Ucapan Terima Kasih
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rakhmat-
Nya sehingga penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini ini dapat diselesaikan
dengan baik. Laporan ini dapat berjalan sesuai dengan rencana, oleh karena itu dalam
kesempatan ini tidak lupa diucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Bapak Drs. L.M Tauhid, M.Pd selaku kepala UPBJJ UT Mataram
2. Bapak Pembimbing Drs. Cedin Atmaja, M.Si
3. Bapak Kepala Sekolah Dasar Negeri 2 Pengadangan
4. Semua pihak yang telah ikut memberikan sumbangsihnya.
Mudah-mudahan amal baik semua pihak mendapat imbalan yang setimpal dari
yang Mahakuasa.
Akhirnya, penulis mengharapkan semoga laporan yang sederhana ini dapat
memberikan sumbangan ilmu pengetahuan yang berharga bagi peningkatan mutu
proses pembelajaran berikutnya..
Pengadangan, 28 November 2010
1
DAFTAR ISI
Halaman Judul ....................................................................................... i
Kata Pengantar ..................................................................................................... iv
Daftar Isi .............................................................................................................. v
Daftar Lampiran .................................................................................................. vi
I. PENDAHULUAN. ...................................................................... ............... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ ....... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 5
C. Tujuan Perbaikan............................................................................................. 6
D. Manfaat .......................................... ...................................................... 7
II. KAJIAN PUSTAKA....................................................................................... 9
III. METODE ATAU PELASANAAN PERBAIKAN .................................... 11
A. Subjek Penelitian..................................................................................... 11
B. Deskrepsi Perbaikan...................................................................................... 11
1. Tahap Perencanaan Tindakan ............................................................. 12
2. Tahap Pelaksanaa Tindakan .............................................................. 13
3. Tahap Refleksi .................................................................................... 15
4. Analisis Data ..................................................................................... 15
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 16
A. Siklus Pertama ...................................................................................... 16
B. Pelaksanaan Tindakan dan Evaluasi Siklus Pertama..................... 18
C. Refleksi Siklus Pertama............................................................................... 22
D. Siklus Kedua ............................................................................................... 24
E. Pelaksanaan Tindakan dan Evaluasi Siklus Kedua ............................. 27
F. Refleksi Siklus Kedua .................................................................................... 30
V. SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 34
A. Simpulan ................................................................................................. 35
B. Saran ........................................................................................................... 36
LAMPIRAN-LAMPIRAN
2
LAPORAN HASIL PENELITIANTINDAKAN KELAS
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS DAN BAHASA INDONESIA MURID KELAS III SDN 2 PENGADANGAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2010
Oleh
SETIA RININIM. 813586773
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH
MATARAM 2010
3
LEMBAR IDENTITAS PENGESAHAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS DAN BAHASA
INDONESIA MURID KELAS III SDN 2 PENGADANAGANTAHUN PEMBELAJARAN 2010-2010
Nama : SETIA RINI NIM : 813586773
Program Studi : Sl PGSDTempat Mengajar : SDN 2 PENGADANAGAN
Tanggal Pelaksanaan:
No Hari / Tanggal Waktu Mata Pelajaran Siklus
1 Selasa, 8 September 2010 07.30- 08.10 B. Indonesia I/I
2 Senin, 16 Sepyember 2010 07.30- 08.10 SAINS I/II
3 Selasa, 3 Oktober 2010 07.30- 08.10 B. Indonesia II/I
4 Senin, 9 Oktober 2010 07.30- 08.10 SAINS II/II
Pengadangan, 13 Oktober 2010 Mahasiswa,MenyetujuiSupervisor
SETIA RINI NIM. 813586773
Drs. Cedin Atmaja, M.Si
NIP195612311983011004
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang-undang Dasar 45 tentang sistem pendidikan Nasional pada
pasal 4 menegaskan bahwa pendidiakan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahaesa dan berbudi pekerti luhur, serta memiliki
pengetahuan dan ketrampilan, kesehatann jasmani dan rohani, berkepribadian yang
mantap serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Selain hal tersebut, dalam
PP no. 28 tahun 1990 pasal 3 disebutkan “pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan
bekal kemampuan dasar pada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai
pribadi, warga negara dan umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk
mengikuti pendidikan menengah”
Guru sebagai salah satu komponen penting sekolah harus memiliki kemampuan
profesional yang memadai agar mampu mencapai tujuan pendidikan Nasional. Guru tidak
mungkin berarti apa-apa tanpa kehadiran peserta didik (siswa), karena objek utama
pengembangan adalah siswa, terutama sekali kemampuan profesional, keluasan dan
kedalaman wawasan yang digunakan sebagai landasan dalam mengambil keputusan.
Guru harus kaya dengan inovasi kreatif dalam memilih strategi (metode) pembelajaran
yang digunakan. Laporan perbaikan salah satu hal yang membantu dalam usaha
meningkatkan kemampuan guru melakukan penelitian tindakan kelas.
5
Peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar (SD) dapat diupayakan dengan
melalui peningkatan kualitas proses pembelajaran. Dalam hal ini, guru sebagai pendidik
mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan kualitas dan kuantitas
pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus dapat memikirkan dan merencanakan kegiatan
pembelajaran yang mampu untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak didik.
Di samping hal tersebut, guru juga harus mampu memberikan rangsangan kepada siswa
untuk mau belajar dan berusaha meningkatkan kemampuan belajarnya.
Berangakat dari komponen-komponen yang dijabarkan di atas, maka salah satu
yang menjadi persoalan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan pelajaran bahasa Indonesia. Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa
Indonesia selain bidang mata pelajaran yang lain merupakan mata pelajaran yang
sangat penting di dalam mempersiapkan murid untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi. Dari pembelajaran kedua mata pelajaran tersebut menunjukkan tingkat
penguasaan siswa yang sangat rendah. Hal tersebut terbukti dari nilai siswa setelah
beberapa kali diadakan ulangan (evaluasi).
Secara umum, belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan prilaku
(tingkah laku), pegetahuan dan mental akibat interaksi individu dengan lingkungan.
Dalam rangka mengoptimalkan fungsi-fungsi kemampuan tersebut. menurut Grant (1990:
2) menyatakan “cara belajar anak yang benar tidak harus berpusat kepada guru saja
akan tetapi peserta didiklah yang harus aktif”. Konsep tersebut harus diperhatikan,
makna yang terkandung di dalam pendidikan tersebut dilakukan dengan upaya
memandirikan peserta didik (siswa) untuk belajar, bekerja sama dan menilai diri sendiri.
Hal itu dimaksudkan agar peserta didik mampu membangun pemahaman dan
6
pengetahuannya, sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan potensi kecerdasan
dan minat peserta didik yang dilakukan secara terus menerus. Penilaian berkelanjutan dan
komprehinsif yang penyajiannya disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan peserta
didik melalui pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenagkan (PAKEM) menjadi
sangat penting dalam rangka upaya tersebut.
Pembelajaran yang berhasil ditunjukkan oleh lingkup penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh guru serta tinggi rendahnya penguasaan
materi pelajaran tersebut dapat dilihat dari evaluasi yang dilaksanakan setelah proses
pembelajaran. Secara umum, prestasi belajar ini tercermin dari terserapnya materi
pelajaran oleh anak. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran tersebut
biasanya disebut sebagai prestasi hasil belajar siswa yang dinyatakan dalam bentuk nilai
belajar, sehinggga kegiatan pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila lebih dari 70
% jumlahh anak menguasai pelajaran dengan baik.
Dalam kerangka tersebut di atas, setiap proses pembelajaran di dalam kelas,
seorang guru sangat mengharapkan anak didiknya mencapai suatu target pemerolehan
dalam suatu keberhasilan, dalam arti dapat menguasai materi pelajaran dengan baik.
Akan tetapi hal tersebut tidak mudah untuk dicapai dalam proses pembelajaran ini.
Untuk mengatasi hal (mencapai) tersebut, tentunya guru harus mempunyai suatu
konsep strategi yang sangat jitu (baik). Salah satu di antarannya adalah penggunaan
pemilihan metode yang relevan, penggunaan media/alat peraga, cara memotivasi anak,
dan teknik pengelolaan kelas.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut, kenyataan di lapangan dari hasil kegiatan
evaluasi yang dilakukan terhadap 15 murid Kelas III SDN 2 Pengadangan tahun
7
pembelajaran 2010-2011 untuk mata pelajaran Sains dan bahasa Indonesia, hasil yang
diperoleh sangat kurang memuaskan. Hasil yang telah diperoleh dari kegiatan dalam
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam hanya lima (5) orang dari 24 siswa yang tingkat
penguasaan materi pelajaran memperoleh nilai di atas 70 dan hanya tiga orang siswa
tingkat penguasaan materi pelajaran memperoleh nilai di atas 70 pada mata pelajaran
bahasa Indonesia. Sedangkan sisanya rata-rata tingkat pennguasaan siswa terhadap materi
pelajaran di bawah 60.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan langkah dalam proses
pembelajaran, langkah yang dimaksud adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sangat
penting diperlukan guna pengkajian yang lebih mendalam terhadap sesuatu yang terjadi
di dalam kelas dan juga untuk menambah kepekaan guru terhadap dinamika pembelajaran
di dalam kelas. Oleh sebab itu, penulis dibantu oleh teman sejawat melakukan perbaikan
pembelajaran ini dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas akhir dalam mata kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) pada jenjang Program Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian-uraian masalah pada bagian pendahuluan di atas, dapat
dirumuskan masalah utama yang akan dikaji melalui penelitian tindakan kelas ini adalah
sebagai berikut.
<> Apakah dengan penggunaan model pembelajaran pemberian tugas dapat
meningkatkan penguasaan materi pelajaran Sains/Ilmu Pengetahuan Alam dan
Bahasa Indonesia murid Kelas III SDN 2 Pengadangan tahun pembelajaran 2010-
2011?
8
C. Tujuan Perbaikan
Secara umum, penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui
kemampuan penguasan murid Kelas III SDN 2 Pengadanagan tahun pembelajaran
2010-2011 terhadap materi mata pelajaran sains/Ilmu Pengetahuan Alam dan bahasa
Indonesia. Secara khusus penelitian tindakan kelas ini bertujuan
1. Untuk mengetahui kemampuan murid Kelas III SDN 2 Pengadanagan
tahun pembelajaran 2010-2011 dalam materi sains/Ilmu Pengetahuan
Alam dengan menggunakan metode pemberian tugas, dan
2. Ingin mengetahui penguasaan materi bahasa Indonesia dengan
menggunakan metode pemberian tugas.
D. Manfaat Perbaikan
Hasil yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas yang diadakan adalah
sebagai berikut :
Bagi Siswa :
1. Meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa dalam menggunakan contoh
melalui pemberian tugas;
2. Semangat dan kreativitas siswa lebih baik sehingga dapat meningkatkan
pemahaman tentang materi pelajaran baik Ilmu Pengetahuan Alam maupun
materi bahasa Indonesia.
3. Meningkatkan kreativitas berpikir dan bernalar siswa;
4. Meningkatkan gairah siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan
Bahasa Indonesia; dan
9
5. Menghilangkan kejenuhan siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dan Bahasa Indonesia.
Bagi guru :
1. Dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan bahasa Indonesia melalui pendekatan pemberian tugas;
2. Dengan dilaksanakannya penelitian tindakan kelas ini, guru akan dapat sedikit
demi sedikit lebih mengetahui metode pembelajaran yang bevariasi yang dapat
memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran sehingga permasalahan-
permasalahan yang dihadapi murid maupun guru dalam kegitan pembelajaran
dapat diminimalkan.
3. Di samping hal tersebut, dengan diberikannya contoh penelitian tindakan kelas
ini, guru akan terbiasa melakukan penelitian tindakan kelas yang tentunya akan
membawa manfaat bagi perbaikan pembelajaran serta guru itu sendiri.
4. Tersusunnya prosedur pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa
Indonesia yang benar-benar dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan
dan pemahaman siswa serta meningkatkan keberaniannya tampil di depan kelas;
5. Tersusunnya topik-topik. pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan bahasa
Indonesia yang benar-benar relevan dengan kebutuhan dan minat siswa, yang
menarik, yang memberikan wawasan dan pengetahuan baru, serta yang
menantang kreativitas berpikir siswa.
Bagi Sekolah :
1. Sebagai bahan acuan dalam mengambil kebijakan pengembangan program
10
pembelajaran baik mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam maupun mata pelajaran
bahasa Indonesia
2. Penelitian tindakan kelas ini akan memberikan sumbangan informasi pada sekolah
itu sendiri. Dengan informasi ini diharapkan sekolah tersebut dapat mengetahui
kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran pada bidang tertentu dan pada sub
bidang tertentu pula.
3. Akan meningkatkan kualitas lulusan;
4. Meningkatkan kredibilitas sekolah yang bersangkutan; dan
5. Meningkatkan grade sekolah.
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teknik Pemberian Tugas
Kegiatan proses pembelajaran harus selalu ditingkatkan efektifitas dan
efesiensinya. Dengan banyaknya kegiatan pendidikan di sekolah, dalam usaha
meningkatkan mutu dan frekuensi isi pelajaran, maka sangat menyita waktu siswa untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut guru
perlu memberikan tugas-tugas di luar jam pelajaran. Tugas semacam tersebut dapat
dikerjakan di luar jam pelajaran, di rumah, maupun sebelum pulang, sehingga dapat
dikerjakan bersama temannya.
Tugas dapat diberikan dalam bentuk daftar sejumah pertanyaan mengenai mata
pelajaran bahasa Indonesia dan Matematika, atau satu perintah yang harus dibahas
dengan diskusi atau perlu dicari uraiannya pada buku pelajaran. Dapat juga berupa tugas
tertulis atau tugas lisan yang lain atau mengadakan observasi terhadap sesuatu dan biasa
juga melakukan eksprimen.
Metode resitasipemberian tugas merupakan suatü metode mengajar dan pengajar
memberikan tugas mempelajarii sesuatu kepada pembelajar, kemudian melaporkan
hasilnya. Sering orang mengacaukan antara resitasi dan homework (pekerjaan rumah/PR),
karena dalam percakapan sehari-hari, asal pengajar memberi tugas dikatakan memberi
PR.
Padahal pekerjaan rumah mempunyai pengertian yang lebih mengkhusus, ialah
pekerjaan yang harus dikerjakan pembelajar di rumah. Sedangkan dengan resitasi, tugas
12
yang di berikan oleh peñgajar tidak sekedar dilaksanakan di rumah, melainkan dapat
dikerjakan di sekolah, perpustakaan, laboratorium atau di tempat-tempat lain dalam
hubungannya dengan pelajaran yang diberikan pengajar. Jädi resitasi lebih luas daripada
howeork. Akan tetapi antara keduanya terdapat persamaan ialah:
1) Mempunyai unsur tugas
2) Dikerjakan oleh pembelajar dan dilaporkan hasilnya
3) Mempunyai unsur didaktis paedagogis
A. Maksud Pemberian Tugas
Menurut pandangan trudisional:
Pemberian tugas/pekerjaan rumah dilakukan ôleh pengajar karena suatu
pelajaran/pokok bahasan tidak sempat diberikaa di kelas. Untuk dapat menyelesaikan
rencana pelajaran yang telah ditetapkan, maka anak diberi tugas mempelajari bahan yang
ditunjuk, sekaligus mengerjakan soal-soal. Kadang-kadang juga terkandung maksud agar
anak tidak banyak bermain. Menurut pandangan modern, pemberian tugas diberikan
dengan anggapàn báhwa kurikulum itu merupakan sesuatu yang meliputi seluruh ekstra
kurikuler.
B. Penggunaan Metode Resitasi
Perbedaan tugas dikatakan wajar bila bertujuan:
1. Menambah pengertian/memperkuat hasil belajar yang telah diterirna di sekolah.
2. Melatih pembelajar untuk belajar sendiri.
3. Melatih pembelajar membagi waktu secara teratur.
13
4. Agar pembelajar dapat menggunakan waktu terluang untuk menyelesaikan tugasnya.
5. Membina anak berdisiplin, tidak mengabaikan tugas.
6. Melatih pembelajar untuk mencari dan menemukan cara-cara yang tepat untuk
menyelesaikan tugasnya.
7. Mernperkaya pengalaman-pengalaman sekolah dengan memulai kegiatan-kegiatan luar
kelas.
C. Jenis-jenis Pemberian Tugas
1) Ditinjau dari segi tingkatan sekolah:
a. Dari TK-SD sifatnya masih sederhana, begitu pula tingkat kesukaran serta luasnya
bahan disesuaikan dengan kemmpuan setiap tingkatan kelas. Misalnya : untuk TK
dapat berbentuk: gambar membersihkan kuku, menajamkan pensil, mengumpulkan
gambar-gambar tertentu.
b. Sekolah lanjutan pertama atau. sederajat. Di tingkat ini, tugas sudah harus
memperhatikan bahwa anak sudah mulai masuk masa puberteit. Tingkat kesukaran
harus lebih daripada SD.
c. Sekolah lanjutan atas, tugas harus disesuaikan dengan perkembangan anak yang sudah
masuk masa puberteit, maka perlu pemikiran agar pembelajar tidak cendrung ke arah
fantasi yang bukan-bukan. Waktu senggang harus diisi secara wajar.
d. Perguruan tinggi Alasan sudah kompleks, mahasiswa adalah sekelompok manusia
yang sudah mempunyai tingkat pemikiran yang kritis. Mereka sudah mampu mencari
14
sendiri, memecahkan sendiri dan mengkritik. Oleh karena itu tugas-tugas dengan
sendirinya disesuaikan dengan sifat-sifat tadi.
2) Segi mata pelajaan
Dalam hal ini, tugas belajar diberikan sesuai dengan organisasi kurikulum.
3) Segi pembelajar:
a. Tugas individual, diberikan kepada setiap pembelajar dan harus diselesaikan dengan
kemampuan sendiri.
b. Tugas secara kelompok, diberikan kepada sekelompok pembelajar yang harus
diselesaikan oleh kelompok pula.
c. Tugas khusus untuk wanita/pria.
Teknik pemberian tugas atau resitasi biasanya digunakann dengan tujuan agar
siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melakukan latihan-latihan
selama melakukan tugas; sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat
lebih terintegrasi. Hal itu terjadi disebabkan siswa mendalami situasi atau pengalaman
yang berbeda, waktu menghadapi masalah baru. Di samping itu untuk memperoleh
pengetahuan secara melaksanakan tugas akan memperluas dan memperkaya pengetahuan
serta keterampilan siswa di sekolah.
Setelah siswa memahami tujuan dan makna tugas, maka mereka akan
melaksanakan tugas dengan belajar sendiri, atau mencari nara sumber sesuai dengan
tujuan yang telah digariskan dan penjelasan dari guru. Dalam proses ini guru perlu
15
mengontrol, pelaksanaan tugas itu, apakah dikerjakan dengan baik, apakah dikerjakan
oleh siswa sendiri, tidak dikerjakan oleh orang lain, maka perlu diawasi dan teliti.
Siswa bila telah selesai melaksanakan atau mempelajari tugas, maka mereka harus
membuat laporan (fase resitasi) yang bentuknya juga telah ditentukan sesuai dengan
tujuan tugas. Oleh guru harus sudah disiapkan alat evaluasi, agar dapat menilai hasil kerja
siswa dan dapat memberi gambaran yang obyektif mengenai usaha siswa melaksanakan
tugas itu. Evaluasi ini penting untuk siswa karena dapat menumbuhkan semangat kerja
yang lebih baik; dan meningkatkan hasrat belajar .
Dalam penggunaan teknik resitasi ini siswa mempunyai kesempatan untuk saling
membandingkan dengan hasil pekerjaan orang lain, dapat mempelajari dan mendalami
hasil uraian orang lain. Dengan demikian, akan memperluas; memperkaya dan
memperdalam pengetahuan, serta pengalaman siswa. Tetapi kalau tugas yang diberkan
atau dikerjakan oleh siswa tidak sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan, maka tidak
dapat digunakan teknik resitasi ini. Bila keadaan demikian guru harus memilih teknik
yang lain.
Namun teknik ini juga memiliki kelemahan-kelemahan seperti siswa
kemungkinan hanya meniru pekerjaan temannya; itu kelemahannya bila guru tidak dapat
mengawasi langsung pelaksanaan tugas tersebut. Jadi, siswa tidak menghayati sendiri
proses pembelajaran itu sendiri, kemungknan lain orang yang mengerjakan tugas
tersebut. Oleh karena itu, perlu diminta bantuan orang tua dengan memberi tahu bahwa
anaknya mempuyai tugas yang harus dikerjakan di rumah; sehingga dapat turut
16
mengawasi pelaksanaan tugas; dapat menjadi tempat mengecek apakah itu pekerjaan
siswa sebenarnya atau bukan.
Jadi, berangkat dari beberapa paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa metode
pemberian tugas adalah cara penyajian bahan pelajaran di mana guru memberikan tugas
tertentu agar murid melakukan kegiatan belajar, kemudian harus
dipertanggungjawabkan. Tugas yang diberikan oleh guru dapat memperdalam bahan
pelajaran, dapat pula mengecek bahan yang telah dipelajari.
Perlu diingat, bahwa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa
Indonesia dengan menggunakan metode pemberian tugas ini dilihat ada beberapa
kebaikan dari metode ini adalah sebagai berikut. a) pengetahuan yang diproleh murid dari
hasil belajar yang banyak berhubungan dengan minat atau bakat dan yang berguna untuk
hidup akan lebih meresap, tahan lama dan lebih otentik, b) mereka berkesempatan
memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggungjawab dan
berdiri sendiri, c) tugas dapat lebih meyakinan tentang apa yang dipelajari dari guru, lebih
memperdalam, memperkaya atau memperluas wawasan tentang apa yang dipelajari., dan
d) metode ini dapat membuat siswa bergairah dalam belajar karena kegiatan-kegiatan
belajar dilakukan dengan berbagai variasi sehingga tidak membosankan.
17
BAB III
METODE ATAU PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. SUBJEK PENELITIAN
Pelakasanaan kegiatan perbaikan pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini
dilakukan di Kelas III Sekolah Dasar Negeri 2 Pengadanagan, dimulai sejak tanggal
05 Oktober sampai November 2010 dengan jadwal sebagai berikut.
No Hari / Tanggal Waktu Mata Pelajaran Siklus
1 Senin, 05 Okto 2010 07.30- 08.10 Sains/IPA I/I
2 Rabu, 07 Okto 2010 07.30- 08.10 B. Indonesia I/II
3 Senin, 09 Nove 2010 07.30- 08.10 Sains/IPA II/I
4 Rabu, 11 Novem 2010 07.30- 08.10 B. Indonesia II/II
Catatan- - Siklus I/I (siklus pertama pada pertemuan pertama).
- Siklus I/II (siklus pertama pertemuan Kedua).
. -Siklus II/I (siklus Kedua pada pertemuan pertama).
- Siklus II/II (siklus Kedua pertemuan Kedua).
B. Deskripsi Perbaikan
Penelitian tindakan kelas ini berlangsung disesuaikan dengan prosedur
prencanaan. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa pemahaman guru terhadap
penerapan metode pemberian tugas masih kurang. Begitu pula bagi murid, pendekatan
18
pemberian tugas ini dalam pembelajaran materi Ilmu Pengetahuan Alam dan bahasa
Indonesia masih dianggap hal baru atau siswa baru pertama kali memperolehnya. Ini
berarti bahwa pendekatan pemberian tugas belum pernah diterapkan. Untuk itu, melalui
penelitian tindakan kelas ini dalam rangka untuk meningkatkan aktivitas pemahaman
belajar, interaksi positif, dan kreatifitas berpikir siswa dalam pembelajaran pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia melalui dua tahap secara berdaur ulang (dalam
2 siklus) mulai dari (1) tahap perencanaan, (2) tahap tindakan, dan (3) tahap refleksi.
1. Tahap Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini merupakan tahap kegiatan perencanaan tindakan yang dapat
dirinci sebagai berikut :
1. Guru melakukan pengkajian terhadap subjek untuk memperoleh gambaran
tentang keadaan subjek didik.
2. Menerapkan model penerapan pemberian tugas yang dirancang pada
tahap persiapan.
3. Mengamati teknik (metode) pembelajaran yang digunakan guru dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia,
4. Mengidentifikasi faktor-faktor hambatan yang ditemui guru dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia,
5. Merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia sebagai
upaya untuk meningkatkan aktivitas pemahaman belajar, interaksi positif,
dan kreatifitas berpikir siswa,
19
6. Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dan Bahasa Indonesia dengan penggunaan contoh disertai memperbanyak
pemberian tugas mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa
Indonesia dalam rangka meningkatkan aktivitas pemahaman belajar,
interaksi positif, dan kreatifitas berpikir siswa dalam pembelajaran., yang
meliputi :
a. memilih topik yang benar-benar relevan dengan kebutuhan dan minat
siswa, yang menarik perhatian siswa, yang mampu memberikan
wawasan dan pengetahuan baru, serta yang menantang kreativitas
berpikir,
b. memilih prosedur atau strategi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dan Bahasa Indonesia yang benar-benar efektif, efisien, dan kreatif,
dan
c. mengatur tata letak tempat duduk yang dapat menimbulkan suasana
aman, nyaman dan rileks, sehingga siswa tidak merasa terhalangi
untuk belajar.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini dilakukan penerapan metode pemberian tugas melalui
dua siklus secara berdaur ulang, pada setiap siklus kegiatannya adalah sebagai
berikut:
1. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan pendekatan pemberian tugas dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesaia
20
2. Menerapkan model pendekatan pemberian tugas dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesaia yang telah disempurnakan
pada tahap pertama. Pada kegiatan ini meliputi: awal pembelajaran,
pelaksanaan pendekatan pemberian tugas dan pembahasan (evaluasi).
3. Merancang intervensi yang berkaitan dengan pelaksanaan teknik
(metode) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa
Indonesia dengan cara mengomunikasikan dan bernegosiasi dengan
praktisi (guru) sehingga diperoleh kesepakatan tentang rancangan
tindakan yang dilaksanakan,
4. Bekerjasama dengan praktisi dalam melaksanakan tindakan yang
direncanakan,
5. Peneliti berperan sebagai pendamping praktisi untuk memberikan
pengarahan, motivasi dan stimulasi agar praktisi dapat melaksanakan
perannya berdasarkan rencana,
6. Melakukan pemantauan komperhensif terhadap pelaskanaan tindakan
dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang telah dibuat
sehingga diperoleh data empirik pelaksanaan tindakan pembelajaran,
kendala yang dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang berkaitan
dengan teknik (metode) penggunaan contoh dengan memperbanyak
pemberian tugas dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan
Bahasa Indonesia. Data tersebut akan dijadikan bahan refleksi.
3. Tahap Refleksi
Pada tahap ini, peneliti mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah
21
dilaksanakan. Hal-hal yang dibahas adalah sebagai berikut:
1. Analisis tentang pelaksanaan tindakan yang dilakukan,
2. Menganalisis secara menyeluruh dengan melihat keterlibatan berbagai aspek.
Aspek yang dimaksud adalah peran guru, efektivitas pendekatan pemberian
tugas, aktivitas siswa, dan pengintegrasian materi, dan
3. Melakukan intervensi, pemaknaan dan penyimpulan data yang telah.
diperoleh, serta melihat hubungannya dengan teori dan rencana yang telah
ditetapkan.
4. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian tindakan masuk pada tahap refleksi. Pada tahap
refleksi, peneliti menganalisis hasil latihan (siklus demi siklus) yang telah
dilaksanakan. Hal-hal yang dilakukan adalah .
1. Analisis tentang tindakan yang dilakukan,
2. Mengulas hasil analisis yang dapat memberikan gambaran tentang peranan
setiap tahap yang telah dilakukan, dan
3. Melakukan intervensi, pemaknaan, dan penyimpulan data yang telah
diperoleh, serta melihat hubungan antara teori dan rencana yang telah
ditetapkan.
Data pengamatan aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar
dianalisis dengan menggunakan presentase (%) yakni menghitung banyaknya frekuensi
kejadian yang sering muncul selama kegiatan belajar mengajar berlangsung sesuai
dengan jenis kegiatan dengan frekuensi atau keseluruhan dikali 100 %.
22
f
Keterangan :
P = Presentase jenis aktivitas guru dan siswa
f = frekuensi kejadian yang muncul
N = Jumlah aktivitas keseluruhan
Teknik analisis ini menggunakan penghitungan presentase keberhasilan atau
ketercapaian siswa secara keseluruhan, maka dilakukan penghitungan untuk
menyampaikan hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:
Keterangan : M = mean ( nilai rata-rata ) = jumlah nilai siswa n = jumlah seluruh siswa ( Soebakri,1992:25)
Dengan menggunakan rumus di atas, dapat diketahui nilai rata-rata kemampuan
menulis karangan narasi siswa. Kriteria ketuntasan minimal yang sesuai dengan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2007 yang ditetapkan di SD, siswa
dikatakan tuntas perorangan jika siswa mendapatkan nilai minimal 75 dengan indeks
keberhasilan kelas 75 %.
Presentase indeks keberhasilan kelas = Jumlah siswa tuntas
________________ X 100 %
Jumlah siswa
23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian tindakan kelas ini akan disajikan sesuai dengan siklus
tindakan yang ditempuh. Pembahasan difokuskan pada peningkatan penguasaan materi
Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia. Dalam hal ini, sebelum dan sesudah
diberikan latihan berdaur ulang. Sebelum dideskripsikan hasil pelaksanaan tindakan,
berikut diuraikan proses pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini. Adapun proses
pelaksanaan tindakannya adalah sebagai berikut:
1. Persiapan, Pertama kali guru harus memberikan informasi/tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Selanjutnya membuat skenario
pembelajaran/menyediakan sarana yang diperlukan, dan mempersiapkan
lembar observasi yang akan diisi pengamat.
2. Aktivitas Belajar-Mengajar :
a. siswa disiapkan dan diatur tempat duduknya agar suasana menjadi
menarik, dan
b. Setelah siswa diatur, guru memberikan deskripsi materi baik mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia.
Tabel 4.1
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS GURU DALAMPENINGKATAN KEMAMPUAN HASIL BELAJAR SAINS DAN B. INDONESIA
SIKLUS I No Aspek yang dilakukan Skor
1Skor 2
Skor 3
Skor 4
1 Pra Pembelajarana) Mempersiapkan siswa untuk V
24
belajarb) Melakukan kegiatan apresiasic) Memberikan motivasi pada siswa
dalam pembelajaran kooperatif teknik CIRC
VV
2 Kegiatan inti pembelajarana) Mampu menarik perhatian ke
focusKegiatan pembelajaran
b) Mengemukakan kompetensi pembelajaran
c) Menguasai materi pembelajarand) Menyampaikan materi dengan
jelas, sesuai dengan kompetensi pembelajaran
V
V
V
V
3 Strategi dan metode pembelajarana) Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan guru menguasi kelas
b) Melaksanakan pembelajaran dalam urutan yang sistematis
c) Melaksanakan pembelajaran yang bersifat teknik CIRC
d) Melaksanakan sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
V
VV
V
4 Pemanfaatan media pembelajarana) Menggunakan media secara
efektif dan efisienb) Melibatkan siswa dalam
pemanfaatan mediac) Menghasilkan pesan yang baik
V
VV
5 Penilaian proses dan hasil belajara) Melakukan penilaian akhir sesuai
dengan kompetensi (tujuan) pembelajaran
b) Memantau kemajuan belajar selama proses belajar
V
V
6 Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas, lantang dan benar
V
7 Penutupa) Melakukan refleksi/membuat
rangkuman dengan melibatkan siswa
V
V
25
b) Melakukan tindak lanjut (arahan, tugas, kegiatan melibatkan siswa)
Keterangan : 1 = Kurang baik 3 = Baik 2 = Cukup baik 4 = sangat baik
Pada aspek pengamatan aktivitas guru mulai dari aspek pra pembelajaran,
kegiatan inti pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, pemanfaatan media
pembelajaran, penilaian proses dan hasil belajar, dan penutup pengamat sudah
mengatakan cukup baik. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat hasil pengamatan aktivitas guru pada
pertemuan pertama. Aktivitas guru pada aspek pembelajaran yang meliputi kegiatan
mempersiapkan siswa untuk belajar muncul sebanyak 5%. Aktivitas guru dalam
26
melakukan kegiatan apersepsi muncul sebanyak 5%. Aktivitas guru dalam memberikan
motivasi pada siswa dalam pembelajaran metode pemberian tugas muncul sebanyak 5 %.
Pada aspek pembelajaran ini guru mempersiapkan siswa untuk mengikuti kegiatan
belajar mengajar agar siswa siap dan bersemangat di dalam menerima materi yang akan
diberikan guru pada hari itu.
Aktivitas guru pada aspek kegiatan inti pembelajaran yang meliputi mampu
menarik perhatian ke fokus kegiatan pembelajaran muncul sebanyak 5%. Aktivitas guru
dalam mengemukakan kompetensi pembelajaran muncul sebanyak 5%. Aktivitas guru
dalam menguasai materi pembelajaran muncul sebanyak 6,67%. Aktivitas guru dalam
menyampaikan materi dengan jelas kompetensi pembelajaran muncul sebanyak 5%. Pada
aspek kegiatan inti pembelajaran ini memiliki empat aspek yakni menyampaikan setandar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator pembelajaran. Guru menyampaikan materi
secara garis besar saja. Pendalaman selanjutnya dilakukan oleh siswa sendiri, guru
sebagai motivator yang setiap saat diperlukan oleh siswa untuk membantu memecahkan
persoalan yang dihadapi selama proses pembelajaran berlangsung. Dan dijelaskan kepada
siswa bahwa pada hari ini mereka akan belajar sains melalui hasil wawancara yang
dilakukannya dengan menggunakan metode pemberian tugas.
Tabel 4.2
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAMPENINGKATAN KEMAMPUAN HASIL BELAJAR SAINS DAN B. INDONESIA
SIKLUS I No Aspek yang dinilai Skor
1Skor 2
Skor 3
Skor 4
12
3
Memperhatikan penjelasan dari guruBerdiskusi antara siswa mengenai tugas materiMenyajikan hasil diskusi
V
V
V
27
4
5
6
7
8
Memberi kesempatan orang lain berbicaraMemperhatikan pendekatan pemberian tugasPendalaman siswa terhadap materi sains dan B. IndonesiaTanya jawab antara guru dengan siswa (aktivitas yang diamati adalah aktivitas bertanya , berpendapat dan mengerjakan tugas)Merefleksikan materi pelajaran
V
V
V
V
V
Keterangan : 1 = Kurang baik 3 = Baik 2 = Cukup baik 4 = Sangat baik
Pada aktivitas siswa pada siklus pertama perlu perbaikan pada siklus selanjutnya
tentang berdiskusi antara siswa mengenai tugas materi dan tanya jawab antara guru
dengan siswa (aktivitas yang diamati adalah aktivitas bertanya, berpendapat dan
mengerjakan tugas
Grafik 4.2 Aktivitas Siswa Siklus I
Aspek yang Dinilai
28
Dari grafik 4.2 dapat dilihat hasil pengamatan aktivitas siswa dalam
memperhatikan penjelasan dari guru muncul sebanyak 13,64 %. Siswa aktif
memperhatikan penyampaian materi yang disampaikan guru, walaupun ada beberapa
siswa yang ramai sendiri. Berdiskusi antara siswa mengenai tugas materi muncul
sebanyak 9,09 %. Setiap kelompok berdiskusi mengenai tugas materi yang akan
dikerjakan, sehingga mereka bisa melaksanakan sesuai yang diperintahkan oleh guru.
Menyajikan hasil diskusinya muncul sebanyak 13,64 %.
Setiap kelompok memyampaikan hasil diskusinya, untuk mengetahui hasil yang
diperoleh. Memberi kesempatan orang lain berbicara muncul sebanyak 13,64 %. Mereka
menghargai pendapat yang disampaikan, walaupun pendapat yang disampaikan berbeda
dan mereka juga memberikan kesempatan siswa lain untuk menyampaikan pendapat
13,64 %. Siswa melakukan sesuai dengan arahan guru. Pendalaman siswa terhadap
materi menulis karangan narasi muncul sebanyak 13,64 %. Pemahaman siswa dalam
menerima materi ini dapat dikatakan baik. Tanya jawab antara guru dengan siswa
29
(aktivitas yang diamati adalah aktivitas bertanya, berpendapat dan mengerjakan tugas)
muncul sebanyak 9,09 %. Kegiatan bertanya hanya didominasi oleh siswa-siswa tertentu.
Ketika siswa dihadapkan pertanyaan yang diajukan oleh guru, mereka masih malu dan
kurang berani dalam mengemukakan pendapatnya. Namun ada juga beberapa siswa yang
berusaha untuk menjawab pertanyaan, walaupun jawaban mereka masih kurang tepat
waktu. Untuk aktivitas siswa dalam merefleksikan materi pelajaran muncul sebanyak
13,64 %. Pada aspek ini nterwujud dengan mereka bersedia mengungkapkan pengalaman
yang mereka lalui selama proses pembelajaran. Mereka menyatakan bahwa pembelajaran
yang baru saja mereka lalaui tidak membosankan dan menyenangkan.
A. SIKLUS PERTAMA
1. Perencanaan Tindakan Siklus Pertama
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut :
1. menyiapkan fasilitas dan sumber belajar yang dibutuhkan dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam maupun bahasa Indonesia;
2. Mengamati proses penjajagan pemahaman guru dan kemampuannya
untuk mengimplementasikan pendekatan pemberian tugas dalam
pembelajaran.
3. Mengidentifikasi faktor-faktor hambatan yang ditemui guru dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia,
4. Merumuskan altenatif tindakan yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia sebagai
upaya untuk meningkatkan aktivitas pemahaman belajar, interaksi positif,
dan kreatifitas berpikir siswa.
30
5. Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dan Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode Pemberian
Tugas.
6. melakukan simulasi pelaksanaan pembelajaran materi Ilmu Pengetahuan
alam dan bahasa Indonesia.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap pelaksanaan tindakan, peran peneliti adalah sebagai berikut:
1. Merancang pelaksanaan teknik (metode) dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesaia dengan cara mengomunikasikan
dan bernegosiasi dengan praktisi sehingga diperoleh kesepakatan tentang
rancangan tindakan yang dilaksanakan,
2. Bekerjasama dengan praktisi dalam melaksanakan tindakan yang
direncanakan,
3. Peneliti berperan sebagai pendamping praktisi untuk memberikan
pengarahan, motivasi dan stimulasi agar praktisi dapat melaksanakan
perannya berdasarkan rencana,
4. Melakukan pemantauan komprehensif terhadap pelaksanaan tindakan
dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang telah dibuat sehingga
diperoleh data empirik pelaksanaan tindakan pembelajaran, kendala yang
dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang berkaitan dengan teknik
(metode) pemberian tugas dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dan Bahasa Indonesaia. Data tersebut akan dijadikan bahan refleksi.
31
3. Tahap Refleksi
Pada tahap ini, peneliti mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah
dilaksanakan. Hal-hal yang dibahas adalah sebagai berikut:
1. Analisis tentang tindakan yang dilakukan,
2. Menganalisis secara menyeluruh dengan melihat keterlibatan berbagai
aspek. Aspek yang dimaksud adalah peran guru, efektivitas pendekatan
pemberian tugas, aktivitas siswa, dan pengintegrasian materi, dan
3. Melakukan klasifikasi/interpretasi, pemaknaan dan penyimpulan data yang
telah. diperoleh.
B. PELAKSANAAN TINDAKAN SIKLUS PERTAMA
Pada tahap ini, guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa
Indonesia melaksanaan pembelajaran di kelas, yakni dengan menggunakan
metode pemberian tugas sesuai dengan rencana yang telah disusun. Adapun
langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut.
1. Merancang pelaksanaan teknik (metode) pemberian tugas dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia dengan
cara mengomunikasikan, sehingga diperoleh kesepakatan tentang
rancangan tindakan yang dilaksanakan;
2. Mempersiapkan diri untuk melaksanakan tindakan yang direncanakan.;
3. Memberikan pengarahan, motivasi dan stimulus agar siswa dapat
menyelesaikan tugasnya dengan baik serta dapat melaksanakan
perannya berdasarkan rencana;
32
4. Melakukan pemantauan komperhensif terhadap pelaskanaan evaluasi
dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang telah dibuat
sehingga diperoleh data emperik pelaksanaan tindakan pembelajaran,
kendala yang dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang berkaitan
dengan teknik (metode) pemberian tugas dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia.
Data tersebut akan dijadikan bahan refleksi. Adapun pelaksanaan
kegiatan termasuk hasil yang dapat dijaring pada siklus pertama dapat dijelaskan
sebagai berikut.
1. Kegiatan dan Data pada Siklus Pertama Pertemuan Pertama pada
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Guru pertama-tama memberikan penjelasan tentang rencana yang telah dibuat
berdasarkan program tindakan. setelah rencana diberikan kepada murid barulah guru
memberikan kesempatan kepada masing-masing siswa untuk menjawab semua soal yang
telah diberikan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran awal tentang kemampuan
penguasaan materi Ilmu Pengatahuan Alam.
Setelah proses dilalui yaitu melalui latihan tersebut dan diadakan pemeriksaan
dengan seksama. Maka diperoleh data mengenai kemampuan penguasaan materi Ilmu
Pengetahuan Alam.
Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut.
33
Tabel 4.3 Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Sebelum
Perbaikan
No Nama Siswa L/P
1 Nurtitin Arjun P 6
2 Nurlanda Arahman p 4
3 Farida Arifin P 5
4 Arba H. Usman L 6
5 St. Rahma H. Syamsudin P 4
6 Marwa Abdul Hamid L 4
7 Kurnia M. Saleh P 4
8 Fitriyani P 7
9 St. Rahmawati Amurudin P 7
10 Heri m. Tayib L 7
11 Khaerul Anm Habib L 4
12 Lintang Mayang sari P 6
13 M. Faqih Al Ansyori L 4
14 Lamrin Mukhtar L 6
15 M. Dandi Ismail L 6
Jumlah 80
Rerata 5,3
2. Kegiatan dan Data Pada Siklus Pertama Pertemuan Kedua
Guru pertama-tama memberikan kesempatan kepada masing-masing siswa untuk
menjawab semua soal yang telah diberikan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh
gambaran awal tentang kemampuan penguasaan materi pembelajaran Bahasa Indonesia.
34
Melalui latihan tersebut, setelah diadakan pemeriksaan dengan seksama. Maka
diperoleh data mengenai kemampuan penguasaan materi Bahasa Indonesia.
Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut.
Tabel 4.4 Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran
Bahasa Indonesia Sebelum Perbaikan
No Nama Siswa L/P
1 Nurtitin Arjun L 6
2 Nurlanda Arahman p 5
3 Farida Arifin P 5
4 Arba H. Usman L 7
5 St. Rahma H. Syamsudin P 7
6 Marwa Abdul Hamid L 6
7 Kurnia M. Saleh P 7
8 Fitriyani P 6
9 St. Rahmawati Amurudin P 6
10 Heri m. Tayib L 5
11 Khaerul Anm Habib L 7
12 Lintang Mayang sari P 5
13 M. Faqih Al Ansyori L 5
14 Lamrin Mukhtar L 6
15 M. Dandi Ismail L 7
Jumlah 89
Rerata 5,93
C. Refleksi Siklus Pertama
1. Refleksi Siklus Pertama Pertemuan Pertama
35
Dari tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan murid Kelas III
SDN 2 Pengadangan tahun pembelajaran 2010-2011 dalam mata pelajaran
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam mendapat nilai bervariasi. Ada enam siswa
tergolong mendapat nilai kurang sekali dengan nilai 40, ada satu orang siswa
yang mendapat nilai kurang dengan nila 50, dan ada lima orang siswa yang
mendapat nilai cukup, yaitu 60 dan tiga orang siswa yang mendapat nilai cukup
baik (70). Dari 15 orang siswa, delapan orang siswa yang memiliki nilai cukup
(baik) atau sekitar (53.33%), sedangkan yang mendapat nilai kurang (50-40)
tujuh orang siswa atau sekitar (46.66%).
Lebih jelasnya dapat dilihat pada prosentase berikut.
Dari data di atas ketuntasan siswa hanya 26,32 % atau 10 siswa yang tuntas, jadi
perlu siklus ke II untuk pembelajaran karangan Sains dengan model pemberian tugas
Grafik Tes Kemampuan Siswa Siklus I
1. 70 <> (3 :15) x 100 = 20 %
2. 60 <> (5 :15) x 100 = 33.33%
3. 50 <> (1 :15) x 100 = 6.66%
4. 40 <> (6 :150) x 100 = 40%
Barometer penentuan ini dilihat berdasarkan data hasil ulangan yang
dilakukan sebelum siklus kedua dilakukan.
2. Refleksi Siklus Pertama Pertemuan Kedua
36
Dari table 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan murid Kelas III SDN 2
Pengadanagan tahun pembelajaran 2010-2011 dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
mendapat nilai bervariasi. Ada siswa yang mendapat nilai baik (70), ada siswa yang
mendapat nilai cukup (60), dan ada siswa yang mendapat nilai kurang (50). Dari 15
orang siswa yang memiliki nilai baik (70) hanya empat orang siswa atau sekitar
(26.66%), siswa yang mendapat nilai cukup (60) hanya enam orang siswa atau sekitar
(40%). Sementara itu, siswa yang berkemampuan kurang (50) tercatat lima orang atau
sekitar (33.33%).
Lebih jelasnya dapat dilihat prosentase berikut ini.
1. 70 <> ( 4 : 15) x 100 = 26.66%
2. 60 <> (6 : 15) x 100 = 40%
3. 50 <> ( 5 : 15) x 100 = 33.33%
Barometer penentuan ini dilihat berdasarkan data hasil ulangan yang
dilakukan sebelum siklus kedua dilakukan.
Berdasarkan hasil ulangan yang telah dilalui seperti pada tabel di atas, diketahui
kemampuan penguasaan materi mata pelajaran pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan
Bahasa Indonesia oleh siswa seperti yang telah dideskripsikan di atas. Maka tindakan
selajutnya adalah pemberian tindakan berupa pemberian tugas mulai dilaksanakan.
Kegiatan pemberian tugas ini diawali dengan pemberian berbagai deskripsi situasi yang
menggambarkan materi-materi kepada masing-masing siswa. Adapun deskripsi yang
disiapkan guru yaitu materi yang akan dikerjakan sesuai dengan perencanaan yang telah
dibuat sebelumnya. Perlu dipahami bahwa hasil penjelasan pada tahap ini sekaligus
merupakan gambaran kemampuan siswa setelah diberi tindakan.
37
Analisis dan interpretasi pelaksanaan tindakan kemudian dijadikan dasar untuk
melakukan evaluasi dalam menentukan keberhasilan atau pencapaian tujuan tindakan.
erkaitan Dengan demikian, maka tindakan guru dan siswa berikutnya setelah memperoleh
masing-masing deskripsi penjelasan materi situasi yang menggambarkan materi pelajaran
baik mata pelajaran Ilmu Pengetahuan alam maupun Bahasa Indonesia kaitannya dengan
yang akan dihadapi pada siklus berikutnya (berdaur ulang). Dengan demikian, akan
diketahui proses perkembangan kemampuan siswa setelah diadakan/pemberian tugas
yang menyangkut masalah materi pelajaran dengan mengacu kepada beberapa masalah
yang menjadi suatu catatan adalah sebagai berikut.
1. menyiapkan fasilitas dan sumber belajar yang dibutuhkan dalam pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam maupun bahasa Indonesia;
2. melakukan simulasi pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan
bahasa Indonesia;
3. menjelaskan materi pelajaran dengan sejelas-jelasnya sambil mengadakan
tanya jawab, terutama materi- materi yang dianggap kurang jelas.
4. memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, dan
5. memotivasi siswa dalam menjawab soal.
D. SIKLUS KEDUA
1. Perencanaan Tindakan Siklus Kedua
Pada tahap ini peneliti dan teman sejawat secara kolaboratif mengadakan
kegiatan sebagai berikut :
1. mengidentifikasi permasalahan rancangan dan pelaksanaan
38
pembelajaran materi Ilmu Pengetahuan Alam dan bahasa Indonesia;
2. merumuskan kriteria faktor-faktor hambatan yang ditemui guru,
3. merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan,
4. Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia dengan strategi pemberian
tugas dalam rangka meningkatkan aktivitas pemahaman belajar,
interaksi positif, dan kreatifitas berpikir siswa dalam pembelajaran.,
yang meliputi :
(a) memilih topik yang benar-benar relevan dengan kebutuhan dan minat
siswa, yang menarik perhatian siswa, yang memberikan wawasan dan
pengetahuan baru, serta yang menantang kreativitas berpikir,
(b) memilih prosedur atau strategi pembelajaran pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia yang benar-benar efektif,
efisien, dan kreatif, dan
(c) mengatur tata letak tempat duduk yang dapat menimbulkan suasana
aman, nyaman dan rileks, sehingga siswa tidak merasa terhalangi
untuk belajar.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap pelaksanaan tindakan, peran peneliti adalah sebagai berikut:
1. Merancang intervensi yang berkaitan dengan pelaksanaan teknik
(metode) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa
Indonesia dengan cara mengomunikasikan dan bernegosiasi dengan
39
praktisi sehingga diperoleh kesepakatan tentang rancangan tindakan
yang dilaksanakan,
2. bekerjasama dengan praktisi dalam melaksanakan tindakan yang
direncanakan,
3. peneliti berperan sebagai pendamping praktisi untuk memberikan
pengarahan, motivasi dan stimulasi agar praktisi dapat melaksanakan
perannya berdasarkan rencana,
4. melakukan pemantauan komperhensif terhadap pelaskanaan tindakan
dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang telah dibuat
sehingga diperoleh data emperik pelaksanaan tindakan pembelajaran,
kendala yang dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang berkaitan
dengan teknik (metode) pemberian tugas dalam pembelajaran
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia.
Data tersebut akan dijadikan bahan refleksi.
3. Tahap Refleksi
Peneliti mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan.
Hal-hal yang dibahas adalah sebagai berikut:
1. Analisis tentang tindakan yang dilakukan,
2. mengulas dan menjelaskan teknik pemberian tugas yang telah dilaksanakan
3. melakukan intervensi, pemaknaan dan penyimpulan data yang telah.
diperoleh, serta melihat hubungannya dengan teori dan rencana yang telah
ditetapkan.
40
Pada tahap ini peneliti (guru) secara kolaboratif merencanakan berbagai kegiatan
untuk siklus kedua. Kegiatan-kegiatan ini dirancang berdasarkan hasil refleksi siklus
pertama. Adapun kegiatan-kegiatan dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi hal-hal yang belum optimal dilakukan pada siklus
pertama, termasuk faktor penyebabnya;
2. merumuskan altenatif tindakan yang akan dilaksanakan untuk
memperoleh hasil yang dihaarpkan;
3. menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran, yang meliputi:
a. menyampaikan kompetensi dasar yang ingin dicapai,
b. memilih prosedur atau tata laksana pembelajarannya (sebagai
penyempurnaan kegiatan serupa pada siklus pertama), dan
c. mengatur tata letak tempat duduk yang dapat menimbulkan suasana
aman, nyaman dan rileks sehingga siswa tidak merasa terhalangi untuk
belajar.
4. Menyusun dan menyiapkan langkah-langakah pemebelajaran dengan
menggunakan metode pemberian tugas.
E. PELAKSANAAN TINDAKAN DAN EVALUASI SIKLUS KEDUA
Pada tahap ini, guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa
Indonesia melaksanaan pembelajaran di kelas, yakni dengan menggunakan
metode pemberian tugas sesuai dengan rencana yang telah disusun. Adapun
langkah yang secara umum ditempuh adalah sebagai berikut.
1. Merancang pelaksanaan teknik (metode) pemberian tugas dalam pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia dengan cara
41
mengomunikasikan, sehingga diperoleh kesepakatan tentang rancangan
tindakan yang dilaksanakan;
2. Mempersiapkan diri untuk melaksanakan tindakan yang direncanakan.;
3. Memberikan pengarahan, motivasi dan stimulus agar siswa dapat
menyelesaikan tugasnya dengan baik serta dapat melaksanakan
perannya berdasarkan rencana;
4. Melakukan pemantauan komperhensif terhadap pelaskanaan evaluasi
dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang telah dibuat
sehingga diperoleh data emperik pelaksanaan tindakan pembelajaran,
kendala yang dihadapi, serta kesempatan dan peluang yang berkaitan
dengan teknik (metode) pemberian tugas dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia.
Data tersebut akan dijadikan bahan refleksi. Adapun pelaksanaan
kegiatan termasuk hasil yang dapat dijaring pada siklus kedua pada
pertemuan pertama dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Kegiatan dan Data pada Siklus Kedua Pertemuan Pertama
Kegiatan pada tahap ini dilakukan sesuai dengan perencanaan dengan
menggunakan pendekatan pemberian tugas. Hal ini dimaksudkan supaya murid
melakukan aktivitas kegiatan dalam kelas untuk membahas tugas yang telah diberikan
oleh guru. Oleh karena itu, pada tahap ini pelaksana tindakan melakukan,
1. Guru membagikan naskah soal hasil jawaban siswa pada siklus pertama;
2. siswa diminta kembali mempelajari soal-soal tersebut berdasarkan masukan
dari guru; dan
42
3. siswa berlatih kembali menjawab soal-soal tersebut secara kelompok. dan
4. mengadakan tanya jawab tentang materi yang sudah diajarkan.
Pada kegiatan ini diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 4.5 Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam Sesudah Perbaikan pada siklus kedua pertemuan
pertama
No Nama Siswa L/P
1 Nurtitin Arjun L 7
2 Nurlanda Arahman p 7
3 Farida Arifin P 8
4 Arba H. Usman L 8
5 St. Rahma H. Syamsudin P 7
6 Marwa Abdul Hamid L 7
7 Kurnia M. Saleh P 7
8 Fitriyani P 8
9 St. Rahmawati Amurudin P 8
10 Heri m. Tayib L 8
11 Khaerul Anm Habib L 7
12 Lintang Mayang sari P 7
13 M. Faqih Al Ansyori L 6
14 Lamrin Mukhtar L 7
15 M. Dandi Ismail L 7
Jumlah 110
Rerata 7,33
2. Kegiatan dan Data pada Siklus kedua Pertemuan Kedua
43
Pada sikus kedua pertemuam kedua ini guru harus memberikan kesempatan
kepada masing-masing siswa untuk menjawab semua soal yang telah diberikan. Hal ini
dimaksudkan untuk memperoleh gambaran perkembangan/kemajuan yang telah dicapai
pada pertemuan sebelumnya. Kemajuan yang dimaksud adalah tentang kemampuan
penguasaan materi pembelajaran Bahasa Indonesia. Melalui latihan pemberian tugas,
setelah diadakan pemeriksaan dengan seksama. Maka diperoleh data mengenai
kemampuan penguasaan materi Bahasa Indonesia..
Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut.
Tabel 4. 6 Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran
Bahasa Indonesia Sesudah Perbaikan
No Nama Siswa L/P
1 Nurtitin Arjun L 8
2 Nurlanda Arahman p 7
3 Farida Arifin P 7
4 Arba H. Usman L 8
5 St. Rahma H. Syamsudin P 8
6 Marwa Abdul Hamid L 7
7 Kurnia M. Saleh P 9
8 Fitriyani P 8
9 St. Rahmawati Amurudin P 8
10 Heri m. Tayib L 7
11 Khaerul Anm Habib L 8
12 Lintang Mayang sari P 7
13 M. Faqih Al Ansyori L 8
14 Lamrin Mukhtar L 7
15 M. Dandi Ismail L 7
44
Jumlah 114
Rerata 7,6
F. REFLEKSI SIKLUS KEDUA
1. Refleksi Siklus Kedua Pertemuan Pertama
Pada tahapan kegiatan ini, masing-masing siswa memperolah hasil berbeda.
Karena kegiatan ini sifatnya mengulang kegiatan serupa pada siklus pertama, kegiatan ini
menjadi lebih lancar. Pada tahapan ini juga terjadi peningkatan hasil. Jika pada kegiatan
serupa di siklus pertama diketahui enam siswa tergolong mendapat nilai kurang
sekali dengan nilai 40, ada satu orang siswa yang mendapat nilai kurang dengan
nila 50, dan ada lima orang siswa yang mendapat nilai cukup, yaitu 60 dan tiga
orang siswa yang mendapat nilai cukup baik (70). Dari 15 orang siswa, delapan
orang siswa yang memiliki nilai cukup (baik) atau sekitar (53.33%), sedangkan
yang mendapat nilai kurang (50-40) tujuh orang siswa atau sekitar (46.66%).
Sedangkan padea siklus kedua ini terjadi peningkatan, dari lima belas (15) siswa
yang mendapat nilaicukup (60) tinggal hanya satu (1) orang siswa, lima orang siswa
mendapat nilai bagus sekali (80), dan sembilan siswa mendapat nilai cukup baiuk (70)
Dengan demikian, berangkat dari kenyataan/ permasalahan di atas dapat dikatakan bahwa
dalam pembelajaran materi Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan teknik
pemberian tugas dapat dikatakan berhasil.
Untuk aktivitas proses pembelajaran, dapat digambarkan bahwa hampir semua
aktivitas pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai rencana. Beberapa hal yang masih
45
belum sempurna pelaksanaanya pada siklus pertama disempurnakan.
2. Refleksi Siklus Kedua Pertemuan Kedua
Pada tahap ini diperoleh hasil sebagai berikut. Setelah diadakan siklus kedua
pertemuan kedua, siswa setelah menyempurnakan soal-soal yang telah diberikan dan
dilanjutkan dengan berlatih untuk menjawab soal-soal tersebut yang telah
disempurnakan. Pada tahapan kegiatan ini, masing-masing siswa memperolah hasil
berbeda. Karena kegiatan ini sifatnya mengulang kegiatan serupa pada siklus pertama,
kegiatan ini hasilnya menjadi lebih baik. Pada tahapan ini juga terjadi peningkatan hasil.
Jika pada kegiatan serupa di siklus pertama diketahui ada siswa yang mendapat nilai
baik (70), ada siswa yang mendapat nilai cukup (60), dan ada siswa yang mendapat nilai
kurang (50). Dari 15 orang siswa yang memiliki nilai baik (70) hanya empat orang siswa
atau sekitar (26.66%), siswa yang mendapat nilai cukup (60) hanya enam orang siswa
atau sekitar (40%). Sementara itu, siswa yang berkemampuan kurang (50) tercatat lima
orang atau sekitar (33.33%).
Sedangkan pada siklus kedua pada pertemuan kedua ini diketahui bahwa tujuh
siswa mendapat nilai bagus (70), delapan orang siswa mendapat nilai sangat bagus (80-
90). Maka, pada kegiatan ini (siklus kedua) pada pertemuan kedua diperoleh data: tidak
satu pun siswa yang memperoleh skor kurang (50), sedangkan siswa yang mendapat nilai
baik (70) tercatat tujuh orang, dalam hal ini terjadi peningkatan nilai dan pengurangan
kuantitas siswa. Di sini tercatat (8) delapan orang siswa mendapat nilai terbaik (80-90).
Dengan demikian, berangkat dari kenyataan/ permasalahan di atas dapat dikatan bahwa
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode pemberian tugas
dapat dikatakan berhasil.
46
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan: Setelah siswa diberi tindakan sebanyak
satu kali (dua siklus), kemampuannya menguasai maupun pemahamannya terhadap
materi baik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia dengan
pendekatan /metode pemberian tugas tergolong berkategori baik dan sangat (terbaik)
tercatat lebih dari 75%. Berdasarkan tabel 3 setelah siklus kedua dilaksanakan, yang
memperoleh skor rerata 80 sebanyak tujuh orang siswa (46.66%). Artinya, kemampuan
dalam penguasaan materi tergolong sangat baik. Sedangkan, berdasarkan tabel 4, siswa
yang memperoleh skor rerata 9-8 dan 7 sebayak 15 orang siswa (100%). Artinya, siswa
sudah menguasai materi dengan baik
Berdasarkan uraian di atas, menunjukkan bahwa penelitian ini sudah berhasil. Hal
ini ditandai dengan telah tercapainya indikator keberhasilan penelitian, yakni siswa yang
memiliki kemampuan penguasaan materi dan pemahaman sangat baik minimal 75%.
Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh ditunjukkan bahwa siswa yang
menguasai materi sudah di atas 70% yaitu 90,47%. Dengan demikian, secara otomatis
tidak diperlukan siklus berikutnya.
47
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
Kegiatan penelitian ini adalah penelitian terapan yang berupa penelitian untuk
peningkatan kualitas pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan
penelitian tindakan kelas. Beberapa hal yang patut digarisbawahi sebagai simpulan
adalah:
1. Tatacara penggunaan metode pemberian tugas untuk meningkatkan
kemampuan penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Indonesia dengan
beberapa tahapan. Tahapan yang dimaksud adalah:
(a) persiapan,
(b) aktivitas belajar mengajar, dan
(c) tahap pelaksanaan tindakan.
2. Dengan metode proses pemberian tugas secara berdaur ulang maka,
kemampuannya menguasai maupun pemahamannya terhadap materi
baik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa
Indonesia tergolong berkategori baik dan sangat baik (terbaik)
tercatat lebih dari 75%. Berdasarkan tabel 4.5 dan 4.6 di atas setelah
siklus kedua dilaksanakan, yang memperoleh skor rerata 8 – 7
sebanyak 15 orang siswa (100%). Artinya, kemampuan dalam
penguasaan materi tergolong sangat baik.
3. Uraian ini menunjukkan tingkat keberhasilan yang ditandai dengan
telah tercapainya indikator keberhasilan penelitian, yakni siswa yang
48
memiliki kemampuan penguasaan materi dan pemahaman sangat baik
minimal 75%. Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh
ditunjukkan bahwa siswa yang menguasai materi sudah di atas 70%
yaitu 1007%.
2. Saran-saran
1. Agar memiliki nilai guna yang optimal, semua hasil penelitian ini harus segera
disosialisasikan dan ditindaklanjuti. Terutama yang berhubungan dengan
bagaimana memanfaatkan berbagai strategi pembelajaran, salah satunya adalah
dengan metode pemberian tugas.
2. Guru-guru Sekolah Dasar harus terus menggiatkan pelaksanaan penelitian
tindakan semacam ini, sehingga nantinya akan diperoleh berbagai strategi dalam
upaya peningkatan kualitas pembelajaran, yang pada akhirnya akan dapat
meningkatkan kualitas dan kredibilitas suatu sekolah.
49
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud. 1993. Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdikbud
_______. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :Depdikbud
Elang, Kusnadi. 2002. Materi Pokok Pembelajaran Pendidikan Matematika. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Jehan, W. George 1997. Teknik Berbicara yang Meyakinkan dan Efektif. Jakarta :
Gunung Jati
N.K., Roetiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rinneka Cipta
Nurhadi dan Gerrad Senduk. 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam
KBK. Malang : Universitas Malang
Sibarani, R. 1992. Hakikat Bahasa. Bandung : PT. Aditya Bakti
Taufik, Agus. 2002. Teori-teori Belajar dan Implikasi dalam Pembelajaran. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Wardani, I.G.K. dkk. 2004. Materi Pokok Pemantapan Kemampuan Profesional.
Jakarta : Universitas Terbuka
---------------- ---- . 2005 Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :
Universitas Terbuka
50
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN PERTAMA
Hari/Tanggal : Senin, 26 Oktober 2010 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan AlamPokok Bahasan : CahayaKelas/Semester : III/ IWaktu : 1 x 45 menit
1. Standar Kompetensi (SK)
- Setelah proses pembelajaran berlangsung, siswa mampu melakukan
percobaan mengenai sifat-sifat cahaya.
2. Kompetensi Dasar (KD)
1. Dapat menjelaskan pengertian cahaya.
2. Dapat membuktikan dalam kehidupan seahari-hari bahwa cahaya
merambat lurus.
3. Indikator
1. Siswa mampu menguasai materi pelajaran dengan benar
2. Siswa mampu menjawab pertanyaan guru dengan benar.
II. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pokok-pokok Materi
Rambatan Cahaya
- Berdasarkan pengalaman kita melihat seberkas cahaya dari sebuah lubang
keci masuk ke dalam ruangan.
- Begitu pula jika sebuah tongkat di tempat yang terang akan terjadi baying-
bayang yang lurus seperti contoh di bawah ini.
III. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal (5 menit)
<> Memotivasi siswa melalui penyampaian tujuan pembelajaran,
<> Menunjuk posisi kelompok siswa kemudian membagikan alat
percobaan.
51
<> mengadakan Tanya jawab tentang materi yang sudah diajarkan sebagai
apersepsi;
B. Kegiatan Inti (35 Menit)
menjelaskan materi pelajaran;
Guru memperkenalkan nama alat yang akan digunakan untuk
melakukan percobaan.
Membagi siswa menjadi beberapa kelompok;
Meminta siswa mendiskusikan materi pelajaran;
Beberapa kelompok disuruh mengamati dengan alat peraga cahaya
yang merambat lurus;
Dengan bimbingan guru siswa melakukan percobaan sambil mengisi
lembar pengamatan.
Membimbang siswa/kelompok yang mengalami kesulitan;
Memberi motivasi kepada siswa/kelompok agar lebih aktif
Guru menyimpulkan materi pembelajaran
C. Kegiatan Akhir (5 menit).
<> mengadakan evaluasi akhir secara tertulis,
<> mengadakan tindak lanjut dengan memberikan pekerjaan rumah berupa
soal kaitannya dengan materi pembelajaran.
IV. Media
A. Media - kertas
- lilin
- penumpu karton
B. Metode - ceramah
- Tanya jawab
- pemberian tugas.
C. Sumber Bahan - Kurikulum 1994 (suplemen)
- Alam sekitar kita SD Hal. 47-48.
V. Evaluasi
<> Prosedur Evaluasi
52
@ Pree tes : tidak ada
@ Penilaian Proses : diadakan
@ Post tes ; diadakan
<> Jenis Tes : tertulis
@ Soal-soal
Jawablah pertanyaa berikut ini sesuai dengan isi bacaan.
1. coba buktikan dengan alat peraga apakah cahaya itu merambat lurus?
2. catatlah kejadian yang pernah kamu lihat daam kehidupan sehari-hari yang
menunjukkan cahaya merambat lurus.
@ Kunci Jawaban
1. apabila kita menaruh benda di tempat yang terang, maka bayang-bayang akan
lurus.
2. celah-celah pagar rumah cahaya akan merambat lurus pada lampu sekitar dan
lain-lain.
Pengadangan, 26 Oktober 2010
Teman Sejawat Mahasiswa,
Maskur, S.Pd ( SETIA RINI)NIP. 197312311998031037 NIM. 813586773
MengetahuiKepala SDN 2 Pengadangan,
H.M. Sukri Zuhri, S.PdNIP. 195912311981121106
53
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN KEDUA
Hari/Tanggal : Rabu, 28 Oktober 2010 Mata Pelajaran : Bahasa IndonesiaPokok Bahasan : HiburanKelas/Semester : III/ IWaktu : 1 x 45 menit
1. Tujuan
2. Standar Kompetensi (SK)
- Setelah proses pembelajaran berlangsung, siswa mampu membaca bacaan
dengan baik dan benar.
2. Kompetensi Dasar (KD)
1. Mampu membaca dengan benar dan baik isi teks bacaan.
2. Siswa dapat menceritakan uang isi teks bacaan.
3. Indikator
1. Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan.
2. Siswa dapat menceritakan ulang isi teks bacaan.
II. MATERI PEMBELAJARAN
A. Pokok-pokok Materi
1. Memberi judul isi teks bacaan di buku Bahasa Indonesia.
Berwisata ke Taman Safari dengan keunikan faunanya
2. Membentuk pikiran utama
Taman Safari terletak di cisarua Bogor, Jawa Barat.
Taman Safari terdapat 350 Binatang dari 40 jenis binatang
yang ada di 5 benua.
Satwa sebaagian besar dibeli dari Taman Satwa di Jerman
Barat.
54
Di taman Safari terdapat 20 ekor Singa dan 15 ekor Harimau
serta Beruang.
3. Pengertiaan Safari, Safari mengandung arti perjalanan jauh.
- Metode, Media dan Sumber Bahan
- Metode: ceramah, cerita, Tanya jawab
- Media: gambar dan foto
- Sumber bahan : GBPP Bahasa Indonesia 1994
B. Metode, Media, dan Sumber Bahan
- Metode Ceramah, cerita, dan Tanya jawab
- Media : gambar dan poto
- Sumber bahan : GBPP bahasa Indonesia tahun 2002 ( Daftar Pustaka)
III. Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (5 menit)
Memotivasi siswa melalui Tanya jawab objek wisata yang ada di
lingkungan sekitar,
Menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti (35 Menit)
<> menentukan tema dari isi bacaan,
<> meminta siswa menyimpulkan pokok pikiran dari isi bacaan teks tersebut,
<> memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
C. Kegiatan Akhir (5 menit).
<> mengadakan evaluasi akhir secara tertulis,
<> mengadakan tindak lanjut dengan memberikan pekerjaan rumah berupa
soal kaitannya dengan isi bacaan
IV. Evaluasi
<> Prosedur Evaluasi
@ Pree tes : tidak ada
@ Penilaian Proses : diadakan
@ Post tes ; diadakan
55
<> Jenis Tes : tertulis
@ Soal-soal
Jawablah pertanyaa berikut ini sesuai dengan isi bacaan.
1. tentukan judul isi cerita sesuai isi buku !
2. sebutkan isi pokokk pikiran cerita di atas menimal lima kalimat !
3. apa arti dari safari?
Pengadangan, 26 Oktober 2010
Teman Sejawat Mahasiswa,
Maskur, S.Pd ( SETIA RINI)NIP. 197312311998031037 NIM. 813586773
MengetahuiKepala SDN 2 Pengadangan,
H.M. Sukri Zuhri, S.PdNIP. 195912311981121106
FORMAT OBSERVASI
56
Hari/Tanggal : Senin, 26 Oktober 2010 Kelas :III Mata Pelajaran : Sains/IPA Siklus : I
NOPENGAMATAN
1. Ketepatan Pelaksanaan Sekenario Pembelajaran Pelaksanaan proses pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat.
2. Keterlibatan siswa selama proses pembelajaran - Semua siswa aktif mengikuti penjelasan guru, sehingga siswa
memperhatikan penjelasan guru- Siswa sudah memiliki keberaniann untuk bertanya- Suasana kelas tenag, terkendali, dan aman.
3 Prilaku Mengajar Yang Positif dan Negatif- Guru mengajar dengan baik dan bersemangat sehingga siswa aktif
memperhatikan penjelasan guru- Guru aktif membimbing siswa yang kurang
4 Komentar Siswa - Kami merasa puas dan senang cara mengajar guru dan dengan
hasil yang kami peroleh.5 Unjuk Kerja Siswa
- Setelah diadakan evaluasi pada akhir PBM: hasil reratanya di atas 75 % yang dicapai dari 15 orang murid.
Pengadangan, 26 Oktober 2010
Teman Sejawat Mahasiswa,
Maskur, S.Pd ( SETIA RINI)NIP. 197312311998031037 NIM. 813586773
MengetahuiKepala SDN 2 Pengadangan,
H.M. Sukri Zuhri, S.PdNIP. 195912311981121106
FORMAT OBSERVASI
Hari/Tanggal : Rabu, 30 Oktober 2010 Kelas :III
57
Mata Pelajaran : B. Indonesia Siklus : II
NOPENGAMATAN
1. Ketepatan Pelaksanaan Sekenario Pembelajaran Pelaksanaan proses pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat.
2. Keterlibatan siswa selama proses pembelajaran - Semua siswa aktif mengikuti penjelasan guru, sehingga siswa
memperhatikan penjelasan guru- Siswa sudah memiliki keberaniann untuk bertanya- Suasana kelas tenag, terkendali, dan aman.
3 Prilaku Mengajar Yang Positif dan Negatif- Guru mengajar dengan baik dan bersemangat sehingga siswa aktif
memperhatikan penjelasan guru- Guru aktif membimbing siswa yang kurang
4 Komentar Siswa - Kami merasa puas dan senang cara mengajar guru dan dengan
hasil yang kami peroleh.5 Unjuk Kerja Siswa
- Setelah diadakan evaluasi pada akhir PBM: hasil reratanya di atas 75 % yang dicapai dari 15 orang murid.
Pengadangan, 26 Oktober 2010
Teman Sejawat Mahasiswa,
Maskur, S.Pd ( SETIA RINI)NIP. 197312311998031037 NIM. 813586773
MengetahuiKepala SDN 2 Pengadangan,
H.M. Sukri Zuhri, S.PdNIP. 195912311981121106
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
58
Nama : SETIA RINI
NIM : 813586773
UPBJJ –UT : Mataram
Menyatakan bahwa:
Nama : Maskur, S.Pd
NIP : 197312311998031037
Tempat Tugas : SDN 2 Pengadangan
Guru Keas : VI
Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelakasanaan perbaikan
pembelajaran, yang merupakan tugas Mata Kuliah PDGK 4501 Pemantapan Kemampuan
Profesional (PKP)
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
Pengadangan, 26 Oktober 2010
Teman Sejawat Mahasiswa,
Maskur, S.Pd SETIA RININIP. 197312311998031037 NIM. 813586773
Kepala SDN 2 Pengadangan,
H.M. Sukri Zuhri, S.PdNIP. 195912311981121106
59
Top Related