2012
ITPC Osaka
Market Brief
2
Daftar Isi
Kata Pengantar 3
Peta Jepang 4
I. Pendahuluan 5
1. Pemilihan Negara 5
2. Pemilihan Produk 6
3. Profil Jepang 8
II. Potensi Pasar Jepang 11
1. Ekspor Impor Minyak Kelapa Sawit Jepang - Dunia 13
2. Potensi Pasar Ekspor Minyak Kelapa Sawit di Jepang 16
3. Kebijakan Impor Minyak Kelapa Sawit di Jepang 17
4. Saluran Distribusi Minyak Kelapa Sawit di Jepang 20
5. Hambatan Lainnya 21
III. Peluang dan Strategi 23
1. Peluang 23
2. Strategi 26
IV. Informasi Penting 29
1. TPO dan/atau Kedutaan Negara Jepang di Indonesia 29
2. Kamar Dagang Jepang 29
3. Asosiasi Minyak Kelapa Sawit di Jepang 31
4. Daftar Pameran Minyak Kelapa Sawit di Jepang 31
5. Perwakilan Indonesia di Jepang 31
6. Daftar Importir Minyak Kelapa Sawit di Jepang 32
Referensi 34
Daftar Tabel dan Gambar
Tabel 2.1. Negara Pengekspor Minyak Kelapa Sawit ke Dunia 2007-2011 13
Tabel 2.2. Ekspor Minyak Kelapa Sawit Jepang ke Dunia 2007-2011 14
Tabel 2.3. Impor Minyak Kelapa Sawit Jepang dari Dunia 2007-2011 15
Tabel 2.4. Potensi Ekspor Minyak Kelapa Sawit Indonesia ke Jepang 2010 17
Tabel 2.5. Daftar Instansi Terkait Peraturan Impor Minyak Kelapa Sawit 19
Tabel 3.1. Ekspor Minyak Kelapa Sawit Indonesia ke Dunia 2006-2011 23
Tabel 3.2. Harga Satuan Ekspor Minyak Kelapa Sawit ke Jepang 2010 24
Tabel 3.3. Tarif Bea Masuk Minyak Kelapa Sawit di Jepang 1 April 2012 25
Gambar 2.1. Peta Penyebaran Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia 12
Gambar 2.2. Pangsa Pasar Eksportir Minyak Kelapa Sawit ke Jepang 2011 16
Gambar 2.3. Alur Distribusi Minyak Kelapa Sawit di Jepang 20
3
ITPC Osaka mengucapkan puji syukur pada hadirat Tuhan yang
Maha Esa karena telah dapat menyelesaikan ”Market Brief: HS 1511
Minyak Kelapa Sawit” untuk Edisi pada bulan Mei 2012 ini. Market brief
(MB) merupakan kajian singkat yang memberikan gambaran kondisi dan
potensi pasar komoditi Minyak Kelapa Sawit di Jepang. Adapun isi dari
MB ini dibuat berdasarkan acuan “Outline Market Intelligence dan Market
Brief” yang disampaikan kepada seluruh Perwakilan Luar Negeri
Kementerian Perdagangan tanggal 8 Maret 2011 di Hotel Borobudur,
Jakarta.
Selain merupakan bagian dari tugas dan fungsi perwakilan luar
negeri, MB disusun untuk memberikan informasi terkini mengenai pasar
suatu komoditi, peraturan impor di negara akreditasi setempat, potensi
pasar, negara pesaing, strategi penetrasi pasar dan informasi penting
lainnya. Sehingga diharapkan secara tidak langsung MB ini dapat menjadi
informasi pendukung dalam meningkatkan keunggulan komoditi Minyak
Kelapa Sawit Indonesia yang bersaing di pasar Jepang.
Akhir kata ITPC Osaka mengharapkan kiranya informasi dalam MB
ini dapat bermanfaat bagi pemerintah selaku pembuat kebijakan dan para
pelaku usaha dalam menentukan strategi eskpor ke negara Jepang.
Osaka, Juni 2012
Kata Pengantar
4
Luas daratan Jepang 378.000 km2, yaitu 1/25 dari luas Amerika Serikat (bandingkan dengan luas daratan Indonesia 2.027.087 km2).
Jepang berbatasan dengan Rusia di sebelah barat, Korea Utara dan Korea Selatan di bagian selatan dan China di bagian barat daya.
Empat pulau utama adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu.
Peta Jepang
5
1. Pemilihan negara
Jepang merupakan negara mitra dagang yang strategis bagi
Indonesia karena Jepang menduduki peringkat pertama sebagai
tujuan ekspor non-migas Indonesia dan urutan kedua sebagai
negara asal impor non-migas setelah China. Selain itu, Jepang juga
merupakan partner pertama Indonesia dalam perjanjian
perdagangan bebas secara bilateral. Pada tahun 2010 Indonesia
merupakan negara asal impor di peringkat ke-7 dan negara tujuan
ekspor di peringkat ke-12 bagi Jepang.
Berdasarkan data statistik Japan Customs, menyatakan bahwa
nilai ekspor non-migas Jepang ke Indonesia pada tahun 2010 adalah
sebesar US$ 15,84 milyar dan impor non-migas Jepang dari
Indonesia sebesar US$ 18,32 milyar, sehingga Jepang mengalami
defisit sebesar US$ 2,48 milyar. Neraca perdagangan Jepang-
Indonesia secara keseluruhan selama periode 2006 sd 2010 untuk
migas dan non-migas selalu mengalami surplus bagi Indonesia.
Impor non-migas Jepang dari Indonesia selama periode 2006 sd
2010 mengalami peningkatan sebesar 32% dengan trend sebesar
18,32.
Produk ekspor non-migas utama Indonesia ke Jepang meliputi:
(1) copper ores and concentrates; (2) coal; briquettes, ovoids and
BAB I. PENDAHULUAN
6
similar solid fuels manufactured from coal; (3) nickel mattes; (4)
natural rubber,balata,gutta-percha; (5) refined copper and copper
alloys, unwrought; (6) plywood, veneered panels and similar
laminated wood; (7) paper and paperboard, uncoated, for writing; (8)
insulated wire, cable and other insulated electrical conductors; (9)
crustaceans, live, fresh, chilled, frozen; dan (10) unwrought
aluminium. (Kemendag)
Sementara dari Jepang, Indonesia mengimpor beberapa
produk seperti: (1) incompletely knocked down motor vehicles; (2)
parts of accessories of the motor vehicles of headings no.8701 to
8705; (3) self-propelled bulldozers, angledozers; (4) parts, suitable
for use solely or principally with the engines; (5) motor vehicles for
the transport of goods; (6) transmission shafts and cranks; bearing
housings; (7) flat-rolled products of iron or non-alloy steel; (8) refined
copper and copper alloys, unwrought; (9) tubes, pipes and hollow
profiles, seamless, of iron dan (10) parts, suitable for use solely or
principally with the machinery. (Kemendag)
2. Pemilihan produk
Latar belakang ITPC Osaka memilih komoditi ini dalam
pembahasan MB Edisi Mei 2012 ini adalah sebagai berikut :
a. Komoditi Srategis bagi Indonesia. Kelapa sawit
merupakan salah satu komoditi unggulan Indonesia, dimana
berdasarkan data ITC pada bulan Juni 2012 dari segi
7
kuantitas Indonesia merupakan pemasok minyak kelapa
sawit terbesar di dunia, sebanyak 16,4 juta ton pada tahun
2011. Posisi tersebut disusul oleh Malaysia di peringkat ke-2
dengan 15,7 juta ton.
b. Informasi Pasar: Peningkatan Permintaan. Berdasarkan
informasi dari Bloomberg per tanggal 23 Mei 2012, akibat
semakin tingginya harga minyak kedelai maka industri
makanan di Jepang akan beralih menggunakan minyak
kelapa sawit daripada minyak kedelai. Hal ini
mengindikasikan bahwa permintaan minyak kelapa sawit
tahun ini akan meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
c. Produk Makanan Fokus ITPC Tahun ini. Produk turunan
dari kelapa sawit banyak diolah menjadi bahan makanan,
hal ini sejalan dengan misi Market Brief ITPC Osaka tahun
ini untuk mengedepankan produk makanan.
d. Penurunan Peringkat di Dunia. Pada tahun 2010,
Indonesia merupakan eksportir minyak kelapa sawit
terbesar di Dunia berdasarkan dari nilai ekspornya. Namun
pada tahun 2011, posisi tersebut diduduki oleh Malaysia
dan Indonesia turun berada pada peringkat kedua,
menggantikan posisi Malaysia sebelumnya. Untuk itu,
diharapkan MB ini dapat membantu memberikan informasi
terkini guna memperbaiki dan meningkatkan daya saing
8
komoditi minyak kelapa sawit Indonesia di Jepang dan
Dunia.
3. Profil Jepang
a. Geografi. Berdasarkan keadaan geografis dan sejarahnya, 47
prefektur di Jepan dikelompokkan menjadi 9 kawasan yaitu:
Hokkaido, Tohoku, Kanto, Chubu, Kinki, Chugoku, Shikoku,
Kyushu, dan Okinawa. Setiap kawasan ini mempunyai dialek dan
adat-istiadat sendiri, serta budaya yang unik. Daerah
pegunungan meliputi lebih dari 70% dari daratan Jepang. Kota-
kota utama Jepang terletak di tanah datar, yang meliputi: Tokyo,
Osaka, Kobe, Kyoto, Sapporo, Sendai, Nagoya, Hiroshima dan
Fukuoka.
b. Pemerintahan. Jepang merupakan negara constitutional
monarchy dimana kekuasaan Kaisar sangat terbatas. Kedudukan
Kaisar hanya sebagai simbol negara dan persatuan bagi seluruh
rakyat Jepang. Kekuasaan tertinggi pemerintahan terletak pada
Perdana Menteri (PM). Badan Legislatif Jepang adalah National
Diet, yang terdiri dari House of Representatives (480 kursi) dan
House of Councillors (242 kursi). PM diangkat oleh Kaisar setelah
mendapat persetujuan dari Diet.
c. Demografi. Populasi Jepang diperkirakan sekitar 127.3 juta jiwa,
dimana 98.5% merupakan etnis asli Jepang, dan sisanya imigran
asing berasal dari Korea, China, Filipina, Brazil, dan Peru.
9
Jepang merupakan negara yang penduduknya berumur panjang
di dunia. Pada tahun 2009 sekitar 22.7% populasi Jepang sudah
berumur 65 tahun ke atas, sehingga diperkirakan pada tahun
2050 populasi tersebut akan meningkat menjadi 40%. Pemerintah
sedang berusaha keras mencari solusi untuk menyelesaikan isu
ini antara lain dengan memberikan bantuan kepada anak dan
imigran.
d. Infrastruktur. Berdasarkan Data tahun 2008, 46.4% energi di
Jepang berasal dari minyak bumi, 21.4% batubara, 16.7% gas
alam, 9.7% tenaga nuklir dan 2.9% tenaga air. Sebesar 25.1%
listrik Jepang dipasok dari tenaga nuklir. Namun sejak gempa
bumi Tohoku dan bencana Fukushima Daiichi Nuclear, beberapa
reaktor nuklir telah diberhentikan sehingga kebutuhan akan
bahan bakar fosil meningkat. Kota besar satu dengan yang lain
disambungkan dengan jalan tol yang memampukan pengendara
berkecepatan tinggi. Kereta juga merupakan transportasi utama
di Jepang yang terkenal dengan tepat waktu dan aman. Jepang
mempunyai 173 bandara, terbesar untuk domestik adalah
Haneda Airport, sedangkan untuk penerbangan internasional
antara lain Narita International Airport, Kansai International
Airport and Chūbu Centrair International Airport. Pelabuhan
terbesarnya adalah Nagoya Port.
e. Ekonomi. Pada tahun 2011 Jepang merupakan negara No. 3
ekonomi terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dan China dari
10
segi nominal GDP. Negara ini merupakan basis dan penghasil
industri besar dan berteknologi tinggi seperti kendaraan bermotor,
elektronika, peralatan mesin, baja dan logam, kapal, bahan kimia,
produk tekstil dan makanan olahan. Selain itu, Jepang adalah
produser mobil No. 2 di dunia. Industri pertanian mencakup 13%
dari lahan Jepang. Jepang mencakup 15% penangkapan ikan
dunia atau No. 2 setelah China. Sektor jasa menyumbang 75%
GDP Jepang.
11
Minyak sawit digunakan sebagai bahan baku minyak makan,
margarine, sabun, kosmetika, industry baja, kawat, radio, kulit dan industri
farmasi. Bagian yang paling populer untuk diolah dari kelapa sawit adalah
buahnya, dimana bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit
mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng dan berbagai
jenis turunannya. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang
murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak
sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin. Minyak inti menjadi bahan
baku minyak alkohol dan industri kosmetika.
Kelapa sawit sangat bermanfaat mulai dari industri makanan sampai
industri kimia. Dalam Industri makanan: mentega, shortening, coklat,
additive, ice cream, pakan ternak, minyak goreng, produk obat–obatan
dan kosmetik, krim, shampoo, lotion, pomade, vitamin and beta carotene
juga memerlukan minyak sawit. Industri berat dan ringan: industri kulit
(untuk membuat kulit halus dan lentur dan tahan terhadap tekanan tinggi
atau temperatur tinggi), cold rolling and fluxing agent pada industri perak,
dan juga sebagai bahan pemisah dari material cobalt dan tembaga
di industri logam juga membutuhkan bahan baku dari hasil kelapa sawit.
Bahkan minyak sawit dibutuhkan juga untuk Industri kimia seperti
detergen, sabun, dan minyak. Sisa-sisa dari industri minyak sawit dapat
digunakan sebagai bahan bakar boiler, bahan semir furniture, bahan
anggur.
BAB II. POTENSI PASAR JEPANG
12
Syarat Hidup Kelapa Sawit: Sawit dapat tumbuh dengan baik di
daerah tropis (15° LU - 15° LS) di habitas aslinya yaitu semak belukat.
Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian 0-500 m dari permukaan laut
dengan kelembaban 80-90% dengan curah hujan stabil, 2000-2500 mm
setahun.
Gambar 2.1. Peta Wilayah Penyebaran Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia
Berdasarkan data pada ITC pada bulan Juni 2012 seperti tertera
dalam Tabel 2.1. dibawah ini, Malaysia merupakan negara pengekspor
minyak kelapa sawit terbesar di dunia dengan nilai US$ 17,49 milyar pada
tahun 2011. Posisi ke-2 disusul oleh Indonesia dengan nilai US$ 17,26
milyar. Pada tahun-tahun sebelumnya Indonesia menduduki peringkat
pertama sebagai pengekspor minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Nilai
ekspor minyak kelapa sawit Indonesia mengalami peningkatan 119,37%
13
dari semula US$ 7,87 milyar pada tahun 2007 menjadi US$ 17,26 milyar
di tahun 2011.
Selain Malaysia dan Indonesia, negara pengekspor minyak kelapa
sawit utama lainnya ke Dunia antara (3) Belanda, (4) Papua Nugini, dan (5)
Uni Emirat Arab. Pasokan minyak kelapa sawit dari Uni Emirat Arab dan
Côte d'Ivoire mengalami peningkatan pesat masing-masing 1000% dan
114% pada tahun 2010.
Tabel 2.1. Negara Pengekspor Minyak Kelapa Sawit ke Dunia Periode 2007-2011
Rank Eksportir 2007 2008 2009 2010 2011 Trend 07-11
Pertumbuhan % 07-11
1 Malaysia 8.25 12.74 9.26 12.41 17.49 15.91 112.07%
2 Indonesia 7.87 12.38 10.37 13.47 17.26 18.01 119.37%
3 Netherlands 1.02 1.67 1.16 1.16 1.64 6.00 60.44%
Sumber: ITC (Satuan Milyar US$)
1. Ekspor dan Impor Minyak Kelapa Sawit Jepang - Dunia
Pada Tabel 2.2. dapat dilihat kegiatan ekspor minyak kelapa
sawit Jepang ke Dunia selama 5 (lima) tahun terakhir yaitu tahun
2007 sampai dengan 2011. Nilai ekspor minyak kelapa sawit Jepang
terbilang rendah namun mengindikasikan pertumbuhan, hal ini
terbukti dengan trend positif sebesar 11,4%. Secara garis besar
sejak tahun 2007 sd 2011 terjadi peningkatan sebanyak 87%. dari
US$ 525 ribu menjadi US$ 982 ribu. Lonjakan tajam sebanyak 100%
terjadi pada tahun 2008, dari semula US$ 525 ribu di tahun 2007
menjadi US$ 1,05 juta.
14
Adapun negara utama tujuan ekspor minyak kelapa sawit
Jepang di Dunia adalah (1) Taipei dengan pangsa sebesar 45,42%
dari seluruh nilai ekspor minyak kelapa sawit Jepang ke Dunia, (2)
Thailand sebesar 42,36%, (3) China dengan 4,58%, (4) Switzerland
sebesar 3,67%, dan (5) Korea Selatan dengan 3,05%. Indonesia
juga merupakan negara tujuan ekspor minyak kelapan sawit Jepang
di peringkat 8 dengan nilai ekspor yang kecil senilai US$ 3 ribu.
Tabel 2.2. Ekspor Minyak Kelapa Sawit Jepang ke Dunia
Periode 2007-2011 Rank Importir 2007 2008 2009 2010 2011 Trend
07-11 Pangsa
2011
World 525 1,050 736 883 982 11.40 100.00%
1 Chinese Taipei - 28 8 283 446 45.42%
2 Thailand 377 931 600 483 416 -4.49 42.36%
3 China 129 51 45 97 45 -13.61 4.58%
4 Switzerland - - - - 36 3.67%
5 Republic of Korea 15 16 52 17 30 15.57 3.05%
6 Netherlands - - - - 4 0.41%
7 Brazil - - - - 3 0.31%
8 Indonesia 3 - - - 3 0.31%
9 Hong Kong, China - 3 - - - 0.00%
10 Russian Federation - 9 16 - - 0.00%
Sumber: ITC (Satuan Ribu US$)
Selanjutnya pada Tabel 2.3. dapat dilihat rincian kegiatan impor
minyak kelapa sawit Jepang dari Dunia selama 5 (lima) tahun
terakhir yakni tahun 2007 sd. 2011. Pada periode tersebut impor
minyak kelapa sawit Jepang dari Dunia menunjukkan trend positif
sebesar 11,37%.
15
Negara utama pemasok kelapa sawit ke Jepang adalah (1)
Malaysia dengan pangsa 93,40% dari seluruh impor minyak kelapa
sawit Jepang dari Dunia, (2) Indonesia dengan pangsa 6,34%, (3)
Singapura sebesar 0,15%, (4) Colombia pangsa 0,10% dan (5) Brazil
dengan pangsa sangat kecil. Negara ASEAN lainnya sebagai
pesaing Indonesia adalah Thailand yang berada pada peringkat ke-
10.
Impor kelapa sawit Jepang dari Indonesia mengalami
peningkatan pesat terbukti dengan trend sebesar 500,75%. Hal ini
terlihat dari adanya peningkatan secara konsisten sejak tahun 2007
yaitu dari semula hanya US$ 0,04 juta menjadi US$ 46,17 juta.
Lonjakan tajam terjadi pada tahun 2009 dari awalnya senilai US$ 0,6
juta di tahun 2008 menjadi US$ 17,04 juta. Secara garis besar, nilai
impor minyak kelapa sawit Jepang dari Indonesia pada tahun 2011
meningkat 1.154 kali lipat dari impor tahun 2007.
Tabel 2.3. Impor Minyak Kelapa Sawit Jepang dari Dunia Periode 2007-2011
Rank Eksportir 2007 2008 2009 2010 2011 Trend 07-11
Pangsa 2011
World 389.11 612.87 421.31 514.09 727.76 11.37 100.00%
1 Malaysia 388.16 610.77 403.49 481.07 679.70 9.22 93.40%
2 Indonesia 0.04 0.60 17.04 32.08 46.17 500.75 6.34%
3 Singapore 0.59 1.02 0.24 0.24 1.13 -1.35 0.15%
4 Colombia 0.23 0.47 0.53 0.67 0.75 30.81 0.10%
5 Brazil 0.00 0.00 0.00 0.00 0.02 0.00%
6 Ghana 0.01 0.00 0.01 0.01 0.01 0.00%
7 China 0.07 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00%
8 India 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00%
9 Spain 0.00 0.00 0.01 0.00 0.00 0.00%
10 Thailand 0.00 0.00 0.00 0.02 0.00 0.00%
Sumber: ITC (Satuan Juta US$)
16
2. Potensi Pasar Ekspor Minyak Kelapa Sawit di Jepang
Berdasarkan paparan pada Tabel 2.2. dan 2.3 terlihat jelas
bahwa Jepang merupakan negara pengimpor minyak kelapa sawit.
Nilai perdangan Jepang selama lima tahun terakhir mengalami
peningkatan sebesar 87,3% dari US$ 386,64 juta tahun 2007
menjadi US$ 787,24 juta pada tahun 2011. Selain hal tersebut dapat
dianalisa pula, bahwa terjadi positif trend sebesar 11,37% yang
berarti ke depannya perdagangan dan permintaan minyak kelapa
sawit di Jepang akan terus bertumbuh.
Gambar 2.2 merupakan visualisasi pangsa pasar negara-
negara pemasok minyak kelapa sawit di Jepang pada tahun 2011
dalam bentuk Pie Chart, terlihat bahwa Malaysia secara dominan
menguasai 93,4% pasar minyak kelapa sawit Jepang. Sementara itu
negara pesaing lainnya seperti Indonesia hanya menguasai 6,34%,
dan jumlah pangsa pasar Singapura dan Colombia hanya di bawah
1%.
Gambar 2.2. Pangsa Pasar Eksportir Minyak Kelapa Sawit di Jepang Tahun 2011
93.40%
6.34% 0.15%
0.10%
0.26%
Malaysia
Indonesia
Singapore
Colombia
17
Data pada Tabel 2.4. memaparkan potensi ekspor minyak
kelapa sawit Indonesia ke Jepang tahun 2011, dimana terlihat bahwa
Jepang mengimpor 2 jenis produk turunan HS 1511 yakni minyak
kelapa sawit olahan dan CPO (Crude Palm Oil). Dari Indonesia
Jepang mengutamakan impor minyak kelapa sawit olahan, dengan
nilai US$ 40,56 juta dari 705,95 juta yang diimpornya dari Dunia.
Sementara itu Indonesia mampu mengekspor ke Dunia sebanyak
US$ 8,48 milyar, sehingga apabila Indonesia dapat menguasai
seluruh pasar Jepang, maka indikatif potensi ekspor Indonesia yang
dapat dipenuhi adalah US$ 665,40 juta.
Tabel 2.4. Potensi Ekspor Minyak Kelapa Sawit Indonesia ke Jepang
Tahun 2011
Kode HS Uraian Impor JPN dr INA
Impor JPN dr Dunia
Ekspor INA ke Dunia
Potensi Ekspor INA*
'151190 Palm oil and its fractions refined but not chemically modified
40.56 705.95 8,484.23 665.40
'151110 Palm oil, crude 0.03 21.81 8,777.02 21.78
Sumber: ITC (Satuan Juta US$) * Indicative
3. Kebijakan Impor Minyak Kelapa Sawit di Jepang
Prosedur importasi minyak kelapa sawit dibedakan berdasarkan
kegunaannya. Minyak kelapa sawit yang digunakan sebagai bahan
makanan akan menggunakan prosedur Food Sanitation Act,
sedangkan minyak kelapa sawit yang berfungsi sebagai obat-obatan
dan kosmetik akan menggunakan prosedur dalam Pharmaceutical
Affairs Act.
18
A. Peraturan Impor
1) Foreign Exchange and Foreign Trade Act. Importasi
minyak kelapa sawit dikenakan aturan dalam Foreign
Exchange and Foreign Trade Act, yang berbasis pada
CITES (Convention on International Trade in Endangered
Species of Wild Fauna and Flora).
2) Pharmaceutical Affairs Act. Importir ataupun penjual
eceran wajib menyertakan: (i) Manufacture Permit,
Manufacture/Sale Permit and Approval Manufacture/Sale
(approval each product), (ii) Notice of Foreign
Manufacturer/Seller of Cosmetics (iii) Notices of import.
3) Food Sanitation Act. Minyak kelapa sawit yang akan
digunakan sebagai bahan baku makanan harus termasuk
dalam daftar penyedap makanan alami dalam Food
Sanitation Act.
B. Peraturan Penjualan Produk
1) Act Against Unjustifiable Premiums and Misleading
Representations. Label produk harus sesuai dengan
keadaan produk sebenarnya, tidak boleh misleading
konsumen.
2) Act on Specified Commercial Transactions. Peraturan
ini dimaksudkan agar ‘transaksi jenis tertentu’ dijalankan
dengan adil dan benar untuk melindungi hak konsumen.
Transaksi tertentu meliputi: (i) door-to-door sales, (ii) mail
19
order sales, (iii) telemarketing sales, (iv) chain sales
(multilevel marketing), (v) specific continuous service
provision transactions, dan (vi) transaksi yang
menawarkan kesempatan bisnis.
Tabel 2.5. Daftar Instansi Terkait Peraturan Impor Minyak Kelapa Sawit
Peraturan Instansi Telepom/Website
Foreign Exchange and Foreign Trade Act
Trade Licensing Division, Trade Control Department, Trade and Economic Cooperation Bureau, Ministry of Economy, Trade and Industry
TEL: +81-3-3501-1511 http://www.meti.go.jp
Pharmaceutical Affairs Act
General Affairs Division, Pharmaceutical and Food Safety Bureau, Ministry of Health, Labour and Welfare (Pharmaceutical Affairs Act in general) Evaluation and Licensing Division, Pharmaceutical and Food Safety Bureau, Ministry of Health, Labour and Welfare (Import approval procedures)
TEL: +81-3-5253-1111 http://www.mhlw.go.jp TEL: +81-3-5253-1111 http://www.mhlw.go.jp
Food Sanitation Act Food Safety Department, Pharmaceutical and Food Safety Bureau, Ministry of Health, Labour and Welfare (Import approval procedures)
TEL: +81-3-5253-1111 http://www.mhlw.go.jp
Act on Conservation of Endangered Species of Wild Fauna and Flora
Wildlife Division, Nature Conservation Bureau, Ministry of the Environment
TEL: +81-3-3581-3351 http://www.env.go.jp
Act Against Unjustifiable Premiums and Misleading Representations
Consumer Related Trade Division, Trade Practices Department, Fair Trade Commission of Japan
TEL: +81-3-3507-8800 http://www.caa.go.jp
20
Act on Specified Commercial Transactions
Consumer Affairs Policy Division, Consumer Affairs Department, Commerce and Information Policy Bureau, Ministry of Economy, Trade and Industry
TEL: +81-3-3501-1511 http://www.meti.go.jp
Act on the Promotion of Effective Utilization of Resources/Act on the Promotion of Sorted Garbage Collection and Recycling of Containers and Packaging
Recycling Promotion Division, Industrial Science and Technology Policy and Environment Bureau, Ministry of Economy, Trade and Industry Office of Recycling Promotion, Policy Planning Division, Waste Management and Recycling Department, Ministry of the Environment
TEL: +81-3-3501-1511 http://www.meti.go.jp TEL: +81-3-3581-3351 http://www.env.go.jp
4. Saluran Distribusi Minyak Goreng Kelapa Sawit di Jepang
Gambar 2.3. Alur Distribusi Minyak Kelapa Sawit di Jepang
21
5. Hambatan Lainnya
a. Malaysia sebagai pemasok utama minyak kelapa sawit di
Jepang bertahun-tahun. Seperti telah diutarakan pada Bab ini
pada bagian awal, Malaysia menguasai 93,4% pangsa pasar
Jepang, sementara Indonesia hanya 6,34%. Hal ini merupakan
tantangan bagi Indonesia karena Malaysia yang secara
berpengalaman bertahun-tahun dan dominan menguasai pasar
serta telah dipercaya oleh pengusaha Jepang dapat memasok
minyak kelapa sawit.
b. Reputasi Minyak Kelapa Sawit Indonesia Tidak Ramah
Lingkungan. Kendati kelapa sawit diangap sebagai tanaman
perkebunan yang produktif, yang bisa menghasilkan lebih
banyak minyak dalam tiap area dibandingkan tanaman
penghasil minyak lain, namun komoditi ini terus mendapat
sorotan karena dinilai menyebabkan kerusakan hutan hujan
tropis yang menjadi habitat hewan liar dan mengurangi
kerapatan karbon di hutan di Indonesia dan Malaysia, termasuk
habitat kunci bagi spesies terancam seperti orangutan, gajah,
harimau dan badak. Beberapa perusahaan juga dianggap
melakukan pemindahan secara paksa kepada masyarakat,
menimbulkan konflik sosial dan penyalahgunaan tenaga kerja.
(Wihardandi)
c. Tantangan di Dunia. Industri ini berusaha menekankan bahwa
komoditi kelapa sawit sebagai sebuah sumber murah penghasil
22
minyak untuk memasak dan meningkatkan standar hidup
daerah pertanian yang miskin. Berikut adalah tantangan yang
dihadapi minyak kelapa sawit di Dunia: (i) Di Eropa tidak ingin
menggunakan minyak sawit karena deforestasi, (ii) Amerika
Serikat melindungi produknya yaitu soyabean (untuk biodiesel)
dan corn, dan (iii) NGO Australia terus mempromosikan minyak
sawit sebagai penyebab penyakit jantung.
d. Ekspansi Lahan Perkebunan Tersendat. Sebagai Komitmen
Indonesia untuk mengurangi efek Global Warming yang
mengakibatkan Climate Change, maka perluasan lahan untuk
perkebunan kelapa sawit tersendat. Hal tersebut tertuang
dalam Moratorium Konversi Hutan Alam Primer dan Gambut
dalam INPRES No. 10 tahun 2011 tentang penundaan
pemberian izin baru dan penyempurnaan tata kelola hutan alam
primer dan lahan gambut. Moratorium konservasi bertujuan
untuk menurangi emisi GRK dari pemanfaatan hutan dan lahan
di Indonesia dan sesuai dengan kebijakan dan target Indonesia
untuk menurunkan emisi sebesar 26 percent dengan tindakan
nasional sampai 41 percent dengan dukungan internasional.
23
1. Peluang
a. Meningkatnya Kapasitas Produksi Indonesia. Pada Tabel
3.1. dapat dilihat gambaran kegiatan ekspor minyak kelapa
sawit Indonesia ke Dunia selama periode 2007-2011. Kapasitas
ekspor Indonesia selama lima tahun terakhir mengindikasikan
pertumbuhan dengan trend sebesar 18,01%. Selain hal
tersebut, nilai ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke dunia
mengalami peningkatan sebesar 119,31% dari semula
US$ 7,87 milyar menjadi US$ 17,26 milyar.
Tabel. 3.1. Ekspor Minyak Kelapa Sawit Indonesia ke Dunia Periode 2007-2011
Rank Importir 2007 2008 2009 2010 2011 Trend 07-11
Pangsa 2011
World 7.87 12.38 10.37 13.47 17.26 18.01 100.00%
1 India 2.18 4.11 3.34 4.34 5.26 19.90 30.45%
2 China 0.96 1.52 1.63 1.87 2.11 19.56 12.22%
3 Malaysia 0.25 0.60 0.72 1.21 1.60 55.20 9.29%
4 Bangladesh 0.34 0.48 0.53 0.63 0.89 24.24 5.13%
5 Netherlands 0.54 1.05 0.81 1.01 0.87 9.32 5.05%
6 Egypt 0.26 0.40 0.33 0.41 0.84 26.42 4.87%
7 Singapore 0.41 0.49 0.39 0.57 0.78 15.69 4.53%
8 Italy 0.13 0.38 0.42 0.52 0.56 37.88 3.24%
9 Spain 0.07 0.15 0.23 0.27 0.35 44.95 2.05%
10 Ukraine 0.20 0.26 0.20 0.30 0.34 12.44 1.96%
32 Japan 0.00 0.00 0.02 0.03 0.04 124.62 0.24%
Sumber: ITC (Satuan Milyar US$)
Adapun negara utama tujuan ekspor Indonesia adalah (1) India
dengan pangsa sebesar 30,45% dari seluruh ekspor minyak
kelapa sawit Indonesia ke Dunia, (2) China sebanyak 12,22%,
BAB III. PELUANG DAN STRATEGI
24
(3) Malaysia dengan pangsa 9,29%, (4) Bangladesh sebanyak
5,13%, dan (5) Belanda dengan pangsa 5,05%. Sementara itu,
Jepang merupakan negara tujuan ekspor minyak kelapa sawit
Indonesia di peringkat 32 dan hanya mencakup 0,24% dari
seluruh ekspor Indonesia ke Dunia.
b. Harga Satuan Ekspor Indonesia di Peringkat 3. Tabel
dibawah ini menyajikan data harga satuan ekspor minyak
kelapa sawit dari beberapa negara pemasok ke Jepang pada
tahun 2010. Harga rata-rata ekspor minyak kelapa sawit Dunia
adalah sebesar US$ 903/ton. Harga Dunia tersebut US$ 8 lebih
tinggi dari harga satuan minyak kelapa sawit Malaysia sebagai
pemasok utama, yakni US$ 895/ton. Sementara itu harga
satuan minyak kelapa sawit asal Indonesia adalah sebesar
US$ 1.026/ton atau US$ 131 lebih tinggi dari harga yang
dikenakan Malaysia.
Tabel 3.2. Harga Satuan Ekspor Minyak Kelapa Sawit ke Jepang Tahun 2010
Rank Eksportir Nilai Satuan (USD/Ton)
Selisih Harga dari Eksportir
Utama
Tarif dikenakan
JPN (%)
World 903 8
1 Malaysia 895 - 0
2 Indonesia 1,026 131 0
3 Colombia 2,378 1,483 0
4 Singapore 1,574 679 0
5 Thailand 957 62 0
6 Ghana 2,000 1,105 0
7 India 1,333 438 0
Sumber : ITC
25
Berdasarkan data pada Tabel 3.2, terlihat bahwa harga satuan
minyak kelapa sawit dari Malaysia merupakan harga yang
paling kompetitif, kemudian disusul oleh harga satuan dari (2)
Thailand, (3) Indonesia, (4) India dan (5) Singapura.
c. Perjanjian Dagang Bebas (FTA). Sebagai hasil dari adanya
perjanjian dagang bebas baik skema bilateral maupun regional,
maka Indonesia telah dibebaskan tarif bea masuk utk HS 1511.
Namun apabila eksportir minyak kelapa sawit tidak
menggunakan Surat Keterangan Asal (SKA) Form-IJ (skema
Indonesia Japan EPA) ataupun Form-AJ (skema ASEAN-Japan
CEP) maka dikenakan tarif dalam skema WTO yaitu sebesar:
3,5% untuk HS 1511.10.000; 2,5% untuk HS 1511.90.010 dan
3,5% untuk HS 1511.90.090.
Tabel 3.3. Tarif Bea Masuk Minyak Kelapa Sawit di Jepang Per 1 April 2012
HS Code Description General WTO GSP IJEPA AJCEP
15.11 Palm oil and its fractions, whether or not refined, but not chemically modified
Free Free
1511.10 000 Crude oil 7% 3.50% Free
1511.90 Other
010 1 Palm stearin 4% 2.50% Free
090 2 Other 7% 3.50% Free Sumber: Japan Customs
d. Meningkatnya Permintaan Minyak Kelapa Sawit di Jepang
sebagai Pengganti Minyak Kedelai. Informasi Bloomberg per
tanggal 23 Mei 2012 menyatakan bahwa banyak industri
makanan di Jepang akan beralih menggunakan minyak kelapa
sawit akibat tingginya harga minyak kedelai/minyak sayur.
26
Mengingat kondisi ekonomi Jepang yang sedang sulit akibat
terjadinya deflasi, maka industri makanan otomatis akan
mencari bahan baku yang lebih murah yaitu minyak kelapa
sawit menurut Tsutomu Ueda, Direktur Eksekutif Japan
Margarine, Shortening and Lard Industries Association.
Diperkirakan impor minyak kelapa sawit akan meningkat
menjadi 600 ribu ton dari 557 ribu ton pada tahun sebelumnya
2. Strategi
Untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar Minyak
Kelapa Sawit Indonesia dengan negara pesaing lainnya khususnya
di Jepang, maka pemerintah dan pengusaha Minyak Kelapa Sawit
hendaknya dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas Minyak Kelapa Sawit Indonesia.
Melihat peringkat Indonesia yang telah menurun, maka
diharapkan para pengusaha minyak kelapa sawit Indonesia
dapat lebih giat lagi meningkatkan kualitas produknya dan
menawarkan harga yang lebih kompetitif di pasaran dunia.
b. Kampanye positif sawit dengan Green Campaign baik
dalam maupun luar negeri. Reputasi Indonesia yang buruk di
mata dunia akibat
c. Berikut adalah kutipan Kebijakan Dan Strategi Dalam
Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Kelapa Sawit
Indonesia Secara Berkelanjutan dan Berkeadilan oleh
27
BAPPENAS: “Langkah operasional yang diperlukan
diantaranya adalah (i) Percepatan padu serasi antara Tata
Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) dengan Rencana Tata
Ruang dan Wilayah (RTRW) semua tingkatan. Penguatan
penataan ruang dilakukan melalui mekanisme insentif dan
disinsentif serta pengenaan sanksi. Daerah yang tidak
menyelesaikan padu serasi tersebut terutama daerah yang
memiliki perkebunan kelapa sawit perlu mendapat perhatian
serius, (ii) Percepatan pelepasan kawasan hutan untuk hutan
bagi areal penggunaan lain (APL). Penerapannya tetap
memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku
termasuk moratorium hutan disertai penguatan hukum dalam
implementasinya, (iii) Pemberian izin perluasan kebun
diberlakukan untuk perusahaan yang berkinerja baik, (iv)
Perluasan lahan hanya diijinkan bila produktivitas kebun sudah
mencapai titik optimal, (v) Perluasan dilakukan dengan
memanfaatkan lahan pertanian terlantar”.
d. Aktif Mengikuti Pameran Terkait Produk Minyak Kelapa
Sawit. Asosiasi dan pengusaha Minyak Kelapa Sawit Indonesia
diharapkan dapat secara aktif berpartisipasi dalam mengikuti
pameran tahunan terkait Minyak Kelapa Sawit yang
dilaksanakan di Jepang. Daftar pameran dapat dilihat pada Bab
IV.
28
e. Proaktif dengan Perwakilan Dagang Luar Negeri. Para
pengusaha juga diharapkan secara proaktif menghubungi dan
mengikuti perkembangan Minyak Kelapa Sawit dari Perwakilan
Perdagangan Luar Negeri Indonesia di Jepang, dalam hal ini
melalui Atase Perdagangan di KBRI Tokyo maupun ITPC
Osaka.
29
1. TPO dan/atau Kedutaan Negara Jepang di Indonesia
Kedutaan Besar Jepang Jakarta Duta Besar : Yoshinori KATORI Jl.M. H. Thamrin Kav. 24, Jakarta Pusat 10350, Indonesia Phone : (62-21) 3192-4308 Fax : (62-21) 3192-5460 Website : www.id.emb-Jepang.go.jp
Konsulat Jenderal Jepang - Medan Konsul Jenderal : Mr. Hiroshi HASHI Wisma BII, 5th Floor, Jl. Diponegoro No. 18, Medan, Sumatera Utara, Indonesia Phone : (62-61) 457-5193 Fax : (62-061) 457-4560
Konsulat Jenderal Jepang - Jakarta Konsul Jenderal : Yoshihiro TAKESHITA Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta Pusat 10350, Indonesia Phone : (62-21) 3192-4308 Fax : (62-21) 3192-5460
Konsulat Jenderal Jepang - Makasar Konsul Jenderal : Mr. Noboru NOMURA Address : Jl. Jenderal Sudirman No. 31, Makasar, Indonesia Phone : (62-411) 871-030, 872-323, 851-882 Fax : (63-61) 853-946
Konsulat Jenderal Jepang - Surabaya Konsul Jenderal : Masaaki TAKANO Jl. Sumatera 93, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia Phone : (62-31) 503-0008 Fax : (62-31) 503-0007
Konsulat Jenderal Jepang Cabang Denpasar Konsul : Mr. Minoru SHIROTA Address : Jl. Raya Puputan No. 170, Renon, Denpasar, Indonesia Phone : (62-361) 227-628 Fax : (62-21) 231-308, 265-066
2. Kamar Dagang Jepang
Tokyo Chamber of Commerce
& Industry (HQ)
3-2-2 Marunouchi,
Chiyoda-ku,
Tokyo 100-0005
Japan
T : (813) 3283 7523
F : (813) 3216 6497
W : www.tokyo-cci.or.jp/
Fukuyama Chamber of Commerce
and Industry
2-10-1 Nishi-machi
Fukuyama-City
Hiroshima-Prefecture 720-0067
Japan
T : (818) 4921 2345
F : (818) 4922 0100
W : www.fukuyama.or.jp/e
BAB IV. INFORMASI PENTING
STRATEGI
30
E: [email protected] E: [email protected]
Hiroshima Chamber of
Commerce
44 Matomachi 5-chome,
Naka-ku
Hiroshima 730
Japan
T : (818) 2222 6610
F : (818) 2211 0108
W : www.hiroshimacci.or.jp/
Kawasaki Chamber of Commerce
and Industry
11-2, Ekimae Honcho,
Kawasaki-ku
Kawasaki 210
Japan
T : (814) 4211 4111
F : (814) 4211 4118
W : www.kawasaki-cci.or.jp
Kyoto Chamber of Commerce &
Industry
240 Shoshoicho Ebisugawa-agaru
Karasumadori Nakakyo-ku 604,
Japan
T : (817) 5212 6450
F : (817) 5255 0428
W : www.kyo.or.jp/kyoto/e/
Okinawa Chamber of Commerce
and Industry
15-20 Chuo 4-chome
Okinawa-shi 904
Japan
T : (819) 8938 8022
F : (819) 8938 2755
W : www.okinawacci.or.jp
Osaka Chamber of Commerce
& Industry
2-8 Hommachi-Bashi,
Chuo-ku
Osaka 540-0029
Japan
T : (816) 6944 6400
F : (816) 6944 6293
W : www.osaka.cci.or.jp/e/
Nagahama Chamber of Commerce
and Industry
10-1 Takada-cho
Nagahama Shiga 526-0037
Japan
T : (817) 4962 2500
F : (817) 4962 8001
W : www.nagahama.or.jp
31
3. Asosiasi Terkait Minyak Kelapa Sawit di Jepang
Japanese Vegetable Oil Association
www.oil.or.jp
TEL: +81-3-3271-2705
Japan Oil & Fat Importers & Exporters Association (JOFIEA)
Kyodo Bldg (Shinhoridome), 1-10-12 Nihonbashi Horidome-cho, Chuo-ku Tokyo Japan
TEL: +81-3-3662-9821 FAX: +81-3-3667-7867
Japan Margarine Shortening and Lard Industries Association
Nihon Margarine Kaikan 3-27-8 Hamacho Nihonbashi Chuoku Tokyo 103-0007
TEL: +81-3-3666-6159 FAX: +81-3-3666-6150
4. Daftar Pameran Terkait Minyak Kelapa Sawit di Jepang
Overall food products
FOODEX http://www3.jma.or.jp/foodex/ja
TEL: +81-3-3434-3453
Supermarket Trade Show
http://www.smts.jp
TEL: +81-3-5209-1056
Dessert, cake, beverage
Dessert Sweets & Drink Festival
http://www.dainichiad.co.jp/html/fabex/deza_top.htm
TEL: +81-3-5294-0071
5. Perwakilan Indonesia di Jepang
KBRI Tokyo Duta Besar : Muhammad Lutfi Atase Perdagangan : Djatmiko Bris Witjaksono 2-9 Highashi Gotanda, 5-chome, Shinagawa-ku, Tokyo-to, 141-0022, Japan Phone : (+81-3) 3441-4201 Fax : (+81-3) 3447-1697 Email : [email protected] Website : www.indonesianembassy.jp
ITPC Osaka Kepala : Rosiane C. Frederick Wakil Kepala : Eko Priyantoro ITM4 J-8 Asia and Pacific Trade Center 2-1-10 Nanko Kita, Suminoe-ku, Osaka 559-0034, Japan Tel : 06-66155350 Fax : 06-6615-5351 Website : http://www/itpc.or.jp
KJRI Osaka Konsul Jenderal : Ibnu Hadi Resona Semba Building 6th Floor, 4-4-21, Minami Semba, Chuo-ku, Osaka
32
542-0081, Japan Phone : (81-6) 6252-9826 Fax : (81-6) 6252-9872 Email : [email protected] Website : www.indonesia-osaka.org 6. Daftar Importir Minyak Kelapa Sawit di Jepang No. Nama
Perusahaan Alamat Tel Fax Situs
1 Adeka Corporation
2-3-14, Nihonbashi-muromachi, Chuo-ku, 103-8311 Tokyo
03-5255-9002
03-3246-2090
www.adk.co.jp
2 African Sqare Co.,Ltd.
3-2, Masukata, Kawagoe, 350-1172 Saitama
049-2419-186
049-2485480
www.african-sq.co.jp
3 Fuji Oil Co.,Ltd.
1, Sumiyoshi-cho, Izumisano 598-8540 Osaka
072-4631511
072-463-1599
www.fujioil.co.jp/index/html
4 Nippon Chuyu Corporation
Yuden Hamamatsu-cho 4F, 2-14, 1-chome, Hamamatsu-cho, Minatoku, Tokyo 105-0013
03-5733-7651
03-5733-7651
www.nippon-cnpc.jp
5 Fuji Kagaku Co.,Ltd.
433-2 Nippongi, Zuiho-cho, Nishi-tamagun, Tokyo 190-1201
042-557-5111
042-557-5252
www.fujikagaku.co.jp
6 Hori Corporation
4-27-11 Taikodo, Setagayaku, Tokyo 154-0004
03-5430-8666
03-5430-3222
kitchen-garden.pro.od
n.ne.jp
7 Yehna Co.,Ltd.
Ebisu Minami Building 7F, 11-9, 1-chome, Ebisuminami, Shibuyaku, Tokyo 150-0022
03-5773-4070
03-5773-4070
www.yehna.co.jp
8 Saraya Co.,Ltd.
2-2-8, Yuzato, Higashisumiyoshi-ku, Osaka city 546-0013 Osaka
06-6797-3111
06-6700-6656
www.saraya.com
9 Shabon tama Soup Co.,Ltd.
2-23-1 Minaminijima, Wakamatsuku, Kitakyushu City 808-0195
093-701-3181
093-791-7250
www.shabon.com
10 Darbon Organic Japan Corporation
3-14-37 Ueoosaki, Shinagawaku, Tokyo 141-0021
03-6277-3096
03-6277-3098
www.daabonorganic.com
33
11 Kaneda Aburaten Co.,Ltd.
2-6-2 Asakusabashi, Daitouku, Tokyo 111-0053
03-3861-1315
03-3861-1315
www.aburaya-jp
12 Wamiles Cosmetics Co.,Ltd.
7-16, Chuodori, Manatominami, Yokohama-city, Kanagawa 233-0004
045-847-0001
045-847-0010
www.wamiles.co.jp
13 Nisshin Oilio Co.,Ltd.
2-1, 1-chome, Shingawa, Chuoku, Tokyo 104-8285
03-3555-6812
03-3555-6812
www.nisshin-oilio.com
14 Tesco Co.,Ltd.
10-13,3-chome, Iwamoto-cho, Chiyoda-ku, Tokyo
03-5835-2365
03-5835-2365
www.kk-tesco.jp
15 Cow Soap CO.,Ltd.
4-7, 2-chome, Imafukunishi, Jyotoku, Osaka city 536-8686
06-6939-1451
06-6939-1451
www.cow-soup.co.jp
16 Bio Create Co.,Ltd.
27-5, Toyokawa-machi, Hakodate-city, Hokkaido
0138-22-7181
0138-22-7181
17 Lion Co.,Ltd. 1-3-7, Honjo, Sumidaku, Tokyo 130-8644
03-3621-6211
03-3621-6211
www.lion.co.jp
18 Shiseido Company,Limited
7-5-5, Ginza, Chuoku, Tokyo 104-0061
03-3572-5111
03-3572-5112
www.shiseido.co.jp
20 Taiyo Yushi Corp.
2-7, Moriya-cho, Kanagawa-ku, Yokohama-city 221-0022
045-441-4951
045-441-1857
www.taiyo-yushi.co.jp
21 Miyoshi Soup Corporation
3-8-12, Midori, Sumida-ku, Tokyo 130-0021
03-3634-1341
03-3634-1341
www.miyoshisoup.com
22 SK Soap Mfg.Co.,Ltd.
19-10, 1-chome, Higashi jyujo, Kitaku, Tokyo 114-0001
03-5390-1935
03-5390-1936
www.sksoap.co.jp
23 Pelican Soap Co.,Ltd.
3-3-3 Nishi shinbashi, Minatoku, Tokyo
03-3432-0301
03-3432-0309
www.pelicansoap.co.jp
24 Kaneyo Soap Co.,Ltd.
6-33-10 Higashiohisa, Arakawaku, Tokyo
03-3892-7151
03-3892-3554
www.kaneyo.com
25 Mitsuwa Soap Co.,Ltd.
8-12, 3-chome, Midori, Sumidaku, Tokyo 130-00210
0120-518-328
0120-328-430
www.mitsuwasekken.co.jp
34
1. Ditekan, Unilever Kini Akan Bangun Pabrik Minyak Kelapa Sawit di
Indonesia. Aji Wihardandi. April 27, 2012 http://www.mongabay.co.id
2. International Trade Center, Juni 2012. www.trademap.org
3. Gambaran Sekilas Industri Minyak Kelapa Sawit. Departemen
Perindustrian.Sekretariat Jenderal. 2007.
4. Japan Customs, Juni 2012. www.customs.go.jp
5. Japan External Trade Organization, Juni 2012. www.jetro.go.jp
6. Japan’s Palm Oil Imports Seen At Record After Soybeans Rally. Aya
Takada dan Yasumasa Song - May 23, 2012.
http://www.bloomberg.com
7. Kebijakan Dan Strategi Dalam Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya
Saing Kelapa Sawit Indonesia Secara Berkelanjutan dan Berkeadilan.
2010. Direktorat Pangan Dan Pertanian Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (BAPPENAS).
8. Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Februari 2012. www.id.emb-
japan.go.jp
9. Kelapa Sawit sebagai potensi perkebunan Kalimantan. Juni 2012.
http://bisnisukm.com
10. Kementerian Luar Negeri, Februari 2012, www.kemlu.go.id
11. Kementerian Perdagangan, Juni 2012, www.kemendag.go.id
12. Kompass: Connect business to business, Japan 2011.
REFERENSI
35
13. Ministry of Finance Japan, Juni 2012. www.mof.go.jp
14. Moratorium Konversi Hutan dan Implikasinya. Herwint Simbolon. 27
January 2011. http://green.kompasiana.com
15. Wikipedia, Juni 2012. www.wikipedia.org
--- 0 ---
Top Related