Vol. 1, No. 1, Edisi Juli 2012 Artikel Pengertian ... · 22 Forpro masyarakat konsumen. Kepedulian...

7
Pengertian Ekolabeling dan Penerapannya pada Industri Rotan Forpro 20 Pengertian Ekolabeling dan Penerapannya pada Industri Rotan Ekolabel adalah salah satu alat yang dikembangkan berdasarkan metoda pendekatan pasar dengan maksud untuk mempromosikan perlindungan lingkungan dan kelestarian produk. Kegiatan ini dimotivasi adanya dorongan peningkatan kualitas produk dalam pengembangan melalui program ekolabel pada tingkat lokal di daerah sumber penghasil produk. Setiap kegiatan yang berkenaan dengan ekolabeling untuk suatu negara yang menerapkannya dapat mencerminkan kepedulian negara tersebut terhadap perlindungan kelestarian lingkungan pada negara tersebut atau jika suatu perusahaan yang memproduksi produk barang (goods). Sehingga untuk setiap produk yang dihasilkannya memberikan jaminan bagi konsumen yang menggunakan atau membelinya tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan baik di daerah atau negara penghasil produk maupun tempat pengguna produk, yang didasari nilai ilmiah yang akurat dapat dipertanggung jawabkan. Oleh : D. Martono Uraian dalam tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai pengertian dan konsep dasar serta perkembangan penerapan ekolabel di Indonesia sebagai upaya sosialisasi penyebaran informasi bagi masyarakat pengguna/ produsen dan peranannya dalam perdagangan global. Ekolabel merupakan salah satu sarana penyampaian informasi yang akurat, ”variabel” dan tidak menyesatkan kepada konsumen mengenai aspek lingkungan dari suatu produk (barang atau jasa), komponen atau kemasannya. Pemberian informasi tersebut pada umumnya bertujuan untuk mendorong permintaan dan penawaran produk ramah lingkungan di pasar yang juga mendorong perbaikan lingkungan secara berkelanjutan. Ekolabel dapat berupa simbol, label atau pernyataan yang diterapkan pada produk atau kemasan produk, atau pada informasi produk, buletin teknis, iklan, publikasi, pemasaran, media internet. Selain itu, informasi yang disampaikan ng Pengertian dapat pula lebih lengkap dan mengandung informasi kuantitatif untuk aspek lingku an tertentu yang terkait dengan produk tersebut. Pada dasarnya, ekolabel dapat dibuat oleh produsen, importir, distributor, pengusaha ” atau pihak manapun yang mungkin memperoleh manfaat dari hal tersebut. Ekolabel menurut artikulasi kata berasal dari kata yang berarti lingkungan hidup dan kata yang berarti tanda. Produk ekolabel adalah produk yang diberi tanda yang membedakan dengan produk lain karena terkandung informasi berkenaan memperhatikan masalah lingkungan hidup. Produk ekolabel sebetulnya membantu bagi konsumen untuk memilih produk tersebut ramah lingkungan, yang juga berperan sebagai alat bagi produsen untuk menginformasikan kepada konsumen bahwa produk yang diproduksinya memililiki sifat ramah lingkungan baik bahan bakunya ataupun proses produksinya. Ekolabel merupakan salah satu tipe pelabelan yang didasarkan atas suatu produk atau jasa dan keterkaitannya dengan lingkungan, yang secara khusus label ini memberikan informasi kepada konsumen tentang kualitas produk yang membedakan dengan produk sejenis tanpa ber ekolabel dan menjamin ramah lingkungan. Pada retail eco label Konsep Dasar Ekolabel performance Artikel Artikel Vol. 1, No. 1, Edisi Juli 2012 =

Transcript of Vol. 1, No. 1, Edisi Juli 2012 Artikel Pengertian ... · 22 Forpro masyarakat konsumen. Kepedulian...

Page 1: Vol. 1, No. 1, Edisi Juli 2012 Artikel Pengertian ... · 22 Forpro masyarakat konsumen. Kepedulian terhadap kualitas lingkungan ini terlihat sangat nyata di negara-negara yang telah

Pengertian Ekolabelingdan Penerapannyapada Industri Rotan

Forpro20

Pengertian Ekolabelingdan Penerapannyapada Industri Rotan

Ekolabel adalah salah satu alat yang dikembangkan berdasarkan metoda pendekatan

pasar dengan maksud untuk mempromosikan perlindungan lingkungan dan kelestarian

produk. Kegiatan ini dimotivasi adanya dorongan peningkatan kualitas produk dalam

pengembangan melalui program ekolabel pada tingkat lokal di daerah sumber penghasil

produk. Setiap kegiatan yang berkenaan dengan ekolabeling untuk suatu negara yang

menerapkannya dapat mencerminkan kepedulian negara tersebut terhadap perlindungan

kelestarian lingkungan pada negara tersebut atau jika suatu perusahaan yang

memproduksi produk barang (goods). Sehingga untuk setiap produk yang dihasilkannya

memberikan jaminan bagi konsumen yang menggunakan atau membelinya tidak

menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan baik di daerah atau negara penghasil produk

maupun tempat pengguna produk, yang didasari nilai ilmiah yang akurat dapat

dipertanggung jawabkan.

Oleh : D. Martono

Uraian dalam tulisan ini bertujuan untuk

memberikan informasi mengenai pengertian dan

konsep dasar serta perkembangan penerapan

ekolabel di Indonesia sebagai upaya sosialisasi

penyebaran informasi bagi masyarakat pengguna/

produsen dan peranannya dalam perdagangan

global.

Ekolabel merupakan salah satu sarana

penyampaian informasi yang akurat, ”variabel” dan

tidak menyesatkan kepada konsumen mengenai

aspek lingkungan dari suatu produk (barang atau

jasa), komponen atau kemasannya. Pemberian

informasi tersebut pada umumnya bertujuan untuk

mendorong permintaan dan penawaran produk

ramah lingkungan di pasar yang juga mendorong

perbaikan lingkungan secara berkelanjutan.

Ekolabel dapat berupa simbol, label atau

pernyataan yang diterapkan pada produk atau

kemasan produk, atau pada informasi produk,

buletin teknis, iklan, publikasi, pemasaran, media

internet. Selain itu, informasi yang disampaikan

ng

Pengertian

dapat pula lebih lengkap dan mengandung

informasi kuantitatif untuk aspek lingku an

tertentu yang terkait dengan produk tersebut.

Pada dasarnya, ekolabel dapat dibuat oleh

produsen, importir, distributor, pengusaha ” ”

atau pihak manapun yang mungkin memperoleh

manfaat dari hal tersebut.

Ekolabel menurut artikulasi kata berasal dari

kata yang berarti lingkungan hidup dan kata

yang berarti tanda. Produk ekolabel adalah

produk yang diberi tanda yang membedakan

dengan produk lain karena terkandung informasi

berkenaan memperhatikan masalah lingkungan

hidup. Produk ekolabel sebetulnya membantu bagi

konsumen untuk memilih produk tersebut ramah

lingkungan, yang juga berperan sebagai alat bagi

produsen untuk menginformasikan kepada

konsumen bahwa produk yang diproduksinya

memililiki sifat ramah lingkungan baik bahan

bakunya ataupun proses produksinya.

Ekolabel merupakan salah satu tipe pelabelan

yang didasarkan atas suatu produk

atau jasa dan keterkaitannya dengan lingkungan,

yang secara khusus label ini memberikan informasi

kepada konsumen tentang kualitas produk yang

membedakan dengan produk sejenis tanpa ber

ekolabel dan menjamin ramah lingkungan. Pada

retail

eco

label

Konsep Dasar Ekolabel

performance

ArtikelArtikelVol. 1, No. 1, Edisi Juli 2012 �

Page 2: Vol. 1, No. 1, Edisi Juli 2012 Artikel Pengertian ... · 22 Forpro masyarakat konsumen. Kepedulian terhadap kualitas lingkungan ini terlihat sangat nyata di negara-negara yang telah

Forpro 21

produk yang berlabel ekolabel tentu harus

memenuhi persyaratan dan telah lolos uji, baik

oleh produsennya maupun oleh pihak lain yang

bersifat independen yang berhak menilai kualitas

produk baik bahan bakunya maupun cara dalam

memprosesnya. Sehingga nilai biaya produksinya

lebih mahal dari produk sejenis yang tanpa berlabel

ekolabel, namun hal ini menjamin bagi konsumen

pemakai atau pengguna dan masyarakat sekitar

produsennya karena dalam proses memperhatikan

masalah lingkungan.

Ekolabel mempunyai dua tujuan yaitu bagi

konsumen dan bagi produsen. Bagi konsumen

bertujuan selain memberikan informasi kepada

konsumen dalam memilih sesuatu produk yang

bersifat ramah lingkungan dengan produk sejenis

tidak memperhatikan pengaruhnya terhadap

lingkungan yang ditandai tidak berlabel.

Bagi produsen bertujuan suatu penghargaan

atau pengakuan dalam upaya dan usahanya

memproduksi sesuatu produk yang bersifat ramah

lingkungan dan memperhatikan kelestarian

lingkungan. Mengingat kerusakan lingkungan

dalam pemulihannya memerlukan biaya yang

justru besar meski tidak secara langsung akibatnya

dalam waktu singkat terlihat, dan memang pada

awalnya biaya produksi lebih kecil tapi dampak

yang ditimbulkan dapat menyebabkan kerugian

bagi masyarakat maupun lingkungan.

Ekolabel dapat dimanfaatkan untuk mendorong

konsumen agar memilih produk yang memberikan

dampak lingkungan yang lebih kecil dibandingkan

produk lain sejenis. Penerapan ekolabel oleh para

pengusaha dapat mendorong industri yang positif

bagi inovasi untuk mengembangkan wawasan

lingkungan. Selain itu, ekolabel dapat memberikan

citra yang positif bagi ” ” produk maupun

Tujuan dan Manfaat Ekolabel

brand

Tempat penimbunan rotan

perusahaan yang memproduksi dan mengedarkan

di pasar, yang sekaligus juga menjadi peningkatan

daya saing dalam keunggulan komparatif dengan

produk sejenis lainnya.

Bagi konsumen manfaat dalam penerapan

ekolabel adalah diperolehnya informasi sebagai

pengetahuan mengenai dampak terhadap

lingkungan, dari produk yang dibeli atau digunakan

dari sejak bahan baku hingga prosesnya, serta

ketepatan dalam memilih produk yang berkualitas

menjaga lingkungan. Karena penerapan inilah

konsumen dapat memperoleh peran dalam

memberikan masukan dalam memilih kategori

produk dan kategori apa yang dapat dipakai

untuk menentukan kriteria ekolabel. Penerapan

ekolabel bagi konsumen akan meningkatkan

kepedulian konsumen akan kesadaran memelihara

lingkungan. Sehingga dalam memilih suatu produk

tidak hanya dilihat dari murahnya harga tetapi

kualitas yang mendasari kepedulian lingkungan

dari suatu produk yang dipakai atau dibeli.

Tolok ukur keberhasilan penerapan ekolabel

dapat dilihat dari indikator perbaikan kualitas

lingkungan yang berkaitan dengan sumber bahan

produk, selama produksi, serta peredaran

pemasaran produk tetap menjaga lingkungan

sehingga layak mendapat keterangan berekolabel.

Dalam hal ini peran pelaku usaha dalam

penerapan produknya berekolabel akan menjadi

salah satu indikator keberhasilan penerapan

ekolabeling.

Kegiatan ekolabeling terlihat sejak munculnya

kepedulian wawasan global terhadap lingkungan

oleh pihak pemerintah, kalangan dunia usaha dan

Asal Mula Program Ekolabel

Ekosistem alami

� Vol. 1, No. 1, Edisi Juli 2012

Page 3: Vol. 1, No. 1, Edisi Juli 2012 Artikel Pengertian ... · 22 Forpro masyarakat konsumen. Kepedulian terhadap kualitas lingkungan ini terlihat sangat nyata di negara-negara yang telah

Forpro22

masyarakat konsumen. Kepedulian terhadap

kualitas lingkungan ini terlihat sangat nyata di

negara-negara yang telah maju, dan ditandai pada

produk yang dihasilkannya. Kesempatan ini sering

ditangkap sebagai peluang dalam memasarkan

produknya, dengan disertai informasi yang

diterjemahkan dalam label yang menyertai

produknya untuk menarik konsumen dalam

persaingan pasar. Sebagai contoh produknya

disertai keterangan seperti ” ” atau

bersifat ” ” atau ” ”

dengan demikian akan bersaing di pasar. Namun

penandaan keterangan tersebut pada akhirnya

harus membuktikan kebenaran yang dapat

dipercaya. Untuk menyatakan keterangan tersebut

ser ing pihak produsen menunjuk pihak

independen sebagai penilai, apakah benar

penyer taaan tanda tersebut tidak hanya

berkepentingan menarik konsumen tetapi

melindungi konsumen maupun lingkungan.

Penyertaan label yang menunjuk kepedulian

terhadap lingkungan bagi masyarakat yang peduli

memang akan memilih produk tersebut. Tetapi bagi

masyarakat yang tidak tahu pentingnya kualitas

lingkungan justru menjadi kebingungan karena

banyaknya keterangan dalam produk yang akan

dibelinya. Seperti halnya pada produk makanan

yang beredar di Indonesia juga mengaitkan dengan

nilai religius agar masyarakat meyakini kebenaran

label yang menyertai produk makanan atau

minuman. Demikian juga pada produk berekolabel

yang memperhatikan masalah lingkungan. Kondisi

isu ini justru dapat memunculkan suatu kelem-

bagaan yang dapat memberikan peluang jasa bagi

masyarakat yaitu lembaga yang bersifat inde-

penden tetapi mempunyai kredibilitas tahu persis

dalam menilai terhadap lingkungan. Contoh

seperti ini pihak perguruan tinggi yang memang

dapat menilai terhadap perubahan kondisi

lingkungan setelah penerapan ekolabel, dapat di-

minta jasa dalam menilai keadaan tersebut. Peni-

laian ini tentu menyangkut waktu, biaya serta

introduksi peralatan analisis yang cukup besar

pengaruhnya terhadap biaya produksi. Namun

demikian, jika dibandingkan dengan sesuatu

produk yang dalam proses produksinya merusak

lingkungan serta pengurasan sumber bahan baku

yang menimbulkan kerusakan lingkungan, tentu

biaya produksi dengan penerapan ekolabel masih

lebih kecil jika dibandingkan biaya untuk memu-

lihkan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan

apabila tanpa mendasari kelestarian lingkungan.

recycable

eco friendly recycle content

Program penerapan ekolabel yang berhasil di

dunia yaitu di Jerman dikenal sebagai ”

yang dimulai 1977, program ini dikenal sebagai

program ekolabel tipe 1. Karena keberhasilannya

yang dalam perjalanan waktu dikembangkan dan

mengilhami negara-negara lain untuk meniru dan

menerapkan program sejenis.

Di dunia internasional saat ini telah banyak

dikembangkan sistem pelabelan yang dilakukan

oleh pihak ketiga. Sistem pelabelan ini biasanya

merupakan turunan yang berkembang lebih

terfokus serta berkaitan salah satu faktor dalam

lingkungan yang lebih dikenal sebagai ”

ekolabel. Misalnya industri kehutanan, atau industri

kimia, bahkan sering dikaitkan dengan salah satu

isu misal kualitas udara, konservasi energi atau

bentuk lain misal dalam daur ulang produk yang

ramah lingkungan. Sebetulnya pengembangan

ekolabel tipe 1 yang semula memperhatikan dari

lebih satu aspek penampilan lingkungan

menyeluruh, pengembangannya hanya pada satu

atau dua aspek yang isunya sedang diperbincang-

kan di masyarakat. Sebagai contoh di Indonesia

bahan nyamuk bakar dan pemberantasan nyamuk

dengan semprotan aerosol yang ramah lingkungan

bahkan dengan elektrik, sebetulnya sebagai

penerapan ekolabel yang terfokus masalah kualitas

udara.

Pengembangan ekolabel harus tetap memper-

hatikan prinsip dalam ekolabel yaitu : Produk yang

diberi ekolabel selayaknya adalah produk yang

dalam daur hidupnya mulai pemilihan dan

pengadaan bahan baku, proses produksi, pen-

distribusian, penggunaan dan pembuangan

setelah penggunaan memberi dampak lingkungan

relatif lebih kecil dibandingkan produk lain yang

sejenis. Ekolabel akan memberikan informasi

kepada konsumen mengenai dampak lingkungan

”Blue Angel

hybrid”

Ekosistem manusia yang asri

Vol. 1, No. 1, Edisi Juli 2012 �

Page 4: Vol. 1, No. 1, Edisi Juli 2012 Artikel Pengertian ... · 22 Forpro masyarakat konsumen. Kepedulian terhadap kualitas lingkungan ini terlihat sangat nyata di negara-negara yang telah

Forpro 23

yang ada dalam suatu produk tertentu yang

membedakannya dengan produk lain yang sejenis.

Sehingga jika tipe ekolabel yang akan

dikembangkan haruslah tetap mengacu pada

prinsip dengan urutan penetapan sistem penilaian

dalam pelabelan. Penilaian oleh pihak yang

berkompeten dan kredibel yang bersifat

independen dan telah diakui pihak internasional.

Pendeklarasian untuk rencana pelabelan haruslah

dilakukan sebelum proses produksi agar pihak-

pihak yang berkepentingan dapat menilai

kemungkinan terjadinya dampak yang akan

ditimbulkan. Sehingga kegiatan ini dapat dijadikan

suatu kegiatan yang lengkap menyeluruh dalam

analisis dampak lingkungan (AMDAL)

Dalam pasaran global di dunia dikenal beberapa

tipe pelabelan yang terkait dengan lingkungan dan

cara mendeklarasikannya dapat dikelompokkan

menjadi tiga tipe ekolabel. Pengertian tipe ekolabel

didasarkan standar prinsip, praktek pelaksanaan

dan sifat-sifat khusus yang terkait dan sifatnya

sukarela yaitu mengikuti standar organisasi

internasional (ISO = International Organization of

Standardization) pembagian itu yakni :

Tipe 1 : voluntar y, mult iple cr iter ia based

practitioner programs- ecolabel.

Tipe 2 : self declaration environmental claims

Tipe 3 : quantified product information label

(environmental declaration) - label

informasi, kartu pelaporan.

Jenis ekolabel yang banyak digunakan di dunia

sampai saat ini adalah ekolabel tipe 1 yang

dilaksanakan oleh pihak ketiga yang independen.

Kriteria pemberian ekolabel pada umumnya

bersifat multi-kriteria, berdasarkan pertimbangan

pada dampak lingkungan yang terjadi sepanjang

daur hidup produk. Setelah melalui proses evaluasi

oleh badan pelaksana ekolabel tipe 1, maka

pemohon diberi lisensi untuk mencantumkan logo

ekolabel tertentu pada produk atau kemasan

produknya. Keikut sertaan para pelaku usaha dalam

penerapan ekolabel tipe 1 bersifat sukarela.

Secara umum, ekolabel tipe 1 terdiri dari

beberapa tahap sebagai berikut :

- Pemilihan kategori produk dan jasa

- Pengembangan dan penetapan kriteria ekolabel

- Penyiapan mekanisme dan sarana sertifikasi,

termasuk pengujian,verifikasi dan evaluasi serta

pemberian lisensi penggunaan logo ekolabel.

Tipe dan Stakeholder dalam Ekolabel

EkolabelTipe 1.

EkolabelTipe 2

EkolabelTipe 3

Ekolabel tipe 2 merupakan pernyataan atau

klaim lingkungan yang dibuat sendiri oleh

produsen/pelaku usaha yang bersangkutan.

Ekolabel tipe 2 dapat berupa simbol, label atau

pernyataan yang dicantumkan pada produk atau

kemasan produk atau pada informasi produk,

buletin teknis, iklan, publikasi, pemasaran, media

internet, dan berbagai media cetak. Misal

pernyataan ”recycble” ”recycled material” atau CFC

free serta yang terlalu muluk ”low energy and

reducecable intake”.

Namun pernyataan label pada ekolabel tipe 2

keabsahan yang dapat dipertanggung jawabkan

sangat tergantung pada metodologi dalam evaluasi

yang jelas dan transparan, mengandung nilai

substansi ilmiah, terdokumentasi jelas dan obyektif.

Dalam verifikasi harus memadai dan terbuka serta

pelaporan yang terus menerus.

Ekolabel tipe 3 berbasis pada multi kriteria

seperti pada tipe 1, namun informasi rinci mengenai

pencapaian pada masing-masing item kriteria

disajikan secara kuantitatif dalam label. Evaluasi

pencapaian pada masing-masing item kriteria

tersebut didasarkan pada suatu studi/kajian daur

hidup produk. Dengan penyajian informasi

tersebut, konsumen diharapkan dapat mem-

bandingkan kinerja lingkungan oleh berbagai

produk berdasar-kan informasi pada label yang

selanjutnya dapat memilih sendiri berdasarkan

item kriteria yang dianggap penting dan berperan

bagi konsumen sendiri.

Mengacu pada GATT (General Agreement on

Tariff and Trade), ekolabel didasarkan pada non

diskriminasi dan atas dasar sukarela. Dasar sukarela

menekankan bahwa sistem sertifikasi bekerja atas

dasar insentif pasar. Produsen ikut serta ketika

melihat ada insentif pasar atau kesempatan untuk

mengembangkan pasaran baru atau mereka tidak

melakukan ancaman boikot ketika tidak

mendapatkan insentif pasar. Pemilihan kategori

produk memasukkan seluruh produk-produk

sejenis menerapkan standar-standar yang sama

guna menghindari diskriminasi perdagangan, hal

ini mengacu pada pasal 7 Kesepakatan Technical

Barriers toTrade (TBT) pada GATT.

Perbandingan tipe-tipe pelabelan dan deklarasi

produk aman lingkungan:

� Vol. 1, No. 1, Edisi Juli 2012

Page 5: Vol. 1, No. 1, Edisi Juli 2012 Artikel Pengertian ... · 22 Forpro masyarakat konsumen. Kepedulian terhadap kualitas lingkungan ini terlihat sangat nyata di negara-negara yang telah

Criteria Areas/Metrics:

Type I multiple

Type II single

Type III multiple

Life Cycle Consideration :

Type I yes

Type II no

Type III yes

Selectivity :

Type I yes

Type II no

Type III no

Third Party Verification/Certification :

Type I yes

Type II preferred

Type III yes

Forpro24

Stakeholder pada Ekolabel :

Keterlibatan berbagai pihak dalam pengem-

bangan inisiasi ekolabel merupakan faktor yang

sangat penting bagi keberhasilan program serta

dampak dari program tersebut. Walaupun tidak ada

program ekolabel yang sama pada setiap negara,

tetapi secara umum, para yang ber-

peran dalam pengembangan ekolabel dapat dike-

lompokkan sebagai berikut :

Pemerintah

Banyak program ekolabel diinisiasi dan didanai

oleh pemerintah dalam bentuk memberikan

masukan yang langsung ataupun tidak langsung

bagi pengembangan program, pengelolaan dan

wilayah keluaran. Pemerintah ini (dalam berbagai

tingkat) dapat memberikan pengaruh yang nyata

terhadap lambat tidaknya inisiasi program ekolabel

di negara masing-masing

Otoritas pengelola program (misal : Program

Managers)

Suatu lembaga independen biasanya melihat

dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan-kegiatan

program ekolabel (misal dari aspek teknis,

pemasaran, serta administrasi) Tingkat keterlibatan

lembaga ini bervariasi mulai dari fungsinya dari

koordinator dan penghubung berbagai lembaga

terkait sampai menjalankan tugas sehari-hari.

Asosiasi Industri, komersial, retailer, serta

perusahaan

Kesadaran, ketertarikan dan keikut sertaan

langsung dari sektor industri dan komersial

merupakan hal yang pentig bagi keberhasilan

program ekolabel. Penyusunan kriteria untuk

stakeholder

sertifikasi dan lisensi harus bagus,kredibel dan

dapat diterapkan di lapangan. Keterlibatan dari

pihak industri dan retailer merupakan kunci utama

dalam menentukan keberhasilan ekolabel.

Demikian juga, panduan dari sektor industri dan

komersial serta dukungan dari kedua sektor ini

sangat diharapkan. Perlu diketahui bahwa pihak

industri merupakan wakil dari produser serta

penyedia jasa dan juga sebagai pemakai dari

program ekolabel.

Konsumer

Permintaan dari konsumer baik dalam bentuk

rumah tangga, institusi maupun korporasi sangat

berpengaruh terhadap pemasaran program

ekolabel ini. Keinginan dan kebutuhan konsumen

harus dikenali, dideteksi dan direfleksikan dalam

berbagai program aksi serta keluaran dari program

ekolabel.

Ekolabel di Indonesia

Indonesia sebagai anggota PBB tentu harus taat

pada kesepakatan (comeetment) terhadap aturan

yang berlaku diantaranya pada konveksi PBB yaitu

Convection on International Trade in Endangered

Species (CITES) yang membatasi pemanfaatan dan

melindungi spesies-spesies mahluk hidup yang

dianggap mendekati kepunahan atau di-

khawatirkan akan punah jika tidak dilindungi. Selain

itu,karena Indonesia telah meratifikasi dan menjadi

anggota pada International Tropical Timber

Organization (ITTO) yang dalam salah satu

kesepakatan memberlakukan pengelolaan hutan

secara lestari ( Sustainable Forest Management/

SFM). Pelaksanaan dalam SFM adalah member-

lakukan pengena-an ekolabel pada produk-produk

yang berbahan baku berbasis dari hasil hutan, harus

mengikuti aturan ekolabel. Artinya hasil hutan yang

dipungut harus berasal dari areal hutan yang

dikelola secara lestari berdasar kaidah yang telah

ditetapkan dalam kriteria dan indikator tertentu

dan dinilai oleh pihak independen. Perkembangan

ekolabel di Indonesia yang meskipun didukung

pemerintah melalui Kepmenhut No: 252/Kpts-

II/1993 tanggal 29 April 1993 tentang Kriteria dan

Indikator Pengelolaan Hutan Secara Lestari yang

harus dilakukan oleh HPH, namun karena sifatnya

masih bersifat Voluntary (sukarela) kemajuannya

sangat lamban hingga tahun 2001 baru 6 %

anggota ASMINDO yang bersertifikat ekolabel,

demikian juga HPH malahan lebih sedikit. Hal

tersebut sangat berkait erat dengan kesadaran

dan kepedulian terhadap lingkungan serta

pengetahuan para manager terhadap pentingnya

perlindungan lingkungan.Sebaran anakan rotan

Vol. 1, No. 1, Edisi Juli 2012 �

Page 6: Vol. 1, No. 1, Edisi Juli 2012 Artikel Pengertian ... · 22 Forpro masyarakat konsumen. Kepedulian terhadap kualitas lingkungan ini terlihat sangat nyata di negara-negara yang telah

Penerapan ekolabel pada industri rotan

Peluang danTantangan Penerapan Ekolabel

Rotan sebagai salah satu hasil hutan bukan kayu,

yang merupakan unggulan serta diharapkan

pemasukan devisa andalan dari produk-produk

yang dibuat dari rotan, tentu agar dapat bersaing di

pasar global pemerintah sangat mendorong

penerapan ekolabel pada produk rotan. Mengingat

produk rotan berasal dari areal hutan tentunya

juga terkait dengan penerapan ekolabel. Artinya

asal usul rotan harus dari areal yang dikelola secara

lestari. Pada hal hampir 90 % rotan berasal dari

hutan alam dan hanya sebagian kecil dari rotan

tanaman terutama yang berdiameter kecil seperti

sega taman dan irit yang telah lama ditanam petani

di Kalimantan Tengah dan Selatan serta sebagian

Kalimantan Timur. Namun karena pemberlakuan

ekolabel tidak semua negara memberlakukan

barang impor yang masuk harus berekolabel

hingga saat ini belum terasa pentingnya

menerapkan ekolabel pada komoditi rotan, tetapi

hal ini tentu tidak akan berlangsung lama, dalam

waktu singkat tentu banyak negara akan

memberlakukan penerapan ekolabel bagi produk

yang masuk ke negaranya.

Penerapan ekolabel produk industri rotan saat

ini oleh beberapa pengusaha sebagai suatu

hambatan dalam pengembangan usaha, pemikiran

ini masih terlalu sempit hanya mendasarkan

adanya tambahan biaya produksi, namun jika

direnungkan dan menetapkan jangka panjang

dalam pengembangan usahanya tentu kondisi ini

sebagai peluang dalam daya saing dari produk

sejenisnya.

Untuk menyiasati selama dalam penerapan

ekolabel sebagai persiapan produk yang

dihasilkannya dipasarkan di negara yang tidak atau

belum menerapkan ketentuan ekolabel begi

barang impor. Selain itu, pangsa pasar dalam negeri

yang sebetulnya masih cukup besar peluang

pemasaran haruslah ditempuh guna masih

memperoleh pilihan konsumen bagi produknya.

Sementara untuk mempersiapk an dalam

penerapan ekolabel industri rotan yang biasa

memproduksi mebel biasanya dilakukan kombinasi

dengan bahan yang memang tidak dikenakan

syarat ekolabel misal dengan kombinasi kayu yang

berasal dari perkebunan atau produk pertanian

lain.Bahan baku alternatif ini memang sering

berbeda sifatnya dengan bahan dari hutan alam

misal kayu sifat kayu ramin dengan kayu sengon

atau kayu kamper dengan kayu suren baik nilai

tekstur dan cara pengerjaan serta estetika

penampilan namun jika diolah secara baik akan

bermutu juga.

Tantangan dalam menyikapi untuk menerapkan

ekolabel tidaklah ringan, yaitu mulai dari

mendapatkan bahan baku yang berasal dari areal

hutan tanaman atau hutan yang dikelola secara

lestari, proses pengerjaan produksi mengikuti

standar ISO yang berlaku ( ISO 9001-ISO 9004 juga

ISO 14000) serta amdal yang berlaku,proses

pengemasan serta pendistribusiannya. Tantangan

ini tentu tidak secara drastis ditangani diatasi tetapi

secara bertahap. Misal mendorong pedagang

pengumpul rotan agar mensosialisasikan dan

menyuluhkan agar pemungut rotan menanam di

arel kebunnya atau nenanam rotan alam yang

kondisi potensinya menurun seperti rotan manau

( ). Menggunakan bahan penolong

yang ramah lingkungan serta menjaga proses

produksi yang ramah lingkungan, serta mutu

produk yang dihasilkannya benar tetap terjaga.

Permasalahan lain yaitu jika penerapan ekolabel

tentu ada introduksi proses dan penggunaan

peralatan yang lebih baik, kontinyuitas pengadaan

bahan baku yang sering tidak lancar karena kurang

kesiapan di lapangan. Hal ini dapat diatasi secara

bertahap jika ada jalinan kerja yang baik dari setiap

tahap pelaku kegiatan usaha. Dalam hal proses

produksi untuk industri mebel rotan saat ini telah

mulai banyak menggunakan bahan finishingnya

yang ramah lingkungan misal dengan water solvent

base demikian juga dalam proses pengolahan

dengan bahan nabati serta kondisi lingkungan kerja

kualitas udara yang tetap dijaga. Keadaan ini

menggambarkan mulainya kepedulian terhadap

lingkungan agar produk yang dihasilkannya

mampu menembus pasar global yang banyak

menerapkan ekolabel.

Dari uraian yang telah dipaparkan tersebut di

atas dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:

1. Ekolabel merupakan kekangan dalam proses

berproduksi sesuatu produk agar terhindar dari

kerusakan lingkungan hidup yang telah

disepakati baik secara regional maupun

internasional.

2. Penerapan ekolabel berguna bagi konsumen

maupun produsen ser ta negara yang

menerapkannya karena lingkungan hidup tetap

terjaga.

Calamus manan

Kesimpulan

Forpro 25

� Vol. 1, No. 1, Edisi Juli 2012

Page 7: Vol. 1, No. 1, Edisi Juli 2012 Artikel Pengertian ... · 22 Forpro masyarakat konsumen. Kepedulian terhadap kualitas lingkungan ini terlihat sangat nyata di negara-negara yang telah

3. Sosialisasi ekolabel perlu dilakukan kepada

masyarakat yang terkait langsung dalam

kegiatan produksi, penyebaran informasi dapat

dilakukan pada berbagai bentuk sarana media

komunikasi.

4. Untuk menunjang pengembangan ekolabel

peran pemerintah sangat diperlukan baik

berupa pengenaan prasyarat dalam perizinan

maupun aktif penyuluhan dan kegiatan nyata

perbaikan kondisi lingkungan hidup.

Machfudh. 2006. Ekolabel : Pengertian,konsep dan

p e r k e m b a n g a n ny a . M a k a l a h D i k l a t

Sosialisasi Ekolabel pada Industri Kecil dan

Menengah bidang Perkayuan. Pusdiklat

DAFTAR PUSTAKA

Perindustrian Departemen Perindustrian.

18-22 September 2006 Jakarta.Tidak terbit.

Martono, D. 2004. Ekolabel : Peluang dan tantangan

bagi industri pengolahan kayu. Makalah

Sosialisasi Peningkatan Mutu dan Produksi

Industri Pengolahan Kayu pada IKM. Ditjen

IKAH Deperindag. 16 Oktober 2004 Jambi.

Tidak terbit

Martono, D. 2006. Peluang dan tantangan dalam

pererapan ekolabeling pada industri

pengolahan kayu. Pusdiklat Perindustrian

Departemen Perindustrian. 18- 22 September

2006 Jakarta.Tidak terbit

Martono, D. 2006. Kajian SKSHH dari HPH yang

bersertifikat. Info Teknis ”Ranting ”Manuskrip

BelumTerbit.

Forpro26

Vol. 1, No. 1, Edisi Juli 2012 �