PEDOMAN PENULISAN
JURNAL NASIONAL EKONOMI ISLAM
FORUM SILATURAHIM STUDI EKONOMI
ISLAM (FoSSEI)
TIM PENYUSUN
Penanggung Jawab : Presnas 1 : Ahmad Baehaqi
Presnas V : Muhammad Saddam
Ketua TIM : Koordinator Depnas Riset FoSSEI : Ade Suyitno
Anggota : Depnas Riset FoSSEI 1 : Aint
Depnas Riset FoSSEI 2 : Mohammad Fariz
Editor dan Desainer : Presnas II
“Recite in the name of your Lord
who Created”
MUQADDIMAH
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan bimbingan-Nya sehingga “Pedoman Penulisan Jurnal
FoSSEI” ini dapat terselesaikan. Pedoman ini ditunjukan untuk
mempermudah seluruh anggota FoSSEI dalam menyusun Jurnal
Ilmiah Ekonomi Islam.
Pedoman Penulisan Jurnal Ilmiah ini berisi pedoman penulisan
jurnal secara rinci dan sistematis bermaksud untuk menyeragamkan
standar format penulisan bagi penulis. Penulis mempunyai tanggung
jawab terhadap jurnal ilmiah yang akan di terbitkan dalam hal
kebenaran ilmiah dan format penulisannya sebelum akhirnya di
periksa oleh tim penyelenggara Jurnal FoSSEI.
Menyadari berbagai keterbatasan yang di miliki, maka kami
tim penyusun mengharapkan kritik, masukan, dan saran dari semua
pihak untuk menyempurnakan buku panduan ini. Akhirnya di
harapkan semoga Pedoman Penulisan Jurnal Ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi seluruh anggota FoSSEI dalam penyusunan Jurnal
Ilmiah.
Jakarta, Januari 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Hal
MUKADDIMAH ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Landasan Pemikiran .............................................................................. 2
1.2 Latar Belakang ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penerbitanrnal FoSSEI ............................................................. 4
1.4. Visi dan Misi Jurnal ............................................................................. 4
1.4. Karakteristik Jurnal FoSSEI ................................................................. 4
1.4. Prosedur Pengiriman Jurnal .................................................................. 5
BAB II SISTEMATIKA JURNAL
2.1 Sifat dan Isi Tulisan .............................................................................. 8
2.2 Sistematika Penulisan ........................................................................... 9
2.3 Petunjuk Penulisan Naskah ................................................................... 12
BAB III PENUTUP ................................................................................. 17
LAMPIRAN .............................................................................................. 18
Contoh Penulisan Templet Paper ADIC 2013 .................................................. 18
BAB I PENDAHULUAN
And whoever emigrates for the cause of
Allah will find on the earth many
[alternative] locations and abundance-
(An-Nisa’ (The Woman) : 100)
1.1 LANDASAN PEMIKIRAN
1) Berdasarkan Anggaran Dasar (AD) BAB II Asas dan Karaktersitik
FoSSEI Pasal 5 FoSSEI adalah wahana dakwah, ukhuwah dan ilmiah.
2) Berdasarkan Anggaran Dasar (AD) BAB III Pasal 6 tentang VISI FoSSEI
adalah Pembumian Islam Dalam Bidang Ekonomi.
3) Berdasarkan Anggaran Dasar (AD) BAB III Pasal 7 Tentang MISI
FOSSEI adalah Memberdayakan dan mengembangkan sistem ekonomi
Islam dalam tataran keilmuan dan aplikasi. Menjalin ukhuwah Islamiyah
antara kelompok-kelompok studi ekonomi Islam dan lembaga sejenis
dengan berusaha membangun budaya Islamiyah, ilmiah dan profesional.
1.2 LATAR BELAKANG
Perkembangan ekonomi Islam di dunia sangatlah pesat, terutama semenjak
krisis moneter pada tahun 1997 dan 2008. Kebalnya sistem ekonomi Islam dalam
menghadapi krisis menjadi pusat perhatian para pakar keilmuan untuk
mengembangkan ekonomi Islam lebih jauh sebagai sebuah solusi atas kegagalan
ekonomi konvensional dalam menghadapi krisis. Tak heran, euphoria tentang
ekonomi Islam menggema di dunia ini, tak hanya di negara-negara berkembang
namun juga di negara-negara maju. Berbagai kajian serta praktik tentang ekonomi
Islam mulai bermunculan di berbagai dunia, seperti Malaisya dan Qatar mapun
dunia barat seperti Inggris.
Di Indonesia sendiri perkembangan ekonomi Islam masih tertumpu pada
industri moneter. Hasil survey oleh Global Islamic Financial Report pada tahun
2011 menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara keempat yang memiliki
potensi dan kondusif dalam perkembangan perbankan Islam.
Sinyal-sinyal positif tersebut layak dijadikan acuan pemberian gelar
kehormatan bagi perbankan syariah sebagai „the fastest growing industry’1.
Namun kita perlu berfikir kritis dibalik prestasi-prestasi perkembangan ekonomi
Islam saat ini. Perkembangan ekonomi Islam yang masih bertumpu pada sektor
moneter ternyata tidak memberikan dampak bahkan peranan yang signifikan
dalam ranah makroekonomi. Ruang-ruang makro yang berdampak pada
1Dr. Halim Alamsyah. Perkembangan dan Prospek Perbankan Syariah Indonesia: Tantangan dalam
Menyongsong MEA 2015. Ceramah Ilmiah Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Milad ke-8 IAEI, 13 April 2012
pengambilan kebijakan-kebijakan pemerintah masih sangat kurang dikaji dalam
ekonomi Islam. Kajian tentang teori mikro juga masih sangat kurang dalam ranah
ekonomi Islam. Persentase riset terhadap perbankan syariah masih lebih besar bila
dibandingkan riset terhadap teori makro dan mikro2.
Untuk itulah, ekonomi Islam perlu pengembangan lebih jauh, terutama
dalam sisi akademis-teoris sehingga mampu berjalan beriringan dengan tataran
praktis-implementatif. Kelemahan-kelamahan dalam ekonomi konvensional
diharapkan dapat menjadi ruang pembenahan dengan lahirnya teeori-teori
ekonomi Islam yang sebagai subtituf teori ataupun komplementif teori. Pada
jangka panjang ekonomi Islam akan menjadi suatu yang lebih universal dan
mencakup keseluruhan dari ekonomi tidak hanya dalam ranah moneter saja.
Berdasarkan argumen di atas, maka FoSSEI (Forum Silaturrahmi dan
Studi Ekonomi Islam) sebagai lembaga yang berpusat pada dakwah ekonomi
Islam yang sesuai visinya “Pembumian Islam di bidang Ekonomi” dan misi
pertamanya “Pemberdayaan dan pengembangan sistem ekonomi Islam dalam
tataran keilmuan dan aplikasi” merasa perlu untuk mengembangkan riset-riset
ekonomi Islam sebagai sebuah bekal dalam memperkaya khazanah keilmuan
ekonomi Islam. Hal ini berguna untuk mewujudkan ekonomi Islam sebagai suatu
sistem ekonomi yang seutuhnya. Memiliki unsur-unsur yang saling berkaitan dari
hal kecil (mikro) sampai hal besar (makro), yang tidak hanya berhubungan dan
berinteraksi melainkan juga saling menopang dan memperngaruhi.
Untuk itulah kami Departemen Riset FoSSei menyeru kepada seluruh
ekonom rabbani muda di Indonesia sebagai generasi intelektual dengan semangat
dan idealisme kepemudaannya untuk berpartisipasi dalam meningkatkan riset
terhadap keilmuan ekonomi Islam dari segala aspek sehingga muncul hasil yang
empiris dalam sebuah penulisan jurnal ilmiah. Melalui penuslisan ini, kami
berharap akan terjadi komunikasi ide dan pemikiran dari seluruh ekonom muda di
Indonesia sebagai langkah awal dalam mengembangkan ekonomi Islam.
2 Eja Armaz Hardi. Indonesia dan Ekonomi Islam. http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2012/05/31/indonesia-dan-ekonomi-islam/. 2012
1.3 TUJUAN PENERBITAN JURNAL FoSSEI
Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah menyediakan tulisan ilmiah asli dan
kreatif yang didasarkan pada pendekatan intelektual terhadap ilmu pengetahuan,
kebijakan, training, dan pembelajaran dari seluruh ekonom muda di Indonesia.
selain itu, tujuan penulisan jurnal ini adalah sebagai wadah untuk menyediakan
informasi dari pemikiran kalangan ekonom muda sehingga memberikan
konstribusi untuk kemajuan dan penerapan pengembangan ekonomi Islam
sehingga mampu menginspirasi, tidak hanya bagi seluruh kalangan FoSSEI tetapi
juga seluruh lapisan masyarakat.
1.4 VISI DAN MISI JURNAL FoSSEI
Visi
“Menjadikan jurnal FoSSEI sebagai wadah pengembangan riset ilmu ekonomi
Islam yang terakreditasi nasional dan internasional”
Misi
1. Menyediakan media informasi dan komunikasi ilmiah dalam bidang
ekonomi Islam dan isu-isu terkait.
2. Menghasilkan dan menerbitkan jurnal ilmiah ekonomi Islam yang
berkualitas dan memiliki dampak tinggi terhadap pengembangan keilmuan
ekonomi islam dan isu-isu terkait.
3. Melahirkan, membina, melanjutkan dan menjaga penerbitan jurnal ilmiah
melalui penggerakkan iklim penelitian dan penulisan seluruh kader
FoSSEI di Indonesia.
1.5 KARAKTERISTIK JURNAL FoSSEI
Jurnal yang diterbitkan oleh FoSSEI merupakan tulisan ilmiah yang berisi
hasil studi empiris dari kegiatan penelitian maupun gagasan ilmiah oleh kader
FoSSEI seluruh Indonesia tentang keilmuan ekonomi Islam. Pada kategori
penelitian, tulisan yang diajukan harus didasarkan atas studi empiris dari
penelitian, baik lapangan, historis, maupun kepustakaan dengan pendekatan
kualitatif atau kuantitatif tentang isu atau teori ekonomi islam. Sedangkan pada
kategori gagasan, tulisan merupakan sebuah paparan atas ide dan nalar kritis
keekonomian islam yang di dasarkan pada studi empiris atas isu-isu aktual tentang
permasalahan ekonomi baik konvensional dan ekonomi Islam.
Kami juga tidak membatasi pemikiran kader FoSSEI terutama tentang
perbandingan dan analisis kritis isu-isu klasik atau kontemporer ekonomi Islam,
terutama tentang suatu hukum atas perbuatan, seperti perilaku konsumen dalam
berekonomi, isu gadai emas perbankan, aliran modal pada dual banking, atau
kejadian di masa sekarang dibandingkan masa lalu. Tak hanya itu, penulisan ini
juga diharapkan mampu mengaitkan pemikiran-pemikiran ekonomi Islam ke
seluruh bidang ekonomi yang selama ini jarang dikaji, seperti permasalahan
sumber daya alam, manusia, upah dan isu gender dalam prespektif
ketenagakerjaan, psikologi ketenagakerjaan, pembangunan, pertumbuhan,
managemen, budaya organisasi dalam prespektif islam dan lain-lain. Diharapkan,
hasil dari penulisan jurnal ilmiah ini bisa memberikan sumbangsih terhadap
khazanah keilmuan ekonomi Islam.
1.6 PROSEDUR PENGIRIMAN JURNAL
Keterangan :
1. Penulis melakukan registrasi ke web/pusat informasi yang telah disediakan
panitia.
2. Penulis mengirimkan email ke website atau email yang telah ditentukan
oleh panitia.
3. Redaksi pelaksana memasukkan data base dari paper yang telah masuk.
Data base mencakup data penulis, judul, reviewer, nomor makalah, status
paper dan tanggal pemrosesan.
4. Mencetak lembar disposisi
5. Lembar disposisi ditempel diatas map arsip.
6. Panitia menentukan reviewer atas paper yang telah dikirim.
7. Apabila paper tidak diterima, maka panitia akan menghubungi penulis.
8. Mengirim referee report ke penulis untuk merivisi paper.
9. Meminta komentar lanjutan dari reviewer atas paper yang telah direvisi.
Ketua redaksi menentukan apakah perlu diminta komentar lanjutan atau
tidak dari paper yang telah direvisi.
10. Jika paper masih harus direvisi, komentar lanutan dikirimkan ke penulis.
11. Jika tidak, maka makalah akan disunting sesuai dengan format jurnal.
12. Melakukan pengiriman ke penulis untuk dilakukan final reading. Penulis
diminta mengumpulkan copyright transfer yang ditandatangani langsung
oleh penulis.
13. Redaksi melakukan final editing.
14. Melakukan penerbitan jurnal ilmiah FoSSEI.
15. Melakukan distribusi jurnal melalui media online.
BAB II SISTEMATIKA JURNAL
“Prophet Muhammad (pbuh) said: “May Allah’s
mercy be on him who is lenient in his buying,
selling, and in demanding back his money [or
debts].” (Bukhari, No: 1934)”
“Prophet Muhammad (pbuh) said: “The seller and
the buyer have the right to keep or return the goods
as long as they have not parted or till they part; and
if both the parties spoke the truth and described
the defects and qualities [of the goods], then they
would be blessed in their transaction, and if they
told lies or hid something, then the blessings of their
transaction would be lost.” (Bukhari, No: 1937)
2.1 SIFAT DAN ISI TULISAN
Jurnal merupakan media publikasi ilmiah yang dalam bahasa sehari-hari
sering disebut dengan jurnal ilmiah atau majalah ilmiah. Pringgoadisurjo (1993)
menyebutkan bahwa jurnal biasanya berisi: (1) kumpulan atau akumulasi
pengetahuan baru, (2) pengamatan empirik, dan (3) gagasan atau usulan baru.
Dengan demikian Jurnal sebagai terbitan berkala yang berfungsi sebagai suatu
sumber informasi baru, merupakan media publikasi yang paling tepat bagi
kalangan akademisi dan tenaga profesional untuk menyebarluaskan pengetahuan
baru, gagasan seseorang/lembaga, atau penemuan baru. Isi suatu jurnal diperlukan
hanya untuk kurun waktu yang singkat, tetapi ada pula yang bermanfaat untuk
beberapa tahun bahkan untuk kurun waktu yang sangat lama.
Artikel ilmiah adalah bentuk tulisan yang umum digunakan oleh para
peneliti atau ilmuwan dalam mengkomunikasikan hasil penelitian kepada pihak
lain khususnya kepada pengambil kebijakan. Salah satu bentuk artikel ilmiah yang
dianggap paling tinggi nilainya dan mudah dijangkau adalah artikel yang
dipublikasi dalam jurnal ilmiah, karena tulisan yang dipublikasi dalam jurnal pada
umumnya sudah melalui seleksi dan proses peer-review yang dapat dipercaya.
Selain itu pada umumnya artikel yang dipublikasi dalam Jurnal Ilmiah dapat
diakses dengan mudah baik melalui internet maupun media lainnya.
Artikel yang dapat dimuat dalam jurnal dapat dikategorikan menjadi (1)
konseptual, (2) hasil penelitian, (3) tinjauan buku, dan (4) obituari. Dari keempat
jenis artikel, yang memiliki format baku adalah konseptual dan hasil penelitian.
Artikel ilmiah yang ditulis untuk suatu Jurnal Ilmiah mempunyai kaidah-kaidah
khusus yang harus diikuti oleh peneliti. Kaidah-kaidah tersebut sudah
terstandarisasi pada setiap kelompok bidang ilmu. Seorang peneliti yang ingin
mengirim tulisannya harus mengikuti kaidah kaidah tersebut yang biasanya
terlihat pada Petunjuk Bagi Penulis (Guidance for Authors), yang ada di setiap
jurnal. Pedoman yang dibuat ini disusun mengikuti petunjuk umum yang telah
ada.
Tulisan ini dimaksudkan untuk menawarkan suatu bentuk teknik penulisan
jurnal ilmiah sebagai bahan perbandingan. Format penulisan yang disajikan pada
jurnal FoSSEI ini didasarkan atas berbagai publikasi jurnal dan sejumlah artikel
tentang penulisan artikel jurnal ilmiah dari berbagai sumber.
2.2 SISTEMATIKA PENULISAN
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, menulis artikel jurnal
berbeda dengan menulis artikel ilmiah lainnya. Pada umumnya, jurnal mengikuti
standar internasional yang dikenal dengan AIMRaD atau dalam bahasa Indonesia
terdiri dari Abstrak, Pendahuluan, Bahan dan Metode, Hasil, dan Pembahasan.
Pada panduan resmi Jurnal FoSSEI ini pun akan di jelaskan mengenai standarisasi
format umum penulisan jurnal FoSSEI, yakni terdiri dari :
1. Judul
2. Abstrak
3. Pendahuluan dan Kajian Pustaka
4. Bahan dan Metode
5. Hasil
6. Pembahasan
7. Kesimpulan
8. Daftar Pustaka
9. Lampiran
1) Judul
Setiap jurnal ilmiah harus memiliki judul yang jelas. Dengan adanya judul,
akan memudahkan pembaca mengetahui inti jurnal tanpa harus membaca
keseluruhan dari isi jurnal tersebut terlebih dahulu. Sehingga judul artikel
harus menggambarkan isinya dengan jelas, mudah dipahami, dan menarik.
2) Abstrak
Abstrak berbeda dengan ringkasan. Bagian abstrak dalam jurnal ilmiah
berfungsi untuk mencerna secara singkat isi jurnal. Abstrak disini
dimaksudkan untuk menjadi penjelas tanpa mengacu pada jurnal. Bagian
abstrak harus menyajikan sekitar 250 kata yang merangkum tujuan,
metode, hasil, dan kesimpulan. Jangan menggunakan singkatan atau
kutipan dalam abstrak. Pada abstrak harus dapat berdiri sendiri tanpa
catatan kaki. Abstrak ini biasanya ditulis terakhir setelah keseluruhan isi
jurnal selesai dibuat. Cara mudah untuk menulis abstrak adalah mengutip
poin yang paling penting disetiap bagian jurnal. Kemudian menggunakan
poin-poin untuk menyusun sebuah deskripsi singkat mengenai studi anda.
Di bagian abstrak, perlu dicantumkan kata kunci /keywords. Pada
umumnya keywords ini dipakai untuk kemudahan akses pembaca kepada
artikel ini melalui kata-kata kunci yang umum digunakan. Pada keywords
ini penulis diminta menampilkan 3-5 keywords dalam jurnal ini.
3) Pendahuluan dan Studi Literature
Pendahuluan adalah bagian pertama dari Teks dan harus diawali dengan
permasalahan secara umum kemudian masuk kepada masalah kecil yang
diteliti. Pendahuluan adalah pernyataan dari masalah yang Anda selidiki,
yang memberikan informasi kepada pembaca untuk memahami tujuan
spesifik Anda dalam kerangka teoritis yang lebih besar. Bagian ini juga
dapat mencakup informasi tentang latar belakang masalah, seperti
ringkasan dari setiap penelitian yang telah dilakukan dan bagaimana
sebuah percobaan akan membantu untuk menjelaskan atau memperluas
pengetahuan dalam bidang umum. Semua informasi latar belakang yang
dikumpulkan dari sumber lain harus menjadi kutipan.
Catatan: Jangan membuat pendahuluan terlalu luas. Ingat saja bahwa Anda
menulis jurnal untuk rekan yang juga memiliki pengetahuan yang sama
dengan Anda.
Pada bagian pendahuluan ini, dibutuhkan adanya tinjauan kritis penulis
terhadap pustaka atau literature yang terkait dengan topic yang diteliti dan
ditulis. Tujuan tinjauan ini adalah menunjukkan kepada reviewer bahwa
penulis memiliki pengetahuan yang cukup mengenai literature yang terkait
dengan topik yang diteliti dan ditulisnya. Tinjauan ini juga berguna untuk
memposisikan sumbangsi artikel yang ditulis terhadap bangunan literature
di bidang ini. Kajian Pustaka juga disajikan secara Ringkas.
4) Bahan dan Metode
Bagian ini menjelaskan ketika percobaan telah dilakukan. Peneliti
menjelaskan desain percobaan, peralatan, metode pengumpulan data, dan
jenis pengendalian. Jika percobaan dilakukan di alam, maka penulis
menggambarkan daerah penelitian, lokasi, dan juga menjelaskan
pekerjaaan yang dilakukan. Metode memaparkan secara ringkas tentang
metode penelitian sesuai dengan tipe penelitian, kuantitatif atau kualitatif.
Dalam penelitian kuantitatif di antaranya meliputi desain, populasi dan
sampel, teknik pengumpulan data, instrumen, dan teknik analisis data.
Sedangkan pada penelitian kualitatif dipaparkan antara lain lokasi
penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, cara menguji
keabsahan data, dan teknik analisis data.
5) Hasil
Bagian ini merupakan unsur yang penting dalam tulisan jurnal. Pada
bagian ini diungkapkan hasil-hasil penelitian yang telah diperoleh secara
bertutur. Tidak ada komentar sedikitpun dari peneliti setiap apa yang
disajikan. Penyajian hasil penelitian dapat dilakukan dalam 3 bentuk yaitu
narasi, tabel, atau gambar. Dalam penyajiannya harus dimulai dengan
narasi dulu, kemudian diikuti dengan tabel atau gambar untuk memperjelas
apa yang dikemukakan dalam narasi.
6) Pembahasan
Pada bagian ini, peneliti menafsirkan data dengan pola yang diamati.
Setiap hubungan antar variabel percobaan yang penting dan setiap korelasi
antara variabel dapat dilihat jelas. Peneliti harus menyertakan penjelasan
yang berbeda dari hipotesis atau hasil yang berbeda atau serupa dengan
setiap percobaan terkait dilakukan oleh peneliti lain. Ingat bahwa setiap
percobaan tidak selalu harus menunjukkan perbedaan besar atau
kecenderungan untuk menjadi penting. Hasil yang negatif juga perlu
dijelaskan dan mungkin merupakan sesuatu yang penting untuk diubah
dalam penelitian Anda.
7) Kesimpulan
Pada bagian disampaikan kesimpulan yang diputuskan oleh peneliti
setelah melihat hasil yang diperoleh dan pembahasan yang
mempertimbangkan semua aspek yang terkait dengan apa yang ada dalam
penelitian tersebut. Kesimpulan harus menjawab pertanyaan penelitian
yang dinyatakan dalam sub-bab Pendahuluan. Saran mengikuti
kesimpulan yang umumnya mengemukakan rekomondasi kepada pihak
pengambil kebijakan dalam menanggulangi masalah yang diteliti serta
saran untuk penelitian berikutnya.
8) Daftar Pustaka (Reference)
Bagian ini adalah bagian yang juga penting dalam suatu publikasi. Daftar
pustaka akan memberitahu pembaca daftar rujukan yang kita gunakan
dalam menulis artikel tersebut. Secara umum ada dua sistem penulisan
Daftar Pustaka yaitu Vancouver dan Harvard, pada sistem Harvard, nama
penulis yang dirujuk dalam teks diambil dari nama akhir penulis dan
diikuti dengan tahun publikasi (Contoh: Hadju,2009). Bila penulis lebih
dari satu orang maka yang ditulis dalam teks hanya nama akhir dari
penulis pertama dan diikuti dengan “dkk.” (Contoh: Sudirman dkk., 2010).
Semua informasi (kutipan) yang didapat peneliti harus ditulis sesuai abjad
pada bagian ini. Hal tersebut berguna untuk pembaca yang ingin merujuk
pada literatur asli. Perhatikan bahwa referensi yang dikutip benar-benar
disebutkan pada jurnal Anda.
2.3 PETUNJUK PENULISAN NASKAH
Jurnal ditulis dalam kertas A4
Jenis Huruf di Sesuaikan dengan Ketentuan dan Keterangan Panduan
Margin : Atas 3, Kiri 4, Kanan 3 dan Bawah 3.
Penulisan rataan kanan sejajar dengan nomor judul sub bab (tidak ada
menjorok)
Spasi baris judul sub-sub bab dan seterusnya adalah 12 pt atas dan 6 pt
bawah.
Judul bab, sub-bab, sub bab menggunakan penomoran A. 1. a. 1 dst.
Nomor halaman menggunakan hurup arab di samping kanan atas kecuali
halaman judul bab di bawah tengah
Jumlah Halaman Jurnal Maksimal 12 lembar. (Termasuk Daftar Pustaka)
Judul Bahasa Indonesia : Jenis huruf Book Antique, ukuran font 13,
bold UPPERCASE, italic & center, jarak 1 spasi. Maksimal 14 kata.
Judul Bahasa Inggris : Jenis hruf Book Antique, ukuran font 13,
bold UPPERCASE, italic & center, jarak 1 spasi. Maksimal 14 kata.
Nama Penulis : Jenis huruf Times New Roman, ukuran
font 12, Italic, jarak 1 spasi.
Alamat Korespondensi : Jenis huruf Times New Roman, ukuran font
12, jarak 1spasi.
Abstrak Bahasa Inggris : Jenis huruf Times New Roman, ukuran
font 10, italic, jarak 1spasi.
Abstrak Bahasa Indonesia : Jenis huruf Times New Roman, ukuran font
10, italic, jarak 1 spasi.
Judul Bab : Jenis huruf Times New Roman, ukuran font
12, Bold “title case”.
Judul Sub-bab : Jenis huruf Times New Roman, ukuran font
12, Bold, “sentence case”
Badan/teks : Jenis huruf Times New Roman, ukuran font
12, jarak 1,15 spasi. Jurnal diketik dalam kertas A4, margin 3 kanan, 3
atas, 2 kiri, 2 bawah.
Kutipan : Jenis huruf Times New Roman, ukuran font
10, italic
Daftar Pustaka : Jenis huruf Times New Roman, ukuran
font 12, jarak 1 spasi
Tabel
Setiap tabel harus diketik dengan spasi 1, font 10 atau disesuaikan. Nomor
tabel diurutkan sesuai dengan urutan penyebutan dalam teks. Tabel diberi
judul dan subjudul secara singkat. Judul tabel ditulis dengan huruf Times
New Roman dengan font 12, bold (awal kalimat huruf besar) dengan jarak
1 spasi. Antara judul tabel dan tabel diberi jarak 1 spasi. Bila terdapat
keterangan tabel, ditulis dengan font 10, spasi 1, dengan jarak antara tabel
dan keterangan tabel 1 spasi. Sumber diketik di bawah tabel. Bentuk tabel
dibuat seperti contoh berikut :
Tabel 1. Indikator Kinerja Bank Umum
Berdasarkan Penilaian Metode CAMEL
No. Bank Umum Dec Dec Dec Dec Dec Dec
% 2002 2003 2004 2005 2006 2007
1 19.90 22,40 19.90 22,40 19.90 22,40 19.90
2 19.90 22,40 19.90 19.90 22,40 19.90 22,40
3 19.90 19.90 22,40 19.90 19.90 22,40 19.90
4 19.90 19.90 22,40 19.90 22,40 19.90 22,40
5 19.90 22,40 19.90 22,40 19.90 22,40 19.90
Sumber: Bank Indonesia (dalam Majalah Investor, 2008) dan Infobank Juni 2008.
Gambar
Judul gambar diletakkan di bawah gambar. Gambar harus diberi nomor
urut sesuai dengan pemunculan dalam teks. Grafik maupun diagram
dianggap sebagai gambar. Bila terdapat keterangan gambar, dituliskan
setelah judul gambar. Sertakan pula sumber gambar.
Daftar Pustaka
Daftar pustaka ditulis sesuai dengan aturan penulisan Harvard, diurut
berdasarkan abjad. Secara rinci dapat dilihat contoh dibawah ini.
Buku :
Haron, Sudin, Sistem Keuangan dan Perbankan Islam, Kuala Lumpur:
Kuala Lumpur Business School, 2007.
Jurnal:
Adji, Ahmad Mukri. “Peran Minat dalam Bidang Kerja Social
Service”, Jurnal Psikologi, Pusat – Pengelola Jurnal Ilmiah UIEU, Vol. 4
No. 2, Desember 2006, h. 1-13.
Situs Internet:
Agustianto, “Refleksi Akhir Tahun Bank Syairiah di Indonesia”,
www.iaei.com, diakses tanggal 6 September 2010.
Surat Kabar/Majalah:
Ismail A Said, “Wakaf Produktif dan Pengenatasan
Kemiskinan”, Republika, 21 Agustus 2010.
Kutipan
Penggunaan kutipan dalam pendahuluan, isi naskah, dan kesimpulan
dilakukan dengan menggunakan Footnote dengan ketentuan sebagai
berikut :
1. Nomor footnote agak diangkat sedikit di atas baris biasa, tetapi tidak
sampai setinggi satu spasi. Nomor itu jauhnya tujuh huruf dari margin atau
tepi teks, atau sama dengan permulaan alinea baru. Jika catatan kaki terdiri
lebih dari dua baris, baris kedua dan selanjutnya dimulai di garis margin
atau tepi teks biasa dengan spasi 1.
2. Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan dengan
catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
3. Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian
bawah.
4. Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkukan ke halaman berikutnya.
Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan kaki.
5. Nama pengarang ditulis menurut urutan nama aslinya. Pangkat atau gelar
seperti Prof., Dr., Ir., dan sebagainya tidak perlu dicantumkan.
6. Judul buku dicetak miring
7. Jika buku, majalah, atau surat kabar ditulis oleh dua atau tiga orang, nama
pengarang dicantumkan semua.
8. Jika sumbernya berasal dari internet: Nama depan dan belakang penulis,
“Judul dokumen,” nama website, alamat web komplit, tanggal dokumen
tersebut di download.
9. Pengarang yang lebih dari tiga orang, ditulis hanya nama pengarang
pertama, lalu di belakangnya ditulis et al., atau dkk.
10. Untuk keterangan mengenai referensi artikel atau buku tertentu,
penulisannya daftar pustaka, tetapi nama pengarang tidak dibalik
11. Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor
2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang-
ulang keterangan catatan kaki.
12. Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan keterangan
op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya.
13. Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel,
gunakan loc.cit.
Contoh Penulisan Footnote :
Satu Pengarang : 1 Ade Iwan Setiawan, Penghijauan dengan Tanaman
Potensial, Penebar Swadaya, Depok, 2002, hlm. 14.
Dua Pengarang : 2Bagas Pratama dan T. Manurung, Surat Menyurat Bisnis
Modern, Pustaka Setia, Bandung, 1998, hlm. 50.
Dari Majalah : 4 Mochtar Naim, ‟‟Mengapa Orang Minang Merantau?‟‟
Tempo, 31 Januari 1975, hlm. 36.
Dari Surat Kabar : 12
Suara Merdeka, 29 Agustus 2005, hlm. 4.
Dari Internet : 11
Richard Whittle, “High Sea Piracy: Crisis in Aden”,
Aviation Today, diakses dari
http://www.aviationtoday.com/rw/military/attack/High-Sea-Piracy-Crisis-in-
Aden_32500.html, pada tanggal 26 Juli 2009 pukul 11.32
Contoh Pemakaian ibid., op. cit., dan loc. cit. : 1Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
1999, hlm. 8.
3Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001,
hlm 46.
BAB III PENUTUP
Pedoman penulisan Jurnal Nasional Ekonomi Islam FOSSEI ini dususun sebagai
acuan bagi seluruh anggota FoSSEI dalam menyusun jurnal ilmiah dengan
harapan semua tahapan penyusuna karya ilmiah mulai dari perencanaan atau
membuat usulan penulisan karya ilmiah, proses penyusunan sampai kepada tahap
publikasi ilmiah berjalan dengan lancar dan memenuhi kaidah - kaidah keilmuan.
Buku pedoman inipun telah menjadi standar akademik di FoSSEI dalam Jurnal
sehingga seluruh tahapan dalam penyelesaian penulisan karya ilmiah, termasuk
bentuk dan format penulisan terstandar. Dengan demikian, jika dalam penyusunan
anggota FoSSEI dalam menyusun jurnal ilmiah, tidak mengikuti standar yang
terdapat dalam buku pedoman ini, dinyatakan tidak memenuhi persyaratan untuk
di publikasikan dan harus di lakukan revisi. Akhirnya di harapkan semoga
Pedoman Penulisan Jurnal Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi seluruh anggota
FoSSEI dalam penyusunan Jurnal Ilmiah.
LAMPIRAN Contoh Penulisan Templet Paper ADIC 2013
JUDUL PAPER : GUNAKAN HELVETICA (Book Antiqua) 13
Nama Penulis1*
dan Nama Penulis2
1Gantikan teks ini dengan organisasi/institusi penulis (gunakan alamat lengkap. 2Jika lebih dari satu organisasi/institusi, harus ditandai dengan angka yang ditulis diatas, 1,2,3,
dan seterusnya seperti contoh diatas. *Email:
Abstrak
Gantikan teks ini. Jika harus menggunakan Jika anda harus
menambahkan garis pemisah, gunakan Shift+Enter daripada menggunakan "Enter". Silahkan print petunjuk ini untuk panduan
penulisan. Abstrak tidak lebih dari 300 kata. Diketik dengan huruf Arial
10 pt, rata kiri kanan dan indentasi 0.5 inci dari margin kiri dan kanan. Penggunaan fungsi atau persamaan didalam abstrak tidak dibenarkan
kecuali sangat diperlukan. Didalam abstrak tidak ada table, gambar atau
catatan kaki. Penulisan selain abtrak, silahkan gunakan huruf Arial 11 pt. Margin atas dan bawah satu inci dan margin kiri dan kanan 1.25 inci.
Kata kunci: Tulis kata kunci disini (maximum 5)
Pengantar
Ini merupakan font standard dan layout paragraph. Gantikan teks ini dengan teks anda. Dengan menekan "Enter" akan dilanjutkan dengan paragraph baru (selanjutnya Jika harus
menggunakan Jika anda harus menambahkan garis pemisah, gunakan Shift+Enter
daripada menggunakan "Enter"
Gambar. Setiap gambar (dirujuk sebagai: Gambar 1, Gambar 2, ...) juga merupakan bagian didalam teks, sediakan spasi yang cukup sehingga judul gambar jelas didalam
teks. Judul gambar ditempatkan dibawah gambar secara terpisah.
Gambar 1. Kapal Nelayan di Banda Aceh
Table. Table (dirujuk sebagai: Tabel 1, Tabel 2, ...) merupakan bagian didalam teks.
Judul tabel ditempatkan diatas masing-masing tabel. Satuan didalam tabel diberikan dalam tanda kurung (meV).
Tabel 1. Ini merupakan bentuk judul tabel. Semua teks didalam tabel menggunakan arial 10 pt.
Jangan tampilkan garis tabel.
Judul Kolom Judul Kolom Judul Kolom
Nama baris x x
Nama baris x x
Nama baris x x
Persamaan. Dibawah in contoh persamaan yang dibuat dengan Word 2003 Equation
Editor. Untuk menggunakan ini sebagai template, sorot seluruh baris, kemudian gunakan copy dan paste. Label persamaan ditempatkan di sebelah kanan sejajar dengan
persamaan. Penunjukan persamaan didalam teks diberikan sebagai Pers. 1, Pers.2, dan
seterusnya.
.cos,cos 3
3
12
2
1
SAmd
FdSAm
d
Fd (1)
Kutipan dan Referensi
Semua referensi diketik dalam font Arial 10 pt. Semua referensi diberi nomor sesuai
dengan urutan kutipannya didalam teks. Nomor kutipan diberikan dalam kurung persegi. Dua atau lebih referensi pada satu teks dapat dimasukkan dalam satu kurung [1,2].
Nama jurnal diketik dengan huruf italik. Nomor volume dari jurnal diberikan setelah
nama jurnal dan dicetak tebal, diikuti dengan tahun didalam kurung dan halaman (lihat
contoh [2]).
Untuk artikel dari prosiding atau edited volume, judul buku (cetak miring) diketik setelah
judul artikel (dalam tanda kutip). Ini diikuti dengan nama editor, penerbit dan tahun
publikasi, dan nomor halaman (lihat. [3 dan 4]). Referensi yang tidak dipublikasi seperti tesis, laporan dan pracetak, harus diberikan judul tesis, nomor laporan (jika ada), tempat
dan tahun publikasi (lihat contoh [5]).
Kesimpulan
Paper yang dikirim sesuai dengan format yang diberikan diatas sangat dihargai, ini akan membantu komite untuk menghasilkan prosiding tepat waktu dan didistribusi pada saat
konfren. Komite teknis berhak mengubah setiap naskah yang tidak sesuai dengan
pedoman diatas.
Top Related