v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera...

29
v. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Indetifikasi dan Evaluasi Model-Model Kemitraan di Kota Pekanbaru 5.1.1. Implementasi model PT Charoen Pokphand Perusahaan ini merupakan perusahaan besar yang berpusat di Thailand. di Indonesia perusahaan ini berpusat di Jakarta, sedangkan untuk wilayah Sumatera dibagi atas dua, yaitu berpusat di Palembang untuk daerah Jambi, Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. Perusahaan ini bergerak dibidang agribisnis peternakan yang mengelola banyak lini produk peternakan mulai dari produk hulu sampai produk hilir peternakan. Produk yang dihasilkan terdiri dari (1) Pembuatan pakan ternak (2) Peternakan ayam petelur, (3) Pembibitan DOC petelur dan pedaging, (4) Breeding Farm atau penetasan telur, (5) Peternakan ayam ras pedaging, (6) Kemitraan model PIR, dan (7) Pengolahan hasil peternakan. Pad a usaha kemitraan di Pekanbaru perusahaan ini membuat anak perusahaan dengan nama PT Nusantara Unggas Jaya. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1998 sesuai dengan Akta Notaris Nomor 3 Tanggal 2 Juni Tahun 1998. Dalam mengelola kemitraan pad a awalnya perusahaan menjalin hubungan dengan peternak-peternak yang mengalami masalah akibat resesi ekonomi, banyak peternak yang gulung tikar saat itu. Resesi yang dirasakan sekali adalah banyaknya peternak yang tidak sanggup lagi menyediakan modal untuk beternak karena mahalnya harga pakan dan bibit serta keterbatasan modal dimiliki. Dengan adanya perusahaan in! peternak dapat lagi berusaha dengan bekerjasama yang sifatnya saling menguntungkan melalui model PIR ayam ras 58

Transcript of v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera...

Page 1: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

v. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Indetifikasi dan Evaluasi Model-Model Kemitraan di Kota Pekanbaru

5.1.1. Implementasi model PT Charoen Pokphand

Perusahaan ini merupakan perusahaan besar yang berpusat di Thailand.

di Indonesia perusahaan ini berpusat di Jakarta, sedangkan untuk wilayah

Sumatera dibagi atas dua, yaitu berpusat di Palembang untuk daerah Jambi,

Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat,

Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan.

Perusahaan ini bergerak dibidang agribisnis peternakan yang mengelola

banyak lini produk peternakan mulai dari produk hulu sampai produk hilir

peternakan. Produk yang dihasilkan terdiri dari (1) Pembuatan pakan ternak

(2) Peternakan ayam petelur, (3) Pembibitan DOC petelur dan pedaging,

(4) Breeding Farm atau penetasan telur, (5) Peternakan ayam ras pedaging,

(6) Kemitraan model PIR, dan (7) Pengolahan hasil peternakan.

Pad a usaha kemitraan di Pekanbaru perusahaan ini membuat anak

perusahaan dengan nama PT Nusantara Unggas Jaya. Perusahaan ini berdiri

pada tahun 1998 sesuai dengan Akta Notaris Nomor 3 Tanggal 2 Juni Tahun

1998. Dalam mengelola kemitraan pad a awalnya perusahaan menjalin hubungan

dengan peternak-peternak yang mengalami masalah akibat resesi ekonomi,

banyak peternak yang gulung tikar saat itu. Resesi yang dirasakan sekali adalah

banyaknya peternak yang tidak sanggup lagi menyediakan modal untuk beternak

karena mahalnya harga pakan dan bibit serta keterbatasan modal dimiliki.

Dengan adanya perusahaan in! peternak dapat lagi berusaha dengan

bekerjasama yang sifatnya saling menguntungkan melalui model PIR ayam ras

58

Page 2: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

59

pedaging. Sekarang, kemitraan ini sudah semakin berkembang dengan

melebarkan sayapnya dengan membuka lokasi-Iokasi baru diluar Kota

Pekanbaru. Selain itu manajemen kemitraan juga sudah melakukan penyaringan

dan seleksi bagi peternak yang akan ikut bermitra dengan memberikan

persyaratan-persyaratan yang menjamin kelangsungan keamanan perusahaan.

Persyaratan ini berupa surat berharga yang mempunyai nilai apabila terjadi

kerugian pad a peternak plasma.

Dilihat dari aktivitasnya selama 5 (lima) tahun, model kemitraan Charoen

Pokphand sudah memiliki sebanyak 16 peternak plasma untuk Kota Pekanbaru.

Hal tersebut sangat erat kaitannya dengan upaya pemerintah untuk membantu

mengurangi kemiskinan dengan menciptakan lapangan pekerjaan bagi

masyarakat setempat khususnya peternak.

Deskripsi perjanjian dan persyaratan pada model kemitraan Charoen

Pokphand (Tabel 14), terlihat bahwa umumnya peternak dapat menerima isi

surat perjanjian model kemitraan Charoen Pokphand. Dari hasil penelitian

terhadap penentuan harga jual hasil produksi, harga sapronak dan jaminan tidak

disetujui oleh peternak, karena penentuan harga-harga seharusnya ditentukan

secara bersama namun pelaksanaanya hanya oleh perusahaan inti saja, akan

tetapi peternak tetap mau bekerjasama dengan pihak inti.

Page 3: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

60

Tabel14. Deskripsi Implementasi Perjanjian Model Kemitraan Charoen Pokphand

Implementasi Inti Peternak

Kewajiban - Menyediakan sapronak - Menyediakan kandang. secara kredit. - Menyediakan

- Menyediakan peralatan perlengkapan kandang. secara kredit. - Menyediakan tenaga

- Memasarkan hasil produksi. kerja. - Memberikan bimbingan teknis - Mengikuti petunjuk

kepada peternak. bimbingan teknis. - Menghentikan perjanjian - Mengembalikan kredit

kerjasama secara sepihak jika sapronak. petemak melakukan - Hanya memakai sapronak penyimpangan. dari inti.

- Menjual hasil panen hanya kepada inti.

Hak - Menentukan harga sapronak. - Memperoleh kredit - Menentukan harga jual hasil sapronak.

panen. - Memperoleh bimbingan - Menentukan jadwal teknis.

pengiriman sapronak. - Menerima sisa hasil - Menentukan jumlah kredit produksi.

sapronak. - Menentukan harga-harga - Memperoleh hasil panen. secara bersama - Melakukan pemotongan hasil

panen untuk pembayaran kredit sapronak.

Ketentuan - Menerima jaminan berupa - Menyediakan jaminan Lain uang tunai atau surat tanah kredit sapronak.

(tidak tertulis).

5.1.2. Implementasi model PT Confeed

Perusahaan ini juga merupakan perusaaan besar di bidang peternakan.

Perusahaan ini adalah perusahaan multinasional yang menyebar di tanah air. di

Sumatera, perusahaan berpusat di Medan untuk wilayah kerja Provinsi Aceh,

Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Riau sedangkan pusat Lampung untuk

wilayah Lampung. Bp.nglculu, Palembang dan .. Iambi.

Page 4: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

61

Pada awalnya perusahaan ini di Riau melakukan usaha pembibitan ayam

ras pedaging, yang mesuplai kebutuhan Poultry Shop baik DOC maupun pakan

ayam. Pada tahun 1999 perusahaan ini melakukan usaha kemitraan dengan

peternak plasma yang adadi Pekanbaru. Pad a awal kemitraan peternak plasma

perusahaan ini berasal dari plasma perusahaan lain yang pindah karena adanya

ketidaksesuaian dan juga berasal dari peternak mandiri. Sejak akhir tahun 2004

perusahaan banyak menerima peternak plasma yang belum mempunyai

pengalaman beternak atau peternak baru yang termotifasi setelah melihat

manfaat yang diterima oleh peternak lain yang telah bergabung dalam kemitraan.

Dengan banyaknya peternak yang berminat untuk bergabung, pihak manajemen

membuat persyaratan atau seleksi yang lebih ketat terhadap peternak plasma.

Salah satu jaminan yang harus diberikan peternak kepada perusahaan adalah

uang tunai sebesar Rp2.000 lekor ayam masuk. Hal ini bertujuan untuk menjaga

kerugian perusahaan, apabila dalam proses pemeliharaan terjadi kerugian.

Deskripsi mengenai perjanjian dan persyaratan pada model kemitraan

Confeed (Tabel 15), terlihat bahwa umumnya peternak dapat ~enerima isi surat

perjanjian model kemitraan Confeed. Namun terhadap penentuan harga jual hasil

produksi, harga sapronak dan jaminan tidak disetujui oleh peternak. Selain itu

terhadap masa pembayaran sisa hasil produksi yang seharusnya dilakukan oleh

perusahaan paling lama 14 hari setelah masa pan en selesai, perusahaan

terkadang tidak dapat memenuhinya, karena pembayaran sering dilakukan

melewati masa tersebut bahkan bisa mencapai 30 hari.

Page 5: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

62

Tabel 15. Deskripsi Implementasi Perjanjian Model Kemitraan Confeed

Implementasi Inti Peternak

Kewajiban - Menyediakan sapronak - Menyediakan kandang secara kredit. berbentuk panggung

- Menyediakan peralatan dengan perlengkapannya secara kredit. - Menyediakan tenaga kerja.

- Memasarkan hasil produksi. - Mengikuti petunjuk - Memberikan bimbingan bimbingan teknis.

teknis kepada peternak. - Mengembalikan kredit - Menghentikan perjanjian sapronak.

kerjasama secara sepihak - Hanya memakai sapronak jika peternak melakukan dari inti. penyimpangan. - Menjual hasil panen hanya

- Membayarkan sisa hasil kepada inti. produksi paling lambat 14 - Menjamin keamanan dan hari setelah selesai panen. masalah-masalah sosial.

- KaQasitas 5.000 ekor. Hak - Menentukan harga sapronak. - Memperoleh kredit

- Menentukan -harga jual hasil sapronak. panen. - Memperoleh bimbingan

- Menentukan jadwal teknis. pengiriman sapronak. - Menerima sisa hasil

- Menentukan jumlah kredit produksi sapronak. - Secara bersama

- Memperoleh hasil panen. menentukan harga-harga - Melakukan pemotongan hasil

panen untuk pembayaran kredit sapronak.

Ketentuan - Menerima jaminan berupa - Menyediakan jaminan Lain uang tunai sebesar Rp2.000 kredit sapronak.

per ekor. - Menyediakan prasarana jalan.

5.1.3. Implementasi model Ramah Tamah Indah (RTI)

Ramah Tamah Indah berdiri sejak tahun 1983 di kota Pekanbaru. Sejak

berdirinya RTI mempunyai dasar usaha sebagai pedagang ayam di Pasar Sail

kota Pekanbaru. Karena kondisi pemasaran yang mendukung, perusahaan ini

menambah popu!asi ayamnya dengan rnembuat guda!1g dan me!!jlJa! ayamnya

kepada pedagang, baik langsung diantar kepasar maupun pedagang yang

Page 6: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

63

datang menjemput kegudangnya. Selain itu perusahaan ini juga sebagai

pedagang besar yang menyuplai kebutuhan ayam di kabupaten-kabupaten yang

ada di Riau maupun Provinsi tetangga Riau. Dengan pasar yang luas dan

kebutuhan yang cukup banyak maka pihak manajemen mengambil langkah

untuk merangkul peternak-peternak untuk diajak beke~asama dengan konsep

saling menguntungkan dari kedua belah pihak.

Tabel 16. Deskripsi Implementasi Persyaratan Model Kemitraan RTI

Implementasi Inti Peternak

Kewajiban - Menyediakan sapronak - Menyediakan kandang. secara kredit. - Menyediakan

- Menyediakan peralatan perlengkapan kandang. secara kredit. - Menyediakan tenaga

- Memasarkan hasil produksi. kerja. - Memberikan bimbingan teknis - Mengikuti petunjuk

kepada peternak. bimbingan teknis. - Menghentikan pe~anjian - Mengembalikan kredit

kerjasama secara sepihak jika sapronak. peternak melakukan - Hanya memakai sapronak penyimpangan. dari inti.

- Menjual hasil panen hanya kepada inti.

Hak - Menentukan harga sapronak. - Memperoleh kredit - Menentukan harga jual hasil sapronak.

panen. - Memperoleh bimbingan - Menentukan jadwal teknis.

pengiriman sapronak. - Menerima sisa hasil - Menentukan jumlah kredit produksi

sapronak. - Memperoleh hasil panen. - Melakukan pemotongan hasil

panen untuk pembayaran kredit sapronak.

Ketentuan 1- Peternak diizinkan melakukan - Tidak ada I

Lain I

peminjaman dalam bentuk I uang tunai

Page 7: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

64

Dari hasil pengamatan dilapangan terlihat bahwa peternak dalam

kemitraan RTI ini adalah peternak plasma yang telah keluar dari kemitraan

Pokphand dan Confeed ditambah dengan peternak mandiri. Sehingga dilihat dari

pengalaman beternak dan be rmitra, sudah mempunyai pengalaman yang cukup

lama. Hal ini sangat mendukung manajemen perusahaan dari peternak yang

mempunyai disiplin kerja untuk dapat menghasilkan produktivitas yang baik.

Deskripsi mengenai perjanjian dan persyaratan pada model kemitraan

RTI (Tabel 16), memperlihatkan bahwa umumnya peternak dapat menerima

perjanjian model kemitraan RTI yang dilakukan secara lisan (tidak tertulis)

walaupun sebenarnya peternak menginginkan pe~anjian tersebut dalam bentuk

tertulis. Namun terhadap kontinuitas pengiriman sapronak, peternak sering

mengeluhkan akan hal ini. Penyebabnya karena perusahaan memang

tergantung dengan pabrik yang merupakan pemasok sapronak bagi perusahaan,

demikian juga halnya dengan bantuan perusahaan dalam bimbingan teknis.

Sedangkan penentuan harga jual hasil produksi dan harga sapronak tidak

disetujui oleh peternak.

5.1.4. Implementasi model Makmur Jaya PS

Perusahaan Makmur Jaya PS berdiri pad a tahun 1982. Pada awal

berdirinya perusahaan Makmur Jaya ini merupakan pedagang sarana kebutuhan

ternak atau Poultry Shop. Perusahaan ini merupakan pedagang besar yang

pemasarannya mencakup daerah Riau daratan dan Riau Kepulauan. Pada tahun

2002 pemasaran DOC, pakan dan obat-obatan mengalami kemacetan, hal ini

disebabkan banyaknya peternak binaannya yang tak sanggup lagi beternak

akibat kondisi ekonomi dan sebagian lagi telah pindah pada model-modei

kemitraan lain yang telah ada. Selain itu sebagai pedagang besar sarana

Page 8: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

65

ternak, perusahaan ini juga dituntut oleh sistem sebagai distributor tetap yang

harus mendistribusikan DOC, pakan dan obat-obatan dalam target tertentu.

Dengan permasalahan itu pihak manajemen perusahaan berusaha memenuhi

target dengan merangkul peternak sebanyak-banyaknya untuk dapat beke~a

sarna yang saling menguntungkan kedua belah pihak dengan sistem kemitraan

model PIR.

Model PIR Makmur Jaya adalah model PIR yang terakhir berdiri di

Pekanbaru. Petemak plasmanya merupakan peternak lama yang juga

pelanggannya pada masa lalu. Selain itu peternak plasma yang bergabung juga

berasal dari perpindahan model PIR lain yang sudah ada sebelumnya, terutama

dari perusahaan besar seperti Charoen Pokphand dan Confeed. Hal ini

disebabkan pihak manajemen model PIR Makmur Jaya tidak terlalu kaku, selain

itu juga tidak menuntut adanya jaminan berupa dana tunai atau surat berharga

lainnya. Untuk lebih lanjut mengenai pe~anjian dan persyaratan pad a model

kemitraan Makmur Jaya, seperti dideskripsikan pad a Tabel17.

Pada Tabel 17, terlihat bahwa umumnya peternak dapat menerima isi

perjanjian model kemitraan Makmur Jaya. Pada model kemitraan Makmur Jaya

ini, pe~anjian antara peternak dan perusahaan juga tidak dibuat secara tertulis.

Pada kemitraan Makmur Jaya, kontinuitas pengiriman sapronak, sering

dikeluhkan peternak, hal ini karena perusahaan sangat tergantung dengan pabrik

yang merupakan pemasok sapronak bagi perusahaan. Selain hal tersebut,

bantuan perusahaan dalam bimbingan teknis yang dirasakan peternak sangat

kurang, sedangkan penentuan harga jual hasil produksi dan harga sapronak

tidak disetujni oleh peternak.

Page 9: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

66

Tabel17. Deskripsi Implementasi Persyaratan Model Kemitraan Makmur Jaya

Implementasi Inti Peternak

Kewajiban - Menyediakan sapronak - Menyediakan kandang. secara kredit. - Menyediakan

- Menyediakan peralatan perlengkapan kandang. kandang secara kredit. - Menyediakan tenaga

- Memasarkan hasil produksi. kerja. - Memberikan bimbingan teknis - Mengikuti petunjuk

kepada peternak. bimbingan teknis. - Menghentikan perjanjian - Mengembalikan kredit

kerjasama secara sepihak jika sapronak. peternak melakukan - Hanya memakai sapronak penyimpangan. dari inti.

- Menjual hasil panen hanya kepada inti.

Hak - Menentukan harga sapronak. - Memperoleh kredit - Menentukan harga jual hasil sapronak.

panen. - Memperoleh bimbingan - Menentukan jadwal teknis.

pengiriman sapronak. - Menerima sisa hasil - Menentukan jumlah kredit produksi

sapronak. - Memperoleh hasil panen. - Melakukan pemotongan hasil

panen untuk pembayaran kredit sapronak.

Ketentuan - Peternak diizinkan melakukan - Tidak ada Lain peminjaman uang tunai.

5.1.5. 8entuk dan lsi Surat Perjanjian

Dalam mengawali pelaksanaan ke~asama antara peternak ayam ras

pedaging sebagai plasma dengan perusahaan sebagai inti, implementasi

awalnya adalah dengan menyusun anal isis kebutuhan serta perencanaan

kesepakatan pe~anjian ke~asama. Proses penyusunan pe~anjian kerjasama

Page 10: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

67

dimulai dengan membicarakan pertimbangan-pertimbangan kebutuhan yang

diperlukan oleh petemak, disesuaikan dengan kemungkinan dan harapan yang

akan diperoleh petemak dari perusahaan.

lsi dari pe~anjian tertulis kerjasama tersebut terdiri dari sebelas pasal

yang menetapkan bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk melakukan

ikatan yang diatur dalam pasal-pasal pe~anjian terse but. Dalam perjanjian

tersebut dapat diketahui hak dan kewajiban dari masing-masing pihak

(perusahaan sebagai inti dan petemak sebagai plasma/calon mitra).

Secara umum hak dan kewajiban dari masing-masing pihak tersebut

adalah sebagai berikut :

Hak Peternak sebagai Mitra

1. Memperoleh kredit modal ke~a dalam bentuk bibit ayam (DOC), pakan, obat­

obatan dan vaksin serta peralatan kandang.

2. Mendapatkan petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan dari dokter

hewan perusahaan secara berkala.

3. Menerima pembayaran hasil produksi/panen secara tunai setelah hasil panen

diterima oleh perusahaan.

Kewajiban Peternak Mitra.

1. Menyediakan kandang-kandang ayam disertai dengan perlengkapan serta

tenaga ke~a yang diperlukan dalam pemeliharaan ayam.

2. Selama pe~anjian terse but berlangsung, petemak mitra tidak diperkenankan

untuk memelihara ayam atau memakai sapronak dari pihak lain.

3. Menyerahkan jaminan kredit modal kerja berupa surat tanah dan sejumlah

dana kepada pihak perusahaan.

Page 11: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

68

4. Mengikuti seluruh petunjuk dan bimbingan teknis yang diberikan oleh pihak

perusahaan.

5. Menjual hasil panen kepada pihak perusahaan.

6. Mengembalikan pinjaman kredit sapronak kepada perusahaan setelah

panen.

Hak Perusahaan

1.· Menentukan penggunaan kredit sapronak yang disalurkan kepada peternak

mitra.

2. Menerima jaminan kredit modal ke~a berupa surat tanah dan sejumlah dana

dari peternak mitra.

3. Memperoleh pasokan panenan ayam ras pedaging dari seluruh peternak

mitra.

4. Melakukan pemotongan pembayaran hasil panen peternak mitra untuk

melunasi kredit sapronak.

Kewajiban Perusahaan

1. Menyediakan sarana produksi berupa bibit ayam (DOC), pakan, obat-obatan

dan peralatan kelokasi peternak mitra.

2. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis secara berkala kepada peternak

mitra.

3. Menerima dan menjamin pemasaran hasil panen peternak mitra.

4. Membayar secara tunai hasil penjualan produksi peternak mitra setelah hasil

pa!1enan tersebut c!iterima pihak perusahaan.

Page 12: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

69

Selain hak dan kewajiban dari masing-masing pihak tersebut, secara

khusus ada beberapa perbedaan dari kewajiban dan hak masing-masing pihak

yang bermitra, seperti terlihat pada Tabel18.

Tabel 18. Perbedaan Hak dan Kewajiban Perusahaan Inti dan Peternak Mitra Pada 4 Model Kemitraan di Kota Pekanbaru

Model Hak Kewajiban Hak Peternak Kewajiban

Perusahaan Perusahaan Pete rn ak

Pokphand - Menerima - Memberikan - Menerima - Memberikan jaminan dari jaminan jaminan jaminan pada peternak tersediannya ketersediaan perusahaan berupa surat sarana sarana berupa surat tanah/uang. produksi produksi tanah/uang.

Confeed - Menerima - Memberikan - Jaminan - Memberikan jaminan jaminan ketersediaan jaminan pada berupa uang tersedianya sarana perusahaan tunai sapronak produksi berupa uang Rp2.000/ekor ayam masuk

RTI - Hanya - Memberikan - Tidak - Mengenal memilih jaminan memberikan perusahaan peternak ketersediaan Jaminan yang sapronak dikenalnya secara baik

Makmur - Hanya - Memberikan - Tidak - Mengenal Jaya memilih jaminan memberikan perusahaan

peternak yang ketersediaan jaminan dikenalnya sapronak secara baik

Dari ketentuan-ketentuan yang terdapat pad a isi surat perjanjian tersebut

mengatur mekanisme kerjasama yang harus dipatuhi bersama oleh kedua belah

pihak yang bermitra dan mengandung konsekwensi-konsekwensi dalam

pe!aksanafln perjanjian tersebut. Apabila da/am pelaksanaan kerjasama teisebut

dapat berlangsung dengan baik maka kedua belah pihak dapat melanjutkan

Page 13: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

70

perjanjian tersebut secara otomatis selama 7 (tujuh) periode pemeliharaan.

Sebaliknya apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak akan ditempuh

cara musyawarah. Namun jika salah satu pihak tidak dapat menerima

kesepakatan hasil musyawarah tersebut, maka dapat ditempuh jalan hukum

hingga ke pengadilan.

Dalam penetapan pe~anjian ke~asama seperti dalam isi surat perjanjian,

maka pihak ketiga selaku pembina (fasilitator) sudah terlibat sejak awal terutama

Dinas Peternakan setempat, namun dalam pelaksanaan di lapangan,

peranannya belum dirasa memuaskan bagi peternak mitra. Disamping pihak

pemerintah yang terlibat, dalam penandatanganan pe~anjian tersebut juga

melibatkan pihak Notaris, sebagai pihak yang menguatkan isi perjanjian agar

dapat lebih dipertanggung jawabkan ke absahannya.

5.1.6. Evaluasi Terhadap lsi Surat Perjanjian

Evaluasi terhadap isi surat perjanjian kerjasama, bertujuan un~uk

mengetahui sampai sejauh mana isi surat pe~anjian tersebut dapat dijalankan

oleh kedua belah pihak yang melakukan hubungan kerjasama kemitraan. Surat

perjanjian yang sekaligus dapat dijadikan surat keterangan kontrak tersebut

mengatur tatacara yang harus dipenuhi oleh pihak-pihak yang bermitra. Ada hak

yang harus diterima oleh perusahaan sebagai inti disamping kewajiban yang

harus dijalankannya. Demikian pula terhadap peternak, ada hak yang akan

diterimanya dan ada kewajiban yang harus dijalankannya sebagai plasma. Lebih

lanjut tentang evaluasi kesepakatan kemitraan sebagai tabel perbandingan dari

implementasi beberapa model kemitraan ini dapat dilihat pad a Tabel 19.

Page 14: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

Tabel20. Matrik Perbandingan Implementasi ke-4 Model Kemitraan Peternakan Ayam Ras Pedaging di Kota Pekanbaru

Charoen Pokphand Keterangan f--- Ketentuan Realisasi

~-----~.-Surat I KesHpakatan pe- Ada Perjanjian rusanaan dengan

peternak. (T)

Jenis kandang Jumlah produksi minimal Jaminan peternak Jadwal pengiriman sapronak Sapronak

Harga sapronak

-Bantuan teknis

Panggung (L) 5.1)00 ekor (L)

Surat tanah (L)

Kontinuitas sesuai program (L)

Harus dari perusaan (Tl Kesepakatan perusahaan dengan peternak. (T)

Rutin dilakukan _: .--.---.--___ t-r:,:p~erusahaan (T) Jadwal panen Kesepakatan

Hargajual

Penghitungan bagi hasil Pengambilan Hasil Produksi T = Tertuhs

porusahaan dengan peternak (L)

Kesepakatan 1= erusahaan dengan peternak. (T)

fKg + insentiv

Setelah panen (T)

L = Lisan

Tercapai Tidak tercapai

Tercapai

Tidak tercapai

Tercapai

Tidak tercapai

Tercapai

Tidak tercapai

Tidak tercapai

Tercapai

Tercapai

Confeed Ketentuan

Kesepakatan perusahaan dengan peternak. (Tl Panggung (T) 5.000 ekor (T)

Rp.2.000 fekor (T) Kontinuitas sesuai program (L) Harus dari Rerusaan (T) Kesepakatan perusahaan dengan peternak. (T) Rutin dilakukan perusahaan (T) Kesepakatan perusahaan dengan peternak (L) Kesepakatan perusahaan dengan peternak. (T) IKg + insentiv

14 hari setelah panen (T)

Realisasi Ada

Tercapai Tidak tercapai

Tercapai

Tidak tercapai

Tercapai

Tidak tercapai

Tercapai

Tidak tercapai

Tidak tercapai

Tercapai

Tidak tercapai

Ketentuan Kesepakatan perusahaan dengan peternak·1L) Panggung (L) 3.000 ekor (L)

Tidak ada

RTI

Kontinuitas se­suai program (L)

Harus dari perusaan(L) Kesepakatan perusahaan dengan peternak. (L) Rutin dilakukan perusahaan (L) Kesepakatan perusahaan de­ngan peternak (L) Kesepakatan perusahaan dengan peternak. (L) fekor + insentiv

Setelah panen (L)

Realisasi Tidak ada

Tercapai Tercapai

Tidak tercapai

Tercapai

Tercapai

Tidak tercapai Tidak tercapai

Tercapai

Tercapai

Tercapai

MakmurJaya Ketentuan Realisasi

Kesepakatan Tidak ada perusahaan dengan peternak. (L) Panggung (L) 3.000 ekor (L)

Tidakada

Kontinuitas se­suai program (L)

Harus dari perusaan (L) Kesepakatan perusahaan dengan peternak. (L) Rutin dilakukan perusahaan (L) Kesepakatan perusahaan de­ngan peternak (L) Kesepakatan perusahaan dengan peternak. (L) fekor + insentiv

Setelah panen (L)

Tercapai Tercapai

Tidak tercapai

Tercapai

Tercapai

Tidak tercapai Tidak tercapai

Tercapai

Tercapai

Tercapai

Page 15: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

72

Pad a Tabel 19, terlihat bahwa sebenarnya banyak dari ketentuan­

ketentuan pe~anjian antara perusahaan dengan peternak yang tidak dapat

direalisasikan, walaupun sebagian besar yang merupakan keharusan peternak

telah direalisasikan oleh peternak. Hal ini dapat diterangkan sebagai berikut :

1. Surat pe~anjian yang merupakan suatu keharusan dalam bekerjasama

antara perusahaan sebagai pihak pertama dan peternak sebagai pihak

kedua, pada model kemitraan Pokphand dan Confeed telah ada, namun

pad a model kemitraan RTI dan Makmur Jaya hal ini tidak ditemukan.

Perjanjian antara kedua pihak hanya diikat oleh suatu bentuk kepercayaan

pad a pe~anjian lisan.

2. Terhadap jenis kandang, semua peternak telah memenuhinya, hal ini sesuai

dengan hasil penelitian, dimana kandang yang dimiliki oleh peternak adalah

kandang berbentuk panggung.

3. Jumlah produksi minimal yang diminta oleh perusahaan, masih banyak yang

tidak dapat dipenuhi oleh peternak. Produksi minimal untuk kemitraan

Pokphand dan Confeed adalah 5.000 ekor, namun dari hasil penelitian,

masih adanya petemak yang memiliki ka~asitas produksi kurang dclri pad a

itu. Hal ini disebabkan oleh kebijaksanaah perusahaan yang menyesuaikan

dengan kondisi pasar dan keinginan peternak dalam menjaga kesehatan

ayam ras pedaging peternakannya. Sedangkan untuk model kemitraan RTI

dan Makmur Jaya, kapasitas produksi minimal yang diminta perusahaan

adalah 3.000 ekor, dan telah dapat dipenuhi oleh peternak mitranya.

4. Secara tidak tertulis, Pokphand meminta peternak mitra untuk membsiikan

su~tu surat tanah yang akan dijadikan perusahaan sebagai jaminan, jika

peternak mengalami kerugian diluar yang mungkin timbul dalam keadaan

Page 16: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

73

memaksa (seperti bencana alam), jika sipeternak tidak mampu untuk

memberikan uang tunai sebagai jaminan. Hal yang sarna juga dilakukan oleh

Confeed, namun perusahaan hanya meminta uang tunai sebagai jaminan.

Sesuai dengan hasil penelitian, jumlah yang diminta oleh perusahaan

(Confeed) adalah Rp2.000 per ekor DOC yang ditargetkan. Jaminan yang

diwajibkan oleh kedua perusahaan dirasa oleh peternak plasma sangat

memberatkan. Pada model kemitraan RTI dan Makmur Jaya hal ini tidak

ditemui, bahkan perusahaan cenderung untuk memberikan pinjaman uang

kepada peternak yang sangat memerlukan, dan nantinya harus dibayar

dengan cara memotong hasil panen. Hal ini juga merupakan salah satu faktor

penyebab mulai banyaknya peternak yang beralih ke kemitraan RTI dan

Makmur Jaya.

5. Dalam hal jadwal pengiriman sapronak, perusahaan tidak mampu untuk

memenuhi janjinya, yang paling sering ditemui oleh peternak adalah

keterlambatan yang dilakukan oleh perusahaan. Sesuai dengan isi surat

perjanjian, seharusnya perusahaan mengirimkan sapronak DOC pada 14 hari

setelah satu periode produksi (panen selesai). Berdasarkan hasil penelitian,

perusahaan sering melakukan pengiriman sapronak mencapai 20 hari

bahkan bisa mencapai 60 hari. Hal ini membuat peternak plasma merasa

dirugikan. Kerugian terutama dirasakan pad a saat kandang peternak kosong

untuk waktu yang lama, seluruh biaya yang dikeluarkan untuk penyusutan

kandang dan biaya tenaga kerja tetap harus dikeluarkan oleh peternak.

6. Keharusan membeli sapronak dari perusahaaii inti dalam satu masa

perjanjian (sekitar 7 ka!i periode produksi) c!eh peternak tidak merasa perl ...

dipermasalahkan.

Page 17: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

74

7. Harga sapronak yang ditentukan secara sepihak oleh perusahaan terasa

memberatkan dalam kesepakatan yang seharusnya dibuat secara bersama­

sarna. Menurut hasil penelitian, peternak selalu melakukan perbandingan

kondisi ini dengan kondisi harga pasaran sapronak diluar kemitraan. Harga

sapronak akan sangat berpengaruh secara lang sung terhadap pendapatan

peternak plasma khusunya peternak pada model kemitraan Pokphand dan

Confeed. Pad a model kemitraan RTI dan Makmur jaya hal ini kurang

dirasakan pengaruhnya oleh peternak, karena pendapatan peternak dari awal

sudah diukur dengan jumlah produksi ayam per ekor yang keluar dalam satu

periode.

8. Bantuan teknis perusahaan yang seharusnya dilakukan secara rutin di

lapangan, oleh kemitraan Pokphand dan Confeed telah dapat dipenuhi, hal

ini karena perusahaan memang memiliki dokter dan tenaga ahli yang terlibat

langsung sebagai karyawan pada masing-masing pola tersebut. Pad a model

kemitraan RTI dan Makmur Jaya, bantuan teknis pada peternak sangat

dirasakan sangat kurang, bahkan cenderung tidak berpengaruh, sebab

kebanyakan jika peternak menemui hal-hal yang tidak diketahui maka

peternaklah yang datang menemui pihak perusahaan untuk bertanya.

9. Penentuan jadwal panen yang terkadang berada diluar kesepakatan sering

membingungkan peternak, apalagi bagi mereka yang berpendidikan rendah

dan kurang pengalaman. Pada dasarnya, perusahaan menjanjikan akan

mengurangi jumlah ternak pada saat kandang dirasakan mulai sempit,

terutama pada model kemitraan Pokphand dan Confeed. Ideal pengukuran

meraka adaiah pada saat ternak memiliki rata-rata berat 1,3 Kg sehar:.Jsnya

telah mulai dipaner. sebahagian untuk mengurangi kepadatan kandang,

Page 18: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

75

perusahaan tidak melakukan hal ini padahal kepadatan kandang yang tidak

terkendali akan mengganggu kesehatan ayam. Oleh peternak seringnya

kondisi ini terjadi membuat mereka berfikir untuk tidak mau menerima jumlah

bibit ayam yang masuk sesuai dengan kesepakatan.

10. Tidak tecapainya realisasi harga jual yang dirasakan peternak, disebabkan

harga jual yang berlaku dipasaran cenderung lebih tinggi dari harga dasar

yang ditetapkan perusahaan. Dari penelitian yang dilakukan, hal ini terjadi

pada model kemitraan Pokphand dan Confeed saja. Petemak merasakan

bahwa perusahaan selalu memberikan penghitungan harga terendah dipasar,

sehingga pendapatan peternak menjadi rendah. Diperlukan suatu bentuk lain

sistem penghitungan pembagian hasil. Pada model kemitraan RTI dan

Makmur Jaya tidak ada masalah, sebab perusahaan telah menetapkan suatu

harga yang berpedoman pada jumlah ayam yang dipanen pada suatu

kandang dalam satu periode produksi.

11. Penerapan sistem penghitungan bagi hasil yang dilakukan oleh perusahaan

tidak dirasakan memberatkan oleh petemak, walaupun sebenarnya peternak

masih mendapatkan sisa hasil produksi yang masih dibawah harga pasar.

Selain itu berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa peternak belum tahu

persis tentang sistem pembagian keuntungan yang dilakukan oleh inti model

kemitraan lain yang menggunakan sistem per ekor ayam keluar (model

kemitraan RTI dan Makmur jaya).

12. Pada model kemitraan Confeed, pengambilan sisa hasil panen dilakukan 14

hari setelah semU3 ternak produksi da!am satu periode selesai dipanen.

Namun yang dirasakan petemak pembayara!"! yang di!akukan o!eh

perusahaan cenderung tidak tercapai, bahkan yang sering dijumpai lebih dari

Page 19: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

76

15 hari setelah panen selesai. Sedangkan peternak untuk model kemitraan

RTI dan Makmur Jaya, sistem pemberian upah Rp500 per ekor dirasakan

sangat membantu.

Dari Tabel 19, dapat juga diketahui secara keseluruhan dari implementasi

pelaksanaan kesepakatan perjanjian kemitraan, belum sepenuhnya dapat

dilakukan sesuai dengan isi kesepakatan bersama.

Jika dilihat dari bentuk dan isi surat perjanjian kerjasama kemitraan serta

aplikasinya dilapangan, ternyata kegiatan kemitraan yang ada belum

sepenuhnya melibatkan pihak ketiga selaku fasilitator atau konsultan yang netral.

Pihak pemerintah dalam hal ini hanya sebatas mengetahui isi perjanjian tanpa

ikut bersama menyusun dan menjembatani antara pihak-pihak yang bermitra.

Pemerintah atau pihak lembaga swadaya masyarakat diharapkan berperan aktif

sebagai pembina dan pengontrol dalam kegiatan kemitraan. Disamping itu

dengan adanya pihak ketiga diharapkan dapat mengeliminer kemungkinan

terjadinya eksploitasi salah satu pihak terhadap pihak lainnya.

5.2. Analisis Tingkat Keberhasilan Usaha dan Pendapatan.

Analisis yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap tingkat

keberhasilan usaha ternak ayam ras pedaging adalah dengan melakukan

perhitungan analisis biaya per satuan hasil dan perhitungan analisis efisiensi

usaha dengan biaya yang dikeluarkan terhadap usaha tersebut, sedangkan

untuk menganalisis tingkat pendapatan di!akukan dengan menghitung total

penerimaan dikurangi dengan total pengeluaran. Perhitungan lebih lanjut

diuraikan pada bagian berikut.

Page 20: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

77

5.2.1. Analisis Biaya Per Satuan Hasil

Dalam melakukan analisis biaya persatuan hasil, dilakukan perhitungan

terhadap total pengeluaran yang dikeluarkan peternak plasma dikalikan dengan

harga masing-masing input, kemudian dibagi dengan total produksi (kg). Input

biaya-biaya produksi yang diperhitungkan meliputi biaya untuk penerangan, gas

atau minyak tanah, solar, oli, formalin, serbuk, transport dan tenaga kerja.

Hasil perhitungan analisis biaya pada usaha budidaya ternak ayam ras

pedaging masing-masing model kemitraan dapat dilihat pada Lampiran 2 sfd 6.

Untuk komposisi biaya-biaya yang dikeluarkan peternak plasma dalam model

kemitraan ayam ras pedaging ini terlihat pada Tabel20.

Tabel20. Komposisi Rata-Rata Biaya Peternak Dalam Satu Periode Pada Model Kemitraan Ayam Ras Pedaging di Kota Pekanbaru Tahun 2005

Biaya Produksi Petemak (%) Inti Pene Gas/m For- ser- Trans Peny Solar Oli TK Total rang tnh malin buk port alat

RTI 1,89 9,66 3,59 2,99 2,64 4,37 0,62 48,04 26,19 100

MJ 0,00 18,75 6,21 1,02 0,50 2,18 0,77 55,11 15,46 100

Confeed 3,88 15,02 9,16 0,44 3,29 3,90 0,68 39,89 23,73 100

Pokphand 2,89 15,66 5,77 1,16 3,17 4,14 0,66 44,81 21,74 100

Dari Tabel 20, terlihat bahwa biaya tenaga kerja pad a Model Kemitraan

Makmur Jaya merupakan persentase yang terbesar, yaitu sebesar 55,11 %.

Biaya tenaga kerja ini menjadi besar karena biaya ini menuntut jumlah tenaga

yang besar sesuai dengan jumlah populasi ternak. Selain itu tingginya biaya

tenaga kerja ini karena pekerjaannya menuntut ketelitian dan kedisiplinan dari

pekerja, sehingga tingkat upah pekerja menjadi tinggi. Pada model kemitraan

Makmur Jays didapat rata-rata upah tenaga ke~a sebesar Rp2S0,581 fekor

DOC.

Page 21: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

78

Persentase terendah dari komponen-komponen biaya, terdapat pada

model kemitraan Makmur Jaya pada komponen penerangan, yaitu sebesar

0,00%. Hal ini karena pada Model Kemitraan Makmur Jaya tidak ada peternak

yang menggunakan sarana penerangan listrik PLN. Untuk kebutuhan

penerangan, para peternak pada model kemitraan ini mempergunakan mesin

penerangan sendiri.

Rataan perhitungan analisis biaya persatuan hasil terhadap masing-

masing model kemitraan dapat dilihat pad a Tabel 21.

Tabel 21. Rataan Biaya Peternak Per Satuan Hasil Budidaya Ternak Ayam Ras Pedaging Dalam Satu Periode Pad a Model Kemitraan di Pekanbaru Tahun 2005

Stra Total Total Produksi Rata-rata Biaya (Rp) No Inti/Prsh Pengeluaran ta

(Rp) Kg Ekor Kg Ekor 1. RTI 1 1.555.021 4.734,6 3.893 328,4 399,4

2 3.259.669 9.984,0 8.542 326,5 381,6 3 6.658.782 25.417,0 20.157 262,0 330,3

2. Makmur 1 1.733.913 3.893,5 3.267 445,3 530,7 2 4.106.752 9.518,7 7.059 431,4 581,8 3 5.874.864 15.974,3 10.942 367,8 536,9

3. Confeed 1 2.101.293 6.385,6 3.235 329,1 649,6 2 4.168.967 11.353,0 6.010 367,2 693,7 3 5.313.649 19.741,6 10.444 269,2 508,8

4. Pokphand 1 1.393.307 6.389,3 3.816 218,1 365,2 2 2.114.132 10.145,9 6.112 208,4 345,9 3 7.442.567 28.751,2 16.244 274,3 485,6

Dari hasil perhitungan pada Tabel 21, diperoleh rataan biaya per satuan

hasil masing-masing model kemitraan yaitu untuk Strata 1 biaya terendah

didapat pada model kemitraan Pokphand sebesar Rp218,1 fkg atau Rp365,2

fekor sedangkan biaya tertinggi didapat pada modei iviakmur Jaya sebesai

Rp445,3 Ikg atau Rp530,7 fekoi. Untuk Stara 2 biaya terendah didapat pada

model Pokphand sebesar Rp367,2 fkg atau Rp345,9 fekor sedangkan tertinggi

Page 22: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

79

didapat pada model Makmur Jaya sebesar Rp431,4 Ikg atau Rp581,8 lekor.

Strata 3 biaya terendah didapat pada model kemitraan Confeed sebesar Rp262,0

Ikg atau Rp330,3 lekor sedangkan tertinggi didapat pad a model makmur Jaya

sebesar Rp367,8/kg atau Rp536,9/ekor. Keadaan tersebut manunjukkan bahwa

biaya rataan terbesar terdapat pad a Stara 1 dan biaya rataan terendah terdapat

pad a stara 3, berarti pad a populasi yang besar biaya lebih efisien. Hal ini sesuai

dengan hasil penelitian dari Adnani (1993), bahwa biaya produksi per Kg bobot

hidup berdasarkan skala pemeliharaan didapat biaya untuk skala III (diatas 6.000

ekor pemeliharaan) lebih kecil jika dibandingkan dengan skala II (3.000 - 6.000

ekor pemeliharaan) dan skala I (dibawah 3.000 ekor pemeliharaan).

Terlihat bahwa berdasarkan skala pemeliharaan, ternyata bertambah

besarnya jumlah pemeliharaan, maka biaya produksi semakin keci!. Hal ini

sesuai dengan pendapat Clayton (1967), semakin besar skala usaha semakin

kecil biaya yang diperlukan untuk menghasilkan out-put.

Pada Tabel 21 tersebut, juga terlihat bahwa biaya terendah per Kg

terdapat pada model Pokphand Strata 2, yaitu sebesar Rp208,4. Hal ini

disebabkan karena perusahaan ini berorientasi pad a produksi ayam besar

dengan rata-rata be rat 1,7 Kg/ekor selain itu tenaga kerja yang dipakai

sipeternak dalam pengelolaan usaha peternakan ini yang banyak adalah tenaga

kerja yang berasal dari si pemilik usaha atau tenaga kerja dalam keluarga

(Lampiran 5). Sedangkan untuk biaya terbesar per Kg adalah Makmur Jaya

Strata 1. Hal ini disebabkan karena total produksi rata-rata per ekor ayam adalah

1,33 Kg dengan populasi pemeliharaan iata-iata 3.367 ekor ayam.

Pada Tabei 21, juga terlihat !.mtuk penge!!.Jaran der.g::m perhit:.mgar.

perekor, yang terendah adalah model kemitraan RTI strata 3, yaitu sebesar

Page 23: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

80

Rp330,3 lekor. Hal ini disebabkan karena model kemitraan RTI berorientasi pada

produksi ayam kecil, sehingga waktu pemeliharaan menjadi lebih sing kat dan

populasi pad a strata 3 RTI ini rata-rata 20.867 ekor, sehingga biaya variabel

yang dikeluarkan menjadi semakin kecil. Adapun untuk biaya terbesar terdapat

pada model Confeed pada strata 2, yaitu sebesar Rp693,7/ekor dengan populasi

rata-rata 6.200 ekor. Hal ini juga dikarenakan pada model kemitraan Confeed

strata 2, dari sam pel yang diambil, biaya untuk tenaga ke~a khususnya tenaga

kerja dalam keluarga cukup tinggi (lampiran 4).

5.2.2. Analisis Pendapatan

Pendapatan yang diterima oleh masing-masing peternak model kemitraan

merupakan imbalan jasa dari keseluruhan aktivitas dalam proses budidaya

ternak ayam ras pedaging. Keuntungan yang diperoleh merupakan selisish

antara total nilai produksi yang merupakan hasil perkalian produksi ayam ras

pedaging dengan harga jual terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan selama

proses produksi. Sernakin besar nilai produksi dihasilkan dan serna kin sedikit

total nilai biaya yang dikeluarkan, maka akan menghasilkan jumlah keuntungan

yang besar. Demikian sebaliknya, semakin sedikit jumlah nilai produksi yang

diterima dan semakin besar total input yang digunakan, maka akan

menghasilkan keuntungan yang keci!.

Produksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sejurnlah hasil panen

ayam ras pedaging yang dapat diukur dengan kilogram dan jumlah ekor panen,

sedangkan harga adalah nilai rupiah dari setiap kilogram dan ekor ayam

panenan. Sedangkan biaya-biaya yang dikeluarkan selama piOses produksi

adalah seluruh biaya pembelian sarana produksi yang meliputi; serbuk, obat

furnugasi, pemanas, penerangan dan tenaga ke~a. Hasil perhitungan untuk

Page 24: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

81

masing-masing model kemitraan selama satu periode produksi dalam skala yang

berbeda dapat dilihat pada Lampiran 7 sId 11, Sedangkan rataan keuntungan

yang diterima oleh peternak masing-masing model kemitraan dengan skala yang

berbeda dapat dilihat pada Tabel 22.

No

1.

2.

3.

4.

Tabel22. Rataan Penerimaan Pemeliharaan, Penerimaan Kotoran dan Penerimaan Insentif Serta Total Penerimaan Dalam Satu Periode Produksi

Tahun 2005.

Rataan Penerimaan (Rp) Total Inti/Prsh Strata Penerimaan

Pemeliharaan Kotoran Insentif (Rp)

RTI 1 1.946.667 410.000 1.270.760 3.627.427

2 4.271.000 1.015.500 1.948.893 7.235.393

3 10.078.500 2.351.667 6.152.917 18.583.083

Makmur 1 1.633.667 270.000 2.613.867 4.517.533

2 3.526.333 728.000 2.794.873 7.049.207

3 5.471.000 1.199.833 4.379.080 11.049.913

Confeed 1 1.746.425 307.000 1.406.800 3.460.225

2 2.434.083 743.333 2.692.783 5.870.200

3 5.377.221 1.340.000 4.700.267 11.417.488

Pokphand 1 1.555.560 288.333 513.583 2.357.476

2 3.005.343 625.000 790.920 4.421.263

3 7.287.465 1.016.667 2.193.667 10.497.798

Dari hasil perhitungan pada Tabel 22, terlihat bahwa rataan pendapatan

yang diperoleh peternak berbeda dari masing-masing model kemitraan dan

strata yang berbeda pula. Secara keseluruhan terlihat bahwa Strata 3

menghasilkan pendapatan yang terbesar dibandingkan dengan strata 1, hal ini

disebabkan oleh perbedaan populasi pemeliharaan masing-masing peternak

modAl k,:omitraan Konrfic::i terc::,:obllt m,..nunilikk~!1 .... ~h\A/~ nonl,I<:oC'; ,",""",,",""Iih"'raan .0. - .. _... .,.. ..-...... ._- - .......... J-'" "-' __ 1'._- t"" ,...--""''''''. t'vlll"'.IIIU ,

sangat berpengaruh terhadap pendapatan yang diperoleh, semakin besar

Page 25: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

82

populasi pemeliharaan akan mendapatkan pendapatan yang besar dan populasi

pemeliharaan yang kecil akan menghasilkan pendapatan yang keci!'

Pada tingkatan masing-mastng strata secara keseluruhan dapat juga

dilihat bahwa strata 1, model kemitraan Makmur Jaya lebih besar pendapatanya

dibandingkan dengan model kemitraan lain dengan strata yang sarna yaitu

sebesar Rp2.783.621. Pada strata 2 model kemitraan RTI menghasilkan

pendapatan terbesar dibandingkan dengan strata yang sarna model kemitraan

lain, yaitu sebesar Rp4.182.393. Sedangkan untuk strata 3, pendapatan terbesar

didapat oleh model RTI dibandingkan dengan model yang lain dengan strata

yang sarna yaitu sebesar Rp11.924.305.

Dari hasil pendapatan yang diperoleh pad a strata 1, model kemitraan

Makmur Jaya memberikan pendapatan terbesar yang didapat dari hasil

pemeliharaan dengan sistem pendapatan pemeliharaan dalam bentuk per ekor

yaitu sebesar 500 fekor ditambah dengan insentif, dengan menilai dari tingkatan

index prestasi pemeliharaa~ peternak, mencapai nilai rataan sebesar 274

dengan bonus Rp800 fekor panen dan juga tambahan dari kotoran ayamfperiode

panen. Sedangkan pada model kemitraan RTI untuk strata 2 dan strata 3

merupakan model kemitraan yang memperoleh pendapatan peternak yang

terbesar. Pada model kemitraan RTI ini juga menggunakan sistem perolehan

pendapatan dari jumlah ayam masuk sebesar 500fekor ditambah dengan sistem

insentif dari Indeks Prestasi pemeliharaan peternak mencapai nilai rataan

sebesar 225 dengan bonus Rp220 fekorfpanen untuk strata 2, pada strata 3

Indeks Prestasi sebesar 250 dengan bonus Rp288 fekor panen ditambah dengan

kotoran ayamfperiode panen. Jadi dapat di katakan model kemitraan Makmur

Jaya memberikan pendapatan terbesar bagi petemak pada strata 1 dibandingkan

Page 26: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

83

dengan model lain. Sedangkan model kemitraan RTI untuk strata 2 dan strata 3

merupakan model kemitraan yang dapat memberikan pendapatan terbesar

dibandingkan dengan model kemitraan lain. Selain itu model kemitraan Makmur

Jaya dan RTI dapat memberikan pendapatan terbesar kepada peternal< dengan

menggunakan sistem pemeliharan dalam hitungan ekor pendapatan ayam

masuk sebesar Rp500 fekor dan Bonus IP fekor ayam keluar.

5.2.3. Analisis Efisiensi Penerimaan, Pendapatan dan Biaya

Untuk menganalisis efisiensi pendapatan dan biaya sering disebut pula

dengan konsep produktivitas total. Alat yang digunakan untuk mengukur efisiensi

pendapatan dan biaya adalah melalui nilai total penerimaan kemudian dibagi

dengan total pengeluaran. Produktivitas sangat dipengaruhi oleh penggunaan

input, dimana kondisi tersebut dapat berakibat pada tiga hal yaitu, terjadi

peningkatan, tetap atau malah terjadi penurunan produktivitas. Namun demikian

dalam efisiensi usaha tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat produktivitas yang i

tinggi saja, tetapi juga dipengaruhi puia penerimaan total peternak kemitraan.

Hasil perhitungan analisis efisiensi usaha dan biaya pad a usaha budidaya

ternak ayam ras pedaging dari masing-masing model kemitraan, dapat dilihat

pad a lampiran 13 sfd 15. Perhitungan rataan efisiensi usaha dan biaya dapat

dilihat pada Tabel23.

Dari hasil perhitungan pad a Tabel 23, rataan efisiensi usaha dan biaya

usaha budidaya ternak ayam ras pedaging model kemitraan pada strata 1 yang

terbesar pada model Makmur Jaya sebesar 2,61, starta 2 terbesar pad a model

kemitraan RTl sebesar 2,22, sedangkan efisiensi usaha terbesar pada stiata 3

didapat pad a model kemitraan RTlsebesar 2,79. Kondisi ini memberikan indikasi

bahwa tingkat produktivitas pada strata 1 didapat dari model kemitraan Makmur

Page 27: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

84

Jaya, untuk model kemitraan strata 2 didapat pada model kemitraan RTI,

sedangkan model kemitraan strata 3 juga didapat dari model kemitraan RTI.

Tabel23. Perhitungan Rataan Efisiensi Penerimaan, Pendapatan dan Biaya Dalam Satu Periode Produksi Tahun 2005.

Penerimaan Pengeluaran Pendapatan RIC SIC No Inti/Prsh Strata (Rp) (Rp) (Rp) Ratio Ratio

1. RTI 1 3.627.427 1.555.021 2.072.406 2,33 1,33

2 7.235.393 3.259.669 3.975.725 2,22 1,22

3 18.583.083 6.658.782 11.924.302 2,79 1,79

2. Makmur 1 4.517.533 1.733.913 2.783.621 2,61 1,61

2 7.049.207 4.106.752 2.942.454 1,72 0,72

3 11.049.913 5.874.864 5.175.049 1,88 0,88

3. Confeed 1 3.460.225 2.101.293 1.358.932 1,65 0,65

2 5.870.200 4.168.967 1.701.232 1,41 0,41

3 11.417.488 5.313.649 6.103.838 2,15 1,15

4. Pokphand 1 2.357.476 1.393.307 964.170 1,69 0,69

2 4.421.263 2.114.132 2.307.132 2,09 1,09

3 10.497.798 7.442.567 3.055.231 1,41 0,41

Pada strata 1, dilihat dari indikator RCR, terlihat bahwa Makmur Jaya

memiliki Rasio yang lebih besar dibandingkan yang lain, yaitu 2,61. Sedangkan

untuk strata 1 ini, BCR terbesar juga diperoleh pada model kemitraan Makmur

Jaya yaitu 1,61. Hal ini berarti model kemitraan Makmur Jaya pada strata 1 lebih

layak dilaksanakan. Sesuai dengan hasil penelitian, hal ini disebabkan oleh

insentif yang diberikan perusahaan pada model kemitraan Makmur Jaya strata 1

jauh lebih besar jika dibandingkan dengan model kemitraan lainnya walaupun

jumlah produksi pad a model kemitraan ini merupakan jumlah yang terkecil

dibandingkan dengan model kemitraan lainnya yaitu rata-rata 3.367 ekor ayam.

Besarnya perhitungan insentif ini didukung oleh penerapan sistem penghitungan

Page 28: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

85

insentif yang diberlakukan perusahaan dari faktor bonus. Dibandingkan dengan

dua perusahaan inti yang lain (RTI dan Confeed) yang juga menerapkan

perhitungan bonus, terlihat bahwa pada strata 1 modet kemitraan Makmur Jaya

peternak plasma bisa mendapatkan perhitungan terbesar yaitu sebesar Rp800

lekor panen. Jika dilihat dari rataan biaya IKg yang dikekJarkan, walaupun pada

model kemitraan Makmur Jaya ini memiliki angka yang terbesar, namun hal ini

tidak dirasakan memberatkan oleh peternak plasma, sebab pendapatan peternak

telah diukur dengan satuan rupiah terhadap jumlah ayam yang dipanen yaitu

Rp500 per ekor ayam masuk ditambah bonus iP pada saat panen, sedangkan

waktu pemeliharaan relatif sing kat karena pada model kemitraan ini berorientasi

kepada ayam kecil.

Pada strata 2, dilihat dari indikator RCR terlihat model kemitraan RTI

memiliki angka terbesar yaitu 2,22 untuk RCR. Sedangkan untuk nilai BCR pada

strata 2 terbesar berada pada model kemitraan RTI, yaitu 1,22. Hal ini

menunjukan bahwa model kemitraan RTI untuk str~ta 2 lebih layak dilaksanakan.

Sesuai dengan hasil penelitian, rata-rata produksi terbesar untuk strata 2 adalah

model kemitraan RTI, yaitu 8.667 ekor. Dengan jumlah produksi yang besar dan

waktu pemeliharaan yang lebih singkat, karena perusahaan berorientasi pada

ayam kecil, serta didukung oleh sistem pembayaran Rp500 per ekor ayam

panen, maka untuk strata 2 angka pendapatan terbesar berada pada model

kemitraan RTI.

Untuk strata 3, dari indikator RCR juga terlihat bahwa RTI memang

berada pada rasio terbesar dimana RCR-nya adalah 2,79. Perhitungan nilai BCR

pada strata 3, RT! msmiliki nilai yang tertinggi yaitu 1,79. Nil~; 8CR ini

menunjukkan bahwa model kemitraan RTI untuk strata 3 lebih layak

Page 29: v. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id V... · Bengkulu dan Lampung. Daerah Sumatera lainnya seperti Sumatera Sarat, Sumatera Utara, Aceh dan Riau berpusat di Medan. ... berdirinya

86

dilaksanakan dibandingkan dengan model lainnya. Sesuai dengan hasil

penelitian, pada model kemitraan RTI strata 3 memiliki rata-rata produksi

terbesar yaitu 20.867 ekor. Dengan jumlah produksi sebesar itu dan perusahaan

berorientasi pada ayam kecil maka waktu pemeliharaan menjadi lebih singkat

serta didukung oleh sistem pembayaran RpSOO per ekor ayam panen, maka

untuk strata 3 pendapatan terbesar berada pad a model kemitraan RTI.

Besamya jumlah produksi juga memberikan keuntungan tersendiri bagi

peternak dalam hal penghitungan insentif, sebab semakin besar jumlah produksi

(ekor) maka akan semakin besar pula insentif bonus terhadap IP yang diberikan

perusahaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Bishop dan Toussaint (1979),

mengatakan secara umum semakin besar produksi yang dihasilkan akan

menyebabkan semakin besar pula penerimaan atau sebaliknya.

Selain itu sesuai dengan Tabel 23, nilai BCR pada model kemitraan RTI

secara keseluruhan mempunyai nilai diatas 1,00. Ini menunjukan bahwa model

kemitraan RTf secara keseluruhan strata dapat dilaksanakan. Sedangkan Model­

Model kemitraan lainnya, terhadap nilai BCR masih didapat nilai dibawah 1,00.

Hal ini menunjukan bahwa tidak semua strata layak untuk dilaksanakan.