Your age your destiny

3
ABOUT YOUR AGE By. Agus Gunawan YOUR AGE IS YOUR CAKE (USIAMU = KUEMU) Merenung berkaitan dengan satu hal yang penting. Pikiran pun mengarah kepada persoalan usia manusia. Manusia setiap tahun akan bertambah usianya di dunia, akan tetapi akan berkurang apabila dimaknai dengan jatah usia yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT. Apabila kita bandingkan usia manusia dengan sepotong kue yang diberikan seorang ibu untuk anaknya. Lalu anak itu memakan sepotong demi sepotong kue yang diberi oleh ibunya dengan lahap. Maka sedikit demi sedikit kue berkurang kuantitasnya. Tetapi kue itu bertambah manfaatnya bagi tubuh anak. Demikian pula ‘kue’ yang diberikan oleh Allah SWT berupa usia. Sepotong demi sepotong kehidupan kita habiskan, maka semakin sedikitlah kuantitas ‘kue usia’ yang dianugerahkan oleh Allah SWT bagi manusia. Tetapi terkadang usia yang telah dilalui tidak menjadi manfaat sebagaimana manfaat sekerat kue yang dimakan oleh seorang anak. Bahkan banyak yang masih menyisakan usia yang begitu lama, tetapi terhanyut dengan makanan yang lainnya. ‘Kue usia’ yang diberikan oleh Allah SWT kadang tergadai oleh ‘bolu dunia’ yang dihiasi oleh kemilau harta dan tahta. Bahkan banyak yang terperosok dalam lembah suram dan limbah hitam kehidupan disebabkan oleh syahwat dan maksiat. Tapi yang pasti kue itu akan habis apabila terus dilahap karena terasa sedap. Demikian pula usia manusia pun ada akhirnya ketika kematian telah menjelang. Hilang sudah semua gemerlap dunia yang dahulu mengalfakan manusia dari mengingat siapa yang telah memberikan ‘kue usia’ terhadap dirinya selama ini. YOUR AGE IS YOUR FOOTBALL(USIAMU = SEPAKBOLAMU) Lalu kita coba umpamakan usia manusia bagaikan babak sebuah pertandingan sepak bola. Sepak bola terdiri dari dua babak, masing-masing 45 menit.

Transcript of Your age your destiny

Page 1: Your age your destiny

ABOUT YOUR AGE

By. Agus Gunawan

YOUR AGE IS YOUR CAKE (USIAMU = KUEMU)

Merenung berkaitan dengan satu hal yang penting. Pikiran pun mengarah

kepada persoalan usia manusia. Manusia setiap tahun akan bertambah usianya di

dunia, akan tetapi akan berkurang apabila dimaknai dengan jatah usia yang telah

dianugerahkan oleh Allah SWT.

Apabila kita bandingkan usia manusia dengan sepotong kue yang diberikan

seorang ibu untuk anaknya. Lalu anak itu memakan sepotong demi sepotong kue

yang diberi oleh ibunya dengan lahap. Maka sedikit demi sedikit kue berkurang

kuantitasnya. Tetapi kue itu bertambah manfaatnya bagi tubuh anak.

Demikian pula ‘kue’ yang diberikan oleh Allah SWT berupa usia. Sepotong

demi sepotong kehidupan kita habiskan, maka semakin sedikitlah kuantitas ‘kue usia’

yang dianugerahkan oleh Allah SWT bagi manusia. Tetapi terkadang usia yang telah

dilalui tidak menjadi manfaat sebagaimana manfaat sekerat kue yang dimakan oleh

seorang anak. Bahkan banyak yang masih menyisakan usia yang begitu lama, tetapi

terhanyut dengan makanan yang lainnya. ‘Kue usia’ yang diberikan oleh Allah SWT

kadang tergadai oleh ‘bolu dunia’ yang dihiasi oleh kemilau harta dan tahta. Bahkan

banyak yang terperosok dalam lembah suram dan limbah hitam kehidupan

disebabkan oleh syahwat dan maksiat.

Tapi yang pasti kue itu akan habis apabila terus dilahap karena terasa sedap.

Demikian pula usia manusia pun ada akhirnya ketika kematian telah menjelang.

Hilang sudah semua gemerlap dunia yang dahulu mengalfakan manusia dari

mengingat siapa yang telah memberikan ‘kue usia’ terhadap dirinya selama ini.

YOUR AGE IS YOUR FOOTBALL(USIAMU = SEPAKBOLAMU)

Lalu kita coba umpamakan usia manusia bagaikan babak sebuah

pertandingan sepak bola. Sepak bola terdiri dari dua babak, masing-masing 45 menit.

Page 2: Your age your destiny

Babak pertama membahagiakan tetapi belum tentu babak selanjutnya. Atau babak

pertama tidak berarti sama sekali untuk sebuah keunggulan, akan tetapi pada babak

kedua sangat mengejutkan dan membalikkan keadaan.

Banyak saat yang menegangkan bahkan menjemukan dalam babak demi

babak pertandingan. Terkadangkemenanganada di pihaklawan, terkadangsebaliknya,

malahkita yang

menangdanmendapatpiala.Tetapiakhirnyapertandinganituharusberakhirjuga,

karenaterbatasolehwaktudankemampuanfisik para pemainnya.

Masihingatkahkitatentangusiakita yang terkadang di

babakpertamakehidupanmungkinbanyakkenangandankemenangan,

banyakkebahagiaandankedamaian, tetapiketika di masa usiatelahsenja,

banyakkegetirandanpenderitaan. Atau di

kalamasihusiabeliadanmudabanyakkelelahandankepayahanhinggakekalahan. Tetapi

di masa tuamenjadi orang yang berbahagiadanpenuhwarnasekaligusharapan.

Demikianlahpertandingan di dunianyata yang

terkadangbagaikanpermainansepak bola,

terbatasolehwaktudankemampuanpemainnya. Kita pun

terbatasolehusiakitadankemampuansetiapmanusiaberbeda-beda. Ada yang

menerimasetelahusaipertandingansegalakekalahandenganikhlasdanberserahdiri,

tetapitidaksedikit pula yang berkomentardantidaksadarmengatakanhal yang

tidakdiinginkan.Tapimasihbanyak orang yang

menerimakekalahanbahkankemenangansekalipundengansikap yang

penuhsyahdudanpadu.Ketikakalahdiabersabarmendalammenahangejolakucapanma

upunluapanhatidan di

saatmenangdiabersyukurmenjatuhkanhatidanpikirannyauntukmensyukurisegalanik

mat yang telahdidapatkan.

Olehkarenaitu, ingatlahpesan Al-Qur’an mengenaimasalahusia, sebagaimana

yang tercantum di dalamQ.S. Al-Munafiqun63 : 11, yang menegaskanbahwa Allah

SWT

tidakakanmenundaajalapabilasudahtibasaatnyadijemputdansegalakenikmatandireng

Page 3: Your age your destiny

gut. Makawaktudisaatkitahidup, pergunakanbagaikankitamenikmatisepotong demi

sepotongkueusiakitadanbermanfaatbagijasmani. Demikian pula kitaisihari –

harihidupkitabagaikanmemainkanpertandingan di manadetik demi

detikpermainannyadihayatisebagailangkahmenujukemenangan. Yang

akhirnyakitamendapatkanjanji Allah SWT setelahlelahdansusahpayah di

duniamendapatkansurga Allah SWT, Amiin.