Zulfi Mubarok

17
B.POKOK PEMBAHASAN 1. Pengertian teori sosiologi Secara sederhana teori adalah sebuah penjelasan. Secara formal teori itu adalah seperangkat pernyataan atau proposisi yang berhubungan secara logis, menerangkan fenomena(gejolak) tertentu didalam masyarakat. Pengertian sosiologi secara etimologis sosiologi berasal dari bahasa yunani, yakni kata sosios dan logos. Socios yang berarti kawan, berkawan ataupun bermasyarakat, sedangkan logos berarti ilmu atau dapat juga berbicara tentang sesuatu. 1 Teori adalah pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi,penyelidikan eksperimental yang mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika, metodologi, argumentasi. Sosiologi adalah pengetahuan atau ilmu tentang sifat, perilaku, dan perkembangan masyarakat, ilmu tentang struktur social, proses social, dan perubahannya. 2 Dengan demikian secara harfiah istilah sosiologi dapat diartikan ilmu tentang masyarakat. Pengertian dari teori sosiologi adalah seluruh abstrak dan termasuk teori yang menjelaskan kebanyakan dari fakta dalam suatu disiplin dan menempatkan kebanyakan dari prinsip dan peraturan umum kedalam suatu system terpadu. 1 Dadang supardan, pengantar ilmu sosial, 69 2 ,kamus bahasa Indonesia, 1

description

teori sosiologi

Transcript of Zulfi Mubarok

Page 1: Zulfi Mubarok

B.POKOK PEMBAHASAN

1. Pengertian teori sosiologi

Secara sederhana teori adalah sebuah penjelasan. Secara formal teori itu adalah seperangkat pernyataan atau proposisi yang berhubungan secara logis, menerangkan fenomena(gejolak) tertentu didalam masyarakat.

Pengertian sosiologi secara etimologis sosiologi berasal dari bahasa yunani, yakni kata sosios dan logos. Socios yang berarti kawan, berkawan ataupun bermasyarakat, sedangkan logos berarti ilmu atau dapat juga berbicara tentang sesuatu.1

Teori adalah pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi,penyelidikan eksperimental yang mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika, metodologi, argumentasi. Sosiologi adalah pengetahuan atau ilmu tentang sifat, perilaku, dan perkembangan masyarakat, ilmu tentang struktur social, proses social, dan perubahannya.2

Dengan demikian secara harfiah istilah sosiologi dapat diartikan ilmu tentang masyarakat.

Pengertian dari teori sosiologi adalah seluruh abstrak dan termasuk teori yang menjelaskan kebanyakan dari fakta dalam suatu disiplin dan menempatkan kebanyakan dari prinsip dan peraturan umum kedalam suatu system terpadu.

Suatu teori pada hakikatnya merupakan hubungan antara dua fakta atau lebih, atau pengaturan fakta menurut cara-cara tertentu. Fakta tertentu merupakan sesuatu yang dapat diamati dan pada umumnya dapat diuji secara empiris. Oleh sebab itu, dalam bentuknya yang paling sederhana, suatu teori merupakan hubungan antara dua variable atau lebih, yang telah diuji kebenarannya.suatu variable merupakan karakteristik dari orang-orang, benda-benda atau keadaan yang mempunyai nilai-nilai yang berbeda, seperti misalnya, usia, jenis kelamin, dan lain sebagainya.3

Dalam teori sosiologi terdapat teori tindakan social dan teori system social. Teori tindakan social sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran sosiolog sebelumnya, seperti Alfred Marshal, Vilfredo Pareto, Emile Durkheim, dan Max Weber yang dituangkan dalam karyanya The Structure of Social Action 1 Dadang supardan, pengantar ilmu sosial, 692 ,kamus bahasa Indonesia, 3 Soerjono soekamto, sosiologi suatu pengantar, 30

1

Page 2: Zulfi Mubarok

(1937). Inti argumennya adalah bahwa keempat tokoh teoritis tersebut akhirnya sampai pada suatu titik tenu dengan elemen-elemen dasar untuk suatu teori tindakan social yang bersifat voluntaristik, walaupun mereka berbeda dalam titik tolaknya. Dalam analisisnya, Parson menggunakan kerangka alat tujuan (means ends framework) yang intinya ”tindakan itu diarahkan pada tujuannya atau memiliki suatu tujuan, tindakan terjadi dalam situasi dimana elemennya sudah pasti, secara normative tindakan itu diatur dengan sehubungan dengan penentuan alat dan tujuan”. Dalam arti bahwa tindakan itu dilihat sebagai satuan kenyataan social yang paling kecil dan paling fundamental. Dalam teori system social melihat bahwa kenyataan social dari suatu perspektif yang sangat luas, tidak terbatas pada tingkat struktur social saja. 4

2. perkembangan Teori Sosiologi

1). Plato (429-347 SM)

Seorang Filosof Romawi. Plato bermaksud merumuskan suatu teori tentang bentuk negara yang dicita-citakan, yang organisasinya didasarkan pada pengamatan kritis terhadap sistem-sistem sosial yang ada pada zamannya. Plato menyatakan bahwa masyarakat sebenarnya merupakan refleksi dari manusia perorangan. Suatu masyarakat akan mengalami kegoncangan, sebagaimana halnya manusia perorangan yang terganggu keseimbangan jiwanya yang terdiri dari tiga unsur pengendali, sehingga suatu negara seyogyanya juga merupakan refleksi dari ketiga unsur yang berimbang atau serasi tadi. Dengan jalan menganalisis lembaga-lembaga di dalam masyarakat, maka Plato berhasil menunjukkan hubungan fungsional antara lembaga-lembaga tersebut yang pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan yang menyeluruh.

Dengan demikian maka Plato berhasil merumuskan suatu teori organis tentang masyarakat, yang mencakup bidang-bidang kehidupan ekonomis dan sosial. Suatu unsur yang menyebabkan masyarakat berdinamika adalah adanya sistem hukum yang identik dengan moral, oleh karena didasarkan pada keadilan.

2). Aristoteles (384-322 SM)

Di dalam bukunya Politics, Aristoteles mengadakan suatu analisis mendalam terhadap lembaga-lembaga politik dalam masyarakat. Pengertian politik digunakannya dalam arti luas mencakup juga berbagai masalah ekonomi dan sosial. Sebagaimana halnya dengan Plato, perhatian aristoteles terhadap biologi telah menyebabkannya mengadakan suatu analogi antara masyarakat

4 Dadang supardan, pengantar ilmu social, 153

2

Page 3: Zulfi Mubarok

dengan organisme-biologis manusia. Disamping itu Aristoteles menggarisbawahi kenyataan bahwa basis masyarakat adalah moral (etika dalam arti sempit)

3). Ibnu Khaldun (1332-1406)

Seorang ahli filsafat Arab. Mengemukakan beberapa prinsip pokok untuk menafsirkan kejadian-kejadian sosial dan peristiwa-peristiwa dalam sejarah. Prinsip-prinsip yang sama akan dapat dijumpai, bila ingin mengadakan analisis terhadap timbul dan tenggelamnya negara-negara. Gejala-gejala yang sama akan terlihat pada kehidupan masyarakat-masyarakat

pengembara, dengan segala kekuatan dan kelemahan-kelemahannya. Faktor yang menyebabkan bersatunya manusia di dalam suku-suku clan, negara, dan sebagainya, adalah rasa solidaritas. Faktor itulah yang menyebabkan adanya ikatan dan usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan bersama antara manusia.

4). Hobbes (1588-1679)

Tulisannya berjudul The Leviathan. Inti ajarannya diilhami oleh hukum alam, fisika dan matematika. Dia beranggapan bahwa dalam keadaan alamiah, kehidupan manusia didasarkan pada keinginan-keinginan yang mekanis, sehingga manusia selalu berkelahi. Akan tetapi mereka mempunyai pikiran bahwa hidup damai dan tenteram adalah jauh lebih baik.

Keadaan semacam itu baru dapat tercapai apabila mereka mengadakan suatu perjanjian atau kontrak dengan pihak-pihak yang mempunyai wewenang, pihak mana akan dapat memeliharaketenteraman. Supaya keadaan damai tadi terpelihara, maka orang-orang harus sepenuhnya mematuhi pihak yang mempunyai wewenang tadi. Dalam keadaan demikianlah masyarakat dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

5). John Locke (1632-1704)

Manusia pada dasarnya mempunyai hak-hak asasi yang berupa hak untuk hidup, kebebasan dan hak atas harta benda. Kontrak antara warga masyarakat dengan pihak yang mempunyai wewenang sifatnya atas dasar faktor pamrih. Bila pihak yang mempunyai wewenang tadi gagal untuk memenuhi syarat-syarat kontrak, maka warga-warga masyarakat berhak untuk memilih pihak lain.

6). J.J. Rousseau (1712-1778)

Kontrak antara pemerintah dengan yang diperintah, menyebabkan tumbuhnya kolektivitas yang mempunyai keinginan-keinginan sendiri, yaitu

3

Page 4: Zulfi Mubarok

keinginan umum. Keinginan umum tadi berbeda dengan keinginan masingmasing individu.

7). Saint Simon (1760-1825)

Manusia hendaknya dipelajari dalam kehidupan berkelompok. Dalam bukunya Memoirs sur la Science de I’home, dia menyatakan bahwa ilmu politik merupakan suatu ilmu positif. Artinya, masalah-masalah dalam ilmu politik hendaknya dianalisis dengan metode-metode yang lazim dipakai terhadap gejala-gejala lain.

Dia memikirkan sejarah sebagai suatu fisika sosial. Fisiologi sangat mempengaruhi ajaran-ajarannya mengenai masyarakat. Masyarakat bukanlah semata-mata merupakan suatu kumpulan dari orang-orang belaka yang tindakan-tindakannya tidak mempunyai sebab, kecuali kemauan masing-masing. Kumpulan tersebut hidup karena didorong oleh organorgani tertentu yang menggerakan manusia untuk melakukan fungsi-fungsi tersebut.

8). Auguste Comte (1798-1853)

Auguste Comte yang pertama-tama mempergunakan istilah “sosiologi” adalah orang pertama yang membedakan antara ruang lingkup dan isi sosiologi dari ruang lingkup dan isi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya. Bapak Sosiologi, anggapannya sosiologi terdiri dari dua bagian pokok, yaitu social statistics dan socialn dynamics. Sebagai social statistics sosiologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara lembaga-lembaga kemasyarakatan.5

Social dynamics meneropong bagaimana lembaga-lembaga tersebut berkembang dan mengalami perkembangan sepanjang masa.

Tiga tahap perkembangan pikiran manusia

1. Tahap teologis, ialah tingkat pemikiran manusia bahwa semua benda didunia ini mempunyai jiwa dan itu disebabkan oleh sesuatu kekuatan yang berada di atas manusia.

2. Tahap metafisis, pada tahap ini manusia masih percaya bahwa gejala-gejala di dunia ini disebabkan oleh kekuatan-kekuatan yang berada di atas manusia.

3. Tahap positif, merupakan tahap di mana manusia telah sanggup untuk berpikir secara ilmiah. Pada tahap ini berkembanglah ilmu pengetahuan.

5 Soerjono soekamto, sosiologi suatu pengantar, 30

4

Page 5: Zulfi Mubarok

3. Tokoh-tokoh yang mempengaruhi Perkembangan teori sosiologi

1). Auguste Comte (1798 – 1857)

Bapak Sosiologi, anggapannya sosiologi terdiri dari dua bagian pokok, yaitu social statistics dan social dynamics. Sebagai social statistics sosiologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara lembaga-lembaga kemasyarakatan. Social dynamics meneropong bagaimana lembaga-lembaga tersebut berkembang dan mengalami perkembangan sepanjang masa.

Tiga tahap perkembangan pikiran manusia

1. Tahap teologis, ialah tingkat pemikiran manusia bahwa semua benda di dunia ini mempunyai jiwa dan itu disebabkan oleh sesuatu kekuatan yang berada di atas manusia.

2. Tahap metafisis, pada tahap ini manusia masih percaya bahwa gejala-gejala di dunia ini disebabkan oleh kekuatan-kekuatan yang berada di atas manusia.

3. Tahap positif, merupakan tahap di mana manusia telah sanggup untuk berpikir secara ilmiah. Pada tahap ini berkembanglah ilmu pengetahuan.

2). Emile Durkheim (1858-1917)

Sosiologi meneliti lembaga-lembaga dalam masyarakat dan proses-proses sosialnya. Sosiologi dibagi ke dalam tujuh seksi, yakni :

a. sosiologi umum yang mencakup kepribadian individu dan kelompok manusia

b. sosiologi agama

c. sosiologi hukum dan moral yang mencakup organisasi politik, organisasi sosial,

perkawinan dan keluarga.

d. Sosiologi tentang kejahatan.

e. Sosiologi ekonomi yang mencakup unuran-unuran penelitian dan kelompok

kerja.

f. Demografi yang mencakup masyarakat perkotaan dan pedesaan.

g. Dan sosiologi estetika.

5

Page 6: Zulfi Mubarok

3.). Max Weber (1864-1920)

Sosiologi adalah ilmu yang berusaha memberikan pengertian tentang aksi-aksi sosial. Teori Ideal Typus, yaitu suatu kosntruksi dalam pikiran seorang peneliti yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis gejala-gejala dalam masyarakat.Ajaran-ajarannya sangat menyumbang sosiologi, misalnya analisisnya tentang wewenang, birokrasi, sosiologi agama, organisasi-organisasi ekonomi dan seterusnya.6

4). Charles Horton Cooley (1864-1929)

Mengembangkan konsepsi mengenai hubungan timbalbalik dan hubungan yang tidak terpisahkan antara individu dengan masyarakat. Teorinya mengidamkan kehidupan bersama, rukun dan damai sebagaimana dijumpai pada masyarakatmasyarakat yang masih bersahaja. Prihatin melihat masyarakat-kasyarakat modern yang telah goyah norma-normanya, sehingga masyarakat bersahaja merupakan bentuk ideal yang terlalu berlebih-lebihan kesempurnaannya.

5). Pierre Guillaurne Frederic Le Play (1806-1882)

Mengenalkan metode tertentu di dalam meneliti dan menganisis gejala-gejala sosial yaitu dengan jalan mengadakan observasi terhadap fakta-fakta sosial dan analisis induktif. Kemudian dia juga menggunakan metode case study dalam penelitian-penelitian sosial. Hasil penelitiannya, bahwa lingkungan geografis menentukan jenis pekerjaan, dan hal ini mempengaruhi organisasi ekonomi, keluarga serta lembaga-lembaga lainnya.

6). Ferdinand Tonnies

Teorinya mengenai Gemeinschaft dan Gesellschaft sebagai dua bentuk yang menyertai perkembangan kelompok-kelompok sosial.7 Gemeinschaft (paguyuban) adalah bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. Gesellschaft (patembayan) merupakan bentuk kehidupan bersama yang merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya untuk jangka waktu yang pendek.

7). Leopold Wiese (1876-1949)

6 Pip jones, pengantar teori-teori sosial, hlm 1187 http://www.docstoc.com/docs/36722612/BAB-2-TEORI-TEORI-SOSIOLOGI-21-Tokoh-tokoh-yang-Mempengaruhi

6

Page 7: Zulfi Mubarok

Sosiologi adalah penelitian terhadap hubungan antar manusia yang merupakan kenyataan sosial. Objek khusus sosiologi adalah interaksi sosial atau proses sosial.

8). Alfred Vierkandt (1867-1953)

Sosiologi terutama mempelajari interaksi dan hasil interaksi tersebut. Masyarakat merupakan himpunan interaksi-interaksi sosial, sehingga sosiologi bertugas untuk mengkonstruksikan teori-teori tentang masyarakat dan kebudayaan. Dasar semua struktur sosial adalah ikatan emosional;tak ada konflik antara kesaradan individual dengan kelompok, oleh karena itu individu tunduk pada tujuan kelompoknya.

9). Lester Frank Ward(1841-1913)

Sosiologi bertujuan untuk meneliti kemajuan-kemajuan manusia. Ia membedakan antara pure sociology (sosiologi murni) yang meneliti asal dan perkembangan gejala-gejala sosial, dan apllied sociology (sosiologi terapan) yang khusus mempelajari perubahan-perubahan dalammasyarakat karena usaha-usaha manusia. Kekuatan dinamis dalam gejala sosial adalah perasaan.

10). Vilfredo Pareto (1848-1923)

Sosiologi didasarkan pada observasi terhadaptindakan-tindakan, eksperimen terhadap fakta fakta dan rumus-rumus matematis. Masyarakat merupakan sistem kekuatan yang seimbang dan keseimbangan tersebut tergantung pada ciri-ciri tingkah laku dan tindakan-tindakan manusia dan tindakan-tindakan manusia tergantung dari keinginan-keinginan serta dorongan-dorongan dalam dirinya.

11). George Simmel (1858-1918)

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang khusus,yaitu satu-satunya ilmu pengetahuan analitis yang abstrak di antara semua ilmu pengetahuan kemasyarakatan. Objek sosiologi adalah bentuk-bentuk hubungan antar manusia

12). William Graham Summer (1840-1910)

Sistem sosiologi didasarkan pada konsep in-group dan out-group. Masyarakat merupakan peleburan dari kelompok-kelompok sosial. Empat dorongan yang universal dalam diri manusia yaitu rasa lapar, rasa cinta, rasa takut, dan rasa hampa.

13). Karl Mannheim (1893-1947)

7

Page 8: Zulfi Mubarok

Pelopor sosiologi pengetahuan, menelaah hubungan masyarakat dengan pengetahuan. Akar dari segenap pertentangan yang menimbulkan krisis terletak dalam ketegangan-ketegangan yang timbul disemua lapangan kehidupan. Planning for freedom, yaitu semacam perencanaan yang diawasi secara demokratis.

4. Riwayat hidup tokoh-tokoh teori sosiologi

Dalam teori sosiologi terdapat tokoh-tokoh yang terkemuka antara lain yaitu Emile Durkheim (1858-1917), dan dua orang jerman, Karl Marx (1818-1883) dan Max Weber (1864-1920). Disini akan membahas riwayat hidup tokoh tersebut.

1). Emile Durkheim

Lahir di Lorraine, Perancis, 1858, meninggal di Paris, 1917.

Karya-karya utama:

The Division of Labour in Society (1893)

Rules of Sociological Method (1895)

Suicide (1897)

The Elementary Form of Religius Life (1912).8

Emile Durkheim pada umumnya dianggap salah satu tokoh utama dalam perkembangan sosiologi sebagai disiplin akademis. Proyek intelektualnya bertalian dengan problem utama. Yang pertama adalah mengenai otonomi social sebagai level realitas yang khas dan tidak dapat direduksi menjadi wilayah-wilayah psikologis individu, tetapi memerlukan penjelasan berdasarkan kerangkanya sendiri.

Yang kedua adalah mengenai krisis modernitas, putusnya ikatan-ikatan tradisional karena industrialisasi, pencerahan dan individualism. Dua problem tersebut sangat berkaitan erat menurut Durkheim, yang percaya bahwa problem-problem yang disebabkan oleh runtuhnya tatanan tradisional hanya akan dapat diatasi dengan berdasarkan pemahaman ilmiah atas bagaimana masyarakat berjalan. Apabila hukum yang mengendalikan dunia alamiah dapat ditemukan lewat observasi empiris, maka demikian pula dengan hokum-hukum yang mengatur dunia social.

8 Pip jones, pengantar teori-teori sosiologi, 44

8

Page 9: Zulfi Mubarok

2). Karl marx

Karya marx dapat ditafsirkan lewat berbagai cara yang berbeda, yang meliputi kritik romantic awal dalam Paris Manuscripts, Marx sang filsuf, antropologi histori dalam the german ideology, sejarah kritis dalam Eighteenth Brumaire atau the Civil War in France, Marx sang sejarawan, pemaparan ide-ide pribadi yang cerdas dalam Grundrisse, ekonomi kritis yang lebih mutakhir dalam Capital, Marx sang okonom, dan seterusnya. Selain itu masih terdapat serangkaian interpretasi, dan berturut-turut 57 varietas Marxisme-Bolshevisme, social demokrasi, trotskysme, maoisme, teori kritis, marxisme barat, komunisme dewan dan sebagainya- yang kesemuanya mengambil satu atau lain tema dalam tulisan marx-terlampau banyak untuk dapat mewakili pemikirannya.salah satu untuk bisa memperoleh wawasan yang utuh atas pemikiran Marx, dan bukannya fragmentasi serta perkembangbiakan terus-menerus menjadi berbagai macam Marx, adalah dengan membaca proyeknya sebagai sesuatu yang tercakup dalam tema tunggal: kritik atas ekonomi politik.

Karya teoretis Marx berawal dari kritik romantic, yang berangsur-angsur memasuki bidang ekonomi politik itu sendiri. Baru sesudah kematiannya di tahun 1883 karyanya menjadi berpengaruh luas, namun dalam bentuk-bentuk propaganda yang sudah terpenggal-penggal yang dikembangkan oleh Soviet di Timur dan dalam model-model masyarakat yang diperkenalkan oleh para sosiolog professional di Barat.

Sebagaimana terjadi pada pemikiran Weber, teori Marx kehilangan banyak pengaruh kritisnya di tangan para teoritis stratifikasi. Tetapi arah teori Marx sendiri pun dengan cepatnya berubah menjadi kurang kritis dan lebih banyak terkungkung dalam logika industrialism.9

Lahir di Trier, Rhineland, 1818, meninggal di London, 1883

Karya-karya utama

The poverty of philosophy (1847)

The communist manifesto (1848)

The eighteenth brumaire of Louis Bonaparte (1852)

Grudisse (outline of a critique of political economy) (1857)

Preface to a contribution to the critique of political economy (1857)

9 Peter beilharz, teori-teori social, 269

9

Page 10: Zulfi Mubarok

Theories of surplus value (1862-3)

Capital, vol 1-3 (1863-7)

Critique of the gotha programme (1875)

Seperti fungsionalisme, Marxisme adalah teori yang dirancang untuk mempromosikan masyarakat yang lebih baik. Seperti fungsionalisme teori ini adalah bagian dari modernitas, yakni bagian dari keyakinan bahwa masyarakat dapat ditransformasi menjadi lebih baik, kemajuan yang dapat dicapai dalam organisasi social melalui penerapan pengetahuan manusia. Seperti fungsionalisme, marxisme bersandar pada keyakinan bahwa potensi pencapaian dan kebebasan individuterikat pada potensi bagi kemajuan organisasi social, yang berarti juga struktur masyarakat. Disitulah kesamaannya berujung. Menurut Marx, potensi bagi pencapaiaan individu terkait dengan aktivitas ekonomi dan produksi dari suatu masyarakat; khususnya kesempatan untuk bebas dalam masyarakat modern hanya mungkin apabila system produksi berbasis kelas yang menjadi karakter kapitalisme dihapuskan.10

3). Max Weber

Di antara semua teoritis social klasik, mungkin tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa tak ada yang lebih mengalami distorsi daripada Marx dan Weber (meskipun transformasi demikian ini juga menjadi kecenderungan yang kian luas, termasuk terhadap Freud dan Dhurkheim). Marx serta weber telah diubah menjadi pembela bagi fenomena yang justru mereka kritik, Marx diberi peran sebagai advokat yang antusias untuk birokrasi, ilmu pengetahuan “bebas nilai”, dan menguatnya rasionalisasi. Sebuah problem yang menyertai penerimaan atas weber adalah meluasnya kecenderungan untuk menempatkan marx dan weber dalam posisi yang bertentangan, sebagai musuh dimana weber bertindak sebagai “kaum borjuis marx”. Kita perlu terlebih dahulu mengikis pengembangan yang keliru atas pemikiran weber itu sebelum kita bisa mulai mencermati apa yang merupakan hakikat pemikirannya, sebab baru akhir-akhir ini saja para pengamat weber mulai mencoba membaca weber dengan kacamata baru (atau dalam pengertian historis, justru kacamata lama).

Sebelum kita membicarakan sosiologi weber, mungkin perlu untuk menulis sepatah kata mengenai politiknya. Komunisme marx diungkapkan atau dikemukakan secara universal, meskipun tidak biasa bagi para teorisi social untuk melibatkan diri dalam politik. Namun tak ada yang bisa menepis kebenaran. Jelas

10 Pip jones, pengantar teori-teori social, 76

10

Page 11: Zulfi Mubarok

bahwa weber, dan Durkheim, serta para teorisi yang lebih mutakhir seperti castoriadis dan habermas, semuanya pada dasarnya adalah insane politik. Sejak semula hingga akhir, weber memiliki sikap politik. Weber muda adalah seorang peneliti aktif mengenai kebijakan social dan kondisi kaum buruh; weber yang lebih akhir melakukan riset mengenai psikofisika dalam kerja industrial, serta merupakan partisipan dalam negosiasi perdamaian Versailles dan contributor untuk konstitusi Weimar.11

Max Weber: lahir di Erfurt, Thuringia, 1864, meninggal di Munich, 1920

Karya-karya utama:

Methodologinessays (1920)

The prosetsant ethic and the and the spirit of capitalism(1902-4)

Economy and society(1910-14)

Siciologi of religion.

ANALISIS DAN DISKUSI

Analisis penulis :

11 Peter beilharz, teori=teori social, 363

11

Page 12: Zulfi Mubarok

Teori sosiologi adalah seluruh abstrak dan termasuk teori yang menjelaskan kebanyakan dari fakta dalam suatu disiplin dan menempatkan kebanyakan dari prinsip dan peraturan umum kedalam suatu system terpadu. Berdasarkan perkembangan teori sosiologi yang mengacu pada pemikiran para ahli bahwa

12