PENDAHULUANBIOFARMASETIKA
Organ tubuhZat aktif tunggalZat aktif dalam dosage formEfek terapetik??
Penelitian tentang obat yang dibuat dan hubungannya dengan sel - sel absorbsi meningkat. Penelitian tentang sel - sel, jaringan atau organ sebagai tempat aksi dalam hubungannya dengan zat aktif.
Riset kuantitatif tentang nasib obat dalam badan :
Teorell, 1937 : teori kompartemenDost, Krueger Thiemer : konsep farmakokinetik
RISETOser (1945) : kuntifikasi absorbsi obat. konsep 'availabilitas fisiologis produk obat, yaitu keterhubungan antara jumlah obat yang diabsorbsi dengan dosisnya
Dalam perkembangannya, istilah availabilitas fisiologis menjadi "Bioavailability" Bioavaibility : lebih menekankan pada kecepatan dan tingkatan/jumlah relatif zat aktif yang masuk ke dalam darah. Gerhard (1960) konsep "Biopharmaceutics".
Istilah pertama kali tentang "Biopharmaceutics" oleh Wagner dalam Journal Of Pharmaceutical Sciences, Mei 1961.
Jumlah obat masuk dalam darah (bukan yang masuk dalam tubuh). Dosis bukan dasar pembuatan obatEfektivitas obat
Stabilitas obatFormulasi Lingkungan Pembungkus FormulaCara pembuatanFaktor teknologiPenyalutInteraksi kimiafisikaPembuatanPenyimpanan
Interaksi yang terjadi :Interaksi khemis : zat aktif-pengikat-penyalut -pembungkusInteraksi khemis /fisis : zat aktif-lingkungan
Interaksi fisis dan khemis disebut juga inkompatibilitas formulasi obat, akibat a.l :Perubahan kelunakan/kekerasan tablet Perubahan waktu hancur tabletPerubahan kecepatan disolusi Gangguan absorbsi obat
ContohPengeringan yang terlalu cepat akan lebih mudah mengeringkan bagian permukaan. Selama penyimpanan, air yang terikat dalam partikel akan keluar sehingga tablet menjadi lembab dan basahKeadaan lembab merupakan media tumbuh mikroorganisme.
Kesalahan penggunaan bahan pengawet Kekeliruan proses pembuatanPertumbuhan mikroorganisme
Reaksi yang terjadi akibat pertumbuhan mikroorganisme, (spora jamur) EfektiVitas obatToksisitas OBAT
Bioavaibilitas obatEfektivitas obatKecepatan & kadar obat dalam sirkulasi darahPerubahan fisik-kimiawi sediaan obat
Profil farmakokinetika obat yang telah mengalami perubahan fisika atau kimia
Arti penting Biofarmasetika perlunya stabilitas farmasi-kimia dari suatu produk obat untuk mencapai suatu bioavailabilitas yang baik.
biofarmasetika adalah studi tentang relasi sifat/keadaan (bentuk obat), dan intensitas efek biologis yang ditimbulkannya, diteliti pada hewan dan manusia dan dengan faktor-faktor berikut:Wagner, J.G. (1961) Journal of Pharmaceutical Sciences :
Sifat/keadaan kimiawi bahan aktif ester, garam, kompleks, derivat polimorfi, dsbKeadaan fisika zat aktif dalam produk obat, ukuran partikel, luas permukaanKeberadaan atau ketidak-beradaan bahan tambahan (adjuvant) bersama bahan aktifBentuk sediaan obat lokasi zat aktif ditempatkanProses farmasetik yang digunakan untuk pembuatan sediaan obat
biofarmasetika adalah studi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi bioavailabilitas suatu (produk/sediaan) obat di dalam manusia dan hewan dan menggunakan informasi ini untuk mengoptimalkan aktivitas farmakologis dan aktivitas therapeutik suatu produk obat di dalam pengobatan klinik.Journal of Pharmacokinetics and Biopharmacuetics (1973)
Biofarmasetika Mempelajari hubungan antara sifat fisikokimia dan formulasi obat terhadap bioavailabilitas (ketersediaan biologis) obat di dalam tubuhSegala faktor terkait obat terhadap faktor lingkungan penyerapan dalam tubuh
*FK UNIMUS 2010
FK UNIMUS 2010
Tujuan untuk mengatur pelepasan obat sedemikian rupa ke sirkulasi sistemik agar diperoleh pengobatan yang optimal pada kondisi klinik tertentu
Manfaat Memahami hubungan antara sifat-sifat fisikokimia produk obat & efek farmakologik/klinik
*FK UNIMUS 2010
FK UNIMUS 2010
Pengembangan Obat
Peran biofarmasist tahap preformulasi maupun formulasi.Peran biofarmasis berkaitan dengan Penyusunan formula obat (desain) atas dasar uji in vivo pada manusia/hewan dalam hubungan dengan absorpsi dan bioavailabilitasnyaKondisi-kondisi lingkungan pemakaian obat
Obat Racun Lama kontak di tempat aksiKonsentrasi zat terlarut Efek terapetikEfek toksis
Resiko pemakaian obat :Adverse Drug Reactions (ADR), yaitu reaksi/respon badan terhadap obat yang berlawanan dengan tujuan pemakaianAbuse of drug, yaitu penyalahgunaan obat yang berakibat ketagihan (addiction).
Adverse drug reactionSetiap respon tubuh terhadap suatu obat yang sifatnya berbahaya dan tidak dimaksudkan/dikehendaki, dan terjadi pada dosis yang dipakai untuk profilaksis, diagnosis atau dosis terapi, reaksi yang menggagalkan pencapaian keberhasilan pengobatan / klinik
Cakupan ADR1.Side effects (efek samping obat)reaksi-reaksi yang tidak dimaksudkan dan tidak diinginkan dalam terapi yang pada dosis lazim
CTM (antihistamin) : sedatif
Obat antineoplastic (Vincristine) : neutropenia (penyakit kekurangan neutrophil yaitu suatu bentuk dari leukosit yang intinya polimorfis agranulocytosis).
2.Reaksi toksik.reaksi yang tidak dimaksudkan dan tidak diinginkan yang merusak sel, jaringan, atau organ akan tetapi tidak berhubungan dengan efek farmakologis.kerusakan renal karena pemakaian Gentamycin dan Kanamycin
3.Adverse drug interactionsYaitu reaksi terjadi karena antagonisme atau potensiasi atau aksi-aksi farmakologis bila 2 atau lebih zat aktif diberikan bersamaan. mengantuk : penggunaan analgesik narkotik dan hipnotik.
4.Reaksi hipersensitivitas/alergi.Yaitu reaksi-reaksi yang timbul karena respon imunologis tubuh terhadap obat. Reaksi alergi pemberian antibiotik tertentu, seperti ampicillin.
Contoh-contoh ADR :-Kenaikan bioavailabilitas pada phenytoin, digoxin, tolbutamide dapat menimbulkan efek yang berlawanan dengan tujuan terapi bahkan bisa menimbulkan toksisitas. -Produk-produk obat yang mengandung sulfit sebagai antioksidan berupa alergi.- resiko perdarahan pengguna asetosal dg riwayat tukak
Keberhasilan klinik bergantung pada banyak faktor :Kondisi fisik dan fisiologis penderita (usia dan nutrisi)Ketepatan diagnosaKeadaan psikis seperti stress beratKebiasaan menggunakan obatDll
*
Top Related