onlysenja.files.wordpress.com€¦ · Web viewKecantikan merupakan sesuatu yang sangat melekat...
Transcript of onlysenja.files.wordpress.com€¦ · Web viewKecantikan merupakan sesuatu yang sangat melekat...
Analisis Daya Tarik Ayu Ting-Ting Sebagai Endorser Produk di Instagram Navagreen
Hammam Izzuddin
Program Studi Ilmu Komunikasi Strata Satu Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta. Jl. Babarsari Jl. Tambak Bayan No.2, Janti, Caturtunggal, Kec. Depok,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281. No. HP 081327796834
Abstract
Celebrities are people who are in spotlight. The fame value emanating from celebrities is an opportunity for brands to increase the power of promotion. It is popular with the term endorsment. One of the supporting media for product promotion is instagram. Social media that offers visual and audio as its strength. The purpose of this study is to reveal the values that are the strenght of Ayu Ting-Ting as the endorser of Navagreen beauty product. The analys in this study uses theory of new media. The results showed that the attractiveness of endorses arises from the popularity, physicality, and perfomance of the celebrity concerned. These indicators encourage public interest in the product being promoted.
Abstrak
Selebriti merupakan sosok yang menjadi sorotan khalayak luas. Nilai keterkenalan yang terpancar dari selebriti merupakan peluang bagi brand untuk meningkatkan kekuatan promosi.Hal ini populer dengan istilah endorsment. Salah satu medium yang mendukung untuk promosi produk adalah Instagram. Sosial media yang menawarkan visual dan audio sebagai kekuatannya. Tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan nilai-nilai yang menjadi kekuatan Ayu Ting-Ting sebagai endorser produk kecantikan Navagreen. Analisis dalam penelitian ini menggunakan teori new media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tarik endorser timbul dari popularitas, fisik, dan performa dari selebriti yang bersangkutan. Indikator-indikator tersebut mendorong ketertarikan masyarakat pada produk yang dipromosikan.
Kata Kunci : Endorsment, Selebriti, New Media, Instagram, Ayu Ting-Ting
PendahuluanKecantikan merupakan sesuatu yang sangat melekat bagi kaum wanita, khusunya bagi wanita
modern yang senantiasa ingin menunjukkan eksistensi dirinya dalam sosialitas. Produk
kecantikan semakin pesat berkembang sejalan dengan kebutuhan wanita modern akan
penampilan yang menawan dalam pergaulan sosial (Debora, 2016). Hal inilah yang
mendorong perkembangan produk-produk kecantikan di pasaran.
Dengan semakin majunya teknologi dan peradaban, selera pasar konsumen semakin maju
pula. Konsumen semakin kritis dalam menuntut kualitas, layanan, kecepatan, dan harga yang
bersaing. Sehingga dewasa ini para produsen semakin memperhatikan kepentingan
konsumen, termasuk dalam strategi pemasarannya. Strategi pemasaran menjadi salah satu
perhatian penting karena dianggap salah satu titik permulaan dari proses pertumbuhan suatu
perusahaan.
Guna mencapai suatu kepuasan konsumen dalam memilih suatu produk maka seorang
pengusaha atau produsen harus dapat memberikan kualitas terhadap suatu merknya. Kualitas
mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat bagi
konsumen. Dimana merk sangat memengaruhi fungsi-fungsi produksi dan keuangan sebuah
perusahaan serta kegiatan-kegiatan pemasaran lainnya. Merk adalah nama, istilah, tanda,
simbol/lambang, desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya.
Pada dasarnya merk juga merupakan janji penjual untuk secara konsisten menyampaikan
serangkaian ciri-ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada para konsumen.
Produk kosmetik yang mempunyai merk dengan kualitas yang memiliki ciri dan manfaat
sesuai dengan kebutuhan dan keingginan konsumen dapat dipastikan mempunyai hasil
penjualan yang tinggi karena penjual untuk secara konsisten menyampaikan serangkaian
ciri-ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada para konsumen.Citra merk yang kuat memberikan
sejumlah keunggulan, seperti posisi yang pasar yang lebih superior dibandingkan pesaing,
kapabilitas unik yang sulit ditiru, loyalitas pelanggan dan pembelian ulang yang lebih
besar.Hal itulah yang membuat berbagai brand produk kecantikan berlomba untuk
melambungkan citra merk serta kualitas mereka. Diantara beberapa brand produk dan
perawatan kecantikan yang ternama di Indonesia adalah London Beauty Centre, Natasha, dan
Navagreen.
Tabel 1 Presentase Penjualan dari Produk Klinik Kecantikan di Indonesia 2016 :
Merek TBI TOP
Natasha Skin Care 40,1% TOP
Erha Clinic 17,4% TOP
London Beauty Centre 6,4%
Miracle Skin Care 2,9%
Larissa Aesthetic Center 2,6%
Klinik Dr. Eva Mulia 2,4%
Estetika 1,5%
(www.topbrand-award.com, 2016)
Natasha sebagai klinik perawatan kecantikan kulit yang menguasai pangsa pasar nasional
memiliki banyak pengikut dalam hal model produk. Salah satunya Navagreen, yang kerap
disebut sebagai adik dari Natasha. Naavagreen diproduksi sendiri oleh PT. Dion Farma
Abadi yang telah bersertifikasi CPKB (Cara Pengolahan Kosmetik yang Baik) BPOM serta
sertifikasi halal dari MUI.
PT. Dion Farma Abadi melakukan berbagai macam bentuk strategi penjualan dengan tujuan
menarik konsumen sebanyak-banyaknya untuk membeli produk Naavagreen Natural Skin
Care yang diproduksi. Salah satu strategi yang digunakan oleh Naavagreen dalam menarik
minat masyarakat untuk membeli produk Naavagreen yaitu beriklan melalui media sosial
instagram.
Instagram merupakan sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna
mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring
sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Instagram merupakan tempat strategis para pebisnis
untuk memasarkan barang dagangannya yang disebut dengan istilah Online Marketing.
Pebisnis yang tidak mempunyai modal besar, cukup dengan mempunyai akun Instagram,
mereka sudah bisa memasarkan produknya agar bisa diketahui secara luas. Hal itu membuat
Instagram menjadi lahan yang tep
at untuk memasarkan suatu produk.
Strategi promosi di instagram sendiri dilakukan dengan dukungan akun-akun endorser.
Dalam memilih endorser, perusahaan kerap mempertimbangkan popularitas pemilik akun.
Salah satu yang memiliki nilai keterkenalan tinggi yakni selebriti. Dari sekian banyak
selebriti endorser, salah satu yang paling diminati adalah Ayu Ting Ting. Ia sendiri
merupakan selebriti endorser dengan tarif termahal ketiga di Indonesia dengan 35,4 juta
pengikut. (Lidina Putri, 2018)
Berdasarkan pemaparan diatas, penelitian ini berupaya menelaah daya tarik Ayu Ting-Ting
sebagai selebriti endorser pada iklan Navagreen. Selanjutnya, hasil dari penelitian yang
digunakan ini bisa menjadi rujukan bagi penulis, akademisi, maupun khalayak luas dalam
studi efektivitas strategi periklanan.
Sedangkan untuk membedah fenomena ini, digunakan teori new media yang dirasa cocok
dengan karakteristik subjek penelitian. Teori ini mengkaji perkembangan teknologi digital
yang banyak muncul seiring pertumbuhan teknologi pada dekade 1980-an. Pemahaman
mengenai new media dalam penelitian ini meminjam pendekatan yang digunakan Sonia
Livingstone, bahwa istilah “new” disini lebih dipahami sebagai apa yang baru bagi
masyarakat, yakni dalam konteks sosial dan kultur, bukan dengan semata-mata mema
haminya hanya sebagai sebuah piranti atau artefak dimana lebih berkaitan dengan konteks
teknologi itu sendiri (Flew, 2005).
New media disini dibatasi sebagai ide, perasaan, dan pengalaman yang diperoleh seseorang
melalui keterlibatannya dalam medium dan cara berkomunikasi yang baru, berbeda dan lebih
menantang. Salah satu ciri khas yang menandai new media adalah adanya kombinasi antara
3C, yaitu computing and information technology (IT), jaringan komunikasi (communication
network) dan digitalisasi (digitalized media and information content) (Flew, 2005, p. 2).
Selain beberapa ciri umum yang sudah disebutkan di atas terdapat dua karakterisitik utama
dari new media, yaitu individualisasi dan interaktivitas.
Terdapat beberapa jenis media yang bisa dikategorikan sebagai media baru. Lance Bannet
mengidentifikasi new media dalam bentuk mobile phone, internet, teknologi streaming,
jaringan nir-kabel, serta world wide web (Bannet, 2003). Dalam penelitian ini, maka objek
new media hanya akan difokuskan pada jenis new media yang relevan sesuai dengan yang
digunakan pada kampanye online marketing melalui Instagram Naavagreen.
(Boyd, D. M & Ellison, 2007) mendefinisikan situs jejaring social sebagai layanan
berbasis web yang memungkinkan perorangan untuk membangun profil umum atau semi-
umum dalam satu system yang terbatas, menampilkan pengguna lainnya yang berkaitan
dengan mereka, dan melihat-lihat dan mengamati, daftar koneksi yang mereka miliki
maupun daftar yang dibuat oleh pengguna lainnya dalam sistem tersebut. Situs jejaring
social dianggap sebagai ekstensi diri di dunia maya dan hubungan-hubungan yang ada di
dalamnya juga merupakan ekstensi dari hubungan-hubungan yang benar-benar ada.
Belakangan Instagram menjadi medium yang cukup diandalkan dalam dunia periklanan.
Iklan sendiri merupakan semua bentuk penyajian non personal, promosi ide-ide, promosi
barang produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar (Kotler, 1991).
Adapun maksud „dibayar‟ pada definisi tersebut menunjukkan fakta bahwa ruang atau
waktu bagi suatu pesan iklan pada umumnya harus dibeli. Maksud kata „nonpersonal‟
berarti suatu iklan melibatkan media massa (TV, radio, majalah, koran) yang dapat
mengirimkan pesan kepada sejumlah besar kelompok individu pada saat bersamaan (A.M,
2010).
Dalam (Sartika, Atma, Yogyakarta, Atma, & Yogyakarta, 2014) terdapat 3 kredibilitas
endorser selebriti sebagai sumber informasi yang perlu diperhatikan yaitu pertama
mengenai daya tarik, kepercayaan, dan keahlian selebriti. Pertama, yaitu Daya tarik
(attractiveness) selebriti berkaitan dengan fisik selebriti serta kesesuaian terhadap produk,
jika daya tarik fisik dirasakan lebih positif dan menarik maka dapat merefleksikan merek
yang diiklankan secara lebih baik daripada selebriti dengan daya tarik rata-rata.Kedua,
berkaitan dengan kepercayaan (trustworthiness) selebriti yaitu sejauh mana selebriti dapat
memberikan informasi yang tidak memihak dan jujur, sedangkan terakhir yaitu keahlian
(expertise) selebriti mengacu pada tingkat pengetahuan, pengalaman atau kecakapan yang
dimiliki sumber terhadap subjek dimana mereka berkomunikasi.
Penelitian sejenis sebelumnya dilakukan oleh Septiyo Aji Nugroho (2013) dengan judul
penelitian “Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan dan Kekuatan Celebrity Endorser
Terhadap Brand Awareness dan Dampaknya Terhadap Brand Attitude Handphone Nokia”.
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden, dengan menggunakan teknik
pengambilan sempel simple random sampling. Alat analisis dalam penelitian
menggunakan analisis regresi uji t dan uji F Berdasarkan hasil pengujian dengan
menggunakan program SPSS, menunjukan bahwa daya tarik iklan tidak berpengaruh
positif terhadap brand awareness, sedangkan kekuatan celebrity endorser berpengaruh
positif terhadap brand awareness. Untuk variabel brand awareness tidak berpengaruh
positif terhadap brand attitude. Adapun hasil uji F, secara bersama-sama daya tarik iklan.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Ni Made Rahayu dan I Ketut Nurcahya dengan judul
“Pengaruh Celebrity Endorser, Brand Image, Brand Trust Terhadap Keputusan Pembelian
Clear Shampoo Di Kota Denpasar”. Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya Celebrity
endorser, brand image, brand trust secara simultan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian Clear shampoodi Kota Denpasar.Celebrity endorser, brand
image, brand trust secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian Clear shampoodi Kota Denpasar.Variabel brand image berpengaruh dominan
terhadap keputusan pembelian Clear shampoo di Kota Denpasar.
Sedangkan dalam penelitian ini, penulis menekankan beberapa hal pembeda dalam rangka
menemukan hal baru dan menyempurnakan penelitian-penelitian yang ada sebelumnya. Hal
itu diantaranya, Metode penelitian yang dipakai adalah deskriptif kualitatif, lalu artis yang
mebintangi iklan adalah Ayu Ting-Ting melalui media sosial Instagram, dan subyek
penelitian adalah Followers Naavagreen.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisis deskriptif
dengan jenis data kualitatif. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, dan gambar. Laporan
penelitian ini akan berisi kutipan-kutipan data. Data tersebut berasal dari naskah wawancara,
capture postingan, foto, alat perekam. Penelitian deskriptif menggambarkan realitas yang
sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antara variable dan tidak menguji hipotesis
(Rakhmat, 2004). Penelitian kualitaif dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau proses
menyaring data atau informasi yang bersifat sewajarnya, mengenai suatu masalah dalam
kondisi aspek atau bidang kehidupan tertentu pada obyeknya. Alat pengumpulan data atau
instrument penelitian adalah peneliti sendiri. Dalam mengumpulkan data peneliti harus terjun
ke lapangan secara aktif.
Objek penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Analisis daya tarik selebriti endorser
(Ayu Ting-Ting) pada iklan Naavagreen di instagram . Subjek penelitian dalam hal ini
ditujukan kepada Followers Naavagreen. Teknik pengumpulan data menggunakan metode
studi pustaka, wawancara, serta observasi.
Sumber data pada penelitian ini adalah akun Instagram Naavagreen. Sementara itu, data
yang dilakukan dalam penelitian dibagi dalam dua bagian yakni data primer dan sekunder.
Data primer dalam penelitian ini yaitu postingan akun Instagram Naavagreen, wawancara,
dan observasi. Peneliti melakukan observasi langsung dengan followers Naavagreen.
Dalam observasi penulis melakukan wawancara kepada followers Naavagreen.
Wawancara dilakukan dengan interview guide yang dipersiapkan oleh penulis. Data
sekunder dari penelitian ini adalah data-data yang mendukung penelitian. Sumber data
sekunder diperoleh dari buku, internet, dan dokumen penunjang lain.
HASIL PENELITIAN
Di era revolusi industri 4.0 seperti saat ini, sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa produk
kosmetik dan perawatan yang sehat dengan menggunakan kemajuan teknologi sangat
diperlukan oleh manusia, baik laki laki maupun perempuan. Berbagai produk kosmetik
dan aneka jenis perawatan dipakai secara berulang secara rutin.
Berada di daerah tropis seperti di Indonesia ini, dimana matahari bersinar sepanjang hari,
dalam iklim seperti ini menyebabkan kulit akan lebih berkeringat dan berminyak. Selain
itu juga akan cepat memicu pembentukan pigmen yang lebih banyak. Dalam kondisi
seperti ini, memungkinkan terjadinya berbagai masalah kesehatan dan kecantikan kulit,
namun tidak perlu khawatir, sebab masalah kesehatan dan kecantikan kulit selalu dapat
dicegah. Biasanya munculnya masalah pada kulit dikarenakan, masih banyak yang belum
bisa terlayani secara optimal, kurangnya perawatan yang harus dilakukan sejak dini,
kesenjangan pengertian tentang kesehatan kulit, dan harga yang mahal.
Di satu sisi, Indonesia memiliki iklim tropis yang mudah memunculkan masalah kesehatan
kulit, tetapi disisi lain, juga banyak memiliki, kekayaan dan keanekaragaman hayati yang
terkandung di bumi pertiwi. Kekayaan-keayaan alami yang sifatnya herbal itu telah lama
dimanfaatkan oleh generasi terdahulu, untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit dan
wajah. Bahkan hingga saat ini budaya dan tradisi perawatan kulit itu telah diakui dan
dipakai untuk perawatan modern di dunia.
Pada 11 Agustus 2012 telah berdiri pusat perawatan kecantikan kulit yang bernama
Naavagreen Natural Skin Care di Yogyakarta. Brand ini merupakan klinik perawatan
kecantikan kulit yang memadukan teknologi terkini dalam perawatan kulit wajah yang
menghadirkan para tenaga professional di bidang kecantikan. Semua proses perawatan dan
produknya menggunakan bahan-bahan alami/natural. Keuntungan lain yang dapat
diperoleh di Naavagreen adalah selain tentunya dengan biaya yang lebih murah, juga
kualitas produk yang prima, dan pelayanan yang ramah serta pelayanan dokter yang
professional. Natural Skin Care diproduksi sendiri oleh PT. Dion Farma Abadi yang telah
bersertifikasi CPKB (Cara Pengolahan Kosmetik yang Baik) BPOM serta sertifikasi halal
dari MUI.
Natural Skin Care yang berarti seluruh proses perawatan dan produk-produknya
menggunakan bahan-bahan alami/natural. Sama halnya dengan Naavagreen, sesuai dengan
namanya yang berarti cantik dan hijau, Naavagreen Natural Skin Care mengedepankan
makna kecantikan alami. Dimana seluruh proses perawatan dan produk-produk
Naavagreen menggunakan bahan-bahan dari tumbuhan (botanical) seperti, resveratrol
(anggur), liqorice extract, lekopen (tomat), procyanidin (biji anggur), ellagic acid
(pomegranat), guesterin (kedelai), dan lain-lain.
Pada proses dan kinerja dari Naavagreen untuk melayani masyarakat dalam melakukan
perawatan adalah melalui proses pengawasan yang dilakukan oleh dokter. Walaupun
demikian, dari sisi harga Naavagreen memiliki harga yang ekonomis sehingga akan sangat
membantu masyarakat secara luas dalam melakukan perawatan dengan harga yang terjangkau
dan aman.
Dengan 17 cabang yang dimiliki di seluruh Indonesia, antara lain Jakarta, Bandung,
Ponorogo, Purwokerto, Malang, Kediri, Mojokerto, Yogyakarta, Solo, Semarang, Garut,
Indramayu, Wonosobo, Surabaya, Madiun, hingga Mataram. Beberapa kota yang akan
menyusul dalam waktu tidak lama lagi diantaranya adalah Bojonegoro, Ponorogo dan
Denpasar.
Pada tahun 2016 Naavagreen Natural Skin care mendapatkan penghargaan sebagai “Best
Brand” dalam kategori Skin Care di Yogyakarta dan di tahun 2017 PT. Dion Farma Abadi
memperoleh penghargaan “International Arch of Europe Award for Quality and
Technology” di Frankfurt, Jerman. Penghargaan-penghargaan tersebut adalah salah satu
bukti betapa besarnya kepercayaan dari masyarakat terhadap produk dan jasa dari
Naavagreen
Naavagreen memiliki strategi pemasaran dengan menggunakan new media Instagram dan
menggandeng selebriti Ayu Ting-Ting sebagai endorser. Naavagreen memilih Instagram
sebagai media promosinya , karena sedikitnya penggunaan twitter dan facebook saat ini,
masyarakat yang sudah mulai beralih ke media sosial Instagram untuk mencari informasi,
yang menganggap Instagram lebih menarik dalam pengemasannya. Naavagreen mengelola
akun Instagram sebagai media promosinya.
Dibawah ini merupakan akun Instagram dari Naavagreen :
Gambar 1
Instagram Naavagreen
(Sumber : www.instagram.com @naavagreen)
Penggunaan selebriti sebagai bintang iklan diyakini memiliki daya tarik tersendiri, daya
tarik yang meliputi keramahan, dan menyenangkan fisik. Selain memiliki keuntungan
publisitas dan kekuatan memperoleh perhatian dari konsumen, selebriti juga mempunyai
kekuatan untuk dijadikan sebagai alat untuk membujuk, merayu dan mempengaruhi
konsumen sasarannya yaitu dengan ketenaran yang dimilikinya, dengan memanfaatkan
ketenaran tersebut diharapkan dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian
terhadap produk yang diiklankan. Pemilihan selebriti terkenal seperti Ayu Ting-Ting
sebagai salah satu endorser yang dipilih Naavagreen memiliki beberapa alasan. Alasan –
alasan tersebut adalah adanya popularitas Ayu Ting-Ting yang sedang naik daun dalam
dunia pertelevisian.
Kemunculan Ayu Ting Ting yang merupakan pendatang baru dalam dunia entertainment
menjadikannya sebagai artis yang berprestasi. Kemudian alasan lainnya yang mendukung
Ayu Ting-Ting menjadi selebriti endorser adalah penampilannya yang menarik dengan kulit
yang tetap terawat dan terjaga dalam usia yang cukup berumur. Hal-hal inilah yang kemudian
menjadikannya sebagai salah satu endorser yang dipilih oleh Naavagreen, karena dinilai
mampu menarik perhatian masyarakat, dengan membangun motivasi dan kepercayaan dalam
benak konsumen Naavagreen, karena penampilan fisik yang menarik dari selebriti menjadi
salah satu bagian dari daya tarik. Biasanya konsumen akan cenderung membentuk kesan
positif dan lebih percaya pada yang disampaikan oleh selebriti dengan penampilan fisik yang
menarik, dengan digunakannya selebriti sebagai bintang iklan suatu produk, daya tarik yang
dimiliki oleh selebriti tersebut telah menjadi suatu dimensi penting terhadap image suatu
produk yang diwakili. Konsumen cenderung membentuk kesan positif, dan lebih
percaya terhadap selebriti sebagai bintang iklan karena daya tarik yang dimiliki oleh
selebriti tersebut.
(Sumber : www.instagram.com @ayutingting92)
Pada hari rabu tanggal 26 juli 2017, Ayu Ting-Ting dinobatkan sebagai selebriti dengan
jumlah followers terbanyak, dengan followers 21,5 m (juta). Penghargaan ini adalah
penghargaan kali keduanya dari Instagram, karena tahun sebelumnya Ayu Ting-Ting juga
tercatat sebagai artis terbanyak pengikutnya. Banyak masyarakat yang mengidolakan Ayu
Ting-ting, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua. Mereka mengidolakan Ayu
Ting-Ting karena prestasinya didunia hiburan, dan profesinya sebagai penyanyi dangdut
serta seorang comedian.
Kerjasama antara Ayu Ting-Ting dan perusahaan Naavagreen dimulai sejak tahun 2016
sebagai endorser, untuk mengiklankan perawatan dan produk-produk yang ada di
Naavagreen. Perusahaan Naavagreen memilih Ayu Ting-Ting sebagai selebriti endorser
karena latar belakang Ayu Ting-Ting sebagai selebriti, yang memiliki segudang prestasi
dan memiliki penampilan serta kulit yang indah. Kehadiran endorser mampu memberi
pengaruh dan ajakan bagi masyarakat, baik konsumen Naavagreen ataupun masyarakat
luas yang belum menjadi konsumen namun ingin melakukan perawatan kulit.
(Sumber : www.instagram.com @naavagreen)
Iklan Ayu Ting-Ting di atas pada produk Naavagreen yaitu untuk menggambarkan
kecantikan wajahnya. “Wajah Ayu jadi TingTing”, maksudnya di sini adalah sudah ayu,
tingting pula wajahnya. Naavagreen manfaatkan nama artisnya menjadi pemasukan yang
bermanfaat. Selain itu, pada iklan tersebut terlihat tiga jari Ayu Ting-Ting, yang secara tidak
langsung Ayu Ting-Ting mengkomunikasikan 3 Trik Cantik. “Pertama, semua proses
perawatan dan produk Naavagreen menggunakan bahan-bahan natural dari tumbuhan.
Kedua, perawatan kulit di Naavagreen melalui proses pengawasan dokter. Ketiga, perawatan
di Naavagreen ekonomis sehingga tidak memerlukan biaya mahal. menggambarkan tiga trik
dari Naavagreen.
Salah satu perawatan yang di iklankan oleh Ayu Ting-Ting yaitu Naavagreen Skin Tightening
Therapy. Perawatan ini memanfaatkan teknologi frekuensi radio untuk menghasilkan
gelombang energi hangat dan nyaman yang membuat kulit bereaksi dengan memproduksi
kolagen lebih banyak. Hasilnya, kulit akan terasa lebih kencang, kenyal, dan nampak merona
segar. Perawatan dilakukan kira-kira 20 menit. Sekali perawatan, bisa langsung merasakan
hasilnya. Agar perawatan lebih optimal, perlu mengulang perawatan minimal dua minggu
sekali atau tergantung kulit. Seperti yang di ungkapkan Ayu selaku followers Naavagreen :
“Saya pernah melakukan perawatan Skin Tightening Therapy hasilnya memuaskan bisa buat
pipi tirus, kulit muka kayak dipijit-pijit lembut merata, kulit muka jadi hangat, halus, kencang
seketika karna efek tarikan alat tightening. Muka saya dipijit masing-masing 20 menit
mulai bagian pipi kanan, kening, pipi, kiri dan bawah mata kanan-kiri sampai dagu. Kalau
treatment ini sekali doang sih belum kerasa banget manfaatnya, intinya harus rutin supaya
lemak-lemak dipipi juga bisa ilang paling nggak sebulan 1 sampai 2 kali. Saya tahu Skin
Tightening Therapy karna saya sempet liat iklannya di Instagram dan saya langsung mencoba
treatmentnya di Naavagreen kota baru” (wawancara 18 agustus 2017).
Dalam postingan tersebut, terlihat background foto pada iklan Naavagreen berwarna hijau
sesuai dengan namanya yang berarti cantik dan hijau. Dalam caption yang digunakan
yaitu “Tag temanmu yang pipinya tembem ajak buat cobain #SkinTightening Therapy!”.
Penggunaan caption dengan kalimat seperti itu dapat menguatkan karakter pada foto yang
digunakan yaitu terlihat tangan Ayu Ting-Ting mengarah ke area dagu yang tirus dan
disandingkan dengan alat Skin Tightening Therapy. Pada iklan tersebut tertera harga mulai
dari Rp 140.000 buat satu kali perawatan.
Hastag yang digunakan pada foto tersebut berisi #SkinTightening. Hastag yang digunakan
tersebut agar foto itu menjadi tranding di Instagram, segala kata dalam bahasa inggris
yang menyangkut Skin Tightening digunakan di foto tersebut agar muncul di explore.
Misal nya jika dalam fitur hastag di Instagram kita menggunakan kata kunci
#skintightening, maka segala foto yang menggunakan hastag #skintightening akan keluar
nantinya dan foto yang di upload oleh Ayu Ting-Ting ini salah satunya.
Geotagging yang digunakan Ayu Ting-Ting dalam foto tersebut yaitu “naavagreen” yang
menunjukkan kalau perawatan tersebut tersedia di Naavagreen, berharap followers Ayu
Ting-Ting melihat geotagging tersebut.
Iklan tersebut menarik perhatian followers, terlihat dari likers (penyuka) foto tersebut
sebanyak 29.955, dan mendapatkan komentar sebanyak 2453. Likers di atas jumlah 2.000
dikatakan berhasil menarik perhatian pengguna Instagram. Isi komentar dari followers
sangatlah beragam, mulai dari hatters-nya yang selalu menjatuhkan nama baik Ayu Ting-
Ting, online shop yang memasarkan produknya, dan ada fans Ayu Ting-Ting yang selalu
memberi dukungan.
Angka menunjukkan bahwa iklan tersebut telah berhasil menarik minat konsumen, dilihat
dari tujuan iklan menurut Vestergaard and Schroder dalam (Widyatama, 2011). Tujuan iklan
tersebut yaitu membangkitkan minat (Interest) dan kedua, merangsang hasrat (Desire). Noni
dan sarah merupakan dua dari sekian banyaknya followers Naavagreen yang tertarik untuk
melakukan perawatan ketika melihat iklan tersebut.
Penggunaan selebriti sebagai bintang iklan di yakini memiliki daya tarik tersendiri. Selain
memiliki keuntungan publisitas dan kekuatan memperoleh perhatian dari konsumen,
selebriti juga mempunyai kekuatan untuk dijadikan sebagai alat untuk membujuk, merayu,
serta mempengaruhi konsumen sasaran, yaitu dengan ketenaran yang dimilikinya, dengan
memanfaatkan ketenaran tersebut diharapkan dapat menarik minat konsumen untuk
melakukan pembelian terhadap produk yang diiklankannya.
(Shimp, Terence, 2003) mendefinisikan selebriti adalah tokoh (aktor, penghibur, atlet)
yang dikenal masyarakat karena prestasinya di dalam bidang-bidang yang berbeda dari
golongan produk yang didukung. Tokoh yang dipilih dengan cermat setidaknya dapat
menarik perhatian pada produk atau merek. Sedangkan menurut M. Suyanto (2007: 158)
selebriti adalah pribadi yang dikenal masyarakat (aktor, aktris, atlet untuk mendukung
suatu produk).
Berdasarkan dua pengertian selebriti diatas dapat dipahami bahwa yang termasuk selebriti
adalah aktor, aktris, entertainer yang dikenal masyarakat karena berbagai prestasinya.
Kata entertainer di sini bisa mewakili seseorang yang menjadi penghibur, baik mereka
yang memandu sebuah acara atau program televisi (menjadi presenter) maupun mereka
yang memang menjadi bintang dalam acara-acara yang sifatnya humoris. Para pemasang
iklan menjadikan mereka (selebriti) sebagai model dalam periklanannya atau sering
disebut celebrity endorser. Menurut (Shimp, Terence, 2003) definsi “Celebrity endorser
adalah memanfaatkan seorang artis, entertainer, atlet, dan publik figur yang mana banyak
diketahui oleh orang banyak untuk keberhasilan dibidangnya masing-masing dari bidang
yang didukung”.
Selebrity endorser yang sangat terkenal seperti Ayu Ting-Ting akan meningkatkan
penjualan produk Naavagreen, karena semakin baik pemakaian tokoh dalam iklan di
Instagram tersebut akan mendapat perhatian yang besar dari followers sehingga produk
yang ditawarkan sangat mudah diingat. Penggunaan selebriti khususnya dari kalangan
bisnis hiburan atau penyanyi merupakan hal utama dari periklanan. Konsumen mudah
mengidentifikasi diri dengan para bintang, seringkali dengan memandang mereka sebagai
pahlawan atas prestasi, kepribadian, dan daya tarik fisik mereka. Para pemasang iklan
menggunakan kaum selebriti di dalam periklanannya, karena atribut popularitas yang
mereka miliki termasuk kecantikan, keberanian, bakat, keanggunan, kekuasaan, dan daya
tarik, seringkali merupakan pemikat yang diinginkan bagi followers untuk merek-merek
yang mereka dukung.
Hasil ini sejalan dengan pendapat (Suyanto, 2007), bahwa periklanan haruslah inovatif dan
juga estetis sehingga dapat lebih diingat dari pada promosi dengan aktivitas lainnya. Oleh
karena itu, dibutuhkan daya tarik agar pesan yang disampaikan memiliki dampak. Daya
tarik pesan iklan antara lain daya tarik selebritis. Penggunaan selebriti dalam sebuah iklan
dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap dan presepsi konsumen terhadap kualitas,
pertimbangan lainnya adalah popularitasnya, dan kemenarikan secara fisik.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa daya tarik dari endorser antara lain popularitas,
fisik, dan performa. Popularitas adalah suatu fenomena sosial tentang persepsi kolektif
masyarakat, yang menentukan siapa yang paling banyak dikenal orang. Melalui berbagai
sarana, seseorang bisa meraih popularitas. Semakin banyak dikenal, semakin populer
namanya. Seperti Ayu Ting-Ting, nama Ayu Ting-Ting kian meroket dalam dunia hiburan,
Ayu merupakan artis yang paling banyak memiliki followers di media sosial khususnya
Instagram. Perempuan kelahiran depok itu berhasil menarik perhatian masyarakat, terbukti
saat single-nya „Alamat Palsu‟ yang liriknya mudah diingat dan pada single tersebut Ayu
Ting-Ting mendapatkan penghargaan.
Penampilan Ayu dalam kesehariannya terbilang sederhana, hal itu yang membuat ayu,
sesuai dengan namanya. Orang boleh tidak menyukainya, namun itu justru jadi daya tarik
tersendiri. Bukti yang paling nyata adalah jumlah pengikutnya yang kian meningkat.
Banyak orang yang memanfaatkan popularitas Ayu, salah satunya perusahaan Naavagreen
yang memilih Ayu Ting-Ting sebagai selebriti endorser, pada tahun 2016. Salah satu
perawatan yang dipromosiin oleh Ayu Ting-Ting melalui Instagram yaitu Skin Tightening
Therapy, Perawatan ini bisa membuat pipi menjadi tirus, jika perawatan tersebut dilakukan
sebulan satu sampai dua kali tergantung kulit. Hal tersebut sangat menarik perhatian,
terlihat dari likers (penyuka) sebanyak 29.955, dan mendapatkan komentar sebanyak 2453.
Likers di atas jumlah 2.000 dikatakan berhasil menarik perhatian pengguna Instagram
terutama followers Naavagreen. Media sangat mempengaruhi popularitas Ayu, yang
artinya selain faktor personal terdapat faktor-faktor lain yang berhasil membentuk Ayu
sampai saat ini termasuk juga peran media sosial yang cukup penting.
Salah satu faktor lainnya adalah performa dalam bidang pekerjaan yaitu untuk
menyebutkan prestasi yang telah dicapai. Prestasi-prestasi yang telah di dapat Ayu Ting-
Ting yaitu Lewat album “Best of Ayu Ting-Ting”, Ayu mencatatkan prestasi dengan
menorehkan platinum lewat penjualan albumnya, “Best of Ayu-Ting Ting”. Album Ayu
Ting-Ting terjual lebih dari 150.000 kopi penjualan di Indonesia dan pada ajang
Indonesian Dangdut Awards 2016, Ayu Ting-Ting berhasil memenangkan dua buah
pernghargaan sekaligus. Ayu berhasil memenangkan kategori "Penyanyi Dangdut Solo
Wanita Terpopuler" dan "Lagu Terpopuler-Sambalado". Prestasi yang pernah dimiliki oleh
Ayu Ting-Ting inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menjadikannya
sebagai selebriti endorser. Perusahaan yang sekarang ini menjadikan Ayu Ting-Ting
sebagai selebriti endorser produknya adalah perusahaan Naavagreen.
Mengkajinya dalam media sosial Instagram dimana media sosial Instagram adalah media
baru di dunia pemasaran online dan salah satu tools-nya yang sedang menjadi tren yaitu
pada penggunaan celebrity endorser atau Selebgram. Melalui rute periferal, celebrity
endorser akan memberikan pengaruh positif dikarenakan iklan melalui media elektronik
hanya berdurasi sekitar kurang lebih 30 detik (Shimp, Terence, 2003).
Followers akun Instagram Naavagreen mendapat rekomendasi dari berbagai akun
Instagram yang mem-posting dan memberi tag berupa produk brand Naavagreen.
Followers akun Instagram Naavagreen juga pernah menggunakan brand Naavagreen
sebelum mem-follow akun Instagram Naavagreen. Adanya informasi yang telah
narasumber dapatkan melalui tiga sumber pengenalan yaitu iklan di akun Instagram
Naavagreen, rekomendasi, dan pengalaman menggunakan produk Naavagreen membuat
followers akun Instagram Naavagreen mengenal produk-produk brand Naavagreen dan
mempengaruhi ketertarikan followers akun Instagram Naavagreen terhadap brand
Naavagreen.
Iklan pada akun Instagram Naavagreen mempersuasi followers untuk melakukan
pembelian dengan melalui central route. Followers Instagram Naavagreen mengkritisi
penyampaian pesan iklan tersebut, karena followers Instagram Naavagreen selektif
terhadap keputusan pembelian produk yang ditawarkan Naavagreen dan ditujukan untuk
mengetahui kesesuaian produk yang diiklankan dengan memposting berupa photo dan
caption yang disampaikan oleh admin Naavagreen. Hasil pertimbangan dan evaluasi
followers Instagram Naavagreen belum membuat yakin untuk memutuskan pembelian
sehingga followers Instagram Naavagreen melakukan pencarian informasi terhadap
produk yang ditawarkan oleh admin Naavagreen.
Disamping memiliki daya tarik endorser dan kepercayaan yang tinggi dari followers di
Instagram, membuat selebriti endorser Ayu Ting-Ting dipandang sebagai seorang selebriti
yang memiliki keahlian yang cukup baik. Kondisi ini ditunjukkan dengan penilaian
followers di Instagram yang tinggi pada kemampuan memerankan karakter tokoh dengan
baik, mempunyai keahlian dalam berakting, mempunyai prestasi, pengalaman sebagai artis
dan bintang iklan, dan memiliki keterampilan baik dalam beriklan.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis deskriptif menyatakan bahwa penggunaan selebriti sebagai endorser
dapat menarik perhatian masyarakat dan dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli
produknya. Hasil penelitian ini juga menyatakan bahwa daya tarik dari endorser antara lain
popularitas, fisik, dan performa. Popularitas adalah suatu fenomena sosial tentang persepsi
kolektif masyarakat, yang menentukan siapa yang paling banyak dikenal orang. Melalui
berbagai sarana, seseorang bisa meraih popularitas. Semakin banyak dikenal, semakin
populer namanya. Seperti Ayu Ting-Ting, nama Ayu Ting-Ting kian meroket dalam dunia
hiburan, Ayu merupakan artis yang paling banyak memiliki followers di media sosial
khususnya Instagram. Perempuan kelahiran depok itu berhasil menarik perhatian
masyarakat, terbukti saat single-nya Alamat Palsu‟ yang liriknya mudah diingat dan pada
single tersebut Ayu Ting-Ting mendapatkan penghargaan.
Penampilan Ayu dalam kesehariannya terbilang sederhana, hal itu yang membuat ayu,
sesuai dengan namanya. Orang boleh tidak menyukainya, namun itu justru jadi daya tarik
tersendiri. Bukti yang paling nyata adalah jumlah pengikutnya yang kian meningkat.
Banyak orang yang memanfaatkan popularitas Ayu, salah satunya perusahaan Naavagreen
yang memilih Ayu Ting-Ting sebagai selebriti endorser, pada tahun 2016. Salah satu
perawatan yang dipromosiin oleh Ayu Ting-Ting melalui Instagram yaitu Skin Tightening
Therapy, Perawatan ini bisa membuat pipi menjadi tirus, jika perawatan tersebut dilakukan
sebulan satu sampai dua kali tergantung kulit. Hal tersebut sangat menarik perhatian,
terlihat dari likers (penyuka) sebanyak 29.955, dan mendapatkan komentar sebanyak 2453.
Likers di atas jumlah 2.000 dikatakan berhasil menarik perhatian pengguna Instagram
terutama followers Naavagreen. Media sangat mempengaruhi popularitas Ayu, yang
artinya selain faktor personal terdapat faktor-faktor lain yang berhasil membentuk Ayu
sampai saat ini termasuk juga peran media sosial yang cukup penting.
Daftar PustakaA.M, M. (2010). Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana.
Bannet, W. L. (2003). New Media Power: The Internet and Global Activism. In Nick
Couldry & James Curran (Eds.), Contesting Media Power. New York: Rowman &
Littlefield Publishers.
Boyd, D. M, & Ellison, N. B. (2007). Social network sites: Definition, history, and
scholarship. Journal of Computer-Mediated Communication.
Debora, Y. (2016). Mendulang Laba dari Kecantikan Wanita - Tirto.ID. Retrieved October
23, 2019, from https://tirto.id/mendulang-laba-dari-kecantikan-wanita-b9tC
Flew, T. (2005). New Media an Introduction. New York: Oxford University Press.
Kotler, P. (1991). Marketing Management. englewood cliffs: Prentice Hall.
Lidina Putri, D. (2018). 5 Daftar Artis Indonesia dengan Biaya Endorse Termahal di Tahun
2018, Luna Maya hingga Syahrini - Tribunnews.com. Retrieved October 23, 2019, from
https://www.tribunnews.com/seleb/2018/12/09/5-daftar-artis-indonesia-dengan-biaya-
endorse-termahal-di-tahun-2018-luna-maya-hingga-syahrini
Rakhmat, J. (2004). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sartika, B., Atma, U., Yogyakarta, J., Atma, U., & Yogyakarta, J. (2014). Pengaruh
Kredibilitas Endorser Agnes Monica. 26(2), 145–156.
https://doi.org/10.1021/acs.accounts.8b00214
Shimp, Terence, A. (2003). Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran
Terpadu. Jakarta: Erlangga.
Suyanto, M. (2007). Marketing Strategy Top Brand Indonesia. Yogyakarta: Andi Publisher.
Widyatama, R. (2011). Teknik menulis naskah iklan agar tepat kena sasaran. Bandung:
Cakrawala.