UTS - Form
description
Transcript of UTS - Form
KERTAS KERJA UJIAN
Semester : Ganjil / Genap / Pendek *) Tahun Akademik : 2014 / 2015
Nomor Induk Mhs 55314120060 No. Ujian Paraf Mahasiswa
Nama Atikah
Fakultas / Program Studi Magister Teknik Industri Paraf Pengawas
Mata Kuliah Strategi Pengadaan
Dosen Dr. Ir Hendra Adiyatna, M, Si Nilai Ujian (00-100)
Waktu Hari Tanggal Jam Ruang
Pelaksanaan Ujian
1. Maksud dari ilustrasi gambar pada soal no 1.
Jawab :
Maksud dari gambar soal no 1 adalah menunjukkan system dari Supplier Relationship
Management bahwa Supplier Reltionship Management termasuk perencanaan strategis dan kontrol
terpusat hubungan dari perusahaan kepada pemasok. Tujuan dari menggunakan sistem SRM adalah
integrasi ketat dari semua pemasok ke perusahaan dan dukungan dari pembelian di seluruh
pelaksanaan proses pengadaan.
Selain itu dari gambar soal no 1 juga terlihat bahwa Supplier Relationship Management
termasuk dalam ruang lingkup / cabang dari Supply Chain Management dimana dalam sistem SRM
semua sumberdaya dan semua data pembelian, seperti informasi produk terpuasat yang tersedia,
kemungkinan risiko, kondisi atau kualitas saling terhubung . Dan pemasok dan pelanggan terhubung
satu sama lain biasanya digunakan aplikasi srm berbasis internet sehingga pemasok, perusahaan dan
pelanggan dapat terhubung secara online. Dalam hal ini, SRM dapat digunakan sebagai
pengembangan e-procurement yang lebih mudah dipahami. Sebuah nilai tambah yang diciptakan
oleh penyatuan seluruh pengetahuan dari data pembelian dan sumberdaya yang ada dan
membuatnya tersedia di dalam semua aplikasi dari system SRM. Sehingga dari semua data ,
sumberdaya , dan informasi yang dihasilkan dari system SRM maka hal ini akan berkaitan langsung
ke pelanggan. Sehingga apabila system SRM dapat berjalan dengan baik maka Supply Chain
Managment yang efektif dan efisien akan lebih mudah terwujud.
2. Struktur jaringan rantai pasok mulai dari hulu samai ke hilir di bisnis minuman ringan jus apel?
1
Q
Jawab :
3. Pengadaan dalam membaca grafik life cycle product
Jawab :
Pengadaan terkenal karena perannya sebagai "kapak," pemotongan biaya barang dan jasa
dengan perencanaan yang beruhungan dengan pengadaan barang (pembelian. Delivery) . Dengan
cara yang lebih inofatif procurement dapat mengurangi biaya produksi yang cukup signifikan Salah
satu yang dapat dimanfaatkan afalah kekuatan pengadaan di life cycle product. Setiap tahap dalam
siklus hidup produk biasanya memerlukan strategi pengadaan yang berbeda untuk mengatasi,
berikut merupakan strategi pengadaan untuk menghadapi life cycle product:
Gambar 1. Product Life Cycle
Stage 1: Product Introduction
Pada tahap pengenalan pembeli maupun pemasok yang memiliki kekuatan di pasar dalam tahap
peluncurkan produk tetap lemah. Tujuan utamanya adalah mengetahui gelombang berikutnya
2
Petani
Petani
Petani
dalam inovasi dan trend dan memenangkan kompetisi pasar. Hal ini dicapai dengan salah satu dari 2
cara - business pull or procurement push.
Business pull : strategi pilihan sebagai bisnis aktif mencari bantuan dari pengadaan dalam mencari
bahan inovatif dan pemasok, dan melakukannya sejalan dengan strategi pengembangan produk
internal. procurement pushadalah ketika pengadaan menyajikan teknologi baru, bahan, atau
pemasok untuk bisnis. Untuk berbagai alasan,procurement push tidak selalu berhasil. Dikarenakan
banyaknya pesaing yang muncul di pasar. Meskipun begitu pengadaan merupakan strategi terbaik
untuk menciptakan ide-ide dan peluang terobosan terbaru, hal ini jika strategi procurement push
memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Proses memindai pasar untuk ide-ide baru. Sebuah pasar diteliti dan dipantau dalam dua arah:
dari dalam ke luar untuk menyesuaikan kebutuhan internal perkembangan eksternal dan luar-
dalam untuk mencocokkan tren dan pengganggu yang dapat mempengaruhi bisnis, strategi
produk, dan pasokan
2. Idea evaluation process. Semua ide-ide dan inovasi baru serta semua potensi ancaman harus
dievaluasi dalam proses formal. Hal ini penting untuk manajemen senior untuk terlibat dalam
mengevaluasi dan memilih ide-ide terbaik
3. Cross-functional innovation team. Tim Inovasi yang paling effctive terdiri dari wakil-wakil dari
semua fungsi bisnis yang relevan untuk menentukan strategi yang paling seimbang dan
menciptakan ide-ide inovatif.
4. Hapus jalur untuk alternatif dana. Semua jalur dan pendekatan pendanaan harus diputuskan
sejak awal untuk menghindari keterlambatan
5. Budaya inovasi. Orang-orang di setiap tingkat organisasi harus berusaha untuk memikirkan apa
yang tidak pernah telah dilakukan sebelumnya oleh perusahaan untuk membuat
perusahaanyang unik dan beroperasi pada standard tertinggi. Semua orang memahami bahwa
tidak ada jalan pintas untuk meraih keberhasilan besar.
Stage 2: Growth
Tujuan utama dalam tahap pertumbuhan siklus hidup produk adalah untuk menghindari jatuh ke
dalam perangkap pasokan yang tinggi dan permintaan yang rendah.
Be Prepared. Untuk menghindari ini dibutuhkan persiapan. Pada tahap awal, ketika permintaan
relatif rendah dan beberapa pemasok memiliki inovasinya sendiri, maka hal ini adalah bagaimana
tentang membangun persediaan dan kapasitas produk ketika produk diluncurkan. Dalam
memperkirakan permintaan penting untuk terus mengidentifikasi hubungan inovasi dan
membentuk suppliers relationship untuk melindungi kapasitas produksi sejak awal. Intinya dalam
3
procurement perusahan harus bersifat kewirausahaan: mampu memahami costs yang ada untuk
melindungi kapasitas dan teknologi baru, perlu diingat bahwa supplier relationships paling produktif
adalah yang menguntungkan kedua belah pihak yakni pembeli dan penjual.
Secure volumes and exclusivity. Setelah inovasi diadopsi dan supplier relationships yang terbentuk,
langkah berikutnya adalah untuk mengamankan volume kapasitas dan eksklusivitas. Di pasar, ini
memerlukan kapasitas komitmen dari pemasok atau investasi di teknologi atau produksi untuk
mengamankan volume masa depan. Suplai eksklusivitas dapat diperoleh dengan memastikan
ketersediaan, dan eksklusivitas produk dengan mendorong atau bekerja bersama-sama dengan
supplier untuk menciptakan produk yang unik yang tidak tersedia di pasar
Stages 3 and 4: Maturity and Decline
Seiring waktu, permintaan pasti akan mulai matang (maturity) dan menurun (declined) karena pasar
beralih dan konsumen mengadopsi teknologi yang lebih mutakhir. Hal ini biasanya menyebabkan
kelebihan pasokan dan merupakan kesempatan yang baik untuk memanfaatkan teknik sourcing
kompetitif. Ketika digunakan bersama dengan analisis yang akurat , teknik tersebut dapat
memberikan pengurangan biaya yang signifikan.
Sukses dalam tahap 3 dan 4 dari siklus hidup produk (sebelah kanan kuadran dari papan catur)
diwakili oleh:
1. Fleksibilitas dalam mengambil keuntungan dari pasar suplai dan kelincahan untuk mendapatkan
supplier terbaik ; fleksibilitas yang sebenarnya mungkin diperlukan sebagai "resep"
dari finished product
2. Metode sourcing Lanjutan dikerahkan dengan alat sourcing, proses, dan sumber termutakhir
3. Analisis lanjutan untuk menguji berbagai issue, menghitung total biaya, dan menghasilkan
informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan berdasarkan fakta
4
BAGIAN B1. Jelaskan hubungan fungsional antara fungsi Pengadaan dengan bagian operasional.
Marketing dan keuangan ? Jelaskan dengan contoh !
Jawab :
Pengadaan atau procurement merupakan bagian dari perusahaan yang sering dilakukan untuk
menambah nilai suatu barang agar perusahaan bisa mendapatkan keuntungan. Strategi pengadaan
juga harus mendukung tujuan dan beberapa strategi pabrik dan faktor lainnya.
Beberapa hal penting dalam perusahaan seperti manajemen keuangan, manajemen
operasional maupun marketing juga harus disesuaikan dengan strategi pengadaannya. Berikut
merupakan pengaruh fungsi pengadaan di perusahaan :
1. Hubungan Fungsi Pengadaan dengan Manajemen Operasional
Dengan pengadaan yang semakin besar tersebut maka kinerja suatu perusahaan akan
terpengaruh pada kinerja perusahaan penunjang atau terpengaruh pada penyediaan barang
atau jasa sehingga berpengaruh kepada operasional perusahaan
2. Hubungan Fungsi Pengadaan dengan Manajemen Keuangan
Dengan banyaknya pembengkakan pengadaan pada beberapa perusahaan tersebut maka
banyak perusahaan yang mengalami kerugian. Kerugian tersebut bila dibiarkan secara terus
menerus maka akan mempengaruhi posisi perusahaan sehingga akan berpengaruh terhadap
keuangan perusahaan.
3. Hubungan Fungsi Pengadaan dengan Manajemen Marketing
Pembengkakan dalam proses pengadaan tersebut akan menimbulkan penururan kinerja
pengadaan barang ataupun jasa dalam perusahaan sehingga organisasi juga akan terpengaruh
dan akan berpengaruh terhadap pemasaran produk (Marketing) ,Karena proses pengadaan
pabrik yang terlalu lama kadang menjadi masalah pada perusahaan tersebut.
Sehingga Pelaksaan . Strategi pengadaan haruslah berjalan dengan lancar dan selaras dengan
kebijakan operasional perusahaan.
Contoh !
2. Apa yang dimaksud dengan outsourcing, mengapa perlu dilakukan ? Jelaskan dengan contoh!
Jawab :
Outsourcing merupakan proses pemindahan tanggung jawab tenaga kerja dari perusahaan induk
ke perusahaan lain diluar perusahaan induk.
Outsourcing sangat perlu dilakukan oleh suatu perusahaan dan alasan perlunya dilakukan
Outsourcing adalah dengan menggunakan tenaga kerja outsourcing, perusahaan tidak perlu
menyediakan fasilitas maupun tunjangan makan, hingga asuransi kesehatan untuk karyawannya.
5
Sebab, yang bertanggung jawab adalah perusahaan outsourcing itu sendiri. Berikut merupakan
keuntungan yang akan didapat perusahaan dengan melakukan Outsourcing:
1. Fokus pada kompetensi utama
Dengan melakukan outsourcing, perusahaan dapat fokus pada core-business mereka. Hal ini
dapat dilakukan dengan memperbaharui strategi dan merestrukturisasi sumber daya (SDM dan
keuangan) yang ada. Perusahaan akan mendapatkan keuntungan dengan memfokuskan
sumber daya ini untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dengan cara mengalihkan pekerjaan
penunjang diluar core-business perusahaan kepada vendor outsourcing dan memfokuskan
sumber daya yang ada sepenuhnya pada pekerjaan strategis yang berkaitan langsung dengan
kepuasan pelanggan atau peningkatan pendapatan perusahaan.
2. Penghematan dan pengendalian biaya operasional
Salah satu alasan utama melakukan outsourcing adalah peluang untuk mengurangi dan
mengontrol biaya operasional. Perusahaan yang mengelola SDM-nya sendiri akan memiliki
struktur pembiayaan yang lebih besar daripada perusahaan yang menyerahkan pengelolaan
SDM-nya kepada vendor outsourcing. Hal ini terjadi karena vendor outsourcing bermain
dengan “economics of scale” (ekonomi skala besar) dalam mengelola SDM.
Sama halnya dengan perusahaan manufaktur, semakin banyak produk yang dihasilkan,
semakin kecil biaya per-produk yang dikeluarkan. Bagi vendor outsourcing, semakin banyak
SDM yang dikelola, semakin kecil juga biaya per-orang yang dikeluarkan.
Selain itu, karena masalah ketenagakerjaan adalah core-business, efisiensi dalam mengelola
SDM menjadi perhatian utama vendor outsourcing.
Dengan mengalihkan masalah ketenagakerjaan kepada vendor outsourcing, perusahaan
dapat melakukan penghematan biaya dengan menghapus anggaran untuk berbagai investasi di
bidang ketenagakerjaan termasuk mengurangi SDM yang diperlukan untuk melakukan kegiatan
administrasi ketenagakerjaan. Hal ini tentunya akan mengurangi biaya overhead perusahaan
dan dana yang dihemat dapat digunakan untuk proyek lain yang berkaitan langsung dengan
peningkatan kualitas produk/jasa.
Bagi kebanyakan perusahaan, biaya SDM umumnya bersifat tetap (fixed cost). Saat
perusahaan mengalami pertumbuhan positif, hal ini tidak akan bermasalah. Namun saat
pertumbuhan negatif, hal ini akan sangat memberatkan keuangan perusahaan. Dengan
mengalihkan penyediaan dan pengelolaan SDM yang bekerja diluar core-business perusahaan
kepada vendor outsourcing, perusahaan dapat mengendalikan biaya SDM dengan mengubah
6
fixed cost menjadi variable cost, dimana jumlah SDM disesuaikan dengan kebutuhan core-
business perusahaan.
3. Memanfaatkan kompetensi vendor outsourcing
Karena core-business-nya dibidang jasa penyediaan dan pengelolaan SDM, vendor
outsourcing memiliki sumber daya dan kemampuan yang lebih baik dibidang ini dibandingkan
dengan perusahaan. Kemampuan ini didapat melalui pengalaman mereka dalam menyediakan
dan mengelola SDM untuk berbagai perusahaan.
Saat menjalin kerjasama dengan vendor outsourcing yang profesional, perusahaan akan
mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan keahlian vendor outsourcing tersebut untuk
menyediakan dan mengelola SDM yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Untuk perusahaan kecil, perusahaan yang baru berdiri atau perusahaan dengan HRD yang
kurang baik dari sisi jumlah maupun kemampuan, vendor outsourcing dapat memberikan
kontribusi yang besar bagi perusahaan. Karena bila tidak ditangani dengan baik, pengelolaan
SDM dapat menimbulkan masalah dan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan, bahkan
dalam beberapa kasus mengancam eksistensi perusahaan.
4. Perusahaan menjadi lebih ramping dan lebih gesit dalam merespon pasar
Setiap perusahaan, baik besar maupun kecil, pasti memiliki keterbatasan sumber daya.
Dengan melakukan outsourcing, perusahaan dapat mengalihkan sumber daya yang terbatas ini
dari pekerjaan-pekerjaan yang bersifat non-core dan tidak berpengaruh langung terhadap
pendapatan dan keuntungan perusahaan kepada pekerjaan-pekerjaan strategis core-business
yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, pendapatan dan keuntungan
perusahaan.
Jika dilakukan dengan baik, outsourcing dapat membuat perusahaan menjadi lebih ramping
dan lebih gesit dalam merespon kebutuhan pasar. Kecepatan merespon pasar ini menjadi
competitive advantage (keunggulan kompetitif) perusahaan dibandingkan kompetitor. Setelah
melakukan outsourcing, beberapa perusahaan bahkan dapat mengurangi jumlah karyawan
mereka secara signifikan karena banyak dari pekerjaan rutin mereka menjadi tidak relevan lagi.
5. Mengurangi resiko
Dengan melakukan outsourcing, perusahaan mampu mempekerjakan lebih sedikit
karyawan, dan dipilih yang intinya saja. Hal ini menjadi salah satu upaya perusahaan untuk
mengurangi resiko terhadap ketidakpastian bisnis di masa mendatang.
7
Jika situasi bisnis sedang bagus dan dibutuhkan lebih banyak karyawan, maka kebutuhan ini
tetap dapat dipenuhi melalui outsourcing. Sedangkan jika situasi bisnis sedang memburuk dan
harus mengurangi jumlah karyawan, perusahaan tinggal mengurangi jumlah karyawan
outsourcingnya saja, sehingga beban bulanan dan biaya pemutusan karyawan dapat dikurangi.
Resiko perselisihan dengan karyawan bila terjadi PHK pun dapat dihindari karena secara
hukum hal ini menjadi tanggung jawab vendor outsourcing. Berbekal pengalaman yang panjang
dalam melayani berbagai jenis perusahaan, vendor outsourcing dapat meminimalisir masalah-
masalah yang mungkin timbul terkait dengan penyediaan dan pengelolaan SDM.
6. Meningkatkan efisiensi dan perbaikan pada pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya non-core
Saat ini banyak sekali perusahaan yang memutuskan untuk mengalihkan setidaknya satu
pekerjaan non-core mereka dengan berbagai alasan. Mereka umumnya menyadari bahwa
merekrut dan mengkontrak karyawan, menghitung dan membayar gaji, lembur dan tunjangan-
tunjangan, memberikan pelatihan, administrasi umum serta memastikan semua proses berjalan
sesuai dengan peraturan perundangan adalah pekerjaan yang rumit, banyak membuang waktu,
pikiran dan dana yang cukup besar.Mengalihkan pekerjaan-pekerjaan ini kepada vendor
outsourcing yang lebih kompeten dengan memberikan sejumlah fee sebagai imbalan jasa
terbukti lebih efisien dan lebih murah daripada mengerjakannya sendiri.
3. Jenis produk dan jasa apa saja yang sering di-outsourcing-kan ?
Jawab :
Saat ini sangat banyak jasa atau produk yang seringkali menggunakan layanan Outsourcing
karena dinilai lebih menguntungkan untuk perusahaan diantaranya yakni :
a. pelayanan kebersihan (cleaning service)
b. penyediaan makanan bagi pekerja/buruh (catering)
c. tenaga pengaman (security/satuan pengamanan)
d. jasa penunjang di pertambangan dan perminyakan
e. penyediaan angkutan pekerja/buruh.
5. Sebutkan beberapa skill yang harus dikuasai oleh staff procurement ? dan jelaskan
kompetensi yang harus dimiliki ? Jelaskan dengan contoh!
Jawab :
8
Karakteristik skill yang dibutuhkan untuk Pengadaan menurut Tassabehji dan Moorhouse (2008)
mengklasifikasikan keterampilan pengadaan menjadi lima kategori yang menggambarkan
persyaratan ahli pengadaan modern. Berikut merupakan skill tersebut:
1. Tehnical Skill (TS)
ini adalah keterampilan administrasi dasar dan penting untuksetiap spesialis pengadaan. Ini
mencakup pengetahuan produk, melek komputer, Total manajemen mutu dan peraturan
pemerintah. Juga, salah satu aspek teknis keterampilan adalah bahwa Proses Pengadaan
Lanjutan Keterampilan (APP), yang mencakup manajemen kategori, pengembangan sumber
global, dan rinci analisis cost driver yang menyerukan kemampuan analitis canggih yang
dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah value. Selain itu, dengan keterampilan dasar
pengadaan ini, digambarkan sebagai dasar untuk mengembangkan keterampilan yang lebih
strategis.
2. Interpersonal Skill (IS)
Hal Ini diperlukan untuk berinteraksi dengan orang-orang dalam tim dan juga pada tingkat
individu. Hal ini termasuk komunikasi lisan dan tertulis, resolusi konflik, mempengaruhi dan
persuasi, dinamika kelompok, kepemimpinan, pemecahan masalah dan kesadaran
interpersonal dan budaya. Selain itu, keterampilan ini adalah kebutuhan di semua tingkatan
untuk manajemen pengadaan yang efektif.
3. Internal Enterprise Skill (IE)
Ini adalah keterampilan yang berkaitan dengan bisnis secara keseluruhan dan bagaimana
interaksi antara fungsi yang berbeda yang dirasakan. IE memfasilitasi untuk secara efektif
melakukan analisis pasar, menangani hubungan internal, dunia evaluasi sumber, manajemen
perubahan internal dan perencanaan, dan organisasi keterampilan.
4. External Enterprise Skill (EE)
Ini adalah keterampilan yang berkaitan dengan pasokan rantai / jaringan dan pemegang saham.
EE memfasilitasi dalam pengelolaan hubungan eksternal, dan pemangku kepentingan
manajemen perubahan.
5. Strategic Business Skill (SB)
Keterampilan yang berhubungan dengan isu-isu strategis yang luas dan bagaimana pengadaan
berpengaruh pada nilai organisasi secara keseluruhan. Itu termasuk perencanaan dan mengelola
kemitraan strategis dan aliansi, manajemen risiko dan menambahkan nilai bagi organisasi.
Berikut merupakan kompetensi yang dibutuhkan di bagian pengadaan :
1. Tehnical Skill
9
a. Pengetahuan teknikal , contoh : Kemampuan menggunakan computer, kemampuan matematis,
kemampuan melakukan peramalan, mampu mengaplikasikan e-procurement
b. Kemampuan dasar administrasi, contoh : TQM, analisis biaya, pengetahuan produk dan
kemampuan negosiasi, pengetahuan mengenai system produksi dan proses
c. Advanced Procurement Process skills (APP) , Contoh : Pengetahuan manajemen,
pengembangan global sourcing, cost driver analysis, project planning, kemampuan teknis
menulis, pengetahuan tentang e-procurement
2. Interpersonal Skill (IS)
a. Memiliki Kemampuan berbicara, mendengarkan, memahami, menyampaikan informasi,
kemampuan untuk membujuk dan mempengaruhi
b. Memiliki sifat kepemimpinan yang tinggi : mampu menyelesaikan konflik management,
mampu mengambil keputusan , mampu bekerJa dengan tim.
c. Memahami kempuan ide kreatif diri sendiri, mampu menemukan problem solving, mampu
bekerja dibawah tekanan (stress management) , disiplin waktu yang tinggi (time
management)
3. Internal Enterprise Skill (IE)
a. Memiliki kemampuan finansial organisasi yang luas
b. Memiliki kemampuan terhadap perubahan management dan budaya yang ada
c. Memiliki kemampuan mengatur pelanggan internal, sales interface, dan memotivasi diri
sendiri
d. Mampu berkomunikasi dan membuat strategi mempengaruhi hubungan internal
4. Internal Enterprise Skill (IE)
a. Bekerja dengan cross-functional team
b. Mempunyai pengetahuan mengenai SRM dan SCM
c. Mampu melakukan supplier evaluation, dan pembelian international
5. Strategic Business Skill (SB)
10
5. Jelaskan manfaat dan hambatan global sourcing ! Jelaskan dengan contoh !
Jawab :
Manfaat :
Meningkatkan penjualan dan keuntungan dengan memanfaatkan peluang pasar baru dan sedang
tumbuh.- Meningkatkan ketersediaan bahan baku murah.- Untuk meningkatkan daya saing (kualitas
tinggi dari produk dan biaya rendah). Selain itu ada beberapa keuntungan lain antara lain :
1. Mendapatkan lower price dari foreign resources
2. Mendapat ketersediaan produk asing yang tidak tersedia di local
3. Operasi firma yang mendunia
4. Mendapat ketersedian teknologi maju dari sumber asing
5. Mendapat ketersediaan produk berkualitas lebih tinggi dari sumber asing
6. Harga pembelian yang lebih rendah / biaya
7. Akses yang lebih besar untuk produk teknologi
8. Peningkatan hubungan pemasok
9. Akses yang lebih besar untuk teknologi proses
10. Tanggap pemasok yang lebih besar
11. Penghargaan yang lebih besar dari pembelian
12. Manajemen yang lebih baik dari rantai pasokan persediaan
13. Standarisasi proses sourcing
14. Material, komponen, atau kualitas layanan yang lebih tinggi
Hambatan :
Hambatan utama dalam implementasi global sourcing adalah adanya berbagai macam Added cost
tambahan yang muncul seperti :
1. Internasional freight, insurance dan packing
2. Import duties
3. Customhouse Broker's fees
4. Transit or pipeline inventory
5. Biaya LC
6. Internasional travel dan communication cost
7. Company import specialist
8. Reworking product
9. Penggunaan elektrnik sourcing akan menyebabkan kerawanan potensial security via internet
10. Pembelian dalam dolar AS
11
11. Risiko fluktuasi mata uang
6. Apa pentingnya mengetahui Key Supplier bagi perusahaan ? Dan bagaimana cara perusahaan
melakukan segmentasi key supplier ? Jelaskan dengan contoh !
Pentingnya mengetahui Key Supplier
Pemlihan key supplier yang tepat tidak hanya menguntungkan bagi perusahaan tetapi juga
meningkatkan kepuasan pelanggan, Seringkali dalam pemilihan key suplier, pengambil keputusan
dihadapkan pada kriteria pemilihan suplier yang saling berkaitan satu dengan yang lain, Perusahaan
bisa dihadapkan pada banyaknya alternatif supplier yang tersedia, sehingga dibutuhkan key supplier
yang tepat, berikut merupakan manfaat potensial dari mengidentifikasi dan mengelola key supplier :
1. Wawasan kemampuan pemasok utama untuk memenuhi komitmen
2. Manajemen risiko proaktif dan pengambilan keputusan
3. Mengurangi biaya (jangka panjang) melalui pengarahkan sumber daya yang terbatas dengan
pemasok yang tepat
4. Meningkatkan pemilihan supplier
5. Sustainability of supply
6. Berpotensi meningkatkan hubungan kerja kolaboratif dengan pemasok
Sehingga dapat disimpulkan Key supplier dapat menjadi sumber besar dukungan ketika bisnis
mengalami krisis.
Cara Perusahaan melakukan segmentasi key supplier
Melalui segmentasi pemasok, Sourcing dan Supply Chain dapat menyaring kelayakan pemasok untuk
program SRM. Meskipun "alat segmentasi / kalkulator" dapat digunakan untuk menilai pemasok,
namun selain itu segmentasi key supplier juga harus didasarkan pada tujuan strategis perusahaan.
Beberapa perusahaan mungkin membaerikan dampak regulasi berat, sementara yang lain mungkin
lebih peduli dengan pemasok yang menjamin ketersediaan berkelanjutan dari bahan baku atau
memberikan inovasi dari pasar pasokan.
Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam memilih segmentasi
key supplier.
1. Apakah hubungan strategis untuk bisnis dan penting untuk pertumbuhan?
2. Apakah pemasok mendukung produk atau jasa yang paling penting?
3. Apakah pemasok mewakili pengeluaran yang signifikan?
4. Apa risiko kegagalan pemasok?
12
5. Apakah masalah regulasi dan keamanan yang terlibat dalam layanan yang disediakan oleh
pemasok?
6. Apakah tawaran khusus produk pemasok atau kemampuan yang menawarkan keunggulan
7. Bagaimana pasar pasor terlihat?
8. Apakah pemasok termasuk kategori kompetitif atau collapsed
Dengan menganalisis masalah diatas melalui segmentasi pemasok, vendor dapat diplot dalam
grafik pada tingkat nilai untuk perusahaan serta tingkat risiko pasar dan tingkat kekritisan untuk
operasional. Plot yang pada tingkat tertinggi adalah yang paling kritis atau strategis untuk
perusahaan dan harus dipertimbangkan untuk tingkat tertinggi keterlibatan melalui SRM.
13