PANDUAN
Penilaian Prestasi Kerja
Dosen dan Tenaga Kependidikan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Dipersiapkan Oleh:
BIRO PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA (BP-SDM)
A. Referensi
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian
Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil;
2. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor I Tahun 2013 Tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011.
B. Tujuan Penilaian Perilaku Kerja
1. Untuk menjamin objektivitas pembinaan karyawan Universitas Muhammadiyah
Surakarta baik dosen dan tenaga kependidikan berdasarkan sistem prestasi kerja dan
sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja;
2. Untuk mengevaluasi kinerja dosen dan tenaga kependidikan, sebagai dasar
pertimbangan dalam kebijakan perencanaan kuantitas dan kualitas sumber daya
manusia; proses rekrutmen, seleksi dan penempatan tenaga kependidikan dalam
formasi/jabatan, sesuai dengan kompetensi dan prestasi kerja; pengembangan karier
dan pengembangan kemampuan serta keterampilan dari dosen dan tenaga
kependidikan.
C. Definisi
1. Penilaian prestasi kerja adalah suatu proses penilaian secara sistematis yang dilakukan
oleh pejabat penilai terhadap sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja dosen dan
tenaga kependidikan;
2. Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap dosen dan tenaga
kependidikan pada satuan organisasi sesuai dengan sasaran kerja pegawai dan
perilaku kerja;
3. Sasaran Kerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah rencana kerja dan target
yang akan dicapai oleh seorang dosen dan tenaga kependidikan;
4. Target adalah jumlah beban kerja yang akan dicapai dari setiap pelaksanaan tugas
jabatan;
5. Perilaku kerja adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan oleh
dosen dan tenaga kependidikan atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan;
6. Rencana kerja tahunan adalah rencana yang memuat kegiatan tahunan dan target
yang akan dicapai sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan
oleh unit kerja;
7. Pejabat penilai adalah atasan langsung dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai;
8. Atasan pejabat penilai adalah atasan langsung dari pejabat penilai.
D. Penilaian Prestasi Kerja
Penilaian prestasi kerja dosen dan tenaga kependidikan dilaksanakan oleh Pejabat Penilai
sekali dalam 1 (satu) tahun yang dilakukan setiap akhir Desember pada tahun yang
bersangkutan atau paling lama akhir Januari tahun berikutnya secara online di laman
https://skp.ums.ac.id. Penilaian prestasi kerja terdiri atas unsur:
1. SKP dengan bobot nilai 60% (enam puluh persen); dan
2. Perilaku kerja dengan bobot nilai 40% (empat puluh persen).
E. Sasaran Kerja Pegawai
1. Penyusunan SKP
a. Setiap dosen dan tenaga kependidikan wajib menyusun SKP. Untuk dosen
penyusunan SKP didasarkan pada jumlah angka kredit untuk kenaikan jabatan
fungsional dan pangkat yang ingin dicapai dalam 1 (satu) tahun dengan butir
kegiatan sesuai dengan aturan Penilaian Angka Kredit (PAK). Sedangkan untuk
tenaga kependidikan, penyusunan SKP didasarkan pada tugas, wewenang dan
tanggung jawab dari masing-masing formasi atau jabatan dan rencana
pengembangan unit kerja dengan angka kredit dan biaya setiap kegiatan 0 (nol).
b. Dalam menyusun SKP harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Jelas, dimana kegiatan yang dilakukan harus dapat diuraikan secara jelas;
2) Dapat diukur, dimana kegiatan yang dilakukan harus dapat diukur secara
kuantitas dalam bentuk angka seperti jumlah satuan, jumlah hasil, dan lainlain
maupun secara kualitas seperti hasil kerja sempurna, tidak ada kesalahan,
tidak ada revisi dan pelayanan kepada masyarakat memuaskan dan lain-lain;
3) Relevan, dimana kegiatan yang dilakukan harus berdasarkan lingkup tugas
jabatan masing-masing;
4) Dapat dicapai, dimana kegiatan yang dilakukan harus disesuaikan dengan
kemampuan;
5) Memiliki target waktu, dimana kegiatan yang dilakukan harus dapat
ditentukan waktunya;
c. SKP disusun setiap awal tahun yaitu bulan Januari. Untuk dosen, meskipun SKP
disusun di bulan Januari, akan tetapi kegiatan yang dimasukkan kedalam SKP
adalah kegiatan yang dimulai sejak bulan September tahun sebelumnya hingga
bulan Agustus tahun penilaian, karena mengikuti periode tahun akademik
(semester ganjil dan genap).
d. Dalam hal terjadi perpindahan tenaga kependidikan setelah bulan Januari maka
yang bersangkutan tetap menyusun SKP pada awal bulan sesuai dengan surat
perintah melaksanakan tugas atau surat perintah menduduki jabatan yang baru;
e. Setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan harus ditetapkan target yang akan
diwujudkan secara jelas, sebagai ukuran prestasi kerja. Dalam menetapkan target
meliputi aspek sebagai berikut:
1) Kuantitas (Target OutPut)
Dalam menentukan Target Output (TO) dapat berupa dokumen, konsep,
naskah, surat keputusan, paket, laporan, dan lain-lain. Untuk dosen
disesuaikan dengan aturan Penentuan Angka Kredit (PAK) Jabatan Fungsional.
2) Kualitas (Target Kualitas)
Dalam menetapkan Target Kualitas (TK) harus memprediksi pada mutu hasil
kerja yang terbaik, target kualitas diberikan nilai paling tinggi 100 (seratus).
3) Waktu (Target Waktu)
Dalam menetapkan Target Waktu (TW) harus memperhitungkan berapa
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, misalnya
bulanan, triwulan, kwartal, semester, dan tahunan.
f. Penyusunan target SKP paling sedikit meliputi aspek kuantitas, kualitas, dan waktu
sesuai dengan karakteristik, sifat, dan jenis kegiatan pada masing-masing unit
kerja;
2. Persetujuan SKP
Formulir SKP yang telah diisi dan disepakati bersama antara dosen atau tenaga
kependidikan dengan atasan langsungnya harus disetujui oleh Pejabat Penilai sebagai
kontrak kerja. Jadi Pejabat Penilai harus memeriksa SKP yang disusun oleh dosen
dan/atau tenaga kependidikan di unit kerjanya sebelum menyetujui, karena jika SKP
yang disusun masih tidak sesuai maka Pejabat Penilai harus meminta dosen atau
tenaga kependidikan yang diperikasa SKP-nya untuk merevisi terlebih dahulu.
Dalam hal SKP yang telah disusun oleh dosen atau tenaga kependidikan dan tidak
disetujui oleh Pejabat Penilai, maka keputusannya diserahkan kepada Atasan Pejabat
Penilai dan bersifat final.
3. Tata Cara Penilaian SKP
a. Nilai capaian SKP dinyatakan dengan angka dan sebutan, sebagai berikut:
a. 91 - ke atas : Sangat Baik
b. 76-90 : Baik
c. 6I-75 : Cukup
d. 51-60 : Kurang
e. 50 - ke bawah : Buruk
b. Penilaian Kegiatan Tugas Jabatan
Penilaian SKP dilakukan dengan menghitung tingkat capaian SKP yang telah
ditetapkan untuk setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan, yang diukur dari
aspek kuantitas, kualitas, dan waktu.
Untuk menilai apakah output berkualitas atau tidak dengan menggunakan
pedoman sebagai berikut:
Kriteria Nilai Keterangan 91 – 100 Hasil kerja sempurna, dan pelayanan di atas tidak ada
kesalahan, tidak ada revisi, standar yang ditentukan dan lain-lain.
76 – 90 Hasil kerja mempunyai I (satu) atau 2 (dua) kesalahan kecil, tidak ada kesalahan besar, revisi, dan pelayanan sesuai standar yang telah ditentukan dan lain-lain.
61 – 75 Hasil kerja mempunyai 3 (tiga) atau 4 (empat) kesalahan kecil, dan tidak ada kesalahan besar, revisi, dan pelayanan cukup memenuhi standar yang ditentukan dan lain-lain.
51 – 60 Hasil kerja mempunyai 5 (lima) kesalahan kecil dan ada kesalahan besar, revisi, dan pelayanan tidak cukup memenuhi standar yang ditentukan dan lain-lain.
50 ke bawah Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 (lima) kesalahan kecil dan ada kesalahan besar, kurang memuaskan, revisi, pelayanan di bawah standar yang ditentukan dan lain-lain
4. Penilaian dan Penandatanganan SKP
a. Penilaian SKP dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi kerja
dengan target;
b. Dalam hal realisasi kerja melebihi target, maka penilaian capaian SKP dapat lebih
dari 100 (seratus);
c. Penandatanganan hasil penilaian capaian SKP dilakukan oleh Pejabat Penilai pada
formulir Penilaian SKP, dibuat menurut contoh sebagaimana tercantum dalam
Anak Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari panduan ini.
F. Penilaian Perilaku Kerja
1. Nilai perilaku kerja dosen dan tenaga kependidikan dinyatakan dengan angka dan
sebutan, sebagai berikut:
a. 91 - ke atas : Sangat Baik
b. 76-90 : Baik
c. 6I-75 : Cukup
d. 51-60 : Kurang
e. 50 - ke bawah : Buruk
2. Penilaian perilaku kerja meliputi aspek:
a. Orientasi pelayanan;
b. Integritas;
c. Komitmen;
d. Disiplin;
e. Kerjasama; dan
f. Kepemimpinan.
3. Penilaian kepemimpinan sebagaimana dimaksud pada poin (2) huruf f hanya dilakukan
bagi tenaga kependidikan yang menduduki jabatan struktural. Untuk dosen,
kepemimpinan tidak dinilai karena posisi saat dinilai adalah sebagai dosen, bukan
sebagai pejabat struktural, penghargaan sebagai pejabat struktural dituangkan dalam
angka kredit.
4. Cara menilai perilaku kerja dilakukan melalui pengamatan oleh Pejabat Penilai terhadap
dosen dan tenaga kependidikan yang dinilai, penilaian perilaku kerja dapat
mempertimbangkan masukan dari Pejabat Penilai lain yang setingkat di lingkungan unit
kerja masing-masing.
5. Nilai perilaku kerja disesuaikan dengan kriteria penilaian unsur perilaku kerja
sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari panduan ini.
6. Dosen dan tenaga kependidikan yang dinilai wajib berusaha agar nilai perilaku kerja
untuk masing-masing aspeknya meningkat setiap tahun.
G. Pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja
1. Pejabat Penilai wajib melakukan penilaian prestasi kerja terhadap setiap dosen dan
tenaga kependidikan di lingkungan unit kerjanya.
2. Nilai prestasi kerja dosen dan tenaga kependidikan dinyatakan dengan angka dan
sebutan, sebagai berikut:
a. 91 - ke atas : Sangat Baik
b. 76-90 : Baik
c. 6I-75 : Cukup
d. 51-60 : Kurang
e. 50 - ke bawah : Buruk
3. Penilaian prestasi kerja dosen dan tenaga kependidikan dilaksanakan oleh Pejabat
Penilai sekali dalam 1 (satu) tahun.
4. Penilaian prestasi kerja dilakukan setiap akhir Desember pada tahun yang
bersangkutan dan paling lambat akhir Januari tahun berikutnya.
5. Penilaian prestasi kerja dosen dan tenaga kependidikan dilakukan dengan cara
menggabungkan antara unsur SKP dan unsur perilaku kerja.
6. Setelah Pejabat Penilai melakukan penilaian prestasi kerja yang terdiri dari penilaian
SKP dan perilaku kerja, Atasan Pejabat Penilai memeriksa hasil penilaian untuk
selanjutnya memberikan persetujuan.
H. Keberatan Hasil Penilaian
1. Dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai yang keberatan atas penilaian yang
diberikan oleh Pejabat Penilai dapat menyampaikan keberatannya di sistem SKP yang
bisa dilakukan setelah Pejabat Penilai menyimpan hasil penilaian SKP dan perilaku
kerja.
2. Pejabat Penilai yang menerima keberatan dari dosen atau tenaga kependidikan yang
dinilai, wajib membuat tanggapan pada kolom yang disediakan di sistem SKP online.
3. Atasan Pejabat Penilai berdasarkan keberatan yang diajukan Pejabat Penilai wajib
memeriksa dengan seksama hasil penilaian prestasi kerja yang disampaikan
kepadanya. Terhadap keberatan yang diajukan oleh dosen atau tenaga kependidikan
yang dinilai, Atasan Pejabat Penilai meminta penjelasan kepada Pejabat Penilai dan
dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai. Berdasarkan penjelasan dari dosen atau
tenaga kependidikan dan Pejabat Penilai, Atasan Pejabat Penilai wajib menetapkan
hasil penilaian prestasi kerja dan bersifat final. Dalam hal terdapat alasan-alasan yang
cukup, Atasan Pejabat Penilai dapat melakukan perubahan nilai prestasi kerja dosen
atau tenaga kependidikan.
I. Penyampaian Formulir Penilaian Prestasi Kerja
1. Hasil penilaian prestasi kerja dapat dilihat dan dicetak setelah hasil penilaian oleh
Pejabat Penilai disetujui oleh Atasan Pejabat Penilai;
2. Hasil penilaian yang harus dicetak adalah 1 (satu) lembar SKP yang disusun di awal
tahun dicetak dengan layout potrait, 1 (satu) lembar penilaian SKP dicetak dengan
layout landscape, dan 2 (dua) halaman penilaian perilaku kerja yang dicetak bolak
balik dengan layout landscape.
3. Hasil cetak lembar penilaian di tandatangani oleh dosen atau tenaga kependidikan
yang dinilai, Pejabat Penilai dan Atasan Pejabat Penilai untuk selanjutnya dikumpulkan
di kantor BP-SDM.
J. Penyimpanan Penilaian Prestasi Kerja
Hasil cetak lembar penilaian yang dikumpulkan di BP-SDM disimpan didata personal dari
masing-masing dosen dan tenaga kependidikan dan scan dokumen diupload di sisten SKP
online yang bisa didownload oleh masing-masing dosen dan tenaga kependidikan.
K. Ketentuan Lain-Lain
1. Penilaian prestasi kerja bagi dosen yang sedang menjalankan tugas belajar dilakukan
oleh Pejabat Penilai dengan menggunakan bahan-bahan penilaian prestasi akademik
yang diberikan oleh pimpinan perguruan tinggi atau sekolah yang bersangkutan.
2. Apabila ada pergantian pimpinan unit kerja, maka harus diinformasikan ke BP-SDM
untuk penggantian Pejabat Penilai atau Atasan Pejabat Penilai.
Lampiran 1.
Kriteria Penilaian Unsur Perilaku Kerja Dosen dan Tenaga Kependidikan
Lampiran 2.
Panduan Pengisian SKP dan Penilaian Prestasi Kerja
A. Penyusunan SKP
Akses ke laman https://skp.ums.ac.id/, isikan UniID dan Password untuk masuk kedalam sistem
Tampilan sistem setelah berhasil masuk kedalam sistem
Pilih menu Data Pegawai, maka akan muncul tampilan untuk memasukkan data personal
Jabatan Struktural dan Unit Kerja (Jabatan Struktural) hanya diisi oleh dosen dan tenaga kependidikan yang menduduki jabatan structural. Fungsinya karena yang bersangkutan akan bertugas menjadi Pejabat Penilai atau Atasan Pejabat Penilai. Pilih menu Formulir SKP, kemudian pilih nama Pejabat Penilai dan atasan Pejabat Penilai
Masukan rencana kegiatan, angka kredit untuk dosen, kuantitas dengan satuannya, mutu (diisi
100 untuk semua kegiatan), dan biaya (diisi 0 (nol) untuk semua kegiatan. Isian per kegiatan
harus diisi lengkap agar diakhir tahun bisa dinilai.
Diisi angka kredit sesuai aturan PAK Persetujuan SKP Oleh Pejabat Penilai
Bagi yang bertugas sebagai Pejabat Penilai akan muncul menu Persetujuan SKP
Diabaikan
Untuk satuan diisi satu kata saja atau pakai singkatan yang baku
Menu untuk menilai, menyetujui atau permintaan revisi SKP
Tampilan menu “lihat” di Persetujuan SKP, untuk melihat SKP yang telah disusun oleh oleh atau
tenaga kependidikan di lingkungan unit Pejabat Penilai.
Jika Pejabat Penilai telah menyetujui SKP yang telah disusun, maka berikut tampilan “Formulir
SKP” di akun milik dosen atau tenaga kependidikan.
Tombol untuk cetak SKP
Tampilan SKP untuk dicetak (matikan opsi Header Footer di pengaturan pada saat akan
mencetak)
B. Penilaian SKP oleh Pejabat Penilai
Pilih menu Penilaian SKP, kenudian pilih Nilai SKP
Masukan realisasi SKP sesuai laporan yang dibuat oleh dari dosen atau tenaga kependidikan
yang dinilai
Hasil penilaian secara otomatis akan tersimpan, dapat muncul menu Cetak, dengan tampilan
cetak sebagai berikut. Untuk penilaian SKP dicetak dengan layout landscape.
Setelah formulir penilaian SKP ditutup maka akan kembali ke tampilan untuk penilaian perilaku kerja. Jika
menu ini tidak muncul, refresh terlebih dahulu. Kemudian perilaku kerja dinilai sesuai dengan aturan.
Setelah selesai kemudian disimpan, maka secara otomatis dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai dapat melihat hasil penilaian. Tampilan hasil penilaian di dosen atau tenaga kependidikan yang dinilai
Kolom untuk Penyampaian Keberatan Atas Penilaian dapat digunakan jika dosen atau tenaga
kependidikan merasa keberatan dengan penilaian yang diberikan oleh Pejabat Penilai.
Setelah hasil penilaian disetujui oleh Atasan Pejabat Penilai, maka dosen atau tenaga
kependidikan yang dinilai dapat mencetak penilaian prestasi kerja yang terdiri dari 2 (dua)
halaman dicetak bolak balik dengan opsi Header Footer tidak aktif.
SKP dan hasil penilaian prestasi kerja akan tersimpan di dalam sistem per tahun.
Lampiran 3.
Contoh SKP dan Hasil Penilaian Prestasi Kerja Dosen
Lampiran 4.
Contoh SKP dan Hasil Penilaian Prestasi Kerja Tenaga Kependidikan
Top Related