Wahyu Tri Pamungkas-fst

114
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR JARINGAN CLIENT - SERVER KELURAHAN BINTARO WAHYU TRI PAMUNGKAS 2040.9100.2511 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M / 1432 H

description

pengemabangan infrastruktur jaringan

Transcript of Wahyu Tri Pamungkas-fst

Page 1: Wahyu Tri Pamungkas-fst

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR JARINGAN

CLIENT - SERVER

KELURAHAN BINTARO

WAHYU TRI PAMUNGKAS

2040.9100.2511

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M / 1432 H

Page 2: Wahyu Tri Pamungkas-fst

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR JARINGAN

CLIENT - SERVER

KELURAHAN BINTARO

Oleh :

WAHYU TRI PAMUNGKAS

2040.9100.2511

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M / 1432 H

Page 3: Wahyu Tri Pamungkas-fst
Page 4: Wahyu Tri Pamungkas-fst

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi berjudul " Pengembangan Infrastruktur Jaringan Client - Server

Kelurahan Bintaro " yang ditulis oleh wahyu Tri pamungkas dengan NIM

2040.9100.2511 telah diuji dan dinyatakan Lulus dalam Sidang Munaqosyah

Fakultas Sains dan Teknologi Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari

Selasa, tanggal l4 Oktober 201 1 .

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika.

Jakarta, l4 Oktober 201 I

(rn-t

NIP. 19731209 200501 | 002

Pembimbing I

NrP. 1973081 0 200604 2 001

Teknologi

Feri Fahrianto.M.ScNIP.19800829 20n 01 I 002

\'Pembimbing II

Ketua Program Studi

Teknik Informatika

Mengetahui,

NIP. 196801 17 2001 l2 I 001

Page 5: Wahyu Tri Pamungkas-fst

iv

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL

KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU

KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 14 Oktober 2011

Wahyu Tri Pamungkas

2040.9100.2511

Page 6: Wahyu Tri Pamungkas-fst

v

ABSTRAK

WAHYU TRI PAMUNGKAS - 204091002511, Pengembangan

Infrastruktur Jaringan Client-Server Kelurahan Bintaro. (Di bawah

bimbingan Viva Arifin, MMSI dan Yusuf Durachman, M.Sc, MIT ) .

Kantor Kelurahan Bintaro merupakan salah satu intansi Pemerintah

dengan tugas Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di dalam segala

bidang secara terus menerus sehingga masyarakat merasa puas dengan

pelayanan yang diberikan oleh intansi Pemerintah khususnya Kelurahan

Bintaro yang saat ini sedang ketidak stabilan informasi data yang di

akibatkan oleh virus, trojan dan sebagainya. Metode Penelitian yang penulis

gunakan untuk mengembangkan sistem keamanan dalam Active Directory

dengan menggunakan metode join domain dan menggunakan

pengembangan sistem NDLC (Network Development Life Cycle). Siklus

hidup penerapan sistem jaringan didefinisikan dalam sejumlah fase-fase,

yaitu : analysis (analisis), design (perancangan), simulation prototyping

(prototipe simulasi), implementation (penerapan), monitoring (pengamatan),

dan management (pengaturan). Pengembangan infrastruktur ini untuk

memudahkan setiap pegawai dan staff agar dapat memanfaatkan sistem

client – server dalam menginformasikan data atau mempunyai akses

tersendiri oleh setiap pegawai dan staff untuk menyimpan dan melihat

datanya di komputer manapun yang masih terhubung dalam internet. User

atau pegawai dan staff dapat menyimpan, melihat serta mengambil data

pribadi masing-masing. Sistem infrastruktur inilah yang digunakan di

Kelurahan Bintaro.

Kata Kunci : Active Directory, Join Domain dan Network Development

Life Cylce. V Bab +XVI Halaman +96 Halaman +5 tabel +37 Gambar

+Daftar Pustaka : 7 (2002-2011)

Page 7: Wahyu Tri Pamungkas-fst

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi

Maha Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan inayah-Nya sehingga penulis

mampu menyelesaikan skripsi ini, kendatipun masih jauh dari sempurna. Shalawat

serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta

keluarga dan sahabat-sahabatnya serta para pengikutnya yang secara istiqomah

menjalankan ajaran agamanya.

Setelah menyatakan syukur kehadirat Allah SWT, penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang memiliki andil besar

dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, karena penulis menyadari tanpa uluran dan

bantuan mereka belum tentu skripsi ini dapat terselesaikan. Pihak-pihak tersebut

antara lain :

1. Dekan Sains dan Teknologi, Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, PUDEK I,

II, dan III Fakultas Sains dan Teknologi, Ketua Program Studi Teknik

Informatika, Bapak Yusuf Durachman, MIT, M.Sc, beserta staffnya.

2. Ibu Viva Arifin, MMSI dan Bapak Yusuf Durachman, MIT, M.Sc selaku

dosen pembimbing yang dengan tulus hati membagi ilmunya dan meluangkan

waktu dan tenaga untuk memberikan bimbingan yang berharga serta petunjuk

dan saran dalam penulisan tugas akhir ini.

Page 8: Wahyu Tri Pamungkas-fst

vii

3. Bapak H.Lasimin,S.Sos,MSi selaku Lurah Bintaro beserta seluruh karyawan

dan staff Kantor Kelurahan Bintaro yang telah memberikan waktu dan data-

data yang diperlukan dalam penelitian tugas akhir ini.

4. Terima kasih yang tulus kepada kedua orang tua dan keluarga tersayang, atas

doa, kesabaran dan dukungannya, yang menjadikan penulis menjadi lebih

bersemangat.

5. Terima kasih yang tulus kepada Istri Nurmardiyah dan Mutiara Khalilah anak

perempuan pertama saya atas doa, kesabaran dan dukungannya, yang

menjadikan penulis menjadi lebih bersemangat

6. Imam Maulana, Muhammad Ranum, Bagus Auditiakusuma, DA.Taufik

Istiqlal, M.Nasrullah, dan sahabat-sahabat yang telah banyak membantu

penulis selama menempuh pendidikan di UIN.

7. Mahasiswa TI angkatan 2004 khususnya kelas A (Murni, Anisa, Lia, Muklis,

Yudi, Dede, Septian, Dafi, Husni, Rio Oktoreno, Probo, Yunita, Sarah,

Nuraini, Sidik, Azhari, Amin, Nina, Rio Hamzah, Helmi).

8. Teman-teman angkatan 2004, serta teman-teman non-reguler dan reguler

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

9. Semua pihak yang sudah membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu.

Dan akhirnya penulis hanya bisa berdo’a dan berharap semoga apa yang telah

kalian berikan kepada penulis bisa dibalas dengan kebaikan oleh Allah SWT.

Jakarta, 14 Oktober 2011

Penulis

Page 9: Wahyu Tri Pamungkas-fst

viii

DAFTAR ISI

Halaman

Judul ................................................................................................................. i

Lembar Pengesahan Pembimbing .................................................................... ii

Lembar Pengesahan Ujian ............................................................................... iii

Pernyataan ....................................................................................................... iv

Abstrak ............................................................................................................ v

Kata Pengantar ................................................................................................. vi

Daftar Isi .......................................................................................................... viii

Daftar Gambar ................................................................................................ xii

Daftar Tabel ..................................................................................................... xiv

Daftar Istilah .................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 3

1.3 Metodologi Penelitian ....................................................................... 3

1.3.1 Pengambilan Data .................................................................... 3

1.3.2 Analisa Data ............................................................................. 4

1.4 Batasan Masalah ............................................................................... 4

1.5 Tujuan Penelitian .............................................................................. 5

1.5.1 Tujuan Khusus ........................................................................ 5

1.5.2 Tujuan Umum ......................................................................... 5

1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................. 6

1.7 Sistematika Penulisan ........................................................................ 7

Page 10: Wahyu Tri Pamungkas-fst

ix

BAB II LANDASAN TEORI........................................................................... 8

2.1 Pengertian Manajemen .................................................................... 8

2.2 Pengertian Policy .............................................................................. 9

2.3 Jaringan Komputer ............................................................................ 10

2.3.1 Definisi Jaringan Komputer ..................................................... 11

2.3.2 Konsep Jaringan Komputer ..................................................... 14

2.4 Manfaat Jaringan ............................................................................... 17

2.5 Model OSI Layer .............................................................................. 22

2.5.1 Pengertian OSI ......................................................................... 22

2.5.2 Lapisan OSI ............................................................................. 22

2.6 IP Address ......................................................................................... 24

2.6.1 Address Ipv4 ............................................................................ 24

2.7 Topologi Jaringan Komputer ............................................................ 25

2.7.1 Topologi Bus ............................................................................ 25

2.7.2 Topologi Ring .......................................................................... 26

2.7.3 Topologi Star ........................................................................... 27

2.7.4 Topologi Tree .......................................................................... 27

2.8 Active Directory ............................................................................... 28

2.9 Windows Server 2003 ....................................................................... 30

2.9.1 Fungsi Windows 2003 Server .................................................. 31

2.10 TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) ............. 32

2.11 Domain Name Sistem (DNS) ........................................................... 33

Page 11: Wahyu Tri Pamungkas-fst

x

2.12 Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) ............................... 33

2.13 Windows Internet Name Service (WINS) ........................................ 36

2.14 Modem .............................................................................................. 36

2.15 Router dan Gateway .......................................................................... 38

2.16 Switch ............................................................................................... 39

2.17 Studi Sejenis / Studi Literatur ........................................................... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................... 56

3.1 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 57

3.1.1 Studi Pustaka ............................................................................ 57

3.1.2 Studi Lapangan / Observasi ..................................................... 57

3.1.3 Wawancara ............................................................................... 58

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................ 58

3.2.1 Waktu Pelaksanaan .................................................................. 58

3.2.2 Lokasi Penelitian ...................................................................... 58

3.3 Peralatan Penelitian ........................................................................... 59

3.3.1 Perangkat Keras ....................................................................... 59

3.3.2 Perangkat Lunak ...................................................................... 60

3.3.3 Mekanisme Kerja Penelitian .................................................... 60

3.4 Implementasi Metodologi ................................................................. 62

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 62

3.4.2 Metode Pengembangan Sistem ................................................ 62

Page 12: Wahyu Tri Pamungkas-fst

xi

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN.................................................... 68

4.1 Profile Kelurahan Bintaro ................................................................. 68

4.1.1 Visi dan Misi Kelurahan Bintaro ............................................. 68

4.1.2 Struktur Organisasi Kelurahan Bintaro .................................... 69

4.2 Analisis ............................................................................................. 70

4.2.1 Identifikasi ............................................................................... 70

4.2.2 Analisis Perangkat Sistem ....................................................... 71

4.2.3 Report ....................................................................................... 72

4.3 Design ............................................................................................... 73

4.3.1 Perancangan Topologi Jaringan ............................................... 73

4.4 Prototyping ........................................................................................ 74

4.5 Implementasi ..................................................................................... 75

4.5.1 Implementasi Server ................................................................ 75

4.5.2 Implementasi Client ................................................................. 86

4.6 Monitoring ........................................................................................ 89

4.5 Management ...................................................................................... 90

BAB V PENUTUP........................................................................................... 91

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 91

5.2 Saran ................................................................................................. 92

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 93

LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................. 94

Page 13: Wahyu Tri Pamungkas-fst

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jaringan Komputer Model TSS ................................................ 15

Gambar 2.2 Jaringan Komputer Model Distributed Processing ................. 16

Gambar 2.3 Topologi dalam LAN ............................................................... 19

Gambar 2.4 Leased Line .............................................................................. 21

Gambar 2.5 Circuit Switching ..................................................................... 21

Gambar 2.6 Packet Switcching .................................................................... 22

Gambar 2.7 Topologi Bus ............................................................................ 26

Gambar 2.8 Topologi Ring ........................................................................... 26

Gambar 2.9 Topologi Star ........................................................................... 27

Gambar 2.10 Topologi Tree ........................................................................... 28

Gambar 2.11 Konfigurasi DHCP Client Server ............................................. 34

Gambar 2.12 Pengubahan dari Digital ke Analog Oleh Modem .................. 37

Gambar 2.13 Cisco Router 2501 ...................................................................... 39

Gambar 3.1 Model NDLC ............................................................................ 61

Gambar 3.2 Model Pengembangan NDLC ................................................... 63

Gambar 4.1 Struktur Kelurahan Bintaro ...................................................... 69

Gambar 4.2 Alur Koneksi Proses Authentikasi Domain ............................. 70

Gambar 4.3 Design Topologi Jaringan Kelurahan Bintaro ......................... 74

Gambar 4.4 Penginstalan Active Directory pada Windows Server 2003 .... 76

Gambar 4.5 Operating System Compatibility .............................................. 77

Page 14: Wahyu Tri Pamungkas-fst

xiii

Gambar 4.6 Domain Controller Type .......................................................... 77

Gambar 4.7 Create New Domain ................................................................. 78

Gambar 4.8 New Domain Name ................................................................... 78

Gambar 4.9 NetBIOS Domain Name ........................................................... 79

Gambar 4.10 Database and Log Folders ....................................................... 79

Gambar 4.11 Shared System Volume ............................................................ 80

Gambar 4.12 Permissions .............................................................................. 80

Gambar 4.13 Summary (Active Directory Installation Wizard Created) ....... 81

Gambar 4.14 Completing the active directory installation wizard ................. 81

Gambar 4.15 Active directory users and computers ....................................... 82

Gambar 4.16 Pembuatan akses username dan password untuk komputer client .... 83

Gambar 4.17 New Object – User .................................................................... 84

Gambar 4.18 Pemberian password pada “client1” ......................................... 85

Gambar 4.19 System Properties My Computer .............................................. 86

Gambar 4.20 Computer Name Changes ......................................................... 87

Gambar 4.21 Verifikasi User dan Password Administrator ........................... 88

Gambar 4.22 Username dan password client yang sudah di join domain ...... 89

Page 15: Wahyu Tri Pamungkas-fst

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Prosesor Interkoneksi Berdasarkan Jarak .................. 13

Tabel 3.1 Perangkat Keras Yang Di Gunakan Dalam Penelitian ................ 59

Tabel 3.2 Perangkat Lunak Yang Di Gunakan Dalam Penelitian ............... 60

Tabel 4.1 Perangkat Keras (Hardware) Yang digunakan .......................... 71

Tabel 4.2. Perangkat Lunak (Software) Yang Di Gunakan .......................... 72

Page 16: Wahyu Tri Pamungkas-fst

xv

DAFTAR ISTILAH

1. SDLC (The Systems Development Life Cycle) adalah model konseptual

yang digunakan dalam manajemen proyek yang menggambarkan tahap-

tahap yang terlibat dalam suatu proyek pengembangan sistem informasi

dari studi kelayakan awal melalui pemeliharaan aplikasi selesai

2. Pengertian dari Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer, serta

perangkat-perangkat lain pendukung komputer yang saling terhubung

dalam suatu kesatuan. Media jaringan komputer dapat melalui kabel-kabel

atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer

dapat saling melakukan pertukaran informasi, seperti dokumen dan data,

dapat juga melakukan pencetakan pada printer yang sama dan bersama-

sama memakai perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung

dengan jaringan

3. Hub Alat penghubung atar komputer, semua jenis komunikasi hanya

dilewatkan oleh hub

4. Repeater adalah suatu alat yang berfungsi memperluas jangkauan sinyal

WIFI yang belum tercover oleh sinyal dari server agar bisa menangkap

sinyal WIFI. Perangkat Repeater harus 2 alat, yakni untuk menerima

sinyal dari server (CLIENT) dan untuk menyebarkan lagi sinyal Wifi

(accespoint)

5. Switch perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 2, Data Link

Layer. dia bekerja sebagai penyambung / concentrator dalam Jaringan.

Switch mengenal MAC Adressing shingga bisa memilah paket data mana

yang akan di teruskan ke mana.

6. Wireless LAN adalah suatu jaringan komputer yang saling terhubung

melalui tanpa kabel

7. Access Point adalah sebuah node yang telah dikonfigurasi secara khusus

pada sebuah WLAN (Wireless Local Area Network). Access Point

bertindak sebagai pusat pemancar dan penerima untuk sinyal-sinyal radio

WLAN. Access Point sering disebut juga base station

8. Hotspot adalah lokasi dimana user dapat mengakses melalui mobile

computer (seperti laptop atau PDA) tanpa mengguakan koneksi kabel

dengan tujuan suatu jarigan seperti internet.

Page 17: Wahyu Tri Pamungkas-fst

xvi

9. Wireless Apliccation Protokol disingkat WAP adalah standar internasional

terbuka untuk aplikasi yang menggunakan komunikasi nirkabel. Tujuan

utamanya untuk membangun aplikasi yang dapat mengakses internet dari

telepon genggam atau PDA.

10. Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data

melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah

proses yang dikenal sebagai routing

11. Repeater adalah Suatu perangkat yang dipasang di titik-titik tertentu dalam

jaringan untuk memperbarui sinyal-sinyal yang di transmisikan agar

mencapai kembali kekuatan dan bentuknya yang semula, guna

memperpanjang jarak yang dapat di tempuh. Ini di perlukan karena sinyal-sinyal

mengalami perlemahan dan perubahan bentuk selama transmisi

12. Modem adalah singkatan dari Modulator-Demodulator

13. Modulate adalah proses penerjemahan data dari digital ke analog sehingga

bisa

ditransmisikan

14. Demodulate adalah sebaliknya, proses menerjemahkan dari analog ke

digital

15. Hotspot adalah lokasi dimana user dapat mengakses melalui mobile

computer (seperti laptop atau PDA) tanpa mengguakan koneksi kabel

dengan tujuan suatu jarigan seperti internet.

16. Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN

yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama

dengan LAN. MAN merupakan pilihan untuk membangun jaringan

komputer antar kantor dalam suatu kota

17. SUBNET Adalah angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan

network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada

di jaringan lokal atau jaringan luar.

18. Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan

tertentu dalam sebuah jaringan komputer.

19. OSI LAYER Open System Interconnection adalah model arsitektural

jaringan.

Page 18: Wahyu Tri Pamungkas-fst

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem Informasi Komputer dan Jaringan adalah bagian integral dari

Kelurahan Bintaro. Pemerintah telah melakukan hal – hal yang dianggap

perlu dalam pengadaan hardware, software, sumber daya manusia dan

keuangan untuk membuat sebuah Sistem Informasi Komputer dan Jaringan

yang dapat mendukung operasional Kantor Kelurahan dan meningkatkan

kinerja yang berdampak langsung dalam pencapaian visi dan misi kantor

Kelurahan Bintaro.

Teknologi file sharing biasa kita temui pada jaringan komputer

berbasis sistem operasi Microsoft Windows. Sebagian besar pengguna

komputer dan jaringan lebih familiar menggunakan teknologi tersebut

karena memang sebagian besar pengguna komputer masih menggunakan

sistem operasi Microsoft Windows sebagai sistem operasi utama pada

komputernya.

Windows 2003 Server sp1 merupakan Network Operating System

(NOS) untuk melakukan konfigurasi dan manajemen jaringan baik skala

kecil, menengah, maupun besar. Teknologi sistem operasi Windows 2003

sebenarnya merupakan kelanjutan teknologi Windows 2000 yang telah

cukup lama digunakan secara luas di pasaran. Keluarga Windows 2003

Page 19: Wahyu Tri Pamungkas-fst

2

terdiri dari 4 jenis sistem operasi, 3 diantaranya merupakan sistem operasi

untuk server dan 1 untuk workstation.

Kemampuan yang stabil, dan juga perawatan yang murah jika

dibandingkan dengan sistem operasi lain menjadikan sistem operasi ini

banyak digunakan oleh perusahaan atau instansi yang biasanya

menginvestasikan dana yang besar hanya untuk sistem operasi yang

digunakan pada sistem komputer mereka.

Windows 2003 Server dapat menjalankan berbagai fungsi sesuai

kebutuhan bisnis. Pada organisasi skala kecil fungsi-fungsi tersebut dapat

digabungkan dalam satu server dan satu komputer. Untuk organisasi besar,

sebaiknya setiap fungsi dijalankan pada server terpisah sesuai dengan beban

kerjanya.

Windows 2003 Server menyediakan banyak cara untuk

mengamankan sistemnya. Dengan policy yang tepat, Active Directory dapat

dijadikan server yang aman sebagai pengganti sistem operasi lainnya.

Dengan mengaktifkan Active Directory pada komputer dengan

sistem operasi Windows 2003 Server, maka pengguna dapat berbagi file dan

printer dengan berbagai sistem operasi berbasis Windows lainnya. Dari sisi

keamanan komunikasi data, active directory memiliki sistem keamanan

yang terintegrasi dengan sistem keamanan yang terdapat pada Windows

2003 Server sebagai sistem operasinya.

Page 20: Wahyu Tri Pamungkas-fst

3

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, penulis bermaksud untuk membangun File

Server dan Primary Domain Controller berbasis sistem operasi Windows

2003 Server pada jaringan komputer di Kelurahan Bintaro untuk

memberikan service sumber daya media penyimpanan data terpusat bersama

serta Domain Controller yang bertugas mengatur lalu lintas komunikasi data

berikut dengan keamanan transaksi datanya.

Dalam hal ini penulis akan membahas proses instalasi Active

Directory, DNS, dan DHCP yang akan digunakan sebagai File Server dan

Primary Domain Controller berbasis sistem operasi Windows 2003 Server

yang sudah mulai banyak digunakan sebagai sistem operasi utama di

Kelurahan Bintaro.

1.3 Metodologi Penelitian

1.3.1 Pengambilan Data

1. Metode Observasi

Metode Observasi adalah suatu cara untuk memperoleh

data dan informasi dengan melakukan pengamatan secara

langsung dan melalui telaah dokumen perusahaan berupa

brosur,laporan, situs perusahaan, dan lain-lain.

2. Metode Wawancara

Metode Wawancara adalah suatu cara untuk memperoleh

data dan informasi dengan melakukan diskusi baik secara

Page 21: Wahyu Tri Pamungkas-fst

4

terstruktur maupun tidak terstruktur dengan seorang yang

memiliki kompetensi terhadap obyek masalah.

1.3.2 Analisa Data

1. Metode Studi Literatur

Studi Literatur adalah suatu metode untuk menganalisa dan

membahas suatu permasalahan dengan cara membandingkan

berbagai literatur dan sumber informasi ilmiah yang saling

memiliki keterkaitan dan relevansi tentang obyek masalah.

1.4 Batasan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam “PENGEMBANGAN

INFRASTRUKTUR JARINGAN CLIENT – SERVER DI KELURAHAN

BINTARO” adalah batasan tentang teknik instalasi Windows 2003 server,

konfigurasi active directory, konfigurasi DNS, dan konfigurasi DHCP client

agar terhubung ke dalam Domain Controller dan dapat bertukar data dengan

baik dan aman.

Dalam hal ini penulis mengambil contoh pengembangan yang akan

dilakukan dalam lingkup lokasi local area network Kelurahan Bintaro,

khususnya untuk lingkup server dan dari sisi client yang saat ini sedang

ketidak stabilan informasi data yang diakibatkan oleh virus, trojan dan

sebagainya.

Page 22: Wahyu Tri Pamungkas-fst

5

1.5 Tujuan Penelitian

1.5.1 Tujuan Khusus

Pelanggaran mungkin terjadi akibat ketidak disiplinan dalam

mematuhi prosedur dan kebijaksanaan penggunaan komputer dan

kelengkapannya ini. Kegagalan dalam memahami dan menjalankan

prosedur tetap ini akan mengakibatkan adanya sanksi dari pengguna yang

akan disesuaikan dengan besar kecilnya pelanggaran yang telah dilakukan

dan juga akan melihat seberapa besar kerugian atau kerusakan yang

diakibatkan oleh tindakan pelanggaran tersebut.

Personil Information Technology (IT) dalam hal ini penulis diberi

tanggung jawab dan wewenang oleh Kelurahan Bintaro untuk mengelola

kebijaksanaan komputerisasi ini bekerja sama dengan Sekretaris Kelurahan

yang memiliki tugas untuk melindungi data - data yang ada di Kelurahan

Bintaro.

1.5.2 Tujuan umum

Untuk mengamankan system jaringan berkelanjutan sebagai

pengembangan system informasi secara individu, dan pembangunan awal

infratruktur yang baik yang dapat nantinya digunakan dalam lingkup baik

instansi pemerintahan ataupun perusahaan yang mempunyai Local Area

Connection.

Page 23: Wahyu Tri Pamungkas-fst

6

1.6 Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis

1. Memenuhi tugas akhir sebagai syarat untuk menyelesaikan studi

Strata 1 (S-1) Teknik Informatika.

2. Menerapkan pengetahuan mengenai pentingnya keamanan sistem

jaringan pada kasus nyata.

3. Menambah wawasan penulis tentang teknologi informasi khususnya

dalam bidang keamanan sistem jaringan.

b. Bagi Universitas

1. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi teori

yang diperoleh selama kuliah.

2. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan

sebagai bahan evaluasi.

3. Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam

menghadapi dunia kerja dari hasil yang diperoleh selama kuliah.

c. Bagi Kelurahan Bintaro

1. Memberikan informasi mengenai pentingnya menjaga keamanan

data didalam sistem jaringan.

2. Sebagai bahan masukan untuk melindungi data yang ada di

Kelurahan Bintaro.

Page 24: Wahyu Tri Pamungkas-fst

7

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis menyajikan tulisan menjadi

beberapa bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian

dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi uraian tentang landasan teori yang diperlukan

dalam bidang Active Directory.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai metode pengumpulan data,

metode pengembangan sistem NDLC (Network Development Life

Cycle).

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai analisa sistem yang berjalan,

prinsip kerja metode NDLC (Network Development Life Cycle)

untuk mendukung perancangan aplikasi active directory dengan

implementasikan join domain, serta hasil analisa.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian dan saran untuk

pengembangan penelitian lebih lanjut.

Page 25: Wahyu Tri Pamungkas-fst

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Manajemen

Kata manajemen berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang

berarti "mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari

bahasa latin manus yang berati "tangan". Kata ini mendapat pengaruh dari

bahasa Perancis manège yang berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal dari

Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris

ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari

bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan

dan mengatur.

Pengertian Manajemen menurut Mary Parker Foller (1997),

Mangement is the art of getting things done through people, managemen

adalah seni menyelesaikan sesuatu melalui orang lain. Menyelesaikan sesuatu

disini adalah segala sesuatu yang perlu dilakukan dalam rangka menvapai

tujuan tertentu.

Menurut Nickles, McHingh, dan McHugh (1997) management is the

process used the accompalish organizational golas through planning,

organizing, directing, and controlling people and other organizational

resources. Managemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk

mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan,

Page 26: Wahyu Tri Pamungkas-fst

9

pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber

daya organisasi lainnya.

2.2 Pengertian Policy

Dalam arti yang luas policy mempunyai dua aspek pokok. Pertama,

policy merupakan praktika sosial, ia bukan event yang tunggal atau terisolir.

dengan demikian sesuatu yang dihasilkan pemerintah berasal dari segala

kejadian dalam masyarakat. Kedua, policy merupakan dorongan atau incentive

bagi pihak-pihak yang sudah bersepakat menentukan tujuan bersama tersebut

untuk bersama-sama bekerja secara rasional. Maka dari dua aspek tersebut

dapat disimpulkan bahwa policy disatu pihak dapat berbentuk suatu usaha yang

kompleks dari masyarakat untuk kepentingan masyarakat, di lain pihak policy

merupakan suatu teknik atau cara untuk mengatasi konflik dan menimbulkan

insentif.

Berbagai konsep kebijakan publik telah banyak dikemukakan oleh para

ahli kebijakan. diantaranya adalah pendapat Thomas R. Dye (1995) yang

menyatakan bahwa kebijakan publik adalah apapun yang dipilih oleh

pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan (whatever government choose

to do or not to do). Harold Laswell dan Abraham Kaplan (1971)

mendefinisikan kebijakan publik sebagai suatu program yang diproyeksikan

dengan tujuan-tujuan tertentu, nilai-nilai tertentu, dan praktik-praktik tertentu.

Selanjutnya James Anderson (2000) menyatakan bahwa kebijakan merupakan

arah tindakan sejumlah aktor dalam mengatasi masalah atau suatu persoalan (a

Page 27: Wahyu Tri Pamungkas-fst

10

relative stable, purposive course of action followed by an actor or set of aktor

in dealing with a problem or matter of concern). Sedangkan David Easton

(1965, 212) mendefinisikan kebijakan publik sebagai akibat aktivitas

pemerintah (the impact of government acivity). Carl I.Friedrick (1963)

mendefinisikan sebagai serangkain tindakan yang diusulkan seseorang,

kelompok, atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu, dengan ancaman

dan peluang yang ada. Kebijakan yang diusulkan tersebut ditujukan untuk

memanfaatkan potensi sekaligus mengatasi hambatan yang ada dalam rangka

mencapai tujuan.

2.3 Jaringan Komputer

Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling

berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi

melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi data, informasi,

program – program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer,

harddisk, dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai

kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang

terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan.

Jaringan memperbolehkan untuk mengakses aplikasi pada remote

server, untuk mengirim file, untuk mengeprint, dan masih banyak yang

lainnya. Lebih sering, ketika kita berfikir tentang jaringan, kita dapati local

area network (LAN) atau wide area network (WAN). Walaupun masih banyak

lagi tipe dari “area network” (jaringan area). (Andreas S. Tanenbaum, 2001)

Page 28: Wahyu Tri Pamungkas-fst

11

2.3.1 Definisi Jaringan Komputer

Menurut (wikipedia.org : 2007) Jaringan komputer dapat

didefinisikan sebagai sebuah sistem yang terdiri atas komputer beserta

perangkat jaringan lainnya. Informasi dan data bergerak melalui media

transmisi sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat

saling bertukar dokumen dan data, berbagi sumber daya (hardware dan

software) dan mengkases informasi (web browsing).

Dalam jaringan komputer terdapat dua komponen utama jaringan,

yaitu Link dan Node Link merupakan media transmisi data (kabel dan

nirkabel), sedangkan Node adalah unit perangkat keras yang digabungkan

dalam jaringan komputer seperti (PC, Switch, Router).

Dalam mempelajari macam-macam jaringan komputer terdapat

dua klasifikasi yang sangat penting yaitu teknologi transmisi dan jarak.

Secara garis besar, terdapat dua jenis teknologi transmisi yaitu jaringan

broadcast dan jaringan point-to-point.

Jaringan broadcast memiliki saluran komunikasi tunggal yang

dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan. Pesan-

pesan berukuran kecil, disebut paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin

akan diterima oleh mesin- mesin lainnya. Field alamat pada sebuah paket

berisi keterangan tentang kepada siapa paket tersebut ditujukan. Saat

menerima paket, mesin akan mengecek field alamat. Bila paket tersebut

ditujukan untuk dirinya, maka mesin akan memproses paket itu, bila

Page 29: Wahyu Tri Pamungkas-fst

12

paket ditujukan untuk mesin lainnya, mesin tersebut akan

mengabaikannya.

Jaringan point-to-point terdiri dari beberapa koneksi pasangan

individu dari mesin-mesin. Untuk mengirim paket dari sumber ke

suatu tujuan, sebuah paket pada jaringan jenis ini mungkin harus melalui

satu atau lebih mesin-mesin perantara. Seringkali harus melalui banyak

route yang mungkin berbeda jaraknya. Karena itu algoritma route

memegang peranan penting pada jaringan point-to- point.

Pada umumnya jaringan yang lebih kecil dan terlokalisasi secara

geografis cendurung memakai broadcasting, sedangkan jaringan yang

lebih besar menggunakan point-to-point

Untuk mengirim paket dari sumber ke suatu tujuan, sebuah paket

pada jaringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-

mesin perantara. Seringkali harus melalui banyak rute yang mungkin

berbeda jaraknya. Karena itu algoritma route memegang peranan penting

pada jaringan point-to-point.

Kriteria alternatif untuk mengklasifikasikan jaringan adalah

didasarkan pada jaraknya. Tabel 2.1. berikut ini menampilkan klasifikasi

sistem multiprosesor berdasarkan ukuran-ukuran fisiknya.

Page 30: Wahyu Tri Pamungkas-fst

13

Table 2.1. Klasifikasi Prosesor Interkoneksi Berdasarkan Jarak

Dari tabel di atas terlihat pada bagian paling atas adalah data flow

machine, komputer – komputer yang sangat paralel yang memiliki

beberapa unit fungsi yang semuanya bekerja untuk program yang sama.

Kemudian multikomputer, sistem yang berkomunikasi dengan cara

mengirim pesan – pesannya melalui bus pendek dan sangat cepat.

Setelah kelas multicomputer adalah jaringan sejati, komputer-komputer

yang bekomunikasi dengan cara bertukar data/pesan melalui kabel yang

lebih panjang. Jaringan seperti ini dapat dibagi menjadi local area

network (LAN), metropolitan area network (MAN), dan wide area

network (WAN). Akhirnya, koneksi antara dua jaringan atau lebih

disebut internetwork. Internet merupakan salah satu contoh yang

terkenal dari suatu internetwork.

Page 31: Wahyu Tri Pamungkas-fst

14

2.3.2 Konsep jaringan komputer

Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika

dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium

Bell dan group riset Harvard University yang dipimpin profesor H.

Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan

sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk

mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong

dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa

program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan dengan kaidah

antrian.

Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai

terciptanya super komputer, maka sebuah komputer mesti melayani

beberapa terminal. (Lihat Gambar 2.1) Untuk itu ditemukan konsep

distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS

(Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan

(network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal

terhubung secara seri ke sebuah host komputer.Dalam proses TSS mulai

nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi

yang pada awalnya berkembang sendiri–sendiri.

Page 32: Wahyu Tri Pamungkas-fst

15

Gambar 2.1 Jaringan komputer model TSS

Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah

banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal,

maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed

Processing). Seperti pada Gambar 2.2, dalam proses ini beberapa host

komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk

melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host

komputer. Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan

yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena

selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib

melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.

Page 33: Wahyu Tri Pamungkas-fst

16

Gambar 2.2 Jaringan komputer model distributed processing

Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai

menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan

komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani

proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer

System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah

berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN.

Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar

LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan

WAN. (http://www.ilmukomputer.com/umum/harry-jaringan.php).

Page 34: Wahyu Tri Pamungkas-fst

17

2.4 Manfaat Jaringan

Secara umum, jaringan mempunyai beberapa manfaat yang lebih

dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri dan dunia usaha telah

pula mengakui bahwa akses ke teknologi informasi modern selalu memiliki

keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing yang terbatas dalam bidang

teknologi.

Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien.

Misalnya, banyak pengguna dapat saling berbagi printer tunggal dengan

kualitas tinggi, dibandingkan memakai printer kualitas rendah di masing-

masing meja kerja. Selain itu, lisensi perangkat lunak jaringan dapat lebih

murah dibandingkan lisensi stand-alone terpisah untuk jumlah pengguna

sama.

Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap handal.

Sistem penyimpanan data terpusat yang dikelola dengan baik memungkinkan

banyak pengguna mengaskses data dari berbagai lokasi yang berbeda, dan

membatasi akses ke data sewaktu sedang diproses.

Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing).

Transfer data pada jaringan selalu lebih cepat dibandingkan sarana berbagi

data lainnya yang bukan jaringan.

Jaringan memungkinkan kelompok kerja berkomunikasi dengan lebih

efisien. Surat dan penyampaian pesan elektronik merupakan substansi

sebagian besar sistem jaringan, disamping sistem penjadwalan, pemantauan

Page 35: Wahyu Tri Pamungkas-fst

18

proyek, konferensi online dan groupware, dimana semuanya membantu team

bekerja lebih produktif.

Jaringan membantu usaha dalam melayani klien mereka secara lebih

efektif. Akses jarak-jauh ke data terpusat memungkinkan karyawan dapat

melayani klien di lapangan dan klien dapat langsung berkomunikasi dengan

pemasok.

Ada 2 Tipe jaringan yang umum digunakan yaitu:

1. Jaringan LAN

2. Jaringan MAN

3. Jaringan WAN

Berikut penjelasan mengenai kedua tipe tersebut :

1. Jaringan LAN

LAN (Local Area Network) adalah suatu kumpulan komputer,

dimana terdapat beberapa unit komputer client dan 1 unit komputer

untuk server. Antara masing-masing client maupun antara client dan

server dapat saling bertukar file maupun saling menggunakan printer

yang terhubung pada unit-unit komputer yang terhubung pada jaringan

LAN.

LAN seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal.

LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps

(mega bit/detik) dengan delay rendah (puluhan mikro second) dan

mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat

Page 36: Wahyu Tri Pamungkas-fst

19

beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan

megabit/detik.

Topologi dalam LAN antara lain :

(a) (c)(b)

(d) (e) (f)

Gambar 2.3 (a)Bintang (b)Cincin (c)Pohon (d)Lengkap (e) Cincin

2. Jaringan MAN (Metropolitan Area Network)

Suatu jaringan yang jarak antara satu sistem dengan sistem

lainnya relatif agak jauh scopenya dalam satu kota. Pembangunan

jaringan komputer metropolitan ini merupakan pilihan perusahaan-

perusahaan yang bergerak dalam sektor jasa perbankan, supermarket,

perguruan tinggi dan lain sebagainya yang memiliki banyak kantor

cabang dalam suatu kota. Dengan fasilitas jaringan komputer ini

diharapkan pimpina perusahaan dapat dengan cepat mengetahui kondisi

perusahaan secara keseluruhan maupun kantor cabangnya masing-

masing dan memungkinkan pimpinan perusahaan berkomunikasi bahkan

berdiskusi dengan para manajer kantor-kantor cabang. Hal ini berarti

Page 37: Wahyu Tri Pamungkas-fst

20

jaringan ini mendukung proses koordinasi dan kontrol para pengelola

tersebut.

3. Jaringan WAN

WAN (Wide Area Network) (Todd Lammle : 2004) merupakan

transmisi yang lebih luas yang terhubung antar jaringan banyak protocol

WAN yang berbeda yang dapat membantu memperpanjang LAN anda ke

LAN yang lain di tempat remote.dan hal ini akan lebih efektif dengan

menggunakan penyedia layanan koneksi (Service Provider) dari pada

membangun koneksi dengan memasang kabel dari suatu titik perusahaan

ke titik lainnya.

Dan dalam penerapan WAN ada beberapa hal yang menjadi perhatian :

Customet Premies Equitment (CPE)

Perlengkapan milik pelanggan dan berada di lokasi pelanggan.

Demarcation Point ( DP )

Suatu titik dimana tanggung jawab service provider berakhir ini

biasanya berakhir pada sebuah alat yang di pasang di ruang

telekomunikasi yang biasa disebut telco (setelah itu koneksi akan

dilanjutkan lagi ke CSU/DSU atau interface serial pada sebuah

perusahaan atau dengan kata lain ke CPE).

Page 38: Wahyu Tri Pamungkas-fst

21

a. Jenis –jenis Koneksi WAN

Sebuah WAN dapat menggunakan sejumlah jenis koneksi yang

berbeda dan di bagian ini akan diberikan pengenalan terhadap

berbagai jenis koneksi WAN :

Leased line biasanya, lised line disebut juga sebagai koneksi

titik ke titik (Point to Point) atau Koneksi yang ter dedicated

(artinya koneksi yang di sediakan khusus untuk pelanggan).

Gambar 2.4 Leased line

Circuit Switching sebuah koneksi dari ujung ke ujung

terbentuk. Circuit Switching menggunakan modem dial-up atau

ISDN dan digunakan untuk transfer data dengan Bandwith

kecil.

Gambar 2.5 Circuit Switching

Packet Switching ini adalah sebuah metode switching WAN

yang menghemat biaya karena adanya service provider yang

menyalurkan koneksi yang akan kita buat. Konsepnya sama

Page 39: Wahyu Tri Pamungkas-fst

22

seperti switch yang memfoward data dari suatu point ke point

yang lainnya.

Gambar 2.6 Packet Switching

2.5 Model OSI Layer

2.5.1 Pengertian OSI

Suatu jaringan komputer dibangun dengan memperhatikan arsitektur

standar yang dibuat lembaga standar industri dunia. Standar jaringan yang

saat ini diakui dunia adalah The Open System Connection yang dibuat oleh

lembaga ISO (The International Standar Organization). Seluruh fungsi

kerja jaringan komputer dan komunikasi antar terminal diatur dalam

standar ini. OSI adalah suatu standar komunikasi antar mesin yang terdiri

dari 7 lapisan. Ketujuh lapisan tersebut mempunyai peran dan fungsi yang

berbeda satu terhadap yang lain.

2.5.2 Lapisan OSI

a. Phisical Layer

Lapisan terendah ini mengatur sinkronisasi pengiriman dan

penerimaan data, spesifikasi mekanik, elektrik dan interface antar

terminal, seperti besar tegangan, frekuensi, koneksi pin dan jenis kabel.

Page 40: Wahyu Tri Pamungkas-fst

23

b. Data Link Layer

Lapisan ini data diubah dalam bentuk paket, sinkronisasi paket

yang dikirim maupun yang diterima, persiapan saluran antar terminal,

pendeteksian kesalahan yang terjadi saat pengiriman data dan

pengendalian akses saluran.

c. Network Layer

Lapisan ini menentukan rute pengiriman dan pengendalian

kemacetan, agar data sampai ditempat tujuan dengan benar.

d. Transport Layer

Lapisan ini mengatur keutuhan data, menerima data dari lapisan

session dan meneruskannya ke lapisan Network. Lapisan ini juga

memeriksa apakah data sudah sampai dialamat yang dituju.

e. Session Layer

Lapisan ini menyiapkan saluran komunikasi dan terminal dalam

hubungan antar terminal, mengkoordinasikan proses pengiriman dan

penerimaan serta mengatur pertukaran data.

f. Presentation Layer

Lapisan ini dilakukan konversi data agar data yang dikirim dapat

dimengerti oleh penerima, kompresi teks dan penyandian data.

g. Application Layer

Lapisan tertinggi mengatur interaksi pemakai komputer dengan

program aplikasi yang dipakai. Lapisan ini mengatur pemakaian

bersama data, peralatan, pengiriman file dan pemakaian database.

Page 41: Wahyu Tri Pamungkas-fst

24

2.6 IP ADDRESS

2.6.1 Address Ipv4

Ipv4 addressing (Rahmat Rafiudin, 2006) digunakan utuk

menugaskan sebuah address logical ke sebuah device fisikal. Dua

device pada sebuah jaringan Ethernet dapat saling bertukar informasi

karena mereka memiliki card-card interface dengan Address Ethernet

unik. Jika device A ingin mengirimkan informasi ke device B, device A

perlu mengetahui Address Ethernet device B. Protokol–protokol seperti

Microsoft NetBios, menuntut masing–masing menyiarkan (Broadcast)

address-nya sehingga device–device lain dapat mempelajarinya.

Ipv4 memungkinkan kita menugaskan sebuah address logikal ke

sebuah device fisikal. Tak masalah metoda komunikasi mana yang

digunakan kita dapat mengidentifikasi device melalui address logikal

unik yang dapat ditranslasikan ke address fisikal untuk kebutuhan

transfer informasi.

Address–address Ipv4 terdiri dari 32 bit, dengan menggunakan

formula 2^n, ini berarti kita memiliki peluang membuat address

sebanyak 2^32 buah address, atau 4.294.967.296 address individual

yang mempunyai class – class tertentu.

Pengalamatan class terbagi menjadi beberapa tapi terpenting yang

biasa di pakai dalam suatu kegiatan komunikasi adalah 3 class yaitu

Class A,B, dan C :

Page 42: Wahyu Tri Pamungkas-fst

25

Class A : Network. Node.Node. Node setiap alamat Class A

memiliki 3 Byte (Tempat Untuk 24 Bit) untuk digunakan sebagai

kombinasi unik yang mempunyai kemungkinan 2 Pangkat 24 atau

16.777.216 Kombinasi.

Class B : Network. Network . Host. Host dengan alamat network dua

Byte (Tempat untuk 16 Bit) untuk digunakan sebagai kombinasi

untuk kemungkinan 2 pangkat 16 atau 16384 kombinasi.

Class C : Network.Network.Host.Host dengan alamat network tiga

Byte (Tempat untuk 8 Bit) untuk digunakan sebagai kombinasi untuk

kemungkinan 2 pangkat 16 atau 255 kombinasi.

2.7 Topologi Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi dalam bukunya mengenai jaringan komputer

(2008 : 27-32) Topologi jaringan adalah susunan atau pemetaan interkoneksi

antara node, dari suatu jaringan, baik secara fisik (riil) dan logis (virtual). Pola

ini berhubungan erat dengan media akses dan media pengirim yang

digunakan.Ada beberapa macam topologi yang dapat digunakan, tetapi bentuk

topologi yang utama adalah Bus, Ring, Star dan Tree.

2.7.1 Topologi Bus

Pada topologi ini terdapat satu jalur umum yang berbentuk garis

lurus. Ciri utama dari bentuk topologi ini adalah bahwa setiap sambungan

saling tergantung. Artinya, jika satu sambungan terganggu maka seluruh

Page 43: Wahyu Tri Pamungkas-fst

26

sambungan akan terputus dan tidak bisa terhubung lagi.Meskipun

terhubung tetapi topologi ini tidak membentuk satu jalur tertutup. Topologi

ini sangat cocok untuk pembangunan jaringan skala kecil.

Gambar 2.7 Topologi Bus

2.7.2 Topologi Ring

Pada topologi ring semua pc yang terkoneksi akan saling dikaitkan

sehingga membentuk satu koneksi yang tidak terputus. Namun, sistem ini

memiliki kelemahan, yaitu apabila ada kabel koneksi yang terputus dua

arah, maka seluruh koneksi ke server akan terputus atau terganggu.

Topologi ini sangat tepat untuk perusahaan, unit atau departemen yang

sangat tinggi tingkat lalu lintas transmisi data dan informasinya.

Gambar 2.8 Topologi Ring

Page 44: Wahyu Tri Pamungkas-fst

27

2.7.3 Topologi Star

Topologi ini punya bentuk fisik seperti bintang, dimana setiap node

dihubungkan ke pusat. Media transmisinya bersifat tertutup dan setiap

client mempunyai kabel tersendiri untuk langsung berhubungan dengan

file server sehingga apabila salah satu client mengalami kegagalan, maka

client yang lain tetap bisa berkomunikasi dengan server.

Gambar 2.9 Topologi Star

2.7.4 Topologi Tree

Pada topologi ini biasanya hanya ditemui pada jaringan berskala

besar, karena topologi ini memungkinkan penambahan PC berapapun

tanpa mengganggu kinerja seluruh sistem. Skemanya memiliki kesamaan

dengan skema pohon, yaitu node pusat dihubungkan dengan beberapa

node. Masing masing node dihubungkan ke beberapa node lainnya.

Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi tidak

berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga

Page 45: Wahyu Tri Pamungkas-fst

28

tidak menjadi efektif. Cara kerja jaringan ini relatif lebih lambat.

Gambar 2.10 Topologi Tree

2.8 Active Directory

Active Directory (Irwin Utama : 2008 ) adalah sebuah layanan yang di

implementasikan dalam lingkup Microsoft, tujuannya adalah untuk

menyediakan service otentikasi dan otorisasi secara terpusat untuk komputer

berbasis windows, Active Directory memuat informasi menganai komputer,

user, group, printer, dan aplikasi. Active Directory menyediakan cara yang

konsisten untuk penamaan, pencarian akses, pengelolaan, dan keamanan

untuk objek-objek tersebut, Active Directory mulai dikenalkan di Windows

2000 Server, dan terus disempurnakan sampai sekarang.

Dalam penelitian ini penulis memakai Active Directory Domain Service

(AD DS) domain, (V.Djong : 2003) adalah sebuah konsep yang berbeda

dengan DNS untuk meng- identifikasikan komputer yag ada di dalam AD DS

Page 46: Wahyu Tri Pamungkas-fst

29

domain, maka untuk me- nyederhanakan administrasi, AD DS domain

memiliki nama yang sama dengan DNS domain, yang memungkinkan sebuah

konsep join domain sebagai salah satu cara agar komputer – komputer yang

ada dapat di manage berdasarkan prinsip-prinsip yang ada di dalam windows

2003.

Struktur Active Directory pada windows server 2003 mempunyai dua

jenis struktur yang disebut struktur logika ( logical structure ) dan struktur

fisik ( physical structure ). Forest, tree, domain, OU, kelas objek,dan objek

termasuk dalam elemen – elemen struktur logika. Sesuai dengan namanya,

struktur logika ini diatur sesuai dengan kepentingan organisasi tanpa

bergantung pada letak sebenarnya dari objek. struktur logika ini memberikan

fleksibilitas yang tinggi untuk administrator jaringan dan sangat mudah

diperluas untuk masa datang jika diperlukan. Struktur fisik dari active

directory berupa domain controller dan sites. Jika Windows NT server

menggunakan Primary Domain Controller ( PDC ) dan Backup Domain

Controller ( BDC ) , maka Windows server 2003 menggunakan konsep

master domain controller ganda dimana setiap domain controller mempunyai

tingkatan yang sama sehingga dinamakan domain controller ( DC ) saja.

Fungsi utama struktur fisik adalah untuk pengaturan replikasi. Dimana setiap

domain controller menyimpan database dari objek – objek yang berada

didalam suatu domain. Jika database salah satu domain controller berubah,

maka perubahan ini direplikasikan ke domain controller lainnya yang berada

di dalam domain yang sama.

Page 47: Wahyu Tri Pamungkas-fst

30

Ada dua tipe replikasi yaitu:

Intra-site Replication adalah replikasi yang terjadi didalam site yang sama,

umumnya antara domain controller yang berada pada LAN dengan

hubungan berkecepatan tinggi.

Inter-site Replication adalah replikasi yang terjadi antara site yang

berbeda, umumnya berada pada WAN dengan hubungan berkecepatan

rendah.

2.9 Windows Server 2003

Windows Server 2003 merupakan sebuah versi sistem operasi Microsoft

Windows yang ditujukan untuk pasar server korporat. Nomor versi

internalnya adalah Microsoft Windows NT 5.2 build 3790. Dulunya dikenal

dengan .NET Server, Windows .NET Server, atau Whistler Server. Sistem

operasi ini merupakan kelanjutan dari sistem Windows 2000

Server.(http://www.sybex.com)

Windows Server 2003 memiliki nama kode Whistler Server mulai

dikerjakan pada akhir tahun 2000. Tujuan dari hal ini adalah Microsoft

hendak membuat platform .NET, dengan menyediakan infrastruktur jaringan

yang terbentuk dari Windows Server dan Windows Workstation. Proyek itu

dinilai sangat ambisius, karena Microsoft berniat mengembangkan dua sistem

operasi secara sekaligus (Whistler Server dan Whistler Workstation).

Akhirnya, beberapa kali sistem operasi ini ditunda peluncurannya, karena

jadwal pengembangan yang ketat, dan hanya sistem operasi Whistler

Page 48: Wahyu Tri Pamungkas-fst

31

Workstation saja yang dirilis setahun berikutnya dengan nama produk

Windows XP, yang ditujukan untuk kalangan konsumer rumahan dan

korporat.

Windows Server 2003 terdiri atas beberapa produk yang berbeda, yakni

sebagai berikut:

a. Windows Server 2003 Standard Edition

b. Windows Server 2003 Enterprise Edition

c. Windows Server 2003 Datacenter Edition

d. Windows Server 2003 Web Edition

e. Windows Small Business Server 2003

f. Windows Storage Server 2003

2.9.1 Fungsi Windows 2003 Server

Sebuah server dapat menjalankan berbagai fungsi sesuai

kebutuhan bisnis. Pada organisasi skala kecil fungsi – fungsi tersebut

dapat digabungkan dalam satu server dan satu komputer. Untuk

organisasi besar, sebaiknya setiap fungsi dijalankan pada server

terpisah sesuai dengan beban kerjanya.

a. File Serve

Fungsi ini merupakan penggunaan paling umum dari sebuah server,

dimana server digunakan sebagai pusat penyimpanan file dalam

sebuah jaringan. Dengan sistem ini sistem file akan lebih terintegrasi

Page 49: Wahyu Tri Pamungkas-fst

32

sehingga memudahkan manajemen dan pencarian file. Sistem back

up dan penyimpanan file juga dapat dilakukan dengan lebih baik.

Windows 2003 Server memiliki fasilitas Distributed File System untuk

memudah kan pengelolaan file dalam jaringan. Dengan sistem ini pengguna

jaringan dapat dengan mudah menggunakan dan menyimpan file tanpa perlu

mengetahui letak sebenarnya dari suatu file.

2.10 TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)

Ada banyak protocol jaringan yang didukung di dalam Microsoft

Windows 2003 Server. Namun demikian TCP/IP adalah protocol utama yang

dipakai di Microsoft Windows 2003 Server dan merupakan default protocol

jaringan yang ada ketika kita menginstal Microsoft Windows 2003 Server.

Banyak layanan jaringan di Microsoft Windows 2003 Server ini

memakai TCP/IP dan beberapa layanan, seperti Internet Information Server

(IIS) dan Active Directory, mensyaratkannya untuk diinstal. TCP/IP

merupakan suatu protocol yang dapat diarahkan yang dipakai oleh

kebanyakan wide area network (WAN) dan Internet. Protocol lain, misalnya

NetBEUI (NetBIOS Enhanced User Interface), dirancang hanya untuk local

area network (LAN) sehingga tidak mendukung konektivitas internet.

Persoalan ini perlu dipertimbangkan ketika kita merencanakan jaringan kita.

Page 50: Wahyu Tri Pamungkas-fst

33

2.11 Domain Name Sistem (DNS)

Kendati TCP/IP memakai Internet Protocol (IP) untuk meletakkan dan

berhubungan ke host (komputer dan TCP/IP network device lainnya), para

pemakai cenderung memakai nama-nama yang sudah dikenali. Misalnya, para

pemakai lebih menyukai nama ftp.microsoft.com sebagai pengganti alamat IP-

nya, yaitu 172.16.23.55.

Domain Name System (DNS) memudahkan kita untuk memakai nama-

nama hirarki yang sudah dikenali untuk meletakkan komputer dan sumber

daya yang lain secara mudah di sebuah jaringan IP. DNS dipakai pada internet

untuk menyediakan suatu konvensi penamaan standar bagi penempatan

komputer-komputer berbasis IP. Sebelum mengimplementasikan DNS, file

hosts dipakai untuk meletakkan sumber daya pada jaringan TCP/IP termasuk

internet. Para administrator jaringan memasukkan nama dan alamat IP ke file

host dan komputer-komputer yang memakai file untuk resolusi nama.

2.12 Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan yang

secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya.

Komputer yang meminta IP Address disebut dengan DHCP Client sedangkan

komputer yang memberikan IP Address disebut sebagai DHCP Server.

Dengan demikian Administrator tidak perlu lagi memberikan IP Address

secara manual tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP

Server. IP Address diberikan bersama dengan subnet mask, dan default

Page 51: Wahyu Tri Pamungkas-fst

34

gateway. IP Address dipinjamkan dalam masa waktu tertentu yang disebut

dengan lease periode. Bisa dalam hitungan hari, jam atau menit.

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) menyederhanakan

pengurusan dan pengelolaan alamat-alamat IP pada sebuah jaringan TCP/IP

dengan mengotomatiskan konfigurasi alamat untuk client-client jaringan.

DHCP server ditentukan sebagai komputer apa saja yang mengoperasikan

layanan DHCP. Windows Server 2003 menyediakan layanan DHCP Server,

yang memungkinkan sebuah komputer berfungsi sebagai DHCP server dan

mengonfigurasi komputer-kompuer client yang diaktifkan DHCP pada

jaringan anda. Arsitektur ini diperlihatkan pada Gambar 2.7 berikut ini :

Gambar 2.11 Konfigurasi DHCP Client Server

Keterangan :

DHCP (Dymanic Host Configuration Protocol) Server di Microsoft Windows

2003 Server menyediakan beberapa fasilitas, antara lain:

1. Integrasi dengan DNS dan layanan direktori Microsoft Active Directory.

2. Pelaporan statistik dan pemantauan yang sudah ditingkatkan.

Page 52: Wahyu Tri Pamungkas-fst

35

3. Dukungan kelas-pemakai dan pilihan-pilihan vendor spesifik.

4. Alokasi alamat multicast.

5. Deteksi DHCP server tunggal.

Masing-masing komputer pada sebuah jaringan yang berbasis TCP/IP

harus mempunyai sebuah alamat IP yang unik agar dapat mengakses jaringan

dan sumber dayanya. Tanpa DHCP, konfigurasi IP harus dikerjakan secara

manual bagi komputer-komputer yang baru, komputer-komputer yang

dipindahkan dari satu sub jaringan ke sub jaringan lainnya, dan komputer-

komputer yang dipindahkan dari jaringan. Dengan mengembangkan DHCP di

sebuah jaringan, seluruh proses ini diotomatiskan dan dikelola secara sentral.

Implementasi DHCP dihubungkan sangat dekat dengan WINS

(Windows Internet Name Service) dan DNS yang akan dimanfaatkan oleh

administrator jaringan untuk menggabungkan ketiganya ketika merencanakan

penyebaran. Jika Anda memakai DHCP Server untuk client jaringan

Microsoft Windows, maka Anda harus memakai suatu layanan resolusi nama.

Jaringan Microsoft Windows 2003 Server memakai layanan DNS untuk

mendukung Active Directory selain resolusi nama yang umum. Jaringan yang

mendukung client Windows 2000 dan sebelumnya mesti memakai WINS

server. Jaringan yang mendukung suatu kombinasi client Microsoft Windows

2003 Server dan Microsoft Windows 2000 harus mengimplementasikan baik

WINS maupun DNS.

Page 53: Wahyu Tri Pamungkas-fst

36

2.13 Windows Internet Name Service (WINS)

WINS (Windows Internet Name Service) adalah sistem resolusi nama

yang dipakai untuk sistem operasi Windows 2000 dan sebelumnya. WINS

menyediakan suatu database yang didistribusikan untuk mendaftarkan dan

menyangsikan sebuah nama komputer (yang sama seperti nama NetBIOS) ke

pemetaan alamat IP dalam suatu lingkungan jaringan routed. Bila Anda

sedang mengelola suatu jaringan routed, maka WINS merupakan pilihan

terbaik Anda bagi resolusi nama NetBIOS. WINS mengurangi pemakaian

siaran lokal untuk resolusi nama dan memungkinkan para pemakai

meletakkan sistem-sistem secara mudah di jaringan yang terpencil.

Dalam suatu lingkungan DHCP yang dinamis, alamat IP pada host

dapat sering berubah. WINS menyajikan suatu cara untuk mendaftarkan

secara dinamis perubahan-perubahan untuk nama komputer ke pemetaan

alamat IP. Fasilitas ini diperlukan untuk nama yang menuju resolusi alamat IP

agar bisa bekerja secara baik di sebuah lingkungan DHCP.

2.14 Modem

Modem adalah sebuah alat yang dapat membuat komputer terkoneksi

dengan internet melalui line telepon standar. Modem banyak digunakan

komputer-komputer rumah dan jaringan sederhana unutk dapat

berkomunikasi dengan jutaan komputer lain dalam lalu lintas internet.

Kata modem itu sendiri merupakan kependekan dari

modulator/demodulator. Ini berarti modem bekerja dengan cara mengubah

Page 54: Wahyu Tri Pamungkas-fst

37

informasi digital dari komputer pengirim ke dalam bentuk sinyal analog

yang ditransmisikan melaluli line telepon. Selanjutnya modem pada

komputer penerima akan mengubah ulang sinyal analog ke sinyal digital.

Beberapa tipe modem hanya dapat melakukan pertukaran data saja.

Sedangkan tipe modem tertentu, seperti yang dikenal dengan fax/modems,

selain dapat melakukan pertukaran data, modem tersebut juga dapat

menangani pesan-pesan fax.

Ditinjau dari sisi hardware, ada dua jenis tipe modem yang populer,

yaitu modem eksternal dan modem internal. Sesuai dengan namanya,

modem eksternal adalah jenis modem yang perangkat fisiknya terpisah dari

komputerUmumnya jalur transmisi menyalurkan data dalam bentuk data

analog, sedangkan data yang dihasilkan oleh sumber pengirim berbentuk

data digital. Suatu modulator – demodulator (lebih dikenal dengan

singkatannya Modem) atau disebut juga data set dapat digunakan untuk

merubah data dari bentuk digital ke bentuk analog.

Gambar 2.12 Pengubahan dari digital ke analog dan sebaliknya oleh modem

Data yang sudah dirubah ke bentuk analog oleh modem kemudian di

transmisikan lewat jalur transmisi dan diterima oleh modem kedua yang

Page 55: Wahyu Tri Pamungkas-fst

38

akan merubah kembali dari bentuk analog menjadi bentuk digital. Jadi

modem yang pertama yang ada di sumber pengirim berfungsi sebagai

pengubah (modulate) dari bentuk digital ke bentuk analog, sedang modem

kedua yang berada dipenerima berfungsi untuk mengembalikan

(demodulate) dari bentuk analog menjadi bentuk digital, dapat dilihat pada

gambar 2.5.

2.15 Router dan Gateway

Untuk menghubungkan user dengan server agar user dapat terkoneksi

dalam suatu jaringan, maka server dibuat sebagai pintu gerbang

(router/gateway).

Router dan Gateway sendiri sebenarnya secara teori mempunyai filosopi

arti yang berbeda. Gateway sebenarnya mengacu pada alat yang difungsikan

untuk menjembatani dua jaringan yang mempunyai topologi yang berbeda,

subnet yang berbeda, dan lain sebagainya. Sedangkan router untuk mengatur

pengalamatan paket-paket data dalam jaringan yang berbeda sehingga

komunikasi dapat terlaksana.

Akan tetapi dalam kenyataannya sehari-hari, router dan gateway

seringkali ditangani oleh sebuah alat saja. Hal inilah yang menyebabkan router

selalu diidentikan sebagai gateway, begitu pula sebaliknya.

Page 56: Wahyu Tri Pamungkas-fst

39

Gambar 2.13 Cisco Router 2501

Router memiliki kemampuan untuk melewatkan paket IP dari satu

jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur di antara

keduanya.

Router-router yang terhubung di Internet memiliki algoritma routing

terdistribusi yang digunakan untuk memilih jalur terbaik yang dilalui paket IP

dari satu jaringan ke jaringan lain.

Router umumnya digunakan untuk menghubungkan sejumlah LAN,

sekaligus mengisolasikan trafik data antara LAN satu dengan lainnya. Jika dua

atau lebih LAN terhubung dengan satu router, maka setiap LAN akan dianggap

memiliki subnetwork yang berbeda.

2.16 Switch

Switch lebih berfungsi sebagai media antar koneksi, media pengumpul

semua koneksi antar PC untuk kemudian disambungkan satu sama lain.

Keuntungan menggunakan Switch adalah fleksibilitas yang dimiliki

sehingga tiap client dapat ditambahkan setiap waktu tanpa mengganggu

jaringan yang sedang beroperasi.

Page 57: Wahyu Tri Pamungkas-fst

40

2.17 Studi Sejenis / Studi Literatur

Dibawah ini terdapat beberapa literatur sejenis, yaitu :

1. DESWANTONI (2007), Mahasiswa UNIKOM Bandung.

“MEMBANGUN PRIMARY DOMAIN CONTROLLER BERBASIS

ACTIVE DIRECTORY WINDOWS 2000 SERVER”

SMK Negeri 1 Cimahi

1. Tujuan :

1. Untuk menerapkan teori dan praktek yang didapat selama

mengikuti perkuliahan, sehingga pemahaman teori dan praktek

diharapkan lebih jelas dan bermanfaat.

2. Diharapkan hasil dari kerja ini dapat berfungsi dengan baik dan

dapat digunakan sebagai media bantu dalam proses belajar

mengajar.

3. Sebagai salah satu kontribusi penulis bagi kemajuan diri penulis

sendiri khususnya serta dunia komputer dan jaringan umumnya.

2. Metodelogi :

Metodologi yang di gunakan adalah metode yang bersifat

deskriptif analisis yaitu metode yang mendeskripsikan suatu keadaan

yang sebenarnya, Library Research (Penelitian Kepustakaan) dilakukan

dengan ja lan membaca literatur yang ada hubungannya dengan masalah

yang dibahas, Field Research (Penelitian Lapangan) dilakukan dengan

cara terjun langsung ke lapangan tempat objek penelitian dengan tujuan

memperoleh data dan informasi yang aktual dan dapat dipercaya.

Page 58: Wahyu Tri Pamungkas-fst

41

3. Hasil :

Teknik instalasi Windows 2000 server, konfigurasi active

directory, konfigurasi DNS, dan konfigurasi DHCP client terhubung ke

dalam Domain Controller dan dapat bertukar data dengan baik dan

aman.

4. Saran :

1. Spesifikasi komputer yang ditampilkan masih terbatas pada

koding, sehingga dapat dikembangkan spesifikasi komputer client

sesuai yang diinginkan dan dibutuhkan.

2. Komunikasi antara client dan server belum terjadi, fitur yang perlu

ditambahkan adalah fitur chatting.

2. Arif Sulistiyo (2005), Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

“APLIKASI SERVER DATA PDC TERPADU DAN TERPUSAT PADA

LABORATORIUM MENGGUNAKAN SERVER LINUX”

Universitas Dian Nuswantoro Semarang

1. Tujuan :

1. Membuat suatu alternatif keaman data dan pemanfaatan

sumberdaya jaringan yang lebih efektif dan efisien.

2. Meningkatkan keamanan data, Memanfaatan Sistem Operasi yang

free sehingga dapat menghemat biaya.

3. Mempermudah kontrol dan manajemen user, Membatasi paket

data yang masuk dari dalam dan luar.

Page 59: Wahyu Tri Pamungkas-fst

42

2. Metodelogi :

Metodelogi yang digunakan adalah Studi Pustaka (Library

Research Method), yaitu landasan teori berkenaan dengan teknologi

jaringan berbasis Linux yang sebagian besar penulis dapat secara

online di Internet (artikel, majalah, mailing list dan sebagainya),

Dokumen manual Linux, Proxy, Firewall, SAMBA (SMB HOWTO) di

sistem operasi linux sendiri, dasar-dasar hardware untuk jaringan,

security UNIX dan buku-buku yang berhubungan dengan jaringan

komputer. Dan Studi lapangan (Field Research Method), Studi

lapangan yang dilakukan yaitu : Tanya Jawab (Interview), Tanya

jawab dilakukan kepada staff yang berkepentingan dalam menangani

jaringan. Pengamatan (Observasi) Adanya permasalahan-permasalah

yang dihadapi saat ini berkenaan dengan penggunaan jaringan

komputer di laboratorium komputer. Antara lain masalah keamanan

data dan pembuatan account user, pemeliharaan server.

3. Hasil :

Bila kita menggunakan sistem server yang tersebut diatas maka

kita bisa menghemat sumber daya baik dari segi finansial (tidak

memerlukan sistem operasi yang mahal) sehingga dana dapat

dialokasikan kebutuhan yang lain dan bisa menghemat sumber daya

hardware karena tidak memerlukan server di tiap-tiap ruangan.

Sehingga apabila kita menggunakan sistem seperti tersebut di atas

dapat menghemat sumber daya jaringan sekitar 25%.

Page 60: Wahyu Tri Pamungkas-fst

43

4. Saran :

1. Untuk meningkatkan pelayanan maka harus didukung dengan

peningkatan sumberdaya baik dari segi brainware, software dan

hardware.

2. Universitas diharapkan memiliki seorang Administrator jaringan

yang berpengalaman, sehingga data yang ada di server bisa lebih

aman.

3. Dengan adanya sistem jaringan yang baru, diharapkan dapat

memberikan gagasan awal untuk melakukan pengembangan dalam

pengelolaan Laboratorium komputer sehingga dapat menyesuaikan

dengan perkembangan teknologi informasi.

4. Membuat sistem yang terpadu dan lebih komplek sehingga dapat

mencakup berbagai unsur yang terkait dalam lingkungan

Universitas.

3. Bobby Kurniawan (2006), Mahasiswa UNIKOM Bandung

“PENGEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER DENGAN

MENGGUNAKAN WINDOW 2000 ADVANCE”

PT.Hero Intiputra

1. Tujuan :

1. Agar dapat mempercepat jalannya proses data dari devisi – devisi

ke pusat (server) di PT. Hero Intiputra.

Page 61: Wahyu Tri Pamungkas-fst

44

2. Untuk mengembangkan sistem jaringan komputer di PT. Hero

Intiputra di masa yang akan datang.

2. Metodelogi yang digunakan penulis adalah dengan cara :

1. Interview / Wawancara.

Yaitu dengan bertanya ke pada karyawan PT. Hero Intiputra.

2. Survey Langsung Di Lapangan.

Yaitu dengan cara meneliti dan mempelajari jaringan komputer

yang ada di PT. Hero Intiputra secara langsung dan

membandingkan dengan hasil pengembangan jaringan computer

yang dibuat.

3. Studi Kepustakaan.

Yaitu dengan membaca dan mempelajari buku-buku dan majalah

yang ada hubungan dengan jaringan komputer sebagai acuan

untuk penyusunan Laporan Kerja Praktek.

3. Hasil :

Jaringan Komputer saat ini perkembangannya sangat pesat dan

sangat menentukan demi berjalannya suatu aktifitas di suatu

perusahaan demi melancarkan kegiatan perusahaan khususnya di Head

Office PT. Hero Intiputra.

4. Saran :

Sistem operasi yang digunakan di PT. Hero Intiputra guna

menunjang jaringan komputer Client-Server adalah Microsoft

Windows 98, Windows ME, Windows XP, Windows 2000 Profesional

Page 62: Wahyu Tri Pamungkas-fst

45

sebagai sistem operasi client/workstation dan sebagai sistem operasi

server menggunakan Windows 2000 Advanced Server.

4. Nusye Rahmadian Amelia (2010), Mahasiswi Universitas Sumatera Utara.

“IMPLEMENTASI METODE CLIENT SERVER DENGAN

MENGGUNAKAN WINDOWS SERVER 2003”

Universitas Sumatera Utara.

1. Tujuan :

Tujuan perancangan jaringan ini adalah :

1. Sharing resources. Sharing resources bertujuan agar seluruh

program, peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan

oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa

terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.

2. Integrasi Data. Jaringan komputer dapat mencegah

ketergantungan pada komputer pusat, karena setiap proses data

tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat

didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah maka dapat

terbentuk data yang terintegrasi yang memudahkan pemakai

untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.

3. Keamanan Data. Sistem Jaringan Komputer dapat memberikan

perlindungan terhadap data. Karena pemberian dan pengaturan

hak akses kepada para pemakai, serta teknik perlindungan

terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang

efektif.

Page 63: Wahyu Tri Pamungkas-fst

46

2. Metodelogi :

Adapun metode penelitian yang penulis gunakan dalam

menyelesaikan tugas akhir adalah :

1. Mengumpulkan data yang berhubungan dengan client-server,

windows server 2003 maupun materi atau sumber-sumber lain

yang berhubungan dengan penelitian ini.

2. Menguji coba jaringan yang telah dibuat, rancangan yang telah

selesai diuji kembali agar dapat mengetahui apakah jaringan yang

dibuat telah sesuai dengan hasil yang diinginkan dan jika terdapat

kekurangan maka dapat diperbaiki.

3. Pembuatan jaringan dengan menggunakan metode client-server dan

Windows Server 2003 yang bertindak sebagai server.

3. Hasil :

Dengan pemakaian sumber daya secara bersama – sama, akan

mendapatkan hasil yang maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu

data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada

perubahan yang terjadi dapat segera langsung diketahui oleh setiap

pemakai.

4. Saran :

Untuk meningkatkan pemakaian sumber daya secara bersama –

sama, maka harus didukung dengan peningkatan sumber daya baik

dari segi brainware, software dan hardware.

Page 64: Wahyu Tri Pamungkas-fst

47

5. Frans A Siagian (2007) Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

“PERANCANGAN KOMUNIKASI CLIENT SERVER DAN SISTEM

DATABASE”

Universitas Sumatera Utara.

1. Tujuan :

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk merancang/membuat

perangkat lunak akses jaringan client-server secara remote.

2. Metodelogi :

Metode Penulisan yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini

adalah :

a. Studi Literatur : Mengambil bahan dari buku – buku referensi,

jurnal – jurnal, serta artikel – artikel yang berhubungan dengan

permasalahan.

b. Studi Kasus : Melakukan percobaan terhadap aplikasi jaringan

client – server yang telah dibuat.

3. Hasil :

1. Perangkat lunak yang dirancang ini merupakan salah satu dari

aplikasi pemrograman jaringan komputer.

2. Perangkat lunak komunikasi client-server dibuat dengan

pemrograman API (Application Programming Interface) untuk

dapat berkomunikasi melalui TCP/IP.

3. Perangkat lunak ini memiliki tampilan menu utama yang sederhana

dan praktis yang memuat menu – menu pilihan dengan

Page 65: Wahyu Tri Pamungkas-fst

48

menyesuaikan kebutuhan user, sehingga mudah

mengoperasiokannya.

4. Saran :

Dalam tugas akhir ini penulis menggunakan satu komputer

server dan dua komputer client tampak performan dari perangkat

lunak cukup handal dalam mengontrol komputer. Namun perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat kehandalan perangkat

lunak ini, sehingga diketahui berapa jumlah maksimum komputer

client yang masih dapat dikontrolnya dengan baik

6. Chaerur Rozikin (2010), Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta

“PENGEMBANGAN APLIKASI PERPAKIRAN BERBASIS CLIENT –

SERVER“

Studi Kasus : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

1. Tujuan :

1. Mengembangkan sistem perpakiran yang ada saat ini, yaitu dari

tanpa menggunakan komputer menjadi terkomputerisasi.

2. Membuat Aplikasi yang mampu menangani dan membantu dalam

mengkontrol setiap kendaraan yang parkir di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Metodologi :

1. Mewawancarai orang yang ahli dalam didangnya atau melakukan

diskusi dengan orang-orang yang mengerti terhadap materi

Page 66: Wahyu Tri Pamungkas-fst

49

bahasan agar mendapatkan bahan masukan untuk penyusupan

skripsi ini.

2. Metode Observasi (lapangan) dilakukan untuk

mengimlementasikan program yang telah di buat dan dapat

mengetahui tingkat keberhasilan dari program yang di buat.

3. Hasil :

1. Dengan adanya perangkat lunak ini, dihararapkan bisa membantu

dan menangani masalah kontrol perpakiran yang ada, sehingga

semua kendaraan yang masuk area parkir dapat lebih

dipertanggung jawabkan lagi untuk kepentingan stakholder.

2. Karena ditangani oleh perangkat lunak ini, sistem perpakiran akan

lebih muda dalam membuat semua laporan-laporan atau informasi

mengenai perpakiran.

3. Dengan adanya perangkat lunak ini akan lebih mudah dalam

mendektesi waktu terjadinya kehilangan kendaraan. Karena

semua kendaraan yang masuk area parkir terdata dengan rapih.

4. Saran :

1. Belum adanya chart untuk mengidikasihkan banyaknya kendaraan

yang keluar dan masuk di area parkir sehingga kita tidak bisa

langsung menyimpan bahwa jam-jam tertentu sedang banyak

kendaraan.

2. Petugas parkir yang ada di pos masuk dan keluar tidak bisa saling

tukar menukar tempat pada saat jam kerja.

Page 67: Wahyu Tri Pamungkas-fst

50

7. Nurul Farhanah (2011) Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta.

“PENGEMBANGAN APLIKASI REMOTE SPESIFIKASI DESKTOP

BERBASIS CLIENT – SERVER”

1. Tujuan :

1. Menghasilkan sebuah aplikasi remote LAN yang dapat mengirim

data spesifikasi komputer client yang akan di tampilkan di

aplikasi server.

2. Dengan aplikasi ini di harapkan server dapat memantau aktivitas

user melalui remote monitoring client yang merupakan dasar dari

pengembangan aplikasi remote ini.

2. Metodelogi :

1. Mengumpulkan data dari buku-buku di perpustakaan ataupun dari

internet.

2. Berdasarkan pengamatan penulis, pada penelitian sebelumnya

terdapat beberapa penelitian yang hampir serupa dengan judul

Pengembangan Aplikasi Remote Spesifikasi Komputer Berbasis

Client Server, yaitu Rancang Bangun Aplikasi untuk

Administrasi LAN. Literatur aplikasi yang digunakan sebagai

acuan adalah aplikasi remote monitoring. Pada apliikasi ini

sepenuhnya me-remote jaringan LAN, dari aplikasi tersebut maka

peneliti mengembangkan aplikasi remote LAN yang bisa

memberikan informasi tentang memori client secara otomatis.

Page 68: Wahyu Tri Pamungkas-fst

51

3. Hasil :

1. Aplikasi ini dibuat untuk menampilkan data atau spesifikasi

komputer. Server dapat me-remote spesifikasi komputer client

setelah keduanya saling terhubung. Aktivitas remote yang dapat

dilakukan oleh server adalah remote terhadap spesifikasi

komputer remote monitoring terhadap komputer client.

2. Dengan aplikasi remote spesifikasi desktop ini, dapat mengetahui

spesifikasi komputer, me-remote komputer client, dan

berkomunikasi dengan komputer client dengan chatting sesuai

jumlah client yang terhubung dengan server.

4. Saran :

1. Mengembangkan aplikasi ini untuk wilayah atau cakupan yang

lebih besar dan luas serta dapat digunakan untuk jaringan

wireless.

2. Pada aplikasi ini digunakan 2 port untuk remote spesifikasi dan

remote monitoring, diharapkan pada pengembangan berikutnya

port dapat digunakan hanya satu untuk keefisiensi kerja jaringan.

Selain itu dengan remote login agar otomatisasi client yang baru

terbuhung langsung terdeteksi.

8. Jamaliah (2010) Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

“SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS CLIENT – SERVER”

Sekolah Madrasah Tsanawiyah An-Nizhamiyyah Cileungsi Bogor.

Page 69: Wahyu Tri Pamungkas-fst

52

1. Tujuan :

1. Mempelajari, mendalami serta mempraktekkan atau merancang

sistem basis data yang terdistribusi untuk meningkatkan

performance basis data, menjamin ketersediaan data dan

respond time yang tinggi sehingga sekolah dapat memperoleh

data yang diinginkan dengan cepat, efisien, akurat dan optimal.

2. Merancang suatu aplikasi akademik ini menjadi suatu aplikasi

yang multiuser yang berbasiskan jaringan client/server, sehingga

memudahkan user dalam mengaksesnya.

2. Metodelogi :

Dalam melakukan pengumpulan data, penulis menggunakan tiga

metode, yaitu :

1. Observasi : Dalam metode ini penulis langsung ke lapangan

untuk mengetahui dan mengamati bagaimana sistem yang sudah

ada pada MTs. An-Nizhamiyyah.

2. Wawancara : Dalam melakukan pengumpulan data, penulis juga

melakukan wawancara secara langsung kepada pihak terlibat

yang nantinya akan menggunakan aplikasi (MTs. An-

Nizhamiyyah) untuk mengetahui kebutuhan aplikasi yang

diinginkan.

3. Studi Pustaka : Yaitu dengan mengumpulkan informasi –

informasi yang berkaitan dengan konsep, teori serta kegunaan

yang berhubungan dengan penelitian.

Page 70: Wahyu Tri Pamungkas-fst

53

4. Studi Sejenis : Perbandingan studi sejenis ini diperlukan agar

nantinya penelitian ini dapat bermanfaat dan menjadi pelengkap

dan penyempurna dari studi – studi sejenis yang telah

dilaksanakan sebelumnya.

3. Hasil :

1. Sistem akademik ini dibuat dengan sistem client-Server

sehingga dapat di akses dan digunakan oleh beberapa user dan

dapat digunakan oleh banyak komputer.

2. Aplikasi dapat dipergunakan untuk mengelola data – data siswa,

guru dan nilai serta membuat laporan untuk data – data yang

terdapat pada database server.

4. Saran :

Penulis mencoba memberikan saran yang kiranya dapat berguna

bagi MTs. An-Nizhamiyyah terutama aplikasi akademik tersebut

antara lain adalah :

1. Perencanaan dan pembiayaan harus dipikirkan terlebih dahulu

sebelum merubah sistem dengan yang baru.

2. Aplikasi Akademik berbasis client server dengan menggunakan

Internet Direct (Indy) sebagai programming dengan

menambahkan beberapa fungsi lainnya, seperti sistem pengajian

guru, pembayaran spp siswa dan memonitor data penilaian

menggunakan mobile web.

Page 71: Wahyu Tri Pamungkas-fst

54

9. Romitama Purwanto W. (2010), Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

“SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INVENTORI BERBASIS

CLIENT- SERVER”

1. Tujuan :

1. Membantu untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi

pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah.

2. Membantu meningkatkan mekanisme kerja bagi pelaksana system

informasi pada tiap-tiap bagian.

3. Membantu mendapatkan informasi yang akurat dan cepat terhadap

transaksi yang terjadi dan informasi stock barang bagian gudang.

4. Dapat menggunakan system informasi manajemen inventori agar

dapat memberikan kemudahan dalam mengolah data barang.

2. Metodologi :

1. Observasi yaitu dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan

pengumpulan data dengan mengadakan pengenalan terhadap

objek praktek dilapangan, yaitu meliputi lingkungan kerja,

aktivitas kerja dan bahan kajian.

2. Wawancara yaitu dilakukan dengan pihak yang mempunyai

wewenang dan tanggung jawab dibidang yang diperlukan,

sehingga informasi tentang transaksi, stock barang dan perusaan

dapat diterima.

Page 72: Wahyu Tri Pamungkas-fst

55

3. Studi Literatur yaitu dilakukan mendasari pemikiran dari bahan

yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari hal-hal yang

berhubungan dengan penyusunan program maupun laporan.

4. Metodologi yang digunakan dalam pembangunan system ini yaitu

model Classic Life Cycle/Waterfall.

3. Hasil :

1. Pencarian data lebih mudah dan cepat.

2. Proses Transaksi yang dilakukan menjadi lebih cepat

3. Memudahkan dalam mengetahui informasi stock barang dalam

gudang.

4. Meminimalisir terjadinya selisih barang.

4. Saran :

1. Sistem ini hendaknya dapat dipergunakan oleh seorang operator

yang memahami system komputerisasi, sehingga penyajian

informasinya dapat dilakukan dengan baik.

2. Agar selalu diteliti dalam pengolahan data karena kesalahan dalam

memasukan data akan mengasilkan informasi sah.

3. Disarankan bagi pihak perusahaan untuk menyempurnakan

kembali system usulan dan program aplikasi yang di buat.

Page 73: Wahyu Tri Pamungkas-fst

56

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Sistem jaringan pada dasarnya membutuhkan suatu proses yang

diperuntukkan untuk pengembangan suatu sistem yang baik dan

berkesinambungan, dalam sistem tersebut dituntut suatu cara untuk

memperbaiki kekurangan dan keterbatasan sistem yang sudah ada didalam

sistem tersebut.

Perumusan atau tahapan–tahapan kinerja dari peforma

pengembangan sistem yang baik adalah bagaimana sistem tersebut

menerapkan suatu penggunaan metodologi yang sesuai, Pada bab ini penulis

akan menejelaskan mengenai teori dasar mengenai metodologi penelitian

dan sejumlah perbandingan terhadap jenis model pengembangan sistem

yang di terapkan, hingga penulis dapat menentukan jenis metode penelitian

dan metode pengembangan sistem yang digunakan untuk mengembangkan

sistem keamanan dalam Active Directory dengan menggunakan metode Join

Domain.

Berdasarkan bentuk-bentuk penelitian metodologi dapat di

klasifikasikan meliputi : penelitian survei, eksperimen, dan studi kasus.

(Putra, 2006), penulis mengambil bentuk penelitian eksperimen dan studi

kasus pada sebuah collocation server, yang sangat sesuai dengan

permasalahan dan tujuan yang penulis lakukan. Penelitian jenis ini

merupakan laboratory-based research, yang meliputi sejumlah aspek

56

Page 74: Wahyu Tri Pamungkas-fst

57

(Putra, 2006), lokasi (mendefinisikan lokasi dan waktu pelaksanaan

penelitian), bahan penelitian, peralatan penelitian, dan cara atau mekanisme

kerja penelitian.

3.1 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang penting untuk metode

ilmiah, karena pada umumnya data yang dikumpulkan digunakan untuk

menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Pengumpulan data adalah

prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang

dipelukan (Moh. Nazir, 2003). Berikut ini adalah teknik pengumpulan data

yang sering digunakan :

3.1.1 Studi Pustaka

Metode pengumpulan data melalui buku atau browsing

internet yang dijadikan sebagai acuan analisa penelitian yang

dilakukan. Dalam proses pencarian dan perolehan data penulis

mendapat referensi dari perpustakaan dan secara online melalui

internet. Referensi tersebut sebagai acuan untuk membuat landasan

teori.

3.1.2 Studi Lapangan / Observasi

Metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan

atau datang langsung ke lokasi adalah cara pengambilan data dengan

Page 75: Wahyu Tri Pamungkas-fst

58

menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk

keperluan tersebut. Penulis melakukan penelitian di Kantor

Kelurahan Bintaro.

3.1.3 Wawancara / Interview

Metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara

adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan

cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau

pewawancara dengan si penjawab atau responden. Keterangan lebih

jelasnya penulis membahas proses ini pada daftar lampiran 1.

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

3.2.1 Waktu Pelaksanaan

Waktu penelitian penulis dalam hal ini penulis membagi menjadi

2 tahap yaitu Experiment awal, dan experiment lanjutan, experiment

awal bersifat Teoritis adalah pemahaman konsep dan mekanisme

keseluruhan komponen dari system yang akan di jalankan, experiment

lanjutan adalah implementasi keseluruhan rancangan sistem pada

lingkungan sesungguhnya.

3.2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan penulis bertempat di Kelurahan Bintaro

Alasan pemilihan Kelurahan Bintaro sebagai lokasi penelitian karena

Strategis dan memiliki fasilitas-fasilitas (meliputi perangkat dan

Page 76: Wahyu Tri Pamungkas-fst

59

sumber-daya sistem) yang mendukung untuk penerapan dan

pengembangan Jaringan (Kelurahan Bintaro)

3.3 Peralatan Penelitian

Peralatan atau perangkat yang digunakan dalam penelitian dapat

digolongkan menjadi dua jenis, yaitu perangkat keras (hardware) dan

perangkat lunak (software).

3.3.1 Perangkat Keras

Perangkat keras (hardware) yang digunakan pada penelitian ini adalah :

Tabel 3.1 : Perangkat keras yang digunakan dalam penelitian

No Perangkat Jumlah Keterangan

1 Komputer

(PC)

10 Spesifikiasi setiap unit PC:

a. Intel(R) Pentium(R) 4 CPU

2.40GHz

b. DDR, PC3200 (200 MHz), 256

MBytes, Kingston

c. ASUS P4P800-X Mainboard

d. DLINK DFE-550TX 10/100 Mbps

e. Seagate Barracuda 7200 rpm 40 GB

f. Monitor LG 14"

g. CD-R/RW LG 52x

2 Server 1 Spesifikiasi Unit Server :

a. Intel(R) Pentium(R) 4 CPU

2.40GHz

b. DDR, PC3200 (200 MHz), 256

MBytes, Kingston

c. ASUS P4P800-X Mainboard

d. DLINK DFE-550TX 10/100 Mbps

e. Seagate Barracuda 7200 rpm 40 GB

f. Monitor LG 14"

g. CD-R/RW LG 52x

Page 77: Wahyu Tri Pamungkas-fst

60

3.3.2 Perangkat Lunak

Perangkat Lunak (Software) yang di gunakan dalam penelitian ini

adalah :

Tabel 3.2: Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian

No Software Keterangan

1 Windows 2003 Server Sistem Operasi Server yang digunakan

2 Windows XP Sp 2 Sistem Operasi Client yang digunakan.

3 Windows XP Sp 2 Sistem Operasi Client yang digunakan.

3.3.3 Mekanisme kerja penelitian

Pendefinisian umum mengenai tahapan dan alur proses, elemen-

elemen beserta interkoneksinya satu sama lain (antar elemen), dalam

penelitian skripsi ini dengan menggunakan pendekatan terhadap model

NDLC dapat digambarkan didalam diagram berikut ini :

Page 78: Wahyu Tri Pamungkas-fst

61

Network

Development

Life - Cycle (NDLC)

z

Gambar 3.1 : Model NDLC

Metode

Pengumpulan Data Penelitian

Experimental Network Development

Life Cycle ( NDLC )

Perencanaan

Skripsi

Perumusan

Pendefinisian Masalah & Judul Penelitian

Metode

Pengembangan System

Jenis Penelitian

Design

Identity Studi Pustaka

Analysis Understanad

Analyze

Report

Observasi

Wawancara

Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian

Perangkat nelitian

Perancangan Topologi

Jaringan (Simulasi LAN) Perancangan System

(AD, DNS)

Simulation

Prototyping Mempersiapkan

Environtment Jaringan Membangun

Prototipe Simulasi

Implementasi

Implementasi topologi

Jaringan Implementasi Sistem

Pendukung Implementasi .

Join Domain

Pengujian system

Jaringan Pengujian Metode

Join Domain Pengujian

konektivitas Monitoring

Management

Pengelolaan System

Jaringan Perumusan

kesimpulan

Page 79: Wahyu Tri Pamungkas-fst

62

3.4 Implementasi Metodologi

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian skripsi ini, penulis menggunakan metode

literatur atau studi pustaka. Metode literatur ini dilakukan dengan cara

mencari dan membaca berbagai referensi berupa buku-buku atau

literatur lainnya. Studi literatur juga dilakukan dengan melakukan

pencarian referensi dengan mengunjungi situs-situs yang berkaitan

dengan permasalahan penelitian di internet.

Pendefinisian umum mengenai tahapan dan alur proses,

elemen-elemen beserta interkoneksinya satu sama lain (antar elemen),

dari keseluruhan metodologi penelitian yang penulis gunakan pada

penelitian skripsi ini.

3.4.2 Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem berarti menyusun suatu sistem yang baru

untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau

memperbaiki sistem yang telah ada. Metode pengembangan sistem

adalah metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan,

aturan-aturan yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu

sistem infomasi (Jogiyanto HM, 2001).

Berdasarkan referensi definisi sejumlah model pengembangan

sistem yang ada, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode

pengembangan sistem NDLC (Network Development Life Cycle).

Page 80: Wahyu Tri Pamungkas-fst

63

(Menurut Goldman dan Rawles, 2001 ), NDLC merupakan model

kunci dibalik proses perancangan jaringan komputer, NDLC

merupakan model yang mendefinisikan siklus proses perancangan

atau pengembangan suatu sistem jaringan komputer. Seperti model

pengembangan sistem jaringan komputer untuk sistem software,

NDLC juga mempunyai elemen yang mendefinisikan fase, tahapan,

langkah atau mekanisme proses spesifik. Kata Cycle merupakkan

kunci deskriptif dari siklus hidup pengembangan sistem jaringan yang

menggambarkan secara keseluruhan proses dan tahapan

pengembangan system jaringan yang berkesinambungan.

Gambar 3.2 : Model Pengembangan NDLC

NDLC dijadikan metode yang digunakan sebagai acuan (secara

keseluruhan atau secara garis besar) pada proses pengembangan dan

perancangan sistem jaringan komputer, mengingat bahwa sistem

jaringan memiliki kebutuhan yang berbeda dan memiliki permasalahan

Analysis

Simulation

Prototyping

Design

Monitoring

Management

Implementation

Page 81: Wahyu Tri Pamungkas-fst

64

yang unik, sehingga membutuhkan solusi permasalahan yang berbeda

dengan melakukan pendekatan yang bervariasi tehadap metode NDLC.

NDLC mendefinisikan siklus proses yang berupa fase atau

tahapan dari mekanisme yang di butuhkan dalam suatu rancangan

proses pembangunan atau pengembangan suatu sistem jaringan

komputer, terkait dengan penelitian ini, penerapan dari setiap tahap

NDLC adalah sebagai berikut :

a. Analisis

Model pengembangan sistem NDLC dimulai pada tahap

Analisis yang menjadikan konsep kebutuhan sistem yang ingin

dikembangkan sebagai masukan dan spesifikasi kebutuhan

sistem sebagai keluaran. Pada tahap ini dilakukan proses

identifikasi konsep sistem . serta mendefinisikan kebutuhan

sejumlah elemen atau komponen sistem tersebut, sedemikian

hingga gambaran umum kebutuhan sistem dapat diketahui.

Tahap analisis merupakan tahap yang sangat penting,

sebab, kesalahan yang terjadi pada tahap ini dapat menyebabkan

kesalahan fatal pada seluruh tahapan selanjutnya. Tahap ini

dipecah menjadi aktivitas yang lebih sederhana yaitu:

Identify. Aktivitas mengidentifikasikan permasalahan yang

dihadapi sehingga dibutuhkan proses pengembangan sistem.

Understand. Aktivitas untuk memahami mekanisme kerja

sistem yang akan dibangun atau dikembangkan.

Page 82: Wahyu Tri Pamungkas-fst

65

Analyze. Menganalisis sejumlah elemen atau komponen dan

kebutuhan sistem yang akan dibangun atau dikembangkan.

Report. Aktivitas merepresentasikan proses hasil (analisis).

b. Design

Tahap ini menjadikan spesifikasi kebutuhan sistem hasil

analisis sebagai masukan dan spesifikasi rancangan atau desain

sebagai keluaran. Spesifikasi desain sistem yang akan dibuat

dibentuk dengan merancang topologi sistem jaringan untuk

simulasi LAN sebagai representasi sistem produksi ( sistem

sebenarnya) dan merancang solusi untuk sistem Berbasis

pengambangan Client dan Sever.

c. Simulation Prototyping

Tahap selanjutnya adalah pembuatan prototipe sistem

yang akan dibangun, sebagai simulasi dari implementasi sistem

produksi, dengan demikian penulis dapat mengetahui gambaran

umum dari proses komunikasi, keterhubungan dan mekanisme

kerja dari interkoneksi keseluruhan elemen sistem yang akan

dibangun. Penulis membangun prototipe sistem ini pada

lingkungan virtual, dengan menggunakkan mesin virtual,

sebagai replikasi dari sistem yang akan dijalankan, karena mesin

virtual memungkinkan suatu program yang sudah terdedikasi

Page 83: Wahyu Tri Pamungkas-fst

66

pada suatu sistem , dapat berjalan pada lingkup vmesin virtual

tersebut.

d. Implementasi

Tahap implementasi menggunakan spesifikasi rancangan

sebagai masukan prosesnya untuk menghasilkan keluaran

berupa instruksi penerapan sistem secara nyata. Pada tahap ini

penulis membagi menjadi dua bagian, yaitu: Konfigurasi dan

analisis yang meliputi proses instalasi dan konfigurasi terhadap

rancangan topologi jaringan dan komponen sistem Kelurahan

Bintaro, seperti Active Directory, Radius Server pada RAS dan

HTTP yang akan di rancang atau dikembangkan. Proses instalasi

dan konfigurasi dilakukan untuk menjamin interkonektivitas

keseluruhan komponen sistem agar dapat bekerja secara efektif,

baik pada topologi jaringannya maupun pada komponen

sistem yang akan dibangun.

e. Monitoring (Pengawasan)

Penerapan Jaringan Kelurahan Bintaro didalam

lingkungan nyata merupakan masukan dari tahapan ini, dan hasil

keluarannya adalah jaminan efektivitas kinerja dari sistem yang

sudah dibangun atau diterapkan. Pengujian dilakukan untuk

memastikan apakah sistem Active Directory, dan Radius yang

Page 84: Wahyu Tri Pamungkas-fst

67

sudah dibangun atau dikembangkan, sesuai dengan kebutuhan

atau sudah menjawab semua spesifikasi pertanyaan dan

permasalahan yang dirumuskan. Dilakukan dengan proses

pengujian diterapkan pada setiap fungsi di setiap komponen

sistem, untuk memastikan apakah komponen sudah bekerja

dengan baik.

f. Management (Pemeliharaan)

Pada tahap management NDLC merupakkan suatu

aktifitas perawatan, pemeliharaan, serta pengelolaan suatu

sistem jaringan yang dijalankan sebagai jaminan efektivitas dari

interkoneksi sistem. Pada tahap ini juga menghasilkkan

pengeluaran yang berupa jaminan fleksibilitas dan kemudahan

pengelolaan mengenai metode yang cocok dan aman untuk

digunakkan pada bertipe Remote Access.

Page 85: Wahyu Tri Pamungkas-fst

68

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4. ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil Kelurahan Bintaro.

4.1.1 Visi dan Misi Kelurahan Bintaro.

a. Visi : Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di dalam

segala bidang secara terus menerus sehingga masyarakat merasa

puas dengan pelayanan yang diberikan oleh intansi Pemerintah

khususnya Kelurahan Bintaro.

b. Misi : Mewujudkan Pemerintahan Good Govermant dan akan

Clean Govermant di lingkungan Kelurahan Bintaro.

68

Page 86: Wahyu Tri Pamungkas-fst

69

4.1.2 Struktur Organisasi Kelurahan Bintaro.

Gambar 4.1 Struktur Kelurahan Bintaro

SEKSI

PEMERINTAHAN

& TRAMTIB

SLAMET PUDJI

R

SEKSI

PEREKONOMIAN

BERLIANA S. SH

SEKSI

PRASARANA

DAN SARANA

NENG IRMA

SEKSI

KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT

KARYAWATI

SEKSI

KEBERSIHAN,

LINGK. HIDUP

RASAM

SEKSI

PELAYANA

N UMUM

SUPRIHATI

N

KASATGAS POL PP

J. DAMANIK,

BcHK

KASAT DUKCAPIL

BINTANG JUARA

S.

PUSKESMAS

Dr. NINUK

SEKRETARIS KELURAHAN

THIA MUTIARA H.SSTP

LURAH

H.LASIMIN,S.Sos.MSi

WAKIL LURAH

EKO ATMODJO,S.Sos

Page 87: Wahyu Tri Pamungkas-fst

70

4.2 Analisis

Pada tahap ini dilakukan proses identifikasi konsep sistem

infrastruktur kelurahan serta mendefinisikan kebutuhan sejumlah elemen

atau komponen sistem tersebut, sedemikian hingga gambaran umum

kebutuhan sistem dapat diketahui.

Tahapan ini akan memaparkan sejumlah aktifitas yang dilakukkan

penulis untuk memperoleh suatu konsep keluaran yang diinginkan dalam

penulisan ini.

4.2.1 Identifikasi

Dalam proses insfrastuktur pengembangan jaringan di kelurahan

Bintaro, mempunyai beberapa kondisi awal, terkait Topologi yg di

terapkan dalam lingkup develop yang akan di buat ,dan akan

mendefinisikan awal mula dari pengembangan konsep yg akan di buat.

Gambar 4.2: Alur Koneksi proses Authentikasi Domain

Proses terciptanya suatu koneksi Join Domain Pada tiap computer

adalah sebagai berikut :

1. (Mulai) Object User atau Client

2. Proses Memasukkan Authentikasi yang berisi Username dan

password

1 2 3 4

Page 88: Wahyu Tri Pamungkas-fst

71

3. Transmisi data ke Server dan dilanjutkan ke AD dari RRAS

(Selesai) Lalu database server Active Directory melakukan validasi

User.

Dalam hal ini penulis ingin membuat suatu perbandingan yang

bisa dimanfaatkkan bagi kebutuhan personal masing-masing pengguna,

serta suatu pengembangan dari segi tertentu untuk menjadi salah satu

solusi bagi terciptanya keamanan yang diinginkan dibandingkan standar

user.

4.2.2 Analisa Perangkat Sistem

Kebutuhan sistem (Analisis Perangkat) merupakan faktor

penunjang sebagai pondasi awal untuk memperoleh suatu keluaran

(output) yang diinginkan dalam penulisan ini.

Adapun peralatan atau perangkat yang digunakan dalam

penelitian dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu perangkat keras

(hardware) dan perangkat lunak (software) yaitu :

Perangkat Keras

Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam penelitian

tugas akhir ini adalah :

Tabel 4.1 : Perangkat keras (hardware) yang digunakan

No Perangkat Jumlah Keterangan

1 PC Client 2 Spesifikiasi setiap unit PC:

a. CPU 2.40GHz

b. DDR, PC3200 (200 MHz), 256 MBytes,

Kingston

Page 89: Wahyu Tri Pamungkas-fst

72

c. DFE-550TX 10/100 Mbps

d. Harddisk 7200 rpm 40 GB

e. Monitor 14"

f. CD-R/RW LG 52x

3 PC Server

1 Server 2003

a. CPU 2.40GHz

b. DDR, PC3200 (200 MHz), 256 MBytes,

Kingston

c. DFE-550TX 10/100 Mbps

d. Harddisk 7200 rpm 40 GB

e. Monitor 14"

f. CD-R/RW LG 52x

4 Switch 4 10/100 Mbps 8 Port

5 Hub 3 10 Mbps 16 Port+1 ( Uplink )

Perangkat Lunak

Perangkat Lunak (Software System) yang di gunakan dalam

penelitian tugas akhir ini adalah:

Tabel 4.2: Perangkat Lunak (Software) yang di gunakan

No Software Keterangan

1 Windows Server 2003 Sp1 Sistem operasi utama Server yang digunakan.

2 Windows XP Sp 2 Sistem operasi Client 1 yang digunakan.

3 Windows XP Sp 2 Sistem operasi Client 2 yang digunakan

4.2.3 Report

Proses-proses dari mulai identifikasi sampai analisis kebutuhan

system menjadi tolak ukur penulis untuk perancangan dan

perbandingan Uji coba mengenai join domain sebagai metode Active

Directory.

Page 90: Wahyu Tri Pamungkas-fst

73

4.3 Design

Dalam Implementasi Join Domain yang penulis deskripsikan

mempunyai konsep LAN (Local Area Networking) yang nantinya bisa di

aplikasikan pada lingkup sebenarnya dari system production dan di dalam

penelitian, penulis menginterpretasikan active directory dengan

menggunakan perangkat sebenarnya seperti jaringan Local Area

Networking (LAN) serta alat – alat pendukung seperti modem wireless,

PC Local Area Network (LAN) dan perangkat yang utama dalam aktifitasi

Active Directory yaitu Server dan client yang dapat digambarkan sebagai

bentuk perancangan topologi dan perancangan System terkait Active

Directory Domain Service (AD DS).

4.3.1 Perancangan Topologi Jaringan

Perancangan ini berdasarkan tentang konsep dan gambaran yang

mendeskripsikan perangkat sebenarnya dalam suatu system yang

penulis gambarkan dengan topologi sebagai berikut ,

Dalam hal ini penulis mengkombinasikan Aturan-aturan atau

Roles-roles yang ada untuk mendukung perancangan Active Directory,

yang disusun dalam Topologi sebagai berikut :

Page 91: Wahyu Tri Pamungkas-fst

74

:

Gambar 4.3 : Design Topologi Jaringan Kelurahan Bintaro

4.4 Prototyping

Tahap selanjutnya adalah pembuatan prototipe sistem yang akan

dibangun, sebagai simulasi dari implementasi sistem produksi, penulis

membangun prototipe sistem ini pada lingkungan virtual, dengan

menggunakkan mesin virtual, sebagai replikkasi dari sistem yang akan

dijalankan, karena mesin virtual memungkinkan suatu program yang

Page 92: Wahyu Tri Pamungkas-fst

75

sudah terdedikasi pada suatu sistem, dapat berjalan pada lingkup mesin

virtual tersebut.

Software mesin virtual yang digunakan adalah VMware-

workstation-6.0.0-45731 yang support dengan beberapa platform

Operating System (OS) yang digunakan dalam penelitian ini, dan berjalan

dalam mesin virtual berikut deskripsinya ,OS dapat berjalan di atas

lingkup Mesin Virtual, dan Komputer Induk terlihat sebagai lingkungan

untuk mesin virtual dapat bekerja secara Optimal, adapun Operating

System (OS) yang digunakan dalam penelitian ini sudah penulis paparkan

pada bab sebelumnya.

4.5 Implementasi

Pada tahap ini penulis membagi menjadi 2 bagian Implementasi :

1. Implementasi Server dan

2. Implementasi Client.

Berikut penjelasannya :

4.5.1 Implementasi Server

Ada beberapa faktor yang penulis lakukan berdasarkan topologi yang

telah penulis buat sebagai berikut :

a. Implementasi AD dan DNS.

Implementasi AD dan DNS pada Jarkom untuk Join Domain.

Pada implementasi AD dan DNS dilakukkan pada Windows 2003

Server SP1 yang menyediakan layanan-layanan sebagai berikut :

Page 93: Wahyu Tri Pamungkas-fst

76

Sebuah domain controller untuk kelurahan-bintaro.com Active

Directory domain.

DNS server untuk kelurahan-bintaro.com DNS domain.

Konfigurasi kelurahan-bintaro.com membutuhkan langkah-langkah

berikut sebagai pendukung AD dan DNS untuk dapat berjalan :

Instalasi sistem operasi.

Konfigurasi TCP/IP.

Instalasi Active Directory dan DNS.

Dalam hal ini Penulis memaparkan konfigurasi dan langkah-langkah

detail pada Windows Server 2003 Sp1:

1. Tampilan pada Windows Server 2003 untuk penginstalan Active

Directory dapat di lihat pada gambar 4.4 di bawah ini :

Gambar 4.4 Penginstalan Active Directory pada Windows Server 2003.

Page 94: Wahyu Tri Pamungkas-fst

77

2. Klik Start – Run – pada kolom open Masukan “dcpromo”, maka akan

muncul tampilan seperti gambar 4.5 dibawah ini :

Gambar 4.5 Operating System Compatibility

3. Setelah muncul tampilan Active Directory Installation Wizard –

Operating System Compatibility klik next.

Gambar 4.6 Domain Controller Type

Page 95: Wahyu Tri Pamungkas-fst

78

4. Setelah muncul tampilan Domain Controller Type – pilih domain

controller for a new domain - klik next.

Gambar 4.7 Create New Domain

5. Setelah muncul tampulan create new domain – pilih domain in a new

forest – klik next.

Gambar 4.8 New Domain Name

Page 96: Wahyu Tri Pamungkas-fst

79

6. Setelah muncul tampilan new domain name – masukan nama domain

pada kolom full DNS name for new domain. “kelurahan-bintaro.com”

– klik next.

Gambar 4.9 NetBIOS Domain Name

7. Setelah muncul NetBIOS domain name – masukan pada kolom

Domain NetBIOS name “KELURAHAN-BINTA” – klik next.

Gambar 4.10 Database and Log Folders

8. Setelah muncul Database and Log Folders (default) – pada kolom

Database Folders pilih dimana lokasi database yang akan disimpan –

Page 97: Wahyu Tri Pamungkas-fst

80

pada kolom Log Folder pilih dimana lokasi log yang akan disimpan

(default) – klik next.

Gambar 4.11 Shared System Volume

9. Setelah muncul shared system volume pada kolom folders location

pilih dimana lokasi sysvol yang akan disimpan (default) – klik next.

Gambar 4.12 Permissions

Page 98: Wahyu Tri Pamungkas-fst

81

10. Setelah muncul permissions – pilih permissions compatible only with

windows 2000 or windows server 2003 operating systems – klik next.

Gambar 4.13 Summary (Active Directory Installation Wizard Created)

11. Setelah muncul Summary (Active Directory Installation Wizard

Created), tunggu sampai proses creating directory partition pada

Active Directory Installation Wizard selesai.

Gambar 4.14 Completing the active directory installation wizard.

Page 99: Wahyu Tri Pamungkas-fst

82

12. Klik Finish – active directory telah berhasil di instal di Windows

Server 2003.

13. Setelah selasai active directory di instal maka selanjut nya di lakukan

konfigurasi pada server untuk membuat username dan password pada

client seperti gambar di bawah ini :

Gambar 4.15 Active directory users and computers

Page 100: Wahyu Tri Pamungkas-fst

83

14. Pada tampilan diatas klik start – Administrative Tools - Active

directory users and computers. Maka muncul seperti gambar di bawah

ini :

Gambar 4.16 Pembuatan akses username dan password untuk komputer client

Page 101: Wahyu Tri Pamungkas-fst

84

15. Setelah muncul tampilan active directory users and computers pada

sisi kiri pilih domain yang telah di buat “kelurahan-bintaro.com” –

Users – klik kanan pada kolom sebelah kanan – pilih new – Users,

maka akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini :

Gambar 4.17 New Object – User

Page 102: Wahyu Tri Pamungkas-fst

85

16. Setelah tampilan new object-user – pada kolom first name dan full

name masukan nama user “client1” – pada kolom User logon name

masukan “client1” @kelurahan-bintaro.com – klik next.

Gambar 4.18 Pemberian password pada “client1”

17. Setelah tampilan pemberian password pada client1 – pilih “user cannot

change password” (agar client tidak dapat merubah password sendiri)

– klik next, maka konfigurasi pada server untuk membuat username

dan password pada client sudah berhasil.

Page 103: Wahyu Tri Pamungkas-fst

86

4.5.2 Implementasi Client

Tampilan pada Windows XP sp 2 untuk Join Domain pada sisi Client /

user dapat di lihat pada langkah – langkah konfigurasi di bawah ini :

1. Klik kanan “My Computer” – pilih properties maka akan muncul

tampilan pada gambar 4.19

Gambar 4.19 System Properties My Computer

Page 104: Wahyu Tri Pamungkas-fst

87

2. Setelah muncul tampilan system properties my computer – pilih tab

computer name – pilih change merubah nama komputer dan join

domain – pada kolom computer name ketik “client 1” – pada kolom

Member of pilih Domain dan masukan domain name “kelurahan-

bintaro.com” – klik ok.

Gambar 4.20 Computer Name Changes

Page 105: Wahyu Tri Pamungkas-fst

88

3. Setelah muncul computer name change – klik ok maka akan muncul

tampilan verifikasi user dan password administrator pada komputer

client tersebut – klik ok.

Gambar 4.21 Verifikasi User dan Password Administrator

Page 106: Wahyu Tri Pamungkas-fst

89

4. Setelah muncul verifikasi user dan password administrator – komputer

client akan meminta untuk di restart, setelah komputer menyala

masukan username dan password yang sudah diizinkan oleh Windows

Server 2003 pada Active Directory.

Gambar 4.22 Username dan password client yang sudah di join domain

4.6 Monitoring

Monitoring dilakukan sebagai proses pengujian yang diterapkan pada

setiap fungsi di setiap komponen sistem, untuk memastikan apakah komponen

sudah bekerja dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan demi menjawab

semua spesifikasi pertanyaan dan permasalahan yang dirumuskan. Pada tahap

ini penulis memaparkan tentang uji coba dari aktifitas perancangan Active

Directory yang sudah di implementasikan.

Page 107: Wahyu Tri Pamungkas-fst

90

4.7 Management

Tahap ini adalah fase akhir dari penulisan yang penulis buat , yang

merupakan solusi dari hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya,

yang meliputi :

1. Demi menjaga stabilitas penggunaan infrastruktur komputer yang ada

di kelurahan bintaro maintenance user harus dilakukan minimal dalam

waktu sekitar satu minggu seperti maintenance komputer seperti anti

virus dan sebagainya.

2. Karena halaman autentikasi management user harus di suguhkan

kepada user atau client, maka halaman login harus disimpan secara

lokal di gateway, atau pada web server yang diijinkan untuk di akses

oleh pengguna tanpa harus melalui proses autentikasi terlebih dahulu.

Page 108: Wahyu Tri Pamungkas-fst

91

BAB V

PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan tugas akhir beserta saran untuk pengembangan

penelitian lebih lanjut yang ada di Kelurahan Bintaro, demi menjaga sistem

supaya aman dan berkesinambungan.

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan rumusan masalah yang telah teridentifikasi pada

Kelurahan Bintaro adalah bagaimana membuat konfigurasi dan instalasi

windows server 2003 sangat membantu karyawan dan beserta jajaran

karyawan dan staff dalam membuat pengelolaan Server sebagai management

user. Maka kesimpulan dari penelitian tugas akhir ini diantaranya :

1. Setiap perubahan setting terhadap perangkat lunak yang memiliki

dampak kepada kinerja peralatan komputer, jaringan dan

kelengkapannya merupakan sebuah bentuk pelanggaran serius

terhadap Prosedur Tetap Penggunaan Komputer Dan Kelengkapannya

di Kelurahan Bintaro.

2. Akses ke Internet (termasuk chat, e-mail, dsb) diberikan oleh Server

kepada client hanya tersedia selama hari kerja.

3. Setiap pesan akses yang dikirimkan atau diterima melalui fasilitas

Internet Kelurahan Bintaro adalah milik Pemerintah.

91

Page 109: Wahyu Tri Pamungkas-fst

92

4. Bilamana dianggap perlu, pihak Kelurahan Bintaro memiliki hak

untuk memeriksa isi dari setiap pesan / Akses yang dikirimkan atau

diterima.

5. Setiap akses ke situs – situs sosial dan berbagi file yang berpotensi

menghabiskan bandwidth internet dan mengganggu Core Business

Application Kelurahan Bintaro akan diblokir oleh personil IT dan

bilamana diperlukan untuk mengakses situs tersebut maka personil IT

akan menyediakan jaringan internet lain diluar jaringan internal

Kelurahan Bintaro.

.

5.2 SARAN

Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang

dimiliki, namun walaupun demikian akan mencoba memberi saran yang

mungkin akan dapat membangun. Adapun saran tersebut antara lain :

1. Menjelaskan tentang usulan-usulan yang berhubungan dengan

pengembangan atau perancangan system tersebut pada saat ini dan

pada masa yang akan datang.

2. Para mahasiswa yang melaksanakan Penelitian, hendaknya

mempertimbangkan bidang yang sesuai dengan jurusan mahasiswa,

sehingga mahasiswa dapat mengembangkan ilmu yang dimiliki juga

dapat menambah pengetahuan

Page 110: Wahyu Tri Pamungkas-fst

93

DAFTAR PUSTAKA

1. Microsoft TechNet, Step-by-Step Guide to Using Active Directory Schema and

Display Specifiers, April 2000, http://www.microsoft.com/technet/prodtechnol/

windows2000serv/technologies/activedirectory/howto/adschema.

2. Microsoft TechNet, Windows 2000 Server Getting Started Chapter 1-4,

http://www.microsoft.com/technet/prodtechnol/windows2000serv/proddocs/srvgs

/sgsappa.com

3. Rafiudin, Rahmat, Panduan Membangun Jaringan Komputer Untuk Pemula,

Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003.

4. Tanutama, Lukas, Jaringan Komputer, Elex Media Komputindo, Jakarta,

1996.

5. Wikipedia free encyclopedia, Active Directory. http://www.w3.org/TR/.

6. Windows Server 2003: Active Directory Infrastructure (2003). Microsoft Press, 1-

8 – 1-9. ISBN 0-7356-1438-5.

7. Instal Active Directory pada Windows 2003 Server, 22 November 2011

http://www.ramiblog.net/2011/05/instal-active-directory-windows-2003_19.html

Page 111: Wahyu Tri Pamungkas-fst

LAMPIRAN

Page 112: Wahyu Tri Pamungkas-fst

94

Lampiran 1 Transkrip Wawancara

Tanggal : 18 Agustus 2011

Nara Sumber : H. LASIMIN,S.Sos,MSi (Lurah Bintaro)

Lokasi : Kantor Kelurahan Bintaro

1. Bagaimana menurut bapak mengenai sistem keamanan data yang berjalan di

Kelurahan Bintaro saat ini ?

Jawab : Sistem keamanan yang berjalan saat ini masih termasuk belum

efektif dan masih bersifat manual karena data – data masih disimpan berupa

dokumen yang rentan hilang karena virus banyak karyawan bisa

mengaksesnya.

2. Apakah ada kendala di dalam sistem yang berjalan saat ini?

Jawab : kendala yang ada yaitu data – data di Kelurahan masih tersimpan

di satu komputer dan semua orang bisa mengakses komputer. Termasuk data

penting kelurahan. Jika terkena virus didalam satu komputer, komputer lain

bisa terkena virus karena penggunaannya yang tidak benar.

3. Bagaimana mengatasi kendala – kendala tersebut ?

Jawab : Saya mengharapkan sistem ini dapat diperbaharui agar data yang

ada di masing – masing komputer aman tidak rentan hilang dan terhapus

karena virus atau kesalahan pemakai.

Page 113: Wahyu Tri Pamungkas-fst

95

Tanggal : 18 Agustus 2011

Nara Sumber : THIA MUTIARA,S.Stp (Sekretaris Lurah Bintaro)

Lokasi : Kantor Kelurahan Bintaro

1. Bagaimana menurut Ibu mengenai sistem keamanan data yang berjalan di

Kelurahan Bintaro saat ini ?

Jawab : Sistem keamanan yang diterapkan menurut saya masih manual,

walau menggunakan anti virus, tetap saja masih ada virus yang masuk.

2. Apakah ada kendala di dalam sistem keamanan data yang berjalan saat ini?

Jawab : Kendala dalam keamanan data yang ada di dalam komputer belum

terjaga karena masih banyak kesalahan dari pemakai, sehingga mudah untuk

virus masuk melalui USB atau Internet. Dan banyak pemakai yang secara

mudah masuk menggunakan komputer.

3. Bagaimana mengatasi kendala – kendala tersebut ?

Jawab : Saya berharap adanya sistem keamanan data yang di atur oleh satu

komputer terpusat (server), sehingga bisa terkendali pemakaian komputer di

komputer client.

Page 114: Wahyu Tri Pamungkas-fst

96

Tanggal : 18 Agustus 2011

Nara Sumber : ALAM MUSTAFA (Staff Lurah Bintaro)

Lokasi : Kantor Kelurahan Bintaro

1. Bagaimana menurut Bapak mengenai sistem keamanan data yang berjalan

di Kelurahan Bintaro saat ini ?

Jawab : Sistem keamanan yang diterapkan menurut saya masih manual, jadi

saya sebagai staff masih merasa sungkan untuk menggunakan komputer.

2. Apakah ada kendala di dalam sistem keamanan data yang berjalan saat ini?

Jawab : Karena belum adanya sistem keamanan dalam menjaga data – data,

saya masih belum menggunakan komputer untuk menjaga data – data yang

penting.

3. Bagaimana mengatasi kendala – kendala tersebut ?

Jawab : dengan adanya sistem keamanan data yang terpusat di server saya

bisa secara mudah masuk menggunakan user dan password yang saya miliki

dan hanya saya saja yang bisa mengakses data tersebut. Jelas keamanan data

penting yang kelurahan miliki agak lebih aman.