FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
A. Filsafat
Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-
dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat adalah
pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep
dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai
suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala
sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan
menyeluruh dengan segala hubungan.
Pengertian Filsafat Menurut para Ahli
1. Plato ( 428 -348 SM ): Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang
segala yang ada.
2. Aristoteles ( (384 – 322 SM): Bahwa kewajiban filsafat adalah
menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat
bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah
dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
3. Cicero ( (106 – 43 SM ): filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni
“( the mother of all the arts“ ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars
vitae (seni kehidupan )
4. Johann Gotlich Fickte (1762-1814 ): filsafat sebagai Wissenschaftslehre
(ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu.
Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat
memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari
kebenaran dari seluruh kenyataan.
5. Paul Nartorp (1854 – 1924 ): filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu
dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan
menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya .
6. Imanuel Kant ( 1724 – 1804 ): Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange
menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya
tercakup empat persoalan.
7. Notonegoro: Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari
sudut intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah , yang disebut
hakekat.
8. Sidi Gazalba: Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk
kebenaran , tentang segala sesuatu yang di masalahkan, dengan berfikir
radikal, sistematik dan universal.
9. Harold H. Titus (1979 ): (1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan
kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara
tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap
kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi; (2) Filsafat adalah suatu
usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan; (3) Filsafat
adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan
pengertian ( konsep ); Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat
perhatian manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.
10. Hasbullah Bakry: Ilmu Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala
sesuatu dengan mendalam mengenai Ke-Tuhanan, alam semesta dan
manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana
sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan itu.
B. Ilmu Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengetahuan berarti
segala sesuatu yg diketahui; kepandaian: atau segala sesuatu yg diketahui
berkenaan dengan hal (mata pelajaran). Adapun pengetahuan menurut
beberapa ahli adalah:
Menurut Pudjawidjana (1983), pengetahuan adalah reaksi dari manusia
atas rangsangannya oleh alam sekitar melalui persentuhan melalui objek
dengan indera dan pengetahuan merupakan hasil yang terjadi setelah orang
melakukan penginderaan sebuah objek tertentu.
Menurut Ngatimin (1990), pengetahuan adalah sebagai ingatan atas
bahan-bahan yang telah dipelajari dan mungkin ini menyangkut tentang
mengikat kembali sekumpulan bahan yang luas dari hal-hal yang terperinci
oleh teori, tetapi apa yang diberikan menggunakan ingatan akan keterangan
yang sesuai.
Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah merupakan hasil dari
tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telingan.
Dari beberapa pengertian pengetahuan di atas dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui yang diperoleh dari
persentuhan panca indera terhadap objek tertentu. Pengetahuan pada
dasarnya merupakan hasil dari proses melihat, mendengar, merasakan, dan
berfikir yang menjadi dasar manusia dan bersikap dan bertindak. Partanto
Pius dalam kamus bahasa indonesia (2001) pengetahuan dikaitkan dengan
segala sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses belajar.
2. Pengertian Ilmu pengetahuan
Ilmu Pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi
kenyataan dalam alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan
rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan
membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum
sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat
secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam
bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena
manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang
dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi.
3. Persamaan Filsafat, Pengetahuan, dan Ilmu Pengetahuan
a. Ketiganya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki objek
selengkap-lengkapnya
b. Ketiganya memberikan pengertian mengenai hubungan yang ada antara
kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukan sebab-
sebabnya
c. Ketiganya hendak memberikan sintesis, yaitu suatu pandangan yang
bergandengan
d. Ketiganya mempunyai metode dan sistem
e. Ketiganya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya
timbul dari hasrat manusia (objektivitas) akan pengetahuan yang lebih
mendasar
4. Perbedaan Filsafat, Pengetahuan, dan Ilmu Pengetahuan
Filsafat Pengetahuan Ilmu Pengetahuan
Mencoba merumuskan
pertanyaan atas jawaban.
Mencari prinsip-prinsip
umum, tidak membatasi
segi pandangannya bahkan
cenderung memandang
segala sesuatu secara
umum dan keseluruhan.
Yang dipelajari terbatas
karena hanya sekedar
kemampuan yang ada
dalam diri kita untuk
mengetahui sesuatu hal.
Cenderung kepada hal yang
dipelajari dari sebuah buku
panduan.
Keseluruhan yang ada Objek penelitian yang
terbatas
Ilmu pengetahuan adalah
kajian tentang dunia
material.
Menilai objek renungan
dengan suatu makna
Contohnya religi,
kesusilaan, keadilan, dsb
Tidak menilai objek dari
suatu sistem nilai
tertentu.
Ilmu pengetahuan adalah
definisi eksperimental.
Bertugas mengintegrasikan
ilmu-ilmu.
Bertugas memberikan
jawaban
Ilmu Pengetahuan dapat
sampai pada kebenaran
melalui kesimpulan logis
dari pengamatan empiris
C. Klasifikasi Ilmu Pengetahuan
Terdapat berbagai jenis ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini adalah klisifikasi dari ilmu pengetahuan :
1. Matematika
Istilah matematika berasal dari bahasa latin yaitu matematica. Istilah itu
sendiri pada awalnya diambil dari bahasa yunani, matematike (Mathein)
yang artinya berpikir atau belajar. Matematika timbul karena pikiran-pikiran
manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran. Matematika
sebagai ratu sekaligus pelayan ilmu merupakan bentuk tertinggi dari logika.
Sedangkan dipihak lain sebagai pelayan ilmu, matematika memberikan
bukan saja sistem pengorganisasian ilmu yang bersifat logis tatapi juga
menyatakan dalam bentuk model matematika. Banyak persoalan kehidupan
yang memerlukan kemempuan berhitung dan mengukur. Dan banyak
persoalan atau informasi disampaikan dengan bahasa matematika seperti
diagram, grafik, persamaan matematika ataupun tabel. Mengkomunikasikan
gagasan dengan bahasa matematika justru lebih praktis, sistematis dan
efisien.
2. Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang kehidupan sosial dan menelaah masalah – masalah
social yang timbul dan berkembang, khususnya yang diwujudkan oleh warga
Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori)
yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan
ilmu-ilmu social .fenomena sosial yang tejadi dalam suatu masyarakat
tentunya mengalami berbagai perubahan. Rekaman peristiwa demi peristiwa
dalam kehidupan semakin berganti dan tak terhentikan. Kemampuan sumber
daya manusia pun dibutuhkan supaya terjadi keselarasan dalam berbagai
bidang untuk menjalani kehidupan yang semakin kompleks.
3. lmu Pengetahuan Alam
IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) atau sering disebut Sains, dalam Bahasa
Inggris “Science” adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala alam
yang dapat dirumuskan kebenarannya secara empiris, Para ilmuan, termasuk
Sir Isaac Newton melakukan eksperimen atau penyelidikan terhadap gejala
alam. Kemudian, para ilmuan tersebut merumuskan temuannya untuk
kemajuan bidang pengetahuan dan teknologi. Beberapa ahli di berbagai
bidang merumuskan suatu definisi science yang operasional.:
Fisher, Science adalah kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan
menggunakan metode-metode yang berdasarkan observasi.
Wigner seorang ahli fisika mendefinisikan science sebagai gudang /
penyimpanan tentang gejala-gejala alam.
Carin, Science adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara
sistematik, yang di dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-
gejala alam. Perkembangan science tidak hanya ditunjukkan oleh kumpulan
fakta saja, tetapi juga oleh timbulnya metode ilmiah dan sikap ilmiah.
Bube, seorang ahli fisika Science adalah pengetahuan tentang dunia alamiah
yang diperoleh dari interaksi indera dengan dunia tersebut.
D. Ilmu dan Agama
Kata agama secara testimologi berasal dari bahasa Sansekerta “gam”
yang dalam bahasa inggrisnya sama dengan “go” yang berarti pergi. Jadi
agama berarti sesuatu yang tidak pergi, langgeng, kekal. Yang dimaksud
dengan semua itu adalah Tuhan. Sedangkan agama dalam bahasa inggris
berarti “relegion” yang berarti kedatangan kembali, maksutnya kedatangan
wahyu Tuhan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
agama adalah ajaran suci bersifat rohani yang menuntun serta mengatur
kehidupan manusia. Agama memberi petunjuk bagaimana cara mengadakan
hubungan antara manusia denganmanusia, manusia dengan alam, manusia
dengan Tuhan.
Tujuan, Guna, dan Fungsi Agama
Pada dasarnya, manusia memerlukan suatu bentuk kepercayaan yang
dapat melahirkan nilai-nilai guna menopang kehidupannya. Selain
kepercayaan itu dianut karena kebutuhan, dalam waktu bersamaan juga harus
merupakan suatu kebenaran. Demikian juga cara berkepercayaan-pun harus
benar. Disebabkan kepercayaan itu diperlukan, maka dalam dunia nyata
ditemukan bentuk-bentuk kepercayaan yang berbeda. Hal itu dapat
menimbulkan kepercayaan yang mungkin semua salah atau salah satu
diantaranya benar. Adapun salah satu kepercayaan yang dapat diakui
kebenaraannya adalah kepercayaan terhadap agama.
Agama sebagai sistem kepercayaan (iman), memiliki dua pengertian:
1. Kepercayaan (iman) sebagai institusi, yaitu iman yang merupakan
bagian (paling pokok) dari agama sendiri, yang berposisi sebagai bentuk
kepercayaan yang tertinggi yang diakui kebenarannya. Seperti rukun
iman dalam islam;
2. Kepercayaan (iman) sebagai sikap jiwa, sikap jiwa mempercayai dan
menerima sesuatu sebagai benar, yaitu sikap jiwa sami’na wa at}a’na
(kami mendengar dan mematuhi), serta mematuhi firma ilahi dengan
sepenuh kedirian, memusatkan segala pengabdian hanya kepada-Nya,
menyerahkan diri, hidup dan mati semata-mata untuk-Nya.
Eksistensi agama selain sebagai sistem kepercayaan yang mengharuskan
adanya kebenaran, juga sebagai tindakan praktis terhadap aplikasi
kepercayaan (iman) yang telah diakui kebenaraanya. Dalam hal ini Ibnu Sina
memiliki dua aspek missi, yaitu missi teoritis dan praktis. Missi teoritis
berfungsi mengarahkan jiwa manusia menuju kebahagiaan abadi dengan
mengajarkan ajaran dasar keimanan terhadap eksistensi Tuhan, realitas
wahyu, dan kenabian serta kehidupan sesudah mati. Adapun missi praktis
mengajarkan aspek-aspek praktis agama sebagai tindakan ritual untuk
dilaksanakan oleh seseorang yang beriman.
Hubungan Ilmu Pengetahuan dan Agama
Dalam pandangan saintis, agama dan ilmu pengetahuan mempunyai
perbedaan. Bidang kajian agama adalah metafisik, sedangkan bidang kajian
sains / ilmu pengetahuan adalah alam empiris. Sumber agama dari tuhan,
sedangkan ilmu pengetahuan dari alam.
Dari segi tujuan, agama berfungsi sebagai pembimbing umat manusia
agar hidup tenang dan bahagia didunia dan di akhirat. Adapun sains / ilmu
pengetahuan berfungsi sebagai sarana mempermudah aktifitas manusia di
dunia. Kebahagiaan di dunia, menurut agama adalah persyaratan untuk
mencapai kebahagaian di akhirat.
Karekteristik agama dan ilmu pengetahuan tidak selau harus dilihat
dalam Konteks yang berseberangan, tetapi juga perlu dipikirkan bagaimana
keduanya bersinergi dalam membantu kehidupan manusia yang lebih layak.
Osman Bakar mengatakan bahwa epistemology, metafisika, teologi dan
psikologi memiliki peran penting dalam mengembangkan intelektual untuk
merumuskan berbagai hubungan konseptual agama dan ilmu pengetahuan.
Peran utamanya adalah memberikan rumusan-rumusan konseptual kepada
para ilmuan secara rasional yang bisa dibenarkan dengan ilmiah dan dapat
dipertanggung jawabkan untuk digunakan sebagai premis-premis dari
berbagai jenis sains. Misalnya kosmologi, dengan adanya kosmologi dapat
membantu meringankan dan mengkonseptualkan dasar-dasar ilmu
pengetahuan seperti fisika dan biologi.
Al-Quran bukanlah kitab ilmu pengetahuan, tetapi ia memberikan
pengetahuan tentang prinsip-prinsip ilmu pengetahuan yang selalu
dihubungkan dengan pengetahuan metafisik dan spiritual. Panggilan al-
Quran untuk “membaca dengan Nama Tuhanmu” telah dipahami dengan
pengertian bahwa pencarian pengetahuan, termasuk didalamnya pengetahuan
ilmiah yang didasarkan pada pengetahuan tentang realitas Tuhan. Hal ini
dipertegas oleh Ibnu Sina yang menyatakan, Ilmu pengetahuan disebut ilmu
pengetahuan yang sejati jika menghubungkan pengetahuan tentang dunia
dengan pengetahuan Prinsip Tuhan.
Agama dan ilmu pengetahuan memang berbeda metode yang digunakan,
karena masing-masing berbeda fungsinya. Dalam ilmu pengetahuan kita
berusaha menemukan makna pengalaman secara lahiriyah, sedangkan dalam
agama lebih menekankan pengalaman yang bersifat ruhaniah sehingga
menumbuhkan kesadaran dan pengertian keagamaan yang mendalam. Dalam
beberapa hal, ini mungkin dapat dideskripsikan oleh ilmu pengetahuan kita,
tetapi tidak dapat diukur dan dinyatakan dengan rumus-rumus ilmu pasti.
Sekalipun demikian, ada satu hal yang sudah jelas, bahwa kehidupan jasmani
dan rohani tetap dikuasai oleh satu tata aturan hukum yang universal. Ini
berarti, baik agama maupun ilmu pengetahuan, yaitu Allah. Keduanya saling
melengkapi dan membantu manusia dalam bidangnya masing-masing dengan
caranya sendiri. Fungsi agama dan ilmu pengetahuan dapat dikiaskan seperti
hubungan mata dan mikroskop. Mikroskop telah membantu indera mata kita
yang terbatas, sehingga dapat melihat bakteri-bakteri yang terlalu kecil untuk
dilihat oleh mata telanjang. Demikian pula benda langit yang sangat kecil
dilihat dengan mata telanjang, ini bisa dibantu dengan teleskop karena terlalu
jauh. Demikian halnya dengan wahyu Ilahi, telah membantu akal untuk
memecahkan masalah-masalah rumit yang diamati oleh indera. Jika ini hanya
dilakukan oleh akal maka akan menyesatkan manusia.
E. Hubungan Fisika dengan Ilmu Lainnya
Fisika adalah dasar dari berbagai disiplin ilmu dan memberikan
kontribusi langsung pada ilmu kimia, astronomi, teknik, dan bidang ilmiah
lainnya. Fisika adalah dasar dari berbagai disiplin ilmu yang penting dan
memberikan kontribusi langsung terhadap disiplin ilmu lain. Pada ilmu kimia
dengan interaksi atom dan molekul, sehingga berakar dalam fisika atom dan
molekul. Sebagian besar cabang rekayasa fisika terapan. Dalam arsitektur,
fisika adalah jantung dari stabilitas struktural dan terlibat dalam akustik,
pemanasan, pencahayaan, dan pendinginan bangunan. Bagian geologi sangat
bergantung pada fisika, seperti penanggalan radioaktif, analisis gempa, dan
perpindahan panas di Bumi. Beberapa disiplin ilmu, seperti biofisika dan
geofisika, adalah cabang fisika dan disiplin ilmu lainnya.
Fisika memiliki banyak aplikasi dalam ilmu biologi. Pada tingkat
mikroskopis, membantu menjelaskan sifat-sifat dinding sel dan membran sel.
Pada tingkat makroskopik, dapat menjelaskan panas, kerja, dan kekuasaan
yang terkait dengan tubuh manusia. Fisika terlibat dalam diagnosa medis,
seperti sinar-X, magnetic resonance imaging (MRI), dan pengukuran aliran
darah ultrasonik. Terapi medis kadang-kadang secara langsung melibatkan
fisika, seperti: radioterapi kanker menggunakan radiasi pengion. Fisika juga
dapat menjelaskan fenomena sensorik, seperti bagaimana alat musik
membuat suara, bagaimana mata mendeteksi warna, dan bagaimana laser
bisa mengirimkan informasi.
Batas antara fisika dan ilmu-ilmu lainnya tidak selalu jelas. Misalnya,
ahli kimia mempelajari atom dan molekul, dari apa materi dibangun, dan ada
beberapa ilmuwan yang menyebut diri mereka ahli kimia fisika atau fisika
kimia. Ini mungkin tampak bahwa perbedaan antara fisika dan biologi akan
lebih jelas, karena fisika berurusan dengan benda mati. Bahkan, hampir
semua fisikawan setuju bahwa hukum dasar fisika yang berlaku untuk
molekul dalam tabung reaksi bekerja sama dengan baik untuk kombinasi
molekul yang merupakan bakteri. Apa yang membedakan fisika dari biologi
adalah bahwa banyak dari teori-teori ilmiah yang menjelaskan makhluk
hidup pada hasil akhirnya dari hukum-hukum dasar fisika, tetapi tidak
berasal dari prinsip-prinsip fisika.
Hal ini tidak perlu untuk dipelajari secara formal semua aplikasi fisika.
Apa yang paling berguna adalah pengetahuan tentang hukum-hukum dasar
fisika dan keterampilan dalam metode analisis untuk menerapkannya. Studi
fisika juga dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah Anda.
Selanjutnya, fisika telah mempertahankan aspek paling dasar dari ilmu
pengetahuan, sehingga digunakan oleh semua ilmu. Studi fisika membuat
ilmu-ilmu lain lebih mudah untuk dipahami.
Studi fisika meliputi segala bentuk materi dan gerak dalam ruang dan waktu
Daftar Pustaka
https://rifkaputrika.wordpress.com/2013/03/29/iad/
http://dedyfisika.blogspot.co.id/2014/08/hubungan-ilmu-fisika-dengan-ilmu-
ilmu.html
http://budisma.net/2014/12/hubungan-ilmu-fisika-dan-ilmu-pengetahuan-
lainnya.html
Endang Anshori, Ilmu Filsafat dan Agama(Surabaya: Bina Ilmu, 1979), h.10
http://amrinarose13.blogspot.co.id/2013/03/ilmu-pengetahuan-dan-
agama_21.html
http://ululazharm.blogspot.co.id/2015/06/klasifikasi-ilmu-pengetahuan.html
Top Related