Via Bi Lit As
Transcript of Via Bi Lit As
-
7/31/2019 Via Bi Lit As
1/9
ACARA II.1
PENGUJIAN VIABILITAS BENIH
A. TUJUAN
Untuk mengetahui dan menentukan viabilitas benih.
B. LOKASI DAN WAKTU
Lokasi : Laboratorium Silvikultur Jurusan Budidaya Hutan FKT UGM
Waktu : Rabu 13 Desember 2006
C. BAHAN DAN ALAT
Benih lamtoro atau sengon
Pisau yang tajam
Kaca pembesar (loupe)
Bak kecambah + kertas saring
D. CARA KERJA
1. Uji langsung/uji kecambah
Menyiapkan 10 butir benih diulang 3 kali (total 30 butir), kemudian
melakukanscarifikasi dengan cara direndam air panas.
Setelah itu mengecambahkan ke dalam bak kecambah menggunakan media
kertas saring yang sudah dibasahi, kemudian dimasukkan ke dalam
germinator.
Mengamati proses perkecambahan, menghitung yang berkecambah,
kemudian menghitung daya kecambah (viabilitas benih).
2. Uji tak langsung/uji belah/ uji tetrazolium.
Menyiapkan 20 butir benih diulang 3 kali (total 60 benih), kemudian
direndam dalam air hingga kulitnya lunak.
-
7/31/2019 Via Bi Lit As
2/9
Setelah kulit menjadi lunak, membelah 30 butir benih tersebut, mengamati
keadaan embrio, cadangan makanan (endosperm) atau bagian-bagian
lainnya. Biji yang baik embrio dan cadangan makanannya berwarna putih
kekuningan.
Menghitung benih yang baik dan jelek, kemudian viabilitas benih dengan
cara jumlah benih-jumlah benih yang jelek dibagi jumlah benih yang diamati
x 100%.
Kemudian 30 butir sisanya, dibelah dan direndam kedalam larutan
tetrazolium yang telah disiapkan, yaitu 2,3,5 Triphenyl TetrazoliumChloride + aquades.
Setelah lebih dari 4 jam, mengamati perubahan warna benih yang terjadi,
yaitu berwarna merah terang untuk benih yang masih baik.
Menghitung viabilitas benih dengan cara jumlah benih jumlah benih yang
jelek dibagi jumlah benih yang diamati x 100%.
3. Membandingkan ketiga macam cara uji tersebut.
E. TINJAUAN PUSTAKA
Benih merupakan biji yang telah dipersiapkan untuk pembentukan
tanaman yang telah disortir dan mampu menghasilkan semai.Dari pengertian ini
maka dapat dikatakan bahwa benih akan menghasilkan semai yang sehat. Meski
begitu, pada kenyataanya benih belum tentu menghasilkan semai yang baik. Untuk
itu perlu dilakukan uji mutu benih yang biasanya dilakukan terhadap sifat-sifat
berikut :
1.Keaslian
Benih harus benar namanya dan perlu dibandingkan dengan contoh yang
diketahui untuyk pengesahan identitas botanisnya (Daniel 1950).
2. Kemurnian
Ratio dari berat akhir dan berat permulaan. Umumnya presentase ini diminta
paling sedkit 80% (Darjadi 1969). Biji-biji murni adalah biji yang
-
7/31/2019 Via Bi Lit As
3/9
berkenampakan normal walaupun kekurangan perkembangan internal untuk
perkecambahan.
3. Kebersihan
Ratio berat benih setelah dikurangi berat kotor dengan berta benih semula.
4. Jumlah benih.
Hal ini penting untuk penetuan jumlah biji yang ditabur (jumlah biji murni
perkilogram).
5. Kadar air
Ukuran ini memberikan petunjuk kondisi tempat biji disimpan dan suatu
indeks kualiotas berkaitan dengan umur hidup biji dalam simpanan. (Daniel
1950).
6. Viabilitas
Dipengaruhi oleh kemasakan biji pada waktu pemungutan, oleh karena
penanganan selama proses pembersihan dan oleh lama periode penyimpanan.
Viabilitas bias diuji langsung secara fisik, fisiologi atau dapat dipercaya
dengan uji perkecambahan bahan yang sesunggguhnya.
7. Uji fisik
Uji ini dilakukan denganpemotongan sederhana dan memberikan hasil lebih
tinggi daripada uji perkecambahan yang sesungguhnya. Pada biji yang masih
hidup, endosperm berwarna putih dan sangat keras, sedang yang viabilitasnya
rendah, endosperm masih sangat berair.
8. Sinar X
Kulit biji, endosperm dan embrio menyerap sinar x sampai berbagai tingkat.
Foto sinar x menunjukkan dengan jelas biji yang rusak dengan kontras
kerapatan yang nyata. Perlakuan sinar x tidak mempebngaruhi viabilitas dan
bias digunakan usecara rutin untuk menyesuaikan peralatan pembersihan biji
agar menghasilkan proporsi biji murni dan berpotensi hidup tinggi.
9. Uji fisiologis
-
7/31/2019 Via Bi Lit As
4/9
Berbagai teknik biookimia dan pewarnaan telah digunakan untuk menguji
aktivitas enzim. Sebagai contoh pewarnaan tetrazolium chloride pada jaringan
hidup dan pewarnaan indigo carmine pada jaringan mati.
10. Uji perkecambahan
Dalam uji ini biji harus distratifikasikan dengan cara tertentu dan
dikecambahkan pada kondisi standard an terkontrol. Uji perkecambahan
memeberikan estimasi kemampuan berkecambah, yang merupakan persentase
perkecambahan kumulatif total suatu kumpulan biji selama periode waktu
tertentu. Perlu diketahui juga, energi perkecambahan melambat secara nyata.
(Daniel 1950).
-
7/31/2019 Via Bi Lit As
5/9
HASIL PENGAMATAN
a. Uji langsung
Hari
Ke-
Ulangan % Kecambah Tenaga
Berkecambah( % )
1 2 3 1 2 3 1 2 3
T M H T M H T M H
1 - - - - - - - - - 0 0 0 0 0 0
2 - - - - - - - - - 0 0 0 0 0 0
3 8 - 8 10 - 10 9 - 9 80 100 90 80 100 90
4 - - 8 - - 10 - - 9 80 100 90 0 0 0
5 - - 8 - - 10 - - 9 80 100 90 0 0 0
6 - - 8 - - 10 - - 9 80 100 90 0 0 0
7 - - 8 - - 10 - - 9 80 100 90 0 0 0
Jumlah Biji Yang berkecambah
Rumus Tenaga Berkecambah ( % ) = x 100 %
Jumlah biji yang ditabur
8
Ulangan I = x 100 % = 80 %
10
10
Ulangan II = x 100 % = 100 %10
9
Ulangan III = x 100 % = 90 %
10
80 + 100 + 90
Tenaga Berkecambah ( % ) rata-rata = x 100 % = 90 %
3
Jumlah biji yang tumbuh saat pengamatan
Rumus ( % ) Berkecambah = x 100 %
-
7/31/2019 Via Bi Lit As
6/9
Jumlah biji yang berkecambah
GRAFIK SC
SC ulangan I
0
20
4060
80
100
1 2 3 4 5 6 7
waktu pengamatan (hari)
tenag
a
berkecamb
ah(%)
SC ulangan I
SC ulangan II
0
50
100
150
1 2 3 4 5 6 7
waktu pengamatan (hari)
tenaga
berkecambah
(%)
SC ulangan II
SC ulangan III
0
20
40
60
80
100
1 2 3 4 5 6 7
waktu pengamatan (hari)
tenaga
berkecambah(%)
SC ulangan III
-
7/31/2019 Via Bi Lit As
7/9
GRAFIK FC
FC ulangan I
0
20
4060
80
100
1 2 3 4 5 6 7
waktu pengamatan (hari)
%k
ecam
bah
FC ulangan I
FC ulangan II
0
50
100
150
1 2 3 4 5 6 7
waktu pengamatan (hari)
%k
ecambah
FC ulangan II
FC ulangan III
0
20
40
60
80
100
1 2 3 4 5 6 7
waktu pengamatan (hari)
%k
ecambah
FC ulangan III
-
7/31/2019 Via Bi Lit As
8/9
b. Uji tidak Langsung
1. Uji Tetrazolium
Ulangan Jumlah
Biji
Kondisi Viabiliats
( % )Baik Jelek
1 10 9 1 902 10 8 2 80
3 10 8 2 80
Jumlah sampel jumlah benih rusak
Rumus Viabilitas = x 100 %
Jumlah benih sampel
10 - 1
Ulangan I = x 100 % = 90 %
10
0 - 2Ulangan II = x 100 % = 80 %
10
10 - 2
Ulangan III = x 100 % = 80 %
10
25
Daya Kecambah Rata-rata = x 100 % = 83,34 %
30
2. Uji Belah
Ulangan Jumlah
Biji
Kondisi Viabiliats
( % )Baik Jelek
1 10 10 - 100
2 10 10 - 100
3 10 10 - 100
Jumlah sampel jumlah benih rusak
-
7/31/2019 Via Bi Lit As
9/9
Rumus Viabilitas = x 100 %
Jumlah benih sampel
10 - 0Ulangan I = x 100 % = 100 %
10
10 - 0
Ulangan II = x 100 % = 100 %
10
10 - 0
Ulangan III = x 100 % = 100 %10
30
Daya Kecambah Rata-rata = x 100 % = 100 %
30