Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf ·...

107
i EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN DI TOKO SAHABAT YOGYAKARTA Skripsi Ditulis Oleh : Nama : Fitriani Mutohharoh Nomor Mahasiswa : 144215213 Jurusan : Akuntansi Bidang Konsentrasi : Sistem Pengendalian Internal SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA 2018 STIE Widya Wiwaha Jangan Plagiat

Transcript of Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf ·...

Page 1: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

i

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN DI TOKO

SAHABAT YOGYAKARTA

Skripsi

Ditulis Oleh :

Nama : Fitriani Mutohharoh

Nomor Mahasiswa : 144215213

Jurusan : Akuntansi

Bidang Konsentrasi : Sistem Pengendalian Internal

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA WIWAHA

YOGYAKARTA

2018

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 2: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

ii

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS

PERSEDIAAN BARANGAN DAGANGAN DI TOKO SAHABAT

YOGYAKARTA

Skripsi

Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Akhir Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Strata-1 Di Program Studi Akuntansi

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha

Ditulis Oleh :

Nama : Fitriani Mutohharoh

Nomor Mahasiswa : 144215213

Jurusan : Akuntansi

Bidang Konsentrasi : Sistem Pengendalian Internal

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA WIWAHA

YOGYAKARTA

2018

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 3: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

iii

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Fitriani Mutohharoh

Nomor Mahasiswa : 144215213

Jurusan : Akuntansi

Bidang Konsentrasi : Sistem Pengendalian Internal

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang berjudul Evaluasi

Sistem Pengendalian Internal Atas Persediaan Barang Dagangan Di Toko Sahabat

Yogyakarta yang dibimbing oleh Dra.Sulastiningsih,M.SI adalah benar

merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan jiplakan dari hasil karya

orang lain. Apabila kemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar saya

sanggup menerima hukuman atau sanksi apapun sesuai peraturan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya

ucapkan terima kasih.

Yogyakarta,27 Februari 2018

Peneliti

Fitriani Mutohharoh

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 4: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

iv

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :Fitriani Mutohharoh

Nomor Mahasiswa :144215213

Jurusan :Akuntansi

Bidang Konsentrasi :Sistem Pengendalian Internal

Judul skripsi : Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Atas Persediaan

Barang Dagangan Di Toko Sahabat Yogyakarta

Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dan disajikan dalam sidang ujian

skripsi Sarjana tanggal

Yogyakarta, 27 Februari 2018

Telah di setujui dan disahkan oleh

Dosen Pembimbing

Dra.Sulastiningsih,M.SI

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 5: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

v

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN

Telah dipertahankan/ diujikan dan disahkan untuk memenuhi syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Strata-1 program studi Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Widya Wiwaha

Nama : Fitriani Mutohharoh

Nomor Mahasiswa : 144215213

Program Studi : Akuntansi

Bidang Konsentrasi : Sistem Pengendalian Internal

Yogyakarta,

Disahkan oleh

Penguji / Pembimbing skripsi

Penguji 1 :

Penguji 2 :

Mengetahui

Ketua STIE Widya Wiwaha

Drs.Muhammad Subkhan,MM

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 6: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

vi

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul evaluasi sistem pengendalian in ternal atas persediaan barang dagangandi Toko Sahabat Yogyakarta ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, sedangkan yang menjadi fokus penelitian adalah sistem pengendalian internal atas persediaan barang dagangan. Tahapan analisis data dalam penelitian ini yaitu mendiskripsikan implementasi sistem pengendalian internal dan mengevaluasi efektivitas sistem pengendalian internal atas persediaan barang dagangan pada Toko Sahabat Yogyakarta. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pengendalian internal atas persediaan barang dagangan pada Toko Sahabat Yogyakarta belum dilakukan dengan efektif, dimana tidak digunakannya kartu stock di gudang. Sebaiknya Toko Sahabat Yogyakarta menggunakan kartu stock dalam upaya pengendalian persediaan.

Kata Kunci : Pengendalian Internal, PersediaanBarang Dagangan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 7: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrokhim

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang

senantiasa melimpahkan berkat rahmat-Nya, sehingga penulisan skripsi yang

berjudul Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Atas Persediaan Barang

Dagangan Di Toko Sahabat Yogyakarta dapat diselesaikan. Penulisan skripsi ini

bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi jurusan akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya

Wiwaha. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini

peneliti sampaikan kepada :

1. Bapak Trubusdan Bu Partiyah selaku kedua orang tua yang senantiasa

mendampingi dari kecil hingga dewasa dan memberikan kasih sayang,

semangat, doa, dan pendidikan yang tidak terhitung nilainya.

2. M.Hafizh Athtahir yang selalu memberikan semangat, doa dan

dukungannya.

3. Ibu Dra.Sulastiningsih,M.SI. selaku dosen pembimbing materi dan teknis

yang telah meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk memberikan

bimbingan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.

4. Bapak Drs.Muhammad Subkhan,MM selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Widya Wiwaha.

5. Ibu Khoirunisa Cahya Firdarini, SE, M.Si selaku ketua jurusan Akuntansi.

6. Bapak Daliman selaku pemilik Toko Sahabat Yogyakarta.

7. Bapak dan Ibu dosen beserta staff Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya

Wiwaha Yogyakarta.

8. Teman-teman kelas Akuntansi angkatan 2014 khususnya kepada Nursita

Rini, Siti Deka Nurlail, Rutin Sri Rahayu, Risti Nariswari, Elsa

Widianawati, Eli Rapih yang selalu memberikan semangat dan

dukungannya selama ini.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 8: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

viii

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, untuk itu

sayamengharapkan saran yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini.

Harapan saya semoga penulisan skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat

dengan baik.

Yogyakarta,27 Februari 2018

Saya

Fitriani Mutohharoh

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 9: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

ix

DAFTAR ISI

Halaman judul...........................................................................................................i

Halaman sampul depan skripsi................................................................................ii

Halaman pernyataan ..............................................................................................iii

Halaman persetujuan skripsi...................................................................................iv

Halaman pengesahan ujian.......................................................................................v

Abstrak ...................................................................................................................vi

Kata pengantar.......................................................................................................vii

Daftar isi..................................................................................................................ix

Daftar tabel..............................................................................................................xi

Daftar gambar........................................................................................................xii

Daftar lampiran.....................................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah......................................................................................1 1.2 Rumusan masalah...............................................................................................5 1.3 Batasan masalah.................................................................................................5 1.4 Pertanyaan penelitian.........................................................................................5 1.5 Tujuan penelitian................................................................................................6 1.6 Manfaat penelitian..............................................................................................6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Hasil penelitian terdahulu..................................................................................8

2.2 Landasan teori..................................................................................................12

2.2.1 Definisi persediaan..................................................................................13 2.2.2 Fungsi persediaan....................................................................................15 2.2.3 Biaya persediaan.....................................................................................16 2.2.4 Jenis-jenis persediaan..............................................................................18 2.2.5 Metode pencatatan persediaan................................................................20 2.2.6 Metode penilaian persediaan...................................................................24 2.2.7 Pengertian sistem pengendalian internal.................................................25 2.2.8 Fungsi pengendalian internal..................................................................29 2.2.9 Tujuan Sistem pengendalian internal......................................................29 2.2.10 Elemen-elemen sistem pengendalian internal.......................................35

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 10: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

x

2.2.11 Efektivitas.............................................................................................39 2.2.12 Sistem pengendalian internal persediaan..............................................40 2.2.13 Prosedur dalam sistem persediaan........................................................40 2.2.14 Bagan alir (Flowchart)..........................................................................45 2.2.15 Elemen-elemen sistem pengendalian internal persediaan.....................50

BAB III METODA PENELITIAN

3.1 Lokasi penelitian..............................................................................................53

3.2 Sumber dan jenis data yang digunakan............................................................53

3.3 Analisa data......................................................................................................56

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran umum Toko Sahabat Yogyakarta...................................................59

4.1.1 sejarah singkat Toko Sahabat Yogyakarta..............................................59 4.1.2 Struktur organisasi..................................................................................60

4.2 Jenis-jenis persediaan barangan dagangan di Toko Sahabat Yogyakarta........63

4.3 Sistem pengendalian internal atas persediaan barang dagangan di Toko Sahabat Yogyakarta........................................................................................65

4.4 Prosedur pengendalian internal atas persediaan barang dagangan Toko Sahabat Yogyakarta........................................................................................75

4.5 Analisis sistem pengendalian internal atas persediaan barang dagangan di Toko Sahabat Yogyakarta...............................................................................77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan......................................................................................................87

5.2 Saran.................................................................................................................89

Daftar pustaka........................................................................................................91

Lampiran................................................................................................................96

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 11: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Penelitian terdahulu............................................................................................8

4.1 Jenis barang dagangan......................................................................................63

4.2 Penilaian efektivitas sistem pengendalian internal persediaan barang dagangan.........................................................................................................84

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 12: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Bagan alir sistem pembelian barang persediaan..............................................46

2.2 Bagan alir sistem penerimaan dan bagan alir sistem utang.............................47

2.3 Bagan alir bagian gudang.................................................................................48

2.4 Bagan alir sistem penjualan.............................................................................49

4.1 Struktur organisasi Toko Sahabat Yogyakarta.................................................61

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 13: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Struktur organisasi Toko Sahabat Yogyakarta...........................................94 2. Daftar pertanyaan wawancara....................................................................95 3. Toko Sahabat Yogyakarta..........................................................................97 4. Jumlah stok barang dagangan....................................................................98 5. Proses wawancara......................................................................................99

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 14: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

i

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 15: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Persaingan dunia usaha pada era globalisasi menuntut pengusaha untuk

melakukan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan usahanya untuk dapat

terus memperoleh laba yang maksimal dalam rangka mempertahankan

kelanjutan hidupnya, memajukan dan mengembangkan usahanya ke tingkat

yang lebih tinggi lagi. Untuk mengembangkan usaha tersebut perusahaan

harus mempunyai modal kerja yang cukup.

Menurut Muslich (2000:143) modal kerja memiliki beberapa arti penting

bagi perusahaan. Pertama modal kerja menunjukan besarnya investasi yang

dilakukan perusahaan dalam aktiva lancar dan klaim atas perusahaan yang

diwakili oleh hutang lancar. Kedua, investasi dalam aktiva likuid, piutang dan

persediaan barang adalah sensitif terhadap tingkat produksi dan penjualan.

Menurut Sawi (2003:129) modal kerja adalah aktiva lancar yang digunakan

untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari, misalnya untuk pembelian

persediaan yang meliputi bahan baku. Menurut Sawir (2005:154) modal kerja

adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan atau dapat

pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan

operasional perusahaan sehari-hari.

Menurut Sutrisno (2009:101) modal kerja merupakan salah satu unsur

aktiva yang sangat penting dalam perusahaan karena tanpa modal kerja

perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk menjalankan aktivitasnya.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 16: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

2

Tanpa adanya persediaan perusahaan akan mengalami hambatan setiap

harinya.

Persediaan adalah barang dagangan yang dibeli kemudian disimpan untuk

dijual dalam periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang

masih dalam proses atau pengerjaan produksi, atau persediaan bahan baku

yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. Persediaan

merupakan bagian aktiva lancar yang menjadi sumber penghasilan atas barang

yang tersedia untuk dijual khususnya perusahaan trading dan distribusi,

manufaktur. Hal inilah yang membuat persediaan barang dagang menjadi

prioritas untuk menjadi fokus dalam efektivitas dan efisiensi. Dalam

persediaan tentunya diperlukan manajemen persediaan untuk mengatur

persediaan.

Manajemen persediaan memegang peranan penting dalam penetapan

besarnya persediaan. Pengelompokan suatu jenis barang dagang berdasarkan

kriteria atas barang dagang yang fast moving (laris atas permintaan

konsumen) dan slow moving (yang tingkat penjualannya rendah) diperlukan

pengendalian internal yang baik untuk mengawasi persediaan tersebut.

Kuantitas dan jenis persediaan yang cukup harus dipertahankan untuk

memenuhi permintaan konsumen, tapi dari sisi lain harus diperhitungkan juga

biaya yang timbul akibat dari penyimpanan persediaan. Agar dapat stabil

harus dapat menetapkan jenis atau item barang yang dibutuhkan untuk dapat

menentukan jumlah minimal persediaan perusahaan dalam suatu periode

tertentu.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 17: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

3

Kuantitas dan jenis persediaan yang disimpan terlalu banyak akan

memperbesar biaya penyimpanan dan pemeliharaan persediaan. Sebaliknya

jika persediaan terlalu kecil dikhawatirkan tidak mampu memenuhi

permintaan konsumen. Maka tingkat persediaan harus dijaga agar tidak terlalu

tinggi dan juga tidak terlalu rendah. Keseimbangan persediaan akan berjalan

baik dengan adanya sistem pengendalian internal yang baik pula.

Sistem pengendalian internal menurut Mulyadi (2010:163) adalah suatu

perencanaan yang terdiri dari struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran

untuk menjaga dan mengarahkan jalan perusahaan agar bergerak sesuai

dengan tujuan dan program perusahaan dan mendorong efisiensi serta

dipatuhinya kebijakan. Menurut Krismiaji (2010:218) pengendalian internal

(internal control) adalah rencana organisasi dan metode yang digunakan untuk

menjaga atau melindungi aktiva dan menghasilkan informasi yang akurat dan

dapat dipercaya. Sistem pengendalian internal persediaan barangan adalah

suatu sistem yang digunakan dalam sebuah perusahaan untuk mengatur dan

mengendalikan atas semua barang-barang yang keluar untuk dijual dan barang

yang masuk. Sistem pengendalian internal memiliki elemen-elemen yang

perlu diperhatikan.

Elemen-elemen sistem pengendalian internal menurut Widjaja (2010:196)

terdiri dari lingkungan pengendalian (control environtment), aktivitas

pengendalian (control activities), pengukuran resiko (risk assesment), sistem

informasi dan komunikasi (information and comunication system), dan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 18: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

4

pemantauan (monitoring). Pengendalian internal pada Toko Sahabat

Yogyakarta cukup mendukung operasional perusahaan.

Toko Sahabat Yogyakarta adalah perusahaan dagang yang menjual

makanan seperti makanan kecil, minuman, dan bahan pokok lainnya yang

berlokasi di jalan Sidokarto, Godean, Sleman. Pelanggannya meliputi seluruh

wilayah godean. Perusahaan belum memiliki prosedur pengelolaan persediaan

yang baku. Tanpa adanya prosedur yang cukup baik maka belum tercipta

efektivitas dalam pengelolaannya dan berpotensi menimbulkan

penyimpangan.

Pengendalian internal akan persediaan barang dagangan merupakan hal

yang penting mengingat arti penting persediaan barang dagangan bagi suatu

perusahaan dagang. Kesuksesan perusahaan dipengaruhi oleh baik atau

buruknya pengawasan atas persediaan barang dagang yang dimiliki namun

terkadang perusahaan tidak menyadarinya. Meskipun pengendalian internal

telah dirancang, namun pada praktiknya tidak dilakukan secara konsisten.

Mulyani (2010:298) berasumsi bahwa penanganan persediaan barang

dagangan tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya pengendalian internal.

Hal tersebut dapat dilihat dari hasil kesimpulan penelitiannya yang dilakukan

di PT.Grokindo. Asumsi yang sama juga diungkapkan oleh Nurmalisa

(2009:312) bahwa pengendalian internal barang dagangan harus ditangani

dengan baik, serta harus terus dipantau agar fungsinya tetap efektif.

Nurjanah (2013:297) menyatakan hasil penelitian yang dilakukannya pada

Toko Wulan Salatiga dan mengungkapkan kesimpulan bahwa sistem

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 19: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

5

pengendalian internal yang dilakukan pada Toko Wulan Salatiga tersebut

sudah diterapkan, namun masih dalam bentuk yang sederhana dan kurang

efektif. Hal yang sama pun diungkapkan oleh Handayani (2014:198) yang

meneliti pengendalian internal persediaan pada Toko Kesongo Tuntang, masih

banyak terdapat kekurangan pada sistem pengendalian internal persediaan

yang terdapat pada toko tersebut.

Pengendalian atas persediaan barang dagangan harus benar-benar

dijalankan dengan baik agar berjalan dengan efektif dapat melakukan

pengendalian atas persediaan barang dagangan. Berdasarkan uraian pada latar

belakang diatas, maka penelitian ini berjudul “Evaluasi sistem pengendalian

internal atas persediaan barang dagangan di Toko Sahabat Yogyakarta”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka rumusan

masalahnya adalah sistem pengendalian internal atas persediaan barang

dagangan pada Toko Sahabat Yogyakarta belum berjalan dengan efektif.

1.3 Batasan Masalah

Menyadari luasnya ruang lingkup penelitian, maka penelitian ini dibatasi

pada masalah sistem pengendalian internal atas persediaan barang dagangan

terhadap barang dagangan jenis makanan kecil atau snak pada Toko Sahabat

Yogyakarta

1.4 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka pertanyaan penelitiannya

adalah :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 20: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

6

1. Bagaimana implementasi sistem pengendalian internal atas

persediaan barang dagangan di Toko Sahabat Yogyakarta?

2. Apakah sistem pengendalian intenal atas persediaan barang

dagangan di Toko Sahabat Yogyakarta sudah berjalan secara

efektif?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mendiskripsikan implementasi sistem pengendalian internal

atas persediaan barangan dagang di Toko Sahabat Yogyakarta.

b. Untuk mengevaluasi efektivitas sistem pengendalian internal atas

persediaan barang dagangan di Toko Sahabat Yogyakarta.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat

memberikan sumbangan pemikiran dalam memperkaya wawasan

konsep praktek pengendalian internal terutama pada persediaan

barang dagangan.

b. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat

menyumbangkan pemikiran terhadap pemecahan masalah yang

berkaitan dengan masalah persediaan barang dagangan.

Memberikan kontribusi untuk managemen pada Toko Sahabat

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 21: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

7

Yogyakarta. Selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan menjadi

acuan bagi penyusun program pemecahan masalah persediaan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 22: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

Berikut ini ringkasan hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan

penelitian yang sedang dilakukan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Hasil

1. Rapina dan

Leo (2011)

Peranan sistem

pengendalian

internal dalam

meningkatkan

efektifitas dan

efisiensi kegiatan

operasional pada

siklus persediaan

dan pergudangan

Kegiatan operasional dalam siklus

persediaan dan pergudangan pada

PT.Ultrajaya Milk Industri dan

Trading Company,Tbk sudah efektif

dan efisien. Hal ini dapat dilihat dari

hasil kuisisoner yang ada dimana

perusahaan telah melaksanakan

kegiatannya dengan efektif,

perusahaan telah dengan baik

melaksanakan prosedur yang terkait

dengan sistem pengendalian internal

pada siklus persediaan dan

pergudangan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 23: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

9

2. Oktaviani

dan Lilis

(2011)

Pengujian

pengendalian

persediaan barang

dagang di CV.

Kamandatu

Palembang

Dari hasil penelitian yang telah

dilakukan dan pembahasan maka

dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut : prosedur pengendalian intern

persediaan barang dagang pada CV.

Kamandatu sudah efektif, belum

adanya kepatuhan karyawan CV.

Kamandatu dalam menjalankan

prosedur pengendalian intern

persediaan barang dagang yang telah

ditetapkan CV. Kamandatu

3. Nurjanah

Siti (2013)

Analisis sistem

pengendalian

internal persediaan

pada toko Wulan

Salatiga

Kesimpulan dari penelitian ini adalah

struktur organisasi di Toko Wulan

Salatiga sudah bagus karena sudah ada

pemisahan yang jelas antara tugas dan

kewajiban dari setiap bagiannya.

Bagian persediaan dan bagian

akuntansi adalah bagian yang

memiliki resiko paling besar untuk

melakukan kesalahan dalam

melakukan tugasnya. Tidak adanya

perhitungan fisik, jumlah dan kualitas

barang yang dikirimkan oleh pemasok

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 24: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

10

sebelum barang tersebut masuk

gudang. Tidak adanya kegiatan stok

opname yang seharusnya dilakukan

oleh pemilik toko sehingga pemilik

toko tidak tahu pasti apakah jumlah

persediaan yang tercatat sesuai dengan

fisik persediaan tersebut atau tidak.

Kurangnya dokumen-dokumen yang

seharusnya digunakan dalam sistem

pembelian barang persediaan. Tidak

ada aturan baku dalam pemilihan

supplier, hal ini memperbesar resiko

kemungkinan kesalahan dalam

memilih supplier. Untuk pengendalian

persediaan yang terdapat di toko

dengan menggunakan CCTV sudah

cukup baik, akan tetapi hal tersebut

belum maksimal karena CCTV tidak

mampu mengendalikan barang

persediaan sepenuhnya.

4. Alfons

(2015)

Efektivitas

pengendalian

internal atas

Pengendalian Internal atas persediaan

barang dagang pada PT Orindo Studio

belum dilakukan dengan efektif. Hal

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 25: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

11

persediaan barang

dagang pada PT

Orindo Studio

tersebut dapat dilihat dari pemisahan

fungsional dalam struktur organisasi

namun terdapat rangkap jabatan,

adanya kebijakan stockopname secara

rutin setiap bulan dalam menjaga

ketersediaan persediaan barang

dagang namun tidak didukung oleh

penggunaan kartu stock sebagai dasar

pengendalian persediaan harian, dan

pelaksanaan informasi dan komunikasi

dan pemantauan didominasi hanya

oleh direktur. Sehingga saat direktur

tidak ada, tidak ada lagi yang dapat

mengambil keputusan. Prosedur

pengelolaan persediaan barang dagang

telah dilaksanakan sesuai dengan

standarisasi PT Orindo Studio. Setiap

aktivitas dilakukan sesuai prosedur,

seperti prosedur penjualan dan

perhitungan fisik.

5. Ummil

Mu’minin

Analisis

pengendalian

Dari penelitian ini menghasilkan

bahwa pengendalian internal terhadap

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 26: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

12

(2015) internal atas barang

dagang (studi kasus

di Distributor

Centre cabang

Bekasi)

persediaan barang dagang belom

dilakukan secara efektif. Hal ini

dibuktikan dengan tidak adanya

pemisahan tugas karyawan yang bisa

disebut juga dengan tenaga serabutan

yang mengakibatkan penumpukan

tugas dan bercampurnya tugas antara

karyawan yang satu dengan yang

lainnya.

Dari beberapa hasil penelitian di atas, maka dapat digambarkan beberapa

persamaan dan perbedaannya. Persamaan penelitian ini dengan hasil penelitian

terdahulu adalah pada salah satu variabel yang digunakan dalam membahas pokok

permasalahan, yaitu variabel pengendalian internal.

Sedangkan perbedaan antara penelitian ini dengan hasil penelitian

terdahulu adalah pada kaitan pembahasan variabel pengendalian internal. Pada

penelitian ini kajian lebih difokuskan untuk menjelaskan secara deskriptif sistem

pengendalian internal atas persediaan barang dagang. Adanya persamaan dan

perbedaan yang terdapat dalam penelitian ini dengan hasil penelitian sebelumnya

tentu membawa konsekuensi pada hasil penelitian yang diperoleh.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 27: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

13

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Definisi persediaan

Persediaan merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam kegiatan

operasional, baik untuk perusahaan dagangan maupun untuk perusahaan

manufaktur. Tanpa adanya persediaan maka perusahaan dagangan tidak akan

dapat beroperasi.Tingginya jumlah persediaan dapat memenuhi semua kebutuhan

konsumen, namun jumlah persediaan yang tinggi dapat menghambat kegiatan

perusahaan karena sebagian besar dana perusahaan tertanam dalam persediaan dan

tidak dapat dilakukan perputaran modal. Namun sebaliknya jika jumlah

persediaan terlalu kecil akan membuat perusahaan tidak mampu memenuhi

kebutuhan konsumennya. Perusahaan harus dapat memperhitungkan jumlah

persediaan yang dimiliki dalam jumlah yang optimum, tidak terlalu banyak dan

juga tidak terlalu sedikit karena akan mempengaruhi tingkat keuntungan

perusahaan.

Menurut Reeve (2008:452), “Persediaan didefinisikan sebagai aktiva yang

tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal dalam proses produksi atau

yang dalam perjalanan bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk

digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa”. Menurut Mulyadi

(2008:197) persediaan terdiri dari persediaan produk jadi, persediaan produk

dalam proses, persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan

bahan habis pakai pabrik, persediaan suku cadang.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 28: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

14

Pengertian persediaan menurut Suharli (2006:22) adalah barang yang dibeli

untuk dijual lagi sebagai aktivitas utama perusahaan untuk memperoleh

pendapatan. Menurut Warren (2005:440) yang telah diterjemahkan oleh

Farahmita persediaan adalah barang dagang yang disimpan untuk kemudian dijual

lagi dalam operasi bisnis perusahaan dan bahan yang digunakan dalam proses

produksi atau yang disimpan untuk tujuan itu. Menurut Mulyadi (2010:214)

adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal perusahaan,

aktiva dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan atau dalam bentuk bahan

baku atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberi

jasa.

Menurut IAI 14 (2015:14.2) didefinisikan sebagai berikut : “Persediaan adalah

asset : (a) tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa; (b) dalam proses

produksi untuk penjualan tersebut; atau (c) dalam bentuk bahan atau perlengkapan

untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.” Pengertian lain

dalam PSAK 14 (2015:14.2) “Persediaan meliputi barang yang dibeli dan dimiliki

untuk dijual kembali termasuk, sebagai contoh, barang dagangan yang dibeli oleh

pengecer untuk dijual kembali, atau pengadaan tanah dan properti lainnya untuk

dijual kembali. Persediaan juga meliputi barang jadi yang diproduksi, atau barang

dalam penyelesaian yang sedang diproduksi, oleh entitas serta termasuk bahan

serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi.”

Menurut Stice dan Skousen (2009:571), “Persediaan adalah istilah yang

diberikan untuk aktiva yang akan dijual dalam kegiatan normal perusahaan atau

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 29: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

15

aktiva yang dimasukkan secara langsung atau tidak langsung ke dalam barang

yang akan diproduksi dan kemudian dijual.” Dari beberapa pengertian diatas

dapat disimpulkan bahwa pengertian persediaan adalah barang-barang yang

dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai

untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan normal.

2.2.2 Fungsi Persediaan

Menurut Siagian (2006:162) fungsi persediaan terbagi menjadi empat jenis

yaitu :

a. Fungsi pemisahan wilayah.

b. Fungsi decoupling.

c. Fungsi penyeimbangan dan permintaan.

d. Fungsi penyangga.

Menurut Rangkuti (2004:15) persediaan memiliki beberapa fungsi,

diantaranya:

a. Agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi terjadi.

b. Untuk menyeimbangkan produksi dengan distribusi.

c. Untuk memperoleh keuntungan dari potongan kuantitas, karena

membeli dalam jumlah yang banyak ada diskon.

d. Untuk hedging dari inflasi dan perubahan harga.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 30: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

16

e. Untuk menghindari kekurangan persediaan yang dapat terjadi

karena cuaca, kekurangan pasokan, mutu, dan ketidaktepatan

pengiriman.

f. Untuk menjaga kelangsungan operasi dengan cara persediaan

dalam proses.

2.2.3 Biaya Persediaan

Persediaan membutuhkan biaya yang tidak sedikit tentunya. Biaya persediaan

menjadi penting untuk diperhatikan karena biaya persediaan mempengaruhi

tingkat keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Menurut Hansen dan Mowen

(2009:584), “Adapun biaya yang timbul karena persediaan adalah :

1. Biaya penyimpanan, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menyimpan

persediaan. Terdiri atas biaya-biaya yang bervariasi langsung dengan

kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar

apabila kuantitas persediaan semakin banyak. Biaya yang termasuk dalam

biaya penyimpanan antara lain :

a. Biaya sewa gudang

b. Biaya administrasi pergudangan

c. Gaji pelaksana pergudangan

d.

e. Biaya listrik

f. Biaya modal yang tertanam dalam persediaan

g. Biaya asuransi

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 31: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

17

h. Biaya kerusakan

i. Biaya penyusutan

2. Biaya pemesanan, yaitu biaya yang ditanggung perusahaan untuk setiap

kali melakukan pemesanan bahan baku. Biaya pemesanan total per periode

sama dengan jumlah pemesanan yang dilakukan dalam satu periode dikali

biaya per pesanan. Biaya pemesanan dapat meliputi:

a. Pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi

b. Upah

c. Biaya telepon

d. Pengeluaran surat menyurat

e. Biaya pengepakan dan penimbangan

f. Biaya pemeriksaan (inspeksi) penerimaan

g. Biaya pengiriman ke gudang

3. Biaya penyiapan, yaitu biaya yang diperlukan apabila bahan-bahan tidak

dibeli, tetapi diproduksi sendiri. Biaya penyiapan total per periode adalah

jumlah penyiapan yang dilakukan dalam satu periode dikali biaya per

penyiapan.

4. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan, yaitu biaya yang timbul ketika

persediaan tidak mencukupi permintaan proses produksi. Biaya

kekurangan bahan sulit diukur dalam praktek terutama dalam kenyataan

bahwa biaya ini merupakan opportunity cost yang sulit diperkirakan secara

objektif.”

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 32: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

18

2.2.4 Jenis-jenis Persediaan

Persediaan dapat diklasifikasikan menurut beberapa kategori tergantung pada

jenis kegiatan usaha perusahaan, apakah perusahaan itu merupakan perusahaan

dagang atau manufaktur. Menurut Keiso (2002:444) persediaan dapat

diklasifikasikan berdasarkan kegiatan usahanya yaitu sebagai berikut :

1. Perusahaan dagang

Dalam perusahaan dagang, perusahaan hanya mengenal satu jenis

persediaan yaitu barang dagangan yang siap untuk dijual.

2. Perusahaan manufakur

Terdapat tiga jenis barang yaitu :

a. Persediaan bahan baku untuk diproduksi

Meliputi bahan baku yang diperoleh dari sumber daya alam ataupun

beberapa jenis produk yang dibeli dari perusahaan lain.

b. Persediaan barang dalam proses

Meliputi produk-produk yang telah dimasukkan ke dalam proses

produksi, namun belum selesai diolah.

c. Persediaan barang jadi

Meliputi produk olahan yang siap dijual kepada pelanggan.

Jenis persediaan dalam setiap perusahaan akan berbeda tergantung dengan

bidang atau kegiatan normal yang dilakukan perusahaan. Pada perusahaan

manufaktur, persediaan dibedakan menjadi persediaan bahan baku (raw

material), barang dalam proses (work in process), barang jadi (finish goods),

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 33: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

19

dan bahan pembantu (factory supplies) yang digunakan dalam prose produksi.

Pada perusahaan dagang, persediaan adalah barang yang dibeli lalu dijual

kembali tanpa mengubah bentuk barang dagang tersebut. Berdasarkan definisi

diatas, maka dapat disimpulkan bahwa persediaan dapat dibedakan jenisnya

menjadi :

1. Persediaan bahan baku (raw material)

Yaitu barang-barang yang diperoleh untuk digunakan dalam proses

produksi. Beberapa bahan baku diperoleh dari sumber-sumber alam,

akan tetapi lebih sering bahan baku diperoleh dari perusahaan lain

yang menghasilkan bahan baku untuk produk akhir. Sebagai contoh

kertas cetak merupakan bahan baku dari perusahaan percetakan.

Meskipun istilah bahan baku dapat digunakan secara luas untuk

mencukupi seluruh bahan baku yang digunakan dalam proses

produksi, namun sebutan bahan baku sering dibatasi untuk barang-

barang fisik yang dimasukkan dalam produk yang dihasilkan.

Sedangkan istilah bahan penolong atau pembantu (factory supplies)

digunakan untuk menyebut bahan tambahan yaitu bahan baku yang

diperlukan dalam proses produksi tetapi tidak secara langsung

dimasukkan dalam produk.

2. Barang dalam proses (goods in process)

Atau dapat disebut juga dengan pekerjaan dalam proses (work in

process) terdiri dari bahan baku yang sebagian telah diproses dan perlu

dikerjakan lebih lanjut sebelum dijual.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 34: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

20

3. Barang jadi (finished goods)

Merupakan produk atau barang yang telah selesai diproduksi dan

menjadi persediaan perusahan untuk dijual.

Persediaan dalam operasi normal perusahaan dagang merupakan

komponen yang sangat aktif, yang dibeli dan dijual kembali secara terus.

Persediaan barang dagangan dalam perusahaan dagang, biasanya dalam

bentuk siap pakai untuk dijual kembali kepada pembeli dan melaporkan

harga perolehan dari barang dagangan yang belum terjual sebagai

persediaan.

2.2.5 Metode Pencatatan Persediaan

Dalam sebuah perusahaan, persediaan akan mempengaruhi laporan

posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif. Oleh sebab itu

persediaan disebut sebagai akun ganda. Dalam laporan posisi keuangan,

persediaan pada umumnya merupakan nilai yang paling signifikan dalam

aset lancar. Dalam laporan laba rugi komprehensif, persediaan menjadi

penting dalam menentukan hasil operasi perusahaan dalam periode

tertentu.

Pertama-tama perusahaan harus menentukan metode apa yang

diterapkan dalam pencatatan persediaan. Terdapat dua metode dalam

mencatat persediaan, yaitu :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 35: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

21

1. Metode Fisik/Periodik (Periodic/Physical Inventory System)

Kieso (2017:405) mengatakan mengenai metode persediaan

secara periodik sebagai berikut: “ Menurut sistem periodik

(periodic inventory system), kuantitas persediaan ditangan

ditentukan, seperti yang tersirat oleh namanya, secara periodik.

Semua pembelian persediaan selama periode akuntansi dicatat

dengan mendebet akun pembelian. Total akun pembelian pada

akhir periode akuntansi ditambah ke biaya persediaan ditangan

pada awal periode untuk menemukan total biaya yang tersedia

untuk dijual selama periode berjalan. Kemudian total biaya

barang yang tersedia untuk dijual dikurangi dengan persediaan

akhir untuk menentukan harga pokok penjualan.

Harga pokok penjualan adalah jumlah residu yang

tergantung pada hasil perhitungan persediaan akhir secara fisik.

Perhitungan fisik persediaan (physical inventory count) yang

diharuskan oleh sistem persediaan periodik dilakukan satu

tahun pada setiap akhir tahun.

Dalam metode ini pencatatan persediaan hanya dilakukan

pada akhir periode akuntansi melalui ayat jurnal penyesuaian.

Transaksi yang mempengaruhi persediaan, dicatat masing-

masing dalam perkiraan tersendiri dalam: pembelian, retur

pembelian, penjualan dan retur penjualan. Untuk mendapatkan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 36: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

22

nilai persediaan secara periodik maka dilakukanlah perhitungan

fisik (Stock Opname).

Dewasa ini, metode ini sudah mulai ditinggalkan karena

tidak mendukung integrasi sistem dimana data mengenai posisi

persediaan tidak dapat tersedia sepanjang periode akuntansi.

Hal inilah yang menyebabkan data bagian akuntansi kurang

mendukung operasional. Laporan posisi keuangan dan laporan

laba rugi komprehensif tidak akan dapat dibuat sebelum nilai

persediaan diketahui.

2. Metode Perpetual (Continual Inventory System)

Kieso (2017:404) menyatakan “menurut sistem persediaan

perpetual (perpetual inventory system), catatan yang

berkelanjutan menyangkut perubahan persediaan dicerminkan

dalam akun persediaan yaitu semua pembelian dan penjualan

(pengeluaran) barang dicatat langsung ke akun persediaan pada

saat terjadi. Karakteristik akuntansi dari sistem perpetual

adalah :

a. Pembelian barang dagangan untuk dijual atau

pembelian bahan baku untuk produksi didebet ke

persediaan dan bukan ke pembelian.

b. Biaya transportasi masuk, retur pembelian dan

pengurangan harga, serta diskon pembelian dicatat

dalam persediaan bukan dalam akun terpisah.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 37: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

23

c. Harga pokok penjualan diakui untuk setiap penjualan

dengan mendebet akun harga pokok penjualan dan

mengkredit persediaan.

d. Persediaan merupakan akun pengendali yang didukung

oleh buku besar pembantu yang berisi catatan

persediaan individual. Buku besar pembantu

memperlihatkan kuantitas dan biaya dari setiap jenis

persediaan.

Dalam penelitian sebelumnya oleh Gunawan, Alvina

dan Yunus (2011:167) menyebutkan keuntungan

penggunaan pencatatan secara perpectual yaitu

mempermudahkan dalam penyusunan laporan keuangan

baik itu neraca ataupun daftar laba rugi setiap saat

diperlukan, karena tidak perlu lagi menunggu pelaksanaan

fisik. Namun demikian setidak-tidaknya pemeriksaan fisik

harus tetap dilaksanakan sekali dalam setahun, hal itu perlu

untuk membandingkan antara catatan buku pembantu

persediaan dan buku besar atau buku kontrol dengan fisik

yang sebenarnya. Selain itu pemeriksaan sekali waktu

diperlukan sebagai alat kontrol keadaan persediaan yang

ada didalam gudang.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 38: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

24

Dalam metode ini pencatatan persediaan dilakukan

setiap terjadi transaksi yang mempengaruhi persediaan.

Saldo akun persediaan akan menunjukan saldo persediaan

yang sebenarnya. Maka penyusunan laporan keuangan

tidak memerlukan jurnal penyesuaian. Pencatatan

persediaan kedalam akun persediaan dilakukan

berdasarkan harga pokok, baik transaksi pembelian

maupun transaksi penjualan.

Metode ini akan dapat menampilkan saldo persediaan

pada setiap saat laporan posisi keuangan dibutuhkan.

Metode ini harus didukung dengan pencatatan persediaan

dengan menggunakan sistem. Walaupun metode perpetual

menyediakan data persediaan secara terus menerus namun

tetap saja dibutuhkan perhitungan fisik yang berfungsi

untuk mencocokan fisik dengan catatan dalam sistem.

2.2.6 Metode Penilaian Persediaan

Setelah menentukan metode pencatatan, perusahaan dagang harus

menentukan metode untuk menilai persediaan yang memiliki tujuan untuk

menelaah laporan keuangan. Menurut PSAK 14 (2015:14.4) dikatakan bahwa

metode penilaian persediaan yang diperkenankan untuk digunakan di Indonesia

adalah rumus biaya masuk pertama keluar pertama (MPKP / FIFO) dan biaya

rata-rata tertimbang (Average).

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 39: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

25

1. Metode Harga Rata-rata (Average)

Metode ini membebankan biaya rata-rata yang sama ke setiap unit.

Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa barang yang terjual seharusnya

dibebankan dengan biaya rata-rata, yaitu rata-rata tertimbang dari jumlah

unit yang dibeli pada tiap harga. Metode rata- rata mengutamakan yang

mudah terjangkau untuk dilayani, tidak peduli apakah barang tersebut

masuk pertama atau masuk terakhir.

2. Metode Masuk Pertama, Keluar Pertama (FIFO)

Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa unit yang terjual adalah

unit yang terlebih dahulu masuk. Selain itu, didalam FIFO (first in first

out) unit yang tersisa pada persediaan akhir adalah unit yang paling akhir

dibeli, sehingga biaya uang dilaporkan akan mendekati atau sama dengan

biaya penggantian diakhir periode.

Menurut Michell (2006:235) metode penilaian persediaan dapat berdasarkan

harga perolehan (cost valuation) atau bukan berdasarkan harga perolehan (non-

cost valuation)

1. Metode penilaian berdasarkan harga perolehan tergantung dengan sistem

pencatatan persediaan yang dilaksanakan perusahaan, apakah sistem

periodik atau perpectual.

Sistem periodik memiliki alternatif metode penilaian, masuk pertama

keluar pertama (first in first out), rata-rata sederhana (simple avarage) dan

identifikasi khusus (specific identification). Sedangkan pencatatan dengan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 40: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

26

sistem perpectual tersedia alternatif metode penilaian FIFO, LIFO, atau

rata-rata bergerak (moving avarage)

2. Metode penilaian berdasarkan bukan harga pokok perolehan yaitu mana

lebih rendah antara harga perolehan dan harga pasar (lower cost or market/

LCM/LCOM). Untuk menentukan nilai LCM perlu dicari dahulu harga

perolehan (cost) dan harga pasar (market). Ketika mencari harga perolehan

maka kembali menilai persediaan berdasarkan harga perolehan (cost

valuation) sebagaimana dijabarkan diatas. Metode lain pada penilaian

bukan berdasarkan pada harga perolehan adalah estimasi. Yaitu metode

harga eceran (at retailmethod) dan metode laba kotor (gross profit method)

2.2.7 Pengertian Sistem Pengendalian Internal

Pengertian pengendalian internal menurut Arens dan Loebecke (2008:355)

adalah sebagai berikut : “Internal control is a process designed to provide

reasonable assurance the achievement of management’s objective in the following

categories : a. Reliability of financial reporting, b. Effectiveness and efficiency of

operations,c. Compliance with applicable laws and regulation”. Menurut Warren

yang diterjemahkan oleh Farahmita (2008:235) mengatakan “Pengendalian

internal (internal control) adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva

perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi usaha yang

disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta peraturan telah diikuti.”

Menurut Mulyadi (2008:163) “Mendefinisikan sistem pengendalian internal

meliputi struktur organisasi, metode, ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 41: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

27

menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data

akuntansi,mendorong efisiensi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan

manajemen. Menurut Krismiaji (2010:218) pengendalian internal (internal

control) adalah rencana organisasi dan metode yang digunakan untuk menjaga

atau melindungi aktiva dan menghasilkan informasi yang akurat dan dapat

dipercaya.

Menurut Tunggal (2010:195) pengendalian internal adalah suatu proses yang

dijalankan oleh dewan komisaris, menegemen, dan personal entitas lain yang

didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan

tujuan berikut ini yaitu: keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan efeisiensi

operasi, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Selain itu

pendapat lain diungkapkan oleh Hall (2011:180) pembuatan dan pemeliharaan

sistem pengendalian internal adalah kewajiban pihak managemen yang penting.

Aspek mendasar dari tanggungjawab penyediaan informasi pihak managemen

adalah untuk memberikan jaminan yang wajar bagi pemegang saham bahwa

perusahaan dikendalikan dengan baik. Selain itu pihak managemen bertanggung

jawab untuk melengkapi pemegang saham serta investor dengan informasi

keuangan yang andal dan tepat waktu.

Dari definisi-definisi tersebut, pengendalian internal menekankan pada konsep

dasar berikut :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 42: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

28

1. Pengendalian internal merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu.

Pengendalian internal bukan merupakan suatu tujuan melainkan suatu

rangkaian tindakan yang bersifat menyebar dan menjadi bagian yang tidak

dapat dipisahkan bukan hanya sebagai tambahan dari infrastruktur entitas.

2. Pengendalian internal dilakukan oleh manusia.

Pengendalian internal bukan hanya terdiri dari pedoman kebijaksanaan dan

formulir, namun dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi, yang

mencakup dewan direksi, manajemen, dan personalia lain yang berperan di

dalamnya.

3. Pengendalian internal diharapkan hanya dapat memberikan keyakinan yang

memadai, bukan keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan direksi

perusahaan.

Hal ini disebabkan karena keterbatasan bawahan yang melekat dalam

semua sistem pengendalian internal dan pertimbangan manfaat dan dan

pengorbanan dalam pencapainan tujuan pengendalian.

4. Pengendalian internal disesuaikan dengan pendacapaian pelaporan keuangan,

kepatuhan, dan operasi yang saling melengkapi.

Pengendalian internal merupakan salah satu alat bagi manajemen untuk

memastikan bahwa kegiatan perusahaan telah sesuai dengan kebijakan dan

prosedur yang ada sehingga operasi perusahaan dapat berjalan lancar, aktiva

perusahaan dapat terjamin kamanannya, dan kecurangan (fraud) serta

pemborosan dapat dicegah.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 43: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

29

2.2.8 Fungsi Pengendalian Internal

Pengendalian internal memiliki tiga fungsi penting menurut Mulyadi

(2010:179), yaitu :

1. Preventive control yaitu pengendalian untuk pencegahan, mencegah

timbulnya suatu masalah sebelum masalah muncul.

2. Detective control yaitu pengendalian untuk pemeriksaan, dibutuhkan

untuk mengungkap masalah begitu masalah tersebut muncul.

3. Corrective control, pengendalian korektif. Memecahkan masalah yang

ditemukan oleh pengendalian untuk pemeriksaan.

2.2.9 Tujuan Sistem Pengendalian Internal

Dalam Standar Profesional Akuntan Publik pada SA 319 par 06

dikemukakan bahwa pengendalian intern adalah proses yang

dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas

yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang

pencapaian tiga tujuan berikut ini menurut Widjaja (2010:126) yaitu:

1. Menjaga keandalan pelaporan keuangan entitas.

Agar dapat menyelenggarakan operasi usahanya,

manajemen memerlukan informasi yang akurat. Oleh

karena itu dengan adanya pengendalian internal diharapkan

dapat menyediakan data yang dapat dipercaya, sebab

dengan adanya data atau catatan yang andal akan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 44: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

30

memungkinkan akan tersusunnya laporan keuangan yang

dapat diandalkan.

2. Menjaga efektivitas dan efisiensi operasi yang dijalankan.

Pengendalian internal dimaksudkan untuk

menghindarkan pengulangan kerjasama yang tidak perlu

dan pemborosan dalam seluruh aspek usaha serta mencegah

penggunaan sumber daya yang tidak efisien.

3. Menjaga kepatuhan hukum dan peraturan yang berlaku.

Pengendalian internal dimaksudkan untuk

memastikan bahwa segala peraturan dan kebijakan yang

telah ditetapkan manajemen untuk mencapai tujuan

perusahaan dapat ditaati oleh karyawan perusahaan.

Tujuan sistem pengendalian internal juga dikemukakan oleh Mulyadi

(2010:163) yaitu:

1. Menjaga kekayaan oganisasi

Kekayaan suatu perusahaan dapat dicuri, disalahgunakan atau

hancur karena kecelakaan kecuali jika kekayaan tersebut dilindungi

dengan pengendalian yang memadahi. Begitu juga dengan kekayaan

perusahaan yang tidak memiliki wujud fisik seperti piutang dagang akan

rawan oleh kekurangan jika dokumen penting dan catatan tidak dijaga.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 45: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

31

2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi

Managemen memer lukan informasi keuangan yang diteliti dan

andal untuk menjalankan kegiatan usahanya. Banyak informasi akuntansi

yang digunakan oleh managemen untuk dasar pengambilan keputusan

yang penting. Pengendalian internal dirancang untuk memberikan jaminan

proses pengolahan data akuntansi akan menghasilkan informasi keuangan

yang teliti dan andal karena data akuntansi mencerminkan perubahan

kekayaan perusahaan.

3. Mendorong efisiensi

Pengendalian internal ditujukan untuk mencegah duplikasi usaha

yang tidak perlu atau pemborosan dalam segala hal kegiatan bisnis

perusahaan dan untuk mencegah penggunaan sumber daya perusahaan

yang tidak efisien.

4. Mendorong dipatuhinya kebijakan managemen

Untuk mencapai tujuan perusahaan, managemen menetapkan

kebijakan dan prosedur. Pengendalian internal ini ditujukan untuk

memberikan jaminan yang memadai agar kebijakan managemen dipatuhi

oleh karyawan.

Menurut tujuannya sistem pengendalian internal dibedakan menjadi:

1. Pengendalian Internal Akuntansi (Internal Accounting Control)

Pengendalian internal akuntansi meliputi struktur organisasi,

metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 46: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

32

menjagakekayaan organisasi dan dapat dipercayainya catatan akuntansi

serta dirancang untuk meyakinkan dalam hal berikut :

a. Transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan persetujuan atau

wewenang manajemen.

b. Transaksi dicatat agar memudahkan penyiapan laporan keuangan

yang sesuai dengan prinsip yang berlaku umum dan dalam

mengadakan pertanggungjawaban manajemen.

c. Penggunaan harta atau aktiva diberikan atas persetujuan

manajemen.

d. Jumlah aktiva yang terdapat dalam laporan keuangan sesuai

dengan kenyataan yang ada.

Untuk dapat mencapai tujuan pengendalian akuntansi, suatu sistem

harus mempunyai enam prinsip dasar, yaitu : pemisahan fungsi, prosedur

pemberian wewenang, prosedur dokumentasi, prosedur catatan dan

akuntansi, pengawasan fisik atas aktiva dan catatan akuntansi,

pemeriksaan intern secara bebas. Pengendalian internal akuntansi yang

baik akan menjamin kekayaan para investor dan kreditur yang ditanamkan

dalam perusahaan dan akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat

dipercaya dan diandalkan.

2. Pengendalian Internal Administratif (Internal Administrative Control)

Pengendalian internal administratif meliputi struktur organisasi,

metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 47: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

33

mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen. Pengendalian

administrasi berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dan

mengarah pada otorisasi transaksi. Tujuan pengendalian administrasi

diutamakan pada pencapaian tujuan operasional seperti hubungan

masyarakat, efisiensi operasi atau pabrik, efektivitas operasi dan

efektivitas manajemen. Pengendalian internal administrasi mempunyai

pengaruh langsung terhadap pengendalian akuntansi karena merupakan

titik awal untuk menciptakan pengendalian akuntansi, meskipun

pengaruhnya terhadap keandalan pelaporan keuangan kecil.

Pengendalian Internal Menurut COSO/The Committe of Sponsoring

Organizations (2013:4) mengidentifikasi sistem pengendalian internal yang

efektif meliputi lima komponen yang saling berhubungan untuk mendukung

pencapaian tujuan entitas, yaitu:

1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Merupakan pondasi dari komponen lainnya dan meliputi beberapa

faktor diantaranya : integritas dan etika, komitmen untuk meningkatkan

kompetensi, dewan komisaris dan komite audit, filosofi manajemen dan

jenis operasi, kebijakan dan praktek sumber daya manusia. COSO/The

Committe of Sponsoring Organizations menyediakan pedoman untuk

mengevaluasi tiap faktor tersebut diatas. Misal, Filosofi manajemen dan

jenis operasi dapat dinilai dengan cara menguji sifat dari penerimaan risiko

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 48: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

34

bisnis, frekuensi interaksi dari tiap subordinat, dan pengaruhnya terhadap

laporan keuangan.

2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)

Terdiri dari identifikasi risiko dan analisis risiko.Identifikasi risiko

meliputi pengujian terhadap faktor-faktor eksternal seperti perkembangan

teknologi, persaingan, dan perubahan ekonomi. Faktor internal diantaranya

kompetensi karyawan, sifat dari aktivitas bisnis, dan karakteristik

pengelolaan sistim informasi. Sedangkan analisis risiko meliputi

mengestimasi signifikasi risiko, menilai kemungkinan terjadinya risiko,

dan bagaimana mengelola risiko.

3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)

Terdiri dari kebijakan dan prosedur yang menjamin karyawan

melaksanakan arahan manajemen. Aktivitas pengendalian meliputi review

terhadap sistem pengendalian, pemisahan tugas, dan pengendalian

terhadap sistem informasi. Pengendalian terhadap sistem informasi

meliputi dua cara yaitu General controls, mencakup kontrol terhadap

akses, perangkat lunak, dan system development dan Application controls,

mencakup pencegahan dan deteksi transaksi yang tidak terotorisasi.

Berfungsi untuk menjamin kelengkapan, akurasi, otorisasi and validasi

dari proses transaksi.

4. Informasi dan komunikasi

COSO/The Committe of Sponsoring Organizations menyatakan

perlunya untuk mengakses informasi dari dalam dan luar,

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 49: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

35

mengembangkan strategi yang potensial dan system terintegrasi, serta

perlunya data yang berkualitas. Sedangkan diskusi mengenai komunikasi

berfokus kepada menyampaikan permasalahan pengendalian internal, dan

mengumpulkan informasi pesaing.

5. Pengawasan (Monitoring)

Karena pengendalian internal harus dilakukan sepanjang waktu,

maka COSO/The Committe of Sponsoring Organizations menyatakan

perlunya manajemen untuk terus melakukan pengawasan terhadap

keseluruhan sistem pengendalian internal melalui aktivitas yang

berkelanjutan dan melalui evaluasi yang ditujukan terhadap aktivitas atau

area yang khusus.

2.2.10 Elemen-elemen Sistem Pengendalian Internal

Unsur pokok sistem pengendalian menurut Mulyadi (2008:187),

sistem pengendalian memiliki unsur- unsur pokok sebagai berikut :

1. Stuktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab

fungsional secara tegas

Tanggung jawab fungsional ini dipisahkan

berdasarkan prinsip-prinsip berikut:

a. Adanya pemisahan fungsi-fungsi operasi dan

penyimpanan dari fungsi akuntansi. Fungsi operasi

merupakan fungsi yang mempunyai wewenang

untuk melaksanakan suatu kegiatan, sedangkan

fungsi penyimpanan merupakan fungsi yang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 50: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

36

memiliki wewenang untuk menyimpan aktiva

perusahaan.

b. Suatu fungsi tidak boleh diberi sebuah tanggung

jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap

suatu transaksi. Empat hal yang harus diperhatikan

dalam pemisahan tanggung jawab, yaitu :

1) Bagian penyimpanan aktiva harus

dipisahkan dari bagian akuntansi.

2) Bagian yang melakukan otorisasi harus

dipisahkan dengan bagian yang menyimpan.

3) Adanya pemisahan fungsi operasi dan

pencatatan.

4) Pemisahan dalam bagian pencatatan dan

akuntansi.

c. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang

memberikan perlindungan yang cukup terhadap

kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.

Dalam suatu organisasi setiap transaksi

hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang

berwenang untuk menyetujui terjadinya transaksi

tersebut. Oleh karena itu dalam suatu organisasi

perlu dibuat sistem yang mengatur pembagian

wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 51: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

37

transaksi. Sistem otorisasi diharapkan dapat

menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang

dapat dipercaya, sehingga akan menjadi masukan

yang dapat dipercaya bagi proses akuntansi.

Prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan

informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai

kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya suatu

organisai.

2. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi

setiap unit organisasi.

Praktik yang sehat sering diartikan sebagai

pelaksanaan aturan-aturan yang telah ditentukan dalam

lingkungan perusahaan. Praktik yang sehat juga diartikan

sebagai alat untuk menerapkan suatu rencana yaitu suatu

hal yang arus dilaksanakan agar rencana yang telah dibuat

dapat dicapai. Pembagian tanggung jawab fungsional dan

sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang telah

ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak

diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat

dalam pelaksanaannya. Adapun cara-cara perusahaan dalam

mencapai praktik yang sehat antara lain:

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 52: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

38

a. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang

pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh

yang berwenang.

b. Pemeriksaan mendadak (surprised audit).

c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal

sampai akhir oleh satu orang atau satu unit

organisasi, tanpa ada campur dari orang atau unit

organisasi lain.

d. Perputaran jabatan (job rotation).

e. Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang

berhak.

f. Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk

mengecek efektivitas unsur-unsur pengendalian

internal yang lain.

g. Secara periodik dilakukan pencocokan fisik antara

kekayaan dan catatan.

3. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung

jawabnya.

Unsur karyawan yang mutunya sesuai dengan

tanggung jawabnya memegang peranan penting sebab

pelaksana dari sistem pengendalian internal ini nantinya

adalah karyawan, jadi jika perusahaan memiliki karyawan

yang kompeten dan jujur,unsur pengendalian yang lain

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 53: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

39

dapat dikurangi sampai batas yang minimum perusahaan

tetap mampu menghasilkan pertanggungjawaban keuangan

yang andal. Suatu sistem dikatakan baik apabila sistem

yang ada itu memadai dan didukung manusia yang

menjalankan sistem tersebut. Karena itu dalam penarikan

tenaga kerja harus diarahkan agar mendapat calon pegawai

yang memadai yaitu melalui prosedur pengujian yang ketat,

pendidikan dan latihan yang cukup serta pengukuran

prestasi atas tanggung jawab yang diberikan.

2.2.11 Efektivitas

Pengertian efektivitas menurut Arens, dkk (2008:738) adalah :

“Effectiveness refers to accomplishment of objective, where as

efficiency refers to the resources used to achieve those objectives.”

Menurut Kurniawan (2005:109), “Efektivitas adalah kemampuan

melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi)

daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan

atau ketegangan diantara pelaksanaannya”.

Menurut Zahnd (2006:200), “Efektivitas yaitu berfokus pada

akibatnya, pengaruhnya atau efeknya, sedangkan efisiensi berarti tepat

atau sesuai untuk mengerjakan sesuatu dengan tidak membuang-

buang waktu, tenaga dan biaya” Sehubungan dengan hal-hal yang

dikemukakan di atas, maka secara singkat pengertian daripada efisiensi

dan efektivitas adalah, efisiensi berarti melakukan atau mengerjakan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 54: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

40

sesuatu secara benar, “doing things right”, sedangkan efektivitas

melakukan atau mengerjakan sesuatu tepat pada sasaran “doing the

right things”.

2.2.12 Sistem Pengendalian Internal Persediaan

Pengendalian internal atas persediaan merupakan hal yang penting

karena persediaan adalah bagian yang sangat penting dari suatu

perusahaan dagang. Perusahaan yang sukses biasanya amat berhati hati

dalam melakukan pengawasan atas persediaannya. Pengendalian

internal atas persediaan barang dagang meliputi penghitungan fisik

yang harus dilakukan setiap tahun karena dengan cara itulah suatu

perusahaan dapat mengetahui secara pasti jumlah persediaan yang ada.

Prosedur pencatatan yang diterapkan dengan benar mampu

memberikan perlindungan terhadap persediaan yang diterapkan yang

ada di perusahaan.

Pemisahan tanggung jawab fungsional serta sistem otorisasi dan

prosedur pencatatan yang telah diterapkan juga harus didukung dengan

adanya praktek yang sehat dalam setiap pelaksanaanya. Dengan

diterapkannya unsur-unsur pengendalian internal dalam pengelolaan

persediaan barang dagang, maka sistem pengendalian internal bisa

terlaksana dan berjalan dengan baik.

2.2.13 Prosedur Dalam Sistem Persediaan

Sistem pengendalian internal persediaan barang dagang berkaitan erat

dengan:

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 55: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

41

1. Prosedur pembelian (Pengadaan)

Barang pembelian barang dagang merupakan kegiatan

pengadaan barang dagangan yang diperlukan bagi operasional

perusahaan. Pembelian barang dagang dapat dilakukan secara tunai

maupun kredit.

Menurut Mulyadi (2008:226) transaksi pembelian

mencakup prosedur sebagai berikut :

a. Fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian kepada

fungsi pembelian.

b. Fungsi pembelian meminta penawaran harga dari berbagai

pemasok.

c. Fungsi pembelian melakukan pemilihan pemasok.

d. Fungsi pembelian membuat order pembelian kepada

pemasok yang dipilih.

e. Fungsi penerimaan memeriksa dan menerima branag yang

dikirim oleh pemasok.

f. Fungsi penerimaan menyerahkan barang yang diterima

kepada fungsi gudang untuk disimpan.

g. Fungsi penerimaan melaporkan penerimaan barang kepada

fungsi akuntansi.

h. Fungsi akuntansi menerima faktur tagihan dari pemasok

dan mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi

pembelian tersebut.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 56: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

42

2. Prosedur retur pembelian

Retur pembelian dilakukan jika barang yang telah dibeli

tidak sesuai dengan pesanan yang tercantum dalam surat order

pembelian. Ketidaksesuaian itu bisa dikarenakan barang yang

dikirim oleh pemasok tidak sesuai dengan spesifikasi yang

tercantum dalam order pembelian, barang yang diterima

mengalami kerusakan saat pengiriman, barang yang diterima

melewati batas waktu pengiriman yang dijanjikan pemasok.

Menurut Mulyadi (2008:300) prosedur retur pembelian

mencakup :

a. Prosedur perintah retur pembelian.

Retur pembelian terjadi atas perintah fungsi

pembelian kepada fungsi pengiriman untuk

mengirimkan kembali barang yang telah diterima

oleh fungsi penerimaan kepada pemasok yang

bersangkutan. Dokumen yang digunakan untuk

memerintahkan fungsi pengiriman mengembalikan

barang ke pemasok adalah memo debit yang dibuat

oleh fungsi pembelian.

b. Prosedur pengiriman barang.

Fungsi pengiriman mengirimkan barang

kepada pemasok sesuai dengan perintah retur

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 57: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

43

pembelian yang tercantum dalam memo debit dan

membuat laporan pengiriman barang.

c. Prosedur pencatatan utang.

Fungsi akuntansi memeriksa dokumen-

dokumen yang berhubungan dengan retur

pembelian (memo debit dan laporan pengiriman

barang) dan menyelenggarakan pencatatan

berkurangnya utang dalam kartu utang atau

mengarsipkan dokumen memo debit sebagai

pengurang utang.

3. Prosedur pengitungan fisik persediaan.

Penghitungan fisik persediaan digunakan oleh perusahaan

untuk menghitung secara fisik persediaan yang disimpan di

gudang yang hasilnya digunakan untuk meminta

pertanggungjawaban bagian gudang mengenai pelaksanaan

penyimpanan, dan pertanggungjawaban bagian kartu

persediaan mengenai keandalan catatan persediaan yang

diselenggarakannya, serta untuk melakukan penyesuaian

terhadap catatan persedian di bagian kartu persediaan.

Prosedur penghitungan fisik persediaan antara lain :

a. Prosedur penghitungan fisik.

Prosedur ini diawali dengan pembagian

kartu penghitungan fisik kepada penghitung dan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 58: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

44

pengecek oleh pemegang kartu penghitungan fisik.

Lalu semua jenis persediaan dihitung oleh

penghitung dan pengecek mencatat hasilnya pada

kartu penghitungan fisik.

b. Prosedur kompilasi.

Dalam prosedur ini pemegang kartu

penghitungan fisik mencocokkan data yang

dihasilkan oleh penghitung pada bagian ketiga kartu

pengitungan fisik dan pengecek yang terdapat dalam

bagian kedua kartu penghitungan fisik. Jika data

yang dihasilkan sama pemegang kartu penghtungan

fisik juga bertugas mencatat data yang tercantum

dalam bagian kedua kartu penghitungan fisik ke

dalam daftar hasil penghitungan fisik. Jika hasil

penghitungan antara penghitung dan pengecek

terdapat perbedaan maka harus dilakukan

penghitungan ulang.

c. Prosedur penentuan harga pokok persediaan.

Bagian kartu persediaan mengisi harga

pokok per satuan tiap jenis berdasar informasi yang

terdapat dalam kartu persediaan serta mengalikan

harga pokok per satuan tersebut dengan kuantitas

hasil penghitungan fisik persediaan untuk

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 59: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

45

mendapatkan harga pokok persediaan yang

dihitung.

d. Prosedur penyesuaian.

Pada prosedur ini bagian kartu persediaan

melakukan penyesuaian terhadap data persediaan

yang tercantum dalam kartu persediaan berdasar

daftar hasil penghitungan fisik persediaan. Bagian

gudang juga melakukan penyesuaian terhadap data

kuantitas persediaan yang tercatat dalam kartu

gudang.

2.2.14 Bagan Alir (Flowchart)

Menurut Krismiaji (2010:213), Bagan Alir atau flowchart

merupakan tehnik analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-

aspek sistem informasi secara jelas, tepat, dan logis. Bagan alir

menggunakan serangkaian simbol standar untuk menguraikan prosedur

pengolahan transaksi yang digunakan oleh sebuah perusahaan,

sekaligus menguraikan aliran data dalam sebuah sistem.

A. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut dengan

bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork

flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari

laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 60: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

46

alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama

dengan yang digunakan didalam bagan alir sistem.

B. Bagan Alir Sistem Pembelian Barang Persediaan

Gambar 2.1

Bagan alir sistem pembelian barang persediaan

Bagian Pembelian

Dari pemasok

Dikirim ke pemasok

1

4

3

2

LPB

5

Sarat permintaan pembelian

Laporan penerimaan

barang

Faktur

Membuat surat order

Membandingkan

Mengirim faktur

1 surat order pembelian

2 3

A

Faktur

7

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 61: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

47

Gambar 2.2

Bagan alir sistem penerimaan Bagan alir sistem utang

LPB 4

SOP 3

SOP 2

4

3

2 Faktur

2

5

6

8

T T

7 3

3 2

Surat order pembelian

2

Surat order pembelian

3

Laporan penerimaan barang

faktur

Menerima barang dari pemasok

Membuat laporan

penerimaan

membandingkan

Membuat bukti kas

keluar

Laporan penerimaan barang

4

Register bukti kas

keluar

Bukti kas keluar

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 62: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

48

Gambar 2.3

Bagan alir bagian gudang

Mulai

2

1

T

T

Membuat surat

permintaan

Surat permintaan pembelian

Laporan penerimaan

barang

6

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 63: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

49

Gambar 2.4

Bagan alir sistem penjualan

ditanda tangani dan

dicap lunas

diarsip

untuk bukti

sore hari

konsumen

Mulai

Membuat faktur

Faktur penjualan tunai

Faktur penjualan tunai

Faktur

penjualan

tunai

Menyerahkan barang

konsumen

Menerima kas dari konsumen

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 64: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

50

2.2.15 Elemen-elemen sistem pengendalian internal persediaan

Elemen-elemen sistem pengendalian internal persediaan yang

efektif menurut COSO (The Committe of Sponsoring Organizations)

sebagai berikut :

1. Lingkungan pengendalian

Lingkungan pengendalian ini sangat penting karena

menjadi dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian internal

yang lain. Adapun faktor yang membentuk lingkungan

pengendalian meliputi :

a. Integritas dan nilai etika

b. Komitmen terhadap kompetensi

c. Dewan direksi dan komite audit

d. Filosofi dan gaya operasi managemen

e. Struktur organisasi

f. Penetapan wewenang dan tanggung jawab

g. Kebijakan dan praktik sumberdaya manusia

2. Penilaian resiko

Mekanisme yang ditetapkan untuk mengidentifikasi,

menganalisis, dan mengelola resiko-resiko yang berkaitan

dengan berbagai aktivitas dimana organisasi beroperasi.

Berkaitan dengan penilaian resiko, managemen juga harus

mempertimbangkan hal-hal khusus yang dapat muncul dari

perubahan kondisi, seperti :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 65: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

51

a. Perubahan dalam lingkungan operasi

b. Personil baru

c. Sistem informasi yang baru atau dimodifikasi

d. Pertumbuhan yang cepat

e. Teknologi baru

f. Lini, produk, atau aktivitas baru

g. Operasi diluar negeri

h. Pernyataan akuntansi

3. Informasi dan komunikasi

Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen

penting dari pengendalian internal perusahaan, sebab sistem ini

memungkinkan entitas memperoleh informasi yang diperlukan

untuk menjalankan, mengelola, dan mengendalikan operasi

perusahaan.

4. Aktivitas pengendalian

Aktivitas pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi

proses kerja untuk menjamin tercapainya tujuan perusahaan

dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak beres/salah.

Aktivitas pengendalian ini dapat dikategorikan melalui :

a. Pemisahan tugas yang bermanfaat untuk mencegah

adanya tindak kecurangan

b. Pengendalian pemrosesan informasi

c. Pengendalian fisik

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 66: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

52

d. Review kerja

5. Pemantuan

Sistem pengendalian intern yang dipantau maka

kekurangan dapat ditemukan dan efektivitas pengendalian

meningkat. Pemantauan atau monitoring penting karena berkaitan

dengan pencapaian target

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 67: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

53

BAB III

METODA PENELITIAN

3.1 Lokasi penelitian

Proses pelaksanaan penelitian dilakukan di Toko Sahabat Yogyakarta, yang

beralamatkan di jalan Sidokarto, Nogosari, Sidokarto, Godean, Sleman,

Yogyakarta. Toko Sahabat Yogyakarta adalah perusahaan dagangan yang

bergerak dalam penjualan makanan dan minuman yang berlangsung dari 24

september 2010.

3.2 Sumber dan jenis data yang digunakan

Penelitian ini menggunakan data primer berupa informasi yang didapat

dari manajemen Toko Sahabat Yogyakarta. Data primer dapat berupa opini

subyek, hasil observasi terhadap suatu perilaku atau kejadian, dan hasil

pengujian menurut Supomo (2002:146-147). Keseluruhan data didapatkan dari

wawancara langsung dengan pemilik toko dan karyawan Toko Sahabat

Yogyakarta serta observasi dan dokumentasi.

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan data.

Dalam memperoleh data tersebu maka teknik yang digunakan sebagai berikut:

1. Wawancara

Teknik melalui wawancara merupakan teknik pengumpulan

data yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek

penelitian dalam hal ini adalah pihak-pihak yang berhubungan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 68: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

54

dengan sistem pengendalian internal pada persediann barang

dagang. Teknik wawancara dilakukan ketika peneliti memerlukan

komunikasi atau hubungan guna memperoleh data dan keterangan

yang berlandaskan tujuan penelitian menurut Supomo (2002:152).

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu

pewawancara (interviewner) yang mengajukan pertanyaan dan

terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu menurut Meleong (2012:186). Terdapat beberapa

tujuan diadakannya wawancara antara lain :

a. Mengkonstruksi orang, kejadian, organisasi, motivasi,

tuntutan, dan kepedulian.

b. Merekonstruksi kejadian-kejadian di masa lalu.

c. Memproyeksikan peristiwa-peristiwa masa lalu dengan

peristiwa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.

d. Memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang

diperoleh dari orang lain.

Metode wawancara yang digunakan adalah wawancara

yang berstruktur dan wawancara mendalam. Wawancara yang

terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya

menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan yang akan

diajukan. Format wawancara terstruktur dengan menyusun

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 69: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

55

pertanyaan-pertanyaan sebelumnya dan didasarkan atas

masalah dalam rancangan penelitian.

Wawancara mendalam secara umum adalah proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara

tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan

informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa

menggunakan pedoman wawancara, di mana pewawancara dan

informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif menurut

Bungin (2007:111).

2. Observasi

Observasi didefinisikan sebagai suatu proses melihat,

mengamati, dan mencermati serta merekam perilaku secara

sistematis untuk suatu tujuan tertentu. Menurut Herdiansyah

(2013:143) observasi ialah suatu kegiatan mencari data yang dapat

digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis.

Menurut Bungin (2007:118) observasi atau pengamatan

adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca

indra mata sebagai alat bantu utamanya selain panca indra lainnya

seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Karena itu, observasi

adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya

melalui hasil kerja panca indra lainnya.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 70: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

56

Ditinjau dari model, observasi dapat dibedakan menjadi

dua, yaitu :

1. Observasi langsung (direct observation) yang

dilakukan untuk menelaah subyek atau obyek

penelitian yang sulit diprediksi.

2. Observasi mekanik (mechanical observation) yaitu

suatu model observasi yang dilakukan dengan

bantuan peralatan mekanik, seperti vidio, kamera,

dan lainnya.

3. Dokumentasi

Dalam pengumpulan data, metode dokumentasi ini yaitu

metode mencari data yang berasal dari bukti, catatan, laporan

historis yang telah tersusun dalam arsip atau tulisan lain yang

berkaitan dengan variabel penelitian seperti profil perusahaan,

dokumen-dokumen keuangan, seperti nota, kuitansi serta laporan

keuangan harian perusahaan dari obyek yang diteliti untuk

memperoleh data yang diperlukan menurut Supomo (2002:147).

3.3 Analisa Data

Adapun teknik analisa data yang dipakai menggunakan teknik deskriptif

kualitatif yaitu menganalisa data mengenai informasi sistem pengendalian

internal atas persediaan barang dagangan di Toko Sahabat Yogyakarta,

dibandingkan dengan sistem pengendalian internal standar menurut COSO

(The Commite of Sponsoring Organization)

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 71: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

57

Tahap-tahap analisis data sebagai berikut :

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data dengan mencatat semua data secara

obyektif dan apa adanya sesuai dengan hasil observasi dan

wawancara dengan pemilik dan karyawan Toko Sahabat

Yogyakarta.

b. Reduksi data

Reduksi data yaitu memilih hal-hal pokok yang sesuai

dengan fokus peneliti. Reduksi data merupakan suatu bentuk

analisis yang menggolongkan, mengarahkan, membuang yang

tidak perlu dan mengorganisasikan data-data yang direduksi.

Memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan

dan mempermudah untuk mencari sewaktu-waktu diperlukan.

c. Penyajian data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan.

d. Pengambilan simpulan atau verifikasi

Pengambilan keputusan dengan mencari pola model, tema,

hubungan, persamaan, hal-hal yang sering muncul, hipotesis dan

sebagainya, jadi dari data tersebut peneliti mencoba mengambil

kesimpulan. Verifikasi dapat dilakukan dengan keputusan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 72: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

58

didasarkan pada reduksi data dan penyajian data yang merupakan

jawaban atas masalah yang diangkat dalam penelitian.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 73: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

59

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Toko Sahabat Yogyakarta

4.1.1 Sejarah Singkat Toko Sahabat Yogyakarta

Sejarah singkat Toko Sahabat Yogyakarta adalah perusahan

dagang yang bergerak dalam bidang distribusi makanan dan minuman

seperti makanan kecil, kue-kue, minuman kemasan, minuman botol, dan

berbagai jenis makanan dan minuman lainnya. Toko Sahabat Yogyakarta

berlokasi di jalan Sidokarto, Nogosari, Sidokarto, Godean, Sleman,

Yogyakarta. Toko Sahabat Yogyakarta didirikan oleh Bapak Daliman

pada 24 September 2010, bertepatan dengan tanggal kelahiran pemilik

toko.

Pada awalnya toko ini didirikan untuk menggantikan usaha

keluarga yang bangkrut. Orang tua Bapak Daliman memiliki toko yang

menjual DVD namun mengalami kebangkrutan. Beliau sudah tidak mau

mengurus toko tersebut lagi dan beliau memberikan sedikit modal kepada

anaknya yaitu Bapak Daliman untuk memulai usaha sendiri. Akhirnya

Bapak Daliman mendirikan Toko Sahabat dengan membuat toko pertama

yang bernama “Sahabat” berlokasi di jalan Bantulan, Godean. Seiring

berjalannya waktu, toko ini terus berkembang dan sampai saat ini sudah

memiliki satu cabang di lokasi yang berbeda dengan nama toko “Sahabat

2.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 74: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

60

Semakin meningkatnya kemajuan teknologi, alat-alat pendukung di

Toko Sahabat juga mulai dilengkapi dari komputer untuk proses

pembayaran dikasir, alat sensor, dan alat-alat pendukung lainnya. Barang

yang diperjual belikan tidak hanya sebatas makanan ringan saja tetapi

juga menyediakan aneka jenis minuman, aneka jenis makanan, dan bahan

pokok lainnya.

4.1.2 Struktur Organisasi

Baik perusahaan besar maupun perusahan kecil tidak dapat

dipisahkan dari struktur organisasi yang merupakan suatu kerangka kerja

bagi semua individu yang ada dalam organisasi untuk mencapai tujuan

sehingga segala macam pengorbanan yang terjadi dalam usaha mencapai

tujuan dapat diatur sedemikian rupa sehingga pengorbanan yang dilakukan

seminimal mungkin. Tujuan penyusunan struktur organisasi adalan untuk

menciptakan koordinasi, komunikasi, dan kerjasama yang baik diantara

para pelaksana organisasi, agar dapat menunjang dan mencapai tujuan

perusahaan. Untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut, dalam struktur

organisasi perlu dijelaskan juga pembagian tugas, penetapan batas

wewenang dan tanggung jawab yang jelas diantara para pelaksana.

Toko Sahabat Yogyakarta belum mempunyai struktur organisasi

yang baku. Peneliti mencoba membuat struktur tersebut berdasarkan

pengamatan dan wawancara dengan karyawan Toko Sahabat Yogyakarta.

Adapun struktur organisasi pada Toko Sahabat Yogyakarta dapat dilihat

pada Gambar 4.1.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 75: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

61

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Toko Sahabat Yogyakarta

Adapun pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang dapat

diuraikan sebagai berikut:

1. Pemilik toko

Pemilik toko yang merangkap sebagai manager toko bertanggung jawab

untuk:

a. Mengawasi pekerjaan setiap anggota.

b. Meminta pertanggungjawaban mengenai perkembangan usaha

kepada manager dan kasir.

c. Mengambil keputusan yang sangat penting bagi perkembangan

usahanya.

d. Mencari dan menyeleksi karyawan baru.

e. Membuat order pembelian dan mencatat jumlah pembelian.

Pemilik/Manager

Daliman

Kasir

Arif

Pramuniaga

Sopir

Gudang

Gandung

Keuangan

Haryatun

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 76: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

62

f. Memilih dan mekukan koordinasi langsung dengan supplier.

g. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan secara keseluruhan

terhadap semua jenis sediaan yang ada.

h. Menerima barang yang dikirim oleh pemasok dan mengecek

kualitas dan kuantitas barang yang dikirim.

2. Keuangan dan administrasi

Bagian keuangan dan administrasi bertanggung jawab untuk :

a. Membuat, memeriksa, dan mengarsip faktur, nota supplier, laporan

untuk memastikan status hutang atau piutang.

b. Menerima, memeriksa tagihan dari vendor dan membuat rekapan

untuk memastikan pembayaran terkirim tepat waktu.

c. Memeriksa rangkuman kas kecil untuk memastikan penggunaan

dan ketersediaan kas kecil yang efektif.

d. Menginput pembayaran ke supplier dengan tepat waktu dan akurat.

e. Memeriksa laporan rekonsiliasi untuk memastikan data terinput

dengan benar.

f. Mengarsip seluruh dokumen transaksi dan melakukan stock

opname.

3. Kasir

Seorang kasir harus bertanggung jawab terhadap :

a. Melaukan pembayaran atas pembelian sediaan.

b. Menerima pembayaran dari aktivitas pembelian oleh pelanggan.

c. Mengatur keluar masuknya uang dalam pengawasan pemilik toko.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 77: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

63

4. Pramuniaga

Adapun tanggung jawab seorang pramuniaga adalah :

a. Melayani pelanggan

b. Menjaga kebersihan toko

c. Mengatur dan merapikan tata letak sediaan

5. Gudang atau persediaan

a. Mengecek barang yang masuk dan barang yang keluar

b. Mengecek barang yang rusak

c. Membuat laporan keluar masuknya barang sediaan

6. Supir

Seorang supir bertanggung jawab untuk :

a. Bertanggung jawab atas distribusi barang ke toko cabang

b. Membantu mengantar karyawan untuk ke toko dengan lokasi yang

berbeda

4.2 Jenis-jenis Persediaan Barang Dagang di Toko Sahabat Yogyakarta

Persediaan barang yang dimiliki Toko Sahabat Yogyakarta

termasuk jenis persediaan barang dagang yang dibeli untuk dijual kembali.

Adapun produk yang dijual belikan tertera pada tabel berikut ini :

Tabel 4.1

Jenis barang dagang

No Jenis Nama dan Merk

1. Minuman Sari Kacang Ijo, Buavita, Ultra Milk Strowberry,

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 78: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

64

ABC, Pocari Sweat. Jahe wangi, Milo, Anlene, Teh

kotak, Hydro coco, Boneto, Cleco, You C100,

Cratingdaeng, Good day, Dancow, Nu Greentea, Nu

Milk Tea, Big Cola, Mizone, Sprite, Fanta, Super

O2, Aqua 300ml, Aqua 600ml, Aqua 1lt, Lasegar

500ml, Vit, Yuzu, Kiranti, Teh Gelas, Torabika,

ABC Espo, Cafelate, Minute Pulpi, Child Go,

Cimori, Teh Pucuk, Ale-ale, Oki Jelly Drink, Teh

Rio, Teh Jawa, Isoplus, Jahe wangi

2. Makanan

ringan

Tango, Klop, Beng-beng, Top, Nissin, Oreo,

Timtam, Momogi, Malkis Abon, Roma Malkish,

Malkish Crackers, Trenz, Shapes, Rheches, Waffle,

Nextar, Sari Roti, Taro, Citato, Twister, Chotos,

Qtela, Lays, Rocki, Nyam-nyam, Kitkat, Kinderjoy,

Richoco, Chokolatos, Fullo

3. Bahan

makanan

Tepung terigu, Tepung meizena, Telur, Gula pasir,

Gula jawa, Fermipan, Ovalet, Beras, Minyak goreng,

Tepung panir, Keju, Ragi, Mentega, Susu

4. Lain-lain Pentene, Sunsilk, Clear, Tresemme, Rejoice, Dove,

Emeron, Head and shoulders, Nature, Sari ayu, Didi,

Jonsions, Cusson, Attack, Daia, Rinso, Soklin,

Biore, Emperial, Lifeboy, Lux, Pepsoden, Close up,

Sunlight, Mama lime, Slike, Hit, Viva, Indomie,

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 79: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

65

SGM, Lactogen, Frisian Flag, Sikat gigi,

Garam,Walls, Lourier, Charm, Citra, Tesa, Mito,

Kopi kapal api.

4.3 Sistem Pengendalian Internal Atas Persediaan Barang Dagang Toko

Sahabat Yogyakarta

Terdapat lima unsur sistem pengendalian internal atas persediaan barang

dagang di Toko Sahabat Yogyakarta menurut COSO (The Committe of

Sponsoring Organizations), antara lain :

1. Lingkungan Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang

Pengendalian Internal Toko Sahabat Yogyakarta terhadap persediaan

barang dagang dapat dapat dijelaskan berdasarkan faktor-faktor yang

menyusun pengawasan di bawah ini.

a. Falsafah dan Gaya Manajemen Operasi

Falsafah manajemen merupakan aktivitas yang memberikan

parameter bagi perusahaan dan karyawan tentang pentingnya

pengendalian. Pada Toko Sahabat Yogyakarta, falsafah manajemen

dikondisikan dengan adanya keyakinan pemilik toko untuk

menciptakan hubungan bisnis yang baik. Dalam hal ini semua

karyawan ditekankan untuk bertindak jujur kepada konsumen,

pemasok, dan semua pihak yang berhubungan dengan toko.

Kepuasan pelayanan kepada para pelanggan sangat perlu

diperhatikan. Pemilik Toko Sahabat Yogyakarta mengutarakan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 80: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

66

bahwa apabila ada kebutuhan dan keinginan dari para

pelangganterhadap produk-produk yang dibeli, maka karyawan

toko akan secepat mungkin melayani mereka agar tidak terjadi

penggantian oleh produk-produk lain. Pengiriman produk yang

dipesan oleh toko cabang dilakukan dengan cepat supaya tidak

terjadi kekosongan barang yang ada di toko cabang.

b. Struktur Organisasi

Struktur organisasi disusun secara fungsional, yang terdiri

dari fungsi keuangan dan administrasi toko, dan fungsi logistik

atau gudang. Penyusunan struktur organisasi berdasarkan fungsi ini

sesuai untuk perusahaan dagang seperti Toko Sahabat Yogyakarta

karena terlihat cukup jelas pembagian tugas dan wewenang dari

setiap fungsional yang ada di toko, sehingga pengendalian dapat

dilakukan. Pembagian tugas dan fungsi dalam organisasi sudah

jelas.

c. Fungsi Audit Internal

Toko Sahabat Yogyakartatidak mempunyai Auditor

Internal. Audit hanya dilakukan terhadap persediaan, dimana audit

dilakukan oleh bagian gudang dan disaksikan oleh pemilik toko.

Bagian gudang akan melakukan pengecekan peresediaan dengan

melakukan stock opname pada waktu tertentu.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 81: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

67

d. Penetapan Wewenang dan Tanggung Jawab

Penetapan wewenang dan tanggung jawab merupakan

pengembangan dari struktur organisasi, yang secara garis besar

diwujudkan dalam bentuk pemisahan fungsi-fungsi. Pemisahan

fungsi pada Toko Sahabat Yogyakarta juga telah diadakan, yaitu

fungsi pemasaran, fungsi keuangan dan administrasi, fungsi

operasional toko, dan fungsi logistik. Selain pemisahan fungsi,

Toko Sahabat Yogyakartajuga telah menerapkan pendelegasian

wewenang sesuai dengan struktur organisasi toko. Namun semua

keputusan terhadap berbagai hal masih diputuskan oleh pemilik

toko.

e. Praktek dan Kebijakan Karyawan

Penerimaan pegawai atau staff di Toko Sahabat

Yogyakartadan penggajian ditangani langsung oleh pemilik toko

atau manager, sedangkan untuk pencatatan dan penyimpanan data

pegawai dilakukan di bagian keuangan dan administrasi.

2. Penilaian Resiko Persediaan Barang Dagang

Toko Sahabat Yogyakarta menilai persediaan barang dagangan

dengan memperhatikan masa kadaluarsa untuk seluruh makanan ringan

dan minuman, serta makanan dan minuman keluaran terbaru. Persediaan

yang akan mendekati masa kadaluarsa harus cepat terjual untuk

mengurangi risiko kerugian akibat persediaan yang tidak terjual. Toko

Sahabat Yogyakarta mensiasati penjualan makanan ringan yang sudah

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 82: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

68

mendekati masa kadaluarsa dengan memberikan diskon lebih untuk

mengurangi resiko tidak terjualnya persediaan tersebut. Untuk mengatasi

resiko tersebut Toko Sahabat Yogyakarta membuat kebijakan stock

opname sekali dalam sebulan. Kegiatan ini dipimpin oleh bagian gudang,

yang juga turut diperiksa oleh pemilik toko, serta karyawan gudang

lainnya. Tim penghitung fisik ini tidak hanya memeriksa jumlahnya saja,

tetapi juga masa pakainya agar jangan sampai terjadi kadaluwarsa dan

penumpukan barang yang berlebihan.

3. Aktivitas Pengendalian Persediaan Barang Dagang

Aktivitas pengendalian persediaan barang dagang pada Toko Sahabat

Yogyakarta meliputi kebijakan dan prosedur yang dibuat oleh toko ini

untuk memberikan kemungkinan yang memadai bahwa sistem

pengendalian persediaan barang dagang yang ditetapkan telah

dilaksanakan dalam beberapa kategori seperti diuraikan berikut:

A. Pemisahan tugas yang cukup

Struktur organisasi merupakan rangkaian pembagian tugas

kegiatan pokok perusahaan dagang, tujuan pemisahan fungsi ini

adalah untuk mencegah kesalahan dan agar dapat dilakukannya

deteksi segera atas kesalahan dan ketidakberesan dalam

pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada seseorang. Pada

penjualan barang dagangan dilakukan pemisahan tugas-tugas yang

jelas, antara lain :

a. Menerima pesanan penjualan oleh pemilik toko.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 83: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

69

b. Melakukan penjualan oleh pemilik toko.

c. Mengeluarkan barang oleh salah satu satu petugas gudang.

d. Mengirimkan barang oleh supir.

e. Mencatat penjualan oleh bagian keuangan dan

administrasi.

Pada perhitungan fisik barang dagang ada pembagian tugas

yang jelas antara :

a. Melaporkan jumlah persediaan barang dagang di

gudang oleh admin gudang.

b. Menghitung fisik persediaan barang dagang oleh staf

gudang.

c. Membuat laporan perhitungan fisik oleh admin gudang.

B. Otorisasi yang pantas atas transaksi dan aktivitas

Toko Sahabat Yogyakarta melakukan penyediaan barang dagang

berdasarkan penerimaan kiriman barang dagang dari pemasok.

Arus prosedur otorisasi terhadap penerimaan kiriman barang

dagang dari pemasok diuraikan sebagai berikut :

a. Bagian gudang akan menerima barang kiriman dari

pemasok apabila jenis dan jumlah barang sesuai dengan

perincian di surat pengiriman barang serta surat pemesanan

barang.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 84: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

70

b. Bagian gudang melaporkan penerimaan barang tersebut ke

bagian keuangan dan administrasi.

c. Bagian keuangan dan administrasi membuat laporan

penerimaan. Toko Sahabat Yogyakarta tidak memiliki

kartu stock, sehingga pencatatan keluar masuk barang

hanya berdasarkan Purchase Order dari konsumen dan

Invoice dari pemasok. Pengambilan persediaan sebagai

barang sampel tidak terdokumentasi dengan baik, bagian

penjualan hanya memberikan secarik kertas memo atas

persediaan yang diambil untuk dijadikan sampel.

4. Informasi dan Komunikasi Persediaan Barang Dagang

Sistem informasi dan komunikasi dalam pelaksanaan transaksi

pemesanan, penerimaan, perhitungan, dan pengeluaran persediaan barang

dagangan melibatkan beberapa fungsi terkait, prosedur yang harus diikuti,

dokumen dan catatan yang diperlukan serta laporan yang dihasilkan.

Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas laporan

sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap yang

telah diotorisasi oleh pihak yang berewenang. Informasi mengenai

persediaan barang yang dianggap rahasia, seperti harga beli persediaan

barang dagang hanya diketahui oleh pemilik toko atau manager.

Hal ini menyebabkan informasi yang akan dihasilkan oleh bagian

administrasi dan keuangan hanya seputar jumlah penjualan dan

pengeluaran rutin toko saja sedangkan harga pokok penjualan hanya

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 85: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

71

dikerjakan dan diketahui oleh pemilik toko. Pengendalian terhadap

persediaan barang dagang biasanya dianggap merupakan bagian dari siklus

penjualan dan penerimaan kas.Dalam hal ini Toko Sahabat Yogyakarta

membuat kebijaksanaan terhadap sistem penjualan tunai dan sistem

penjualan kredit. Berikut dijelaskan sistem informasi dan komunikasi

terkait dengan sistem penjualan dan penerimaan kas.

A. Sistem informasi dan komunikasi penjualan tunai

Penjualan tunai dilakukan oleh pelanggan dengan cara

pelanggan melakukan pembayaran terlebih dahulu sebelum barang

diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan. Fungsi-fungsi yang

terkait dalam penjualan tunai ini adalah fungsi pemasaran, fungsi

keuangan dan akuntansi dan fungsi gudang. Dokumen-dokumen

yang dipergunakan dalam sistem penjualan tunai adalah :

a. Sales Order, yaitu permohonan barang dagangan oleh

pelanggan yang diisi menurut kebutuhan pelanggan.

b. Faktur penjualan tunai, yaitu faktur yang menunjukkan

penjualan tertentu yang mencakup jumlah penjualan,

syarat- syarat penjualan dan tanggal penjualan.

c. Delivery order, yaitu formulir yang digunakan untuk

menunjukan perincian dan tanggal pengiriman.

d. Surat jalan, yaitu formulir yang menunjukan nama produk,

ditujukan ke bagian pengiriman untuk diantarkan ke tujuan

pelanggan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 86: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

72

e. Kwitansi, yaitu formulir yang dipergunakan sebagai bukti

bahwa pembayaran telah diterima dari pelanggan dengan

cap “lunas”.

f. Form penerimaan kas, yaitu semacam daftar uang tunai dan

dokumen bank (seperti cek dan bilyet giro) yang

merupakan laporan jumlah yang diterima kasir untuk

selanjutnya disetor ke bank.

B. Sistem informasi dan komunikasi penjualan kredit.

Pesanan penjualan kredit dapat dilakukan melalui salesman

yang disetujui bagian penjualan. Dokumen yang dipergunakan

dalam sistem penjualan kredit adalah sebagai berikut:

a. Sales order, yaitu permohonan barang dagangan oleh

pelanggan yang diisi menurut kebutuhan pelanggan.

b. Faktur penjualan kredit, yaitu faktur yang menunjukan

penjualan kredit tertentu yang mencakup jumlah penjualan,

tanggal penjualan dan lain-lain.

c. Delivery order, yaitu formulir yang dipergunakan untuk

menunjukkan perincian produk, jumlah dan alamat

penerima.

d. Bukti pembayaran, yaitu dokumen yang berisi bukti

pembayaran oleh debitur terhadap piutangnya.

e. Memo kredit, dikeluarkan jika terjadi pengembalian barang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 87: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

73

f. Bukti pengembalian barang berada di gudang untuk

mencatat barang yang dikembalikan.

g. Bukti memorial untuk menghapus piutang jika terjadi

pengembalian barang.

C. Sistem informasi dan komunikasi penerimaan kas

Penerimaan kas terjadi diperoleh melalui penjualan tunai

maupun penjualan kredit. Dokumen yang dipergunakan dalam

sistem penerimaan kas adalah sebagai berikut :

a. Faktur penjualan, yaitu faktur yang menunjukkan jumlah

penjualan syarat, tanggal, dan lain-lain.

b. Kas dan penerimaan kas yaitu daftar uang tuani dan

dokumen bank.

c. Bukti penagihan, yaitu dokumen untuk menagih kepada

debitur.

d. Bukti penyetoran oleh debitur tentang pembayaran

sejumlah piutang.

Secara periodik bagian keuangan dan administrasi harus

membuat beberapa laporan penjualan. Bagian gudang akan

membuat laporan penerimaan barang dari pemasok, laporan

retur barang yang dijual, daftar pesanan, dan laporan

pengiriman barang. Laporan alokasi persediaan antar-cabang

dibuat apabila ada kiriman barang dari cabang lain dan ada

pengeluaran barang untuk pengiriman barang ke cabang lain.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 88: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

74

Apabila cabang Toko Sahabat 2 mengalami kehabisan

persediaan dan dalam waktu secepatnya harus disediakan untuk

memenuhi permintaan konsumen maka Toko Sahabat 1 akan

mengirimkan persediaannya atas persetujuan kantor pusat.

Laporan penjualan beberapa tahun lalu dibuat jika

diperlukan untuk menjadi suatu pertimbangan dalam membuat

kebijaksanaan dan keputusan yang berkaitan dengan

pengendalian persediaan barang dagang. Laporan mengenai

jumlah persediaan dibuat oleh bagian logistik yang disebut

dengan laporan posisi stock (buffer stock), sedangkan laporan

stock opname dibuat atas kegiatan perhitungan fisik persediaan

barang dagang yang disiapkan oleh komputer bagian gudang.

5. Pemantauan Persediaan Barang Dagang

Pemantauan yang dilakukan oleh Toko Sahabat Yogyakarta

sehubungan dengan pelaksanaan transaksi penerimaan dan

pengeluaran barang dagangan adalah dengan memantau dan

memeriksa secara rutin pelaksanaan kerja dari fungsi-fungsi yang

terkait, apakah telah sesuai dengan metode dan prosedur.

Pemantauan atas persediaan barang dagang secara khusus meliputi

penilaian dan penganalisaan laporan stock opname setiap bulan

untuk disesuaikan dengan perkembangan permintaan konsumen.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 89: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

75

Jika manajemen toko menemukan penyimpangan dalam

pelaksanaan transaksi yang berhubungan dengan barang dagang

sehingga menimbulkan keluhan dari konsumen, maka manajemen

akan melakukan perbaikan seperlunya yang disesuaikan dengan

perubahan kondisi. Hal ini dilakukan untuk menciptakan

pengendalian internal yang memadai dalam perusahaan.

4.4 Prosedur Pengendalian Internal Atas Persediaan Barang Dagang Toko

Sahabat Yogyakarta

Prosedur untuk penjualan tunai dan perhitungan fisik persediaan

barang dagang pada Toko Sahabat Yogyakarta dapat dijelaskan di bawah

ini :

1. Penjualan Tunai

a. Pelanggan datang ke Toko Sahabat Yogyakarta, atau dapat

juga melalui pemilik toko untuk memesan barang. Bagian

pemesanan dalam hal ini pemilik toko akan membuat sales

order dalam dua rangkap yaitu untuk diberikan ke

pelanggan untuk pembayaran di kasir dan untuk diarsipkan.

b. Selanjutnya pemilik toko membuat delivery order sebanyak

empat lembar, yaitu untuk pelanggan, pemilik toko, admin

gudang, dan keuangan. Jika berdasarkan delivery order

tersebut bagian gudang dapat memenuhinya, maka barang

dipersiapkan untuk diserahkan kepada pelanggan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 90: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

76

c. Sesuai dengan delivery order, bagian keuangan akan

membuat faktur penjualan sebanyak empat lembar, yaitu

untuk diberikan ke pelanggan beserta delivery order, untuk

bagian akuntansi, untuk pemilik toko, dan diarsipkan.

d. Supir menerima barang yang telah dikeluarkan dari gudang

beserta faktur penjualan untuk pelanggan dan dikirimkan ke

alamat tujuan atau diserahkan langsung ke pelanggan.

e. Bagian keuangan akan menyetor uang setiap hari dari hasil

penjualan secara tunai ke bank dan mengarsipkan buktinya.

2. Perhitungan Fisik

a. Bagian gudang memberikan laporan fisik kepada admin

atau kepala gudang dan admin gudang mengadakan

perhitungan atas persediaan, kemudian membuat laporan

stock opname dan menandatanganinya.

b. Admin gudang mengeluarkan daftar stock berdasarkan

komputer (software) dan menyerahkannya ke keuangan.

c. Bagian keuangan membandingkan dan melakukan

perhitungannya berdasarkan fisik persediaan dan daftar

stock dari software.

d. Laporan diberikan kepada pemilik toko dan pemilik toko

mengambil tindakan apabila ditemukan selisih yang

signifikan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 91: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

77

4.5 Analisis Sistem Pengendalian Internal Atas Persediaan Barang Dagang

Toko Sahabat Yogyakarta

Peneliti akan melakukan pembahasan hasil penelitian mengenai sistem

pengendalian internal persediaan barang dagang dalam menunjang

efektivitas pengelolaan persediaan barang dagang dengan cara

membandingkan antara hasil penelitian yang diperoleh peneliti dengan

landasan teori yang ada sebagai berikut :

A. Lingkungan Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan

Manajemen Toko Sahabat Yogyakarta menganggap bahwa

pengendalian atas persediaan barang dagangan itu sangat penting.

Lingkungan pengendalian persediaan barang dagangan pada Toko

Sahabat Yogyakarta akan dianalisa dan di evaluasi berdasarkan faktor-

faktor yang menyusun lingkungan pengendalian dari perusahaan.

a. Falsafah dan Gaya Manajemen Operasi

Falsafah manajemen yang diterapkan Toko Sahabat

Yogyakartadalam melaksanakan transaksi penjualan

barang dagangan sangat mendukung dalam menciptakan

lingkungan pengendalian yang memadai. Hal ini dapat

dilihat dengan adanya komitmen pemilik toko untuk

membangun hubungan bisnis yang baik dengan para

pelanggannya.

Gaya operasi manajemen menekankan pentingnya

laporan- laporan yang menunjukkan informasi yang benar

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 92: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

78

atau wajar tentang transaksi yang berhubungan dengan

persediaan barang dagangan, baik laporan penjualan,

laporan penerimaan barang, laporan stock opname dan

laporan lainnya. Dalam hal ini laporan-laporan tersebut

dihasilkan melalui prosedur-prosedur yang telah ditetapkan

serta sudah didukung oleh bukti-bukti yang cukup. Namun

untuk laporan harga pokok penjualan tidak disertakan

bukti-bukti yang cukup karena dianggap sebagai informasi

yang rahasia sehingga hanya pemilik toko dan bagian

keuangan yang mengetahui hal tersebut.

b. Struktur Organisasi

Struktur organisasi perusahaan ini telah dirancang

dan disusun secara sederhana namun baik, yaitu secara

fungsional yang terdiri dari fungsi pemasaran, fungsi

keuangan dan akuntansi, dan fungsi persediaan. Dari hasil

pengamatan penelitipemisahan fungsi pada Toko Sahabat

Yogyakarta sudah baik dan tidak adanya rangkap jabatan.

c. Fungsi Audit Internal

Umumnya auditor internal di dalam suatu

perusahaan sangatlah dibutuhkan untuk mengaudit

perusahaan itu terutama perusahaan dagang. Namun pada

Toko Sahabat Yogyakarta tidak memerlukan seorang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 93: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

79

auditor internal karena Toko Sahabat Yogyakarta adalah

milik perseorangan.

d. Penetapan Wewenang dan Tanggung Jawab

Penetapan wewenang dan tanggung jawab dalam

pengendalian persediaan sudah baik dilakukan oleh

manajemen Toko Sahabat Yogyakarta.

e. Praktek dan Kebijakan Karyawan

Kebijakan dan prosedur staf dan kepegawaian di

toko ini diterapkan kurang baik, padahal hal ini memegang

peranan yang penting bagi jalannya pengawasan karena

karyawan merupakan komponen yang penting dalan

pelaksanaan pengendalian internal perusahaan. Dalam hal

ini toko Sahabat belum mempunyai kebijakan perekrutan,

pelatihan dan memberi penghargaan sesuai dengan

tanggung jawan setiap karyawan yang berprestasi. Kondisi

ini belum cukup baik untuk membina kualitas karyawan

yang jujur, terampil dan memiliki loyalitas terhadap

perusahaan.

B. Penilaian Risiko Persediaan Barang Dagangan

Penilaian resiko yang dilakukan oleh manajemen agar

penyajian informasi persediaan barang dagang adalah wajar dan

tepat waktu sudah cukup baik. Manajemen telah mengenali dan

mempelajari resiko-resiko yang ada, serta membentuk aktivitas-

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 94: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

80

aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk menghadapi hal

tersebut. Penentuan resiko persediaan barang dagang yang ada

pada Toko Sahabat Yogyakarta dilakukan atas pertimbangan tren

pasar, sehingga mengakibatkan berkurangnya penjualan atau

menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan mengadakan

stock opname yang memeriksa kebenaran atau kewajaran jumlah

dan tren pasar dari setiap produk, supaya barang yang pertama

masuk yang seharusnya pertama keluar, sehingga resiko

ketinggalan tren dapat diperkecil. Menurut peneliti, manajemen

cukup tanggap terhadap resiko-resiko yang telah ditentukan dan

perubahan-perubahan yang harus dilakukan untuk bisa bersaing di

era globalisasi ini, baik dari segi teknologi, sistem informasi,

peraturan dan standar baru yang harus diikuti.

C. Aktivitas Pengendalian Persediaan Barang Dagangan

1. Otorisasi transaksi

Otorisasi atas transaksi dan aktivitas dilakukan

dengan pembubuhan tanda tangan oleh orang yang

berwenang pada dokumen untuk transaksi tersebut,

misalnya : laporan penerimaan barang dan pengeluaran

barang diotorisasi oleh admin gudang. Menurut peneliti,

pemberian otorisasi atas transaksi dan aktivitas ini sudah

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 95: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

81

cukup memadai dalam melaksanakan pengendalian internal

persediaan barang dagangan.

2. Pemisahan tugas

Toko Sahabat Yogyakarta telah mengadakan

pemisahan tugas yang cukup pada setiap transaksi atau

kegiatan yang berkaitan dengan persediaan barang dagang.

Satu diantaranya adalah pada kegiatan perhitungan fisik

persediaan barang dagang, dilihat bahwa adapembagian

tugas yang jelas, yakni : melaporkan jumlah persediaan

barang dagang gudang oleh staf gudang, menghitung fisik

persediaan oleh bagian gudang bersama beberapa staf

gudang, serta membuat laporan perbandingan fisik dan

komputer.

3. Catatan akuntansi

Toko Sahabat Yogyakarta telah membuat dokumen-

dokumen dan catatan-catatan yang bertujuan untuk

pengawasan persediaan, namun dokumen-dokumen

tersebut tidak mempunyai nomor urut tercetak. Menurut

peneliti, tidak adanya nomor urut tercetak ini akan

melemahkan pengendalian internal pada perusahaan karena

hal ini dapat menyebabkan karyawan kurang berhati-hati

atau kurang bertanggung jawab dalam dalam penggunaan

formulir dan bukti transaksi lainnya lebih dari satu kali.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 96: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

82

4. Pengendalian akses

Perlindungan fisik atas persediaan barang dagangan

pada perusahaan ini cukup memadai, yaitu tersedianya

gudang sebagai tempat penyimpanan dan tetapi tidak

dilengkapi dengan tabung gas untuk menanggulangi bahaya

kebakaran, serta dikunci oleh staf gudang yang berwenang

setelah jam kerja selesai. Perlindungan fisik terhadap

dokumen dan catatan kurang memadai. Walaupun tersedia

blinder map sebagai tempat penyimpanan masing-masing

dokumen, namun catatan yang rusak baik dalam komputer

maupun catatan manual tidak diperbaiki. Selain itu,

perusahaan juga telah melakukan pengawasan fisik

terhadap komputer, yaitu dengan memilih jaringan

komputer. Menurut peneliti, kebijakan perusahaan dalam

mewujudkan pengawasan dan perlindungan fisik terhadap

persediaan dan catatan, serta aktiva perusahaan masih perlu

ditingkatkan dalam mewujudkan pengendalian internal

yang baik.

5. Pengecekan independen atas pelaksanaan

Perusahaan ini telah melaksanakan pemisahan fungsi yang

berhubungan dengan pengawasan persediaan namun tidak

dikerjakan oleh orang yang berbeda, sehingga tidak adanya

independensi dalam pengecekan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 97: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

83

D. Informasi dan Komunikasi Persediaan Barang Dagangan

Sistem informasi dan komunikasi yang dilakukan oleh

Toko Sahabat Yogyakarta masih perlu ditingkatkan. Hal ini dapat

dilihat dari penyusunan prosedur yang jelas di dalam perusahaan,

termasuk dalam prosedur pengawasan persediaan barang dagang

yang melibatkan beberapa fungsi terkait, dokumen dan catatan

yang diperlukan serta laporan yang dihasilkan dan pencatatan ke

dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas laporan sumber yang

melampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap yang telah

diotorisasi oleh pihak yang berwenang. Namun sumber-sumber

laporan tersebut tidak didokumentasikan dengan baik, sehingga

masih perlu perbaikan.

E. Pemantauan Persediaan Barang Dagang

Pemantauan dilakukan agar dapat membantu manajemen untuk

mengetahui ketidakefektifan pelaksanaan unsur-unsur pengendalian

yang lain. Toko Sahabat Yogyakarta melakukan pemantauan

persediaan barang dagangan dengan melakukan stock opname setiap

bulannya untuk disesuaikan dengan tren pasar dan perkembangan

permintaan konsumen, serta memperhatikan keluhan-keluhan

pelanggan. Evaluasi agar penyimpangan yang ditemukan juga

merupakan tanggapan yang baik dan mencerminkan adanya kesadaran

akan pentingnya pengendalian yang tertanam dalam diri manajemen.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 98: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

84

Aktivitas pemantauan langsung dilakukan oleh pemilik toko, sehingga

bisa disimpulkan aktivitas ini cukup mendukung pengendalian internal.

Tabel 4.2

Penilaian efektivitas sistem pengendalian internal persediaan

barang dagangan

No Elemen Sub elemen Hasil

1. Lingkungan

pengendalian

internal

persediaan

barang

dagangan

Falsafah dan gaya

managemen operasi

Pemilik toko selalu

menciptakan hubungan

bisnis yang baik dan semua

karyawan ditekankan untuk

bertindak jujur kepada

konsumennya dan semua

pihak yang berhubungan

dengan toko.

Struktur organisasi Struktur organisasi pada

Toko Sahabat Yogyakarta

sudah disusun secara

fungsional.

Fungsi audit internal Toko Sahabat Yogyakarta

tidak mempunyai audit

internal karena toko milik

perseorangan.

Penetapan wewenang Toko Sahabat Yogyakarta

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 99: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

85

dan tanggung jawab telah menerapkan

pendelegasian wewenang

sesuai dengan struktur

organisasi toko, namun

semua keputusan ada pada

pemilik Toko Sahabat

Yogyakarta.

2. Penilaian resiko

persediaan

barang

dagangan

Terpenuhi dengan adanya

stock opname dalam sebulan

sekali yang dilakukan oleh

bagian gudang disertai

pemilik toko

3. Aktivitas

pengendalian

persediaan

barang dagang

Pemisahan tugas

yang cukup

Sudah terpenuhi dengan

karyawan yang menjalankan

masing-masing tugas

Otorisasi yang pantas

atas transaksi dan

ativitas

Belum terpenuhi, hal ini

dibuktikan dengan tidak

adanya dokumentasi dengan

baik mengenai keluar

masuknya barang

persediaan.

4. Informasi dan Belum terpenuhi, hal ini

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 100: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

86

komunikasi

persediaan

barang

dagangan

dibuktian dengan laporan-

laporan penjualan yang

hanya dibuat jika diperlukan

saja

5. Pemantauan

persediaan

barang

dagangan

Terpenuhi dengan adanya

stock opname setiap sebulan

sekali

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 101: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

87

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah menganalisis dan mengevalusi sistem pengendalian internal atas

persediaan barang dagang pada Toko Sahabat Yogyakarta yang telah diuraikan

pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Implementasi sistem pengendalian internal atas persediaan barang

dagangan pada Toko Sahabat Yogyakarta dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Lingkungan pengendalian internal persediaan barang dagang :

1) Pemilik Toko Sahabat Yogyakarta selalu menciptakan

hubungan bisnis yang baik dengan bertindak jujur kepada

konsumen, pemasok, dan semua pihak yang berhubungan

dengan toko.

2) Struktur organisasi pada Toko Sahabat Yogyakarta sudah

memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas.

3) Toko Sahabat Yogyakarta belum memerlukan seorang audit

internal karena toko milik perseorangan.

4) Toko Sahabat Yogyakarta telah menerapkan pendelegasian

wewenang sesuai dengan struktur organisasi toko, namun

semua keputusan ada pada pemilik Toko Sahabat

Yogyakarta.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 102: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

88

b. Penilaian risiko persediaan barang dagangan: adanya stock opname

dalam sebulan sekali yang dilakukan oleh bagian gudang disertai

pemilik toko.

c. Aktivitas pengendalian persediaan barang dagangan :

1) Pemisahan tugas yang cukup dengan karyawan yang

menjalankan masing-masing tugas.

2) Belum adanya dokumentasi dengan baik mengenai keluar

masuknya barang persediaan.

d. Informasi dan komunikasi persediaan barang dagangan : laporan-

laporan penjualan dibuat jika diperlukan saja untuk kepentingan

tertentu.

e. Pemantauan persediaan barang dagangan dengan adanya stock

opname setiap sebulan sekali

2. Sistem pengendalian internal atas persediaan barang dagangan pada Toko

Sahabat Yogyakarta belum berjalan secara efektif, hal tersebut dapat

dilihat dari :

a. Adanya kebijakan stock opname secara rutin setiap bulan dalam

menjaga ketersediaan persediaan barang dagang namun tidak

didukung oleh penggunaan kartu stock sebagai dasar pengendalian

persediaan harian.

b. Pelaksanaan informasi dan komunikasi dan pemantauan

didominasi hanya oleh pemilik Toko Sahabat Yogyakarta,

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 103: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

89

sehingga saat pemilik toko tidak ada, tidak ada lagi yang dapat

mengambil keputusan.

c. Toko Sahabat Yogyakarta belum menggunakan kartu stok untuk

pengendalian barang dagangan yang disimpan didalam gudang,

sehingga mengakibatkan tidak ada pengendalian barang dagangan

yang ada di gudang.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan yang

telah dikemukakan, berikut ini adalah beberapa saran yang diharapkan

dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan didalam sistem

pengendalian internal atas persediaan barang dagangan pada Toko Sahabat

Yogyakarta. Adapun saran-saran yang dapat berikan adalah sebagai

berikut :

1. Toko Sahabat Yogyakarta dapat mulai menggunakan kartu stock

untuk pengendalian persediaan barang dagangan harian.

2. Disarankan untuk pemilik Toko Sahabat Yogyakarta dapat

mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab pengambilan

keputusan dalam hal masalah-masalah kecil yang ada di Toko

Sahabat Yogyakarta kepada orang tertentu yang dapat

menggantikan jika pemilik toko sedang tidak ada.

Dengan mempertimbangkan saran ini diharapkan pelaksanaan

prosedur pengelolaan persediaan ini lebih menunjang efektivitas

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 104: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

90

pengendalian internal atas persediaan barang dagangan pada Toko Sahabat

Yogyakarta

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 105: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

91

DAFTAR PUSTAKA

Alfons. 2015. Efektivitas Pengendalian Internal Atas Persediaan Barang Dagang Pada PT.Orindo. Skripsi Tidak Dipublikasikan : Jakarta

Amin, Widjaja Tunggal.2010. Teori Dan Praktek Auditing. Harvindo : Jakarta

Arens, Alvin A, et.,al. 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Ed 12. Jilid 2. Terjemahan Herman Wibowo. Salemba : Jakarta

Arikuntono, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT.Rineka Cipta : Jakata

Bungin, Burhan H.M, 2007. Penelitian Kualitatif. Kencana Premana Media Grub: Jakarta

COSO. 2013. Internal Control-Integrated Framework. Executive Summary : Durham North Carolina

Hall, James. 2007. Accounting Information System, edisi 4. Salemba Empat: Jakarta

Handayani, Siti. 2014.Evaluasi Pengendalian Internal Sediaan Barang Dagang Pada Toko Kesongo Tuntang. Perpustakaan Universitas Dian Nuswantoro. Skripsi Tidak Dipublikasikan:Semarang

Hansen dan Mowen. 2009.Management Accounting. Ed 8.Salemba Empat:Jakarta

Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Standar Akuntansi Keuangan,Salemba Empat:Jakarta,2013.Standar Profesi Akuntan Publik, Salemba Empat:Jakarta

Ikatan Akuntansi Keuangan Indonesia. 2013. PSAK 14. Persediaan. Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI

Indriantoro, Nur. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. BPFEE : Yogyakarta

Jusuf, Amir Abadi. 2003. Auditing Pendekatan Terpadu. Edisi Indinesia Buku Satu. Salemba Empat : Yogyakarta

Keiso, Donald E. 2002. Akuntansi Internediate. Edisi X. Jilid 1. Erlangga : Jakarta

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 106: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

92

Krismiaji. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. UPP STIM YKPN : Yogyakarta

Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Pembaharuan : Yogyakarta

Markus, Zahnd. 2006. Perencanaan Kota Secara Terpadu. Salemba Empat : Jakarta

Meleong, L.J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Putra : Bandung

Mukminin, Ummil. 2015. Analisis Pengendalian Internal Atas Persediaan Barang Dagang Di Distributor Resmi. Skripsi Tidak Dipublikasikan : Bekasi

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Salemba Empat : Jakarta

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Salemba Empat : Jakarta

Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Ed 3. Cetakan 3. Salemba Empat : Jakarta

Muslich, Muhammad. 2000. Managemen Keuangan Modern. Bumi Askara : Jakarta

Nurjanah, Siti. 2013. Analisis Sistem Pengendalian Internal Persediaan Pada Toko Wulan Salatiga. Skripsi Tidak Dipublikasikan : Salatiga

Prihatiningsih, Oktaviani dan Lili Syafitri. 2011. Pengujian Pengendalian Persediaan Barang Dagang Di CV.Camandatu. Skripsi Tidak Dipublikasikan : Palembang

Pujiati. 2014. Internal COSO. Artikel. Pujiati71. Blogspot. Com

Rangkuti, Freddy. 2004. Manajemen Persediaan. Ed 2. PT.Raja Grafindo : Jakarta

Rangkuti, Freddy. 2000. Manajemen Persediaan. PT.Raja Grafindo Persada : Jakarta

Rapina dan Leo Christyanto. 2011. Peranan Sistem Pengendalian Internal Dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisieni Kegiatan Operasional Pada Siklus Persediaan dan Pergudangan.Skripsi Tidak Dipublikasikan : Jakarta

Sawi, Agnes. 2003. Analisis Laporan Keuangan Edisi Empat. Bumi Askara : Jakarta

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 107: Widya Wiwaha Jangan Plagiateprint.stieww.ac.id/115/1/144215213 -fitriani mutohhraoh unggah.pdf · 2.1 Bagan alir sistem pembelian barang ... aktiva yang sangat penting dalam perusahaan

93

Stice dan Skousen. 2009. Akuntansi Intermediate. Ed 16. Buku 1.Salemba Empat : Jakarta

Suharli, M. 2006. Akuntansi untuk Bisnis Jasa dan Dagang. Edisi Pertama. Graha Ilmu : Yogyakarta

Supomo, Bambang. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis (Untuk Akuntansi dan Managemen). Ghalia Indonesia : Yogyakarta

Sutrisno. 200. Managemen Keuangan. Ekonosia : Yogyakarta

Tamodia, Widya. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Untuk Persediaan Barang Dagang Pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado.Jurnal Akuntansi ISSN2303-1174. Universitas Sam Ratulangi Manado

Warren S. Carl, James M, Reeve dan Philip E. Fees. 2008. Pengantar Akuntansi. Edisi 21. Salemba Empat : Jakarta

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at