktor, yaitu menaati waktu kerja, melakukan pekerjaan dengan baik, mematuhi semua peraturan dan norma sosial. Disiplin kerja pegawai yang baik tercermin, dari besarnya rasa tanggung jawab pegawai dalam menyelesaikan tugas tepat waktu, tingkat keterlambatan pegawai yang rendah karena adanya semangat dan gairah kerja, serta meningkatnya efisiensi dan produktivitas pegawai yang ditunjukan dengan tingkat ketidakhadiran
Maharani, Rahmawati – Pengaruh Penerapan Disiplin Kerja 192
Jurnal Manajemen dan Organisasi Vol I, No. 3, Desember 2010
Sumber Daya Manusia
Kedisiplinan
1. Disiplin preventif
2. Disiplin korektif
Prestasi Kerja
Tujuan Dinas
Visi dan Misi
Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis
pegawai yang rendah (Saydam 1996). Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis telah menerapkan disiplin kerja secara ketat pada pegawainya sejak tahun 2004. Hal ini menjadi sebuah kekuatan bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu, disiplin kerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis menjadi acuan bagi dinas-dinas yang lain.
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka rumusan permasalahannya adalah: (1) Bagaimana penerapan disiplin kerja pada Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis? (2) Bagaimana prestasi kerja para pegawai Dinas Pendidikan Kebupaten Ciamis? dan (3) Bagaimana pengaruh penerapan disiplin kerja terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis?
Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi penerapan disiplin kerja pegawai pada Dinas Pendidikan
Kabupaten Ciamis. 2. Mengidentifikasi prestasi kerja yang dimiliki oleh para pegawai Dinas Pendidikan
Kabupaten Ciamis. 3. Menganalisis pengaruh dari disiplin kerja terhadap prestasi kerja pegawai Dinas
Pendidikan Kabupaten Ciamis.
II. Metode Penelitian Penelitian ini mempelajari mengenai pengaruh penerapan disiplin kerja melalui
disiplin preventif dan disiplin korektif terhadap prestasi kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis. Apabila suatu instansi dapat menerapkan kedisiplinan kepada pegawainya dengan baik, maka hal tersebut akan meningkatkan prestasi kerja pegawai dan membantu untuk mewujudkan tujuan atau visi dan misi perusahaan secara efektif dan efisien (Saydam, 1996). Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disajikan kerangka pemikiran pada Gambar 1.
Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian
Maharani, Rahmawati – Pengaruh Penerapan Disiplin Kerja 193
Jurnal Manajemen dan Organisasi Vol I, No. 3, Desember 2010
Penelitian ini dilakukan di Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis yang beralamat di Jalan R. A. A. Kusumasubrata No. 3 Ciamis 46213. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2007 sampai Februari 2008.
Data yang digunakan berupa data primer dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan, wawancara dengan pihak-pihak yang terkait, yaitu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis dan kepala bagiannya, serta melalui hasil pengisian kuesioner mengenai disiplin preventif, disiplin korektif dan prestasi kerja yang diberikan kepada pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis sebagai responden. Data sekunder diperoleh dari hasil studi kepustakaan, arsip data dan berbagai literatur, baik berupa buku yang memuat teori-teori, hasil penelitian terdahulu, data yang sudah ada, serta dokumen perusahaan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, yaitu 115 orang, sedangkan contoh sebanyak 54 orang pegawai yang diambil dengan teknik nonprobability sampling, yaitu accidental sampling.
Asumsi pokok dari uji validitas adalah setiap pertanyaan saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya dan menghubungkan dengan objek yang diteliti. Pengujian menggunakan uji validitas dan reliabilitas Alpha dan menggunakan metode Product Moment Pearson. Hasil uji validitas kuesioner menunjukkan bahwa semua pertanyaan terkait disiplin preventif, disiplin korektif dan prestasi kerja pegawai adalah valid. Hal ini ditunjukan dengan koefisien korelasi yang dimiliki oleh setiap pertanyaan lebih dari r tabel atau koefisien korelasi < 0,3 dengan alpha 5%.
Pengujian reliabilitas digunakan teknik Cronbach Alpha, dengan ketentuan
instrumen penelitian reliable pada nilai Cronbach Alpha 0,6. Pada pertanyaan-pertanyaan mengenai disiplin preventif (X1) memiliki nilai Cronbach Alpha 0,850. Pertanyaan-pertanyaan mengenai disiplin korektif (X2) dengan nilai Cronbach Alpha 0,878. Pertanyaan-pertanyaan mengenai prestasi kerja pegawai (Y) dengan nilai Cronbach Alpha 0,880. Nilai Cronbach Alpha > 0,6, maka seluruh pertanyaan dinyatakan reliabel, sehingga dapat diandalkan sebagai alat ukur dalam penelitian pada akhir analisis.
Analisis regresi berganda digunakan dalam penelitian ini karena peubah bebas yang digunakan lebih dari satu. Analisis regresi berganda merupakan analisis yang bertujuan mencari besarnya pengaruh peubah bebas terhadap peubah respons atau berkenaan dengan studi ketergantungan satu peubah (peubah respons) pada satu atau beberapa peubah lain (peubah bebas). Rumus yang digunakan dalam analisis regresi ini adalah:
Y = a + b X1 + c X2 + ... + k Xk + e ......... (1)
Di mana: Y A b, c, ... , k X
= = = =
peubah respons (prestasi kerja) konstanta koefisien arah garis regresi peubah bebas (disiplin preventif dan korektif)
Uji asumsi dilakukan untuk melihat baik atau tidaknya model regresi uji asumsi itu, yang terdiri dari multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Selain itu, dilakukan uji
Maharani, Rahmawati – Pengaruh Penerapan Disiplin Kerja 194
Jurnal Manajemen dan Organisasi Vol I, No. 3, Desember 2010
Fisher (F-test) untuk menguji secara serentak, apakah penerapan disiplin kerja yang terdiri dari penerapan disiplin preventif dan korektif berpengaruh terhadap prestasi kerja. Rumus yang digunakan:
F = R2 / k ...................(2) (1-R2) / (n-k-1)
Di mana: R = koefisien korelasi ganda k = jumlah peubah bebas n = jumlah anggota contoh
Taraf nyata (): 5% Uji t dapat mengetahui peubah bebas secara individu yang memunyai pengaruh
yang berarti terhadap peubah respons. Mencari thitung digunakan rumus: thitung = bi .........................(3)
Sbi Di mana: dbi = koefisien regresi masing-masing peubah Sbi = simpangan baku dari bi (5%).
III. Hasil Penelitian III.1. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis
Pada tahun 2000 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan terkena dampak otonomi daerah hingga keduanya disatukan menjadi Dinas Pendidikan. Hal ini sejalan dengan telah dikeluarkannya Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang pelaksanaan otonomi daerah dan Undang-undang No. 25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan pemerintah pusat dan daerah, berdampak kepada perubahan strategi organisasi baik di tingkat pusat, tingkat provinsi, dan Kabupaten atau Kota. Diperkuat juga dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis No. 21 Tahun 2004 tentang perangkat daerah. Pengelolaan dan penyusunan program kerja diserahkan kepada setiap wilayah atau daerah, seperti program kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis dalam perluasan kesempatan belajar, peningkatan mutu pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat.
Pengelolaan pendidikan mengalami perubahan paradigma supaya lebih efektif, yaitu pergeseran dari sentralisasi ke desentralisasi, govermental role ke community role, dan schooling ke learning. Perubahan paradigma tersebut telah menggeser peran dan pengelolaan pendidikan baik di pusat maupun daerah.
Rencana strategi pembangunan pendidikan di Kabupaten Ciamis ditujukan untuk meningkatkan SDM bermutu, cakap, terampil dan profesional dengan meningkatkan mutu pendidikan yang prioritasnya pada wajib belajar Dikdas (Pendidikan Dasar) 9 tahun sebagai landasan pokok dalam melaksanakan pembangunan SDM yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis menerapkan disiplin kerja kepada pegawainya melalui tata-tertib dan peraturan, baik tertulis maupun tidak tertulis. Peraturan tersebut dijadikan pedoman bagi pegawai dalam melaksanakan tugas, sehingga tugas dapat terlaksana dengan tertib dan teratur, serta tercapai efisiensi dan efektivitas.
Maharani, Rahmawati – Pengaruh Penerapan Disiplin Kerja 195
Jurnal Manajemen dan Organisasi Vol I, No. 3, Desember 2010
Selain itu, terdapat budaya yang mengharuskan semua pegawai menghentikan pekerjaannya apabila waktu shalat dzuhur tiba dan melaksanakan shalat dzuhur berjamaah di masjid yang terdapat di dekat Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis. Apabila ada pegawai yang melanggar tata tertib dan peraturan yang telah ditetapkan, maka Kepala Dinas akan menegur melalui atasan pada bagian pegawai tersebut bertugas. Teguran tersebut berupa teguran lisan, tetapi apabila telah tiga kali ditegur lisan namun belum ada perubahan, maka pegawai tersebut diberikan surat peringatan pertama. Tetapi apabila terjadi pelanggaran keras yang dilakukan pegawai, maka pegawai tersebut akan menerima sanksi administratif berupa penundaan atau penahanan kenaikan gaji berkala, bahkan dapat berupa penurunan pangkat.
Disiplin kerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis dapat tercermin dari tingkat kehadiran yang tinggi. Setiap harinya hampir 90% lebih karyawan yang masuk kerja, pegawai yang tidak masuk kerja tersebut dikarenakan sakit, izin dan dinas luar (lapangan). Seperti yang tertera dalam kehadiran selama 3 bulan terakhir yaitu bulan November 2007, Desember 2007 dan Januari 2008.
Pada bulan November 2007 pegawai yang sakit sebanyak 2%, izin 6%, dan dinas luar (lapangan) 1%, jadi total ketidakhadiran pegawai pada bulan November 2007 sebesar 9% sedangkan tingkat kehadirannya 91%. Bulan Desember 2007 pegawai yang sakit sebanyak 1%, izin 2%, dan dinas luar (lapangan) 7%, jadi total ketidakhadiran pegawai pada bulan Desember 2007 sebesar 10% sedangkan kehadirannya mencapai 90%. Pada bulan Januari 2008 pegawai yang sakit sebanyak 2%, izin 1%, dan dinas luar (lapangan) sebanyak 7%, jadi total ketidakhadiran pegawai pada bulan Januari 2007 sebesar 10%, atau kehadirannya 90%.
Berdasarkan persentase kehadiran pegawai bulan November 2007-Januari 2008 dapat disimpulkan bahwa kebanyakan pegawai yang tidak hadir dikarenakan dinas luar (lapangan). Hal ini mencerminkan kesadaran pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis akan tanggung jawab dan kewajiban untuk bekerja sangatlah tinggi.
Selain itu Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis pun sering melaksanakan seminar dengan menghadirkan pembicara para tokoh pendidikan tingkat nasional. Hal ini dilakukan untuk memotivasi para insan pendidikan untuk terus bekerja keras dalam meningkatkan mutu pendidikan. Prestasi kerja pegawai pun sangat baik, hal ini dilihat dari hasil penilaian DP3 yang dilakukan setiap tahun. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa, dan kepemimpinan. Kepala Bagian Kepegawaian mengatakan bahwa menurut data hasil DP3 tahun 2007, rataan nilai yang didapat pada setiap unsur oleh para pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis lebih dari 76 dengan predikat baik-amat baik.
III.2. Data Karakteristik Responden
Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis yang terdiri dari 107 pegawai tetap, 6 orang tenaga kontrak dan 2 orang office boy (populasi 115 orang), melalui rumus Slovin diperoleh 54 orang pegawai sebagai responden. Karakteristik responden diklasifikasikan atas unit kerja, lama kerja, jabatan, jenis kelamin, usia dan pendidikan terakhir pegawai. Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis dibagi ke dalam 4 jenis bidang dan 3 jenis bagian. Bidang Dikdas pegawai yang menjadi responden sebanyak
Maharani, Rahmawati – Pengaruh Penerapan Disiplin Kerja 196
Jurnal Manajemen dan Organisasi Vol I, No. 3, Desember 2010
13%, Dikmen (Pendidikan Menengah) 13%, PLSPO 13%, Binprog (Bina Program) 13%, Umum 18%, Keuangan, 15% dan Kepegawaian 15%.
Pegawai yang bekerja 1-10 tahun berjumlah 27 orang (50%), 11-20 tahun berjumlah 26 orang (48%), dan 21-30 tahun 1 orang (2%). Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pegawai yang bekerja pada Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah bekerja selama lebih dari 5 tahun. Pegawai yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 59%, sedangkan pegawai perempuan sebanyak 41%.
Pegawai berumur 20-30 tahun berjumlah 10 orang (19%), 31-40 tahun 25 orang (46%), 41-50 tahun berjumlah 18 orang (33%), dan 51-60 tahun berjumlah 1 orang (2%). Maka dapat disimpulkan sebagian besar usia pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis antara 31-40 tahun.
Pegawai yang berpendidikan SMP berjumlah 1 orang (2%), SMA berjumlah 16 orang (25%), akademi/diploma 17 orang (26%), dan S1 berjumlah 31 orang (47%). Maka dapat disimpulkan bahwa sebagin besar pendidikan pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis adalah S1. Karakteristik pegawai dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Karakteristik Responden Karakteristik Jumlah (Orang) Persentase (%)
Unit Kerja Dikdas 7 13
Dikmen 7 13
PLSPO 7 13
Binprog 7 13
Umum 10 18
Keuangan 8 15
Kepegawaian 8 15
Lama Bekerja (tahun) 1-10 27 50
11-20 tahun 26 48
21-30 tahun 1 2
Jenis Kelamin Laki-laki 32 59
Perempuan 22 41
Usia (tahun) 20-30 tahun 10 19
31-40 tahun 25 46
41-50 tahun 18 33
51-60 tahun 1 2
Pendidikan Terakhir SMP 1 2
SMA 16 25
Akademi/ Diploma 17 26
S1 31 47
III.2. Identifikasi Disiplin Kerja dan Prestasi Kerja Penerapan disiplin kerja terdiri dari disiplin preventif dan disiplin korektif. Disiplin
preventif merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong pegawai agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah. Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis menerapkan disiplin preventif dengan cara membuat peraturan dan tata tertib, membuat uraian dan prosedur kerja yang jelas dan menetapkan sanksi bagi yang melanggar peraturan dan tata tertib.
Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis memberi kesempatan untuk beribadah menurut agamanya masing-masing. Hal ini tercermin dari ditetapkannya kepada pegawai untuk menghentikan segala aktivitas pekerjaan pada waktu shalat dzuhur
Maharani, Rahmawati – Pengaruh Penerapan Disiplin Kerja 197
Jurnal Manajemen dan Organisasi Vol I, No. 3, Desember 2010
untuk melaksanakan shalat berjamaah, sehingga rasa kekeluargaan yang tercipta membuat karyawan nyaman, ikhlas dan sadar untuk mematuhi segala peraturan, serta tata tertib yang berlaku. Adanya pelaksanaan disiplin preventif, maka tingkat pelanggaran terhadap peraturan dan tata tertib pun rendah dan tingkat kedisiplinan pegawai tinggi.
Disiplin korektif merupakan tindakan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut. Tindakan disiplin korektif yang dilakukan seperti memberikan teguran pada pegawai yang melakukan pelanggaran ringan, teguran tersebut berupa teguran lisan. Apabila pelanggaran terulang kembali maka pegawai tersebut akan menerima teguran sebanyak tiga kali, tetapi apabila masih tetap melanggar dan melakukan pelanggaran keras, akan dikenakan sanksi administratif berupa penundaan penyerahan gaji berkala, penurunan pangkat, dan pemecatan secara tidak terhormat.
Prestasi kerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seseorang sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Sebagian besar pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan tepat waktu.
Pegawai bekerja dengan semangat dan bekerjasama dengan baik, agar pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik. Hal itu tercermin dari kesediaan pegawai untuk bekerja melewati batas waktu normal, jika terdapat pekerjaan yang belum selesai. Keinginan pegawai untuk mempelajari hal-hal baru pun tinggi. Penghargaan berupa kenaikan tunjangan dan kenaikan jabatan diberikan untuk meningkatkan prestasi kerja
Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan pada 54 pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis (Tabel 2), didapatkan sebaran jawaban pegawai terhadap disiplin preventif, disiplin korektif, dan prestasi kerja, jumlah pegawai yang selalu mengetahui waktu kerja sebanyak 52 orang pegawai (96,3%), pegawai yang selalu melaksanakan pekerjaan dengan baik meskipun pimpinan tidak berada di tempat sebesar 40 orang pegawai (74,1%), pegawai yang selalu memberikan keterangan jika berhalangan hadir sebesar 41 orang pegawai (75,93%), pegawai yang selalu tidak membuang-buang waktu kerja sebanyak 30 orang (55,55%) pegawai, pegawai yang sering menyelesaikan tugas tepat waktu sebanyak 28 orang (51,9%), pegawai yang selalu melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sebanyak 27 orang (50%), pegawai yang hasil kerjanya sering memenuhi tuntutan yang diharapkan sebanyak 30 orang pegawai (55,55%), pegawai yang selalu berusaha dengan serius menyelesaikan pekerjaan sebanyak 26 orang (48,15%), pegawai yang selalu mengetahui dan mematuhi peraturan sebanyak 43 orang (79,63%), pegawai yang mengatakan bahwa pimpinan selalu memberi tahu mengenai prosedur dan peraturan sebanyak 28 orang (51,86%), pegawai yang menyatakan bahwa pimpinan selalu memberikan contoh yang baik sebanyak 30 orang (55,55%) dan pegawai yang menyatakan bahwa pimpinan dalam menjalankan tugas selalu bertindak adil sebanyak 29 orang (53,7%)
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap disiplin korektif (Tabel 3), ternyata pelaksanaan disiplin korektif di Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengisian kuesioner oleh 54 orang pegawai sebagai responden.
Maharani, Rahmawati – Pengaruh Penerapan Disiplin Kerja 198
Jurnal Manajemen dan Organisasi Vol I, No. 3, Desember 2010
Tabel 2. Sebaran jawaban responden terhadap disiplin preventif Pertanyaan Skor Nilai Keterangan
1 2 3 4 5
N % N % N % N % N % Waktu kerja 0 0 1 1,85 0 0 1 1,85 52 96,3 Selalu Kesadaran melakukan pekerjaan dengan baik
0 0 0 0 6 11,1 8 14,8 40 74,1 Selalu
Keterangan berhalangan hadir
0 0 4 7,41 5 9,25 4 7,41 41 75,93
Selalu
Tidak membuang waktu kerja
3 5,56
1 1,85 11 20,37
9 16,67
30 55,55
Selalu
Menyelesaikan tugas tepat waktu
0 0 0 0 18 33,3 28 51,9 8 14,8 Sering
Melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur
0 0 0 0 13 24,07
14 25,93
27 50 Selalu
Hasil kerja sesuai dengan tuntutan
0 0 0 0 14 25,93
30 55,55
10 18,52
Sering
Serius dalam menyelesaikan pekerjaan
0 0 3 5,56 7 12,96
18 33,33
26 48,15
Selalu
Mengetahui dan mematuhi peraturan yang berlaku
0 0 1 1,85 0 0 10 18,52
43 79,63
Selalu
Pimpinan memberi tahu mengenai prosedur kerja dan peraturan yang berlaku
0 0 2 3,7 12 22,22
12 22,22
28 51,86
Selalu
Pimpinan meberikan contoh yang baik
0 0 1 1,85 3 5,56 20 37,04
30 55,55
Selalu
Pimpinan dalam menjalankan tugas bertindak tegas dan adil.
0 0 0 0 10 18,52
15 27,78
29 53,7 Selalu
Jumlah 3 5,56
12
2 99 15,27
169 26,11
364
56,17
Selalu
Jumlah pegawai yang pernah tidak masuk kerja selama lebih dari tiga hari dalam
jangka waktu satu bulan sebanyak 25 orang (46,3%), pegawai yang mengatakan bahwa kadang-kadang diberikan toleransi keterlambatan masuk kerja oleh pimpinan sebanyak 20 orang (37,04%), pegawai yang selalu berada di lingkungan kerja pada waktu jam kerja sebanyak 40 orang (74,1%), pegawai yang selalu menggunakan waktu istirahat dengan tepat sebanyak 32 orang (59,26%), pegawai yang selalu bertanggung jawab terhadap pekerjaan sebanyak 29 orang (53,7%), pegawai yang pernah terlambat menyelesaikan dan melakukan kesalahan pada waktu penyelesaian tugas sebanyak 28 orang (51,85%), pegawai yang terlambat menyelesaikan dan melakukan kesalahan dalam tugas kadang-kadang diberikan sanksi sebanyak 17 orang (31,48%), pegawai yang selalu berusaha memperbaiki kesalahan pada tugas yang telah dibebankan sebanyak 22 orang (40,7%), pegawai yang selalu siap menerima sanksi jika melanggar peraturan yang telah ditetapkan sebanyak 30 orang (55,55%), pegawai yang menyatakan bahwa jika ada yang melanggar peraturan maka akan diberikan sanksi sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan sebanyak 30 orang (55,55%), pegawai yang pernah datang terlambat dan pernah mendapatkan teguran dari atasan sebanyak 22 orang (40,7%) dan pegawai yang selalu memiliki tekad untuk tidak melanggar peraturan kembali sebanyak 34 orang (62,96%).
Maharani, Rahmawati – Pengaruh Penerapan Disiplin Kerja 199
Jurnal Manajemen dan Organisasi Vol I, No. 3, Desember 2010
Tabel 3. Sebaran jawaban responden terhadap disiplin korektif Pertanyaan Skor Nilai Keterangan
1 2 3 4 5 N % N % N % N % N %
Satu bulan tidak masuk kerja lebih dari 3 hari
0 0 1 1,85 6 11,11 25
46,3 22
40,74 Tidak pernah
Toleransi waktu keterlambatan masuk kerja
7 12,98
1 1,85 20
37,04 8 14,8 18
33,33 Kadang-kadang
Berada di lingkungan kerja selama jam kerja
0 0 2 3,7 2 3,7 10
18,52 40
74,1 Selalu
Menggunakan waktu istirahat dengan tepat
0 0 0 0 16
29,63 6 11,11 32
59,26 Selalu
Bertanggungjawab terhadap pekerjaan
0 0 1 1,85 3 5,56 22
40,7 29
53,7 Selalu
Terlambat menyelesaikan dan melakukan kesalahan penyelesaian tugas
0 0 1 1,85 7 12,98 28
51,85 18
33,33 Pernah
Keterlambatan dan kesalahan penyelesaian tugas dikenakan sanksi
11
20,37
4 7,41 17
31,48 9 16,67 13
24,07 Selalu
Memperbaiki kesalahan 2 3,7 5 9,26 12
22,22 13
24,07 22
40,7 Selalu
Menerima sanksi jika melanggar peraturan
1 1,85 3 5,56 6 11,11 14
25,93 30
55,55 Selalu
Sanksi sesuia dengan jenis pelanggaran yang dilakukan
3 5,56 3 5,56 10
18,52 8 14,8 30
55,55 Selalu
Datang terlambat dan mendapat teguran
1 1,85 4 7,41 7 12,98 22
40,7 20
37,04 Pernah
Tekad untuk tidak melanggar peraturan kembali
0 0 1 1,85 5 9,26 15
27,78 34
62,96 Selalu
Jumlah 25
3,86 26
4,01 111
17,13 180
27,77 308
47,53 Selalu
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap prestasi kerja (Tabel 4), ternyata pegawai yang selalu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab yang dibebankan sebanyak 28 orang (51,86%), pegawai yang selalu merasa nyaman dan termotivasi dalam melakukan tugas yang dibebankan sebanyak 32 orang (59,26%), pegawai yang menyatakan bahwa pekerjaan yang dibebankan selalu sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki sebanyak 31orang (57,4%), pegawai yang selalu memiliki kesetiaan terhadap pekerjaan sebanyak 40 orang (74,1%), pegawai yang kadang-kadang bertanggung jawab terhadap pekerjaan sebanyak 15 orang (27,78%), pegawai yang selalu taat prosedur dalam melaksanakan tugas sebanyak 38 orang (35,2%), pegawai yang selalu jujur dalam bekerja sebanyak 31 orang (57,4%), pegawai yang selalu bekerjasama dengan pegawai lain dalam pelaksanaan tugas sebanyak 31 orang (57,4%), pegawai yang selalu memiliki inisiatif terhadap tugas yang diberikan sebanyak 33 orang (61,11%), dan pegawai yang selalu memiliki semangat dan jiwa kepemimpinan tinggi sebanyak 32 orang (59,26%). III.3. Hasil Analisis Linier Berganda
Maharani, Rahmawati – Pengaruh Penerapan Disiplin Kerja 200
Jurnal Manajemen dan Organisasi Vol I, No. 3, Desember 2010
Peubah independen pada penelitian ini adalah disiplin preventif dan disiplin korektif. Sedangkan peubah dependen dalam penelitian ini adalah prestasi keja pegawai. Hasil analisis data dapat dilihat dalam Tabel 5.
Tabel 4. Sebaran jawaban responden terhadap prestasi kerja Pertanyaan Skor Nilai Keterangan
1 2 3 4 5 N % N % N % N % N %
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
0 0 1 1,85 9 16,67 16 29,63 28 51,86 selalu
Nyaman dan termotivasi dalam melakukan tugas
0 0 0 0 16
29,63 6 11,11 32 59,26 Selalu
Pekerjaan sesuai dengan tingkat kemampuan
0 0 0 0 15
27,78 8 14,8 31 57,4 Selalu
Melakukan pekerjaan sesuai dengan standar kerja
0 0 0 0 8 14,8 6 11,11 40 74,1 selalu
Bekerja dengan cekatan dan cepat
0 0 0 0 15
27,78 27 50 12 22,22 sering
Memahami prosedur dalam melaksanakan tugas
0 0 1 1,85 2 3,7 13 24,07 38 35,2 selalu
Meneliti kembali hasil pekerjaan
0 0 1 1,85 9 16,67 13 24,07 31 57,4 selalu
Tabel 5. Model regresi linier berganda Model Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
T Sig.
B Std.
1 -12 3, -3, 0,0
X1 0, 0,078 7, 0,0
X2 0, 0,082 8 0,0
a. Dependent Variable: Y
Sumber: data diolah, Februari 2008
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda yang terdapat pada tabel di atas maka model regresi pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = -12,689 + 0,603X1 + 0,508X2 ................................. (4)
Besaran koefisien regresi yang dimiliki oleh peubah independen dapat digunakan
perbandingan signifikasi t terhadap alpha yang ditetapkan. Peubah X1 dan X2 dinyatakan memiliki pengaruh terhadap Y apabila signifikasi t hitung < 0,05. Dari hasil olah data diperoleh model regresi yang dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1. Tanda positif (+) dan negatif (-) pada model regresi menujukkan arah peningkatan
atau penurunan peubah Y (prestasi kerja) yang dipengaruhi oleh peubah X1
(disiplin preventif) dan X2 (disiplin korektif). 2. Nilai Y= -12,689 pada saat X1 dan X2 bernilai 0. Hal ini berarti bahwa nilai prestasi
(Y) akan menurun sebesar 12,689 saat penerapan disiplin preventif (X1) dan disiplin korektif (X2) tidak dilaksanakan (saat penerapan disiplin bernilai 0).
3. Peubah X1 yaitu disiplin preventif memiliki t hitung 7,707 dengan taraf nyata 0,000. Signifikasi t < 0,05, maka disiplin preventif memiliki pengaruh nyata
Maharani, Rahmawati – Pengaruh Penerapan Disiplin Kerja 201
Jurnal Manajemen dan Organisasi Vol I, No. 3, Desember 2010
terhadap prestasi kerja. Koefisien arah regresi (beta) X1 (penerapan disiplin preventif) sebesar 0,603 dan memiliki arah positif terhadap Y (prestasi kerja). Hal ini berarti apabila terjadi peningkatan penerapan disiplin preventif sebesar satu satuan maka akan terjadi peningkatan prestasi kerja pegawai sebesar koefisien arah regresi (0,603).
4. Peubah X2 yaitu disiplin korektif memiliki t hitung 6,194 dengan taraf nyata 0,000. Taraf nyata t < 0,05, maka disiplin korektif memiliki pengaruh nyata terhadap prestasi kerja. Koefisien arah regresi (beta) X2 (penerapan disiplin korektif) sebesar 0,508 dan memiliki arah yang positif terhadap Y (prestasi kerja). Hal ini berarti apabila terjadi peningkatan penerapan disiplin preventif sebesar satu satuan, maka akan terjadi peningkatan prestasi kerja pegawai sebesar koefisien arah regresi (0,508).
III.4. Uji Asumsi 1. Multikolinearitas
Hasil uji multikolinearitas didapatkan bahwa seluruh data hasil olahan yang didapatkan memiliki angka toleransi kurang dari 1 dan memiliki VIF kurang dari 5, maka model regresi yang diperoleh tidak memiliki masalah multikolinearitas, sehingga layak untuk digunakan.
2. Heteroskedastisitas Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa taraf nyata hubungan antara peubah independen (X1 dan X2) dengan residual absolutnya (ax1 dan ax2) jauh di atas taraf nyata (alpha) yang ditetapkan yaitu 5%. Hal ini membuktikan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada penelitian ini dan model regresi yang diperoleh dapat digunakan.
III.5. Uji F dan Uji t Hasil uji F menunjukan nilai nyata F hitung < alpha, yaitu 0,000 < 0,05. Hal ini
menunjukan bahwa secara simultan (keseluruhan) peubah disiplin kerja memiliki pengaruh terhadap prestasi kerja.
IV. Kesimpulan Disiplin kerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis sangat tinggi, ditandai dengan tingkat ketidakhadiran yang rendah. Prestasi kerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis sudah termasuk ke dalam kategori baik. Penerapan disiplin kerja berupa disiplin preventif dan disiplin korektif memiliki pengaruh terhadap prestasi kerja pegawai. Disiplin preventif memiliki pengaruh nyata terhadap prestasi kerja. Apabila terjadi peningkatan penerapan disiplin preventif, maka akan terjadi peningkatan prestasi kerja pegawai. Disiplin korektif memiliki pengaruh nyata terhadap prestasi kerja. Apabila terjadi peningkatan penerapan disiplin preventif
Maharani, Rahmawati – Pengaruh Penerapan Disiplin Kerja 202
Jurnal Manajemen dan Organisasi Vol I, No. 3, Desember 2010
V. Daftar Pustaka Saydam G. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Toko Gunung Agung. Hasibuan, M. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Dasar dan Kunci keberhasilan.
CV haji Masagung. Jakarta. Santosa, S. 2004. Buku latihan SPSS Statistik Parametrik. Elex Media Komputindo,
Jakarta. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis Alfabeta. Bandung.
Top Related