meiylhieyhanda.files.wordpress.com · Web viewLAPORAN HASIL MASA ORIENTASI PENGABDIAN KERJA. MOPK...
Transcript of meiylhieyhanda.files.wordpress.com · Web viewLAPORAN HASIL MASA ORIENTASI PENGABDIAN KERJA. MOPK...
LAPORAN HASIL MASA ORIENTASI PENGABDIAN KERJA
MOPK SEMESTER II
Di PUSKESMAS PASEAN
Dosen Pembimbing: Nor Wijayanti,S.KM
Disusun Oleh :
Nama :Faridatul Meliyana
Nim :14.11.2483
Kelas :B/KM/III
KONSENTRASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah
guna untuk melengkapi tugas akhir dari semester dua.
Pada kesempataan pembuatan makalah hasil dari kegiatan MOPK ini saya membahas
tentang gambaran dari puskesmas, data pengunjung, data penyakit serta kualitas pelayanan
kesehatan yang ada pada “PUSKESMAS PASEAN, PAMEKASAN”. Sering sekali kita
mendengar keluhan dari pengunjung yang mengeluhkan tentang pelayanan yang mereka
dapatkan setelah berkunjung dari sebuah instansi kesehatan yaitu tidak sesuai apa yang
mereka harapkan. Oleh karena itu dari kegiatan MOPK ini kita dapat menyimpulkan
bagaimana kualitas pelayanan yang seharusnya diberikan kepada pengunjung, selain itu
kegiatan ini juga bertujuan untuk melatih kita sebagai calon tenaga kesehatan bagaimana
yang akan dilakukan nanti setelah lulus yaitu sebagai sarjana kesehatan masyarakat yang
baik.
Dikesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.karena saya menyadari tanpa bantuan mereka
penyusunan makalah ini tidak dapat berjalan baik dan lancar.
Pada kesempatan ini pula saya mohon maaf apabila nantinya terdapat kekurangan
materi yang disampaikan ataupun pembahasan yang saya sampaikan, karena menyadari
masih banyaknya kekurangan pengetahuan saya.
Yogyakarta,30 Agustus 2012
Penyusun
Daftar Isi
Cover………………………………………………………………………………………......
Kata Pengantar……………………………………………………………………………….
Daftar Isi……………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
1. Gambaran Umum Instansi……………………………………………………………
1) Deskripsi Wilayah Kerja…....………………………………………………….. 4
2) Sumber Daya Manusia ………………………………………………………… 5
3) Data Kunjungan dan Data Penyakit …………………………………………................ 6
1. Landasan Teori
1) Teori Pelayanan ……………………………………………………………….. 7
2) Kualitas Jasa Pelayanan
Kesehatan(reliability, responsivenes,assurance,empathy,tangibles) 8
3) Customer Service ...……………………………………………………………. 9
4) Puskesmas ………………………………………………...………………………….. 11
BAB II HASIL OBSERVASI
1. Deskripsi Responden ……………………………………………………………… 17
2. Deskripsi Hasil ……………………………………………………………………. 18
BAB III PEMBAHASAN ………………………………………………………………… 19
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan ………………………………………………………………………… 22
2. Saran ……………………
3. DAFTAR PUSTAKA 4.Lampiran
………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM INSTANSI
1. Deskripsi Wilayah Kerja
Puskesmas Pasean terletak dijalan raya Waru Pasean Kelurahan Tlontoraja Kecamatan
Batukerbuy Kota Pamekasan. Puskesmas ini mempunyai wilayah kerja di beberapa
kelurahan. Adapun gambaran umum wilayah kerja puskesmas tersebut adalah :
a) DATA GEOGRAFI
1. Luas wilayah : 44.46 km2
2. Jumlah desa / wilayah
- desa : 9 desa
- dusun : 87 dusun
3. Batas wilayah kerja puskesmas
- Utara : wilayah pantai
- Barat : wilayah puskesmas batu marmar
- Timur : wilayah puskesmas pasongsongan
- Selatan : wilayah puskesmas waru
4. Keadaan alam
-iklim : musim kemarau lebih lama daripada
musim penghujan
b) DATA DEMOGRAFI
1. Jumlah Penduduk :52.105 jiwa
o Laki-laki :25.456 jiwa
o Perempuan :28.252 jiwa
2. Jumlah KK :18.592 KK
3. Kepadatan penduduk :1.208 jiwa/ km2
4. Jumlah KK miskin :4.683 jiwa
c) DATA SOSIAL EKONOMI
Mata Pencaharian Penduduk :
1. Petani : 23.704 orang
2. Buruh tani : 3.729 orang
3. Pedagang : 2.517 orang
4. Lain-lain : 2.850 orang
d) DATA SOSIAL BUDAYA
- ADAT ISTIADAT :Masyarakat patuh pada tokoh agama
- AGAMA : islam
1. Data pendidikan
a. Jumlah sekolah
No. Tingkat pendidikan Jumlah sekolah ket
1. TK 25
2. SD 31
3. MI 1
4. SMP 1
5. MTs -
6. SMU -
7. MA -
8. AKADEMI -
9. PERGURUAN TINGGI 13
10. PONPES
b. Jumlah murid
No. Tingkat pendidikan Jumlah murid Ket
1. TK 865 orang
2. SD 5.232 orang
3. MI 97 orang
4. SMP 247 orang
5. MTs -
6. SMU -
7. MA -
8. Akademi -
9. Perguruan Tinggi -
10. Ponpes 575 orang
2. Data sarana ibadah
No. Jenis sarana Jumlah ket
1. Masjid 66 buah
2. Mushola 416 buah
3. Gereja -
4. Kuil -
5. Lain-lain -
2. Sumber Daya Manusia
Jumlah tenaga kerja(pegawai/karyawan) yang terdapat di Puskesmas Pasean sebanyak 39
orang, yang terdiri dari Kepala puskesmas, dokter gigi, bidan, perawat, paramedis non
keperawatan, tata usaha, pengemudi, cleaning service dan sopir. Jumah dan jenis jabatan
dengan perincian kategori pendidikan di Puskesmas Pasean yaitu :
Jumlah dan Jenis Ketenagaan UPT Puskesmas Pasean
Tahun 2012
NO Jenis Tenaga Jumlah
I MEDIS
1. Kepala Medis 1 orang
2. Dokter Umum 4 orang
3. Dokter gigi 1 orang
II Paramedis keperawatan
1. Bidan 5 orang
2. Perawat 6 orang
3. Perawat gigi 2 orang
III Paramedis non Keperawatan
1. Asisten apoteker 2 orang
Ahli Madya gizi 1 orang
Higiene sanitasi lingkungan 2 orang
4. Analis Kesehatan 2 orang
Promosi kesehatan 1 orang
IV Tata usaha
1. Administrasi PNS 5 orang
V Pegawai Lain-lain
1. Sopir 1 orang
2. Honorer 6 orang
Sumber : POA UPT Puskesmas Pasean
Diketahui dari tabel kepegawaian diatas bahwa masih ada kurangnya dalam tenaga kesehatan,
hal ini dikarenakan puskesmas ini mempunyai PUSTU (Puskesmas Pembantu) sehingga
harus ada giliran terjadwal untuk membantu di Puskesmas Induk dan Puskesmas Pembantu..
1. Data Kunjungan dan Data Penyakit
Data Kunjungan terakhir dari Puskesmas Pasean adalah :
Periode 05-2012 (April 2012)
Bulan Dalam Wilayah Luar Wilayah Total Kunjungan Total Kunjungan
Mei 2012 Baru Lama Baru Lama Baru Lama
250 1212 114 365 364 1577 1941
Luar Kota Dalam Kota Total DK + LK >60 Tahun Total
Baru Lama Baru Lama Baru Lama DW LW 417
68 68 542 1603 2145 136 311 106
Periode 06-2012 (Juni 2012)
Bulan Dalam Wilayah Luar Wilayah Total Kunjungan Total Kunjungan
Juni 2012 Baru Lama Baru Lama Baru Lama
76 1103 16 443 92 1546 1638
Luar Kota Dalam Kota Total DK +
LK
>60 Tahun LK Total
Baru Lama Baru Lama Baru Lama DW LW
64 64 271 1534 1805 128 273 68 3 341
Dari data diatas dapat dikatakan bahwa jumlah pasien yang datang ke Puskesmas Pasean
mengalami penurunan, hal tersebut tidak diketahui pasti apa penyebabnya, apakah
pengunjung dalam keadaan sehat sehingga tidak lagi berobat atau karena jasa pelayanan yang
kurang memuaskan sehingga pengunjung enggan berobat lagi ditempat yang sama.
Dari hasil MOPK yang telah saya laksanakan pengunjung yang datang pada hari kerja selama
1 minggu memang tidak pasti jumlah pengunjungnya. Pengunjung biasanya banyak yang
datang pada hari senin sampai hari kamis, sedangkan pada hari jum’at dan sabtu jumlah
pengunjung sedikit hanya mencapai 25-30 pengunjung.
Sedangkan dari data terakhir yang saya dapatkan,data penyakit yang banyak dikeluhkan oleh
pengunjung adalah sebagai berikut :
NO. JENIS PENYAKIT KODE ICD JUMAH
KUNJUNGA
N
%
1. Infeksi pada saluran lain pernafasan bag.atas 1803 3.400 195,07
2. Penyakit Pulpa dan Jaringan Peripital 2002 2.425 139,13
3. Peny. Pada Sistem Otot Dan Jaringan
Pengikat
3400 2.324 133,33
4. Tukak Lambung (+ Gastritis ) 2101 1.397 80,15
5. Peny. Lain Pada Saluran Pernafasan
Bag,Atas
1805 1.096 62,88
6. Diare (Termasuk Tersangka Kolera) 0102 930 53,36
7. Peny. Kulit Alergi 3202 896 51,41
8. Peny.Gusi dan Jaringan Periodontal 2003 747 42,86
9. TB Paru BTA (+) 0201 695 39,87
10. Tifus Perut 0104 660 37,87
Dari data diatas penyakit yang paling banyak adalah Infeksi pada saluran lain pernafasan
bag.atas,yaitu semacam infeksi saluran pernafasan, pada penyakit ini biasanya diderita oleh
usia paruh baya dan pada anak kecil.
B. Landasan Teori
1. Teori Pelayanan
Kata jasa atau pelayanan atau service memiliki beragam pengertian. Service atau layanan
merupakan suatu proses. Proses ini terdiri dari banyak kegiatan yang melibatkan interaksi
antara pelanggan dan penyedia jasa. Tujuan dari interaksi ini adalah untuk dapat memuaskan
keinginan dan kebutuhan pelanggan sehingga pelanggan merasa puas.
Menurut Kotler pelayanan adalah setiap kegiatan atas unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah
satu pihak kepada pihak lain yang secara prinsip intangileble dan tidak menyebabkan
pemindahan kepemilikan apapun, produksinya bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik.
Sedangkan menurut Stanton yang dikutip oleh Alma,pelayanan adalah suatu yang
diidentifikasikan secara terpisah, tidak berwujud dan ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan,
sehingga dapat diambil pengertian bahwa pelayanan merupakan suatu manfaat yang
diberikan oleh satu pihak kepada pihak lain dan biasanya tidak berwujud. Dari uraian diatas
dapat ditarik kesimpulan bahwa, sistem pelayanan adalah suatu kesatuan usaha yang dinamis
yang terdiri dari berbagai bagian yang diatur secara teratur, diikuti dengan unjuk kerja yang
ditawarkan oleh satu pihak terhadap pihak lain dengan memberikan manfaat, guna mencapai
suatu tujuan.
2. Kualitas Jasa Pelayanan Kesehatan
Berbicara mengenai kualitas jasa pelayanan kesehatan tentunya tidak lepas dari bagaimana
kepuasan pasien setelah berkunjung di Puskesmas atau instansi kesehatan tersebut.
Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dalam hal ini pasien adalah hal penting yang
mempengaruhi kepuasan pasien. Pasien yang puas merupakan aset yang sangat berharga
karena apabila pasien puas mereka akan terus melakukan pemakaian terhadap jasa
pilihannya, tetapi jika pasien merasa tidak puas mereka akan memberitahukan dua kali lebih
hebat kepada orang lain tentang pengalaman buruknya. Untuk menciptakan kepuasan pasien
suatu Puskesmas atau instansi kesehatan lainnya harus menciptakan dan mengelola suatu
system untuk memperoleh pasien yang lebih banyak dan kemampuan untuk mempertahankan
pasiennya.
Tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan
harapan. Apabila kinerja dibawah harapan, maka pelanggan akan sangat kecewa. Bila kinerja
sesuai harapan, maka pelanggan akan sangat puas. Sedangkan bila kinerja melebihi harapan
pelanggan akan sangat puas harapan pelanggan dapat dibentuk oleh pengalaman masa
lampau. Dan apabila pengunjung merasa puas atas kunjungannya tersebut berarti dapat
disimpulkan bahwa kualitas jasa pelayanan kesehatan pada instansi tersebut yaitu dapat
dinilai baik. Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan yang berkualitas, banyak hal yang
perlu dipahami, salah satu diantaranya yang dinilai mempunyai peranan yang sangat penting
adalah tentang apa yang dimaksud dengan kualitas pelayanan.
Kualitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh banyak institusi kesehatan hampir
selalu dapat memuaskan pasien, maka dari itu sering disebut sebagai pelayanan kesehatan
yang berkualitas. Salah satu definisi menyatakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan
biasanya mengacu pada kemampuan Puskesmas atau instansi kesehatan lain memberi
pelayanan yang sesuai dengan standar profesi kesehatan dan dapat diterima oleh pasiennya.
Menurut Parasuraman (dalam Tjiptono, 1997) aspek-aspek mutu atau kualitas jasa pelayanan
adalah :
1. Reliability ( Keandalan )
Yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan
memuaskan, jujur, aman, tepat waktu, ketersediaan. Keseluruhan ini berhubungan dengan
kepercayaan terhadap pelayanan dalam kaitannya dengan waktu.
2. Responsiveness ( Ketanggapan )
Yaitu keinginan para pegawai atau karyawan membantu konsumen dan memberikan
pelayanan itu dengan tanggap terhadap kebutuhan konsumen, cepat memperhatikan dan
mengatasi kebutuhan-kebutuhan.
3. Assurance ( Jaminan )
Mencangkup kemampuan, pengetahuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki
pada karyawan, bebas dari bahaya, resiko, keragu-raguan, memiliki kompetensi, percaya diri
dan menimbulkan keyakinan kebenaran (obyektif).
4. Empathy ( Kepedulian )
Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami
kebutuhan konsumen yang terwujud dalam penuh perhatian terhadap setiap konsumen,
melayani konsumen dengan ramah dan menarik, memahami aspirasi konsumen,
berkomunikasi yang baik dan benar serta bersikap dengan penuh simpati.
5. Tangibles ( Bukti langsung atau berujud )
Meliputi fasilitas fisik, peralatan pegawai, kebersihan (kesehatan), ruangan baik teratur rapi,
berpakaian rapi dan harmonis, penampilan karyawan atau peralatannya dan alat komunikasi.
3. Customer Service
Ada lima elemen vital tentang customer service yang pernah dirumuskan oleh Parasuraman,
Berry dan Zeithaml. Lima elemen ini sekarang telah menjadi rujukan bagi para pengelola
pelayanan pelanggan di seluruh dunia untuk membentangkan proses excellent service yang
sempurna, yaitu :
1. reliability. Atau sejenis kapabilitas untuk memberikan apa yang dijanjikan – dengan
andal dan tepat serta akurat. Memberikan slogan yang berbunyi “kami adalah rumah
sakit dengan reputasi internasional”, namun ternyata gagal melakukan proses
diagnosa kesehatan secara akurat tentu mengindikasikan pemberian layanan yang
tidak reliabel atau tidak andal. Diskrepansi atau kesenjangan antara yang dijanjikan
dengan kenyataan merupakan elemen pertama yang dengan segera akan membuat
pelanggan kecewa. Sebab itulah, jangan pernah memberikan janji-janji kosong yang
tidak reliabel.
2. assurance. Atau kemampuan untuk memberikan sesuatu yang dapat dipercaya dan
terjamin keandalannya. Strategi tindakan untuk mengembangkan assurance adalah :
berikan layanan yang asertif dengan menggunakan teknik komunikasi yang positif
dan menjelaskan produk dan service secara tepat
3. Tangible, Atau aspek yang berkaitan dengan fasilitas fisik/peralatan serta penampilan
personal dari penyedia layanan. Misalkan di sebuah rumah sakit disediakan ruang
tunggu yang mewah yang tidak jauh berbeda dengan hotel berbintang. Strategi
tindakan yang layak dilakukan antara lain adalah menjaga ruang kerja apalagi yang
langsung berhadapan dengan pelanggan agar tetap rapi. Lalu susunlah barang-barang
dengan teratur serta berperilaku dan berpakaian secara profesional
4. Empati, atau tingkat kepedulian dan perhatian (care) yang diberikan oleh produsen
kepada pelanggan. Strategi tindakan yang dapat dilakukan antara lain adalah
1)mendengarkan secara aktif pesan yang disampaikan pelanggan; 2) menempatkan
diri anda dalam posisi mereka dan; 3) merespon secara tepat guna menjawab
keinginan yang menjadi perhatian mereka
5. Responsive, Atau kemampuan untuk membantu pelanggan dan memberikan layanan
yang cepat serta responsif. Keluhan yang datang dari pelanggan semestinya direspon
dengan cepat dan tepat sasaran. Bukannya malah dihadapi dengan muka yang manyun
dan mata yang melotot. Sebab pelayanan semacam ini hanya akan membuat sang
pelanggan benar-benar terluka. Agar mampu bersikpa responsif, maka kita perlu
menampilkan sikap positif atau “can-do attitude” ; serta mengambil langkah dengan
segera untuk membantu pelanggan, dan memenuhi kebutuhan mereka.
4. Puskesmas
A. pengertian
Puskesmas adalah suatu unit pelaksana funsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan
kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat pertama
yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh,terpadu dan berkesinambungan pada
suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu (Azwar, 1996).
Menurut Depkes 1991,Suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di
wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
B. Fungsi Puskesmas
1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan yaitu puskesmas sebagai motor
motivator terselenggaranya pembanguanan yang mengacu, berorientasi serta dilandasi oleh
kesehatan sebagai faktor pertimbangan utama.
2) Memberdayakan masyarakat, memberdayakan keluarga yaitu pemberdayaan masyarakat
adalah upaya fasilitasi yang bersifat noninstruktif guna meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah. Merencanakan dan
melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat sedangkan pemberdayaan
keluarga adalah segara upaya yang fasilitas yang bersifat non insruktif guna meningkatkan
pengetahuan fan kemampuan keluarga agar mampu mengidentifikasi masalah. Merencanakan
dan melakukan pemecahannya dengan benar tanpa atau dengan bantuan pihak lain.
3) Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama, yaitu pelayanan yang bersifat mutlak
yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat yang mempunyai nilai strategis
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (Trihono, 2002)
Karena puskesmas mempunyai wilayah kerja sama dengan wilayah kecamatan maka tujuan
puskesmas yang disebutkan diatas dijabarkan dalam suatu VISI ” Mewujudkan
Kecamatan Sehat “ untuk mewujudkan VISI ini ada MISI yang diembang yaitu dengan
berpedoman pada tiga fungsi utama puskesmas yaitu
1. Sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan
kesehatan
3. Sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama meliputi :
o Pelayanan kesehatan masyarakat yang bersifat promotif dan preventif dengan
pendekatan kelompok.
o Pelayanan medik dasar yang bersifat kuratif dan rehabilitatif dengan
pendekatan individu dan keluarga
VISI dan MISI Puskesmas juga dapat dikembang oleh Puskesmnas sendiri yang bersumber
dari gabungan visi dan misi masing-masing petugas puskesmas menjadi visi dan misi
bersama guna mencapai tujuan akhir dari pembangunan kesehatan di wilayah puskesmas dan
atau Kecamatannya.
Adapun tujuan dari Puskesmas Pasean itu sendiri:
VISI :
Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Playen II untuk
mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri
MISI :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat,
termasuk swasta untuk tercapainya kemandirian masyarakat di bidang kesehatan.
2. Menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan
berkeadilan
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan
4. Menciptakan tata kelola pelayanan kesehatan yang baik
C. Program Pokok Puskesmas
Program pokok Puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang wajib di
laksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Ada 6 Program Pokok pelayanan kesehatan
di Puskesmas yaitu :
1. Program pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) yaitu bentuk pelayanan kesehatan
untuk mendiagnosa, melakukan tindakan pengobatan pada seseorang pasien dilakukan
oleh seorang dokter secara ilmiah berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh
selama anamnesis dan pemeriksaan
2. Promosi Kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan puskesmas yang diarahkan
untuk membantu masyarakat agar hidup sehat secara optimal melalui kegiatan
penyuluhan (induvidu, kelompok maupun masyarakat).
3. Pelayanan KIA dan KB yaitu program pelayanan kesehatan KIA dan KB di
Puskesmas yang ditujuhkan untuk memberikan pelayanan kepada PUS (Pasangan
Usia Subur) untuk ber KB, pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas serta pelayanan
bayi dan balita.
4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular dan tidak menular yaitu program
pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan penular
penyakit menular/infeksi (misalnya TB, DBD, Kusta dll).
5. Kesehatan Lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas
untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar,
pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum termasuk pengendalian pencemaran
lingkungan dengan peningkatan peran serta masyarakat,
6. Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan, perbaikan
gizi masyarakat di Puskesmas yang meliputi peningkatan pendidikan gizi,
penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat
Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih,
Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga/Masyarakat.
Kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil.
Setiap kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa (PKMD)
Fasilitas Pendukung
1. Puskesmas Pembantu, Adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi
menunjang dan membantumelaksanakan kegiatan-kegiatan dalam ruang lingkup
wilayah yang lebih kecil.
2. Puskesmas Keliling yaitu Unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan
kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan
komunikasi serta sejumlah tenaga yangberasal dari Puskesmas. Fungsinya menunjang
dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatanPuskesmas dalam wilayah kerjanya
yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan
D. Kedudukan puskesmas
1) Aspek Fungsional
1. Dibidang pelayanan kesehatan masyarakat, puskesmas merupakan unit pelaksana
pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama yang dibina oleh dinas kesehatan
Kabupaten/Kota
2. Di bidang pelayanan medik, puskesmas merupakan pelaksanan pelayanan medik,
puskesmas merupakan unit pelayanan medik dasar tingkat pertama yang secara teknis
dapat berkoordinasi dan kerja sama RSUD Kabupaten/kota
3. Dalam SKN, puskesmas berkependudukan sebagai fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang merupakan ujung tombak sistem pelayanan kesehatan di
indonesia (Trihono, 2002)
2) Aspek Organisasi
Puskesmas merupakan organisasi struktural dan berkependudukan sebagai unit pelaksana
dinas pimpinan oleh seorang kepala dinas Kabupate/kota dan secara operasional dikoordinasi
oleh camat (Trihono, 2002)
1. Ada 4 azas yang harus diikuti oleh puskesmas yakni
1. Azas pertanggung jawaban wilayah yaitu bila terjadi masalah kesehatan
diwilayah kerja.maka puskesmas masalah yang harus bertanggung jawab
untuk mengatasinya
2. Azas peran serta masyarakat yaitu dalam pelaksanaan kegiatan, puskesmas
harua memandang sebagai subjek pembangunan kesehatan sehingga
Puskesmas bukan hanya bekerja untuk mereka tetpi juga bekerja sama
masyaraka
3. Azas keterpaduan yaitu dalam melaksanakan kegiatan pembanguan kesehatn
di wilayah kerja harus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, bermitra
dengan BPKM/BPP dan organisasi masyarakat lainnya, berkoordinasi dengan
lintas sektor agar terjadi perpaduan kegiatan lapangan, sehingga lebih berhasil
guna dan berdaya guna.
4. Azas rujukan yaitu puskesmas bisa melakukan rujukan baik secara vertikal ke
tingkat yang lebih tinggi atau secara horizontal ke puskesmas lain, sebaliknya
puskesmas juga bisa menerima rujukan baik secara vertikal dari tingkat yang
lebih tinggi terhadap kasus yang sudah ditangani, perlu pemeriksaan berkala
yang sedrhana, dapat dilakukan oleh puskesmas, (Trihono,2002)
E. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi diperlukan guna menjamin manajemen yang efektif. Strukturorganisasi dipengaruhi oleh
faktor desain pekerjaan dan desain organisasi sepertiperbedaan individu, kompetensi tugas, teknologi,
strategi, dan karakteristik pemimpin.Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur
organisasipuskesmas adalah :
1) Strategi untuk mencapai tujuan puskesmas
2) Ukuran organisasi puskesmas atau jumlah orang yang dipekerjakan oleh puskesmas
3) Tingkat penggunaan teknologi, yaitu tingkat rutinitas penggunaan teknologi olehpuskesmas
untuk memberikan pelayanan kesehatan dipuskesmas.
4) Tingkat ketidakpastian lingkungan organisasi puskesmas
5) Preferensi (kesukaan) yang mengguntungkan diri sendiri dari individu ataukelompok yang memegang
kekuasaan dan kontrol dalam organisasi puskesmas.
6) Pegawai dalam organisasi Puskesmas. Kemampuan dan cara berfikir para pegawaiharus diperhatikan
dalam merancang struktur organisasi Puskesmas
Struktur organisasi puskesmas secara umum yaitu:a. Kepala Puskesmasb. Unit Tata Usaha yang
bertanggung jawabmembantu kepala puskesmas dalam pengelolaanseperti Data dan Informasi, Perencanaan
danPenilaian, Keuangan, Umum dan Kepegawaian c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas
yaituUpaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan.d. Jaringan pelayanan Puskesmas
seperti: Unit Puskesmas Pembantu, Unit Puskesmas Keliling danUnit Bidan di Desa/
Komunitas.Adapun contoh organisasi puskesmas seperti di bawah berikut:
F. TATA KERJA PUSKESMAS
G. SISTEM RUJUKAN
Rujukan menurut SK Menteri Kesehatan RI Nomor 032/Birhub/72 tahun 1972, yakni
melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap suatu kasus penyakit atau
masalah kesehatan secara vertikal dalam arti dari unit yang berkemampuan kurang kepada
unit yang berkemampuan cukup, atau secara horisontal dalam arti sesama unit yang setingkat
kemampuannya.
Sistem rujukan adalah suatu sistem jaringan pelayanan kesehatan yang memungkinkan
terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas timbulnya masalah dari
suatukasus atau masalah kesehatan masyarakat, baik secara vertikal maupun horisontal,
kepada yanglebih kompeten, terjangkau dan dilakukan secara rasional.
Jenis Rujukan :
a) Rujukan Medis :
Konsultasi penderita, untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan operatif dan
lain-lain.
Mendatangkan atau mengirim tenaga yang lebih kompeten atau ahli
untuk meningkatkan mutu pelayanan pengobatan setempat.
Pengiriman bahan (spesiemen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebihlengkap
b) Rujukan Kesehatan:
Rujukan yang menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang bersifat preventif
danpromotif, yang antara lain meliputi bantuan :
Pemberian pangan atas terjadinya kelaparan di suatu wilayah.
Penyidikan sebab keracunan, bantuan tekhnologi penanggulangan keracunan dan
bantuan obat-obatan atas terjadinya keracunan massal.
Pemberian makanan, tempat tinggal dan obat-obatan untuk pengungsi atasterjadinya
bencana alam.
Saran dan teknologi untuk penyediaan air bersih atas masalah kekurangan air bersih
bagi masyarakat umum.
Pemeriksaan spesiemen air di Laboratorium Kesehatan dan sebagainya
Survey epidemiologi dan pemberantasan penyakit atas kejadian luar biasa
atauberjangkitnya penyakit menular.
H. STRATIFIKASI
Adalah upaya untuk melakukan penilaian prestasi kerja puskesmas, dalam rangka
perkembangan fungsi puskesmas sehingga dalam rangka fungsi puskesmas dapat
dilaksanakan lebih terarah.Hal ini diharapkan dapat menimbulkan gairah kerja, rasa tanggung
jawab dan kreatifitas kerja yang dinamis melalui pengembangan falsafah mawas diri.
Tujuan
1. Umum
Mendapatkan gambaran tentang tingkat pengembangan fungsi puskesmas secara
berkala dalam rangka pembinaan dan pengembanganya.
2. Khusus
a. Mendapatkan gambaran secara menyeluruh perkembangan puskesmas dalam rangka
mawas diri
b. Mendapatkan masukan untuk perencanaan puskesmas dalam waktu mendatang
c. Mendapatkan informasi tentang masalah dan hambatan pelaksanaan puskesmas sebagai
masukan untuk pembinaan lebih lanjut
C. Pengelompokan Puskesmas
Pengelompokan Strata dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Strata I Puskesmas dengan Prestasi kerja Baik (warna hijau)
2. Strata II Puskesmas dengan Prestasi kerja Cukup (warna kuning)
3. Strata III Puskesmas dengan Prestasi kerja Kurang(warna merah)
Sasaran dari stratifikasi puskesmas adalah :
1. Puskesmas tingkat kecamatan
2. Puskesmas tingkat ke;urahan ( puskesmas pembantu )
3. Unit-unit kesehatan lain
4. Pembinaan peran serta masyarakat
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup stratifikasi puskesmas dikelompokan dalam empat aspek yaitu:
1. Hasil kegiatan puskesmas dalam bentuk cakupan dari masing-masing kegiatan
2. Hasil dan cara pelaksanaan manajemen puskesmas
3. Sumber daya yang tersedia di puskesmas
4. Keadaan lingkungan yg mempengaruhi hasil kegiatan puskesmas
E. Area Pembinaan
Berdasarkan hasil pelaksanaan hasil stratifikasi puskesmas ada 3 area yang perlu di bina,
yaitu :
1. Sebagai wadah pemberi pelayanan.
2. Pembinaan ini diarahkan terhadap fasilitas fisik, pelaksanann manajemen dan
kemampuan tenaga kerja.
3. Pelaksanaan program-program sektor kesehatan maupun lintas sektoral yang
secara langsung maupun tidak langung menjadi tanggung jawab puskesmas
dalam pelaksanaan maupun sarana penunjang.
4. Peran serta masyarakat untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan
produktif.
5. Pembinaan kemampuan puskesmas dalam membina peran serta masyarakat di
bidang kesehatan perlu ditingkatkan.
F. Pelaksanaan Stratifikasi
1. Mencakup seluruh aspek puskesmas meliputi puskesmas pembantu, puskesmas
keliling, hasil pembinaan peran serta masyarakat misal posyandu.
2. Melaksanakan setahun sekali secara menyeluruh dan serentak di semua puskesmas
dan bertahap sesuai dengan jenjang administrasi sampai ke pusat.
3. Menentukan Strata puskesmas dengan pendekatan kuantitatif untuk mengukur
variabel
4. Penetapan waktu kegiatan
G. Tahap-Tahap Stratifikasi
Dilakukan dalam 3 tahap, sebagai berikut :
1. Tahap I Pendataan dan pemetaan dalam tiga kelompok strata I, II, dan III
2. Tahap II Analisa hasil pendataan dan pemetaan serta sektor-sektor yang menghambat
dan menunjang
3. Tahap III Rencana pemecahan masalah pada semua tingkat yaitu rencana kerja atau
rencana pembinaan untuk meningkatkan kemampuan puskesmas berdasar hasil analisa
dan masalah yang dijumpai di semua tingkat.
H. Manfaat stratifikasi
1. Bagi Puskesmas
Mendapat gambaran tingkat perkembangan prestasi kerja secara menyeluruh sehingga
dapat diambil berbagai upaya untuk memperbaikinya dalam rangka mawas diri.
2. Bagi dinas kesehatan dati II
a. Mendapat gambaran prestasi kerja puskesmas dalam wilayah dati II yang bersangkutan
tiap tahun
b. Mengetahui masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan puskesmas yang disebabkan
oleh sumber daya maupun lingkngan
c. Menentukan langkah serta bantuan yg diperlukan dalam mengatasi masalah yang
dihadapi puskesmas melalui penyusunan rencana tahunan
d. Mendapat gambaran mengenai kemampuan managemen tiap puskesmas wilayah Dati II
3. Bagi dinas kesehatan dati I / Kanwil Propinsi Mendapat gambaran mengenai masalah
dan hambatan yangg dialami oleh dinkes dati I Kandep selama setahun dalam pembinaan
dan pengembangan puskesmas di wilayah kerjanya yang perlu mendapatkan bantuan
penyelesaian oleh Dinas dati I/Kanwil propinsi melalui penyusunan rencana tahunan
4. Depkes Pusat Mendapat gambaran mengenai masalah dan hambatan yg dialami dinkes
dati I/Kanwil selama setahun dalam pembinaan dan pengembangan puskesmas di wilayah
kerjanya yang perlu mendapatkan bantuan penyelesaian oleh pusat antara lain melalui
penyusunan rencana tahunan.
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Deskripsi Responden
Dalam pelaksanaan MOPK (Masa Orientasi Pengabdian Kerja) dari tanggal 2 juli s/d 30
agustus 2012.tugas pertama yang wajib dilakukan bagi setiap mahasiswa yang sedang
melaksanakan MOPK di Puskesmas adalah membagikan kuesioner kepada setiap pengunjung
yang datang ke Puskesmas yang di tempati oleh mahasiswa tersebut.Isi dari kuesioner
tersebut diantaranya yaitu berisi tentang seputar pertanyaan yang bersangkutan dengan
pelayanan yang ada di Puskesmas Pasean.walaupun ada sedikit kendala selama pembagian
kuisioner karena sebagai pasien masih belum mengerti dengan kuisioner yang kita
bagikan,saya harus menjelaskan agar pasien paham atas isi kuisioner,karena dari data
kuisioner tersebut dapat diketahui penilaian pasien yang datang ke puskesmas pasean,sesuai
isi dari kuisioner yang ada.dari data pengisian kuesioner tersebut nantinya akan diketahui
kriteria pasien yang berkunjung di Puskesmas tersebut. Pasien yang berkunjung di Puskesmas
Pasean dari balita hingga orng dewasa,serta dari dalam maupun luar wilayah.
Dari data kuesioner ada beberapa poin yang dapat disimpulkan mengenai siapa dan
bagaimana rata-rata pengunjung yang datang ke Puaskesmas tersebut. Diantaranya yaitu :
a) Umur
Pasien yang datang ke Puskesmas Pasean Jika dilihat dari umur,dari balita hingga orang tua
dan tidak terfokus pada satu kriteria umur-umur tertentu.Namun penanganannya yang
berbeda pada usia bayi hingga 5 th mendapatkan pemeriksaan di poli KIA (Kesehatan Ibu
dan Anak),sedangkan dari remaja hingga dewasa akan ditujukan sesuai keluhan dari pasien
tersebut.Dan Puskesmas Pasean juga melayani pasien yang berusia lanjut.Namun kebanyakan
pasien yang berkunjung lupa umurnya sendiri sering kali petugas di pendaftaran mengira-
ngira umur pasien tersebut,Untuk pasien yang masih usia remaja pada saat saya
melaksanakan MOPK(Masa Orientasi Pengabdian Kerja) banyak sekali kalangan pelajar
meminta surat keterangan sehat, yang diketahui untuk melanjutkan sekolah. Selain itu banyak
juga pelajar yang berobat adalah dari siswa-siswi sekolah-sekolah di wilayah puskesmas
tersebut.
b) Jenis Kelamin
Sebagian besar responden yang berkunjung di Puskesmas Pasean adalah penduduk berjenis
kelamin laki-laki dan responden perempuan.Hanya responden dari jenis pelayanan
Puskesmas yang banyak didominasi oleh kaum ibu. Hal ini sangat sesuai dengan kebiasaan
masyarakat bahwa Puskesmas lebih bersifat sebagai wadah pelayanan kesehatan bagi anggota
rumahtangga yang bersifat rutin, seperti pelayanan KB, periksa kehamilan, periksa kesehatan
anak yang ringan, penimbangan bayi dan balita, dan lain-lain.
c) Tempat Tinggal
Pasien yang berkunjung di Puskesmas Pasean rata-rata adalah penduduk sekitar puskesmas
tersebut yaitu daerah tlontoraja,batukerbuy,tagangser daya,dempo barat dll. Tetapi juga ada
pasien dari luar daerah tersebut seperti sokobenah,sampang,pasongsongan dan waru.
d) Pendidikan
Jika dilihat dari pendidikan pasien yang berkunjung di Puskesmas Pasean responden yang
berhasil dijumpai selama proses pengumpulan data di lapangan relatif beragam atau berasal
dari kelompok masyarakat dari berbagai jenjang pendidikan (mulai dari responden yang tidak
lulus SD, lulus SD, SMP, SMP, hingga jenjang perguruan tinggi).Relatif cukup beragamnya
responden seperti ini merupakan sumber informasi yang baik bagi sebuah hasil penelitian
mengenai aspirasi masyarakat.
e) Pembiayaan
Dari segi pembiayaan puskesmas Pasean pengunjung mengatakan bisa dikatakan
terjangkau,selain itu juga pengunjung banyak yang menggunakan jaminan seperti
Askes(Asuransi Kesehatan), Jamkesos(Jaminan Kesehatan Sosial), Jamkesmas(Jaminan
Kesehatan Masyarakat), Jamkesda(Jaminan Kesehatan Daerah) dll.
B. Deskripsi Hasil
Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat pada Puskesmas Pasean Kabupaten Pamekasan
periode juli-agustus 2012 mempunyai kategori BAIK yaitu dengan nilai rata-rata tertimbang
IKM adalah 2,83 atau konversi IKM sebesar 70,79
KODE UNSUR PELAYANAN
NILAI
RATA-
RATA
U1 Prosedur pelayanan 2,880
U2 Persyaratan pelayanan 2,820
U3 Kejelasan petugas pelayanan 2,920
U4 Kedisiplinan petugas pelayanan 2,540
U5 Tanggung jawab petugas pelayanan 2,940
U6 Kemampuan petugas pelayanan 2,820
U7 Kecepatan pelayanan 2,800
U8 Keadilan mendapatkan pelayanan 2,960
U9 Kesopanan dan keramahan petugas 3,000
U10 Kewajaran biaya pelayanan 2,760
U11 Kepastian biaya pelayanan 2.760
U12 Kepastian jadwal pelayanan 2,860
U13 Kenyamanan lingkungan 2,880
U14 Keamanan pelayanan 2.940
Dari hasil tersebut tampak unsur kesopanan dan keramahan petugas pelayanan memperoleh
nilai tertinggi dari responden (dalam hal ini masyarakat).Tentu saja hal tersebut harus
dipertahankan dan ditingkatkan untuk menjaga kualitas pelayanan publik di Puskesmas
Pasean.Tetapi tampak beberapa unsur harus mendapat perhatian khusus untuk diperbaiki
karena unsur-unsur tersebut mendapat penilaian yang kurang baik dari responden (dalam hal
ini masyarakat). Dari Tabel U4 tampak bahwa unsur terendah yaitu kedisiplinan petugas
pelayanan sangat dikeluhkan oleh masyarakat, tentu saja hal ini menyangkut mengenai waktu
IKM UNIT PELAYANAN : 70,79
Mutu Pelayanan:
A (Sangat Baik) : 81,26 - 100,00
B (Baik) : 62,51 - 81,25
C (Kurang Baik) : 43,76 - 62,50
D (Tidak Baik) : 25,00 - 43,75
pembagian tugas terutama para medis,agar pasien merasa selalu diperhatikan serta kelayakan
sarana dan prasarana di puskesmas.Sorotan yang kurang baik lainnya ada pada, kecepatan
pelayanan serta ewajaran dan kejelasan biaya pelayanan.
Hasil di atas mutlak dari pengunjung Puskesmas Pasean, Selama saya melaksanakan
MOPK(Masa Orientasi Pengabdian Kerja) saya juga dapat mengamati beberapa perihal
kegiatan yang bersangkutan pada Puskesmas Pasean tersebut. Diantaranya tentang kualitas
pelayanan pada puskesmas.
Pada kualitas pelayanan yang saya amati yaitu sudah memenuhi standar kualitas pelayanan
yang sepantasnya diberikan pada instansi kesehatan kepada masyarakat, Puskesmas tersebut
menurut saya juga sudah memenuhi aspek-aspek kebutuhan pelayanan yaitu yang meliputi
ketanggapan,keandalan, jaminan, kepedulian, dan bukti langsung atau berwujud. Puskesmas
tersebut sudah melaksanakan tugas dengan baik yaitu dengan cara melayani pasien yang
berkunjung dengan sikap sopan, pegawai-pegawainya juga terkadang membantu pasien yang
memang sekiranya membutuhkan bantuan seperti misalkan pasien yang sudah tua yang
gangguan pendengaran atau tidak dapat menuliskan datanya, maka dalam hal itu pada bagian
pendaftaran membantu mengisi data tersebut. Pasien yang belum tahu alur pelayanan juga
akan diarahkan oleh pegawainya. Kepedulian yang diberikan Puskesmas Pasean adalah
berupa kepedulian terhadap masyarakat yang tidak mampu. Puskesmas juga sangat
memperhatikan balita-balita yang sekiranya kurang mendapatkan gizi seimbang, yaitu dengan
melakukan tanya jawab terhadap orang tua dan kemudian diberikan solusinya.Selain itu
banyak yang di lakuakan program peningkatan kesehatan yang salah satu contohnya kegiatan
kunjungan petugas medis ke rumah warga setiap bulannya untuk melakukan pengobatan
gratis,kegiatan tersebut diterima baik oleh masyarakat atau warga setempat.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kualitas Jasa Pelayanan Puskesmas
Pelayanan Puskesmas memiliki nilai IKM cukup tinggi yaitu 70,79 yang menunjukkan
kinerja unit pelayanan Puskesmas Pasean sudah termasuk dalam kriteria ”BAIK”.Atau dapat
dikatakan bahwa tingkat kepuasan masyarakat umumnya relatif sudah cukup tinggi terhadap
kinerja unit pelayanan Puskesmas Pasean.Namun dalam hal kejelasan petugas pelayanan,
umumnya masyarakat memberikan penilaian yang relatif kurang baik.Penilaian tersebut
terutama dikaitkan dengan seringkali terjadinya petugas yang berganti ganti, antara lain
karena adanya mahasiswa dari jurusan kesehatan yang sedang melakukan praktek.Unsur
kedisiplinan petugas yang terdiri dari ketepatan waktu kerja dan kesungguhan petugas secara
umum dinilai sudah baik terhadap unit pelayanan Puskesmas.
Tanggung jawab petugas juga bisa dikatakan baik, misalnya dalam menjaga berkas
dan tanggung jawab apabila ada kelalaian dalam pelayanan kesehatan (malpraktek).
Masyarakat memberikan apresiasi dalam hal kemampuan pelayanan petugas administrasi dan
tenaga medis/dokter.
Dalam hal pembicaraan tentang kualitas jasa pelayanan puskesmas banyak sekali hal yang
berkaitan dengan kualitas tersebut seperti kesesuaian jenis pelayanannya, kedisiplinan
petugas, tanggung jawab petugas terhadap pasien, keamanan pelayanan dan masih banyak
lagi hal yang mempengaruhi penilaian seseorang terhadap kualitas pelayanan puskesmas
yang mereka kunjungi. Banyak pengunjung yang menjawab dengan jawaban pelayanan
sesuai dengan apa yang mereka harapkan, seperti prosedur pelayanan yang sangat mudah,
petugas yang mampu memberikan pelayanan yang baik kepada pasien, petugas yang disiplin,
dan biaya pengobatan yang sesuai dengan biaya yang diterapkan.
Prosedur pelayanan pada Puskesmas Pasean memang sangat mudah, tidak terlalu
menyulitkan pengunjung yang akan berobat, Pengunjung hanya menyerahkan kartu identitas
atau kartu pendaftaran bagi pengunjung yang sudah pernah berobat di Puskesmas, setelah itu
pasien tinggal menunggu panggilan dari bagian pendaftaran untuk mendapatkan nomor
antrian yang kemudian untuk melakukan pelayanan selanjutnya yaitu pasien menuju ke ruang
pemeriksaan baik di Ruang BPU,POLI GIGI,KIA, atupun LABORAT, Kemudian setelah
pasien diperiksa pasien menyerahkan kertas resep dari dokter dan diserahkan ke apotek yang
ada di Puskesmas tersebut untuk mengambil obat dan kemudian pasien sudah bisa pulang.
Pelayanan petugas yang diberikan kepada pasien juga sangat baik, pasien yang belum pernah
berobat di Puskesmas akan dibuatkan kartu pendaftaran berobat, dan kemudian akan
dijelaskan alur pelayanannya jika belum mengetahuinya. Keramahan petugas yang ada di
Puskesmas sangat baik terbukti selama saya MOPK di puskemas Pasean ,Dokter,perawat
maupun petugas non medis yang bertugas ramah dan sopan dalam menangani pasien seperti
yang saya lihat pada saat saya mendapatkan jadwal di bagian pendaftaran yaitu menginput
data pasien yang berkunjung. Dokter-dokter yang menangani sangat ramah dan bersahaja,
perawat yang mendampingi dokter pun juga begitu,sangat ramah dan sabar dalam menangani
pasien ataupun pasien yang sudah lanjut usia, dalam hal ini raut wajah sangatlah penting
untuk beramah tamah pada pasien yang berkunjung ke Puskesmas tersebut karena
bersangkutan dengan penilaian masyarakat terhadap kualitas pelayanan puskesmas.
Sedangkan dalam hal pembiayaan di Puskesmas tersebut. Untuk biaya pendaftaran
Puskesmas ini hanya ditarik biaya Rp 2.000 untuk pasien lama, dan Rp 3.000 untuk pasien
baru. Di puskesmas ini juga melayani pasien dengan menggunakan kartu jaminan seperti
Askes, Jamkesmas, Jamkesda, Jamkesos, dan dari UKS sekolah. Untuk pasien yang
menggunakan kartu jaminan maka tidak dipungut biaya pendaftaran.
Puskesmas mempunyai tugas yaitu salah satunya melayani pasien, dan pasien dalam
puskesmas itu merupakan konsumen. Konsumen dalam melakukan penilaian terhadap
kualitas jasa ada lima yang perlu diperhatikan :
1. Tangible,yaitu meliputi fasilitas fisik,perlengakapan,pegawai dan sasaran komunikasi.
Pada Puskesmas Pasean fasilitas fisik yang dimiliki sudah cukup baik, dalam
puskesmas sudah memiliki fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan
kesehatan, misalnya sudah terdapat beberapa klinik, apotek, ruang tunggu, dll.
Perlengkapan yang ada di Puskesmas Pasean dapat dinilai sudah cukup lengkap, tapi
ada beberapa perlengkapan yang kurang terawat terutama perlengkapan yang ada di
rawat inap. Puskesmas memiliki pegawai 39 orang, dan dari pegawai-pegawai
tersebut juga di tugaskan dalam puskesmas pembantu. Sasaran komunikasi ditujukan
kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan sepert konsultasi
masalah kesehatan.
2. Emphaty, yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,komunikasi yang
baik,perhatian pribadi,dan memahami kebutuhan para pelanggan. Dalam melekukan
hubungan antara pegawai puskesmas dengan pasien sudah cukup bagus, petugas
berusaha berkomunikasi dengan mudah dipahami oleh pasien, masalah pasien paham
atau tidak itu ditentukan oleh pasien, biasanya pasien yang sudah berumur tua itu sulit
mengerti apa yang disampaikan petugas, dan petugas pun bisa memahami itu maka
petugas tidak hanya diam, petugas pun tetap memberi pengarahan pada pasien yang
sulit mengerti apa yang disampaikan petugas sampai pasien tersebut paham, dan itu
semua dilakukan dengan penuh kesabaran. Petugas melayani pasien berusaha untuk
bisa ramah, sopan, dan senyum, serta berusaha memahami apa yang dibutuhkan oleh
pasien. Apabila ada pasien yang membutuhkan perhatian pribadi maka petugas pun
melayani dengan senang hati.
3. Responsiveness,yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan
memberikan pelayanan dengan tanggap. Para petugas di Puskesmas Pasean
mempunyai keinginan untuk membantu masalah kesehatan pasien sampai masalah itu
teratasi. Petugas juga melayani pasien dengan tanggap, mereka tahu apa yang harus
mereka lakukan untuk pasien. Petugas berusaha semaksimal mungkin untuk melayani
pasien dengan baik dan rasa tanggung jawab.
4. Reliability,yaitu kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan
segera,akurat,kehandalan dan memuaskan. Petugas yang ada di Puskesmas Pasean
berusaha bisa melayani pasien dengan sungguh-sungguh, akurat, hendal, tepat, serta
memuaskan. Petugas sebisa mungkin untuk melayani pasien dengan sebaik-baiknya,
dan berusaha bisa membantu mengatasi masalah kesehatan pasien.
5. Assurance,yaitu mencakup pengetahuan,kemampuan,kesopanan,dan sifat yang dapat
dipercaya yang dimiliki oleh para staf (bebas dari bahaya,resiko dan keragu-raguan).
Pengetahuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh petugas di Puskesmas Pasean sudah
cukup baik, banyak petugas yang sudah berpengalaman menangani masalah
kesehatan. Petugas juga bersikap sopan dan ramah kepada semua pasien, petugas
berusaha menangani masalah kesehatan pasien dengan penuh hati-hati, tanpa ada
keraguan,dan menekan resiko sekecil mungkin serta terhingdar dari bahaya kesehatan
yang timbul.
Selain penilaian mengenai kualitas pelayanan saya juga menganalisis penilaian menggunakan
analisis SWOT,sehingga di peroleh hasil seperti berikut:
• Strength ( Kekuatan )
- Lokasi strategis - Efektifitas promosi
- Dukungan modal - Biaya terjangkau
• Weakness ( Kelemahan )
- Waktu pelayanan yang tidak sesuai jam kerja
- Pelayanan kurang memuaskan
- Tenaga kerja atau kesehatan yang tersedia tidak memadai
- Fasilitas penunjang medis yang kurang baik
- Penangan pasien yang kurang cepat
• Opportunity ( Peluang )
- Kerjasama dengan organisasi pelayanan kesehatan ( balai pengobatan, rumah sakit rujukan)
- Kerjasama dengan instansi pendidikan
- Disediakannya rawat inap
• Threat ( Ancaman )
- Tuntutan masyarakat yang tidak merasa puas terhadap pelayanan
- Adanya poliklinik, klinik, balai pengobatan yang lama maupun baru di lingkungan
puskesmas jadi saingan
Setelah kami melakukan analisa melalui analisis SWOT ternyata disamping puskesmas
tersebut mempunyai kekurangan dalam pelayanannya, akan tetapi puskesmas tersebut juga
mempunyai beberapa kelebihannya. Terbukti setelah di analisa melalui analisis SWOT,
puskesmas tersebut memperoleh hasil pada Kuadran I yaitu Agresif yang artinya puskesmas
tersebut berada pada situasi yang menguntungkan dimana organisasi pelayanan kesehatan
masih memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Strategi yang harus dilakukan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan
yang agresif (Growt Oriented Strategy)
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah saya melakukan MOPK di Puskesmas Pasean Kota Pamekasan selama 1 bulan sejak
tanggal 2 Juli s/d 30 Agustus 2012 dapat di ambil kesimpulan bahwa Puskesmas Pasean bisa
dikatakan baik sesuai dengan hasil IKM dari 50 responden yang saya peroleh,Puskesmas
tersebut sudah memenuhi standart pelayanan pada bagian pemeriksaan seperti BPU,POLI
KIA,POLI GIGI,LABORATORIUM.Serta rekam medis di Puskesmas Pasean tidak lagi
menggunakan manual (tulis tangan) melainkan dengan menggunakan SIMPUS sehingga
lebih cepat menangani pasien dan lebih mudah untuk mencari data.Memberikan gizi yang
seimbang terhadap balita dan ibu dalam keadaan hamil dan menyusui.
Puskesmas Pasean dalam segi pembiyaan juga relatif murah dan terjangkau,serta
meringankan biaya pasien yang kurang mampu dengan menggunakan kartu jaminan
sehingga pengunjung tak merasa enggan untuk berkunjung.Adapun dari petugas di sana yang
ramah dan sopan baik kepada atasan,sesama pegawai dan karyawan maupun kepada pasien
yang utama.
B. SARAN
1. Bimbingan Teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten lebih diaktifkan.
2. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor serta berbagai upaya untuk lebih
meningkatkan partisipasi masyarakat. dan kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat.
3. Diharapkan untuk tahun – tahun ke depan, masing – masing program dapat meningkatkan
hasil kinerjanya, terutama untuk program – program yang hasil pencapaian kegiatannya
masih di bawah target sasaran.
4. Untuk lebih meningkatkan kualiatas pelayanan dan mengantisipasi segala dampak
pembangunan perlu dibuat terobosan baru dalam menanggulangi dan menghadapi masalah –
masalah baru yang timbul.
5. Sumber daya kesehatan perlu terus ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitas serta
disesuaikan dengan kemajuan IPTEK dan tuntutan era globalisasi.
6. lahan parkiran kurang memadai sehingga perlu perbaikan agar pengunjung merasa aman dan
nyaman
DAFTAR PUSTAKA
Profil puskesmas pasean kota pamekasan 2012
www.jurnalskripsi.com/.../pengaruh-kualitas-pelayanan-terhadap-kepuasan-nasabah-studi-
pada-peserta-komersial-asuransi-ke...118k
www.ibnudblog.blogspot.com/2008/02/pentingnya-pelayanan-pelanggan-dalam.html - 82k
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 949/Menkes/Sk/Viii/2004 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (Klb);
http://psp3.ipb.ac.id/journal/files/journals/1/articles/201/public/201-797-1-PB.pdf
LAMPIRAN
1. Kegiatan promosi kesehatan Puskesmas Pasean di SMK Pasean
2. Kegiatan TERKESAN di desa Tagangser Daya
3. kegiatan posyandu di dusun paddek
4. pemeriksaan di POLI KIA