Wire Rope & Rigging Equipment for Crane Inspector

11
Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector \sgr 1 of 11 WIRE ROPE AND RIGGING EQUIPMENT FOR CRANE INSPECTOR By Sugeng Riyono ============================================================================ 1.0 PENGANTAR Wire rope dan rigging equipment termasuk sebagai komponen kritis crane. Operasi crane tidak dapat berjalan dengan baik jika bagian-bagian ini tidak berkesesuaian atau dalam kondisi yang tidak baik. Mengingat hal tersebut di atas, maka sangat perlu kiranya bagi pelaksana inspeksi crane untuk memiliki pemahaman yang memadai. Dan pada module ini, penulis akan sampaikan beberapa pokok bahasan menyangkut wire rope dan rigging equipment. Dalam beberapa hal penulis sampaikan tentang kriteria design atau acceptance dalam inspection. Untuk hal ini, dasar yang penulis gunakan adalah API Spec 2C 1 atau dari referensi umum yang terkait. Untuk itu, dalam implementasinya harus tetap diprioritaskan berpedoman pada: Code, standard & specification yang terkait. Manual dari crane atau equipment manufacturer. Semoga menjadi pembekalan yang berguna. 2.0 WIRE ROPE PROPERTIES Beberapa sifat penting yang perlu diketahui: 1. Strength. Adalah sifat yang menunjukkan ketahanan terhadap beban tarik aksial. Dengan memberikan design faktor atas sifat ini, maka dapat diperoleh kekuatan tarik aman dari wire rope yang dipakai. 2. Bending Fatigue Resistance (Flexibility). Adalah sifat yang menunjukkan fleksibilitas wire rope terhadap beban tekuk (bending). Wire rope yang memiliki fleksibilitas yang baik tidak akan mudah mudah patah jika menerima beban tekuk pada saat melewati sebuah sheave atau drum. 3. Abrasion Resistance. Adalah sifat yang menunjukkan ketahanan terhadap aus. Dengan ketahanan yang baik, maka wire rope tidak aman mudah aus pada saat beradu muka dengan sesama wire rope, drum, sheave, dll. 4. Crushing Resistance. Adalah sifat yang menunjukkan ketahanan untuk tidak mengalami distorsi permanent (crushing) saat mengalami beban tekuk yang besar. 1 API Spec 2C, ‘Specification for Offshore Crane’, 5 th Edition, April 3, 1995. 5. Rotation Resistance. Adalah sifat yang menunjukkan ketahanan untuk tidak mengalami rotasi pada saat menerima beban yang besar. 6. Corrosion Resistance. Adalah sifat yang menunjukkan ketahanan korosi. Sifat ini penting karena pada suatu instalasi, wire rope harus menerima beban yang tinggi, berhubungan dengan logam lain, ada dalam keadaan terbuka dalam periode yang lama, terkadang terkena air laut, dll. 3.0 WIRE ROPE DESCRIPTION Untuk Lengkapnya informasi wire rope pada suatu bagian crane, penulisan data wire rope hendaknya yang lengkap, contoh: 1000’-1/2” Diameter-6x25 Filler-Preformed-IPS- IWRC-Left Lang Lay. Yang berarti: 1. 1000’ menunjukkan panjang yang diperlukan. 2. ½” menunjukkan diameter nominal. 3. 6x25 Filler – angka pertama (6) nenunjukkan jumlah strand, anka kedua (25) menunjukkan jumlah wire setiap strand dan Filler menunjukkan konstruksi penyusunan wire dalam strand. 4. Preformed menunjukkan cara pembuatan, dimana masing-masing wire talah dipreformed sebelum diuntai menjadi strand. 5. IPS singkatan dari Improved Plow Steel yang menunjukkan sifat kekuatan, grade atau strength dari wire. 6. IWRC singkatan dari Independent Wire Rope Core yang menunjukkan tipe dari core. 7. Left Lang Lay menunjukkan arah pilinan wire dalam strand dan strand dalam keseluruhan wire rope. Left menunjukkan pilinan strand ke arah kiri, sedang Lang Lay menunjukkan bahwa arah pilinan wire dalam strand sama dengan arah pilinan strand dalam wire rope. 4.0 WIRE ROPE CATEGORY Menurut tempat instalasi atau gerakannya, wire rope dikategorikan menjadi: Standing Rope. Adalah wire rope yang digunakan untuk menghubungkan 2 buah bagian crane dengan jarak bentang yang relatip tetap dan diam. Contoh: pendant line yang menghubungkan antara boom tip dan floating harness. Running Rope. Adalah wire rope yang dalam operasinya melewati sheave atau drum. Contoh: load line, auxiliary line dan boom line.

description

Standartdasar dalam Inspeksi Crane dan Alat angkat

Transcript of Wire Rope & Rigging Equipment for Crane Inspector

  • Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

    \sgr 1 of 11

    WIRE ROPE AND RIGGING EQUIPMENTFOR CRANE INSPECTOR

    By Sugeng Riyono============================================================================

    1.0 PENGANTARWire rope dan rigging equipment termasuk sebagaikomponen kritis crane. Operasi crane tidak dapatberjalan dengan baik jika bagian-bagian ini tidakberkesesuaian atau dalam kondisi yang tidak baik.

    Mengingat hal tersebut di atas, maka sangat perlukiranya bagi pelaksana inspeksi crane untuk memilikipemahaman yang memadai.

    Dan pada module ini, penulis akan sampaikan beberapapokok bahasan menyangkut wire rope dan riggingequipment.

    Dalam beberapa hal penulis sampaikan tentang kriteriadesign atau acceptance dalam inspection. Untuk hal ini,dasar yang penulis gunakan adalah API Spec 2C1 ataudari referensi umum yang terkait. Untuk itu, dalamimplementasinya harus tetap diprioritaskan berpedomanpada: Code, standard & specification yang terkait. Manual dari crane atau equipment manufacturer.

    Semoga menjadi pembekalan yang berguna.

    2.0 WIRE ROPE PROPERTIESBeberapa sifat penting yang perlu diketahui:1. Strength. Adalah sifat yang menunjukkan

    ketahanan terhadap beban tarik aksial. Denganmemberikan design faktor atas sifat ini, maka dapatdiperoleh kekuatan tarik aman dari wire rope yangdipakai.

    2. Bending Fatigue Resistance (Flexibility). Adalahsifat yang menunjukkan fleksibilitas wire ropeterhadap beban tekuk (bending). Wire rope yangmemiliki fleksibilitas yang baik tidak akan mudahmudah patah jika menerima beban tekuk pada saatmelewati sebuah sheave atau drum.

    3. Abrasion Resistance. Adalah sifat yangmenunjukkan ketahanan terhadap aus. Denganketahanan yang baik, maka wire rope tidak amanmudah aus pada saat beradu muka dengansesama wire rope, drum, sheave, dll.

    4. Crushing Resistance. Adalah sifat yangmenunjukkan ketahanan untuk tidak mengalamidistorsi permanent (crushing) saat mengalamibeban tekuk yang besar.

    1 API Spec 2C, Specification for Offshore Crane, 5thEdition, April 3, 1995.

    5. Rotation Resistance. Adalah sifat yangmenunjukkan ketahanan untuk tidak mengalamirotasi pada saat menerima beban yang besar.

    6. Corrosion Resistance. Adalah sifat yangmenunjukkan ketahanan korosi. Sifat ini pentingkarena pada suatu instalasi, wire rope harusmenerima beban yang tinggi, berhubungan denganlogam lain, ada dalam keadaan terbuka dalamperiode yang lama, terkadang terkena air laut, dll.

    3.0 WIRE ROPE DESCRIPTIONUntuk Lengkapnya informasi wire rope pada suatubagian crane, penulisan data wire rope hendaknya yanglengkap, contoh:

    1000-1/2 Diameter-6x25 Filler-Preformed-IPS-IWRC-Left Lang Lay.Yang berarti:1. 1000 menunjukkan panjang yang diperlukan.2. menunjukkan diameter nominal.3. 6x25 Filler angka pertama (6) nenunjukkan

    jumlah strand, anka kedua (25) menunjukkanjumlah wire setiap strand dan Filler menunjukkankonstruksi penyusunan wire dalam strand.

    4. Preformed menunjukkan cara pembuatan, dimanamasing-masing wire talah dipreformed sebelumdiuntai menjadi strand.

    5. IPS singkatan dari Improved Plow Steel yangmenunjukkan sifat kekuatan, grade atau strengthdari wire.

    6. IWRC singkatan dari Independent Wire Rope Coreyang menunjukkan tipe dari core.

    7. Left Lang Lay menunjukkan arah pilinan wiredalam strand dan strand dalam keseluruhan wirerope. Left menunjukkan pilinan strand ke arah kiri,sedang Lang Lay menunjukkan bahwa arah pilinanwire dalam strand sama dengan arah pilinan stranddalam wire rope.

    4.0 WIRE ROPE CATEGORYMenurut tempat instalasi atau gerakannya, wire ropedikategorikan menjadi: Standing Rope. Adalah wire rope yang digunakan

    untuk menghubungkan 2 buah bagian cranedengan jarak bentang yang relatip tetap dan diam.Contoh: pendant line yang menghubungkan antaraboom tip dan floating harness.

    Running Rope. Adalah wire rope yang dalamoperasinya melewati sheave atau drum. Contoh:load line, auxiliary line dan boom line.

  • Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

    \sgr 2 of 11

    5.0 WIRE ROPE DESIGN FACTORDesign factor pada wire rope ditetapkan gunamemberikan jaminan keamanan pada operasipengangkatan. Design factor umumnya tidak seragam,yang hal ini ditentukan sesuai jenis crane dan standardsuatu organisasi atau negara.

    Untuk contoh, API Spec 2C memberikan:

    1. Design factor standing rope adalah nilai terbesardari 2.0 Cb atau 2.0 Cf2 atau 4.0.

    2. Design factor running rope adalah nilai terbesar dari2.5 Cb atau 2.5 Cf atau 5.0.

    3. Design factor wire rope untuk pengangkatanpersonnel minimum adalah 10.

    6.0 WIRE ROPE GRADEKekuatan wire rope tergantung dari grade wirepenyusunnya. Beberapa grade yang dikenal antara lain:

    1. Grade 120/130 Special Improved Plow SteelType II. Jenis ini memiliki kekuatan tarik 120 hingga130 long ton (2240 lbs) setiap inch luas penampang.Wire rope jenis ini dipergunakan untuk kepentingankhusus di mana strength terbesar diharapkan darisebuah wire rope.

    2. Grade 115/125 Special Improved Plow SteelType I. Jenis ini memiliki kekuatan tarik 115 hingga125 long ton setiap inch luas penampang. Wire ropejenis ini memiliki tensile strength yang cukup tinggidan dapat dipergunakan asalkan kondisi drum dansheave sesuai untuk fleksibilitasnya.

    3. Grade 110/120 Improved Plow Steel. Jenis inimemiliki kekuatan tarik 110 hingga 120 long tonsetiap inch luas penampang. Wire rope jenis inimemiliki aplikasi yang luas pada crane, dimanamemiliki tensile strength yang baik sedangkan sifat-sifat lain seperti fleksibilitas dan wearingresistancenya masih cukup baik.

    4. Grade 100/110 Plow Steel. Jenis ini memilikikekuatan tarik 100 hingga 110 long ton setiap inchluas penampang. Wire rope jenis ini memilikistrength yang lebih rendah, namun memilikifleksibilitas yang lebih baik dari Grade 110/120Improved Plow Steel.

    7.0 STRAND CLASSIFICATION

    2 Cb dan Cf adalah dynamic coefficient dari designcrane. Cb untuk crane pada bottom supported structuresedangkan Cf adalah untuk floating structure.

    Beberapa strand classification yang dikenal terlihat padaGb. 01, antara lain :1. Round Strand. Jenis strand ini adalah yang paling

    umum, dimana strand adalah berbentunbglingkaran.

    2. Flatened Strand. Jenis strand ini memiliki sisi mukayang rata.

    3. Locked Coil. Jenis strand ini memiliki coil penguncistrand pada sisi luarnya.

    4. Concentric Strand. Jenis strand ini memilikisusunan wire yang concentric terhadap titik pusatstrand.

    Round Flattened Locked ConcentricGb. 01, Strand Classification

    8.0 STRAND CONSTRUCTIONBeberapa strand construction yang dikenal terlihatpada Gb. 02, antara lain:

    1. Ordinary. Wire rope jenis ini memiliki diamater wireyang sama pada susunan strandnya.

    2. Seale. Wire rope jenis ini memiliki diameter wireyang lebiuh besar pada sisi luarnya, sehingga akandapat menambah ketahanan aus.

    3. Warrington. Wire rope jenis ini memiliki diameterwire kombinasi antara diameter besar dan kecil,sehingga menambah fleksibilitas dengan sifatabrasion resistance yang tetap tinggi.

    4. Warrington Seale. Wire rope jenis ini memilikidiameter wire yang besar pada bagian luar sedangpada bagian dalam kombinasi antara diameterbesar dan kecil, sehingga menambah fleksibilitasdengan sifat abrasion resistance yang tetap tinggi.Konstruksi ini direkomendasikan untuk wire ropediamater besar dengan fleksibilitas sedang.

    5. Filler. wire rope jenis ini memiliki diameter wire yangberukuran kecil yang mengisi sela antar wire,sehinga akan memilki abrasion dan fatigueresistance yang baik.

    6. Filler Seale. wire rope jenis ini memiliki diameterwire yang besar pada bagian luar, lebih kecil padabagian dan pada sela di antara wire bagian dalamdiisi lagi dengan wire yang lebih kecil lagi (filler).Konstruksi ini paling ideal untuk wire ukuran besardengan maksimum fleksibilitas.

  • Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

    \sgr 3 of 11

    Ordinary Seale Warrington

    Warrington Seale

    Filler

    Filler Seale

    Fig. 02, Strand Construction

    9.0 WIRE ROPE LAYLay adalah arah pilinan wire dalam strand dan stranddalam wire rope. Seperti terlihat pada Gb. 03. Lay yangdikenal antara lain:1. Regular Lay. Jenis ini memiliki arah pilinan yang

    berlawanan antara wire dalam strand dan stranddalam wire rope.

    2. Lang Lay. Jenis ini memiliki arah arah pilinan yangsearah antara wire dalam strand dan strand dalamwire rope.

    3. Right Lay dan Left Lay. Menunjukkan arah pilinanstrand dalam wire rope, right ke arah kanan dan leftke arah kiri.

    4. Alternate Lay. Jenis ini memiliki 6 buah stranddengan 3 regular dan 3 lang lay yang dipasangsecara bergantian.

    5. Herringbon atau Twin Strand Lay. Jenis inimemiliki 2 pasang lang lay dan diselingi oleh regularlay.

    Catatan: Standard wire rope, jika tidak disebutkankhusus, maka konstruksi wire rope tersebut adalah RightRegular Lay.

    10.0 WIRE ROPE PREFORMINGDalam pembuatan wire rope, wire dalam strand telahpreformed terlebih dahulu sebelum dipintal menjadistrand. Dengan proses ini diperoleh keuntungan antaralain:

    1. Tidak mudah pecah jika dipotong.2. Mudah dipasang atau ditangani.3. Tahan kink.4. Menambah fleksibilitas/fatigue resistance.5. Distribusi beban lebih merata ke seluruh wire di

    dalam strand.

    Right Regular Lay

    Right Lang Lay

    Left Regular Lay

    Left Lang Lay

    Right Alternate Lay

    Right Herringbone (Twin Strand) Lay

    Fig. 03, Wire Rope Lay

    11.0 WIRE ROPE CORECore adalah inti dimana strand-strand dipilin padanya.Beberapa core yang dikenal adalah, lihat Gb. 04:

    Fibre Core. Pada jenis ini, core yang dipergunakanberupa serat (fiber) baik berupa sisal, manila rope,nylon, dll.

    Wire Core. Pada jenis ini, core yang dipergunakanberupa wire. Jenis yang dikenal adalah IndependentWire Rope Core, Steel Strand Core dan ArmouredCore.

    Fibre Core Wire Core

    Fig. 04, Wire Rope Core

    12.0 NON ROTATING ROPE

  • Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

    \sgr 4 of 11

    Wire rope jenis ini memiliki lapisan strand yang antarabagian luar dan dalam memiliki arah berlawanan,semisal yang bagian dalam adalah Right Lay dan bagianluarnya Left Lay. Lihat Gb. 07. Dengan susunan yangdemikian, maka adanya tendensi memutar dari sebuahlapisan strand akan dilawan oleh lapisan strand yang lain.

    Wire rope jenis ini mempunyai sifat mudah rusak,sehingga memerlukan perawatan yang lebih baik, mulaidari sebelum pemakaian hingga setelah instalasi.

    Gb. 07, Non Rotating Wire Rope

    13.0 WIRE ROPE SIZEUkuran yang umum dipakai pada wire rope adalah:

    Diameter. Diameter diukur pada jarak terjauh darisisi luar strand. Lihat Gb. 5.

    Lay Length. Adalah jarak memanjang di manasebuah strand membentuk sebuah putaran penuh.Lihat Gb. 06.

    Gb. 05, Pengukuran Diameter

    Gb. 06, Pengukuran Lay Length

    14.0 WIRE ROPE INSTALLATIONInstalasi wire rope pada suatu crane harus dilakukandengan hati-hati mengikuti prosedur yang benar.Beberapa kegiatan dan pedoman dalam instalasi wirerope antara lain:1. Melepas gulungan.

    2. Menggulung ke drum atau reel. Penggulunganharus dari atas atau bawah kedua reel dan drum,tidak boleh menyilang. Lihat Gb. 08

    3. Memotong. Lakukan pemotongan setelah dilakukanseizing. Lihat Gb. 09

    4. Pemasangan pada drum anchorage. Gunakanprinsip tangan kiri atau kanan, apakah: Overwind left to right, prinsip tangan kanan

    untuk Right Lay. Overwind right to left, prinsip tangan kiri untuk

    Left Lay. Underwing left to right, prinsip tangan kiri untuk

    Left Lay. Underwing right to left, prinsip tangan kanan

    untuk Right Lay.Lihat Gb. 10.

    5. Penggulungan wire rope pada drum. Gulungdengan baik sesuai panjang yang diperlukan, janganterlalu panjang atau pendek. Perhatikan jumlahgulungan, layer dan kapasitas drum.

    Penggulungan Yang Salah

    Penggulungan Yang BenarGb. 08, Penggulungan Wire Rope Dari Reel Ke Drum

    Gb. 09, Contoh Seizing Wire Rope

    15.0 WIRE ROPE INSPECTIONWire rope harus selalu dalam keadaan yang memenuhiketentuan standard. Untuk itu, maka harus dilakukaninspeksi untuk memastikan bahwa wire rope bebas dariredjectable defect. Defect pada wire rope antara lain:1. Broken wires.2. Worn & abraded wires.3. Reduction in diameter.4. Excessive stretch.5. Corrosion.6. Lack of lubrication.7. Damaged & inadequate splice.8. Damaged at end connections.9. Crushed, jammed & flattened strands.10. High stranding (unlaying).

  • Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

    \sgr 5 of 11

    11. Bird caging.12. Kinks.13. Core protrusion.14. Heat damaged.15. Arc strick damaged, dll.

    Overwind - Right to Left Tangan Kiri Left Lay

    Overwind Left to Right Tangan Kanan Right Lay

    Underwind Right to Left Tangan Kanan Right Lay

    Underwind Left to Right Tangan Kiri Left LayGb. 10, Instalasi Wire Rope Pada Drum

    Pemeriksaan wire rope dapat dilakukan dengan cara:1. Visual Inspection Testing: Harus dilakukan oleh

    qualified inspector dengan mempergunakan alat-lalat seperti rollmeter tape, 6 machinist rule dengan1/32 dan 1/64 unit satuan, 150 mm dial caliper,adjutstable micrometer dengan 1/1000 unit satuan,marlin spike, kaca pembesar, dll. Pemakaian marlinspike dapat dilihat pada Gb. 11.

    2. NDT - Wire Rope Testing (WRT): Alat ini tergolongjenis NDT yang baru. Bekerja dengan prinsipelectromagnetis, dimana dengan berkurangnyadimensi atau putusnya wire, hal ini akanmenyebabkan perpengaruhnya medanelectromagnetis dan seterusnya ditunjukkanvisualisasinya dengan wire signature. WRT yangada sekarang mampu mendeteksi LF (localizedFlaw) dan LMA (Loss of Metallic Cross SectionalArea). Catatan: Pemakaian alat ini hanyalahdirekomendasikan sebagai tambahan, dimana jikaditemukan defect, maka pemeriksaan visual masih

    diperlukan untuk memastikan apakah suatu wirerope dapat dinyatakan aman.

    Gb. 11, Aplikasi Marlin Spike

    Contoh Inspection Criteria Wire Rope:This following various rope conditions shall berejected :1. Running ropes used in the main and boom

    hoist excepting rotation-resistant ropes :a. Six (6) randomly distributed broken wires

    within one (1) lay length.b. Three (3) broken wires in one strand within

    one (1) lay length.2. Running ropes of rotation-resistant

    construction used in the main or auxiliary hoist:a. Four (4) randomly distributed broken wires

    within one (1) lay length.b. Two (2) broken wires in one strand within

    one (1) lay length.3. Wire ropes such as boom pendants :

    a. Three (3) randomly distributed brokenwires within one (1) lay length.

    b. Two (2) broken wires at the endconnection.

    Note : Some probing with a marlin spike maybe necessary to expose broken wires atthe end connection.

    4. Two (2) or more valley breaks are found in one(1) lay length.

    5. More than one third (1/3) of the originaldiameter of the outside wires of the strand areworn.

    6. Reduction from the nominal rope diametermore than :a. 3/64" (1.2 mm.) for diameters up to and

    including 3/4" (19 mm).b. 1/16" (1.6 mm.) for diameters of 7/8" (22.2

    mm.) thru 1 1/8" (28.6 mm.).c. 3/32" (2.4 mm.) for diameters of 1 1/4"

    (31.8 mm.) thru 1 1/2" (38.1 mm.).

    16.0 WIRE ROPE END FITTING CONNECTIONEnd connection adalah merupakan bagian yang sangatpenting terhadap aspek keselamatan. Hal ini disebabkan,walaupun kita membuat atau menginstallnya denganbenar untuk bebarapa model, hal ini tetap sajamenurunkan tingkat kekuatan wire rope.

  • Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

    \sgr 6 of 11

    Zink Spelter Socket Swaged Socket

    Cappel Socket Wedge Socket

    Spliced Flemish Eye &Serving

    Spliced Flemish eye &Pressed Metal Sleeve

    Spliced Tucked Eye &Serving

    Spliced Tucked eye &Pressed Metal Sleeve

    Cable Clip with U bolt ColletGb. 12, Wire Rope End Connections

    Ada 3 hal penting pada end connection, yaitu:1. Pemilihan end connection yang sesuai.2. Pemasangan yang benar.3. Mengevaluasi efisiensi sambungan.

    Beberapa end connection antara lain, lihat Gb 12:1. Zink (speller) socket permanent - 100%.2. Swaged socket permanent - 100%.3. Cappel socket permanent - 100%.4. Wedge socket tidak permanent 80%.5. Spliced socket permanent 70%-80%.6. Collet connections 90%.7. Cable clip connections 90%.8. Double saddle clips (Fist) tidak permanent - 80%.

    Karena banyak dipergunakan dan sering terjadikekeliruan, maka khusus untuk cable clip perludiperhatikan sebagai berikut:1. Jenis clip yang dipasang apakah single clip (U-bolt)

    atau double saddle (fist grip). Lihat Gb. 13.2. Panjang turnback, yaitu panjang wire yang diputar

    balik. Lihat Tabel 01.

    3. Jumlah clip dan spasi antar clip. Lihat Tabel 02.4. Cara pemasangan. Lihat Gb. 14.

    Rope Dia(inch)

    ClipsRequired

    (min.)

    Turn Backfrom

    Timble(inch)

    Torque(lbs ft)

    1/4 2 4 3/4 155/16 2 5 1/2 393/8 2 6 1/2 45

    7/16 2 7 651/2 3 11 1/2 65

    9/16 3 12 955/8 3 12 953/4 4 18 1307/8 4 19 2251 5 26 225

    1 1/8 6 34 2251 1/4 6 37 3601 3/8 7 44 3601 1/2 7 48 360

    Tabel 01, Wire Rope Clip U Bolt

    Rope Dia(inch)

    ClipsRequired

    (min.)

    Turn Backfrom

    Timble(inch)

    Torque(lbs ft)

    3/16-1/4 2 4 305/16 2 5 303/8 2 5 1/2 45

    7/16 2 6 1/2 651/2 3 11 65

    9/16 3 12 3/4 1305/8 3 13 1/2 1303/4 3 16 2257/8 4 26 2251 5 37 225

    1 1/8 5 41 3601 1/4 6 55 3601 3/8 6 62 5001 1/2 7 66 500

    Tabel 02, Wire Rope Clip Double Saddle

  • Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

    \sgr 7 of 11

    Gb. 13, Clip dengan Double Saddle (Fist Grip)

    Step 1:Turnback secukupnya, install satu clip di ujung &kencangkan baut sesuai recommended torque.Ingat: U bolt harus di dead end dan tidak pada live end.

    Step 2:Pasang clip kedua dan kencangkan bolt tetapi tidaksampai dengan recommended torque.Ingat: U bolt harus di dead end dan tidak pada live end.

    Step 3:Pasang clip sisa dengan spasi yang sama dankencangkan bolt tetapi tidak sampai denganrecommended torque.Ingat: U bolt harus di dead end dan tidak pada live end.

    Step 4:Berikan beban seperlunya dan kencangkan semua boltsampai dengan recommended torque.Dan end connection siap dipergunakan untuk operasi.

    Saat operasi:Periksa kembali kekencangan bolt saat operasi.

    Gb. 14, Cara Pemasangan Cable Clip

    17.0 WIRE ROPE REEVINGHal lainnya yang sangat penting adalah wire rope reeving(partline number), yaitu jumlah line (wire rope) yang

    menghubungkan antara dua block dalam sebuah sistempengangkatan. Lihat Gb. 15.

    Gb. 15, Reeving (Partline) System

    Dari wire rope reeving ini, pada akhirnya akan dapat kitaperoleh nilai:

    Lead Line Pull (LLP), yaitu tegangan tali tunggal.LLP sering pula disebut sebagai Single Line Pull(SLP). Dengan nilai torsi yang tetap pada drum, LLPini akhirnya dapat pula dipergunakan untukmengevaluasi kekuatan drum apakah kekuatantariknya lebih besar dari LLP atau sebaliknya.

    Mechanical Advantage, yaitu keuntungan mekanisdari sistem rangkaian yang dapat diperoleh.

    Beban Maksimum, yaitu beban maksimum yangdapat ditarik oleh drum pada suatu reeving tertentu.

    Persamaan penting untuk wire rope reeving yaitu:

    LLP = P x F/N = P / R, dengan: LLP = Lile Line Pull. P = Pay Load. = Gaya gesek puli (% dari tegangan tali).

    Untuk plain bore sheave =10%, bronzebushing =5%, dan roller bearing =3%.Hingga N=20, lihat nilai F dan R pada Tabel03.

    N = Partline Number. F = Faktor Pengali = (1 + )N

    R = N/F = Mechanical Advantage.

    N = 10% = 5% = 3%

    F R F R F R

    1 1.10 0.91 1.05 0.95 1.03 0.97

  • Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

    \sgr 8 of 11

    2 1.21 1.65 1.10 1.81 1.06 1.893 1.33 2.25 1.16 2.59 1.09 2.754 1.46 2.73 1.22 3.29 1.13 3.555 1.61 3.10 1.28 3.92 1.16 4.316 1.77 3.39 1.34 4.48 1.19 5.027 1.95 3.59 1.41 4.97 1.23 5.698 2.14 3.73 1.48 5.41 1.27 6.329 2.36 3.82 1.55 5.80 1.30 6.9010 2.59 3.86 1.63 6.14 1.34 7.4411 2.85 3.86 1.71 6.43 1.38 7.9512 3.14 3.82 1.80 6.68 1.43 8.4213 3.45 3.77 1.89 6.89 1.47 8.8514 3.80 3.69 1.98 7.07 1.51 9.2615 4.18 3.59 2.08 7.22 1.56 9.6316 4.59 3.48 2.18 7.33 1.60 9.9717 5.05 3.36 2.29 7.42 1.65 10.2918 5.56 3.24 2.41 7.48 1.70 10.5719 6.12 3.11 2.53 7.52 1.75 10.8420 6.73 2.97 2.65 7.54 1.81 11.07

    Tabel 03, F dan R untuk = 10%, = 5% dan = 3%

    Aplikasi Perhitungan:

    Contoh 1.Diketahui total beban yang akan diangkat adalah 6000lbs, Partline = 4 dan =10% (Plain bore sheave).

    Pertanyaan:

    Berapa mechanical advantage dan LLP yang diperlukanoleh winch?

    Jawab:

    Dari Table 1 diperoleh untuk N=4, maka F = 1.46, jadi:

    Mechanical Advantage = R = N / F = 2.74.LLP = P / R = 6 000 / 2.74 = 2 189 lbs.

    Contoh 2.Diketahui total beban yang akan diangkat adalah 30 000lbs, LLP winch = 5000 lbs dan = 5% (Bronze bushing).

    Pertanyaan:

    Berapa minimum partline number?

    Jawab:

    Mechanical Advantage = R = P / LLP = 6.

    Dari Tabel 03, untuk = 5% didapat ternyata angka initerletak antara 5.80 dan 6.14 yang berarti antara partlinenumber 9 dan 10.

    Untuk partline minimum dipilih yang terbesar yaitu 10, halini disebabkan jika partline yang dipilih adalah 9, makabelum akan mampu mengangkat beban yang dimaksud.

    Contoh 3.

    Diketahui LLP 6 500 lbs, = 5% (Bronze bushing) danjumlah partline N = 8.

    Pertanyaan:

    Berapa total beban angkat maksimum?

    Jawab:

    Dari Tabel 03, untuk = 5% diperoleh R = 5.41.

    Jadi P = R x LLP = 5.41 x 6 500 lbs = 35 165 lbs.Catatan Tabel 03:

    Dari nilai masing-masing dapat dilihat bahwabetambahnya partline number memang tidak seterusnyamenambah mechanical advantage. Hal ini menjadialasan, mengapa untuk partline yang banyak diperlukankoefisien gesek yang kecil. Lihat Gb. 16.

    Gb. 16, Chart Partline vs Mechanical Advantage

    18.0 RANTAIPilihan lain yang sering dipergunakan sebagai penggantiwire rope adalah rantai. Namun pada rantai ini terdapatbeberapa perbedaan yang harus dipahami, yakni apabilaterjadi kegagalan fungsi, maka akan dapat putus dalamsekejap. Hal ini berbeda dengan wire yang mungkindalam pemeriksaan harian kita telah menemukanbeberapa wire putus, core putus, atau masih mungkin

  • Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

    \sgr 9 of 11

    ada proses putus yang pisik dapat didengar atau dilihat,sehingga memungkinkan pekerja untuk menghindar ketempat yang aman.

    Walaupun begitu, untuk pemakaian sebagai slink padabenda berpermukaan kasar, rantai ini akan lebih tahandan lebih mencengkeram daripada wire rope.

    Hal yang harus diperhatikan pada rantai, antara lainadalah:

    Grade - Kekuatan. Umumnya, untuk pemakaian padaalat angkat hanya rantai dengan Grade A lah yangdipakai, yakni yang terbuat dari heat treated alloy steel.Lihat symbol pada Gb. 17. Terhadap beban aksial,kekuatan rantai Grade A dapat dilihat pada Tabel .Kekuatan rantai ini tidak akan berkurang akibatpemanasan hingga 500oF.

    Aus. Dalam pelaksanaan inspeksi, sangat mungkinterjadi keausan. Lihat Gb. 18. Untuk keausan, makaharus diukur diameter yang masih tersisa selanjutnyadari ukuran ini rantai dapat direview apakah akandikurangi atau direject secara keseluruhan. Untuk hal inidapat digunakan pedoman pada Tabel Tabel 04.

    Mulur. Kemungkinan lain yang terjadi saat operasiadalah perpanjangan permanent pada rantai. Untuk itupengukurannya dapat dilakukan dengan memilihsejumlah mata rantai yang panjangnya antara 12 hingga24, kemudian panjang ini kita bandingkan dengan rantaibaru atau rantai pada bagian rantai yang tidak menerimabeban. Untuk powered hoisting, mulur yang diijinkanadalah hingga 1.5%, untuk hand powered hoistinghingga 2.5% dan untuk sling hingga 3%.

    Cacat lain yang dapat terjadi pada rantai, antara lain:1. Permanent deformasi .2. Retak.3. Damaged akibat benturan keras.4. Karat.5. Terbakar.6. Terpintal, dll.

    Gb. 17, Rantai Grade A

    Gb. 18, Keausan Pada Rantai

    NominalDiameter

    (inch)

    Reduction RateAs per Actual

    Diameter (inch)

    RejectionCriteria(inch)

    5% 10%1/4 = 0.250 0.244 0.237 0.2333/8 = 0.375 0.366 0.356 0.3351/2 = 0.500 0.487 0.474 0.4485/8 = 0.625 0.609 0.593 0.5593/4 = 0.750 0.731 0.711 0.6717/8 = 0.875 0.853 0.830 0.7831 = 1.000 0.975 0.949 0.895

    1 1/8 = 1.125 1.100 1.070 1.0101 = 1.250 1.220 1.190 1.120

    1 3/8 = 1.375 1.340 1.310 1.2301 = 1.500 1.460 1.430 1.340

    1 5/8 = 1.625 1.590 1.540 1.4501 = 1.750 1.710 1.660 1.570

    1 7/8 = 1.875 1.830 1.780 1.6802 = 2.000 1.950 1.900 1.790

    Tabel 04, Criteria Pemakaian Rantai

    19.0 DRUMSalah satu rigging equipment adalah drum. Drum iniberfungsi untuk mneggulung wire rope dan memberikanLead Line Pull minimum yang diperlukan untuk operasicrane.

  • Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

    \sgr 10 of 11

    Ketentuan umum pada drum:1. Pitch diameter tidak kurang dari 18 kali diameter wire

    rope.2. Minimum sisa flange sebesar 13 mm (1/2).3. Mampu menampung seluruh wire rope.4. Diikat dengan kuat pada struktur yang kuat bolted

    atau welded.5. Mempunyai LLP dan kecepatan gulung yang cukup.6. Mampu memberi fleet angle yang aman.7. Setiap keadaan operasi apapun harus ada sisa

    gulungan minimum 5.

    Rules of thumb kapasitas tali dalam grum:

    L = (B + A) x A x C x F, dengan: L = Panjang wire rope yang dapat ditampung

    (feet). A = Tinggi gulungan wire di dalam drum. B = Diameter drum. C = Panjang drum. F = Faktor kapasitas sesuai Tabel 05.

    d F d F d F

    1/4 4.16 7/8 0.342 1 7/8 0.0745/16 2.67 1 0.262 2 0.0663/8 1.86 1 1/8 0.207 2 1/8 0.058

    7/16 1.37 1 0.167 2 1/4 0.052 1.05 1 3/8 0.138 2 3/8 0.046

    9/16 0.828 1 0.116 2 1/2 0.0425/8 0.672 1 5/8 0.099 0.465 1 0.085

    Tabel 05, Faktor koreksi F - Diamater (d) dalam inch

    Contoh 4.Diketahui diameter drum (B) = 18, Tinggi gulungan (A) =3 , Lebar drum (C) =28 dan diameter wire rope 7/8.

    Pertanyaan:

    Berapa total panjang tali yang dapat ditampung?

    Jawab:

    Dari Tabel 04 didapat F = 0.342.

    Jadi L = (18 + 3) x 3 x 28 x 0.342 = 603 feet.

    Catatan: Dalam pelaksanaan di lapangan, kapasitastersebut di atas masih perlu dikoreksi lagi sekitar 0-6%karena kelebihan ukuran dan 0-8% karenapenggulungan yang kurang rapat.

    Contact Pressure Dan Imprinting:Karena tegangan tali, maka pada permukaan drum akanterjadi tekanan yang disebut Contact Pressure. Dankarena pressure yang besar, maka dapat terjadi cacatimprinting, yaitu membekasnya bentuk wire padapermukaan drum. Karena kesamaan beban, hal yangsama juga dapat terjadi pada sheave.

    Persamaan Contact Pressure:

    Pressure (psi) = 2 LLP / (D x d), dengan: D = Thread diameter drum atau sheave (inch). d = Wire rope diameter

    Melihat persamaan di atas, maka cacat imprinting dapatdikurangi dengan cara:1. Menurunkan LLP.2. Menambah diameter drum.3. Menambah kekerasan muka drum atau sheave.

    Dari beberapa jenis material, Manganese steelmempunyai ketahanan terhadap contact pressureyang lebih baik dari cast iron.

    Kerusakan yang dapat terjadi pada drum:1. Imprinting.2. Grove aus atau rusak.3. Anchor rusak tidak mampu menahan wire rope.4. Misallignment.5. Baut rusak, dll.

    20.0 SHEAVEAda beberapa hal penting yang harus diperhatikan padasheave, antara lain:1. Pitch diameter - minimum 18 x dia. wire rope.2. Kedalaman groove minimum dia. wire rope.3. Groove support antara 120o hingga 150o.4. Groove angle minimum30o.5. Kuat dan keras tahan beban dan imprinting.6. Lubrication system yang baik untuk pulley lebih

    dari satu, pelumasan harus individual untukmenjamin pelumasan yang sempurna.

    7. Allignment yang baik.8. Ada wire rope keeper atau sheave guard.

    Kekurakan yang dapat terjadi pada sheave:1. Imprinting seperti drum.2. Aus - Groove rusak.3. Misalign.,4. Bergoyang.5. Bearing aus atau rusak.6. Pelumasan tidak baik.7. Bergesek antar pulley.8. Wire rope keeper rusak,9. Poros rusak, dll.

    21.0 HOOK BLOCK

  • Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

    \sgr 11 of 11

    Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan padahook block, antara lain:1. Ukuran yang sesuai keperluan kerja.2. Cukup berat tidak mengakibatkan wire rope

    kendur.3. Untuk main hook block, penambahan berat dengan

    cast iron tidak diijinkan. Cast iron (grey iron)kandungan Carbon sekitar 2-4%.

    4. Untuk overhaul ball penambahan berat dengan castiron diijinkan.

    5. Material hook harus dibuat dari alloy steel dengancara forging atau casting.

    6. Toughness material hook harus cukup baik Dengan testing menurut ASTM Spec E-23,thoughness rata-rata minimum harus 25 ft lbsdengan individual testing minimum 15 ft lbs pada -40o F atau -40oC.

    7. Hook harus dilengkapi safety latch.8. Rating maximum harus dituliskan secara

    permanent, meliputi static, dyamic, personnel,service temperature dan total berat. Jika diminta olehpembeli, dynamic rating juga harus disertakan.

    9. Design factor: Static rating minimum 4.0. Dynamic rating minimum 3.0 x Cb atau Cf,

    mana yang terbesar. Personnel rating minimum 12.

    Kekusakan yang dapat terjadi pada hook block:1. Aus groove rusak.2. Tidak allign.3. Bearing system rusak.4. Pelumasan kering.5. Bergoyang.6. Bergesek antar sheave.7. Retak.8. Deformasi - Hook membuka.9. Terbakar, dll.

    22.0 RIGGING EQUIPMENT LAIN-LAINSelain telah disebutkan di atas, masih ada beberaparigging equipment lainnya. Untuk itu, maka bagian-bagian dari alat tersebut juga harus diperiksa.

    Alat-alat rigging tersebut antara lain: Sling. Shackle. Eyebolt. Turnbuckle. Spreader beam. Blocks snatch block, tackle block, wire rope block,

    dll.

    23.0 REFERENSI

    1. D. E. Dickie, P. Eng, Crane Handbook 1st Edition1975.

    2. API Spec 2C, Specification for Offshore Crane, 5thEdition, April 3, 1995.

    3. API RP 2D, Recommended Practice for OperationAnd Maintenance of Offshore Cranes, 3rd Edition,June 1, 1995

    4. American Hoist, Operating And MaintenanceManual of 500 Series Crawler & Truck Cranes.

    5. NSL, The International Rigging & Lifting Handbook,2002.

    ===sgr===