VAKSIN 10

41

description

vaksin

Transcript of VAKSIN 10

  • Virus merupakan mikroorganisme hidup terkecil, dengan ukuran 20 - 300 .Di luar tubuh manusia sifatnya :Seperti kristal tanpa tanda hidup, Tahan asam Tahan basa Tahan suhu rendah dan tinggi sekali.

    PENDAHULUAN

  • a. Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid.b. Kapsid adalah selubung yang berupa protein.c. Isi tubuh yang sering disebut virion adalah bahan genetik yakni asam nukleat (DNA atau RNA)d. Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut.

    Struktur Virus

  • Jalur litik

  • InfluenzaBack

  • VAKSIN : Sediaan yang mengandung zat antigenik yang mampu menimbulkan kekebalan aktif dan khas pada manusiaVaksin dibuat dari bakteri, riketsia atau virus. Sediaan berupa suspensi organisme hidup atau inaktif atau fraksi-fraksinya atau toksoidPENDAHULUAN

  • Vaksin MalariaBack

  • Vaksin sangat peka terhadap temperatur. Stabil pada suhu 2-8 Celcius. Syarat vaksin : Bisa menimbulkan kekebalan, Aman, Tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya, Adanya keseimbangan antara pembentukan kekebalan dan reaksi samping vaksin.

  • RhabdovirusBack

  • Infeksi berawal dari masuknya MO (virus, bakteri, parasit dan jamur) ke dalam tubuh manusia. Setelah itu tubuh akan bereaksi, bisa sembuh, bisa sakit atau bahkan meninggal. Maka diperlukan vaksinasi.

  • PolioBack

  • JENIS VAKSINBerdasarkan proses produksinya :1. Vaksin hidup (Live attenuated vaccine) Vaksin terdiri dari kuman atau virus yang dilemahkan, antigenik namun tidak patogenik. Contoh : virus polio oral. Diberikan sesuai infeksi alamiah (oral), virus dalam vaksin akan hidup dan berkembang biak di epitel saluran cerna, sehingga akan memberikan kekebalan lokal. Sekresi IgA lokal yang ditingkatkan.

  • 2. Vaksin mati (Killed vaccine/Inactivated vaccine) Vaksin mati jelas tidak patogenik dan tidak berkembang biak dalam tubuh. Oleh karena itu diperlukan pemberian beberapa kali. 3. Rekombinan Vaksin ini (hepatitis B) memerlukan epitop organisme yang patogen. Sintesis dari antigen vaksin tersebut melalui isolasi dan penentuan kode gen epitop bagi sel penerima vaksin

  • 4. Toksoid Bahan bersifat imunogenik yang dibuat dari toksin kuman. Pemanasan dan penambahan formalin dalam proses pembuatannya. Hasil pembuatan disebut natural fluid plain toxoid, dan merangsang terbentuknya antibodi antitoksin. Imunisasi bakteril toksoid efektif selama 1 tahun. Bahan ajuvan digunakan untuk memperlama rangsangan antigenik dan meningkatkan imunogenesitasnya

  • 5. Vaksin Plasma DNA (Plasmid DNA Vaccines) Vaksin dari isolasi DNA mikroba yang mengandung kode antigen. Pada binatang percobaan menunjukkan bahwa vaksin DNA (virus dan bakteri) merangsang respon humoral dan selular yang cukup kuat, pada manusia sedang diteliti.

  • CARA PEMBERIAN VAKSIN Intramuskular, Subkutan, Intradermal, Intranasal atau oral, berdasarkan pada komposisi vaksin dan imunogenesitasnya.

  • Intramuskular dianjurkan jika penyuntikan subkutan atau intradermal dapat menimbulkan iritasi, perubahan warna kulit, peradangan, pembentukan granuloma. Risiko pemberian subkutan lebih jarang, non reaktogenik dan cukup imunogenik

  • JADWAL IMUNISASIIMUNISASI YANG DIWAJIBKAN

    VaksinasiJadwal pemberian-usiaBooster/UlanganImunisasi untuk melawanBCGWaktu lahir--TuberkulosisHepatitis BWaktulahir-dosis I1bulan-dosis 26bulan-dosis 31 tahun-- pada bayi yang lahir dari ibu dengan hep B.Hepatitis BDPT dan Polio3 bulan-dosis1 4 bulan-dosis2 5 bulan-dosis3 18bulan-booster16tahun-booster 212tahun-booster3Dipteria, pertusis, tetanus, dan polioCampak9 bulan--Campak

  • HepatitisBack

  • Imunisasi yang dianjurkan

    VaksinasiJadwal pemberian-usiaBooster/UlanganImunisasi untuk melawanMMR1-2 tahun12 tahunMeasles, meningitis, rubellaHib3 bulan-dosis 14 bulan-dosis 25 bulan-dosis 318 bulanHemophilus influenza tipe BHepatitis A12-18bulan--Hepatitis ACacar air12-18bulan--Cacar air

  • Cacar AirBack

  • Tubuh dapat menjadi kebal terhadap virus dengan cara: Dengan mengalami suatu penyakit (imunitas/kekebalan alami) 2. Melalui vaksin (kekebalan akibat vaksin / vaccine- induced immunity) AKTIVITAS VAKSIN

  • Serangan asing merangsang produksi :B cells yang bertugas memproduksi antibodi khusus untuk mengenal kemudian melawan penyerang asing. Makrofag bertugas menghancurkan penyerang asing.T cells bertugas membantu memproduksi sel-sel lain yang menyerang penyebab infeksi.

  • Pada tubuh yang telah divaksinasi, maka kuman penyebab penyakit akan dihadang dan dihancurkan oleh antibodi. Kekebalan yang terbentuk melalui vaksinasi serupa dengan kekebalan yang diperoleh akibat dari infeksi alami.

  • Ketika vaksinasi berlangsung, vaksin yang berasal dari virus, bakteri atau organisme yang telah mati maupun yang sudah dalam bentuk aman, disuntikkan ke dalam sistem (kiri). Vaksin merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi terhadap suatu organisme (tengah). Kapanpun tubuh terserang oleh kuman ini setelah vaksinasi, antibodi pada sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghentikan infeksi (kanan).

  • be continuePEMBUATAN SEDIAAN VAKSIN

  • PEMBUATAN VAKSINDibuat dengan tujuan untuk :Mempertahankan antigenitas yang sesuaiMembuat sediaan tidak berbahayaBebas dari kontaminasi senyawa asingMenggunakan benih untuk mendapakan vaksin yang baik

  • Pembuatan vaksin dapat ditambahkan bahan pembantu yang sesuaiKemampuan imunitas terhadap vaksin dapat ditambahkan dengan Al.Fosfat, Al.Hidroksida, Kal. Fosfat atau bahan jerap lainnya .Untuk dosis ganda dapat ditambahkan bahan pengawet yang sesuai

  • Produk akhir dibagikan secara aseptik ke dalam wadah yang memenuhi syarat dan ditutup kedap untuk mencegah kontaminasi mikroba atau dibagikan dalam wadah steril, kemudian dibakukeringkan dengan cara yang sesuai untuk mengurangi kadar air hingga tidak lebih 2,0% dalam produk akhir

  • Vaksin bakteri dibuat dari biakan galur bakteri yang sesuai dalam media cair atau padat yang sesuai dan mengandung bakteri hidup atau inaktif atau komponen imunogeniknya. Sediaannya berupa suspensi dengan berbagai tingkat opasitas dalam cairan tidak berwarna atau hampir tidak berwarna atau berupa sediaan beku kering.

  • Vaksin bakteri ada 2 yaitu :Vaksin bakteri inaktif, mengandung bakteri atau komponen imunogenik yang diinaktivasi dengan cara tertentu sehingga sifat antigenitasnya dipertahankanVaksin bakteri hidup dibuat dari galur bakteri dengan virulensi yang telah dilemahkan dan mampu merangsang pembentukan kekebalan terhadap galur patogen yang sama atau jenis bakteri yang sifat antigeniknya berhubungan

  • Konsentrasi bakteri hidup atau inaktif dari tiap varietas atau jenis bakteri dinyatakan opasitasnya dalam Unit Internasional Opasitas atau bila sesuai dengan menghitung jumlah sel langsung atau jika bakteri hidup dengan angka variabel.

  • Pembuatan Vaksin BCG (Basil Calmette-Guerin)Vaksin tersebut digunakan untuk tujuan membentuk antibodi dan melindungi manusia dari bakteri Mycobacterium tuberculosis penyebab tuberculosis (TBC)Vaksin tersebut merupakan vaksin beku kering, steril yang akan digunakan setelah direkonstitusi terlebih dahulu

  • Produksinya dengan pembibitan selama 12 bulan dengan medium kentang melalui suatu tahapan bila gagal diulang dari tahap awal.

    Vaksi tetanus toxoid clostridium strain Masachusset secara IM 0,5 ml disimpan padas suhu 2C

  • Vaksin dibuat dengan sistem lot benih. Galur dipilih dan dipelihara sedemikian rupa sehingga dapat mempertahankan stabilitas, mempunyai kemampuan pada manusia peka terhadap tuberkulin, bebas dari patogenVaksin yang akan dibuat harus terpisah dari biakan lot benih tidak lebih dari 12 fase.Basil dibiakkan di permukaan media, tidak lebih dari 10 hari.Biakan dipanen dan disuspensikan di dalam media cair

  • Biakan dipanen dan disuspensikan di dalam media cair yang dapat melindungi viabilitas vaksin yang telah ditetapkan dengan metode perhitungan angka viabel yang sesuai.Sediaan vaksin dibekukeringkan hingga kandungan air sesuai untuk stabilitas vaksin

  • Vaksin CholeraVaksin BCGVaksin DPTVaksin Folio BakteriVaksin TetanusVaksin Thypoid

  • 7. Vaksin Hepatitis A8. Vaksin Hepatitis B9. Vaksin Morbili10. Vaksin MeningitisVirus11. Vaksin Rabies12. Vaksin HIV13. Vaksin Flu Burung