permataintan2112.files.wordpress.com · Web view2015. 6. 25. · LAPORAN PENGGUNAAN MODEL...
Transcript of permataintan2112.files.wordpress.com · Web view2015. 6. 25. · LAPORAN PENGGUNAAN MODEL...
LAPORAN PENGGUNAAN MODEL PENGEMBANGAN PROTOTIPE DENGAN SISTEM APLIKASI SLIMS
PADA PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 2 MEDAN
Jl. Karangsari No.435 Medan Polonia, Sumatera Utara
Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Analisis Desain dan Perancangan Sistem
OLEH :
INTAN PERMATA SARI (120709003)
DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI S-1FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERITAS SUMATERA UTARAMEDAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan dan
kesempatan kepada penyusun untuk menyelesaikan laporan yang berjudul “Laporan
Penggunaan Model Pengembangan Prototipe Dengan Sistem Aplikasi Slims Pada
Perpustakaan SMA Negeri 2 Medan” ini tepat pada waktunya.
Penyusun berterimahkasih kepada semua pihak yang telah mendukung
terselesaikannya laporan ini, terkhusus kepada dosen matakuliah Analisis, Desain dan
Perancangan Sistem Perpustakaan yang selalu mengarahkan dan membimbing penyusun
untuk membuat laporan dengan baik.
Penyusun menyadari hasil laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangatlah penyusun harapkan. Penyusun juga
berharap semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca sebagai pendukung kegiatan
belajar dan dan menjadi pengetahuan baru.
Medan, Juni 2015
Penyusun
Intan Permata Sari
2
DAFTAR ISIKATA PENGANTAR............................................................ 2DAFTAR ISI...................................................................... 3BAB I PENDAHULUAN................................................................ 41.1 Latar Belakang.......................................................... 51.2 Tujuan...................................................................... 61.4 Manfaat ................................................................... 6BAB IIKAJIAN TEORI................................................................... 72.1 Sistem Informasi....................................................... 7
2.1.1 Kegunaan Sistem informasi............................... 72.1.2 Komponen-Komponen Sistem Informasi............. 8
2.2 pengertian Analisis dan Perancangan sistem informasi 92.3 Tahap perencanaan............................................................................................ 11
2.4 Analisis Sistem .................................................................................................. 11
2.5 Desain Sistem...................................................................................................... 12
2.6 Implementasi...................................................................................................... 13
2.7 Operasi dan Perawatan.................................................................................... 13
2.8 Evaluasi............................................................................................................... 13
2.9 Alat Bantu Perancangan sistem........................................................................ 13
2.10 Analisis PIECES............................................................................................... 13
BAB IIIPEMBAHASAN.................................................................. 153.1 Perpustakaan SMA Negeri 2 Medan ........................... 153.1.1
Fasilitas dan Layanan Perpustakaan SMA Negeri 2 Medan 163.1.2...............................................................................Koleksi Perpustakaan SMA Negeri 2 Medan ................................. 173.2 Identifikasi Masalah Perpustakaan SMA Negeri 2 Medan 173.3 Aplikasi Yang Ditawarkan............................................................................. 18
3.4 Sistem Yang Bermanfaat Dari Prototipe...................................................... 20
3
BAB IVPENGEMBANGAN SISTEM ................................................. 224.1 Pengembangan Sistem Perpustakaan SMA Negeri 2 Medan
224.2 Tahapan Pengembangan Sistem Perpustakaan .......... 23
BAB VPENUTUP ........................................................................ 285.1 Kesimpulan .............................................................. 285.2 Saran........................................................................ 28DAFTAR PUSTAKA ........................................................... 29
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perpustakaan adalah salah satu informasi yang sangat di butuhkan pada masyarakat,
baik umum, khusus dan sekolah atau perguruan tinggi. Dalam meningkatkan prestasi
haruslah di awali dengan membaca. Ilmu pengetahuaan dan teknologi (IPTEK) berkembang
begitu pesat, sehingga memberikan dampak di segala aspek kehidupan, termasuk dalam
bidang perpustakaan. hal ini terlihat dari di temukanya perpustakaan-perpustakaan yang
sudah menggunakan media-media yang begitu canggih.
Perpustakaan berbasis IT merupakan salah satu sistem yang harus dimiliki perpustakaan dalam pengembangannya. Sistem yang dapat memuat database perpustakaan dan turut membantu perpustakaan dalam menjalankan organisasi. Tentu saja sistem yang digunakan harus terhubung ke semua bidang perpustakaan agar pengguna lebih mudah dalam mengakses dimanapun dan kapanpun.
Perpustakaan sekolah memiliki peran yang penting dalam peningkatan minat dan
budaya baca di sekolah, olehnya itu para pemangku kepentingan di tingkat sekolah harus
memiliki strategi yang efektif untuk mengembangkan perpustakaan. Jika pengelolaan
perpustakaan sekolah dilakukan dengan baik akan memberikan kontribusi yang besar bagi
kemajuan pendidikan di sekolah tersebut. Perpustakaan idealnya harus memiliki sarana dan
prasarana yang lengkap sehingga dapat memperlancar pengelolaan perpustakaan sehingga
dapat mencapai visi dan misinya. Pengelolaan perpustakaan secara manual berimplikasi
terhadap rendahnya kualitas layanan perpustakaan. Kualitas layanan perpustakaan yang
rendah dapat berimplikasi pada lambatnya perkembangan pendidikan di sekolah. Salah satu
strategi yang ideal diterapkan untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan adalah
dengan memanfaatkan IT dalam pengelolaan perpustakaan.
Pada kegiatan kali ini dipilihlah perpustakaan SMA Negeri 2 Medan. Di perpustakaan
SMA Negeri 2 Medan ini awalnya System perpustakaannya sudah terautomasi, dengan
5
menggunakan aplikasi perangkat lunak berbasis athenium tetapi terdapat kendala ketika
sistem tersebut berjalan sehingga sistem berbasis atheninum ini terpaksa diberhentikan Dan
kemudian kembali ke sistem awal yaitu sistem manual. Sehingga analis akan menganalisis
apa sebenarnya kendala dalam penerapan sistem sebelumnya serta sistem apa yang
sebenarnya sesuai untuk perpustakaan ini.
1.2 Tujuan
Kegiatan ini bertujuan :
a) Untuk mengetahui informasi tentang perpustakaan SMA Negeri 2 Medan
b) Untuk mengidentifikasi Masalah Kerangka sesuai PIECES dan memberikan solusinya.
c) Untuk menganalisis perancangan sistem perpustakaan SMA Negeri 2 Medan
1.3 Manfaat
Sasaran dan target kegiatan ini adalah untuk memperbaiki sistem di perpustakaan SMA
Negeri 2 Medan
6
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1 Sistem Informasi
Sistem informasi dan teknologi informasi merupakan komponen yang sangat penting
bagi keberhasilan organisasi karena dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi bebagai
proses organisasi, pengambilan keputusan dan kerja sama tim dalam organisasi
(O’Brien,2005). Informasi merupakan sumber daya yang diperlukan organisasi. Informasi
bersumber dari data yang telah diolah. Informasi tersebut didapat melalui kegiatan
manajemen informasi yang terdiri dari pemerolehan, penggunaan dan pembuangan informasi
yang berharga memerlukan sistem informasi (Mulyanto,2009).
Sistem informasi merupakan perangkat pengolahan data baik secara manual maupun
menggunakan teknologi informasi. Pengolahan data dimulai dengan menerima data, memilah
data, mengolah data menjadi informasi yang berharga dan penggunaan informasi untuk
berbagai kepentingan. Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari
manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis
dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan (Mulyanto,2009).
2.1.1 Kegunaan Sistem Informasi
Efrain turban, McCean dan James Waterbe dalam Alamsyah (2008) menyebutkan bahwa
sistem informasi bermanfaat untuk :
a) Melakukan komputasi numerik dalam jumlah besar dengan kecepatan tinggi
b) Menyediakan komunikasi organisasi atau antar organisasi yang murah dan cepat
c) Menyimpan informasi dalam jumlah yang besar dalam ruang yang kecil
d) Informasi mudah diakses dari manapun dengan cepat dan murah
7
e) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja pada suatu lokasi
f) Menyajikan informasi yang jelas
g) Mengotomatisasikan proses-proses bisnis
h) Mempercepat pengetikan dan penyuntingan
i) Memerlukan biaya yang lebih murah dibandingkan cara manual
Kemampuan software pengolah database (database manajement system/DBMS) juga
mempunyai kemampuan yang sangat baik, misalnya MySQL mampu menangani data dalam
jumlah besar dalam waktu yang singkat, disertai dengan tingkat keamanan yang memadai.
Akses data dan informasi saat ini semakin mudah dan murah biaya yang diperlukan untuk
akses internet
2.1.2 Komponen-Komponen Sistem Informasi
Kerangka konsep berbagai komponen dan aktivitas sistem informasi dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :
Berdasarkan gambar diatas komponen-komponen informasi terdiri dari :
a) Manusia
Manusia diperlukan dalam operasi sistem. Sumber daya manusia ini meliputi pemakai
akhir dan pakar sistem. Pemakai akhir adalah orang yang menggunakan informasi
yang dihasilkan sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok, dosen, mahasiswa
8
Sistem informasi
Manusia
JaringanData
HardwareSoftware
dan orang-orang yang berkepentingan. Sedangkan pakar informasi adalah orang yang
mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi, misalnya system analyst,
developer, operator sistem dan staf
b) Hardware
Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam memproses
informasi, misalnya komputer dan periferalnya, lembar kertas, disk magnetic atau
optik, dan flash disk (Mulyanto,2009)
c) Software
Merupakan sekumpulan perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk
memerintahkan komputer agar melaksanakan sesuatu (ladjamudin,2005).
d) Data
Merupakan dasar sumber daya organisasi yang diperlukan untuk memproses
informasi. Data dapat berbentuk teks, gambar, audio, maupun video. Sumber daya
informasi umumnya diatur, disimpan, dan diakses oleh berbagai pengelolaan sumber
daya data ke dalam database dan dasar pengetahuan (ladjamudin,2005)
e) Jaringan
Merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer pemroses komunikasi
dan peralatan lainnya dengan kendali software komunikasi. Jaringan dapat berupa
tabel, satelit, seluler, dan pendukung jaringan seperti modem, software pengendali
serta prosecor antar jaringan (ladjamudin,2005)
Keseluruhan komponen sistem informasi tersebut saling terkait satu sama lain dalam sistem
informasi. Sistem informasi dibangun menggunakan teknologi komunikasi dan informasi
yaitu hardware, software, dan jaringan. Ketiga komponen tersebut dipakai untuk mengolah
data yang telah diperoleh untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat. Keseluruhan
proses pengolahan informasi tidak lepas dari komponen manusia.
2.2 Pengertian Analisis dan perancangan sistem informasi
Tahapan analisis sistem merupakan tahapan yang sangat penting karena kesalahan di
dalam tahapan ini akan menyebabkan kesalahan pada tahapan selanjutnya. Proses analisis
sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan
untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan pemecahan masalah yang timbul serta membuat
spesifikasi sistem yang baru (Tata Sutabri, 2004: 88).
9
Menurut Dwi Prastowo Darminto dan Rifka Julianty (2002) kata analisis diartikan
sebagai : “Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri,
serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti
keseluruhan.” Sedangkan Menurut George M. Scott menjelaskan desain system sebagai
berikut: “Desain sistem adalah suatu proses menentukan bagaimana suatu sistem akan
menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari
komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah
instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan
pada akhir analisis system”. Pendapat george memberikan pengertian bahwa pada desain
sistem ada kegiatan penting yaitu ; kegiatan menentukan bagaimana sistem akan
dikembangkan dan kegiatan lain adalah kegiatan mengkonfigurasikan perangkat lunak dan
perangkat keras untuk mendapatkan pemecahan masalah yang maksimal.
Hal yang paling dominan ketika perancangan suatu aplikasi dilakukan adalah
memodelkan kebutuhan pemakai. Ada banyak cara untuk memodelkan aplikasi sebagaimana
banyak cara yang digunakan oleh seorang arsitek untuk membangun sebuah rumah. Pada
dasarnya pemodelan tersebut merupakan kombinasi antara perangkat lunak dan perangkat
keras yang digunakan (Whitten et al, 2005). Perancangan suatu aplikasi termasuk dalam
kegiatan rekayasa perangkat lunak. Proses rekayasa perangkat lunak dimulai jauh sebelum
coding dilakukan dan berlanjut sampai tercapainya sebuah aplikasi yang diinginkan (Pohan,
1997). Pada dasarnya Rekayasa Perangkat Lunak dilakukan untuk merancang suatu aplikasi
atau software dengan mengurutkan transformasi masalah menjadi solusi perangkat lunak
yang dapat bekerja dengan baik.
Dalam menciptakan sebuah aplikasi, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan guna
perolehan hasil yang maksimal (Whitten et al, 2005), antara lain sebagai berikut :
a) Produktivitas
Saat ini hampir segala bidang memerlukan aplikasi yang dapat digunakan sesuai dengan
keperluan dalam bidangnya. Hal ini menyebabkan permintaan terhadap pengadaan aplikasi
lebih banyak. Dan tuntutan terhadap kualitas aplikasi yang lebih bagus dan handal. Tentunya
hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang berkualitas,
kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengembangkan sendiri, bahasa
pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik, disiplin teknis pemakaian
perangkat lunak dan perangkat pengembangan sistem yang terotomasi.
b) Reliabilitas
10
Reliabilitas suatu perangkat lunak tidak seperti faktor kualitas lain yang dapat diukur,
diarahkan dan diestimasi dengan menggunakan data pengembangan historis. Reliabilitas
perangkat lunak didefenisikan dalam bentuk statistik sebagai kemungkinan operasi program
komputer bebas kegagalan didalam suatu lingkungan dalam kurun waktu tertentu.
c) Maintabilitas
Maintabilitas mencakup perawatan aplikasi, seperti :
- Koreksi jika ditemukan kesalahan pada program.
- Pengadaptasian jika lingkungan berubah.
- Modifikasi jika pengguna membutukan perubahan kebutuhan.
d) Integritas
Integritas adalah mengukur kemampuan sistem suatu aplikasi untuk menahan serangan
terhadap sekuritasnya. Dalam hal ini kekuatan sistem akan diuji terhadap serangan dari tipe
tertentu yang dapat terjadi suatu waktu.
e) Usabilitas
Usabilitas merupakan ukuran terhadap kualitas interaksi yang terjadi antara aplikasi dengan
pengguna. Ukuran usabilitas dapat diketahui melalui tampilan fisik suatu aplikasi (user
friendly), penggunaan waktu yang efisien dan lain sebagainya.
2.3 Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan adalah proses dasar memahami mengapa sistem informasi
harus dibangun dan menentukan bagaimana tim proyek akan membangun sistem tersebut.
perencanaan memiliki dua langkah :
1. Selama inisiasi proyek, nilai bisnis sistem untuk organisasi diidentifikasi
Analisis kelayakan mengkaji aspek-aspek kunci dari proyek yang diusulkan:
Kelayakan teknis (Bisakah ide itu diterapkan secara teknis?)
Kelayakan ekonomi (Apakah akan memberikan nilai bisnis?)
Kelayakan organisasi (Jika kita membangunnya, apakah sistem itu akan digunakan?)
Permintaan sistem dan analisis kelayakan disajikan ke sistem informasi
persetujuan komite (disebut juga komite pengarah), yang memutuskan
apakah proyek tersebut harus dilakukan.
2. Setelah proyek disetujui, memasuki manajemen proyek
Selama manajemen proyek, manajer proyek menciptakan sebuah rencana kerja,
menentukan staf proyek, dan menggunakan teknik-teknik untuk membantu kontrol
11
tim proyek dan mengarahkan proyek melalui seluruh tahapan SDLC. Hasil yang
akan diserahkan untuk manajemen proyek adalah rencana proyek, yang menjelaskan
bagaimana tim proyek akan mengembangkan sistem.
2.4 Analisis sistem
Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan
kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Tahap Analisa Sistem ini dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system
planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design).Tahap analisis juga merupakan
tahapan yang kritis dan penting. Jadi jika ada kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan
kesalahan di tahap selanjutnya.
Langkah-langkah pada tahapan ini sama pada tahapan perencanaan sistem.
Perbedaannya terletak pada ruang lingkup yaitu : penelitian yang dilakukan oleh analisis
sistem merupakan penelitian terperinci, sedangkan perencanaan sistem sifatnya hanya
penelitian pendahuluan. Langkah-langkah dasar analisis sistem
1. Identify ( mengidentifikasikan masalah)
2. Understand ( memahami kerja dari sistem yang ada)
3. Analyze (menganalisa sistem)
4. Report (membuat laporan hasil analisis)
2.5 Desain sistem
Tahap desain memutuskan bagaimana sistem akan beroperasi, dalam hal perangkat
keras, perangkat lunak, dan jaringan infrastruktur; antarmuka pengguna, formulir dan
laporan, dan program khusus, database, dan file yang akan dibutuhkan. Tahap desain
memiliki empat langkah :
1. Strategi desain pertama kali dibuat. Ini menjelaskan apakah sistem tersebut akan
dibuat oleh programmer perusahaan sendiri, apakah sistem akan outsourcing ke
perusahaan lain (biasanya perusahaan konsultan), atau apakah perusahaan akan membeli
ada paket perangkat lunak.
2. Mengarah pada pengembangan desain arsitektur dasar untuk sistem, yang
menggambarkan perangkat keras, perangkat lunak, dan infrastruktur jaringan yang akan
digunakan. di banyak kasus, sistem akan menambah atau mengubah infrastruktur yang
12
sudah ada dalam organisasi. Desain antarmuka menentukan bagaimana pengguna akan
bergerak melalui sistem dan (misalnya, navigasi metode seperti menu dan tombol pada
layar) form dan laporan yg digunakan sistem.
3. Spesifikasi database dan file yang dikembangkan, mendefinisikan dengan tepat data apa
yang akan akan disimpan dan dimana mereka akan disimpan.
4. Tim analis mengembangkan rancangan/design program, yang mendefinisikan program
yang harus ditulis dan apa saja yang akan tiap program lakukan. Gabungan hasil-hasil
dari tiap tahap (arsitektur desain, desain interface, database dan file spesifikasi, dan
desain program) adalah spesifikasi sistem yang diserahkan ke tim pemrograman untuk
implementasi. Pada akhir tahap desain, analisis kelayakan dan rencana proyek dikaji
ulang dan direvisi, dan keputusan lain yang dibuat oleh proyek sponsor dan komite
persetujuan tentang apakah untuk mengakhiri proyek atau melanjutkan.
2.6 Implementasi
Tahap terakhir dalam SDLC adalah tahap implementasi, di mana sistem ini benar-
benar dibangun (atau dibeli, dalam hal desain paket perangkat lunak). Ini adalah fase
yang biasanya mendapatkan perhatian yang besar, karena untuk kebanyakan sistem itu adalah
bagian paling lama dan paling mahal dari proses pembangunan.
2.7 Operasi dan Perawatan adalah kegiatan yang mendukung operasi sistem informasi dan
melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.
2.8 Evaluasi Sistem yaitu kegiatan mengevaluasi sejauh mana sistem telah dibangun dan
seberapa bagus sistem telah dioperasikan.
2.9 Alat Bantu Perancangan Sistem
Dalam merancang suatu sistem terdapat banyak hal yang harus diperhatikan sehingga
perlu digunakan alat bantu untuk memodelkan aplikasi yang akan dibuat. Terdapat banyak
bentuk model yang dapat digunakan dalam perancangan sebuah sistem antara lain model
narasi, prototype, model grafis atau diagram dan lain sebagainya. Dalam hal ini, tidak
menjadi masalah model mana yang akan digunakan asalkan pemodelan yang dibuat harus
mampu mempresentasikan visualisasi bentuk sistem yang diinginkan pemakai, karena sistem
akhir yang dibuat bagi pemakai akan diturunkan dari model.
Dalam perancangan aplikasi penentuan tingkat kesehatan bank perkreditan rakyat ini,
akan digunakan pemodelan menggunakan diagram. Pada dunia pemodelan sistem terdapat
sejumlah cara merepresentasikan sistem melalui diagram misalnya, flowchart, data flow
diagram (DFD) dan lain sebagainya.
13
2.10 Analisis PIECESUntuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis
terhadap kinerja, informasi, ekonomi, pengendalian, efisiensi, dan pelayanan. Panduan ini dikenal dengan analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service). Analisis dilakukan pada sistem informasi lama yang berupa hard copy seperti brosur apabila band tersebut akan mengadakan pentas. Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah dan akhirnya dapat ditemukan masalah utamanya.1. Analisis Kinerja Sistem ( Performance )
Kinerja adalah suatu kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai. Kinerja diukur dengan jumlah produksi (throughput) dan waktu yang digunakan untuk menyesuaikan perpindahan pekerjaan (response time).
2. Analisis Informasi ( Information )Informasi merupakan hal penting karena dengan informasi tersebut pihak manajemen (marketing) dan user dapat melakukan langkah selanjutnya. Apabila kemampuan sistem informasi baik, maka user akan mendapatkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan sesuai dengan yang diharapkan.
3. Analisis Ekonomi ( Economy )Pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi. Peningkatan terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya dan peningkatan manfaat. Saat ini banyak perusahaan dan manajemen mulai menerapkan paperless system (meminimalkan penggunaan kertas) dalam rangka penghematan. Oleh karena itu dilihat dari penggunaan bahan kertas yang berlebihan dan biaya iklan di media cetak untuk media publikasi, sistem ini dinilai kurang ekonomis.
4. Analisis Pengendalian ( Control )
14
Analisis ini digunakan untuk membandingkan sistem yang dianalisa berdasarkan pada segi ketepatan waktu, kemudahan akses, dan ketelitian data yang diproses.
5. Analisis Efisiensi ( Efficiency Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber tersebut dapat digunakan secara optimal. Operasi pada suatu perusahaan dikatakan efisien atau tidak biasanya didasarkan pada tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan.
6. Analisis Pelayanan ( Service )Peningkatan pelayanan memperlihatkan kategori yang beragam. Proyek yang dipilih merupakan peningkatan pelayanan yang lebih baik bagi manajemen (marketing), user dan bagian lain yang merupakan simbol kualitas dari suatu sistem informasi.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Perpustakaan SMA Negeri 2 Medan SMA Negei 2 Medan merupakan salah satu sekolah di kota Medan. Untuk
meningkatkan prestasi siswa dan siswi di SMA Negeri 2 Medan memotivasi siswa untuk giat
belajar dan berkunjung ke perpustakaan. Fungsi utama setiap perpustakaan atau pusat
informasi adalah mengadakan, mengolah, menyediakan dan menyebarkan informasi kepada
para pemakai. Untuk melaksanakan fungsi tersebut maka perpustakaan harus mengolah dan
mengatur koleksinya sedemikian rupa sehingga informasi yang terdapat dalam koleksinya
dapat disimpan dan ditemukan kembali secara mudah, cepat dan tepat jika diperlukan.
Dengan kata lain, di dalam perpustakaan diperlukan suatu sistem temu kembali informasi
(information retrieval system) yang baik.
Pada awalnya SMA Negeri 2 Medan didirikan dengan nama SMA Tentara Pelajar
pada tahun 1950. Adapun murid-muridnya adlah para tentara yang belum memiliki ijazah
SMA. Pada tahun 1952, SMA Tentara Pelajar diresmikan menjadi SMA Negeri 2 Medan dan
beralamat di Jl. Prof.H.M. Yamin No. 41 Medan. Tahun 1980, SMA Negeri 2 Medan pindah
ke Jl. Karangsari No. 435 Medan Polonia dan disahkan dengan diterbitkannya SK
pemutahiran No. 0371/0/1978.
15
Sebagai salah satu sekolah negeri tertua di kota Medan, maka sejarah berdirinya
perpustakaan sekolah SMA Negeri 2 Medan tidak lepas dari sejarah berdirinya perpustakaan
sekolah di Indonesia. Pada tahun 1979, Pusat Pembinaan Perpustakaan bekerjasama dengan
IKIP Yogyakarta mengadakan lokakarya Perpustakaan Sekolah di Yogyakarta. Lokakarya ini
menghasilkan pokok pikiran dalam upaya mengembangkan perpustakaan sekolah di
Indonesia, yang kemudian menjadi saran kepada pemerintah dalam pengembangan
perpustakaan sekolah.
Pada tahun 1980, pemerintah berhasil membina 11 perpustakaaan (percontohan) di 11
provinsi. Salah satu perpustakaan perintis tersebut adalah perpustakaan di SMEA Negeri 1
Medan. Berdasarkan model perpustakaan perintis ini maka pada bulan Desember 1980
didirikanlah perpustakaan sekolah di SMA Negeri 2 Medan.
Visi
Visi Perpustakaan SMA Negeri 2 Medan yaitu menjadi perpustakaan yang mampu
mengembangkan pengetahuan, karakter dan keterampilan bagi warga sekolah.
Misi
Misi Perpustakaan yaitu:
1. Memberikan layanan yang ramah, santun, tegas, tertib, dan tangkas.
2. Menyediakan koleksi bahan pustaka yang diperlukan oleh seluruh warga sekolah.
3. Menyediakan koleksi bahan pustaka yang menunjang kegiatan belajar mengajar.
4. Meningkatkan semangat gemar membaca bagi warga sekolah
5. Menjadikan perpustakaan lebih bermanfaat, menyenangkan dan nyaman bagi
pengunjung.
6. Meningkatkan kualitas SDM para pengelola agar mampu memberikan pelayanan yang
memuaskan
7. Menjadikan perpustakaan sebagai sumber informasi teknolgi dan komunikasi,
mewujudkan perpustakaan digital.
Struktur Organisasi
16
Kepala sekolah SMAN 2 MedanDrs.Sutisno M.Pd
Pengelola perpustakaanShopia Bintang
Kepala perpustakaanRosmita S.Sos
3.1.1 Fasilitas dan Layanan Perpustakaan SMA Negeri 2 Medan 1. Fasilitas di Perpustakaan SMA Negeri 2 Medan
Di perpustakaan SMA Negeri 2 Medan memiliki fasilitas ruang perpustakaan 120 m2 (8
meter x 15 meter), 2 unit Komputer dan Printer, Hot Spot Area (Wi-fi), Program Art Library,
Ruang baca terdiri dari meja baca dan kursi, dan meja studi karel serta rak koleksi buku.
2. Layanan Operasional di Perpustakaan SMA Negeri 2 Medan yaitu :
Hari Senin – Kamis : (07.15 – 14.00)
Hari Jum’at (07.15 – 12.00)
Hari Sabtu (07.15 – 13.00)
3. Layanan Administrasi
Pada layanan admininistrasi siswa datang untuk mendaftarkan diri sebagai anggota
perpustakaan dengan mendatangi secara langsung ke perpustakaan. Setiap siswa mengisi
formulir anggota perpustakaan setelah siswa mengisi formulir anggota perpustakaan maka
siswa akan mendapatkan kartu anggota perpustakaan yang dibuat oleh pustakawan
perpustakaan.
4. Layanan TeknisLayanan teknis terdiri dari kegiatan pengadaan, pengolahan, selving, dan pemeliharaan.
Dalam kegiatan Pengadaan dibuat agar pustakawan dapat mengadakan pembelian buku.
Siswa yang akan tamat diwajibkan menyumbangkan buku minimal 1 buah dan perpustakaan
daerah memberikan pinjaman buku kepada SMA Negeri 2 Medan terhadap koleksi yang
dibutuhkan warga sekolah. Pengatalogan pustakawan melakukan pengatalogan dengan
menggunakan system klasifikasi DDC.
Setelah buku-buku dikelola selanjutnya buku tersebut disampul dan siap untuk dimasukkan
kedalam rak buku. Buku yang berada didalam rak sudah disertai nomor panggil masing-
masing dan disusun berdasarkan kelas dari subjek buku tersebut. Penyusunan buku dimulai
dari nomor terkecil hingga terbesar. Penyampulan buku pada bagian pengolahan merupakan
langkah awal dalam pemeliharaan koleksi. 5. Layanan Pengguna; Layanan pengguna terdiri dari layanan sirkulasi
Sistem Sirkulasi memiliki dua transaksi yang berbeda, yaitu transaksi peminjaman dan
transaksi pengembalian dan perpanjangan. Meja transaksi peminjaman dan pengembalian
serta perpanjangan disatukan karena ini adalah perpustakaan yang tidak memiliki banyak
anggota perpustakaan. Batas peminjaman koleksi perpustakaan seminggu. Denda yang
17
dikenakan apabila pengguna terlambat mengembalikan buku akan dikenakan denda
Rp.500,-/hari. Pengunjung perpustakaan dalam sehari mencapai 10-20 orang.
3.1.2...............................................................................Koleksi Perpustakaan SMA Negeri 2 Medan
Jumlah koleksi di perpustakaan SMA Negeri 2 Medan, buku-buku berjumlah 6.520
eksemplar dengan 2.575 judul buku yang mayoritas berbasis kepada buku-buku paket (pelajaran).
Di dalam perpustakaan SMA Negeri 2 Medan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh
siswa hanya saja perpustakaan tidak menyediakan lemari untuk tempat penitipan tas karena
siswa meletakan tas diruang kelas.
3.2 Identifikasi Masalah Perpustakaan SMA Negeri 2 Medan
Masalah pada perpustakaan SMA Negeri 2 Medan diperoleh melalui survey langsung ke
lapangan dan berdasarkan fakta yang ada di lapangan.
Masalah yang ditemukan :
Jumlah pengunjung semakin merosot (statistik keanggotaan)
Minat akses pengunjung menurun (jumlah kehadiran di perpustakaan, jumlah
peminjaman)
Sistem perpustakaan SMA Negeri 2 Medan masih terbilang manual mulai dari pencarian
bahan pustaka
Anggota tidak terdaftar secara otomatis menjadi anggota ketika terdaftar menjadi siswa
melainkan harus mendaftarkan diri ke perpustakaan agar menjadi anggota
Bahan perpustakaan out of date
Proses peminjaman dilakukan secara manual
Tidak ada link ke pusat-pusat penyedia layanan yang lain
Solusi yang ditawarkan
Perlunya dikembangkan sistem informasi perpustakan berbasis komputer yang mampu
memberikan peningkatan layanan pada anggota dan memberikan kemudahan
pengendalian kinerja organisasi bagi pihak menejemen.
Perlunya menerapkan sistem aplikasi untuk database perpustakaan SMA Negeri 2
Medan.
3.3 Aplikasi Yang Ditawarkan
18
Model Prototype
Prototyping adalah salah satu pendekatan dalam rekayasa perangkat lunak yang secara
langsung mendemonstrasikan bagaimana sebuah perangkat lunak atau komponen komponen
perangkat lunak akan bekerja dalam lingkungannya sebelum tahapan konstruksi aktual.
Prototyping model dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe seperti
Reusable prototype :
Prototype yang akan ditransformasikan menjadi produk final.
Throwaway prototype :
Prototype yang akan dibuang begitu selesai menjalankan maksudnya.
Input/output prototype :
Prototype yang terbatas pada antar muka pengguna (user interface).
Processing prototype :
Prototype yang meliputi perawatan file dasar dan proses-proses transaksi.
System prototype :
Prototype yang berupa model lengkap dari perangkat lunak.
Tahap-tahap dalam prototyping dapat dikatakan tahap-tahap yang dipercepat. Strategi
utama dalam prototyping adalah kerjakan yang mudah terlebih dahulu dan sampaikan
19
hasil kepada pengguna sesegera mungkin. Harris (2003) membagi prototyping dalam
enam tahapan seperti terlihat pada gambar :
Tahapan-tahapan secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Identifikasi kandidat prototyping. Kandidat dalam kasus ini meliputi user interface
(menu, dialog, input dan output), file-file transaksi utama, dan fungsi-fungsi
pemrosesan sederhana.
Rancang bangun prototype dengan bantuan software seperti word processor,
spreadsheet, database, pengolah grafik, dan software CASE (Computer-Aided System
Engineering).
Uji prototype untuk memastikan prototype dapat dengan mudah dijalankan
Siapkan prototype USD (User’s System Diagram) untuk mengidentifikasi bagian-
bagian dari perangkat lunak yang di-prototype-kan.
Evaluasi dengan pengguna untuk mengevaluasi prototype dan melakukan
Transformasikan prototype menjadi perangkat lunak yang beroperasi penuh untuk
tujuan demonstrasi. perubahan jika diperlukan. dengan melakukan penghilangan
kode-kode yang tidak dibutuhkan, penambahan program-program yang memang
dibutuhkan dan perbaikan dan pengujian perangkat lunak secara berulang.
Keuntungan dari prototipe
Menghasilkan syarat yang lebih baik dari produksi yang dihasilkan oleh metode
spesifikasi tulisan.
User dapat mempertimbangkan sedikit perubahan selama masih bentuk prototipe.
Memberikan hasil yang lebih akurat dari pada perkiraan sebelumnya, karena fungsi
yang diinginkan dan kerumitannya sudah dapat diketahui dengan baik.
20
User merasa puas. Pertama, user dapat mengenal melalui komputer. Dengan
melakukan prototipe (dengan analisis yang sudah ada), user belajar mengenai
komputer dan aplikasi yang akan dibuatkan untuknya. Kedua, user terlibat langsung
dari awal dan memotivasi semangat untuk mendukung analisis selama proyek
berlangsung.
Kelemahan prototipe
Ketidaksadaran user bahwa ini hanya suatu model awal bukan model akhir
Pengembang kadang-kadang membuat implementasi yang sembarangan.
Teknik dan tools yang tidak optimal pada prototipe yang akan tetap digunakan pada
waktu sesungguhnya.
3.4 Sistem Yang Bermanfaat Dari Prototipe
Sejak kebutuhan (baca Spesifikasi Fungsi) pada umumnya berhubungan dengan
pandangan user terhadap sistem, hanya dengan prototipe tampilan bagi user sudah cukup
untuk memeriksa yang dibutuhkan. Menu-menu, bentuk tampilan input, tampilan keluaran,
atau laporan yang dicetak, pertanyaan-pertanyaan, pesan-pesan merupakan calon yang ideal
untuk prototipe.
Di lain pihak, perhitungan yang rumit, kumpulan update data dan realtime, dan sistem
yang bersifat scientific sangat sulit untuk dijadikan model. Sistem yang paling sesuai untuk
prototipe adalah satu dari banyak hal yang bergantung pada sistem input/output dari user.
Sistem dengan transaksi on-line dikendalikan melalui menu, layar, formulir, laporan, daftar
dan perintah.
21
BAB IV
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM
4.1 Pengembangan Sistem Perpustakaan SMA Negeri 2 Medan Kondisi perpustakaan SMA Negeri 2 Medan masih terbilang manual
pada saat ini, sebelumnya telah menggunakan aplikasi Athenium, tetapi tidak berjalan sesuai keinginan, dan sistemnya dipaksa berhenti dan kembali ke sistem manual seperti sebelumnya. Akan tetapi sekarang pada layanan sirkulasinya masih menggunakan komputer. Oleh karena itu saya sebagai analis sistem akan memberikan solusi untuk mengatasi masalah yang ada pada perpustakaan SMA Negeri 2 Medan. Pada pengembangan sistem yang akan diterapkan adalah model prototipe yang memiliki banyak kelebihan, efisien, serta efektif untuk diterapkan di perpustakaan SMA Negeri 2 Medan, diperkirakan juga dengan biaya yang terbilang murah dan sistemnya yang sederhana.
Model Prototipe adalah suatu proses pembuatan software yang bersifat berulang dan
dengan perencanaan yang cepat dimana terdapat umpan balik yang memungkinkan terjadinya
perulangan dan perbaikan software sampai dengan software tersebut memenuhi kebutuhan
dari pengguna. Sedangkan dari beberapa referensi yang saya temukan, model prototipe
22
adalah salah satu model sederhana pembuatan software dimana mengijinkan pengguna
memiliki suatu gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal yang
didasarkan pada konsep model kerja(working model). Model Prototyping sendiri mempunyai
tujuan yaitu mengembangkan model awal software menjadi sebuah sistem yang final dan
sesuai. Adapun perkembangan sistem yang terdapat pada perpustakaan SMA Negeri 2 Medan
sebagai berikut :
Sebelumnya telah menggunakan sistem athenium, kemudian berhenti dan berubah
kembali ke sistem manual karena diduga aplikasi/ sistem tersebut tidak sesuai dengan
perpustakaan SMA Negeri 2 Medan
Dalam sistem pengklasifikasiannya telah menggunakan pedoman DDC
Pada layanan sirkulasi, peminjaman dan pengembalian telah menggunakan komputer
Pada pengisian buku tamu masih manual, pengguna harus mencatat di buku yang telah
disiapkan oleh pustakawan.
Untuk fasilitas yang terdapat didalam ruangan perpustakaan sudah terbilang baik, mulai
dari meja dan kursi baca yang nyaman, lemari dan rak buku dalam keadaan baik,
pencahayaan didalam ruangan juga sudah cukup, dilengkapi kipas angin serta terdapat
jaringan WIFI yang lebih dapat lebih membuat pengguna perpustakaan menjadi lebih
nyaman.
Dilihat dari poin-poin diatas dapat diterapkan aplikasi yang sesuai dengan perpustakaan SMA
Negeri 2 Medan dengan mengganti sistem Athenium dengan sistem aplikasi Senayan Library
Management System (SLiMS) atau biasa disingkat SLiMS merupakan salah satu Free Open
Source Software (FOSS) berbasis web yang dapat digunakan untuk membangun sistem
otomasi perpustakaan. Sebagai perangkat lunak, SLiMS mampu berjalan sempurna di dalam
sistem jaringan lokal (intranet) ataupun internet. Saat ini, SLiMS banyak diminati
pustakawan dikarenakan berbagai fasilitas yang dimilikinya dapat memenuhi kebutuhan
sistem otomasi suatu perpustakaan.
Dengan menggunakan SLiMS, pengguna dapat mengakses layanan informasi
perpustakaan jauh lebih cepat dibandingkan saat masih manual. Di samping itu, software
SLiMS juga bisa diakses melalui akses internet, sehingga pengguna dapat menelusuri katalog
perpustakaan dari mana saja dan kapan saja melalui website atau portal yang disediakan
perpustakaan. Jika melihat sistem informasi atau berbagai perangkat lunak yang digunakan
saat ini, perpustakaan lebih cenderung menggunakan perangkat lunak berbasis web
23
disebabkan fleksibilitasnya yang dapat diakses melalui jaringan lokal dan internet dengan
menggunakan berbagai sistem operating komputer (multi platform).
Oleh karena itu, disarankan kepada pihak perpustakaan untuk menerapkan sistem tersebut
agar dapat memperoleh banyak keuntungan.
4.2 Penerapan Sistem Baru Pada Perpustakaan SMA Negeri 2 Medan
Disini saya sebagai analis sistem akan menerapkan sistem Slims pada perpustakaan
SMA Negeri 2 Medan dengan menanyakan kepada pihak perpustakaan apa sebenarnya yang
menjadi kendala pada sistem sebelumnya, apakah itu jumlah koleksi mempengaruhi proses
berjalannya sistem tersebut atau karena alasan lainnya. Oleh karena itu, dipilih Aplikasi Slims
untuk menjawab kendala-kendala sebelumnya.
Tahapan Pengembangan Sistem Perpustakaan Aplikasi SLIMS Menggunakan desain web yang dinamis dan fleksibel dari segi tampilan,
baik untuk pengguna dan pengelola perpustakaan, sehingga mudah digunakan oleh para
pengelola perpustakaan. Menggunakan metode one klik sehingga proses eksekusi yang akan
dilakukan oleh pengguna makin dimanjakan. Berikut ini beberapa fitur yang merupakan
keunggulan dari SLIMS :
Menggunakan standar metadata Dublin core.
Menggunakan teknologi webserver dan client, dijaringkan ke banyak computer,
menggunakan teknologi bahasa program php dan manajemen database mysql.
Tidak akan terjadi duplikasi data, karena nomer barcode/nomer inventaris koleksi
menjadi nomer indentifikasi system secara otomatis. Apabila ada duplikasi data
system secata otomatis menolak.
Suport dengan teknologi, RFID, barcode yang menyatu dalam satu system.
Manajemen backup data secara periodic.
Hak akses bagi masing-masing operator.
Laporan statistic bedasarkan no klasifikasi, jumlah pengunjung, jumlah koleksi,
24
jumlah anggota.
Manajemen transferdata yang fleksibel.
Multi Platform baik windows ataupun linux.
Sangat mudah dalam pengoperasionalan.
Tersedia sarana upload file untuk koleksi digital.
Tersedia tipe koleksi, baik dari buku, cd, film, fiksi dan lain lain.
Support TCP/IP dan publish ke internet atau perpustakaan online.
Sarana dan Prasarana
Implementasi aplikasi SLIMS sangat flexibel, karena tergantung skala institusi
perpustakaan. Sehingga penerapannya dapat berbasis on line yang menghubungkan beberapa
komputer secara on line, mau pun disajikan secara offline hanya menghubungkan beberapa
komputer bahkan dapat juga di implementasi hanya pada satu komputer (stand alone).
1. Untuk Stan Alone
1 unit pc atau laptop yang mampu mengoperasikan aplikasi server local
2. Untuk Kebutuhan Jaringan
1 unit pc untuk server, Pc client sejumlah ke butuhan (6 unit)
Hub/ switch, dan Router (Untuk WAN)
Kabel / wifi
Jaringan internet (optional)
Untuk sekolah yang memiliki keterbatasan sarana prasarana, minimal menggunakan satu
Komputer sehingga tidak perlu membuat jaringan Local Area Network (LAN), sedangkan
untuk sekolah yang memiliki fasilitas komputer yang lebih baik sebaiknya membuat jaringan
LAN sehingga dalam perpustakaan dapat dibagi peran beberapa komputer sesuai dengan fitur
dari aplikasi SLIMS. Berikut contoh gambar Jaringan LAN untuk implementasi aplikasi
SLIMS.
25
Gambar 1. Simulasi jaringan LAN SLIMS.
Dalam penggunaan aplikasi ini memungkinkan antar 2 perpustakaan atau lebih dapat
melakukan kerja sama dengan menggunakan aplikasi ini, seperti pada gambar-gambar
dibawah ini.
Dari gambar tersebut, pada bagian server, dapat ditambahkan sambungan untuk mendapatkan
koneksi internet, sehingga fasiltas share On line Katalog dapat digunakan, minimal
mengunakan antar sekolah atau melalui basis KKG untuk Sekolah Dasar dan MGMP untuk
Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA
dan SMK). Berikut gambar jaringan implementasi SLIMS KKG dan MGMP berbasis Wide
Area Network (WAN) :
Gambar 2. WAN untuk Aplikasi SLIMS antar Sekolah berbasis KKG/MGMP. Dari Gambar
2 memberikan gambaran bahwa setiap perpustakaan anggota KKG/MGMP menungkinkan
26
untuk share catalog, sehingga keterbatasan koleksi perpustakaan dapat diatas dengan
membarikan akses bagi anggota perpustakaan sekolah untuk meminjam koleksi dari
perpustakaan lain yang merupakan anggota jejaring WAN KKG/MGMP.
Instalasi Aplikasi SLIMS
Untuk menginstal Aplikasi SLIMS di perlukan :
Master Aplikasi SLIMS, misalnya versi SLIMS 5 MERANTI (yang pernah di coba
oleh penulis)
Aplikasi My Sql, Php Dan Server Local, misalnya xampp-win32-1.8.1-VC9-installer
Aplikasi Editor Script, misalnya npp.6.3.installer, Macromedia Dreamweaver 8, dll
Browser, misalnya : Googel Chrome, Mozilla firefox, IE dll
Setelah semua aplikasi disiapkan, yang pertama adalah pastikan aplikasi My sql, php dan
server local telah terinstal di komputer anda,kemudian juga tambahkan instalasi untuk
aplikasi editor seperti npp.6.3 dan tentunya untuk mengakses aplikasinya yaitu browser.
Setelah semua aplikasi pendukung telah terpasang dikomputer barulah kemudian di lakukan
instalasi untuk aplikasi SLIMS. Untuk langkah instalasi lengkap dapat dilihat pada laman
web
Setelah sarana prasarana untuk aplikasi SLIMS telah terpasang diperpustakaan
sekolah, maka langkah berikutnya adalah bagaimana para pengelola perpustakaan sekolah
(kepala perpustakaan dan pustakawan) dilatih untuk mengoperasikan aplikasi SLIMS
tersebut. Jika kemampuan para pengelola untuk belajar secara mandiri, maka sebaiknya
dilaksanakan pelatihan pada tingkat KKG atau MGMP.
27
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KesimpulanAdapun kesimpulan dari pengembangan sistem yang ada diperpustakaan SMA Negeri 2 Medan adalah :
Sistem yang awalnya manual diubah ke sistem yang menggunakan athenium, tetapi karena ada kendala akan sistem tersebut setelah diinstalasi maka sistem tersebut terhenti dan kembali ke sistem manual kembali.
Sistem manual tersebut kemudian diganti kembali dengan menggunakan aplikasi Slims miranti 5, agar terlihat kendala apa sebenarnya yang teradi saat menggunakan sistem sebelumnya.
Dengan sistem ini juga akan membuat pekerjaan pustakaan lebih mudah dan bagi pengguna juga lebih efisien dalam menemukan informasi di perpustakaan SMA Negeri 2 Medan.
Setelah melakukan semua tahapan penelitian maka sistem yang dibuat sudah mampu menangani kebutuhan seperti yang tercantum di rumusan masalah, yaitu bagaimana membuat sistem yang mampu mengolah data perpustakaan secara mudah dan akurat. Berdasarkan pengembangan sistem diatas dapat disimpulkan alur nya antara lain: identifikasi masalah, menganalisa sistem, perancangan, ujicoba, implementasi dan pemeliharaan.
Kelebihan yang diperoleh dari sistem aplikasi ini antara lain : Sistem informasi perpustakaan sudah mampu memenuhi kebutuhan sistem akan aplikasi pengolahan data
28
buku, sirkulasi beserta laporan laporannya, Sistem informasi perpustakaan sudah mampu memenuhi kebutuhan dalam pembuatan kartu anggota dan pencetakan dan melakukan scan barcode, Sistem informasi perpustakaan ini memiliki fasilitas pengolahan data yang bermanfaat meminimalkan waktu sehingga dapat meningkatkan pelayanan dan kemudahan terhadap petugas perpustakaan dan siswa.
Kekurangan Sistem Informasi perpustakaan SMA Negeri 2 Medan yaitu Aplikasi ini tidak dilengkapi dengan fasilitas peminjaman online
5.2 SaranKesempurnaan dari suatu sistem selalu bersifat relative berdasarkan pada cara pandang dan konsep dari setiap pemikiran yang berbeda serta memiliki alur yang bervariasi, Saran bagi pengembangan sistem selanjutnya adalah untuk pengembangan sistem selanjutnya dapat dibuat fasilitas peminjaman online.
DAFTAR PUSTAKA
Hasil interview dan observasi langsung di perpustakaan SMA Negeri 2 Medan
Analisis Desain dan Perancangan Sistem
http://www.slideshare.net/guestb7aaaf1e/perancangan-dan-analisa-sistem
Wahono , Romi Satria.2003. Metode Pengembangan Sistem menggunakan Model
Prototype.
http://ilmukomputer.org/2010/11/13/metode-pengembangan-sistem-menggunakan-
model-prototype.
www.geocities.com/ade98.geo/Pps01.doc
Aboeker.
http://aboeker.wordpress.com/category/pemograman-web/javascript/prototype/
repository.usu.ac.id/.../chapter%2011.pdf
abhique.blogspot.com/2012/11/komponen-komponen-sistem-informasi.html?m=1
http://mane3x.wordpress.com/2013/03/29/perancangan -sistem-informasi-tekanan-
tekanan-perancangan-desain--force/
http://www.academia.edu/6923486/ MEMBANGUN_SISTEM_OTOMASI_PERPUSTAKAAN_DENGAN_SENAYAN_LIBRARY_MANAGEMENT_SYSTEM_SLIMS_A._Pendahuluan
29
Analisis dan perancangan sistem perpustakaan berbasis web di stikes guna bangsa oleh Duwi Septiantoro (pdf)
Optimalisasi Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Dengan Aplikasi Senayan Library Management System (SLIMS) oleh Imran (pdf)
30