Viscocrete Kadar 0 % · 2013-04-08 · pemeriksaan agregat dilakukan perencanaan campuran beton ......
Transcript of Viscocrete Kadar 0 % · 2013-04-08 · pemeriksaan agregat dilakukan perencanaan campuran beton ......
68
Viscocrete Kadar 0 %
T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari
150 150 150 150
300
150 150
150 150 150 150150 150
300
150 150 150 150
300
150 150
69
T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 28 hari
150 150 150 150150 150
300
70
Viscocrete Kadar 0,6 %
T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari
150 150 150 150
300
150 150
150 150 150 150150 150
300
150 150 150 150
300
150 150
71
T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 28 hari
150 150 150 150150 150
300
72
Viscocrete Kadar 1 %
T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari
150 150 150 150
300
150 150
150 150 150 150150 150
300
150 150 150 150
300
150 150
73
T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 28 hari
150 150 150 150150 150
300
74
Viscocrete Kadar 1,5 %
T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari
150 150 150 150
300
150 150
150 150 150 150150 150
150 150 150 150
300
150 150
75
T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 28 hari
150 150 150 150150 150
300
77
Viscocrete Kadar 0% T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 28 hari
78
Viscocrete Kadar 0,6 % T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 28 hari
79
Viscocrete Kadar 1 % T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 28 hari
80
Viscocrete Kadar 1,5 % T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 28 hari
LAMPIRAN C
MIX DESIGN
METODA SK SNI T-15-1990-3
82
C.1 Perencanaan Campuran Beton [7]
Perencanaan campuran beton menggunakan metoda SK SNI T-15-1990-03.
Untuk mendapatkan mutu beton sesuai dengan yang diinginkan, maka setelah
pemeriksaan agregat dilakukan perencanaan campuran beton (mix design).
Penjelasan pengisian langkah-langkah perencanaan campuran beton seperti
tercantum dibawah ini :
1. Kuat tekan beton yang direncanakan yaitu 45 MPa atau 45 N/mm2 pada umur
28 hari.
2. Standard Deviation dihitung dari besarnya jumlah sampel yang akan dibuat.
Dalam penelitian ini jumlah sampel ada 48 sampel sehingga menurut SK SNI
T-15-1990-03 pasal 3.3.1 butir 1, deviasi standar bernilai 8 N/mm2.
3. Nilai tambah (margin) diperoleh dari SK SNI T-15-1990-03 pasal 3.3.1 butir 1
sub butir 5 yaitu k X deviasi standar = 1,64 X 8 = 13,12 N/mm2
4. Kekuatan rata-rata yang ditargetkan adalah 45 + 13,12 = 58,12 N/mm2.
5. Jenis semen yang dipakai adalah Portland Cement Tipe I.
6. Jenis agregat kasar yang dipakai adalah batu pecah dan untuk agregat halus
adalah pasir alami.
7. Faktor air semen diperoleh dengan langkah-langkah yaitu mula-mula ditinjau
Tabel C.1 sehingga diketahui bahwa untuk agregat kasar batu pecah, semen
tipe 1 dan kuat tekan pada umur 28 hari yang diharapkan dengan faktor air
semen 0,5 adalah 37 N/mm2 untuk benda uji silinder. Nilai ini digunakan
untuk membuat kurva pada Gambar C.1 dengan cara yaitu mula-mula dari
titik 37 N/mm2 ditarik garis horisontal sampai memotong garis faktor air
semen 0,5. Setelah itu digambar kurva yang berbentuk relatif sama dengan
83
kurva di bawahnya. Karena kuat tekan rata-rata yang ditargetkan 58,12
N/mm2 maka nilai faktor air semennya 0,334
Tabel C.1 Perkiraan Kekuatan Tekan (MPa) dengan Faktor Air Semen 0,5 dan Jenis Semen dan Agregat Kasar yang Biasa Dipakai Di Indonesia [7]
Kekuatan Tekan (MPa) pada umur (hari) Jenis Semen Jenis Agregat Kasar 3 7 28 91
Bentuk Benda Uji
Batu tidak dipecahkan
Batu pecah
17
19
23
27
33
37
40
45 Silinder Semen
Portland TipeI atau
Semen Tahan Sulfat (tipe
II.V)
Batu tidak dipecahkan
Batu pecah
20
13
28
32
40
45
48
54 Kubus
Batu tidak dipecahkan
Batu pecah
21
25
28
33
38
44
44
48 Silinder Semen Portland Tipe
III Batu tidak dipecahkan
Batu pecah
25
30
31
40
46
53
53
60 Kubus
84
Gambar C.1 Hubungan antara Kuat Tekan dan Faktor Air [2]
85
8. Faktor air semen maksimum dapat dilihat dalam Tabel C.2. yaitu sebesar 0,6.
Untuk perhitungan selanjutnya dipakai harga faktor air semen yang lebih kecil
(dari butir 7) yaitu 0,334
Tabel C.2 Persyaratan Jumlah Semen Minimum dan Faktor Air Semen Maksimum untuk Berbagai Macam Pembetonan dalam Lingkungan Khusus [7]
Jumlah Semen
Minimum per m3 beton (kg)
Nilai Faktor Air Semen Maksimum
Beton di dalam ruang bangunan : a. Keadaan keliling non-korosif b. Keadaan keliling korosif
disebabkan kondensasi atau uap korosif
275
325
0,6
0,52
Beton di luar bangunan : a. Tidak terlindung dari hujan
dan terik matahari langsung b. Terlindung dari hujan dan terik
matahari langsung
325
275
0,6
0,6 Beton yang masuk ke dalam tanah : a. Mengalami keadaan basah dan
kering berganti-ganti b. Mendapat pengaruh sulfat dan
alkali dari tanah
325
0,55
lihat tabel 4 pada SK SNI T-15-1990-03
Beton yang kontinue berhubungan: a. Air tawar b. Air laut
lihat tabel 5 pada SK SNI T-15-1990-03
9. Slump ditetapkan setinggi 160-200 mm.
10. Ukuran agregat kasar maksimum ditetapkan 10 mm.
11. Untuk mendapatkan kadar air bebas periksa Tabel C.3 dimana agregat
merupakan agregat gabungan. Berhubung ukuran slump yang ditargetkan
yaitu 160-200 mm tidak tersedia di tabel maka diambil ukuran slump
maksimum yang tercantum yaitu 60-100 mm. Ukuran butir maksimum 10 mm
86
maka didapat kadar air bebas yang harus diperhitungkan antara 225-250
kg/m3. Kadar air yang diperlukan dapat diperoleh dari rumus SK SNI T-15-
1990-03 pasal 3.3.5 yaitu :
Kadar air yang diperlukan = 3/33,23325031225
32
31
32 mkgxxWrWh =+=+
dengan :
Wh : perkiraan jumlah air untuk agregat halus (kg/m3)
Wr : perkiraan jumlah air untuk agregat kasar (kg/cm3)
Tabel C.3 Perkiraan Kadar Air Bebas (kg/m3) yang Dibutuhkan Untuk Beberapa Tingkat Kemudahan Pengerjaan Adukan Beton [7]
Slump (mm) Ukuran Besar
Butir Agregat Maksimum
Jenis Agregat 0-10 10-30 30-60 60-100
Batu tidak dipecahkan
150 180 205 225 10
Batu pecah 180 205 230 250 Batu tidak dipecahkan
135 160 180 195 20
Batu pecah 170 190 210 225 Batu tidak dipecahkan
115 140 160 175 30
Batu pecah 155 175 190 205
12. Jumlah semen adalah = semenair faktor airkadar =
334,033,233 = 698,6 kg/m3.
13. Jumlah semen maksimum tidak ditentukan sehingga dapat diabaikan.
14. Jumlah semen minimum diperoleh dari Tabel C.2 yaitu 325 kg/m3.
15. Faktor air semen yang disesuaikan dapat diabaikan karena jumlah semen
melebihi persyaratan jumlah semen minimum.
87
16. Susunan besar butir agregat halus masuk dalam daerah gradasi susunan butir
no 2. Dapat dilihat pada gambar 3.1.
17. Persen agregat halus didapat dari Gambar C.2 yang digunakan untuk ukuran
butir agregat maksimum 10 mm, nilai slump 60-180 mm, no kurva gradasi 2
dan untuk faktor air semen 0,334 diperoleh nilai tengahnya adalah 46 %.
Gambar C.2 Grafik Persentase Agregat Halus Terhadap Agregat Keseluruhan Untuk Ukuran Butir Maksimum 10 mm [6]
18. Berat jenis relatif agregat dalam keadaan kering permukaan merupakan berat
jenis dari agregat gabungan halus dan kasar yang dihitung menurut persentase
agregat halus dari butir 17. Berat jenis agregat gabungan adalah
(2,4225X0,46) + (2,534X0,54) = 2,483 kg/m3.
88
19. Berat jenis beton diperoleh dari Gambar C.3 dengan cara membuat grafik baru
yang sesuai dengan nilai berat jenis agregat gabungan yaitu 2,483 kg/m3 .
Titik potong grafik baru tersebut dengan garis vertikal yang ditarik dari kadar
air bebas (233,33 kg/m3) apabila kita tarik garis horisontal akan menunjukkan
nilai berat jenis beton yang direncanakan yaitu 2235 kg/m3.
Gambar C.3 Perkiraan Berat Jenis Beton [6]
20. Kadar agregat gabungan adalah berat jenis beton dikurangi jumlah kadar
semen dan kadar air yaitu 2235 – (698,6 + 233,33) = 1303,07 kg/m3.
21. Kadar agregat halus yaitu 0,54 X 1303,07 = 599,4122 kg/m3.
22. Kadar agregat kasar yaitu 1303,07 – 599,4122 = 703,65 kg/m3.
89
Dari hasil yang telah diperoleh tersebut, proporsi bahan campuran beton
masih perlu dikoreksi terhadap kandungan air pada agregat. Menurut SK SNI T-
15-1990-03 pasal 3.3.8, koreksi proporsi bahan campuran beton dihitung
berdasarkan rumus berikut ini :
1. Air = B - (Ck - Ca) x 100C - (Dk - Da) x
100D
= 233,33 – (4,26 – 4,075) x 100
412,599 - (5,5 – 8,415) x 100
65,703
= 252,727 kg/m3.
2. Agregat halus = C + (Ck - Ca) x 100C
= 599,412 + (4,26 – 4,075) x 100
412,599
= 600,528 kg/m3.
3. Agregat kasar = D + (Dk - Da) x 100D
= 703,65 + (5,5 – 8,415) x 100
65,703
= 683,137 kg/m3.
Keterangan : B = berat air (kg/m3)
C = berat agregat halus (kg/m3)
D = berat agregat kasar (kg/m3)
Ca = absorpsi pada agregat halus (%)
Ck = kadar air pada agregat halus (%)
Da = absorpsi pada agregat kasar (%)
Dk = kadar air pada agregat kasar (%)
90
Tabel C.4 Formulir Perencanaan Campuran Beton Berdasarkan SK SNI T-15-1990-03 dengan Mutu Beton Rencana 45 MPa [2]
No Uraian Tabel / Grafik
Perhitungan Nilai
1. Kuat tekan yang disyaratkan Ditetapkan 45 N/mm2 pada 28
hari, bagian cacat 5%
2. Standard Deviation Ayat 3.3.1 8 N/mm2
3. Nilai tambah (margin) 1,64x8 = 13,12 N/mm2
4. Kekuatan rata-rata yang ditargetkan 1 + 3 58,12 N/mm2
5. Jenis semen Ditetapkan Portland Cement tipe I
6. Jenis agregat kasar
Jenis agregat halus
Ditetapkan
Ditetapkan
Batu pecah
Pasir alami
7. Faktor air semen bebas Tabel C.1
Gambar C.1 0,334
8. Faktor air semen maksimum Tabel C.2 0,6
9. Slump Ditetapkan 160 – 200 mm
10. Ukuran agregat maksimum Ditetapkan 10 mm
11. Kadar air bebas Tabel C.3 233,33 kg/m3
12. Jumlah semen 11 : 7 698,6 kg/m3
13. Jumlah semen maksimum Tidak ditetapkan -
14. Jumlah semen minimum Tabel C.2 325 kg/m3
15. Faktor air semen yang disesuaikan - -
16. Susunan besar butir agregat halus Gambar 3.1 Daerah gradasi zone 2
17. Persen agregat halus Gambar C.2 46 %
18. Berat jenis relatif agregat Diketahui 2,483
19. Berat jenis beton Gambar C.3 2235 kg/m3
20. Kadar agregat gabungan 19 - (12 + 11) 1303,07 kg/m3
21. Kadar agregat halus 17 x 20 599,4122 kg/m3
22. Kadar agregat kasar 20 - 21 703,65 kg/m3
91
Tabel C.5 Komposisi Bahan Campuran Beton untuk Benda Uji Silinder(15x30cm) sebelum Dikoreksi
Proporsi adukan Semen (kg)
Air (kg)
Agregat halus (kg)
Agregat kasar (kg)
Tiap m3 698,6 233,33 599,412 703,65
Tiap benda uji 3,704 1,237 3,178 3,73
Tabel C.6 Komposisi Bahan Campuran Beton untuk Benda Uji Silinder(15x30cm)
sesudah Dikoreksi
Proporsi adukan Semen (kg)
Air (kg)
Agregat halus (kg)
Agregat kasar (kg)
Tiap m3 698,6 252,727 600,528 683,137
Tiap benda uji 3,704 1,34 3,184 3,622
Pada penelitian ini, benda uji yang dibuat berdasarkan perencanaan
campuran beton di atas berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30
cm. Superplasticizer yang dipergunakan adalah Viscocrete. Kadar Viscocrete yang
digunakan adalah 0%, 0.6%, 1% dan 1.5% dari berat semen yang digunakan,
dengan pengurangan kadar air sebesar 0%, 10%, 15%, dan 22% (kehilangan air
digantikan oleh Sika Viscocrete) untuk tiap kadar Viscocrete yang digunakan
dengan jumlah masing-masing benda uji sebanyak 3 buah untuk setiap pengujian.
Komposisi rencana campuran beton dengan penambahan Viscocrete yang akan
dibuat untuk penelitian dapat dilihat pada tabel C.7 sampai dengan tabel C.10.
92
Tabel C.7 Komposisi Bahan Campuran Beton dengan Kadar Viscocrete 0% dan Pengurangan Air 0%
Proporsi
Adukan
Semen
(kg)
Air
(kg)
Agregat
halus (kg)
Agregat
kasar (kg)
Viscocrete
(kg)
Tiap m3 698,6 252,727 600,528 683,137 0
Tiap benda uji 3,704 1,34 3,184 3,622 0
12 benda uji 44,448 16,08 38,208 43,464 0
Tabel C.8 Komposisi Bahan Campuran Beton dengan Kadar Viscocrete 0,6% dan Pengurangan Air 10%
Proporsi
Adukan
Semen
(kg)
Air
(kg)
Agregat
halus (kg)
Agregat
kasar (kg)
Viscocrete
(kg)
Tiap m3 698,6 227,454 600,528 683,137 4,192
Tiap benda uji 3,704 1,206 3,184 3,622 0,0222
12 benda uji 44,448 14,472 38,208 43,464 0,2669
Tabel C.9 Komposisi Bahan Campuran Beton dengan Kadar Viscocrete 1% dan Pengurangan Air 15%
Proporsi
Adukan
Semen
(kg)
Air
(kg)
Agregat
halus (kg)
Agregat
kasar (kg)
Viscocrete
(kg)
Tiap m3 698,6 214,818 600,528 683,137 6,986
Tiap benda uji 3,704 1,139 3,184 3,622 0,03704
12 benda uji 44,448 13,668 38,208 43,464 0,444
93
Tabel C.10 Komposisi Bahan Campuran Beton dengan Kadar Viscocrete 1,5% dan Pengurangan Air 22%
Proporsi
Adukan
Semen
(kg)
Air
(kg)
Agregat
halus (kg)
Agregat
kasar (kg)
Viscocrete
(kg)
Tiap m3 698,6 197,127 600,528 683,137 10,479
Tiap benda uji 3,704 1,0452 3,184 3,622 0,0556
12 benda uji 44,448 12,5424 38,208 43,464 0,6672
C.2 Pengujian Beton Segar
Pada pengujian ini, persyaratan nilai slump diambil sebesar 160-200 mm.
Hasil pengukuran nilai slump dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel C.11 Nilai Slump Adukan Beton
Jenis Adukan Nilai Slump (mm)
Beton dengan kadar Viscocrete 0% dan pengurangan 0% kadar air 160
Beton dengan kadar Viscocrete 0,6% dan pengurangan 10% kadar air 195
Beton dengan kadar Viscocrete 1% dan pengurangan 15% kadar air 205
Beton dengan kadar Viscocrete 1,5% dan pengurangan 22% kadar air 250
C.3 Pengukuran dan Pengujian Silinder Beton
Setelah benda uji kering, maka beton sudah dapat diukur dimensinya dan
diuji kekuatannya. Pada penelitian ini pengujian dan pengukuran benda uji
dilakukan pada hari ke 3, 7, 14, dan 28. Pengujian terhadap beton meliputi
94
pengukuran dimensi benda uji beton, pengukuran berat benda uji beton, dan
pengukuran kuat tekan benda uji beton.
C.3.1 Pengukuran Dimensi dan Berat Benda Uji Silinder Beton
Hasil pengukuran dimensi dan berat silinder beton dapat dilihat pada tabel
C.12 sampai dengan tabel C.15 .
Tabel C.12 Dimensi dan Berat Silinder Beton dengan 0% Viscocrete
Dimensi Silinder (mm) Hari Diameter Tinggi Berat Silinder (kg)
150 300 11,80 150 300 11,86 3 150 300 11,80 150 300 11,83 150 300 11,80 7 150 300 11,65 150 300 11,90 150 300 11,60 14 150 300 11,95 150 300 12,00 150 300 11,85 28 150 300 11,98
95
Tabel C.13 Dimensi dan Berat Silinder Beton dengan 0,6% Viscocrete
Dimensi Silinder (mm) Hari Diameter Tinggi Berat Silinder (kg)
150 300 11,90 150 302 12,05 3 150 301 12,00 150 303 12,00 150 303 12,00 7 150 300 11,95 150 300 12,10 150 300 12,10 14 150 301 11,70 150 301 12,15 150 302 12,30 28 150 304 11,92
Tabel C.14 Dimensi dan Berat Silinder Beton dengan 1% Viscocrete
Dimensi Silinder (mm) Hari Diameter Tinggi Berat Silinder (kg)
150 304 11,00 150 302 12,20 3 150 302 12,13 150 303 12,20 150 300 12,48 7 150 301 12,00 150 301 12,20 150 302 12,33 14 150 303 12,25 150 303 12,45 150 302 12,25 28 150 300 12,55
96
Tabel C.15 Dimensi dan Berat Silinder Beton dengan 1,5% Viscocrete
Dimensi Silinder (mm) Hari Diameter Tinggi Berat Silinder (kg)
150 300 12,16 150 300 12,04 3 150 299 12,07 150 300 12,10 150 298 12,15 7 150 299 12,05 150 298 12,10 150 299 12,21 14 150 300 12,21 150 300 12,60 150 300 12,35 28 150 298 12,50
C.3.2 Pengukuran Kuat Tekan Beton
Hasil tegangan hancur benda uji dapat dilihat pada tabel C.16, tabel C.17,
tabel C.18, dan tabel C.19.
Tabel C.16 Tegangan Hancur Beton Dengan 0 % Viscocrete.
Hari Beban Hancur (kN)
Tegangan Hancur (MPa)
Tegangan Hancur Rata-rata (MPa)
335 18,744 315 17,740 3 420 23,765
20,083
495 28,116 485 27,447 7 480 27,112
27,5397
595 33,472 590 33,470 14 605 34,142
33,764
625 35,480 710 40,166 28 620 34,810
36,877
97
Tabel C.17 Tegangan Hancur Beton Dengan 0,6 % Viscocrete.
Hari Beban Hancur (kN)
Tegangan Hancur (MPa)
Tegangan Hancur Rata-rata (MPa)
605 34,141 575 32,467 3 580 32,802
33,137
700 39,497 630 35,480 7 605 34,141
36,373
640 36,149 735 41,505 14 640 36,149
37,934
675 38,158 745 42,174 28 630 35,481
38,604
Tabel C.18 Tegangan Hancur Beton Dengan 1 % Viscocrete.
Hari Beban Hancur (kN)
Tegangan Hancur (MPa)
Tegangan Hancur Rata-rata (MPa)
590 33,387 605 34,236 3 625 35,368
34,330
740 41,875 720 40,744 7 720 40,744
41,121
810 45,837 840 47,534 14 805 45,554
46,308
925 52,344 860 48,666 28 865 48,949
49,986
98
Tabel C.19 Tegangan Hancur Beton Dengan 1,5 % Viscocrete.
Hari Beban Hancur (kN)
Tegangan Hancur (MPa)
Tegangan Hancur Rata-rata (MPa)
580 32,821 605 34,236 3 610 34,519
33,859
685 38,763 680 38,480 7 720 40,744
39,329
750 42,441 770 43,573 14 740 41,875
42,630
850 48,100 790 44,705 28 830 46,968
46,591
C.4 Hubungan Antara Umur Perawatan Dengan Kuat Tekan Beton
Berdasarkan Analisis Regresi.
Tabel C.20 Hasil Analisis Berbagai Model Regresi Kuat Tekan Beton Dengan Kadar Viscocrete 0 %.
Linear Eksponensial Multiplicative Reciprocal Hyperbolic Model Y = a + bX Y = e(a+bX) Y = aXb Y = 1 / (a + bX) Y = 1 / (a + b/X)
R2 81,6042 75,7984 96,0275 69,6518 99,6952S.E.E 3,89698 0,162555 0,0658578 0,00685481 0,00068701
a 21,635 3,08264 15,44306446 0,0457443 0,0245614b 0,610078 0,021383 0,276608 -0,00077189 0,0764453
Keterangan : X = Umur Perawatan (hari). Y = Kuat Tekan Hasil Regresi (MPa).
Tabel C.21 Hasil Analisis Berbagai Model Regresi Kuat Tekan Beton Dengan Kadar Viscocrete 0,6 %.
Linear Eksponensial Multiplicative Reciprocal Hyperbolic Model Y = a + bX Y = e(a+bX) Y = aXb Y = 1 / (a + bX) Y = 1 / (a + b/X)
R2 70,4374 68,8869 92,3091 67,3411 99,952S.E.E 1,62244 0,0466244 0,0231809 0,001341 0,000514308
a 34,0921 3,52888 31,227213 0,0293447 0,025379b 0,186149 0,00515669 0,0686047 -0,000143129 0,0144347
Keterangan : X = Umur Perawatan (hari). Y = Kuat Tekan Hasil Regresi (MPa).
99
Tabel C.22 Hasil Analisis Berbagai Model Regresi Kuat Tekan Beton Dengan Kadar Viscocrete 1 %.
Linear Eksponensial Multiplicative Reciprocal Hyperbolic Model Y = a + bX Y = e(a+bX) Y = aXb Y = 1 / (a + bX) Y = 1 / (a + b/X)
R2 84,7438 80,9462 98,1043 76,9295 98,5547S.E.E 3,24958 0,087491 0,0275963 0,00235116 0,000588475
a 35,5359 3,57565 29,010273 0,027910 0,0194013b 0,569271 0,0134039 0,169592 -0,000319125 0,0299004
Keterangan : X = Umur Perawatan (hari). Y = Kuat Tekan Hasil Regresi (MPa).
Tabel C.23 Hasil Analisis Berbagai Model Regresi Kuat Tekan Beton
Dengan Kadar Viscocrete 1,5 %. Linear Eksponensial Multiplicative Reciprocal Hyperbolic Model
Y = a + bX Y = e(a+bX) Y = aXb Y = 1 / (a + bX) Y = 1 / (a + b/X) R2 88,4096 85,063 99,0211 81,4582 97,2881
S.E.E 2,24636 0,0641634 0,016426 0,0018174 0,000695037a 34,6073 3,54908 29,33965459 0,0286513 0,021235b 0,461149 0,0113811 0,141126 -0,00028314 0,0256147
Keterangan : X = Umur Perawatan (hari). Y = Kuat Tekan Hasil Regresi (MPa).
C.5 Pembahasan Analisis Data Penelitian
Dari berbagai pemodelan, yang paling mendekati dengan keadaan yang
sebenarnya terjadi adalah model regresi hyperbolic. Dipilihnya model tersebut
karena model hyperbolic memberikan nilai kesalahan yang paling kecil, bila
dibandingkan dengan pemodelan lainnya.
Setelah bentuk dan model regresi diketahui, maka dibuat persamaan grafik
untuk masing-masing datanya. Hasil analisis permodelan regresi ditampilkan
pada gambar C.4 sampai dengan gambar C.7 .
100
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
0 7 14 21 28
Umur Perawatan (hari)
Kua
t Tek
an (M
Pa)
Y = 1 / (0,0245614+0,0764453/X)
Gambar C.4 Grafik Perkembangan Kuat Tekan Beton Dengan Kadar
Viscocrete 0 %
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
0 7 14 21 28
Umur Perawatan (hari)
Kua
t Tek
an (M
Pa)
Y = 1/(0,025379+0,01443437/X)
Gambar C.5 Grafik Perkembangan Kuat Tekan Beton Dengan Kadar
Viscocrete 0,6 %
101
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
0 7 14 21 28
Umur Perawatan (hari)
Kua
t Tek
an (M
Pa)
Y = 1/(0,0194013+0,0299004/X)
Gambar C.6 Grafik Perkembangan Kuat Tekan Beton Dengan Kadar
Viscocrete 1 %
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
0 7 14 21 28
Umur Perawatan (hari)
Kua
t Tek
an (M
Pa)
Y = 1/(0,021235+0,0256147/X)
Gambar C.7 Grafik Perkembangan Kuat Tekan Beton Dengan Kadar
Viscocrete 1,5 %
102
Untuk memudahkan dalam membandingkan kenaikan kuat tekan beton
dengan berbagai kadar Viscocrete, dapat dilihat pada gambar C.8 dan tabel 5.10 .
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
0 7 14 21 28
Umur Perawatan (hari)
Kua
t Tek
an (M
Pa)
0% Viscocrete 0,6% Viscocrete 1% Viscocrete 1,5% Viscocrete
Gambar C.8 Grafik Perkembangan Kekuatan Beton dengan Berbagai
Kadar Viscocrete
103
Tabel C.24 Data Kuat Tekan Beton Masing-masing Kadar Viscocrete Hasil
Regresi.
Kuat Tekan Beton Hasil Regresi (MPa) Hari 0 %
Viscocrete 0,6 %
Viscocrete 1 %
Viscocrete 1,5 %
Viscocrete 0 0 0 0 0 1 9,900333 25,11698 20,2818 21,34485 2 15,9276122 30,67828 29,10928 29,37518 3 19,9827482 33,12293 34,04916 33,58722 4 22,8975865 34,49742 37,20612 36,18118 5 25,0938132 35,37827 39,39784 37,93923 6 26,8080104 35,99092 41,00831 39,20936 7 28,1831794 36,44169 42,24168 40,16993 8 29,3108470 36,78724 43,21652 40,92183 9 30,2523144 37,06057 44,0064 41,52638 10 31,0501824 37,28217 44,65941 42,02304 11 31,7349772 37,46547 45,20827 42,43832 12 32,3291452 37,6196 45,67607 42,79071 13 32,8495604 37,751 46,07954 43,09349 14 33,3091525 37,86437 46,43108 43,35645 15 33,7179957 37,96318 46,74011 43,58695 16 34,0840562 38,05006 47,01391 43,79066 17 34,4137148 38,12705 47,25818 43,972 18 34,7121447 38,19574 47,47744 44,13445 19 34,9835826 38,25742 47,67536 44,28082 20 35,2315319 38,3131 47,8549 44,41338 21 35,4589152 38,36361 48,01852 44,53401 22 35,6681892 38,40965 48,16823 44,64424 23 35,8614345 38,45178 48,30574 44,74537 24 36,0404247 38,49049 48,43248 44,83847 25 36,2066811 38,52616 48,54968 44,92446 26 36,3615157 38,55915 48,65836 45,00413 27 36,5060666 38,58975 48,75942 45,07816 28 36,6413253 38,6182 48,85365 45,14711
104
C.6 Perhitungan Faktor Konversi
Dari persamaan regresi yang sudah didapat dari tabel C.24 , maka dapat
dicari faktor konversi untuk kuat tekan beton dengan umur perawatan 3, 7, 14, dan
28 hari, dan dapat dibandingkan dengan faktor konversi standar yang ada dalam
Peraturan Beton Indonesia. Dengan diketahuinya faktor Konversi, maka kuat
tekan beton pada umur 28 hari dapat diketahui.
Faktor konversi untuk masing-masing kadar Viscocrete dapat dilihat pada
tabel C.25 sampai dengan C.28 .
Tabel C.25 Faktor Konversi Kuat Tekan Beton Dengan 0 % Viscocrete.
Umur (hari)
Kuat Tekan Regresi (MPa)
Faktor Konversi
3 19,98275 0,55 7 28,18318 0,77
14 33,30915 0,91 28 36,64133 1
Tabel C.26 Faktor Konversi Kuat Tekan Beton Dengan 0,6 % Viscocrete.
Umur (hari)
Kuat Tekan Regresi (MPa)
Faktor Konversi
3 33,12293 0,86 7 36,44169 0,94
14 37,86437 0,98 28 38,61820 1
Tabel C.27 Faktor Konversi Kuat Tekan Beton Dengan 1 % Viscocrete.
Umur (hari)
Kuat Tekan Regresi (MPa)
Faktor Konversi
3 34,04916 0,70 7 42,24168 0,86
14 46,43108 0,95 28 48,85365 1,00
105
Tabel C.28 Faktor Konversi Kuat Tekan Beton Dengan 1,5 % Viscocrete.
Umur (hari)
Kuat Tekan Regresi (MPa)
Faktor Konversi
3 33,58722 0,74 7 40,16993 0,89
14 43,35645 0,96 28 45,14711 1
Tabel C.29 Perbandingan Faktor Konversi.
Umur Beton (hari) 3 7 14 28 Kuat Awal Tinggi Menurut PBI 0,59 0,75 0,90 1,00
0 % Viscocrete 0,55 0,77 0,91 1,00 0,6 % Viscocrete 0,86 0,94 0,98 1,00 1 % Viscocrete 0,70 0,86 0,95 1,00 1,5 % Viscocrete 0,74 0,89 0,96 1,00
C.7 Perhitungan Kuat Tekan Karakteristik Beton
Kuat tekan karakteristik beton untuk masing-masing kadar Viscocrete pada
penelitian ini dapat dilihat pada tabel C.30 sampai dengan tabel C.33 .
106
Tabel C.30 Kuat Tekan Karakteristik Beton Dengan 0 % Viscocrete.
Umur (hari)
Data Hasil Uji (MPa)
Faktor Konversi
Kuat Tekan hari ke 28 (MPa)
18,744 34,08 17,740 32,255 3 23,765
0,55 43,209
28,116 36,514 27,447 35,645 7 27,112
0,77 35,211
33,472 36,782 33,470 36,780 14 34,142
0,91 37,519
35,480 35,480 40,166 40,166 28 34,810
1,00 34,810
Kuat Tekan Beton Rata-rata (fcr') (MPa) 36,538 Simpangan Baku (s) (MPa) 2,857132
Kuat Tekan Karakteristik (fc') (MPa) 31,8523
Tabel C.31 Kuat Tekan Karakteristik Beton Dengan 0,6 % Viscocrete.
Umur (hari)
Data Hasil Uji (MPa)
Faktor Konversi
Kuat Tekan hari ke 28 (MPa)
34,141 40,083 32,467 40,496 3 32,802
0,86 42,149
39,497 42,238 35,480 42,238 7 34,141
0,94 40,644
36,149 42,398 41,505 40,166 14 36,149
0,98 40,166
38,158 42,174 42,174 41,505 28 35,481
1,00 39,497
Kuat Tekan Beton Rata-rata (fcr') (MPa) 41,146 Simpangan Baku (s) (MPa) 1,2024
Kuat Tekan Karakteristik (fc') (MPa) 39,174
107
Tabel C.32 Kuat Tekan Karakteristik Beton Dengan 1 % Viscocrete.
Umur (hari)
Data Hasil Uji (MPa)
Faktor Konversi
Kuat Tekan hari ke 28 (MPa)
33,387 47,696 34,236 48,909 3 35,368
0,70 50,525
41,875 48,692 40,744 47,376 7 40,744
0,86 47,376
45,837 48,249 47,534 50,036 14 45,554
0,95 47,951
52,344 52,344 48,666 48,666 28 48,949
1,00 48,949
Kuat Tekan Beton Rata-rata (fcr') (MPa) 48,898 Simpangan Baku (s) (MPa) 1,456
Kuat Tekan Karakteristik (fc') (MPa) 46,510
Tabel C.33 Kuat Tekan Karakteristik Beton Dengan 1,5 % Viscocrete.
Umur (hari)
Data Hasil Uji (MPa)
Faktor Konversi
Kuat Tekan hari ke 28 (MPa)
32,821 44,353 34,236 46,265 3 34,519
0,74 46,647
38,763 43,554 38,480 43,236 7 40,744
0,89 45,779
42,441 44,210 43,573 45,389 14 41,875
0,96 43,620
48,100 48,100 44,705 44,705 28 46,968
1,00 46,968
Kuat Tekan Beton Rata-rata (fcr') (MPa) 45,236 Simpangan Baku (s) (MPa) 1,541
Kuat Tekan karakteristik (fc') (MPa) 42,708
108
Dari keempat tabel diatas, dapat dilihat kuat tekan karakteristik untuk benda
uji dengan 0%, 0,6% dan 1,5% Viscocrete tidak mencapai kekuatan yang
direncanakan semula. Benda uji dengan 0% Viscocrete mengalami penurunan
kekuatan sebesar 29,217 % (fc’= 31,8523 MPa). Benda uji dengan 0,6 %
Viscocrete mengalami penurunan kekuatan sebesar 12,95 % (fc’= 39,174 MPa)
dan benda uji dengan 1,5 % Viscocrete mengalami penurunan kekuatan sebesar
5,093 % (fc’= 42,708 MPa). Hal ini kemungkinan besar disebabkan karena tidak
dilakukannya Scratch Hardness Test. Sehingga ada kemungkinan agregat kasar
yang digunakan ternyata lunak. Oleh sebab itu maka kekuatan beton tidak
mencapai kekuatan rencana yang ditargetkan.