library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on...

64
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Database, OLTP, OLAP Menurut Connolly dan Begg (2010, p65), database adalah koleksi dari berbagi data secara logis yang terkait, dan deskripsi dari data ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi. Menurut Connolly dan Begg (2010, p1198) DBMS dibangun untuk OLTP umumnya dianggap sebagai tidak cocok untuk data warehouse karena setiap sistem dirancang dengan satu set yang berbeda dari kebutuhan. Sebagai contoh, sistem OLTP adalah desain untuk memaksimalkan kapasitas pemrosesan transaksi, sementara data warehouse dirancang untuk mendukung ad hoc proses query. Oleh karena itu, data organisasi memerlukan penanganan operasinya setiap hari. Ukuran database OLTP dapat berkisar dari database berukuran kecil (beberapa Megabytes (Mb)), database berukuran menengah / medium (Gigabytes (Gb)), database berukuran 7

Transcript of library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on...

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Database, OLTP, OLAP

Menurut Connolly dan Begg (2010, p65), database adalah koleksi dari

berbagi data secara logis yang terkait, dan deskripsi dari data ini dirancang

untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi.

Menurut Connolly dan Begg (2010, p1198) DBMS dibangun untuk OLTP

umumnya dianggap sebagai tidak cocok untuk data warehouse karena setiap

sistem dirancang dengan satu set yang berbeda dari kebutuhan. Sebagai contoh,

sistem OLTP adalah desain untuk memaksimalkan kapasitas pemrosesan

transaksi, sementara data warehouse dirancang untuk mendukung ad hoc

proses query. Oleh karena itu, data organisasi memerlukan penanganan

operasinya setiap hari. Ukuran database OLTP dapat berkisar dari database

berukuran kecil (beberapa Megabytes (Mb)), database berukuran menengah /

medium (Gigabytes (Gb)), database berukuran besar (Terabytes (Tb)), atau

bahkan sampai penyimpanan yang sangat besar hingga Petabytes (Pb).

Menurut Connolly dan Begg (2010, p1250) Online Analytical Processing

(OLAP) merupakan sintesis dinamis, analisis dan konsolidasi volume terbesar

dari multidimensional data. Teknologi OLAP memungkinkan data warehouse

digunakan secara efektif untuk proses online analysis, memberikan respon

yang cepat terhadap analytical queries yang kompleks.

Berikut ini beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan

OLAP, yaitu:

7

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

8

a. Meningkatkan produktivitas dari end-users bisnis dan pengembang

teknologi informasi.

b. Meningkatkan penghasilan dan keuntungan potensial dengan

memungkinkan perusahaan untuk merespon permintaan pasar lebih cepat.

c. Mengurangi back-log dari pengembangan aplikasi untuk staf teknologi

informasi dengan membuat end-user bebas untuk membuat perubahan

skema dan memungkinkan organisasi untuk merespon permintaan pasar

lebih cepat.

d. Mengurangi lalu lintas jaringan dalam sistem OLTP atau dalam data

warehouse.

Secara harfiah database merupakan sekumpulan data yang tersusun

dengan aturan tertentu dalam bentuk tabel. Secara fungsi, database merupakan

suatu tempat yang dipergunakan untuk menyimpan sekumpulan data dalam

format tertentu.

2.1.2 Konsep Data Warehouse

Menurut Nayem (2007, pg71) data warehouse berguna untuk menganalisis

informasi data secara historical. Data warehouse di gunakan untuk

mengakuisisi data dan memaintenance aktivitas. Dan berguna untuk pembuatan

keputusan suatu perusahaan untuk memberikan informasi secara update untuk

mendukung keputusan suatu proses bisnis dan kegiatan operasional

perusahaan.

Menurut W.H Inmon (2005, p495) data warehouse merupakan kumpulan

dari database yang memiliki sifat berorientasi subjek, terintegrasi, yang di

rancang untuk dapat mendukung pengambilan keputusan dalam organisasi, di

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

9

mana setiap datanya berhubungan dengan suatu kejadian yang terjadi pada

suatu waktu tertentu.

Menurut Connolly dan Begg (2010, p1197), data warehouse adalah

sebuah koleksi data yang terdiri dari subject-oriented, integrated, time variant

dan non volatile yang mendukung management dalam proses pengambilan

keputusan.

2.1.2.1 Tujuan Data Warehouse

Menurut Connolly dan Begg (2010, p1198), tujuan data warehouse

adalah mengintegrasikan data organisasi dengan jumlah yang besar

menjadi satu wadah dimana pengguna dapat dengan mudah menjalankan

query, membuat laporan serta melakukan analisis. Singkatnya, data

warehouse adalah teknologi menajemen dan analisis data.

2.1.2.2 Keuntungan Data Warehouse

Menurut Conolly dan Begg (2010, p1198), kesuksesan

pengimplementasian data warehouse dapat meberikan keuntungan bagi

organisasi maupun perusahaan antara lain:

1. Adanya kemungkinan balik modal yang tinggi pada investasi.

Suatu organisasi harus memberikan sumber daya yang besar untuk

menjamin kesuksesan dalam membuat data warehouse dan biayanya

bervariasi tergantung dari solusi teknis yang ada. Namun kemungkinan

adanya kondisi balik modal terhadap biaya yang dikeluarkan untuk

investasi data warehouse relatif lebih besar. Sehingga tidak perlu ada

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

10

kekhawatiran akan anggapan adanya pemborosan untuk investasi data

warehouse ini.

2. Keuntungan yang kompetitif.

Adanya kemungkinan balik modal yang besar terhadap investasi

merupakan bukti adanya keuntungan yang kompetitif dengan adanya

teknologi ini. Keuntungan kompetitif ini dicapai dengan

memungkinkan para pengambil keputusan untuk mengakses data yang

sebelumnya tidak tersedia, tidak diketahui, atau informasi yang tidak

tercatat.

3. Meningkatkan produktivitas para pengambil keputusan di perusahaan.

Data warehouse dapat memungkinkan hal ini dengan

mentransformasikan data menjadi informasi yang berarti. Teknologi ini

menyediakan para manajer bisnis untuk dapat melakukan analisis yang

lebih konsisten sehingga pada akhirnya terjadi peningkatan

produktivitas.

2.1.3 Karakteristik Data Warehouse

Karakteristik yang terdapat pada data warehouse Conolly dan Begg (2010,

p1197) sebagai berikut:

a. Subject – oriented

Data warehouse harus berorientasi pada subyek yaitu data warehouse

dibuat berdasarkan subjek – subjek utama di dalam bisnis (seperti kontrak

konstruksi, nilai kontrak, dan jenis bangunan).

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

11

b. Integrated

Data warehouse harus terintegrasi karena sumber – sumber data

warehouse berasal dari berbagai lingkungan bisnis dengan sistem aplikasi

yang berbeda. Sumber data yang teritegrasi harus dibuat konsisten untuk

menampilkan tampilan data kepada user.

c. Time variant

Data warehouse hanya akurat dan valid pada beberapa poin dalam waktu

atau dalam interval waktu tertentu.

d. Non – Volatile

Data pada data warehouse tidak dapat di update dalam waktu nyata (real

time) tetapi data di refresh dari sistem operasional. Data baru selalu

ditambahkan sebagai sebuah suplemen kedalam database, dibandingkan

sebagai penggantian data.

2.1.4 Perbedaan OLTP System dan Data Warehouse System

Berikut ini adalah tabel perbedaan antara OLTP system dan data warehouse

system menurut Conolly dan Begg (2010, p1199) :

Tabel 2.1 Perbedaan OLTP Systems dan Data Warehousing Systems

(Sumber: Conolly dan Begg, 2010, p1199)

Characteristic OLTP System Data warehouse System

Main purpose Mendukung proses

operasional

Mendukung proses analisis

Data age Current Historical

Data latency Real-time Tergantung pada panjangnya

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

12

siklus untuk data supplements

pada warehouse.

Data

granularity

Detailed-data Detailed data, lightly and

highly summarized data

Data processing Memprediksi pola data

insertions, deletions,

updates, dan queries.

Tingkat tertinggi transaksi

Kurang dapat diprediksi pola

data queries, pertengahan

pada tingkat terendah

transaksi.

Reporting Memprediksi one-

dimensional, menetapkan

laporan relatif statis

Terduga, multidimensional,

dynamic reporting

Users Melayani sejumlah angka

besar operational users

Melayani sejumlah angka

terendah dari managerial

users

2.1.5 Arsitektur Data Warehouse

Gambar 2.1 Arsitektur Data Warehouse

(Sumber: Connolly dan Begg 2010, p1204)

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

13

Komponen-komponen utama data warehouse Conolly dan Begg (2010, p1203-

1207), terdiri atas:

1. Operational Data Source

Sumber data untuk data warehouse diberikan dalam bentuk:

Mainframe operasional data dalam database hirarki generasi

pertama dan jaringan database.

Departmental data dalam sistem file proprietary seperti VSAM,

RMS, dan relasional DBMS seperti informix dan oracle.

Private data diselenggarakan pada workstation dan private servers.

External system seperti database, internet tersedia secara komersial

atau database yang terkait dengan suppliers organisasi atau

customers.

2. Operational Data Store

Arus repositori dan integrasi operational data yang digunakan untuk

analisis.

3. Load manager

Load manager bertugas melaksanakan semua operasi yang

berhubungan dengan extraction dan loading data ke dalam warehouse,

termasuk transformasi data sederhana sebagai persiapan data untuk

dimasukkan ke dalam warehouse.

4. Warehouse Manager

Warehouse manager berupa:

Melakukan analisa data untuk menjaga konsistensi data.

Melakukan transformasi dan penggabungan sumber data dari

penyimpanan sementara ke dalam tabel-tabel data warehouse

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

14

Menciptakan index dan view pada base tables

Melakukan denormalisasai (jika diperlukan)

Melakukan agregasi (jika diperlukan)

Melakukan back-up dan archive / back-up data

5. Query Manager

Query manager melakukan semua operasi yang berhubungan dengan

management user queries. Kompleksitas queries manager ditentukan

oleh fasilitas yang disediakan oleh end-user access tools dan basis data.

Operasi yang dilakukan komponen ini berupa pengarahan query pada

tabel yang tepat dan penjadwalan eksekusi query.

6. Detailed Data

Komponen ini menyimpan semua detail data dalam skema database.

Pada umumnya beberapa data tidak disimpan secara fisik tetapi dapat

dilakukan dengan cara agregasi. Secara periodik detail data

ditambahkan ke data warehouse untuk mendukung agregasi data.

7. Lightly and Highly Summarized Data

Komponen ini menyimpan semua data yang diringkas oleh warehouse

manager. Data perlu diringkas dengan tujuan untuk mempercepat

performa query. Rangkuman data turut diperlukan seiring dengan

adanya data yang baru yang masuk ke dalam data warehouse.

8. Archive / Back-up Data

Komponen ini menyimpan detail data dan ringkasan data dengan tujuan

untuk menyimpan dan back-up data. Walaupun ringkasan yang

diperoleh dari data mendetil, ringkasan perlu di back-up juga apabila

data tersebut disimpan melampaui periode penyimpanan detail data.

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

15

9. Metadata

Komponen ini menyimpan semua definisi metadata (informasi

mengenai data) yang digunakan dalam proses dalam data warehouse.

Metadata digunakan untuk berbagai tujuan, antara lain:

Proses extracting dan loading, metadata digunakan untuk

menentukan sumber data dalam warehouse.

Proses manajemen warehouse, metadata digunakan untuk

menghasilkan tabel ringkasan.

Sebagai bagian dari proses manajemen query, metadata

digunakan untuk mengarahkan sebuah query pada sumber data

yang tepat.

10. End-user Access Tools

Tujuan utama dari data warehouse adalah menyediakan informasi bagi

pengguna untuk pembuatan keputusan yang strategis dalam berbisnis.

Para pengguna berinteraksi dengan data warehouse menggunakan end-

user access tools.

Berdasarkan kegunaan data warehouse, terdapat lima kategori end-

user access tools, yaitu:

Reporting and Query Tools

Reporting tools meliputi production reporting tools dan report

writers. Production reporting tools digunakan untuk

menghasilkan laporan operasional secara berkala. Query Tools

untuk relasional data warehouse dirancang untuk menerima SQL,

dan proses query data yang tersimpan di warehouse.

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

16

Application Development Tools

Application Development Tools menggunakan graphical data

access tools yang dirancang khusus untuk lingkungan client-

server. Beberapa aplikasi tersebut diintegrasikan dengan OLAP

tools, dan dapat mengakses semua database system utama.

Executive Information System (EIS) Tools

EIS sering dikenal sebagai “everyone’s information system”

(sistem informasi setiap orang). Awalnya dikembangkan untuk

mendukung pembuatan kebutuhan top-level yang strategis. Akan

tetapi, kemudian meluas untuk mendukung semua tingkat

manajemen.

EIS tools pada awalnya berhubungan dengan mainframes

yang memungkinkan para pengguna untuk membangun aplikasi

pendukung keputusan yang bersifat grafik untuk menyediakan

sebuah overview mengenai data perusahaan dan akses pada

sumber data eksternal. Kini, EIS banyak dilengkapi dengan

fasilitas query dan menyediakan custom-build applications untuk

area bisnis seperti penjualan, pemasaran dan keuangan.

Online Analytical Processing (OLAP) Tools

OLAP tools didasarkan pada konsep database yang bersifat

multidimensional dan memperbolehkan pengguna untuk

menganalisis data dari sudut pandang yang kompleks dan

multidimensi. Alat Bantu ini mengasumsikan bahwa data diatur

dengan model multidimensi yang khusus (MDDB) atau oleh

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

17

sebuah relational database yang dirancang untuk memungkinkan

query multidimensi.

Data Mining Tools

Data mining adalah proses menemukan korelasi, pola dan tren

yang baru, yaitu dengan melakukan penggalian sejumlah data

menggunakan teknik statistik, matematis, dan artificial intelligent

(AI). Data mining memiliki potensi untuk menggatikan

kemampuan OLAP tools.

2.1.6 Anatomi Data Warehouse

Dalam menentukan anatomi suatu data warehouse yang akan digunakan

oleh suatu perusahaan, terlebih dahulu kita harus mengetahui kebutuhan

informasi yang diperlukan oleh perusahaan. Anatomi data warehouse terdiri

atas tiga jenis, yaitu:

2.1.6.1 Data Warehouse Fungsional

Menurut Deliana et al (2009, p185) data warehouse ini dibuat

berdasarkan fungsi yang berada didalam perusahaan. Contohnya seperti,

fungsi keuangan atau financial, marketing, pemasaran, HRD, dan lain –

lain.

Keuntungan membangun data warehouse bentuk ini adalah harganya

relative murah, serta pembuatan sistemnya yang tidak terlalu susah.

Sedangkan kerugiannya adalah resiko dalam konsistensi data serta

terbatasnya pengumpulan data bagi pengguna.

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

18

Gambar 2.2 Functional Data Warehouse

( Sumber: Deliana et al, 2009, p185 )

2.1.6.2 Data Warehouse Terpusat

Menurut Inmon (2005, p193), sebagian besar organisasi / perusahaan

membangun dan memelihara lingkungan data warehouse terpusat tunggal.

Pengaturan ini dilakukan karena memiliki beberapa alasan, yaitu:

Data dalam warehouse antar perusahaan dan gambaran yang

digunakan hanya pada kantor pusat.

Perusahaan mengoperasikan sebuah model bisnis terpusat

Volume data dalam data warehouse seperti sebuah penyimpanan

tunggal yang terpusat.

Sekalipun data dapat diintegrasikan, jika data diedarkan melaui

banyak local sites, maka akan mempersulit pengaksesan.

2.1.6.3 Data Warehouse Terdistribusi

Menurut Inmon (2005, p193) data warehouse terdistribusi mempunyai

3 tipe, yaitu:

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

19

Bisnis terdistribusi secara geografis atau dibedakan menurut lini

produk. Oleh karena hal tersebut, maka disebutkan data warehouse

local dan data warehouse global.

Data warehouse local mewakili data dan proses dilokasi yang

terpencil dan data warehouse global mewakili bagian dari bisnis yang

diintegrasikan melalui keseluruhan bisnis.

Lingkungan data warehouse akan memegang banyak data dan volume

data akan didistribusikan melalui bebrapa processor.

Lingkungan data warehouse tumbuh dalam sebuah kebiasaan yang

tidak terorganisasi. Data warehouse yang pertama muncul, kemudian

diikuti dengan yang lain. Kurangnya koordinasi dari pertumbuhan

data warehouse yang berbeda biasanya menghasilkan sebuah

perbedaan secara politik dan organisasi. Kasus ini dapat disebut

dengan data warehouse terdistribusi yang secara bebas berkembang.

2.1.7 Struktur Data Warehouse

Menurut Inmon (2005, p33), data dalam data warehouse akan mengalami

perubahan data yang berasal dari lingkungan operasional dimana data tersebut

akan mengalami transformasi dari tingkatan operasional ke tingkatan data

warehouse.

Pada perumusannya, data disampaikan dari current detail data ke older

detail. Setelah data diringkas, data tersebut disampaikan dari current detail ke

lightly summarized data, kemudian dari lightly summarized data ke highly

summarized data.

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

20

Gambar 2.3 Struktur data warehouse

(Sumber: Inmon 2005, p33)

Struktur data warehouse terdiri dari:

1. Current Detailed Data

Detail data yang aktif yang mencerminkan keadaan yang sedang berjalan

saat ini dan merupakan level terendah dari data warehouse. Oleh karena

itu, data ini belum efisien untuk digunakan sekalipun datanya lengkap atau

detail. Hal ini dikarenakan terlalu rumit atau kompleks untuk melakukan

analisis dengan data yang banyak dan biasanya memerlukan tempat

penyimpanan yang cukup besar.

2. Old Detailed Data

Data history dari suatu perusahaan yang berupa hasil backup yang

disimpan dalam media penyimpanan dan dapat diakses sewaktu-waktu jika

dibutuhkan. Data pada tingkat ini biasanya berupa backup data-data dari

kurun waktu lama misalnya dalam ukuran tahunan dan sudah hampir tidak

pernah diakses lagi. Namun penyusunan directory untuk data ini harus

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

21

mencerminkan umur dari data agar mempermudah untuk pengaksesan

kembali.

3. Lightly Summarized Data

Data ringkasan atau summary dari current detailed data. Pada tingkat ini,

data hasil ringkasan masih belum dapat digunakan dalam proses

pengambilan keputusan karena belum bersifat "total summary" dan masih

bersifat detail. Lightly summarized data biasanya sering digunakan untuk

gambaran dari keadaan yang sedang berlangsung dan sudah berlangsung.

4. Highly Summarized Data

Highly summarized data merupakan merupakan hasil proses summary

yang bersifat "totalitas" dan mudah diakses. Data pada tingkat inilah yang

pada akhirnya digunakan untuk menganalisa menggunakan data

multidimensi. Database multidimensi adalah suatu teknologi software

komputer yang dirancang untuk mendukung pengambilan keputusan

dalam dunia bisnis. Hal ini disebabkan karena data pada tingkat ini

dianggap sudah cukup representatif dan ringkas. Akan tetapi data ini tetap

dapat merepresentasikan keadaan data secara keseluruhan. Hal ini tentu

saja sangat memudahkan kalangan pimpinan atau eksekutif karena tidak

perlu lagi membaca dan melakukan analisis data untuk waktu yang cukup

lama.

5. Metadata

Menurut Inmon (2005, p102), metadata (data mengenai data) merupakan

bagian dari aturan pemrosesan informasi dimana terdapat program dan

data.

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

22

2.1.8 Konsep Pemodelan Data Warehouse

2.1.8.1 Entity Relationship Modelling (ER Modelling)

Menurut Connolly (2010, p372), ER Modelling adalah sebuah

pendekatan top – down untuk perancangan basis data yang mulai dengan

mengindentifikasi data yang penting disebut entites dan relationship antar

data harus direpresentasikan dalam model.

2.1.8.2 Dimensionality Modeling

Menurut Conolly dan Begg (2010, p1227) dimensionality modeling

adalah teknik logical design yang bertujuan untuk menyajikan data

standar, bentuk intuitif yang memungkinkan untuk mengakses high

performance.

Dimensionality modeling menggunakan konsep dari Entity

Relationship (ER) dengan beberapa batasan yang penting. Setiap

Dimensional model terdiri dari satu buat tabel yang memiliki banyak

Primary key (composite Primary key), yang disebut tabel dimensi

(dimensional table). Setiap tabel dimensi memiliki satu buah (non-

composite) primary key yang berhubungan dengan salah satu primary key

di tabel fakta. Karakteristik ini disebut skema bintang (strar schema) atu

star join.

2.1.9 Komponen Dimensionality Modeling

2.1.9.1 Tabel Fakta (Fact Table)

Menurut Inmon (2005, p497), tabel fakta adalah tabel pusat dari skema

bintang di mana data yang sering muncul akan ditempatkan di sini.

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

23

Menurut Connolly dan Begg (2010, p1227), every dimensional model

(DM) is composed of one table with a composite primary key, called the

fact table”, yang berarti suatu tabel pada dimensional model (DM) yang

isinya satu table dengan composite primary key (PK), di sebut dengan fact

table. Jadi primary key (PK) pada tabel fakta merupakan beberapa foreign

key.

Disebut juga tabel utama (major table), merupakan inti dari skema

bintang dan berisi data aktual yang akan dianalisis (data kuantitatif dan

transaksi). Tabel fakta adalah tabel yang umumnya mengandung angka

dan data historis di mana key (kunci) yang dihasilkan sangat unik karena

key-nya merupakan kumpulan foreign key dan primary key yang ada pada

masing-masing tabel dimensi yang berhubungan atau merupakan tabel

terpusat dari skema bintang. Tabel fakta menyimpan tipe-tipe measure

yang berbeda, seperti measure, yang secara langsung terhubung dengan

tabel dimensi dan measure yang tidak berhubungan dengan tabel dimensi.

2.1.9.2 Tabel Dimensi (Dimensional Table)

Menurut Inmon (2005, p495), tabel dimensi adalah tempat di mana data

yang tidak berhubungan yang berelasi dengan tabel fakta ditempatkan di

dalam tabel multidimensional.

Menurut Connolly dan Begg (2010, p1227), tabel dimensi

(Dimensional Table) a set of smallertables called dimension tables”, yang

berarti sekumpulan tabel-tabel yang lebih kecil dari fact table pada

dimensional model (DM), disebut dimension tables. Setiap dimension

tables mempunyai non-composite primary key.

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

24

Disebut juga tabel kecil (minor table), biasanya lebih kecil dan

memegang data deskriptif yang mencerminkan dimensi suatu bisnis. Tabel

dimensi adalah tabel yang berisikan kategori dengan ringkasan detail data

yang dapat dilaporkan seperti laporan keuntungan pada tabel fakta dapat

dilaporkan sebagai dimensi waktu (yang berupa per bulan, perkuartal, dan

pertahun).

2.1.10 Pemodelan Multidimensional

2.1.10.1 Star Schema

Menurut Conolly dan Begg (2010, p1227), Star Schema adalah model

dimensional data yang memiliki fact table di tengah, dikelilingi oleh

denormalized dimension tables.

Selain itu star schema memudahkan end user untuk memahami

struktur database pada data warehouse yang di rancang.

Keuntungan dari penggunaan star schema:

1. Respon data lebih cepat daripada perancangan database operasional.

2. Mempermudah daalm hal modifikasi atau pengembangan data

warehouse yang terus menerus.

3. End – user dapat menyesuaikan cara berfikir dan menggunakan data.

4. Menyederhanakan pemahaman dan penelusuran metadata bagi pemakai

dan pengembang.

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

25

Gambar 2.4 Star Schema (dimensional model) for property sales of

DreamHomes

(Sumber: Conolly dan Begg, 2010, p1228)

2.1.10.2 Snowflake Schema

Menurut Conolly dan Begg (2010, p1229), snowflake schema adalah

model dimensional data yang memiliki fact table di tengah, dikelilingi

oleh normalized dimension tables.

Keuntungan dari skema snowflake:

1. Kecepatan memindahkan data dari data OLTP ke dalam metadata.

2. Sebagai kebutuhan dari alat pengambil keputusan tingkat tinggi dimana

dengan tipe yang seperti ini seluruh struktur dapat digunakan

sepenuhnya.

3. Banyak yang beranggapan lebih nyaman merancang dalam bentuk

normal ketiga.

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

26

Gambar 2.5 Part of star schema (dimensional model) for property sales of

DreamHome with a normalized version of the Branch dimension table

(Sumber: Conolly dan Begg, 2010, p1229)

2.1.10.3 Starflake Schema

Menurut Conolly dan Begg (2010, p1229), starflake schema adalah

model dimensional data yang memiliki fact table di tengah, dikelilingi

oleh normalized dan denormalized dimension tables.

Gambar 2.6 Starflake Schema

(Sumber: Conolly dan Begg, 2010, p1229)

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

27

2.1.11 ETL (Extract, Transform, Load)

Menurut Conolly dan Begg, 2010, p1208 ETL melakukan semua

operasi yang terkait dengan ETL data ke dalam warehouse. Data dapat

diperoleh langsung dari sumber data atau lebih umum dari data store

operasional.

Menurut Gour et.Al., (2010, pg786-787), ETL (Extract, Transform,

Load) adalah fungsi data yang melibatkan data mining dari sumber luar

(sistem operasional), mengubahnya agar menjadi sesuai kebutuhan bisnis,

dan akhirnya di masukkan ke dalam data warehouse untuk memecahkan

masalah. Perusahaan menggunakan teknologi extract, transform, load

(ETL), untuk membaca data dari sumbernya, membersihkannya dan

memformat kembali agar menjadi seragam, dan kemudian menulis ke

repositori target untuk dieksploitasi. Data yang digunakan untuk proses

ETL dapat berasal dari sumber manapun, seperti: mainframe application,

ERP application, CRM tool, flat file atau Excel spreadsheet.

ETL bertanggung jawab dalam menarik data dari berbagai sumber,

merubah data dan memuat data tersebut kedalam data warehouse dengan

menyebabkan data yang masih kurang akurat untuk dapat meningkatkan

keakuratan dan menjadi lebih baik. Tanpa tanggung jawab tersebut, tidak

akan ada informasi strategis dalam data warehouse. Jika sumber data yang

diambil dari berbagai sumber tidak dibersihkan, diekstraksi dengan benar,

berubah dan terintegrasi dalam cara yang tepat, proses query yang

merupakan tulang punggung dari data warehouse.

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

28

Extract, Transform, Load, tiga fungsi database yang digabungkan

menjadi satu alat yang mengotomatisasi proses untuk menarik data dari

satu database ke database lain (Gour et.Al., 2010, pg786-787)

Extract

Proses membaca data dari sumber database yang ditentukan dan

extracting data yang di inginkan.

Transform

Proses mengubah / mengextract data yang diperoleh dari format

baru sesuai kebutuhan sehingga dapat ditempatkan ke database

lain. Transformasi terjadi dengan menggunakan aturan atau lookup

tabel atau dengan menggabungkan dengan data lainnya.

Load

Proses memasukkan data ke dalam target database.

Permasalahan yang terjadi dalam proses ETL (Gour et.Al.,

2010, p786-789), sebagai berikut :

1. Inconsistent, sulit untuk me-maintain business rules.

2. Technical Challenges, sulitnya dalam mengintegrasi dan

transform data dari pusat data yang berbeda

3. Lack of Rules, kurangnya paparan aturan bisnis (business rules)

yang ditujukan pada end users.

4. Source Systems Missing, hilangnya sumber data penting akan

mempersulit kinerja ETL.

5. Poor Query Performance.

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

29

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Teori Akuntansi

Menurut Widiarti (2009, p1-12), perlakuan pendapatan keuangan dan

biaya sangat berhubungan dengan kontrak konstruksi yang diterima.

Dikarenakan sifat dari aktivitas yang dilakukan pada kontrak konstruksi ini,

tanggal saat aktivitas kontrak mulai dilakukan dan tanggal saat aktivitas

tersebut diselesaikan biasanya jatuh pada periode keuangan yang berlainan.

Yang dimaksud kontrak konstruksi tersebut mengenai kontrak konstruksi

yang meliputi kontrak pemberian jasa yang berhubungan langsung dengan

konstruksi aset, umpamanya pelayanan jasa untuk manajer proyek dan arsitek

dan kontrak untuk penghancuran atau restorasi lingkungan setelah

penghancuran aset. Harapan perusahaan pembangunan perumahan, baik

perusahaan yang berskala besar maupun kecil dapat menentukan kapan

pendapatan dan biaya suatu kontrak konstruksi harus diakui sebagai

pendapatan dan beban dalam laporan laba rugi serta sesuai dengan standar

keuangan yang berlaku. Dikarenakan pada saat ini masih ada beberapa

perusahaan pembangunan mengakui pendapatan dan biaya konstruksinya

masih rancu. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman terhadap

standarisasi dari keuangan kontrak konstruksi tersebut.

Dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan

disebutkan bahwa pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan

yang biasa dan dikenal dengan sebutan berbeda. Ada yang menyebutnya

pendapatan sebagai penjualan, penghasilan jasa ( fees ), bunga, dividen, royalti

dan sewa.

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

30

Kontrak konstruksi sendiri mempunyai pengertian adalah suatu kontrak

yang dinegosiasikan secara khusus untuk konstruksi suatu aset ataupun suatu

kombinasi aset, baik yang berhubungan erat satu sama lain ataupun saling

tergantung dalam hal rancangan, teknologi, dan fungsi atau tujuan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendapatan kontrak konstruksi adalah

nilai yang muncul atas aktivitas kontrak konstruksi kerjasama dua pihak atau

dengan kata lain perolehan dari nilai kontrak antara dua belah pihak, dari suatu

kesepakatan kerjasama antara dua belah pihak, pihak pertama adalah pihak

yang memberi kontrak kerja konstruksi dan pihak kedua adalah pihak yang

menerima dan menjalankan kontrak konstruksi.

Pengakuan pendapatan dan beban memperhatikan tahap penyelesaian

suatu kontrak sering disebut sebagai metode persentase penyelesaian

(percentage of completion). Menurut metode ini, pendapatan kontrak

dihubungkan dengan biaya kontrak yang terjadi dalam mencapai tahap

penyelesaian tersebut, sehingga pendapatan, beban, dan laba yang dilaporkan

dapat diakui menurut penyelesaian pekerjaan secara proporsional.

Menurut metode persentase penyelesaian (percentage of completion)

seperti inilah, pendapatan kontrak diakui sebagai pendapatan dalam laporan

laba rugi dalam periode akuntansi dimana aktivitas / pekerjaan dilakukan.

Biaya kontrak biasanya diakui sebagai sebagai beban dalam laporan laba rugi

dalam periode akuntansi dimana aktivitas / pekerjaan yang berhubungan

dilakukan.

Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diartikan sebagai prospek atau

masa depan, pertumbuhan, dan potensi perkembangan yang baik bagi

perusahaan. Informasi kinerja keuangan diperlukan untuk menilai perubahan

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

31

potensial sumber daya ekonomi, yang mungkin dikendalikan di masa depan.

Pimpinan perusahaan atau manajemen sangat berkepentingan terhadap laporan

keuangan yang telah di analisis, karena hasil tersebut dapat dijadikan sebagai

alat dalam pengambilan keputusan lebih lanjut untuk masa yang akan datang.

Dengan menggunakan analisis rasio, berdasarkan data dari laporan keuangan,

akan dapat diketahui hasil-hasil finansial yang telah di capai di waktu-waktu

yang lalu, dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan,

serta hasil-hasil yang di anggap cukup baik.

Ada beberapa rasio-rasio keuangan yang dapat di identifikasikan secara

signifikan dalam memberikan perbedaan kinerja keuangan, yaitu:

1. Rasio Profitabilitas (profitability ratio)

Adalah rasio-rasio yang menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan.Meliputi antara lain:

-Net Profit Margin (NPM)

Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat kembalian

keuntungan bersih terhadap penjualan bersihnya.

-Return on Asset (ROA)

Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan

dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang

dimiliki.

2. Rasio Aktivitas (activity ratio)

Adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan atau

efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya atau

perputaran (turn over) dari aktiva-aktiva tersebut. Meliputi antara lain:

Page 26: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

32

-Total Asset Turnover (TATO)

Yaitu rasio yang menunjukkan seberapa efektifnya perusahaan

menggunakan total asetnya.

Menurut Fachrudin (2008, p1-9), ada beberapa strategi yang dapat

dilakukan agar perusahaan tidak dapat kesulitan dari keuangan dan dapat

bangkit kembali dan meraih survive. Pertama, mencetak laba. Laba dapat

ditingkatkan dengan menghemat biaya, misalnya dengan memangkas divisi

atau unit bisnis yang merugi, dan memangkas biaya yang tidak realisatis. Pada

kasus kesulitan keuangan yang tidak terlalu parah, perbaikan kondisi keuangan

dapat dilakukan dengan meningkatkan pendapatan melalui penjualan yang

didukung oleh usaha-usaha pemasaran. Analisa pasar perlu dilakukan untuk

memenangkan persaingan. Perusahaan juga perlu menemukan keunggulan

komparatif sebagaimana yang dilakukan beberapa perusahaan penerbangan di

Indonesia ketika sedang kesulitan. Kedua, mengubah cash flow menjadi positif,

misalnya dengan restrukturisasi hutang dan penghematan. Restrukturisasi

hutang dapat dilakukan dengan negosiasi ulang dan penjadwalan kembali

hutang. Ketiga, memperbaiki kinerja dengan melakukan perbaikan ke arah

yang positif, misalnya dengan merespon keinginan pelanggan. Tindakan ini

juga berguna untuk mengembalikan kepercayaan pelanggan. Keempat,

membangun budaya positif. Membangun budaya baru dapat dilakukan dengan

regenerasi pimpinan yang memiliki highly motivated. Kelima, mendapatkan

pinjaman berbiaya rendah. Keenam, membangun kepercayaan - antara lain

kepercayaan karyawan, pemegang saham, pelanggan, dan masyarakat umum.

Kepercayaan akan future value yang baik pada perusahaan telah meyakinkan

tim manajemen eksekutif untuk samasama berjuang dan meyakinkan ribuan

Page 27: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

33

investor. Ketujuh, menyusun kekuatan. Mengumpulkan orang-orang terbaik

dan mengurangi orang yang tidak tepat akan menghasilkan kekuatan inti yang

akan memodifikasi atau membuat perubahan radikal.

Dalam situasi kesulitan keuangan direktur utama menghadapi tugas yang

lebih besar. Terutama masalah arus kas untuk operasi yang masih berlanjut

serta melakukan perundingan restrukturisasi hutang dengan kreditur. Masalah

ini dan juga masalah ketidakpastian serta reputasi mungkin akan membuatnya

berfikir untuk mengundurkan diri. Ini menarik untuk dicermati.

Dalam melakukan suatu bisnis perusahaan kelap mengalami jatuh bangun

atau mengalami keuntungan atau kerugian, berikut penjelasannya:

Keuntungan (Laba)

Laba didefinisikan sebagai perubahan dalam aktiva bersih selama

periode tertentu kecuali perubahan yang berasal dari investasi oleh pemilik

dan distribusi kepada pemilik. Aktiva bersih ini berasal dari transaksi

sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan

dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempunyai usaha selama satu

periode, kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi

pemilik.

Pengukuran laba bukan saja penting untuk menentukan prestasi

perusahaan tetapi penting juga sebagai informasi bagi pembagian laba

dan penentuan kebijakan investasi. Oleh karena itu, laba menjadi

informasi yang dilihat banyak oleh seperti profesi akuntasi, pengusaha,

analis keuangan, pemegang saham, ekonomi, fiskus, dan sebagainya.

Page 28: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

34

Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah

pendapatan dan biaya. Menurut Yadiati (2007, p91). Laba bisa dilihat

dari segi sintaksis, semantik dan pragmatik.

1. Laba akutansi dari segi sintaksis :

Menurut pendekatan sintaksis, laba didefinisikan sebagai selisih

antara pendapatan dan beban. Laba dianggap telah timbul bila

terjadi kenaikan nilai dari kekayaan bersih sebagai akibat adanya

transasksi.

2. Laba akutansi dari segi semantik :

Laba dari segi semantik diartikan sebagai kesejahteraan dan

kemakmuran (wealth) atau diartikan sebagai perubahan

kemakmuran, atau perubahan kapital, atau modal.

Menurut konsep kemakmuran, laba timbul jika ada aliran lebih

yang masuk setelah aliran pada awal periode dapat dipertahankan

sampai pada akhir periode.

3. Laba akutansi dari segi Pragmatik :

- Laba sebagai alat prediksi, angka laba dapat memberikan

informasi sebagai alat untuk menaksir dan menduga aliran kas

untuk pembagian deviden, sebaagai alat untuk menaksir

kemampuan perusahaan dalam menaksir earning power dan

nilai perusahaan di masa mendatang.

- Laba sebagai alat pengendalian manajemen, laba dapat

digunakan sebagai tolak ukur bagi manajemen dalam mengukur

kinerja manajer atau divisi suatu perusahaan.

Page 29: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

35

Kerugian (Rugi)

Rugi adalah sebuah kondisi dimana biaya suatu perusahaan

melebihi pendapatan. Menurunnya nilai ekuitas dari transaksi yang

sifatnya insidentil dan bukan kegiatan utama entitas dan dari seluruh

transaksi kejadian lainnya yang mempengaruhi entitas selama periode

tertentu kecuali yang berasal dari biaya atau pemberian kepada

pemilik (prive).

Nilai Penjualan

Menurut Fahirah,et.al (2010,p251-269) nilai adalah perkiraan jumlah uang

pada tanggal penilaian, yang dapat diperoleh dari transaksi jual beli atau hasil

penukaran suatu aset, antara pembeli yang berminat membeli dengan penjual

yang berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang

penawarannya dilakukan secara layak, di mana kedua pihak setiap mengetahui,

bertindak hati-hati dan tanpa paksaan.

Hutang

Menurut Dewi (2008, p37-54) kebijakan dividen memiliki peran yang

penting dalam menjelaskan nilai perusahaan. Pembayaran dividen akan

menjadi alat monitoring sekaligus bonding (obligasi) bagi manajemen. Namun

demikian tidak terhenti pada masalah struktur kepemilikan dan kebijakan

dividen, kebijakan pendanaan juga menjadi variabel penting yang menjelaskan

nilai perusahaan. Kebijakan pendanaan yang optimal akan meningkatkan nilai

perusahaan melalui penurunan pajak dan menurunnya biaya ekuitas.

Penggunaan hutang akan menurunkan beban pajak sejumlah bunga, di sisi lain

Page 30: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

36

penggunaan hutang juga akan menurunkan biaya modal saham. Namun

demikian penggunaan hutang yang berlebihan akan meningkatkan risiko gagal

bayar akibat tingginya beban bunga dan pokok hutang yang harus dibayar oleh

perusahaan.

Kebijakan Hutang Terhadap Kebijakan Dividen

Menurut Dewi (2008, p47-58) apabila perusahaan mengalami keterbatasan

laba ditahan, perusahaan cenderung memanfaaatkan hutang namun bila

penggunaan hutang terlalu besar dapat berdampak pada financial distress dan

kebangkrutan. Berdasarkan dampak ini apabila perusahaan ingin menghindari

hutang yang tinggi, maka laba perusahaan dialokasikan ke laba ditahan yang

digunakan untuk operasi perusahaan dan investasi di masa yang akan datang

sehingga akan mengurangi penggunaan hutang. Kebijakan hutang memiliki

pengaruh negatif terhadap kebijakan dividen karena penggunaan hutang yang

terlalu tinggi akan menyebabkan penurunan dividen yang mana sebagian besar

keuntungan akan dialokasikan sebagai cadangan pelunasan hutang. Sebaliknya,

pada tingkat hutang yang rendah perusahaan membagikan dividen yang tinggi

sehingga sebagian besar laba digunakan untuk kesejahteraan pemegang saham.

Kebijakan hutang diperoleh dengan pembagian antara total hutang yang

dimiliki oleh perusahaan baik current liability maupun long term liability dan

total aset yang dimiliki oleh perusahaan.

Piutang

Menurut Santoso, et.al (2008, p37-54) Pembayaran tunai yang ditawarkan

oleh suatu perusahaan menjadi suatu yang mustahil, sebab persaingan akan

Page 31: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

37

memberikan kemudahan dalam persyaratan pembayaran oleh karena itu

penjualan secara kredit menjadi suatu kebutuhan bagi perusahaan dalam rangka

untuk meningkatkan volume penjualannya. Dengan penjualan secara kredit

maka akan muncul piutang dan dengan munculnya piutang ini berarti

perusahaan harus menyisihkan sejumlah danan yang akan diinvestasikan ke

dalam piutang tersebut. Dengan adanya penjulan secara kredit maka akan

menimbulkan piutang, semakin besar penjualan kredit maka semakin besar

pula investasi dalam piutang dan akibatnya risiko atau biaya yang akan

dikeluarkan akan semakin besar pula.

Ada tiga tujuan perusahaan menanamkan dana-dananya pada piutang.

Pertama, untuk meningkatkan penjualan. Jika perusahaan mengambil

kebijakan untuk melakukan penjualan kredit disamping penjualan tunai, maka

perusahaan biasanya akan dapat menerima proyek lebih banyak. Suatu

kebutuhan belum tentu diikuti tersedianya dana atau uang untuk memenuhi

kebutuhan tersebut. Demikian pula yang dialami oleh para pelanggan, karena

itu beberapa dari mereka memenuhi kebutuhannya dengan jalan membeli

secara kredit. Pada umumnya para pelanggan lebih suka membeli secara kredit

atau membayar dengan angsuran dari pada harus membayar secara langsung.

Dalam rangka peningkatan penjualan banyak perusahaan menanamkan danaya

dalam piutang. Kedua, untuk meningkatnkan laba. Suatu akibat langsung dari

investasi pada piutang adalah naiknya penjualan. Kenaikan ini diharapkan

secara tidak langsung akan menaikkan laba yang diperoleh. Tentu saja hal ini

dimungkinkan jika tambahan-tambahan penghasilan lebih besar dari pada

biaya-biaya yang di keluarkan oleh yang bersangkutan dengan administrasi

kredit. Ketiga, untuk menghadapi persaingan. Sebagai tindakan

Page 32: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

38

mempertahankan diri, kebanyakan perusahaan di dalam menetapkan kebijakan

yang serupa dengan kebijakan-kebijakan persaingan-persaingannya. Kebijakan

kredit tersebut adalah kebijakan penjualan kredit di dalam penjualan kredit

menuntut dana tertanam dalam piutang.

Kebijakan Manajemen Piutang

Menurut Dewi.(2008, p47-58). Besar kecilnya piutang yang di miliki

perusahaan dipengaruhi oleh kebijakan pengkreditan yang di tentukan oleh

perusahaan jika perusahaan menurunkan standar kreditnya, maka penjualan

akan meningkat yang berarti peningkatan piutang yang akan membawa

keuntungan lebih besar bagi perusahaan. Tetapi dengan peningkatan kredit ini

berarti perusahaan harus menanggung beban investasi pada piutang yang

semakin besar, serta kemungkinan peningkatan piutang yang tidak bisa

terkumpul.

Keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan sangat tergantung pada

permintaan terhadap produk atau jasa yang di tawarkan perusahaan tersebut.

Semakin tinggi penjualan maka semakin tinggi keuntungan yang di peroleh.

Penjualan perusahaan tergantung pada banyak faktor dimana faktor tersebut

dapat di kontrol dan ada yang tidak dapat di kontrol.

Kebijakan Dalam Pemberian Kredit Kepada Pelanggan

Menurut Dewi.(2008, p47-58) di dalam pemberian kredit maka pihak

perusahaan harus terlebih dahulu melakukan evaluasi terhadap pelanggan. Ada

terdapat beberapa langkah dalam melakukan evaluasi terhadap pelanggan.

Pertama, standar kredit atau kualitas pelanggan yang akan diperkenankan

Page 33: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

39

memperoleh kredit. Kedua, jangka waktu kredit yaitu berapa lama seorang

pelanggan yang membeli secara kredit harus sudah membayar hutangnya.

Ketiga, potongan (discount) yang diberikan kepada pelanggan. Keempat,

mengumpulkan informasi terlebih dahulu terhadap calon pembeli. Kelima,

menganalisis calon pembeli berdasarkan atas informasi yang diperoleh.

Keenam, membuat keputusan tentang kebijakan kredit.

Perusahaan yang telah menjalankan kebijakan kredit dan pengumpulan

piutang, dapat melakukan evaluasi calon pelanggan yang baru dengan

mendasarkan diri pada cara-cara yang telah digunakan. Secara umum terdapat

beberapa langkah dalam melakukan evaluasi kepada para pelanggan. Pertama,

mengumpulkan informasi yang relevan tentang calon pelanggan. Kedua,

menganalisis kondisi calon pelanggan atas dasar informasi yang diperoleh.

Ketiga, mengambil keputusan apakah calon pelanggan akan diberikan kredit

atau tidak.

Likuiditas

Menurut Santoso, et. al. (2008, p37-54). Bila perusahaan dalam kondisi

yang likuid atau tingkat likuiditasnya rendah, maka harus menggunakan cara-

cara tertentu agar likuiditas lebih tinggi atau dipertahankan dengan sebagai

berikut. Pertama, dengan hutang lancar, diusahakan untuk menambah aktiva

lancar. Kedua, dengan aktiva lancar tertentu, maka diusahakan untuk

mengurangi jumlah hutang lancar. Ketiga, dengan mengurangi jumlah hutang

lancar bersama-sama dengan aktiva lancar.

Page 34: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

40

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Perusahaan

Menurut Santoso, et. al. (2008, p251-269) perputaran piutang merupakan

analisis utnuk mengukur berapa cepat piutang tersebut dilunasi dalam satu

tahun. Perputaran piutang tersebut ditentukan dengan penjualan kredit dibagi

dengan piutang. Perputaran piutang yang rationya makin tinggi menunjukan

dana yang tertanam dalam piutang rendah, dan akan dapat mempengaruhi

likuiditas perusahaan.

Percepatan dalam menerima hasil piutang dalam satu periode akan

dapat memperngaruhi likuiditas perusahaan karena perputaran piutang dapat

mempengaruhi likuiditas perusahaan karena perputaran piutang lebih cepat dari

yang diharapkan dan seberapa jauh piutang perusahaan bisa dipakai untuk

memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Piutang merupakan aktiva lancar

yang paling likuid dibandingkan aktiva lancar yang lainnya, untuk merubah

piutang menjadi kas memerlukan waktu yang lebih pendek. Semakin lambat

dalam melakukan penagihan piutang maka akan dapat mempengaruhi

perputaran piutang yang akan dapat memperkecil cash ratio perusahaan dan

akan dapat memperlambat perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya.

2.2.2 Teori Pemasaran

Menurut Natalisa (2005, p1-14) persaingan adalah suatu situasi yang tidak

dapat dihindari dalam rangka mencapai keberhasilan suatu usaha, manajemen

bersama dengan seluruh anggotanya yang berkepentingan harus berusaha

secara total untuk memenangkan persaingan ini. Perusahaan yang berhasil

selalu berusaha mengenali pesaingnya sebaik mungkin seperti yang

Page 35: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

41

dilakukannya terhadap para konsumen. Analisis dan evaluasi persaingan akan

membantu manajemen untuk memutuskan di mana akan bersaing dan

bagaimana menentukan posisi menghadapi pesaingnya pada setiap pasar

sasaran.

Analisis pesaing adalah suatu proses mengidentifikasi kunci pesaing,

mengukur / mengetahui tujuan pesaing, mengetahui strategi dan mengetahui

kekuatan serta kelemahannya serta pola-pola reaksi yang dilakukan serta

memilih pesaing yang menjadi ancaman perusahaan. Dari analisis pesaing

tersebut kita dapat membuat strategi apa untuk dapat meningkatkan kekuatan

dari suatu perusahaan. Misal diantaranya penerapan pemasaran yang baik.

Krisis moneter memacu praktek bisnis profesional dengan strategi pemasaran

yang terfokus dalam memasuki pasaran global harus terus meningkatkan

kemampuan bersaingnya.

Perusahaan jasa konstruksi banyak yang berhasil dalam bisnisnya, tetapi

lebih banyak yang tidak berkembang dan sudah tidak beroperasi lagi, maka

radi itu diperlukan strategi pemasaran yang spesifik, agar mampu membangun

keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Strategi pemasaran memberikan

beberapa pertimbangan logis dalam fungsi manajemen pada perusahaan jasa

konstruksi, untuk melihat lebih awal ancaman dan peluang dimasa depan, serta

untuk mencapai sasaran yang jelas serta arah pemasaran perusahaan.

Kemampuan itu adalah kesanggupan untuk bisnis memenangkan pangsa pasar

atau minimal mempertahankan pangsa yang sudah dimilikinya Pemasaran

merupakan penerapan dari strategi pemasaran yang sangat penting dan

mempunyai peranan dalam mencapai keberhasilan suatu startegi. Pemasaran

yang banyak dijumpai dalam aktivitas yang menciptakan nilai bagi pelanggan

Page 36: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

42

yang merupakaan kombinasi dari produk, promosi dan distribusi, nilai bagi

pelanggan dapat ditingkatkan dengan mengurangi harga, jadi pemasaran terdiri

atas empat elemen (the four P’s), yaitu : product, price, promotion, and place

(distribution). Suatu proses perencanaan pemasaran dalam sektor jasa adalah

mengimplementasikan strategi pemasaran dengan merancang bauran

pemasaran jasa (service marketing mix) yang disesuaikan dengan masing-

masing segmen pasar yang telah diseleksi dan dijadikan pasar sasaran. Para

ahli yang memiliki prinsip yang sama tentang pemasaran jasa ini adalah

menyatakan bahwa didalam pemasaran jasa lingkup pemasaran jasa yang perlu

diperhatikan terdiri atas 7 (tujuh) elemen (the seven P’s) yaitu : Product, Price,

Promotion, Place, Physical evidence, People and Process.

Program pemasaran jasa merupakan rencana yang diikuti dengan cara

perusahaan yang bersifat menyeluruh serta mencerminkan keterpaduan antara

unsur bauran pemasaran jasa yaitu: produk jasa, harga / tarif jasa, saluran

pemasaran, promosi, penampilan bukti fisik, partisipasi sumber daya manusia

dan proses operasi dan penyampaian jasa.

Program strategi pemasaran jasa tersebut memiliki komponen, yaitu:

a) Keunggulan harga, merupakan elemen pemasaran yang menghasilkan,

pendapatan, paling fleksibel dan mudah untuk disesuaikan, dan menjadi

masalah utama perusahaan. Konsumen jasa konstruksi relatif peka

terhadap harga, kualitas pelayanan dan persaingan harga dianggap penting.

b) Keunggulan mutu, pengertian mutu pada kontraktor adalah performance

quality, yang memungkinkan pelanggan mempunyai kesan yang positif

dan menimbulkan kesetiaan pelanggan, sehingga dapat menetapkan harga

premium. Pengguna jasa pada umumnya menginginkan pelaksanaan

Page 37: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

43

pekerjaan yang bermutu, perusahaan yang tidak konsisten terhadap mutu,

tidak dapat bertahan lama pada persaingan global.

c) Keunggulan waktu, waktu (temporal), banyak mempengaruhi kebijakan

pemasaran jasa, diantaranya untuk menentukan strategi, mengukur kinerja,

dapat berupa fast delivery time, on time delivery, dan development speed.

Keunggulan waktu, berpengaruh pada mutu pekerjaan dan biaya

pelaksanaan pekerjaan.

d) Fleksibilitas pelayanan, dalam bentuk rekayasa enginering, cara

pembayaran, sistem kontrak, dan pelayanan yang bersifat customized.

Ketika produk fisik tidak mudah untuk didiferensiasi, kunci keberhasilan

dalam persaingan beralih pada penambahan nilai pelayanan dalam bentuk

customization flexibility.

e) Relationship, adalah salah satu alat promosi yang paling efektif terhadap

biaya, dan waktu, terutama dalam membangun hubungan, preferensi,

keyakinan antara konsumen dengan perusahaan. Relationship dapat pula

bertujuan untuk membangun hubungan (network) yang efektif dengan

stakeholder untuk jangka waktu yang panjang dan saling menguntungkan.

Apabila relationship telah terbentuk akan memangkas biaya transaksi dan

waktu, mengalihkan transaction marketing ke relation marketing,

sehingga terbentuk networking yang juga merupakan aset perusahaan.

f) Aliansi, adalah memiliki mitra kerja strategis, dan apabila dikelola dengan

baik, akan memungkinkan perusahaan mencapai penjualan yang lebih

tinggi dengan biaya yang lebih rendah. Agar aliansi tersebut dapat

berlangsung dengan baik perusahaan harus mempunyai kelenturan

(flexibility) yang tinggi, kemampuan membentuk dan mengelola kemitraan

Page 38: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

44

sebagai keterampilan inti dari setiap perusahaan yang bermitra. Salah satu

bentuk aliansi pada perusahaan jasa konstruksi adalah joint operations,

dua atau lebih perusahaan setuju untuk melaksanakan proyek secara

bersama-sama dalam jangka waktu yang tertentu dalam bentuk kerja sama

teknologi, manajemen, tenaga kerja, keuangan.

Gambar 2.7 Konsep pemasaran

(Sumber: Natalisa, 2005, p1-14)

2.2.3 Teori Operasi

Menurut Rita (2010, p474-487), kinerja operasional diukur dengan

menggunakan produktivitas, kualitas dan kuantitas dari suatu produk atau jasa,

biaya garansi, biaya kualitas sesuai dengan produk atau jasa yang ditawarkan,

proses penyelesaian produksi atau pengerjaan, dan proses pengiriman barang

dengan tepat waktu kepada pelanggan. Proses inovasi dalam membuat strategi

yang ada, inovasi produk atau pelayanan, dan implementasi inovasi akan

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja operasional suatu

perusahaan. Dalam melakukan inovasi, perusahaan perlu mengembangkan

suatu strategi inovasi formal dan menyeluruh. Strategi ini mengungkapkan

tujuan perusahaan dalam melakukan inovasi, yaitu dengan menjelaskan apa

yang akan diinovasi dan bagaimana melakukannya.

Berikut adalah dimensi strategi inovasi, yaitu orientasi kepemimpinan,

inovasi proses, inovasi produk atau jasa, dan implementasi inovasi. Pertama,

orientasi kepemimpinan. Dimensi ini menunjukkan apakah suatu perusahaan

Page 39: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

45

mengikuti a first-to market (pertama masuk pasar), second-to-market (kedua

masuk pasar), atau late-entrant (sebagai pengikut), imitator posture (bersikap

peniru) dalam kegiatan inovasi. Orientasi perusahaan terhadap kepemimpinan

inovasi merupakan hal penting untuk dikembangkan guna memperbaiki kinerja

perusahaan. Kedua, inovasi proses. Inovasi proses didefinisikan sebagai suatu

elemen baru yang diperkenalkan dalam operasi produk dan jasa dalam

perusahaan, seperti materi bahan baku, spesifikasi tugas, mekanisme, maupun

peralatan yang digunakan untuk memproduksi produk atau jasa. Inovasi proses

menggambarkan perubahan dalam cara organisasi memproduksi produk atau

jasa akhir dari suatu perusahaan. Inovasi proses mencakup tahapan dari produk

baru, jasa atau pengembangan proses, dari konsepsi gagasan sampai dengan

penerimaan di pasar. Ketiga, inovasi produk. inovasi produk sebagai produk

atau jasa baru yang diperkenalkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Lebih lanjut, inovasi produk didefinisikan sebagai proses memperkenalkan

teknologi baru untuk digunakan. Hasil proses ini adalah pengenalan produk

atau jasa baru yang dapat dijadikan sebagai alat untuk memperoleh keuntungan

bagi perusahaan. Keempat, implementasi inovasi. Implementasi inovasi dalam

suatu organisasi dapat diartikan sebagai proses memperoleh karyawan yang

tepat dan bertanggung jawab dalam menggunakan inovasi. Implementasi

inovasi merupakan keputusan yang dibuat oleh manajer senior suatu organisasi

yang akan menggunakan inovasi dalam pekerjaannya. Tujuan fundamental dari

implementasi inovasi adalah merubah perilaku individu dalam organisasi

(anggota organisasi).

Kinerja operasional perusahaan diukur menggunakan penelitian yang

dilihat dari situasi dan kondisi perusahaan. Ukuran kinerja organisasi diukur

Page 40: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

46

dengan menggunakan profitabilitas dan pertumbuhan keuangan perusahaan.

Pengukuran kinerja operasional diukur melalui beberapa dimensi pengukuran,

yaitu biaya produk atau jasa, kualitas produk atau jasa yang di tawarkan,

kualitas dari membuat atau melakukan proses, kemampuan dalam menangani

perubahan jumlah permintaan, kemampuan memenuhi perubahan selera

pelanggan, kemampuan dalam menyelesaikan pelayanan yang diberikan.

Gambar 2.8 Dimensi Strategi Inovasi

(Sumber: Rita, 2010, p474-487)

Standards Operating Procedure (SOP)

Menurut Sukawati, et.al.(2009, hal.95-100), Standar adalah spesifikasi

teknis atau sesuatu yang dibakukan, termasuk tatacara dan metode yang

disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan

memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan lingkungan

hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengalaman,

perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh

manfaat yang sebesar-besarnya. Prosedur adalah cara yang ditentukan untuk

melaksanakan kegiatan. Operasi adalah pemanfaatan sumber daya manusia,

fisik dan keuangan untuk menghasilkan barang atau jasa. Dengan kata lain,

Page 41: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

47

produksi atau operasi adalah proses transformasi dari input menjadi output.

SOP (Standards Operating Procedure) menjamin keseragaman teknik operasi,

meningkatnya proses data akuntansi yang berkualitas tinggi dan membantu

perlindungan data file dan program dari kehilangan, kerusakan manipulasi atau

penggunaan yang tidak diotorisasi. Hal-hal yang perlu diatur dalam SOP

adalah penjadwalan kerja pengoperasian komputer, sasaran kinerja komputer,

prosedur Job Run, file control standards, dan prosedur pengawasan dan hal-hal

tidak terduga.

2.3 Teori Pendukung

2.3.1 Teknik Perancangan

Menurut Connolly dan Begg (2010, p1231) perancangan data warehouse

high level dimensional model yang dipakai adalah melalui enam tahap, yaitu:

a. Select business process

Proses bisnis yang mengacu kepada subjek utama dalam data warehouse

yang akan dibuatkan berdasarkan kebutuhan waktu, budget, dan dapat

menjawab pertanyaan bisnis yang paling umum.

Gambar 2.9 Proses Empat Tahap Dimensional Model

(Sumber: Connolly dan Begg 2010, p1231)

b. Declare grain

Memilih grain dengan cara menemukan keseimbangan antara kebutuhan

bisnis dan apa yang dapat diinformasikan dari sumber data yang ada.

Select Business Process

Declare Gain

Choose Dimensions

Identify Facts

Page 42: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web view-Return on Asset (ROA) Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

48

c. Choose dimensions

Gabungan dimensi yang dibuat dengan baik, untuk membuatkan model

dimensional agar mudah dimengerti dan mudah digunakan dalam data

warehouse. Dimensi diidentifikasi dengan menggambarkan benda-benda

seperti nilai kontrak dan jenis bangunan.

d. Identify facts

Grain dalam tabel fakta akan menentukan fakta-fakta yang dapat digunakan

dalam model dimensional. Jika grain dari tabel fakta dalam sebuah nilai

kontrak konstruksi maka semua fakta-fakta numeric harus mengarah pada

nilai kontrak konstruksi.

e. Choosing the duration of the database

Menentukan waktu periode database untuk beberapa tahun kebelakang.

f. Tracking slowly changing dimensions

Dimensi berubah secara perlahan seiring berjalannya waktu dan kebutuhan.