Wrap Up Skenario 1 Bagian Tegar

20
LO.1 Memahami dan Menjelaskan Fungsi Sendi secara Anatomis Tekstual dan Grafik LI.1.1 Menjelaskan Persendian Secara Anatomis (Makroskopik) Sendi atau articulation adalah hubungan satu tulang dengan satu tulang atau lebih tulang lainnya. Sendi juga merupakan hubungan antara tulang dengan ligament. Ekstremitas Superior 1. Articulatio acromioclavicularis - Suatu sendi yang menghubungkan antara pars acromialis scapula dengan clavicula - Jenis sendi: articulatio plana, yaitu sendi yang bergerak pada sumbu satu dan sulit bergerak karena capsula articularisnya ketat dan didalamnya terdapat discus articularis - Sendi ini meyebabkan gerak ke ventral, dorsal, cranial, caudal 2. Articulatio sternoclavicularis - Suatu sendi yang menghubungkan antara manubrium sterni dengan clavicula - Jenis sendi: gliding (plana) synovial dengan tiga sumbu - Sendi ini menyebabkan gerak rotasi pada scapula 3. Articulatio humeri ( glenohumerale ) - Suatu sendi yang menghubungkan caput humeri dengan cavitas glenoidalis scapula - Jenis sendi: articulatio spheroidea bersumbu tiga - Sendi ini menuyebabkan gerak fleksi, extensi, abduksi, adduksi, rotasi, sirkumduksi 4. Articulatio cubiti -Suatu sendi yang terdiri dari tiga sendi yaitu art. humeroulnaris, art. humeroradialis dan art. radioulnaris -Sendi ini menghubungkan incisura trochlearis ulna dan trochlea humeri dan antara fovea articularis caput radii dan capitulum humer

description

Wrap Up Skenario 1 Bagian Tegar

Transcript of Wrap Up Skenario 1 Bagian Tegar

Page 1: Wrap Up Skenario 1 Bagian Tegar

LO.1 Memahami dan Menjelaskan Fungsi Sendi secara Anatomis Tekstual dan Grafik

LI.1.1 Menjelaskan Persendian Secara Anatomis (Makroskopik)

Sendi atau articulation adalah hubungan satu tulang dengan satu tulang atau lebih tulang lainnya. Sendi juga merupakan hubungan antara tulang dengan ligament.

Ekstremitas Superior

1. Articulatio acromioclavicularis- Suatu sendi yang menghubungkan antara pars acromialis scapula dengan clavicula- Jenis sendi: articulatio plana, yaitu sendi yang bergerak pada sumbu satu dan sulit bergerak karena capsula articularisnya ketat dan didalamnya terdapat discus articularis- Sendi ini meyebabkan gerak ke ventral, dorsal, cranial, caudal

2. Articulatio sternoclavicularis- Suatu sendi yang menghubungkan antara manubrium sterni dengan clavicula- Jenis sendi: gliding (plana) synovial dengan tiga sumbu- Sendi ini menyebabkan gerak rotasi pada scapula

3. Articulatio humeri ( glenohumerale )- Suatu sendi yang menghubungkan caput humeri dengan cavitas glenoidalis scapula- Jenis sendi: articulatio spheroidea bersumbu tiga- Sendi ini menuyebabkan gerak fleksi, extensi, abduksi, adduksi, rotasi, sirkumduksi

4. Articulatio cubiti-Suatu sendi yang terdiri dari tiga sendi yaitu art. humeroulnaris, art. humeroradialis dan art. radioulnaris

-Sendi ini menghubungkan incisura trochlearis ulna dan trochlea humeri dan antara fovea articularis caput radii dan capitulum humer- gerak :fleksi dan extensi- antara carpal proksimal dan carpal distal menyebabkan gerak fleksi dan abduksi

5. Articulatio radioulnaris proximalis- caput radii dengan incisura radialis ulnae- gerak : pronasi dan supinasi lengan bawah

6. Articulatio radioulnaris distalis- capitulum ulna dengan incisura ulnaris radii- pronasi dan supinasi lengan bawah dan tangan

7. Articulatio radiocarpalis- bagian distal os radius dan os carpales proximalis kecuali os pisiforme- gerak : fleksi-ekstensi, abduksi ± adduksi dan sirkumduksiarticulatio intercarpales

Page 2: Wrap Up Skenario 1 Bagian Tegar

Extremitas Inferior

1.Articulatio Sacro IliacaAtau persendian gelang panggul, merupakan persendian antara os sacrum dengan os iliaca. Sendi ini merupakan sendi amphiartrosis, geraknya sedikit sekali.

2. Articulatio Coxae

Atau sendi paha. Persendian antara acetabulum os coxae dengan caput femoris.

3. Articulatio coxae

Caput femoris dengan acetabulum os coxae

Gerak : fleksi-ekstensi, abduksi-adduksi, endorotasi-exorotasi dan sirkumduksi

4. Articulatio genus

Persendian medial dan lateral : antara condylus tibia dan condylus femur. Persendian intermediet

antara patella dengan femur

Gerak : fleksi ± ekstensi

5. Articulatio tibiofibularis superior

Caput fibulae dengan facies articularis fibularis

Gerak : dorsofleksi dan fleksi plantar kaki

6. Articulatio fibiofibularis inferior

Incisura fibularis tibiadengan fibula

gerak : gerak ringan untuk menyesuaikan talus sewaktu dorsofleksi

7. Articulatio talocruralis

ujung-ujung distal tibia dan fibula membentuk sebuah sosok (lekuk ke dalam) yang membentuk

talus. Permukaan medial malleolus lateralisbersendi dengan permukaan lateral talus. Tibia

bersendi dengan talus di dua tempat :

1. Permukaan anterior tibia membentuk atap sosok tadi

2. Malleolus medialis tibia bersendi dengan permukaan medial talus

Gerak : dorsoflexi dan plantarf

Page 3: Wrap Up Skenario 1 Bagian Tegar

Ekstremitas atas

Page 4: Wrap Up Skenario 1 Bagian Tegar

Ekstremitas bawah

Page 5: Wrap Up Skenario 1 Bagian Tegar

Bidang khayal tubuh:

Bidang coronal, membagi tubuh menjadi anterior dan posterior, sumbu geraknya sagittal

Bidang sagittal, membagi tubuh menjadi dextra dan sinistra, sumbu geraknya frontal

Bidang transversal, membagi tubuh menjadi superior dan inferior sumbu geraknya vertical

Gerak sendi tubuh:

Fleksi, gerakan yang mendekatkan bagian dari tulang yang membentuk sendi

Ekstensi, gerak berlawanan dari fleksi

Abduksi, gerak arah sisi menjauhi bidang sagittal

Aduksi, gerak yang berlawanan arah dengan abduksi/mendekati bidang sagittal

Endorotasi, gerak berputar lateral – anterior – medial

Eksorotasi, gerak berputar medial – anterior –lateral

Laterofleksi, gerak fleksi ke arah samping

Sirkumdiksi, gabungan gerak rotasi (fleksi, laterofleksi, ekstensi)

Page 6: Wrap Up Skenario 1 Bagian Tegar

RANGE OF MOVEMENT

Spinal joint

Shoulder girdle

Knee joints

Page 7: Wrap Up Skenario 1 Bagian Tegar
Page 8: Wrap Up Skenario 1 Bagian Tegar

Shoulder joints

Page 9: Wrap Up Skenario 1 Bagian Tegar

Elbow joints

Wrist joints

Page 10: Wrap Up Skenario 1 Bagian Tegar

Hip joints

Ankle joints

Page 11: Wrap Up Skenario 1 Bagian Tegar

Sistem muskuloskeletal pada manusia terdiri dari tulang, otot dan persendian (dibantu oleh tendon, ligamen dan tulang rawan). Sistem ini memungkinkan untuk duduk, berdiri, berjalan atau melakukan kegiatan lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Selain sebagai penunjang dan pembentuk tubuh, tulang juga berfungsi sebagai pelindung organ dalam. Tempat pertemuan 2 tulang adalah persendian, yang berperan dalam mempertahankan kelenturan kerangka tubuh. Tanpa persendian, Anda tidak mungkin bisa melakukan berbagai gerakan. Sedangkan yang berfungsi menarik tulang pada saat Anda bergerak adalah otot, yang merupakan jaringan elastik yang kuat.

Ada 3 jenis persendian yang dibedakan berdasarkan jangkauan gerakan yang dimiliki: Persendian Fibrosa, yaitu persendian yang tidak dapat digerakkan, dimana letak tulang-

tulangnya sangat berdekatan dan hanya dipisahkan oleh selapis jaringan ikat fibrosa, contohnya sutura di antara tulang-tulang tengkorak.

Persendian Kartilagenosa, yaitu persendian yang gerakannya terbatas, dimana tulang-tulangnya dihubungkan oleh tulang rawan hialin, contohnya tulang iga.

Persendian Sinovial, yaitu persendian yang gerakannya bebas, merupakan bagian terbesar dari persendian pada tubuh orang dewasa, contohnya sendi bahu dan panggul, sikut dan lutut, sendi pada tulang-tulang jari tangan dan kaki, pergelangan tangan dan kaki.

Macam-macam persendian Ada berbagai macam tipe persendian:

1.SynarthrosisSinartrosis adalah persendian yang tidak memperbolehkan pergerakan, dibedakan

menjadi: sutura adalah terdapat jaringan fibrosa yang tipis sekali seperti sutura sagitalis diantara tulang syndesmosis adalah diantara tulang

terdapat jaringan gibrosa seperti syndesmosis radio-ulnaris

synchondrosis adalah diantara tulang terdapat tulang rawan seperti symphisis pubis

schindelysis adalah satu tulang yang masuk kedalam celah tulang seperti pada reostrum sphenoidale

gamphosis adalah tulang seperti tanduk masuk ke dalam lubang tulang seperti gigi dalam graham

2. DiartrosisSendi yang dapat bergerak bebas disebut juga sendi synovial yang memiliki rongga sendi yang berisi cairan synovial, suatu kapsul sendi yang menyambung kedua tulang dan ujung tulang pada sendi sinpvial dilapisis kartilago articular.

Page 12: Wrap Up Skenario 1 Bagian Tegar

Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan. Dapat dikelempokkan menjadi:

Sendi peluru: persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala arah. Contoh: hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat.

Sendi pelana: persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun tidak ke segala arah. Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.

Sendi putar: persendian yang memungkinkan gerakan berputar (rotasi). Contoh: hubungan tulang tengkorak dengan tulang belakang I (atlas)

Sendi luncur/geser: persendian yang memungkinkan gerak rotasi pada satu bidang datar. Contoh: hubungan tulang pergerlangan kaki.

Sendi engsel: persendian yang memungkinkan gerakan satu arah. Contoh: sendi siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta.

3. Amfiartosispersendian yang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan sehingga memungkinkan

terjadinya sedikit gerakan Sindesmosis: Tulang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen. Contoh:persendian

antara fibula dan tibia. Simfisis: Tulang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan yang berbentuk seperi cakram.

Contoh: hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.

Simpai diartrosis bervariasi dalam struktur, tergantung sendinya. Tetapi pada umumnya simpai ini dibentuk oleh dua bagian : lapisan sendi firbrosa luar dan lapisan sinovial didalamnya.

LI.3.4 Patofisiologi Gout Arthritis

Page 13: Wrap Up Skenario 1 Bagian Tegar

Adanya kristal mononatrium urat ini akan menyebabkan inflamasi melalui beberapa cara:

1. Kristal bersifat mengaktifkan sistem komplemen terutama C3a dan C5a. Komplemen ini bersifat kemotaktik dan akan merekrut neutrofil ke jaringan (sendi dan membran sinovium). Fagositosis terhadap kristal memicu pengeluaran radikal bebas toksik dan leukotrien, terutama leukotrien B. Kematian neutrofil menyebabkan keluarnya enzim lisosom yang destruktif.

2. Makrofag yang juga terekrut pada pengendapan kristal urat dalam sendi akan melakukan aktivitas fagositosis, dan juga mengeluarkan berbagai mediator proinflamasi seperti IL-1, IL-6, IL-8, dan TNF. Mediator-mediator ini akan memperkuat respons peradangan, di samping itu mengaktifkan sel sinovium dan sel tulang rawan untuk menghasilkan protease. Protease ini akan menyebabkan cedera jaringan.

Page 14: Wrap Up Skenario 1 Bagian Tegar

Penimbunan kristal urat dan serangan yang berulang akan menyebabkan terbentuknya endapan seperti kapur putih yang disebut tofi/tofus (tophus) di tulang rawan dan kapsul sendi. Di tempat tersebut endapan akan memicu reaksi peradangan granulomatosa, yang ditandai dengan massa urat amorf (kristal) dikelilingi oleh makrofag, limfosit, fibroblas, dan sel raksasa benda asing. Peradangan kronis yang persisten dapat menyebabkan fibrosis sinovium, erosi tulang rawan, dan dapat diikuti oleh fusi sendi (ankilosis). Tofus dapat terbentuk di tempat lain (misalnya tendon, bursa, jaringan lunak). Pengendapan kristal asam urat dalam tubulus ginjal dapat mengakibatkan penyumbatan dan nefropati gout.

Penyebabnya dibagi menjadi menjadi 2 :

1. HIPERURISEMIA PRIMER (GOUT PRIMER)

- Gout yang disebabkan tanpa penyakit lain - Adanya kelainan enzim spesifik seperti prpp (phoribosypyrophospatase) & kekurangan sebagian

dari enzim hgprt (hipoxanthin phosphoribosyiltranferase).- Terjadinya peningkatan aktifitas varian dari enzim prpp mengakibatkan peningkatan

pembentukan purin nucleotid (melalui jalur sintesis denovo) overproduction- Terjadinya enurunan sebagian enzim hgprt. Hgprt berperan untuk mengubah basa purin purin

nucleotid dengan bantuan prpp dalam proses de novo peningkatan denovo sintesis akibatnya overproduction

- Umumnya karena overproduction

Adanya 3 mekanisme overproduction ;- Kurang enzim spesifik kekurangan imp (inosin mono phosphate)/ purn nuceotid yang

mempunyi efek feedback inhibition pada proses biosintesis de novo- Penurunan pemakaian ulang adanya peningkatan jumlah prpp- Penurunan enzim hgprt hipoxanthin tidak bias diubah kembali menjadi imp terjadilah

penigkatan hipoxanthin menjadi asam urat.

2. HIPERURISEMIA SEKUNDER (GOUT SEKUNDER)- Gout yang disebabkan karna penyakit lain / penyebab lain- Dikelompokan menjadi;- Terjadinya peningkatan biosintesis denovo

Page 15: Wrap Up Skenario 1 Bagian Tegar

- Peningkatan degradasi atp/ pemecahan asam nukleat dari inti sel pemecahan inti sel ini akan meningkatkan produksi purin nucleotid peningkatan asam urat (au). Keadaan yang sering menyebabkan pemecahan inti sel ini adalah penyakit hemolysis.

- Ada beberapa penyakit/ kelainan dalam hiperurisemia sekunder ini, diantaranya; gangguan pengeluaran au melalui ginjal yang menyebabkan underexcretion. Misalnya penurunan masa ginjal, penurunan filtrasi glomerulus, dan pemakaian obat-obatan.

-

(Price, sylvia a. 2005)

Ada terdapat berbagai stadium;

1. Stadium akut~ timbul cepat dalam waktu singkat~ bersifat monoartikuler yaitu umumnya nyeri, bengkak, merah, demam, menggigil, cepat lelah.~ lokasi yang sering; metatarsophalangeal-1 apabila berlanjut maka dapat terkena sendi lain. Ex: pergelangan tangan, lutut, siku.~faktor : kelelahan fisik, stress, diet tinggi purin, pemakaian obat diuretic/ pemakaian obat untuk menurunkan asam urat.

Page 16: Wrap Up Skenario 1 Bagian Tegar

2. Stadium interkranial~ merupakan kelanjutan stadium akut~ tidak didapatkan tanda radanng akut, namun ketika aspirasi sendi ditemukan kristal urat, tapi proses peradangan tetap berlanjut walaupun tanpa keluhan.~ terjadi 1/ beberapa kali pertahun ~ berlanjut jadi stadium menahun dengan pembentukan tofus.

3. Stadium menahun ~ umumnya pada pasien, yang self medication, tidak berobat secara teratur~ basanya disertai tofi yang banyak dan poliarticular~ kadang timbul infeksi sekunder ~ lokasi tofus ; cuping telinga, mtp-1, olecranon, tendon achiles, jari tanan.~ stadium ini kadan disertai batu saluran kemih sampai penyakit ginjal menahun.