BAB.I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam kehidupan manusia mempunyai sebuah kesehatan dimana seseorang
merasa baik dengan fisik dan mentalnya lebih tepatnya sehat yaitu suatu kondisi yang
bebas dari berbagai jenis penyakit baik secara fisik, mental, maupun sosial. Konsep
Sehat adalah keadaan normal yang sesuai dengan standar yang diterima berdasarkan
kriteria tertentu, sesuai jenis kelamin dan komunitas masyarakat sekitarnya.
Kebanyakan orang bilang sehat itu mahal, tetapi benarkah tentang fakta itu?
menurut pendapat para Ilmu Kesehatan Dunia (WHO) , memang sehat itu mahal,
karena kita harus memakan- makanan yang penuh dengan gizi, akan kaya protein, zat
besi, dan lain-lain.
Istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan
bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal. Bahkan benda mati pun seperti
kendaraan bermotor atau mesin, jika dapat berfungsi secara normal, maka seringkali
oleh pemiliknya dikatakan bahwa kendaraannya dalam kondisi sehat. Kebanyakan
orang mengatakan sehat jika badannya merasa segar dan nyaman. Bahkan seorang
dokterpun akan menyatakan pasiennya sehat manakala menurut hasil pemeriksaan
yang dilakukannya mendapatkan seluruh tubuh pasien berfungsi secara normal.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian sehat menurut para ahli ?
2. Bagaimana terjadinya rentang sehat sakit ?
3. Apa itu status kesehatan ?
4. Apa saja faktor yang memengaruhi kesehatan ?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan Makalah Konsep Sehat yaitu:
1. Mengetahui berbagai pengertian sehat
2. Mengetahui rentang sehat sakit
3. Mengetahui status kesehatan
4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi kesehatan
BAB.II.
PEMBAHASAN
2.1 Kesehatan Pribadi
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan, dan pencegahan gangguan
kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk
kehamilan, dan persalinan.
Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak
secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan
pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya, dan orang
lain. Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green, dan para
koleganya yang menulis bahwa
pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar yang dirancang
untuk mempermudah adaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi
kesehatan. Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat
Indonesia tidak mampu mendapat jaminan kesehatan dari lembaga atau perusahaan di
bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek.
Golongan masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan' dalam hal jaminan
kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil, dan pedagang. Dalam
pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam manajemen
pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat
yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri.
2.2 Kesehatan Menurut Undang-Undang
Dalam Undang-Undang yang dimaksud dengan:
1. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis.
2. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara, dan meningkatkan
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah, dan atau masyarakat.
3. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan, dan atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
4. Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan
5. Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna. Bila kita sehat kita akan
menikmati hidup lebih indah
2.3 Kesehatan tubuh
Menurut WHO (World Health Organization) Kesehatan adalah
suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya tidak
adanya penyakit atau kelemahan.
2.4 Kesehatan jiwa
World Health Organization menjabarkan kesehatan mental sebagai "suatu
keadaan yang baik dimana seseorang menyadari kemampuannya, dapat menghadapi
stress yang normal, dapat bekerja secara produktif dan menyenangkan, dan dapat
berkontribusi dalam komunitasnya.". Kesehatan jiwa bukan hanya tak adanya
penyakit jiwa dan masalah kesehatan jiwa bukan penyakit jiwa.
Penyakit jiwa dijabarkan sebagai 'spektrum dari kognitif, emosi, dan kondisi
tingkah laku yang bersinggungan dengan sosial, dan emosi yang baik, dan hidup serta
produktivitas masyarakat.' Menderita sakit jiwa adalah serius, sementara atau
menetap, dari fungsi jiwa seseorang. Terminologi yang lain meliputi: 'masalah
kesehatan jiwa', 'sakit', 'terganggu', 'tak berfungsi' ('mental health problem', 'illness',
'disorder', 'dysfunction'). (Hungerford et al. 2012).
Sekitar seperempat dewasa berumur 18 tahun ke atas di Amerika Serikat
didiagnosis memiliki penyakit jiwa. Penyakit jiwa adalah penyebab utama
ketidakmampuan di Amerika Serikat, dan Kanada. Sebagai contoh meliputi,
schizophrenia, ADHD, major depressive disorder, bipolar disorder, anxiety
disorder, post-traumatic stress disorder dan autis.
Banyak remaja menderita kesehatan jiwa sebagai akibat dari tekanan
lingkungan sosial, dan masalah sosial yang mereka hadapi. Beberapa masalah
kesehatan jiwa remaja adalah: depresi, masalah makan (eating disorders), dan
penggunaan narkoba. Banyak cara untuk mencegah masalah kesehatan jiwa agar tak
terjadi seperti komunikasi yang baik dengan anak-anak/remaja anda yang menderita
kesehatan jiwa. Juga, bahwa kesehatan jiwa dapat disembuhkan, dan perhatianlah
pada tingkah laku anak-anak anda.
2.5 Tujuan Kesehatan Dalam Segala Aspek
Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangsa, yang
berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, papan,
pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan ketenteraman hidup. Tujuan
pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang
optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta
bersama-sama.
Tabel 1. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Indonesia
JenisStandar
Penduduk Pendukung
Tahun
2002 2008 2013 2018 2023Rumah Sakit 150000 0 0 1 1 1Puskesmas 120000 3 4 3 3 4Pustu 30000 5 5 7 7 7BKIA/RS Bersalin 15000 13 13 1 2 3Balai Pengobatan 4000 5 5 4 5 6Apotek 10000 8 10 12 12 12
2.6 Tujuan Kesehatan Lingkungan
Tujuan, dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi dua, secara
umum dan secara khusus. Tujuan secara umum, antara lain:
1. Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya, dan ancaman pada
kesehatan, dan kesejahteraan hidup manusia.
2. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber
lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan, dan kesejahteraan
hidup manusia.
3. Melakukan kerja sama, dan menerapkan program terpadu di antara
masyarakat, dan institusi pemerintah serta lembaga nonpemerintah dalam
menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.
2.7 Ruang Lingkup Kesehatan
secara khusus meliputi usaha-usaha perbaikan atau pengendalian terhadap
lingkungan hidup manusia, yang di antaranya berupa:.
1. Menyediakan air bersih yang cukup, dan memenuhi persyaratan kesehatan.
2. Makanan, dan minuman yang diproduksi dalam skala besar, dan dikonsumsi
secara luas oleh masyarakat.
3. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batubara, kebakaran hutan,
dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan, dan makhluk hidup lain, dan
menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem.
4. Limbah cair, dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian, peternakan,
industri, rumah sakit, dan lain-lain.
5. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan
cara memutuskan rantai penularan penyakitnya.
6. Perumahan dan bangunan yang layak huni, dan memenuhi syarat kesehatan.
7. Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.
8. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program
kesehatan lingkungan
2.8 Tujuan Pembangunan Kesehatan
Untuk jangka panjang pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk tercapainya
tujuan utama sebagai berikut:
1. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam
bidang kesehatan.
2. Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.
3. Peningkatan status gizi masyarakat.
4. Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).
5. Pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan makin diterimanya norma
keluarga kecil yang bahagia, dan sejahtera.
2.9 Dasar-Dasar Pembangunan Kesehatan
Dasar-dasar pembangunan nasional di bidang kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Semua warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal agar
dapat bekerja, dan hidup layak sesuai dengan martabat manusia.
2. Pemerintah, dan masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara, dan
mempertinggi derajat kesehatan rakyat.
3. Penyelenggaraan upaya kesehatan diatur oleh pemerintah, dan dilakukan
secara serasi dan seimbang oleh pemerintah, dan masyarakat.
BAB.III.
KESEHATAN MASYARAKAT
3.1 Definisi Kesehatan Masyarakat
Sudah banyak ahli kesehatan membuat batasan kesehatan masayarakat. Secara
kronologis batasan-batasan kesehahtan masyarakat mulai dengan batasan yang sangat
sempit sampai batasan yang luas. Batasan yang paling tua, dikatakan bahwa
kesehatan adalah upaya-upaya untuk mengatasi masalah-masalah sanitasi yang
mengganggu kesehatan. Dengan kata lain kesehatan masyarakat adalah sama dengan
sanitasi.
Tabel 2. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Persepsi Masyarakat Terhadap Kesehatan
Pemanfaatan Pelayanan kesehatan
Tidak Memanfaatkan
Memanfatkan Totol P
N % N % N %Kurang Baik 31 93,9 2 80,5 33 100 0
Baik 7 19,5 29 6,1 36 100 0,0Total 8 55,1 31 44,9 69 100 0
Upaya memperbaiki dan meningkatkan sanitasi lingkungan merupakan kegiatan
kesehatan masyarakat atau manusia. Kemudian pada akhir abad ke-18 dengan
diketemukan bakteri-bakteri penyebab penyakit dan beberapa jenis imunisasi,
kegiatan kesehatan masyarakat adalah pencegahan penyakit yang terjadi dalam
masyarakat melalui perbaikan sanitasi lingkungan dan pencegahan penyakit melalui
imunisasi.
3.2 Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat
Seperti disebutkan diatas bahwa kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni.
Oleh sebab itu, ruang lingkup kesehatan masyarakat dapat dilihat dari dua hal
tersebut. Sebagai ilmu, kesehatan masyarakat pada mulanya hanya mencakup 2
disiplin keilmuan, yakni ilmu bio- medis (medical biologi) dan ilmu-ilmu sosial.
Akan tetapi sesuai dengan perkembangan ilmu, maka disiplin ilmu yang mendasri
ilmu kesehatan masyarakat pun berkembang.
Sehingga sampai pada saat ini disiplin ilmu yang mendasari ilmu kesehatan
masyarakat antara lain, mencakup: ilmu biologi, ilmu kedokteran, ilmu kimia, ilmu
fisika, ilmu lingkungan, sosiologi, antropologi, psikologi, ilmu pendidikan, dan
sebagainya. Secara garis besar, disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan
masyarakat, atau sering disebut sebagai pilar utama ilmu kesehatan masyarakat ini,
antara lain:
1. Epidemiologi
2. Biostatistik/statistik kesehatan
3. Kesehatan lingkungan
4. Pendidikan kesehahtan dan ilmun perilaku
5. Administrasi kesehatan masyarakat
6. Gizi masyarakat
7. Kesehatan kerja.
Oleh sebab itu, kesehatan masyarakat sebagai seni atau praktiknya mempunyai
bentangan yang luas. Semua kegiatan baik yang langsung maupun tidak langsung
untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi
(terapi fisik, mental, dan sosial) atau kuratif, maupun pemulihan (rehabilitatif)
kesehatan (fisik, mental, sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat.
Misalnya: pembersihan lingkungan, penyediaan air bersih, pengawasan makanan,
perbaikan gizi, penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat, cara pembuangan
tinja, pengelolaan sampah dan air limbah, pengawasan sanitasi tempat-tempat umum,
pemberantasan sarang nyamuk, lalat, kecoa, dan sebagainya. Secara garis besar,
Upaya-upaya yang dapat dikategorikan sebagai seni atau penerapan ilmu kesehahtan
masyarakat antara lain:
1. Pemberantasan penyakit, baik menular maupun tidak menular.
2. Perbaikan sanitasi lingkungan.
3. Perbaikan lingkungan pemukiman.
4. Pemberantasan vektor.
5. Pendidikan (penyuluhan) kesehatan masyarakat.
6. Pelayanan kesehatan ibu dan anak.
7. Pembinaan gizi masyarakat.
8. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum.
9. Pengawasan obat dan minuman.
10. Pembinaan peran serta masyarakat, dan sebagainya.
BAB.IV.
KESEHATAN LINGKUNGAN
4.1 Definisi Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan adalah upaya untuk melindungi kesehatan manusia
melalui pengelolaan, pengawasan dan pencegahan faktor-faktor lingkungan yang
dapat mengganggu kesehatan manusia. (Sumengen Sutomo, 1991) Kesehatan
lingkungan adalah ilmu & seni dalam mencapai keseimbangan, keselarasan dan
keserasian lingkungan hidup melalui upaya pengembangan budaya perilaku sehat dan
pengelolaan lingkungan sehingga dicapai kondisi yang bersih, aman, nyaman, sehat
dan sejahtera terhindar dari gangguan penyakit, pencemaran dan kecelakaan, sesuai
dengan harkat dan martabat manusia. (Sudjono Soenhadji, 1994).
Gambar 1. Presentase Perbedaan Kesehatan dan Pendidikan
Lebih Baik Sama Lebih buruk Buruk0
1020304050
6070
KesehatanPendidikan
Kesehatan lingkungan adalah ilmu dan seni untuk mencegah pengganggu,
menanggulangi kerusakan dan meningkatkan/memulihkan fungsi lingkungan melalui
pengelolaan unsur-unsur atau faktor-faktor lingkungan yang berisiko terhadap
kesehatan manusia dengan cara identifikasi, analisis, intervensi/rekayasa lingkungan,
sehingga tersedianya lingkungan yang menjamin bagi derajat kesehatan manusia
secara optimal. (Tri Cahyono, 2000)
4.2 Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Ialah dimana tercangkup dari rumah yang sehat , pencahayaan rumah, luas dari rumah
dan lain-lainnya itu semua termaksud dalam ruang lingkup untuk kesehatan
lingkungan .
4.2.1. Perumahan yang sehat mempunyai Syarat – syaratnya sebagai berikut :
No Persyaratan bangunan Alat-Alat
1 Bahan bangunan Lantai , atap genteng ,kayu
2 Ventilasi Aliran udara tetep segar
3 Ventilasi Alamiah Aliran udara melalui jendela
4 Ventilasi Buatan Aliran udara Melalui Kipas Angin ,
Mesin Penghisab udara
4.2.2. Cahaya Rumah
Pencahayaan sangatlah bagus dan sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak
kurang dan tidak terlalu banyak, jika cahaya kurang akan menjadi media yang baik
untuk berkembang bibit penyakit. Jika terlalu banyak dapat merusak mata.
Pencahayaan dibagi mendi 2 yaitu :
No Pencahayaan Sumbernya
1 Cahaya Alamiah Matahari
2 Cahaya Buatan Lampu Minyak , Api
4.2.3. Luas Bangunan Rumah
Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni didalamnya,
artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya.
Hal ini harus disesuaikan dengan kadar O2 dalam bangunan rumah tersebut. Luas
bangunan yang optimum adalah 2,5 – 3 m2 untuk tiap orang.
4.2.4. Fasilitas – fasilitas didalam rumah sehat :
Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas – fasilitas sebagai berikut ;
1. penyediaan air bersih yang cukup
2. pembuangan tinja
3. pembuangan air limbah ( air bekas )
4. pembuangan sampah
5. fasilitas dapur
6. ruang berkumpul keluarga
7. gudang
8. kandang
4.2.5. Penyediaan Air Bersih
Syarat – syarat air minum yang sehat :
1. Syarat fisik :
bening, tidak berasa, suhu di bawah udara di luarnya.
2. Syarat bakteriologis :
bebas dari segala bakteri, terutama bakteri patogen. Cara untuk mengetahui
apakah air minum terkontaminasi oleh bakteri patogen adalah dengan
memeriksa sampel ( contoh ) air tersebut. Dan bila dari pemeriksaan 100 cc
air tersebut sudah memenuhi syarat kesehatan.
3. Syarat kimia :
1. Flour ( 1 – 1,5 mg/l )
2. Chlor ( 250 mg/l )
3. Arsen ( 0,05 mg/l )
4. Tembaga ( 1 mg/l )
5. Besi ( 0,3 mg/l )
6. Zat organik ( 10 mg/l )
7. pH ( 6,5 – 9,0 mg/l )
4. Pembuangan kotoran manusia ( tinja )
Persyaratan dalam membuat jamban yang sehat, sebagai berikut :
1. Tidak mengotori permukaan tanah disekeliling jamban tersebut
2. Tidak mengotori air permukaan disekitarnya
3. Tidak mengotori air tanah disekitarnya dan tidak menimbulkan bau
4. Tidak dapat terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa
5. Tederhana desain, mudah digunakan, dipelihara, dan murah
6. dapat ditterima oleh pemakainya
5. Hal-hal yang perlu diperhatikan agar persyaratan di atas terpenuhi, adalah :
1. sebaiknya jamban tertutup, terlindung dari panas dan hujan, serangga,
terlindung dari pandangan orang
2. bangunan jamban mempunyai lantai yang kuat, tempat berpijak yang kuat
3. bangunan jamban ditempatkan pada lokasi yang tidak mengganggu
pandangan, dan tidak menimbulkan bau
4. disediakan alat pembersih, seperti air atau kertas pembersih
6. pembuangan sampah
Sampah yaitu sesuatu barang yang sudah dipakai contohnya seperti Royko
dari royko tersebut mempunyai bungkusan dan bungkusan tersebut disebuat sampah
karna sudah tidak terpakai ataupun tidak bias digunakan lagi.
Sampah mempunyai prinsip sebagai berikut :
1. adanya sesuatu benda atau bahan padat
2. adanya hubungan langsung / tidak langsung dengan kegiatan manusia. Benda
atau bahan tersebut tidak dapat dipakai lagi.
Cara pengolahan sampah :
1. pengumpulan dan pengangkutan sampah
2. pemusnahan dan pengelolaan sampah – sampah di tanah, di bakar, dijadikan
pupuk
7. Menurut WHO (1979)
Berikut cara pengelolaan penyediaan air minum :
1. Pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran
2. Pengelolaan sampah padat
3. Pengendalian vektor
4. Pencegahan dan pengendalian pencemaran tanah dan eskreta manusia
5. Hygiene makanan
6. Pengendalian pencemaran udara
7. Pengendalian radiasi
8. Kesehatan kerja
9. Pengendalian kebisingan
10. Perumahan dan permukiman
11. Perencanaan daerah perkotaan
12. Kesehatan lingkungan transportasi udara, laut dan darat
13. Pencegahan kecelakaan
14. Rekreasi umum dan pariwisata
15. Tindakan sanitasi yang berhubungan dengan epidemik, bencana,
kedaruratanTindakan pencegahan agar lingkungan bebas dari resiko gangguan
kesehatan2
Menurut Pasal 22 ayat (3) UU No. 23 Tahun 1992
1. Penyehatan air dan udara
2. Pengamanan limbah padat (sampah)
3. Pengamanan limbah cair
4. Pengamanan limbah gas
5. Pengamanan radiasi
6. Pengamanan kebisingan
7. Pengamanan vektor penyakit
8. Penyehatan dan pengamatan lainnya, misalnya: pasca bencana
4.2.6. Tujuan Kesehatan Lingkungan
Tujuan dibagi menjadi 2bagian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut:
1. Tujuan Umum yaitu Kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan sehat
2. Tujuan Khusus
1. Tercapainya keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungan
hidup sebagai tujuan pembangunan
2. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana
3. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan hidup untuk
kepentingan generasi sekarang dan mendatang
4. Terlindungnya Negara dari kegiatan Negara lain yang berkaitan merusak
lingkungan sehat Advertisement
4.2.7. Dampak Lingkungan Tidak Sehat
Gambar 2. Daftar Rata-Rata 5 Tahunan Kasus DBD Tahun 2002 s.d 2006
Januari
Febuari
Maret April
Mei JuniJuli
Agustu
s
Septem
ber
Oktober
November
Desember
020406080
100120140160
Data Rata-rata 5 (lima) Tahun Kasus DBD Tahun 2002 s.d 2006 se provinsi
riau
Data Rata-rata 5 (lima) Tahun Kasus DBD Tahun 2002 s.d 2006 se provinsi riau
1. Timbulnya berbagai penyakit
2. Menurunnya kualitas kesehatan masyarakat
3. merusak estetika kota
4. Dalam jangka panjang dapat mempengaruhi arus investor ke daerah
5. Polusi adan sampah menyebabkan meningkatnya berbagai penyakit infeksi
saluran pencernaan, kolera, tifus, disentri dan lainnya. Pembuangan sampah
ke sungai akan mengakibatkan terhambatnya proses air tanah di musim hujan
tiba, sungai yang tercemari sampah akan menyebabkan banjir
6. Terjadinya keseimbangan alam.
4.2.8. Faktor-Faktor Kesehatan Lingkungan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan lingkungan
1. Lingkungan Sehat
Lingkungan yang memiliki potensi dan daya dukung untuk menciptakan masyarakat
yang terbebas dari segala macam penyakit.
Faktor-faktor yang mempengaruhinya :
1. Faktor Fisik
Berupa biotik dan abiotik, dimana faktor tersebut sangat berperan penting
bagi masyarakat dalam memperhatikan dimana tempat tinggal mereka akan
di bangun. Jika suatu rumah dibangun di pedesaan sudah tentu disesuaikan
dengan kondisi di pedesaan itu. Misalnya keadaan air yang bersih terhindar
dari pencemaran akan membawa dampak yang baik bagi kesehatan
masyarakat di pedesaan itu.
2. Faktor Sosial
Berupa tingkah laku, kepandaian, adat istiadat, dimana faktor tersebut
berperan dalam hubungan masyarakat dan lingkungannya. Misalnya
masyarakat yang tinggal dikawasan yang rawan gempa, maka rumah yang
mereka bangun dikawasan tersebut harus dibuat dengan bahan-bahan yang
ringan namun kokoh. Disamping itu masyarakat juga berupaya untuk
menciptakan lingkungan yang sehat dengan usaha-usaha tertentu. Misalnya
masyarakat membuat bak penampungan sampah.
3. Faktor Ekonomi
Berupa pekerjaan, pendapatan, kemiskinan dimana pada umumnya apabila
dilingkungan tersebut diduduki sebagian besar orang yang tidak mampu
maka secara tidak langsung mempengaruhi terhadap kesehatan lingkungan
tempat tinggalnya. Misalnya didaerah-daerah pemukiman kumuh, karena
kondisi keuangan mereka tidak memungkinkan untuk menciptakan
lingkungan yang sehat baik
4.2.9. Pengaruh Lingkungan Yang Tidak Sehat Terhadap Individu, Keluarga,
dan Masyarakat
1. Pengaruh terhadap individu :
1. Apabila lingkungan bersih berpengaruh terhadap individu khususnya
pada kualitas kerja(produktivitas)individu tersebut. Sedangkan
individu yang berada pada lingkungan yang tidak sehat akan berada
pada produktivitas kerja yang cendrung menurun.
2. Udara, air, makanan, sandang, papan dan seluruh kebutuhannya si
ambil dari lingkungan. Akan tetapi, berpengaruh terhadap individu
baik positif maupun negatif. Makanan sedikit atau berlebihan maka
kelainan nutrisi dan minuman yang mengandung racun.
3. Lingkungan sehat, gizi yang cukup yang ekonomis dapat menghindari
seseorang dari penyakit.
4. Lingkungan sebagai alat untuk pergaulan dan tempat lahir budaya.
5. Sarana penyesuaian diri.
2. Pengaruh terhadap keluarga :
1. Keluarga yang sehat biasanya berasal dari lingkungan rumah yang
sehat, maka kesehatan keluarga dapat meningkat. Rumah yang cukup
bersih dapat memberikan kenyamanan bagi penghuninya. Rumah yang
ventilasinya cukup, dapat menghindarkan keluarga dari resiko
terjadinya penyakit/gangguan saluran pernafassan.
2. Persentase kepemilikan rumah sehat yang cenderung meningkat
mengindisikan bahwa telah terjadi perubahan prilaku yang bisa
memperbaiki tingkat kesehatan lingkungan. Karena bagi mayoritas
masyarakat kita, rumah adalah tidak hanya tempat istirahat melainkan
tempat berkumpul anggota keluarga, tetangga bahkan keluarga yang
jauh. Dengan demikian dalam sebuah rumah yang tidak sehat bisa
menjadi tempat saling menularnya penyakit. Menjadi indikasi negatif
terhadap upaya meningkatkan kesehatan lingkungan.
3. Pengaruh terhadap masyarakat :
1. Timbulnya penyakit terhadap masyarakat yang tidak sehat bahkan
epidemik.
2. Tindakan masyarakat membuang limbah sembarangan sehingga
berakibat terhadap kesehatan dan kelangsungan hidup.
3. Timbulnya bencana akibat perbuatan tangan jahil masyarakat yang
tidak terkontrol.
4. Lingkungan sehat akan membuat masyarakatnya terhindar dari
penyakit.7
4.2.10. Penyakit Yang Ditimbulkan Oleh Lingkungan Yang Tidak Sehat
Gambar 3. Keluhan Kesehatan antara 1- 10 Orang
Keluhan Kesehatan Antara 1-10 Orang
Muntaber Diare Bisul dan infeksi kulit CacarCampakSakit mataPemeriksaan kesehatan ibu hamilInfeksi telingaAsma dan sesak nafasSakit BABKolestrol
1
5
4
42
2
2
2
1
11
1. Kolera
Penyakit saluran cerna yang disalurkan lewat penggunaan air dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Tifus perut
Penyakit saluran cerna yang ditularkan lewat penggunaan air dalam
kehidupan sehari-hari. penggunaan air yang tidak memenuhi syarat
kesehatan untuk kepentingan rumah tangga menyebabkan banyaknya
penderita penyakit perut menular.
3. Diare
Penyakit saluran cerna yang ditandai bercak-cak encer dengan atau tanpa
darah dan muntah-muntah.penyakit ini disebabkan oleh kerusakan
organik /fungsional saluran cerna.
4. Leptospitosis
Penyakit yang disebabkan lewat tampungan air hujan yang telah tercemar
kemih tikus.
5. Malaria dan DBD
Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk yang berkembang di wadah
penyimpanan air, sedangkan penderita disalurkan melalui gigitan nyamuk
tersebut.
6. TBC
Penyakit yang berkembang pada pemukiman yang padat dengan pertukaran
udara yang buruk.
7. Cacar
Penyakit yang disebabkan oleh virus yang terdapat di udara. Infeksi cacar
timbul apabila ada kontak langsung dengan penderita/pakaian penderita.
8. Influenza
Penyakit yang penularannya disebabkan oleh udara masyarakat.
4.2.11. Upaya Penanggulangan Kesehatan Lingkungan
1. Upaya pengelolaan lingkungan hidup
Yang meliputi ekosistem daratan, kawasan pesisir dan ekosistem laut.
2. Upaya pengelolaan lingkungan buatan
Yang meliputi pengendalian pencemaran yang berkaitan dengan
perlindunganair, tanah, udara dan pengelolaan limbah.
3. Upaya pengelolaan lingkungan sosial
Meliputi pembangunan kualitas hidup penduduk, pembangunan kualitas
lingkungan sosial.
4. Upaya pengembangan modal sosial
Meliputi kearifan lingkungan, etika lingkungan dan pembangunan jiwa sosial
yang tinggi.
BAB.V.
POLA HIDUP SEHAT
5.1 Cara Menjalankan Pola Hidup Sehat :Kesehatan adalah hal yang paling penting bagi kita. Karena dengan
keadaan sehat lah kita dapat menjalankan aktivitas rutin yang sering kita jalankan.
Berikut tips-tips pola hidup sehat :1. Memperbanyak minum air putih2. Memperbanyak makan buah-buahan segar3. Memperbanyak makan sayur-sayuran segar4. Cukupi asupan protein5. Olahraga yang rutin6. Sertakan makana yang mengandung asam lemak7. Makan makanan yang mengandung tinggi serat8. Konsumsi kacang-kacangan9. Hindari sedikit makanan yang mengandung minyak berlebih
10. Hindari makanan yang mengandung banyak pengawet buatan
5.1.1. Menjalakan 4 Sehat 5 sempurna1. Makanan pokok
2. Laukpauk
3. Sayur-sayuran
4. Buah-buahan
5. Susu
5.2. Kesehatan Lingkungan
yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani dan
mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis.
Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan yaitu sebagai berikut :
1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai
2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya
4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong
Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal
yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan
faktor keturunan.
BAB VI.
KESEIMPULAN
Kesimpulan yang bisa kita ambil dari dalam makalah ini adalah pentingnya menjaga dan mengatur pola hidup kita ini dengan baik. dari segi pola makan, berolah raga, dan istirahat teratur. Jika itu semua tidak di lakukan dengan baik maka akan mendapatkan dampak yang buruk, misalnya tubuh cepat terserang penyakit, cepat lelah, berat badan tidak teratur.
Sehat itu di bagi menjadi 2 macam, sehat dari segi jasmani dan sehat secara rohani. Jasmani kita memang harus di jaga, jika fisik kita lemah maka sgala aktivitas yang kita lakukan juga akan terganggu, begitu juga jika rohani kita terganggu. Maka dari itu jagalah selalu kesehatan jasmani dan rohani kita.
Top Related