Zakiya SEL

11
Mengenal Struktur Sel Hewan dan Sel Tumbuhan Zakiyaturridha Prodi PendidikanBiologi FKIP Unsyiah, Darussalam Banda Aceh e-mail: [email protected] ABSTRAK Pengamatan mengenai struktur sel hewan dan struktur sel hewan telah dilakukan dengan melakukan metode pengamatan langsung dengan menggunakan bahan pengamatan, yaitu sel epitel rongga mulut, sel umbi lapis bawang merah (Allium cepa), dan menggunakan daun Hydrilla verticillata. Melalui pengamatan langsung ini dapat diketahui bahwa adanya perbedaan struktur antara sel hewan dan sel tumbuhan, dan ada beberapa penyusun sel yang ada pada sel tumbuhan tetapi tidak didapatkan pada sel hewan. Kata Kunci: Membran sel, Dinding sel, Sel eukariotik,Sel prokariotik. PENDAHULUAN Dalam struktur organisasi tubuh unit yang terkecil yang mempunyai fungsi adalah sel. Tiap-tiap tubuh manusia mempunyai fungsi yang berlainan. Tiap- tiap sel mempunyai spesialisasi sendiri sesuai dengan fungsinya. Seluruh tubuh kira-kira mengandung 75 triliun sel. Meskipun banyak sel-sel tubuh satu dengan lainnya

description

sel

Transcript of Zakiya SEL

Mengenal Struktur Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

ZakiyaturridhaProdi PendidikanBiologi FKIP Unsyiah, Darussalam Banda Acehe-mail: [email protected] mengenai struktur sel hewan dan struktur sel hewan telah dilakukan dengan melakukan metode pengamatan langsung dengan menggunakan bahan pengamatan, yaitu sel epitel rongga mulut, sel umbi lapis bawang merah (Allium cepa), dan menggunakan daun Hydrilla verticillata. Melalui pengamatan langsung ini dapat diketahui bahwa adanya perbedaan struktur antara sel hewan dan sel tumbuhan, dan ada beberapa penyusun sel yang ada pada sel tumbuhan tetapi tidak didapatkan pada sel hewan.Kata Kunci: Membran sel, Dinding sel, Sel eukariotik,Sel prokariotik.

PENDAHULUAN Dalam struktur organisasi tubuh unit yang terkecil yang mempunyai fungsi adalah sel. Tiap-tiap tubuh manusia mempunyai fungsi yang berlainan. Tiap-tiap sel mempunyai spesialisasi sendiri sesuai dengan fungsinya. Seluruh tubuh kira-kira mengandung 75 triliun sel. Meskipun banyak sel-sel tubuh satu dengan lainnya berbeda akan tetapi semuanya mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama, misalnya tiap-tiap sel memerlukan nutrisi untuk mempertahankan kehidupannya. Hampir semua sel juga mempunyai kemampuan untuk berbiak apabila ada sel-sel yang menjadi rusak untuk membentuk jumlah sel-sel yang sesuai lengkap lagi. (Irianto, 2012 : 28-29)

Lebih lanjut Subowo (2010 : 51) menjelaskan :Sel pada umumnya terlihat sebagai massa yang jernih denga bentuk tidak teratur dan di tengah-tengah terlihat bangunan yang lebih pucat yang bentuknya bulat. Bangunan tersebut adalah nucleus atau inti. Substansi yang terdapat diluar inti tersebut dinamakan cytosome atau sitoplasma.Sel adalah satuan yang dinamis oleh karena selalu mengalami perubahan. Perubahan sel dapat berupa pertambahan ukuran dan volume, karena adanya proses pertumbuhan, maupun perubahan fungsi, misalnya karena proses diferensiasi. Bahkan pada waktu sel tidak mengalami prtumbuhan sebenarnya juga terjadi perubahan didalam sel karena adanya proses metabolisme yang lain (Yuwono, 2005 : 7).

METODOLOGIWaktu dan TempatPraktikum dilksanakan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah kuala (Unsyiah) Darussalam, Banda Aceh pada tanggal 15 Oktober 2014.

Alat dan BahanAlat yang digunakan berupa Mikroskop, pipet tetes, skapel, kapas, gelas objek, gelas penutup, dan pinset. Sedangkan bahan yang digunakan adalah sel epitel rongga mulut, alkohol 70%, larutan methilen blue, selaput dalam Allium cepa, larutan JKJ, dan daun Hydrilla verticillata.

Metode Penelitian1. Sel Epitel Rongga Mulut

Dioleskan korekan tadi pada gelas benda kemudian ditetesi dengan methylen blue atau bila tidak ada gunakan aquades serta ditutup dengan gelas penutup.Dibersihkan tangkai skapel dengan menggunakan alkohol 70%Dengan menggunakan tangkai skapel, Dikorek bagian dalam pipi

Melalui pengamatan dengan pembesaran kuat digambarkan 2 atau 3 sel dan diberikan keterangan dari bagian-bagian sel yang tampakDiamati dibawah mikroskop dimulai dengan pembesaran lemah

2. Sel Umbi Lapis Bawang

Diteteskan larutan JKJ kemudian tutuplah dengan gelas penutupDiletakkan selaput tipis pada gelas objekDengan menggunakan pinset, diambil selaput bagian dalam umbi lapis yang berwarna dari bawang merah

Diamati di bawah mikroskop dan Digambarka 2 atau 3 sel serta diberi keterangan dari bagian-bagian sel yang tampak

3. Digambar 2 atau 3 sel dan diberi keterangan dari bagian-bagian sel yang tampak, dinyatakan aliran sitoplasma dengan tanda panahSel daun Hydrilla verticillata

Diamati di bawah mikroskop dan diperhatikan aliran sitoplasma pada setiap selDiambil daun Hydrilla verticillata sebanyak 2 atau 3 lembar dan diletakkan pada gelas objek dan ditetesi dengan air, kemudian ditutup dengan kaca penutup

HASIL DAN PEMBAHASANPreparat : Sel epitel mulutKeterangan :

Disetujui AsistenMeja

M. Iwan kurniawan

Preparat : Allium cepaKeterangan :

Disetujui AsistenMeja

M. Iwan kurniawan

Preparat : Daun Hydrilla verticillataKeterangan :

Disetujui AsistenMeja

M. Iwan kurniawan

Sel hewan dan sel tumbuhan adalah sel-sel yang mempunyai organisasi dan struktur yang rumit. Semakin tinggi derajat makhluk semakin komplek struktur dan organisasi selnya. Perubahan struktur dan organisasi sel hewan dan sel tumbuhan dari kehidupan awal mungkin memerlukan beberapa milyar tahun.Sel memiliki dua tipe struktur sel, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki membran inti. Materi genetik pada sel prokariotik tidak dibungkus oleh membran inti. DNA pada sel prokariotik berbentuk sirkuler atau disebut nukleoid. Berbeda dengan sel prokariotik,sel eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti,sehingga terjadi pemisahan antara inti sel dan sitoplasma. Kesatuan inti sel dan sitoplasma pada sel eukariotik disebut protoplasma. Pada sel eukariotik, materi genetik berada di dalam inti sel yang dibungkus oleh membran inti.Sel hewan dan sel tumbuhan termasuk kedalam sel eukariotik,dikarenakan pada sel hewan dan sel tumbuhan terdapat membran inti yang membungkus materi genetiknya. Sel hewan dan sel tumbuhan memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan antara sel hewan dan sel tumbuhan ada pada bagian atau organel-organel penyusun kedua sel tersebut, yaitu membran plasma, inti sel, sitoplasma, sitoskeleton, ribosom, retikulum endoplasma, badan golgi atau aparatus golgi, lisosom, peroksisom, dan mitokondria. Sel hewan dan sel tumbuhan memiliki struktur yang berbeda. Sel tumbuhan memiliki bagian sel yang khas yang membedakan sel tumbuhan dengan sel hewan, yaitu sel tumbuhan memiliki dinding sel yang tidak dimiliki oleh sel hewan. Dinding sel ini disusun oleh zat kayu, yaitu selulosa yang tersusun dari glukosa. Selain selulosa, dinding sel juga mengandung zat lain, misalnya pektin, hemiselulosa, dan glikoprotein. Dikarenakan sel tumbuhan memiliki dinding sel maka pada saat diamati dengan mikroskop pada pembesaran tertentu struktur sel tumbuhan lebih teratur dan spadat saling berikatan, sedangkan sel hewan pada saat diamati terlihat tidak teratur dikarenakan tidak ada dinding sel yang menahannya. Selain memiliki dinding sel, Sel hewan memiliki Vakoula yang ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan vakoula yang ada pada sel tumbuhan.Vakoula merupakan organel bermembran yang berisi cairan vakoula. Namun vakoula pada sel tumbuhan memiliki bentuk dan fungsi yang lebih nyata dibandingkan dengan vakoula pada sel hewan. Tumbuhan yang masih muda memiliki sel dengan vakoula yang berukuran lebih kecil, akan tetapi pada tumbuhan yang bertambah besar dan dewasa, vakuola tampak lebih membesar bahkan mendominasi sitoplasma dan mendesak sitoplasma ke tepi dinding sel. Pada sel tumbuhan terdapat plastida yang memiliki fungsi dala proses fotosintesis, sedangkan pada sel hewan tidak terdapat plastida. Pada saat melakukan pengamatan dengan preparat daun Hydrilla verticillata dapat dilihat adanya aliran sitoplasma, dibawah mikroskop, cairan ini tampak mengalir dalam sel dengan gerakan yang terus-menerus. Gerakan ini dapat berupa aliran setempat saja atau dapat berupa sirkulasi umum. Ketika protoplasma mengalir, plastida terbawa arus karena plastida merupakan benda yang tidak memiliki daya gerak. Aliran protoplasma ini dijadikan petunjuk adanya kehidupan didalam sel, karena dengan adanya aliran tersebut maka sel membutuhkan energi.Organel sel yang hanya ada pada sel hewan dan tidak ditemui ada sel tumbuhan adalah sentriol. Sentriol merupakan sepasang struktur seperti silinder yang memiliki lubang di tengah dan tersusun dari protein mikrotubulus. Anggota pasangan sentriol biasanya terletak pada posisi menyudut ke arah kanan satu sama lain. Sentriol tersusun dari mikrotubulus yang membentuk suatu struktur protein seperti yang tampak berlekatan dengan kromosom selama pembelahan sel. Pada ujung lain, jala ini berlekatan dengan bagian ujung sentriol. Sentriol berperan untuk mengatur polaritas pembelahan sel hewan. Dalam hal perbedaan organel yang dimiliki oleh sel hewan dan sel tumbuhan, dikarenakan sel hewan tidak memiliki dinding sel maka sel hewan cenderung memiliki bentuk nulat dan tidak beraturan. Sel hewan cenderung sangat bervariasi dalam penampilan. Dinding sel memungkinkan menahan tekanan tinggi dalam sel tumbuhan tanpa meledak. Sel-sel hewan yang hanya memilki membran tipis yang membatasi akses ke sel, cenderung meledak jika sel hewan terlalu banyak menyerap air tambahan.

SIMPULANSel merupakan penyusun struktur kehidupan yang paling kecil atau paling sederhana yang hanya dapat diamati dengan menggunakan alat bantu optik brupa mikroskop. Sel hewan dan sel tumbuhan memiliki struktur yang berbeda, membran pada sel hewan berbentuk tidak teratur sedangkan pada sel tumbuhan memiliki bentuk yang lebih teratur, hal ini dapat disebabkna karena pada sel hewan tidak memiliki dinding sel. Organel-organel yang terkandung di dalam sel antara lain mitokondria, badan golgi, lisosom, sentriol, plastida, dan retikulum endoplasma, semuanya memiliki fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan tugasnya masing-masing.

Daftar rujukanIrianto,koes. 2012. Anatomi dan Fisiologi. Bandung: Alfabeta.Subowo. 2010. Biologi Sel. Bandung: Sagung SetoYuwono,Triwibowo. 2005. Biologi Molekular. Jakarta: Erlangga