repository.bsi.ac.id · Web viewMelakukan kegiatan surat-menyurat, pembuatan surat penawaran dan...
Transcript of repository.bsi.ac.id · Web viewMelakukan kegiatan surat-menyurat, pembuatan surat penawaran dan...
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Umum Perusahaan
3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Angkasa Sakti
PT Angkasa Sakti berdiri sejak tahun 2005 merupakan pengembangan dari
Group ACR yang bergerak di bidang penyediaan alat berat sejak tahun 1980. PT
Angkasa Sakti menjalankan usaha di bidang penyewaan dan penjualan alat berat
serta kontraktor umum.
PT Angkasa Sakti menyediakan berbagai jenis alat berat seperti Hydraulic
Excavator/Backho, Bulldozer, Motor Grader, Dump Truck/Articulated Dump
Truck, Vibro Roller, dan Wheel Loader. Sebagai perusahaan yang bergerak di
bidang alat berat dan kontruksi, PT Angkasa Sakti mengembangkan sistem
terintegrasi online untuk memantau operasional, perawatan dan pencapaian hasil
yang dinamakan AMSYS (Angkasa Sakti Management System).
PT Angkasa Sakti telah mengerjakan berbagai macam proyek seperti
pembuatan jalan log pond Tanjung Karas, Kutai Kartanegara (Sinar Mas
Forestry), pembuatan kanal jalan tol Lingkar Luar Jakarta (PT Istaka Karya),
pembangunan jalan raya dan jembatan Kuala Enok-Pekanbaru (PT Pembangunan
Perumahan), pembangunan jalan Siak-Marempan Hulu-Pekanbaru (Pembangunan
Perumahan), kontraktor swakelola tambang batubara Bantuas (joint venture Bukit
Asam-Group Rajawali), port handling site Muara Teweh (Group Barito Pacific)
dan road maintenance site Puruk Cahu (Group Barito Pacific).
16
17
Visi PT Angkasa Sakti, adalah: “Satu untuk seluruh jasa alat berat”.
Sedangkan misi PT Angkasa Sakti, adalah:
1. Mengembangkan SDM (Sumber Daya Manusia) dengan kompetensi tinggi
dalam manajemen alat berat.
2. Memanfaatkan teknologi yang mutakhir dalam mendukung alat berat.
3. Kualitas dan efisiensi dalam mengoperasikan alat berat.
4. Pemain kunci dalam bisnis alat berat di Asia Pasifik.
5. Menyediakan pelayanan terbaik berdasarkan kebutuhan pelanggan.
6. Berpartisipasi dalam kehidupan lingkungan yang lebih baik.
3.1.2. Struktur dan Tata Kerja PT Angkasa Sakti
Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi untuk memperjelas
pembagian tugas, spesialisasi pekerjaan dan wewenang masing-masing jabatan.
Adapun struktur organisasi bidang pekerjaan pada PT Angkasa Sakti dapat dilihat
pada gambar III.1, berikut ini:
Sumber: PT Angkasa Sakti
Gambar III.1
Struktur Organisasi Bagian Keuangan pada PT Angkasa Sakti
Direktur
Finance Manager
Admin Kantor Admin Lapangan
Operator
18
Berdasarkan gambar III.1, maka dapat dijelaskan tugas dan tanggung
jawab masing-masing bagian, sebagai berikut:
1. Direktur
Tugas dan tanggung jawab jabatan:
a. Memimpin perusahaan sesuai peraturan yang berlaku pada PT Angkasa
Sakti.
b. Menyelenggarakan rapat sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta
pengambil keputusan.
c. Memutuskan harga dan negosiasi ketentuan sewa alat berat yang akan
disewakan ke pihak penyewa.
d. Menunjuk seseorang untuk penanda tangan suatu dokumen.
e. Bertanggung jawab otorisasi dalam pengeluaran uang perusahaan.
2. Finance Manager
Tugas dan tanggung jawab jabatan:
a. Bertanggung jawab untuk menjalankan hal-hal yang berhubungan dengan
pembayaran.
b. Mengecek mutasi saldo bank di rekening perusahaan.
c. Melakukan kegiatan surat-menyurat, pembuatan surat penawaran dan surat
perjanjian sewa alat berat.
d. Menghitung gaji karyawan.
e. Memeriksa dan memberi persetujuan faktur jasa sewa yang telah dibuat
oleh admin kantor agar bisa dibuatkan juga dokumen pelengkapnya
(kwitansi dan faktur pajak).
19
3. Admin Kantor
Tugas dan tanggung jawab jabatan:
a. Mengecek rekapan timesheet atau berita acara jam sewa alat berat dari
admin lapangan apakah telah sesuai dengan timesheet.
b. Membuat rekapan timesheet apabila di lapangan tidak tersedia admin
lapangan.
c. Membuat tagihan (faktur (invoice), kwitansi, faktur pajak) dan perhitungan
eskalasi apabila sewa swakelola.
d. Mengarsip dokumen.
e. Bertanggung jawab mengirimkan tagihan ke penyewa melalui jasa agen
pengiriman dan membuat rekapan pajak bulanan untuk lapor SPT Masa
Pajak PPN.
4. Admin Lapangan
Tugas dan tanggung jawab jabatan:
a. Merekap timesheet yaitu laporan harian yang telah diterima dari operator,
agar terbentuk rekapan timesheet atau berita acara sewa alat berat.
b. Mencocokkan rekapan timesheet atau berita acara yang telah dibuat ke
pihak perwakilan penyewa yang ada di lapangan untuk kesepakatan berita
acara (ditandatangani oleh kedua belah pihak) pada akhir periode sewa.
c. Bertanggung jawab menyerahkan rekapan timesheet atau berita acara sewa
beserta timesheet asli ke admin kantor, agar cepat maka rekapan di e-mail
dahulu ke admin kantor dan cc e-mail ke finance manager.
20
5. Operator
Tugas dan tanggung jawab jabatan:
a. Mengoperasikan alat berat sesuai dengan standar operasional prosedur
penggunaan alat berat.
b. Mencatat HM (hour meter) awal dan HM (hour meter) akhir alat berat
atau jam mulai dan jam selesai (jam dunia) untuk di tandatangani oleh
kedua belah pihak.
c. Bertanggung jawab menyerahkan timesheet yang telah dicatat dan di
tandatangani ke admin lapangan.
3.1.3. Kegiatan PT Angkasa Sakti
PT Angkasa Sakti merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
penyewaan, kontraktor umum serta penjualan alat berat. Adapun kegiatan usaha
yang dilakukan sebagai berikut:
1. Menyewakan Alat Berat
PT Angkasa Sakti menyewakan alat berat kepada perusahaan yang belum
memiliki alat berat yang memadai, terkadang menjadi sub-kontraktor dari
kontraktor utama, apabila menjadi sub-kontraktor kegiatannya hanya sebatas
menyewakan alat berat, baik satu unit maupun berupa paket jasa sewa alat
berat yang terdiri dari beberapa unit, perawatan dan perbaikan alat berat,
penyediaan operator atau supir untuk mengoperasikan alat berat yang telah
disepakati sewanya dengan kontraktor utama tersebut.
21
2. Kontraktor Dalam Proyek Pekerjaan
PT Angkasa Sakti juga memiliki sumber daya manusia yang handal, selain
menyewakan alat berat juga sebagai kontraktor yang bekerja dengan pemilik
proyek (owner). Kegiatan usaha tidak sebatas menyewakan alat berat sampai
penyediaan operator saja namun sudah sebagai penanggung jawab suatu
proyek pekerjaan seperti konstruksi, renovasi, jalanan, atau struktur bangunan
fisik lainnya, apabila sebagai kontraktor PT Angkasa Sakti bertanggung jawab
terhadap sarana dan metode yang akan digunakan untuk menjalankan proyek
konstruksi sesuai dengan pasal dan ayat-ayat yang ada dalam perjanjian atau
kontrak yang telah disepakati dengan pemilik proyek (owner).
3. Penjualan Alat Berat
Alat berat mempunyai umur ekonomis, apabila telah sampai jangka waktu dan
pemilik perusahaan menilai alat berat sangat kurang performanya meskipun
telah dilakukan perawatan yang baik, maka PT Angkasa Sakti akan menjual
alat berat tersebut kepada pihak yang mampu membayar sesuai dengan harga
yang ditawarkan atau sesuai kesepakatan negosiasi kedua belah pihak.
3.2. Hasil Penelitian
Berdasarkan data yang penulis kumpulkan dan peroleh dari PT Angkasa
Sakti Jakarta serta wawancara dengan Priscilla Bianca Yulizar selaku finance
manager PT Angkasa Sakti Jakarta tentang prosedur administrasi pembuatan
faktur jasa sewa, maka hasil penelitian penulis uraikan ke dalam bentuk tugas
akhir ini, sebagai berikut:
22
3.2.1. Prosedur Administrasi Pembuatan Faktur Jasa Sewa pada PT
Angkasa Sakti
Prosedur administrasi pembuatan faktur jasa pada PT Angkasa Sakti dapat dilihat pada
gambar III.2, di bawah ini.
Operator Administrasi Lapangan
Administrasi Kantor
Finance Manager
Tidak
Ya
Sumber:PT Angkasa Sakti
Gambar III.2Prosedur Administrasi Pembuatan Faktur Jasa Sewa
Berdasarkan gambar III.2, prosedur administrasi pembuatan faktur jasa
sewa beserta pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan faktur sehingga dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Start
Rekap Timesheet
Berita Acara
Mulai
Selesai
Disetujui
Faktur /Invoice
Kwitansi&Faktur pajak
Arsip
Timesheet Alat Berat Proses
Berita Acara
23
1. Operator
Operator mencatat jumlah hour meter awal/jam mulai kerja dan akhir/jam
selesai alat berat yang telah dioperasikannya pada timesheet sebagai laporan
harian pekerjaan, kemudian tandatangan lalu diserahkan ke admin lapangan.
Bertanggung jawab mengoperasikan alat berat dan wajib mencatat jam kerja
atau hour meter alat berat pada timesheet.
2. Admin Lapangan
Admin lapangan membuat rekapan timesheet atau berita acara dengan
menginput jumlah jam sewa berdasarkan timesheet dari operator sampai akhir
bulan periode sewa selesai lalu dijumlahkan kemudian dicetak untuk di
tandatangani oleh kedua belah pihak dan dikirimkan ke admin kantor agar bisa
diproses untuk pembuatan faktur (invoice).
Bertanggung jawab mengumpulkan dan merekap timesheet dari operator serta
membuat rekapan timesheet atau berita acara setelah selesai periode sewa.
3. Administrasi Kantor
Setelah menerima rekapan timesheet atau berita acara dari admin lapangan
lalu dicetak kemudian proses oleh admin kantor, kegiatan proses meliputi
pemeriksaan jumlah hour meter awal dan akhir atau jam mulai dan selesai
kerja sehingga terlihat total jam sewa yang diperoleh selama 1 (satu) bulan
sewa. Apabila sewa swakelola, maka dibuat perhitungan eskalasi untuk
mengetahui harga sewa setelah disesuaikan dengan harga solar untuk
pencantuman harga satuan di faktur, dan input total jam sewa lalu cetak faktur
kemudian serahkan ke finance manager untuk meminta persetujuan apakah
24
sudah bisa dibuat kwitansi serta faktur pajak, asli dikirim ke pihak penyewa
dan fotokopi disimpan untuk arsip.
Bertanggung jawab membuat faktur jasa sewa serta dokumen pelengkapnya
yaitu kwitansi dan faktur pajak setelah menerima rekapan timesheet atau berita
acara.
4. Finance Manager
Finance manager memeriksa faktur (invoice) dari admin kantor, apabila tidak
disetujui maka kembali ke admin kantor untuk diproses kembali meliputi
perhitungan ulang apakah ada kesalahan perhitungan eskalasi atau kesalahan
dalam penginputan jam sewa, apabila disetujui kwitansi dan faktur pajak
sudah bisa dibuat untuk melengkapi faktur (invoice) tersebut.
Bertanggung jawab memeriksa dan memberi persetujuan atas faktur jasa sewa
yang telah dibuat oleh admin kantor.
Dari uraian penjelasan berdasarkan gambar III.2 dapat dilihat bahwa
pembuatan faktur jasa sewa dengan adanya pihak-pihak yang terlibat pada PT
Angkasa Sakti merupakan kegiatan yang bertahap sehingga menjadi suatu
prosedur dan catatan laporan harian seperti timesheet serta pihak-pihak yang
terlibat saling bekerja sama dalam pembuatan faktur jasa sewa dapat menentukan
proses awal dalam pembuatan faktur (invoice).
3.2.2. Dokumen yang diperlukan dalam Pembuatan Faktur Jasa Sewa pada
PT Angkasa Sakti
25
Dalam pembuatan faktur jasa sewa pada PT Angkasa Sakti ada beberapa
dokumen yang diperlukan, yaitu:
1. Timesheet
Timesheet merupakan formulir yang sudah dicetak dalam bentuk carbon copy
sebagai sarana pencatatan jam kerja atau hour meter dari alat berat yang telah
dioperasikan, timesheet dicatat oleh operator setiap hari setelah selesai kerja
(terlampir pada lampiran C.1, C.2).
2. Rekapan Timesheet atau Berita Acara
Rekapan timesheet atau berita acara merupakan laporan total jam sewa alat
berat yang dibuat oleh admin lapangan berdasarkan timesheet dari operator
sehingga pada akhir bulan sewa terlihat perolehan jumlah jam sewa alat berat
tersebut (terlampir pada lampiran D.1, D.2).
3. Perhitungan Sewa Swakelola
Perhitungan sewa swakelola (terlampir pada lampiran F.1) merupakan
perhitungan harga eskalasi yang didapat dari penyesuaian harga satuan sewa
dan nilai kontrak dengan harga dasar solar per 2 minggu selama 1 bulan
periode sewa yang sudah dihitung berdasarkan acuan invoice harga solar yang
diberikan oleh pihak penyewa alat berat (terlampir pada lampiran E.1).
3.2.3. Dasar Perhitungan Pembuatan Faktur Jasa Sewa pada PT Angkasa
Sakti
26
Pembuatan faktur jasa sewa pada PT Angkasa Sakti didasari perjanjian
atau kontrak sesuai kesepakatan kedua belah pihak (pihak pemilik alat dan pihak
penyewa alat) maka akan terlihat komponen-komponen sebagai dasar perhitungan
dalam pembuatan faktur jasa sewa, sebagai berikut:
1. Spesifikasi dan Harga Sewa Alat Berat
Harga sewa berbeda-beda tergantung dari jenis dan spesifikasi alat berat,
seperti yang tertuang pada tabel III.1 berikut ini.
Tabel III.1Spesifikasi dan Harga Sewa Alat Berat Tahun 2016
No Alat Berat Harga Sewa per Jam
1 Excavator Hitachi ZX, Komatsu PC, Kobelco SKA 200-8 / Sekelas Rp550.000B 300-8 / Sekelas Rp875.000C 400-8 / Sekelas Rp1.150.000
2 Bulldozer KomatsuA Dozer D85 ss / Sekelas Rp400.000B Dozer D155 / Sekelas Rp850.000C Dozer D375R / Sekelas Rp1.500.000
3 Motor Grader KomatsuA GD 511 / MG 330 Rp350.000B GD 705 Rp700.000
4 Vibro RollerA Sakai / Bomag - 12 ton Rp200.000
5 Wheel Loader KomatsuA WA 380 / Sekelas Rp300.000
6 Dump TruckA Hino / Nissan - 20 ton Rp250.000B Hino700 - 30 ton Rp325.000C ADT Volvo A40 / Sekelas - 40 ton Rp750.000
Sumber:PT Angkasa Sakti
Berdasarkan tabel III.1, tahun 2016 ada 6 macam alat berat beserta spesifikasi
dan harga sewa yang ditetapkan oleh PT Angkasa Sakti, pertama excavator
terdiri dari merk Hitachi ZX, Komatsu PC dan Kobelco SK, meskipun
27
berbeda merk harga sewanya sama yang membedakan harga sewa yaitu dari
spesifikasi alatnya sekelas 200-8 Rp 550.000, 300-8 Rp 875.000, 400-8 Rp
1.150.000, kedua bulldozer merk Komatsu harga sewa berbeda sesuai
spesifikasi alatnya sekelas D85ss Rp 400.000, D155 Rp 850.000, D375R Rp
1.500.000, ketiga motor grader merk Komatsu harga sewa berbeda sesuai
dengan spesifikasi alatnya GD511/MG 330 Rp 350.000, GD705 Rp 700.000,
keempat vibro roller merk Sakai/Bomag-12 ton harga sewa Rp 200.000,
kelima Wheel Loader merk Komatsu WA 380 harga sewa Rp 300.000, dan
keenam Dump Truck terdiri dari merk Hino, Nissan dan Volvo harga sewa
berbeda-beda sesuai spesifikasinya dump truck Hino/Nissan-20 ton Rp
250.000, Hino700-30 ton Rp 325.000, Volvo-40 ton Rp 750.000 kecuali untuk
Hino/Nissan-20 ton harga sewa sama meskipun berbeda merk. Harga tersebut
merupakan acuan harga sewa per jam masing-masing jenis alat berat dan
masih bisa dinegosiasi tergantung kesepakatan antara pihak pemilik alat berat
dan penyewa alat berat.
2. Jenis Sewa Alat Berat
Sewa alat berat pada PT Angkasa Sakti ada 2 (dua) jenis, sebagai berikut:
a. Sewa alat berat biasa yaitu harga sewa per jam alat berat sesuai dengan
harga sewa yang tercantum pada perjanjian atau kontrak dan harga sewa
belum termasuk solar karena sewa jenis ini solar ditanggung oleh pihak
penyewa.
b. Sewa alat berat swakelola yaitu harga sewa per jam alat berat sesuai
dengan yang tercantum pada perjanjian atau kontrak namun disesuaikan
dengan harga dasar solar tiap bulan sesuai periode sewa, karena sewa jenis
28
ini solar sudah disediakan oleh pemilik alat berat dan harga sewa yang
dicantumkan pada harga satuan faktur adalah harga eskalasi yang terjadi
akibat penyesuaian harga solar (BBM), di bawah rumus penyesuaian tarif
dasar (harga sewa):
(
)
PT = 1 + ( ( Bb – Ba Ba ) X Bobot
BBM ) X Tarif Dasar
Keterangan:
PT = Penyesuaian tarif
Ba = Harga dasar BBM (Rp 9.000/liter)
Bb = Harga BBM baru
Bobot BBM = 25%
Tarif Dasar = Harga sewa
3. Minimum Charge Alat Berat
Minimum Charge alat berat adalah standar jam kerja atau hour meter alat berat
yang dikenakan pada pihak penyewa, ada 3 (tiga) ketentuan dalam pengenaan
minimum charge untuk pembuatan faktur jasa sewa, sebagai berikut:
a. Sewa sudah mencapai 1 bulan atau 30 hari kalender tanpa ada rusak atau
perbaikan alat berat, setelah direkap timesheet aktual jumlah jam sewa
dibawah minimum charge maka perhitungan jam sewa pada faktur jasa
sewa tetap dikenakan minimum charge.
b. Sewa sudah mencapai 1 bulan atau 30 hari kalender mengalami rusak
(breakdown) atau perbaikan alat berat, setelah direkap timesheet belum
mencapai minimum charge maka perhitungan jam sewa pada faktur yaitu
29
jumlah hari kerja tanpa rusak dibagi jumlah hari dalam 1 bulan kalender
(30 hari) dikali minimum charge alat berat yang disewa, hasil perhitungan
jam tersebut yang akan dicantumkan pada faktur jasa sewa.
c. Sewa sudah mencapai 1 bulan atau 30 hari kalender, setelah direkap
timesheet jam sewa melebihi minimum charge maka kelebihan jam akan
ditagihkan sekaligus pada saat pembuatan faktur. Apabila sebelumnya
sudah pernah dibuat faktur sesuai minimum charge diawal periode sewa
(pihak penyewa sudah membayar sewa didepan sebelum periode sewa
selesai) maka atas kelebihan jam sewa tersebut akan dibuatkan faktur
terpisah.
Berdasarkan dari dasar perhitungan dalam pembuatan faktur jasa sewa
pada PT Angkasa Sakti yang telah diuraikan diatas serta dokumen-dokumen
pendukung yang telah penulis peroleh dari hasil dokumentasi, berikut ini rincian
faktur-faktur (invoice) yang dibuat oleh PT Angkasa Sakti sejak bulan Oktober
2016 sampai dengan bulan Desember 2016 dapat dilihat pada tabel III.2, sebagai
berikut:
Tabel III.2Rincian Faktur (Invoice) Periode Oktober 2016 - Desember 2016
Bulan Penyewa SewaNo. Alat Kuantiti Harga Sub Total
Oktober 2016
PT Internasional Prima Coal D155 127 256.00
1,210,133.50 309,794,176
Invoice No : 147/INV/AS/X/16 ZX 470 192 143.40
883,443.47 126,685,793
Tanggal : 10 Oktober 2016 PC 400 501 95.00
883,443.47 83,927,129
ZX 330 141 20.80
662,582.00 13,781,718
ZX 200 137 270.70
414,114.13 112,100,694
Dpp 646,289,510 Ppn 64,628,951 Pph (12,925,790)Total 697,992,671 PT Posco E&C Indonesia 2 unit DT 133 60,000,000
30
20 ton @ 150 jam 300.00 200,000 Invoice No : 149/INV/AS/X/16 134
Tanggal : 12 Oktober 2016
Dpp 60,000,000 Ppn 6,000,000 Pph (1,200,000)Total 64,800,000 PT Posco E&C Indonesia
ZX 200 Periode 1 136
150.00 250,000 37,500,000 Invoice No : 150/INV/AS/X/16
Tanggal : 12 Oktober 2016Dpp 37,500,000 Ppn 3,750,000 Pph (750,000)Total 40,500,000 PT Posco E&C Indonesia
ZX 200 Periode 1 172
150.00 250,000 37,500,000 Invoice No : 151/INV/AS/X/16
Tanggal : 13 Oktober 2016Dpp 37,500,000 Ppn 3,750,000 Pph (750,000)Total 40,500,000
November 2016
PT Internasional Prima Coal D155 127 302.00
1,215,404.64 367,052,201
Invoice No : 157/INV/AS/XI/16 PC 400 501 118.00
887,291.60 104,700,409
Tanggal : 08 November 2016 ZX 330 141 98.10
665,468.70 65,282,479
ZX 200 137 150.90
415,917.94 62,762,017
Dpp 599,797,107 Ppn 59,979,711 Pph (11,995,942)Total 647,780,875 PT Posco E&C Indonesia Kelebihan
Jam ZX 200 Periode 1
172 52.00
250,000 13,000,000 Invoice No : 159/INV/AS/XI/16
Tanggal : 08 November 2016Dpp 13,000,000 Ppn 1,300,000 Pph (260,000)Total 14,040,000 PT Posco E&C Indonesia
ZX 200 Periode 2 172
150.00 250,000 37,500,000 Invoice No : 160/INV/AS/XI/16
Tanggal : 08 November 2016Dpp 37,500,000 Ppn 3,750,000 Pph (750,000)Total 40,500,000
Desember 2016
PT Posco E&C Indonesia Kelebihan Jam ZX 200 Periode 1
136 11.00
250,000 2,750,000 Invoice No : 169/INV/AS/XII/16
Tanggal : 09 Desember 2016Dpp 2,750,000 Ppn 275,000 Pph (55,000)Total 2,970,000 PT Posco E&C Indonesia Kelebihan 172 12,250,000
31
Jam ZX 200 Periode 2
49.00 250,000 Invoice No : 175/INV/AS/XII/16
Tanggal : 30 Desember 2016Dpp 12,250,000 Ppn 1,225,000 Pph (245,000)Total 13,230,000
Sumber : Faktur Jasa Sewa PT Angkasa Sakti
Dari tabel III.2 dapat dijelaskan bahwa faktur jasa sewa yang telah dibuat oleh PT
Angkasa Sakti pada bulan Oktober 2016 sampai dengan Desember 2016, terdiri
dari tanggal 10 Oktober ke PT Internasional Prima Coal nomer 147/INV/AS/X/16
sewa swakelola terdiri dari beberapa unit alat berat total faktur Rp 697.992.671,
tanggal 12 Oktober ke PT Posco E&C Indonesia nomer 149/INV/AS/X/16 sewa 2
unit dump truck nomer alat 134,132 total faktur Rp 64.800.000, tanggal 12
Oktober ke PT Posco E&C Indonesia nomer 150/INV/AS/X/16 sewa 1 unit
excavator nomer alat 136 periode 1 total faktur Rp 40.500.000, tanggal 13
Oktober ke PT Posco E&C Indonesia nomer 151/INV/AS/X/16 sewa 1 unit
excavator nomer alat 172 periode 1 total faktur Rp 40.500.000, 08 November ke
PT Internasional Prima Coal nomer 157/INV/AS/XI/16 sewa swakelola total
faktur Rp 647.780.875, tanggal 08 November ke PT Posco E&C Indonesia nomer
159/INV/AS/XI/16 kelebihan jam sewa 1 unit excavator nomer alat 172 periode 1
total faktur Rp 14.040.000, tanggal 08 November ke PT Posco E&C Indonesia
nomer 160/INV/AS/XI/16 sewa perpanjangan 1 unit excavator nomer alat 172
periode 2 total faktur Rp 40.500.000, tanggal 09 Desember ke PT Posco E&C
Indonesia nomer 169/INV/AS/XII/16 kelebihan jam sewa 1 unit excavator nomer
alat 136 periode 1 total faktur Rp 2.970.000, tanggal 30 Desember nomer
175/INV/AS/XII/16 kelebihan jam sewa 1 unit excavator nomer alat 172 periode
2 total faktur Rp 13.230.000.
32
Dari tabel rincian faktur (invoice) PT Angkasa Sakti penulis memberikan contoh
perhitungan faktur jasa sewa biasa PT Posco E&C Indonesia dan swakelola PT
Internasional Prima Coal, sebagai berikut:
Faktur (invoice) nomer 151/INV/AS/X/16 PT Posco E&C Indonesia menyewa 1
unit Excavator ZX 200 nomer alat 172 dari PT Angkasa Sakti harga sewa belum
termasuk solar maka termasuk jenis sewa biasa, periode sewa 25 September
sampai 24 Oktober 2016 sesuai kesepakatan minimum charge 150 jam perbulan
dengan menggunakan jam dunia untuk pencatatan jam sewa di timesheet maka PT
Angkasa Sakti membuat faktur sebesar 150 jam x Rp 250.000 = Rp 37.500.000
sebagai dasar pengenaan pajak (di invoice keterangannya sub total), ppn 10% =
Rp 3.750.000, pph 2% = Rp 750.000, total Rp 40.500.000 (terlampir pada
lampiran G.1). Setelah 1 bulan sewa timesheet direkap serta rekapan timesheet
atau berita acara di tandatangan oleh ke dua belah pihak dengan perolehan total
jam sewa 202 jam (terlampir pada lampiran D.1), maka ada kelebihan jam sewa
sebesar 52 jam, dikarenakan minimum charge sebesar 150 jam sudah dibuat faktur
(invoice) nomer 151/INV/AS/X/16 pada awal sewa, maka setelah akhir periode
sewa dibuat kembali faktur (invoice) nomer 159/INV/AS/XI/16 atas kelebihan
sewa yaitu 52 jam x Rp 250.000 = Rp 13.000.000, ppn 10% = Rp 1.300.000, pph
2% = Rp 260.000, total Rp 14.040.000 (terlampir pada lampiran G.1).
Faktur (invoice) nomer 157/INV/AS/X/16 PT Internasional Prima Coal (IPC)
menyewa beberapa alat berat dari PT Angkasa Sakti harga sewa sudah termasuk
solar maka termasuk jenis sewa swakelola, periode sewa 27 September sampai 27
Oktober 2016 dengan menggunakan hour meter untuk pencatatan jam sewa di
timesheet, harga satuan yang dicantumkan di faktur (invoice) adalah harga
33
eskalasi (harga sewa yang sudah disesuaikan dengan harga solar) setelah
mendapat invoice pembelian solar dari penyewa, langkah-langkah pembuatan
faktur jasa sewa swakelola sebagai berikut:
1. Hitung harga solar per 2 (dua) minggu (terlampir pada lampiran E.1)
Harga solar = Harga dasar dari PT IPC +10% PPN+7,5% PBBKB
01- 14 Oktober 2016 = 5.278,72+527,78+395,90
= 6.202,50
15–31 Oktober 2016 = 5.399,46+539,95+404,96
= 6.344,37
2. Hitung harga rata-rata BBM baru (Bb)
Harga rata-rata BBM Baru
= Harga solar 01-14 Oktober + Harga solar 15-31 Oktober 2
= Rp 6.202,5 + Rp 6.344,37 2
= RP 6.273,44
3. Hitung penyesuaian tarif untuk harga eskalasi (terlampir pada lampiran F.1)
a. Buldozer D155
( )PT = 1 + ( ( Rp 6.273,44 - Rp 9.000Rp 9.000 ) x 25% ) X 1.315.000
= Rp 1.215.404,64
b. Excavator PC 400
34
( )PT = 1 + ( ( Rp 6.273,44 - Rp 9.000 Rp 9.000 ) x 25% ) x 960.000
= Rp 887.291,60
c. Excavator ZX 330
( )PT = 1 + ( ( Rp 6.273,44 - Rp 9.000 Rp 9.000 ) x 25% ) x 720.000
= Rp 665.468,70
d. Excavator ZX 200
( )PT = 1 + ( ( Rp 6.273,44 - Rp 9.000 Rp 9.000 ) x 25% ) x 450.000
= Rp 415.917,94
4. Setelah didapat harga eskalasi maka dikalikan dengan total jam yang tercantum
pada berita acara jam jalan rental alat berat (terlampir pada lampiran D.2) dan
faktur (invoice) jasa sewa (terlampir pada lampiran G.2) :
a. Bulldozer D155 = 302,00 Hm x 1.215.404,64 = 367.052.201
b. Excavator PC 400 = 118,00 Hm x 887.291,60 = 104.700.409
c. Excavator ZX 330 = 98,10 Hm x 665.468,70 = 65.282.409
d. Excavator ZX 200 = 150,90 Hm x 415.917,94 = 62.762.017 +
Sub Total = 599.797.106
Ppn 10% = 59.979.711
Pph 2% = (11.995.942)
35
Total = 647.780.875
Faktur (invoice) jasa sewa yang sudah benar nilainya pada PT Angkasa
Sakti dilengkapi dengan dokumen pelengkap sehingga terbentuk menjadi satu
kesatuan tagihan yang utuh. Berikut dokumen pelengkap dari faktur jasa sewa,
diantaranya:
1. Kwitansi
Kwitansi sebagai bukti penerimaan uang yang dibuat oleh PT Angkasa Sakti
kepada pihak penyewa dengan dibubuhi materai, meskipun status dari faktur
(invoice) belum dibayar namun dalam pembuatan faktur jasa sewa pada PT
Angkasa Sakti selalu disertai dengan pembuatan kwitansi dan faktur pajak
pada tanggal yang bersamaan dengan faktur jasa sewa.
2. Faktur Pajak
Faktur pajak juga sebagai dokumen pelengkap faktur jasa sewa yang tidak
terpisahkan dibuat sebagai bukti pemungutan pajak karena adanya penyerahan
atas jasa sewa alat berat oleh PT Angkasa Sakti kepada pihak penyewa.
3.2.4. Kendala dan Cara Mengatasi dalam Pembuatan Faktur Jasa Sewa
pada PT Agkasa Sakti
Dalam pembuatan faktur jasa sewa di PT Angkasa Sakti masih memiliki
beberapa kendala, seperti:
1. Pembuatan faktur berdasarkan rekapan timesheet atau berita acara, terkadang
lambatnya pengiriman timesheet atau berita acara dari admin lapangan ke
admin kantor membuat faktur (invoice) menjadi terlambat.
36
2. Pembuatan faktur pada kolom kuantiti di isi dengan nilai total jam kerja alat
berat yang tercantum pada rekapan timesheet atau berita acara, namun setelah
diperiksa dengan cara mengurangi hour meter akhir dengan hour meter awal,
total hour meter yang tercantum berbeda dengan hasil pengurangan tersebut,
hal ini biasa terjadi pada sewa yang menggunakan jam kerja hour meter.
Untuk mengatasi kendala dalam pembuatan faktur jasa sewa, PT Angkasa
Sakti mengatasi kendala tersebut dengan cara sebagai berikut:
1. Finance manager memberi peraturan jangka waktu kepada admin lapangan
maksimal 1 minggu dari selesainya periode sewa untuk proses tanda tangan
rekapan timesheet atau berita acara, sehingga rekapan timesheet atau berita
acara yang akan dikirim ke admin kantor bisa selalu tepat waktu dan tidak
lebih dari 1 minggu.
2. Info yang didapat dari admin lapangan bahwa jam kerja atau hour meter yang
selisih tersebut dikarenakan pemanasan atau perbaikan alat berat, karena
ketika pemanasan atau perbaikan tersebut hour meter juga ikut bergerak
sehingga apabila dihitung secara kasar menjadi selisih karena hour meter
tersebut tidak masuk ke dalam perhitungan total jam namun tercantum diberita
acara. Dalam hal ini untuk pencantuman nilai jam sewa PT Angkasa Sakti
mengacu pada rekapan timesheet atau berita acara, karena sudah sah terlihat
dari adanya tanda tangan kedua belah pihak.