ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT
5 W + 1 H
1. What is it?
2. Why do we use it ?
3. Who use it ?
4. What are its limitations?
5. When is it appropriate to use it?
6. How do we use it?
1. Apa itu ABM ? (What is it ?)
ABM adalah suatu perangkat analisis yang dapat membantu pembuat kebijakan dalam memahami akibat-akibat yang dihasilkan oleh suatu kebijakan, sehingga dapat mengambil keputusan dengan tepat.
ABM adalah kerangka kerja yang sistematis untuk menentukan sejumlah biaya dan manfaat atas suatu investasi atau kebijakan.
ABM adalah cara evaluasi suatu program/kegiatan dengan membandingkan nilai sekarang (present value) dari seluruh manfaat/keuntungan yang diperoleh dengan nilai sekarang dari seluruh biaya program.
Tujuan ABM: untuk menilai Apakah manfaat yang dihasilkan dari suatu program atau kegiatan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan?
2. Why do we use it?1. Mencegah dan mengurangi resiko
kegagalan2. Membandingkan program/kebijakan
alternatif (memberikan kualitas informasi yang lebih baik)
3. Menjelaskan kesenjangan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang sebenarnya.
Jadi dengan melakukan ABM, analis dapat memperkirakan akibat-akibat yang akan muncul sebagai implikasi dari pelaksanaan kebijakan pemerintah. Atas dasar itu maka tindakan-tindakan antisipatif untuk memperkecil dampak negatif dari pelaksanaan kebijakan itu dapat dirancang
2. Why do we use it? (lanjutan)
Kenapa ABM penting? Program pemerintah menjadi salah
satu indikator penting dari kepentingan pembayar pajak.
Sumber daya terbatas. Pelaksanaan satu alternatif seringkali menghalangi pelaksanaan alternatif lainnya.
Program-program pemerintah menuntut perhitungan yang cermat dan kompleks, karena menyangkut kepentingan publik yang luas.
2. Why do we use it? (lanjutan)
Untuk menentukan manfaat sosial bersih (net social benefit) tidak hanya diperhitungkan manfaat yang tangible (bisa dihitung), tetapi juga termasuk manfaat yang intangible (tidak bisa dihitung), seperti lingkungan aman, bebas polusi, dsb.
3. Who uses it? (Siapa yang menggunakan ABM? )
Setiap orang yang terlibat dalam aktivitas kebijakan atau bisnis.
- pemerintah
- perorangan
- konsultan
- industri
- LSM
- Organisasi lainnya
4. What are its limitations? (Apa saja keterbatasannya ?)
Agregasi (penggabungan) menggantikan individual
Peolehan informasi selalu membutuhkan biaya
Manfaat kadang sulit diukur, khususnya manfaat yang bersifat intangible.
Kesulitan dalam mengukur biaya dan manfaat dalam satuan mata uang
Biaya dan manfaat yang ada sering bervariasi
Memperkirakan perilaku masa depan bukanlah pekerjaan yang mudah
4. What are its limitations? (Lanjutan)
Kendatipun banyak ada beberapa keterbatasan dari teknik ABM ini, di dunia nyata kita harus tetap membuat keputusan.
Pearce (1989) menyatakan:Sejauh ini, sebagai alat bantu pemikiran
rasional, teknik ini lebih dipercaya ketimbang alternatif lainnya. Benar bahwa treknik ini tidak bisa untuk menggantikan keputusan politik, tetapi ilmu sosial tetap punya kewajiban untuk memberi informasi pilihan publik, dan dalam hal inilah ABM ikut berperan
Konsep biaya
Biaya dalam ABM tidak terbatas pada biaya uang (monetery cost), tetapi mencakup dampak negatif dari suatu kebijakan.
Tidak ada kebijakan pemerintah yang bebas biaya, walaupun kebijakan tsb tidak menuntut pembayaran uang. Biaya yang dikeluarkan bisa mencakup input yang diperlukan untuk melaksanakan kebijakan tsb, atau output dari suatu alternatif. Jadi biaya meliputi: biaya masukan (input), biaya kesempatan dan dampak negatifnya.
Konsep manfaat
Manfaat adalah nilai-nilai positif yang hendak diperbesar dari suatu kebijakan. Jadi manfaat adalah dampak positif dari pelaksanaan sebuah alternatif kebijakan/program/kegiatan.
Manfaat dari suatu kebijakan bisa berupa dampak langsung atau pun tidak langsung.
Manfaat dari suatu kebijakan bisa segera dinikmati, tetapi seringkali muncul dalam jangka waktu yang lama.
5. When is it appropriate to use it?Kapan dan dimana ABM diterapkan ?Metode dan teknik ABM dapat digunakan secara
umum, sehingga dapat digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya:
Sistem pengelolaan limbah Investasi pembangunan prasarana pendidikan
dasar Sistem transportasi, dsb.
ABM dipakai dengan tingkat keberhasilan yang berbeda diantara negara-negara seluruh dunia. Daya tarik utama penggunaan ABM adalah ia menyediakan teknik yang tampak netral untuk mengidentifikasi tujuan, dampaknya serta biaya dan manfaatnya, serta menciptakan pernyataan yang obyektif yang dapat diukur, sehingga mempermudah seleksi alternatifnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan!
1. Adanya tujuan dan prioritas yang jelas2. Cari alternatif2 untuk mencapai tujuan3. Alternatif tersebut dapat dibandingkan4. Asumsi dan perhitungan dapat diketahui
oleh pembaca dalam setiap tingkatan analisis
5. Biaya dan manfaat dapat diperkirakan secara terperinci untuk setiap periode waktu
6. Teknis analisis dasar dilakukan dengan baik (tingkat diskonto, inflasi, jenis keputusan, dsb)
7. Ketidakpastian dan resiko diperhitungkan dengan cermat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan!(lanjutan)
8. Dampak yang terjadi diuraikan dengan jelas (siapa yang membayar, & manfaat untuk siapa?)
9. Semua rekomendasi didasarkan pada alasan yang obyektif dan memberikan pertimbangan untuk masing-masing alternatif
10.Analisis biaya dan manfaat hanyalah suatu alat analisis, sehingga hasilnya sangat tergantung pada kejelian penggunanya.
11.Sering menimbulkan perbedaan pendapat ketika analisa yang berbeda akan menghasilkan solusi yang berbeda pula.
6. How do we use it?Langkah-langkah ABM
Penentuan tujuan
& dampak
Yg diinginkan
Penentuan
alternatif2
Kuantifikasi
manfaat
Kuantifikasi
biaya
Analisis
Sensitivitas &
Ketidakjelasan
(uncertainty)
Seleksi
Contoh ABM
Seleksi Proyek: Manfaat Bersih vs Rasio Manfaat Biaya(Sumber: Boardman, et al. Cost-Benefit Analysis: Concept & Practice, 1996)
Biaya Manfaat Manfaatbersih
Benefit/
Cost
Tidak ada program 0 0 0 -
Program A 1 10 9 10
Program B 10 30 20 3
Program C 4 8 4 2
Program D 3 5 2 1,7
Program C dan D 7 21 14 3
Program E 10 8 -2 0,8
Pembahasan contoh ABM: seleksi
Pada situasi dimana dampak kebijakan mempunyai dampak bebas dan tidak ada kendala dalam penyediaan input kebijaan, aturan dalam ABM sesungguhnya amat sederhana: kebijakan yang diambil adalah kebijakan yang memberikan manfaat bersih positif. Namun kadang-kadang kebijakan bersifat mutually exclusive maka kebijakan 1 dan 2 tidak dapat diadopsi secara bersamaan.
Contoh: kita tidak bisa mengeringkan rawa untuk lahan pertanian, sekaligus menjaga kelestrarian biota hidup di rawa tsb.
Berdasarkan tabel, terlihat bahwa analisis dihadapkan pada sejumlah alternatif pogram dengan manfaat bersih dan rasio manfaat/biaya yang berbeda.
Pada situasi normal dimana tidak ada intervensi politik, maka program A, B, dan kombinasi C dan D yang akan dipilih (manfaat bersih 43).
Jika semua program bersifat mutually exclusive, hanya satu yang diadopsi karena memiliki manfaat tertinggi (manfaat bersih 20)
Top Related