BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk
membiayai kegiatan usahanya dan salah satu instrumen keuangan penting dalam suatu
perekonomian, yang dapat dimanfaatkan untuk memobilisasi dana dari masyarakat ke
sektor produktif (perusahaan). Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha
penghimpunan dana masyarakat secara langsung dengan cara menanamkan dana
kedalam sebuah perusahaan. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian
suatu Negara karena pasar modal menjalankan 2 fungsi yakni fungsi ekonomi dan
fungsi keuangan. Fungsi utama dari pasar modal adalah sebagai sarana pembentukan
modal dan akumulasi dana bagi pembiayaan suatu perusahaan. Pasar modal ada karena
adanya perusahaan-perusahaan yang menjadi anggotanya atau berniat menjual saham
dan sebagainya untuk mendapatkan modal dari masyarakat dan juga untuk
menunjukkan kredibilitas suatu perusahaan. Dengan berkembangnya suatu Negara,
maka pasar modal akan semakin maju, baik dari segi strategis maupun sarana dan
prasarana yang mendukung kegiatan yang ada di bursa efek.
Pasar modal sekarang ini menjadi hal yang sangat penting bagi perekonomian
suatu Negara, karena perekonomian suatu Negara dilihat dari pergerakan pasar modal
di Negara tersebut. Pasar modal yang maju dan berkembang pesat merupakan impian
banyak Negara. Pasar modal tidak hadir di zaman modern Indonesia saat ini, namun
pasar modal Indonesia telah dibuka sejak dalam penjajahan bangsa Belanda dan hingga
saat ini sudah berkembang cukup pesat. Indonesia sebagai Negara sedang berkembang,
tingkat tabungan masyarakat masih rendah, sehingga dana untuk investasi menjadi
tidak mencukupi. Di Indonesia pendekatan pasar modal lebih terarah kepada kebijakan
pembangunan nasional. Pembangunan suatu Negara memerlukan dana investasi yang
1
tidak sedikit. Dalam pelaksanaannya diarahkan untuk berlandaskan kepada kemampuan
diri sendiri dan memanfaatkan dari sumber lainnya sebagai pendukung.
Krisis ekonomi tahun 1997 telah memberikan banyak pelajaran penting bagi
kita dalam pengelolaan perekonomian, salah satu diantaranya yaitu berkaitan dengan
kualitas proses pelaporan keuangan. Lemahnya kualitas proses pelaporan keuangan
berdampak langsung menurunkan kredibilitas informasi keuangan yang dihasilkan,
yang pada akhirnya akan mengakibatkan terkikisnya public atau market confidence atas
informasi keuangan dan reputasi pihak-pihak yang terlibat langsung dalam proses
keuangan. Kondisi seperti ini tentu sangat tidak mendukung upaya-upaya yang kita
lakukan utnuk meningkatkan investasi dan pertumbuhan pasar modal.
Pasar modal sangat diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap
pertumbuhan dan stabilitas ekonomi nasional yang berkesinambungan. Banyaknya
pihak yang terlibat dalam aktivitas di pasar modal, seperti emiten, investor, perusahaan
efek, serta berbagai lembaga dan profesi penunjang, membawa konsekuensi aktivitas
pasar modal menjadi sangat kompleks, yang menuntut penyelenggaraan pengaturan-
pengaturan yang efektif dalam rangka melindungi kepentingan investor dan
masyarakat. Para investor akan mengalokasikan dananya di pasar modal apabila
mereka yakin bahwa pasar beroperasi dengan wajar, jujur, transparan dan efisien serta
memiliki mekanisme dan perangkat-perangkat untuk meminimalkan resiko kerugian
akibat fraud dan manipulasi.
Profesi Akuntan adalah salah satu pihak yang memiliki tugas dan tanggung
jawab untuk meningkatkan kredibitas informasi keuangan. Akuntan memiliki peran
besar untuk meningkatkan transparansi dan kualitas informasi keuangan demi
terwujudnya perekonomian nasional yang sehat dan efisien. Tidak ada proses
akumulasi dan distribusi sumber daya ekonomi yang tidak memerlukan campur tangan
profesi Akuntan. Peran Akuntan memiliki kontribusi yang signifikan dalam setiap
sektor dan aspek ekonomi. Anggota asosiasi profesi ini tidak semata-mata auditor,
tetapi juga terdiri dari para professional yang memiliki peran sentral dalam pengelolaan
usaha (Akuntan manajemen), akademis, dan para Akuntan yang berkerja di sektor
pemerintahan dan di bidang lainnya. Saat ini register Akuntan sudah mencapai 52.000
2
(meskipun harus dicatat bahwa jumlah ini adalah akumulasi sejak tahun 1950-an).
Jumlah ini pun terus bertambah tiap tahun dengan banyaknya lulusan program studi
Akuntansi di universitas maupun perguruan tinggi lainnya di Indonesia dengan
pertumbuhan 4% per tahunnya.
Skandal Enron merupakan tragedi pasar yang telah memberikan pelajaran
penting bagi dunia khususnya Amerika Serikat (AS) dalam menyelenggarakan sitem
regulasi yang kokoh, yang mampu mewujudkan dan memilihara market
integrity. Skandal ini bukan saja menimbulkan kerugian kepada investor, namun juga
telah mengakibatkan “crisis of confidence” di pasar modal yang memberikan dampak
negatif yang signifikan terhadap ekonomi AS. Sebagai respon atas krisis kepercayaan
tersebut AS melakukan reformasi atas system pelaporan keuangannya melalui Public
Company Accounting Reform and Investor Protection Act atau yang lebih dikenal
dengan Sarbanes-Oxley Act of 2002, yang pada intinya ditujukan untuk meningkatkan
akuntabilitas dan pelaporan keuangan perusahaan publik. Bangkrutnya Enron
dianggap sebagai momentum penegas perlunya perubahan sistem pelaporan keuangan
pasar modal Amerika Serikat pada saat itu, meski sistem pelaporan keuangan di AS
telah dipandang sebagai sistem yang terbaik di dunia. Di luar Amerika Serikat, tidak
sedikit negara-negara di dunia yang harus bercermin pada skandal ini dalam menata
kembali struktur regulasi dunia usahanya khususnya pasar modal.
Confidence di pasar modal pertama-tama ditunjukkan dari ketersediaan
informasi keuangan yang berkualitas- yang sejalan dengan prinsip keterbukaan- yang
membantu investor dalam membuat keputusan kapan dan dimana menginvestasikan
dananya. Jatuhnya indikator-indikator pasar modal menunjukkan rendahnya apresiasi
investor dan masyarakat terhadap kinerja pasar, yang dalam banyak kasus berawal dari
terkikisnya kepercayaan terhadap kualitas informasi keuangan. Perkembangan IHSG
sejak tahun 1995 – 2004 dan kapitalisasi pasar untuk periode yang sama,
mengindikasikan rendahnya apresiasi investor di pasar modal dalam tahun 1997-1998
sebagai dampak dari krisis ekonomi nasional. IHSG pada angka 257 dalam tahun 1998
merupakan index paling rendah yang pernah terjadi sejak tahun 1995.
3
Peran profesi Akuntan dalam hal ini mempunyai peranan yang sangat penting guna
meningkatkan nilai informasi bagi pemegang saham dan menciptakan tata kelola yang
baik dalam sistem informasi yang berjalan dari suatu perusahaan. Selain skandal Enron,
masih banyak kasus-kasus yang terjadi belakangan ini yang sangat berdampak pada
fluktuasi harga saham dalam pasar modal. Hal tersebut tentunya menciptakan tantangan
baru bagi profesi Akuntan untuk menunjang aktivitas pihak-pihak yang berhubungan
dengan pasar modal.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dalam Pembahasan ini, rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Apa dan bagaimana Perkembangan era Globalisasi saat ini?
2. Bagaimana perkembangan dan peran Pasar modal Indonesia?
3. Bagaimana peran Profesi akuntansi di era globalisasi terhadap Pasar modal di
Indonesia?
1.3 TUJUAN
Tujuan Penulisan Makalah ini adalah sebaqgai berikut :
1. Mengetahui Apa dan bagaimana Perkembangan era Globalisasi saat ini
2. Mengetahui Bagaimana perkembangan dan peran Pasar modal Indonesia?
3. Mengetahui Bagaimana peran Profesi akuntansi di era globalisasi terhadap
Pasar modal di Indonesia?
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 INDONESIA DI ERA GLOBALISASI
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan
keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui
perdagangan,investasi,perjalanan,budaya populer,dan bentuk-bentuk interaksi yang lain
sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias. Dalam banyak hal,globalisasi
mempunyai banyak karkateristik yang sama dengan internasionalisasi,dan istilah ini
seiring dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang
dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Kata “ globalisasi” diambil dari kata global,yang maknanya ialah universal.
Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan,kecuali sekedar definisi kerja
(working definitation),sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang
memandang sebagai suatu proses sosial,atau proses sejarah,atau proses alamiah yang
akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama
lain,mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan
menyingkirkan batas-batas geografis,ekonomi da budaya masyarakat.
Mitos yang hidup selama ini tentang globalisasi adalah bahwa proses globalisasi
akan membuat dunia seragam. Proses globalisasi akan menghapus identitas dan jati
diri. Kebudayaan lokal atau etnis akan ditelan oleh kekuatan budaya besar atau
kekuatan budaya global. Anggapan atau jalan pikiran di atas tersebut tidak sepenuhnya
benar. Kemajuan teknolohi komunikasi memang telah membuat batas-batas dan jarak
menjadi hilang dan tak berguna. Jhon Naisbutt ( 1988 ) dalam bukunya yang
berjudul Global Paradox ini memperlihatkan hal yang justru bersifat paradox dari
fenomena globalisasi. Naisbitt (1988) mengemukakan pokok-pokok pikiran lain yang
5
paradox,yaitu semakin kita menjadi universal,tindakan kita semakin kesukuan,dan
berfikir lokal,bertindak global. Hal ini dimaksudkan kita harus mengkonsentrasikan
kepada hal-hal yang bersifat etnis,yang hanya dimiliki oleh kelompok atau masyarakat
itu sendiri sebagai modal pengembangan ke dunia internasional.
Di sisi lain,ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung
oleh negara-negara adikuasa,sehingga bisa saja orang memiliki oandangan negatif atau
curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini,globalisasi tidak lain adalah kapitalisme
dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan
mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena
tidak mampu bersaing. Sebab,globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap
perekonomian dunia,bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya
dan agama.
Berikut ini adalah ciri-ciri yang menandakan semakin berkembangnnya
fenomena globalisasi di dunia. Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antar
negara menunjukan keterkaitan antarmanusia di seluruh dunia.
a. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti
telepon genggam,televisi satelit,dan internet menunjukan bahwa komunikasi global
terjadi demikian cepatnya,sementara melalui pergerakan massa semacam turisme
memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
b. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbeuhan perdagangan
internasional,peningkatan pengaruh perusahaan multinasional,dan dominasi
organisasi semacam World Trade Organization ( WTO ).
c. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media masa ( terutama
televisi,film,musik,dan transmisi berita dan olah raga internasional ). Saat ini,kita
dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenao hal-hal
yang melintasi beraneka ragam budaya. Misalnya dalam bidang fashion,literatur dan
makanan.
d. Meningkatnya masalah bersama,misalnya pada bidang lingkungan hidup,kirsis
multinasional inflansi regional dan lain-lain.
6
Kennedy dan Choen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita
pada globalisme,sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu.
Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kitan dalam sa sadar bahwa sebenarnya
diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali
yang di tandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama,perubahan dan
keridakpastian,serta kenyataan yang mungkin terjadi. Selain dengan itu, Petter Drucker
menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial. Setiap beberapa ratus
tahun dalam sejarah manusia,transformasi hebat terjadi. Dalam beberapa dekade
saja,masyarakat telah berubah kembali baik dalam pandangan mengenai dunia,nilai-
nilai dasar,struktur politik dan sosial,maupun seni. Lima puluh tahun kemudai
muncullah sebuah dunia baru.
Pendukung globalisasi ( sering juga disebut dengan pro-globalisasi )
menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang
dicetyuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan
negara lain seling bergantungan dan dapatsaling menguntungkan satu sama lainnya,dan
salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara
dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang di
milikinya. Misalnya,jepang memiliki keunggulan komparatif pada produk kamera
digital ( mampu mencetak lebih efisien dan bemutu tinggi ) sementara Indonesia
memiliki keunggulan pada kainnya. Dengan teori ini,jepang di anjurkan untuk
menghentikan produksi digital,lalu menutup kekurangan penawaran kain dengan
membelinya dair Indonesia,begitu juga sebaliknya.
Salah satu penghambat utama terjadinya kerjasama diatas adalah adanya larangan-
larangan dan keijakan proteksi dari pemerinta suatu negara. Si satu sisi,kebijakan ini
dapat melindungi produksi dalam negri,namun di sisi lain,hal ini akan meningkatkan
biaya produksi dalam negri,namun di sisi lain,hal ini akan meningkatkan biaya
produksi barang impor sehingga sulit menembus pasar ngeara yang di tuju. Para pro-
globalisai tidak setujua akan diadakannya kebijakan perdagangan bebas sehingga harga
barang-barang dapat ditekan,akbiatnya permintaan akan meningkat. Karena permintaan
akan meningkat,kemakmuran akan meningkat dan begitu seharusnya.
7
Beberapa faktor pro-globalisme juga mengkritik Bank dunia dan IMF,mereka
berpendapat bahwa kedua badan tersebut hanya mengontrol dan mengalirkan dana
kepada suatu negara,bukan kepada suatu koperasi atau perusahaan, sebagai
hasilnya,banyak pinjaman yang mereka berikan jatuh tangan kepada para diktator yang
kemudian menyelewengkan dan tidak mengunakan dana tersebut sebagai mana
mestinya,meninggalkan rakyatnya dalam lilitan hutang negara,dan sebagai akibatnya
tingkat kemakmuran akan menurun. Karena tingakat kemakmuran menurun,akibatnya
masyarakat negara itu terpaksa mengurangi tingkat konsumsinya; termasuk konsumsi
barang impor,sehingga laju globalisasi akan terhambat dan menurut mereka
mengurangi tingkat kesejahteraan penduduk dunia.
Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap
politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian degan global dan
lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan natar negara seoerti organisasi
perdagangan dunia ( WTO ). “ Antiglobalisasi” dianggap oleh sebagian orang sebagai
gerakan sosial,sementara yang lainnya menganggap sebagai istilah umum yang
mencakup sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya,para
peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan
global saat ini,yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup,hak-hak
buruh,kedaulatan nasional,dunia ketiga dan banyak lagi penyebab-penyebab lainya,
namun,orang-orang yang dicap “antiglobalisasi” sering menolak istilah itu,dan mereka
lebih suka menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan Global, Gerakan dari
semua gerakan atau sejumlah istilah lainya.
Globalisasi memiliki dampak positif dan dampak negatif. Dampak positifnya
diantaranya kita dapat mengetahui apa yang ada di luar negeri, atau mengetahui
informasi-informasi yang dapat menambah pengetahuan kita. Dampak negatif dari
globalisasi diantaranya kita kurang bisa mencintai kebudayaan negara sendiri dan
kurang komunikasi dengan orang terdekat karena lebih sibuk berkomunikasi dengan
orang yang jauh. Mengapa seperti itu? Dikarenakan dampak globalisasi yang semakin
memudahkan orang berkomunikasi dengan media sosial dan dapat lebih dekat dengan
teman yang jauh, namun sebaliknya menjauh dengan orang terdekat, seperti keluarga.
8
Masyarakat Indonesia, dalam era globalisasi ini tidak dapat menghindar dari
arus derasnya perubahan sebagai akibat canggihnya teknologi informasi,
telekomunikasi , tatanan ekonomi dunia yang mengarah pada pasar bebas,serta tingkat
efisiensi dan kompetitif yang tinggi di berbagai bidang kehidupan. Negara maju
menjadi kiblat era globalisasi Negara Indonesia. Suka atau tidak suka, mau atau tidak
bangsa Indonesia harus mengikutinya jika tidak akan ketinggalan terhadap globalisasi.
Namun sebenarnya selalu berkiblat dengan Negara lain, seharusnya kita bisa menjadi
Negara yang bisa mempengaruhi Negara lain. Sistem perekonomian menurut wikipedia
adalah seperti ini.
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi
dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor
produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor
produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh
pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem
tersebut.
2.1.1 Pengaruh globalisasi terhadap perekonomian di Indonesia.
Pengaruh globasisasi tersebut ada yang bersifat positif dan bersifat negatif.
Pengaruh globalisasi yang bersifat positif terhadap perekonomian Indonesia adalah:
1. Terbukanya pasar internasional
2. Meningkatkan kesempatan kerja
3. Meningkatkan devisa negara.
Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang
menunjang kehidupan nasional bangsa.
Pengaruh globalisasi yang bersifat negatif terhadap perekonomian Indonesia adalah
9
1. Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk
luar negeri membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap
produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa cinta masyarakat
kita terhadap bangsa Indonesia. Karena hal tersebut, maka dapat berdampak
terhadap perekonomian dalam negeri, pendapatan warga negara Indonesia
sendiri menjadi berkurang, karena kebanyakan warga Indonesia lebih suka
membeli makanan dan lain-lain yang berbau luar negeri.
2. Siapa yang memiliki modal yang besar akan semakin kuat dan yang lemah
tersingkir. Pemerintah hanya sebagai regulasi dalam pengaturan ekonomi yang
mekanismenya akan ditentukan oleh pasar.
3. Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang,
koperasi semakin sulit berkembang, dan penyerapan tenaga kerja dengan pola
padat karya sudah semakin ditinggalkan. Dengan globalisasi, perekonomian kita
dapat menyamakan tarif untuk ekspor impor semua negara sehingga kegiatan
perdagangan menjadi semakin cepat dan persaingan juga sehat.
Perekonomian dunia mengalami perubahan sejak dasarwarsa tujuh puluh hingga
tahun 2000 an yang bersifat mendasar atau struktural serta mempunyai kecenderungan
jangka panjang dan konjungtural. Perubahan dan perkembangan ini dikenal orang
dengan istilah globalisasi.
Gejala globalisasi terjadi pada kegiatan finansial,produksi,investasi
perdagangan yang kelak berpengaruh pada hubungan antar bangsa dan hubungan antar
individu dalam segala aspek kehidupan. Hubungan antar bangsa menjadi lebih saling
tergantung yang bahkan menjadikan ekonomi dunia menjadi satu sehingga seolah-olah
batas antar negara dalam kegiatan perdagangan,bisnis tidak ada lagi.( boarderless
world).
Pada umumnya negara di dunia menghadapi perkembangan tersebut dengan
melakukan langkah penyesuaian baik dalam wilayah regional maupun masing individu
negara yang kecenderungannya mengarah kepada proteklionisme. Hal tersebut terlihat
jelas dengan munculnya blok blok perdagangan yang pada intinya justru melanggar
kesepakatan yang di tuangkan dalam WTO.
10
Globalisasi ekonomi ditandai dengan makin menipisnya batas-batas investasi
atau pasar secara nasional,regional ataupun internasional. Hal ini disebabkan oleh :
- Komunikasi dan transportasi yang semakin canggih,
- Lalu lintas devisa yang makin bebas,
- Ekonomi negara yang makin terbuka,
- Penggunaan secara keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif tiap-tiap
negara,
- Metode produksi dan perakitan dengan organisasi yang makin efisien,
- Semakin pesatnya perkembangan perusahaan multinasional (MNC) di hampir
segala penjuru dunia.
Steiner ( 1997 ) menjelaskan bahwa ada tiga faktor yang mendorong terjadinya
perubahan global. Pertama,produk nasional kotor (GNP) tumbuh dan meningkat
dengan cepat,terutama di negara-negara maju. Kedua,revolusi dalam tekonologi
komunikasi. Ketiga,kekuatan-kekuatan yang mempermudah munculnya perusahaan
besar berskala global.
2.1.2 Kebijakan Perdagangan Era Globalisasi Ekonomi
Kebijakan perdagangan dalam periode memasuki era lepas landas diarahkan
pada penciptaan dan pemantapan kerangka landas perdagangan yaitu dengan
meningkatkan efisiensi perdagangan dalam negri dan perdagangan luar negri dengan
tujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa,mendorong pembentukan harga yang
layak dalam iklim persaingan yang sehat,menunjang usaha peningkatan efisiensi
produksi,mengembangkan ekspor,memperluas kesemoatan berusaha dan lapangan
kerja,meningkatkan dan memeratakan pendapatan rakyat serta memantapkan stabilitas
ekonomi.
Kerangka landasan yang ingin dicapai tersebut meliputi unsur-unsur, yaitu:
a. Penciptaan sturktur ekspor non migas yang kuat dan tangguh dengan cara
melakukan diversifikasi produk maupun pasar serta pelakunya,
11
b. Pencitaan sistem distribusi nasional yang efektif dan efisien dalam rangka
meningkatkan data saing produk ekspor,mempertahankan tingkat harga yang
stabil dalam negri,
c. Peningkatan daya saing usaha pelaku dalam kegiatan ekonomi perdaganagn
baik dalam negri maupun ekspor dengan memupuk kebersamaan yang kokoh
dalam menghadapi pasar dunia yang makin ketat,
d. Transparansi pasar dan pengelolaan kegiatan perdagangan dengan membangun
sistem jaringan perdagangan,
e. Meningkatkan peran lembaga penunjang perdagangan seperti badan pelaksana
bursa komditi,pasar lelang,BPEN,dan lain-lain.
2.1.3 Peluang dan Tantangan bagi Dunia bisnis
Terbukanya pasar dunia akibat globalisasi ekonomi membuka peluang,
diantaranya:
a. Tersebarnya pasar yang lebih luas skalanya dan terdiversifikasinya barang
manufaktur dan produk yang mempunyai nilai tambah tinggi ( value added
products).
b. Terjadi relokasi industri menufaktur dari negara industri maju ke negara-negara
sedang berkembang dengan upah buruh yang lebih murah. Sebagai konsekuensi
logis dari relokasi industri tersebut,siklus proses bahan baku menjadi produk
akhir menjadi lebih pendek. Hal ini akan menurunkan harga per unit serta
meningkatkan volume perdagangan.
c. Tersedianya sumber pendanan yang dapat diperoleh dengan biaya yang lebih
murah (bunga) karena makin beragamnya portofolio pendanaan terutama bagi
negara yang sedang tumbuh perekonomiannya.
Selain memberikan peluang yang terbuka lebar bagi dunia bisnis,globalisasi
ekonomi juga memberikan dampak negatif bagi dunia bisnis,antara lain :
a. Terjadinya tranfer pricing untuk memarkir dana maupun keuntungan di negara
yang menganut tax shelter (memberikan perlindungan terhadap persembunyian
kewajiban membayar pajak).
12
b. Relokasi industri karena footlose industry membawa pula teknologi kadaluarsa
ke negara sedang berkembang (host country),hal ini terjadi di negara asalnya
(home country) teknologi yang dipakai industri tersebut ketinggalan jaman.
c. Masuknya FDI ( Foreign direct investment) dengan tekonlogi
canggih,seringkali tidak di imbangi dengan tersedianya sumberdaya manusia
yang siap mengoperasikannya sehingga membuat ketergantungan pada negara
asla investasi tersebut.
d. Masuknya FDI juga seringkali menimbulkan trade off politic yang merugikan
masyarakat dan pelaku bisnis di dalam negri.
2.1.4 Peran Negara Bangsa dalam Era Globalisasi
Robert giplin, salah satu tokoh realis menyatakan,peran negara bangsa (nation
state)dalam era globalisasi sekarang ini masih sangat diperlukan (signifikan). Giplin
pada awalnya menggugat beberapa keyaninan yang dianut pendukung globalisasi dan
pasar bebas. Menurut gilpin banyak peneliti mempunyai keyakinan bahwa tengah
terjadi pergeseran besar dari ekonomi state dominated ke arah ekonomi market
dominated. Hancurnya Uni soviet,kegagalan strategi subtitusi impor negara dunia
ketiga,dan suksesnya AS pada era 1990an telah mendorong penerimaan unrestricted
market sebagai solusi bagi penyakit ekonomi modern. Karena peran negara menjadi
berkurang sebagai gantinya pasar akan menjadi mekanisme penting baik untuk
perekonomian domestik maupun perekonomian internasional. Menurutnya peran
negara bangsa diyakini akan menjadi pembuka kearah ekonomi global yang
sesungguhnya,yang dicirikan oleh tiadanya hambatan dalam perdagangan,aliran uang
dakam skala global dan kegiatan internasional perusahaan multinasional.
Namun fakta regionalisme ekonomi berbagai belahan dunia membuktikan
bahwa peran negara bangsa masih relevan. Regionalisme ini menunjukan respon
penting dari negara bangsa dalam menyelesaikan secara bersama-sama masalah politik
dan interdependensi yang tinggi dari ekonomi global yang hypercompetitive. Di
banding regionalisme pada tahun 1950an dan 1960an,bentuk regionalisme ekonomi ini
mewakili signifikan dalam ekonomi global. Kadangkala regionalisme ekonomi ini
13
mewakili kepentingan individual negara bangsa baik untuk kepentingan mereka di level
nasional maupun kolektif.
Karena ekonomi global semakin terintegrasi,pengelompokan regional negara
bangsa telah meningkatkan kerjasama dalam rangka memperkokoh
otonomi,memperbaiki posisi tawar dan memperjuangkan kepentingan individual negara
bangsa baik untuk kepentingan mereka di level nasional maupun kolektif.
Karena ekonomi global semakin terintegrasi,pengelompokan regional negara
bangsa telah meningkatkan kerjasama dalam rangka memperkokoh
otonomi,memperbaiki posisi tawar,dan memperjuangkan kepentingan ekonomi politik
lainnya. Dimasa sekarang ini peran negara bangsa justru dibutuhkan demi berlakunya
perdagangan bebas seperti harapan neolibera. Hambatan-hambatan perdagangan tidak
mungkin dihilangkan tanpa adanya dukungan kebijakan yang pada gilirannya makin
menunjukan peran negara bangsa makin diperlukan dalam perekonomian global.
2.1.5 Dampak Globalisasi Ekonomi Terhadap Indonesia
Sejak tahun 1993,OECD sudah memberi sinyal Indonesia akan dirugikan
dengan berlakunya liberalisasi perdagangan internasional. Akan
tetapi Soeharto sebagai pengusaha Orde Baru yakin sekali dengan prakarsa
perdagangan bebas. Akhirnya yang terjadi adalah ramalan OECD tersebut
terbukti,yakni indonesia justru menghadapi persaingan baru dari negara-negara maju
yang mampu menghasilkan produk dengan kualitas baik dan harga bersaing. Sedang
produk Indonesia sulit masuk ke pasar negara maju karena dihambat dengan
pencabutan fasilitas kemudahan ekspor yang bernama Generalized system of perfernce.
GPS ini merupakan fasilitas yang diberikan oleh Departemen Perdagangan AS kepada
sejumlah negara untuk mengurangi dan menghilangkan pajak impor bagi negara yang
dianggap berdagang secara “sehat” dengan AS.
Sejak peristiwa WTC 11 September 2001, AS khususnya melakukan proteksi
yang dikemas dengan istilah undang-undang bio-terrorism,iso-labeling,eco-labeling
ditambang embargo ekonomi dan sangsi ekonomi. Peristiwa Santa Cruz di Timor
14
Timur (waktu itu) membuat Indonesia diembargo dalam padagan alat militer dan juga
perdagangan ekspor Indonesia ke AS. Tekanan paling keras dilakukan AS terhadap
negara industri baru di Asia Timur termasuk Indonesia. Hal ini dilakukan oleh AS guna
menyeimbangkan neraca perdagangan As yang merosot pada beberapa tahun terakhir
ini. Hal ini tentu berdampak pada perekonomian nasional karena masuknya produk
asing,embargo dan proteksi negara tujuan ekspor khususnya AS menjadikan daya saing
produk domestik lemah dan munculnya efek domino karena tutupnya sejumlah
industri,yaitu PHK dan pengangguran.
Perluasan ekspor Indonesia terasa makin berat sejak dicabutnya GPS tahun
2005,belum lagi halangan masuk (entry barrier) yang sengaja diciptakan oleh negara
maju. Sehingga ekspor tekstil Indonesia tidak memiliki kuota untuk masuk pasar AS.
Didalam negri gempuran produk China terus menerut terjadi,sehingga beberapa industri
domestik rontk dan merumahkan karyawannya.
Globalisasi bukan hanya menggermpur pelaku ekonomi di negara sedang
berkembang. Globalisasi mampu mengendalikan demokrasi bahkan bertindak lebih
jauh dengan mendikte apa yang harus dilakukan pemenang pemilu yang
diselenggarakan secara demokratis sekalipun. Rakyat memang menentukansiapa yang
menang dalam pemilihan umum. Namun siapa yang akan duduk di kabinet bisa
ditentukan oleh konstituen pasar yang beradai di sentra finansial global.
Hal diatas bisa terlihat jelas waktu presiden Soerharto kembali menduduki kursi
kepresidenan tahun 1996,presiden AS Bill Cliton mengutus Walter Mondale datang ke
Indonesia membujuk Soerharto agar sepenuhnya melakukan liberalisasi ekonomi sesuai
resep dari IMF. Mondale menunjukan jika Soeharto mengisi kabinetnya dengan
menteri yang anti globalisasi makan pasar akan merespon negatif.
Di pasar global Indonesai tidak menghadapi persaingan biasa yang hanya
menggantuknan diri pada mekanisme pasar,tetapi Indonesia mengahadapi kekuatan
yang terpola. Kekuatan ini bisa membentuk TNCs,MNCs,pemerintahan negara
kaya,lembaga dunia seperti IMF,World Bank dan WTO. Indonesia saat ini berada
dalam jebakan “Perang modern” yang dimulai dari krisis moneter 1997/1998.
(Deliarnov 2006).
15
2.2 PASAR MODAL DI INDONESIA
Pasar modal sebagai instrumen ekonomi menjadi salah satu pilar penting bagi
masyarakat untuk melakukan investasi dan sekaligus sebagai sumber pembiayaan bagi
perusahaan-perusahaan di Indonesia. Sebagai instrumen keuangan maka pasar modal
hanya akan dapat berkembang dengan baik bila dibangun berdasarkan prinsip wajar,
transparan dan aman. Prinsip tersebut ditujukan untuk melindungi kepentingan investor
(investor protection yang dapat melahirkan kepercayaan (trust) di dalam mekanisme
pasar.
2.2.1 Peranan Pasar Modal Bagi Pembangunan
Pasar modal sebagai alternatif pendanaan bagi pengembangan dunia usaha
mempunyai peranan strategis dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional, juga
berfungsi sebagai salah satu sarana investasi bagi pemodal yang mempunyai kelebihan
dana. Pada prinsipnya, usaha merealisasi masyarakat yang adil dan makmur tidak dapat
dilepaskan dari pembangunan. Sementara itu pembangunan membutuhkan dana dan
salah satu jalan memperolehnya adalah melalui kegiatan investasi dengan cara jual beli
saham di pasar modal. Investasi melalui kegiatan ini bisa mendapatkan sumber
pembiayaan yang murah, baik dari segi politik maupun ekonomi. Secara politis, dana
hasil penjualan saham dapat dijadikan sumber pengganti pinjaman luar negeri.
Dengan berkurangnya pinjaman luar negeri maka berkurang pula
ketergantungan kita kepada Negara-negara pemilik modal yang cenderung mendiktekan
persyaratan-persyaratan seperti hak asasi manusia, lingkungan hidup dan demokrasi.
Dari segi ekonomi, biaya penjualan saham di pasar modal lebih rendah jika
dibandingkan dengan bunga perbankan, baik perbankan dalam maupun luar negeri.
Modal penjualan ini dapat dipakai untuk membiayai proes produksi barang dan jasa.
16
Pasar modal dapat membantu nasabah Bank untuk mengadakan restrukturisasi
modalnya. Dan kekhawatiran investasi akan salah arah tertuju pada kekuatan-kekuatan
yang bersift monopoli akan dapat dihindari. Pasar modal memperkuat sasaran legal
lending limit. Dengan berkembangnya pasar modal, maka akan sejalan dengan tujuan
pemerataan hasil pembangunan, membuka kesempatan kerja dan tidak kalah
pentingnya yaitu mengurangi ketegangan sosial di kalangan masyarakat.
Kekhususan dari rezim hukum pasar modal terletak pada kerangka hokum (legal
frame work) yang sangat dinamis sesuai dengan perkembangan pasar. Sifat universal
yang termuat di dalam hokum pasar modal disebabkan oleh adanya kesamaan system
dan mekanisme pasar modal yang ada diseluruh dunia. Banyak industry dan perusahaan
yang menggunakan institusi pasar modal sebagai media untuk menyerap investasi dan
media untuk memperkuat posisi keuangannya. Secara faktual, pasar modal telah
menjadi financial nerve-centre(saraf financial dunia) dunia ekonomi modern.
Peranan pasar modal bagi pembangunan ekonomi Indonesia, selain sebagai
salah satu barometer investasi namun juga menjadi cermin atas tingkat kepercayaan
pemodal domestic maupun internasional. Sejalan dengan hal itu pula peranan hokum
bagi perkembangan pasar modal menjadi tolak ukur untuk melahirka n pranata
investasi yang kuat.
2.2.2 Perkembangan Pasar Modal di Indonesia Pada Era Globalisasi
Sejarah perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dibagi dalam beberapa
periode. Pembagian periode ini ada karena adanya hal-hal khusus yang terjadi dalam
proses perkembangannya. Periode perkembangan pasar modal adalah sebagai berikut :
A. Periode Permulaan ( 1878-1912)
Di Indonesia kegiatan transaksi saham dan obligasi dimulai pada abad ke-19.
Dikarenakan belum banyak yang mengetahui tentang bursa, maka perdagangan
saham dan obligasi dilakukan tanpa organisasi resmi dan mengakibatkan catatan
resmi mengenai transaksi tersebut tidak lengkap.
17
B. Periode Pembentukan Bursa 1912-1925)
Perkembangan transaksi efek semakin meningkat, tetapi bursa yang resmi
belum ada. Setelah berdirinya Bursa Efek Batavia, maka periode ini pada
tanggal 11 Januari 1925 terbentuk Bursa Efek Surabaya . Pada tanggal 1
Agustus 1925 terbentuk Bursa Efek Semarang.
C. Periode Awal Kemerdekaan (1925-1952)
Perkembangan perdagangan efek pada periode ini berlangsung marak, namu
tidak bertahan lama dikarenakan dihadapkan pada resesi ekonomi pada tahun
1929 dan pecahnya Perang Dunia II.
D. Periode Kebangkitan (1952-1977)
Tanggal 3 Juni 1952 telah diputuskan oleh rapat umum PPUE, Bursa Efek
Jakarta kembali dibuka secara resmi oleh Menteri Keuangan.
E. Periode Pengaktifan Kembali (1977-1987)
Pasar modal tidak menjalankan aktivitasnya sampai tahun 1977. Penutupan
pasar modal Indonesia tersebut tidak lepas dari orientasi politik pemerintah
Orde Lama yang menolak modal asing dalam kebijakan nasionalisasi.
F. Periode Deregulasi (1987-1995)
Hambatan-hambatan yang yang merintangi perkembangan pasar modal telah
disadari pemerintah.
G. Periode Kepastian Hukum (1995-sekarang)
Dampak positif dari kebijakan deregulasi telah menebalkan kepercayaan
investor dan perusahaan terhadap pasar modal Indonesia.
H. Periode Menyongsong Independensi Bapepam
Saat ini posisi struktural Bapepam membuka peluang pihak-pihak lain untuk
melakukan investasi demi kepentingan lain di luar soal penegakan hukum yang
konsisten, tegas, adil dan imparsial.
Pada era globalisasi sekarang ini, hampir semua Negara menaruh perhatian
lebih terhadap pasar modal karena memiliki peranan penting pada perkembangan suatu
Negara. Pasar modal dipandang sebagai salah atu sarana yang efektif untuk ikut serta
mempercepat pembangunan suatu Negara. Pasar modal merupakan bagian dari pasar
finansial atau keuangan.
18
Berkat kemajuan teknologi, khususnya teknologi telekomunikasi dan
transportasi telah menjadikan lingkungan budaya baru yaitu globalisasi. Lingkungan
budaya global ini menimbulkan tuntutan-tuntutan baru pada lingkungan hukum dan
ketatanegaraan yang mengatur hubungan antar bangsa. Untuk menyesuaikan diri
dengan perkembangan globalisasi ekonomi dan pembanguanan nasional secara
bersamaan, pasar modal harus dapat memfasilitasi perkembangan ekonomi pasar.
Informasi memgang peranan penting yang digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan. Adanya informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat
dibutuhkan oleh investor untuk melakukan analisis pasar modal dan melakukan
pengambilan keputusan investasi secara rasional sehingga mendapatkan seperti apa
yang diharapkan.
Di era globalisasi, pasar modal merupakan pendanaan yang cukup penting.
Pasar modal di ibaratkan dengan mall atau pusat perbelanjaan, hanya saja yang
membedakannya adalah barang-barang yang diperjualbelikan didalamnya. Era
globalisasi yang melanda dunia saat ini telah membuat hubungan dan pergaulan antar
masyarakat dunia semakin terbuka, batas-batas Negara dalam pengertian ekonomi dan
hukum semakin erat dimana kedua hal ini selalu berjalan bersamaan. Dalam era
globalisasi, setiap Negara wajib mentaati peraturan ekonomi regional dan organisasi
ekonomi dunia serta tidak bebas atau terlarang menentukan aturan yang bertentangan
atau tidak sesuai dengan aturan internasional yang telah di sepakati.
Aktivitas pasar modal di Indonesia telah berlangsung cukup lama yaitu sejak
tahun 1912, dan ketika itu masih dilakukan oleh penjajahan Belanda. Setelah melewati
masa kemerdekaan, pemerintahan Indonesia mengambil alih dan meneruskan kembali
perdagangan efek yang telah dirintis oleh pemerintahan Hindia Belanda.
Dengan perkembangan pasar modal yang mengalami peningkatan yang sangat
pesat terutama setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi, maka akan timbul
fenomena baru yang harus diperhatikan oleh para praktisi dan akademisi di bidang
hukum. Perekonomian di dunia pada era globalisasi di tandai dengan semakin
interdependensi antar Negara yang semakin mengarah pada integrasi ekonomi secara
global. Ketidakpastian berbagai aspek yang mencakup perekonomian dunia akan terus
19
meningkat. Selama beberapa tahun terakhir pasar modal di Indonesia telah berkembang
dengan pesat yang ditandai oleh melonjaknya jumlah saham yang diperdagangkan dan
semakin tingginya volume perdagangan saham. Seiring dengan perkembangan
keputusan investasi pasar modal juga semakin meningkat.
2.2.3 Ruang Lingkup Pasar Modal
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti
(saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal
merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya
pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar
modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan
terkait lainnya.
Pasar Modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk
mengingkatkan kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak keuntungan.
Dana segar yang ada di pasar modal berasal dari masyarakat yang disebut juga sebagai
investor. Para investor melakukan berbagai tehnik analisis dalam menentukan investasi
di mana semakin tinggi kemungkinan suatu perusahaan menghasilkan laba dan semakin
kecil resiko yang dihadapi maka semakin tinggi pula permintaan investor untuk
menanamkan modalnya diperusahaan tersebut. Pada pasar modal pelakunya dapat
berupa perseorangan maupun organisasi / perusahaan.
Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen
jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right,
reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain.
Struktur pasar modal di Indonesia tertinggi berada pada Menteri Keuangan yang
menunjuk Bapepam sebagai lembaga pemerintah yang melakukan pembinaan,
pengaturan dan pengawasan pasar modal. Sementara itu, bursa efek bertindak sebagai
pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk
20
mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak lain dengan tujuan untuk
memperdagangkan efek di antara mereka.
Marak dan rumitnya kegiatan pasar modal, menuntut adanya perangkat hukum
sehingga pasar lebih teratur, adil, dan sebagainya. Jadi hukum pasar modal mengatur
segala segi yang berkenaan dengan pasar modal. Di Indonesia, terdapat UU Pasar
Modal yaitu Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal
mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran
Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”.
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena
pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan
usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat
pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk
pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar
modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan
seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat
menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko
masing-masing instrument.
Pasar Modal di Indonesia terdiri atas lembaga-lembaga sebagai berikut:
Badan Pengawas Pasar Modal
Bursa efek, di Indonesia sebelumnya terdapat Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Efek Surabaya namun sejak akhir 2007 Bursa Efek Surabaya melebur ke Bursa
Efek Jakarta sehingga menjadi Bursa Efek Indonesia
Perusahaan efek
Lembaga Kliring dan Penjaminan, saat ini dilakukan oleh PT. Kliring
Penjaminan Efek Indonesia (PT. KPEI)
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, saat ini dilakukan oleh PT. Kustodian
Sentral Efek Indonesia (PT. KSEI)
21
2.2.4 Lembaga Swasta Terkait Pasar Modal
Lembaga swasta yang turun aktif daalm pasar modal dapat dikelompokkan
menjadi tiga yaitu kelompok profesi penunjang dan kelompok lembaga penunjang.
Profesi penunjang yang diperlukan jasanya dalam pasar modal adalah :
a. Akuntan Publik
Peran akuntan publik yang pertama adalah memeriksa laporan keuangan
perusahaan dan memberikan pendapat terhadap laporan keuangan tersebut. Kedua
adalah melakukan pemeriksaan terbatas atas modal sendiri dan iktisar keuangan
pokok perusahaan yang akan dimuat dalam prospektus.
b. Notaris
Jasa notaris diperlukan untuk : 1) membuat berita acara RUPS dan menyusun
pernyataan keputusan-keputusan RUPS; 2) Meneliti keabsahan hal-hal yang
berkaitan dengan penyelenggaraan RUPS; dan 3) meneliti perubahan anggaran
dasar.
c. Konsultasi Hukum
Konsultan hukum adalah pihak independen yang dipercayai keahlian dan
integritasnya.
d. Penilai (Appraisial)
Penilai memberikan jasanya dalam menentukan nilai wajar suatu aktiva atau
menlai kembali aktiva-aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan.
e. Konsultan efek (Investment Advisor)
Konsultan efek akan memberikan pendapat kepada nasabahnya mengenai hal-hal
yang berhubungan dengan pendapatan harga suatu efek dan jual beli efek.
2.2.5 Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (disingkat Bapepam-
LK) adalah sebuah lembaga di bawah Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang
22
bertugas membina, mengatur, dan mengawasi sehari-hari kegiatan pasar modal serta
merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang lembaga
keuangan. Kepala Bapepam-LK saat ini adalah A. Fuad Rahmany.
Bapepam-LK merupakan penggabungan dari Badan Pengawas Pasar Modal
(Bapepam) dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan.
Fungsi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan :
Penyusunan dan penegakan peraturan di bidang pasar modal primer dan
sekunder
Penegakan peraturan di bidang pasar modal;
Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin usaha,
persetujuan, pendaftaran dari Badan dan pihak lain yang bergerak di pasar
modal;
Penetapan prinsip-prinsip keterbukaan perusahaan bagi Emiten dan Perusahaan
Publik;
Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi oleh
Bursa Efek, Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian;
Penetapan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal;
Penyiapan perumusan kebijakan di bidang lembaga keuangan;
Pelaksanaan kebijakan di bidang lembaga keuangan, sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku;
Perumusan standar, norma, pedoman kriteria dan prosedur di bidang lembaga
keuangan;
Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang lembaga keuangan;
Pelaksanaan tata usaha Badan.
2.2.6 Bursa Efek
23
Bursa efek atau bursa saham adalah sebuah pasar yang berhubungan dengan
pembelian dan penjualan efek atau saham perusahaan obligasi pemerintah. Bursa efek
tersebut, bersama-sama dengan pasar uang merupakan sumber utama permodalan
eksternal bagi perusahaan dan pemerintah. Biasanya terdapat suatu lokasi pusat,
setidaknya untuk catatan, namun perdagangan kini semakin sedikit dikaitkan dengan
tempat seperti itu, karena bursa saham modern kini adalah jaringan elektronik, yang
memberikan keuntungan dari segi kecepatan dan biaya transaksi. Perdagangan dalam
bursa hanya dapat dilakukan oleh seorang anggota, sang pialang saham.
Dewasa ini telah dikembangkan suatu model dalam pengambilan keputusan
tentang usul investasi yang berada dalam suatu portofolio, dimana proyek baru yang
diusulkan itu dikaitkan dengan proyek-proyek lainnya yang ada dalam suatu
perusahaan. Proyek-proyek investasi itu mempunyai risiko yang tidak independent.
Harapan keuntungan suatu portofolio adalah rata-rata tertimbang dari harapan
keuntungan surat berharga yang diperbandingkan dalam portofolio tersebut. Para
pemain utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga penunjang yang terlibat
langsung dalam proses transaksi antara pemain utama sebagai berikut :
1. Emiten.
Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau
melakukan emisi di bursa (disebut emiten). Dalam melakukan emisi, para emiten
memiliki berbagai tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang dalam rapat umum
pemegang saham (RUPS), antara lain :
Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para investor akan digunakan untuk
meluaskan bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi.
Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal sendiri dengan
modalasing.
Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari pemegang saham
lama kepada pemegang saham baru.
2. Investor.
24
Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yang
melakukan emisi (disebut investor). Sebelum membeli surat berharga yang ditawarkan,
investor biasanya melakukan penelitian dan analisis tertentu. Penelitian ini mencakup
bonafiditas perusahaan, prospek usaha emiten dan analisis lainnya.
Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain :
Memperoleh deviden. Ditujukan kepada keuntungan yang akan diperolehnya
berupa bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk deviden.
Kepemilikan perusahaan. Semakin banyak saham yang dimiliki maka semakin
besar pengusahaan (menguasai) perusahaan.
Berdagang. Saham dijual kembali pada saat harga tinggi, pengharapannya
adalah pada saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari jual
beli sahamnya.
3. Lembaga Penunjang.
Fungsi lembaga penunjang ini antara lain turut serta mendukung beroperasinya
pasar modal, sehingga mempermudah baik emiten maupun investor dalam melakukan
berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pasar modal.
Lembaga penunjang yang memegang peranan penting di dalam mekanisme
pasar modal adalah sebagai berikut :
Penjamin emisi (underwriter). Lembaga yang menjamin terjualnya saham/obligasi
sampai batas waktu tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten.
Perantara perdagangan efek (broker / pialang). Perantaraan dalam jual beli efek,
yaitu perantara antara si penjual (emiten) dengan si pembeli (investor). Kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh broker antara lain meliputi :
1. Memberikan informasi tentang emiten
2. Melakukan penjualan efek ke
Perdagangan efek (dealer), berfungsi sebagai :
1. Pedagang dalam jual beli efek
2. Sebagai perantara dalam jual
25
Penanggung (guarantor). Lembaga penengah antara si pemberi kepercayaan
dengan si penerima kepercayaan. Lembaga yang dipercaya oleh investor sebelum
menanamkan dananya.
Wali amanat (trustee). Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si pemberi
amanat (investor). Kegiatan wali amanat meliputi :
1. Menilai kekayaan emiten
2. Menganalisis kemampuan emiten
3. Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten
4. Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang berkaitan dengan emiten
5. Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi
6. Bertindak sebagai agen pembayaran
Perusahaan surat berharga (securities company). Mengkhususkan diri dalam
perdagangan surat berharga yang tercatat di bursa efek. Kegiatan perusahaan surat
berharga antara lain :
1. Sebagai pedagang efek
2. Penjamin emisi
3. Perantara perdagangan efek
4. Pengelola dana
Perusahaan pengelola dana (investment company). Mengelola surat-surat berharga
yang akan menguntungkan sesuai dengan keinginan investor, terdiri dari 2 unit
yaitu sebagai pengelola dana dan penyimpan dana.
Kantor administrasi efek. Kantor yang membantu para emiten maupun investor
dalam rangka memperlancar administrasinya.
1. Membantu emiten dalam rangka emisi
2. Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak atas saham para
investor
3. Membantu menyusun daftar pemegang saham
4. Mempersiapkan koresponden emiten kepada para pemegang saham
5. Membuat laporan-laporan yang diperlukan
26
2.2.7 Jenis dan Fungsi Pasar Modal
Pasar modal dibedakan menjadi 2 yaitu pasar perdana dan pasar sekunder :
1. Pasar Perdana (Primary Market)
Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para
pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham
tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu
sekurang-kurangnya 6 hari kerja. Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh
penjamin emisi dan perusahaan yang go public berdasarkan analisis fundamental
perusahaan yang bersangkutan. Dalam pasar perdana, perusahaan akan
memperoleh dana yang diperlukan. Perusahaan dapat menggunakan dana hasil
emisi untuk mengembangkan dan memperluas barang modal untuk memproduksi
barang dan jasa. Selain itu dapat juga digunakan untuk melunasi hutang dan
memperbaiki struktur pemodalan usaha. Harga saham pasar perdana tetap, pihak
yang berwenang adalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi
dengan pemesanan yang dilakukan melalui agen penjualan.
2. Pasar Sekunder (Secondary Market)
Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara investor
setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu selambat-
lambatnya 90 hari setelah ijin emisi diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan
di bursa. Dengan adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual
efek setiap saat. Sedangkan manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder berguna
sebagai tempat untuk menghimpun investor lembaga dan perseorangan. Harga
saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi pasar, pihak yang
berwenang adalah pialang, adanya beban komisi untuk penjualan dan pembelian,
pemesanannya dilakukan melalui anggota bursa, jangka waktunya tidak terbatas.
Tempat terjadinya pasar sekunder di dua tempat, yaitu:
27
a. Bursa reguler,
Bursa reguler adalah bursa efek resmi seperti Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan
Bursa Efek Surabaya (BES)
b. Bursa paralel
Bursa paralel atau over the counter adalah suatu sistem perdagangan efek yang
terorganisir di luar bursa efek resmi, dengan bentuk pasar sekunder yang diatur
dan diselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek
(PPUE), diawasi dan dibina oleh Bapepam. Over the counter karena pertemuan
antara penjual dan pembeli tidak dilakukan di suatu tempat tertentu tetapi
tersebar diantara kantor para broker atau dealer.
2.2.8 Fungsi Pasar Modal
Tempat bertemunya pihak yang memiliki dana lebih (lender) dengan pihak yang
memerlukan dana jangka panjang tersebut (borrower). Pasar modal mempunyai dua
fungsi yaitu ekonomi dan keuangan. Di dalam ekonomi, pasar modal menyediakan
fasilitas untuk memindahkan dana dari lender ke borrower.
Dengan menginvestasikan dananya lender mengharapkan adanya imbalan atau
return dari penyerahan dana tersebut. Sedangkan bagi borrower, adanya dana dari luar
dapat digunakan untuk usaha pengembangan usahanya tanpa menunggu dana dari hasil
operasiperusahaannya. Di dalam keuangan, dengan cara menyediakan dana yang
diperlukan oleh borrower dan para lender tanpa harus terlibat langsung dalam
kepemilikan aktiva riil.
1. Manfaat Pasar Modal
Secara umum, manfaat dari keberadaan pasar modal adalah sebagai berikut:
-Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus
memungkinkan alokasi dana secara optimal.
28
-Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga
memungkinkan untuk melakukan diversifikasi. Alternatif investasi
memberikan potensi keuntungan dengan tingkat risiko yang dapat
diperhitungkan.
-Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu negara.
-Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah.
-Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan iklim
berusaha yang sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen profesi.
-Dapat menghipun dana-dana yang berasal dari masyarakat untuk memperluas
usaha dan membuka proyek-proyek baru
-Memperluas lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran
-Dapat menungkatkan produktivitas dan pendapatan masyarakat
-Perusahaan yang manawarkan efek kepada masyarakat memiliki
ketergantungan yang rendah pada bank
-Waktu dalam menggunakan dana masyarakat lebih luas
-Bila dilaksanakan sesuai ketentuan dan didukung oleh semua pihak terkait,
kemampuan manajemen pasar modal akan terus meningkat.
-Pemegang saham maupun obligasi sama-sama emperoleh keuntungan baik
berupa deviden maupun bunga.
- investor lebih mudah berpindah dari sebuah perusahaan ke perusahaan yang
deviden atau bunganya lebih tinggi.
-Investor turut serta dalam kegiatan perusahaan melalui rapat umum pemegang
saham.
-Pasar modal turut serta meningkatkan kegiatan pembangunan ekonomi.
Manfaat bagi Investor :
-Memperoleh deviden bagi pemegang saham
-Memperoleh capital gain jika ada kenaikan harga saham
-Memperoleh bunga bagi pemegang obligasi
-Mempunyai hak suara dalam RUPS
-Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi
Manfaat bagi Emiten :
-Mendapatkan dana yang lebih besar
29
-Perusahaan dapat lebih fleksibel dalam mengolah dana
-Memperkecil ketergantungan terhadap bank
-Besar kecilnya deviden tergantung besar kecilnya keuntungan
-Tidak ada kewajiban yang terikat sebagai jaminan
Manfaat bagi Pemerintah :
-Membantu pemerintah dalam mendorong perkembangan pembangunan
-Membantu pemerintah dalam mendorong kegiatan investasi
-Membantu pemerintah dalam menciptakan kesempatan kerja
2. Keuntungan dan Risiko serta kelemahan
A. Keuntungan dari Pasar Modal
- Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang untuk dunia usaha.
- Sarana untuk mengalokasikan sumber dana secara optimal bagi investor.
- Memungkinkan adanya upaya diversifikasi.
B. Risiko dari Pasar Modal
- Risiko daya beli berkaitan dengan kemungkinan terjadinya inflasi yang
menyebabkan nilai riil pendapatan akan lebih kecil.
- Risiko bisnis Menurunnya kemampuan perusahaan memperoleh laba,
menyebabkan menurunnya kemampuan emiten membayar bunga atau
deviden.
- Risiko tingkat bunga Tingkat bunga yang naik, biasanya akan menyebabkan
nilai saham cenderung turun
- Risiko likuiditas Kemampuan surat berharga untuk dapat segera
diperjualbelikan
C. Kelemahan Pasar Modal
- Mekanisme pasar modal yang cukup rumit menyulitkan pihak-pihak
tertentu yang akan terlibat di dalamnya.
- Saham pasar modal bersifat spekulatif sehingga dapat merugikan pihak
tertentu.
- Jika kurs tidak stabil, maka harga saham ikut terpengaruh.
30
2.2.9 Instrumen Pasar Modal
Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen
jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right,
reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain.
Instrumen yang akan dibahas lebih lanjut yaitu mengenai saham dan obligasi.
A. Saham
Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling
popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika
memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan
instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu
memberikan tingkat keuntungan yang menarik.
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau
pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan
menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan
perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS). Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor
dengan membeli atau memiliki saham:
1. Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal
dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat
persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin
mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut
dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut
berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak
mendapatkan dividen.
Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai – artinya kepada
setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah
tertentu untuk setiap saham – atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti
31
kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah
saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian
dividen saham tersebut.
2. Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain
terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya
Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian
menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal tersebut
mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.
Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-
harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan.
Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham
tersebut. Dengan kata lain harga saham terbentuk oleh supply dan demand atas saham
tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang
sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri dimana
perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku
bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan
politik, dan faktor lainnya.
B. Obligasi
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat
dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar
imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu
yang telah ditentukan
a. Jenis Obligasi
Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu :
1) Dilihat dari sisi penerbit :
32
a. Corporate Bonds : obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang
berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta.
b. Government Bonds : obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
c. Municipal Bond : obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk
membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public
utility).
2) Dilihat dari sistem pembayaran bunga :
a. Zero Coupon Bonds : obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara
periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo.
b. Coupon Bonds : obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik
sesuai dengan ketentuan penerbitnya.
c. Fixed Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan
sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik.
d. Floating Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan
sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu
seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga
deposito dari bank pemerintah dan swasta.
3) Dilihat dari hak penukaran / opsi :
a. Convertible Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi
untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik
penerbitnya.
b. Exchangeable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi
untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi
milik penerbitnya.
c. Callable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli
kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
d. Putable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada investor yang
mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu
sepanjang umur obligasi tersebut.
33
4) Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya
a. Secured Bonds : obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya
atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam kelompok ini, termasuk
didalamnya adalah:
Guaranteed Bonds : Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin
denan penangguangan dari pihak ketiga
Mortgage Bonds : obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin
dengan agunan hipotik atas properti atau asset tetap.
Collateral Trust Bonds : obligasi yang dijamin dengan efek yang dimiliki
penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang
dimilikinya.
b. Unsecured Bonds : obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu
tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum.
5) Dilihat dari segi nilai nominal
a. Konvensional Bonds : obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam satu nominal,
Rp 1 miliar per satu lot.
b. Retail Bonds : obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai nominal yang
kecil, baik corporate bonds maupun government bonds.
6) Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil :
a. Konvensional Bonds : obligasi yang diperhitungan dengan menggunakan sistem
kupon bunga.
b. Syariah Bonds : obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan
perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua macam obligasi
syariah, yaitu:
Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang menggunakan
akad bagi hasil sedemikian sehingga pendapatan yang diperoleh investor atas
obligasi tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten.
34
Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad
sewa sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisa
diketahui/diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan
b. Karakteristik Obligasi
Nilai Nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan
diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.
Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi
secara berkala (kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah setiap 3 atau 6
bulanan) Kupon obligasi dinyatakan dalam annual prosentase.
Jatuh Tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan
mendapatkan pembayaran kembali pokok atau Nilai Nominal obligasi yang
dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 hari sampai
dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun
akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga memilki resiko yang lebih kecil
dibandingkan dengan obligasi yang memiliki periode jatuh tempo dalam waktu
5 tahun. Secara umum, semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakin
tinggi Kupon / bunga nya.
Penerbit / Emiten (Issuer) Mengetahui dan mengenal penerbit obligasi
merupakan faktor sangat penting dalam melakukan investasi Obligasi Ritel.
Mengukur resiko / kemungkinan dari penerbit obigasi tidak dapat melakukan
pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu (disebut default risk)
dapat dilihat dari peringkat (rating) obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga
pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic Indonesia.
c. Harga Obligasi
Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga
obligasi dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal.
Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu:
35
Par (nilai Pari) : Harga Obligasi sama dengan nilai nominal Misal: Obligasi
dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasi
tersebut adalah 100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta.
at premium (dengan Premi) : Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal
Misal: Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%,
maka nilai obligasi adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta
at discount (dengan Discount) : Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal
Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%, maka
nilai dari obligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49 juta.
2.3 PROFESI AKUNTANSI
Keberadaan profesi akuntan tetap diakui oleh pemerintah sebagaisebuah profesi
kepercayaan masyarakat. Di samping adanya dukungan daripemerintah, perkembangan
profesi akuntan publik juga sangat ditentukanditentukan oleh perkembangan ekonomi
dan kesadaran masyarakat akan manfaatjasa akuntan publik. Beberapa faktor yang
dinilai banyak mendorongberkembangnya profesi adalah:
1. Tumbuhnya pasar modal
2. Pesatnya pertumbuhan lembaga-lembaga keuangan baik bank maupun
non- bank.
3. Adanya kerjasama IAI dengan Dirjen Pajak dalam rangka menegaskan peran
akuntan publik dalam pelaksanaan peraturan perpajakan di Indonesia
4. Berkembangnya penanaman modal asing dan globalisasi
kegiatan perekonomian
2.3.1 Difinisi Profesi Akuntansi
Menurut International Federation of Accountants (dalam Regar,2003) yang
dimaksud dengan profesi Akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang
mempergunakan keahlian di bidang Akuntansi, termasuk bidang pekerjaan Akuntan
36
publik, Akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang,
Akuntan yang bekerja di pemerintah, dan Akuntan sebagai pendidik. Gelar atau sebutan
Akuntan diberikan kepada seorang sarjana yang telah menempuh pendidikan di fakultas
ekonomi jurusan Akuntansi pada suatu universitas atau perguruan tinggi dan telah lulus
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Dalam arti sempit,
profesi Akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh Akuntan sebagai
Akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, Akuntansi, pajak dan
konsultan manajemen. Definisi Akuntansi sendiri menurut Weygandt et al (2011), pada
saat ini Akuntansi lebih diperlakukan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi
keuangan walaupun dahulu Akuntansi pernah di definisikan suatu seni atau ilmu social
murni. Hal tersebut juga tercermin dalam The Framework for the Preparation and
Presentation of Financial Statement yang dihasilkan oleh IASC. Kerangka tersebut
menyebutkan bahwa tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi
keuangan yang bermanfaat bagi banyak pengguna dalam pengambilan keputusan
elektronik.
Menurut International Federation of Accountants yang dimaksud dengan
profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di
bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang
bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di
pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.
Berdasarkan definisi diatas, profesi Akuntan sendiri adalah bertugas untuk
menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat bagi banyak pengguna dalam
pengambilan keputusan ekonomik. Hal tersebut menerangkan bahwa betapa pentingnya
profesi Akuntan dalam dinamika ekonomi global. Profesi Akuntan dianggap sebagai
suatu urat nadi perekonomian global. Informasi yang dihasilkan akan menjadi landasan
utama setiap kebijakan ekonomi yang akan diambil oleh pihak berkepentingan,
kehandalan dan kompetensitas menjadi suatu keharusan yang harus dimiliki seorang
Akuntan.
37
Komisi Standar Pendidikan dan Pengalaman untuk Akuntan
Publik Bersetifikat mengeluarkan laporan yang berisi tujuh
karakteristik sebuah profesi:
1) Sebuah badan kusus pengetahuan,
2) Sebuah proses pendidikan yang diakui formal dan untuk
memperolehnya diperlukan pengetahuan khusus,
3) Sebuah standar kualifikasi profesional yang mengatur pengakuan profesi,
4) Sebuah standar perilaku yang mengatur hubungan antara praktisi dengan
klien,kolega, dan masyarakat,
5) Pengakuan status,
6) Penerimaan tanggung jawab sosial yang melekat dalam suatu pekerjaan yang
diberkahi dengan kepentingan publik,
7) Organisasi yang ditujukan untuk kemajuan kewajiban sosial kelompok
Seseorang dapat berpendapat bahwa akuntan sebagai profesional memiliki tiga
kewajiban:
1) harus kompeten dan tahu tentang seni dan ilmu akuntansi;
2) melihat kepentingan terbaik bagi klien, menghindari godaan untuk mengambil
keuntungan dari klien dan
3) untuk melayani kepentingan publik.
2.3.2 Tipe-tipe Akuntan dan Fungsinya
Secara garis besar Akuntan dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Akuntan Publik (Public Accountants)
Akuntan publik atau juga dikenal dengan Akuntan eksternal adalah Akuntan
independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu.
Mereka bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor Akuntan. Yang
termasuk dalam kategori Akuntan publik adalah Akuntan yang bekerja pada
kantor Akuntan publik (KAP) dan dalam prakteknya sebagai seorang Akuntan
38
publik dan mendirikan kantor Akuntan, seseorang harusmemperoleh izin dari
Departemen Keuangan. Seorang Akuntan publik dapatmelakukan pemeriksaan
(audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa
penyusunan sistem manajemen.
2. Akuntan Intern (Internal Accountant)
Akuntan intern adalah Akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaanatau
organisasi. Akuntan intern ini disebut juga Akuntan perusahaan atauAkuntan
manajemen. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf biasa sampai
dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan.Tugas mereka adalah
menyusun sistem Akuntansi, menyusun laporan keuangan kepada pihak-pihak
eksternal, menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan,
menyusun anggaran, penanganan masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.
3. Akuntan Pemerintah (Government Accountants)
Akuntan pemerintah adalah Akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga
pemerintah, misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan
(BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).
4. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah Akuntan yang bertugas dalam pendidikan Akuntansi,
melakukan penelitian dan pengembangan Akuntansi, mengajar, dan menyusun
kurikulum pendidikan Akuntansi di perguruan tinggi.
39
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 PROFESI AKUNTAN DI PASAR MODAL INDONESIA
Akuntan adalah orang yang mempunyai kompetensi dan keahlian dibidang
akuntansi yang telah menempuh jenjang pendidikan sebagai akuntan. Definisi
akuntansi sendiri menurut Weygandt et al (2011), pada saat ini akuntansi lebih
diperlakukan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi keuangan walaupun
dahulu akuntansi pernah di definisikan suatu seni atau ilmu social murni. Hal tersebut
juga tercermin dalam The Framework for the Preparation and Presentation of Financial
Statement yang dihasilkan oleh IASC. Kerangka tersebut menyebutkan bahwa tujuan
dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat
bagi banyak pengguna dalam pengambilan keputusan elektronik.
Berdasarkan definisi diatas, profesi akuntan sendiri adalah bertugas untuk
menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat bagi banyak pengguna dalam
pengambilan keputusan ekonomik. Hal tersebut menerangkan bahwa betapa pentingnya
profesi akuntan dalam dinamika ekonomi global. Profesi akuntan dianggap sebagai
suatu urat nadi perekonomian global. Informasi yang dihasilkan akan menjadi landasan
utama setiap kebijakan ekonomi yang akan diambil oleh pihak berkepentingan,
kehandalan dan kompetensitas menjadi suatu keharusan yang harus dimiliki seorang
akuntan.
Pada saat ini profesi akuntan tidak hanya sebagai seorang pencatat transaksi,
pengolah transaksi, ataupun sekedar penghasil informasi semata. Profesi akuntan pada
40
saat ini dituntut mampu memberikan suatu nilai tambah terhadap entitasnya di tempat
dia bernaung. Dapat diprediksi apabila seorang akuntan hanya bertugas untuk
menghasilkan informasi keuangan tanpa adanya unsur nilai tambah dari akuntan
tersebut maka informasi yang dihasilkan akan menyesatkan para penggunanya.
Mekanisme perekonomian global yang telah menciptakan satu kesatuan sistem
ekonomi dunia telah merubah cara pandang profesi akuntan pada saat ini, profesi
akuntan diharapkan bisa memenuhi kebutuhan informasi para pelaku ekonomi global
khususnya para pemegang saham dari setiap penjuru dunia sehingga tingkat standar
kompetensi dari seorang akuntan diharapkan terus terbaharui sehingga menjadi nilai
tambah dalam entitasnya.
3.2 PERAN AKUNTAN DI PASAR MODAL
Peran akuntan di pasar modal adalah memeriksa laporan keuangan dan memberikan
pendapat terhadap laporan keuangan. Di pasar modal dituntut pendapat wajar
(unqualified) terhadap laporan keuangan dari perusahaan yang akan menerbitkan saham
baru (Initial Public Offering) atau yang telah terdaftar di bursa. Pendapat wajar berarti
laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang
ditetapkan oleh IAI tanpa suatu catatan atau kekurangan dan kesalahan material.
Akuntan yang terdaftar di Bapepam-LK diharapkan menjadi gate keeper dalam
melindungi kepentingan publik dengan menghasilkan opini yang berkualitas atas
laporan keuangan.
Akuntan berperan dalam mengungkapkan informasi keuangan perusahaan dan
memberikan pendapat mengenai kewajaran atas data yang disajikan dalam laporan
keuangan. Dalam melakukan kegiatan, akuntan harus memperhatikan standar akuntansi
keuangan yang ditetapkan oleh IAI, praktik akuntansi, dan peraturan-peraturan yang
berlaku di pasar modal. Dalam kaitannya dengan melindungi kepentingan publik,
akuntan publik memegang peranan kunci dalam menjamin kewajaran penyajian
informasi keuangan. Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, akuntan tidak
diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap seluruh transaksi yang ada di
41
perusahaan, namun diperkenankan hanya berdasarkan sampling. Dengan demikian,
laporan keuangan yang telah diperiksa tidak menjamin bahwa laporan keuangan telah
terbebas dari kesalahan namun kemungkinan masih mengandung kesalahan. Oleh
karena itu, akuntan dalam memberikan pendapatnya akan menyatakan kewajaran atas
laporan keuangan, bukan kebenaran atas laporan keuangan. Sepanjang akuntan telah
melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar auditing yang berlaku, maka akuntan
yang bersangkutan tidak dapat dibebankan tanggung jawab atas kesalahan tersebut.
Namun apabila dapat dibuktikan bahwa akuntan tidak melaksanakan pemeriksaan
sesuai dengan standar auditing, maka jika terjadi kesalahan, akuntan tersebut dapat
dimintakan pertanggungjawabannya.
Akuntan hanya bertanggung jawab atas opini yang diberikan terhadap
kewajaran laporan keuangan namun kebenaran laporan keuangan merupakan tanggung
jawab manajemen sepenuhnya. Perhatian investor umumnya lebih banyak ditujukan
kepada emiten sebagai objek investasi mengingat kepentingan investor berkaitan
dengan investasi yang ditanamnya. Namun para pemodal kerap kurang menyadari
bahwa sah tidaknya sebuah informasi tentang emiten, terutama yang berkaitan dengan
kinerja keuangan, sangat ditentukan oleh bobot kualitas dari akuntan publik yang
bertugas memeriksa laporan keuangan emiten. Dari sini bisa dilihat bahwa peran dan
tanggung jawab profesi akuntan terhadap perkembangan pasar modal sangat besar.
Jadi, apabila akuntan publik yang beroperasi di pasar modal memiliki kualitas dan
integritas yang lemah, maka hampir bisa dipastikan perkembangan pasar modal akan
terhambat karena tingkat kepercayaan investor akan berkurang.
Profesi akuntan berkaitan dengan pekerjaan yang memerlukan pengetahuan dan
keahlian khusus. Keahlian dasar yang harus dimiliki akuntan adalah melakukan
pemeriksaan keuangan. akuntan profesional dituntut memiliki integritas dan moral
untuk melindungi kepentingan masyarakat. Profesi akuntan juga harus memiliki etika
profesi yang mengikat para anggotanya. Semua ini melahirkan kepercayaan masyarakat
terhadap profesi akuntan. Profesi akuntan publik merupakan profesi yang unik yang
berbeda dengan profesi lainnya karena akuntan publik dibayar oleh klien namun
bekerja atas nama masyarakat (investor) sehingga akuntan publik dituntut harus
42
independensi dan objektifitas dalam pengambilan keputusannya. Berkembangnya pasar
modal akan memberikan peran yang sangat penting bagi akuntan khususnya akuntan
publik mengingat keterkaitannya dengan informasi yang dibutuhkan di pasar modal.
Sesuai UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, peran profesi akuntan menjadi sangat
penting. Secara garis besar peran akuntan di pasar modal dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu:
1. Pemeriksa laporan keuangan
2. Penyusun standar akuntansi
Bagi perusahaan yang telah go public, dimana sebagian sahamnya dimiliki oleh
masyarakat luas, maka informasi yang tepat, cepat, dan terpercaya sangatlah
dibutuhkan untuk mengetahui posisi keuangan, hasil usaha, dan perkembangan
perusahaan yang pengelolanya dipercayakan kepada manajemen. Untuk memperoleh
informasi yang tepat, akurat dan dapat dipercaya, laporan keuangan haruslah disajikan
sesuai dengan prinsip-pronsip akuntansi yang diterima umum, dan untuk memastikan
kewajarannya, laporan keuangan tersebut harus diaudit oleh akuntan yang independen.
Akuntan dalam kapasitas dan kompetensi profesionalnya harus melaksanakan
pemeriksaan sesuai dengan standar auditing dan mematuhi serta menjunjung tinggi
kode etik profesi.
Dalam mendorong perkembangan pasar modal di Indonesia, peranan para
akuntan sebagai profesi kepercayaan publik menjadi sangat penting. Fungsi utama
akuntan adalah dalam rangka memberikan gambaran yang transparan mengenai posisi
keuangan suatu perusahaan dalam menginformasikan ke publik. Bidang jasa akuntan di
pasar modal terbagi menjadi:
1. Perikatan Atestasi
2. Perikatan Non-atestasi
Untuk menciptakan full disclosure didalam laporan keuangan emitten, maka
dibutuhkan profesi penunjangan yang independens didalam memberikan opininya
terhadap kewajaran laporan keuangan yang akan diberikan kepada public. Salah satu
43
Profesi penunjang tersebut adalah akuntan. Profesi penunjang pasar modal telah diatur
dalam UU No 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Pasal 80 ayat 1(d)menyatakan :
”Profesi penunjang Pasar Modal atau Pihak lain yang memberikan pendapat
atau keterangan dan atas persetujuannya dimuat dalam pernyataan pendaftaran,
wajib bertanggung jawab, baik sendiri –sendiri maupun bersama –sama atas
kerugian yang timbul akibat perbuatan dimaksud”.
Lalu ayat 2,
“Pihak sebagaimana di maksud dalam ayat (1) huruf d hanya tertanggung jawab
atas pendapat atau keterangan yang diberikannya”.
Sebagai salah satu pelaku pasar modal, profesi penunjang pasar modal turut
bertanggung jawab dalam mengembangkan pasar modal. Tanggung jawab utama dari
profesi penunjang pasar modal adalah membantu emiten dalam proses go publicdan
memenuhi persyaratan mengenai keterbukaan yang sifatnya terus – menerus. Untuk
melaksanakan tanggung jawab tersebut, profesi penunjang pasar modal perlu memiliki
pengetahuan yang memadai mengenai UU No 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan
peraturan pelaksanaannya serta ikut bertanggung jawab terhadap kepatuhan dan
ketaatan emiten yang menjadi nasabahnya dalam rangka memenuhi ketentuan pasar
modal yang berlaku.
Dalam kaitan tersebut, independensi profesi penunjang pasar modal sangat
penting. Sehubungan dengan masalah keterbukaan yang harus dilakukan emiten,
profesi penunjang pasar modal perlu mengembangkan keahlian untuk membantu calon
emiten ataupun emiten dalam mempersiapkan prospectus dan laporan – laporan yang
diwajibkan. Semua informasi harus diungkapkan secara jelas sehingga mudah
dimengerti masyarakat. Akuntan berperan dalam mengungkapkan informasi keuangan
perusahaan dan memberikan pendapat mengenai kewajaran atas data yang disajikan
dalam laporan keuangan. Laporan keuangan yang disampaikan kepada Bapepam wajib
disusun berdasarkan standar akuntansi yang berlaku umum. Dalam melakukan
44
kegiatan, akuntan harus memperhatikan standar akuntansi keuangan yang ditetapkan
oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan praktik akuntansi lainnya yang lazim di pasar
modal.
Dalam kaitannya dengan suatu penawaran umum, maka salah satu informasi
terpenting yang dimuat dalam setiap pernyataan pendaftaran efek adalah laporan
keuangan perusahaan. Akuntan public memegang peranan kunci dalam menjamin
kewajaran penyajian informasi keuangan. Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK), akuntan tidak diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap seluruh
transaksi yang ada di perusahaan, namun dia perkenankan untuk melakukan
pemeriksaan atas dasar sampling. Dengan demikian harus disadari bahwa laporan
keuangan yang disajikan itu, akuntan hanya berperan di didalam memberikan
pendapatnya yang menyatakan kewajaran dan buka kebenaran atas laporan
keuangan. Apabila terdapat kesalahan, maka hal ini terlebih dahulu perlu dikaji,
apakah kesalahan itu merupakan tanggung jawab akuntan publik atau tidak. Sepanjang
akuntan publik telah melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar auditing yang
berlaku, maka akuntan publik yang bersangkutan tidak dapat dibebankan tanggung
jawab atas kesalahan tersebut. Namun apabila dapat dibuktikan bahwa akuntan publik
tidak melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar auditing, maka kalau terjadi
kesalahan akuntan publik tersebut dapat dimintakan pertanggung jawabannya. Sebagai
tambahan perlu disadari bahwa tanggung jawab akhir terhadap laporan keuangan tetap
berada di tangan emiten.
Secara jelas bahwa UU No 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mengatur arah
dan hubungan dari profesi auditor terhadap masyarakat Pasar Modal atas pemberian
pernyataan pendapatnya. Pasal 90 secara jelas menyatakan: dalam kegiatan
perdagangan Efek setiap Pihak dilarang secara langsung atau tidak langsung:
1) Menipu atau mengelabui pihak lain dengan menggunakan sarana dan atau cara
apapun
2) Turut serta menipu atau mengelabui pihak lain
3) Membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta materiil atau tidak
mengungkapkan fakta yang materii, agar pernyataan yang dibuat tidak
45
menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi pada saat pernyataan dibuat
dengan maksud untuk menguntungkan atau menghindarkan kerugian untuk diri
sendiri atau pihak lain atau dengan tujuan mempengaruhi pihak lain untuk
membeli atau menjual efek.
3.3 TANGGUNG JAWAB AKUNTAN DI PASAR MODAL
Sejalan dengan pentingnya peranan akuntan publik, akuntan publik juga
memiliki tanggung jawab yang besar. Tanggung jawab akuntan tidak hanya terbatas
pada kepatuhan terhadap standar profesi, namun juga mencakup tanggung jawab
hukum dan sosial. Akuntan harus mampu menilai kewajaran laporan keuangan
perusahaan dibandingkan dengan standar akuntansi keuangan yang telah ditetapkan
oleh IAI. Pada dasarnya esensi dari pasar modal adalah full disclosure yang mencakup
pengungkapan informasi yang penting dan relevan. Oleh karena itu, akuntan yang
bergerak di pasar modal harus memahami bahwa kepentingan publik jauh lebih besar
dan harus lebih diutamakan. Adapun kewajiban akuntan sebagai pemeriksa laporan
keuangan dinyatakan secara eksplisit dalam UU Pasar Modal yang menyatakan bahwa
akuntan yang terdaftar di Bapepam yang memeriksa laporan keuangan emiten, bursa
efek, lembaga kliring dan penjaminan (LKP), lembaga penyimpanan dan penyelesaian
(LPP), dan pihak lain yang melakukan kegiatan di bidang pasar modal wajib
menyampaikan pemberitahuan yang sifatnya rahasia kepada Bapepam jika ditemukan
adanya:
- Pelanggaran yang dilakukan terhadap ketentuan dalam UU ini dan atau
peraturan pelaksanaannya.
- Hal-hal yang dapat membahayakan keadaan keuangan lembaga yang dimaksud
atau kepentingan para nasabahnya.
Untuk menjamin kualitas informasi yang fair dan objektif, akuntan dilarang melakukan
hal-hal sebagai berikut:
- Memberikan jasa kepada pihak yang terafiliasi dengannya;
46
- Membuat perjanjian untuk memperoleh kepentingan dalam efek atau bagian
laba dari emiten;
- Memeriksa dan menyiapkan opini bagi emiten sebelum menerima pembayaran
atas jasa yang diberikan terdahulu;
- Melakukan penilaian dan pemeriksaan atas pekerjaannya sendiri yang telah
dilakukan bagi emiten; dan
- Melakukan perjanjian dengan emiten yang menyatakan bahwa pembayaran
jasanya tergantung pada pekerjaannya.
Tanggung jawab akuntan di pasar modal dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Tanggung jawab yuridis
Berkaitan dengan opini yang diberikan akuntan yang dsampaikan kepada
masyarakat, opini akuntan dan penyampaian informasi lainnya harus sesuai
dengan standar profesi dan peraturan pasar modal yang berlaku. Pelaksanaan
penugasan akuntan di pasar modal tidak terlepas dari kemungkinan adanya
tuntutan atau gugatan baik administratif, perdata, maupun pidana.
b. Tanggung jawab finansial
Dalam kaitannya dengan kemungkinan munculnya kerugian yang diderita oleh
pihak ketiga. Hal ini dapat mengakibatkan tuntutan ganti rugi dari pihak-pihak
yang merasa dirugikan tersebut.
c. Tanggung jawab moral
Kaitannya dengan kewajiban akuntan untuk menjunjung tinggi kode etik
akuntan serta selalu menjaga sikap mental yang independen. Hal ini diperlukan
mengingat profesi akuntan sebagai profesi yang dipercaya oleh masyarakat
sehingga harus selalu menjaga kepercayaan yang diberikan dan menghindari
tindakan-tindakan yang dapat merugikan masyarakat. Apabila ketiga tanggung
jawab tersebut dipahami maka diharapkan profesi akuntan yang bergerak di
pasar modal selalu berhati-hati dalam bersikap dan bertindak, sehingga akuntan
tidak terjebak pada hal-hal yang dapat merugikan akuntan yang bersangkutan
dan profesi akuntan secara keseluruhan. Akuntan yang terdaftar di Bapepam–
LK mempunyai tanggungjawab untuk turut menjaga kualitas informasi di Pasar
47
Modal melalui pemberian opini yang berkualitas dan independen atas laporan
keuangan.
3.4 TANTANGAN DAN PELUANG AKUNTAN
Dicabutnya ketentuan pembatasan pembelian saham oleh investor asing melalui
pasar modal Indonesia merupakan tantangan bagi profesi akuntan Indonesia. Akuntan
dalam memberikan opininya dituntut lebih berhati-hati. Para investor asing dengan
pengalaman yang lebih lama dan modal yang besar dalam bermain di pasar modal akan
lebih kritis terhadap setiap opini yang diberikan oleh akuntan. Di samping itu, ada
kecenderungan bahwa perusahaan-perusahaan Indonesia selain mencari dana melalui
pasar modal dalam negeri, juga memalui pasar modal internasional. Keadaan ini
mengharuskan akuntan untuk mempelajari dan mengerti tentang peraturan pasar modal
yang berlaku internasional. Konsekuensi lebih lanjut dari hal tersebut adalah
kemungkinan adanya tuntutan hukum atau gugatan hukum yang diajukan oleh pihak
investor atau pihak lain terhadap akuntan yang memeriksa perusahaan yang
bersangkutan.
Lahirnya organisasi perdagangan dunia (World Trade Organization) dan
diterimanya General Agreement on Trade in Services (GATS) akan menciptakan
tantangan tersendiri dan sekaligus memberi peluang bagi profesi akuntan Indonesia.
Tantangan yang timbul adalah masuknya akuntan asing di Indonesia menciptakan iklim
persaingan usaha yang ketat. Masuknya akuntan asing memberikan ancaman bagi
akuntan Indonesia. Secara umum, akuntan di negara maju memiliki profesionalisme
yang lebih baik serta memiliki keunggulan kompetitif. Tantangan lain yang cukup berat
bagi profesi akuntan adalah mempertahankan sikap independen dalam setiap
pelaksanaan tugasnya dan menghindari conflict of interest.
48
BAB 4
KESIMPULAN
Akuntan sebagai suatu profesi yang menganalisa, membuat, dan menerjemahkan
laporan keuangan suatu perusahaan dengan memberikan hasil pernyataan yang
baik.Profesi akuntan sendiri adalah bertugas untuk menyediakan informasi keuangan
yang bermanfaat bagi banyak pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomik. Hal
tersebut menerangkan bahwa betapa pentingnya profesi akuntan dalam dinamika
ekonomi global..
Profesi akuntan seperti yang telah dibahas sebelumnya yaitu mempunyai peranan
yang sangat besar dalam sistem perekonomian global. Sebagai urat nadi suatu entitas,
kontribusi para profesi akuntan sangat mempengaruhi dan mempunyai daya dampak
yang sangat besar terhadap pasar modal terutama dalam penyediaan informasi ekonomi
yang menjadi dasar pengambilan keputusan tersebut.
Profesi akuntan memiliki peran yang sangat penting dalam aktivitas perusahaan
di pasar modal. Hal ini disebabkan karena akuntansi tersebut merupakan urat nadi dari
perekonomian dunia sehingga tingkat kompetensi profesi akuntan akan mempengaruhi
49
kualitas dari perkembangan perekonomian dunia khususnya tercermin dalam fluktuasi
tren harga saham dan surat berharga lainnya di pasar modal.
Produk akuntansi yang berupa informasi keuangan akan mempengaruhi
berbagai pihak yang berkepentingan dalam membuat kebijakan. Sistem informasi yang
handal dan memadai sangat dibutuhkan guna mendukung penyampaian informasi
tersebut sehingga tidak menyesatkan para penggunanya.
DAFTAR PUSTAKA
Alvin A Arens, et all. 2008. Auditing dan Jasa Assurance: Pendekatan Terintergrasi. Erlangga.Jakarta.
http://accounting1st.wordpress.com/2012/04/15/peran-profesi-akuntan-dalam-aktivitas-perusahaan-di-pasar-modal/
http://anisyaalishina.blogspot.com/2012/04/karya-ilmiah-teori-organisasi-umum.html
http://arixsthecoolest.blogspot.com/2008/02/lembaga-yang-terkait-dengan-pasar-modal.html
http://jaimforever.blogspot.com/
http://nabilasishma.blogspot.com/2013/05/pengaruh-globalisasi-terhadap.html
http://seloakuntansi.blogspot.com/2013/05/peran-akuntan-di-pasar-modal.html
James A Hall. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta.
Sony Warsono. 2011. Akuntansi Pengantar 1: Sistem Penghasil Informasi Keuangan (Adaptasi IFRS). ABPUBLISHER. Yogyakarta.
Steven M Bragg. 2011. Panduan IFRS. Wiley. New Jersey.
50
Top Related