Tatacara Perencanaan Penulangan Rigid
Pavement
Penulangan pada perkerasan bersaambung tanpa tulangan Pada perkerasan bersaambung tanpa tulangan,
penulangan tetap dibutuhkan untuk mengantisipasi atau memimimalkan retak pada tempat-tempat dimana dimungkinkan terjadi konsentrasi tegangan yang tidak dapat dihindari
Tipikal pennggunaan penulangan khusus antara lain :- Tambahan pelat tipis- Sambungan yang tidaak tepat- Pelat kulah aatau struktur lain.
Penulangan pada perkerasan Bersambung Dengan tulangan Luas Tulangan pada perkerasan ini dihitung dengan rumus :
dengan As = Luas tulangan yang diperlukan (mm2/m lebar)F = Koefisien gesekan antara pelaat beton
dengan lapisan dibawahnyah = Tebal pelat (mm)fs = Tegangan tarik ijin baja, (Mpa) (+ 230 Mpa )
Nb : As minimum menurut SNI”91, untuk segala keadaan adalah 0.14% dari luas penampang beton
sfhLFAs )..(76,11
=
Koefisien gesekan antara pelat beton semen dengan lapisan pondasi dibawahnya (F)
Jenis Pondasi Faktor Gesekan(F)
BURTU, LAPEN dan Konstruksi sejenisAspal Beton, LATASTONStabilisasi KapurStabilisasi AspalStabilisasi SemenKoral SungaiBatu PecahSirtuTanah
2.21.81.81.81.81.51.51.20.9
ContohDiketahuai :Tebal pelat 20 cmLebar Pelat 7 mPanjang Pelat 20 m (jarak antar sambungan)Jenis Pondasi sirtu => F = 1,2
1. Tulangan memanjang
Digunakan tulangan Ø 12 – 250 mm => As = 435 mm2 / m lebar
mlebarplatmmAs
mlebarplatmmAs
fhLFAs
s
/280)1000).(200.(0014,0min
/245230
)200).(20).(2,1.(76,11
)..(76,11
2
2
==
==
=
Tulangan Melintang
Digunakan tulangan Ø 12 – 250 mm => As = 435 mm2/m lebar
mlebarplatmmAs
mlebarplatmmAs
fhLFAs
s
/280)1000).(200.(0014,0min
/90.85230
)200).(7).(2,1.(76,11
)..(76,11
2
2
==
==
=
Penulangan pada perkerasan menerus dengan tulangan 1.Penulangan Memanjang
Dengan ;Ps = Persentase tulangan memanjang yang dibutuhkan terhadap penampang beton, (%)ft = Kuat tarik lentur beton yang digunakan => 0.4 – 0.5 fr (MPa)fy = tegangan leleh rencna baja (berdasarkan SNI’91 fy < 400 MPa – BJTD 40)n = Angka ekivalen antara baja dan beton = Es/EcF = Koefisien gesek antara pelat beton dengan lapisan pondasi dibawahnyaEs =Modulus Elastisitas Baja (berdasarkan SNI’91 digunakan 200.000 (MPa)Ec = Modulud elastisitas beton (berdasarkan SNI’91 digunakan 4700√fc’ (MPa)
Persentasi minimum tulangan memanjang padaperkerasan beton menerus adalah 0,6% dari luas penampang beton
)2,03,1.()(
100 Ffnf
fPsty
t −×−
=
Jarak atara retakan pada perkerasan beton menerus dengan tulangan ;
Dengan;Lcr = jarak teoritis antara retakan, (m)
jarak optimum antara 1 – 2 mp = luas tulangan memanjang per satuan luas bebanfb = tegangan lekat antara tulangan dengan beton yang dikenal sebagai
“lekat beton”, dalam MPaTegangan lekat dasar = (0,79/d)√fc’d = diamater tulanganS = koefisien susut beton, umumnya dipakai anatar (0,0005 – 0,0006)
untuk pelat perkerasan jalanft = Kuat tarik lentur beton yang digunakan 0,4 – 0,5 fr (MPa)n = Angka ekivalen antara baja dan betonu = keliling penampang tulangan per satuan luas tulangan = (4/u) (m-1)Ec = modulus elastisitas beton
).(... 2
2
ftSEcfbupnftLcr
−=
2. Tulangan melintangLuas tulangan melintang yang diperlukan pada perkerasan beton menerus, dihitung dengan persamaan yang sama seperti pada perhitungan penulangan perkerasan beton bersambung dengan tulangan.
Top Related