VARIASI PERCABANGAN ARCUS AORTA PADA CADAVER DI …
Transcript of VARIASI PERCABANGAN ARCUS AORTA PADA CADAVER DI …
Majalah Biomorfologi Volume 26 No. 2 Juli 2013
28
VARIASI PERCABANGAN ARCUS AORTA PADA CADAVER DI DEPARTEMEN ANATOMI
DAN HISTOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
¹Nur Aliya, ²Sudibjo, ²Tri Hartini Yuliawati
¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga
²Departemen Anatomi dan Histologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga
ABSTRACT
Aortic arch is part of aorta, the major blood vessel that exit from left ventricle of heart. Aortic arch has
some variation of branching pattern that is important to know. The purpose of this study is to determine the
percentage of human aortic arch variation in cadaver at Department of Anatomy and Histology Faculty of
Medicine Universitas Airlangga. The data are useful for anatomists, radiologists, and surgeons especially
for surgical procedures of thorax, head and neck regions. An observational research using primary data and
total sampling technique to 24 cadaver was done. Result of this study revealed that 88,2% of the aortic arch
showed classical three branches pattern consist of brachiocephalic trunk, left common carotid and left
subclavian artery (type I), and 11,8% have two branches namely a common trunk for the brachiocephalic
and left common carotid, and the left subclavian artery (type II). Based on their gender, male have 100%
branching pattern of type I, whereas female have 60% branching pattern of type I and 40% of type II. Based
on the result, we suggest that population in Surabaya have several types of branching pattern of the aortic
arch.
Keywords: Aortic arch, variation, human
ABSTRAK
Arcus aorta merupakan bagian dari aorta yaitu pembuluh darah utama yang keluar dari ventrikel kiri jantung.
Arcus aorta mempunyai beberapa tipe variasi percabangan yang penting untuk diketahui. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui persentase variasi percabangan arcus aorta pada cadaver di Departemen
Anatomi dan Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Pengetahuan mengenai variasi
percabangan arcus aorta ini penting karena semakin meningkatnya intervensi prosedur radiologi dalam dunia
medis dan dapat menjelaskan dasar anatomis sehingga membantu dokter bedah thorax cardiovascular dan
kepala leher melakukan pembedahan vaskuler yang aman yang meliputi arcus aorta dan percabangannya.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang menggunakan data primer dan teknik total sampling
pada 24 cadaver. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 2 tipe variasi percabangan arcus aorta, dengan
perbandingan tipe I (88,2%) dan tipe II (11,8%). Berdasarkan jenis kelaminnya, laki-laki mempunyai variasi
percabangan arcus aorta tipe I sebesar 100%, sedangkan perempuan memiliki variasi percabangan arcus
aorta tipe I sebesar 60% dan tipe II sebesar 40%. Penelitian ini bisa dijadikan dasar asumsi bahwa pada
populasi di Surabaya terdapat beberapa variasi tipe percabangan arcus aorta.
Kata kunci: Arcus aorta, variasi, manusia
Korespondensi: Nur Aliya, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas
Airlangga, Jl. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 47 Surabaya 60131, Jawa Timur, telp. 031-5053804, fax. 031-
5022075, email: [email protected].
Latar belakang
Aorta merupakan pembuluh darah utama yang
keluar dari ventrikel kiri jantung dan merupakan
arteri konduksi yang mempunyai diameter
terbesar. Secara anatomi pembuluh darah aorta
terbagi atas: (a) aorta ascendens, berjalan oblique
ke supero-posterior setelah mengeluarkan
cabangnya yaitu arteria coronaria dextra dan
sinistra yang memberi vaskularisasi otot jantung;
(b) arcus aorta merupakan lanjutan yang
melengkung ke arah posterior dari aorta ascendens
dan memiliki tiga percabangan yaitu: [1] truncus
brachiocephalica yang bercabang lagi menjadi:
arteri subclavia dextra, arteri carotis communis
dextra; [2] arteri carotis communis sinistra, dan [3]
arteri subclavia sinistra; (c) aorta thoracalis, yaitu
34
Aliya, Sudibjo, Yuliawati Variasi percabangan arcus aorta pada cadaver
29
arcus aorta yang melanjutkan sebagai aorta
descendens yang berjalan ke arah inferior
sepanjang mediastinum posterior di dalam cavum
thorax; (d) aorta abdominalis adalah lanjutan aorta
thoracalis yang berubah nama setelah menembus
hiatus aorticus, merupakan pembuluh darah utama
yang memiliki beberapa percabangan yaitu cabang
parietal dan cabang visceral. Cabang parietal dari
aorta abdominalis adalah: arteri phrenico
abdominalis (arteri phrenica inferior), arteri
lumbalis I-IV, dan arteri sacralis media, sedangkan
yang termasuk cabang visceral adalah: [1] arteri
suprarenalis media; [2] arteri renalis; [3] arteri
spermatica interna (testicularis) pada laki-laki atau
arteri ovarica pada wanita; [4] arteri coeliaca yang
bercabang lagi menjadi arteri hepatica comunis,
arteri lienalis, arteri gastrica sinistra; [5] arteri
mesenterica superior; [6] arteri mesenterica
inferior; (e) bifurcatio aorta merupakan akhir dari
pembuluh darah utama dan bercabang menjadi dua
pembuluh darah arteri yaitu: arteri iliaca externa
dextra dan sinistra (Atmodjo & Pratama, 2011).
Banyak variasi terjadi di pembuluh darah manusia
tidak hanya dalam sirkulasi perifer, tetapi juga di
pembuluh darah besar termasuk aorta. Variasi
percabangan arcus aorta muncul dalam sejumlah
besar kombinasi dengan berbagai frekuensi.
Variasi ini masing-masing memiliki makna
anatomis dan klinis yang beragam namun tetap
memiliki satu tujuan, yakni memberi nutrisi bagi
tubuh (Alsaif & Ramadan, 2010).
Frekuensi variasi percabangan arcus aorta dapat
menunjukkan adanya perbedaan sosial, suku, dan
ras. Keadaan ini umumnya terjadi pada orang
negro (orang kulit hitam), dimana 50% dari
keseluruhan orang negro tersebut mempunyai
variasi percabangan arcus aorta, Afrika Selatan
30%, orang kulit putih 25%, Jepang 16,7%, Korea
16%, India 11%, dan keturunan Jepang yang hidup
di Hawaii 5,7% (Indumathi et al., 2010).
Pengetahuan mengenai variasi percabangan arcus
aorta ini penting karena semakin meningkatnya
intervensi prosedur radiologi dalam dunia medis
dan dapat menjelaskan dasar anatomis sehingga
membantu dokter bedah thorax cardiovascular dan
kepala leher melakukan pembedahan vaskuler
yang aman yang meliputi arcus aorta dan
percabangannya seperti dalam kasus pemasangan
stent yang digunakan untuk meletakkan
angioplasty balon bagi pengobatan stenosis dan
lesi oklusi truncus supra aorta (Alsaif & Ramadan,
2010).
Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui variasi percabangan arcus aorta
pada cadaver di Departemen Anatomi dan
Histologi Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga Surabaya. Penelitian dilakukan dengan
harapan dapat memberikan gambaran mengenai
variasi percabangan arcus aorta pada cadaver di
Surabaya.
Metode dan materi
Penelitian ini merupakan penelitian observasional,
yang menggunakan data primer untuk mengamati
variasi percabangan arcus aorta pada cadaver di
Departemen Anatomi dan Histologi Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga. Populasi dari
penelitian ini adalah cadaver. Sampel yang
digunakan pada penelitian ini adalah cadaver di
Departemen Anatomi dan Histologi Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga yang berjumlah
24 cadaver. Variabel dalam penelitian ini adalah
percabangan Arcus Aorta.
Penelitian ini menggunakan teknik total sampling
dimana sampel yang digunakan berupa data hasil
pengamatan pada 24 cadaver.
Hasil
Dari hasil pengamatan didapatkan 17 cadaver yang
dapat diamati percabangan arcus aortanya,
sedangkan 7 cadaver sisanya tidak dapat diamati
percabangannya karena arcus aortanya telah rusak,
sehingga secara umum didapatkan variasi dengan
hasil persentase yang tercantum pada tabel di
bawah ini.
Tabel 1. Persentase variasi percabangan arcus
aorta secara umum
Tipe Variasi
Percabangan Arcus
Aorta
Persentase (%)
Tipe I
Tipe II
88,2
11,8
Berdasarkan jenis kelaminnya, didapatkan 12
cadaver berjenis kelamin laki-laki dan sisanya, 5
cadaver berjenis kelamin perempuan, didapatkan
variasi dengan hasil persentase yang tercantum
pada tabel di bawah ini.
35
Majalah Biomorfologi Volume 26 No. 2 Juli 2013
30
Tabel 2. Persentase variasi percabangan arcus
aorta berdasar jenis kelamin
Jenis
Kelamin
Tipe Variasi
Percabangan Arcus
Aorta
Persentase
(%)
Laki-laki Tipe I
Tipe II
100
0
Perempuan Tipe I
Tipe II
60
40
Diskusi
Anatomi arcus aorta
Arcus aorta merupakan lanjutan yang melengkung
ke arah posterior dari aorta ascendens, mulai dari
sebelah kanan angulus sterni (angulus Ludovici),
berjalan ke arah kiri belakang sampai mencapai
sisi kiri trachea dan oesophagus. Ujung arcus aorta
terletak setinggi cartilago costa sinistra II dan pada
foto thorax tampak sebagai aortic knob (aortic
knuckle) (Wibowo & Paryana, 2009).
Di sebelah kiri depan, arcus aorta berbatasan
dengan thymus dan disilang oleh nervus phrenicus
sinistra, ramus cardiacus dan nervus vagus sinistra,
serta serabut simpatis. Di sebelah kanan belakang
arcus aorta, terdapat empat bangunan yang
berjalan sejajar yaitu trachea, oesophagus, nervus
laryngeus recurrens sinistra dan ductus thoracicus
(Wibowo & Paryana, 2009).
Di sebelah bawah arcus aorta, terdapat truncus
pulmonalis yang bercabang menjadi arteri
pulmonalis dextra dan arteri pulmonalis sinistra.
Juga didapatkan ligamentum arteriosum yang
menghubungkan arteri pulmonalis sinistra dengan
bagian bawah arcus aorta setelah percabangan
arteri subclavia sinistra (Wibowo & Paryana,
2009).
Truncus brachiocephalica atau arteri anonyma
percabangannya di mulai dari posterior pada
bagian tengah manubrium sterni dan berakhir di
belakang articulatio sternocostalis dextra.
Kemudian arteri ini bercabang dua menjadi arteri
carotis communis dextra dan arteri subclavia
dextra. Arteri carotis communis sinistra muncul
sedikit di belakang arteri brachiocephalica,
berjalan di depan trachea kemudian di sisi kiri
trachea. Arteri subclavia sinistra muncul di kiri
belakang dari arteri carotis communis sinistra
(Wibowo & Paryana, 2009).
Embriologi arcus aorta
Selama panjang embryo 4 mm, arcus aorta pertama
dan kedua mengalami degenerasi, sementara arcus
aorta ketiga dan ke-empat mulai muncul. Ketika
embryo mencapai panjang 12 mm, pembuluh
darah bagian dorsal pada arcus aorta ketiga
mengalami degenerasi dan segmen bagian dorsal
yang tersisa pada arcus aorta ketiga membentuk
arteri carotis sinistra dan arteri subclavia sinistra
setinggi vertebra segmen cervical mulai terbentuk
ketika embryo mencapai panjang 40 mm. Pada
bagian dorsal arcus aorta ketiga yang tersisa
membentuk truncus brachiocephalicus dan arcus
aorta keempat membentuk arcus aorta dewasa
normal, sehingga didapatkan truncus
brachiocephalicus, arteri carotis communis sinistra
dan arteri subclavia sinistra (Ogeng'o, et al, 2010).
Variasi Percabangan Arcus Aorta
Pada pengamatan yang dilakukan oleh Liechty, et
al. tahun 1957 pada 1000 cadaver, didapatkan
berbagai jenis variasi percabangan arcus aorta,
yaitu:
Tipe I: Tiga arteri bercabang dari arcus
aorta, yaitu arteri anonyma yang
selanjutnya bercabang menjadi
arteri carotis communis dextra dan
arteri subclavia dextra, arteri
carotis communis, dan arteri
subclavia sinistra.
Tipe II: Arcus aorta bercabang menjadi
dua, cabang yang pertama yaitu
truncus brachiocephalica dan
arteri carotis communis sinistra,
dan cabang yang kedua adalah
arteri subclavia sinistra.
Tipe III: Kategori percabangan ini memiliki
empat percabangan, yakni arteri
vertebralis sinistra (pada kondisi
“normal” merupakan percabangan
arteri subclavia sinistra).
Tipe IV: Kategori percabangan ini memiliki
penggantian susunan cabang arcus
aorta, arteri vertebralis sinistra
menggantikan posisi arteri carotis
communis sinistra dengan urutan
cabang seperti pada tipe normal.
Kedua arteri carotis communis
merupakan percabangan arteri
anonyma seperti pada tipe II.
36
Aliya, Sudibjo, Yuliawati Variasi percabangan arcus aorta pada cadaver
31
Tipe V: Pada kategori ini, arteri vertebralis
sinistra merupakan percabangan
arteri anonyma, dan letak arteri
carotis communis sinistra dan
arteri subclavia sinistra terbalik.
Tipe VI-VIII: Pada kategori ini, arteri subclavia
dextra merupakan percabangan
terakhir dari arcus aorta, melewati
dorsal oesophagus untuk mencapai
ekstremitas atas kanan.
Tipe IX: Pada kategori ini, percabangan
arcus aorta hanya dua arteri
anonyma, yang secara berurutan
bercabang menjadi arteri carotis
communis dan arteri subclavia
pada masing-masing cabang.
Tipe X-XI: Pada kedua variasi percabangan
ini arteri vertebralis sinistra
merupakan percabangan dari
truncus aorta yang mana juga
Gambar 1.Variasi percabangan arcus aorta
(Anson & McVay, 1984)
37
Majalah Biomorfologi Volume 26 No. 2 Juli 2013
32
merupakan tempat permulaan
arteri subclavia sinistra. Tipe X
memiliki arteri anonyma normal
seperti tipe I, namun pada tipe XI
arteri anonyma bermula dari
truncus aorta yang juga
merupakan tempat permulaan
arteri carotis communis sinistra.
Tipe XII: Kategori ini seperti tipe III,
terdapat penambahan cabang di
antara arteri anonyma dan arteri
subclavia sinistra. Namun, arteri
tambahan ini merupakan arteri
thyroidea ima, bukan arteri
vertebralis.
Tipe XIII: Tipe ini memiliki percabangan
normal seperti halnya tipe I,
namun ketiga cabang tersebut
bermula dari satu arteri
intermediate yang bermula
langsung dari arcus aorta.
Tipe XIV: Mirip tipe XIII, hanya saja
terdapat penambahan arteri
vertebralis sinistra yang bermula
dari arcus di sebelah kanan arteri
intermediate.
Tipe XV: Pada percabangan ini, letak arcus
terbalik sehingga letak
percabangan walaupun
susunannya normal seperti tipe I,
namun letaknya terbalik seperti
pencerminan susunan cabang dari
tipe I (Liechty, et al., 1957).
Pada penelitian ini didapatkan 88,2% variasi
percabangan arcus aorta tipe I dan 11,8% tipe II
pada populasi Indonesia. Hasil ini didukung oleh
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Liechty, et al. (1957) pada populasi Negro,
didapatkan 64,9% variasi percabangan arcus aorta
tipe I dan 27,1% tipe II , 83% tipe I dan 15% tipe
II oleh Natsis, et al. (2009) pada populasi
Kaukasian, 67,3% tipe I dan 25,7% tipe II oleh
Ogeng'o, et al. (2010) pada populasi Kenya, 80%
tipe I dan 12,9% tipe II oleh Bhattarai & Poudel
(2010) pada populasi Nepal, 75% tipe I dan 25%
tipe II oleh Haifa, et al. (2010), 77,3% tipe I dan
14,66% tipe II oleh Patil, et al. (2012) pada
populasi India, 92,72% tipe I dan 2,72% tipe II
oleh Rekha & Senthilkumar (2013) pada populasi
India Selatan.
Berdasarkan jenis kelaminnya, pada penelitian ini
didapatkan jenis kelamin laki-laki mempunyai
variasi percabangan arcus aorta tipe I sebesar 100%
dan II, sedangkan jenis kelamin perempuan
mempunyai variasi percabangan arcus aorta tipe I
sebesar 60% dan tipe II sebesar 40%. Hasil ini
didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Shakeri, et al. (2013), jenis kelamin
laki-laki mempunyai variasi percabangan arcus
aorta tipe I sebesar 38% dan tipe II sebesar 5,3%,
sedangkan jenis kelamin perempuan mempunyai
variasi percabangan arcus aorta tipe I sebesar 30,6%
dan tipe II sebesar 6,5%. Tetapi, hasil penelitian ini
tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Patil, et al. (2012) pada populasi India yaitu, jenis
kelamin laki-laki mempunyai variasi percabangan
arcus aorta tipe I sebesar 75% dan tipe II sebesar
15%, sedangkan jenis kelamin perempuan
mempunyai variasi percabangan arcus aorta tipe I
sebesar 80% dan tipe II sebesar 14,3%. Dari
deskripsi di atas, dapat diketahui bahwa tidak ada
hubungan antara jenis kelamin dengan tipe variasi
percabangan arcus aorta (Shakeri, et al., 2013).
Gambar 2. Variasi percabangan arcus aorta tipe I (a) dan tipe II (b).
38
Aliya, Sudibjo, Yuliawati Variasi percabangan arcus aorta pada cadaver
33
Faktor-faktor penyebab munculnya variasi
Variasi percabangan arcus aorta dapat disebabkan
oleh dua faktor, yaitu faktor genetik dan faktor
nongenetik. Peran faktor genetik ditunjukkan oleh
adanya variasi ini muncul akibat transformasi
rumit sistem arcus aorta embrionik yang
melibatkan berbagai proses seperti regresi,
absorpsi, retensi atau kemunculan-kembali
(reappearence). Perbedaan dan prevalensi variasi
yang banyak dapat berkaitan dengan ras,
keturunan, etnik, dan abnormalitas kromosom,
yaitu terjadinya mikrodelesi pada kromosom
22q11 (Ogeng’o, et al., 2010). Sedangkan yang
termasuk faktor nongenetik belum sepenuhnya
diketahui, misalnya paparan radiasi dan zat kimia
saat dalam kandungan, dan lain-lain (Ogeng’o, et
al., 2010).
Simpulan
Terdapat 2 tipe variasi percabangan arcus aorta di
Departemen Anatomi dan Histologi Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga, dengan
perbandingan tipe I (88,2 %) dan tipe II (11,8 %).
Berdasarkan jenis kelaminnya, laki-laki
mempunyai variasi percabangan arcus aorta tipe I
sebesar 100%, sedangkan perempuan memiliki
variasi percabangan arcus aorta tipe I sebesar 60%
dan tipe II sebesar 40%. Penelitian ini bisa
dijadikan dasar asumsi bahwa pada populasi di
Surabaya terdapat dua variasi tipe percabangan
arcus aorta, sehingga dapat membantu dokter
bedah thorax cardiovascular dan kepala leher
melakukan pembedahan vaskuler yang aman yang
meliputi arcus aorta dan percabangannya.
Daftar pustaka
Alsaif, H.A. & Ramadan, W.S., 2010. An
anatomical study of the aortic arch
variations. JKAU: Med. Sci., 17 (2), hal.37-
54.
Anson, B.J. & McVay, C.B., 1984. Anson &
McVay Surgical Anatomy. 6th ed. Japan: W.
B. Saunders Company, hal.426-427.
Atmodjo, W.L. & Pratama, A., 2011. Struktur
Dasar Anatomi Manusia. Jakarta: CV
Sagung Seto, hal.152-165.
Indumathi, S. Sudha, S. Hannah, S.R., 2010.
Aortic arch and variations in its branching
pattern. Journal of Clinical and Diagnostic
Research, 4, hal.3134-3143.
Liechty, J.D. Shields, T.W. Anson, B.J., 1957.
Variations pertaining to the aortic arches
and their branches; with comments on
surgically important types. Quart. Bull.
Northwestern Univ. Med. School, 31(2),
hal.136-143.
Natsis, K.I. et al., 2009. Anatomical variations in
the branches of the human aortic arch in 633
angiographies: clinical significance and
literature review. Surgical and Radiological
Anatomy, 31(5), hal.319-323.
Ogeng'o, J.A. Olabu, B.O. Gatonga, P.M.
Munguti, J.K., 2010. Branching pattern of
aortic arch in a Kenyan population. J.
Morphol. Sci., 27(2), hal.51-55.
Patil, S.T. et al., 2012. Study on branching pattern
of aortic arch in Indian. Anat Cell Biol., 45
(3), hal.203-206.
Rekha, P. & Senthilkumar, S., 2013. A study on
branching pattern of human aortic arch and
its variations in South Indian population. J.
Morphol. Sci., 30(1), hal.11-15.
Shakeri, A. Pourisa, M. Deldar, A. Goldust, M.,
2013. Anatomic variations of aortic arch
branches and relationship with diameter of
aortic arch by 64-row CT Angiography.
Pakistan Journal of Biological Sciences,
16(10), hal.496-500.
Wibowo, D.S. & Paryana, W., 2009. Anatomy of
Human Body. Singapore: Elsevier, hal.256-
257.
39