labmesinlistrikuht.files.wordpress.com€¦ · Web viewMotor induksi merupakan motor arus bolak...
Transcript of labmesinlistrikuht.files.wordpress.com€¦ · Web viewMotor induksi merupakan motor arus bolak...
BUKU PETUNJUK
PRAKTIKUM MESIN LISTRIK
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HANG TUAH
SURABAYA
2017
PERCOBAAN I
MOTOR KAPASITOR 1 FASA DENGAN BEBAN
Tujuan :
a. Untuk menentukan fungsi kapasitor pada motor dengan berbeban.
b. Untuk memahami pengaruh tegangan jepit pada kecepatan motor.
c. Untuk merubah arah putar motor kapasitor.
d. Untuk memahami pengukuran tahanan isolasi terhadap motor kapasitor.
Landasan Teori :
Motor induksi merupakan motor arus bolak balik (AC), dari penamaannya
bahwa arus rotor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu. Tetapi merupakan arus
yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor
dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.
Hubungan antara kecepatan putar medan magnet pada mesin dengan frekuensi
elektrik pada stator adalah :
f = pN120
Dimana : f = frekuensi tegangan yang diinduksikan (Hz)
p = jumlah kutub pada rotor
N = kecepatan medan magnet = kecepatan putar rotor ( rpm )
I. a. PERCOBAAN DENGAN KAPASITOR TERHADAP BEBAN
b. PERCOBAAN TANPA KAPASITOR TERHADAP BEBAN
Tujuan :
Untuk menentukan fungsi kapasitor pada otor dengan berbeban.
Rangkaian Motor Kapasitor
Buatlah Rangkaian Seperti Gambar 1 :
Gambar 1. Diagram Rangkaian Motor Kapasitor Dengan Beban
1. Alat – Alat yang dibutuhkan :
1. Set Motor Kapasitor
2. Voltmeter AC
3. Amperemeter AC
4. Kabel penghubung
5. Saklar 2 buah
6. Water meter
7. Tanki air 1 buah sebagai fungsi beban
2. Langkah – Langkah percobaan :
1. Buatlah rangkaian seperti gambar 1
2. Pastikan bahwa rangkaian pada panel siap sebelum dijalankan lalu tekan
MCB pada posisi ON
3. Buka katub 1 dan katub 2 pada pipa.
4. Untuk percobaan 1.a mengukur arus dan tegangan pada motor
menggunakan kapasitor dengan terbebani, saklar S1 tertutup dan saklar S2
terbuka.
5. Putar katub perlahan – lahan supaya terlihat perubahan arus dan tegangan.
6. Catat hasil pengukuran dan masukkan pada tabel 1.a. (sekali pengukuran)
7. Setelah itu melanjutkan percobaan 1.b, yaitu tanpa kapasitor dengan cara S1
dan S2 tertutup.
8. Ulangi lagi percobaan 1.b., untuk mengukur arus dan tegangan motor tetap
terbebani.
9. Catat hasil pengukuran dan masukkan pada tabel 1.b.
3. Hasil Pengamatan Percobaan
Buatlah tabel seperti di bawah ini
Tabel 1.a.
Dengan kapasitor
BEBAN
M3/H
Im
(A)
Vm
(V)
N
(rpm)
Tabel 1.b.
Tanpa kapasitor
BEBAN
M3/H
Im
(A)
Vm
(V)
N
(rpm)
4. Analisa Hasil Percobaan :
1. Jelaskan sesuai data tabel 1.a. dan 1.b., kesimpulan apa yang dapat diambil
2. Gambar grafik n = f(I) dari data tabel 1.a. dan 1.b.
II. PERCOBAAN PENGATURAN KECEPATAN
Tujuan :
Untuk memahami pengaruh tagangan jepit pada kecepatan motor.
Rangkaian Motor Kapasitor
Buatlah Rangkaian Seperti Gambar 2:
Gambar 2. Diagram Rangkaian Perubahan Kecepatan Motor Kapasitor
5. Alat – Alat yang dibutuhkan :
1. Set motor kapasitor
2. Voltmeter AC
3. Amperemeter AC
4. Regulator Tegangan
5. Kabel penghubung
6. Saklar 2 buah
7. Water meter
8. Tangki air 1 buah sebagai fungsi beban
6. Langkah – langkah percobaan :
1. Buatlah rangkaian seperti gambar 2
2. Pastikan bahwa rangkaian pada panel siap sebelum dijalankan lalu tekan
MCB pada posisi ON
3. Buka katub 1 dan 2 untuk melakukan percobaan dengan beban
4. Pada percobaan dengan beban, atur tegangan menjadi 150 VAC dengan
menggunakan Voltage Regulator (VR) dan akan terlihat pada voltmeter 1
(V1)
5. S1 ditekan ON dan S2 dtekan OFF, maka motor akan berputar perlahan –
lahan.
6. Setelah mendapatkan tegangan 150 VAC kemudian pelan – pelan dinaikkan
tegangan menjadi 220 VAC
7. Catat hasil pengukuran dengan beban dan masukkan pada tabel 2.
7. Hasil Pengamatan Percobaan :
Buatlah tabel seeperti dibawah ini
Tabel 2
Dengan kapasitor
BEBAN
M3/H
Im
(A)
Vm
(V)
N
(rpm)
8. Analisa Hasil Percobaan :
1. Jelaskan sesuai data tabel II, kesimpulan apa yang dapat diambil.
2. Gambar grafik n =f(V) dari data tabel 2.
III. PERCOBAAN ARAH PUTAR
Tujuan :
Untuk mengubah arah putar motor kapasitor.
Rangkaian Motor Kapasitor
Buatlah rangkaianseperti gambar 3:
Gambar 3. Diagram Rangkaian Perubahan Arah Putar Motor Kapasitor
9. Alat – Alat yang dibutuhkan :
1. Set motor kapasitor
2. Voltmeter AC
3. Amperemeter AC
4. Kabel penghubung
5. Saklar 3 buah
6. Water meter
7. Tangki air 1 buah sebagai fungsi beban
10. Langkah – langkah percobaan :
1. Buatlah rangkaian seperti gambar 3
2. Pastikan bahwa rangkaian pada panel siap sebelum dijalankan lalu tekan
MCB pada posisi ON
3. Buka katub 1 dan 2 untuk melakukan percobaan
4. S1 ditekan ON dan S2 dtekan OFF, maka motor akan berputar
5. Kumparan bantu dibalik hubungannya terhadap kumparan utama.
6. Catat hasil pengukuran arus dan tegangan jepit pada saat arah putar berbalik
dari motor kapasitor dan masukkan pada tabel 3.
Hasil Pengamatan Percobaan :
Buatlah tabel seperti dibawah ini
Tabel 3
Arah Putar Kiri dengan Beban
Im
(A)
N
(rpm)
Em
(V)
11. Analisa Hasil Percobaan :
1. Jelaskan sesuai data tabel 3, kesimpulan apa yang dapat diambil.
IV. PERCOBAAN PENGUKURAN TAHANAN ISOLASI
Tujuan :
Untuk memahami pengukuran tahanan isolasi terhadap motor induksi 1 fasa.
Rangkaian Motor Kapasitor
Buatlah Rangkaian Seperti Gambar 4 :
Gambar 4. Diagram Rangkaian Pengukuran Tahanan Isolasi
12. Alat – alat yang digunakan :
1. Set motor kapasitor
2. Meger
3. Kabel penghubung
13. Langkah –langkah percobaan :
1. Lepas semua kabel penghubung terutama pada kapasitornya.
2. Siapkan meger kemudian pasang kabel pada konektor kumparan bantu, dan
bodi motor
3. Mulai putar tuas meger hinga timbul tegangan perhatikan jarum
penunjuknya
4. Kemudian lepas kabel penghubung kemudian pasang pada konektor
kumparan utama dan bodi motor
5. Ulangi sepert point ketiga
6. Catat angka penunjukkan meger dan masukkan pada tabel 4
Hasil pengamatan percobaan :
Buatlah tabel seperti dibawah ini
Tabel 4
Tahanan Isolasi
(MΩ)
KU KB
14. Analisa hasil percobaan :
1. Jelaskan sesuai dta tabel 4 dan kesimpulan apa yang dapat diambil
2. Jelaskan tahanan isolasi minimum yang diperbolehkan berapa MΩ
3. Jelaskan apa saja yang menyebabkan tahanan isolasi turun
4. Bagaimana cara menaikkan tahanan isolasi tersebut
PERCOBAAN 2
MOTOR ASINKRON 3 FASA ROTOR SANGKAR
Pengujian Motor Induksi 3 Fasa Rotor Sangkar
Tujuan :
1. Untuk mengetahui besar arus start pada saat hubungan ∆ (delta) dan pada
saat hubungan Y (bintang)’
2. Untuk mengetahui pengaruh beban terhadap kecepatan dan arus
Landasan Teori
Motor asinkron 3 fasa berdasarkan konstruksi rotornya ada 2 macam, yaitu
motor asinkron rotor sangkar dan motor asinkron rotor belitan.
Pada saat start biasanya arus dari pada motor naik 3 kali lebih besar dari
pada arus beban nominal, di mana arus ini dapat mengganggu kerja dari pesawat
lain yang sedang berjalan oleh karena itu ada beberapa cara agar arus mula (arus
start) menjadi kecil. Antara lain tegangan pada stator diturunkan atau mula –mula
lilitan stator terhubung bintang kemudian ke segitiga.
Untuk pengujian motor asinkron 3 fasa rotor sangkar dilakukan dengan
menggunakan 2 sumber tegangan 220 Vac untuk hubungan ∆ (delta) dan 380 Vac
hubungan Y (bintang), dan dalam percobaan ini beban yang dipergunakan adalah
pompa air.
2. a. PENGUJIAN MOTOR INDUKSI 3 FASA ROTOR SANGKAR
TANPA BEBAN
Tujuan :
Untuk mengetahui besar arus start pada saat hubungan ∆ (delta) dan pada saat
hubungan Y (bintang).
Rangkaian Motor Asinkron 3 Fasa Tanpa Beban
Buatlah Rangkaian Seperti pada Gambar
Gambar 2.1. Rangkaian Motor Asinkron 3 Fasa Tanpa Beban
15. Alat – alat yang dibutuhkan :
1. Motor asinkron 3 fasa rotor sangkar
2. Trafo 3 fasa 380 Vac / 220 Vac
3. Saklar hubungan Y (bintang) / ∆ (delta)
4. Saklar tegangan pemisah untuk tegangan 380 Vac / 220 Vac
5. Amperemeter AC
6. Voltmeter AC
7. MCB 3 fasa
8. Kabel penghubung
16. Langkah – langkah percobaan :
1. Pilih salah satu dari dua MCB untuk mendapatkan tegangan yang
diinginkan 220 Vac atau 380 Vac
2. Lihat tegangan pada alat ukur volt meter, apakah tegangannya sudah benar
seperti yang diinginkan
3. Masukkan saklar S1 untuk memilih tegangan seperti yang diinginkan 220
Vac / 38 Vac
4. Masukkan sklar S2 jika tegangan yang dipergunakan adalah 380 Vac maka
saklar s2 tempatkan pada posisi Y, begitu juga apabila tegangan yang
dipergunakan adalah 220 Vac maka saklar S2 tempatkan pada posisi ∆.
5. Amati perubahan arus yang akan ditunjukkan pada amperemeter
6. Catat hasil perubahan arus pada ampere meter.
Hasil Percobaan Motor Induksi 3 Fasa Tanpa Beban
Buatlah tabel seperti dibawah ini
Tabel 2.1
Motor Asinkron 3 Fasa Rotor Sangkar
Tegangan
(volt)
IStart
(Ampere)
INomonal
(Ampere)Rpm
380 Vac
Hubungan Y
220 Vac
Hubungan ∆
17. Analisa Hasil Percobaan
1. Berdasarkan hasil percobaan pada tabel 2.1 jelaskan apa yang bisa
disimpulkan.
18. Tugas dan Pertanyaan
1. Mengapa motor induksi banyak digunkakan dalam kehidupan sehari – hari ?
2. Jelaskan mengapa Istart pada saat hubungan ∆ lebih besar dari pada hubungan
Y?
3. Sebutkan beberapa contoh penggunaan motor induksi 3 fasa dalam dunia
industri, minimal 5 contoh?
4. Sebutkan perbedaan antara rotor jenis sangkar dan rotor jenis belitan ?
5. Apa keistimewaan motor asinkron 3 fasa dari pada motor sinkron 3 fasa?
6. Pada percobaan diatas digunakan berapa sumber tegangan ?
7. Apa gunanya transformator pada percobaan diatas, dan mengapa harus
menggunakan transformator?
2 b. Pengujian motor induksi 3 fasa rotor sangkar dengan beban.
Tujuan :
untuk mengetahui pengaruh beban terhadap kecepatan dan arus.
Rangkaian motor asinkron 3 fasa dengan beban
Buatlah rangkaian seperti pada gambar
Gambar 2.2. Rangkaian Motor Asinkron 3 Fasa Dengan Beban
19. Alat – alat yang dibutuhkan :
1. Motor asinkron 3 fasa rotor sangkar
2. Trafo 3 fasa 380 Vac / 220 Vac
3. Saklar hubungan Y (bintang) / ∆ (delta)
4. Saklar tegangan pemisah untuk tegangan 380 Vac / 220 Vac
5. Amperemeter AC
6. Voltmeter AC
7. MCB 3 fasa
8. Kabel penghubung
9. Pompa air
20. Langkah – langkah percobaan :
1. Pilih salah satu dari dua MCB untuk mendapatkan tegangan yang
diinginkan 220 Vac untuk hubungan delta (∆) dan 380 Vac untuk hubungan
bintang (Y)
2. Lihat tegangan pada alat ukur volt meter, apakah tegangannya sudah benar
seperti yang diinginkan
3. Masukkan saklar S1 untuk memilih tegangan seperti yang diinginkan 220
Vac / 38 Vac
4. Masukkan sklar S2 jika tegangan yang dipergunakan adalah 380 Vac maka
saklar s2 tempatkan pada posisi Y, begitu juga apabila tegangan yang
dipergunakan adalah 220 Vac maka saklar S2 tempatkan pada posisi ∆.
5. Atur beban seperti yang diinginkan dengan cara memutar kran pengendali
pada input pompa air.
6. Amati perubahan arus yang akan ditunjukkan pada amperemeter
7. Catat hasil perubahan arus pada ampere meter.
Hasil Percobaan Motor Induksi 3 Fasa Dengan Beban
Buatlah tabel seperti dibawah ini
Tabel 2.2
Motor Asinkron 3 Fasa Rotor Sangkar
Tegangan
(volt)
IStart
(Ampere)
INomonal
(Ampere)Rpm
Debit air
Liter/menit
380 Vac
Hubungan
Y
220 Vac
Hubungan
∆
21. Analisa Hasil Percobaan
Berdasarkan hasil percobaan pada tabel 2.1 jelaskan apa yang bisa
disimpulkan.
22. Tugas dan Pertanyaan
1. Beban yang digunakan dalam percobaan diatas digolongkan sebagao beban
statis / dinamis ?
2. Jelaskan mengapa saat beban dimasukkan arus menjadi berubah ?
3. Mengapa pada percobaan diatas menggunakan 1 faasa sumber tegangan
saja.
4. Peralatan apa yang digunakan untuk mengatur beban ?
5. Apa keistimewaan motor asinkron 3 fasa rotor sangkar
6. Penggunaan beban pada percobaan diatas akan dapat mempengaruhi apa
saja ?
PERCOBAAN 3
PENGUJIAN CONVERTER DINAMIS
DC 220 VOLT ; AC 110 VOLT SATU FASA
Tujuan :
a. Untuk mengetahui perubahan teganga induksi generator (Eg) terhadap arus
medan / penguat (If) EG = f(If)
b. Untuk mengetahui perubahan tegangan minimal terminal generator (VG)
terhadap arus beban (IL) sebagai beban menggubaan lampu pijar
VG = f(IL)
Landasan Teori
Konduktor yang bergerak memotong garis medan magnet akan
menginduksi GGL pada konduktor yang berlawanan dengan sumber. GGL
induksi ini disebut sebagai tegangan jangkar (Ea). Besarnya tegangan
jangkar/induksi yang dibangkitkan tiap fasa pada suatu altenator pada suatu
rangkaian generator arus bolak-balik (AC) adalah :
Ea=C n ϕ (Volt)
Dimana:
C = konstanta mesin
n = kecepatan putar jangkar
ϕ = fluks medan
Hubungan antara kecepatan putar medan magnet pada mesin dengan frekuensi
elektrik pada stator adalah:
f pN120
Dimana :
f = frekuensi tegangan yang diinduksikan (Hz)
P = juamlah kutup pada rotor
N = kecepatan medan magnet = kecepatan putar rotor (Rpm)
Jumlah tegangan yang diinduksikan pada pengahntar pada saat penghantar
bergerak pada medan magnet tergantung pada:
1. Yang medan magnet. Makin kuat medan makin besar tegangan yang
diinduksikan.
2. Kecepatan pada panghantar yang memotong fluks. Bertambahnya kecepatan
penghantar menambah besarnya tegangan yang diinduksikan.
3. Sudut pada tembat penghantar memotong fluks. Tagangan maksimum
diinduksikan apabila konduktor memotong pada 90,dan tegangan yang lebih
rendah diinduksikan apabila sudut itu kurang dari 90.
4. Panjang penghantar pada medan magnet. Jika pengahntar digulung menjadi
kumparan yang terdiri dari lilitan, panjang efektif bertambah dan tegangan
yang diinduksikan akan bertambah.
I. A. PENGUJIAN GENERATOR AC DARI CONVERTER TANPA
BEBAN
Tujuan :
Untuk mengetahui perubahan tegangan induksi generator (Ea) terhadap arus
medan/penguat (If) -> FG = f(If)
Buatlah Rangkaian Seperti Gambar 1.1
Gambar 1.1. Rangkaian Generator AC Dari Converter Tanpa Beban
Alat-alat yang dibutuhkan
1. Set Motor DC-Generator AC satu poros
2. Regulator Tegangan
3. Voltmeter DC
4. Voltmeter AC
5. Rectifier
6. Amperemeter
7. Tahanan Penguat Shunt
8. Kabel penghubung
9. Sakelar
Langka-langkah Percobaan
1. Tekan MCB pada posisi ON, maka tegangan 220 Vac akan mengalir dan
ditunjukan pada Voltmeter 1 (V1).
2. Kemudian atur tagangan menjadi 100 Vac dengan menggunakan Voltage
regulator (VR) dan akan terlihat pada voltmeter 2 (V2)
3. Setelah mendapatkan tegangan 100 Vac kemudian tegangan disearahkan
menggunakan Rectifier untuk mendapatkan tegangan 100 Vdc, tegangan
100 Vdc akan terlihat ada alat ukur Voltmeter 3 (V3)
4. Atur tahanan penguat (RPS) pada batas minimal. 500 Ω dan max. 1300 Ω
5. S2 ditentukan ON maka motor akan berputar, berputar berputar maka
generator juga akan berputar karena dalam satu poros
6. Kemudian naikan tegangan motor dari 100 volt menjadi 200 volt
7. Untuk mendapatkan harga tegangan induksi (EG) pada generator yang
ditunjukan pada voltmeter 4 (V4), maka yang harus dilakukan adalah dengan
mengatur tahanan penguat shunt (RPS) sesuai yang telah ditetapkan batas
max. Dan min. Nya
8. Peruhabahan tahanan penguatan shunt (RPS) akan pengaruh pada arus
penguat (If) yang ditunjukan pada alat ukur Amperemeter 2 (A2)
9. Untuk menglangi percobaan sampai selesai, kecilkan tegangan menjadi 100
volt menggukan Voltage Regulator (VR) kemudian matikan saklar-saklar (S1
dan S2). Setelah itu aturlah posisi tahanan penguat shunt (RPS)
10. Kemudian ikuti langkah-langkah percobaan 5 – 8
11. Hasil bercobaan masukan ke dalam tabel.
Hasil pengamatan percobaan
Tabel 1.1
No (RPS) Ir (mA) EG (V) VPOWER VDC Putaran
(Rpm)
1 500 Ω 200 V 200 V
2 700 Ω 200 V 200 V
3 900 Ω 200 V 200 V
4 1100 Ω 200 V 200 V
5 1300 Ω 200 V 200 V
Analisa Hasil Percobaan :
1. Gambar grafik EG = f(If) dari tabel 1.1 (karakteristik generator AC dari
converter tanpa beban)?
EG
If
2. Jelaskan sesuai grafik EG = f(If) dari hasil percobaan, bagaimana pengaruh
arus medan (penguat) terhadap tegangan induksi generator?
II. B. PENGUJIAN GENERATOR AC DAN CONVERTER DENGAN
BEBAN
Tujuan
Untuk mengetahui perubahan tegangan terminal generator (VG) terhadap
arus beban (IL). Sebagai beban menggunakan lampu pijar VG = f(IL)
Buatlah Rangkaian Seperti Gambar 1.2:
Gambar 1.2. Rangkaian Generator AC Dari Converter Berbeban
Alat-alat yang Dibutuhkan
1. Set motor DC – generator AC satu poros
2. Regulaor tegangan
3. Voltmeter DC
4. Voltmeter AC
5. Rectifier
6. Amperemeter AC
7. Kabel penghubung
8. Sakelar
9. Lampu pijar (beban)
Langka-langkah percobaan
1. Lepas tahanan penguat shunt (Rps) dari rangkaian percobaan
2. Tekan MCB pada posisi ON, kemudian atur tegangan menjadi 100 VAC
dengan menggunakan voltage regulator (VR) dan akan terlihat voltmeter 2
(V2)
3. Setelah mendapatkan tegangan 100 VAC kemudian tegangan di searahkan
dengan menggunakan Rectifier untuk mendapatkan teganga 100 VDC, dan
akan terlihat pada alat ukur voltmeter 3 (V3)
4. Apabila S2 ditekan ON maka motor akan berputar
5. Saat motor berputar maka generator juga akan berputar karena dalam satu
poros, generator berputar dan akan mengeluarkan tegangan.
6. Masukan beban (lampu) mulai dari 25 watt – 75 watt secara berurutan.
7. Penggunaan beban akan mempengaruhi arus beban (IL), tegangan generator
(VG) dan kecepatan motor (n)
8. Masukan hasil percobaan kedalam tabel
Hasil pengamatan percobaan
Tabel 1.2
No Beban (L) IL (mA) VG(V) Putaran (Rpm)
1 25 watt
2 50 watt
3 75 watt
4 100 watt
5 125 watt
Hasil pengamatan percobaan
1. Gambar grafik VG = f(IL) dari tabel 1.2 (karakteristik generator AC dari
converter dengan beban)?
EG
If
2. Jelaskan sesuai grafik VG = f(IL) dari hasil percobaan, bagaimana pengaruh
arus beban terhadap tegangan terminal generator?
Tugas pertanyaan untuk percobaan P.3:
1. Jelaskan dari fungsi voltage regulator pada percobaan tersebut
2. Jelaskan fungsi dari fectifier pada percobaan tersebut
3. Jelaskan fungsi dari tahanan penguat shunt (RPS) pada percobaan tersebut
4. Jelaskan hubungan antara arus shunt terhadap putaran motor DC
5. Jelaskan hubungan antara arus shunt terhadap tegangan generator AC
6. Jelaskan dipandang dari sudut kontruksinya converter pada percobaan P.3
memiliki keistimewaan apa
PERCOBAAN 4
PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 FASA
Tujuan :
1. Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada kecepatan motor
induksi apabila frekuensi berubah-ubah
2. Untuk mengetahui pengaruh beban terhadap arus motor, serta
pengaruh beban terhadap kecepatan motor
1. Pengaturan Kecepatan motor induksi 3 fasa tanpa beban
Tujuan :
Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada kecepatan putar motor
induksi apabila frekuensi berubah-ubah
Dasar teori :
Motor induksi pada umumnya berputar pada kecepatan konstan, mendekati
kecepatan sinkronya. Namun demikian pada penggunaan tentu dikehendaki
adanya pengaturan kecepatan putar. Biasanya pengaturan ini dapat dilakukan
dengan beberapa cara, diantaranya:
Mengubah frekuensi
Pengaturan frekuensi untuk pengendali kecepatan motor induksi biasanya
diikuti juga dengan pengaturan tegangan masuk Vi yang seanding dengan
frekuensi tersebut, suatu rangkaian penyearah digunakan untuk mengubah asus
bolak-balik menjadi arus searah. Pada rangkaian penyearah yang terdiri dari
thyristor, tegangan Vi dapat diatur (dengan mengatur sudut penyalaan α). Dengan
menggunakan inverter, inverter adalah suatu alat yang merubah daya arus searah
menjadi daya arus bolak-balik, frekuensi yang dihasilkan dapat dibuat berubah.
Perubahan frekuensi arus bolak-balik dari inverter ini ditentukan oleh
periode pulsa yang memacu penyearah (thyristor) yang digunakan. Dengan
mempercepat atau memperlambat periode pulsa yang memacu thyristor, sehingga
frekuensi dan kecepatan motor dapat diatur. Pengaturan kecepatan dengan cara ini
sangat efisien dan daerah pengaturan pun cukup lebar.
Gambar rangkaian :
Alat yang digunakan :
Motor induksi 3 fasa
Generator 3 fasa
Inverter
Amperemeter AC
Voltmeter AC
Frekuensimeter
Langkah-langkah percobaan :
1. Hubungkan MCB, kemudian amati tegangan yang keluar dengan
melihat pada Voltmeter (V1)
2. Atur frekuensi pada inverter dan pastikan frekuensi yang keluar
sekitar 46 Hz (batas minimal)
3. Hubungkan sakelar (S2) untuk menjalankan motor
4. Amati tegangan keluaran dari inverter pada Voltmeter (V2)
5. Amati juga tegangan keluaran dari generator pada voltmeter (V3)
6. Ukur kecepatan (RPM) pada motor
7. Ulangi lagi langkah-langkah pada poin (2 – 5) sampai dengan batas
maksimal pada frekuensi 53 Hz
Tabel percobaan :
No V1
(Volt)
V2
(Volt)
V3
(Volt)
Frekuensi
(Hz)
Kecepatan
(rpm)
Analisa Hasil Percobaan
1. Gambar grafik kecepatan fungsi dari frekuensi
2. Analisa hasil percobaan sesuai dengan tabel
2. Pengaturan kecepatan motor induksi 3 fasa dengan beban
Tujuan :
Untuk mengetahui pengaruh beban terhadap arus motor, serta pengaruh
beban terhadap kecepatan motor.
Dasar teori :
Kecepatan putar motor induksi 3 fasa juga dapat diatur oleh perubahan momen
tahanan pada poros yang berarti pula adanya perubahan beban yang
mempengaruhi pada perubahan tersebut.
Gambar rangkaian
Alat yang digunakan
Motor induksi 3 fasa
Generator 3 fasa
Inverter
Amperemeter AC
Voltmeter AC
Lampu
Frekuensimeter
Langkah-langkah percobaan :
1. Hubungkan MCB, kemudian amati tegangan yang keluar dengan
melihat pada Voltmeter (V1)
2. Atur frekuensi pada inverter dan pastikan frekuensi yang keluar
sekitar 46 Hz (batas minimal)
3. Hubungkan sakelar (S2) untuk menjalankan motor
4. Amati tegangan keluaran dari inverter pada Voltmeter (V2)
5. Amati juga tegangan keluaran dari generator pada voltmeter (V3)
6. Masukan beban lampu (L1) dengan menekan sakelar (S3)
7. Amati arus yang keluar dari beban pada amperemeter (I)
8. Ukur kecepatan (RPM) pada motor
9. Ulangi langkah-langkah pada poin (6 – 8) sampai ketiga lampu
menyala
Tabel percobaan
V1
(Volt)
V2
(Volt)
V3
(Volt)
Frekuensi
(Hz)
Kecepata
n
(rpm)
I
(Ampere)
Beban
Lampu
(watt)
Analisa Hasil Percobaan
1. Gambar grafik kecepatan fungsi dari beban
2. Analisa hasil percobaan sesuai dengan tabel
Tugas dan Pertanyaan
1. Pada percobaan tersebut motor induksi 3 fasa perubahan putaranya dapat
dikendalikan oleh perubahan frekuensi. Jelaskan hubungan antara
kecepatan putar dan frekuensi!
2. Pada percobaan tersebut, apa yang digerakan oleh motor induksi 3 fasa?
3. Jelaskan pada percobaan tersebut fungsi dari inverter!
4. Jelaskan hubungan antara beban generator dengan kecepatan putar motor!
5. Jelaskan mengapa motor atau generator bila bebanya dinaikan
temperaturnya juga naik!
PERCOBAAN 5
TRANSFORMATOR TIGA FASA
Terdiri atas 4 macam percobaan
1. A. percobaan Hubungan Transformator 3 Fasa Hubungan Bintang-
bintang (Y-Y)
1. B. Percobaan Hubungan Transformator 3 Fasa Hubungan Bintang-
segitiga (Y-Δ)
1. C. Percobaan Hubungan Transformator 3 Fasa Hubungan Segitiga-
segitiga (Δ-Δ)
1. D. Percobaan Hubungan Transformator 3 Fasa Hubungan Segitiga-
bintang (Δ-Y)
TUJUAN
Mengetahui dan menganalisa hubungan transformator 3 fasa dengan rangkaian
hubungan Y-Y, Y-Δ, dan Δ-Δ, Δ-Y. Pada saat untai terbuka (O/C) tanpa beban
dan berbeban.
LANDASAN TEORI
Transformator 3 fasa dapat disusun dari tiga buah transformator 1 fasa. Akan
tetapi biasanya transformator 3 fasa terdiri dari 3 buah transformator 1 fasa yang
dipasang pada suatu inti. Hubungan transformator 3 fasa yang biasanya yaitu:
a. Hubungan bintang-bintang
b. Hubungan delta-delta
c. Hubungan bintang-delta
d. Hubungan delta-bintang
e. Hubungan zig zag-bintang
f. Hubungan zig zag-delta
Didalam pelaksanaan yang dilakukan dipraktikum ini yang dipakai hubungan Y-
Y, Y-Δ dan hubungan Δ-Δ, Δ-Y dengan untai terbuka (O/C) tanpa beban dan
dengan beban motor induksi dan lampu.
1. A. Percobaan Hubungan Transformator 3 fasa Hubungan Bintang-
Bintang (Y-Y)
Tujuan
Mengetahui dan menganalisa hubungan tranformator 3 fasa dengan rangkaian
hubungan Y-Y pada saat untai terbuka (O/C) tanpa beban dan berban.
Rangkaian Transformator 3 fasa Hubungan Bintang-Bintang (Y-Y).
Gambar 1. Diagram Rangkaian Transformator 3 Fasa Hubungan Bintang-
bintang (Y-Y).
Alat-alaty yang digunakan
1. Trafo 3 fasa 1 Kva 660/380 V.
2. Voltmeter AC 2 buah
3. Amperemeter 2 buah
4. Saklar 4 buah
5. Motor 1 buah sebagai fungsi beban
6. Lampu 3 buah sebagai fungsi beban
Langkah-langkah percobaan
1. Buat rangkaian seperti gambar 1
2. Pastikan bahwa rangkaian pada panel siap dijalankan
3. Mengukur arus dan tegangan pada sisi primer dan sisi sekunder tanpa
beban S1 tertutup, saklar S2, dan S3 terbuka
4. Mengukur arus dan tegangan pada sisi primer dan sisi sekunder dengan
menggunakan beban motor induksi dengan hubungan Δ saklar S3
dengan saklar S2, dan S4 tertutup
5. Mengukur arus dan tegangan pada sisi primer dan sekunder dengan
beban lampu secara bergantian masing-masing 50 watt, 100 watt, dan
150 watt
6. Catat hasil pengukuran dan buat tabel
Buatlah tabel seperti dibawah ini.
Tabel 1.
a. Tanpa Beban
PRIMER SEKUNDER
V1 (volt) I1 (A) V2 (volt) I2 (A)
b. Berbeban
BEBAN
(Watt)Primer Sekunder
Motor
Lampu 50
Lampu 100
Lampu 150
V1 (volt) I1 (A) V2 (volt) I2 (A)
Analisa Hasil Percobaan
Jika susuai data tabel 1 kesimpulan apa yang dapat diambil
1. B. Percobaan Hubungan Transformator 3 fasa Hubungan Bintang-
Segitiga (Y-Δ)
Tujuan
Mengetahui dan menganalisa hubungan transformator 3 fasa dengan rangkaian
hubungan (Y-Δ) pada saat untai terbuka (O/C) tanpa beban dan berban.
Rangkaian Hubungan Transformator 3 fasa Hubungan Bintang-Segitiga
(Y-Δ)
Gambar 2. Diagram Rangkaian Transformator 3 Fasa Hubungan Bintang-
Segitiga (Y-Δ)
Alat-alat yang dibutuhkan
1. Trafo 3 fasa 1 Kva 660 V/380 V
2. Voltmeter AC 2 buah
3. Amperemeter AC 3 buah
4. Saklar 2 buah
5. Lampu 3 buah sebagai fungsi beban
Langkah-langkah Percobaan
1. Buat rangkaian seperti gambar 2
2. Pastikan bahwa rangkaian pada panel siap dijalankan
3. Mengukur arus dan tegangan pada sisi primer dan sekunder tanpa beban
S4 terbuka, S1 tertutup.
4. Mengukur arus dan tegangan pada sisi primer dan sekunder dengan
menggunakan beban lampu dengan daya masing-masing 50 watt, 100 watt,
150 watt secara bergantian dengan saklar S4 tertutup.
5. Catat hasil pengukuran dan buatlah tabel
Buatlah tabel seperti dibawah ini.
Tabel 2
1. Tanpa Beban
PRIMER SEKUNDER
V1 (Volt) I1 (A) V2 (Volt) I3 (A) I4(A)
b. Berbeban
BEBAN
(Watt)
PRIMER SEKUNDER
V1 (Volt) I1 (A) V2 (Volt) I3 (A) I4 (A)
Lampu 50
Lampu 100
Lampu 150
Analisa Hasil Percobaan
- Jelaskan sesuai data tabel 1 kesimpulan apa yang dapat diambil
1. C. Percobaan Hubungan transformator 3 Fasa Hubungan Segitiga-
segitiga (Δ- Δ)
Tujuan
Mengetahui dan menganalisa hubungan transformator 3 Fasa dengan rangkaian
hubungan (Δ- Δ) pada saat untai terbuka (O/C) tanpa beban dan berbeban.
Rangkaian Transformator 3 Fasa Hubungan Segitiga –Segitiga (Δ- Δ)
Gambar 3. Diagram Rangkaian Tranformator 3 Fasa Hubungan Segitiga-segitiga
(Δ- Δ)
Alat-alat yang dibutuhkan
1. Trafo 3 fasa 1 KVA 660 V/380 V
2. Voltmeter AC 2 Buah
3. Amperemeter AC 4 buah
4. Saklar 4 buah
5. Motor 1 buah sebagai fungsi beban
6. Lampu 3 buah sebagai fungsi beban
Lanhkah-langkah Percobaan
1. Buatlah seperti gambar 3
2. Pastikan bahwa rangkaian pada panel siap dijalankan
3. Mengukur arus dan tegangan pada sisi primer dan sisi sekunder tanpa
beban saklar S1 tertutup
4. Mengukur arus dan tegangan pada sisi primer dan sekunder dengan
menggunakan beban motor induksi dengan hubungan delta dan lampu
dengan daya masing-masing 50 watt, 100 watt- dan 150 watt secara
bergantian dengan saklar S2 dan S4 tertutup
5. Catat hasil pengukuran dan buatlah tabel sesuai contoh
Buatlah tabel seperti dibawah ini
a. Tanpa Beban
PRIMER SEKUNDER
V1 (Volt) I1 (A) I2 (A) V2 (Volt) I3 (A) I4 (A)
2. BERBEBAN
PRIMER SEKUNDER
V1 (Volt) I1 (A) I2 (A) V2 (Volt) I3 (A) I4 (A)
Motor + lampu 50
Motor + lampu 100
Motor + lampu 150
Analisa Hasil Percobaan
- Jelaskan sesuai dengan tabel 1 kesimpulan apa yang dapat diambil
1. D. Percobaan Hubungan Transformator 3 Fasa Hubungan Segitiga-
bintang (Δ- Y)
Tujuan
Mengtahui dan menganalisa hubungan transformator 3 fasa dengan rangkaian
hubungan Y- Δ. Pada saat untai terbuka (O/C) tanpa beban dan berbeban
Rangkaian Transformator 3 Fasa Hubungan Segitiga – Bintang (Δ- Y)
Gambar 4. Diagram Rangkaian Tranformator 3 Fasa Hubungan Segitiga –
Bintang (Δ- Y)
Alat-alat yang digunakan :
1. Trafo 3 fasa 1 KVA 660 V/380 V
2. Voltmeter AC 2 Buah
3. Amperemeter AC 3 buah
4. Saklar 3 buah
5. Motor 1 buah sebagai fungsi beban
Langkah-langkah Percobaan
1. Buatlah rangkaian seperti gambar 4
2. Pastikan bahwa rangkaian pada panel siap dijalankan
3. Mengukur arus dan tegangan pada sisi primer dan sekunder tanpa beban
saklar S1 tertutup
4. Mengukur arus dan tegangan pada sisisekunder dengan menggunakan
beban motor induksi dengan hubungan Y saklar S3 dan Saklar S2 tertutup
5. Catat hasil pengukuran dan buatlah tabel sesuai contoh
Buatlah Tabel seperti dibawah ini
1. Tanpa Beban
PRIMER SEKUNDER
V1 (Volt) I1 (A) I2 (A) V2 (Volt) I3 (A)
BEBAN
(Watt)
PRIMER SEKUNDER
V1 (Volt) I1 (A) I2 (A) V2 (Volt) I3 (A)
MOTOR
Analisa Hasil Percobaan
Jelaskan sesuai tabel 1 kesimpulan apa yang dapat diambil
A. Gambar Rangkaian Transformator 2 Fasa Hubungan Bintang-bintang (Y-Y)
B. Gambar Rangkaian Transformator 2 Fasa Hubungan Bintang-segitiga (Y- Δ)
C.Gambar Rangkaian Transformator 3 Fasa Hubungan Segitga-segitiga (Δ- Δ)
D. Gambar Rangkaian Transformator 3 Fasa Hubungan Segitga-Bintang (Δ- Y)
PERTANYAAN
1. Apa keuntungan dari masing-masing hubungan diatas? Jelaskan!
2. Terangkan sistem pendingin yang terdapat pada trafo 3 fasa? Dapatkah
dua sistem pendingin trafo tersebut dikombinasikan
3. Apa akibatnya apabila salah satu fasa dari tegangan jala-jala diubah atau
dibalik?
4. Mengapa apabila fasa S terjadi hubung singkat pada pasa R dan T
terganggu?
5. Mengapa bila dihubung singkat pada sisi sekunder trafo pada sisi primer
terjadi overload!
6. Pada saat trafo untai terbuka (O/C) tidak mengalir arus pada saat berbeban
mengalir arus. Terangkan pernyataan tersebut!
7. Apakah tujuan penghubungan trafo 3 fasa bila dihubung Y-Y, Δ- Δ, dan
Y- Δ, Δ- Y. Jelaskan !