Vol iii 02 year end 2013

10
halaman 1 [e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news] Kalawarti elektronik e-QSP ini diterbitkan secara swadaya oleh ybØko, sebagai kenangan dan ungkapan rasa mongkok (bangga dan tersanjung) atas kebersamaan dengan rekans yang selama +/- 7 (tujuh) ta- hun bareng mengelola pener- bitan BeON (Buletin elektronik ORARI News): Ferry Farianto YB7UE (SK), Handoko Pra- sodjo YC2RK (SK), Arman Yusuf YBØKLI dan kemudian menyusul Dhismas YCØNHO. Terlepas dari keanggotaan ybØko di jajaran DPP ORARI Pusat Masa Bakti 2011-2016, konten kalawarti ini SAMA SEKALI tidak menyiratkan kebijakan (policy) dan regulasi ORARI Pusat serta penjabarannya, dan SEMATA merupakan “rekaman sewaktu/ (snapshots)” ybØko dalam menyikapi berbagai issues yang tersirat dalam dan/atau dikembangkan dari postings/threads di milis ORARI-news dan berbagai komunitas amatir radio di FB; serta tentang berbagai subjects of interest ybØko, baik sebagai seorang Amatir Radio maupun sebagai pribadi. Edisi lawas (back numbers) e-QSP dapat diunduh sendiri dari http://www.issuu.com/e-qsp, sedang bagi mereka yang berminat untuk mendapatkan e-QSP secara reguler, silah bergabung di: Maillist: [email protected], dan/atau FB Group: e-QSP_readers lapak pakDé bam lapak pakDé bam .... Dear eQSP readers, Menjawab pertanyaan kenapa di eQSP ini kasat mata banget kegandrungan Penyunting dengan segala sesuatu yang terkait Planit Mars, sederhananya saja ini semua karena di usia senja ini dalam segala hal Penyunting sudah harus memilahmilih kemana pantas pantasnya memfokuskan pandangan ke depan, yang tentunya terbatas pada apa yang — baik fisik maupun psikis — masih bakal terjangkau saja. Di bidang eksplorasi antariksa (space exploration), terkait TEKNOLOGI, JARAK, dan WAKTU (‘nggak termasuk DANA lah, yang jelas ‘nggak bakal terjangkau dan bukan urusan para awam), pada dasawarsa terakhir ini ada trend yang menempatkan Mars sebagai “yang paling ujung” dari trio benda angkasa (space objects) yang masih berada dalam jangkauan (within reach) generasi kini : bulan, asteroid, dan Mars. KeGRan menjadi bagian dari generasi kini, tentunya syahsyah saja kalau Penyunting menyesuaikan diri dengan pola pikir yang lagi trendy itu, seraya berharap insha Allah masih ada umur saat mukimin Bumi kloter pertama menapakkan kaki di Mars nanti ... So, masih tentang Mars di edisi ini bisa dibaca tentang Gerhana Matahari di Mars serta buktibukti baru keberadaan air di Mars purba. Berikutnya tentang istilah Radio Amatir dan Amatir Radio, daftar nama (+ call sign bagi yang punya) ke 57 antariksawati (lihat artikel “Perempuanperempuan Perkasa” di eQSP Vol. III.01), KIPRAH rekans yang berIOTA di P. Damar Besar dan P. Kimaam (off Merauke), tentang Prefix yang salah pajang di QRZ.com, serta OBITUARI sebagai penutup. Selamat membaca, and pse ENJOY .. !!! ●●● berbagi sisisisi menarik HAM RADIO kepada SIAPAPUN yang berminat ●●● Tahun ke III, Vol. III02 edisi akhir tahun 2013 Gerhana matahari di Mars Posted by Marc Boucher, August 29, 2013 10:13 AM Images taken with a telephotolens from camera on NASA's Mars rover Curiosity catch the larger of Mars' two moons, Phobos, passing directly in front of the Sun ‐‐ the sharpest images of a solar eclipse ever taken at Mars. Image Credit: NASA/JPLCaltech/MSSS Planit Mars mempunyai 2 buah bulan, yaitu Phobos dan Deimos. Foto berikut — tiga frames yang di”jepret” dengan selang waktu (interval) tiga detik — diambil dengan telelens yang terpasang di MastCam, kamera di tiang (mast) yang menjulang di”punggung” Curiosity, saat terjadi Gerhana Matahari di Planet Mars pada tanggal 20 Agustus 2013 yang lalu, bertepatan dengan melintasnya Phobos di depan Matahari. Hari itu Curiosity sempat menghentikan manuvernya, supaya dapat merekam fenomena alam yang langka (untuk bisa dinikmati dari Bumi) itu. "Gerhana ini terjadi saat mendekati tengah hari, dimana Phobos berada pada posisi yang paling dekat dengan lokasi dimana Curiosity lagi “parkir”, sehingga terlihat lebih besar ketimbang di harihari lain” kata Mark Lemmon dari College Station, Texas A&M University, yang menjadi mitra NASA dalam mengoperasikan dan menafsirkan citra yang diambil dan dikirim oleh Mastcam. "Ini nyaris merupakan Gerhana Matahari Total terbaik yang bisa dilihat dari Mars”, demikian imbuhnya. Pengamatan kedua bulan, Phobos dan Deimos, oleh Curiosity dan robot Opportunity (yang lebih dulu didaratkan di Mars dan masih aktip berfungsi) sangat membantu para peneliti untuk mendapatkan data dan pengetahuan yang lebih rinci tentang orbit dari kedua bulan tersebut. Pada pengamatan sejak 17 Agustus 2013 didapati posisi Phobos saat melintas di depan Matahari berada 23 Km lebih dekat ke titik tengah Matahari dari pada yang semula diperhitungkan. Lemmon menambahkan: "Sejauh ini fotofoto tersebut adalah yang paling ditil dalam meliput Gerhana Matahari di Mars — sehingga kita bisa belajar halhal yang baru, khususnya dari bentuknya yang annular (berbentuk cincin) dan posisinya yang lebih dekat ke titik tengah Matahari, yang semula berada di luar prediksi”

description

e-QSP Vol. III-02, edisi akhir thn 2013

Transcript of Vol iii 02 year end 2013

Page 1: Vol iii 02 year end 2013

halaman 1 [e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]

Kalawarti elektronik e-QSP ini diterbitkan secara swadaya oleh ybØko, sebagai kenangan dan ungkapan rasa mongkok (bangga dan tersanjung) atas kebersamaan dengan rekans yang selama +/- 7 (tujuh) ta-hun bareng mengelola pener-bitan BeON (Buletin elektronik ORARI News): Ferry Farianto YB7UE (SK), Handoko Pra-sodjo YC2RK (SK), Arman Yusuf YBØKLI dan kemudian menyusul Dhismas YCØNHO.

Terlepas dari keanggotaan ybØko di jajaran DPP ORARI Pusat Masa Bakti 2011-2016, konten kalawarti ini SAMA SEKALI tidak menyiratkan kebijakan (policy) dan regulasi ORARI Pusat serta penjabarannya, dan SEMATA merupakan “rekaman sewaktu/ (snapshots)” ybØko dalam menyikapi berbagai issues yang tersirat dalam dan/atau dikembangkan dari postings/threads di milis ORARI-news dan berbagai komunitas amatir radio di FB; serta tentang berbagai subjects of interest ybØko, baik sebagai seorang Amatir Radio maupun sebagai pribadi. Edisi lawas (back numbers) e-QSP dapat diunduh sendiri dari http://www.issuu.com/e-qsp, sedang bagi mereka yang berminat untuk mendapatkan e-QSP secara reguler, silah bergabung di:

Maillist: [email protected], dan/atau FB Group: e-QSP_readers ■

lapak pakDé bamlapak pakDé bam ....

Dear e‐QSP readers, Menjawab pertanyaan kenapa di e‐QSP ini kasat mata banget  ke‐gandrung‐an  Penyunting  dengan  segala sesuatu    yang  terkait Planit Mars,  sederhananya  saja ini  semua  karena  di  usia  senja  ini  dalam  segala  hal Penyunting sudah harus memilah‐milih kemana pantas‐pantasnya mem‐fokus‐kan pandangan ke depan, yang tentunya terbatas pada apa yang — baik fisik maupun psikis — masih bakal terjangkau saja.  Di  bidang  eksplorasi  antariksa  (space  exploration), terkait TEKNOLOGI, JARAK, dan WAKTU (‘nggak terma‐suk DANA  lah, yang  jelas  ‘nggak bakal terjangkau dan bukan urusan para awam), pada dasawarsa terakhir ini ada  trend  yang  menempatkan  Mars  sebagai  “yang paling ujung” dari  trio benda angkasa  (space objects) yang  masih  berada  dalam  jangkauan  (within  reach)  generasi kini : bulan, asteroid, dan Mars.  Ke‐GR‐an menjadi bagian dari generasi kini,  tentunya syah‐syah  saja  kalau  Penyunting  menyesuaikan  diri dengan pola pikir yang lagi  trendy itu, seraya berharap ‐  insha  Allah  ‐ masih  ada  umur  saat mukimin  Bumi kloter pertama menapakkan kaki di Mars nanti ... 

So, masih tentang Mars di edisi  ini bisa dibaca ten‐tang Gerhana Matahari di Mars serta bukti‐bukti baru keberadaan air di Mars purba. Berikutnya tentang isti‐lah Radio Amatir dan Amatir Radio, daftar nama (+ call sign bagi yang punya) ke 57 antariksawati (lihat artikel “Perempuan‐perempuan Perkasa” di e‐QSP Vol. III.01), KIPRAH  rekans  yang ber‐IOTA di P. Damar Besar dan  P.  Kimaam  (off Merauke),  tentang  Prefix  yang  salah pajang di QRZ.com, serta OBITUARI sebagai penutup. 

Selamat membaca, and pse ENJOY .. !!! 

 ●●● berbagi sisi‐sisi menarik HAM RADIO kepada  SIAPAPUN yang berminat ●●● Tahun ke III, Vol. III‐02 edisi akhir tahun 2013 

Gerhana matahari di Mars Posted by Marc Boucher, August 29, 2013 10:13 AM 

Images  taken with a  tele‐photo‐lens  from  camera on  NASA's  Mars  rover Curiosity  catch  the  larger of Mars' two moons, Pho‐bos,  passing  directly  in front  of  the  Sun  ‐‐  the sharpest images of a solar eclipse  ever  taken  at Mars. 

Image Credit: NASA/JPL‐Caltech/MSSS 

Planit Mars mempunyai 2 buah bulan, yaitu Phobos dan Deimos. Foto berikut — tiga frames yang di”jepret” dengan selang waktu  (interval)  tiga  detik —  diambil  dengan  tele‐lens yang terpasang di MastCam, kamera di tiang (mast) yang menjulang di”punggung” Curiosity,  saat  terjadi Gerhana Matahari di Planet Mars pada  tanggal 20 Agustus 2013 

yang  lalu,  bertepatan  dengan  melintasnya  Phobos  di depan Matahari. Hari itu Curiosity sempat menghentikan manuvernya,  supaya  dapat  merekam  fenomena  alam yang langka (untuk bisa dinikmati dari Bumi) itu. "Gerhana ini terjadi saat mendekati tengah hari, dimana Phobos  berada  pada  posisi  yang  paling  dekat  dengan lokasi  dimana  Curiosity  lagi  “parkir”,  sehingga  terlihat lebih besar ketimbang di hari‐hari  lain” kata Mark Lem‐mon  dari  College  Station,  Texas  A&M  University,  yang menjadi mitra NASA dalam mengoperasikan dan menaf‐sirkan citra yang diambil dan dikirim oleh Mastcam.  "Ini  nyaris merupakan  Gerhana Matahari  Total  terbaik yang bisa dilihat dari Mars”, demikian imbuhnya.  Pengamatan kedua bulan, Phobos dan Deimos, oleh Cu‐

riosity dan robot Opportunity (yang lebih dulu didaratkan di Mars  dan  masih  aktip  berfungsi)  sangat  membantu para peneliti untuk mendapatkan data dan pengetahuan yang  lebih rinci tentang orbit dari kedua bulan tersebut. Pada pengamatan sejak  17 Agustus 2013 didapati posisi Phobos saat melintas di depan Matahari berada 2‐3 Km lebih dekat  ke  titik  tengah Matahari dari pada  yang  se‐mula diperhitungkan.  Lemmon menambahkan:  "Sejauh  ini  foto‐foto  tersebut adalah yang paling ditil dalam meliput Gerhana Matahari di Mars —  sehingga  kita bisa belajar hal‐hal  yang baru, khususnya dari bentuknya yang annular  (berbentuk  cin‐cin)  dan  posisinya  yang  lebih  dekat  ke  titik  tengah Matahari,  yang semula berada  di luar prediksi”■ 

Page 2: Vol iii 02 year end 2013

halaman 2 [e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]

Menanggapi  Siaran  Pers  No.  64/PIH/KOMINFO/8/2013 tentang Uji Publik RPM Perubahan Atas PM No. 33/PER/M. KOMINFO/08/2009  tgl. 19 Agustus 2013 maka pada tanggal  22  Agustus  2013  Bambang  Soetrisno  YBØKO sebagai Anggota DPP ORARI Pusat Masa Bakti 2011‐2016 telah menulis surel kepada Bpk. Gatot S. Dewa Broto, Ka Pus.  Informasi  dan  Humas  Kem.  Kominfo,  yang  pada intinya  mengusulkan  diadakannya  pembakuan  dalam penggunaan  istilah  RADIO  AMATIR  dan  AMATIR  RADIO —  seperti  yang  tersirat  pada    surel  yang  (sebagian)  di‐ CoPas berikut ini:   

============= 

Kepada Yth. Bpk. Gatot S. Dewa Broto, Ka Pus.  Informasi dan Humas Kem.Kominfo 

Nr.   : 2208/01/bam Hal   : Siaran Pers No. 64/PIH/KOMINFO/8/2013  tentang 

Uji Publik RPM Perubahan Atas PM No. 33/PER/M. KOMINFO/08/2009 tgl. 19 Agustus 2013. 

Dengan hormat,  

... dst. ..................... 

III.  Sebagai  TANGGAPAN,  perkenankan  kami  MENG‐USULKAN  pembakuan  penggunaan  istilah  RADIO AMATIR dan AMATIR RADIO sebagai berikut: 

1. Kegiatan RADIO AMATIR adalah kegiatan  latih diri, saling berkomunikasi dan penyelidikan teknik radio yang dilakukan oleh para Amatir Radio, yang dise‐lenggarakan  di  bawah  koordinasi  Organisasi  dan tidak  untuk  tujuan mencari  keuntungan  finansiil/komersiil. 

2. AMATIR RADIO adalah setiap orang yang memiliki hobi dan bakat di bidang  teknik elektronika, radio dan  komunikasi dan  ikut  serta dalam menyeleng‐garakan  kegiatan  RADIO  AMATIR  tanpa  maksud untuk mendapatkan keuntungan finansiil/komersiil bagi dirinya sendiri.  

3.  Stasiun  Radio  Amatir  adalah  stasiun  radio  yang dioperasikan  untuk  menyelenggarakan  kegiatan Radio Amatir. 

4. Perangkat  Radio  Amatir  adalah  sekelompok  alat telekomunikasi yang memungkinkan penyelengga‐raan kegiatan Radio Amatir. 

  atau  singkatnya  istilah  RADIO  AMATIR  dikaitkan dengan KEGIATAN‐nya, sedang istilah AMATIR RADIO dikaitkan  dengan  individu/pelaku/penggiat  kegiatan RADIO AMATIR. 

III. Pertimbangan/Rujukan   Dalam penyelenggaraan kegiatan Radio Amatir  (Ham 

Radio) selama ini, kita di Indonesia (dan juga sebagian besar  pelaku/penggiat  di  seluruh  dunia)  selalu berkaca  atau  merujuk  kepada  hal‐hal  terkait  yang berlaku  di  AS  –  khususnya  di  lingkungan  ARRL/The American  Radio  Relay  League  Inc.  –  yang  dapat dianggap menjadi  kiblat  bagi  kegiatan  Radio  Amatir global/mondial. 

  Dari  beberapa  sumber  seperti  www.hello‐radio.org (ARRL) dan Wikipedia  sedikit kami kutip dan  sunting (quote and editing a bit) “deskripsi“ (bukan “Definisi“ an sich) Radio Amatir dan Amatir Radio sebagai beri‐kut: 

Ham  radio is  the  use  of designated radio  frequen‐cy spectrum for  purposes  of private  recreation (others  might  say  hobby), non‐commercial exchange of messages, wireless  experimentation, self‐training, and emergency communication.  The  term amateur  is  used  to  specify  persons  inter‐ested  in  radio  technique,  solely  with  a personal aim and without direct pecuniary  interest, and to dif‐ferentiate  it  from commercial  broadcasting,  public safety  (such  as police  and  fire), or professional two‐way  radio services  (such as maritime, aviation,  taxis, companies, security services etc.). Also known as Amateur Radio –  it  is a popular hobby and  a  service  in which  licensed participants  operate communications equipment with a deep appreciation of the radio art. Although  hams  get  involved  for many  reasons,  they all have  in common a basic knowledge of radio tech‐nology and operating principles, and   pass an exami‐nation for the license to operate on radio frequencies known as the Amateur Bands.  These bands are radio frequencies reserved for use by hams from  just above the AM broadcast band all the way up into extremely high microwave frequencies. Some Radio  Amateurs (= hams, the  persons)  are  at‐tracted  by the  ability  to  communicate across  the country,  around  the  globe,  or  even  with  astro‐nauts on  space missions.   Others might  like to  build and experiment with  electronics. Computer hobbyists enjoy  using  Amateur  Radio's digital  communica‐tions opportunities.  Those with  a  competitive  streak enjoy  DX  contests,  where  the  object  is to  see  how many hams in distant locations they can contact.  

[silah lihat juga halaman Ham Radio, the hobby dan sub‐halaman Why Ham Radio pada laman 

www.unclebam‐yb0ko.com] 

Dari kutipan (dan suntingan) di atas, dengan mengacu ke  Hukum  DM  (Diterangkan  Menerangkan)  yang berlaku  dalam  pembentukan  kosa  kata  bahasa Indonesia, maka  tak ada pilihan selain menggunakan kata RADIO AMATIR sebagai terjemahan dari Amateur Radio  (kegiatannya);  dan  AMATIR  RADIO  sebagai terjemahan dari Radio Amateur  (the person/pelaku/penggiatnya) 

IV. Konsekuensi Dapat  dibayangkan  seandainya  usulan  ini  bisa diterima maka  akan  harus  dilakukan  sekian  banyak revisi, amandemen dan sejenisnya terhadap berbagai produk hukum  (misalnya  istilah‐istilah pada  Peratur‐an Menteri/PerMen, seperti yang tersebut pada Pasal 1 yang dikutip di atas), Forms untuk berbagai urusan, stationary/RTK mis. Kop Surat Organisasi di berbagai strata/tingkatan,  Papan Nama  dan  sebagainya,  yang tentunya akan menimbukan dampak samping  terkait biaya/cost dan waktu. Untuk ini pada RKM Perubahan Atas PM No. 33/PER/M.KOMINFO  /08/2009  tersebut  di  atas  dapat  dima‐sukkan  sebuah  PASAL  PERALIHAN  yang  kurang  lebih berbunyi sebagai berikut: 

Pasal II 1.  Peraturan Menteri  ini mulai berlaku pada tanggal 

diundangkan.  2.  Berbagai  istilah yang berlaku SEBELUM diundang‐

kannya Peraturan Menteri  ini dapat tetap dipakai 

RADIO AMATIR dan AMATIR RADIO 

Page 3: Vol iii 02 year end 2013

halaman 3 [e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]

[ke hal. 6 ] ►

NASA ISS On‐Orbit Status 9 September 2013 

ISS emergency. The 35S crew consisting of Yurchikhin, Parmi‐tano, and Nyberg will  remain onboard  the  ISS until  their  re‐turn, currently planned for 11 November, 2013. 

Today's Planned Tasks PROK ‐ Urine Sample Collection [Complete] Reaction Self Test [Complete] HRF ‐ Urine Sample Collection and Scanning [Complete] HRF ‐ Urine Sample MELFI Insertion [Complete] HRF ‐ Activation of Centrifuge [Complete] HRF Generic Refrigerated Centrifuge Configure [Complete] HRF Blood Draw [Complete] ISS  HAM Radio Session *) [Complete] О2/СО2 sampling [Complete] LBNP Exercise (FINAL) [Complete] INSTALLING Econ EXPERIMENT S/W on RSE1 [Complete] HRF  ‐ Blood  sample  removal  from  centrifuge and  its deacti‐vation [Complete] HRF ‐ Sample MELFI Insertion [Complete] HRF Generic Frozen Blood Collection Stow [Complete] Removal of Air Heater ВН1 on SM panel 219 [Complete] LBNP Exercise (FINAL) [Complete] HRF ‐ Urine Sample Collection [Complete] HRF ‐ Sample MELFI Insertion [Complete] dst. ….  

*) Astronaut  yang  amatir  radio  (atau  amatir  radio  yang Astronaut)  yang  mengawaki  ISS  saat  tulisan  ini  di‐sunting adalah Luca Parmitano KF5KDP, sebagai bagian dari  Expedition 36  (lihat  juga Daftar Nama  astronaut/kosmonot   awak  ISS yang amatir  radio di e‐QSP Vol.II. 04, edisi akhir tahun 2012) ■ 

RADIO AMATIR dan AMATIR RADIO 

Oktober  2003: Mike  Foale  KB5UAC  sebagai  operator  NA1SS, hamshack ARISS di Setasiun Angkasa Antarbangsa ISS  

(NASA photo) 

Astronot NASA yang ber‐kewarganegaraan‐ganda (Inggris dan AS) Mike Foale KB5UAC  ‐ yang  selalu aktip melaku‐kan kegiatan  radio amatir  selagi mengorbit di angkasa  ‐ mengakhiri 26 tahun masa kerjanya dengan mengajukan permintaan pensiun dari NASA.  Tahun  1997  Foale  menghabiskan  145  hari  di  setasiun angkasa Mir (Russia), dan di tahun 2003‐2004 selama 194 hari  sebagai  Komandan  Expedition  8  di  ISS.  Sepanjang kurun  itu  Foale  sudah  menjalin  QSO  dengan  banyak (numerous) amatir radio dari berbagai Negara.  Sewaktu di ISS Foale sempat meng‐set up perangkat dual band transceiver Kenwood TM‐D700E di ham shack ARISS (the Amateur Radio on  the  International  Space  Station) yang  ditempatkan  di  Zvezda  Service  Module.  Selama 

Mike Foale, astronaut yang amatir radio, pensiun …. 

pada  produk  hukum,  dokumen,  barang  cetakan dan  sebagainya  yang  pada  saat  ini  sedang  dan sudah  beredar,  tetapi  bagi  produk  hukum,  do‐kumen,  forms, RTK, Papan Nama dan  sebagainya yang dibuat/dicetak BARU (sesudah tanggal berla‐kunya Peraturan Menteri ini) berlaku istilah‐istilah yang disebutkan di Pasal 1 Peraturan Menteri ini. 

3.  Agar  semua  fihak  yang  berkepentingan  menge‐tahuinya, memerintahkan pengundangan Peratur‐an  Menteri  ini  dengan  penempatannya  dalam Berita Negara Republik Indonesia. 

Demikian  kami  sampaikan,  dan  atas  perhatian, tanggapan balik  serta  tindak  lanjut  seperlunya  sebelum dan sesudahnya kami menyampaikan terima kasih. 

... dst. ..................... 

Catatan: Berbahagialah para Amatir Radio  Indonesia karena sejak dini  para  founding  fathers  telah  cukup  jauh melihat  ke depan  dalam mengantisipasi  ihwal  pelurusan  ini,  yang bisa diamati pada  keputusan  yang dibuat pada MUNAS ke  II ORARI  tahun  1971  yang merubah  singkatan  nama Organisasi  dari  semula  ORGANISASI  RADIO  AMATIR REPUBLIK  INDONESIA  menjadi  ORGANISASI  AMATIR RADIO  INDONESIA,  di  samping  untuk  menghilangkan sebutan  REPUBLIK  INDONESIA  pada  nama  sebuah organisasi/institusi Non‐Pemerintah, juga  menuruti fakta bahwa “Organisasi“ ini adalah organisasinya para Amatir Radio,  yaitu  para  pelaku  atau  penggiat  kegiatan  Radio Amatir.  

[lihat BAB III – ORARI (Pusat) dari Waktu‐ke‐Waktu pada buku  “Sejarah  ORARI”  Terbitan  ORARI  Pusat,  Edisi  2, 2011] 

==============  

Dari sini terpulang kepada publik amatir radio  Indonesia (di  samping  para  pemangku  kepentingan/stake  holders terkait)  jua  untuk  mendukung  (dan  menerima)  usulan tersebut,  dan  tentunya  juga  untuk  kemudian menerap‐kannya dalam melakukan kegiatan Radio Amatir  sehari‐hari ■ 

Asal maklum saja, kegiatan Radio Amatir adalah kegiatan yang benar‐benar terjadwal (jadi bukan sekedar kegiatan killing  time) bagi para Amatir Radio yang menjadi awak di Stasiun Antariksa Antarbangsa ISS, nun  jauh di orbit di awang‐awang  lepas di  atas  sana,  seperti  yang bisa dia‐mati    dari  beberapa  baris  yang  di‐CoPas  dari  lembar NASA  ISS On‐Orbit Status bertarikh   9 September 2013 berikut ini: 

Device  for  the  study  of  Critical  Liquids  and  Crystallization (DECLIC) Hard drive Exchange: Nyberg exchanged the DECLIC hard drive today. ... This activity is in preparation for the first session  planned  next  increment.  The  investigation  is  impor‐tant for the development of cooling systems for use  in space as well as systems which may be useful in waste disposal and recycling on Earth. 

Change of Command:    Today, off‐going Commander (CDR) Vinogradov handed over ISS  command  responsibilities  to CDR Yurchikhin. The  change of command  is more than ceremonial, as  it defines the point when  the 35S Soyuz crew becomes prime  in  the event of an 

Page 4: Vol iii 02 year end 2013

halaman 4 [e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]

Eksplorasi antariksa ...

Air, air, dan air di mana‐mana, dan di antaranya mungkin ada yang layak untuk diminum langsung dari sumbernya.  Demikianlah gambaran kondisi Mars purba yang selama beberapa bulan  terakhir  ini pelan‐pelan  tersibak   berkat fakta‐fakta  yang  ditemukan  dan  di”lapor”kan  ke  Pusat Pengendali di Bumi oleh robot penjelajah Curiosity. Tetes‐demi‐tetes  (dribs  and  drabs)  informasi  dan  data yang  terkumpul  dan  disampaikan  pada  the  European Planetary  Science  Congress,  seakan  menjadi  bukti‐tak‐terbantahkan  (compelling evidence) bahwa   Mars cukup “basah” di masa berjuta tahun yang lalu. Selama kongres yang digelar  pada 8–13 September 2013 di London, para pakar dan ilmuwan memaparkan rincian dari berbagai temuan Curiosity sebelum robot itu pindah dan bergerak ke arah Gunung Sharp pada akhir Juli yang lalu (baca lagi hal. 2 e‐QSP Vol. III.01) Selama kongres, kata‐kata atau kalimat yang selalu men‐dominasi  jalannya  berbagai  sidang  adalah  hidrogin,  de‐hidrasi  (dehydration),  bebatuan  (rocks)  dan  (terutama) AIR !!! "Kita  tahu bahwa di Mars pernah ada apa yang kita  taf‐sirkan  sebagai  lingkungan  yang  layak  untuk  ditinggali (habitable environment) dimana ada air yang cukup layak untuk  diminum,"  kata  Melissa  Rice  dari  the  California Institute  of  Technology  di  Pasadena  sesudah mengikuti paparan  hasil‐hasil  “jepretan”  kamera  pada  perangkat Mastcam  yang  ada  di”punggung”  Curiosity  (lihat  foto kanan). "…. di Mars pernah ada an  initial habitable environment saat  bebatuan  ini  terbentuk,  dan  beberapa  waktu  ke‐mudian — yang tidak kita ketahui kapan — ada air yang mengalir  masuk  lewat  retakan  yang  ada,"  imbuhnya. "Kita tidak tahu apakah era itu juga masuk kategori layak ditinggali,  tapi  setidaknya  ini  meng‐indikasikan  bahwa  ada dua “tahapan basah” (two major wet stages) di Mars sana”. 

AIR di Planit Mars Curiosity Rover Uncovers a Flood of Evidence 

Di kawasan yang dinamai Hottah,  Curiosity meneliti dan meng‐analisa apa yang “patut diduga” merupakan bagian dari dasar sungai purba.                                Credit: Malin Space Science Systems  

Aliran Sungai dan Danau‐danau di Mars? Salah  satu bebatuan  yang disebutkan  Rice  adalah mud‐stone*)  yang  sempat  di”bor”  Curiosity.  Didalam  mud‐stone  ini  para  peneliti  menemukan  “jejak”  tanah  liat (clay),  yang menandai  adanya  formasi  atau  perubahan yang substansial atas kondisi air di Mars. 

*) Mudstone  =  rock  resembling  shale;  a  gray  sedimentary rock formed from mud, similar to shale but with less devel‐oped lamination. Shale = rock of dark sediment and clay; a dark fine‐grained sedimentary  rock  composed of  layers of  compressed  clay, silt, or mud. 

Ini semua penting bagi penelitian yang terkait dengan ke‐laik huni‐an (habitability) Mars. Robot‐robot penjelajah Mars sebelumnya (Spirit dan Op‐portunity, yang berada di Mars sejak 2004) menemukan banyak bukti tentang  keberadaan air di Mars purba, tapi nyaris  semua  temuan  itu  mengindikasikan  kandungan asam yang kelewat tinggi (it was likely extremely acidic).  "Mudstones bercirikan adanya materi yang sangat halus (very  fine grains) di dalamnya — yang berarti materi  ini terbentuk  lewat  proses  yang  sangat  pelan  (settle  down slowly). Di Bumi, ini biasanya terjadi karena adanya aliran angin  atau  air  …  dan  pada  kondisi  di Mars  kami  lebih cenderung  untuk  mengatakan  ini  adalah  lebih  karena faktor  AIR,”  papar  Aileen  Yingst,  anggota  Curiosity  Sci‐ence Team dari the Planetary Science Institute di Tucson, Ariz.  Para peneliti menduga mudstone terbentuk di tempat air dalam  kondisi  tenang,  seperti di danau —  tempat  yang dianggap layak huni dan bereproduksi bagi MIKROBA !  

Bebatuan  lain yang mendapatkan perhatian cukup besar  selama konferensi adalah Tintina, batu kecil yang pecah berantakan karena “tergilas” Curiosity. Pecahan tersebut memperlihatkan  interior  yang  seputih  salju  (snowy‐white),  yang mengindikasikan  keberadaan mineral  yang mengandung  air  (hydrated)  yang  terbentuk  waktu  air mengalir  (=  SUNGAI  ?) di  kawah Gale  itu berjuta  tahun yang lalu ■    

[lihat lanjutan artikel ini di edisi depan] 

Citra  yang diambil Mast Camera  (Mastcam) dengan  resolusi yang  begitu  tajam  (dalam  skala  beberapa  decimeter  saja), yang dengan rinci memperlihatkan  lapisan miring atau cross‐bedding pada sebuah tonjolan yang disebut "Shaler" . 

Credit: NASA/JPL‐Caltech/MSS  

Page 5: Vol iii 02 year end 2013

halaman 5 [e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]

PEREMPUAN‐PEREMPUAN Perkasa: Seperti disebutkan di tulisan dengan  judul yang sama pada e‐QSP 

Vol.  III.01 AUG 2013, sampai akhir Agustus 2013 dari total 534 orang antariksawan, 57 di antaranya adalah PEREM‐PUAN. Berikut adalah nama‐nama para Perempuan Perkasa tersebut (serta callsign bagi yang punya) :  

Nr.  Nama/Negara Asal  Pencapaian/Wahana Angkasa/Tahun 

1  Valentina Tereshkova (USSR)  First woman in space/Vostok 6 (Jun. 16, 1963)  

2  Svetlana Savitskaya (USSR)  First woman to walk in space (July 25, 1984—on an expedition to  Salyut 7)   First woman to make 2 spaceflights: Soyuz T‐7/T‐5 (Aug 19, 1982) and T‐12 (Jul 17, 1984)  

3  Sally Ride  (AS)  First American woman in space/STS‐7 (Jun. 18, 1983); STS‐41‐G (Oct. 5, 1984). 

4  Judith Resnik  (AS) First Jewish‐American in space/STS‐41‐D (Aug. 30, 1984), STS‐51‐L (Jan. 28, 1986)  Died Jan. 28, 1986 in the Challenger disaster.  

5  Kathryn D. Sullivan (AS) First American woman to walk in space/ (Oct. 11, 1984); STS‐41‐G (Oct. 5, 1984) STS‐31 (Apr. 24, 1990), STS‐45 (Mar. 24, 1992)  

6  Anna Lee Fisher (AS)  STS‐51‐A (Nov. 8, 1984)  

7  Margaret Rhea Seddon (AS)  STS‐51‐D (Apr. 12, 1985), STS‐40 (Jun. 5, 1991), STS‐58 (Oct. 18, 1993)  

8  Shannon Lucid (AS) First American woman to fly on a Russian space station (Mir). First woman to make a 3rd,  4th and 5th spaceflight/STS‐51‐G (Jun. 17, 1985), STS‐34gfdg (Oct. 18, 1989), STS‐43 (Aug. 2, 1991), STS‐58 (Oct. 18, 1993), STS‐76/79 (Mar. 22, 1996)  

9  Bonnie J. Dunbar (AS) STS‐61‐A (Oct. 30, 1985), STS‐32 (January 9, 1990), STS‐50 (Jun. 25, 1992) STS‐71 (Jun. 27, 1995), STS‐89 (Jan. 22, 1998)  

10  Mary L. Cleave (AS)  STS‐61‐B (Nov. 26, 1985); STS‐30 (May 4, 1989)  

11  Ellen S. Baker (AS)  STS‐34 (Oct. 18, 1989), STS‐50 (Jun. 25, 1992), STS‐71 (Jun. 27, 1995)  

12  Kathryn C. Thornton (AS) Third woman to walk in space. First woman to make multiple EVAs (May 14–15, 1992, Dec. 6, 1993, Dec. 8, 1993); STS‐33 (Nov. 22, 1989), STS‐49 (May 7, 1992) STS‐61 (Dec. 2, 1993), STS‐73 (Oct. 20, 1995).  

13  Marsha Ivins (AS) STS‐32 (Jan. 9, 1990), STS‐46 (Jul. 31, 1992), STS‐62 (Mar. 4, 1994), STS‐81 (Jan. 12, 1997), STS‐98 (Feb. 7, 2001)  

14  Linda M. Godwin (AS) Fourth woman to walk in space (March 27, 1996, Dec. 10, 2001)/STS‐37 (Apr. 5, 1991),  STS‐59 (Apr. 9, 1994), STS‐76 (Mar. 22, 1996), STS‐108 (Dec. 5, 2001)  

15  Helen Sharman (UK)  First Briton in space: Soyuz TM‐12/TM‐11 (May 18, 1991)  

16  Tamara E. Jernigan (AS) Fifth woman to walk in space (May 30, 1999)/STS‐40 (Jun. 5, 1991); STS‐52 (Oct. 22, 1992) STS‐67 (Mar. 2, 1995), STS‐80 (Nov. 19, 1996), STS‐96 (May 27, 1999)  

17  Millie Hughes‐Fulford (AS)  First female payload specialist/STS‐40 (Jun. 5, 1991)  

18  Roberta Bondar (CAN)  First (Ukrainian) Canadian woman in space/STS‐42 (Jan. 22, 1992  

19  Jan Davis (AS)  STS‐47 (Sep. 12, 1992), STS‐60 (Feb. 3, 1994), STS‐85 (Aug. 7, 1997)  

20  Mae Jemison (AS)  First Afro‐American woman in space; STS‐47 (Sep. 12, 1992)  

21  Susan J. Helms (AS) Sixth woman to walk in space (March 11, 2001)/STS‐54 (Jan. 13, 1993) STS‐64 (Sep. 9, 1994), STS‐78 (Jun. 20, 1996), STS‐101 (May 19, 2000) STS‐102/105(Mar. 8, 2001)  

22  Ellen Ochoa  KB5TZZ (AS) First Hispanic woman in space. STS‐56 (Apr. 8, 1993); STS‐66 (Nov. 3, 1994) STS‐96 (May 27, 1999), STS‐110 (Apr. 8, 2002)  

23  Janice E. Voss (AS) STS‐57 (Jun. 21, 1993), STS‐63 (Feb. 3, 1995),  STS‐83 (Apr. 4, 1997) STS‐94 (Jul. 1, 1997), STS‐99 (Feb. 11, 2000), died Feb. 6, 2012  

24  Nancy Currie (AS) STS‐57 (Jun. 21, 1993), STS‐70 (Jul. 13, 1995), STS‐88 (Dec. 4, 1998) STS‐109 (Mar. 1, 2002)  

25  Chiaki Mukai (JPN)  First Japanese woman in space/STS‐65 (Jul. 8, 1994), STS‐95 (Oct. 29, 1998)  

26  Yelena V. Kondakova (RUS)  Soyuz TM‐20 (Oct. 3, 1994); STS‐84 (May 15, 1997)  

27  Eileen Collins KD5EDS (AS) First female shuttle pilot and shuttle commander/STS‐63 (Feb. 3, 1995) STS‐84 (May 15, 1997), STS‐93 (Jul. 23, 1999), STS‐114 (Jul. 26, 2005)  

28  Wendy B. Lawrence (AS)  STS‐67 (Mar. 2, 1995), STS‐86 (Sep. 25, 1997), STS‐91 (Jun. 2, 1998), STS‐114 (Jul. 26, 2005)  

29  Mary E. Weber (AS)  STS‐70 (Jul. 13, 1995), STS‐101 (May 19, 2000)  

30  Catherine Coleman (AS)  STS‐73 (Oct. 20, 1995), STS‐93 (Jul. 23, 1999), Soyuz TMA‐20 (15 December 2010)  

31  Claudie Haigneré  (FR) First Frenchwoman in space/Soyuz TM‐24/TM‐23 (Aug. 17, 1996), Soyuz TM‐33/32 (Oct. 21, 2001)  

32  Susan Still Kilrain (AS)  Second female shuttle pilot/STS‐83 (Apr. 4, 1997), STS‐94 (Jul. 1, 1997)  

Eksplorasi antariksa ...

Page 6: Vol iii 02 year end 2013

halaman 6 [e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]

33  Kalpana Chawla (IND/AS) First Indian‐American woman in space/STS‐87 (Nov. 19, 1997),  died Feb. 1, 2003 in the Columbia disaster . 

34  Kathryn P. Hire (AS)  STS‐90 (Apr. 17, 1998), STS‐130 (Feb. 8, 2010)  

35  Janet L. Kavandi (AS)  STS‐91 (Jun. 2, 1998), STS‐99 (Feb. 11, 2000), STS‐104 (Jul. 12, 2001)  

36  Julie Payette (CAN)  STS‐96 (May 27, 1999), STS‐127 (July 15, 2009)  

37  Pamela Melroy (AS) Second female shuttle commander. STS‐92 (Oct. 11, 2000), STS‐112 (Oct. 7, 2002) STS‐120 (Oct. 23, 2007)  

38  Peggy Whitson (AS) 

Seventh woman to walk in space (Aug. 16, 2002, Nov. 9, 2007, Nov. 20, 2007, Nov. 24, 2007, Dec. 18, 2007, Jan. 30, 2007). As of March 2009, holds record for most EVAs and most time spent on EVA of all female space travelers. First female ISS commander (ISS Expedition 16)/STS‐111/113 (Jun. 5, 2002), Soyuz TMA‐11(Oct. 10, 2007) 

39  Sandra Magnus KE5FYE (AS)  STS‐112 (Oct. 7, 2002), STS‐126/119 (Nov. 14, 2008), STS‐135 (July 8, 2011)  

40  Laurel B. Clark (AS)  STS‐107 (Feb. 1, 2003), died Feb. 1, 2003 in the Columbia disaster 

41  Stephanie Wilson KD5DZE (AS)    STS‐121 (Jul. 4, 2006), STS‐120 (Oct. 23, 2007), STS‐131 (Apr. 5, 2010)  

42  Lisa Nowak (AS)     STS‐121 (Jul. 4, 2006)  

43 Heidemarie M. Stefanyshyn‐Piper (AS)    

Eighth woman to walk in space (Sep. 12, 2006, Sep. 15, 2006, Nov. 18‐19, 2008, Nov. 20‐21, 2008, Nov. 22‐23, 2008). First Ukrainian American woman in space/STS‐115 (Sep. 9, 2006), STS‐126 (Nov. 14, 2008  

44  Anousheh Ansari (IRN) Fourth space tourist /first female space tourist/First Iranian in space/Soyuz TMA‐9/8 (Sep. 18, 2006)  

45  Sunita Williams KD5PLB (AS)    Ninth woman to walk in space (Dec. 16, 2006, Jan. 31, 2007, Feb. 4, 2007, Feb. 8, 2007, Aug. 30, 2012, Sep. 5, 2012). As of 2007, holds records longest spaceflight (195 days)/STS‐116/117(Dec. 9, 2006), Soyuz TMA‐05M (July 15, 2012)  

46  Joan Higginbotham (AS)     STS‐116 (Dec. 9, 2006)  

47  Tracy Caldwell Dyson (AS)  Eleventh woman to walk in space (Aug. 7, 2010, Aug. 11, 2010, Aug. 16, 2010). First astronaut born after Apollo 11 flight/STS‐118 (Aug. 8, 2007), Soyuz TMA‐18(April 2, 2010).  

48  Barbara Morgan KD5VNP(AS)  First educator astronaut (Teacher in Space Project)/STS‐118 (Aug. 8, 2007)  

49  Yi So‐yeon (KOR)  First Korean in space/Soyuz TMA‐12 (Apr. 8, 2008)  

50  Karen L. Nyberg (AS) STS‐124 (May 31, 2008); Soyuz TMA‐09M (May 28, 2013). Nyberg will remain onboard the ISS until their return, currently planned for 11 November, 2013. 

51  K. Megan McArthur (AS)  STS‐125 (May 11, 2009)  

52  Nicole P. Stott (AS)  10th woman to walk in space /STS‐128 (August 28, 2009),STS‐133 (Feb 24, 2011)  

53  Dorothy M Lindenburger (AS)  STS‐131 (April 5, 2010)  

54  Naoko Yamazaki (JPN) second Japanese woman to qualify (the first was Chiaki Mukai (lihat baris 25) April 5, 2010 Yamazaki entered space on the shuttle Discovery as part of mission STS‐131  

55  Shannon Walker KD5DXB (AS)  Soyuz TMA‐19 (June 15, 2010)  

56  Liu Yang (CIN)  First Chinese woman in space: Shenzhou 9 (June 16, 2012)  

57  Wang Yaping (CIN)  Shenzhou 10 (June 11, 2013)  

Eksplorasi antariksa

masa dinasnya di NASA Foale sempat melakukan empat kali space walks (bekerja di angkasa lepas, di luar wahana angkasa yang saat itu ditumpanginya). 

"Sebagai  salah  satu anggota  korps astronaut  yang ber‐bakat dan mumpuni, kami sangat menghargai Mike serta kontribusinya  kepada  NASA,”  puji  Charles  Bolden,  Ad‐ministrator NASA. "Saya tahu (setelah tidak lagi bersama NASA) Mike akan terus melakukan hal‐hal besar  lainnya dalam upaya mendukung industri penerbangan antariksa (aerospace industry)”  

Mengisi  hari‐hari  purna‐NASA‐nya  Foale memilih  untuk  menekuni  bidang mengembang‐dan‐memajukan  tekno‐logi  penerbangan  yang  lebih  ramah  lingkungan  (green aviation technology) ■                             

Sumber: NASA; ARISS 

◄  [dari hal. 5]   

Catatan:  STS  =  Space  Transportation  System  ;  EVA  =  Extra  Vehicular  Activity, misalnya  Space walk  = melakukan  pekerjaan  di angkasa lepas, di luar (tapi masih terhubung dengan) wahana yang ditumpangi; Challenger disaster: musibah meledaknya wahana angkasa Challenger (missi STS‐51‐L) hanya 73 detik sesudah peluncuran pada 28 Januari 1986, yang menyebabkan kematian tragis bagi tujuh orang awaknya; Columbia disaster: terjadi pada 1 Februari 2003, beberapa saat (hitungan menit) sebelum missi STS‐107 meng‐akhiri misinya.  Saat memasuki atmosfir bumi (re‐entry) Columbia meledak dan kepingan‐kepingannya terserak di atas Texas dan Lousiana, serta menewaskan tujuh orang awaknya ■  

[ki] Yi So‐yeon  (KOR) 

[ka] Wang Yaping  (CIN) 

[ki] Chiaki Mukai (JPN); 

[ka] Anousheh Ansari (IRN) 

Page 7: Vol iii 02 year end 2013

halaman 7 [e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]

Kiprah .....

Pulau  Damar  Besar  (5°57′21″N; 106°50′33″E) atau  Pulau Edam,  atau  disebut  juga  Pulau  Monyet  terletak  di gugusan kepulauan Seribu, secara administratif termasuk dalam wilayah kabupaten Kepulauan Seribu provinsi DKI Jakarta. Letaknya tidak jauh dari Tanjung Priok. Di pulau  ini berdiri  tegak  sebuah mercusuar  setinggi 65 meter yang disebut Vast Licht. Menurut catatan sejarah, mercusuar  ini   dibangun pada  tahun 1879 atas perintah Raja Belanda Willem II.  

Seperti  dilaporkan  oleh  OM  Joy  YBØNSI  di  bawah  ini ekspedisi YBØD dirancang dengan beberapa misi.  Selain untuk merayakan HUT Jakarta, misi utama lainnya adalah untuk mempererat hubungan  antara ORLOK  se DKI dan anggotanya,  berbagi  pengalaman  dan  ilmu  dari  para DXers  di  YB‐land  serta  memperkenalkan  dunia  DX‐ing kepada rekan2 pemula, yang dilakukan sebagai berikut: 

1. Beberapa  rekan  "pemula" yang  sempat kami bimbing sekarang sudah sering melakukan DX secara berdikari. 

2. Rekan2 yang belum pernah “main” dengan mode digi‐tal, mendapatkan pelajaran singkat dari pakarnya, OM Dicky YBØJZS. Beberapa rekan yang belum pernah op‐erate dengan mode CW  sangat  terkesan dengan para operator CW mahir seperti OM Handry YBØNCS, YL Ina YD1NAA  dan  OM  Edwin  YD1DBB;  dan  sekarang  ber‐berapa rekan telah mulai menekuni CW dengan diajari  YL Ina YD1NAA. 

3.  Rekan‐rekan  yang  baru  belajar  DX‐ing  dapat melihat langsung DXers seperti OM Budi YF1AR dan OM Ferry YBØAR  beraksi,  dan  melihat  langsung  bagaimana mereka menangani huge pile up yang luar biasa padat‐nya.  

  OM  Ferry  melakukannya  dengan  membuat  Call  List dan  “membimbing”  rekan‐rekan  yang  agak  bandel dengan kata‐kata  tegas:  "U R not  in  the  list  !!!", atau "U R in the list, PSE STNDBY” 

  Gaya membuat  List  ini  boleh  ditiru  oleh  rekan‐rekan yang suka DX‐ing dan mengalami huge pile up. 

   Rekan‐rekan  juga dapat menyimak OM  Iwan YE1WNZ dengan  gaya  multi  lingual‐nya  saat  meresponse  se‐buah kontak dengan habla Ēspana, Pусский atau  Itali‐ano ... Grazie OM Iwan, HI !  

4.  Rekan‐rekan  yang  secara  teknis  tidak/belum  terlalu mahir dapat melihat langsung rekan‐rekan yang "jago" membuat antena, balun dan lain lain seperti yang dila‐kukan    OM  Jeffry  YCØLOU  dan  OM  Syaiful  YBØPUL, dimana mereka mendirikan sistem antena serta mem‐buat balun secara sederhana tapi sangat efektif.  

5. Yang penting bagaimana rekan‐rekan yang bergabung dalam  tim  YBØD  dengan  latar  belakang  yang  sangat bervariasi dapat bekerja sama dengan baik, alias a very very good Team Work. Tidak ada istilah boss atau anak buah, semuanya rata dan bekerja sebagai sebuah  tim work  yang  efektif  dengan  tujuan  yang  sama,  yaitu mengibarkan  Bendera  Merah  Putih  ke  mata  dan telinga  lawan QSO maupun pengamat  awam di  selu‐ruh dunia. 

  Walaupun propagasi  tidak  terlalu kondusif, YBØD da‐pat mendulang kontak sebanyak 2500‐an setasiun   di HF dan 2 meter, ALL mode. Komentar yang tersimak di cluster semuanya menyiratkan pujian yang positif ter‐hadap para operator dan operasi YBØD. 

Pemimpin dan penanggung jawab ekspedisi YBØD adalah OM  Rashid  YCØSGA  yang  dibantu  oleh  OM  Fachmi YBØMF (yang  juga WLOTA checkpoint officer untuk Oce‐ania) dan di  eksekusi dengan baik oleh  Tim  Leader OM Fabian YC0ØNHR dan anggota dari ORLOK se DKI, dengan tujuan  bukan  hanya mau mendapatkan  kontak  dengan 10,000 stasiun, tapi yang lebih penting adalah menunjuk‐kan  SOLIDARITAS  di  antara  rekan‐rekan  di  seluruh  YB Land,  dari  yang  pemula  sampai  yang  sudah  bangkotan [Ed.] Semua  anggota  di‐welcome  oleh  panitia  YBØD,  dan seperti  juga  rekan‐rekan  yang  ikut  bergabung  di  YBØD dan  rekan‐rekan  yang  berhasil menjalin  kontak  dengan YBØD are all VY VY HPI, dan pada saat penulisan posting ini QSL cards are on the way  ... 

Terima kasih kepada seluruh rekan‐rekan awak dan pen‐dukung YBØD, terutama kepada Logistic Leader OM Toto YBØOXL  yang  memastikan  semua  team  members  dan radio  equipment  selamat  dalam  perjalanan  (dan  pe‐layaran)  pergi  &  pulang,  kepada  OM  Rachmat  Yanto YBØORR  yang  memastikan  ekspedisi  ini  mendapatkan 

[ke hal. 10] ►

Page 8: Vol iii 02 year end 2013

halaman 8 [e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]

Kiprah .....

Tanpa banyak publikasi sebelumnya, paruh pertama bu‐lan September 2013 dilewatkan OMs Taufan YBØAI, Budi YF1AR  (+  Lucky  YD9RQX)  untuk  QRV  di/dari  OC‐275 (South Papua Coastal  IOTA) dan ARLHS  IDO‐148 Kimaan Light  House;  Kimaan  Island  (a.k.a.  Kolepom;  Dolok; Fredick van Hendrik; Yos Sudarso Island). P. Kimaan  terletak pada 07043’8.28’’ S, 1370 33’38.53” E, Gridsquare PI91kx, 170 Km di sebelah barat Merauke. 

Bagi anggotanya, pembukaan IOTA Baru OC 275, dengan hampir 5.000 QSO dengan 150 negara merupakan hadiah ulang tahun ke 2  (dua ) bagi klub YBDXC.  

ARLHS IDO‐148  Kimaan Light House

Selama  berada  di  Merauke (dan P. Kimaan) Tim banyak mendapat  bantuan  (dalam segala  bentuk,  dari  penga‐walan  sampai  booking  tiket untuk  penerbangan  pulang) dari OM  Sami YB9XOS, Wa‐DanRes  Merauke  (bersera‐gam,  foto  bawah  kanan), sahabat  lama  YBØAI  yang sering ikut kontes di 80m. 

BTW, dengan ekspedisi ke P. Kimaan  ini untuk kedua ka‐linya dalam kurun waktu 10 tahun belakangan  ini kiprah amatir anak negri diliput di majalah QST.  Kali pertama  adalah  liputan Wyn AB2QV  tentang peran "Zulu stations" pada saat dan pasca tsunami Aceh (di QST edisi May  2005),  dan  kali  ini  liputan  tentang  ekspedisi/IOTA OC‐275 muncul di kolom How’s DX? (Bernie W3UR) di QST edisi December 2013,  yang bagi non‐subscribers (bukan pelanggan) QST dapat dilihat (dan diunduh) dari  

http://www.yf1ar.com/2013/11/w2fb‐interviews‐kimaam‐island‐iota.html  

 

The Kimaan Island Trio (September 2013): [ki‐ka] Budi YF1AR, Taufan YBØAI, Lucky YD9RKX 

Page 9: Vol iii 02 year end 2013

halaman 9 [e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]

Prefix JZ bagi  Amatir Radio di Indonesia ? Pertanyaan  di  atas    adalah  thread  di milist  orari‐news yang  diawali  posting  OM  Gunarso  [email protected] pada  August  30,  2013  dengan  Subject:  callsign  di qrz.com 

Beberapa  kali ada  pertanyaan  dari AR  luar  negeri  ten‐tang apakah JZ merupakan bagian dari AR di Indonesia, setelah dicoba Search di qrz.com ternyata ada beberapa callsign JZ sebagai berikut: 

Menelisik keberadaan Prefix JZ tersebut Penyunting per‐nah menulis  (a.l. di m‐ORARI dan buku  SEJARAH ORARI edisi 2/2011): 

Dari koleksi QSL antik di  situs Tom Roscoe K8CX http://hamgallery.com/QSL/Antiqua  dapat  diamati  beberapa QSL  cards  dari  era NIVIRA. Menarik  juga untuk  diamati adalah  dipakainya  prefix  JZ  (yang  pasca  1968  dipakai rekan‐rekan RAPI/KRAP) di lingkungan amatir radio pada era itu. 

Catatan: Di  samping  YB~YH di  lingkungan  radio  amatir, ada  prefix  PK  (dari  PKA~POZ)  yang  sejak  zaman Hindia Belanda  dialokasikan  untuk  Indonesia.  Huruf  “P”  pada prefix  tersebut  menyiratkan  “kaitan”  dengan  negeri Belanda  (prefix  PAA~PIZ),  seperti  juga  yang dipakai be‐berapa  negara  bekas  koloni  Belanda  lainnya,  misalnya Kep. Antilles (PJA~PJZ) dan Suriname (PZA~PYZ). 

BTW, penyusuran mutakhir di  laman  Tom Roscoe K8CX tersebut  di  atas  menemukan  QSL  cards  dari  JZ‐ers (semuanya JZØ) berikut: 

JZØDA   OP Harry Diemont  (= W2CTN,  sudah  tidak bisa ditelusuri  lagi  di QRZ.com), QTH Hollandia Air‐strip Netherlands New Guinea, QSO dd 26/2/’60 

JZØHA   = JZØDA di atas, QSO dd 15/10/58 JZØKF   OP Henry J Schrier ex PAØGF, QSO dd 21/8/’53 JZØPH   OP J. S. Hesp, QTH Biak, QSO dd 2/5/’61 JZØPC   OP Eamonn Welsh (also VK5AB), QTH Biak, QSO 

dd 2/2/’57 JZØML   OP Mike Leahy, QTH Merauke, QSO dd 26/7’62 JZØPS   OP  Bill  (= W1PHO,  sudah  tidak  bisa  ditelusuri 

lagi di QRZ.com), QSO dd 18/4/’56 

Laman  tersebut  mengkategorikan  QSL  cards  tersebut berasal  dari  “Deleted  Country”,  yang  secara  eksplisit disebutkan sebagai JZØ ‐ Netherlands New Guinea, OCE‐ANIA  –  DX  Zone  28,  ITU  51.  Hal  tersebut  dikonfirmasi ulang  di  http://www.arrl.org/files/file/DXCC/dxcclist_  2012. txt yang menyebutkan: 

29  (JZ) Only contacts made on April 30, 1963 and   before, count for this entity. 

=================== 

Last minutes update: 

“Case closed” dengan posting (kembali dari) OM Gunarso [email protected] pada 5 September 2013, yang menye‐butkan bahwa berdasarkan masukan dari beberapa fihak akhirnya  Adm. QRZ.com  sudah menghapus  listing  JZ  di QRZ.com tersebut. ■ 

Asal Tahu aja ….

Page 10: Vol iii 02 year end 2013

halaman 10 [e-QSP – kalawarti elektronik milis ORARI-news]

O B I T U A R I

liputan/exposure  yang  baik  lewat  video,  photo,  T‐Shirt dan spanduk yang menarik.  Terima kasih juga kepada support crew lainnya: OM Ade YCØOHG, OM  Tito  YBØOKR  dan OM Ozu  YCØOZU  dan kawan‐kawan  yang  dapat mendirikan  dan menurunkan sistim antena dengan cepat dan mulus,  termasuk harus memutar‐mutar  arah  pengarahan  Yagi  antena  sesuai kemauan operator alias sebagai human rotator, HI ! 

[Mewakili tim YBØD OM Joy YBØNSI menyampai‐kan  ucapan  terima  kasih  kepada  seluruh  rekan yang  telah  berpartisipasi,  serta  kepada  rekan‐rekan lain atas dukungan dan doanya.  Semoga  dengan  pencapaiannya  YBØD  bisa men‐dapatkan gelar the Best WLOTA Expedition in the World 2013].  

◄  [dari hal. 7]   

  Innalillahi wa innailaihi rojiun … 

  Hari Kamis 24 Oktober 2013 pagi‐  pagi, ba’da subuh … beberapa mail  list  dan  grup  FB  memberitakan    kepergian  Drs.  Supardi  Sedyowi‐  dadi YB3DD  untuk kembali ke hari  baan  Sang  Khalik,  setelah  pada   hari  Senin  21/10‐2013  beliau   menjalani operasi   (pemasangan 8 

buah pen pada tulang belakang) di RS Port Health Center di Surabaya. Pak  Pardi  (sebutan  akrab  beliau)  selalu  menyebutkan Pensiunan  Guru  Matematika  sebagai  Status  kekaryaan beliau,  yang mencerminkan  ke‐low  profile‐an beliau  se‐bagai  seorang  Dosen  di  Akademi  Angkatan  Laut  (AAL) Surabaya, profesi    yang  beliau  tekuni  selama  lebih  dari dua dasawarsa (1958 – 1979) dan sudah “menghasilkan” tidak  kurang dari  6  (enam) orang  Kepala  Staf Angkatan Laut  (KASAL)  –  jabatan  paling  bergengsi  dalam  hierarki kepangkatan  di  TNI/AL.  Terkait  “kedekatan”  beliau  de‐ngan TNI/AL  ini,  selepas dari masa bakti  sebagai Dosen AAL beliau ditarik ke Dep. Elektronika PT. PAL  Indonesia (1979  ‐1991),  dan  kemudian  di  tahun  1995  menjadi Penasehat Ahli di bidang Komlek  (Komunikasi dan Elek‐tronika)  bagi  Laksamana  Tanto  Kuswoyo  (KASAL  pada waktu itu),  yang beliau jabat sampai tahun 2008. 

Buku SEJARAH ORARI (terbitan Tim Sejarah ORARI Pusat, 2011) menyebutkan bahwa Pak Pardi  ikut hadir (sebagai wakil dari  Jawa  Timur, bersama  Ir Putu  Surawidaja dan Letkol Telwee) pada pertemuan yang digagas Dr Rubiono Kertopati (Ketua DETELRI) pada bulan Desember 1967 di Jakarta. Pertemuan yang dihadiri oleh beberapa tokoh di lingkungan DETELRI, Hubad  (Perhubungan Angkatan Da‐rat), Kepolisian dan penggiat radio amatir dari beberapa daerah  tersebut menghasilkan  sejumlah masukan  yang kemudian menjadi bahan pertimbangan bagi Pemerintah dalam menerbitkan Peraturan Presiden (PP) Nr. 21/1967, yang merupakan  landasan  hukum  pertama  bagi  penye‐lenggaraan kegiatan Radio Amatir di Indonesia. Pak Pardi juga hadir pada pertemuan 9  Juli 1968,  yang  kemudian berkembang menjadi MUNAS ke‐I yang sekaligus menge‐sahkan berdirinya ORARI.  

Karenanya, bukan hanya dikenal sebagai salah satu cikal bakal ORARI di Jawa Timur, Pak Pardi juga bisa dikategorikan  sebagai  salah  satu  dari  the  founding fathers ORARI secara nasional. 

Menghabiskan lebih dari separuh usia di lingkungan radio amatir rupanya tidak bisa dipisahkan dari khitah  sebagai seorang  GURU,  yang  beliau  lakoni  dengan  selalu  aktip melibatkan  diri  pada  berbagai  kegiatan  ajar‐mengajar, pelatihan dan sebagainya di berbagai tempat dan kesem‐patan,  seperti yang beliau  lakukan  sejak awal 70an  (a.l. pada kegiatan pelatihan di Gedung SMAN III Surabaya; di QTH OM Wimpy YB3AZ (SK) di Embong Malang; bareng‐bareng “belajar” merakit pemancar SSB di QTH OM Her‐man Motuloh YB3ET di Kaliasin) ... yang terus beliau laku‐kan  sampai  tahun‐tahun  2000an  seperti  pada  acara Sarasehan  Tehnik  di Murnajati  (Juli  2006);  serangkaian acara Nyolder  Bareng  (Wonocolo  2009,  Sidoarjo  2011), serta  sebagai  pembicara  tamu  pada  beberapa  acara Hamfest dari tahun ke tahun di berbagai tempat di selu‐ruh Indonesia. Dari  semua  kegiatan  ajar‐mengajar  tersebut,  mungkin yang paling  fenomenal dan patut dicatat dalam  sejarah radio  amatir  di  Indonesia  adalah  kegigihan  dan  konsis‐tensi  beliau  dalam  mengelola  “Kampus  Udara”  SABHA 

ADHI WARTA  (diresmikan  pada  15  Agustus  1984)  yang sampai  dasawarsa  pertama  2000‐an  setiap  pagi  (ba’da subuh  sampai  propagasi  menutup)  bisa  diikuti  secara interaktip  oleh  siapapun  yang  berminat  untuk mening‐katkan pengetahuan dan ketrampilan radio amatirnya di frekuensi 3.860 MHz. 

YB3DD  (SK)  meninggalkan  YF  Haniah  Supardi  YC3IDD serta anak‐anak: Prof DR Ir Kudang Boro Seminar MSc, ex YD1KJG  (Bogor),  Sinung  Sinar  Widhini  (Surabaya),  Uni Swadayani  (Sidoarjo),  Drg.  Dini  Suryandari  (Surabaya) dan Ir. Siwi Nusantari (Jakarta) ■  Selang  beberapa  pekan  sesudah  kepergian  ustadz  Didi YB3DD, pada hari Senen 02‐12‐2013 amatir radio Indone‐sia ‐‐ khususnya rekans di ORDA III Jawa Timur ‐‐ kembali tersentak dengan SK‐nya OM Mochtar Effendi YB3RA.  Almarhum pernah menjabat sebagai Ketua ORARI Daerah Jawa  Timur masa  bhakti  1983‐1986  (hasil Musda  VI  di Batu,  Malang),  sedangkan  sebagai  Abdi  Negara  beliau adalah pensiunan Direktur Utama PT Perkebunan Negara 10.   Sebagai mantan  anggota  TRIP  (pangkat  terakhir  Sersan Mayor), pada hari Selasa 03‐12‐2013 H. Mochtar Effendi, B.Sc. dimakamkan dengan upacara militer di TMP 10 No‐vember Surabaya.  

Mengenang  kepergian  beliau,  berikut  adalah  suntingan posting di milist ORARI‐news yang berupa testimoni OM Adhi Bimbo YB3MM, DX‐er handal  dari Jawa Timur :  

Saya  ketemu  terakhir  dengan  Pak Mochtar  YB3RA  di tahun 2000. Memang  setelah  tidak  lagi menjabat  se‐bagai  KaOrda  dan  memasuki  masa  pensiun,  beliau tidak  terlalu aktip  lagi di  radio amatir, namun  sema‐ngatnya tidak pernah padam. Beliau  adalah  salah  satu  senior  yang  memotivasi (dengan  menjadi  salah  satu  supporter  kegiatan Bawean  Island  IOTA‐pedition) saya yang saat  itu ma‐sih YD3BMB untuk mulai aktif di kegiatan IOTA — juga  berkat bantuan pak Mochtar pulalah kami bisa men‐dapatkan  special  callsign  8A3B,  di mana  beliau  juga meminjamkan berbagai peralatan bagi kegiatan tsb. 

TNX ES RIP, OM Adhi Bimbo YB3MM [email protected] 

YB3RA  (SK) meninggalkan  YF  Titiek Mochtar  ex  YD3RC, putri YL Ira Irbawati ex YC3BCI, menantu, serta beberapa orang cucu dan  buyut  ■